SPESIFIKASI TEKNIS
STRUKTUR
1. Lingkup Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah pembangunan Rumah Tinggal. Perincian
bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana yang menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan Syarat – Syarat teknis. Adapun Spesifikasi khusus
dari kegiatan yang akan di kerjakan adalah :
Nama Kegiatan : Pembangunan Rumah Tinggal
Lokasi Kegiatan : KP. Kapling RT.RW/ 02.05 Desa Ciperna
Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon
Luas Lahan : 144 m2
Luas Bangunan : 100 m2
2. Uraian Kegiatan
a. Galian Tanah
Galian Tanah dilakukan di lokasi kegiatan yang mencakup pada :
- Konstruksi pondasi ( Podasi Batu Kali)
- Bak septictank
- Pengukuran dan papan bangunan
Setelah pekerjaan galian tanah dinyatakan selesai, Adapun pekerjaan urugan tanah dan pasir
mencakup :
- Urugan laahan
- Urugan pasir di bawah pondasi
- Urugan tanah di bawah lantai
- Urugan pasir pada pipa sanitasi dan pipa air bersih
Untuk bahan material tanah urug memiliki spesifikasi sebagai berikut :
- Tanah urug yang digunakan adalah tanah non plastis, minimal golongan dalam klasifikasi
A—2-7 (pasir lanauan atau lempungan AASHTO).
- Pasir urug yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi A-1- b
(fragmen batuan kerikil dan pasir AASHTO)
- Khusus untuk urugan pasir pada pipa sanitasi dan air bersih dan urugan pasir oada
peresapan, material yang digunakan adalah material yang digolongkan dalam klasifikasi
A-3 (pasir halus AASHTO)
- Seluruh material yang digunakan harusbebas dari kandungan garam – garaman yang
berlebihan
- Semen
Semen yang digunakan adalah Portland sement menurut SNI – 8 Tahun 1972 dan menurut
standart Cement Portland yang digarisan oleh asosiasi Semen Indonesia (NI 8 Tahun 1972).
- Pasir beton
Pasir beton berupabutir – butir tajam yang keras, berassal dari bahan – bahan organis, lumpur
dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat – syarat
yang tercantum dalam SK – SNI T – 15. 1919. 03.
- Kerikil
Kerikl yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan kekerasan
sesuai yang di sayaratkan dalam SK – SNI T – 15. 1919. 03. Penimbunan kerikil dengan pasir
harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin mutu
adukan dengan komposisi material yang tepat.
- Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam dan bahan
– bahan organis atau bahan – bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
c. Pekerjaan Sloof
Pekerjaan sloof dengan tulangan 2 Ø 8, sengkang 6 Ø 15. Material besi harus berkualitas baik
dan tidak mengalami korosi/karat, spek besi tersebut menggunakan produk KS. Spesifikasi
bahan yang di gunakan dalam pekerjaan Pondasi yaitu :
- Semen
Semen yang digunakan adalah Portland sement menurut SNI – 8 Tahun 1972 dan menurut
standart Cement Portland yang digarisan oleh asosiasi Semen Indonesia (NI 8 Tahun 1972).
- Pasir beton
Pasir beton berupabutir – butir tajam yang keras, berassal dari bahan – bahan organis, lumpur
dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat – syarat
yang tercantum dalam SK – SNI T – 15. 1919. 03.
- Kerikil
Kerikl yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan kekerasan
sesuai yang di sayaratkan dalam SK – SNI T – 15. 1919. 03. Penimbunan kerikil dengan pasir
harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin mutu
adukan dengan komposisi material yang tepat.
- Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam dan bahan
– bahan organis atau bahan – bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
- Semen
Semen yang digunakan adalah Portland sement menurut SNI – 8 Tahun 1972 dan menurut
standart Cement Portland yang digarisan oleh asosiasi Semen Indonesia (NI 8 Tahun 1972).
- Pasir beton
Pasir beton berupabutir – butir tajam yang keras, berassal dari bahan – bahan organis, lumpur
dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat – syarat
yang tercantum dalam SK – SNI T – 15. 1919. 03.
- Kerikil
Kerikl yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan kekerasan
sesuai yang di sayaratkan dalam SK – SNI T – 15. 1919. 03. Penimbunan kerikil dengan pasir
harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin mutu
adukan dengan komposisi material yang tepat.
- Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam dan bahan
– bahan organis atau bahan – bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
- Semen
Semen yang digunakan adalah Portland sement menurut SNI – 8 Tahun 1972 dan menurut
standart Cement Portland yang digarisan oleh asosiasi Semen Indonesia (NI 8 Tahun 1972).
- Pasir beton
Pasir beton berupabutir – butir tajam yang keras, berassal dari bahan – bahan organis, lumpur
dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat – syarat
yang tercantum dalam SK – SNI T – 15. 1919. 03.
- Kerikil
Kerikl yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi dan kekerasan
sesuai yang di sayaratkan dalam SK – SNI T – 15. 1919. 03. Penimbunan kerikil dengan pasir
harus dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin mutu
adukan dengan komposisi material yang tepat.
- Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam dan bahan
– bahan organis atau bahan – bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
f. Konstruksi Atap
Pekerjaan atap dari bahan baja ringan, dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Rangka atap bangunan menggunakan kuda-kuda Baja Ringan dengan kualitas bahan SNI.
- Rangka kuda-kuda profil baja ringan C 75, 5 x 0.65 mm hingga 1.00 mm pada batang
utama kuda-kuda.
- Rangka reng baja ringan 0.40 mm hingga 0.60 mm dan tinggi mulai dari uk. 0.70 mm
hingga 1.00 mm
- Rangka skor C 75 tebal 0.75 mm
- Balok Tarik CT.75
- Profil besi C canal CT.75
Adapun lapisan pelindung terhadap korosi (protective coating), komposisi sebagai berikut;
- 55% alumunium
- 43,5% seng (Zinc)
- 1,5% Sillicon (Si)
- Ketebalan pelapis 50gr/m2 dan 150 gr/m2 (AZ 50 – AZ 150)
Ukuran baut untuk struktur rangka atap (Truss Fastener) adalah type 12 -14x210, dengan
ketentuan sebagai berikut :
- Diameter ulir : 12 Gauge (5,5 mm)
- Jumlah ulir per inchi
- (Threads Per Inch/TPI) : 14 TPI
- Panjang : 20 mm
- Ukuran kepala baut : 5/16” (8 mm hex. Socket)
- Material : AISI 1022 heat treated carbon steel
- Kuat geser rata-rata (shear average) : 8,8 KN
- Kuat tarik minimum (tensile min) : 15,3 KN
- Kuat torsi minimum (torque min) : 13,2 KNm
Ukuran Baut untuk struktur reng (batten fartener) adalah type 10-16x16 dengan ketentuan
sebagai berikut :
- Diameter ulir : 10 Gauge (4,87 mm)
- Jumlah ulir per inchi
- (Threads Per Inch/TPI) : 16 TPI
- Panjang : 16 mm
- Ukuran kepala baut : 5/16” (8 mm hex. Socket)
- Material : AISI 1022 heat treated carbon steel
- Kuat geser rata-rata (shear average) : 6,8 KN
- Kuat tarik minimum (tensile min) : 11,9 KN
- Kuat torsi minimum (torque min) : 8,4 KNm