Sebagai unsur budaya, seni hadir atau diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia baik lahir
maupun batin. Sebuah unsur budaya akan tetap terpelihara keberadaannya jika unsur budaya
tersebut masih berfungsi dalam kehidupan sosial. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat
merasakan betapa kita sangat membutuhkan sarana berekspresi dalam menikmati keindahan
bentuk.
Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dipilah menjadi beberapa
kelompok.
Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi
individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
Fungsi Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti; busana,
perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
Emosional
Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat atau
konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya.
Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam
waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang.
Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan.
Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan sebagainya.
Sebagai Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan,
dan produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lain-lain.
Edukasi / Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi pada
buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya.
Religi / Keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat
ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
Karya seni rupa terapan memiliki fungsi masing-masing juga. Kalau dikelompokkan menurut
fungsi, karya seni rupa terapann memiliki dua fungsi
Karya seni terpan memiliki fungsi seperti benda yang kita pakai untuk menunjang kehidupan kita
sehari-hari. Misalkan seperti kursi, meja, lemari, perabotan rumah tangga dan benda yang kita
pakai lainnya.
Karyya seni rupa terapan sering dipakai untuk hiasan, karena memiliki nilai estetis. Misalkan
seperti kerajinan, hiasan dinding, batik dan karya yang dipakai sebagai hiasan lainnya.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan :“Seni Patung” Pengertian Dan ( Jenis – Fungsi
– Bentuk – Teknik )
Supaya lebih mudah memahami dan mengerti tentang seni rupa terapan, maka seni rupa terapan
dibagi dalam beberapa kategori seperti kategori menurut fungsinya, wujudnya serta jenis- jenis
bentuknya.
Berdasarkan wujud fisiknya, karya seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1. Karya seni rupa terapan dua dimensi (dwimatra) Karya seni rupa terapan dua dimensi,
yaitu karya seni rupa yang mempunyai ukuran panjang dan lebar dan hanya bisa dilihat
dari satu arah. Misalnya, wayang kulit, tenun, dan batik.
2. Karya seni rupa terapan tiga dimensi (trimatra) Karya seni rupa terapan tiga dimensi,
yaitu karya seni rupa yang dapat dilihat dari segala arah dan memiliki volume (ruang).
Misalnya, rumah adat, senjata tradisional seperti rencong dan pedang, serta patung.
Karya seni rupa terapan yang terdapat di Indonesia sangat beragam dengan aneka jenis, bentuk,
fungsi, dan teknik pembuatannya. Bentuk karya seni rupa terapan tersebut disini kami
membaginya dalam empat kategori:
1. Rumah adat
2. Senjata Tradisional
3. Transportasi Tradisional
4. Seni Kriya