Anda di halaman 1dari 28

SPESIFIKASI TEKNIS

KEGIATAN : PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE/GORONG-GORONG


PEKERJAAN : PERENCANAAN DRAINASE TAN MALAKA

I.SYARAT – SYARAT TEKNIS UMUM


PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN

Sarana Pekerjaan : Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus


menyediakan:
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Alat–alat Bantu pelaksanaan ,alat-alat pengangkut yang
dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Bahan–bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk
setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada
waktunya.
Cara pelaksanaan :
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan –
ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat – syarat ( RKS ),Gambar Rencana,Berita
Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk Direksi teknis proyek.

PASAL 2
PERALATAN YANG DIBUTUHKAN

Adapun Peralatan Utama Minimal yang dibutuhkan dalam Pekerjaan ini adalah
1.Beton Molen Kap. min 0,25 m3 1 Unit
2.Alat Bantu Sesuai Kebutuhan
3.Waterpas 1 Set
PASAL 3
SISTEM MANAJEMEN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Kelengkapan Peralatan Keselamatan Kerja (SMK3) yang disyaratkan dalam Dokumen
Perencanaan
2. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat – obatan menurut syarat – syarat
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang selalu dalam keadaan siap
digunakan dilapangan untuk mengatasi kemungkinan musibah bagi semua petugas
dan pekerja dilapangan.
3. Segala hal yang menyangkut jaminan social dan keselamatan para pekerja wajib
diberikan oleh kontraktor sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang
berlaku

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


PASAL 4
PERSONIL MANAGERIAL

Adapun Personil Managerial yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah


1. Site Manager, Pendidikan Miinimal SMA/SMK/Sederajat, Memiliki Sertifikat
Pelaksana Bangunan Air (TA 022), Pengalaman Minimal 1 Tahun, 1 Orang
2. Manager Teknik, Pendidikan Minimal SMA/SMK Bangunan/Sederajat, Memiliki
Sertifikat Pelaksana Bangunan Air (TA 022), Pengalaman Minimal 1 Tahun, 1
Orang
3. Petugas K3 Konstruksi, Pendidikan Minimal SMA/SMK/Sederajat, Memiliki Sertifikat
Petugas K3 Konstruksi,1 Orang
4. Manager Administrasi dan Keuangan, Pendidikan Minimal SMA/SMK/Sederajat
Sederajat, Pengalaman Minimal 1 Tahun, 1 Orang

PASAL 5
WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah Sesuai Kontrak

PASAL 6
PERSYARATAN BAHAN
1. Papan Plank Proyek
Papan Nama Kegiatan sepanjang tidak ditentukan lain papan nama proyek harus
dibuat sesuai dengan peraturan pemerintah daerah setempat, dengan ukuran
0.6x1.2 m yang mencantumkan antara lain nama proyek, nama pekerjaan, biaya
pelaksanaan, waktu pelaksanaan, nama kontraktor dan lain-lain. Plank proyek
terbuat dari bahan cetak spanduk Flexi Korea dengan bingkai dan tiang kayu yang
digunakan kayu klas II
2. Semen (PCC)
 Kualitas, semen portland yang digunakan adalah yang disetujui Direksi
dan telahmemenuhi syarat Standar Indonesia (N.I.8) atau memenuhi
standar mutu dan cara Uji Semen Portland (SII-0013-81). Semen
yang digunakan hasil produk (Semen Padang) dan tidak boleh
memakai semen (PCC) yang sudah mengeras (Sweping) khusus untuk
mengerjakan beton konstruksi harus memakai mutu yang sejenis dan
memenuhi syarat teknis.
 Banyaknya semen yang dipergunakan disesuaikan dengan jumlah
takaran yang diperlukan pada setiap jenis pekerjaan. Pelaksana harus
mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran semen dari gudang
penyimpanan yang digunakan untuk tiap jenis pekerjaan pada hari
itu.
 Penyimpanan semen harus ditempatkan dalam gudang yang
terlindung dari cuaca dan bebas dari kelembaban udara, mempunyai
lantai penyimpanan maksimal 30 cm diatas tanah. Penumpukan dalam
zak semen tidak boleh lebih dari 2 m tingginya

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


3. Agregat Halus (Pasir)
 Pasir untuk pasangan batu dan beton harus bebas dari gumpalan
tanah liat, bahan- bahan organik, asam, garam, alkali dan bahan-
bahan lainnya yang merupakan substansi perusak. Jumlah
prosentase dan segala substansi yang merugikan adalah tanah
berbutir halusberatnya tidak boleh lebih dari 5%, menurut
pemeriksaan laboratorium, atau memenuhi SII-0052-80 tentang
“Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”.
 Gradasi pasir untuk campuran beton disesuaikan dengan syarat-syarat
pada SNI 7656-2012 tentang “Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk
Beton Normal, Beton Berat dan Beton Massa”.

4. Agregat Kasar (Kerikil Saring, Batu Pecah/Belah)


 Agregat harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus,
mudah pecah, tipis, mengandung alkali dan bahan-bahan organis
lainnya sesuai SII-0052-80 tentang Mutu dan Cara Uji Agregat
Beton.
 Bagian yang aus tidak melebihi 50% berat agregat sesuai dengan
pengujian mesin Los Angeles (Abrams Test).
 Bagian agregat yang pipih dan lonjong tidak melebihi 5% berat
agregat, dan permukaan agregat harus kasar, massif, solid dan tidak
berpori.
 Ukuran butir antara 20 mm sampai dengan 40 mm dengan susunan
gradasi dan persyaratannya sesuai dengan SNI 7656-2012 tentang
“Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton Berat dan
Beton Massa”..

5. Baja tulangan
 Baja tulangan yang dipakai adalah minimal harus sesuai dengan PBI
1971, bermerk SNI dan produksi Krakatau Steel (menggunakan baja
KS) dengan mutu sebagai berikut :

Diameter Jenis Barang Mutu Tau (To, 2)


8, 10, 12, mm Polos 24 2.400 Kg/cm2
Ulir 2.400 Kg/cm2
16, 19 mm 39

Keterangan :
Tau : tegangan leleh karakteristik
To. 2 : tegangan karakteristik yang memberikan tegangan tetap 0.20 %
 Kawat beton untuk pengikat beton harus terbuat dari baja lunak
dengan diameter minimal 1 (satu) mm yang telah dipijarkan terlebih
dahulu dan tidak menempuh seng.
 Besi dan kawat beton seperti dimaksud diatas harus bebas dari
kotoran-kotoran, karat, minyak, cat, kulit giling serta bahan lain yang

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


mengurangi daya lekat terhadap beton.
Sambungan dan panjang kawat besi beton harus sesuai dengan SNI
07-2052-2017 tentang “Baja Tulangan Beton” dan buku Pedoman
Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur
Tembok Bertulang untuk Gedung 1983

6. Air
 Air yang dipakai untuk campuran beton, spesi/mortel, plesteran dan
pasangan lainnya harus bebas dari lumpur, minyak asam, bahan
organik, garam dan kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat
merusak konstruksi. Air got tidak boleh dipakai, sebaiknya dipakai air
dari sumur, PAM atau disesuaikan dengan standar yang berlaku pada
SNI 2847-2019 tentang “Persyaratan Beton Struktural untuk
Bangunan Gedung”

7. Kayu
Pekerjaan ini meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat-alat, dan
bahan-bahan, serta pembuatan dan pemasangan pekerjaan kayu
arsitektural yang terdiri dari:
 Pekerjaan kayu kasar. Kayu untuk pekerjaan ini adalah kayu Kelas IV
Marsawa.
 Pekerjaan kayu halus, adalah kayu Kelas IV Marsawa.
Lembaran kayu tripleks Spesifikasinya adalah :
 semua tripleks mempunyai permukaan yang rata, bebas dari
goresan, retak, dan noda;
 tripleks harus memiliki kekuatan rekat yang tahan terhadap air
dan cuaca, venir muka dan belakang berkualitas sama, dari mutu
IBB standar SII-0404, dan berasal dari merek dagang yang dikenal
baik;
 kayu lapis yang digunakan harus memiliki ketebalan sesuai dengan
petunjuk gambar kerja dan digunakan di tempat-tempat seperti
ditunjukkan dalam gambar kerja;
 semua alat pengencang seperti paku sekrup, baut angkur, dan
lainnya harus dari baja lapis galvanis/antikarat dalam ukuran sesuai
dengan petunjuk gambar kerja atau kebutuhan standar yang
berlaku;
 semua lem dan perekat harus dari jenis kedap air.
 Pekerjaan kayu lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja.

Persyaratan Bahan Kayu


 Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering, lurus,
tanpa cacat mata kayu, putih kayu, dan tidak pecah dan retak.
 Kayu untuk jenis yang ditentukan harus berkualitas baik, kelas
awet, dan kelas kuat sesuai dengan PKKI dan jenis pekerjaan
seperti tersebut dalam daftar. Kayu harus bebas getah, celah, mata

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


kayu besar yang lepas atau mati, susut pinggirannya, dan cacat
yang parah.
 Sebelum pelaksanaan, material yang akan digunakan harus sesuai
dengan contoh yang disetujui konsultan pengawas. Contoh bahan
harus diserahkan kepada pengawas lapangan untuk disetujui terlebih
dahulu sebelum pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan. Semua
kayu, kayu lapis dan papan harus terjamin kualitas dan kadar air
yang disyaratkan.

PASAL 7
PENGATURAN TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Dalam melaksanakan kegiatan/ pekerjaan,kecuali bila ditentukan lain dalam


rencana Rencana Kerja dan Syarat – syarat ( RKS ) ini,berlaku dan mengikat
ketentuan – ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya
:
- PERPRES 16 tahun 2018 dengan lampiran – lampiran
- Permen PUPR No 7 Tahun 2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi
- SE PUPR No 66 Tahun 2015 Tentang Biaya Penyelenggaraan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum
- SNI 2847-2019 tentang “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan
Gedung”
- SNI 7656-2012 tentang “Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal,
Beton Berat dan Beton Massa”..
- SNI 07-2052-2017 tentang “Baja Tulangan Beton”
- Permen PUPR No. 12 Tahun 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ( PBI 71 )
- Peraturan Kontruksi Baja yang berlaku di Indonesia
- Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik ( PUIL ) 1979 dan PLN
setempat
- Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jadwal / Instansi
Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan Bangunan.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 tersebut diatas berlaku dan
mengikat.
3. Gambar Bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana dan telah disyahkan oleh
pemberi tugas dan Pengelola Teknis Proyek.
4. Kelengkapan Bestek :
a. Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS).
b. Berita Acara Penjelasan ( Aanwijzing ).
c. Surat Penawaran beserta lampiran – lampiranya.
d. Jadwal Pelaksanaan ( Time Schedulle ) yang telah disetujui oleh Pemberi

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


tugas.

PASAL 8
PENJELASAN GAMBAR BESTEK DAN RKS

1. Kontraktor dan Konsultan Pengawas diharuskan meneliti rencana gambar bestek


dan rencana kerja dan syarat–syarat (RKS), termasuk penambahan/pengurangan
atau perubahan yang tercantum dalam berita acara Aanwijzing.
2. Bila terdapat perselisihan antara bestek dengan rencana kerja dan syarat – syarat
(RKS), maka yang mengikat adalah rencana kerja dan syarat – syarat ini.
3. Bila terdapat perbedaan antara rencana gambar bestek yang satu dengan rencana
gambar bestek yang lain, maka diambil rencana gambar bestek yang ukuran
skalanya lebih besar.
4. Bila perbedaan – perbedaan tersebut diatas menimbulkan keragu-raguan, sehingga
akan menimbulkan kesalahan – kesalahan dalam pekerjaan, maka harus segera
dikonsultasikan kepada Konsultan Pengawas atau Konsultan Perencana dan
keputusan – keputusannya harus dilaksanakan.

PASAL 9
PERSIAPAN DILAPANGAN

1. Kontraktor harus membuat Direksi Keet/Kantor lapangan dan menyediakan


ruangan untuk Rapat Lapangan
2. Kontraktor harus membuat bangsal kerja dan gudang penyimpanan barang –
barang yang dapat dikunci dan tempatnya diatur sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu aktifitas lapangan.

PASAL 10
JADWAL PELAKSANAAN (TIME SCHEDULE)

1. Sebelum pekerjaan bangunan dimulai, maka kontraktor wajib membuat jadwal


pelaksanaan (time schedule) yang membuat uraian pekerjaan, waktu pekerjaan,
bobot pekerjaan dan grafik hasil pekerjaan secara terperinci serta jadwal
penggunaan bahan bangunan dan tenaga kerja.
2. Untuk pelaksanaan pekerjaan yang terperinci, Pelaksanan Kontraktor :
 Harus membuat rencana kerja harian, mingguan, bulanan yang
diketahui/disetujui oleh Konsultan Pengawas Lapangan dan direksi teknis
 Harus membuat gambar kerja (shop drawing), untuk pegangan/pedoman bagi
kepala tukang yang harus diketahui/disetujui oleh Konsultan Pengawas
Lapangan dan Direksi Teknis.
 Harus membuat daftar yang memuat pemasukan bahan bangunan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan bangunan .
3. Rencana Kerja (time schedule) diatas harus mendapat persetujuan konsultan
pengawas dan Direksi Teknis.
4. Rencana Kerja (time schedule) harus selesai dibuat kontraktor paling lambat 7 hari

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


setelah SPK diterima.
5. Kontraktor harus memberikan salinan Time Schedule kepada konsultan pengawas,
pemberi tugas dan 1 (satu) lembar dipasang dibangsal kerja dan dan ditempel di
kantor lapangan.
6. Konsultan pengawas akan menilaiprestasi pekerjaan kontraktor berdasarkan Time
Schedule yang ada dan kontraktor harus membuat grafik prestasi/kemajuan
pekerjaan realisasi setiap minggu.

PASAL 11
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

1. Pekerjaan tambah/kurang (contract change order) diberitahukan dan diajukan


dengan tertulis oleh kontraktor kepada konsultan pengawas dan direksi teknis.
2. Pekerjaan tambah/kurang (contract change order) setelah disetujui bersama
dengan konsultan pengawas dan direksi teknis dan pemberi tugas baru disyahkan
dan dibuatkan kontrak addendum/cco.
3. Buku harian merupakan perintah tertulis dari konsultan pengawas dan pemberi
kerja dan harus dilaksanakan oleh kontraktor
4. Untuk pekerjaan tambah tidak dijadikan alasan penyebab keterlambatan
penyerahan pekerjaan, tetapi bisa sebagai pertimbangan perpanjangan waktu
karena adanya pekerjaan tambah tersebut.

PASAL 12
SYARAT – SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

1. Semua bahan–bahan/material bangunan yang akan digunakan dan didatangkan


harus memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dan spesifikasi teknis dan
persetujuan pengawas dan direksi teknis.
2. Kontraktor mengajukan form persetujuan pemakaian material dan bahan bersama
sampel dari material dan bahan tersebut kepada pengawas dan direksi teknis.
3. Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan kontraktor wajib
memberitahukan.
4. Semua bahan bangunan yang akan dipergunakan harus diperiksa oleh konsultan
pengawas dan direksi teknis untuk mendapatkan persetujuan.
5. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh kontraktor dilapangan
pekerjaan,tetapi ditolak pemakaiannya oleh konsultan pengawas,harus segera
dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat–lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam
terhitung dari jam penolakan.
6. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor,tetapi ditolak
pemakainya oleh konsultan pengawas, pekerjaan tersebut harus dibongkar
selambat – lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam terhitung dari jam penolakan.
7. Apabila konsultan pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan lebih
lanjut,konsultan pengawas berhak mengirim bahan – bahan ke Balai Penelitian
Bahan – Bahan (Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya penelitian
menjadi tanggungan kontraktor apapun hasil penelitian bahan tersebut.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


PASAL 13
PEMERIKSAAN PEKERJAAN

1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan telah


selesai,akan tetapi belum diperiksa oleh konsultan pengawas,kontraktordiwajibkan
meminta persetujuan kepada konsultan pengawas. Apabila konsultan pengawas
telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut,kontraktor dapat meneruskan
pekerjaan tersebut
2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2x24 jam tidak dipenuhi konsultan
pengawas, kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang
seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh konsultan pengawas.Hal ini
kecuali bila konsultan pengawas minta perpanjang waktu.
3. Bila kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini konsultan pengawas berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya
pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggung jawab kontraktor.

II. SYARAT – SYARAT TEKNIS KHUSUS


A.PEKERJAAN PENDAHULUAN
1.PEMBERSIHAN LOKASI
a. Sebelum Pekerjaan dimulai,Lokasi Pekerjaan harus dibersihkan sesuai Rencana
b. Lapangan yang dipakai untuk bangunan ini harus dibersihkan terlebih dahulu dari
Tumbuhan,Akar-Akaran,Tanah Berhumus atau Berlumpur,dalam batas Lokasi
Pekerjaan.
c. Bahan-bahan Sisa Pembersihan / Bongkaran Harus pada point 1.b harus
Disingkirkan dari Lokasi Pekerjaan
d. Bila menurut Pengawas lapangan atau Kontraktor ada Pohon atau Tumbuhan
yang tidak perlu Disingkirkan maka harus Dikonsultasikan Dengan Pemberi
Tugas.
e. Pembersihan Lokasi Dinyatakan Selesai bila telah Mendapat Persetujuan dari
Pengawas Lapangan.

2.PENGUKURAN ULANG
a. Untuk Pekerjaan Pengukuran Ulang perlu diperhatikan Gambar Rencana dan
Bestek.
b. Untuk Menentukan Titik Elevasi Ditentukan setelah Mendapat Persetujuan direksi.
c. Untuk Menentukan Titik Sumbu / Tengah harus dipasang patok-patok Kayu ,yang
ditanamkan Sedemikian rupa sehingga tidak bergerak dan diberi cat
merah,ditengah permukaan Patok diberi Paku.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


d. Peil Lantai Disesuaikn Dengan Ukuran / Dimensi Saluran pada gambar Rencana
masing – masing Ruas.Semua Pekerjaan yang Berhubungan dengan Pengukuran
Ulang ini harus di ketahui dan Disetujui Oleh Direksi Teknis.

3.KONSTRUKSI BOWPLANK :
a. Pek.Konstruksi Bowplank,perlu Diperhatikan Gambar Rencana Dan Bestek.
b. Bowplank harus terpasang Kuat agar Tidak dapat bergeser.Karena Ketepatan
Titik Sumbu Bangunan Saluran Tergantung Dengan Konstruksi Bowplank.
c. Konstruksi Bowplank dari Bahan Kayu Yang Kuat dan Berkwalitas Baik.
d. Bagian Atas Bowplank Harus Rata dan Lurus.
e. Pembuatan Bowplank Dinyatakan Selesai apabila mendapat Persetujuan dari
Direksi Teknis.

4.PAPAN NAMA PROYEK / PLANK PROYEK :


Kontraktor Pelaksana Harus Membuat / Memasang Papan Plank Proyek menurut
petunjuk Direksi Teknis paling Lama 7 ( Tujuh ) hari setelah Pekerjaan dimulai.Papan
Nama Proyek / Plank Proyek Tersebut Harus memuat Informasi Pekerjaan Seperti :
a. Nama Proyek
b. Nama Kontraktor Pelaksana
c. Jumlah Biaya Borongan ( Kontrak )
d. Jangka Waktu Pelaksanaan
e. Nama Direksi Lapangan
f. Dll yang Dianggap Perlu.

5.PEKERJAAN PEMBONGKARAN
a. Membongkar bagian – bagian Saluran Drainase yang tidak layak lagi dipertahankan
dan membutuhkan pergantian baru antara lain :
a. Bongkaran Saluran Drainase Lama
b. Pembongkaran Beton Jembatan Masyarakat Lama
c. Pembongkaran Gorong-Gorong
d. Dll yang Dianggap Menggangu atau Sudah Tidak Berfungsi

b. Mempertahankan bagian – bagian lama yang tidak termasuk pembongkaran sesuaii


dengan gambar atau mendapat persetujuan dari Direksi /Pengawas.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


c. Semua hasil bongkaran harus disingkirkan dari lokasi agar tidak mengganggu
kegiatan yang berkenaan dengan pekerjaan ini.
d. Pelaksana pekerjaan harus berhati – hati dalam pekerjaan pembongkaran ini, bila
terjadi kerusakan pada bagian yang menurut rencana masih dipertahankan maka
pemborong harus memperbaiki kembali.
e. Hasil dari pekerjaan pembongkaran ini harus dikoordinasikan dengan pihak direksi /
pengawas lapangan.

B.PEKERJAAN TANAH
1.Galian Tanah
a. Pek.Galian Tanah.Mencakup pemindahan tanah serta batu – batuan dan bahan –
bahan lain yang dijumpai sewaktu Pengerjaan.
b. Bilamana tidak dinyatakan oleh Pengawas,maka Penggalian untuk Pondasi harus
Memenuhi lebar dan kedalaman yang cukup sesuai dengan Gambar
Rencana.Agar dapat leluasa memasang dan memindahkan Bekisting yang
diperlukan.
c. Apabila dijumpai Dimensi Galian yang Kondisinya tidak sama dengan yang
ditunjukkan pada Gambar Rencana maka harus Disesuaikan dengan Kondisi
Lapangan yakni Diperdalam / diperlebar sampai disetujui Oleh Pengawas.
d. Apabila terjadi Kesalahan dalam Penggalian tanah untuk Pondasi sehingga
dicapai Kedalaman yang melebihi dari apa yang tertera dalam Gambar Rencana
atau yang dapat disetujui Oleh Pengawas,maka kelebihan tersebut harus
ditimbun kembali dengan pasir yang dipadatkan.
e. Apabila Ditemui Akar-akar tanaman atau tanah gembur maka harus dibersihkan (
Digali Keluar ) sedang Lubang Bekas akar atau Tanah gembur tadi harus Diisi
dengan Pasir yang Dipadatkan dan Disiram,sampai elevasi dasar galian kembali
Waterpass ( Sesuai dengan yang Diinginkan )
f. Semua Pek.Galian harus dikerjakan sesuai dengan panjang,kedalaman,dan
lingkungan yang diperlukan untuk Pelaksanaan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam Gambar.

Penumpukan Dan Pembuangan Hasil Galian


Semua Tanah yang baik hasil Galian Saluran,Pondasi Bendungan,saluran pengelak dan
bangunan lainnya digunakan sesuai dengan Spesifikasi untuk Pekerjaan Urugan Kembali
sesuai dengan Gambar Rencana.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


Tanah hasil Galian yang Cocok untuk digunakan Kembali sesuai yang disetujui oleh
Direksi Teknis harus Ditumpuk terpisah dari Material yang akan Dibuang.
Tanah Galian yang cocok untuk timbunan setelah dikeringkan tetapi terlalu bash bila
langsung digunakan maka harus ditempatkan sementara dengan ditumpuk,sesuai
dengan petunjuk direksi hingga kandungan airnya berkurangdan memenuhi syarat untuk
digunankan untuk Urugan Kembali atau Pemadatan.
Tanah Galian yang tidak Cocok ataupun Berlebih untuk digunakan kembali maka harus
Dibuang atas Biaya Kontraktor Pelaksana.

Pelaksanaan Pekerjaan

Langkah – Langkah Yang Harus Dilakukan :


a. Pasang patok Batas Pembersihan sesuai dengan Gambar dan atas Petunjuk
Direksi.
b. Laksanakan Pembersihan sesuai Batas Pembebasan Tanah atau sesuai Petunjuk
Direksi.
Untuk Pengangkutan material hasil Galian / Tanah Keras / Galian Beton tidak diadakan
pembayaran terpisah karena biaya ini sudah termasuk didalam harga satuan untuk
masing-masing galian terbuka atau pembuangan material hasil galian .
Pengukuran dan Pembayaran Galian
Pengukuran untuk Pembayaran Galian Tanah Biasa dibuat dalam Perhitungan Volume
( Back Up Data ),diukur dari muka Tanah Asli sampai dengan Garis Elevasi dasar Galian
dengan Kemiringan sesuai dengan Gambar atau mrngikuti petunjuk Direksi.Pembayaran
Pek.Galian Tanah Biasa / Tanah Keras / Galian Beton.dibuat berdasarkan harga satuan
Per meter Kubik ( M3 )seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas Dan Harga.
Harga Satuan mencakup semua biaya Upah Pekerja,Material dan Alat yang Digunakan
untuk Menggali,membentuk talud agar tidak Longsor,membentuk Berm Penggalian
sesuai dengan Petunjuk Direksi Teknis.

3. PEKERJAAN BEKISTING
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi Pengadaan Bahan,Peralatan,Tenaga Kerja dan pemasangan Sheet
Pile untuk mendapatkan hasil pasangan yang sesuai dengan Gambar Rencana.
2. Spesifikasi Bahan Bekisting
Kontraktor Pelaksana harus Menyediakan Semua Bahan yang Dibutuhkan untuk
Pekerjaan Bekisting dengan kwalitas sesuai Dengan SNI.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


3. Pelaksanaan
Bekisting yang dibuat Harus Sesuai gambar dengan Dimensi yang telah
ditentukan,Bekisting dari bahan yang Kuat sesuai SNI dibuat harus Kokoh tidak dapat
Bergeser sewaktu Pek.Pengecoran Beton Dilaksanakan.Kontraktor Pelaksana Juga harus
Memperhatikan Pengerjaan Bekisting yang dibuat Sedimikian rupa Agar Mudah dalam
pembongkarannya dan tidak merusak Beton.

 PEKERJAAN BETON
 Umum :
a. Pekerjaan yang disyaratkan dalam Bestek dan gambar Rencana yang
mencakup pelaksanaan seluruh Struktur Beton,termasuk Tulangan,Struktur
Pra Cetak dan Komposit sesuai dengan Spesifikasi dan sesuai dengan Garis
Elevasi,Kelandaian dan Dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar
Rencana,dan sebagaimana yang diperlukan oleh Direksi Pekerjaan.
b. Pekerjaan ini juga meliputi pula Peyiapan tempat kerja untuk Pengecoran
Beton,Pengadaan lantai Kerja.
c. Mutu Beton yang Digunakan pada Masing-masing bagian dari Pekerjaan
dalam Kontrak haruslah seperti dalam Gambar dan Dokumen Bestek atau
Seksi Lain yang Berhubungan dengan Pekerjaan ini.
d. Syarat Dari SNI 2847-2019 harus diterapkan sepenuhnya pada semua
Pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam Kontrak ini,kecuali bila terdapat
Pertentangan dengan dalam Spesifikasi Teknik ini.Dalam hal ini ketentuan
dalam Spesifikasi Teknik ini yang harus dipakai.
 Penerbitan Detil Pelaksanaan :
Detil Pelaksanaan untuk Pekerjaan beton yang tidak disertakan dalam Dokumen Kontrak
pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan setelah Peninjauan
rancangan Awal telah selesai dilaksanakan
 Pekerjaan Seksi Lain yang Berkaitan dengan Seksi ini :
a. Baja Tulangan : Bagian Penulangan
b. Adukan Semen : Bagian Campuran

 Jaminan Mutu
Mutu Bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil Akhir
harus Dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Standar Rujukan dalam
pasal dibawah ini.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


 Standar Rujukan
a. Standar Industri Indonesia ( SII ) :
SII-13-1977 ( AASHTO M85 – 75 ) : Semen Portland
b. Standar Nasional Indonesia ( SNI ) :
PBI 1971 : Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2
c. SK SNI M-02-1994-03 ( AASHTO T11 – 90 ) : Metode Pengujian Jumlah Bahan
dalam Agregat yang Lolos Saringan No.200 ( 0.075 mm )
d. SNI 03-2816-1992 ( AASHTO T21-87) : Metode Pengujian Kotoran Organik dalam
Pasir untuk Campuran Mortardan Beton
e. SNI 03-1974-1990 ( AASHTO T22-90 ) : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton
f. PD M-16-1996-03 ( AASHTO T23 – 90 ) : Metode Pembuatan Dan Perawatan
Benda Uji Beton Di Lapangan.
g. SNI 03-1968-1990 ( AASHTO T27-88 ) : Metode Pengujian Tentang Analisis
Saringan Agregat Halus dan Kasar
h. SNI 03-2417-1991 ( AASHTO T96-87 ) : Metode Pengujian Keausan Agregat
dengan Mesin Los Angles.
i. SNI 03-3407-1994 ( AASHTO T1004 - 86 ) : Metode Pengujian sifat Kekelan
Bentuk Agregat terhadap Larutan Natrium Sulfat dan Magnesium Sulfat.
j. SK SNI M-01-1994-03 ( AASHTO T112 - 87 ) : Metode Pengujian Gumpalan
Lempung dan Butir-butir Mudah Pecah Dalam Agregat.
k. SNI 03-2493-1991 ( AASHTO T126 - 90 ) : Metode Pembuatan dan Perawatan
Benda Uji Beton Di Laboratorium.
l. SNI 03-2458-1991 ( AASHTO T141 - 84 ) : Metode Pengambilan Contoh Untuk
Cmpuran Beton Segar.
m. SNI 2847-2019 tentang “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung”
n. SNI 7656-2012 tentang “Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal,
Beton Berat dan Beton Massa”
o. SNI 07-2052-2017 tentang “Baja Tulangan Beton”

 Pengajuan Kesiapan Kerja


a. Kontraktor harus mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak
digunakan dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan yang
disyaratkan dalam spesifikasi ini.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


b. Kontraktor harus mengirimkan rancangan campuran untuk masing-masing mutu
beton yang diusulkan untuk digunakan 30 hari sebelum pekerjaan pengecoran
beton dimulai.
c. Kontraktor harus segera menyerahkan secara tertulis hasil dari seluruh hasil dari
seluruh pengujian pengendalian mutu yang disyaratkan sedemikian hingga data
tersebut selalu tersedia bila diperlukan Direksi Pekerjaan.Pengujian Kuat Tekan
Beton yang harus Dilaksanakan minimum meliputi pengujian kuat tekan
betonyang 28 hari setelah tanggal Pencampuran.
d. Kontraktor harus mengirim Gambar Detil untuk seluruh perancah yang akan
digunakan,dan harus memperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum
setiap Pekerjaan perancah dimulai.
e. Kontraktor harus Memberi Tahu Direksi Pekerjaan secara Tertulis paling sedikit
24 Jam sebelum tanggal rencana mulai melakukan pencampuran atau
pengecoran setiap jenis Beton,seperti yang disyaratkan.

 Kondisi Tempat Kerja.


Kontraktor harus Menjaga temperatur semua Bahan,terutama Agregat Kasar,dengan
temperatur pada tingkat yang serendah mungkin dan harus dijaga agar selalu dibawah
30˚C sepanjang Waktu Pengecoran.Sebagai tambahan Kontraktor tidak boleh melakukan
pengecoran Bilamana :
a. Tingkat Penguapan melampaui 1.0 kg / m2/jam
b. Lengas nisbi dari udara kurang dari 40%
c. Tidak diijinkan oleh Direksi Pekerjaan,selama turun Hujan atau bila udara penuh
debu atau tercemar.
 BAHAN - BAHAN
1. Semen
o Semen yang Digunakan harus sesuai dengan Standar Industri Indonesia SNI M85
dan Buatan dalam negeri
o Penyimpanan Semen harus mengikuti ketentuan antara lain paling sedikit 20 cm
dari lantai Gudang,tinggi tumpukan Maximal 1.50 m dan harus terlindung dari
pengaruh cuaca.
o Tanggal Pembelian harus dicatat,semen yang telah 40 hari sejak pembelian tidak
boleh digunakan.
o Direksi Pekerjaan berhak menolak semen yang telah kadaluarsa / Menggumpal

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


2. Air
Air harus bersih terbebas dari segala campuran-campuran larutan minyak, asam
basa, garam dan bahan-bahan organis. Semua biaya untuk mendapatkan air bersih
dan biaya pemeriksaan dilaboratorium menjadi tanggung jawab pemborong.

3. Agregat
a. Gradasi Agregat Kasar dan Halus harus memenuhi ketentuan dan persyaratan
dari SII 0052-80 tentang Mutu dan cara Uji Agregat Beton.Bila tidak tercakup
dalam SII 0052-80,maka Agregat tersebut harus memenuhi ketentuan ASTM
C23: Specification For Concrete Aggregates
b. Atas Persetujuan Direksi Pekerjaan Agregat yang tidak memenuhi ketentuan
dalam butir a diatas maka dapat digunakan apabila disertai bukti bahwa
berdasarkan pengujian khusus dan atau pemakaian nyata,agregat tersebut dapat
menghasilkan beton yang kekuatan,keawetan dan ketahanannya memenuhi
syarat.
c. Agregat Kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak
lebih dari ¾ dari jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan
dengan Acuan ( Bekisting ),atau celah – celah lainnya dimana beton harus dicor.

Sifat – Sifat Agregat


o Agregat untuk Pekerjaan Beton harus terdiri dari partikel yang bersih,keras,kuat
yang diperoleh dengan pemechan batu atau berangkal atau dari pengayakan dan
pencucian ( jika perlu ) dari kerikil dan pasir sungai.
o Agregat harus bebas dari bahan Organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian
SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang diberikan dalam
tabel SNI/AASHTO yang berhubungan.

 PENCAMPURAN DAN PENAKARAN


o Rancangan Campuran
Proporsi Bahan dan Berat Penakaran harus ditentukan dengan menggunakan metode
yang disyaratkan dalam PBI dan sesuai dengan Batas – batas yang diberikan dalam
tabel.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


o Campuran Percobaan
Kontraktor harus menentukan prporsi campuran percobaan,dengan disaksikan oleh
Direksi Pekerjaan yang menggunakan jenis Instalasi dan Peralatan yang sama seperti
yang akan digunakan untuk pekerjaan.Campuran Percobaan tersebut dapat diterima
asalkan dapat memenuhi ketentuan sifat-sifat campuran yang disyratkan dibawah ini :
a. Seluruh Beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi Kuat Tekan
dan „ Slump „ yang dibutuhkanseperti yang disyaratkan atau yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan bila pengambilan contoh,perawatan dan pengujian sesuai
dengan SNI 03-1974-1990 ( AASHTO T22 ),Pd M-16-1996-03 ( AASHTO
T23 ),SNI 03-2493-1991 ( AASHTO T126 ),SNI 03-2458-1991 ( AASHTO T141 )
b. Beton yang tidak memenuhi Slump umumnya tidak boleh digunakan pada
pekerjaan,terkecuali bila Direksi Pekerjaan dalam beberapa Hal menyetujui
penggunaannya dalam kuantitas Keciluntuk bagian tertentu dengan pembebanan
Ringan.Kelecakan ( Workability ) dan tekstur campuran harus sedemikian rupa
sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga atau celah
atau gelembung udara atau gelembung air,dan sedemikian rupa sehingga pada
saat pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata,halus dan padat.
c. Bilamana Pengujian Beton Umur 28 hari menghasilkan Kuat Beton dibawah
kekuatan yang disyaratkan maka kontraktor tidak diperkenankan mengecor
Beton lebih lanjut,sampai penyebab dari hasil yang rendah tersebut dapat
diketahui dengan pasti.Dan setelah diambil tindakan – tindakan yang menjamin
bahwa produksi beton memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam
Spesifikasi.Kuat Tekan Beton yang Berumur 28 hari yang tidak memenuhi syarat
yang ditentukan harus dipandang tidak sebagai pekerjaan yang tidak dapat
diterima dan pekerjaan tersebut harus diperbaiki sebagaimana
disyaratkan.Kekuatan beton dianggap lebih kecil dari yang disyaratkan bilamana
hasil pengujian serangkaian benda uji dari suatu bagian pekerjaan yang
dipertanyakan lebih kecil dari kuat tekan karakteristik yang diperoleh dari rumus.
d. Direksi Pekerjaan Dapat pula menghentikan Pekerjaan dan/atau memerintahkan
Kontraktor mengambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan mutu campuran
atas dasar hasil pengujian kuat tekan beton.Dalam hal ini Kontraktor harus
menghentikan pekerjaan pengecoran Beton yang dipertanyakan tetapi dapat
memilih menunggu sampai hasil pengujian kuat.
e. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat
mencakup pembongkaran dan penggantian seluruh beton tidak boleh

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


berdasarkan hasil pengujian kuat tekan beton berumur 3 hari saja,terkecuali bila
kontraktor dan Direksi Pekerjaan keduanya sepakat dengan perbaikan tersebut.

 PELAKSANAAN PENGECORAN
- Penyiapan Tempat Kerja
a. Kontraktor Harus Membongkar Struktur Lama yang akan diganti dengan Beton
yang baru.Untuk dapat memungkinkan Pelaksanaan Beton yang Baru.
b. Sebelum Pekerjaan Pengecoran dilakukan seluruh Acuan,Tulangan dan Benda
Lainyang harus dimasukkan seperti pek.Suling-suling PVC harus sudah dipasang
dan terikat kuatsehingga tidak bergeser saat pross pengecoran.
c. Bila disyaratkan atau diperlukan Direksi Pekerjaan,bahan landasan untuk
pekerjaan Beton seperti Lantai Kerja sudah harus terhampar sesuai dengan
ketentuan Spesifikasi ini.
d. Direksi Pekerjaan akan Memeriksa Galian yang disiapkan sebelum menyetujui
Pemasangan Acuan,Baja Tulangan ataupun Pekerjaan Pengecoran dapat dimulai
atau dilanjutkan.
- Acuan
a. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja sesuai dengan yang ditentukan
dalam Kontrak dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran,pemadatan dan
perawatan.
b. Kayu yang tidak diserut permukaannya dapat digunakan untuk permukaan akhir
struktur yang tidak terekspos,tetapi pada bagian Beton yang terekspos harus
memakai kayu yang diserut atau memakai bahan lain yang permukaannya halus
seperti Multipleks yang kuat.Seluruh Sudut-sudut Acuan yang Tajam harus
dibulatkan.
c. Acuan harus dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak Beton.
- Pengecoran
a. Kontraktor harus memberitahukan ( dengan membuat Reques Form ) kepada
Direksi Pekerjaan paling sedikit 24 jam sebelum Pekerjaan Pengecoran
Dimulai,atau meneruskan Pengecoran Beton.Pemberitahuan harus meliputi
Lokasi,Kondisi Pekerjaan,Mutu Beton yang akan dilaksanakan,serta tanggal dan
waktu pencampuran beton.Direksi Pekerjaan akan Memeriksa Acuan,Baja
Tulangan dan dapat mengeluarkan Persetujuan untuk memulai Pekerjaan
Pengecoran.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


b. Tidak bertentangan dengan diterbitkannya suatu persetujuan untuk memulai
pengecoran,Pengecoran Beton tidak boleh dilaksanakan bilamana Direksi
Pekerjaan atau Wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan Operasi Pencampuran
dan Pengecoran Beton.
c. Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak dicor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran,atau
dalam waku yang lebih pendek sebagaimana yang dapat iperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan Karakteristik waktu pengerasan
( Seting Time )semen yang digunakan kecuali diberikan bahan tambahan
( Aditif ) untuk memperlambat Proses pengerasan yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
d. Pengecoran harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi ( construction joint ) yang telah disetujui sebelum atau sampai
Pekerjaan selesai.
e. Beton Harus di cor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar
dan halus dari campuran.Beton harus di cor dalam cetakan sedekat mungkin
dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran
yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran.
f. Bilamana beton dicor kedalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang
rumitdan penulangan yang rapat,maka beton harus dicor dalam lapisan lapisan
Horizontal dengan tebal tidak melampaui 15 cm,Untuk Dinding Beton,tinggi
Pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keliling Struktur.
g. Beton Tidak Boleh jatuh bebas kedalam cetakan beton dengan ketinggian lebih
dari 150 cm.Beton tidak boleh langsung dicor dalam air.
h. Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran
beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran
beton yang baru.
i. Bidang bidang beton lama yang akan disambung harus terlebih dahulu
dikasarkan,dibersihkan dari bahan bahan yang lepas dan rapuh dan telah disiram
dengan air hingga jenuh.Sesaat sebelum Pengecoran beton baru ini ,bidang
bidang kontak kontak beton lama harus disapu dengan adukan semen dengan
capuran yang sesuai dengan campuran betonnya.
j. Air tidak boleh dialirkan diatas atau dinaikan kepermukaan pekerjaan beton
dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


 Perawatan Dan Perbaikan Beton
- Perawatan
Semua beton yang dicor harus dirawat dengan cara yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.Beton tidak bleh kehilangan Kelembabannya dalam 14 hari pertama setelah
Pengecoran dan permukaannya harus selalu basah ditutup dengan lembaran karung
goni yang selalu diberi air agar selalu basah selama minimal 14 hari.
Selama perawatan beton harus dilindungi dari Abrasi,getaran dan kerusakan yang
diakibatkan dari lalu lintas.Sebelum Keras beton haru dilindungi dari hujan dan aliran air.
- Perbaikan Beton
a. Kontraktor harus memperbaiki semua ketidak sempurnaan permukaan beton
menurut spesifikasi yang dibutuhkan.Kecuali dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan,perbaikan ketidaksempurnaan pada cetakan harus diselesaikan dalam
waktu 24 jam setelah dibongkar.Perbaikan harus dilakukan oleh tenaga Ahli
beton dan disetujui oleh Direksi.
b. Beton yang rusak oleh berbagai sebab seperti beton tidak rata,patah dan beton
yang disebabkan oleh tekanan permukaan yang berlebihan,harus dibongkar dan
diganti agar didapatkan permukaan yang rata dan lurus.
c. Semua bahan yang dipakai dalam perbaikan harus menggunakan bahan menurut
Spesifikasi yang dibutuhkan.
d. Biaya semua bahan dan Tenaga dan Peralatan yang dibutuhkan diakibatkan
oleh Perbaikan beton harus ditanggung oleh Kontraktor.

 Uji Beton
a. Umum
Cara yang dipakai pada pengujian dari contoh beton,pembuatan,perawatan baik
dilapangan atau di laboratorium harus mengikuti standar yang berlaku seperti PBI
1971,ATM C 172,ASTM C 31,ASTM C 192,ASTM C 39

b. Periode Pengujian
Uji beton dilakukan pada umur 28 hari harus dibuat pada silinder berdiameter 10 cm
tinggi 30 cm untuk setiap campuran,dengan korelasi kekuatan 28 hari harus dibuat di
Laboratorium.Semua benda uji tersebut harus selalu direndam dalam air 28 hari
menunggu untuk dilakukan pengetesan.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


c. Jumlah Uji Silinde
Jumlah test dibuat berdasrkan kondisi yang bervariasi sebagai berikut ( diameter
10cm,tinggi 30 cm ).
Minimum Jumlah Test Tekan
Uraian
Benda Uji 28 hari

 Sampai Selesai dari setiap 6 3


macam campuran.
 Untuk setiap 5 M3 atau setiap 2 1

periode Pengecoran beton

 Cetakan
- Umum
a. Cetakan harus dapat dipakai dimanapun diperlukan atau bagian yang ditunjukkan
oleh Direksi Pekerjaan untuk pembatas dan pembentuk beton agar letak dan
elevasinya sesuai dengan yang dibutuhkan.
b. Cetakan harus terbuat dari logam,kayu,lapisan Plywood atau papan rata dalam
kondisi baik yang mempunyai kekuatan cukup dan kaku untuk memikul beton
dan menahan lenturan dari kondisi rata,dan harus dilindungi permukaannya
menurut kebutuhan pelaksanaan.Permukaan cetakan yang berhubungan dengan
beton harus bersih,kaku dan cukup kedap untuk menahan kehilangan mortar.
c. Bahan pelapis cetakan kayu berkwalitas baik dan harus diperbaiki atau dicat yang
tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak permukaan beton
d. Bilamana diminta oleh Direksi Pekerjaan,Kontraktor harus mengajukan gambar
rencana cetakan dan dapat persetujuan Direksi sebelum pembuatan cetakan
dilakukan.
e. Cetakan harus dibuka minimal setelah Beton mampu menahan beban sendiri
atau setelah beton memiliki umur yang cukup.

- Pemasangan
a. Cetakan harus dipasang pada pertemuan dari permukaan beton yang
mendatar,tegak dan petemuan antara kedua permukaan harus rata.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


b. Sebelum Pengecoran Beton,semua cetakan harus kaku,kedap dan sesuai pada
tempatnya serta harus dibersihkan dari semua kayu potongan , serbuk
gergaji,gumpalan mortar kering,benda asing dan genangan air harus dibuang
dan harus kering.
c. Cetakan yang dipakai lebih dari sekali harus dipelihara dan diperbaiki kondisinya
dan harus dibersihkan sebelum dipakai kembali.Cetakan untuk permukaan bagian
luar ( Exterior ) pada dinding tetap bersih.

 PEKERJAAN PEROMBAKAN / BONGKARAN DAN PEMUGARAN


1. Perombakan ( Bongkaran )
Bagian dari bangunan pasangan batu atau beton yang telah ada akan
dirombak,Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan pekerjaan itu dengan cara
sedemikian rupa,sehingga tidak memberi pengaruh buruk pada bagian bangunan yang
masih tertinggal.Tiap kerusakan ( Terjadi Lubang / Pecah ) pad bagian Bangunan yang
masih tertinggal dari hasil pekerjaan perombakanitu harus dikembalikan pada keadaan
semula sesuai dengan petunjuk direksi.Semua reruntuhan bekas perombakan harus
bersih dari lokasi pekerjaan dan dirapikan kembali.Yang diperhitungkan dari pekerjaan
ini adalah biaya membongkar dan membuang hasil bongkaran.
2. Pemugaran
Bila diperintahkan permukaan dari pasangan lama harus disiar kembali bidang
sambungan antara batu harus digaruk dengan kedalaman sekurang – kurangnya 2 cm
dan disiar kembali dengan adukan 1 pc : 2 ps.
3. Ikatan Sambungan
Pasangan batu akan disambung ke pasangan batu yang telah ada,permukaan pasangan
batu yang telah ada harus seluruhnyan dibersihkan dan sambungannya harus digaruk
sampai kedalaman minimal 20 cm.

4. Pengukuran Dan Pembayaran


Pekerjaan Bongkaran dalam persyaratan ini adalah kegiatan Bongkaran dan
Pembuangan hasil bongkaran serta melaksanakan bongkaran sesuai persyaratan teknis
dan gambar.Bagian pasangan batu yang dibongkar seperti dalam gambar atau petunjuk
Direksi Pekerjaan,Ukuran dan Pembayarannya dihitung dalam satuan Meter Kubik ( M3 )
 PEKERJAAN BAJA TULANGAN ( PEMBESIAN )
 Ruang Lingkup Pekerjaan

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


Spesifikasi ini meliputi Penyedian Bahan,Pembuatan,Pengangkutan dan Pemasangan
semua Pekerjaan besi di Lapangan untuk Konstruksi Dan Pintu Air.

 Gambar Detail
Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar detail semua pekerjaan besi untuk
konstruksi dan pintu air sesuai dengan kebutuhan yang tercantum dalam gambar dan
spesifikasi yang termasuk dalam dokumen lelang.
Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan Gambar Detail dan gambar Rencana
Pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk mendapatkan Persetujuan Direksi Pekerjaan
sebelu Pekerjaan dimulai.
Gambar Detail atau gambar kerja tersebut harus dilengkapi dengan keterangan yang
lengkap untuk pembuatan komponen – komponen Konstruksi yang akan
dilaksanakan.Kontraktor Pelaksana harus sangat memahami setiap detail pekerjaan yang
akan dilaksanakan agar tidak terjadi penyimpangan dari gambar dan kegagalan
Konstruksi,apabila Kontraktor belum memahami maka harus dikoordinasikan dengan
Direksi Pekerjaan.

 Pengawasan
Direksi atau Konsultan Pengawas yang ditunjuk akan mengawasi setiap pekerjaan sesuai
dengan Spesifikasi.Pengawas tidak akan Mengizinkan Kontraktor apabila tidak
melaksanakan pekerjaan sesuai denga Spesifikasi.Kontraktor harus selalu mengizinkan
Direksi dan Pengawas memsuki tempat pekerjaan dan memeberikan semua bahan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan Pengawasan seperti Gambar kerja,Reques Form,Buku
Instruksi dll yang dibutuhkan.

 Perawatan Bahan
Semua bahan yang disediakan harus dalam keadaan baik dan diberi tanda khusus untuk
memudahkan pemeriksaan dan harus digunakan sesuai dengan Spesifikasi.Semua bahan
harus dirawat dengan baik dan disimpan pada tempat yang keringsampai saat
pemakaiannya.

 Pembuatan Toleransi,Pemotongan,Pemboran dan Mesin Semua Ukuran


Harus ada dalam batas Toleransi , sebagaimana tercantum dalam Gambar.Pemotongan
harus dilakukan dengan Mesin , Gergaji atau Api Oxyacetylene.Ujung Pemotongan
dengan Api , semua Keraknya harus dibuang.Semua Sudut luar Harus bersih,persegi dan

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


halus.Sudut dalam harus dibulatkan dan bersih dan serpihan total dan butiran kasarnya
dibuang.Diameter lubang untuk baut harus lebih besar 2 mm dari bautnya.Pemakaian
Mesin harus dilakukan engan cara Modern untuk menghasilkan permukaan yang baik.
 Lapisan Pelindung
Semua Komponen harus dibersihkan dan dicat sesuai Dengan Gambar.

 Pengangkutan dan Perawatan


Semua Komponen Konstruksi harus diberi tanda.Kontraktor Pelaksana harus
menyediakan Peralatan yang Lengkap dan baik untuk mengangkat komponen tersebut
untuk pemuatan , pembongkaran , dan penyetelan di lapangan.Tindakan pencegahan
harus diambil untuk menghindari pemuntiran,lengkung atau jatuhnya komponen.

 Spesifikasi Besi Beton


1. Besi beton yang dipergunakan tidak boleh cacat seperti serpih, retak, gelembung,
lipatkan atau bagian yang tidak sempurna.
2. Besi beton yang tidak memenuhi syarat tersebut harus segera disingkirkan dan
dikeluarkan dari tempat pekerjaan dalam waktu 3 x 24 jam, sesudah ada
perintah dari Direksi / Pengawas.
3. Besi beton harus bersih dari kotoran, lemak dan karat yang lekat, kawat pengikat
besi beton harus yang berkualitas baik, lunak dan berdiameter 1 mm.
4. Selanjutnya harus memenuhi syarat-syarat SNI 07-2052-2017 tentang “Baja
Tulangan Beton”.

 Pemasangan Di Lapangan
Pemasangan harus dilakukan dengan cara yang disetujui dan semua tahap pekerjaan
harus diawasi oleh mandor yang berpengalaman.Urutan Pemasangan harus mengikuti
gambar dan Toleransi yang telah diberikan.
Kontraktor Pelaksana harus memasang Besi berdiameter sesuai dengan Gambar
Rencana dan jarak pemasangan harus sesuai dengan Gambar.Sebelum Pekerjaan Cor
Beton dilaksanakan Pekerjaan pembesian harus mendapat persetujuan Direksi Teknik
terlebih dahulu,Besi Beton yang terpasang harus berkwalitas baik sesuai SNI

 Penggantian Besi Beton


1. Pelaksanaan harus menggunakan besi yang dipasang sesuai dengan gambar.
2. Untuk penulangan beton praktis, besi beton yang digunakan :

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


A. Tulangan pokok berdiameter Sesuai Gambar
B. Tulangan Bagi berdiameter Sesuai Gambar
3. Dalam hal mana terdapat kesulitan untuk mendapatkan besi dengan diameter
yang terdekat ditentukan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran
diameter besi yang terdekat atau kombinasi dengan cacatan.
 Besi pengganti bermutu sama
 Jumlah besi persatuan panjang atau besi setempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksudkan
adalah jumlah luas atau F)

 Penulangan
1. Pelaksana harus membuat daftar tekukan baja untuk pekerjaan beton dan harus
sesuai dengan gambar rencana.
2. Pembesian dipasang sedemikian rupa, sehingga tidak tergeser pada waktu beton
dicor.
3. Tulang betul-betul bebas dari acuan dan penulangan diganjal dari lantai kerja
dengan kipang-kipang beton.
4. Antara tulang-tulang yang lebih dari satu lapis harus dipisahkan satu sama lain
dengan potongan baja sebagai ganjal (cakar ayam)
p. Harus memenuhi syarat-syarat SNI 07-2052-2017 tentang “Baja Tulangan
Beton”.

PEKERJAAN ACIAN
LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini meliputi pengadaan bahan,peralatan,tenaga dan pelaksanaan pekerjaan Acian
rata pada bagian yang ditentukan dalam Gambar Rencana.

SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN ACIAN


a. Portland Cemen
o Semen yang Digunakan harus sesuai dengan Standar Industri Indonesia SNI M85
dan Buatan dalam negeri
o Penyimpanan Semen harus mengikuti ketentuan antara lain paling sedikit 20 cm
dari lantai Gudang,tinggi tumpukan Maximal 1.50 m dan harus terlindung dari
pengaruh cuaca.

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


o Tanggal Pembelian harus dicatat,semen yang telah 40 hari sejak pembelian tidak
boleh digunakan.
o Direksi Pekerjaan berhak menolak semen yang telah kadaluarsa / Menggumpal

 Air
o Air yang digunakan untuk pekerjaan harus jernih,bebas dari lumpur,bebas dari
bahan kimia,asam,minyak,garam serta bahan lain yang dapat menurunkan mutu
Pasangan Batu.
Acian
Acian dibuat dengan Campuran 1 PC : 2 Air ( volume )

SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN ACIAN


a. Sebelum Melakukan Acian , terlebih dahulu lakukan penyiraman agar acian
mudah melekat pada permukaan.
b. Bagian Acian harus selalu dijaga dan dipelihara kelembabannya.
c. Adukan yang beumur lebih lama dari 1 ½ jam sejak pencampuran, tidak boleh
diaduk ulang dan tidak boleh digunakan lagi.

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Volume Acian diukur dalam Meter Persegi ( M2 ) dengan luas Plesteran yang sesuai
dengan Perhitungan dalam Actual Check ( Back Up Data ) yang disetujui Oleh Direkci
Tenik.

PEKERJAAN FLOORDECK/BONDECK GALVANIS


LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini meliputi pengadaan bahan,peralatan,tenaga dan pelaksanaan pekerjaan pada
bagian yang ditentukan dalam Gambar Rencana.

SPESIFIKASI TEKNIS BAHAN FLOORDECK/BONDECK GALVANIS


 Material Bondek adalah baja berlapis Galvanis minimum tegangan leleh 5.500
kg/cm2 dengan proses hot dip galvanized
 Ketebalan bondek 0,75 mm
 Berat lapisan galvanis z22(220gram/m2)
 Lebar efektif 1000mm

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


 Tinggi gelombang 50mm
 Panjang max 1200mm atau disesuaikan dengan panjang yang dibutuhkan

CARA PEMASANGAN BONDEK


Bondek merupakan nama brand atau generiknya adalah floordeck. Pemasangannya tidak
sulit yaitu saat dibuat bekisting balok sekalian digelar bondeknya overlapping antar
bondek, langsung klip tidak menggunakan baut atau pun las. Untuk hubungannya
dengan balok dengan menggunakan shear connector yg dilas ke tulangan balok.

Jika tidak mau membeli shear connector cukup pakai besi beton, potong kira-kira 15cm,
las ke bondek dan ke besi balok. Pengecorannya bersamaan dengan balok, kemudahan
bondek ialah tidak perlu memakai perancah atau scafolding dibawahnya, dan tidak perlu
dibuka lagi, tulangannya pun hanya selapis karena profil bondek juga sebagai tulangan
positif, lebar efektif bondek yang ada sekarang adalah 1m tapi tipe lama ada juga yg
760mm, tebal 0,7mm minimal, berbahan galvanis dan panjang sesuai kebutuhan. Bisa
hingga 12m tapi untuk memudahkan membawanya lebih baik kurang dari 8m, andai
kepanjangan bisa cutting list sesuai kebutuhan.

PEKERJAAN GUIDING BLOCK


SPESIFIKASI TEKNIS GUIDING BLOCK
 Item (spot =untuk berbelok, berhenti dan beberapa kombinasi kode lainnya)
(line = untuk mengarahkan rute perjalanan)
 Dimensi = 30x30 cm
 Tebal bodi tile= 1,05 cm
 Tinggi tile indicator = 0,53 cm
 Diameter surface indicator = 2,5 cm
 Penyerapan air ≤0,05%
 Modulus lentur = 39,49 N/mm2

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


PEMBERSIHAN AKHIR
a. Pembersihan dalam gedung
b. Seluruh bagian pekerjaan sebelum diserahkan dalam keadaan baik dan bersih seperti
a. Lantai harus bersih dari kotoran yang menempel
b. Pengecoran harus rata dan bersih
c. Kaca-kaca, kunci-kunci dan alat listrik lainnya harus bersih dari noda-
noda cat.
d. Pembersihan luar gedung.
e. Seluruh halaman / pekarangan harus diratakan dan bersih dari segala
kotoran sejauh 5 m sekeliling bangunan sebelum pekerjaan
diserahkan.

PENUTUP
Walaupun dalam bestek dan syarat-syarat ini tidak dicantumkan satu persatu baik
mengenai kour bahan-bahan dan sebagainya, tetap tercantum dalam A.V.maka
pekerjaan tersebut harus dibuat dan bukan merupakan pekerjaan tambahan
(meerderwerk).

Payakumbuh, 2019

Dibuat Oleh :
Konsultan Perencana
CV.ARTIC KONSULTAN

RIZKY RAHMADILLAH,ST
Direktur

SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN


SpesifikasiTeknis…. CV.ARTIC KONSULTAN

Anda mungkin juga menyukai