Anda di halaman 1dari 11

SPESIFIKASI TEKNIS

I. PENJELASAN UMUM

1. Tata cara penyelenggaraan bangunan ini telah diatur dalam Dokumen


Pengadaan, sedangkan bentuk bangunan yang di bangun harus dilaksanakan
sesuai gambar yang telah ditetapkan dengan syarat-syarat teknis sebagaimana
tercantum di bawah ini.

2. Pekerjaan Rehabilitasi Sarana Prasarana Dan Utilitas SMPN 4 Ulujami (DAU


2023), Kec. Ulujami adalah sebagai berikut :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
II. PEKERJAAN BONGKARAN
III. PEKERJAAN TANAH
IV. PEKERJAAN PASANGAN
V. PEKERJAAN BETON BERTULANG
VI. PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA
VII. PEKERJAAN RANGKA ATAP & PENUTUP ATAP
VIII. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
IX. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
X. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
XI. PEKERJAAN CAT

Daftar speksifikasi yang digunakan dalam pekerjaan ini :

Jenis
Bahan Spesifikasi Merk
Pekerjaan

Portland Sesuai SNI-15-2049-2015 Gresik/Tiga Roda/Dynamix.


Cement (PC)

Pasir Pasir berbutir dengan kadar Semaya/Sodong/Pegongsoran


lumpur maksimal 5%

Batu split Pecah mesin dimensi minimal -


1 cm dan maksimal 2 cm
Pekerjaan
Beton Baja Tulangan Besi polos BJTD (D) fy=320 Krakatau steel/perkasa
Bertulang Mpa steel/lautan steel
Besi polos BJPT (Ø) fy=240
Mpa
Mutu beton K-100 Site mix (sebelum pengecoran
mengajukan mix design)

K-175 Site mix (sebelum pengecoran


mengajukan mix design)

Bekisting Bambu -
Balok 5/7 Albasia/Randu/Sengon
Papan 2/20 Albasia/Randu/Sengon
Jenis
Bahan Spesifikasi Merk
Pekerjaan
Portland Sesuai SNI-15-2049-2015 Gresik/Tiga Roda/Dynamix.
Pekerjaan Cement (PC)
Pasangan Pasir Pasir berbutir dengan kadar Semaya/Sodong/Pegongsoran
Batu Bata lumpur maksimal 5%
1:5 Bata Merah Padat, dengan dimensi 5 cm -
x 11 cm x 22 cm
Pekerjaan Alumunium Powder coating warna brown Alutama/Alexindo/YKK
Kusen, Pintu (coklat) lebar 4”, tebal 1 mm
dan Jendela
Cat Tembok Cat emulsi berbahan dasar Decolith/Catylax/Mowilex/Ni
air ppon Paint/Propan
Pekerjaan Cat Plafond Cat emulsi berbahan dasar Decolith/Catylax/Mowilex/Ni
Pengecatan air ppon Paint/Propan
Cat besi / - Emco/Avian/Nippon Paint
kayu
Pekerjaan Homogenous Keramik lantai 40/40 cm Mulia/Ikad/KIA/Roman
Penutup tile Keramik 10/40 cm (plint)
Lantai dan
Dinding
Pekerjaan Baja Ringan Mutu G-550, Profil Z/Profil Wija truss/Galva steel/Giga
Rangka C, garansi struktur 10 tahun, steel/Tasso
Atap perhitungan struktur
Pekerjaan Genteng Genteng tanah liat press -
Penutup Plentong jatiwangi
Atap
Papan Kalsi Tebal 3,5 mm GRC Board/Kalsiboard/Nusa
Board/Kalsirata
Pekerjaan
Rangka Hollow galvanis tebal 0,3
Langit-
Hollow mm 40x40x0,2 mm
Langit
List Plafond Lebar minimal 3 cm tebal 1
cm
Lampu Lampu LED bulb 10 watt Philips/Panasonic/Osram
Pekerjaan Kabel NYA, NYM dan NYY Kitani/Eterna/Supreme Cable
Instalasi
Saklar - Broco /Philips,/Schneider
Listrik
Stop kontak - Broco /Philips/Schneider

3. Pelaksanaan berdasarkan atas Pedoman Teknis Bangunan Gedung Negara antara


lain :

- Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A : SK SNI S-04-1989-F


- Ubin Semen polos : SNI 03-0028-1987
- Kawat dan Kawat Paku : SNI 03-0394-1989
- Batu alam untuk bahan bangunan : SNI 03-0394-1989
- Agregat Beton : SNI 03-1750-1990
- Pasir adukan dan Beton : SNI 03-1756-1990
- Genteng : SNI 03-2095-1991
- Kapur untuk bahan bangunan : SNI 03-2097-1991
- Kayu untuk bahan bangunan : SNI 03-2445-1991
- Mutu Kayu bangunan : SNI 03-3527-1994
- Pedoman Mendirikan Bangunan : SNI 03-1728-1989
- Tata Cara Pengecatan kayu untuk rumah dan gedung : SNI 03-2407-1991
- Tata Cara Pengecatan dinding tembok dengan cat Emulsi : SNI 03-2407-1991
- Tata Cara Pengerjaan lembaran asbes semen untuk : SNI 03-2839-1992
langit-langit pada bangunan rumah gedung

4. Petunjuk serta perintah Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan atau yang diberi
wewenang pada waktu atau sebelum berlangsungnya pekerjaan, termasuk hal ini
adalah pekerjaan-pekerjaan tambah/kurang yang timbul dalam pelaksanaan.
Namun demikian semuanya harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada
Pimpinan Kegiatan.

5. Perbedaan ukuran
a. Gambar rencana dan detail, maka yang mengikat adalah gambar yang
skalanya lebih besar.
b. Bilamana terjadi perbedaan antara gambar dengan bestek, harus dilaporkan
kepada Pimpinan Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan sebelum
dilaksanakan.

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN / PERSIAPAN


1. Tempat Pekerjaan diserahkan Pemborong dalam keadaan seperti pada waktu
penjelasan dilapangan.
2. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang disebabkan oleh
pelaksanaan pembangunan ini menjadi tanggung jawab Pemborong, untuk itu
diharapkan Pemborong minta ijin kepada pemilik yang bersangkutan untuk
mendapatkan dispensasi jalan menuju lokasi
3. Papan nama Kegiatan
Pemborong diharuskan untuk membuat papan nama Kegiatan dengan redaksi
sesuai dengan normalisasi dari Kegiatan.
4. Material dan bongkaran ditempatkan pada tempat yang aman sehingga tidak
mengganggu lingkungan setempat.
5. Pemborong wajib menyediakan Buku Tamu dan Buku Direksi.

III. PENENTUAN UKURAN


1. Ukuran yang digunakan dalam pekerjaan ini dinyatakan dalam centimeter, kecuali
ukuran untuk baja dinyatakan dalam milimeter
2. Duga lantai (Permukaan lantai) bangunan akan ditentukan saat peninjauan lokasi
(Uitzet Lapangan)
3. Memasang papan bangunan (Bouwplank/papan piket)
4. Ketetapan letak diukur dibawah pengawasan Konsultan Pengawas. Untuk papan-
papan piket menggunakan kayu.
5. Semua papan piket (Bouwplank) harus dipasang kuat dengan patok kayu 5/7 cm
atau dolken dan tidak berubah kedudukannya.
6. Penetapan ukuran-ukuran dan sudut siku-siku harus diperhatikan ketelitiannya
dan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
7. Pekerjaan Uitzet harus dilakukan dengan cermat / teliti menggunakan alat ukur
yang memadai.

IV. AIR KERJA


Pemborong harus memperhitungkan penyedian air untuk keperluan Kegiatan, baik
dengan sumur pompa atau cara-cara lain yang memenuhi syarat.
V. PEKERJAAN TANAH
Lingkup Pekerjaan meliputi :
▪ Galian Tanah
▪ Urugan Tanah Kembali
▪ Urugan Tanah Padat
▪ Urugan Pasir

Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan :


1. Pekerjaan Galian Tanah.
a. Semua jenis pekerjaan galian untuk semua lubang baru boleh dilasanakan
setelah papan patok (bouwplank) dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai
di periksa dan disetujui oleh Direksi dan konsultan Pengawas.
b. Dalamnya galian untuk lobang pondasi dan footplat kedalaman dan
ukurannya harus sesuai dengan gambar kerja, untuk hal tersebut diadakan
pemeriksaan setempat oleh direksi.
c. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan gambar kerja dan
dibersihkan dari segala kotoran.

2. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali


a. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi
selesai terpasang dan kontruksi pondasi telah mencapai kematangan tertentu,
dengan persetujuan dari konsultan pengawas.
b. Tanah yang digunakan untuk mengurug kembali adalah tanah bekas galian
yang bersih dari segala kotoran.
c. Bekas galian yang ditimbun harus rapat dan tidak terdapat rongga, kemudian
dipadatkan sampai ketinggian peil tertentu.

3. Pekerjaan Urugan Pasir Bawah Pondasi


a. Sebelum dilakukan pekerjaan urugan pasir, permukaan peil tanah harus
sudah matang, dan bersih dari segala kotoran dan telah mendapat persetujuan
dari konsultan pengawas.
b. Setelah mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas, pekerjaan urugan
pasir bawah footplat dan Pondasi dapat dikerjakan sesuai ukuran pada
gambar rencana.

4. Pekerjaan Urugan Tanah Padat Bawah Lantai


a. Pelaksanaan pengurugan harus dilaksanakan dengan cara setiap lapis dengan
ketebalan setiap lapis ±25 cm dan dipadatkan dengan steamper atau vibro.
b. Tanah yang akan diurug harus dalam keadaan terurai, bukan merupakan
bongkahan-bongkahan tanah agar mudah dipadatkan.
c. Tanah bongkahan tidak diijinkan untuk mengurug, disebabkan apabila
terkena air tanah dan terurai mudah menjadi penurunan lantai.
d. Dalam pelaksanaan pengurugan terutama pasir di bawah lantai dan area
parkir, konraktor harus memperhatikan tingkat kepadatannya, sehingga tidak
akan terjadi penurunan akibat konsolidasi urugan.

VI. PEKERJAAN PASANGAN


Lingkup pekerjaan meliputi :
▪ Pasangan Bata Merah 1 Pc : 5 Ps
▪ Plesteran dinding spesi 1 Pc : 5 Ps

Pesyaratan Pekerjaan :
1. Dinding Batu Bata
a. Pasangan batu bata dengan adukan 1 Pc : 5 Ps dipergunakan pada :
- Dinding batu bata diatas balok beton sloof, setinggi 30 cm dari permukaan
lantai.
- Bagian-bagian lain yang ditetapkan dalam gambar atau menurut petunjuk
Konsultan Pengawas.
b. Pasangan batu bata dengan campuran 1 Pc : 5 Ps untuk semua pasangan batu
bata.
c. Batu batu sebelum dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai
jenuh.
d. Pasangan batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap ditunggu sampai kuat
betul minimal 1 (satu) hari untuk pasangan berikutnya.
e. Batu bata yang kurang dari ½ (setengah) tidak boleh dipasang kecuali pada
bagian-bagian yang membutuhkan.
f. Siar harus dikorek sebelum diplester dan pasangan batu bata yang menempel
dengan beton tidak boleh tembus pandang.
g. Pasangan batu bata yang telah berdiri harus terus menerus dibasahi air selama
7 (tujuh) hari, setiap hari sekali pada pagi hari.

2. Plesteran
d. Pada dasarnya spesi untuk plesteran sama dengan campuran spesi untuk
pekerjaan pasangannya.
e. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan, bidang-bidang yang akan diplester
harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dibasahi dengan air agar
plesteran tidak cepat kering dan tidak retak-retak.
f. Semua permukaan beton yang diplester, permukaannya harus dikasarkan
terlebih dahulu.
g. Adukan untuk plesteran harus benar-benar halus sehingga plesteran tidak
terlihat pecah-pecah.
h. Tebal plesteran tidak boleh lebih dari 2 cm dan tidak boleh kurang dari 1 cm,
kecuali plesteran beton tebal maksimum 1 cm.
i. Plesteran supaya digosok berulang-ulang sampai mantap dengan acian Pc
sehingga tidak terjadi retak-retak dan pecah dengan hasil halus, rata.
j. Pekerjaan plesteran terakhir harus lurus, rata, vertikal dan tegak lurus dengan
bidang lainnya.
k. Pekerjaan beton yang tampak, diplester dengan campuran 1 Pc : 4 Ps.
l. Semua pekerjaan plesteran harus menghasilkan bidang yang tegak lurus, halus
dan tidak bergelombang, sedang sponeng / tali air harus lurus dan baik.
m. Pekerjaan plesteran sudah termasuk acian.

VII. PEKERJAAN BETON


Lingkup pekerjaan meliputi :
▪ Foot plat 60/60
▪ Sloof 15/20
▪ Kolom praktis 15/15
▪ Kolom struktur 15/25
▪ Ringbalk 15/20
▪ Balok gantung 15/25
▪ Balok latei 15/15
▪ Konsol beton 15/20

1. Pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan gambar perencanaan


2. Persyaratan umum :
a. Beton tak bertulang dengan spesi 1 Pc : 3 Ps : 5 Split
b. Beton bertulang spesi 1 Pc : 2 Ps : 3 Split atau mutu K 175.
c. Konstruksi harus menggunakan peralatan-peralatan / normalisasi yang
berlaku di Indonesia seperti PBI, PMI, PKKI, dan lain-lain
3. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan :
a. Adukan beton bertulang terdiri dari 2 (dua) jenis antara lain :
- Adukan beton spesi 1 Pc : 3 Ps : 5 Split untuk beton tak bertulang
- Adukan beton bertulang dengan spesi 1 Pc : 2 Ps : 3 Split untuk struktur
dan praktis untuk rangka seluruh bangunan.
b. Semua perbandingan takaran diatas adalah dalam keadaan kering.
c. Tulangan
- Membengkok dan meluruskan tulangan untuk beton bertulang harus
dilakukan dalam keadaan dingin, batang tulangan harus dipotong dan
dibengkokkan sesuai dengan gambar.
- Tulangan harus bebas dari kotoran dan karat serta bahan-bahan lain yang
mengurangi daya rekat.
- Jumlah luas penampang besi beton harus sama seperti tercantum dalam
gambar dan perhitungan. Bila dipakai besi beton lurus, maka jumlah
batang-batang harus ditambah sehingga jumlah yang ditentukan
terpenuhi / dalam hal ini harus dimintakan persetujuan secara tertulis
terlebih dahulu.
- Tulangan sengkang / begel tidak boleh menempel pada papan cetakan
atau tumpuan.
- Ukuran besi beton disesuaikan dengan ukuran yang ada diperdagangan
(toleransi antara 0,5 mm – 1,00 mm).

4. Bahan-bahan
a. Semen
Semen yang dipakai harus Portland Cement dari segala merk yang ada
diperdagangan dan yang dalam segala hal memenuhi persyaratan beton
tersebut diatas.
b. Agregat halus (butiran pasir)
Agregat halus, keras, bebas lumpur, bersih dari/tidak boleh tercampur
tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, akar-akaran yang nantinya akan merusak
bentuk/kualitas beton sehingga mempengaruhi penggunaan bahan material
lembar akhir bestek ini..
c. Air
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih dan bebas dari bahan-
bahan yang bersifat merusak beton dan baja tulangan atau campuran, yang
mempengaruhi daya lekat semen. Sebaliknya air yang dipakai untuk
mengaduk beton adalah air yang bersih dan dapat diminum.

5. Persiapan pengecoran
a. Mulai pengecoran harus sepengatahuan dan seijin Pejabat Pembuat Komitmen
dan Konsultan Pengawas.
b. Sebelum mengadakan pengecoran semua cetakan dibersihan dari segala
macam kotoran.
c. Cetakan harus datar dan tegak lurus, cetakan tidak ada yang bocor dan harus
kokoh sehingga kedudukan dan bentuknya tetap, tidak bergetar maupun
bergeser pada waktu dan setelah pengecoran, tetapi mudah dibongkar.
d. Perubahan/ penambahan penulangan dan ukuran beton atau perbedaan
pelaksanaan dengan gambar kerja harus sepengetahuan dan dengan
persetujuan Pimpinan Kegiatan.

6. Pengecoran
a. Untuk pengecoran beton harus memdapatkan ijin dari Pejabat Pembuat
Komitmen.
b. Perbandingan adukan harus sesuai dengan ukuran yang diminta.
c. Takaran harus baik dan kuat, sebelum dipakai harus dimintakan persetujuan
seperti ukuran yang telah tercantum di atas.
d. Pembongkaran semua cetakan beton harus sesuai peraturan yang berlaku.
e. Selama 28 hari berturut-turut setelah pengecoran beton harus dijaga
kelembabannya, dengan cara menyiram air 3 kali sehari untuk balok dan
kolom, selama pengerasan tidak boleh dibebani terlebih dahulu

VIII.PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


Lingkup pekerjaan meliputi :
▪ Pembuatan kosen pintu, jendela, daun pintu, dan daun jendela sesuai gambar
perencanaan/bestek.
▪ Pemasangan alat-alat gantung seperti engsel pintu 4”, kunci tanam 2 x putar,
engsel Chasement, Rambuncis dan hendel jendela :
- Setiap pintu dipasang 3 (tiga) buah.
- Setiap daun jendela dipasang 2 (dua) engsel, 2 (dua) hak angin, 2 (dua) grendel
dan 1 (satu)handel jendela.
- Pintu double dilengkapi grendel atas 30 cm dan bawah 15 cm.
▪ Pemasangan kaca bening tebal 5 mm untuk bidang yang lebih dari 0,8 m2 dan
kaca bening 3 mm untuk bidang yang kurang dari 0,8 m2 atau disesuaikan
dengan gambar kerja.
▪ Pemasangan kaca harus lepas dari tegangan tekuk, rongga / celah, antara kaca dan
rangka/lis diisi sealant agar kaca tak bergetar.

Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan :


1. Pekerjaan Kosen
a. Untuk semua pekerjaan kosen menggunakan Allumunium.
b. Penyetelan dijaga agar permukaan tidak cacat.
c. Bagian-bagian yang tertanam atau berhubungan langsung dengan bahan lain
seperti misal tembok, beton serta bagian lain, sebelumnya harus sealant
supaya rata.
d. Setiap kosen baru yang berhubungan dengan dinding harus diberi angkur
dari besi sebanyak 4 (empat) buah untuk kosen pintu dan 4 (empat) buah
untuk kosen jendela / bouwvenlight.
e. Kosen-kosen harus dilindungi supaya sudut-sudutnya tidak rusak selama
waktu penyetelan sampai selesai.
f. Semua kosen pintu / jendela, bouwvenlight sebelum dan sesudah terpasang
harus di waterpass.
g. Semua sambungan Allumunium dibuat dengan kaidah secara teknis, rapi,
rapat, kuat serta pada sambungan harus di sealant.

2. Pekerjaan daun pintu dan jendela


a. Semua rangka daun pintu / jendela menggunakan Allumunium dan ACP.
b. Pemasangan daun pintu harus tepat pertemuannya dengan kosen.
c. Untuk daun pintu panil menggunakan panil ACP kualitas baik. Konstruksi
pelaksanaan sesuai dengan gambar kerja.
d. Kaca yang dipakai kaca bening, tebal sesuai gambar yaitu 5 mm, semua kaca
harus benar-benar datar dan tidak boleh menggelombang.
e. Jalusi / krepyak kaca mati 5 mm disesuaikan dengan gambar kerja.
f. Semua kunci tanam yang digunakan adalah mengunci 2 x putar. Kunci harus
terpasang sedemikian rupa sehingga kuat, kokoh dan berfungsi dengan baik.
g. Semua pekerjaan daun pintu dan jendela pada setiap sudut yang tampak agar
disealant.
IX. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PENUTUP ATAP
Pekerjaan penutup atap meliputi :
▪ Pasang rangka atap baja ringan profil C/Z 75 tb 0,75 mm
▪ Pasang Penutup atap Genteng plentong press jatiwangi
▪ Pasang bubungan sejenis

Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Rangka Atap:


1. Bentuk, konstruksi dan ukuran rangka atau sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar kerja.
2. Bahan rangka atap menggunakan baja ringan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Baja ringan menggunakan G. 550
b. Tebal Rangka Baja Ringan 0,75 mm
c. Ada Garansi selama 10 tahun
d. Terdapat perhitungan kontruksi baja ringan
e. Jarak Antar Kuda kuda maksimal 1 m
3. Sebelum Pemasangan Rangka Atap baja ringan rekanan harus menunjukan
perhitungan kontruksi baja ringan dan hasil pemasangan rangka atap harus
membentuk bidang atap yang lurus, rata (tidak bergelombang) dan rapi

X. PEKERJAAN PLAFOND / LANGIT-LANGIT


Lingkup pekerjaan meliputi :
▪ Memasang Rangka Plafond Hollow 1 x 40.40.0,3mm
▪ Memasang Langi-langit Plafond Papan Kalsi ukuran 120x240 tebal 3,5 mm
▪ List Langit-langit kayu

Persyaratan pelaksanaan pekerjaan langit-langit Papan Kalsi :


1. Pekerjaan Penutup Papan Kalsi dan Rangka Hollow.
2. Penutup plafond menggunakan Papan Kalsi ukuran 120x240 tebal 3,5 mm
kualitas baik, dan disetujui Pejabat Pembuat Komitmen.
3. Rangka menggunakan besi Hollow ukuran 4 x 4 dan ukuran 2 x 4 cm tbl 0,3 mm
List langit-langit menggunakan List kayu.
4. Penutup langit-langit Papan Kalsi, dipasang dengan jarak / naat max 3 mm.
5. Pada bagian tertentu dari setiap ruangan yang bagian atas berbatas dinding
tembok dipasang lubang kontrol dengan ukuran maksimal 100/100 cm
6. Lis kayu, tiap sisinya harus presisi dan melalui persetujuan konsultan pengawas.

XI. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK


Lingkup Pekerjaan meliputi :
▪ Untuk Keramik lantai uk. 40 cm x 40 cm
▪ Keramik plint uk. 10 cm x 40 cm

Syarat Pelaksanaan Pekerjaan :


1. Secara keseluruhan ubin lantai digunakan keramik 40 x 40 cm dengan kualitas
baik dan telah mendapatkan persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Sebelum lantai ubin dipasang, lantai di floor atau pembuatan lantai kerja sesuai
dengan gambar kerja.
3. Setelah ubin terpasang dengan baik dan telah mendapat persetujuan secara tertulis
dari Pejabat Pembuat Komitmen /Kegiatan dinyatakan baik, baru dimulai
pekerjaan pengolotan (cor nat ubin dengan Pc) hingga hasil nat-nat yang sama
lebarnya dan rata. Sebelum pekerjaan pembersihan kolotan selesai, maka
pekerjaan pembersihkan kolotan harus tetap diteruskan hingga betul-betul bersih
walaupun jam kerja telah usai. Penundaan pembersihan sisa kolotan akan
berakibat sulitnya pembersihan sisa semen tersebut.
4. Seluruh bidang-bidang permukaan ubin setelah terpasang harus datar, nat-natnya
merupakan garis lurus vertikal/horisontal.
5. Pemasangan ubin dapat dilaksanakan setelah pemasangan atap dan plafond
selesai.
6. Ubin/ keramik yang akan digunakan harus telah mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.
7. Ubin / Keramik yang cacat, retak tepinya, noda-noda atau cacat warna tidak boleh
dipasang, jika sudah terpasang harus dibongkar dan diganti.

XII. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Lingkup Pekerjaan meliputi :
▪ Pasang Instalasi Titik Lampu dan Stop Kontak
▪ Pasang Stop Kontak
▪ Pasang Saklar Ganda
▪ Pasang Saklar Tunggal
▪ Pasang Lampu LED Bulb 10 watt

Syarat-syarat Pelaksanaan :
1. Pemasangan instalasi listrik yang harus dikerjakan adalah memasang instalasi
listrik lengkap sesuai dengan gambar tiap-tiap lokasi.
2. Semua komponen harus memenuhi persyaratan dari AVE, PUIL, 77 standard PLN
dan persyaratan keselamatan kerja serta peraturan lain dari instansi yang
berwenang.
3. Semua pekerjaan instalasi listrik pelaksanaannya dapat diserahkan pada instalatur
listrik yang berbadan hukum dan yang telah mendapat pengesahan PLN serta
disetujui oleh Pimpinan Kegiatan.
4. Pengurusan untuk memperoleh ijin yang mungkin diperlukan untuk instalasi ini
dibebankan kepada Pemborong lengkap dengan segala pembiayaannya, untuk dan
atas nama sekolah.
5. Instalasi listrik dipasang dengan diperhitungkan untuk dipergunakan pada
tegangan 220 volt.
6. Semua komponen harus dalam keadaan baru dan baik menurut penilaian
Konsultan Pengawas.
7. Tempat titik penerangan, stop kontak, jenis titik lampu dan lain-lain disesuaikan
dengan gambar kerja.
8. Pada prinsipnya instalasi bersifat tertanam seperti pipa listrik, saklar, stop kontak
dan jenis lampu LED 10 watt dan pemasangan disesuaikan dengan gambar kerja.
a. Saklar dan stop kontak
• Saklar dipasang inbow ketinggian 150 cm dari permukaan lantai,
bingkai harus rata dengan tembok.
• Stop kontak harus berkekuatan 10 s/d 15 Ampere 500 volt. Stop kontak
dipasang pada ketinggian 150 cm dari permukaan lantai.
b. Semua fiting harus memenuhi syarat sebagai berikut :
• Harus lurus bentuknya dan dibuat dari bahan yang tahan karat
• Semua fiting yang sejenis harus diperoleh dari satu pabrik dan
bentuk/warnanya sama.
c. Kabel
• Kabel yang digunakan harus baru dan dikirim ke tempat pekerjaan
dalam bungkus asli. Jenis isolasi, nomor dan jenis kabel serta merek
dagang harus sama. Penampang kabel minimum 2,5 mm dan semua
kawat harus dalam keadaan baik.

XIII.PEKERJAAN CAT
Lingkup pekerjaan di atas meliputi :
▪ Pengecatan Tembok
▪ Pengecatan Plafond
▪ Pengecatan Minyak untuk kayu
Persyaratan Pekerjaan :
1. Pada permukaan baru yang akan cat terlebih dahulu dilakukan penghalusan
permukaan dengan amplas dan plamur tembok/meni dari merk yang sama
dengan merk cat dan besih dari segala kotoran, sehingga mendapatkan permukaan
yang rata dan halus serta siap untuk dilakukan pengecatan.
2. Pengecatan dilakukan sedemikian rupa hingga sampai mendapatkan warna yang
merata.
3. Cat tembok dan plafond menggunakan merk yang sudah ditentukan pada matriks
4. Warna Cat akan ditentukan kemudian oleh PPKOM atau team teknis.
5. Meni kayu dilakukan untuk semua meni kayu yang kelihatan termasuk yang
tertanam / dilekatkan.
6. Penghalusan dengan plamir dan amplas dilakukan hingga mendapatkan
permukaan yang halus dan rata serta siap dilakukan pengecatan
7. Pengecatan dilakukan berulang-ulang hingga mengisi pori-pori /lubang yang ada
pada permukaan kayu dan mendapatkan warna yang rata.
8. Untuk alur tembok yang merupkan lajur kusen dicat dengan cat yang sama
dengan cat kusen dengan pelaksanaan sesuai gambar

XIV.PERSYARATAN BAHAN DAN PERALATAN PEMBANGUNAN


1. Ketentuan Umum
a. Semua bahan yang diperlukan harus ditentukan harus dengan ketentuan-
ketentuan Spesifikasi bahan bangunan SK SNIS-04-1989-F atau ketentuan
yang sudah diatur dalam bidang pembangunan pada umumnya.
b. Semua bahan-bahan ataupun perlengkapan yang dipakai, dipasang ataupun
dikerjakan dalam pembangunan ini harus seijin dengan PPKom.
c. Bahan alat-alat perlengkapan yang telah dibeli oleh Pemborong untuk
pekerjaan ini, diletakkan ditempat yang mudah diperiksa oleh PPKom. Untuk
itu Pemborong wajib mempersiapkan segalanya agar pemeriksaan tersebut
terlaksana.
2. Air Untuk Pembangunan
Untuk pembangunan, air yang digunakan haruslah air tawar yang bersih dan
bebas dari mineral zat organik, bebas lumpur, larutan air alkai dan lain-lain.
3. Semen Portland
Untuk beton struktur dipakai semen yang memenuhi persyaratan SNI.
4. Pasir, Spilt dan Begesting
a. Pasir harus bersih, bebas kotoran
b. Split harus pecahan dan bebas dari kotoran
c. Kayu begesting dari kayu sedemikian rupa, harus sesuai dengan PBI 1971,
kuat dan cukup tebal sehingga gejala melengkung tidak terjadi.
5. Kayu
Untuk semua pekerjaan harus digunakan kayu kualitas baik, kering, tua serta
lurus. Kayu jenis Kalimantan harus diawetkan dengan teer atau residu dan kayu
yang dipergunakan memenuhi persyaratan : SNI 03-2445-1991 dan SNI 03-
3527-1994.
6. Batu bata
Menggunakan batu bata yag telah mendapatkan persetujuan dari PPKom
7. Keramik
Keramik kualitas baik. Pemborong mengajukan contoh-contoh ubin dan keramik
diatas, sesuai dengan SNI 03-0028-1987.
8. Untuk pekerjaan kayu, semua ukuran yang tertera pada gambar, RKS ini adalah
ukuran yang ada dipasaran/perdagangan umum sebelum diserut. Khusus untuk
kosen toleransi ukuran jadi 5,5 x 11,5 cm , ukuran daun jendela/pintu adalah
ukuran sebelum diserut.
9. Lain-lain
a. Semua bahan dan alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada
bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksakan dan diluluskan oleh
PPKom.
b. Pemasangan dan penggunaan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat
tersebut akan ditolak atau dikeluarkan atas perintah PPKom dengan segala
resiko Pemborong.

XV. KESELURUHAN
1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini yang termasuk lingkup
dalam pelaksanaan ini kontraktor harus menyelesaikan, sesuai dengan petunjuk,
perintah Direksi,baik sesudah atau selama berjalanya pekerjaan, serta perubahan-
perubahan didalam berita acara anwijizing.
2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan
akan dibicarakan dan diatur oleh konsultan pengawas dengan dibuat berita acara
yang disahkan oleh pengelola kegiatan/ Direksi.

Pemalang, 6 Juni 2023


Kepala Bidang Sarana Prasarana
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Pemalang
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
(PPKom)

Drs. KISNODO, M.Pd


NIP. 19680416 199803 1 007

Anda mungkin juga menyukai