Anda di halaman 1dari 122

LAPORAN

RANCANGAN
DETAIL

LAMPIRAN

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT


(RKS)

LABORATORIUM BALAI BESAR UJI STANDAR


KARANTINA PERTANIAN
RAWAMANGUN, JAKARTA TIMUR, DKI JAKARTA

1
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

RENCANA KERJA
&
SYARAT-SYARAT TEKNIS (RKS)

PEKERJAAN ARSITEKTUR

LABORATORIUM BALAI BESAR UJI STANDAR


KARANTINA PERTANIAN
JAKARTA TIMUR

2023

2
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

PASAL 1 : SYARAT-SYARAT TEKNIS BAHAN

1.1. AIR
Untuk seluruh pelaksanaan agar menggunakan air yang tidak
mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau
bahan-bahan lain yang merusak bangunan, memenuhi syaratsyarat
yang ditentukan dalam Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di
Indonesia (PUBI-1970 / NI-3). Dalam hal ini harus dinyatakan dengan
hasil test dari laboratorium yang berkompeten. Khusus untuk beton
jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan disesuaikan dengan
jenis pekerjaan beton, dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran
berat serta harus dilakukan dengan tepat.

1.2. PASIR URUG


Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan, harus lebih
bersih dan keras. Pasir laut untuk maksud-maksud tersebut dapat
digunakan dengan syarat harus dicuci dahulu dan dilakukan
penyaringan untuk menghilangkan kandungan organik dalam pasir dan
seizin Manajemen Konstruksi atau memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia
(PUBI-1982/NI-3).

1.3. PASIR PASANG


Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen,
harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Peraturan Beton
Indonesia (PBI-1982/NI-2) sebagai berikut :
● Butiran butiran harus tajam dan keras, tidak dapat dihancurkan
dengan jari.
● Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 %.
● Butiran butirannya harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 3
mm.
● Pasir laut tidak boleh dipergunakan.

3
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

1.4. PASIR BETON


Pasir untuk pekerjaan beton harus memenui syarat-syarat yang
ditentukan dalam Peraturan Beton Indonesia (PBI-1982/NI-3)
diantaranya yang paling penting :
● Butir butir harus tajam, keras tidak dapat dihancurkan dengan jari dan
pengaruh cuaca.
● Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %.
● Pasir harus terdiri dari butiran butiran yang beraneka ragam
besarnya, apabila diayak dengan ayakan 150, maka sisa butiran di
atas 4 mm, minimal 2 % dari berat sisa butiran butiran di atas ayakan
1 mm minimal 10 % dari berat sisa butiran butiran di atas ayakan 0,25
mm, berkisar antara 80 % sampai dengan 90 % dari berat.
● Pasir laut tidak boleh digunakan.
● Syarat-syarat tersebut harus dibuktikan dengan pengujian di
laboratorium.

1.5. BATU BELAH (BATU KALI)


Batu belah ( Batu kali ) harus keras, padat dan tidak boleh mengandung
padas atau tanah. Batu belah untuk keperluan pekerjaan yang tampak
(pasangan batu muka atau pasangan tanpa plesteran) bentuk atau
muka batu harus dipilih dan tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda
lapuk dan berpori.

1.6. KERIKIL DAN BATU PECAH


a. Kerikil adalah butiran butiran mineral yang harus dapat melalui
ayakan berlubang persegi 76 mm tertinggal di atas ayakan
berlubang 5 mm.
b. Batu pecah adalah butiran butiran mineral hasil pecahan batu alam
yang dapat melalui ayakan berlubang persegi 76 mm dan tertinggal
di atas ayakan berlubang persegi 2 mm.

4
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

c. Kerikil dan batu pecah untuk beton harus memenuhi syarat-syarat


yang ditentukan dalam Peraturan Beton Indonesia (PBI 1982/NI-2)
atau Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia
(PUBI-1970 NI-3) diantaranya harus terdiri dari butir butir yang keras,
tidak berpori, tidak pecah/hancur oleh pengaruh cuaca.
d. Kerikil dan batu pecah harus keras, bersih serta sesuai besar
butirannya dan gradasinya bergantung pada penggunaannya.
Kerikil dan batu pecah tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %
warnanya harus hitam mengkilap keabu-abuan.

1.7. SPLIT
Split adalah batu pecah yang harus dapat melalui ayakan berlubang
persegi 25 mm dan tertinggal di atas ayakan berlubang persegi 2 mm.
Split untuk beton harus memenuhi syarat yang dibutuhkan dalam
PBI-1982/NI-2 diantaranya :
● Harus terdiri dari butir butir yang keras tidak berpori, tidak pecah/
hancur oleh pengaruh cuaca.
● Split harus bersih tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %.
● Ukuran split untuk pekerjaan ini ditentukan 2 X 3 cm.
● Syarat-syarat tersebut di atas harus dinyatakan laboratorium.

1.8. PORTLAND CEMENT


a. Portland Cement (PC) yang digunakan harus Portland Cement,
sejenis (NI-8) dan masih dalam kantong yang utuh atau baru serta
memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Standar Nasional
Indonesia (SNI) 2049:2015
b. Bila menggunakan Portland Cement, yang telah disimpan lama
harus diadakan pengujian lebih dahulu oleh laboratorium yang
berkompeten.
c. Dalam pengangkutan Portland Cement, ke tempat pekerjaan harus
dijaga agar tidak menjadi lembab, dan penempatannya harus di
tempat yang kering.
d. Portland Cement yang sudah membatu (menjadi keras) dan
“Sweeping” tidak boleh dipakai.

5
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

1.9. BAJA TULANG BETON DAN KAWAT PENGIKAT


a. Jenis baja besi tulangan harus dihasilkan dari pabrik-pabrik baja
yang dikenal dan yang berbentuk batang-batang yang diprofil (besi
ulir) harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam
Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia (SNI-2052
tahun 2017)
b. Mutu baja besi tulangan yang dipakai misalnya U.40, U.24 dan
seterusnya tergantung ditentukannya yang penting harus
dinyatakan oleh laboratorium yang berkompeten dan biaya
ditanggung oleh Kontraktor.
c. Kawat pengikat harus terbuat dari baja besi dengan diameter
minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak
bersepuh seng.

1.11. BETON
Kecuali pada mutu beton Bo dan B1, pada mutu-mutu beton lainnya
campuran beton yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga
menghasilkan kekuatan tekan karakteristik yang disyaratkan untuk
beton yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan kekuatan tekan
karakteristik adalah kekuatan tekan dari sejumlah besar hasil-hasil
pemeriksaan benda uji kemungkinan adanya kekuatan tekan yang
kurang dari itu terbatas sampai 5 % saja.
Campuran beton menggunakan perbandingan berat. Beton mutu Bo
untuk pekerjaan dapat dipakai setiap campuran yang lazim digunakan
untuk pekerjaan struktural. Beton mutu K175 atau sesuai dengan
pekerjaan struktur untuk pekerjaan ini pada umumnya dapat dipakai
campuran 1 Pc : 2 pasir : 3 split.
Kekentalan adukan beton harus diperiksa dengan pengujian slump
dengan kerucut Abraham. Nilai nilai slump untuk berbagai pekerjaan
beton harus menurut tabel Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di
Indonesia (PBI-1982/NI-2).

6
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

1.11. BATA RINGAN


1.11.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat alat bantu yang dibutuhkan untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang baik.

1.11.2. Jenis Bata Ringan


Yang Dipakai Jenis bata ringan yang digunakan adalah produksi
pabrik yang memiliki sertifikat dan memiliki uji laboratorium,
produk yang digunakan yaitu produk Grand Elephant, Powerblock,
atau. setara

1.11.3. Persyaratan Bahan


Beton ringan aerasi terbuat dari bahan baku pasir kuarsa, kapur,
semen, dan bahan pengembang yang dikategorikan sebagai
bahan-bahan untuk beton ringan. Dihindarkan adanya cacat
cacat pada bidang bata.
Persyaratan bata ringan harus memenuhi persyaratan DIN
(Deutch Indrustrie Norm) atau dengan syarat-syarat sebagai
berikut :
● Bahan terbuat dari beton ringan/Autoclaved Aerated
Concrete (AAC)
● Bata ringan harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna, satu
kualitas.
● Ukuran yang digunakan : Panjang 60 cm, tinggi 20 cm, tebal 10
cm
1.11.4. Persyaratan
1. Ukuran presisi
2. Bentuk tidak lengkung
3. Sudut-sudut balok siku
4. Permukaan lebih halus, pori-pori lebih rapat
5. Tiga sisi tepi balok tidak bersisik/rata
6. Berat per balok lebih ringan
7. Bahan material tidak beracun

7
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

8. Tahan api
1.11.5. Syarat-syarat Pelaksanaan.
a. Untuk semua kayu seperti diuraikan di atas, dipotong diserut
dengan mesin tanpa kecuali, pemeriksaan terhadap jenis,
bentuk ukuran maupun kualitas wajib dilakukan dengan teliti.
b. Penimbunan di tempat pekerjaan harus sebaik mungkin di
suatu ruangan yang kering dan dijaga agar tidak kena cuaca
langsung dan rusak oleh benturan.
c. Setelah dipasang, Kontraktor wajib memberikan perhatian
sepenuhnya dan memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan benda-benda lain, termasuk pemakaian
pada bidang yang terlihat apalagi sampai membekas.
d. Rangka kayu untuk langit-langit dibuat sesuai pola
langit-langit yang telah direncanakan dalam gambar dengan
memperhatikan letak dan bentuk armature yang akan
terpasang pada langit-langit dan lain-lain yang akan
terpasang.

1.11.6. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Barang


a. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam
keadaan utuh dan tidak bercacat, retak ataupun belah.
b. Bahan harus diletakkan di tempat yang kering, berventilasi
baik, terlindung, bersih sesuai petunjuk Manajemen Konstruksi.
c. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini,
bahan ditimbun dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan dalam
pengiriman, penyimpanan dan pelaksanaan. Bila ada
kerusakan Kontraktor wajib mengganti atas biaya Kontraktor.

8
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

PASAL 2 : PEKERJAAN PASANGAN

2.1. LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan pasangan batu
bata/bata ringan ini meliputi dinding-dinding bangunan, luar dan
dalam, tangga-tangga dan seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.

2.1.1. Persyaratan Bahan


Bata ringan yang digunakan adalah ukuran 60 x 20 x 10 cm dari
kwalitas terbaik, sesuai dengan DIN (Deutch Indrustrie Norm) dan
memenuhi standar mutu SNI. Bata ringan terbuat dari beton ringan
dari bahan berkualitas tinggi.
2.1.2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Batu bata ringan yang digunakan bata ringan dengan kualitas
terbaik yang disetujui Pemberi Tugas, Konsultan Perencana dan
Manajemen Konstruksi. Sebelum digunakan bata ringan harus
dibersikan dulu dari debu dan kotoran yang melekat dan dipilih
yang memiliki sudut yang baik.
b. Setelah bata terpasang dengan aduk, nat/siar-siar harus dikerok
sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian
disiram air. Pasangan dinding bata sebelum diplester harus
dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok
serta dibersihkan.

9
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

c. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap


terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom
praktis. Bidang dinding bata ½ batu yang luasnya lebih dari 12 m2
harus ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis)
dengan ukuran 80 x 80 mm dengan tulangan pokok 4 6 mm,
beugel 4 – 150 mm jarak antara kolom 3 m.
d. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek stek besi
beton 8 mm, jarak 40 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan
baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam
dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali
ditentukan lain.
e. Tidak diperkenankan memasang bata ringan yang patah dua
melebihi 5%. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
f. Pasangan bata ringan untuk dinding ½ batu harus menghasilkan
dinding finish setebal 13,5 cm dan untuk dinding 1 batu finish
adalahM30 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan
benar-benar tegak lurus.

2.1.3. Contoh Bahan


a. Sebelum kontraktor melakukan pekerjaan pasangan, kontraktor
harus memberikan contohcontoh material: bata ringan dan pasir
untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana, Pemberi
Tugas dan Manajemen Konstruksi.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana akan dipakai
sebagai standard/pedoman untuk memeriksa/menerima
material yang dikirim oleh Kontraktor ke site.
c. Kontraktor diwajibkan membuat gudang penyimpanan
contoh-contoh bahan material yang telah disetujui oleh
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.

10
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

2.1.4. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Barang


Selain bata merah, pasir, dan air, bahan-bahan yang dikirim ke
site dalam keadaaan tertutup atau dalam kantong-kantong yang
masih disegel dan berlabel pabrik, bertuliskan type dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat. Bahan harus
diletakkan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung,
bersih.
Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan
yang disimpan baik sebelum dan selama pelaksanaan. Bila ada
hal-hal yang tidak pada tempatnya, bahan rusak Kontraktor harus
menggantinya.
2.1.5. Pengujian Kualitas Pekerjaan
a. Kontraktor harus menguji semua pekerjaan menurut
syarat-syarat teknis maupun dari pabrik ataupun dari uraian di
atas.
b. Peralatan untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor. Pemberi
Tugas, Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana berhak
meminta pengulangan pengujian bila hal ini dianggap perlu.
c. Dalam hal pengujian yang dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan, maka biaya pengujian/pengulangan pengujian
adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
d. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.
e. Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari
kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang lain.
f. Bila terjadi kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan.
Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

2.2. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL


2.2.1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi. Pengadaan dan
pemasangan meja beton dilapis marmer / granit.

11
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Pengadaan dan pemasangan kolom praktis untuk pasangan


dinding batu bata dan komponen lain-lain yang ditunjukkan pada
gambar antara lain beton, wastafel dan bak bunga beton.

2.2.2. Bahan-Bahan Untuk Adukan Beton


Ketentuan-ketentuan
● Portland Cement (Lihat syarat-syarat teknis bahan; Pasal 1.1.8)
● Pasir Beton (Lihat syarat-syarat teknis bahan; Pasal 1.1.4)
● Split/Koral Beton (Lihat syarat-syarat teknis bahan; Pasal 1.1.7)
Penyimpanan/penimbunan pasir dan split harus dipisahkan satu
dengan yang lain hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut
tidak tercampur untuk mendapatkan perbandingan adukan beton
yang tepat. Air yang digunakan (Lihat syarat-syarat teknis
bahan;Pasal 1.1.11).
Besi Beton (Lihat syarat-syarat teknis bahan; Pasal 1.1.10).

2.2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Kualitas Pekerjaan
Kualitas beton yang digunakan adalah minimal K.175 dan harus
memenuhi ketentuanketentuan lain sesuai dengan Peraturan
Beton Bertulang 1982 (PBI.1982).
b. Pembesian Pembuatan tulangan untuk batang batang yang lurus
atau dibengkokkan, sambungan dan kait-kait dan pembuatan
sengkang-sengkang harus sesuai dengan persyaratan yang
tercantum pada PBI.1982.
c. Pemasangan tulangan beton harus sesuai dengan gambar
konstruksi. Tulangan beton harus diikat dengan kawat beton untuk
menjamin besi tersebut tidak berubah tempat selama
pengecoran dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja
dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan
dalam PBI.1982. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus
segera dikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 24 jam
setelah ada perintah tertulis dari Pemberi Tugas dan Manajemen
Konstruksi.

12
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

2.3. PENGECORAN BETON


a. Cara pengadukan harus menggunakan beton molen takaran
untuk semen, pasir dan split harus disetujui terlebih dahulu oleh
Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.
b. Pengecoran harus dilakukan sebaik mungkin dengan
menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup
padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti
kropos dan sarang split yang dapat memperlemah konstruksi.
c. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada
hari berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui
oleh Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.

2.4. PEKERJAAN ACUAN/BEKISTING


a. Perkerjaan bekisting yang dimaksud adalah pekerjaan
pencetakan beton pada pondasi, kolom, balok, plat lantai, tangga
dan lainnya.
b. Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran
yang telah ditetapkan/diperlukan dalam gambar.
c. Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan
perkuatan cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan
tetap pada kedudukan selama pengecoran.
d. Acuan harus rapat dan tidak bocor, permukaannya rata, bebas
dari kotoran kotoran seperti serbuk gergaji, potongan potongan
kayu, tanah dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan
diteliti terlebih dahulu bekistingnya dan harus mudah dibongkar
tanpa merusak permukaan beton.
e. Begesting yang digunakan harus kuat, tidak lentur dan tidak
berubah bentuk ketika menerima bahan beton cair dan tulangan
besi didalamnya.

13
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

f. Material bekisting dapat berupa papan kayu, kayu lapis/ plywood


atau plat metal. Untuk material cetakan dari kayu baik papan
maupun kayu lapis maksimal pemakaian cetakan 4X dengan
persyaratan permukaan cetakan diberi minyak, film sehingga
menghasilkan permukaan beton yang licin dan rata.
g. Hasil dari cetakan beton harus rapih, sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang ditetapkan dalam gambar, apabila terdapat lubang,
sisa pengecoran / cacat pada permukaan beton, pemborong
wajib melakukan perbaikan tanpa adanya pekerjaan tambah
untuk perbaikan.
h. Tiang-tiang acuan di atas papan atau baja untuk memudahkan
pemindahan perletakan, tiangtiang tidak boleh disambung lebih
dari satu. Tiang-tiang dari dolken 8 –10 cm atau perancah besi.
i. Tiang-tiang satu dengan lain harus diikat dengan palang
papan/balok secara menyilang. Pembukaan acuan baru dibuka
setelah memenuhi syarat-syarat yang dicantuan dalam PBI.1982.

2.4.1. Pekerjaan Pembongkaran Acuan/Bekisting


Pembongkaran bekisting hanya boleh dilaksanakan dengan izin
tertulis dari Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi. Setelah
bekisting dibuka, tidak diizinkan mengadakan perubahan apapun
pada permukaan beton tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi
Tugas, Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana.

PASAL 3 : PEKERJAAN LANTAI

3.1. PEKERJAAN SUB LANTAI


3.1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan dan alat alat
bantu yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang baik.

14
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

b. Pekerjaan sub lantai beton tumbuk ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar sebagai dasar dari
finishing lantai.
c. Pekerjaan lantai dilaksanakan setelah pekerjaan plafond selesai.

3.1.2. Persyaratan Bahan


a. Sub lantai beton tumbuk : dengan campuran 1 pc : 3 Pasir : 5 split.
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
persyaratan : PBI.1982 (NI-2) PUBB.1956 dan (NI-8).
b. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contohcontohnya, untuk mendapatkan
persetujuan dari Pemberi Tugas, Manajemen Konstruksi dan
Konsultan Perencana.
c. Kontraktor harus menyediakan 2 (dua) ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi
Pemberi Tugas, Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana.
Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas akan tetapi
dibutuhkan untuk menyelesaikan/penggantian dalam pekerjaan
ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
oleh Pemberi Tugas, Manajemen Konstruksi dan Konsultan
Perencana.
3.1.3. Syarat-syarat cara pelaksanaan
a. Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan
pasang lantai harus dipadatkan sehingga terdapat permukaan
yang rata dan untuk memperoleh daya dukung tanah yang
maksimal, dipergunakan alat timbris.
b. Pasir urug di bawah lantai yang disyaratkan harus keras, bersih
dan bebas alkali, asam maupun bahan organik lainnya. Tebal
yang disyaratkan 10 cm atau sesuai dengan gambar dan disiram
dengan air kemudian ditimbris untuk memperoleh kepadatan
yang maksimal.
c. Di atas pasir urug diberi floor lantai setebal 5 cm atau beton rabat
dengan campuran 1:3:5 (lihat gambar).

15
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

d. Untuk pasangan di atas plat beton tumbuk (lantai tingkat), plat


beton diberi lapisan plester (screed) campuran 1 pc : 3 pasir
setebal 2 cm dengan memperhatikan kemiringan lantai.
e. Sebagian sub lantai dari beton tumbuk dilakukan sehingga
benar-benar rata dengan kemiringan lantai.

3.1.4. Contoh Bahan


a. Sebelum dilakukan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan
contoh-contoh material, untuk medapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas, Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas,
Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana akan dipakai
standard pedoman untuk memeriksa atau menerima material
yang dikirim Kontraktor ke site.
c. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan yang telah
disetujui oleh Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan
Manajemen Konstruksi.

3.1.5. Syarat-syarat Penerimaan dan Penyimpanan Bahan


a. Material/bahan yang harus didatangkan ke tempat pekerjaan
harus berkualitas baik dan tidak bercacat. Beberapa bahan
tertentu masih dalam kantong/ kemasan aslinya yang masih
tersegel dan berlabel pabriknya.
b. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup,
kering tidak lembab dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan.
c. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan
dilindungi sesuai dengan jenisnya.

3.1.6. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan

16
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Selama 7 (tujuh) hari lokasi pekerjaan harus dilindungi dari lalu lintas
orang dan barang. Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan dari
kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan yang lain. Bila terjadi
kerusakan Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi kualitas pekerjaan.

3.2. PEKERJAAN LANTAI LAPIS SCREED


3.2.1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan/material, peralatan-peralatan kerja dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan,
hingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini maka semua
pekerjaan maupun tambahantambahan bahan yang
sehubungan dengan pekerjaan ini adalah menjadi beban dan
tanggung jawab Kontraktor.
c. Lapisan screed dilaksanakan di atas plat-plat beton, meliputi
bawah finishing lantai untuk seluruh detail seperti ditunjukkan
dalam dokumen gambar, dengan campuran 1 pc : 3 pasir +
hardener dengan ketebalan 5 cm.
d. Lapisan screed dilaksanakan di atas lantai ruang yang
tercantum dalam gambar.
e. Lapisan screed 1 pc : 3 pasir + hardener, t = 4 cm, dilaksanakan
pada ruang yang tercantum dalam gambar.
f. Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail-detail ukuran
lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen
gambar, bill of quantity, serta mengikuti yang diinstruksikan
oleh .
g. Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya
berlaku semua ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan
finishing/plesteran, atau mengikuti ketentuan dan persyaratan
untuk pekerjaan lain yang sejenis pada spesifikasi ini.

17
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

3.2.2. Persyaratan Bahan


a. Semen portland yang digunakan harus dari mutu terbaik type I,
dari satu hasil produk yang disetujui serta memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam NI-8, SII 0013-81 dan ASTM
C 150-78A.
b. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 11 dan SII 0404-80.
c. Air harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI
1982 pasal 9, AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974.
d. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
persyaratan yang tercantum dalam PBI 1982 (NI-2) PUBI 1982
dan (NI-8).

3.2.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya, untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan
Manajemen Konstruksi.
b. Lantai screed dilaksanakan bila dasar lantai yang merupakan
beton tumbuk atau plat beton, telah dibersihkan dari segala
kotoran debu dari pengaruh pekerjaan lain.
c. Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan PC dan
pasir yang memenuhi syarat-syarat seperti yang telah
ditentukan
d. Lapisan atas finish lantai screed adalah acian PC tanpa
campuran bahan lain, yang dilapiskan keseluruh permukaan
lantai dan diratakan, tebal acian minimum 2 mm setelah
diratakan.
e. Tebal adukan lantai screed termasuk acian minimal dibuat 3
cm, terbuat dari aduk dengan campuran 1 pc : 3 pasir.
Permukaan lantai screed harus betul-betul rata, kecuali bila
disyaratkan lain, bebas cacat (retak-retak).

18
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

f. Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai


screed harus dibersihkan dengan disikat kawat dan air supaya
agregate muncul dan memberi ikatan yang baik dengan
screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton menjadi
kasar dengan cara yang disetujui . Setelah dibersihkan, alas
lapisan dibasahi (satu malam) dan setelah kering dilapis
cairan semen (air semen) maksimum 20 menit, selanjutnya
screed dicor.
g. Untuk screeding daerah yang luas di atas 25 m2 mixing harus
mengikuti syarat-syarat mixing untuk beton (Mechanical mixing
dan weight batcher harus digunakan).
h. Pengecoran dilakukan sekaligus, untuk daerah yang luas
pengecoran mengikuti lajur selebar 3 m dan pengecoran
sebuah lajur hanya boleh dilakukan 24 jam setelah lajur
sebelahnya selesai dicor. Permukaan ujung dari lajur screed
yang terdahulu harus dibasahi dahulu dengan air semen
sebelum lajur sebelahnya dicor.

3.2.4. Perataan dan Compaction


Screed harus dicompact dengan beam vibrator dan
perhatian harus diberikan pada ujung-ujung yang sering
tertinggal. Bila perataan diperlukan (untuk finishing yang
membutuhkannya) perataan dengan papan screed harus
menunggu min. 1,5 jam maksimum 2,5 jam untuk menghindari
debu pendebuan permukaan screed. Toleransi perbedaan
antara 2 jalur maksimum 1 mm. Screed harus dibasahi selama
7 hari :
Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat
dilakukan minimum 4 (empat) minggu.

19
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

3.3. LANTAI HOMOGENUOUS TILE, KERAMIK, DAN PLINT LANTAI


Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan-bahan dan
peralatan yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini, untuk
mencapai hasil yang baik. Pekerjaan lantai ini meliputi seluruh detail
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar/ ditunjukkan dalam
daftar finishing material atau sesuai dengan petunjuk Konsultan
Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.

3.3.1. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI KERAMIK


Lantai keramik dipasang pada semua ruangan yang tidak
dipersyaratkan secara khusus demi kebersihan bangunan seperti
ruangan-ruangan bagi penggunaan yang umum, toilet, anak anak
tangga dan bordes, dan daerah basah lainnya seperti yang
ditentukan didalam gambar. Keramik yang dipakai harus memenuhi
syarat uji keramik menurut SNI 03-0106-1987 dan SII 0583 - 81, proses
single firing dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Keramik Lantai
Ukuran 20 X 20 cm2 unpolished untuk pemasangan pada lantai
dan dinding toilet yang ditunjukkan dalam gambar kerja dengan
warna dan motif akan ditentukan kemudian sesuai dengan
gambar rancangan.
Bahan dasar : Glazed Ceramic Tile dan Unglazed Ceramic
Kekerasan glasur : 6 - 7 skala Moh's.
Kekerasan badan : 8 skala Moh's
Daya resap : 1 %
Kekuatan tekan : Minimum 900 kb per cm2
Daya tahan lengkung : Minimum 350 kg/m2
Moisture expansion : 0,2 - 0,05 %.
Mutu : Grade I, Extr Single Firing, Tahan asam basa
Chemical Resistance : Konsis thd PVBB 1970 NI-3 Pasal 33D ayat
17-23
Pengkaburan : tidak terjadi
Bahan pengisi : GE-500 atau setara
Produksi : Roman, Indogress , atau setara

20
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Warna keramik : ditentukan kemudian


Lembaran tidak bergelombang atau cacat lainnya.
Tahan terhadap cuaca

2. PELAKSANAAN
2.1 Adukan untuk alas/sambungan : 1 pc + 3 pasir.
2.2. Pemasangan harus rata, lurus dan tegak lurus satu sama
lain, permukaan harus water pas.
2.3. Selesai pemasangan ruangan harus bebas dari beban
berat serta kegiatan lain.
2.4. Sedapat mungkin pemotongan dihindarkan jangan terjadi
potongan lebih kecil dari setengan ukuran, kecuali
tercantum dalam gambar. Potongan dilakukan tanpa
bergerigi.
2.5. Pemasangan keramik wajib memperhatikan letak
expansion joint atau crack structure yang
direkomendasikan oleh pabrik. (Mengingat jaminan tertulis
dari Produsen /Pabrik /sub kontraktor kepada Pemilik Proyek
untuk setiap pemasangan ubin keramik dan melindungi
Pemilik / Pemberi Tugas dari Kerusakkan dan Kegagalan
pelaksanaan dikemudian hari. Jaminan ini berlaku untuk
bahan bakunya keramik masing-masing dan teknik
pemasangannya, dengan jangka waktu jaminan minimal 5
/ lima tahun)
Syarat-Syarat Pelaksanaan Keramik Pada dinding
a. Pada permukaan plesteran dinding / beton yang ada,
keramik dapat langsung diletakan dengan menggunakan 1
PC : 2 Ps, diaduk
b. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik, warna, motif tiap keramik harus sama tidak
boleh retak, gompal atau cacat lainnya.
c. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong
khusus, sesuai dengan petunjuk pabrik.

21
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

d. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus


direndam air sampai jenuh.
e. Pola keramik harus memperhatikan ukuran / letak dan
semua peralatan yang akan terpasang di dinding : Exhaust
Fan, panel, stop kontrak, lemari gantung dan lain-lain yang
tertera dalam gambar.
f. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan
gambar.
g. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa
ukuran harus ditentukan serta harus dibicarakan terlebih
dahulu dengan Konsultan Perencana sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
h. Bidang keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar
harus benar-benar lurus. Siar arah horisontal pada dinding
yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan
satu garis lurus
i. Spesifikasi material keramik untuk dinding mengacu pada
persyaratan SNI 03-0054-1996.

PEKERJAAN PELAPIS LANTAI HOMOGENUOS TILE


● Lingkup pekerjaan pelapis lantai Homogenous tile adalah
penyediaan bahan utama dan pemasangan hingga selesai.
Homogenuos tile dipasang di semua area lantai dan dinding yang
dipersyaratkan dalam gedung, dan ruang lainnya seperti yang
ditunjukan dalam gambar rancangan.
● Semua pekerjaan harus merefer ke standar :
● SII 00023-73 Ceramic Tile
● ASTM C 1028.84
● ASTM C 241
● Homogenuos Tile yang dipakai harus sudah memenuhi syarat uji
mengacu pada Singapore Standard 301 (1985) dan SII 0583 – 81.

22
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Ukuran : 60x60cm tipe polished dan unpolished, dipasang pada


semua lantai dalam gedung dan selasar yang ditunjukkan dalam
gambar kerja dengan warna dan motif akan ditentukan kemudian
sesuai dengan gambar rancangan.
● Kekerasan glasur : > 8 skala Moh's.
● Kekerasan badan : > 8 skala Moh's
● Moisture expansion : > 0,2 - 0,05 %.
● Tahan terhadap asam : setelah dilakukan pencelupan kedalam
HCL selama 2 hari, hanya terpengaruh sampai 3 %.
● Thermal shock : dipanaskan sampai 250 derajat celcius, kemudian
dicelupkan kedalam air dengan suhu ruangan tidak akan terjadi
keretakan.
● Daya tahan terhadap alkali : Dicelup kedalam KOH selama 2 hari,
hanya terpengaruh 3 %. Warna tidak luntur, tahan terhadap asam
& basa yang umum dipakai, tahan terhadap cuaca dan
perubahan suhu yang mendadak.
● Daya tahan terhadap alkali : Dicelup kedalam KOH selama 2 hari,
tidak terpengaruh 3 %.
● Syarat Warna : tidak luntur, tahan terhadap asam & basa yang
umum dipakai, tahan terhadap cuaca dan perubahan suhu yang
mendadak.
● Type Warna : akan ditentukan kemudian
● Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan
peraturan-peraturan ASTM, Peraturan Keramik Indonesia (NI-19),
PVBB 1970 dan PVBI 1982.
● Bahan-bahan yang dipakai sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Perencana.
● Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi
Konsultan Perencana.

23
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

● Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi


dibutuhkan untuk penyelesaian/ penggantian pekerjaan dalam
bagian ini harus kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui
Konsultan Perencana

Pemasangan Lantai dan Dinding Homogenous Tile


a. Sebelum dimulai pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan
membuat shop drawing mengenai pola keramik.
b. Homogeneous tile atau keramik yang terpasang harus dalam
keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.
c. Adukan pasangan / pengikat dengan adukan 1 Pc : 3 Psr
pasang atau menggunakan bahan perekat dari Gran
Elephant, Power Block atau setara.
d. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air
bersih (tidak mengandung asam alkali) sampai jenuh.
e. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang,
dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan
teras.
f. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai
gambar detail atau sesuai petunjuk Konsultan Konsultan
Perencana. Perhatikan lubang instalasi dan drainase / bak
kontrol sebelum dimulai.
g. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain
(siar-siar), harus sama lebar dan sama dalamnya, untuk
siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku
yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
h. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik,
dari bahan seperti yang telah disyaratkan di atas. Warnanya
disesuaikan dengan warna keramik yang dipasang.
i. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat
pemotong keramik khusus sesuai dengan persyaratan pabrik.

24
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

j. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala


macam noda pada permukaan keramik hingga betul-betul
bersih.
k. Keramik yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan /
beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan
cacat akibat dari pekerjaan lain.
l. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai dengan
memperhatikan siar-siarnya bertemu siku dengan siar lantai
dan dengan ketebalan siar yang sama pula
m. Lantai / dinding kerja harus sudah di screed / plester dengan
kondisi waterpass (rata) dan dalam keadaan bersih.
n. Selama pekerjaan pemasangan sebaiknya di area kerja tidak
ada pekerjaan lain (plafon, cat, listrik, plumbing, dll sudah
selesai di kerjakan) dan pastikan pencahayaan saat
pemasangan cukup terang
o. Pemasangan tile searah sesuai dengan logo atau arah panah
pilih salah satu (Untuk type type tertentu)
p. Lekatkan tile di atas tile adhesive / perekat keramik pada
lantai / dinding, atur nat (dengan spacer) dan level yang
diinginkan dengan menggunakan palu karet. Jarak nat
sebaiknya 2 - 3 mm untuk type permukaan polished
sedangkan untuk permukan glaze / unpolished,Glaze polished
jarak nat sebaiknya 3 - 4 mm dan menggunakan waterpass
untuk mendapatkan level yang rata
q. Bersihkan permukaan tile dari sisa tile adhesive / perekat
keramik yang menempel dan diamkan 2x24 jam sampai tile
adhesive / perekat keramik mengering.
r. Selama pemasangan, hindarkan zat / cairan yang
mengandung pewarna yang kuat (teh, kopi, tinta, dll). Jika
terkena noda seperti di atas, bersihkan secepat mungkin.
Tidak di anjurkan menggunakan bahan chemical.
s. Siapkan Spare dari masing -masing kode shade
t. Proteksilah tile setelah di pasang dengan plastik. Dan untuk
lalulintas pegawai proteksinya ditambahkan dengan triplek

25
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

u. Pemasangan pola pasang bata khusus untuk type glaze


(matt, satin, unpolished) tidak dianjurkan, sebaiknya
pemasangan tersebut agar dipasang 1/4 panjang tile atau
3/4 panjang tile.

3.4. PEKERJAAN LANTAI FLOOR HARDENER


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan dan peralatan
yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya untuk mencapai hasil
yang baik. Pekerjaan ini meliputi lantai yang tertera dalam
gambar finishing material lantai atau sesuai dengan petunjuk
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Konsultan Manajemen
Konstruksi.
2. Persyaratan Bahan
Bahan yang digunakan untuk Floor hardener terdiri dari semen,
pewarna, additive dan agregate bahan tersebut digunakan untuk
memperkeras beton. Konsumsi floor harderner termasuk beban
sedang yaitu 5kg/m² dengan ketebalan 2-3mm.
Semua pekerjaan harus merefer ke standar :
● SNI-18-1979
● SII-0013-81
● SII-077-75

3. Syarat-syarat Cara Pelaksanaan


a. Tebal plat beton minimal 15cm, beton tersebut harus yang
sesuai untuk memperbaiki sifatsifat beton (misal sikament).
Retakan beton yang baru dituang dengan menggunakan
batang penggetar, setelah plasitisitasnya cukup, haluskan
permukaannya dengan menggunakan trowel finish.
b. Plat beton siap ditaburi floor hardener apabila permukaannya
ditekan dengan ibu jari hanya akan meninggalkan bekas
sedalam 3-5mm saja. Taburkan floor hardener secara merata
dengan tangan atau alat yang sesuai.

26
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

c. Pemadatan dilakukan setelah floor hardener telah


dilembabkan oleh kandungan air semen pada permukaan
beton, gunakan mesin trowel finish dengan putaran rendah,
dan dasar yang benar-benar rata (flat). Jika kemudian
permukaan yang ditrowel terlepas atau timbul banyak
laitance, hal ini berarti beton masih terlalu basah.
d. Penghalusan dilakukan segera setelah beton mulai mengeras
(initial setting) lakukan penghalusan dengan mesin trowel
finish dengan putaran logam yang lebih halus dengan posisi
sudut rendah. Proses penghalusan akhir yang diperlukan
dapat dilakukan kemudian dengan mesin trowel dengan
putaran yang tinggi.
e. Waktu pengeringan beban manusia 1-2 jam, kendaraan
ringan 7-10 hari, kering sempurna 28 hari

3.5 PEKERJAAN LANTAI EPOXY

3.5.1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,


bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya,
termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan
dalam gambar, memenuhi uraian dan syarat-syarat di
bawah ini serta memenuhi spesifikasi dan persyaratan dari
pabrik pembuatnya.
b. Melaksanakan pekerjaan lapisan cat epoxy dengan mengikuti
ketentuan-ketentuan dari pabrik pembuatnya, hingga
diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan memuaskan.

27
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

3.5.2 PERSYARATAN BAHAN

a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :


i. SNI 8127:2015
ii. ASTM C881
iii. C881M-10, MOD
b. Epoxy floor dalam hal ini mengacu pada sebuah sistem yang
terdiri dari dua komponen utama - resin dan pengeras. Resin
dan pengeras dicampur bersama-sama di mana mereka
bereaksi kimiawi untuk membentuk bahan plastik kaku yang
kuat, tahan terhadap degradasi dan obligasi sangat baik
untuk substrat nya.
c. Jenis epoxy yang digunakan pada perancangan laboratorium
ini adalah epoxy anti chemical dengan tebal 1mm (1000
micron)
d. Kondisi dimana bahan epoxy ini tahan terhadap bahan kimia
yang bersifat asam seperti : asam sulfat, sianida dan bahan
kimia yang bersifat korosif.

3.5.3 SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN EPOXY

1. Lantai dasar adalah beton yang memiliki kuat tekan minimal 225
kg/cm2, dengan tulangan sesuai disain dari perencana struktur.
2. Lantai beton ini harus bisa menerima beban tanpa terjadi
penurunan sama sekali.
3. Umur lantai minimal 28 hari dan tingkat kelembaban tidak lebih
dari 80% RH saat aplikasi akan dimulai.
4. Untuk lantai yang berada langsung di atas tanah, sangat
disarankan untuk dilapisi oleh lapisan penghalang uap air (water
vapour barrier) berbentuk lembaran tipis dari bahan bitumen
yang dilapis dengan bahan plastik polyethylene.

28
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

5. Saat pengecoran lantai harus diratakan (leveling) dengan


peralatan yang memadai seperti jidar (baik jidar manual atau
jidar bergetar / screeder) dan ketinggiannya diawasi dan
dicermati dengan peralatan ukur yang baik (theodolit ataupun
sistim laser), sehingga kerataan, kehalusan dan ketinggian lantai
sesuai dengan rencana awal.
6. Permukaan lantai halus, tidak bergelombang dan tidak kasar.
7. Metode pengupasan permukaan seperti menggunakan alat
grit-blasting, waterjetting, Blastrac ataupun diamondize
scrubber bisa digunakan terutama untuk permukaan yang telah
terkontaminasi oleh tumpahan semen atau kotoran kering yang
telah membatu dan lainnya.
8. Gunakan air dan sabun untuk mencuci bersih kotoran cair
berupa minyak, oli atau pasta.
9. Setelah itu lantai harus dikeringkan minimal 2 x 24 jam sebelum
dilanjutkan dengan pemasangan Cat Epoxy . Gunakan kipas
angin berskala besar (blower) dapat membantu proses
pengeringan kondisi lantai yang basah atau lembab.
10. Pastikan beton bersih dari debu , bersihkan dengan alat
penyedot debu (vacuum cleaner)
11. Lantai beton yang telah memenuhi syarat di atas, dilapisi
terlebih dahulu dengan Epoxy Primer dapat diaplikasikan dengan
roller ataupun disemprot dengan tekanan udara.
12. Tunggu Lapisan primer kering untuk paling tidak dibiarkan
selama 12 jam.
13. Kemudian laukan tahapan Base Epoxy Coat,Body Coate dan Top
Coate) – Tiap tahapan di Sending dan Cleaning.
14. Gunakan roller yang berkwalitas baik, dimana bulu-bulunya
tidak akan rontok saat digunakan.
15. Pelapisan dilakukan 2 kali, dimana arah pelapisan sebaiknya
saling bersilangan.

29
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

16. Selama proses pelapisan, perhatikan kebersihan lantai dari


debu,serangga terbang seperti lalat, laron, nyamuk dan lainnya.
Jika didapati kotoran atau hewan yang jatuh harus segera
dibuang dan dilapis kembali.
17. Selama proses pengerjaan bukalah semua jendela dan pintu
karena ruangan tertutup membahayakan keselamatan pekerja.
18. Setiap kali selesai pelapisan, lantai tidak boleh dilewati orang,
gerobak ataupun kendaraan lainnya hingga minimal 12 jam

PASAL 4 : PEKERJAAN DINDING

4.1 PLESTERAN DINDING


4.1.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan,
peralatan yang diperlukan termasuk alat-alat bantu dan alat-alat
angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai
yang ditentukan dalam gambar, uraian sesuai lokasi yang
ditentukan.

4.1.2. Persyaratan Bahan


a. Batu bata ringan yang digunakan adalah ukuran 60 X 10 X 20 cm
dari kualitas terbaik, presisi, permukaan halus dan tidak keropos
serta tidak pecah-pecah.
b. Secara umum batu bata yang digunakan harus memenuhi
persyaratan DIN dan SNI.
c. Lokasi pekerjaan adalah sesuai yang tercantum dalam gambar.
4.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-siar
sebelumnya harus dikerok sedalam 1 cm untuk memberikan
pegangan pada plesteran.

30
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

b. Kemudian dinding disikat sampai bersih dan disiram air, barulah


plesteran lapis pertama dapat dikerjakan. Plesteran kedua berupa
acian semen instant.
c. Tebal plesteran dinding tidak boleh kurang dari 1 cm atau lebih
dari 2 cm, kecuali ditetapkan lain.
d. Pekerjaan plesteran akhir harus lurus, sama rata, datar maupun
tegak lurus, pada dasarnya plesteran lapis pertama adalah sama
dengan adukan pasangan, dimana hal tersebut dilaksanakan.
Ketentuan mengenai adukan plesteran bagi macam-macam
keperluan, selanjutnya dapat dilihat pada setiap uraian dan
setiap pekerjaan.
e. Untuk bidang yang kedap air pasangan dinding yang
berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan dinding
20 cm dari permukaan lantai dan 180 cm dari permukaan lantai
untuk kamar mandi, wc /toilet dan daerah basah lainnya dipakai
adukan kedap air.
f. Untuk permukaan datar, harus mempunyai toleransi
lengkung/cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk jarak
setiap 2 m2., jika melebihi, Kontraktor harus memperbaiki dengan
biaya atas tanggungan Kontraktor.
g. Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan,
tidak rata, tidak tegak lurus, bengkok adanya pecahan atau retak,
keropos, maka bagian tersebut harus dibongkar untuk diperbaiki
oleh Kontraktor.

4.1.4. Persiapan Pekerjaan Plesteran


a. Bersihkan permukaan dasar sampai benar-benar siap menerima
semen instant. Singkirkan semua hal yang dapat
merusak/mengganggu pekerjaan.
b. Bentuk screed sementara bila mungkin (untuk pembentukan
dasar yang permanen) untuk menjamin adanya ketebalan yang
sama, semua permukaan yang datar/rata, kontour dan profilprofil
yang akurat.

31
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

c. Basahi permukaan, bila diperlukan, untuk persiapan. Jangan


menjenuhkan permukaan, dan jangan dipasang plester sampai
permukaan air yang terlihat tersebut lenyap.
d. Letakkan/tempelkan campuran plesteran selama 2 ½ jam
(maksimum) setelah proses pencampuran, kecuali udara
panas/kering, kurangi waktu penempatan itu sesuai yang
diperlukan untuk mencegah kekakuan yang bersifat sementara
dari plester. Jangan menambah air lagi untuk membasahi plester
yang sudah kaku itu.

4.2. PLESTERAN INTERIOR


4.2.1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan :
a. Pasang lapisan dasar pertama dan kedua dengan ketebalan
kurang lebih 7 mm. Ketebalan lapisan finishing harus ditambah di
atasnya. Ukur periksa/ketebalan plester dari bagian dasar
belakang yang rata.
b. Aplikasikan lapisan pertama dengan bahan-bahan secukupnya,
tekan untuk menjamin adanya kesatuan dasar. Setelah lapisan
pertama dilekatkan sikat dengan satu arah, untuk membentuk
ikatan mekanik bagi lapisan kedua. Di permukaan permukaan
vertikal, sikat secara horizontal.
c. Aplikasikan lapisan dasar kedua dengan bahan-bahan
secukupnya, tekan untuk menjamin melekat eratnya lapisan ini
dengan lapisan dasar pertama.
d. Aplikasikan lapisan finishing di atas lapisan dasar setebal 2 mm.
Pasang lapisan dasar dengan ketebalan kurang lebih 10 mm.
Ketebalan lapisan finishing harus ditambahkan di atasnya.
e. Periksa/ukur ketebalan plester dari dasar bagian belakang yang
rata. Aplikasikan lapisan dasar pertama dengan bahan
secukupnya, tekan untuk menjamin adanya ikatan dengan dasar.
Setelah lapisan dasar pertama dilekatkan sikat dengan satu arah.
Untuk membentuk ikatan mekanik bagi lapisan finishing.

32
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

f. Basahi lapisan plester yang sudah kering untuk menerima aplikasi


selanjutnya. Basahi dengan air sesuai yang diperlukan untuk
mendapatkan penyerapan yang merata.
g. Untuk permukaan yang datar/flat, diberikan toleransi yang tidak
lebih dari 5 mm dalam area 2 m².
h. Kontraktor bertanggung jawab atas penentuan prosedur/cara
perbaikan dan hal hal lain yang terjadi selama pelaksanaan,
selama bukan kesalahan Pemilik, seperti plesteran retak, rusak
selama waktu pelaksanaan dan perbaikan yang tidak dapat
diterima, atau disetujui Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi.
i. Potong, tambal, perbaikan dan point up plester seperti yang
diperlukan dengan plester yang baru. Tambal, padatkan dengan
permukaan harus ditutup/disambung. Kontraktor bertanggung
jawab atas segala perbaikan yang diadakan setelah berkonsultasi
dengan Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi sampai perbaikan
tersebut dapat diterima, atas beban Kontraktor.

4.2.2. Contoh Bahan


a. Sebelum dilaksanakan, Kontraktor harus memberikan
contoh-contoh material untuk mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.
b. Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Konsultan Perencana,
Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi akan dipakai
standard/pedoman untuk menerima/memeriksa material yang
dikirim oleh Kontraktor ke site.
c. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan
contoh-contoh material yang telah disetujui di Direksi Keet.

4.2.3. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan


a. Setelah pasir dan air, bahan yang dikirim ke site dalam keadaan
tertutup atau kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya,
yang bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan
tidak bercacat. Bahan-bahan diletakkan di tempat yang kering
berventilasi baik, terlindung dan bersih.

33
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

b. Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala kerusakan


bahan-bahan yang disimpan baik sebelum dan selama
pelaksanaan. Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala
kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik sebelum dan
selama pelaksanaan.
c. Bila ada hal hal yang tidak pada tempatnya, bahan rusak, hilang.
Kontraktor diharuskan mengganti dengan persetujuan Pemberi
Tugas dan Manajemen Konstruksi atas biaya Kontraktor.

4.2.4. Pengujian Kualitas Pekerjaan


Kontraktor harus menguji semua pekerjaan menurut
syarat-syarat teknis dari pabrik atau menurut uraian di atas.
Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi berhak meminta
pengujian ulang bila dianggap perlu. Peralatan untuk pengujian
disediakan oleh Kontraktor. Dalam hal pengujian yang tidak
dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan, maka biaya
pengujian ulang adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4.2.5. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan
Selama 3 (tiga) hari tempat Kontraktor harus dilindungi dari
jamahan orang/benturan keras. Kontraktor diwajibkan melindungi
pekerjaan tersebut, dari kerusakan yang diakibatkan oleh
Kontraktor yang lain. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan
memperbaikinya dengan tidak mengurangi kualitas pekerjaan,
seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

34
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

4.3. PLESTERAN DAN ACIAN BETON


4.3.1. Lingkup Pekerjaan
Beton merupakan bagian dari pekerjaan struktur yang
dituntut hasil dari pengecoran yang baik, rapih (tidak
keropos), halus siap difinishing baik dengan pengecatan
maupun media lainnya dan presisi dari bentuk yang telah
direncanakan, apabila terjadi ketidak rapihan dari hasil kerja
maka pihak pelaksana harus merapihkannya tanpa menuntut
biaya tambah. Pekerjaan Plesteran dan acian beton
diterapkan apabila beton yang dihasilkan tidak rapih sesuai
dengan gambar perencanaan dan terdapat perbedaan
antara gambar struktur dengan gambar arsitektur maupun
gambar interior yang menuntut bentuk arsitektur bentuk dan
dimensi yang berbeda.
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, alat-alat bantu dan alat-alat angkut
yang diperlukan Kontraktor dalam pekerjaan plesteran ini
sesuai dengan gambar dan uraian lokasi yang telah
ditentukan, antara lain beton plat, balok, tangga dan lainnya
yang tidak terlindung (expose) baik exterior/interior.

4.3.2. Persyaratan bahan


Mortar untuk plesteran dinding bata luar ini merupakan
campuran semen, pasir silika, filler dan aditif. Mortar instan ini
harus dengan mutu yang baik dan bebas dari
ketidakmurnian/kotoran supaya menghasilkan plester
dengan kekuatan yang dibutuhkan, mudah dipakai, daya
tahan yang tinggi dan penampilan yang baik. Contoh-contoh
bahan harus diserahkan ke Arsitek untuk persetujuan sebelum
pemakaian dimulai. Mortar ini untuk plesteran dinding ini siap
digunakan dengan menambahkan air. Air harus bersih dan
memenuhi ketentuan-ketentuan yang sama seperti yang
harus tercapai untuk pekerjaan beton.

35
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

4.3.3. Cara Pelaksanaan


1. Alat kerja:
Roskam, jidar panjang dari baja atau alumunium.
2. Persiapan dan Pelaksanaan:
a. Siapkan tempat kerja & permukaan yang akan
diplester.
b. Singkirkan semua hal yang dapat merusak /
mengganggu pekerjaan plesteran.
c. Pasang petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan
plesteran.
d. Bersihkan dasar permukaan dari serpihan, kotoran &
minyak yang dapat mengurangi daya rekat adukan.
e. Jika terlalu kering, basahi dasar permukaan yang akan
diplester air.
f. Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar
maupun tegak lurus.
g. Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak
memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau
bergelombang, adanya pecah atau retak, keropos,
maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untuk
diperbaiki atas biaya Kontraktor.
3. Pengadukan Bahan :
a. Bak adukan, peralatan (tools and untensils) harus
bersih dicuci dahulu sebelum pengadukan berikutnya
dilaksanakan. Tuangkan air sebanyak 7 – 7,5 liter/ 40 kg
kemudian masukan adukan kering mortar ke dalam
bak adukan.
b. Aduk campuran diatas hingga rata dan diperoleh
kelecakan (consistency) yang sesuai untuk
pelaksanaan plesteran.
4. Aplikasi untuk plesteran :
a. Pemlesteran dilakukan sebagaimana umumnya.

36
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

b. Aplikasi plester dilakukan secara manual sebagaimana


umumnya dengan tebal yang dianjurkan adalah 10 - 15
mm.
c. Sangat dianjurkan untuk aplikasi awal dengan cara
dikamprot maksimal 5 mm dengan adukan plesteran
encer sebagai lapisan awal untuk ikatan plester
selanjutnya dan setelah beberapa lama dapat dilapisi
adukan plester hingga didapatkan ketebalan yang
diinginkan dan untuk perataan permukaan plester
dengan menggunakan jidar alumunium, setelah
ditunggu setengah kering dapat dilakukan
penghalusan permukaan.
Pekerjaan plesteran harus lurus sama rata maupun
tegak lurus. Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang
tidak memuaskan seperti, tidak rata, tidak tegak lurus,
bergelombang, pecah atau retak, keropos, maka
bagian bagian tersebut harus dibongkar untuk
diperbaiki oleh Kontraktor.

PASAL 5: PEKERJAAN KACA


5.1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan/material, peralatan-peralatan kerja serta alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga
diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan kaca untuk jendela
kaca, dan untuk seluruh detail seperti yang
disebutkan/disyaratkan dalam dokumen gambar serta mengikuti
petunjuk Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen
Konstruksi.
c. Cara pengerjaan, penempatan, bentuk, volume serta detail-detail
ukuran lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen
gambar dan bill of quantity.

37
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

d. Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya


berlaku semua ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan kayu,
atau mengikuti ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan lain
yang sejenis pada spesifikasi ini serta mengikuti petunjuk
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Konsultan MK.
5.2. STANDAR YANG BERLAKU :
Kaca lembaran baik jenis, golongan, persyaratan, standard cara
pengujiannya harus mengikuti ketentuan-ketentuan dalam :
● SII – 0189 – 78
Standard Industri Indonesia – Mutu dan Cara Uji Kaca Lembaran.
● PUBI – 1982

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, yaitu :


Kaca lembaran yang dipakai adalah jenis kaca clear dan reflective
dengan ketebalan antara lain :
1) Jenis Tempered tebal 12 mm untuk aplikasi pintu/jendela
frameless
2) Jenis kaca clear tebal 6 mm untuk aplikasi pintu dan jendela
ruang dalam Persyaratan mutu kaca lembaran :

Jenis MM Tebal MM Toleransi Panjang & Toleransi Kesikuan


(Toleransi) Lebar MM MM

12 6,00 (± 0,30) ±2 12
8 6,00 (± 0,30) ±2 12
6 6,00 (± 0,30) ±2 12

38
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Keterangan Tabel :
Kaca lembaran tidak boleh melebihi toleransi yang diizinkan.
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut
siku-siku serta tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan
maksimum yang diperkenankan adalah 12 mm/m.
Cacat-cacat kaca lembaran bening yang diperbolehkan harus
sesuai dengan ketentuan di bawah ini :
5.2.1. Mutu A
Kaca lembaran tebal 12 mm.
Gelembung :
Untuk ukuran luas kaca lembaran minimum 1,114 m2 /lb. Panjang
gelembung 5 sampai 15 mm maksimum 3, panjang gelembung 15
sampai 25 mm maksimum 2, jumlah panjang
gelembunggelembung yang diperbolehkan maksimum 50 mm.
Untuk ukuran luas kaca lembaran minimum 0,418 m2 /lb. Panjang
gelembung 15 sampai 25 mm maksimum 1, jumlah panjang
gelembunggelembung yang diperbolehkan maksimum 30 mm.
Untuk ukuran luas kaca lembaran minimum 0,247 m2 /lb. Panjang
gelembung 5 sampai 15 mm maksimum 1, jumlah panjang
gelembunggelembung yang diperbolehkan maksimum 10 mm.
Untuk ukuran luas kaca lembaran kurang dari 0,247 m2 /lb. Tidak
boleh ada gelembung.
Bahan heterogen : Harus bebas dari cacat yang
dapat
dilihat.
Gumpilan tepi : Harus bebas dari cacat yang
berukuran
lebih besar daripada tebal kaca
yang
bersangkutan.
Benang-benang dan gelombang : Harus bebas dari cacat yang
dilihat
dengan sudut pandangan 25
pada

39
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

permukaan kaca lembaran.


Bintik-bintik, awan dan goresan : Harus bebas dari cacat yang
dapat
dilihat dibagian tengah kaca
lembaran,
cacat kecil diperbolehkan pada
bagian
tepi, kecuali kalau cacat tampak
jelas.
Kelengkungan : Maksimum 0,50 %
5.2.2. Mutu B

KLASIFIKASI JENIS CACA PERSYARATAN

Tebal 8 & 6 mm Gelembung Panjang gelembung tidak boleh


lebih dari : 5-25 mm pada bagian
tengah 3-35 pada bagian tepi
Jumlah panjang gelembung yang
diperbolehkan maksimum 120 mm
untuk luas kaca lembaran lebih
besar dari 1,114 m2/lb. Dan
maksimum 100 mm untuk luas
kaca lembaran lebih kecil dari
1,1144 m2 /lb.
Bahan Heterogen Cacat halus diperbolehkan asal
tidak menjadi penghalang dalam
penggunaanya.
Gumpilan Tepi Bebas dari cacat yang berukuran
lebih dari tebal kaca lembaran
yang bersangkutan.
Benang-benang Bebas dari cacat yang dapat
gelombang dilihat dengan sudut 60 pada
permukaan kaca lembaran.
Bintik-bintik, awan dan Diperbolehkan kecuali
goresan nyata-nyata menganggu
pandangan.
Maksimum 1,00 %

40
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Keterangan Tabel :
Pemeriksaan cacat-cacat kaca lembaran di atas untuk
menentukan mutu-mutunya, dilakukan dengan mata telanjang
pada jarak 50 cm (kaca lembaran yang diperiksa).

5.3. Persyaratan Bahan :


a. Bahan kaca untuk daun pintu dan jendela (exterior dan
interior) digunakan float glass, produk dalam negeri merk
Asahi Mas atau dari produk lain yang setara yang disetujui
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen
Konstruksi. Jenis kaca, Tebal kaca, pemasangan dan ukuran
sesuai kebutuhan atau sesuai yang ditunjukkan dalam
dokumen gambar.
b. Kaca yang digunakan dari mutu AA, serta harus memenuhi
persyaratan dalam PUBI 1982 pasal 63 dan SII 0189-78.
c. Ukuran pemotongan kaca pada tempat pemasangan
seperti yang ditunjukkan dalam dokumen gambar.
✔ Toleransi
✔ Panjang dan lebar
✔ Untuk ukuran panjang dan lebar dengan toleransi yang
diizinkan kira-kira 2,0 mm.
✔ Kesikuan
d. Pemotongan kaca lembaran yang berbentuk segi empat
harus mempunyai sudut siku serta tepi potongan yang rata
dan lurus, toleransi kesikuan maksimum 1,5 mm permeter
panjang.Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh lebih
dari 0,3 mm.

41
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

e. Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang


yang berisi gas yang terdapat pada kaca), bebas dari komposisi
kimia yang dapat menganggu pandangan, bebas dari keretakan
(garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh tebal
kaca), bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan
lebar kearah keluar/masuk), bebas dari benang (string) dan
gelombang (wave), benang adalah cacat garis timbul yang
tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang
berubah dan menganggu pandangan, bebas dari bintik-bintik
(spots), awan (cloud) dan goresan. Bebas awan (permukaan
kaca yang mengalami kelainan kebeningan), bebas dari goresan
(luka garis pada permukaan kaca), bebas lengkungan (lembaran
kaca yang bengkok).

PASAL 6: PEKERJAAN LANGIT – LANGIT


6.1. LANGIT-LANGIT
6.1.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan dan penyediaan semua tenaga
kerja, peralatan, bahan-bahan dan pemasangan semua
langit-langit sesuai dengan gambar dan persyaratan.
6.1.2. Syarat Pelaksanaan
a. Sebelum Pekerjaan Pemasangan Langit-langit dimulai
kontraktor harus memperhatikan terlebih dahulu
daerah-daerah yang akan dipasang langit-langit sesuai
dengan gambar perencanaan. Bahan-bahan yang dipakai,
sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contohcontohnya kepada untuk memperoleh persetujuan dari
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen
Konstruksi.
b. Pemasangan baru boleh dikerjakan setelah pekerjaan dan
peralatan yang terdapat didalam langit-langit (seperti
pemipaan, pengkabelan, tray, alat-alat penggantung plafond
dan pekerjaan instalasi lain) sudah siap dan selesai
dikerjakan serta sudah ditest.

42
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

c. Kontraktor harus menyerahkan shop drawing untuk disetujui


dan diparaf oleh Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi.
6.1.2 Referensi
a. Semua pekerjaan harus merefer ke standar :
ASTM C 1396 Standard Board
ASTM C 645 Rangka Metal; Stud, U Channel, Metal Furring
ASTM C 475 Joint compound dan Joint tape
ASTM C 1002 Drywall Screw
ASTM C 840 Aplikasi dan finishing papan gypsum
ASTM C754 Instalasi rangka metal papan gypsum
menggunakan sekrup
Untuk area lembab digunakan gypsum Moistureshield sesuai
dengan standard ASTM C1396 dan dapat dikategorikan sebagai
Water Resistant Gypsum Backing Board.
b. Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus
diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan
mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.
c. Kualifikasi Pekerja :
● Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti
terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta
metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
● Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta
memiliki skill yang dibutuhkan.
● Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen
Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana tidak
mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.

43
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

6.1.3. Persyaratan Bahan


A. Gypsum Board
1. Daerah yang dipasang langit-langit gypsum board adalah
semua langit -langit yang sesuai dalam gambar
perencanaan.
2. Bahan : Gypsum Board
Ukuran : Standar 120 x 240 cm
Tebal : 9 mm
Warna : Ditentukan kemudian
Finishing : Dicat
Rangka : Metal Furing/ Hollow
B. Gypsum water Resistent
1. Daerah yang dipasang langit – langit gypsum adalah
semua langit – langit yang sesuai dalam gambar
perencanaan.
2. Bahan : Gypsum Water Resistant
Ukuran : Standar 120 x 240 cm
Tebal : 9 mm
Warna : Ditentukan kemudian
Rangka : Metal Furing/ Hollow

44
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

PASAL 7: PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA

7.1. PEKERJAAN KUSEN PINTU/JENDELA UPVC


7.1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
digunakan dalam pelaksanaan hingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Rangka jendela entrance (seluruh kusen dan rangka pintu/jendela
alumunium serta seluruh detail yang disebutkan/dltunjukan
dalam gambar serta shop drawing dari Kontraktor yang disetujui
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.

7.1.2. Persyaratan Bahan


a. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam desain/ gambar
b. Warna profil diseragamkan.
c. Bahan disesuaikan dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan,
kesikuan, kelengkungan, pewarnaan, yang disyaratkan.
d. Konstruksi kusen, daun dan panel UPVC sesuai dengan gambar
desain
e. Kusen daun dan panel UPVC eksterior memiliki ketahanan
terhadap air/kebocoran air
f. Nilai deformasi diijinkan maksimum 2 mm
g. Pekerjaan mesin potong, mesin welding memiliki toleransi ukuran
● untuk tinggi dan lebar 1 mm
● untuk diagonal 2 mm
h. Accessories terdiri dari:
● Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari
UPVC, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan
UPVC harus ditutup.
● Sealant yang dipergunakan memiliki ketahan yang cukup
baik.

45
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

i. Angkur-angkur untuk rangka / kusen UPVC terbuat dari steel plate


tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron
sehingga tidak dapat bergerak / bergeser danterikat pada pipa
galvanis di dalam UPVC
j. Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang
bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau
plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish darilacquer
yang jernih.
k. Mock up diperlukan sebelum memulai pekerjaan
l. Angkur-angkur untuk rangka / kusen UPVC terbuat dari steel plate
setebal 2-3mm.

7.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti
gambar-gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil
lubang dan membuat contoh jadi dengan skala gambar 1 : 1,
untuk sebagian tipe kusen yang ditentukan oleh Konsultan
Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.
b. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi
meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
c. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi
dengan teliti sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pemotongan hendaknya dijauhkan dari material lain untuk
menghindarkan penempelan debu pada permukaannya.
e. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman
dengan hati-hati tanpa manyebabkan kerusakan pada
permukaannya.
f. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti
dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Penyambungan harus
rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan
gambar.

46
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

g. Angkur-angkur untuk rangka/kusen UPVC terbuat dari steel plate


setebal minimal 2 – 3 mm.
h. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan
sekrup anti karat stainles steel, sedemikian rupa sehingga hair line
dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat
kekuatan terhadap air sebesar 100 kg/m2. Celah antara kaca dan
sistem kosen aluminium harus ditutup oleh sealant.
i. Disyaratkan bahwa kusen UPVC dilengkapi oleh kemungkinan
kemungkinan sebagai berikut : - Dapat menjadi kusen untuk kaca
mati. - Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan
dapat dipasang door closer. - Sistem kosen dapat menampung
pintu kaca frameless. - Mempunyai accessories yang mampu
mendukung kemungkinan diatas.
j. Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials yang mana
kosen aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya
maka permukaan metal yang bersangkutan harus diberi lapisan
chromium untuk menghindari kontak korosi.
k. Toleransi pemasangan kosen aluminium di satu sisi dinding
adalah 10. 25 mm yang kemudian diisi dengan beton
ringan/grout.
l. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium agar
diperhatikan sebelum rangka kosen terpasang. Permukaan
bidang dinding horizontal (pelubanqan dinding) yang melekat
pada ambang bawah dan atas harus waterpass.
m. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoron udara
terutama pada ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan
mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau
bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini pada swing door dan
double door.
n. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding
agar diberi sealant supaya kedap air dan suara.
o. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk
penahan air hujan.

47
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

7.3. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


7.3.1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga
kerja, bahan-bahan, perlengkapan dan alat-alat bantu lainnya
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan hingga dapat
tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan
dari seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan daun
jendela serta seluruh detail yang di sebutkan/ditentukan dalam
gambar.

7.3.2. Persyaratan Bahan


a. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu
baik, seragam dalam pemilihan warnanya serta dari
bahan-bahan yang telah setujui Konsultan Perencana, Pemberi
Tugas dan Manajemen Konstruksi.
b. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan
ketentuan pabrik.
c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda terbuat dari
pelat aluminium yang tertera nomor pengenalnya.
d. Pelat ini di hubungkan dengan anak kunci dengan cincin nikel.
Untuk anak-anak kunci harus di sediakan sebuah lemari anak
kunci dengan bracked enamel finish di lengkapi kaitan-kaitan
untuk anak kunci lengkap dengan nomor-nomor pengenal.
Lemari ini harus menggunakan engsel piano serta dilengkapi
denah.

Perlengkapan daun pintu :


1. Engsel (butt hinges) dengan pemasangan 3 buah untuk pintu
tunggal dan 2 x 3 buah untuk pintu double, pada daun jendela
minimum di pasang 2 buah setiap daunnya, menggunakan
engsel merk Dekson, Calfis atau setara, yang setara atau
ditentukan lain dan disetujui Konsultan Perencana, Pemberi Tugas
dan Manajemen Konstruksi.

48
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

2. Material dari bahan stainless steel dengan paku sekrup kembang


bahan sama dengan bahan engsel, finish satin stainless steel
atau satin chromium.
3. Peralatan dari seluruh daun pintu yang telah di syaratkan/
ditentukan dalam gambar, di pasang peralatan - peralatan dari
merk Dekson, Calfis, yang setara, yaitu :
● Pada ruang yang disebutkan dalam gambar dengan
menggunakan pintu kaca frameless dengan acsesories :
- Floor Hinge Merk Dekson, Wilka atau Calfis
- Pull Handle, Merk Dekson, Wilka atau Calfis dengan
spesifikasi
Stainless steel Diameter 35x800mm
- Patch Fitting Glass Merk Dekson, Wilka atau Calfis
- Kunci Merk Dekson, Wilka atau Calfis
● Pintu untuk Toilet menggunakan acsesories :
- Sign Plate Merk Dekson, Wilka atau Calfis
- Mortise Lock Merk Dekson, Wilka atau Calfis
- Cylinder Merk Dekson, Wilka atau Calfis
- Door Closer Merk Dekson, Wilka atau Calfis
● Pintu shaft plumbing menggunakan menggunakan produk
Tjakrindo Mas, Metalindo, Bostinco atau setara beserta
accessories.
4. Door Closer yang digunakan type hidrolic, outomatic back check
dengan 'adjustable force'. Pengatur kecepatan closing dan latch,
dikehendaki jenis 'hold - open', yaitu pintu dapat menutup secara
regular dan dapat berhenti dalam posisi terbuka dengan sudut
buka tertentu seperti yang di kehendaki ruang-ruang yang
membutuhkan seperti yang tertera pada pelengkap gambar.

7.3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Semua peralatan yang akan di gunakan dalam pekerjaan ini,
sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh-contohnya
kepada Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen
Konstruksi untuk mendapatkan persetujuan.

49
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

b. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/ spesifikasi dari


pabrik yang bersangkutan.
c. Apabila dianggap perlu, Direksi Manajemen Konstruksi dapat
meminta mengadakan tes-tes laboratorium yang di lakukan
terhadap contoh bahan yang diajukan sebagai dasar
persetujuan.
d. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab
Subkontraktor sepenuhnya.
e. Engsel atas di pasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas
pintu ke bawah. Engsel bawah di pasang tidak lebih dari 32 cm
(as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah dipasang di
tengah-atas antara kedua engsel tersebut.
f. Kunci tanam, harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
g. Setelah kunci terpasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish
lainnya yang menempel pada kunci harus di bersihkan dan
dihilangkan sama sekali.
h. Pemasangan door closer pada batang kosen dan daun pintu, di
atur sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup rapat pada
kosen pintu, serta dapat berfungsi dengan baik.
i. Untuk seluruh pintu yang dapat membentur dinding bila dibuka,
diberi door stop dari merk dan type seperti yang telah di
syaratkan, dipasang dengan baik pada lantai dengan
menggunakan sekrup dan nylon plug.
j. Untuk pintu toilet, jarak tersebut diambil dari sisi atas dan sisi
bawah daun pintu sama.
k. Penarik pintu ( handle) dipasang 100 cm ( as ) dari permukaan
lantai setempat atau sesuai gambar dan disetujui Konsultan
Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.
l. Posisi 'lock' dan 'latch' harus di ajukan oleh kepada Konsultan
Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi untuk
mendapatkan persetujuan.

50
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

PASAL 8: PEKERJAAN PENGECATAN


8.1. PEKERJAAN PENGECATAN
8.1.1. Lingkup Pekerjaan.
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan cat ini adalah penyediaan
tenaga, bahan cat kecuali bila ditentukan lain, peralatan untuk
pekerjaan ini termasuk alat-alat bantunya dan alat angkutnya
bila diperlukan ke tempat pekerjaan seperti yang tercantum
dalam gambar, uraian dan syarat ini, dan perjanjian kerja.
b. Definisi pekerjaan cat adalah semua pelapisan permukaan pada
berbagai material untuk maksud-maksud perlindungan,
pemberian warna, pemberian tekstur dan memberikan
kemungkinan untuk dicuci dari material tersebut. Perincian
pekerjaan cat ini meliputi jenis-jenis berikut : Pekerjaan
pengecatan dasar atau primer dan pendempulan. Pekerjaan cat
dinding (beton atau dinding batu). Pekerjaan cat langit-langit
gypsum, beton. Pekerjaan cat dinding tahan api. Pekerjaan
pengecatan logam.
c. Dan semua pengecatan seperti diuraikan dalam spesifikasi ini
maupun yang dibutuhkan dalam gambar.

8.1.2. Persyaratan Bahan


● Cat untuk sisi luar gedung termasuk pengecatan dinding keliling
(eksterior weathershield) menggunakan produk Nippon, Propan,
Jotun, atau setara
● Cat untuk langit-langit gypsum dan beton menggunakan produk
Nippon, Propan, Jotun, atau setara
● Cat untuk sisi dalam gedung (interior) menggunakan produk
Nippon, Propan, Jotun, atau setara

8.1.3. Persyaratan Standard/Kualitas Bahan


Pengecatan seluruh pekerjaan harus sesuai dengan NI-3 dan NI-4
atau sesuai dengan spesifikasi dari pabrik cat yang digunakan.

51
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Standard dari bahan dan prosedur cat ditentukan pabrik


pembuat cat dan Kontraktor tidak dibenarkan merubah standard
dengan jalan mencampur dan mencairkan yang tidak sesuai
dengan instruksi pabrik atau tanpa seizin dari Konsultan
Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.
Pengujian
Kontraktor diwajibkan membuktikan keaslian cat dari pabrik
tersebut di atas mengenai kemurnian dari cat-cat yang akan
dipergunakan.
Pembuktian berupa :
✔ Segel Kaleng.
✔ Test Laboratorium.
✔ Hasil akhir pengecatan.
Hasil dari test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis
dari produsen untuk diketahui oleh Konsultan Perencana, Pemberi
Tugas dan Manajemen Konstruksi.

8.1.4. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan


a. Bahan harus didatangkan dari tempat pekerjaan dalam keadaan
utuh dan tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di
dalam kotak aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya.
b. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup,
kering, tidak lembab dan bersih, sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
c. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan
ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerusakan bahan
selama pengiriman, penyimpanan, dan pelaksanaan.
e. Disamping tindakan pengamanan yang umum dalam
penyimpanan bahan-bahan bangunan, untuk beberapa jenis cat
dan bahan jenis lainnya di bawah ini harus diberi pengamanan
khusus terhadap bahaya kebakaran dan keracunan, antara lain
sebagai berikut :
● Spritus Petroleum.

52
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

● Cellulose Thiner.
● Cat Cellulose.
● Spritus Putih.
● Polyuretahane.
● Spritus Methylate.
● Chlorinated Rubber Thiner.
● Parafin.
● Cat Minyak.
● Creosote.
● Cat Bitumen.
f. Dalam menggunakan bahan tersebut di dalam ruang harus
mengikuti petunjuk sebagai berikut :
● Harus tersedia alat pemadam kebakaran portable yang
sesuai dan kotak P3K dalam jarak yang dekat. Ruang harus
cukup mempunyai ventilasi yang baik.
● Jangan berdekatan dengan api atau motor listrik yang
mengeluarkan kembang api.
● Keluarkan barang dari gudang hanya dalam jumlah yang
segera diperlukan.
● Jangan dibiarkan kaleng terbuka terlalu lama.
● Tidak dibenarkan meninggalkan kaleng bekas di tempat
pekerjaan.
g. Dalam jumlah bahan melebihi 50 liter maka penyimpanan harus
diperhatikan petunjuk sebagai berikut :
● Bila di luar harus terlindung terhadap penyinaran matahari
langsung.
● Bila di dalam ruang, maka ruang tersebut mempunyai
persyaratan sebagai berikut :
● Mempunyai kemiringan minimal 2 % dan mempunyai drain
berikut penampung cairan tumpah.
● Gudang harus dibuat dari bahan tahan api.
● Atap gudang harus dibuat sedemikian sehingga mudah
hancur, untuk menghindari efek ledakan.

53
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

● Pintu harus minimal 5 cm tebalnya dan harus membuka


keluar. Terhadap Pengracunan.
● Untuk cat timah, termasuk dalam kategori ini adalah cat yang
kadar timahnya melebihi 5 % dalam keadaan basah dan 1%
dalam keadaan kering.
● Harus disimpan tersendiri dan diberi identifikasi.
● Tidak diperkenankan memakai cat ini dalam gudang tertutup
dan untuk tempat anak-anak.
● Kotoran kupasan harus dibuang sebelum kering.
● Penggunaan bahan pelarut berikut harus dalam ruangan,
harus diadakan ventilasi yang cukup untuk mengimbangi
pengurangan oksigen.
● Minyak alkali polyurethane, cat epoxy, cat cellulose bitumen,
spirtus penghapusan cat vernish minyak dan spirtus.

8.1.5. Syarat-Syarat Pelaksanaan.


a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi
beserta ketentuan/persyaratan/jaminan pabrik untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus
diganti tanpa biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan
pengganti harus disetujui oleh Konsultan Perencana, Pemberi
Tugas dan Manajemen Konstruksi berdasarkan contoh-contoh
yang diajukan Kontraktor.
c. Untuk Pekerjaan cat di daerah terbuka jangan dilakukan
pekerjaan cat dalam keadaan angin berdebu, yang akan
mengurangi kualitas pengecatan.
d. Bilamana waktu mendesak harap dilakukan pengecatan ini
dalam keadaan terlindung dari basah dan lembab atau berdebu.

54
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

e. Permukaan material yang akan dicat harus benar-benar sudah


dipersiapkan untuk pengecatan sesuai persyaratan pabrik cat
dan material yang bersangkutan. Permukaan yang akan dicat
harus benar-benar bersih dari debu, lemak/minyak dan
noda-noda yang melekat.
f. Setiap persyaratan yang akan dimulai pada suatu bidang harus
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/MK. Sebelum
pelaksanaan pengecatan Kontraktor wajib melakukan percobaan
untuk disetujui oleh Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan
Manajemen Konstruksi.
g. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat
bila ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan
tersebut diselesaikan.
h. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar dan
lain-lainnya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.
i. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulanginya/mengganti
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa
garansi atas beban biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
Gambar Detail Pelaksanaan.
Bila diperlukan Kontraktor harus membuat gambar kerja pelaksanaan
pengecatan (untuk bagianbagian yang dianggap perlu).

8.1.6. Cara Pelaksanaan.


a. Lakukan pengecatan dengan cara terbaik, yang umum dilakukan
kecuali spesifikasi lain. Cara pengecatan, penggunaan
lapisan-lapisan dasar dan tebal lapisan penutup minimal sama
dengan syarat yang dikeluarkan pabrik.
b. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, bercucuran atau
bekas-bekas yang menunjukkan tanda-tanda sapuan semprotan
dan roller. Sapuan semua dasar dengan cat dasar dengan kuas,
penyemprotan hanya diizinkan dilakukan bila disetujui Konsultan
Perencana, Pemberi Tugas dan Manajemen Konstruksi.

55
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

8.1.7. Pengecatan Kembali.


a. Dilakukan bila ada cat dasar atau cat akhir yang kurang menutupi
atau lepas. Pengulangan pengecatan dilakukan sebagaimana
ditunjukkan oleh Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan
Manajemen Konstruksi, serta harus mengikuti petunjuk dan
spesifikasi yang dikeluarkan pabrik yang bersangkutan.
b. Pembersihan permukaan harus mendapat persetujuan, pekerjaan
termasuk penggunaan ongkos, pencucian dengan air maupun
pembersihan dengan kain kering.
c. Kerapian pekerjaan cat ini dituntut untuk tidak mengotori dan
mengganggu pekerjaan finishing lain, atau pekerjaan lain yang
sudah terpasang. Pekerjaan yang tidak sempurna diulang dan
diperbaiki atas tanggung jawab Kontraktor.

8.1.8. Pengujian Kualitas Pekerjaan.


a. Sebelum melaksanakan pekerjaan maka Kontraktor wajib
melakukan percobaan atas semua pekerjaan yang akan
dilaksanakan atas biaya sendiri.
b. Pengecatan yang tidak disetujui Pemberi Tugas, Manajemen
Konstruksi dan Konsultan Perencana harus diulangi/diganti atas
beban Kontraktor. Pada waktu penyerahan maka pabrik dengan
Kontraktor harus memberi jaminan selama 2 tahun atas semua
pekerjaan pengecatan, terhadap kemungkinan cacat karena
cuaca, warna dan kerusakan cat lainnya.
c. Kontraktor wajib menguji semua hasil berdasarkan syarat-syarat
yang telah diberikan oleh maupun atas petunjuk Pemberi Tugas
dan Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana. Peralatan
untuk pengujian disediakan oleh Kontraktor.
d. Pemberi Tugas, Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana
berhak minta pengulangan pengujian bilamana dianggap perlu.
e. Dalam hal pengujian yang telah dilakukan dengan baik atau
kurang memuaskan, maka biaya pengujian/pengulangan
pengujian adalah tanggung jawab Kontraktor.

56
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

8.1.9. Syarat-Syarat Pengamanan Pekerjaan


a. Agar daerah-daerah yang sedang dicat ditutup dari
pekerjaan–pekerjaan lain, maupun kegiatan lain dan juga daerah
tersebut terlindung dari debu dan kotoran lainnya sampai cat
daerah tersebut kering.
b. Lindungi Pekerjaan ini dan juga pekerjaan atau material lain yang
dekat dengan pekerjaan ini seperti fitting-fitting, kusen-kusen dan
sebagainya dengan cara menutup/melindungi bangunan
tersebut selama pekerjaan pengecatan berlangsung. Kontraktor
bertanggung jawab memperbaiki atau mengganti material yang
rusak akibat pekerjaan pengecatan tersebut.

8.2. PENGECATAN DINDING DENGAN CAT EMULSION


8.2.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh
bangunan dan atau bagianbagian lain yang tertera pada
gambar.

8.2.2. Persyaratan Pekerjaan


Sebelum melakukan pengecatan di atas pasangan/dinding dari
batu bata harus benar-benar diperhatikan plesterannya apakah :
Profil yang diminta dalam gambar sudah dilaksanakan, sesuai
dengan peil-peil yang diminta dalam gambar.
● Apakah plesteran sudah sempurna/datar/waterpass.
● Apakah plesteran telah diberi lapisan acian, sehingga seluruh
permukaan halus.
● Seluruh permukaan bidang sudah bersih dari noda-noda yang
dipersyaratkan.

8.2.3. Bahan
Digunakan produk Nippon, Propan, Jotun, atau setara yang disetujui.
Lapisan pertama sebagai lapisan sealer adalah untuk seluruh
permukaan dengan pengecatan 1 (satu) lapis Cat Akhir

57
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

a. Untuk dinding interior dipakai Nippon, Propan, Jotun, atau setara


minimum 2 lapis warna ditentukan kemudian.
b. Untuk dinding eksterior dipakai Nippon, Propan, Jotun, atau setara
minimum 2 lapis.

8.2.4. Pengerjaan
a. Dinding siap dicat harus di-sealer terlebih dahulu. Sealer yang
dipakai adalah produk Nippon, Propan, Jotun, atau setara.
Sebelum dinding di-sealer, plesteran harus betul-betul kering,
tidak ada retak-retak dan Kontraktor harus minta persetujuan
Pemberi Tugas/.
b. Lapisan sealer dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang
yang rata, sesudah percobaan warna telah disetujui Direksi
Lapangan, bidang plamur diampelas dengan ampelas besi halus
No. 00, kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih
betul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller.
Untuk permukaan dimana pemakaian roller tidak memungkinkan
dipakai kuas yang baik/halus.
c. Setiap kali lapisan akhir dilaksanakan, dihindarkan terkena
sentuhan selama ½ jam. pengecatan ulang dilakukan paling
sedikit setelah 2 jam kemudian. Pekerjaan Cat Kolom, Balok, dan
Plat Beton yang tampak.

8.2.5. Persyaratan Pekerjaan.


a. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor wajib meneliti apakah
profil-profil, ukuran yang diminta dalam gambar sudah terpenuhi
dalam pekerjaan plesteran/betonnya. Seluruh bidang permukaan
harus rata.
b. Permukaan acian harus kering, bersih dari noda lemak/minyak
dan noda-noda lain yang melekat.
c. Semua cacat, keropos dibersihkan dahulu kemudian diplester
adukan 1 pc : 3 pasir, setelah plesteran kering, seluruh permukaan
diaci rata dan halus, setelah acian ini benar-benar kering, baru
pekerjaan pengecatan dilakukan.

58
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

d. Permukaan acian harus kering, bersih dari noda lemak/minyak


dan noda-noda lain yang melekat.

8.3. PENGECATAN LANGIT-LANGIT DAN BIDANG LAIN


8.3.1. Lingkup Pekerjaaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan adalah pengecatan seluruh
langit-langit plat beton, gypsum, kayu dan logam seperti yang
tertera dalam gambar dan sesuai petunjuk Pemberi Tugas,
Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana.

8.3.2. Persyaratan Pekerjaan.


Persyaratan baru boleh dilaksanakan setelah pemasangan
langit-langit disetujui oleh Pemberi tugas dan Manajemen
Konstruksi terpasang sesuai pola dalam gambar, tidak ada unit
terpasang retak atau pecah, sambungan dan hubungan dengan
material lain sudah sempurna. Permukaan harus kering, bersih
dari noda lemak serta bersih dari noda-noda lain yang melekat.

8.3.3. B a h a n
a. Langit-langit Bahan untuk dasar : Nippon, Propan, Jotun, atau
setara, kemudian dilakukan pengecatan akhir dengan
menggunakan cat Nippon, Propan, Jotun, atau setara dikerjakan
dengan roller warna ditentukan kemudian. Pengendalian bahan
dan alat-alat lainnya dalam pekerjaan ini, harus memenuhi
ketentuanketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
b. Partisi Gypsum Cat untuk partisi gypsum menggunakan produk
Nippon, Propan, Jotun, atau setara minimum 2 lapis warna
ditentukan kemudian.
c. Kusen Semua kusen pintu dan jendela yang terbuat dari
allumunium merupakan Alluminium finish color powder coating.

8.3.4. Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat
cacat, (retak, lubang dan pecah-pecah).

59
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya


perbaikan pada bidang pengecatan. Bidang pengecatan harus
bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi kualitas pengecatan.
c. engecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas dan Manajemen Konstruksi.
d. Contoh bahan yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas,
Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana, dipakai sebagai
standard dari pemeriksaan/menerima bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke tempat pekerjaan.
e. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh
Kontraktor untuk mendapat persetujuan Pemberi Tugas,
Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana sebelum
pekerjaan dimulai/dilakukan serta pengerjaan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.
f. Hasil pekerjaan harus baik, warna harus merata, tidak terdapat
noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan
terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
g. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam
pengerjaan dan perawatan/kebersihan pekerjaan sampai
penyerahan pekerjaan.
h. Bila terjadi ketidaksempurnaan dalam pengerjaan, atau
kerusakan, Kontraktor harus memperbaiki/mengganti dengan
bahan yang sama kualitasnya tanpa adanya tambahan biaya.
i. Kontraktor harus menyediakan tenaga-tenaga kerja terampil /
berpengalaman seperti yang disyaratkan dari pabrik, sehingga
dapat tercapainya kualitas pekerjaan yang baik.

60
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

PASAL 9: PEKERJAAN ALAT – ALAT SANITAIR


9.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan,
peralatan dan alat - alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempuma.
b. Pekerjaan sanitair ini dipasang pada toilet dan ruang lain yang
dinyatakan/ ditunjukkan pada gambar dan disetujui.
9.2. Persyaratan Bahan
● Semua pekerjaan harus merefer ke standar : Pedoman Plumbing
Indonesia 1974.
● Pada Toilet Publik menggunakan produk-produk dari ex: toto,
amerian standar, grohe atau setara:
- Closet duduk type sekelas type CW660NJ/ SW660J/ CW421J/
SW420JW
- Jet washer sekelas Type TX403SB
- Floor drain sekelas TX1DN/ TX1EB

9.3. Syarat-Syarat Pelaksanaan


a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada
beserta persyaratan I ketentuan pabrik untuk mendapatkan
persetujuan. Bahan yang tidak di setujui harus di ganti tanpa
biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran I penggantian bahan
pengganti harus disetujui Konsultan Perencana, Pemberi Tugas
dan Manajemen Konstruksi berdasarkan contoh yang diajukan
Kontraktor.
c. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk
mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan
detaildetail sesuai gambar.

61
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

d. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar Arsitektur


dengan gambar spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor
harus segera melaporkannya kepada Konsultan Perencana dan
Manajemen Konstruksi untuk klarifikasi spesifikasi.
e. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat
bila ada kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan
tersebut diselesaikan.
f. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan
pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan.
g. Kontraktor wajib memperbaiki, mengulangi, mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa
garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
h. Pelaksanaan pemasangan harus menghasilkan pekerjaan yang
sempurna, rapi dan lancar dipergunakannya.

PASAL 10: SISTEM SALURAN SANITAIR


Bagian ini meliputi pengadaan jaringan saluran sanitair, termasuk
penggalian, penimbunan kembali struktur yang bersangkutan
dengan jaringan ini.

10.1. Bahan
a. Adukan dipakai adalah campuran dari 1 pc : 2 pasir dengan air
secukupnya untuk menghasilkan kepadatan adukan yang tepat
untuk keperluan sambungan ini.
b. Beton yang dipakai sesuai dengan persyaratan beton pada
spesifikasi ini, dan dari campuran beton kedap air (1 pc : 1,5 pasir :
2,5 split).
c. Sealer, untuk sambungan-sambungan pipa adalah gasket karet
(rubber gasket) kecuali disebutkan atau ditunjukkan lain dalam
gambar/persyaratan.
d. Pipa sanitasi, kecuali disebutkan lain, maka semua pipa sanitasi
yang dipakai adalah pipa PVC. Class VU, yang mempunyai ukuran
minimal sesuai dengan standard di Indonesia.

62
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

e. Untuk ini pipa sanitasi, yang digunakan untuk saluran dari WC


minimum pipa PVC dia 4” dan dari washtafel/urinal minimum
pipa PVC dia 2” dan dari kitchen sink minimal pipa PVC dia 3” dan
dari floor drain minimal pipa PVC dia 2”.
f. Untuk keseluruhan sistem, hanya boleh dipakai satu type pipa
class V.U seperti produk Pralon/Rucika atau yang setara yang
lebih dahulu disetujui oleh Konsultan Perencana, Pemberi Tugas
dan Manajemen Konstruksi.
10.2. Pelaksanaan
a. Dimana “Gravity Flow Sewer” menyilang di atas pipa air, maka
pipa “Sewer dibungkus dengan beton kedap air pada jarak 3 m
tiap sisi pipa air.
b. Ketebalan beton ini, termasuk beton pada sambungan pipa-pipa
tidak boleh kurang dari 10 cm.
c. Semua sambungan harus di “Seal” kencang dengan gasket karet.
d. Cradle Beton, pipa-pipa ini harus didukung oleh suatu Cradle
beton di tempat sesuai dengan gambar atau tempat-tempat
yang ditunjukkan gambar. Beton ini terdiri dari campuran 1 pc : 3
pasir : 5 split.
e. Untuk sambungan-sambungan “T” harus dipakai sambungan jadi
buatan pabrik. Pemotongan pipa untuk dipakai sebagai
sambungan tidak diperkenankan kecuali untuk hal-hal istimewa
atas persetujuan Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan
Konsultan MK.
f. Lubang-lubang orang (man hole/bak kontrol) harus dibuat dari
batu bata/batu kali dengan rangka dan penutup dari beton
bertulang serta sesuai dengan gambar.
g. Untuk bagian yang bersilang dengan jalan di atasnya, maka hole
ini dibuat dari batu kali kedap air dengan rangka dan penutup
dari beton bertulang, sesuai dengan gambar serta mengikuti
petunjuk Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Konsultan MK.
h. Rangka dan penutup harus diberi tanda pengenal dan harus
dipasang sehingga permukaan atas dan penutup akan rata atau
lebih tinggi dari permukaan tanah.

63
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

PASAL 11: PEKERJAAN PERLINDUNGAN


11.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi pengadaan dan pemasangan :
1. Pekerjaan sealant
2. Pekerjaan grouting
3. Pekerjaan waterproofing
4. Pekerjaan cat tahan api

Pekerjaan Sealant
● Semua celah pada sambungan unit saniter dan “ accesoriesnya “
terhadap dinding, lantai maupun antara pipa.
● Semua celah pada kaca dengan rangka dan dinding
● Semua celah pada kusen alluminium

Pekerjaan Grouting
Semua pekerjaan penutup celah yang terjadi bahan / material
metal yang tertanam dalam beton maupun bata.

Pekerjaan Waterproofing
Pelapisan dengan bahan / material waterproofing untuk Bahan /
material waterproofing membran untuk semua permukaan atas
pelat atap beton. Bahan / material waterproofing cair / coating
untuk permukaan semua KM/WC.

11.2. Persyaratan Bahan


Pekerjaan Sealant.
Bahan Sealant harus sesuai dengan kegunaan, fungsi dan
bahan/material, tahan cuaca, kedap air, tahan terhadap
garam dan alkali, bersifat elastis untuk menghadapi perubahan
tempratur, tahan benturan, dan berdaya lekat tinggi dan
berbahan dasar dari silicon.

64
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Pekerjaan Grouting
Bahan grouting dari jenis non shrink dan non-metalic
pemakaian dicampur semen.

Pekerjaan Waterproofing
Jenis cair dan lembaran dengan bahan dasar Bituthene
Produk : Onducout, Fosroc, Ultrachem (Untuk Atap), atau Setara.
Penyerahan bahan/material ditempat pekerjaan harus dalam
keadaan masih utuh, tertutup baik dan tersegel dalam
kemasannya serta berlabel seperti waktu diterima dari
Distribustor /Pabrik. Jika dalam keadaan cacat atau rusak,
maka bahan/material tersebut tidak diperkenankan untuk
dipakai.

11.3. Persyaratan Pelaksanaan


a. Sebelum pelaksanaan, permukaan dari semua
bahan/material yang termasuk dalam pekerjaan harus
bersih dan bebas dari debu, minyak, air dan noda maupun
kotoran lainnya. Peil atau elevasi permukaan tersebut
sudah disetujui Direksi/.
b. Apabila dari bahan/material yang dipakai ada yang
mengandung bahan dasar yang beracun atau
membahayakan kesehatan keselamatan manusia, maka
Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung
(seperti : masker, sarung tangan, dan sebagainya) yang
harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
c. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus diawasi
oleh tenaga ahli / supervisi dari pabrik pembuat.
d. Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat
di-klaim sebagai pekerjaan tambah. Prosedur pelaksanaan
harus sesuai dengan spesifikasi pabrik.

65
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Pekerjaan Sealant
Sepanjang permukaan yang akan diberi sealant harus kering
betul, bersih, bebas dari debu, minyak, lemak, pecahan atau
bubuk adukan, partikel bahan/material yang terlepas maupun
noda dan kotoran lainnya. Permukaan bahan harus sudah
difinish.
Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini di dalam
ruangan tertutup karena sealant memerlukan kelembaban
atmosfir untuk mengeras.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus
memperhatikan cara pemasangan dan jenis sealant yang
dibedakan berdasarkan macam / jenis material yaitu :
● Material Keramik/Kaca
● Material Metal
● Material Beton
● Permukaan aduk plesteran dan lain-lain
Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan / spesifikasi
pabrik. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan ini dengan
cermat dan teliti sehingga sealant yang terpasang mempunyai
permukaan yang rapih, halus, rata permukaan dan bersih dari
segala noda, kotoran maupun goresan.

Pekerjaan Grouting
Persiapan Permukaan
Metal yang tertanam telah diberi cat dasar atau cat anti karat,
terkecuali untuk baja stainless steel, persyaratan ini tidak
berlaku. Permukaan lubang pada beton maupun pasangan
batu bata harus bersih dan bebas dari debu, minyak, lemak,
pecahan atau bubuk adukan / semen, partikel bahan/material
yang terlepas maupun noda dan kotoran lainnya

66
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Sebelum pemberian grouting, permukaan lubang harus


dibasahi terlebih dahulu tetapi tidak diperkenankan ada butiran
air diatas permukaan tersebut pada waktu pelaksanaan
grouting.

Pelaksanaan
Aduk grouting diisikan dari satu arah menerus hingga seluruh
celah / lubang tertutup padat, tidak ada rongga, rata
permukaan agar tidak terbentuk rongga udara. Apabila
celah/lubang berukuran kecil, pengisian aduk grouting dapat
mempergunakan corong/alat lain.

Perawatan /curing dan Perbaikan


Permukaan aduk grouting harus dilindungi dari pengeringan
dan pengerasan yang terlalu cepat dengan cara ditutup
dengan kain basah.

Pekerjaan Waterproofing
Persiapan permukaan
Bekisting pada bagian / sisi bawah pelat lantai dan pelat atap
beton harus sudah dilepas agar tidak menghambat butir-butir
air dalam beton untuk keluar.
Perawatan beton minimum telah melewati 7 hari dari yang
diisyaratkan pekerjaan beton structural. Permukaan harus
betul-betul kering sebelum pelaksanaan lapisan waterproofing.
Seluruh permukaan harus sudah bebas dari minyak, retak atau
lubang, serbuk, beton, debu gumpalan / aduk beton, atau
bagian-bagian yang menonjol tajam, permukaan halus dan
rata. Retak, lubang yang tidak berguna dan sebagainya harus
ditutup dengan adukan kedap air 1 PC hingga padat dan
diratakan permukaannya.

67
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Pekerjaan Waterproofing Lembaran


Lapisan Dasar/Primer
Pelaksanaan dengan semprot atau kuas dengan daya tutup 6
– 8 m2 perliter. Lapisan Dasar/Primer harus langsung ditutup
dengan lembaran Waterproofing. Jika dalam suatu hari kerja
ada area yang telah diberi lapisan dasar/primer tetapi belum
sempat ditutup dengan lembaran waterproofing maka areal
tersebut harus diberi lapisan dasar/primer kembali pada hari
kerja berikutnya.

Lapisan Lembaran Waterproofing Permukaan horizontal


Lembar waterproofing harus dipasang mulai titik terendah
permukaan ke arah titik tertingi Tumpang tindih (overlap)
antara lapisan minimum 65 mm dan atau sesuai dengan
spesifikasi pabrik. Pemasangan berlangsung dari gulungan,
ditekan dengan roller (berat + 35 kg dan lebar + 70 cm) dengan
seksama, menerus, dan secara merata sehingga tidak terdapat
gelembung udara.
Permukaan Vertikal
Lembaran waterproofing harus dipasang dari titik terendah
hingga titik tertinggi menerus dalam 1 (satu) lembar, kemudian
baru dipasang lapisan baru.
Tumpang tindih (overlap) antara lapisan minimum 65 mm dan
atau sesuai dengan spesifikasi pabrik Pemasangan
berlangsung dari gulungan, ditekan dengan roller (berat + / -
35 kg dan lebar + 70 cm) dengan seksama, menerus, dan
secara merata sehingga tidak terdapat gelembung udara. Jika
diperlukan, dapat memakai paku beton ukuran terkecil untuk
mengikat.

68
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Pertemuan Sudut/Dinding/Parapet
Semua pertemuan sudut harus dibuat tumpul 45 derajat, yaitu
dengan menutup sepanjang sudut tersebut dengan aduk
kedap air 1 PC : 3 PS, selanjutnya pelaksanaan pekerjaan
waterproofing.

Pengujiaan
Kontraktor harus melaksanakan pengujian kebocoran setelah
selesai pekerjaan lapisan waterproofing dan sebelum
pekerjaan lapisan pelindung.
Cara pengujian dengan menuangkan air ke permukaan yang
telah tertutup lapisan waterproofing hingga ketinggian + 50
mm dan dibiarkan selama 3 x 24 Jam.

Perbaikan Lapisan Waterproofing


Jika terdapat kebocoran, lapisan waterproofing diatas
kebocoran disobek secukupnya. Lekatkan potongan lapisan
waterproofing baru diatas bagian yang sobek sejauh minimal
150 mm kesegala arah. Pekerjaan ini dilaksanakan setelah
pengujian, dan permukaan harus kering betul.

Pekerjaan Waterproofing Cair


Perbandingan campuran semen dengan waterproofing cair
adalah 2 : 1 tanpa mengunakan air. Pelaksanaan pekerjaan
waterproofing cair dilakukan dengan dituangkan atau
memakai kuas dengan volume 1 galon 10 – 15 M2.

Lapisan pelindung
Apabila diperlukan lapisan pelindung, dibuat dari lapisan
(screed) kedap air 1 PC : 3 PS dengan tulangan kawat kasa
ayam. Tebal minimal 3 cm dan maksimal 8 cm.

69
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

11.4. Pengujian
Kontraktor harus melaksanakan pengujian kebocoran setelah
selesai pekerjaan lapisan waterproofing. Cara pengujian
dengan menuangkan air ke permukaan yang telah tertutup
lapisan waterproofing hingga ketinggian +/- 50 mm dan
dibiarkan selama 2 x 24 jam.

Perbaikan lapisan Waterproofing


Apabila terjadi ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan
(terjadi) kebocoran maka Kontraktor diwajibkan memperbaiki
kembali pekerjaan tersebut hingga sempurna dan disetujui
Direksi/ dan biaya perbaikan tersebut menjadi tangung-jawab
Kontraktor.
Metoda pelaksanaan perbaikan waterproofing harus mengikuti
petunjuk dan saran pakarnya dan disetujui oleh Manajemen
Konstruksi.

Jaminan / Garansi
Kontraktor wajib menyerahkan jaminan / garansi tertulis bahwa
pekerjaan, perbaikan dan perawatan dari bagian-bagian
pekerjaan perlindungan ini telah dilaksanakan dengan
standard untuk pekerjaan perlindungan tersebut tidak kurang
dari 5 tahun setelah masa pemeliharaan.

70
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

OUTLINE SPEK
PROYEK : LABORATORIUM BBUSKP
LOKASI : JAKARTA

71
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

72
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

RENCANA KERJA
&
SYARAT-SYARAT TEKNIS (RKS)

PEKERJAAN MEP

LABORATORIUM BALAI BESAR UJI STANDAR


KARANTINA PERTANIAN
JAKARTA TIMUR

2023

73
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL

I. Spesifikasi Umum
1.1 Syarat - Syarat Umum
1.1.1 Umum
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis.
Apabila ada klausul yang dituliskan kembali, berarti
menuntut perhatian khusus. Apabila ada klausul yang
dihilangkan, bukan berarti menghilangkan klausul-klausul
lainnya dari syarat-syarat umum.

1.1.2 Gambar-Gambar
a. Gambar Konsultan Perencana tidak untuk menunjukkan
semua accessories dan fixture secara terperinci. Semua
bagian yang tidak digambarkan, harus disediakan oleh
Kontraktor Pelaksana sehingga sistem dapat bekerja
dengan baik.
b. Gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak
dari peralatan. Sedangkan pemasangannya harus
memperhatikan kondisi lapangan.
c. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor Pelaksana harus
mengajukan gambar kerja (shop drawing) yang harus
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Gambar
kerja tersebut diserahkan minimal 1 minggu sebelum
pekerjaan dimulai.
d. Selama pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana
harus memberikan tanda berupa tinta merah terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan di
dalam gambar kerja.

74
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

e. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan kepada


Konsultan Manajemen Konstruksi, gambar-gambar
instalasi sesungguhnya sebagaimana yang terpasang
dalam bangunan (as built drawing) yang memuat
lengkap terhadap semua perubahan di lapangan.

1.1.3 Perijinan dan Persyaratan


a. Kontraktor Pelaksana harus memiliki Surat Ijin Instalasi
dari instansi terkait untuk mengerjakan pekerjaan
tertentu. Apabila tidak memilikinya, maka Kontraktor
Pelaksana harus bekerja sama dengan Sub Kontraktor
Pelaksana yang mempunyai Surat Ijin Instalasi tersebut.
b. Kontraktor Pelaksana harus mempunyai pengalaman
yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga
sistem dapat bekerja dengan baik.
c. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor
Pelaksana harus membuat rencana kerja dengan
jadwal yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang
lain. Apabila terjadi sesuatu perubahan, Kontraktor
Pelaksana harus memberikan pemberitahuan secara
tertulis kepada Konsultan Manajemen Konstruksi dan
mengajukan usulan perubahan.
d. Syarat-syarat untuk penerimaan bahan-bahan,
peralatan-peralatan, cara pemasangan dan kualitas
pengerjaan harus sesuai dengan satu atau beberapa
standar di bawah ini : - SNI (Standar Nasional
Indonesia) - ASTM (American Society for Testing and
Materials) - JIS (Japanese Industrial Standards) - NFPA
(National Fire Protection Association).

75
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

1.1.4 Pengajuan Bahan


a. Dalam waktu tidak lebih dari 30 hari setelah Kontraktor
Pelaksana menerima Surat Perintah Kerja (SPK), maka
diharuskan untuk menyerahkan daftar material dan
contoh bahan yang akan digunakan kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi.
b. Bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis
Konsultan Perencana dan dalam keadaan baru.
c. Kontraktor Pelaksana harus mengecek kembali atas
segala ukuran atau kapasitas peralatan. Apabila
terdapat perbedaan dengan Konsultan Perencana,
maka Kontraktor Pelaksana harus menghubungi
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Konsultan
Perencana.
d. Material atas peralatan tertentu harus disertai dengan :
1. Certificate of Original dari pabrik. 2. Apabila diperlukan
maka Konsultan Manajemen Konstruksi berhak
melakukan pengetesan material dan peralatan di
laboratorium yang independen.
e. Menggunakan refrigerant dan APAR dari bahan ramah
lingkungan. Untuk instalasi Air Conditioning disarankan
menggunakan refrigerant R410a. Untuk APAR disarankan
menggunakan APAR yang berbahan CO2.
f. Semua biaya yang berhubungan dengan pengajuan
bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

1.1.5 Testing dan Commissioning


a. Kontraktor Pelaksana harus melakukan semua
pengetesan dan pengukuran yang diperlukan untuk
mengetahui apakah instalasi dapat berfungsi dengan
baik.

76
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

b. Testing dan Commissioning disaksikan oleh Konsultan


Manajemen Konstruksi dan Konsultan Perencana serta
Pemilik Proyek. Kontraktor Pelaksana harus melatih
petugas dari Pemilik Proyek untuk instalasi tertentu.
c. Semua biaya yang diperlukan untuk Testing dan
Commissioning menjadi tanggung jawab Kontraktor
Pelaksana.
d. Kontraktor Pelaksana harus membuat dan
melaksanakan program pelatihan atau training bagi
operator yang ditunjuk oleh Pemilik Proyek, baik
mengenai cara penggunaan maupun pemeliharaan
sistem secara keseluruhan.
e. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi buku petunjuk manual
sebanyak rangkap tiga mengenai cara penggunaan
maupun pemeliharaan sistem secara keseluruhan.

1.1.6 Masa Garansi


a. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan Kartu Garansi
peralatan tertentu kepada Pemilik Proyek.
b. Jika pada masa garansi Kontraktor Pelaksana tidak
melakukan perbaikan atas kerusakan peralatan, maka
Konsultan Manajemen Konstruksi berhak menyerahkan
pekerjaan perbaikan tersebut kepada pihak ketiga
dengan biaya dari Kontraktor Pelaksana.
1.2 ‘Recommended Spare Parts’
Kontraktor Pelaksana harus membuat dokumen
‘Recommended Spare Parts’ selama 3 tahun, dengan
catatan bahwa harganya terpisah dari harga penawaran.

77
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

II. Pekerjaan Plumbing


2.1 Ketentuan Umum
2.1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan instalasi air bersih, air
kotor, air bekas dan vent.
b. Perbaikan pekerjaan lain atas kerusakan yang
diakibatkan pekerjaan plumbing.
c. Pengadaan dan pemasangan peralatan plumbing dan
accessoriesnya.
d. Pengetesan instalasi plumbing yang terpasang.

2.1.2 Lingkup Pekerjaan Instalasi Air Bersih


a. Pengadaan dan pemasangan pipa instalasi air bersih
dan peralatan utamanya sesuai dengan gambar
Konsultan Perencana.
b. Pengujian kualitas air bersih dan perijinan dari instansi
terkait, seperti PDAM dan lainnya.
c. Pengujian terhadap tekanan dan kebocoran sistem
instalasi air bersih sehingga sistem tersebut dapat
bekerja dengan baik.

2.1.3 Lingkup Pekerjaan Instalasi Air Kotor, Air Bekas dan Vent
a. Pengadaan dan pemasangan pipa instalasi air kotor, air
bekas, vent dan peralatan utamanya sesuai dengan
gambar Konsultan Perencana.
b. Pengadaan dan pemasangan vent udara otomatis yang
diletakkan pada tempat tempat tertinggi dan kantong
udara.
c. Pengujian terhadap kebocoran sistem instalasi air kotor,
air bekas dan vent sehingga sistem tersebut dapat
bekerja dengan baik.

78
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

2.1.4 Lingkup Pekerjaan yang Berhubungan dengan Pekerjaan


Plumbing
a. Pengadaan dan pemasangan hanger dan support.
b. Pekerjaan sipil yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan plumbing.
c. Pekerjaan testing, cleaning, flushing dan desinfection.

2.1.6 Referensi dan Standarisasi


a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
29/PRT/M/2006, Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung
b. SNI 03-8153-2015, Sistem Plumbing pada Bangunan
Gedung
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017,
tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi
d. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing,
Soufyan Moh. Noerbambang dan Takeo Morimura,
Cetakan ke-8, 2000

2.2 Sistem Plumbing


2.2.1 Sistem Air Bersih
Air bersih yang bersumber dari PDAM dialirkan ke Ground
Reservoir. Kemudian air bersih tersebut dipompakan ke Roof
Tank dan didistribusikan ke semua unit fixture dengan sistem
gravitasi/boster pump

79
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

2.2.2 Sistem Air Kotor dan Air Bekas


Air kotor yang berasal dari closet dan urinoir dialirkan ke STP. Air
bekas yang berasal dari floor drain dan wastafel dialirkan ke
saluran luar kawasan. Closet, urinoir dan wastafel dihubungkan
dengan pipa vent.

2.2.3 Sistem Pemasangan Pipa


a. Penyambungan pipa air bersih dengan sambungan
screwed untuk pipa dengan diameter 2,5” ke bawah,
sedangkan pipa dengan diameter 3” ke atas
menggunakan sambungan flanged dengan bahan yang
sesuai jenis pipa yang digunakan.
b. Valve dengan diameter 2” ke bawah menggunakan
katup penutup dari Bronze dengan sambungan screwed,
sedangkan valve dengan diameter 2,5” ke atas
menggunakan katup penutup dari Cast Iron dengan
sambungan flanged.
c. Valve dengan diameter 3/4” ke bawah menggunakan
globe valve, sedangkan valve dengan diameter 1” ke atas
menggunakan gate valve. Untuk sambungan pipa
seperti socket, tee dan lainnya, menggunakan material
yang sama dengan pipa.
d. Penyambungan dengan ulir atau screwed, ulir terlebih
dahulu dilapisi Red Lead Cement atau memakai pintalan.
Kedalaman ulir minimal 5 putaran ulir. Pemasangan
valve dengan diameter 2,5” ke bawah menggunakan
fitting tambahan seperti water mur atau double nipple,
untuk memudahkan penggantian dan pemasangan
kembali. Sedangkan pemasangan valve dengan
diameter 3” ke atas menggunakan sambungan flanged
yang dilengkapi Ring Type Gasket.

80
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

e. Semua pipa harus diikat kuat dengan penggantung atau


angker, agar inklinasinya tetap untuk mencegah
timbulnya getaran. Penggantung pipa menggunakan
angker, ramset atau fisher yang diklem pada bangunan.
Jarak penggantung pipa adalah sebagai berikut :

Bahan Diameter (mm) Jarak Tumpuan (m)

Pipa Baja < 20 1


20-40 2
50 - 80 3
80 ke atas 3,5

Pipa PVC 20 - 40 1
50 1,2
65 - 125 1,5
>150 2

81
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

f. Pipa air bersih dan pipa air kotor yang tertanam dalam
tanah tidak boleh diletakkan pada lubang yang sama.
Kemiringan pipa air kotor ± 2%. Pipa yang ditanam di
bawah parkir atau jalan harus pada kedalaman minimal
80 cm, di mana bagian bawah pipa menggunakan
urugan pasir setebal 10 cm dan bagian atas pipa
menggunakan urugan pasir setebal 20 cm.
g. Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pekerjaan
plesteran dinding dan pemasangan plafon. Pemasangan
sparing pipa yang melalui struktur bangunan harus
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan
struktur. Pipa tegak yang menuju ke fixture dan pipa vent
harus diletakkan dalam tembok. Setelah pemasangan
pipa, ditutup kembali sehingga pipa tidak kelihatan dari
luar.
h. Pipa terbuka yang belum tersambung pada fixture harus
ditutup dengan dop atau plug, sehingga tidak
memungkinkan masuknya kotoran.
i. Pipa yang melalui beton (sloof, balok, kolom, plat lantai)
harus menggunakan sleeve yang terbuat dari ‘galvanized
steel pipe’. Rongga antara pipa instalasi dan sleeve harus
ditutup rapat dengan bahan elastic sehingga tidak terjadi
kebocoran.

2.3 Pengujian Sistem Plumbing


2.3.1 Pengujian Sistem Air Bersih
a. Setelah pemasangan instalasi pipa air bersih selesai
(sebelum pemasangan fixture), seluruh sistem air bersih
harus diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar 2 kali
tekanan kerja selama 24 jam tanpa kebocoran.
b. Apabila instalasi pipa air bersih akan tertutup oleh tembok,
keramik atau beton, maka pipa air bersih tersebut harus
diuji terlebih dahulu.

82
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

2.3.2 Pengujian Sistem Air Kotor dan Air Bekas


a. Seluruh sistem air kotor dan air bekas harus mempunyai
lubang yang dapat ditutup, sehingga sistem tersebut dapat
diisi dengan air sampai pipa vent tertinggi.
b. Sistem tersebut harus mampu menahan air yang diisikan
minimal dua jam, sehingga tidak ada kebocoran pada
instalasi pipa air kotor dan air bekas.
c. Apabila Konsultan Manajemen Konstruksi menginginkan
pengujian lain, maka Kontraktor Pelaksana harus
melaksanakannya.

2.4 Spesifikasi Teknis Peralatan Plumbing


2.4.1 Pipa Air Bersih dan Accessoriesnya
a. Pipa air bersih ini menggunakan pipa PPR-10.
b. Fitting harus terbuat dari material yang sama dengan pipa
air bersih (yang dikeluarkan oleh pabrik yang sama).
c. Gantungan, klem dan lainnya harus terbuat dari bahan
pabrikasi (flamco galvanized) dan tidak boleh buatan
sendiri.
d. Bak kontrol untuk valve terbuat dari pasangan bata dan
dengan tutup beton

2.4.2 Pipa Air Kotor, Air Bekas dan Accessoriesnya


a. Pipa air kotor dan pipa air bekas ini menggunakan pipa PVC
klas AW.
b. Fitting harus terbuat dari material yang sama dengan pipa
air kotor dan air bekas (yang dikeluarkan oleh pabrik yang
sama).
c. Gantungan, klem dan lainnya harus terbuat dari bahan
pabrikasi (flamco galvanized) dan tidak boleh buatan
sendiri.
d. Semua bak kontrol terbuat dari pasangan bata dan dengan
tutup beton (lihat RKS Struktur).

83
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

2.4.3 Vent dan Accessoriesnya


a. Pipa air bersih ini menggunakan pipa PVC klas AW
b. Fitting harus terbuat dari material yang sama dengan vent
(yang dikeluarkan oleh pabrik yang sama).
c. Gantungan, klem dan lainnya harus terbuat dari bahan
pabrikasi
d. Semua bak kontrol terbuat dari pasangan bata dan dengan
tutup beton.
2.4.4 Valve
a. Valve dengan diameter 3/4” ke bawah menggunakan globe
valve, sedangkan valve dengan diameter 1” ke atas
menggunakan gate valve.
b. Valve dengan diameter 2” ke bawah menggunakan type
‘screwed bronze body’, sedangkan valve dengan diameter
2,5” ke atas menggunakan type ‘butterfly valve cast iron
body’.
c. Check valve dengan diameter 2,5” ke atas menggunakan
type ‘flanged steel body’.
d. Pemasangan label katup (valve tag) dengan tulisan seperti
‘Normally Open atau Normally Close’, yang terbuat dari plat
metal dan diikat dengan rantai atau kawat.
2.4.8 Floor Drain dan Floor Clean Out
a. Floor drain yang dipasang harus dari jenis water proved
type dan mempunyai bucket trap dengan water seal 50
mm.
b. Komponen utama floor drain adalah sebagai berikut : -
chromium plated bronze cover and ring
- PVC neck
- bitumen coated cast iron body, screw outlet connection
with water proved flange.
c. Floor drain harus mempunyai ukuran utama sebagai
berikut :
- outlet diameter 2” : cover diameter 4
- outlet diameter 3” : cover diameter 6”

84
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

- outlet diameter 4” : cover diameter 8”


d. Floor clean out yang dipasang adalah surface opening
water proved type.
e. Komponen utama floor clean out adalah sebagai berikut :
- chromium plated bronze cover and ring heavy duty type
- PVC neck
- bitumen coated cast iron body, screw outlet connection
with water proved flange
f. Cover dan ring harus dengan sambungan ulir yang
dilengkapi dengan perapat karet, sehingga mudah dibuka
dan ditutup.

III. Pekerjaan Pemadam Kebakaran


3.1 Ketentuan Umum
3.1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan pipa instalasi sprinkler
menggunakan pipa black steel schedule 40.
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi sprinkler dan
accessoriesnya.
c. Pengadaan dan pemasangan Hydrant Box dan
accessoriesnya.
d. Pengadaan dan pemasangan peralatan elektrikal dan
sipil yang berhubungan dengan pekerjaan pemadam
kebakaran.
e. Melakukan testing dan commissioning terhadap seluruh
sistem sprinkler sehingga berfungsi dengan baik sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
f. Melakukan proses perijinan yang dibutuhkan oleh dinas
terkait.
g. Mengadakan training kepada beberapa orang yang
ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang pengoperasian dan
pemeliharaan sistem sprinkler.

85
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

3.1.2 Referensi dan Standarisasi


a. SNI 03-1735-2000, Tata cara Perencanaan Akses
Bangunan dan Akses Lingkungan untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
b. SNI 03 - 1736 - 2000, Tata cara Perencanaan Sistem
Proteksi Pasif untuk Penanggulangan Bahaya Kebakaran
pada Bangunan Gedung
c. SNI 03-1746-2000, Tata cara Perencanaan dan
Pemasangan Sarana Jalan Keluar untuk Penyelamatan
terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
d. SNI 03 - 3985 - 2000, Tata cara Perencanaan,
Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm
Kebakaran untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada
Bangunan Gedung.
e. SNI 03 - 3987 - 1995, Tata cara Perencanaan, Pemasangan
Pemadam Api Ringan untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
f. SNI 03-3989-2000, Tata cara Perencanaan dan
Pemasangan Sistem Sprinkler Otomatik untuk Pencegahan
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
g. SNI 03-6570-2001, Instalasi Pompa yang dipasang tetap
untuk Proteksi Kebakaran
h. SNI 03 - 6571 - 2001, Sistem Pengendalian Asap Kebakaran
pada Bangunan Gedung
i. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005, Manajemen
Pengamanan Kebakaran
j. Permen PUPR No. 24 Tahun 2008, Pedoman Pemeliharaan
dan Perawatan Bangunan Gedung
k. NFPA 14, Standart for the Installation of Standpipe, Private
Hdyrant and Hose Systems, 2000 Edition
l. NFPA 20, Standard for the Installation of Stationary Pumps
for Fire Protection

86
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

3.1.3 Sistem Pemadam Kebakaran


Sistem pemadam kebakaran yang dimaksud adalah
untuk menyediakan peralatanperalatan yang diharapkan
mampu memadamkan api apabila terjadi kebakaran.
Dalam hal ini perlu diterapkan peraturan-peraturan yang
berlaku.
a. Untuk pemadam kebakaran dengan sistem hidran dan
sistem sprinkler memakai suatu sistem kombinasi
(combine system).
b. Pompa pemadam kebakaran terdiri dari pompa utama
dan pompa pemacu (jockey pump).
c. Sistem stand pipe menggunakan type automatic wet
yang memiliki suplai air yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan sistem secara otomatis, di mana semua
katup penyediaan air dalam kondisi terbuka penuh dan
tekanan dalam instalasi pemipaan terjaga.
d. Sistem stand pipe merupakan kelas III yang
menyediakan hose connection Ø40 mm untuk digunakan
oleh penghuni gedung dan hose connection Ø65 mm
untuk digunakan oleh petugas pemadam kebakaran dan
orang-orang yang terlatih untuk menangani kebakaran
berat.
e. Pemadam kebakaran dengan sistem hidran :
1. Sistem : Wet riser klas lll NFPA
2. Tekanan : 4,5 bar di titik tertinggi (hose connection Ø40
mm) dan 6,9 bar di titik terjauh (hose connection Ø65
mm)
3. Kotak hidran : Selang Ø40 mm dan Ø65 mm lengkap
dengan nozzle
4. Jumlah kotak hidran : 1 buah setiap 800 m2 luas lantai
5. Panjang selang : 30 meter

87
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

3.1.4 Cara Kerja Pompa Pemadam Kebakaran


a. Dalam kondisi normal, tekanan air dalam pipa (wet riser)
disetting pada tekanan minimal yang dipersyaratkan di
ujung nozzle sebesar 6,9 kg/cm2.
b. Semua pompa dilengkapi dengan pressure switch dan
pressure gauge.
c. Apabila tekanan dalam pipa turun sebesar ± 8 kg/cm2,
maka secara otomatis pompa pemacu (jockey pump)
akan bekerja sampai tekanan di dalam pipa (wet riser)
kembali seperti keadaan semula.
d. Jika tekanan dalam pipa turun, maka secara otomatis
pompa utama (electric fire hydrant pump) akan bekerja.
e. Apabila listrik padam (PLN), maka secara otomatis
pompa utama (diesel fire hydrant pump) akan bekerja.
f. Dan apabila tekanan dalam pipa melebihi tekanan yang
diijinkan (NPFA 14, tekanan maksimum 15 kg/cm2), maka
safety valve akan membuka secara otomatis.
g. Sistem kerja pompa utama direncanakan bekerja (start)
secara otomatis, sedangkan untuk menghentikannya
secara manual.

3.2 Ketentuan Bahan dan Peralatan


3.2.1 Indoor Hydrant Box (class II NFPA), yang terdiri dari :
- Steel box recessed type dengan dimensi 100 x 80 x 18 cm
yang dicat duco warna merah, diberi tulisan ‘HIDRAN’
warna putih pada tutup yang dapat dibuka 180O dan
dilengkapi stopper. Hydrant box juga harus dilengkapi
dengan alarm push button, alarm lamp dan alarm horn.
- Hose rack untuk selang diameter 40 mm berbahan
chromium plated bronze, dengan jumlah gigi disesuaikan
dengan lebar hydrant box.
- Hydrant valve berbahan chromium plated dengan
dimensi 40 mm.

88
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

- Jet Fire Hose A-one type dengan dimensi 40 mm x 30 m,


lengkap dengan coupling.
- Hydrant nozzle variable spray type dengan dimensi 40
cm.
3.2.2 Sprinkler
a. Instalasi Sprinkler
- Instalasi sprinkler dibuat per zone di mana setiap zone
dilengkapi dengan flow switch, Branch Control Valve dan
Gate Valve.
- Flow switch berfungsi sebagai alat deteksi untuk
mengetahui zone mana yang terjadi kebakaran di mana
akan ditunjukkan pada MCFA dan panel announciator.
- Gate valve akan digunakan untuk menutup instalasi
secara manual apabila sudah tidak diperlukan
pengetesan.
- Sprinkler head yang digunakan adalah jenis Up right
b. Sprinkler Head
- Jenis : Upright glass bulb conseal type
- Temperature ratings : 68° C
- Warna : Merah
- Ukuran : ½
- Coverage area : 20 m2

3.2.3 Sistem Pemasangan Pipa


a. Penyambungan pipa hidran dan sprinkler dengan
sambungan screwed untuk pipa dengan diameter 2,5” ke
bawah, sedangkan pipa dengan diameter 3” ke atas
menggunakan sambungan las dengan bahan yang
sesuai jenis pipa yang digunakan.
b. Valve dengan diameter 2” ke bawah menggunakan
katup penutup dari Bronze dengan sambungan screwed,
sedangkan valve dengan diameter 2,5” ke atas
menggunakan katup penutup dari Cast Iron dengan
sambungan flanged.

89
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

c. Valve dengan diameter 3/4” ke bawah menggunakan


globe valve, sedangkan valve dengan diameter 1” ke atas
menggunakan gate valve. Untuk sambungan pipa
seperti socket, tee dan lainnya, menggunakan material
yang sama dengan pipa.
d. Penyambungan dengan ulir atau screwed, ulir terlebih
dahulu dilapisi Red Lead Cement atau memakai pintalan.
Kedalaman ulir minimal 5 putaran ulir. Pemasangan
valve dengan diameter 2,5” ke bawah menggunakan
fitting tambahan seperti water mur atau double nipple,
untuk memudahkan penggantian dan pemasangan
kembali. Sedangkan pemasangan valve dengan
diameter 3” ke atas menggunakan sambungan flanged
yang dilengkapi Ring Type Gasket.
e. Semua pipa harus diikat kuat dengan penggantung atau
angker, agar inklinasinya tetap untuk mencegah
timbulnya getaran. Penggantung pipa menggunakan
angker, ramset atau fisher yang diklem pada bangunan.
Jarak penggantung pipa adalah sebagai berikut :

Bahan Diameter (mm) Jarak Tumpuan (m)

Pipa Baja < 20 1


20-40 2
50 - 80 3
80 ke atas 3,5

Pipa PVC 20 - 40 1
50 1,2
65 - 125 1,5
>150 2

90
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

f. Pipa hidran dan sprinkler yang tertanam dalam tanah


tidak boleh diletakkan pada lubang yang sama. Pipa
yang ditanam di bawah parkir atau jalan harus pada ke
dalaman minimal 80 cm, di mana bagian bawah pipa
menggunakan urugan pasir setebal 10 cm dan bagian
atas pipa menggunakan urugan pasir setebal 20 cm.
g. Pemasangan pipa dilaksanakan sebelum pekerjaan
plesteran dinding dan pemasangan plafon. Pemasangan
sparing pipa yang melalui struktur bangunan harus
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
pekerjaan struktur.
h. Pipa yang tertanam dalam tanah dilakukan pelapisan
dengan aspal, goni dan aspal lagi sebelum dilakukan
proses pengecatan. Warna cat sesuai dengan jenis air.
Tanda arah aliran juga harus dibuat
3.2.4 Valve
a. Valve dengan diameter 3/4” ke bawah menggunakan
globe valve, sedangkan valve dengan diameter 1” ke atas
menggunakan gate valve.
b. Valve dengan diameter 2” ke bawah menggunakan type
‘screwed bronze body’, sedangkan valve dengan
diameter 2,5” ke atas menggunakan type ‘butterfly valve
cast iron body’.
c. Check valve dengan diameter 2,5” ke atas menggunakan
type ‘flanged steel body’.
d. Pemasangan label katup (valve tag) dengan tulisan
seperti ‘Normally Open atau Normally Close’, yang
terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau
kawat.
e. Standart produk valve adalah Mico, Kitz.

91
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

3.3 Testing dan Commissioning


1. Seluruh sistem dilakukan percobaan sampai berfungsi
dengan baik. Peralatan testing disediakan oleh Kontraktor.
Pada waktu testing diawasi oleh Pemilik Proyek dan Konsultan
Manajemen Konstruksi.
2. Kontraktor harus melaksanakan pengujian terhadap sistem
instalasi yang telah terpasang, baik secara sebagian maupun
secara keseluruhan, sesuai dengan peraturan-peraturan
yang telah berlaku atau yang ditentukan oleh spesifikasi
teknis.
3. Apabila di dalam testing instalasi ini menyangkut pihak lain,
maka pihak lain tersebut harus ikut menyaksikan pengetesan
ini dan diminta memberikan saran-saran agar jalannya
testing aman.
4. Kontraktor harus memberikan hasil pengujian kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi. Hasil-hasil pengujian akan
dipakai untuk menentukan apakah sistem instalasi yang telah
dipasang berfungsi sebagaimana mestinya.
5. Pengujian oleh dinas kebakaran kota harus dilakukan sampai
mendapatkan Surat Ijin / Rekomendasi yang merupakan
tanggung jawab Kontraktor.
6. Instalasi Pipa
a. Seluruh instalasi pipa harus dilaksanakan testing dengan
test pressure 15 bar bagian per bagian, masing-masing
selama 4 jam terus menerus, tanpa ada
kebocoran/penurunan.
b. Setiap kali dilakukan penyambungan pipa pemadam
kebakaran dilakukan testing ini.
7. Pompa
a. Dapat bekerja secara otomatis dan manual.
b. Dapat berfungsi dengan sumber daya dari PLN
c. Head pompa sesuai dengan spesifikasi teknis peralatan.

92
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Daftar simak atau checklist pemeliharaan untuk pencegahan


bahaya kebakaran :
1. Peralatan elektrikal
a. Tidak terdapat pengabelan yang serampangan
b. Kabel fleksibel tarik dalam kondisi baik
c. Motor dan peralatan bebas kotoran dan minyak
pelumas
d. Letak lampu jauh dari barang yang mudah terbakar
e. Sirkuit mempunyai pengaman lebur atau diproteksi
dengan benar
f. Peralatan khusus untuk daerah berbahaya bila
dipersyaratkan
g. Sambungan pembumian bersih, tidak longgar dan
mempunyai kontinyuitas listrik
2. Friksi
a. Mesin diberi pelumas dengan benar
b. Mesin disetel dengan benar
3. Material bahaya kebakaran khusus
a. Penyimpanan barang mudah menyala terpisah
b. Barang non metal bersih dari sampah metal
4. Pengelasan dan pemotongan
a. Daerah diperiksa untuk keselamatan terhadap
kebakaran
b. Barang mudah terbakar ditutupi atau dipindahkan
c. Ijin diterbitkan
5. Api terbuka
a. Jauhkan dari ruang pengecatan
b. Jauhkan dari permukaan mudah terbakar
c. Tidak ada kebocoran gas
6. Permukaan yang panas
a. Pipa panas bebas dari bahan mudah terbakar
b. Jarak ruangan di sekitar boiler dan tungku
c. Alat solder jangan mengenai permukaan mudah
terbakar

93
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

d. Abu diletakkan di kotak metal


7. Merokok dan korek api
a. Dilarang merokok dan tempat merokok ditandai
dengan jelas
b. Tidak ada puntung yang dibuang di tempat terlarang
c. Asbak tersedia untuk digunakan
8. Penyalaan spontan
a. Limbah yang mudah menyala ditaruh dalam kotak
metal bertutup
b. Penumpukan material di tempat yang kering dan
dingin, berventilasi baik
c. Kotak limbah yang mudah menyala dikosongkan
secara berkala
d. Kotak sampah dikosongkan setiap hari
9. Listrik statis
a. Tangki pengisi / penyalur cairan mudah terbakar
dibumikan
b. Humiditas yang sesuai dipertahankan
c. Peralatan pemindah dibumikan
10. Kerumahtanggaan
a. Tidak ada sampah yang terakumulasi atau
menumpuk
b. Penyimpanan material mudah menyala yang aman
c. Koridor bebas tidak ada halangan
d. Sprinkler tidak terhalang
e. Fasilitas bebas dari material mudah terbakar yang
tidak diperlukan
f. Tidak ada kebocoran atau tetesan dari cairan mudah
menyala dan genangan di lantai
g. Pintu tahan api / eksit tidak terhalang dan bebas
dioperasikan
11. Peralatan Pemadam Api Ringan
a. Jenis yang sesuai
b. Dalam kondisi siap dioperasikan

94
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

c. Di lokasi yang benar


d. Tanggal pemeliharaan masih berlaku
e. Akses tidak terhalang
f. Personil terlatih untuk menggunakannya
g. Ditandai dengan jelas

3.4 Training
1. Kontraktor harus memberikan training bagi operator
minimal 3 (tiga) orang yang ditunjuk oleh Pemberi
Tugas, sebelum diterbitkannya surat keterangan serah
terima pekerjaan pertama.
2. Materi training berupa teori dan praktek sampai dapat
mengetahui dan mahir dalam pengoperasian dan
perawatan peralatan pemadamkebakaran.

IV. Pekerjaan Ventilasi Mekanis


4.1 Ketentuan Umum
4.1.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pengadaan dan pemasangan exhaust fan untuk
lavator dan, ruang-ruang laboratorium.
b. Pengadaan dan pemasangan instalasi ducting, air
grille, dan lainnya.
c. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik exhaust
fan.
d. Testing dan balancing instalasi exhaust fan.
e. Melakukan perbaikan dari kerusakan seperti bobokan
tembok dan bukaan plafon dan mengembalikan
seperti semula.
4.1.2 Referensi dan Standarisasi
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
29/PRT/M/2006, Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung
b. SNI 03-6389-2011, Konservasi Energi Selubung
Bangunan pada Bangunan Gedung

95
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

c. SNI 03-6390-2011, Konservasi Energi Sistem Tata


Udara pada Bangunan Gedung
d. SNI 03-6571-2001, Sistem Pengendalian Asap
Kebakaran pada Bangunan Gedung
e. SNI 03-6572-2001, Tata Cara Perancangan Sistem
Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan
Gedung

4.3 Spesifikasi Teknis


4.3.2 Exhaust Fan
1. Ceiling Mounted Fan
a. Digunakan untuk lavatory, pantry, kitchen dengan
kapasitas minimal 100 cfm.
b. Impeller dari jenis sirocco type, casing dari steel,
yang dilengkapi dengan adaptor dan box drive
dumper yang bekerja secara otomatis.
Standart produk Exhaust Fan adalah KDK, Panasonic,
Vanco, Fantech.

96
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1. SYARAT - SYARAT UMUM


1.1 UMUM
1. Persyaratan umum merupakan bagian dari persyaratan teknis.
Apabila ada klausul dari persyaratan umum dituliskan dalam
persyaratan teknis, berarti menuntut perhatian khusus pada
klausul-klausul tersebut dan bukan berarti menghilangkan
klausul-klausul lainnya dari persyaratan umum. Klausul-klausul
dalam persyaratan umum hanya dianggap tidak berlaku apabila
dinyatakan secara tegas dalam persyaratan teknis.
2. Persyaratan teknis dimaksudkan untuk menjelaskan dan
menegaskan segala pekerjaan, bahan-bahan dan
peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemasangan,
pengujian dan penyetelan dari seluruh sistem, agar lengkap dan
dapat berfungsi dengan baik.
3. Persyaratan teknis merupakan satu kesatuan dengan
gambar-gambar teknis yang menyertainya. Bila ada satu bagian
pekerjaan yang hanya disebutkan di dalam salah satu dari kedua
dokumen tersebut, maka kontraktor wajib melaksanakannya
dengan baik dan lengkap.
4. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam
bidangnya, agar dapat menghasilkan pekerjaan yang baik dan
rapi.
5. Kontraktor bertanggung-jawab dalam pengawasan yang ketat
terhadap jadwal atau urutan pekerjaan, sehingga tidak
mengganggu penyelesaian proyek secara keseluruhan pada
waktu yang telah ditetapkan.

97
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

6. Kontraktor harus menyatakan secara tertulis bahwa


bahan-bahan dan peralatan yang diserahkan harus memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan, dan pelaksanaan pekerjaan
dilakukan secara wajar dan terbaik. Instalasi yang dilakukan
adalah lengkap dan dapat berjalan dengan baik dalam kondisi
yang terjelek sekalipun, tanpa mengurangi atau menghilangkan
bahan-bahan atau peralatan yang seharusnya diadakan,
walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam persyaratan
teknis atau gambar-gambar teknis.
7. Semua peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan
diserahkan untuk penyelesaian pekerjaan harus dalam keadaan
baru dan dari kualitas terbaik.
8. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat
yang ada, agar dapat mengetahui hal-hal yang akan
mengganggu / mempengaruhi pekerjaan. Apabila timbul
persoalan, kontraktor wajib mengajukan saran penyelesaian
kepada pengawas, paling lambat 10 hari sebelum pekerjaan ini
dilaksanakan.
9. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti, ruangan-ruangan dan
syarat-syarat yang diperlukan dengan kontraktor lainnya,
sehingga peralatan-peralatan elektrikal dapat dipasang pada
tempat dan ruang yang telah disediakan.
10. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus memeriksa dan
memahami pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain yang ikut
menyelesaikan proyek ini, apabila pelaksanaan pekerjaan dari
pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan.
11. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus rencana kerja
dengan jadwal yang disesuaikan dengan kontraktor lain. Apabila
terjadi sesuatu perubahan, kontraktor wajib memberitahukan
secara tertulis kepada pengawas dan mengajukan saran-saran
perubahan perbaikan.

98
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

12. Pada waktu akan memulai pekerjaan, kontraktor wajib


menyerahkan pekerjaan gambar-gambar kerja (shop drawing)
terlebih dahulu untuk memperoleh persetujuan dari direksi.
Gambar-gambar tersebut sudah diserahkan kepada direksi
minimal dalam waktu 1 minggu sebelum instalasi dilaksanakan.
13. Pemasangan peralatan harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat peralatan tersebut. Untuk itu, kontraktor harus
menyerahkan gambar-gambar rencana instalasi secara rinci
sebelum melaksanakan pekerjaan.
14. Apabila terjadi suatu keadaan dimana kontraktor tidak mungkin
menghasilkan kualitas pekerjaan yang terbaik, maka kontraktor
wajib memberikan penjelasan secara tertulis kepada pengawas
dan memberikan saran-saran perubahan/perbaikan. Apabila hal
ini tidak dilakukan, kontraktor tetap bertanggung-jawab terhadap
kerugian-kerugian yang ditimbulkannya.
15. Selama pelaksanaan instalasi berlangsung, kontraktor harus
memberi tanda-tanda pada dua set gambar pelaksanaan, atas
segala perubahan terhadap rancangan instalasi semula.
16. Kontraktor harus melakukan general test, terhadap seluruh
pekerjaan listrik dan pengindera kebakaran.
1.2 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan peralatan,
pemasangan, pengujian-pengujian dan perbaikan-perbaikan
selama masa pemeliharaan. Pekerjaan tersebut terdiri dari :
a. Pekerjaan distribusi listrik
□ Panel MDP
□ Panel SDP
□ Panel Penerangan (LP) dan Panel Daya (PP)
b. Kabel distribusi dari panel SDP, panel-panel penerangan (LP)
dan Panel-panel Daya (PP) menggunakan kabel tipe NYY.
c. Pekerjaan penerangan dan kotak-kontak.
□ Armature dan lampunya
□ Saklar-saklar (tunggal, ganda, hotel dan grid switches)
□ Kotak-kontak biasa (KKB)

99
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

□ Kabel instalasi penerangan dan kotak-kontak


□ Pipa instalasi pelindung kabel penerangan dan kotak-kontak
dengan kelengkapannya.
□ Flexible conduit dari kotak-kotak sambung ke titik-titik lampu
d. Pengurusan penyambungan daya listrik
e. Pekerjaan sistem pengindera kebakaran
● Smoke detectors
● Pipa instalasi pelindung kabel beserta kelengkapannya
● Flexible conduit pelindung kabel dari kotak-sambung menuju
detektor
● Kabel instalasi pengindera kebakaran g. Master Control for
Fire Alarm / MCFA
● Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang seluruh
pekerjaan diatas

1.3 GAMBAR-GAMBAR RENCANA
Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum
dari peralatan yaitu kabel, panel, lampu dan lainnya. Penyesuaian
harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari
lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan.

1.4 GAMBAR-GAMBAR TERLAKSANA


Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari
pelaksanaan dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan
tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar kalkir sebagai
gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built drawing
harus segera diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan
selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

100
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

1.5 PERIJINAN DAN PERSYARATAN


a. Kontraktor Pelaksana harus memiliki Surat Ijin Instalasi dari
instansi terkait untuk mengerjakan pekerjaan tertentu. Apabila
tidak memilikinya, maka Kontraktor Pelaksana harus bekerja
sama dengan Sub Kontraktor Pelaksana yang mempunyai
Surat Ijin Instalasi tersebut.
b. Kontraktor Pelaksana harus mempunyai pengalaman yang
cukup untuk melaksanakan pekerjaan, sehingga sistem dapat
bekerja dengan baik.
c. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus
membuat rencana kerja dengan jadwal yang disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang lain. Apabila terjadi sesuatu
perubahan, Kontraktor Pelaksana harus memberikan
pemberitahuan secara tertulis kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi dan mengajukan usulan perubahan.

Syarat-syarat untuk penerimaan bahan-bahan,


peralatan-peralatan, cara pemasangan dan kualitas pengerjaan
harus sesuai dengan satu atau beberapa standard harus dibuat
dengan standar IEC atau standar internasional lainnya seperti :
NFC - Perancis
VDE/DIN - Jerman
NEMA - USA
BS - Inggris
JIS - Jepang
1. Seluruh pekerjaan instalasi harus mengikuti standar dalam
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2020 atau
standar-standar internasional yang tidak bertentangan
dengan PUIL.
2. Seluruh pekerjaan instalasi pengidera kebakaran harus
dilaksanakan mengikuti standar dan peraturan dari Dinas
Penanggulangan Bahaya Kebakaran, PUIL, Depnaker atau
standar internasional lainnya.

101
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Disamping standar dan peraturan-peraturan tersebut di atas,


harus ditaati pula peraturan- peraturan dan hukum setempat
yang ada hubungannya dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut di
atas.

1.6 BAHAN-BAHAN DAN TENAGA PELAKSANA


Semua bahan untuk seluruh pekerjaan ini harus dalam keadaan
100% baru, dalam keadaan baik dan sesuai dengan yang
dimaksud. Contoh bahan harus diserahkan kepada pengawas
sebelum pemasangan.
Kontraktor harus menempatkan di lapangan secara penuh (full
time) seorang koordinator yang ahli di bidangnya,
berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat
mewakili kontraktor dengan predikat baik. Curriculum Vitae
personil tersebut harus diserahkan kepada konsultan pengawas.
Tenaga pelaksana lainnya harus dipilih yang sudah
berpengalaman dan sudah biasa menangani pekerjaan instalasi
ini secara kuat, aman dan rapi.

1.7 BROSUR DAN DATA TEKNIS


Kontraktor harus memberikan brosur peralatan-peralatan yang
akan dipasang, lengkap dengan data teknis serta ukuran-ukuran
fisiknya.

1.8 PEMBOBOBOKAN DAN PEMOTONGAN


Kontraktor bertanggung-jawab terhadap penyempurnaan akibat
dari semua pemotongan dan pembobokan setiap konstruksi
bangunan yang diperlukan untuk konstruksi-konstruksi bangunan
ini, kecuali hanya dalam keadaan khususdan secara jelas
tercantum dalam gambar. Kontraktor tidak diperkenankan
melaksanakan pemotongan dan pemanasan bagian-bagian
struktur tanpa izin tertulis dari pengawas.

102
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

1.9 MASA PEMELIHARAAN


Kontraktor diwajibkan dalam masa pemeliharaan 12 Bulan
diwajibkan melakukan service berkala untuk pekerjaan sebagai
berikut :

No Jenis Pekerjaan Masa Pemeliharaan

1 Genset 4 bulan sekali

2 Panel 6 bulan sekali

103
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

2. PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK


2.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan dan alat-alat,
pemasangan dan perbaikan-perbaikan selama masa
pemeliharaan untuk sistem distribusi daya listrik.
Item pekerjaan tersebut terdiri dari :
□ Panel SDP
□ Panel Daya (PP)
□ Panel Penerangan (LP)
□ Kabel Daya Tegangan Rendah 1 KV
□ Pekerjaan lainnya yang tidak disebutkan disini yang menunjang
pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas
-. Pemberian tanda pengenal Tanda pengenal harus
dipasang yang menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
- Fungsi dari peralatan dalam panel
- Posisi terbuka atau tertutup
- Arah putaran dari handel pengontrol dari switch
- Nama feeder Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak
dapat hilang.
-. Sistem pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak
bertegangan harus dihubungkan menjadi satu secara elektrik
dengan baik. Suatu rel pentanahan sepanjang panel harus
disediakan dan bagian panel berupa metal tersebut diatas
harus dihubungkan. Hubungan antara bagian yang tetap dan
bergerak dilakukan dengan pita tembaga yang fleksibel dan
pita ini harus dilindungi terhadap gangguan mekanis (pintu
dan lain-lain).
Hal-hal di bawah ini harus dihubungkan dengan rel
pentanahan, dengan kawat tembaga berpenampang 50
mm2:
- Pisau switch pentanahan
- Pelindung baja dari kabel tegangan menengah

104
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Rangkaian pentanahan harus tahan terhadap arus hubung


singkat sebesar 14.5 KA selama 1 detik tanpa mengalami
kerusakan.
-. Finishing
Semua mur dan baut harus tahan terhadap karat. Semua
bagian-bagian dari baja harus bersih dan sandbasted, dan
harus dilindungi terhadap karat sebelum diasembled.
Pengecatan harus dengan 2 lapis warna abu-abu atau
warna lain yang disetujui oleh konsultan pengawas.
-. Dokumen-dokumen yang harus diserahkan
● Gambar-gambar kubukel, susunan peralatan,
switchgear, detail-detail pekerjaan sipil yang
berhubungan dengan pekerjaan pemasangan
● Penjelasan-penjelasan teknis
● Daftar spare part yang perlu
-. Garansi
Sertifikat pengetesan harus diserahkan oleh pabrik
pembuat. Bila peralatan-peralatan mengalami
kegagalan-kegagalan dalam pengetesan-pengetasan
yang disyaratkan diatas maka pabrik pembuat
bertanggung-jawab terhadap peralatan yang diserahkan,
sampai peralatan tersebut memenuhi syarat. Setelah
mengalami pengetesan ulang dan sertifikat pengetesan
telah dapat diterima harus disetujui oleh konsultan
pengawas.
-. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik pembuat
menunjukkan sertifikat pengujian yang diakui oleh PLN (LMK)
:
- Test kenaikan temperatur
- Test untuk alat-alat pengamanan Test routin dan
pemeriksaan yang terdiri dari :
- Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai
dengan yang dimaksud

105
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

- Pemeriksaan peralatan interlock dan fungsi kerja


handel-handel
- Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan
interlock
- Pemeriksaan kontinyuitas rangkaian
- Pengujian dengan tegangan
-. Pendidikan dan latihan
Diberikan kepada orang yang ditunjuk pemberi tugas
tentang tata cara pengoperasian dan perawatan.

● Panel Bagi (SDP)


a. Tipe SDP adalah tipe tertutup
b. Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar
lainnya seperti VDE/DIN, BS, NEMA, dan sebagainya.
c. Karakteristik Panel
Tegangan kerja 400 Volt
Tegangan uji 3000 Volt
Tegangan uji impuls 20.000 Volt
Frekuensi 50 Hz
Arus nominal busbar SDP minimal 1.5 kali kapasitas Circuit
Breaker utama.
d. Konstruksi
Panel terbuat dari pelat dengan penguat besi siku atau besi
kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di bagian luar dan
dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu
muda. Busbar disangga secara kokoh dengan bahan
insulator.
Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi
yang berseberangan (atas dan bawah).
Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh
bertegangan harus dihubungkan dengan baik secara elektrik
dengan busbar pentanahan.

106
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Circuit breaker hatus tipe Moulded Case Circuit Breaker


(MCCB) tiga fasa, quick make break dan mempunyai range
yang ditunjukkan dalam gambar. Circuit Breaker di SDP harus
mempunyai kemampuan hubung singkat sebesar 25.000 A
maksimum dan 15.000 minimum.

Semua bagian yang menghantarkan listrik seperti busbar


atau terminal-terminal dan lain-lain harus silver plated atau
dilapisi bahan lain yang mencegah oksidasi. Ujung-ujung
kabel harus mempunyai sepatu kabel tipe compression.

-. Kabel daya tegangan rendah 1 KV


Kabel daya jenis NYFGBY dan NYY kapasitas seperti ditunjukkan
dalam gambar.

-. Pengujian kabel daya tegangan rendah


Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus diuji dengan
pengujian sebagai berikut:
□ Test insulasi
□ Test kontinyuitas
□ Test tahan pentanahan
-. Sistem pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak
bertegangan harus dihubungkan menjadi satu secara elektrik
dengan baik. Rel pentanahan sepanjang panel harus disediakan
dan bagian metal yang disebut diatas harus dihubungkan. Rel
pentanahan dihubungkan dengan kawat tembaga (BC)
berpenampang 50 mm2, dihubungkan dengan rod tembaga
berdiameter sesuai denga gambar, ditanam sedalam 6 m atau
sampai diperoleh tahanan pentanahan maksimum 5 ohm.
-. Garansi

107
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus


diserahkan. Sertifikat tersebut harus menunjukkan bahwa kabel
yang bersangkutan adaah sesuai dengan standar yang berlaku.
Bila kabel yang bersangkutan mengalami kegagalan, maka
pabrik pembuat kabel bertanggungjawab terhadap kabel
tersebut, sampai kabel tersebut berhasil dalam pengetesan
ulang dan diterima baik oleh konsultan pengawas.
-. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang
diperlukan untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan
dalam persyaratan teknis) untuk memberikan performance
yang dikehendaki.

● PANEL DAYA
a. Tipe
PP adalah tipe tertutup
b. Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar lainnya
seperti VDE/DIN, BS, NEMA, dan sebagainya.
c. Karakteristik Panel
Tegangan kerja 400 Volt
Tegangan uji 3000 Volt
Tegangan uji impuls 20.000 Volt
Frekuensi 50 Hz
Arus nominal busbar PP minimal 1.5 kali kapasitas Circuit
Breaker utama.
d. Konstruksi
Panel terbuat dari pelat baja setebal 1.2 mm dengan penguat
besi siku atau besi kanal. Box panel dicat dasar tahan karat di
bagian luar dan dalam, sebelum dicat akhir dengan cat oven
warna abu-abu muda. Busbar disangga secara kokoh
dengan bahan insulator.
Busbar netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi
yang berseberangan (atas dan bawah).

108
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Kotak panel dan benda konduktif lain yang tidak boleh


bertegangan harus dihubungkan dengan baik secara elektrik
dengan busbar pentanahan.
Circuit breaker harus tipe Moulded Case Circuit Breaker
(MCCB) tiga fasa dan Miniature Circuit Breaker (MCB) satu
fasa, quick make break dan mempunyai range yang
ditunjukkan dalam gambar.
Circuit Breaker di PP harus mempunyai kemampuan hubung
singkat sebesar 25.000 A maksimum dan 15.000 minimum.
Semua bagian yang menghantarkan listrik seperti busbar
atau terminal-terminal dan lain-lain harus silver plated atau
dilapisi bahan lain yang mencegah oksidasi. Ujung-ujung
kabel harus mempunyai sepatu kabel tipe compression.
e. Kabel daya tegangan rendah 1 KV Kabel daya jenis NYY
kapasitas seperti ditunjukkan dalam gambar.
f. Pengujian kabel daya tegangan rendah Sebelum dan
sesudah dipasang, kabel TR harus diuji dengan pengujian
sebagai berikut : □ Test insulasi
□ Test kontinyuitas
□ Test tahan pentanahan
g. Sistem pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak
bertegangan harus dihubungkan menjadi satu secara elektrik
dengan baik. Rel pentanahan sepanjang panel harus
disediakan dan bagian metal yang disebut diatas harus
dihubungkan. Rel pentanahan dihubungkan dengan kawat
tembaga (BC) berpenampang 50 mm2 , dihubungkan
dengan rod tembaga berdiameter sesuai denga gambar,
ditanam sedalam 6 m atau sampai diperoleh tahanan
pentanahan maksimum 5 ohm.

109
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

h. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus
diserahkan. Sertifikat tersebut harus menunjukkan bahwa
kabel yang bersangkutan adaah sesuai dengan standar yang
berlaku. Bila kabel yang bersangkutan mengalami kegagalan,
maka pabrik pembuat kabel bertanggungjawab terhadap
kabel tersebut, sampai kabel tersebut berhasil dalam
pengetesan ulang dan diterima baik oleh konsultan
pengawas.
i. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang
diperlukan untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan
dalam persyaratan teknis) untuk memberikan performance
yang dikehendaki.

● PANEL PENERANGAN (LP)


a. Tipe
LP adalah tipe tertutup
b. Standar
Panel harus dibuat mengikuti standar IEC dan standar
lainnya seperti VDE/DIN, BS, NEMA, dan sebagainya.
c. Karakteristik Panel
Tegangan kerja 400 Volt
Tegangan uji 3000 Volt
Tegangan uji impuls 20.000 Volt
Frekuensi 50 Hz
Arus nominal busbar LP minimal 1.5 kali kapasitas Circuit
Breaker utama.
d. Konstruksi

110
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Panel dengan penguat besi siku atau besi kanal. Box panel
dicat dasar tahan karat di bagian luar dan dalam, sebelum
dicat akhir dengan cat oven warna abu-abu muda. Busbar
netral dan busbar pentanahan dipasang pada sisi yang
berseberangan (atas dan bawah).
Pintu panel harus memunyai engsel di sebelah kanan. Di
sebelah kiri dilengkai handel dan kunci Kotak panel dan
benda konduktif lain yang tidak boleh bertegangan harus
dihubungkan dengan baik secara elektrik dengan busbar
pentanahan.
e. Kabel daya tegangan rendah 1 KV Kabel daya NYY seperti
kapasitas seperti ditunjukkan dalam gambar.
f. Pengujian kabel daya tegangan rendah Sebelum dan
sesudah dipasang, kabel TR harus diuji dengan pengujian
sebagai berikut
□ Test insulasi
□ Test kontinyuitas
□ Test tahan pentanahan
g. Sistem pentanahan
Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak
bertegangan harus dihubungkan menjadi satu secara
elektrik dengan baik dan dihubungkan dengan kawat
tembaga (BC) berpenampang 50 mm2, dihubungkan
dengan rod tembaga berdiameter sesuai dengan gambar,
ditanamsedalam6matau sampai diperoleh tahanan
pentanahanmaksimum5 ohm.

111
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

h. Garansi
Sertifikat pengetesan dari pabrik pembuat kabel harus
diserahkan. Sertifikat tersebut harus menunjukkan bahwa
kabel yang bersangkutan adaah sesuai dengan standar
yang berlaku. Bila kabel yang bersangkutan mengalami
kegagalan, maka pabrik pembuat kabel bertanggungjawab
terhadap kabel tersebut, sampai kabel tersebut berhasil
dalam pengetesan ulang dan diterima baik oleh konsultan
pengawas.
i. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang
diperlukan untuk pekerjaan ini (meskipun tidak disebutkan
dalam persyaratan teknis) untuk memberikan performance
yang dikehendaki

a. Kabel instalasi Pada umumnya kabel instalasi kotak-kontak


dan penerangan harus kabel inti tembaga dengan insulasi
PVC, satu inti atau lebih (NYY dan NYA). Kabel harus
mempunyai penampang minimum 2.5 mm2.
Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan
dalam PUIL sebagai berikut :
- fasa R,S,T : merah, kuning, hitam
- netral : biru
- pembumian : kuning Hijau

Sambungan kabel harus dibuat baik secara listrik dengan


menggunakan konus penyambungan (lasdop) plastik atau
konektor lain yang disetujui pengawas. Sambungan kabel
hanya boleh dilakukan dalam kotak penyambungan
(T-doos) . Di dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel.

112
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

b. Pipa instalasi pelindung kabel


Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC
conduit khusus untuk instalasi listrik. Pipa, elbow, junction
box dan kelengkapan lainnya harus seauai antara satu dan
lainnya. Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25 mm.
Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara
junction box dan armature lampu.

3. PENERANGAN DAN KOTAK-KONTAK


3.1 BAHAN DAN PERALATAN
a. Lampu dan armature
Lampu dan armature harus sesuai dengan yang dimaksudkan
seperti dalam gambar detail elektrikal.
Semua armature lampu yang terbuat dari bahan metal harus
mempunyai terminal pembumian.

- Semua lampu fluoroscent dan lampu discharge perlu


dikompensasi dengan kapasitor karena tidak dipenuhi
dengan capasitor bank.
- Reflektor harus mempunyai pemantul yang baik.
- Box tempat ballast, starter dan terminal block harus cukup
besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang
ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan kerja dan umur
teknis komponen lampu. Ventilasi dalam box harus cukup.
- Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atau
klem-klem tersendiri sehingga tidak menempel pada
ballast.Box terbuat dari plat baja tebal minimum 0.5 mm di
cat warna dasar tahan karat, kemudian di cat akhir dengan
cat oven warna putih atau warna lain yang disetujui.
- Ballast tipe elektronik harus mempunyai dudukan yang kuat
dalam lampu, tetapi mudah dibuka untuk diperiksa atau
diangkat.
- Tabung lampu fluorescent type Led

113
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

b. Pengetesan Test penyalaan dilaksanakan setelah instalasi


terpasang. Pada test penyalaan ini akan diuji mutu instalasi.
c. Jaringan instalasi
Proses pemasangan jaringan dengan menggunakan kabel tanah
mengikuti ketentuan ketentuan sebagai berikut :
1. Pemasangan kabel tanah di dalam tanah harus dilakukan
dengan cara sedemikian rupa sehingga kabel tersebut
terhindar dari kerusakan mekanis dan kimiawi yang
mungkin timbul ada tempat dimana kabel tanah tersebut
terpasang.
2. Pelaksanaan penanaman kabel yang tidak dapat
memenuhi kedalaman 1.20 meter, maka penanaman
kabelnya dilakukan sebagai berikut :
Minimum 0.80 meter di bawah permukaan tanah pada
jalan-jalan yang dilewati kendaraan.
Minimum 0.60 meter di bawah permukaan tanah pada
jalan-jalan yang tidak dilewati kendaraan (pedestrian).
Kabel tanah harus diletakkan pada pasir atau tanah halus,
galian tanah tersebut harus stabil, kuat dan rata dengan
ketentuan tebal lapisan pasir atau tanah halus tersebut
tidak lebih dari 10 cm di sekeliling kabel tanah tersebut.

Pada bagian atas pasir urug halus dipasang beton cetak


pelindung kabel dengan ukuran 40 cm x 20 cm x tebal 7 cm
atau sesuai gambar perencanaan. Pada kondisi dimana
terdapat kabel PLN tegangan menengah atau tinggi dan
kabel telekomunikasi maka kabel tanah harus ditempatkan
di atas kabel PLN (jarak 30 cm) dan kabel telekomunikasi
(jarak 3 cm).

114
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Pada persilangan dimana terdapat kabel tanah dan kabel


lainnnya harus diambil salah satu tindakan pengamanan
yang disebutkan dalam ketentuan di bawah ini, keculai jika
salah satu kabel tanah yang bersilangan itu terletak dalam
satu saluran pasangan batu beton atau semacam itu yang
mempunyai tebal dinding sekurang-kurangnya 6 cm.
1. Di atas kabel tanah yang terletak di bawah, harus
dipasang tutup pelindung dari lempengan atau pipa
beton atau sekurang-kurangnya dari bahan yang
tahan lama atau yang sedrajat.
2. Di atas kabel yang terletak di atas, dipasang pipa
belah beton atau dari bahan lain yang cukup kuat,
tahan lama dan tahan api. Pipa belah ini harus
dipasang menjorok keluar sekurang-kurangnya 0.5
meter dari kabel yang terletak di bawah diukur dari
sisi luar kabel.

d. Kotak-kontak Biasa (KKB)


Kotak-kontak Biasa (KKB) yang dipakai adalah kotak-kontak satu
fasa.
Semua kotak-kontak harus memiliki terminal fasa, netral dan
pentanahan. Kotak-kontak harus dari satu tipe yaitu untuk
pemasangan rata dinding dengan rating 250 Volt, 10 Amp.

e. Sakelar dinding

f. Sakelar harus dari satu tipe yaitu untuk pemasangan rata dinding,
tipe rocker, mempunyai rating 250 volt, 10 Amp dari jenis single
atau doble gangs atau multiple gangs (grid switches), RCS.

g. Kotak untuk sakelar dan kotak-kontak


Kotak harus dari bahan baja dengan kedalaman minimal 35 mm.
Kotak harus mempunyai terminal pentanahan.

115
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Sakelar dan kotak-kontak terpasang pada kotak dengan


menggunakan baut. Pemasangan dengan cakar yang
mengembang tidak diperbolehkan.

h. Kabel instalasi
Pada umumnya kabel instalasi kotak-kontak dan penerangan
harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih
(NYY dan NYA). Kabel harus mempunyai penampang minimum
2.5 mm2.
Kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan dalam PUIL
sebagai berikut :
- fasa R,S,T : merah, kuning, hitam
- netral : biru
- pembumian : kuning Hijau
Sambungan kabel harus dibuat baik secara listrik dengan
menggunakan konus penyambungan (lasdop) plastik atau
konektor lain yang disetujui pengawas.
Sambungan kabel hanya boleh dilakukan dalam kotak
penyambungan (T-doos) .
Di dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel.

i. Pipa instalasi pelindung kabel


Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit
khusus untuk instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan
kelengkapan lainnya harus seauai antara satu dan lainnya.
Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25 mm. Pipa flexible
harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box dan
armature lampu.

116
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

3.2 PEMASANGAN
A. Pemasangan lampu-lampu
- Semua fixture penerangan dan
perlengkapan-perlengkapan harus dipasang oleh
tukangtukang yang berpengalaman dengan cara yang
harus disetujui oleh pengawas dan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
- Pada waktu diselesaikan pemasangan fixture penerangan,
seluruhnya harus dalam keadaan baik dan siap untuk
bekerja dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua
cacat / kekurangan.
- Pada waktu pemeriksaan akhir semua fixture dan
perlengkapan harus siap menyala.
- Semua fixture dan perlengkapan harus bersih dari debu,
plester dan lain-lain.
- Semua reflektor, kaca, panil pinggir atau bagian-bagian
lain yang rusak sebelum pemeriksaan akhir harus diganti
oleh kontraktor tanpa tambahan biaya.

B. Sakelar dan Kotak-kontak Biasa


Kecuali tercatat dan dipersyaratkan lain, tinggi pemasangan
sakelar adalah 150 cm dari permukaan lantai dan untuk
kotak-kontak biasa harus 40 cm dari permukaan lantai. Apabila
ada lebih dari lima sakelar dinding atau kotak-kontak biasa
ditempatkan pada lokasi yang sama, maka dua deret
kotak-kontak tunggal, ganda atau multi gangs harus dipasang
satu diatas yang lain dan titik tengah deretan tersebut harus
berda 1.45 cm di atas permukaan lantai. Kotakkontak biasa dekat
pintu atau jendela harus dipasang 20 cm dari pinggir kusen pada
sisi kunci seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar arsitektur,
kecuali ditunjukkan lain oleh pengawas.

117
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

3.2 PENGUJIAN
Pengujian seluruh sistem diselenggarakan setelah seluruh pekerjaan
selesai. Pengujian sistem terdiri dari :
- Pengujian sambungan-sambungan
- Pengujian tahanan isolasi tiap sirkit
- Pengujian tahanan pembumian
- Pengujian pemberian tegangan
Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian dilaksanakan,
kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan prosedur pengujian
kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Pengujian
harus disaksikan oleh pengawas.
Kontraktor harus membuat catatan mengenai hasil pengujian.
Segala biaya untuk penyelenggaraan pengujian ditanggung oleh
kontraktor.
Kontraktor harus melakukan general test penerangan selama 3 x 24
jam.

4. SISTEM PENGINDERA KEBAKARAN


4.1 LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, alat-alat, pemasangan,
pengujian dan perbaikanperbaikan selama masa pemeliharaan
sistem untuk pekerjaan pengindera kebakaran.
Pekerjaan ini mencakup :
Sistem pengindera kebakaran konvensional
a. Peralatan pengindera kebakaran
- Manual push button
- Alarm bell
- Smoke detector
- Master Control for Fire Alarm / MCFA
b. Instalasi sistem pengindera kebakaran
- Kabel instalasi
- Pipa pelindung kabel

118
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

4.2 GAMBAR-GAMBAR RENCANA


Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak, instalasi
dan lain-lain. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena
keadaan sebenarnya dari lokasI, jarak-jarak dan ketinggian
ditentukan oleh kondisi lapangan.

4.3 GAMBAR-GAMBAR SESUAI PELAKSANAAN


Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari
pelaksanaan dan penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan
tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar kalkir sebagai
gambar sesuai pelaksanaan (as built drawing). As built drawing
harus segera diserahkan kepada pengawas setelah pekerjaan
selesai beserta blue printnya sebanyak 3 set.

4.4 STANDAR DAN PERATURAN


Seluruh pekerjaan sistem pengindera kebakaran harus mengikuti
standar PUIL terbitan terakhir, Dinas Pemadam Kebakaran,
Depnaker dan peraturan serta hukum setempat mengenai
pekerjaan ini.

4.5 BAHAN-BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA


Bahan-bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam
kedaan baru dan baik sesuai dengan yang dimaksud. Contoh
bahan, brosur dan gambar kerja (shop drawing) harus diserahkan
kepada pengawas 2(dua) minggu sebelum pemasangan.
A. Detector Heat detector dengan kenaikan suhu bertahap (Rate
of Temperature Rise). Rate of temperature rate detector harus
dapat bekerja pada kenaikan suhu bertahap maksimum 10oC
per menit.
B. Alarm Bel Bel penunjuk zone harus dari jenis vibrating bell,
menghasilkan bunyi berdering tidak kurang dari 90 dB dari
jarak 1 meter. Mekanisme kerja bel harus sepenuhynya tertutup
dan harus kedap debu dan air.

119
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

C. Announciator Kapasitas anounciator adalah SESUAI GAMBAR.


D. Kabel Kabel daya dan kabel kontrol harus dari Merk Supreme,
Kabelindo, Kabel Metal ,Tranka kabel. Untuk instalasi di dalam
gedung menggunakan jenis NYA dan untuk instalasi di luar
gedung menggunakan kabel tanah. Kabel instalasi minimal
berukuran 1.5 mm2.
E. Pipa pelindung instalasi kabel
Pipa instalasi pelindung kabel yang dipakai adalah PVC conduit
khusus untuk instalasi listrik. Pipa, elbow, junction box dan
kelengkapan lainnya harus seauai antara satu dan lainnya.
Diameter yang dipakai adalah 20 mm dan 25 mm. Pipa flexible
harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box
dan armature lampu.
F. Tambahan
Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang
perlu untuk pekerjaan ini meskipun tidak disebutkan dalam
persyaratan teknis khusus untuk mencapai performance yang
dikehendaki.

4.6 PENGUJIAN
Kontraktor harus melakukan semua pengujian untuk
mendemonstrasikan bahwa bekerjanya kabel dan material yang
telah selesai dipasang memang benar-benar memenuhi
persyaratan. Kontraktor harus menyediakan personil dan
peralatan yang perlu untuk melakukan pengujian. Pengujian untuk
sistem pengindera kebakaran terdiri dari :
1. Pengujian instalasi
- Uji kontinyuitas
- Uji tahanan insulasi
2. Pengujian simulasi kerja peralatan dan sistem
Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pengujian
dilaksanakan, kontraktor harus sudah mengajukan jadwal dan
prosedur pengujian kepada pengawas untuk mendapatkan
persetujuan. Pengujian harus disaksikan oleh pengawas.

120
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

Kontraktor harus membuat catatan mengenai hasil pengujian.


Segala biaya untuk penyelenggaraan pengujian ditanggung
oleh kontraktor.
OUTLINE SPEK
PROYEK : LABORATORIUM BBUSKP
LOKASI : JAKARTA

121
Rencana Kerja dan Syarat - Syarat Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan : Laboratorium Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian, Jakarta Timur

122

Anda mungkin juga menyukai