Acuan Teknis
Panduan Pelaksanaan yang disusun terkait dengan kegiatan pekerjaan pembangunan Pasar Mama-
mama Papua di distrik Snopi mengacu pada peraturan-peraturan dibawah diantaranya:
1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
perubahannya;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 45/PRT/M/ 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
3. Tatacara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002;
4. Tatacara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002;
5. Peraturan Perencanaan Kayu Struktur SNI-T-02-2003;
6. Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2003;
7. Tatacara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SNI-03-1727-1989;
8. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-2000;
9. Tata Perencanaan Sistem Plumbing SNI 03-7065-2005;
10. Peraturan dan ketentuan lain yang berlaku di wilayah Indonesia.
a. Air
Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih yang tidak mengandung minyak,
asam, alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak bangunan.
b. Pasir Urug
Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan, harus bersih dan keras.
c. Pasir Pasang
Butiran-butiran harus halus dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan jari.
Kadar lumpur harus kurang dari 5%.
Butiran-butirannya harus dapat melalui ayakan persegi #3 mm.
1
d. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sebagainya.
Butiran-butiran pasir harus tajam dan keras, serta tidak dapat dihancurkan dengan jari.
Kadar lumpur harus kurang dari 5%.
h. Kayu
Pada umumnya kayu harus berkualitas baik, dengan minimal mutu kayu kelas I.
Yang dimaksud dengan mutu kayu kelas I adalah kayu yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
- Kadar lengas kayu 30 %.
- Besar mata kayu tidak melebihi 1/4 dari lebar balok dan juga tidak boleh lebih dari 5 cm.
- Balok tidak boleh mengandung lubang radial kayu yang lebih besar 1/10 dari tinggi balok.
- Retak dalam arah radial tidak boleh melebihi 1/3 tebal kayu, dan retak-retak menurut
lingkaran tidak melebihi 1/4 tebal kayu.
- Miring arah serat (tangenial) tidak melebihi 1/7.
Kayu untuk keperluan struktural seperti kuda-kuda, rangka atap, tiang, cantilever minimal
menggunakan kayu kelas I.
Kayu untuk keperluan non struktural seperti perancah dan bekisting minimal menggunakan
kayu kelas III.
Kusen pintu/ jendela, panel pintu dan jendela maupun jalusi minimal menggunakan kayu
kelas I.
Furniture/Meubelair minimal menggunakan bahan kayu kelas I. Permukaan kayu harus halus
dan rata, finishing akhir minimal menggunakan politur atau cat kayu.
j. Beton Struktural
Pekerjaan ini meliputi sloof, kolom utama, ring balk.
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang minimal K-175.
2
Perbandingan campuran yang digunakan yaitu 1 PC : 2 Ps : 3 Kr.
k. Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah besi beton minimal mutu U-24.
Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/lemak, asam alkali dan bebas dari cacat
seperti serpih-serpih serta tidak berkarat.
Pembengkokan besi yang terjadi diijinkan yaitu maksimal 4 kali pada titik pembengkokan
yang sama.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
- Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. NI-2.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI-5.
- Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI-8.
l. Pasangan dinding
Pasangan dinding harus satu ukuran, satu warna dan satu kualitas (Batu Bata merah).
Warna satu sama lain harus sama dan apabila dipatahkan warna penampang harus sama rata.
Bidang-bidangnya harus rata atau sudut-sudut harus siku atau bersudut 90 derajat dan tidak
boleh retak-retak.
m. Penutup lantai
Penutup lantai ruangan
Jenis : Keramik lantai dan plin dinding
Ukuran : 40 x 40 cm untuk Penutup lantai, 20 X 20 cm untuk Km/Wc dan 20 x 25 untuk
dinding km/wc
Kualitas : KW 1
n. Cat
Cat dinding/cat plafon
Tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak mudah retak/terkelupas setelah kering.
Cat kayu/cat besi
Tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak mudah retak/terkelupas setelah kering.
o. Penutup Atap
Bahan yang digunakan untuk penutup atap harus kuat, awet dan tahan lama terhadap gangguan
iklim/cuaca serta tidak gampang bocor atau berkarat yaitu atap spandek.
Persiapan
a. Pembersihan lahan; meliputi penebangan pohon, pembuangan sampah dan hal-hal yang tidak
diperlukan untuk pekerjaan.
b. Pengukuran lahan; meliputi penentuan batas-batas lokasi, kontur (kemiringan) tanah.
c. Pematangan lahan (cut and fill); meliputi pemotongan, penimbunan dan pemadatan tanah yang
dianggap perlu.
d. Pembuatan jalan menuju lokasi; dilakukan untuk mempemudah sirkulasi barang dan tenaga ke
lokasi kerja.
e. Penyediaan air; dilakukan untuk menyediakan air yang dibutuhkan untuk membantu pelaksanaan
pekerjaan.
f. Penyediaan listrik; dilakukan untuk menyediakan listrik yang dibutuhkan untuk membantu
pelaksanaan pekerjaan.
3
g. Tersedia los/area kerja untuk fabrikasi komponen-komponen (contoh: kusen, pintu dan jendela);
dilakukan untuk mempermudah pekerja dalam melakukan pembuatan dan pemasangan komponen
kerja.
h. Penentuan peil lantai (± 0.00) atau titik duga; dilakukan untuk menentukan ketinggian lantai
bangunan. Ketinggian lantai bangunan adalah minimal 40 cm dari muka tanah atau permukaan air
tertinggi jika pada lokasi terdapat genangan air.
i. Pemasangan bouwplank dilakukan untuk menentukan as bangunan pada gedung yang akan
dibangun. Untuk menentukan siku as bangunan dipakai segitiga siku-siku dengan perbandingan
sisi 3:4:5.
Pekerjaan Struktural
a. Pekerjaan Pondasi
4
Pekerjaan Sloof, Kolom, Balok, Plat Lantai
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan bekisting, pembesian, pengecoran.
1) Bahan yang digunakan
Kayu bekisting, PC, pasir beton, besi beton dan kawat bendrat
2) Penjelasan Pekerjaan
5
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Arsitektural
a. Pekerjaan Dinding
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan dinding, plesteran, dan acian
6
3) Penjelasan Pekerjaan
Untuk pasangan dinding dipakai spesi 1 PC : 4 Ps. Untuk trasraam dipakai spesi 1 PC : 3
Ps.
Ketinggian trasraam dari permukaan sloof minimal adalah 30 cm. Kecuali kamar mandi
termasuk daerah rawa atau mengandung air, maka ketinggian trasraam adalah 1.5 m.
Ketinggian per-hari dalam pemasangan dinding batu bata/batako untuk menjaga kekuatan
dinding batu bata/batako adalah 1.5 m.
Bidang dinding yang luasnya lebih besar 12 m² harus ditambahkan kolom praktis dengan
tulangan besi minimal 4 Ø 12 mm, beugel Ø 6 dengan jarak 15 cm.
Bagian pasangan batu bata/batako yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton
(kolom) harus diberi penguat stek-stek Ø 10 mm, jarak 50 cm, yang terlebih dahulu
ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam
pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali ditentukan lain.
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan kusen, daun pintu, daun jendela
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan engsel, handle, hak angin, pengantung dan pengunci
3) Penjelasan Pekerjaan
Semua kunci, engsel harus dilindungi dan dibungkus plastik atau tempat aslinya setelah
dicoba. Pemasangannya dilakukan setelah bangunan selesai dicat.
Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, dilarang memukul sekrup, cara
mencocokkannya hanya diputar sampai ujung, sekrup yang rusak waktu dipasang harus
dicabut kembali dan diganti.
Engsel untuk pintu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah, sedangkan untuk engsel ke 3
(tiga) dipasang di tengah-tengah.
Semua kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu, dipasang setinggi
90 – 100 cm dari lantai atau sesuai gambar. Jenis kunci tanam yang digunakan adalah
kunci tanam besar.
Untuk daun pintu yang membuka ke dalam menggunakan engsel kupu sedangkan yang
membuka keluar agar mengunakan engsel H.
d. Pekerjaan Plafon
7
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan plafon dan list plafon
3) Penjelasan Pekerjaan
Perhatikan letak titik lampu dan bentuk rumah lampu (armature) saat memasang rangka
plafon.
Rangka menggunakan aluminium persegi (hollow).
Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus.
e. Pekerjaan Lantai
1) Lingkup Pekerjaan
Pemadatan tanah, pembuatan lantai kerja, pemasangan lantai dan plin pengecoran lantai.
3) Penjelasan Pekerjaan
Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan di-sub lantai harus
dipadatkan sehingga terdapat permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya dukung
tanah yang maksimal, dipergunakan alat timbris (pemadat).
Pasir urug di bawah lantai disyaratkan harus pasir yang keras, bersih dan bebas alkali, asam
maupun bahan organik lainnya dengan tebal minimal 10 cm atau sesuai dengan gambar
dan disiram dengan air kemudian dipadatkan untuk memperoleh kepadatan yang maksimal.
Setelah pekerjaan pasir urug selesai maka harus dilakukan penyemprotan obat anti rayap.
Di atas pasir urug diberi adukan rabat beton setebal 5 cm dengan campuran 1 PC : 3 Ps : 5
Kr.
Adukan pengikat lantai keramik menggunakan PC. Adukan harus cukup padat sehingga di
permukaan bawah keramik tidak terdapat rongga udara.
Untuk menghindari terjadinya “ledakan” pada lantai keramik maka sebelum keramik
dipasang terlebih dahulu harus direndam dalam air.
Bidang lantai keramik yang dipasang harus benar-benar rata.
Bahan keramik yang telah terpasang dihindarkan dari injakan selama 3 x 24 jam setelah
pemasangan.
Lebar nat maksimum 5 mm membentuk garis lurus atau sesuai dengan gambar, nat diisi
dengan bahan pengisi berwarna/ grouting semen berwarna. Pemberian nat dilakukan
minimal setelah 3 x 24 jam setelah pemasangan keramik.
Pada sambungan dinding dan lantai keramik harus dipasang plin dengan tinggi 10 cm.
f. Pekerjaan Pengecatan
1) Lingkup Pekerjaan
Pengecatan dinding, plafon, listplank, kusen, daun pintu dan jendela
8
2) Bahan yang digunakan
Cat tembok, cat kayu dan besi, plamur tembok
3) Penjelasan Pekerjaan
c. Penjelasan Pekerjaan
1) Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah dari tipe :
a. Untuk instalasi penerangan adalah NYA/NYM dengan conduit pipa PVC.
b. Untuk kabel distribusi digunakan NYY, untuk penerangan taman dan pompa air digunakan
kabel NYFGBY.
9
1) Semua kabel NYY yang ditanam di dalam perkerasaan (tembok, jalan, beton dll) harus berada
di dalam conduit PVC class AW yang disesuaikan dengan ukurannya.
2) Tidak diperkenankan adanya “splice” pencabangan ataupun sambungan-sambungan baik
dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau pada kotak-kotak penghubung
yang biasa dipakai (acceptable).
3) Dalam membuat pencabangan connector harus dihubungkan pada konduktor-konduktor
dengan baik, sehingga semua konduktor tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang
kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.
4) Semua sambungan kabel, baik di dalam juction box, panel ataupun tempat lainnya harus
mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselin atau
bakelit ataupun PVC, yang diamaternya disesuaikan dengan diameter kabel.
5) Semua bahan isolasi untuk percabangan, connector dan lain-lain seperti karet, PVC asbes tipe
sintetis, resin, splice case,composition dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk
penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang
disetujui menurut anjuran atau manufacturer.
6) Stop kontak biasa yang dipakai adalah stop kontak satu phasa, rating 250 volt, 13 ampere,
untuk pemasangan rata dinding. Stop kontak yang dipasang di dekat kran air harus dilengkapi
dengan tutup. Stop kontak dinding dipasang 75 cm dari permukaan lantai.
7) Saklar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding, tipe rocker dengan rating 250 volt, 10
ampere, single gang, double gangs atau saklar hotel. Saklar ditempatkan di dekat pintu dan
dipasang 120 cm di atas permukaan lantai.
8) Junction box harus terbuat dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm.
Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan.
9) Saklar atau stop kontak dinding terpasang pada junction box dengan menggunakan baut atau
ditanamkan dalam dinding.
10) Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel inti tembaga
dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM). Kabel harus mempunyai penampang
minimal 2,5 mm².
11) Kode warna instalasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
Fasa 1 : Merah
Fasa 2 : Kuning
Fasa 3 : Hitam
Netral : Biru
Tanda (ground) : Hijau – Kuning
13) Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa PVC klas AW atau GIP.
14) Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus sesuai satu dengan yang
lainnya, yaitu tidak kurang dari Φ ¾”.
15) Pipa fleksibel harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambungan (junction box)
dan armature lampu.
16) Penyempurnaan kabel
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan.
Kabel-kabel disambungkan sesuai dengan warna-warna atau nama-nama masing-masing,
dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan
dilakukan.
Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan
tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat. Penyambungan-penyambungan harus
dari ukuran yang sesuai.
Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC/ protolen
yang khusus untuk listrik.
.
10
Proteksi dari kejut listrik harus diberikan dengan cara mentanahkan semua bagian konduktif
terbuka peralatan dan instalasi listrik. Pentanahan dilakukan sedemikian rupa sehingga
diperoleh tahanan pentanahan kurang dari 5 ohm.
19) Testing/Pengujian
Testing dilakukan dengan disaksikan oleh Ketua Tim Pengawas yang disahkan oleh lembaga
yang berwenang.Pengujian tersebut meliputi :
- Test ketahanan isolasi.
- Pengukuran tahanan pentanahan.
- Test kontinuitas.
Pekerjaan Utilitas
a. Pekerjaan Sanitair
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan wastafel, kran air
2) Bahan yang digunakan
wastafel, kran air
3) Penjelasan Pekerjaan
Pekerjaan wastafel
- Wastafel yang digunakan adalah wastafel meja produk standar, Kw 1, tidak ada bagian
yang gompal, retak atau cacat lainnya.
- Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan dengan gambar.
- Pemasangan harus baik, rapi tegak lurus dan dibersihkan dari semua kotoran serta
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
Perlengkapan saniter
- Perlengkapan untuk toilet yaitu, tempat sabun, dan lain-lain seperti ditunjukan dalam
gambar, dipakai standar Kw 1 dan dipasang sesuai gambar.
- Semua kran yang dipakai adalah Kw 1, dengan chromed. Ukuran disesuaikan dengan
keperluan masing-masing. Kran yang dipasang di halaman harus mempunyai ulir,
sedang kran yang digunakan pada bak cuci menggunakan kran leher angsa.
- Stop kran yang dapat digunakan adalah KW 1 dari bahan kuningan.
- Floor drain dan clean out yang digunakan adalah Kw 1, metal vercroom dengan
siphon dan penutup berengsel untuk floor drain, dop vercroom dengan draad untuk
clean out.
- Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat. Pada tempat-
tempat yang akan dipasangi floor drain, penutup lantai harus dilubangi dengan rapi,
mengunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
b. Pekerjaan Plumbing
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan pipa air bersih dan air kotor, stop kran, pipa hawa, bak air fiberglass.
3) Penjelasan Pekerjaan
3.1 Pekerjaan instalasi air bersih
- Bak kontrol untuk Valve/Stop Kran dibuat dari pasangan bata dengan adukan kuat dan
ditutup beton.
11
- Sambungan pipa PVC untuk air bersih memakai sambungan lem PVC (Solvent) untuk
pipa ø 3“ ke bawah.
- Untuk katup/Valve/ Stop Kran yang mempunyai ø 2” ke bawah mengunakan katup
penutup dengan sistem penyambungan memakai ulir/screwed.
- Selanjutnya untuk katup ø 3,4” ke bawah dipakai katup tipe bola (global), yang lebih
besar dari ø 3,4” dipakai katup pintu (Gate Valve/Stop Kran).
Pekerjaan Lain-Lain
Adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya Keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K.
Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing pasal
diatas, kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa :
Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan jika diminta
oleh Pengawas dan Penanggungjawab Kegiatan untuk keperluan pemeriksaan sewaktu-waktu
dapat diserahkan.
Dokumen Foto :
diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum pekerjaan dimulai sampai pada pekerjaan
selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran disertai keterangan lokasi, arah pengambilan
dan tahap pelaskanaan pembangunan serta disusun secara rapih dan diketahui oleh pengawas.
Syarat-syarat foto dokumentasi :
Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah,
Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,
12
Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut pengambilan tersebut
pada butir (a).
Biaya dokumen merupakan tanggung jawab kontraktor Foto-foto tersebut harus dibuat dan
menjadi lampiran setiap permohonan angsuran pembayaran.
Segala laporan atau catatan tersebut dalam Ayat (a) dan (b) Pasal ini, dibuat dalam bentuk
buku harian dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.
Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang ternyata pekerjaan
tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka pekerjaan tersebut
harus dilaksanakan oleh kontraktor atas perintah tertulis Penanggung Jawab Kegiatan.
Spesifikasi teknis ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan ini.
SULKIFLI
Direktur
13