Anda di halaman 1dari 32

Pasal 1

SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN

Dalam melaksanakan pekerjaan pelaksana harus berpedoman kepada ketentuan yang terdapat
di dalam :
1. Peraturan – peraturan umum (Algemene Voorwarden) disingkat A. V. Tahun 1941.
2. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI. 1971) N.1.2.
3. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung tahun 1983.
4. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) tahun 1961 N.1.5.
5. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia N.1.3.
6. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.
7. Peraturan Cement Portland N.1.8.
8. Peraturan Batu Merah / Conblok sebagai bahan bangunan N.1.10.
9. Peraturan Bangunan Nasional.
10. Peraturan Bangunan Setempat.
11. Peraturan Umum mengenai Instalasi Listrik.
12. Peraturan Umum mengenai Instalasi Air Bersih.
13. Keputusan Presiden No. 16 Tahun 1994, serta lampiran – lampiran.
14. Petunjuk – petunjuk dan peringatan tertulis yang diberikan Direksi/ Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat – syarat Pekerjaan dan Risalah Penjelasan.


1. Jika ternyata di dalam RKS terdapat kelainan/ penyimpangan dengan peraturan–peraturan
tersebut, maka RKS inilah yang mengikat.
2. Jika tidak ditentukan lain dalam RKS, maka semua Peraturan–Peraturan sebagaimana
yang tersebut dan segala perubahan–perubahannya tetap berlaku.
3. Gambar–gambar pelaksanaan
Meliputi gambar–gambar perencanaan, gambar–gambar detail dan gambar–gambar yang
dibuat oleh penyedia jasa (yaitu Work Shop Drawing, As Build Drawing) yang telah
disetujui oleh Direksi/ Pengawas.

SPESIFIKASI BAHAN, MATERIAL DAN PERALATAN


1. Bahan / Material
JENIS BAHAN /
SPESIFIKASI
MATERIAL

Pasir Urug harus tajam, kasar, bebas dari butiran kerikil, tidak
mengandung lumpur dan kotoran serta memenuhi SNI-1968-1990
Pasir Urug
F dan SKSNI S-04-1989.
Tidak diperkenankan menggunakan pasir laut.

Pasir Pasang/Beton harus tajam, kasar, bebas


dari butiran kerikil, tidak mengandung lumpur dan kotoran serta
Pasir Pasang/Beton
memenuhi SNI-1968-1990 F dan SKSNI S-04-1989.
Tidak diperkenankan menggunakan pasir laut.

Batu kali/Batu Pecah ukuran 15-20 cm untuk pasangan harus keras


Batu Kali/Pecah tidak keropos dan harus bersih dari lumpur, kotoran dan bahan
organik lainnya sesuai dengan PBI 1971/1983 SNI 03- 2816-1992.
Kerikil harus keras tidak mudah hancur, bebas dari tanah, kotoran
Kerikil
dan bahan organik lainnya
Fullbrick Ukuran Standart, Kualitas Baik dan tidak mudah patah

1
Besi / Kawat Beton Ukuran Standar, tidak mengandung Karat > 5% sesuai SK. SNI S-
Paku, Bendrat 05-1989

Kayu/Papan yang dipakai harus yang sudah kering dan memakai


kayu kelas I & II sedangkan untuk papan mal (bekisting) dipakai
Kayu
kayu kelas III. Sesuai SNI 03-2445-1991 / SK. SNI S-05-1990-F,
SNI 4.3-53.1987/UDC 674.048.004.1
Semen PC produksi dalam negeri dengan kualitas baik, masih baru,
Portland Cement (PC) tidak ada bagian yang membatu, dalam zak yang tertutup, Serta
memenuhi syarat S11 0013-81 dan SKSNI T-28-1991-0.3.
Cat :
 Dinding/Plafond Cat produksi dalam negeri dengan kualitas baik, masih baru, tidak
 Dasar ada bagian yang membatu/kering, dalam kaleng, serta tahan
 Meni terhadap segala cuaca, air, dan jamur.
 Kayu
Ukuran Standar, tidak mengandung Karat sesuai
Besi
SK. SNI S-06-1989-F
Kualitas Baik, bentuk dan ukuran sesuai dengan perencanaan,
Keramik
spesifikasi mutu sesuai SK. SNI-S 06-1989

Kaca Kualitas Baik, bentuk dan ukuran sesuai dengan perencanaan,


Baja
Ringan/Hollow/Metal Kualitas Baik, bentuk dan ukuran sesuai dengan perencanaan,

Kualitas Baik, bentuk dan ukuran sesuai dengan perencanaan, jenis


Kabel Listrik
NYM/NYY.
Air kerja harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang
Air Kerja dapat merusak struktur seperti minyak, lumpur, bahan kimia dan
unsur organik lainnya.

2. Peralatan
JENIS
KAPASITAS JUMLAH KETERANGAN
ALAT/PERALATAN
Alat Pencampur Beton
0,2 - 0,3 m3 1 unit -
(MOLEN)
Sesuai Volume Pacul, Sekop, Linggis, Martil,
Peralatan Tukang -
Jenis Pekerjaan Gergaji, teropol, dll.

SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN


Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN

2
Lingkup Pekerjaan terdiri dari :
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pas.papan proyek
2 Biaya Pekerjaan K3 Konstruksi
- helmet
- Sepatu boot
- Rompi Jala
3 Pengukuran dan pemasangan 1 m’ Bouwplank
4 Pembuatan 1 m2 steger/perancah dari bambu
5 Bongkaran penutup atap dan rangka
6 Bongkaran penutup plafond dan rangka
7 Pembongkaran 1 m3 dinding tembok bata

1.1. Pas. Papan Proyek


1. Pembuatan Rangka dari kayu
2. Percetakan baliho

1.2. Biaya Pekerjaan K3 Konstruksi


Penyedia Jasa harus menyediakan atribut seperti helmet, Sepatu Boot, dan Rompi jala
untuk para pekerja dan tukang serta petugas K3

1.3. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


1) Pekerjaan Pengukuran/ Uitzet sepenuhnya dilaksanakan oleh penyedia jasa dan
disaksikan oleh Direksi/ Pengawas.
2) Pengukuran yang dilakukan tanpa disaksikan/ sepengetahuan Direksi/ Pengawas
dianggap tidak sah dan diulang kembali.
3) Pekerjaan Pengukuran harus dilakukan dengan cermat/ teliti dengan mempergunakan
alat ukur, agar sudut–sudut betul–betul tegak lurus dan waterpas.
4) Patok Profil/ Bouwplank ditanam yang kuat agar tidak hilang/ Berubah dari
tempatnya, serta dicat dengan warna yang mencolok.
5) Pekerjaan penentuan Peil.
a) Sebelum pengukuran peil tinggi lantai, tanah yang ada dilokasi agar dikupas atau
diurug dahulu sampai peil yang ditentukan oleh Direksi/ Pengawas.
b) Sebagai peil +/-0,00 diambil permukaan atas dari lantai utama bangunan yaitu
sama dengan peil lantai dari bangunan kompleks yang sudah ada, atau ditentukan
kemudian.

1.4. Pembuatan 1 m2 steger/perancah dari bambu


1) Perancah menggunakan bambu dan di ikat dengan ijuk ataupun tali

1.5. Bongkaran penutup atap dan rangka


1) Pekerjaan bongkaran sepenuhnya dilaksanakan oleh penyedia jasa dan disaksikan
oleh Direksi/ Pengawas.
2) Pelaksanaan pembongkaran penutup atap dimulai dari sudut tepi bawah, diselesaikan
dulu satu baris kearah atas, kemudian satu baris kesamping, selanjutnya kearah atas
dan seterusnya sampai terbongkar semua
3) Dalam proses pembongkaran penutup atap dan rangka dilakukan dengan hati – hati
untuk menghindari penutup atap dan rangka terjatuh
4) Material hasil bongkaran dipindahkan ke luar area yang disetujui oleh direksi teknis

1.6. Bongkaran Penutup Plafond Dan Rangka

3
1) Pekerjaan bongkaran sepenuhnya dilaksanakan oleh penyedia jasa dan disaksikan
oleh Direksi teknis.
2) Pelaksanaan pembongkaran plafond dimulai dari sudut tepi bawah, diselesaikan dulu
satu baris kearah atas, kemudian satu baris kesamping, selanjutnya kearah atas dan
seterusnya sampai terbongkar semua
3) Pelaksanaan pembongkaran Plafond dilakukan dengan hati – hati untuk menghindari
plafond terjatuh
4) Material hasil bongkaran dipindahkan ke luar area yang disetujui oleh direksi teknis
1.7. Pembongkaran 1 m3 Dinding Tembok Bata
1) Pekerjaan bongkaran sepenuhnya dilaksanakan oleh penyedia jasa dan disaksikan
oleh Direksi/ Pengawas.
2) Pelaksanaan pembongkaran dinding tembok bata dimulai bagian atas terlebih dahulu
kemudian ke bawah pasangan
3) Dinding tembok dibongkar dengan hati-hati menggunakan perlatan seperti palu dan
peralatan bantu lainnya
4) Material hasil bongkaran dipindahkan ke luar area yang disetujui oleh direksi teknis

SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN


Pasal 2
PEKERJAAN PERSIAPAN

Lingkup Pekerjaan terdiri dari :


II PEKERJAAN PERSIAPAN

4
1 Pemasangan 1 m3 konstruksi kuda-kuda konvensional, kayu kelas
I, II dan III bentang 6 meter
2 Pemasangan 1 m3 konstruksi gordeng, kayu kelas II
3 Pemasangan 1 m2 Atap Spandek
4 Pas. Bubungan atap
5 Pas. 1 m’ lisplank ukuran 20 cm, GRC 9 mm

2.1 Pemasangan 1 m3 konstruksi kuda-kuda konvensional, kayu kelas I, II dan III


bentang 6 meter
Pekerjaan ini meliputi pemasangan konstruksi kuda-kuda konvensional, kayu kelas I, II
dan III bentang 6 meter seperti yang tercantum pada gambar kerja.
Bahan dan peralatan:
- Kayu kelas I,II,III
- Alat Pemotong Kayu
- Paku
Pelaksanaan:
- Ukuran dan dimensi konstruksi kuda – kuda kayu sesuai dengan detail gambar kerja
- Sambungan kayu harus dibuat rapi dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku
- Pemasangan dan perakitan kuda-kuda, rangka atap, reng, gording harus dilakukan
secara profesional dan oleh tenaga yang sudah berpengalaman dengan bahan dan
pekerjaan yang dilakukannya.
- Jarak antara tiap kuda-kuda sesuai dengan gambar kerja

Pengukuran Dan Pembayaran


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dihitung Meter Kubik sampai terpasang
dan sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung
kuantitas ini haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan.
No. Uraian Satuan Pengukuran
V.1 Pas. Rangka Atap Baja Ringan M3

2.2 Pemasangan 1 m3 konstruksi gordeng, kayu kelas II


Pekerjaan ini meliputi pemasangan 1 m3 konstruksi gordeng, kayu kelas II seperti yang
tercantum pada gambar kerja.
Bahan dan peralatan:
- Kayu kelas II
- Alat Pemotong Kayu
- Paku
Pelaksanaan:
- Ukuran dan dimensi konstruksi gordeng sesuai dengan detail gambar kerja
- Sambungan kayu harus dibuat rapi dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku

5
- Pemasangan dan perakitan kuda-kuda, rangka atap, reng, gording harus dilakukan
secara profesional dan oleh tenaga yang sudah berpengalaman dengan bahan dan
pekerjaan yang dilakukannya.
- Jarak antara tiap kuda-kuda sesuai dengan gambar kerja

Pengukuran Dan Pembayaran


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dihitung Meter Kubik sampai terpasang
dan sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung
kuantitas ini haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan.
No. Uraian Satuan Pengukuran
2.2 Pemasangan 1 m3 konstruksi gordeng, kayu kelas II M3

2.3 Pemasangan 1 m2 Atap Spandek


Pekerjaan ini meliputi pemasangan 1 m2 Atap Spandek seperti yang tercantum pada
gambar kerja.
Bahan dan peralatan:
- Bahan yang dipergunakan haruslah dengan standar mutu terbaik buatan pabrik yang
dikenal.
- Bahan penutup atap adalah spandek tebal 0,3 mm
- Baik ukuran, warna maupun mutu dari atap tersebut tidak boleh diubah, kecuali bila
ada perintah tertulis dari Direksi/ Pengawas.
Pelaksanaan:
- Ukuran dan dimensi konstruksi gordeng sesuai dengan detail gambar kerja
- Sambungan kayu harus dibuat rapi dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku
- Pemasangan dan perakitan kuda-kuda, rangka atap, reng, gording harus dilakukan
secara profesional dan oleh tenaga yang sudah berpengalaman dengan bahan dan
pekerjaan yang dilakukannya.
- Jarak antara tiap kuda-kuda sesuai dengan gambar kerja

Pengukuran Dan Pembayaran


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dihitung Meter Persegi sampai
terpasang dan sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk
menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam
Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah
dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan.
No. Uraian Satuan Pengukuran

6
2.3 Pemasangan 1 m2 Atap Spandek M2

2.4 Pas. Bubungan atap


Pekerjaan ini meliputi pemasangan Bubungan Atap seperti yang tercantum pada gambar
kerja.
Bahan dan peralatan:
- Bubungan atap metal/Aluminium
- Bahan yang dipergunakan haruslah dengan standar mutu terbaik buatan pabrik yang
dikenal
- Baik ukuran, warna maupun mutu dari bubungan atap tersebut tidak boleh diubah,
kecuali bila ada perintah tertulis dari Direksi/ Pengawas.
Pelaksanaan:
- Ukuran dan dimensi sesuai dengan detail gambar kerja
- Sambungan kayu harus dibuat rapi dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku
- Pemasangan Bubungan atap harus dilakukan secara profesional dan oleh tenaga
yang sudah berpengalaman dengan bahan dan pekerjaan yang dilakukannya.
- Semua pemasangan dari atap seng seperti tersebut diatas agar diperhatikan supaya
alur-alur sambungan satu sama lain lurus sehingga benar-benar mendapat penutup
atap yang lebih baik dan rapi
Pengukuran Dan Pembayaran
1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dihitung Meter sampai terpasang dan
sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung
kuantitas ini haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah
dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan.
No. Uraian Satuan Pengukuran
2.4 Pas. Bubungan Atap M

2.5 Pas. 1 m’ lisplank ukuran 20 cm, GRC 9 mm


Bahan dan Peralatan
Bahan – bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah :
- Papan GRC
Papan yang digunakan adalah GRC dengan ketebalan 9 m dengan lebar 30
cm.
- Paku
Paku yang digunakan adalah yang berukuran standar, tidak mengandung Karat
> 5%. Paku yang dipakai harus terbebas dari korosi dengan ukuran yang sesuai.

Pelaksanaan
Syarat Proses dan Produk.
 Bahan yang akan dipakai harus terlebih dahulu diperiksa dan mendapat
persetujuan dari Direksi/ Pengawas untuk dapat dipergunakan dalam pekerjaan
tersebut.

7
 Sebelum dipergunakan, Papan harus diletakkan pada tempat yang kering dan tidak
lembab.
 Dalam pengerjaannya, pengukuran harus dilakukan secara hati-hati dan harus
selalu dipasang benang sebagai patokan, baik patokan elevasi maupun patokan
kelurusan pasangan. Benang harus dipasang baik pada arah memanjang maupun
pada arah melintang ruangan.
 Bidang hasil pasangan harus rapi, rata dan tidak bergelombang serta presisi
dengan ukuran-ukuran yang sudah disyaratkan dalam gambar.

Pengukuran Dan Pembayaran


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dihitung Meter sampai terpasang dan
sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung
kuantitas ini haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah
dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan.
No. Uraian Satuan Pengukuran
2.5 Pas. 1 m’ lisplank ukuran 20 cm, GRC 9 mm M

8
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 3
PEKERJAAN PLAFOND

Lingkup Pekerjaan:
1 Pas. Rangka plafond kayu kls. III
2 Pas. Plafond tripleks 4 mm
3 Pas. List Plafond Sp. 4

3.1 Pas. Rangka plafond kayu kls. III


Pekerjaan ini meliputi pemasangan Rangka plafond, kayu kelas II seperti yang
tercantum pada gambar kerja.
Bahan dan peralatan:
- Kayu kelas II
- Alat Pemotong Kayu
- Paku
Pelaksanaan:
- Ukuran dan dimensi rangka plafond harus sesuai dengan gambar kerja
- Sambungan rangka-rangka kayu harus dibuat rapi dengan memperhatikan ketentuan
yang berlaku
- Pemasangan rangka plafond harus dilakukan secara profesional dan oleh tenaga
yang sudah berpengalaman dengan bahan dan pekerjaan yang dilakukannya.
- Jarak antara tiap rangka dipasang sesuai dengan gambar kerja

Pengukuran Dan Pembayaran


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dihitung Meter Persegi sampai terpasang
dan sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung
kuantitas ini haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan.
No. Uraian Satuan Pengukuran
3.1 Pas. Rangka plafond kayu kls. III M2

3.2 Pas. Plafond Tripleks 4 mm


Pekerjaan ini meliputi pemasangan Plafond Tripleks seperti yang tercantum pada
gambar kerja.
Bahan dan peralatan:
- Plafond Tripleks tebal 4 mm
- Gergaji Kayu
- Paku
Pelaksanaan:
- Ukuran Tripleks harus sesuai dengan gambar kerja
- Sambungan rangka-rangka kayu harus dibuat rapi dengan memperhatikan ketentuan
yang berlaku

9
- Pemasangannya sebaiknya dimulai dari bidang tengah kemudian menyebar ke
pinggir ruangan untuk menjaga kerapiannya. Usahakan pula tidak ada celah yang
terbentuk di antara kedua lembaran triplek karena akan merusak tampilannya.
Setelah rampung, periksa kembali kerataan plafon tersebut untuk memastikan
kebenarannya
- Permukaan plafon yang mengalami keretakan, berlubang, timbul, ataupun tidak rata
harus diratakan menggunakan kompon

Pengukuran Dan Pembayaran


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dihitung Meter Panjang sampai terpasang
dan sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung
kuantitas ini haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan.
No. Uraian Satuan Pengukuran
3.2 Pas. Plafond tripleks 4 mm M1

3.3 Pas. List Plafond Sp.4


Pekerjaan ini meliputi pemasangan List Plafond seperti yang tercantum pada gambar kerja.
Bahan dan peralatan:
- List Plafond Sp.4
- Gergaji Kayu
- Paku
Pelaksanaan:
- Bahan yang akan dipakai harus terlebih dahulu diperiksa dan mendapat persetujuan
dari Direksi/ Pengawas untuk dapat dipergunakan dalam pekerjaan tersebut.
- Pada semua tepi pasangan plafond yang berhubungan dengan tembok atau yang lain
Dipasang list profil plafond Sp. 4

Pengukuran Dan Pembayaran


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dihitung Meter Panjang sampai terpasang
dan sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung
kuantitas ini haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan.
No. Uraian Satuan Pengukuran
3.3 Pas. List Plafond Sp.4 M1

10
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 4
PEKERJAAN LANTAI /KERAMIK

Lingkup Pekerjaan:
1 Pek. Lantai keramik interior 40x40 cm
2 Pek. Lantai keramik exterior 40x40 cm Bermotif ( anti sliip )

BAHAN DAN PERALATAN


Bahan–bahan yang dipakai pada pekerjaan ini terdiri dari:
- tegel keramik ukuran sesuai yang disetujui direksi teknis
- pasir pasang
- semen Portland (PC)

 Keramik
Jenis keramik yang dipergunakan adalah keramik dengan mutu baik, untuk Lantai
Selasar 40x40. Motif keramik untuk semua jenis keramik yang dipakai, disesuaikan
dengan spesifikasi yang ada atau sesuai dengan gambar, atau yang disetujui oleh
direksi/ pengawas lapangan.
Keramik yang akan dipakai harus dalam kondisi baik tanpa cacat dengan sudut-sudut
yang rapi dan memiliki permukaan yang sempurna sesuai jenisnya. Bila terpaksa harus
ada perbedaan ukuran, maka perbedaan ukuran yang diizinkan adalah < 1 mm. Keramik
harus memiliki mutu KW1.
 Semen PC
Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik sesuai
dengan penjualan dipasaran. Semen yang telah disimpan lebih dari 3 bulan di dalam
gudang dan atau mengeras sebagian/ seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan.
Penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban, agar semen tidak mudah membatu.
 Pasir
Pasir harus terdiri dari butir–butir yang bersih, bebas dari bahan–bahan organis, lumpur
dan sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum di dalam
PBI 1971.
 Peralatan berupa alat bantu, haruslah yang masih baik dan memadai.
 Sebelum pemasangan tegel keramik lantai pada bagian bawah/alasnya digunakan
adukan spesi 1 pc : 4 psr dan untuk pasangan tegel lantai WC/KM digunakan adukan
spesi 1 pc : 4psr dengan ketebalan 5 cm atau sesuai gambar rencana. Spesi yang
digunakan diaduk/dicampur sampai benar-benar homogen, adukan (spesi) selambat-
lambatnya 30 menit setelah dicampur dengan air sudah harus digunakan dan adukan
(spesi) yang telah mengering tidak diperkenankan dipakai lagi.

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
 Sebelum pekerjaan pemasangan keramik dimulai, permukaan bidang yang akan
ditempel harus dibersihkan dari kotoran yang ada dan dibasahi dengan air hingga jenuh.
 Keramik harus dipilih, dipisahkan dari yang cacat atau kurang rapi buatannya, tidak
siku, ukuran tidak seragam, melendut.
 Sebelum dipasang, keramik harus direndam dahulu di dalam air hingga jenuh.

11
 Keramik dipasang dengan cara ditempelkan dengan menggunakan spesi dan semen abu.
Pasangan keramik harus rata dan lurus serta tidak bergelombang.
 Pemasangan keramik harus diatur sedemikian dengan menggunakan benang untuk
memberi garis nat tegak lurus yang tepat membentuk sudut 90o, dan benang waterpas,
untuk menentukan level yang tepat, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik, dengan
permukaan yang rata/ tidak bergelombang.
 Nat dari sambungan masing-masing keramik harus < 3 mm, diisi semen dengan warna
ditentukan kemudian. Pekerjaan pengisian nat harus dilakukan dengan hati-hati shingga
tampak rapi.
 Bila terjadi salah pasang atau pemasangan yang tidak rapi (tidak memenuhi yang
disyaratkan dalam gambar dan spesifikasi ini), maka Direksi/ Pengawas berhak
memerintahkan untuk dibongkar dan dipasang kembali tanpa mempunyai kewajiban
untuk membayar/ memperhitungkan pekerjaan yang dibongkar tersebut.
 Sebelum pekerjaan dimulai, penyedia jasa/kontraktor wajib memberitahukan terlebih
dahulu kepada direksi teknis lapangan dan harus mendapat persetujuan.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran harus sesuai dan diterima oleh direksi teknis.
Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari
pekerjaan plesteran dan acian, seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan,
penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan
pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari
pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan RKS.

No. Uraian Satuan Pengukuran


4.1 Pek. Lantai keramik interior 40x40 cm M2
4.2 Pek. Lantai keramik exterior 40x40 cm Bermotif ( anti M2
sliip )

12
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 5
PEKERJAAN DINDING

Lingkup Pekerjaan:
1 Pas. Dinding 1:4
2 Pek. Plesteran Dinding 1 : 4
3 Pek. Acian Dinding 1 : 4

5.1 Pas. Dinding 1:4


Pekerjaan ini meliputu penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan, dan alat – alat
bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
Pekerjaan Pasangan fullbrick ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang
disebutkan dalam gambar dan sesuai petunjuk direksi teknis.

BAHAN DAN PERALATAN


1. Fullbrick yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan disetujui Direksi
teknis. Syarat – syarat fullbrick harus memenuhi ketentuan – ketentuan dalam NI – 10.
2. Fullbrick yang digunakan harus bermutu terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna
serta disetujui direksi teknis
3. Semen Portland yang digunakan adalah yang mempunyai mutu terbaik atas persetujuan
direksi teknis dan memenuhi syarat – syarat dalam NI – 8
4. Pasir aduk harus memenuhi NI – 3 Pasal 14 ayat 2
5. Air untuk adukan pasangan harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur, minyak,
asam basah serta memenuhi PUBI - 1982

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
- Seluruh dinding dari pasangan fullbrick dengan campuran 1 PC : 4 PP
- Dinding fullbrick yang akan di plester minimal 7 hari dan harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu
- Pemasangan dinding fullbrick dilakukan bertahap. Setiap tahap maksimum 24 lapis
perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis
- Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan, sama sekali tidak
diperkenankan
- Tidak diperkenankan memasang fullbrick yang patah lebih dari dua atau lebih
- Pasangan dinding fullbrick harus menghasilkan dinding finish setebal 13 cm setelah
diplester
- Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapih dan benar – benar tegak lurus terhadap lantai
serta merupakan bidang rata

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran harus sesuai dan diterima oleh direksi teknis.
Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari
pekerjaan pasangan dinding seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

13
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar sesuai dengan Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan,
penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan
pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari
pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran


5.1 Pas. Dinding 1:4 M2

5.2 Pek. Plesteran Dinding 1 : 4


Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata bagian dalam dan bagian
luar bangunan serta seluruh detail yang ditunjukan dalam gambar dan sesuai dengan
pengarahan Direksi teknis di lapangan.
Bahan dan Peralatan
1. Semen Portland (PC) harus semen yang diproduksi dalam negeri dengan kualitas baik,
masih baru, tidak ada bagian yang membatu, dalam zak yang tertutup, serta memenuhi
syarat S11 0013-81 dan SKSNI T-28 1991-0.3.
2. Pasir Pasang/Beton harus tajam, kasar, bebas dari butiran kerikil, tidak mengandung
lumpur dan kotoran serta memenuhi SNI-1968-1990 F dan SKSNI S-04-1989. Tidak
diperkenankan menggunakan pasir laut.
3. Air harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak, bebas dari kotoran dan tidak
mengandung bahan kimia yang berbahaya serta memenuhi PUBI – 1982

Syarat Proses dan Produk.


 Seluruh dinding diplester dengan campuran 1 Pc : 4 Pp
 Pasir yang digunakan harus diayak terlebih dahulu
 Semen Portland yang dikirim ke lokasi proyek harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya bertuliskan type dan tingkatannya
 Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung dan bersih
 Tebal plesteran 1,5 cm sesuai gambar
 Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapih dan benar – benar tegak lurus terhadap lantai
serta merupakan bidang rata

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran harus sesuai dan diterima oleh direksi teknis.
Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari
pekerjaan pasangan dinding seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar sesuai dengan Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan,
penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan
pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari
pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran

14
5.1 Pek. Plesteran Dinding 1 : 4 M2

5.3 Pek. Acian Dinding 1 : 4


Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh Acian dinding batu bata bagian dalam dan bagian luar
bangunan serta seluruh detail yang ditunjukan dalam gambar dan sesuai dengan pengarahan
Direksi teknis di lapangan.
Bahan dan Peralatan
1. Semen Portland (PC) harus semen yang diproduksi dalam negeri dengan kualitas baik,
masih baru, tidak ada bagian yang membatu, dalam zak yang tertutup, serta memenuhi
syarat S11 0013-81 dan SKSNI T-28 1991-0.3.
2. Air harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak, bebas dari kotoran dan tidak
mengandung bahan kimia yang berbahaya serta memenuhi PUBI – 1982

Syarat Proses dan Produk.


 Seluruh dinding diaci dengan campuran 1 Pc : 4 Pp
 Semen Portland yang dikirim ke lokasi proyek harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya bertuliskan type dan tingkatannya
 Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, terlindung dan bersih
 Tebal acian 1,5 cm sesuai gambar
 Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapih dan benar – benar tegak lurus terhadap lantai
serta merupakan bidang rata
 Acian digunakan campuran Pc dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen,
acian dapat dilakukan setelah plesteran berumur 8 hari ( kering betul )
 Kelembaban plesteran dan acian harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar,
tidak terlalu tiba – tiba. Dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat
kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan penutup yang bisa
mencegah penyerapan air secara cepat.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran harus sesuai dan diterima oleh direksi teknis.
Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari
pekerjaan pasangan dinding seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar sesuai dengan Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan,
penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan
pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari
pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran


5.1 Pek. Acian Dinding 1 : 4 M2

15
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 6
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Lingkup Pekerjaan:
1 1 m3 kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas II
2 1 m2 daun pintu panel, kayu kelas II
3 1 m2 daun jendela kaca, kayu kelas II
4 1 m2 jalusi kusen, kayu kelas II
5 Pemasangan 1 m2 kaca tebal 5 mm

6.1 Pekerjaan 1 m3 kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas II


Syarat dan ketentuan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
 kusen pintu dan kusen jendela terbuat dari kayu Kls. II yang berkualitas baik dan sesuai
petunjuk direksi teknis
 Lebar pintu sesuai gambar kerja
 Lebar kusen sesuai gambar kerja
 1 lembar pintu menggunakan 2 buah engsel kupu – kupu
 1 kusen menggunakan 2 buah engsel kupu - kupu
 Kunci tanam pintu, engsel jendela, Grendel jendela dan hak angin harus berkualitas baik dan
mendapat persetujuan dari direksi teknis

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
o Bahan yang akan dipakai harus terlebih dahulu diperiksa dan mendapat persetujuan dari
Direksi/ Pengawas untuk dapat dipergunakan dalam pekerjaan tersebut.
o Apabila terdapat yang cacat Penyedia Jasa wajib mengganti dengan yang baru

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran sesuai dengan opname di lapangan yang terpasang
yang sudah diterima Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas
ini haruslah dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per
satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran


6.1 1 m3 kusen pintu dan kusen jendela, kayu kelas II M3
6.2 1 m2 daun pintu panel, kayu kelas II M2
6.3 1 m2 daun jendela kaca, kayu kelas II M2
6.4 1 m2 jalusi kusen, kayu kelas II M2
6.5 Pemasangan 1 m2 kaca tebal 5 mm M2

16
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 7
PEKERJAAN BETON BERTULANG

Lingkup Pekerjaan:
1 Pek. Slof Beton Mutu F'c =14,5 (K-175),(uk.15/20 cm)
2 Pek. bekisting untuk sloof
3 Pembesian
4 Pek. Slof Selasar Beton Mutu F'c =14,5 (K-175), (uk.15/20 cm)
5 Pek. bekisting untuk sloof
6 Pembesian
7 Pek. Kolom Beton Mutu F'c =14,5 (K-175), (uk.20/20 cm)
8 Pek. bekisting untuk kolom
9 Pembesian
10 Pek. Kolom selasar Beton Mutu F'c =14,5 (K-175), (uk.15/15 cm)
11 Pek. bekisting untuk kolom
12 Pembesian
13 Pek. Beton Kolom Praktis 1:2:3 (12/15)
14 Pek. Beton Balok Konsol Selasar 1:2:3 (12/15)
15 Pek. bekisting untuk balok
16 Pembesian
17 Pek. Balok Linetel diatas kusen (10/15)
18 Pek. Balok Beton Mutu F'c =14,5 (K-175), (uk.15/20 cm)
19 Pek. bekisting untuk balok
20 Pembesian

7.1 Pekerjaan Bekisting


Syarat dan ketentuan pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
- Bekisting adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton yang belum
mengeras. Penyedia Jasa harus mengajukan rancangan perhitungan dan gambar
perancah tersebut untuk disetujui oleh Direksi teknis.
- Bekisting/Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan
terhindar dari bahaya pengerusan dan penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri
harus kokoh terhadap pembebanan yang akan mungkin ada. Penyedia Jasa harus
memperhitungkan dan membuat langkah-langkah persiapan yang perlu sehubungan
dengan lendutan perancah tersebut.
- Bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan
batas batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar-gambar rencana.
Bekisting harus kokoh dan rapat sehingga dapat dicegah kebocoran adukan.
Bekisting harus diberi perkuatan perkuatan secukupnya, dapat terjamin kedudukan
dan bentuknya yang tetap.

17
- Bekisting harus terbuat dari bahan yang baik yang tidak mudah meresap air dan
direncanakan sedemikian rupa hingga mudah dapat dilepaskan dari beton tanpa
menyebabkan kerusakan pada beton.

7.1.1 Pekerjaan Bekisting Untuk Slof


Pekerjaan bekisting untuk Slof :
- Menggunakan Kayu kelas III, dengan mutu dan kualitas yang disetujui oleh direksi
teknis
- Plywood atau multiplex tebal 9 mm atau yang disetujui oleh direksi teknis
- Paku ukuran 5 - 10 cm yang tidak berkarat dan disetujui oleh direksi teknis
- Minyak Bekisting sesuai persetujuan direksi teknis
- Ukuran dan dimensi kayu dan plwood atau multipleks yang digunakan harus sesuai
gambar kerja
- Bekisting harus kuat dan kokoh dan tidak mudah bocor dan dapat dilepaskan tanpa
menyebabkan kerusakan pada beton

7.1.2 Pekerjaan Bekisting Untuk Kolom


Pekerjaan Bekisting untuk Kolom:
- Menggunakan Kayu kelas III, dengan mutu dan kualitas yang disetujui oleh direksi
teknis
- Plywood atau multiplex tebal 9 mm atau yang disetujui oleh direksi teknis
- Paku ukuran 5-10 cm yang tidak berkarat dan disetujui oleh direksi teknis
- Minyak Bekisting sesuai persetujuan direksi teknis
- Ukuran dan dimensi kayu dan plwood atau multipleks yang digunakan harus sesuai
gambar kerja
- Bekisting harus kuat dan kokoh dan tidak mudah bocor dan dapat dilepaskan tanpa
menyebabkan kerusakan pada beton
- Pemasangan bekisting kolom, harus diperhatikan dimensi - dimensinya dan juga
posisi vertikalnya. Unting - unting harus selalu dipasang pada dua sisinya dan harus
mudah dicek oleh direksi teknis. Pada as - as kolom harus diberi tanda untuk
memudahkan pengecekan terhadap pengukuran horizontal maupun vertikal. Tanda-
tanda dapat dibuat dari cat dengan warna yang kontras.

7.1.3 Pekerjaan Bekisting Untuk Balok


Pekerjaan Bekisting untuk Balok:
- Menggunakan Kayu kelas II, dengan mutu dan kualitas yang disetujui oleh direksi
teknis
- Plywood atau multiplex tebal 9 mm atau yang disetujui oleh direksi teknis
- Paku ukuran 5-10 cm yang tidak berkarat dan disetujui oleh direksi teknis
- Minyak Bekisting sesuai persetujuan direksi teknis
- Ukuran dan dimensi kayu dan plwood atau multipleks yang digunakan harus sesuai
gambar kerja
- Bekisting harus kuat dan kokoh dan tidak mudah bocor dan dapat dilepaskan tanpa
menyebabkan kerusakan pada beton
- Pemasangan bekisting kolom, harus diperhatikan dimensi - dimensinya dan juga
posisi vertikalnya. Unting - unting harus selalu dipasang pada dua sisinya dan harus
mudah dicek oleh direksi teknis. Pada as - as kolom harus diberi tanda untuk
memudahkan pengecekan terhadap pengukuran horizontal maupun vertikal. Tanda-
tanda dapat dibuat dari cat dengan warna yang kontras.

7.2 Pekerjaan Pembesian

18
Pekerjaan pembesian digunakan:
- Besi Beton (polos/ulir)
Ukuran dan dimensi besi beton sesuai dengan gambar kerja, apabila ukuran–ukuran
besi seperti yang telah ditentukan dalam gambar tidak terdapat di pasaran, penyedia
jasa diperkenankan memakai ukuran tulangan besi lainnya, setelah disetujui oleh
Direksi/ Pengawas.
- Kawat Bendrat
Kawat bendrat digunakan sesuai petunjuk direksi teknis

7.3 Pekerjaan Beton


Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton. Mutu
beton yang digunakan F’c 14,5 MPa (K-175). Syarat dari PBI NI-2 1971 harus
diterapkan sepenuhnya pada semua pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak
ini, kecuali bila bertentangan dengan spesifikasi ini.
Bahan dan Peralatan:
- Semen PC.
Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik sesuai
dengan penjualan dipasaran. Semen yang telah disimpan lebih dari 3 bulan di dalam
gudang dan atau mengeras sebagian/ seluruhnya, tidak diperkenankan untuk
digunakan. Penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas
dari kelembaban, agar semen tidak mudah membatu.
- Pasir dan Kerikil/ Koral.
Pasir dan kerikil harus terdiri dari butir–butir yang bersih, bebas dari bahan–bahan
organis, lumpur dan sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang
tercantum di dalam PBI 1971.
- Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam
alkalis, dan bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak beton.
Pelaksanaan:
 Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, bekesting dan tulangan besi harus sudah
terpasang dengan lengkap dan rapi serta bersih dari kotoran dan karat yang sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
 Sebelum pemasangan bekisting, tulangan besi dipasang dengan ketentuan–
ketentuan PBI 1971 dan gambar konstruksi. Tulangan besi harus diikat dengan
kuat untuk menjamin tulangan tersebut tidak berubah tempat selama pengecoran
dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang lantai beton.
 Cetakan harus terbuat dari bahan kayu atau kayu lapis dengan mutu yang baik agar
hasil cetakannya rata dan presisi sesuai dengan yang disyaratkan.
 Sebelum dicor, jarak antara tulangan dan selimut beton harus ditahan atau disisip
dengan Beton tahu dengan ketebalan 2-3 cm dengan campuran 1 PC : 2 PS .
 Adukan beton bertulang dipakai adalah campuran 1: 2 : 3 dan atau mutu beton
lainnya yang telah ditentukan. Untuk penulangan disesuaikan dengan gambar kerja
dan gambar detail. Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus, dan sebelum
beton menjadi padat, maka beton tersebut harus digelarkan dengan mesin
penggetar/ fibrator, serta harus dihindarkan terjadinya cacat beton, seperti keropos
dan sarang–sarang koral.
 Campuran tidak boleh terlalu cair atau terlalu kental, agar kualitas beton baik .
Untuk campuran beton ini agregat halus tidak boleh melebihi 5% kadar lumpur
(ditentukan berdasarkan berat kering).
 Tebal cor disesuaikan dengan-gambar dan spesifikasi yang ada atau berdasarkan
petunjuk Direksi/ Pengawas.

19
 Campuran beton harus dicampur secara merata dan harus disetujui oleh Direksi/
Pengawas.
 Dalam pengerjaan pengecoran beton (terutama untuk pekerjaan: Pondasi, Plat
lantai, Sloof, balok, ring balok dan kolom), campuran beton yang sudah
dituangkan ke dalam cetakan, harus digetarkan, agar dapat masuk merata ke semua
bagian cetakan.
 Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya,
maka tempat / batas penghentian tersebut harus disetujui Direksi/ Pengawas.
 Beton setelah dicor, selama dalam masa pengecoran harus selalu dibasahi selama 2
(dua) minggu. Selama proses pengerasan, beton harus dihindarkan dari
pembebanan yang akan mempengaruhi kualitas struktur beton itu sendiri.
 Setelah umur beton dianggap cukup, bekisting segera dibongkar dan harus ada
persetujuan dari Direksi/ Pengawas.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah sesuai. Dimensi yang digunakan
untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari pekerjaan cor beton
bertulang seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar sesuai dengan Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan,
penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian,
dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari
pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar

No. Uraian Satuan Pengukuran


7.1 Pek. Slof Beton Mutu F'c =14,5 (K-175),(uk.15/20 M3
7.2 cm) M2
7.3 Pek. bekisting untuk sloof M2
7.4 Pembesian M3
Pek. Slof Selasar Beton Mutu F'c =14,5 (K-175), M2
7.5 (uk.15/20 cm) M2
7.6 Pek. bekisting untuk sloof M3
7.7 Pembesian M2
Pek. Kolom Beton Mutu F'c =14,5 (K-175), (uk.20/20 M2
7.8 cm) M3
7.9 Pek. bekisting untuk kolom M2
7.10 Pembesian M2
Pek. Kolom selasar Beton Mutu F'c =14,5 (K-175), M3
7.11 (uk.15/15 cm) M3
7.12 Pek. bekisting untuk kolom M2
7.13 Pembesian M2
7.14 Pek. Beton Kolom Praktis 1:2:3 (12/15) M3
7.15 Pek. Beton Balok Konsol Selasar 1:2:3 (12/15) M3
7.16 Pek. bekisting untuk balok M2
7.17 Pembesian M2
7.18 Pek. Balok Linetel diatas kusen (10/15)
Pek. Balok Beton Mutu F'c =14,5 (K-175), (uk.15/20
7.19 cm)

20
7.20 Pek. bekisting untuk balok
Pembesian

SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN


Pasal 8
PEKERJAAN PONDASI

Lingkup Pekerjaan
1 Pek. Beton Tumbuk Lantai Kerja 1: 3 : 5
2 Pek. pondasi batu belah campuran 1SP : 4PP

8.1 Pek. Beton Tumbuk Lantai Kerja 1: 3 : 5


BAHAN DAN PERALATAN
Bahan–bahan untuk adukan beton terdiri atas semen PC, pasir, air, dan kerikil/ koral atau batu
pecah dipakai adukan 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil.
 Semen PC.
Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik sesuai dengan
penjualan dipasaran. Semen yang telah disimpan lebih dari 3 bulan di dalam gudang dan atau
mengeras sebagian/ seluruhnya, tidak diperkenankan untuk digunakan. Penyimpanan semen
harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, agar semen tidak mudah
membatu.
 Pasir dan Kerikil/ Koral.
Pasir harus terdiri dari butir–butir yang bersih, bebas dari bahan–bahan organis, lumpur dan
sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum di dalam PBI 1971.
 Air.
Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam, garam alkalis,
dan bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak beton.
PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.
 Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, tanah harus diratakan, bersih dari semak–
semak dan kotoran lain serta pekerjaan urugan pasir telah tercapai sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan.
 Campuran tidak boleh terlalu cair atau terlalu kental. Untuk campuran beton ini
agregat halus tidak boleh melebihi 5% kadar lumpur (ditentukan berdasarkan berat
kering).
 Tebal cor disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi yang ada atau berdasarkan
petunjuk Direksi/ Pengawas.
 Campuran beton harus tercampur secara merata
 Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya,
maka tempat/ batas penghentian tersebut harus disetujui Direksi/ Pengawas.
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari beton yang
dicor pada tempat yang sesuai dengan gambar dan memenuhi kualitas yang
dipersyaratkan dan diterima oleh Direksi. Dimensi yang digunakan untuk menghitung
kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari pekerjaan cor beton yang diuraikan dalam
Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran

21
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, untuk pemasokan, pembuatan,
penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan
pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari
pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran


8.1 Pek. Beton Tumbuk Lantai Kerja 1: 3 : 5 M3

8.2 Pek. pondasi batu belah campuran 1SP : 4PP


BAHAN DAN PERALATAN
 Papan bouwplank dari papan kayu jenis papan mal, kayu kls. III yang baik dengan
ketebalan 2 s/d 3 Cm dengan tiang bouwplank ukuran 5 x 5 cm kualitas baik.
 Tanah urugan harus bersih dari tanaman–tanaman, agar puing–puing dan segala
kotoran – kotoran lainnya.
 Pasir urug yang digunakan haruslah mempunyai gradasi yang baik, yaitu
mempunyai butiran – butiran yang tidak sama besarnya.
 Batu kali/ gunung/ karang (sesuai dengan bahan setempat) yang dipergunakan
adalah batu belah yang keras, berkualitas baik dan bersudut–sudut.
 Semen yang digunakan harus terdiri dari satu jenis merk dari mutu yang baik
sesuai dengan penjualan dipasaran. Semen yang telah disimpan lebih dari 3 bulan
di dalam gudang dan atau mengeras sebagian/ seluruhnya, tidak diperkenankan
untuk digunakan. Penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga
bebas dari kelembaban, agar semen tidak mudah membatu.
 Pasir harus terdiri dari butir–butir yang bersih, bebas dari bahan–bahan organis,
lumpur dan sebagainya memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang tercantum
di dalam PBI 1971.
 Air yang digunakan harus air tawar, bersih, tidak mengandung minyak, asam,
garam alkalis, dan bahan organis/ bahan lainnya yang dapat merusak beton.
PELAKSANAAN
Hal-hal yang patut diperhatikan sebelum maupun dalam tahap pekerjaan pondasi adalah
sebagai berikut :
 Kedalaman galian pondasi
 Ketinggian pasangan batu pondasi
 Campuran adukan pondasi
 Ketersediaan bahan yang akan digunakan apakah sudah sesuai dengan volume
pekerjaan serta spesifikasi yang disyaratkan.
Syarat Proses dan Produk.
 Sebelum pekerjaan bouwplank dimulai, tanah harus diratakan, bersih dari: semak–
semak dan kotoran lain dalam areal bangunan.
 Galian untuk pondasi harus mencapai tanah asli, dasar galian harus bebas dari
lumpur, humus, air dan bersih. Untuk mengurug kembali bekas galian pondasi,
dapat dipakai tanah bekas galian. Urugan dilakukan lapis demi lapis, setebal 15 cm
yang ditumbuk padat.
 Setelah pasir dasar pondasi dan pekerjaan pasangan batu kosong telah dicapai,
barulah diadakan pemasangan batu pondasi dengan adukan 1 PC : 4 PS. Batu
sebelum dipasang terlebih dahulu dibasahi dan dibersihkan dari kotoran.

22
 Lubang–lubang di antara batu–batu besar selain diisi dengan adukan, harus pula
diisi dengan batu–batu pecahan yang kecil.
 Semua bahan–bahan yang dipakai dan cara pengerjaan harus ada persetujuan
Direksi/ Pengawas.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari pasangan
pondasi batu lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk
menghitung kuantitas ini adalah dimensi nominal dari masing–masing pasangan talud/
pondasi batu pecah seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Teknis/ Pekerjaan.

2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak
meter kubik, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan harga dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah
merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pasangan pondasi batu belah. Untuk
pemasokan, pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan,
perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang
memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan
Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran


8.1 Pek. pondasi batu belah campuran 1SP : 4PP M3

23
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 9
PEKERJAAN TANAH

Lingkup Pekerjaan
1 Pek. Galian Tanah Pondasi
2 Pek. Urugan Kembali bekas Galian
3 Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi

9.1 Pek. Galian Tanah Pondasi


Pekerjaan ini meliputi penggalian lapisan tanah pada lokasi pekerjaan. Tebal galian
harus sesuai dengan ukuran atau sesuai petunjuk direksi teknis.
Tanah hasil galian yang digunakan untuk urugan kembali harus bersih dari humus dan
kotoran–kotoran lainnya dan mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1. Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari
pekerjaan dan sudah diterima baik oleh direksi/ pengawas lapangan. Dimensi yang
digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing–
masing pekerjaan seperti yang diuraikan dalam gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2. Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah
dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan
penimbunan, serta pengurugan. Untuk pemasokan, penempatan semua bahan,
termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang
diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti
yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran


9.1 Pek. Galian Tanah Pondasi M3

9.2 Pek. Urugan Kembali Bekas galian


Pekerjaan ini meliputi urugan kembali pada lokasi pekerjaan. Tebal urugan harus sesuai
dengan ukuran atau sesuai petunjuk direksi teknis.
Tanah hasil galian yang digunakan untuk urugan kembali harus bersih dari humus dan
kotoran–kotoran lainnya dan mendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.

24
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
1. Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari
pekerjaan galian dan atau timbunan di tempat dan sudah diterima baik oleh direksi/
pengawas lapangan. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini
haruslah dimensi nominal dari masing–masing pekerjaan seperti yang diuraikan
dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2. Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah
dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan
penimbunan, serta pengurugan. Untuk pemasokan, penempatan semua bahan,
termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang
diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti
yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran


9.2 Pek. Urugan Kembali Bekas galian M3

9.3 Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi


Pekerjaan ini meliputi urugan pasir dilakukan untuk dasar sebelum pemasangan batu
kosong, dan pengecoran lantai kerja di atas tanah. Urugan pasir antara batu kosong
(Pasangan) diisi hingga penuh dan disiram agar padat, tidak ada rongga sehingga
pondasi menjadi kuat. Bahan yang dipakai untuk mengurug adalah pasir dengan butiran
yang baik, mempunyai gradasi baik dengan butiran beragam.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari
pekerjaan dan sudah diterima baik oleh direksi/ pengawas lapangan. Dimensi yang
digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing–
masing pekerjaan seperti yang diuraikan dalam gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Kontrak Lumpsum, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran
tersebut haruslah merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan
penimbunan, serta pengurugan. Untuk pemasokan, penempatan semua bahan,
termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujian, dan pekerjaan lain yang
diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dari pekerjaan seperti
yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

No. Uraian Satuan Pengukuran


9.3 Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi M3

25
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 10
PEKERJAAN PENGECETAN

Lingkup Pekerjaan:
1 1 m2 Pengikisan/pengerokan permukaan cat lama
2 Pengecatan Dinding
3 Pek. Cat Plafond
4 Pek. Cat Kayu

10.I Pengerokan Permukaan Cat Lama


Pekerjaan ini mencakup pengerokan permukaan Cat Lama.
Peralatan:
1. Amplas, Pisau Cukur dan Sikat. Peralatan ini harus disetujui oleh direksi teknis.
2. Sarung tangan dan masker. Untuk melindungi tangan dan mencegah debu terhirup.
3. Lap memakai kain agar bersih dari debu dan kotoran

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran harus sesuai dan diterima oleh direksi teknis.
Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal
seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran


10.1 Pengikisan/pengerokan permukaan cat lama M3

10.2 Pengecetan Dinding


Pekerjaan ini mencakup Pengecatan Dinding.
Bahan dan Peralatan:
 Cat yang dipakai untuk cat besi adalah cat meni
 Cat yang dipakai untuk dinding setara metrolite atau yang disetujui oleh direksi teknis
 Cat yang dipakai untuk kayu adalah cat mengkilat atau yang disetujui oleh direksi teknis
 Cat yang digunakan harus dalam keadaan baik, tertutup dan pemakaian bahan
pengencer bila sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya

PELAKSANAAN
Syarat Proses dan Produk.

26
 Sebelum dicat, permukaan terlebih dahulu dibersihkan dan diratakan bila permukaannya
kurang rata.
 Untuk dinding, permukaan yang akan dicat terlebih dahulu harus diplamur dan dicat
dasar. Penentuan warna pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan pabrik serta aturan
yang berlaku, atau akan ditentukan kemudian oleh Direksi Pekerjaan.
 Pengecatan dinding luar dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali sampai rata dan halus.
 Permukaan yang akan dicat terlebih dahulu harus terbebas dari kotoran dan minyak,
untuk celah sambungan harus ditutup dulu pori-porinya dengan plamur menggunakan
kain kasa Permukaan harus digosok dengan ampelas hingga benar-benar rata.
 Penentuan warna pelaksanaannya harus sesuai dengan aturan pabrik, atau akan
ditentukan kemudian oleh Direksi Pekerjaan.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran harus sesuai dan diterima oleh direksi teknis.
Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal
seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran


10.2 Pek. Cat Dinding M2
10.3 Pek. Cat Kayu M2

27
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 11
PEKERJAAN PENGECETAN

Lingkup Pekerjaan:
1 Pas. 1 Titik Instalasi Penerangan (MCB)
2 Pas Instalasi Listrik
3 Pas. Saklar tunggal
4 Pas. Stop Kontak
5 Pas. Lampu LED Tampal 7 watt
6 Pas. Lampu LED Tampal 12 watt

11.1 Pas. 1 Titik Instalasi Penerangan (MCB)


Pekerjaan instalasi Penerangan (MCB) harus memperhatikan kondisi dan bangunan
yang ada. Penempatan MCB harus didekat sumber listrik. Bahan yang digunakan harus
sesuai dengan spesifikasi atau yang disetuji oleh direksi teknis.

11.2 Pas Instalasi Listrik


Pekerjaan instalasi Listrik harus memperhatikan kondisi dan bangunan yang ada.
Penempatan Instalasi listrik harus didekat sumber listrik dan dilakukan oleh tukang
listrik yang sudah berpengalaman dan bersertifikat. Kabel – kabel yang dipakai harus
yang berlabel (SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

11.3 Pas. Saklar Tunggal


Pekerjaan ini harus memperhatikan bahan – bahan yang dipakai yaitu harus berlabel
(SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

11.4 Pas. Stop Kontak


Pekerjaan ini harus memperhatikan bahan – bahan yang dipakai yaitu harus berlabel
(SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

11.5 Pas. Lampu LED Tampal 7 watt


Pekerjaan ini harus memperhatikan bahan – bahan yang dipakai yaitu harus berlabel
(SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

XI.6 Pas. Lampu LED Tampal 12 watt


Pekerjaan ini harus memperhatikan bahan – bahan yang dipakai yaitu harus berlabel
(SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1. Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dengan jumlah terpasang yang sudah diterima
Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah
dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan

28
2. Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran


11.1 Pas. 1 Titik Instalasi Penerangan (MCB) Titik
11.2 Pas Instalasi Listrik Buah
11.3 Pas. Saklar tunggal Buah
11.4 Pas. Stop Kontak Buah
11.5 Pas. Lampu LED Tampal 7 watt Buah
11.6 Pas. Lampu LED Tampal 12 watt Buah

29
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 12
PEKERJAAN PENGGANTUNG /PENGUNCI

Lingkup Pekerjaan:
1 Pas. Engsel Pintu 4" (3bh/pintu)
2 Pas. Engsel Jendela 3" (2bh/jendela)
3 Pas. Kait / Hak Angin (2bh/jendela)
4 Pas. Grendel Jendela
5 Pas. Kunci Pintu 2 X Putar ( lever handle )

12.1 Pas. Engsel Pintu 4" (3bh/pintu)


Pekerjaan ini harus memperhatikan bahan – bahan yang dipakai yaitu harus berlabel
(SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

12.2 Pas. Engsel Jendela 3" (2bh/jendela)


Pekerjaan ini harus memperhatikan bahan – bahan yang dipakai yaitu harus berlabel
(SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

12.3 Pas. Kait / Hak Angin (2bh/jendela)


Pekerjaan ini harus memperhatikan bahan – bahan yang dipakai yaitu harus berlabel
(SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

12.4 Pas. Grendel Jendela


Pekerjaan ini harus memperhatikan bahan – bahan yang dipakai yaitu harus berlabel
(SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

12.5 Pas. Kunci Pintu 2 X Putar ( lever handle )


Pekerjaan ini harus memperhatikan bahan – bahan yang dipakai yaitu harus berlabel
(SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1. Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dengan jumlah terpasang yang sudah diterima
Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah
dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
2. Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran

30
12.1 Pas. Engsel Pintu 4" (3bh/pintu) Buah
12.2 Pas. Engsel Jendela 3" (2bh/jendela) Buah
12.3 Pas. Kait / Hak Angin (2bh/jendela) Buah
12.4 Pas. Grendel Jendela Buah
12.5 Pas. Kunci Pintu 2 X Putar ( lever handle ) Buah

SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN


Pasal 13
PEKERJAAN FURNITURE

Lingkup Pekerjaan:
1 Meja Guru 1/2 biro ( p = 120 cm x L = 60 cm x t = 71 cm )
2 kursi Guru 1/2 biro ( p = 45cm x L = 40 cm x t = 45 cm )

13.1. Meja Guru 1/2 biro( p = 120 cm x L = 60 cm x t = 71 cm )


Pekerjaan ini harus memperhatikan ukuran dan dimensi yang dibuat harus sesuai
gambar kerja atau disetujui oleh direksi teknis.

13.2. Meja Guru 1/2 biro( p = 120 cm x L = 60 cm x t = 71 cm


Pekerjaan ini harus memperhatikan ukuran dan dimensi yang dibuat harus sesuai
gambar kerja atau disetujui oleh direksi teknis.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1. Cara Pengukuran
Kuantitas yang diukur untuk pembayaran dengan jumlah terpasang yang sudah diterima
Direksi/ Pengawas. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah
dimensi nominal seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
2. Dasar Pembayaran
Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak
per satuan pengukuran, untuk mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan
ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

No. Uraian Satuan Pengukuran


13.1 Meja Guru 1/2 biro( p = 120 cm x L = 60 cm x t = 71 Buah
cm )
13.2 kursi Guru 1/2 biro( p = 45cm x L = 40 cm x t = 45 Buah
cm )

31
SPESIFIKASI KHUSUS PEKERJAAN
Pasal 14
PEKERJAAN LAIN-LAIN

Lingkup Pekerjaan:
1 Pas.Pintu Toilet PVC + Aksesoris
2 Administrasi dan Dokumentasi
3 Pembersihan Akhir

14.1 Pas.Pintu Toilet PVC + Aksesoris


Pekerjaan ini harus memperhatikan bahan – bahan yang dipakai yaitu harus berlabel
(SNI) dan disetujui oleh direksi teknis.

14.2 Administrasi dan Dokumentasi


Pekerjaan administrasi dilakukan selama pelaksanaan proyek yaitu pembuatan
pelaporan yang meliputi:
- Laporan harian
- Lapoan mingguan
- Laporan bulanan
- Back up data
- Gambar pelaksanaan
Sedangkan dokumentasi dilaksanakan sepanjang jalannya proyek sebagai rekaman bukti
pelaksanaan pekerjaan yang meliputi awal (0%), pelaksanaan (50%) dan akhir (100%)
proyek.

14.3 Pembersihan Akhir


Pembersihan akhir dilakukan di akhir masa pelaksanaan proyek, pekerjaan ini termasuk
pembersihan sisa – sisa material dan sampah di lokasi pekerjaan dan dibuang ke tempat
pembuangan akhir atau yang disetujui oleh direksi pekerjaan

32

Anda mungkin juga menyukai