Anda di halaman 1dari 22

Pengantar Materi Seni Budaya

I. PENGERTIAN SENI BUDAYA

 Pengertian Seni: merupakan kegiatan untuk menghasilkan karya berupa benda, gerakan, audio
(suara) maupun visual (gambar) yang besifat indah (estetis) dan mampu membangkitkan
perasaan.

 Pengertian Budaya, terbentuk dari dua kata, yaitu:.

1. Budi merupakan akal digunakan untuk menimbang baik dan buruk


2. Daya adalah usaha untuk memanfaatkan sesuatu

Klasifikasi Seni
A. Seni Rupa Menurut Jenisnya:

1. Seni Rupa Murni yaitu karya seni rupa yang hanya berfungsi sebagai pemuas batin atau hanya
sebagai hiasan saja. Contoh : Lukisan, Vas Bunga, Patung, dll.
2. Seni Rupa Terapan yaitu karya seni rupa yang mempunyai nilai praktis (nilai guna) atau
manfaat. contoh : Rumah, Mobil, Televisi, dll.

B. Seni Rupa Menurut Bentuknya:

 Seni Rupa Dua Dimensi, mempunyai ciri - ciri:

1. Disebut sebagai Dwi Matra


2. Mempunyai Ukuran Panjang dan Lebar
3. Hanya bisa dinikmati (dilihat) dari satu sudut pandang, yaitu dari arah depan.
4. Berbentuk Lembaran Contoh : Lukisan, Uang , Perangko, Taplak Meja, dll.

 Seni Rupa Tiga Dimensi, mempunyai ciri - ciri:

1. Disebut dengan Tri Matra


2. Mempunyai ukuran Panjang, Lebar, dan Tinggi
3. Bisa dinikmati (dipandang) dari segala arah Contoh : Patung, Motor, Kamera, Ponsel, dl

II. Fungsi Seni

1. Fungsi Ritual: Karya Seni digunankan dalam upacara kelahiran, kematian, pernikahan. Contoh:
Gamelan yang dipakai dalam upacara Ngaben
2. Fungsi Pendidikan: Seni sebagai media pendidikan Contoh: Seni menulis indah (kaligrafi) yang
diajarkan di sekolah.
3. Fungsi Komunikasi: seni digunakan sebagai alat komunikasi atau kritik sosial untuk
menyampaikan pesan Contoh: Mengkritik pemerintah melalui lagu atau gambar karikatur.
4. Fungsi Hiburan: pertunjukkan seni yang menjadi media berekspresi. Contoh: konser band pada
acara perayaan HUT RI, Radio, TV.
5. Fungsi Ekonomi: karya seni yang diperjual-belikan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi si
pencipta. Contoh: Desain grafis, kerajinan, batik.
6. Fungsi Terapan: Karya seni yang bisa dimanfaatkan untuk memperlancar aktivitas manusia.
Contoh: Motor, Telpon, Komputer.

1
7. Fungsi Terapi: Karya seni bisa dijadikan sebagai media penyembuhan penyakit. Contoh: Musik
oleh beberapa peneliti dinyatakan bisa membantu proses penyembuhan penyakit autis. Bahkan,
bisa merangsang kerja otak (membantu kecerdasan).

IV. Sifat Dasar Seni

1. Kreatif: rangkaian atau proses kegiatan manusia untuk mencipta


2. Individualitas: karya seni yang diciptakan seniman menunjukkan ciri khas atau karakter
penciptanya
3. Ekspresif: sebagai media untuk mengungkapkan perasaan
4. Abadi: karya seni yang estetis (indah) dan etis (baik) akan menjadi legenda sepanjang waktu
5. Universal : karya seni yang berhasil menjadi trand mode akan diterima di manapun.

UNSUR-UNSUR SENI RUPA

Karya seni rupa 2 (Dua) Dimensi akan menjadi lebih baik jika memenuhi unsur-unsur berikut ini:
1. Titik
Titik merupakan unsur seni rupa yang paling sederhana. Karya seni rupa berupa gambar ataupun
lukisan bermula dari titik.
2. Garis
Garis merupakan pertemuan dari beberapa titik. Garis dapat dibagi menjadi 2 (Dua), yaitu:

1. Garis Alamiah, yaitu garis cakrawala alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan
laut dan langit.
2. Garis Buatan, terdiri dari:

 Garis yang sengaja dibuat, contohnya garis hitam pada gambar ilustrasi untuk menciptakan
bentuk dan sosok (figur);
 Garis yang tidak sengaja dibuat, timbul karena diciptakan dua bidang dengan warna barik
(tekstur) yang berbeda.

Fungsi Garis dalam seni rupa:

1. Memberikan representasi atau citra struktur, bentuk, dan bidang. Garis ini sering disebut garis
blabar (garis kontour) yang berfungsi sebagai batas/tepi gambar;
2. Menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm),
dan nilai arah (dirrection). Garis ini disebut juga garis grafis;
3. Memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut garis
arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.

Sifat garis (berkaitan dengan jenis garis):

1. Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tenang, statis, atau stabil;
2. Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah;
3. Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang, dan ragu;
4. Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama, dan santai.

Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan dari
beberapa garis. Bidang dibedakan menjadi Dua, yaitu:

1. Bidang alamiah, contohnya bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang
laut, dsb.
2
2. Bidang buatan, dibagi menjadi dua:

 Bidang yang sengaja dibuat, misalnya: bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran, dsb;
 Bidang yang tidak sengaja diibuat timbul karena pembubuhan warna, cahaya, atau barik.

Sifat bidang:

1. Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil, dan gerak;
2. Bidang bundar yang memberikan kesan kadang stabil, kadang gerak;
3. Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamis;
4. Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak.

4. Ruang
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan) atau hanya bisa dihayati.Ruang baru dapat dihayati
setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan.Misalnya
ruang yang ada di sekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi
karena garis pembatas pada kertas.
Ruang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Ruang alamiah merupakan ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam
dan karena pengaruh cahaya seperti pada pemandangan alam;
2. Ruang yang diciptakan:

 Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana sesuai
keinginan, seperti sebuah masjid atau gereja (disengaja);
 Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada sebuah
lukisan (tidak disengaja).

Fungsi ruang:

1. Memberikan kesan trimatra (3 dimensi). Seperti kesan kedalaman, jarak, dan plastisitas sebuah
lukisan alam;
2. Menekankan nilai ekspresi (irama, gerak, kepadatan, dan kehampaan), seperti pada karya
arsitektur dan seni patung;
3. Memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas), ruang
dalam almari, dsb.

Sifat ruang:

1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang yang berada di luar/di sekeliling benda,
seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/kelanggengan.
2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang yang berada dalam batasan benda, seperti ruang
eksterior bangunan atau ruang patung.
3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang,
seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos);
4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan
warna seperti pada lukisan.

5. Warna
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna, diantaranya:

1. Warna primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran
warna lain. Warna primer terdiri dari Merah, Kuning, dan Biru;
3
2. Warna skunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran dua warna primer. Warna skunder
terdiri dari Ungu, Orange (Jingga), dan Hijau;
3. Warna tertier, yakni warna yang merupakan hasil pencampuran dua warna skunder.
4. Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna.
Misalnya deretan dari warna uUngu menuju warna Merah, deretan warna Hijau menuju warna
Kuning, dll;
5. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran
warna. Misalnya Kuning dengan Ungu, Merah dengan Hijau, dll.

6. Tekstur
Tekstur merupakan unsur seni rupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang
dapat dilihat dan diraba. Tekstur dapat dibedakan menjadi dua:

1. Tekstur alamiah, merupakan watak bidang yang tercipta oleh alam. Contohnya urat kayu atau
batu;
2. Tekstur buatan atau tiruan, merupakan watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur
simulasi), membuat watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan teknik gambar
tertentu.

Fungsi tekstur untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan
nilai estetik.Misalnya tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai
dengan bentuk patung.

7. Bentuk
Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak
nyata.Bentuk hadir sebagai manifestasi fisik objek yang dijiwai dan disebut sebagai sosok (dalam
bahasa Inggris disebut form).

Pada karya seni rupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis (penerapan).dalam hal ini
bentuk yang diciptakan sesuai dengan nilai kegunaannya (functional form).Selain itu, bentuk juga
diciptakan sebagai ungkapan perasaan (ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.

Jenis dan sifat bentuk:

1. Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya seni rupa yang mengingatkan pada bentuk makhluk
hidup. seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan;
2. Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya seni rupa yang terbatas pada bidang. Bentuk yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan;
3. Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang, lebar, dan
tinggi, seperti pada bentuk patung dan bangunan;
4. Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada patung dan mobil

5. Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan dan patung;


6. Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan dan patung.

8. Gelap dan Terang


Gelap dan terang merupakan akibat dari cahaya.Benda terlihat gelap jika tidak terkena
cahaya.sebaliknya, benda akan terlihat terang jika terkena cahaya.
Cahaya yang dapat mempengaruhi nilai keindahan karya seni dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari, bulan, petir, dan api;
2. cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai, dsb.
4
Pada karya seni rupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis.Artinya, untuk
memperindah kehadiran unsur-unsur seni rupa lainnya.Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya
untuk mempertegas volume suatu bentuk.

Fungsi Gelap - Terang Sebagai Unsur Seni Rupa


 
Nilai estetis suatu karya seni rupa dapat dipengaruhi oleh unsur gelap dan terang yang ditimbulkan
cahaya.Peraturan yang utama dalam pembuatan karya seni rupa adalah benda yang terkena cahaya
terlihat lebih terang dibandingkan benda yang tidak terkena cahaya. Pembagian jenis cahaya dalam
seni rupa adalah sebagai berikut:

1. Cahaya alamiah, yaitu cahaya yang bersumber dari alam seperti matahari, bulan, petir, atau api.
2. Cahaya buatan yang merupakan hasil kreatifitas manusia dalam mengubah energi untuk
penerangan seperti lampu dan baterai.

Pada karya seni rupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis untuk memperjelas
kehadiran unsur-unsur seni rupa yang lainnya.Peralihan gelap dan terang merupakan upaya untuk
mempertegas volume suatu bentuk.

Adapun fungsi gelap-terang (value) yang ditimbulkan oleh efek cahaya pada seni rupa adalah:

1. Memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada lukisan.
2. Memberikan nilai emosi, misalnya cahaya yang menembus jendela kaca patri yang
menimbulkan suasana khidmad pada interior bangunan.
3. Memberikan kesan trimatra atau plastis pada benda (seperti bangunan) yang diterpa oleh
cahaya. Bahasa lain yang bisa digunakan adalah gelap terang yang ditimbulkan dari efek
cahaya dapat memperkuat sifat trimatra atau tiga dimensi.

Warna Sebagai Unsur Seni Rupa

A. Pengertian Warna 

 Secara Fisik/Obyektif warna merupakan sifat cahaya yang dipancarkan (panjang gelombang
cahaya yang berbeda akan ditangkap oleh indera penglihatan sebagai warna yang berbeda).
Tanpa cahaya, warna tidak akan muncul.
 Secara Subjektif/Psikologi warna merupakan bagian dari cara pandangan manusia

B. Jenis Warna

1. Warna primer, yaitu tiga warna pokok atau warna dasar (Merah, Biru, dan Kuning).
2. Warna sekunder , yaitu perpaduan antara 2 (Dua) warna primer. Kuning + Biru = hijau; Merah
+ Kuning = Orange (Jingga); dan Merah + Biru = Ungu. 
3. Warna intermediate, yaitu percampuran antara warna primer dengan warna sekunder,
menghasilkan warna kuning hijau, hijau-biru, biru-ungu, merah-ungu, merah-jingga, dan
kuning-jingga. 
4. Warna tertier, yaitu percampuran antara warna sekunder dan warna intermediate dan
menghasilkan sebanyak 12 warna. 
5. Warna quarterner, yaitu pencampuran warna intermediate dengan warna tertier dan
menghasilkan sebanyak 24 warna.

5
Gambar Bentuk
A. Pengertian Menggambar Bentuk
Dalam bidang seni rupa, terdapat 2 (Dua) bentuk, yaitu:

1. Bentuk Figuratif (bentuk nyata sesuai dengan aslinya)


2. Bentuk Nonfiguratif (bentuk yang tidak nyata)

Selain itu, dapat juga digolongkan dalam:

1. Bentuk Abstrak, merupakan bentuk yang tidak nyata atau tidak meniru benda yang ada di alam
2. Bentuk Geometris, merupakan bentuk yang beraturan
3. Bentuk Non-geometris, merupakan bentuk yang tidak beraturan
4. Bentuk Stilasi, merupakan bentuk yang dihasilkan dari modifikasi bentuk hewan maupun
tumbuhan. Contohnya pada batik.
5. Bentuk Visual Realistis atau Naturalis, bentuk yang ada di alam dan dibuat sesuai dengan
kondisi aslinya. Dengan Kata lain, pengertian Gambar bentuk adalah gambar yang dibuat
sesuai dengan kondisi aslinya.

B. Prinsip – Prinsip Menggambar Bentuk:

1. Perspektif, merupakan prinsip menggambar sesuai dengan penglihatan. Objek gambar yang
dekat digambar lebih besar, tinggi, dan jelas.
2. Proporsi, merupakan perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain secara
menyeluruh
3. Komposisi, diartikan dengan susunan atau letak objek gambar yang menyatu
4. Gelap – Terang (Half – Tone). Bagian benda yang terkena cahaya akan tampak terang (putih
atau warna muda). Sedangkan yang tidak terkena cahaya berkesan gelap (hitam atau warna
tua).
5. Bayang – bayang (Shadow) untuk menunjukkan kesan tiga dimensi (realis

Langkah – Langkah Menggambar Bentuk:

1. Pengamatan : kegiatan mengenali objek yang akan digambar


2. Sketsa : gambar dasar (gambar yang belum jadi)

6
3. Menentukan gelap – terang dengan memperhatikan arah cahaya.
4. Menentukan teknik dengan menyesuaikan alat dan bahan yang digunakan. Bila menggunakan
pensil gambar (warna), teknik arsir atau dusel (menggoreskan pensil dalam posisi
miring/rebah) lebih cepat. Dahulukan warna muda dan warna gelap tidak harus hitam.
5. Sentuhan akhir dengan memberikan penekanan pada karya gambar bentuk.

D. Pendekatan yang Digunakan dalam Menggambar Bentuk

 Pendekatan Dengan Model, berarti dalam menggambar tersedia benda yang menjadi objek
gambar. Keuntungan pendekatan dengan model:

1. Objek gambar lebih jelas


2. Ketepatan sudut gambar lebih terjamin

 Pendekatan Tanpa Model, mempunyai arti bahwa kegiatan menggambar tidak disertai adanya
contoh atau benda sebagai objek gambar.

E. Teknik Menggambar Bentuk

1. Teknik linear merupakan teknik menggambar dengan menjadikan garis sebagai unsur utama;
2. Teknik Blok merupakan cara menggambar dengan menggunakan satu warna;
3. Teknik Arsir merupakan cara menggambar dengan garis – garis sejajar atau menyilang untuk
menentukan gelap – terang objek gambar sehingga tampak seperti Tiga Dimensi;
4. Teknik Dusel merupakan cara menentukan gelap – terang pada gambar dengan menggoreskan
pinsil dalam posisi miring /rebah;
5. Teknik Pointilis merupakan cara menentukan gelap – terang dengan memberi titik – titik padat
untuk bagian gelap dan titik – titik yang jarang untuk bagian yang agak terang;
6. Teknik Aquarel merupakan cara menggambar dengan menggunakan sapuan tipis pewarna cat
air, sehingga hasilnya tampak transparan atau tembus pandang;
7. Teknik Plakat merupakan cara menggambar menggunakan bahan cat air atau cat poster dengan
sapuan warna tebal, sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.

APRESIASI SENI KRIYA DAN PERKEMBANGANNYA

A. APRESIASI SENI KRIYA

1. Pengertian seni Kriya


Seni kriya ditinjau dari segi bahasa, berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “ barang yang
dihasilkan dari pekerjaan yang dilakukan dengan tangan dan mempunyai muatan nilai unik, karakteristik,
simbolik, magis serta religius” atau kata lain adalah “ hasil pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang
mempunyai kemampuan luar biasa”

Yang dimaksud dengan muatan nilai yang ada dalam seni kriya sebagai berikut:
- Unik : menggambarkan pada benda tersebut ada bentuk yang sangat menarik karena ada
Sesuatuyang lain daripada yanglain dan tidak ada duanya

- Karakteristik : menggambarkan pada benda tersebut ada muatan nilai ygbersifat kedaerahan atau ada
ciri khas tertentu yang dapat menunjukkan siapa pembuatnya

- Symbolik : menunjukkan pada benda tersebut terdapat bentuk-bentukyang menyerupai sesuatu


misal ;binatang, bunga, biasanyadibuat dalam wujud dekoratif (Bentuk distilir) dan ada
maknayang tersirat
7
- Magis : dianggap pada benda tersebut mempunyai kekuatan Supra Natural, atau dianggap ada
Pengaruhroh-roh nenek moyang.

- Religius : benda yang dibuat ada sangkut paut dengan nilai-nilai keagamaan, biasanya
penggambarannyaberupa figur-figurDewa atau hiasan masjid berbentuk ukiran kaligrafi.

2. Macam-macam Seni Kriya


Jika ditinjau dari keberadaannya dilingkungan masyarakat ada dua macam
2.1. Seni Kriya untuk kebutuhan fisik
Seni Kriya untuk kebutuhan fisik mempunyai pengertian semua benda guna yang dalam pembuatannya
bertujuan untuk melindungi atau menghias diri.
Contoh : Rumah, kendaraan, senjata, perhiasan dll

2.2. Seni Kriya untuk kebutuhan non fisik


Benda guna yang dibuat ertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat rohaniah, misal untuk upacara
adat atau upacara keagamaan.
Contoh : Kuil, Candi Rumah Ibadah

B. PERKEMBANGAN SENI KRIYA


Untuk mengkaji perkembangan seni kriya dapat dilakukan melalui empat tahap perkembangan yaitu:
1. Perkembangan seni kriya jaman prasejarah
2. Perkembangan seni kriya jaman purba
3. Perkebangan seni kriya jaman madya
4. Perkembangan seni kriya jaman modern

1. Perkembangan Seni Kriya Jaman Prasejarah


Perkembangan ini dapat diamati dimulai sejak nenek moyang kita sudah bertempat tinggal menetap, dan
mereka membuka persawaan, peternakan dan bermasyarakat, pada masa inilah nenek moyang kita mulai
membuat suatu barang guna yang tidak hanya dapat dipakai namun lebih jauh benda tersebut sudah
disertakan bentuk-bentuk variasi yang punya nilai seni. Pada saat itu pula perkembangan desain dimulai
karena karena untuk membuat sesuatu lebih bagus (lebih indah) dari yang lain, yang diawali dengan
konsep perencanaan.Contoh: perkembangan alat bantu bekerja seperti kampak

2. Perkembangan Seni Kriya Jaman Purba


Pada jaman Purba yang ada hubungannya dengan seni kriya ialah semua benda yang dibuat untuk
menunjang kebutuhan hidupnya, misal, seni bangunan, seni pahat, seni hias benda. Pada jaman itu telah
terjadi asimulasi atau percampurandari pengaruh timbal balik antara kesenian asli Indonesia dengan
kesenian yang datang dari India bersamaan dengan datangnya agama Hindu
Masuknya pengaruh Hindu membawa era sejarah seni budaya baru dalam masyarakat
Indonesia.Pengenalan pemerintahan kerajaan berdasarkan sistem kasta yang menimbulkan tingkat
kehidupan di masyarakat dari rakyat jelata sampai bangsawan dan raja, serta golongan rohanaiwan/
brahmana, hal ini menimbulkan pengaruh terhadap keperluan seni kriya yang berbeda-beda pula.

3. Perkembangan Seni Kriya Jaman Madya


Jika ditinjau dari sejarah jaman Madya merupakan suatu perpindahan batas antara sejarah Seni Rupa
Hindu di Jawa kesejarah seni rupa Islam, yang paling mudah diamati yaitu perkembangan seni bangunan
untuk tempat ibadah.
Mula-mula bentuk Masjid hanyalah ruangan yang dikelilingi dinding tanpa atap dan didalamnya tanpa atap
dan didalamnya tanpa ada benda-benda yang dianggap suci seperti agama Hindu atau Budha.Inilah titik
awal perbedaan itu, ditambah bagian atas yang disebut Kubah.Seperti jaman Hindu seni ukir juga
berkembang, namun perbedaannya seni ukir jaman Islam tidak menggambarkan makhluk hidup.

8
4. Perkembangan seni kriya Jaman Modern
Pada jaman modern perkembangan desain sudah sangat maju, karena dipengaruhi dengan
perkembangan teknologi yang semakin meningkat, pada jaman ini segalanya sudah dapat dibuat dengan
lebih cepat dibanding sebelumnya.
Pada jaman ini seni kriya jika ditinjau dari bahan yang dipakai sudah sampai pada bahan-bahan tiruan
(bahan sintetis).
Jadi perkembangan seni kriya pada jaman Modern ini dapat ditinjau melalui :
a. Perrkembangan bahan
b. Perkembangan alat (teknologinya)
c. Perkembangan pengguaannya (alih fungsi)
d. Perkembangan cara mempublikasikannya
e. Perubahan kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap punya kekuatan magis

C. Unsur Karya Seni Kriya


Seni kriya mengutamakan terapan atau fungsi maka sebaiknya terpenuhi syarat-syarat sebagaii berikut:

1. Utility atau aspek kegunaan

 Security yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang-barang itu.

 Comfortable, yaitu enaknya digunakan.Barang yang enak digunakan disebut barang terapan.Barang-
barang terapan adalah barang yang memiliki nilai praktis yang tinggi.

 Flexibility, yaitu keluwesan penggunaan.Barang-barang seni kriya adalah barang terapan yaitu barang
yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya.Barang terap dipersyaratkan memberi
kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam
penggunaannya.

2. Estetikaatau syarat keindahan


Sebuah barang terapan betapapun enaknya dipakai jika tidak enak dipandang maka pemakai barang itu
tidak merasa puas.Keindahan dapat menambah rasa senang, nyaman dan puas bagi
pemakainya.Dorongan orang memakai, memiliki, dan menyenangi menjadi lebih tinggi jika barang itu
diperindah dan berwujud estetik.

D. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Seni Kriya

1.Sebagai benda pakai, adalah seni kriya yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur
keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
2.Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih
menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.
3.Sebagai benda mainan, adalah seni kriya yang dibuat untuk digunakan sebagai alat permainan.

E. Jenis-jenis Sen Kriya di Nusantara


1. Seni kerajinan kulit, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit
mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang dan lain-lain.

2. Seni kerajinan logam, ialah kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas,
perak. Sedangkan teknik yang digunakan biasanya menggunakan ember cor, ukir, tempa atau sesuai
dengan bentuk yang diinginkan.Contohnya pisau, barang aksesoris, dan lain-lain.

9
3. Seni ukir kayu, yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk
menggunakan tatah ukir. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka
dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain.

4. Seni kerajinan anyaman, kerajinan ini biasanya menggunakan bahan rotan, ember, daun lontar, daun
pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok, dll. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain.

5. Seni kerajinan batik, yaitu seni membuat pola hias di atas kain dengan proses teknik tulis (casting) atau
teknik cetak (printing). Contohnya: baju, gaun dan lain-lain.

6. Seni kerajinan keramik, adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui
proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin,pembakarandan glasir) sehingga menghasilkan barang atau
benda pakai dan benda hiasyang indah. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain

REKLAME

1. Pengertian Reklame

Reklame berasal dari Bahasa Latin yaitu Re dan Clamos.


 Re     :    Pengulangan kembali/berulang-ulang
 Clamos   :    Seruan, ajakan, himbauan
o Jadi Reklame adalah berteriak berulang-ulang untuk mengajak/mempengaruhi atau menawarkan
suatu dagangan atau barang produksi kepada orang lain.

2. Menurut tujuan pengadaannya

a. Reklame Komersial (Profit Oriented)


Reklame yang bertujuan untuk ajang promosi produk dan mencari keuntungan
dengan menjaring konsumen sebayak-banyaknya.
Contoh : Iklan barang-barang industri.

b. Reklame Non Komersial (Non Profit Oriented).


Reklame yang bertujuan untuk menghimbau, menganjurkan, mempengaruhi masyarakat yang bersifat
sosial/iklan layanan masyarakat.
Contoh : Poster anti narkoba, poster keamanan.

3. Menurut sifatnya
a. Reklame peringatan
Reklame peringatan merupakan ragam reklame yang digunakan untuk
mengingatkan kepada masyarakat. Hal ini berkaitan dengan kewajiban dari
lembaga pemerintahan.

b. Reklame permintaan atau ajakan


Reklame permintaan atau ajakan merupakan ragam reklame yang bernada
meminta atau mengajak warga masyarakat agar bersedia memenuhi permintaan
atau ajakan, reklame ini biasa datang daripihak pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat, maupun swasta

c. Reklame penerangan
Reklame ini merupakan ragam reklame yang informatif, itu berarti bersifat
menyampaikan informasi kepada masyarakat, biasanya sering digunakan oleh
pemerintah untuk menyam paikan progam-progamnya

10
4..Media reklame

a..Visual          : Cara menikmati dengan indra penglihatan/mata (Poster, spanduk)

b..Audio       : Cara menikmati dengan indra pendengaran/telinga (iklan di radio)

c..Audio Visual   : Cara menikmati dengan indra pendengaran dan penglihatan


(iklan di TV)

5..Unsur-Unsur Reklame
a. Tipografi    :    bentuk huruf yang cocok untuk membuat kata-kata/kalimat
b. Illustrasi    :    gambar yang sesuai dan memperjelas reklame

6... Syarat Pembuatan Reklame


a. Estetis    : reklame yang mengandung nilai-nilai keindahan
b. Etis  : reklame yang bresifat sopan dan santun/mengandung norma
kebaikan
c. Persuasif    : reklame yang menarik perhatian orang banyak
d. Edukatif    : reklame yang mengandung pendidikan/ajakan bebuat positif
e. Harmonis    : reklame yang mengandung komposisi warna, bidang dan objeck
yang selaras.

7..Bentuk Reklame
a. Simetris    :    obyek gambar/ tulisan kanan-kiri seimbang
d. Asimetris    :    obyek gambar/ tulisan kanan-kiri tidak seimbang

8... Jenis-Jenis Reklame


a. Reklame b. Ikla c. Baliho d. Etiket/label e. Leaflet f. Brosu g. Logo h. Papan nama
i. Poste j. Spanduk k. Plakat l. Embalase. m. Pamflet n. Neon box o. Booklet q. Mobile
r. Karikatur s. Stiker

9. Reklame menurut pemasangannya


a. Reklame Luar
Reklame luar adalah reklame yang operasinya diluar rumah atau gedung.Bentuk reklame luar
biasanya lebih bebas dibandingkan reklame dalam. Ragam reklame ini misalnya papan nama,
papan reklame, plakat, spanduk, dan pamflet.

a. Reklame Dalam
Gambar reklame yang cocok dipasang di dalam ruangan(indoor) adalah gambar reklame yang
berukuran kecil atau sedang dengan bahan yang tidak perlu tahan oleh air dan matahari. Seperti
reklame yang terdapat didalam rumah atau gedung seperti di toko-toko, supermarket, di gedung
bioskop, dan sebagainya.

10..Menurut medianya

a. Reklame Audio
Media yang digunakan adalah suara atau kode bunyi-bunyian tertentu, baik dengan alat tertentu atau
dengan vokal manusia.  Contohnya pada bentuk reklame secara tradisional.  Tetapi reklame
Audio secara modern sekarang sudah banyak yang menggunakan seperti reklame melalui
siaran radio.  Melalui siaran radio, pesan atau penawaran dilakukan dengan cara diucapkan atau
dibacakan dengan dialog.

11
b. Reklame Visual
Media yang digunakan adalah obyek yang dapat dilihat mata dan gambar, baik gambar diam
maupun gambar yang bergerak (film).  Yang termasuk jenis reklame visual antaralain :

1) Iklan atau Advertensi


Iklan atau advertensi adalah jenis reklame visual yang berfungsi untuk memberitahukan
kepada masyarakat mengenai barang atau jasa yang dicetak di media massa seperti surat
kabar dan majalah.

2)     Baliho
Bersifat sementara dan ukurannya besar dan diletakkan di tepi jalan-jalan yang strategis. 
Dibuat secara semi permanen dengan bambu, kayu, atau pipa besi sebagai penyangganya. 
Namun sekarang sudah dijumpai bentuk baliho yang menggunakan media kain atau kertas
yang berukuran sangat besar dan ditempelkan pada tempat khusus.

3)       Etiket/Label
Etiket adalah ragam reklame yang berupa nama suatu barang dagangan dan disertai
keterangan. Misalnya obat-obatan, makanan, minuman, sabun mandi, kosmetik, ataupun
sarung.

4)      Leaflet
adalah ragam gambar reklame yang berupa gambar bentuk barang atau objek dengan gambar
huruf sebagai keterangan, leaflet ini cocok untuk menginformasikan suatu kegiatan kepada
masyarakat terbatas, baik yang bertujuan komersial ataupun non komersial

5)      Brosur
Brosur adalah ragam gambar reklame yang menggunakan gambar huruf sebagai unsur
utamanya. Brosur sangat cocok untuk menginformasikan suatu kegiatan kepada masyarakat
luas, baik yang bertujuan komersial ataupun nonkomersial

6)      Logo
Logo adalah ragam gambar yang berupa simbol atau lambang suatu badan usaha atau milik
Negara maupun swasta

7)      Papan nama


Papan nama adalah ragam gambar reklame yang berupa gambar huruf dan gambar logo,papan
nama cocok dipasang di luar gedung dan berfungsi untuk memberri identitas suatu lembaga
atau badan usaha

8)      Poster
Merupakan bentuk reklame berupa gambar dan tulisan pada selembar kertas dan ditempel
ditempat-tempat umum

9)      Spanduk
Berbentuk selembar kain yang direntangkan melintang di atas jalan raya atau di tepi jalan.  Tulisan
pada spanduk lebih sederhana dan mudah dibaca serta dipahami para pemakai jalan atau
pengendara kendaraan dapat membacanya tanpa harus  berhenti.

10)   Plakat
Bentuknya secara visual hampir sama dengan poster, hanya ukurannya saja yang lebih kecil
dan biasanya ditempel di tembok atau di pohon-pohon di tepi jalan. Penyajiannya lebih
sederhana dibandingkan dengan poster.
12
11) Embalase
Embalase adalah jenis reklame visual yang terdapat pada kemasan atau pembungkus hasil
produk yang diperdagangkan.

12)   Pamflet
Pamflet adalah jenis reklame visual yang berbentuk gambar dan tulisan pada lembar kertas
berukuran relatif kecil, disebarkan melalui pesawat terbang atau kendaraan darat dan
diberikan kepada setiap orang yang lewat.

13) Neon Box


Neon Box adalah jenis reklame visual yang terbuat dari sinar lampu yang tersusun
berwarna-warni.

14)   Booklet
Booklet adalah media promosi cetak berukuran A4 yang berisi profile suatu perusahan.
Media ini sangat bersahabat ada banyak manfaat diantaranya manfaat dari perusahaan dan
konsumen

15)   Cut Out Display


Adalah reklame yang berbentuk tiga dimensi, dapat berupa balon atau model barang yang
dipromosikan dalam ukuran besar yang diletakkan di tempat strategis di sekitar took

16)   Mobil
Mobile adalah reklame yang berupa benda yang digantung, sehingga apabila terkena angin akan
begerak-gerak.

17) Karikatur
Karikatur adalah coretan-coretan gambar yang menitikberatkan pada karakter objek, pada umumnya
berupa ejekan, sindiran, dan kritikan yang dibuat seolah-olah lucu

18) Stiker
Stiker berbentuk tulisan atau gambar yang dibuat diatas kertas berperekat

Menggambar Bentuk

1. Menggambar Bentuk.
Menggambar Bentuk adalah memindahkan objek/benda-benda yang
ada disekitar kita dengan tepat seperti keadaan benda yang
sebenarnya, menurut arah pandang dan cahaya yang ada.

Menurut Dr. Cut Kamaril WS. Menggambar Bentuk merupakan usaha


mengungkapkan dan mengkomunikasikan ide/gagasan, perasaan
dalam wujud dwi matra yang bernilai artistik dengan menggunakan
garis dan warna.
Ungkapan tersebut sesuai dengan bentuk benda yang digambar. Hasil gambarnya menunjukkan
kreativitas maupun keterampilan penggambar dalam menampilkan ketepatan bentuk maupun jenis benda yang
digambar.
Dalam menggambar bentuk dituntut ketepatan bentuk benda yang digambar. Oleh sebab itu, diperlukan
pengetahuan tentang dasar-dasar ketepatan bentuk yakni proporsi atau ukuran perbandingan dan ketepatan
barik/tekstur yang menunjukkan ketepatan jenis benda tersebut.
.
13
Hakikat Menggambar
Menggambar adalah membuat guratan diatas sebuah permukaan yang secara grafis menyajikan
kemiripan mengenai sesuatu.
Kata menggambar atau kegiatan menggambar dapat diartikan sebagai memindahkan satu atau beberapa objek
ke atas bidang gambar tanpa melibatkan emosi, perasaan dan karakter penggambarnya.
Pemindahan ini dalam pengertian pemindahan bentuk atau rupa dengan memperkecil atau memperbesar
ukuran keseluruhan yang untuk kepentingan tertentu dapat juga mempergunakan skala perbandingan
(perbandingan ukuran) secara akurat.

Jenis-jenis pensil/potlot untuk menggambar

Banyak sekali macam dan jenis potlot/pensil sesuai dengan penggunaannya, antara lain:
a.Pensil Biasa:
Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam
goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat bayangan. Walaupun pensill
biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar,
namun dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya.

b.Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H)


Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) kemudian F.
Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar, karena jenisnya yang keras tersebut.
Semakin keras tingkatan isi pensil, semakin dapat digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang padat,
halus dan tipis.

c.Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/HB).


Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun
gambar reklame.

d.Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B)


Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap terang. Untuk
hampir semua gambar tangan bebas, pensil jenis B merupakan jenis pensil yang banyak manfaatnya. Jenis
pensil ini banyak dipakai untuk menggambar potret, benda atau pemandangan alam dalam warna hitam
putih.

e.Konte, berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan yang tebal dan
lebar. Dibedakan pula menjadi:
1) Hard/H/keras.
2) Medium/HB/sedang
3) Soft/B/Lunak, dipakai untuk menggambar potret, pemandangan alam dan benda.

f. Pensil berwarna.
Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 macam warna. (untuk kategori pensil warna bukan
merupakan bahasan dalam penelitian ini).

g. Teknik-teknik yang digunakan dalam menggambar dengan pensil/potlot antara lain:


1) Teknik pointilisme :. Yaitu menggambar dengan titik-titik yang diulang ulang.
2) Teknik Dussel, atau disebut dengan teknik gosok. Yaitu menggambar dengan cara menggosok-gosokkan
tangan atau kertas yang sudah diberi/dibubuhi dengan pensil. (Teknik ini tidak diperkenankan untuk
digunakan dalam dunia pendidikan, akan tetapi kenyataan di lapangan para pelukis wajah/potret sering
menggunakannya).

14
3).Teknik Arsir, Untuk menyampaikan kesan bentuk tiga dimensi yang tidak dapat terwakili hanya dengan
garis kontur saja. Garis-garis arsir mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak berdekatan atau
rapat

Jenis-Jenis Arsir antara lain:


a) Arsir Biasa, yaitu garis-garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis rapat sejajar, seirama sesuai
dengan bentuk benda yang digambar.
b) Arsir Silang, ialah arsir yang melibatkan penggunaan dua lapis garis arsir untuk mendapatkan kepadatan
yang lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap terang.
c) Teknik Scribbling, adalah suatu jenis arsiran jaringan yang terdiri dari garis-garis berbagai arah yang dibuat
secara acak, sehingga tekstur visualnya akan bervariasi dengan teknik garis yang digunakan.

Dengan pengetahuan yang mantap mengenai sifat bahan dan fungsi alat, seniman dapat
mengembangkan kekuatan menggambarnya tanpa kendala yang bersifat teknis. Menggambar merupakan soal
rasa, pikiran, keterampilan, ide dan teknik yang tidak terpisah-pisahkan. Dorongan menggambar timbul pada
umumnya karena adanya gagasan dalam pikiran untuk menyatakannya dengan bentuk visual.

MENGGAMBAR MISTAR

I. PENGERTIAN
Menggambar mistar adalah menggambar ketepatan bentuk suatu benda dengan menggunakan
penggaris (mistar) dan alat bantu lainnya seperti jangka, trekpen, rapido, dll. Perbandingan ukuran
skala sangat diperhatikan dalam menggambar mistar, selain itu juga harus memperhatikan ketepatan
ketebalan garis, kerataan garis dan juga sambungan atau hubungan garis.
Dengan demikian gambar mistar dapat diartikan membuat suatu gambar baik berupa hiasan atau
bangun-bangun geometris melalui konstruksi matematis dengan bantuan mistar.

Gambar ornamen mistar banyak diterapkan pada desain interior seperti desain tegel keramik,
desain plafon, kaca hias, desain teralis sebuah pagar atau jendela, wallpaper, dan lain-lain. Motif yang
dipakai dlam gambar ornamen mistar banyak dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris seperti,
lingkaran, segitiga, segiempat, segilima, segienam dan seterusnya. Namun, dapat pula menggunakan
motif lain, asalkan proses
pembuatannya tetap menggunakan alat bantu yang telah disebutkan di atas.
Berikut ini akan dijelaskan teknik menggambar bentuk-bentuk dasar geometris yang dapat
dikembangkan menjadi motif gambar ornament mistar.

15
CONTOH BEBERAPA MOTIF YANG DIBUAT DENGAN TEKNIK

MENGGAMBAR MISTAR ORNAMEN

II. FUNGSI DAN TUJUAN MENGGAMBAR MISTAR


Berdasarkan fungsinya, menggambar mistar juga sering disebut dengan menggambar teknik,
menggambar konstruksi, atau gambar kerja, hal itu karena gambar mistar memiliki fungsi atau tujuan
untuk :
1. Membuat hiasan berupa bangun-bangun geometris yang banyak digunakan dalam kegiatan
perancangan tekstil dan tata ruang.
2. Sebagai gambar kerja yang dapat menjelaskan bagian-bagian konstruksi dari suatu bangun atau
benda secara terperinci , misalnya gambar konstruksi bangunan, rancangan furniture, rancangan
mesin, dan sebagainya.
3. Sebagai gambar penjelasan dari wujud suatu benda atau bangun dengan perbandingan ukuran
yang akurat sehingga mendekati wujud yang sebenarnya.

. MEDIA MENGGAMBAR MISTAR


Media yang diperlukan dalam menggambar mistar adalah sebagai berikut:
1. Kertas
16
Kertas yang digunakan biasanya kertas gambar putih atau kertas kalk
2. Penggaris (mistar)
Penggaris yang paling sering diperlukan dalam menggambar mistar adalah sepasang penggaris
segi-tiga yang terdiri dari segi-tiga siku sama sisi dengan masing-masing sudut miringnya 45 0dan
pengaris segi-tiga siku dengan masing-masing sudut miringnya 300 dan 600. Selain itu diperlukan
juga penggaris dengan tepi atau sisi miring, siku, atau sisi lebih tipis dari tengah mistar. Penggaris
ini diperlukan untuk menggambar garis dengan rapido atau trekpen agar tidak terjadi rembesan
tinta.
3. Pinsil, rapido dan trekpen
a. Pensil yang baik untuk menggambar mistar ialah : H untuk kertas gambar putih dan 2H untuk
kertas kalkir.
b. Rapido, adalah alat tulis/gambar bertinta. Rapido tersedia ukuran dari 0,1 mm sampai 1,2 mm.
c. Trekpen merupakan perlengkapan jangka yang gunanya sama dengan rapido. Trekpen dapat
diatur penggunaan tebal-tipisnya tinta sesuai dengan keperluan. Hanya saja dalam
menggunakan alat ini harus lebih hati-hati karena riskan terhadap rembesan tinta. Tetapi kalau
mampu menguasai terkpen tersebut maka hasil gambarnya lebih rapi.
4. Jangka
Selain digunakan untuk membuat garis lingkaran, jangka juga dapat digunakan untuk membagi
sudut, memindahkan panjang garis tertentu dan sebagainya. Jangka yang baik memiliki bagian-
bagian yang dapat diatur/distel sesuai dengan keperluan penggambaran dan juga dengan jarum
penusuk yang kecil dan runcing.

MENGGAMBAR PROYEKSI
Kata proyeksi secara umum berarti
Gambar Proyeksi adalah gambar bayangan atau konstruksi suatu benda yang mana dapat kita
ketahui tentang kejelasan suatu objek secara matematis.
Dalam menggambar proyeksi dituntut keterampilan menggunakan alat-alat seperti mistar, jangka,
pinsil, rapido/trek-pen, dan alat-alat matematis lainnya. Di samping itu, juga harus mampu menarik
garis secara terukur seperti ketebalan garis, kerataan garis dan sambungan garis.
Pada prinsipnya gambar proyeksi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu proreksi
sentral dan proyeksi ortogonal. Proyeksi sentral disebut juga teknik perspektif yaitu benda
diproyeksikan dengan mempergunakan garis-garis yang berpusat pada satu titik. Gambar benda yang
dihasilkan secara proporsional sangat mirip dengan benda/objek aslinya. Sedangkan proyeksi
ortogonal adalah gambar proyeksi suatu benda mempergunakan garis-garis sejajar dan tegak lurus.

GAMBAR PERSPEKTIF
17
Hukum Perspektif Dalam Seni Rupa

 Benda yang besar semakin jauh terlihat semakin kecil; 


 Benda yang tinggi semakin jauh terlihat semakin rendah; 
 Garis sejajar yang mengarah ke horizon akan bertemu di satu titik hilang (titik hilang selalu
berada pada garis Horizon); 
 Garis sejajar dengan horizon akan tetap terlihat sejajar dengan horizon; 
 Garis tegak lurus dengan horizon digambar (terlihat) tetap tegak lurus dengan horizon; 
 Letak Garis horison pada bidang gambar menunjukkan letak benda terhadap tinggi mata orang
yang menggambar; 
 Warna benda makin jauh makin pucat (pudar); 
 Bidang bulat akan terlihat atau digambar menjadi bentuk elips.

Unsur-Unsur Gambar Perspektif

1. Garis Horizon ( Cakrawala ), batas pandangan dari semua benda horizontal;


2. Garis Horisontal, yaitu garis yang mendatar; 
3.  Garis Vertikal, yaitu garis yang tegak lurus; 
4. Titik Hilang/Titik Lenyap, titik sebagai tempatnya hilangnya semua benda dari pandangan
mata.

Jenis..Gambar..Perspektif
1. Perspektif dengan satu titik hilang :
Semua garis-garis yang terdapat dalam gambar akan bertemu disatu titik, kecuali untuk
garis-garis yang tegak lurus dengan garis horizon dan garis-garis yang horizontal yang yang selalu
sejajar dengan garis horizon.
2. Perspektif garis dengan dua titik hilang
Pada gambar ini yang terlihat oleh kita adalah rusuknya, lain dengan perspektif satu titik
hilang, yang terlihat oleh kita adalah bidangnya.Sementara bidang-bingnya menghadap ketitik hilang.

Pameran
Adalah suatu kegiatan menampilkan karya yang bersifat sementara ( waktu tertentu ).
Pameran bisa diselenggarakan secara peroangan maupun kelompok.

Sanggar
Adalah suatu tempat dimana para seniman dapat bekerja, berdialog, beradu agumentasi, mencari
pengalaman maupun ilmu pengetahuan.

Museum
Adalah tempat penyimpanan hasil kebudayaan fisik yang berasal dari berbagai kurun waktu.

Galeri
Adalah tempat memamerkan dan sekaligus menjual karya-karya seni rupa.

Desa Seni
Adalah suatu tempat dimana masyarakatnya pada umumnya berkarya seni.

Kompleks Budaya
Adalah suatu tempat yang menetap / permanen dan terdapat bangunan-bangunan yang menunjang.
Kompleks Budaya ini berupa museum, gedung kesenian, monumen kesenian, sekolah kesenian, Art
centre ( pusat seni ).

18
PATUNG
Menurut bentuknya, patung merupakan merupakan salah satu karya seni rupa tiga dimensi.Sebab,
patung mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi (volume) serta dapat dinikmati dari segala
arah.Pada umumnya, patung diciptakan untuk memenuhi kebutuhan batin atau dinikmati keindahannya
saja. Dengan kata lain, patung menurut fungsinya masuk dalam kategori karya seni rupa murni.

Di Indonesia, kerajinan patung sudah ada sejak dulu dan berkembang hingga sekarang. jenis dan bahan
dasar yang digunakan dalam pembuatan patung-pun beragam, baik dari bahan lunak (seperti kayu,
tanah liat, semen) maupun bahan keras (seperti batu dan logam. Bentuknya pun beragam, seperti
bentuk manusia, bentuk hewan, dan tumbuhan atau bentuk lain hasil modifikasi.

A. Jenis - Jenis Patung.

 Jenis Patung Dilihat dari cara pembuatannya:

1. Arca, merupakan patung dengan bentuk makhluk hidup seperti manusia dan binatang
2. Relief, adalah karya seni patung yang hanya bisa dinikmati dari arah depan karena terletak
pada dinding.

 Jenis Patung Dilihat dari Posisinya

1. Patung Free Standing, merupakan jenis patung yang berdiri tegak


2. Patung Zonde, merupakan jenis patung yang utuh dalam posisi yang beragam, seperti duduk,
jongkok, tidur, berdiri, dll.
3. Patung Boss, merupakan patung setengah badan.
4. Patung Tarso, merupakan patung yang dibuat hanya bagian-bagian tertentu atau sebagian
tubuhnya saja

 Jenis Patung Dilihat dari Fungsinya

1. Patung Monumen (Patung Memorial), merupakan patung yang berfungsi sebagai peringatan
terhadap seorang tokoh atau suatu peristiwa sejarah.
2. Patung sebagai Lambang Pemujaan (Sakral), merupakan patung yang digunakan sebagai
lambang pemujaan dalam acara keagamaan atau sebagai media peribadatan.
3. Patung Miniatur, merupakan patung tiruan suatu bangunan atau arca dalam ukuran kecil.
4. Patung Dekorasi, merupakan patung yang berfungsi untuk keindahan (menghias) didalam
maupun di luar ruangan.

B. Teknik Pembuatan Patung

1. Teknik Butsir, merupakan cara membuat patung dari bahan lunak (tanah liat, gips, malam)
dengan mengurangi dan atau menambah bagian - bagiannya.
2. Teknik Pahat, merupakan cara pembuatan patung dari bahan keras (kayu, tulang, batu, gips
yang mengeras) dengan mengurangi bagian yang tidak diperlukan.
3. Teknik Merakit, merupakan pembuatan patung dengan cara merangkai bahan serta
menghubungkannya (bahan-bahan yang telah rusak) seperti pada permainan puzzle.
4. Teknik Cetak atau Cor, merupakan cara pembuatan patung dengan memanaskan logam hingga
mencair kemudian dituangkan dalam cetakan.
5. Teknik Membentuk (Dibentuk), merupakan teknik yang dilakukan dengan cara membentuk
sedikit demi sedikit atau bertahap sehingga tercipta patung yang kita inginkan.
19
6. Teknik Modelling, merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membuat model terlebih
dahulu.

. Alat untuk Membuat Patung Berdasarkan Bahan yang Digunakan

1. Pembuatan patung berbahan tanah liat memerlukan butsir dan sudip untuk mengambil dan
menambal atau menambahkan bahan serta manghaluskan permukaan yang sulit dijangkau
secara langsung oleh tangan.
2. Patung berbahan kayu dalam pembuatannya memerlukan pisau, kapak, martil, gergaji, serta
ampelas.
3. Patung dari bahan batu alat yang digunakan berupa pahat baja, martil besi, gurinda (Grenda).
4. Patung cetak dari bahan logam alat yang digunakan adalah kompor pengecor, alat cetak, dan
gurinda
5. Patung pahat dari bahan logam (berupa plat), alat yang diperlukan berupa martil, tatah (patah),
dan gurinda (grenda).
6. Patung berbahan semen alat yang diperlukan pisau, martil, dan tang.

Seni keramik

I. Pengertian keramik

Yang dimaksud dengan keramik adalah segala macam benda yang dibuat dari tanah liat, setelah
kering kemudian dibakar hingga pijar sampai suhu pembakaran tertentu setelah itu didinginkan
sehingga menjadi keras.

Menurut golongannya, keramik dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu ;


1. Keramik bakaran rendah ( gerabah lunak )
Keramik bakaran rendah adalah semua benda keramik yang dibakar dan dapat mencapai suhu
pembakaran antara 900°C sampai 1050°C, misalnya keramik Pleret Purwakarta, Kasongan,
Keramik Pejaten, Bali dan lain-lain.
Keramik bakaran rendah pada umumnya berpori (porous), sehingga air didalamnya dapat
merembes keluar melalui pori-pori dindingnya. Contoh kendi terbuat dari tanah liat setelah diisi air
tampak basah bagian dinding luarnya.

2. Keramik bakaran tinggi ( gerabah keras/porselin )


Keramik bakaran tinggi adalah semua barang keramik yang dibakar hingga mencapai suhu
pembakaran antara 1250°C dan 1350°C atau lebih.
Pada umumnya barang-barang keramik hasil dari bakaran tinggi sangat baik untuk tempat
menyimpan air, jelasnya air tidak akan merembes keluar dari dinding keramik yang diisi air itu,
karena tidak berpori-pori. Bila dipukul-pukul suaranya berdencing nyaring serta tidak akan mudah
pecah bila saling bersentuhan dengan benda lainnya.

II. Macam-macam Peralatan Kerajinan Keramik


1. Butsir
Butsir atau disebut juga sudip adalah alat untuk membentukbenda-benda keramik.
Bentuk butsir bermacam-macam, tergantung pada kebutuhan pemakaiannya. Setiap macam
bentuk butsir dapat berfungsi sebagai penghalus dan perata permukaan benda keramik yang
masih basah, pembentuk motif hiasan (dekorasi) dan lain-lain.
Butsir kawat (wire modelling tools) : Untuk merapikan, menghaluskan, mengerok, membentuk detail, dan
membuat tekstur benda kerja. Ukuran panjang 22 cm, bahan kawat stainless steel, tangkai kayu sawo.

20
Butsir kayu (wood modelling tools): Untuk menghaluskan, membentuk detail, merapikan, membuat dekorasi,
merapikan dan menghaluskan benda kerja. Ukuran panjang 22 cm lebar 3 cm, bahan kayu sawo.

2. Pisau dan Tatah


Adalah alat untuk memotong tanah, melubangi dan mengukir benda keramik
3. Kayu bulat
Kayu bulat berbentuk silinder adalah alat untuk membentuk benda keramik dengan cara bidang
(slab), panjangnya kira-kira 25cm – 45 cm
4. Kawat dan tali pemotong
Kawat atau tali dipergunakan untuk memotong tanah liat

5. Kain basah
Berfungsi untuk membentuk benda-benda keramik dan menghaluskannya. Selain itu kain basah
dipergunakan pula untuk menutup benda-benda keramik yang pembentukannya tertunda agar
tanah liat itu tetap basah.
6. Alat pemutar keramik
Adalah suatu alat atau mesin yang dipergunakan untuk membentuk tanah liat menjadi benda-
benda meramik dengan cara diputar.
Menurut cara pemakaiannya, meja putaran keramik terdiri dari tiga jenis ialah :
a. Meja putaran tangan (hand wheel)
b. Meja putaran kaki (kick wheel)
c. Meja putaran listrik (electric wheel)
7. Meja pengolah lempung
Meja ini terbuat dari gibs, dipergunakan untuk meremas-remas lempung dengan campuran air
sedikit demi sedikit, menekan serta membanting-banting lempung diatas meja itu, dengan
maksud untuk memperoleh masa tanah liat yang plastis, lembut dan homogen
8. Rak
Adalah tempat menyimpan dan menangin-anginkan benda-benda keramik yang sudah selesai
dibuat, tetapi masih basah
9. Tungku Pembakaran Keramik
Tungku pembakaran adalah sebuah ruangan yang dapat dipanasi sampai mencapaisuhu panas
tertentu menurut yang yang dibutuhkannya.
Bahan bakar yang biasa dipergunakan dalam tungku adalah minyak solar, minyak tanah, kayu
bakar, jerami-kering, dalam hal ini tergantung pada jenis dari tungku pembakaran itu sendiri.

APRESIASI SENI RUPA

A. Pengertian Apresiasi
Apresiasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "appreciate" yang berarti menghargai atau menilai. Secara
21
istilah apresiasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang dalam menilai atau menghargai karya
seni.

B. Tingkatan Apresiasi Seni


Apresiasi terhadap karya seni dibedakan menjadi Tiga, yaitu:

1. Apresiasi Empirik, merupakan apresiasi yang hanya menilai baik dan kurang baiknya suatu
karya seni berdasarkan indera;
2. Apresiasi estetis, merupakan apresiasi yang menilai keindahan disertai pengamatan dan
perasaan yang mendalam;
3. Apresiasi kritis, merupakan apresiasi yang tajam dalam menganalisis sehingga hasilnya lebih
jelas dan terurai detilnya.

C. Kriteria Karya Seni Rupa yang Baik


Beberapa aspek yang dinilai dalam apresiasi seni rupa adalah sebagai berikut:

1. Gagasan (ide), yaitu pikiran yang mendasari seseorang untuk menciptakan suatu karya seni;
2. Kreatifitas, upaya mewujudkan karya seni dalam bentuk dan nilai yang baru (bersifat inovatif);
3. Komposisi, merupakan penataan unsur-unsur seni rupa dengan menggunakan prinsip-prinsip
tertentu sehingga memperoleh suatu bentuk yang bermakna;
4. Gaya Individu, merupakan gaya perorangan yang berhubungan erat dengan kreatifitas pada
setiap karya seni yang diciptakannya. Karya seni perorangan harus mencerminkan kejujuran
serta ciri  khas yang menjadi latar belakang pribadi, cita/visi (pandangan pribadi) dan
interpretasi (pemahaman terhadap karya seni rupa yang khas). Gaya perorangan (dapat berupa
pemilihan, pengolahan bahan dan bentuk, teknik berkarya) akan menunjukkan corak karyanya.
5. Teknik, merupakan cara seseorang mewujudkan gagasan (ide) menjadi sesuatu yang
menariksehingga mempunyai nilai dengan menggunakan media berupa teknik dan bahan.
Teknik yang digunakan akan memberi bentuk dan wujud yang berbeda.

D. Kriteria Karya Seni Kerajinan atau Seni Kriya yang Baik


Suatu karya seni kriya/kerajian yang baik ketika akan digunakan harus memenuhi unsur-unsur:

1. Keamanan (Security), artinya tidak membahayakan si pengguna;


2. Kenyamanan (Comfortable); artinya si pengguna merasa nyaman pada saat memakainya;

3. Keluwesan (Flexibility), artinya mudah pada saat digunakan.

TERIMA KASIH

22

Anda mungkin juga menyukai