Makna Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya seni rupa yang
telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentuk-bentuk fungsional. Meliputi apa saja bentuk-bentuk
fungsional itu? Segala bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia disebut bentuk fungsional. Wujudnya dapat berupa perhiasan, pakaian, perabot rumah
tangga, perlengkapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah.
1. Seni Arsitektur yaitu benda yang berupa bangunan, gedung, tempat ibadah dan lainnya.
2. Seni Dekorasi yaitu senirupa terapan yang ditujukan untuk menghias suatu tempat, sebuah
ruangan atau panggung saat acara.
3. Seni Grafis Terapan yaitu seni yang memiliki fungsi sebagai media komunikasi berupa
gambar.
4. Seni Ilustrasi yaitu berupa foto atau gambar untuk menjelaskan sesuatu agar lebih paham
terhadap suatu bacaan. Biasanya terdapat di buku-buku fiksi maupun nonfiksi.
Unsur dan Ciri Seni Rupa Terapan
Membuat karya seni rupa terapan kelihatan lebih sulit kalau dibandingkan dengan karya seni rupa
murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni rupa murni terasa lebih bebas dan tidak
memperhitungkan fungsi dibandingkan dengan karya seni rupa terapan. Akan tetapi sering pula
sebaliknya, membuat karya seni rupa murni lebih sulit dari pada karya seni rupa terapan. Contohnya
mungkin orang lebih sulit melukis dari pada membuat rumah.
Bentuk Corak Senirupa Terapan di setiap daerah sangat beragam. Corak karya senirupa terapan di
daerah Jawa misalnya umumnya bercorak tumbuhan, hewan, dan ada pula yang bercorak bidang
geometrik atau bidang organik. Di Toraja, Papua, dan Sumatra Utara sering dijumpai bentuk dan
corak yang berpola geometrik. Bentuk corak manusia dan hewan banyak digunakan pada ragam
hias masyarakat Dayak di Kalimantan, Batak, dan Papua.
Bentuk atau corak dibedakan atas bentuk figuratif (sesuai dengan aslinya) dan bentuk nonfiguratif
(tidak nyata). Bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan menjadi bentuk abstrak, bentuk geometris,
bentuk stilasi, bentuk deformasi, dan bentuk visual realistis.
a. Bentuk Abstrak
Bentuk abstrak yaitu bentuk yang bukan hasil tiruan atau pengolahan dari bentuk alam (nature) atau
bentuk yang tidak sesuai dengan aslinya (tidak nyata). seperti motif tumpal, baji, kawung, meander,
pilin, swastika, dan lain-lain. Bentuk abstrak terbagi atas tiga, yaitu sebagai berikut.
c. Bentuk Stilasi
Bentuk stilasi yaitu bentuk dengan berbagai penggayaan/digayakan. Misalnya, motif hias geometris,
flora, fauna, dan manusia.
d. Bentuk Deformasi
Bentuk deformasi yaitu bentuk yang telah mengalami penyederhanaan.
Beberapa contoh Bentuk Corak Deformasi karya senirupa terapan yang bisa anda ambil sebagai
bahan referensi, silahkan klik gambar corak senirupa terapan dibawah untuk melihat yang lebih
besar.
Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah menjadi beberapa
kelompok.
Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi
individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
Fungsi Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti; busana,
perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
Emosional
Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat atau
konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya.
Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu
relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang.
Sebagai Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan
produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lain-lain.
Edukasi / Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi pada
buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya.
Religi / Keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat
ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
1. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat praktis (kegunaan), yaitu karya yang fungsi pokoknya
sebagai benda pakai, selain juga memiliki nilai hias. Misalnya, perabotan rumah tangga,
seperti meja dan kursi, lemari, dan tekstil.
2. Pemenuhan kebutuhan yang bersifat estetis (keindahan), yaitu fungsi yang semata-mata
sebagai benda hias. Misalnya, karya batik atau tenun yang dibuat khusus untuk hiasan
dinding dan benda-banda kerajinan untuk penghias ruangan, seperti topeng, patung, dan vas
bunga.
Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
1. Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi, yaitu
karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat dari satu
arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
2. Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi, yaitu
karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang). Misalnya,
rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung.
Karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk,
fungsi, dan teknik pembuatannya. Bentuk karya seni rupa terapan tersebut disini kami membaginya
dalam empat kategori:
1. Rumah adat
2. Senjata Tradisional
3. Transportasi Tradisional
4. Seni Kriya
Arsitektur
Candi borobudur merupakan salah satu karya seni rupa terapan Jawa Tengah yang luar biasa,
masih banyak karya seni arsitektur yang lain yang ada di Indonesia seperti rumah adat dan pada
tempat ibadah.
Karya seni rupa Arsitektur di Indonesia begitu beragam dan banyak jenisnya, mulai dari masa
lampau sampai modern, mungkin kita dapat membedakan arsitektur masa lampau, modern, maupun
tradisional.
Poster
Poster atau plakat adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di
atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar
lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat
dengan warna-warna kontras dan kuat. Poster bisa menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda,
dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal.
Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah
liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an
mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari
tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak
semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan
bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).
Baju / Pakaian
Busana adat Jawa biasa disebut sebagai busana kejawen yang mempunyai perlambang atau
perumpamaan terutama bagi orang Jawa yang biasa mengenakannya. Busana kejawen penuh
dengan piwulang sinandhi, kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan filosofi Jawa.
Ajaran dalam busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini
secara harmoni, yang berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan
sesama manusia, dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Sementara busana adat Bali menggunakan kamen, kebaya, udeng, sarung, dll. Busana adat Bali
digunakan ketika ada upacara adat, ada proses persembahyangan, Purnama, Tilem, dan di beberapa
acara resmi di Bali.
Ciri khas pakaian adat Nusantara adalah menggunakan batik. Batik adalah salah satu cara
pembuatan bahan pakaian dengan pewarnaan yang menggunakan malam. Batik juga merupakan
salah satu warisan UNESCO.
Daerah-Daerah Pengrajin Seni Rupa Terapan di Indonesia
Pada hakikatnya seni rupa terbagi menjadi dua, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Karya
seni rupa murni adalah karya seni rupa yang diciptakan untuk memenuhi kepuasan batin
senimannya dan tidak memiliki tujuan praktis. Karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang
dibuat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia. Namun dengan keanekaragaman suku dan
budayanya banyak melahirkan bermacam-macam carak karya yang berupa seni murni ataupun seni
pakai. Adapun daerah-daerah di wilayah Nusantara yang menghasilkan karya seni rupa terapan,
antara lain :