Anda di halaman 1dari 25

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 1

PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KEPUTUSAN DIREKSI PERUSAHAAN UMUM BULOG


No. KD – 346/DS300/12/2009

TENTANG
PENGADAAN BARANG DAN JASA
DILINGKUNGAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG

Menimbang : a. Bahwa sehubungan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN


No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa BUMN, maka dipandang perlu
dilakukan perubahan dan penyempurnaan atas keputusan
Direksi Perum Bulog Nomor : KEP-130/DIR/05/4004 tentang
Pedoman pengadaan Barang dan jasa dilingkungan Perum
BULOG;
b. Bahwa untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa dilingkungan Perum BULOG yang sumber pembiayaannya
tidak menggunakan dari APBN/APBD, perlu ditetapkan dan
diatur tersendiri oleh Direksi;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf
a dan b diatas, perlu ditetapkan perubahan surat keputusan
Direksi Perusahaan Umum BULOG tentang pengadaan barang
dan jasa dilingkungan Perum BULOG;

Mengingat : 1. Undang-undang nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha


Milik negara (BUMN);
2. Peraturan pemerintah RI No. 7 tahun 2003 tentang Pendirian
Perusahaan Umum BULOG jo Peraturan Pemerintah RI Nomor
61 tahun 2003 tentang Perubahan atas peraturan Pemerintah
RI nomor 7 tahun 2003
3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI
Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik
Negara (BUMN);
4. Keputusan Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. Kep-
242/MBU/2009 tentang pemberhentian, pengalihan Tugas dan
pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Umum BULOG;

5. Keputusan Direksi Perusahaan Umum BULOG No.


KD-420/DS200/11/2007 tentang Organisasi dan Tata kerja
kantor Pusat Perusahaan Umum BULOG jo. Keputusan Direksi
No. KD-248/DS200/09/2009 tentang perubahan atas keputusan
Direkasi Perusahaan Umum BULOG nomor KD
420/DS200/11/2007

6. Keputusan Direksi Perusahaan Umum BULOG No.


KD-421/DS200/11/2007 tentang Organisasi dan Tata kerja
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 2
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

Divisi Regional Perusahaan Umum BULOG jo. Keputusan Direksi


No. KD-248/DS200/09/2009 tentang perubahan atas keputusan
Direkasi Perusahaan Umum BULOG nomor KD
421/DS200/11/2007

Memperhatikan : 1. Persetujuan Direktur Utama Perum BULOG pada Surat


Edaran Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Nomor : SE-07/MBU/209 tanggal 8 mei 2009.
2. Saran dan pendapat Staf Perusahaan Umum BULOG.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : Keputusan Direksi Perusahaan Umum Bulog Tentang


Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan Perusahaan Umum
(Perum) Bulog.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Pengertian

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Pengadaan Barang dan Jasa adalah Kegiatan pangadaan dan Jasa Yang di
lakukan oleh Perusahaan Umum BULOG yang Sumber Pembiayaanya Milik
Perusahaan (Dana Sendiri)

2. Perusahaan adalah Perusahaan Umum Bulog yang didirikan berdasarkan


Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2003 Peraturan Pemerintah Nomor
61 Tahun 2003

3. Anak Perusahaan adalah Anak Perusahaan Perum Bulog yang Sahamnya


Minimum 90% dimiliki Perum BULOG;

4. Barang dan Jasa adalah Semua bentuk Produk dan/ atau layanan yang
dibutuhkan oleh Pengguna barang dan Jasa.

5. Jasa Pemborongan adalah Layanan Jasa Pelaksanaan pekerjaan


Konstruksi/Non Kontruksi untuk mewujudkan suatu bangunan atau suatu
bentuk Fisik lainnya yang Perencanaan dan Spesifikasinya ditentukan oleh
pengguna Barang dan Jasa.

6. Jasa Konstulasi adalah Layanan Jasa keahlian Profesional yang mencakup


jasa Perencanaan /Pengawasan/Manajemen yang kerangka acuan
kerjanya ditentukan oleh Pengguna Barang dan Jasa.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 3
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

7. Jasa lainnya adalah layanan Jasa yang tidak masuk dalam Kriteria Jasa
pemborong maupun jasa Konsultasi seperti : Jasa bantuan Hukum
Advokat/Pengacara/Penasehat Hukum, Notaris/PPAT dalam rangka
sertifikasi Perijinan dan Jasa Pelaksana acara (Event Organizer/EO);

8. Pengguna Barang dan Jasa adalah Direksi dan dalam Pelaksanaanya


dapat memberikan Kewenangan kepada Sesper / Kadiv / kapus / Kadivre
/Kasubdvre yang bertanggung jawab atas Pelaksanaan Pengadaan Barang
dan Jasa.

9. Penyedia Barang dan Jasa adalah Badan Hukum, Badan Usaha atau orang
Perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan Barang dan Jasa;

10. Panitia Pengadaan adalah Panitia yang diangkat oleh Pengguna Barang
dan Jasa (Direksi untuk Pusat, Kadivre/Kasubdivre untuk Divre/ Subdivre)
untuk melaksanakan Pemilihan penyedia Barang dan Jasa;

11. Pemilihan Penyedian Barang dan Jasa adalah Proses Kegiatan untuk
memilih penyedian Barang dan Jasa dengan cara Pelelangan
terbuka/Seleksi terbuka, pemilihan langsung/seleksi langsung,
penunjukan langsung atau pembelian langsung;

12. Pejabat Pengadaan adalah pejabat yang sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya untuk melaksanakan penunjukan langsung penyedian Barang
dan Jasa;

13. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah Perkiraan harga setiap paket
pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan secara keahlian yang disusun
oleh panitia/pejabat pengadaan Barang dan diSahkan pengguna Barang
dan Jasa.

14. Dokumen Pengadaan adalah Kerangka Acuan kerja (KAK) yang disusun
oleh panitia/pejabat Pengadaan sebagai pedoman bagi calon penyedia
Barang dan jasa dalam mengajukan penawaran dan pedoman evaluasi;

15. Dokumen Pengarahan Penugasan adalah Dokumen pengadaanm untuk


Pengadaan jasa konstsultasi;

16. Pakta Integritas adalah Surat Pernyataan yang ditanda tangani oleh
panitia Pengadaan, pejabat Pengadaan, Lembaga Profesional dan
penyedia barang dan jasa yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak
melakukan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) dalam pengadaan
Barang dan Jasa;

17. Prakualifikasi adalah Proses peniliai kompetensi dan kemampuan usaha


serta pemenuhan persyaratan tertentu lainya dari penyedia Barang dan
Jasa sebelum pemasukan penawaran,
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 4
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

18. Pascakualifikasi adalah Proses penilaian kompetensi dan kemampuan


usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia
Barang dan Jasa setelah pemasukan penawaran;

19. Rancang Bangun adalah metoda pembangunan suatu bangunan gedung


atau bangunan lainnya yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Pemborong,
dimulai dari proses mendesain (Perancangan dan Perencanaan teknis
dan dilanjutkan proses pelaksanaan pembangunan Konstruksi fisiknya.

20. Swakelola adalah Pekerjaan yang direncanakan, dilaksanakan dan diawasi


sendiri oleh pelaksana Swakelola dengan menggunakan tenaga sendiri
dan/atas tenaga dari luar baik tenaga ahli maupun tenaga upah
borongan;

Pasal 2
Maksud dan Tujuan
(1) Maksud ditetapkannya keputusan ini adalah untuk memberikan pedoman
bagi para pelaksana maupun semua pihak yang berkepentingan dalam
penyelanggaraan pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan Perum
BULOG.
(2) Tujuan ditetapkan keputusan ini adalah agar setiap pengadaan Barang
dan Jasa di lingkungan Perum BULOG dilaksanakan secara tertib, efisien,
transparan , berdaya dan berhasil guna, akuntabel serta meningkatkan
sinergi sesama BUMN dan/atau Anak Perusahaan.

Pasal 3
Prinsip Umum Pengadaan Barang dan Jasa

Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan Perum BULOG dilakukan dengan


menerapan prinsip :
a. Efisien dan Efektif, dilakukan sesuai kebutuhan dengan mendapatkan
hasil yang optimal dan wajar sesuai sasaran/capaian yang ingin
diharapkan bukan hanya didasarkan atas harga terendah;

b. Transparan dilakukan secara terbuka bagi setiap calon penyedia Barang


dan Jasa yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi yang ditetapkan;

c. Adil dan Wajar dilakukan dengan memebrikan perlakuan yang sama


terhadap semua calon peserta Penyedia Barang dan Jasa yang ikut;

d. Akuntabel dapat di pertanggungjawabkan baik dari proses maupun hasil


dan tidak terjadi penyalahgunaan maupun penyimpangan.

Pasal 4
Ruang Lingkup dan Batasan
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 5
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

(1) Ruang lingkup keputusan ini hanya berlaku untuk Pengadaan Barang dan
Jasa yang dilakukan oleh Perum BULOG yang sumber pembiayaanya milik
Perusahaan (dana sendiri).

(2) Keputusan ini tidak berlaku untuk :

a. Pengadaan Barang dan Jasa yang sumber pembiayaanya


menggunakan dana dari APBN dan/atau APBD;
b. Kegiatan utama yang masuk core bisnis Perusahaan seperti:
Pengadaan beras/gabah dalam negeri; pengadaan beras dan/atau
komoditi pangan luar negeri; pengadaan Barang dan jasa angkutan
komoditi Perum BULOG; serta pengadaan komoditi-komoditi yang
diperdagangkan.

BAB II
PENGADAAN BARANG DAN JASA

Pasal 5
Pelaksanaan

(1) Setiap pelaksanaan pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan Perum


BULOG harus mendapat persetujuan prinsip dari Direksi.
(2) Pelaksanaan kegiatan Pengadaan barang dan Jasa harus tercantum dan
sesuai dengan Rencana kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

Pasal 6
Metode Pemilihan Penyedian Barang dan Jasa

Metode pemilihan Penyedia Barang dan Jasa dapat dilakukan dengan cara :

a. Pelelangan Terbuka atau seleksi terbuka dilakukan melalui pengumuman


terbuka di media cetak/elektronik guna memberi kesempatan secara luas
kepada para calon penyedia Barang dan Jasa yang memenuhi kualifikasi
untuk mengikuti pelelangan terbuka;
b. Pemilihan langsung atau seleksi langsung dilakukan melalui pengumuman
yang ditempel di papan pengumuman di kantor dan/atau melalui
undangan resmi dan di ikuti sekurang-kurangnya 2(dua) calon Penyedia
barang dan jasa;
c. Penunjukan Langsung, di lakukan dengan cara menunjuk langsung
1(satu) calon penyedia barang dan jasa;
d. Pmebelian langsung, hanya untuk pembelian barang/produk jadi dengan
cara membeli langsung dari pabrik maupun yang terdapat di pasar.

Pasal 7
Pelelangan Terbuka
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 6
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

(1) Pengadaan Barang dan Jasa melalui metode Pelelangan Terbuka


dilakukan untuk nilai Rp 5 Miliar (Lima Milyar Rupiah).
(2) Persyratan Pelelangan Terbuka atau Seleksi Terbuka adalah :
a. Pengumuman lelang harus dilakukan secara terbuka melalui media
cetak/elektronika;
b. Calon penyedia barang dan jasa yang berminat ikut dalam pelelangan
wajib mengikuti Pracualifikasi/Pascakualifikasi,
c. Apabila jumlah penyedia Barang dan Jasa yang dinyatakan lulus
Prakuaslifikasi kurang dari 3(Tiga), dilakukan Prakualifikasi ulang;
d. Apabila jumlah penawaran yang masuk dalam kotak pelelangan
kurang dari 3 (Tiga), dilakukan pelelangan ulang;
e. Apabila Jumlah calon pemenang kurang dari 3 (tiga) proses
pelelangan dapat diteruskan/dilanjutkan;
f. Dalam hal telah dilakukan pelelangan ulang tetapi masih terjadikasus
sebagaimana butir c dan d diatas, pemilihan penyedia barang dan
jasa selanjutnya dilakukan dengan;
f.1. Methode Pemilihan Langsung apabila jumlah penyedia barang
dan Jasa yang lulus prakualifikasi atau penawaran yang masuk 2
(dua);
f.2. Methode penunjukan langsung apabila penyedia barang dan jasa
terendahyang luluh prakualifikasi atau penawaran yang masuk
hanya 1 (satu);
g. Negosiasi teknis maupun harga yang dilakukan apabila nilai
penawaran terendaah diatas HPS yang dimulai dari urutan penawaran
terendah pertama.
f.1. Methode Pemilihan Langsung apabila jumlah penyedia barang dan
Jasa yang lulus prakualifikasi atau penawaran yang masuk 2 (dua);
f.2. Methode penunjukan langsung apabila penyedia barang dan jasa
terendahyang luluh prakualifikasi atau penawaran yang masuk hanya
1 (satu);

Pasal 8
Pemilihan langsung

1. Pengadaan penyedia barang dan jasa melalui methode pemilihan


Langsung dilakukan untuk nilai 200juta (dua ratus juta rupiah) sampai
dengan 5 (lima milyar rupiah).
2. Persyaratan Pemilihan langsung atau seleksi langsung;
a. Pegumuman Pengadaan cukup dilakuka pada papan pengumuman
Resmi yang ada dikantor dan atau melalui surat undangan resmi.
b. Calon Penyedia barang dan jasa yang berminat ikut dapat mengikuti
proses prakualifikasi /pasca kualifikasi
c. Jumlah peserta penyedia barang dan jasa yang diundang mengikuti
pemilihan lamgsung sekurang-kurangnya 2 (dua) calon.
d. Klarifikasi/Negosiasi teknis maupun harga.

Pasal 9
Penunjukan Langsung
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 7
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

1. Pengadaan penyedia barang dan jasa melalui methode penunjukan


Langsung dilakukan dengan menunjuk langsung 1 (satu) penyedia barang
dan jasa untuk nilai sampai dengan 200juta (dua ratus juta rupiah).
2. Selain sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) diatas, methode penunjukan
langsung juga dapat dilakukan apabila memenuhi salah satu kritria
sebagai berikut ;
a. Barang dan jasa yang dibutuhkan bagai kenerja utama
perusahaan dan tidak dapat ditunda keberadaannya (business
critical asset).
b. Penyedia barang dan jasa hanya satu-satunya (barang spesifik)
c. Barang dan jasa yang bersifat knowledge intensive dimana untuk
menggunakan dan memelihara produk tersebut dibutuhkan
kelangsungan pengetahuan dan penyedia barang dan jasa.
d. Bila pelaksanaan pengadaan barang dan Jasa dengan
menggunakan cara sebagaimana dalam pasal 7 dan pasal 8 telah
dua kali dilakukan namun gagal.
e. Barang dan jasa yang dimiliki oleh pemegang hak atas kekayaan
intelektual (HAKI) atau yang memiliki jaminan (warranty) dari
original equipment manufacture;
f. Penanganan darurat untuk keamanan, keselamatan masyarakat,
dan asset strategiperusahaan, serta akibat bencana alambaik yang
bersifat lokal maupun nasional;
g. Barang dan Jasa yang merupakan pembelian barang yang
berulang sepanjang harga yang ditawarkan menuntungkan
dengan tidak mengorbangkan kualitas barang;
h. Pekerjaan tambah dengan nilai maksimum 20% dari nilai kontrak
yang tidak dapat dielakkan untuk jaminan hasil pekerjaan sesuai
dengan sasaran yang telah ditetapkan;
i. Barang dan jasa lanjutan yang secara teknis yang merupakan satu
kesatuan yang bersifat tidak dapat dipecah-pecahkandari
pekerjaan yang telah dilaksanakan sebelumnya;
j. Penyedia barang dan jasa adalah Badan Usaham Milik Negara
(BUMN) yang telah memiliki reputasi khusus dalam bidangnya dan
atau anak perusahaan yang sahamnya minimal 90% dimiliki
perum BULOG;
k. Pengadaan kendaraan yang telah ditentukan merk dan
spesifikasinya, barang seni dan Jasa kesenian;
l. Pengadaan jasa untuk bantuan hukum Advokat/Pengacara/
penasehat Hukum, Notaris/PPAT dalam rangka pengurusan
perijinan dan sertifikat serta jasa penyelenggaraan Acara (Event
Organizer/EO);
m. Pengadaan jasa yang komponen nilainya sebagian besar berupa
upah tenaga kerja yang mengikuti ketentuan upah minimum yang
ditetapkan pemerintah;
n. Pekerjaan yang memiliki tarif resmi dari pemerintah;
o. Pengadaan suku cadang peralatan agen tunggal pemegang Merk;
p. Dalam hal kebutuhan angkutan yang sangat mendesak dan/atau
kondisi daerah yang tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan
cara pelelangan maupun pemilihan langsung.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 8
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

Pasal 10
Pembelian Langsung

Pembelian langsung dapat dilakukan untuk produk-produk barang jadi yang ada
dipasaran, atau urgensi kebutuhan yang bersifat mendesak dengan nilai
pembelian sampai dengan Rp. 100juta (seratus juta rupiah)

Pasal 11
Swakelola

1. Sifat dan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan cara swakelola,
harus memenuhi salah satu kriteria, sebagai berikut :
a. Pekerjaan untuk meningkatkan kemampuan teknis Sumber Daya
Manusia Perum BULOG; atau,
b. Pekerjaan yang tidak diminati oleh Penyedia Barang dan Jasa; atau,
c. Pekerjaan pengoperasian dan/atau pemeliharaan prasarana yang
memerlukan partisipasi masyarakat setempat; atau,
d. Pekerjaan untuk proyek percontohan, pembelajaran kemampuan
berusaha yang akan di spin oof serta pengembangan teknologi; atau,
e. Pekerjaan Pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah,
pengujian dilaboratorium, penelitian dan pengembangan, survey dan
sensus yang dilakukan oleh universitas/pergunruan tinggi
negeri/lembaga penelitian/pelatihan ilmiah Pemerintah; atau,
f. Pekerjaan Diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya, dan
penyuluhan; atau,
g. Pekerjaan tertentu yang bersifat rahasia bagi perum BULOG.

2. Pelaksanaan Swakelola dapat dilaksanakan oleh :


a. Penggunaan barang dan jasa atau unit yang khusus dibentuk itu;
b. Instansi pemerintah non swadana, universitas/pergunruan tinggi
negeri/lembaga penelitian/pelatihan ilmiah Pemerintah; atau,
c. Penerima Hibah (kelompok masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat, lembaga penelitian swasta, lembaga penelitian/ilmiah
non-badan usaha dan lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah)

3. Ketentuan Pokok Swakelola :


a. Tenaga ahli dari luar tidak boleh melebihi 50% dari tenaga sendiri dan
pembayaran gajinya dilakukan berdasarkan kontrak konsultan
perseorangan;
b. Pembayaran Upah tenaga kerja dilakukan secara harian berdasarkan
daftar hadir kerja atau dengan cara upah borongan;
c. Uang Muka Panjar kerja dipertanggung jawabkan secara berkala;
- 50% apabila penerima hibah telah siap untuk bekerja; dan
- 50% (sisanya) apabila pekerjaan telah mencapai 30%
d. Penyaluran dana kepada penerima hibah untuk pekerjaan Konstruksi
dilakukan secara bertahap yaitu;
e. Pencapaian kemajuan Pekerjaan dan dana yang diserap dilaporkan
secara berkala kepada Perum BULOG.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 9
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

Pasal 12
Kewenangan Nilai dan Ikatan kerja

1. Kewenagan nilai dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa diatur


sebagai berikut;
a. Pengadaan barang dan Jasa dikantor Pusat.
a.1. Nilai Sampai dengan Rp. 200juta (dua ratuis Juta rupiah)
ditandatangani oleh Sesper /Ka.SPI /Kadiv /Kapus, setelah
menerima Ijin Prinsip dari Direktur yang membidangi;
a.2. Nilai diatas Rp. 200Juta (dua ratus juta rupiah) sampai dengan
Rp. 5milyar (lima milyar rupiah) oleh Direktur yang bersangkutan
a.3. Nilai diatas Rp. 5 Milyar (lima milyar rupiah) oleh Direktur Utama

b. Pengadaan Barang dan Jasa di Divre


Nilai sampai dengan Rp. 3 Milyar (tiga milyar rupiah) dilakukan oleh
kepala Divre setelah menerima Ijin prinsip dari Direksi, Untuk nilai
pengadaan barang dan jasa sampai dengan Rp. 1 Milyar (satu milyar
Rupiah) kepala Divre dapat mendelegasikan kewengannya kepada
Sub Divre.

2. Pejabat berwenang menandatangani ikatan kerja dengan penyedia


barang dan jasa adalah pengguna barang dan jasa dengan ketentuan
sebagai berikut;

a. Ikatan kerja Pengadaan barang dan Jasa dikantor Pusat.


a.1. Nilai Pekerjaan Sampai dengan Rp. 200juta (dua ratuis Juta
rupiah) ditandatangani oleh Sesper/Ka.SPI/Kadiv/Kapus;
a.2. Nilai pekerjaan diatas Rp. 200Juta (dua ratus juta rupiah) sampai
dengan Rp. 5milyar (lima milyar rupiah) ikatan Kerja
Ditandatangani oleh Direktur yang bersangkutan;
a.3. Nilai Pekerjaan diatas Rp. 5 Milyar (lima milyar rupiah) ikatan
kerja ditandatangani oleh Direktur Utama;

b. Ikatan Kerja Pengadaan Barang dan Jasa di Divre


Nilai sampai dengan Rp. 3 Milyar (tiga milyar rupiah) dilakukan oleh
kepala Divre. Untuk nilai pengadaan barang dan Jasa sampai dengan
Rp. 1 milyar (satumilyar rupiah) dapat dilakukan oleh kepala sub Divre
sesuai dengan Pendelegasian yang diterimanya dari kepala Divre.

Pasal 13
E-Procurement

1. Methode Pemilihan Penyedia Barang dan Jasa sebagaimana tersebut pada


pasal 6 huruf a dan b dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat
IT melalui sarana e-procurement.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 10
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

2. Dalam hal pengadaan barang dan Jasa yang dilakukan melalui e-


procurement sebagai mana tersebut pada ayat 1, maka sistem
prosedurnya akan diatur tersendiri dan wajib dihubungkan dengan portal
utama Kementrian Utama negara Badan usaha Milik Negara (BUMN)

Pasal 14
Perangkat Pelaksana
1. Perangkat pelaksanan pengadaan barang dan jasa, terdiri dari;
a. Penggunan Barang dan Jasa, adalah pejabat yang berwenang untuk
menetapkan kerangka Acuan kerja (KAK)serta menyetujui dan
mensyahkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang dibuat oleh
Panitia/Pejabat Penggunan Barang dan Jasa;
b. Panitia/Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa/lembaga Profesional;
c. Penyedia Barang dan Jasa

2. Hal yang harus diperhatikan oleh pengguna barang dan jasa dalam
pengadaan barang dan jasa, yaitu;
a. Mengutaman penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun
dan Rekayasa nasional, serta perluasan kesempatan bagi usaha kecil,
sepanjang kualitas, harga dan tujuanya dapat
dipertanggungjawabkan;
b. Memberikan Preferensi atas penggunaan Produksi dalam negeri
dengan tetap mengindahkan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
c. Wajib mengutamakan sinergi sesama Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan/atau Anak Perusahaan untuk meningkatkan Pendapatan
bagi Perusahaan.

3. Panitia/Pejabat pengadaan barang dan Jasa/Lembaga Profesional;


a. Panitia/Pejabat Pengadaan diangkat dan di tetapkan oleh Pengguna
Barang dan Jasa;
b. Panitia Pengadaan melaksanakan pemilihan penyedia Barang dan Jasa
baik melalui Metode Pelelangan Terbuka maupun Pemilihan Langsung
dengan nilai pekerjaan diatas 1 Miliar (Satu Miliar Rupiah);
c. Pejabat Pengadaan melaksanakan Pemiliohan Penyedia Barang dan
Jasa untuk nilai pekerjaan sampai Rp 1 Miliar (Satu Miliar Rupiah);
d. Tugas-tugas Pokok Panitia/Pejabat Pengadaan, antara lain :
d.1 Menyusun dokumen Prakualifikasi, dokumen Pengadaan /
pengarahan penugasan (termasuk persyaratan kualifikasi dan
klafikasi untuk pascakualifikasi);
d.2 Menyusun/Membuat Harga Perkiraan Sendiri (HPS) serta jadwal
pelaksanaan Pengadaan;
d.3 Membuat pengumuman Pengadaan Barang dan Jasa;
d.4 Melakukan Proses Prakualifikasi/Pascakualifikasi dan evaluasi
penawaran serta menetapkan calon pemenang penyedia
Barang dan Jasa;
d.5 Membuat laporan pertanggungjawaban mengenai hasil proses
pemilihan Penyedia Barang dan Jasa kepada Pengguna Barang
dan Jasa.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 11
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

e. Jumlah anggota panitia Pengadaan berjumlah sekurang-kurangnya 5


Orang;
f. Panitia/Pejabat Pengadaan yang diangkat memiliki kemampuan untuk
memahami isi dokumen prakualifikasi/pascakualifkasi/dokumen
Pengadaan serta tata cara dan prosedur pengadaan.
g. Panitia/Pejabat pengadaan/Lembaga Profesional, wajib
memandatangani Pakta Integritas (letter of Undertaking) untuk setiap
Pengadaan penyedia Barang dan Jasa dengan format sebagaimana
terlampir

4. Penyedia Barang dan Jasa


a. Memiliki Surat Ijin Usaha dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP),
atau Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) untuk penyedia jasa
pemborong/konsultasi konstruksi atau Surat Ijin lainnya sesuai
dengan klasifikasi, kualifikasi dan lingkup pekerjaan yang
dipersyaratkan;
b. Telah melunasi kewajiban pajak tahun akhir;
c. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan
usahanya tidak sedang di hentikan dan tidak sedang menjalani proses
pidana;
d. Tidak masuk dalam daftar hitam dan tidak sedang di kenakan sanksi
dari suatu Instansi pemerintah/swasta;
e. Memiliki modal kerja (Working capital) yang dibuktikan dengan asli
surat dukungan keuangan dari bank atau rekening koran;
f. Wajib menandatangani Pakta Integritas (Letter Undertaking) untuk
setiap Pengadaan Barang dan Jasa dengan format sebagaimana
terlampir.

Pasal 15
Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

1. Untuk pengadaan Barang dan Jasa dengan Pelelangan Terbuka dan atau
Pemilihan Langsung Wajib dibuat HPS oleh Panitia/Pejabat pengadaan
dan disetujui serta disahkan oleh Pengguna Barang dan Jasa.
2. HPS berfungsi untuk :
a. Menentukan batas tertinggi dari nilai Penawaran yang dinilai wajar;
b. Menetapkan nilai Jaminan Pelaksanaan apabila harga Penawaran
terendah lebik kecil 80% dari penetapan HPS, maka Jaminan
pelaksanaan terendah ditetapkan minimal sebesar 5% dari 80% HPS.
3. Penetapan HPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas,
dikecualikan untuk kegiatan pengadaan Barang dan Jasa lainnya seperti :
Jasa bantuan hukum Advokat/Pengacara/Penasehat Hukum, Notaris/PPAT
dalam rangka pengurusan perijinan dan sertifikat serta jasa
penyelenggara acara (Event organizer/EO),
4. Dalam Penyusunan HPS perlu memperhatikan kewajaran harga dengan
membandingkan nilai kegiatan yang sejenis serta faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi besaran harga.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 12
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

5. HPS telah memperhitungkan segala biaya yang diperlukan untuk


memperoleh Barang dan Jasa sesuai dokumen pengadaan termasuk
overhead, keuntungan dan pajak.

Pasal 16
Prakualifikasi dan Pascakualifikasi

1. Prakualifikasi/Pascakualifikasi adalah Proses penilain kompetensi dan


kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari
penyedia Barang dan Jasa;
2. Proses Prakualifikasi secara umum meliputi pengumaman Prakualifikasi,
pengambilan dokumen Prakualifikasi, Pemasukan dokumen Prakualifikasi,
evaluasi dokumen Prakualifikasi dan pengumuman hasil prakualifikasi,
Penetapan calon peserta pengadaan yang lulus prakualifikasi dan
pengumuman hasil prakualifikasi. Prakualifikasi dilaksanakan sebelum
pemasukan dokumen penawaran.
3. Proses prakualifikasi secara umum meliputi pemasukan dokumen
kualifikasi bersamaan dengan dokumen peanwaran. Evaluasi kualifikasi
dilakukan terhadap peserta yangg akan diusulkan untuk menjadi calon
pemenag dan cadangan pemenang pada metoda pengadaan dengan
pelelangan terbuka. Pascakualifkasi dilaksanakan setelah pemasukan
penawaran.
4. Prakualifikasi dilakukan untuk pengadaan Barang dan Jasa yang
menggunakan metoda pelelangan terbuka/ pemilihan langsung/ seleksi
terbuka/ seleksi langsung/ penunjukan langsung dan untuk pekerjaan
kompleks dengan metoda pelelangan terbuka.
5. Pascakualifikasi dilakukan untuk Pengadaan Barang dan Jasa yang
menggunakan metoda pelelangan terbuka dengan mengikut sertakan
sebanyak-banyaknya penyedia Barang dan Jasa;
6. Untuk melaksanakan proses menyiapkan dokumen
prakualifikasi/pascakualifikasi, panita/Pejabat pengadaan harus
menyiapkan dokumen prakualifikasi/pascakualifkasi berupa formulir isian
yang sekurang-kurangnya memuat data dan informasi tentang :
a. Akte pendirian perusahaan dan perubahannya jika ada serta perijinan
sesuai bidang usahanya;
b. Kondisi keuangan perusahaan;
c. Pengalaman perusahaan dalam pengadaan sejenis;
d. Kualifikasi personil inti; dan
e. Ketersediaan peralatan/fasilitas;
Formulir isian prakualifikasi diberikan pada saat pendaftaran calon
penyedia Barang dan Jasa, sedangkan formulir isian pascakualifikasi
untuk pelelangan terbuka dicantumkan pada dokumen pengadaan.
7. Sistem evaluasi yang digunakan dalam proses prakualifikasi /
pascakulaifikasi untuk pengadaan Barang dan Jasa yang bersifat
sederhana adalah sistem gugur (Pass and Fail System), sedangkan untuk
pengadaan Barang dan Jasa yang berteknologi tinggi, tingkat kerumitan
pelaksanaanya relatif tinggi, beresiko tinggi, atau nilai pengadaannya
relatif besar dapat digunakan “Sistem Nilai” (Merit Point System) dengan
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 13
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

persyaratan terpenuhinya “ Nilai Ambang Batas” ( thresshold Passing


grade).

Pasal 17
Bentuk Ikatan Kerja

1. Bentuk ikatan kerja dalam pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa


dapat beruapa Surat Perintah kerja (SPK) ataupun Kontrak/Perjanjian.
2. Surat Perintah kerja (SPK) dan atau/Kontrak/ Perjanjian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tetap harus mengindahkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) serta prinsip kehati-hatian dalam
pengambilan keputusan bisnis (Business Judgement Rule).
3. Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 12 ayat (2), Surat
Perintah keja (SPK) untuk nilai pengadaan Barang dan Jasa sampai
dengan Rp 200 juta (Dua Ratus Juta Rupiah) dan Kontrak/Perjanjian
untuk nilai diatas Rp 200 juta (Dua ratus Juta Rupiah).
4. Dalam pembuatan Surat Perintah Kerja (SPK) maupun Kontrak/Perjanjian
minimal harus memuat antara lain : Nilai Pekerjaan, Jangka waktu atau
syarat-syarat lain, Hak dan Kewajiban para Pihak, cidera janji, ataupun
hal-hal lain yang dipandang perlu sesuai dengan sifat ataupun jenis
pekrjaannya.

Pasal 18
Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri

1. Dalam setiap Pengadaan Barang dan Jasa, panitia/pejabat pengadaan


wajib mengupayakan secara optimal :
a. Penggunaan Barang dan Jasa hasil produksi dalam negeri, rancang
bangun dan perekayasaan nasional,
b. Penggunaan tenaga ahli dalam negeri
c. Penggunaa Standar Nasional Indonesia (SNI) dan
d. Pengikutsertaan penyedia Barang dan Jasa dalam negeri.

2. Pengadaan barang impor hanya dilakukan apabila :


a. Teknologi dan jenis barang yang dibutuhkan belum diproduksi
didalam negeri; atau
b. Spesifiksi, volume dan/atau waktu penyerahan barang yang
diproduksi di dalam negeri tidak memenuhi persyaratan yang di
tetapkan.

Pasal 19
Sanggahan
1. Untuk menjamin adanya transparansi dan pelakuan yang sama (Equal
Treatment) dalam setiap Pengadaan Barang dan Jasa, maka pihak yang
kalah pada saat pengumuman pemenang, berhak untuk mengajukan
sanggahan.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 14
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

2. Sanggahan sabagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini diatas hanya
yang berkaitan dengan kesesuaian pelaksanaan pelelangan/seleksi
dengan prosedur atau tata cara pelelangan/seleksi.
3. Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-
lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak diumumkannya pemenang.
4. Direksi atau pejabat yang ditujukan menangani dan memeriksa
sanggahan dapat melibatkan pihak yang tidak terkait langsung dengan
proses pengadaan Barang dan Jasa yang bersangkutan.
5. Keputusan Direksi atau pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) bersifat final.

Pasal 20
Warkat Jaminan
1. Setiap calon peserta penyedia Barang dan Jasa yang ikut dalam
pelaksanaan Barang dan Jasa wajib menyerahkan jaminan yang berupa
Jaminan Penawaran dan/atau Jaminan Pelaksanaan.
2. Jaminan Penawaran diberikan oleh calon Penyedia Barang dan Jasa pada
saat mengajukan Surat Penawaran, sedangkan Jaminan Pelaksanaan
diberikan pada saat calon Penyedia Barang dan Jasa akan mendatangani
SPK atau Kontrak/Perjanjian.
3. Beasrnya Jaminan Penawaran dan/atau Jaminan Pelaksanaan akan diatur
lebih lanjut.

BAB III
KEWAJIBAN DIREKSI
Pasal 21
Dokumen Pengadaan
Dalam proses pelelangan terbuka/seleksi terbuka dan pemilihan langsung yang
memerlukan Kernagka Acuan kerja (KAK)/ term of Reference (TOR) atau
dokumen pengadaan/pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa, Direksi wajib
membuat kriteria dan/atau persyaratan yang adil dan wajar sesuai dengan
kebutuhan Perum BULOG dan tidak mengarah untuk memenangkan pihak
tertentu.

Pasal 22
Pembinaan dan Pengawasan
1. Dalam rangka penerapan prinsip dasar pengadaan Barang dan Jasa,
Satuan Pengawasan Intern (SPI) Perum BULOG melakukan monitoring
dan pengawasan terhadap seluruh proses pelaksanaan kegiatan
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 15
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

pengadaan Barang dan Jasa, serta melaporkan hasil pemeriksaannya


kepada Direksi.
2. Apabila terjadi penyimpangan yang menimbulkan kerugian Perusahaan
yang dilakukan oelh pihak lain (bukan pegawai) yang bersumber kepada
suatu kontrak, maka penyelesaian ganti rugi dilaksanakan berdasarkan
dan sesuai dengan kontrak tersebut.
3. Ketentuan sebagimana tersebut pada Pasal 22 ayat (2) ini dikecualikan,
apabila karena lemahnya Kontrak/Perjanjian dan tidak diterapkan prinsip
kehati-hatian sehingga perusahaan tidak dapat menuntut pihak lain,
maka tuntutan ganti rugi di ajukan kepada pegawai yang bersangkutan.

Pasal 23
Daftar Hitam Penyedia Barang dan Jasa
Direksi wajib membuat Daftar Hitam Penyedia Barang dan Jasa dan
melaporkannya secara berkala keapda Kantor kementrian Badan Usaha milik
Negara.
BAB IV
PENUTUP
Pasal 24
1. Dengan di tetapkannya Keputusan ini maka Keputusan Direksi Perusahaan
Umum BULOG Nomor kep–130/DIR/05/2004 tentang Pedoman Pengadaan
Barang dan Jasa di lingkungan Perum BULOG tanggal 5 Mei 2004 di cabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
2. Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dan/atau kesalahan
dalam penetapan ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Disalin di : Sorong
Pada Tanggal : .... Juli 2011
Panitia Pemilihan/Penunjukan langsung
Sub Divre Sorong

BAMBANG DETA KUMILA


Ketua

BAB V
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN
SPESIFIKASI TEKNIK MELIPUTI;

1. Penggantian Atap 1 (satu) unit Gudang 3500 ton dikompleks


GBB Klademak
2. Rehabilitasi Total Rumjab Kagud Kompleks GBB Klademak,
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 16
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

Rehabilitasi Total Kantor Kagud Kompleks GBB Klademak dan


Pembuatan Papan Flonders 150 Bh
3. Pekerjaan Jembatan Jalan Masuk dan Pagar Depan Kantor
GBB Waisai Raja Ampat
URAIAN ;
1. PENGGANTIAN ATAP 1 (SATU) UNIT GUDANG 3500 TON DI
KOMPLEKS GBB KLADEMAK SORONG

I. PEKERJAAN UMUM/PENDAHULUAN
1. Mobilisasi dan Demobilisasi :
Kontraktor harus mobdemob peralatan kerja berupa mesin Genset
dan mesin Las, dan Memesan Material dari luar sorong berupa atap
Spandek serta menyediakan tenaga-tenaga ahli dibidang
pemasangan atap.
2. Dokumentasi :
- Pemborong Harus memperhitungkan pembuatan Foto-foto
dokumentasi secara berkala lengkap dengan keterangan-
keterangannya.
- Dokumen/Pemotretan dilakukan oleh Pemborong sejak sebelum
dimulainya pelaksanaan pekerjaan= 0 %.
- Semua Fhoto harus berwarna dan berukuran 3 R.
Pelaporan :
 Kontraktor harus membuat laporan Mingguan dari kumpulan
Laporan Harian yang memuat Bobot kemajuan pekerjan minggu
itu, Yang diperiksa oleh Konsultan Pengawas, diketahui KaBalai
atau Tim Teknik dari.
 Kontraktor harus membuat Laporan Bulanan dari Mingguan yang
memuat Foto Dokumentasi, Time Schedule. Sehingga nampak
Deviasi Bobot Fisik Pekerjaan dari rencana kerja yang diajukan
(Time Schedule).
3. Steiger Bambu (untuk Pasangan Atap)
Pembuatan steiger untuk memudahkan dan menjaga keselamatan
para pekerja.
4. Pembersihan Lapangan.
Segera setiap selesai melakukan aktifitas harus membersihkan area
kerja dari tumpukan sampah eks bongkaran atap dll. Yang dapat
mengganggu aktifitas pergudangan.

II. PENGGANTIAN ATAP GUDANG GBB KLADEMAK.


A. Pekerjaan Pembongkaran
 Pembongkaran dan menurunkan atap spandek lama dengan cara
hati-hati agar tidak membahayakan area sekitar gudang
 Pembongkaran Talang datar
 Pembongkaran Listplank Samping
 Pembongkaran atap cantilever
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 17
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

 Penyetelan Sebagian Gording Canal


 Penggantian Sebagian Gording Canal
B. Pekerjaan Penutup Atap Spandek.

- Atap Spandek T=0,4 mm. Adalah menggunakan atap dari bahan


zincalume
- Atap disusun rapi pada bibir bagian bawah tidak lebih dari 25cm
keluar dari pada gording terakhir, diperkuat dengan Paku Mour +
Karet.
- Pemasangan atau pengeboran untuk lubang paku haruslah hati-
hati untuk menghindari kebocoran pada gudang
- Pada top pertemuan atap (bubungan) tidak boleh lebih dari 7cm,
untuk memudahkan pemasangan Nook.
- Pasangan Atap Vibre Glass Kualitas I, dipasang pada posisi
berdasarkan gambar yang ada.
- Pemasangan Nook/Bubungan Atap dengan menggunakan plat
atap Zincalume (spandek).
- Plat spandek untuk Nook / Bubungan dipasang dengan betul dan
tepat pada posisi dudukan / pertemuan atap, haruslah
B. Pekerjaan Listplank dan Kawat Burung :
 Pemasangan Atap Spandek T=0,4 mm. Pada Listplank depan
menggunakan atap dari bahan zincalume
 Pemasangan Listplank spandek dipasang pada posisi yang tepat
agar terlihat lurus dan Rapi,
 Sebelum Pemasangan Atap baru terlebih dahulu diperhatikan
Gording dan Posisi yang rapat terhadap bibir atap.
 Pemasangan atau penggantian Sebagian Kawat Loket/Ram Burung
#10 mm. pada ventilasi datar,
 Kawat loket yang lama terlebih dahulu dibongkar baru dipasang
kawat loket yang baru
 Pekerjaan Listplank Samping dengan menggunakan besi Canal
C200, dilas mati pada Gording atap
 Listplank Samping dari bahan besi Canal sebaiknya dicat dulu baru
dipasang
C. Pekerjaan Pada Cantilever :
 Pemasangan Atap Spandek T=0,4 mm. Pada cantilever
menggunakan atap dari bahan zincalume
 Atap dipasang pada posisi seperti atap sebelumnya
 Sebelum Pemasangan Atap baru terlebih dahulu diperhatikan
Gording dan Posisi siku terhadap dinding.
 Pekerjaan Listplank Samping dengan menggunakan besi Canal
C200, dilas mati pada Gording atap
 Listplank Samping dari bahan besi Canal sebaiknya dicat dulu baru
dipasang,
 Pemasangan Talang Air pada Cantilever, dengan menggunakan
plat zincalume.
 Pemasangan Talang Vertical pada cantilever, dengan
menggunakan Pipa PVC Ø 3”
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 18
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

C. Pekerjaan lain-lain.
 Pekerjaan Pembongkaran meliputi :
Pembongkaran dan menurunkan atap spandek lama dengan
cara hati-hati agar tidak membahayakan area sekitar gudang
Pembongkaran Talang datar
Pembongkaran Sebagian Ram Burung
Pembongkaran Listplank Samping
Pembongkaran atap cantilever
Penyetelan Sebagian Gording Canal
Penggantian Sebagian Gording Canal
 Perbaikan Instalasi Listrik, meliputi pemasangan lampu, dan
Instalasi
 Pemasangan Kembali Instalasi penangkal petir.
2. REHABILITASI TOTAL RUMJAB KAGUD KOMPLEKS GBB
KLADEMAK, REHABILITASI TOTAL KANTOR KAGUD
KOMPLEKS GBB KLADEMAK DAN PEMBUATAN PAPAN
FLONDERS 150 BH

A. PEKERJAAN BONGKARAN.
Pembongkaran dilakukan pada :
a. Bongkaran atap seng, Rangka Atap seperti balok reng dan balok
tarik.
b. Pembongkaran dinding kamar pada Ruang Tengah
c. Pembongkaran Klosed.
d. Pembongkaran Dinding keramik
e. Pembongkaran Daiun Pintu.
B. PEKERJAAN KERAMIK
a. Bahan Keramik pada lantai yang digunakan :
- Jenis : Keramik 40x40cm
- Motif : Ditentukan kemudian
- Bahan pengisi siar : Semen warna
- Bahan perekat : 1 pc : 3 pasir
- Cara Pemasangan : Sesuaikan gambar
b. Bahan Keramik pada KM/WC yang digunakan :
- Jenis Dinding : Keramik 20x25cm
- Jenis Lantai : Keramik 20x20cm
- Motif : Ditentukan kemudian
- Bahan pengisi siar : Semen warna
- Bahan perekat : 1 pc : 3 pasir
- Cara Pemasangan : Sesuaikan gambar
c. Sebelum pemasangan, pelaksana pekerjaan harus menyerahkan
contoh-contoh untuk mendapat persetujuan dari pemberi tugas.
d. Setiap keramik yang terpasang harus terseleksi, baik warna, motif
dan bentuk harus seragam tidak boleh retak atau cacat lainnya.
e. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong sesuai
dengan petunjuk dari pabrik dan sebelum keramik dipasang harus
direndam air sampai jenuh.
f. Pola keramik harus sesuai seperti yang ditunjukan dalam gambar.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 19
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

C. PEKERJAAN PINTU & PENGGANTUNG


a. Pada daun pintu panil semua kayu harus diserut rata, lurus kering
dengan kadar air yang memenuhi standart dan siku satu sama lain
serta dilapangan harus sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan,
b. Perbaikan Jendela Nako
c. Semua kosen, daun pintu, jendela Listplank difinishing dengan Cat
Avian diKuas.

D. PEKERJAAN PENGGANTUNG
a. Kunci-kunci pintu untuk penempatannya sesuai dengan gambar
dan merk ditentukan kemudian.
b. Hak angin, engsel pintu digunakan engsel stenlise stell merk arch
SES atau yang setara ukuran besar dipasang sebanyak 3 buah
setiap pintu.
c. Semua bahan kaca yang dipergunakan harus dari kualitas baik
dan tidak cacat seperti retak-retak, putus pinggirannya,
bergelombang, berbayang-bayang, berbintik-bintik dan lain
sebagainya.
E. PEKERJAAN PLAFOND
a. Pekerjaan plafond bagian dalam menggunakan bahan gypsum
dengan rangka Kayu 5/7.
b. Pekerjaan plafond bagian luar menggunakan bahan Tripleks t
4mm dengan rangka dengan rangka Kayu 5/7.
c. Lest Plafond bagian dalam Adalah Gypsum sedangkan list plafond
bagian luar adalah lest plafond kayu.
d. Pola pengerjaan sesuai gambar rencana. Sebelum pemasangan
plafond harus diperhatikan letak tata armature lampu dan instalasi
kabel.
F. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
a. Atap menggunakan genteng metal, warna, motif dan merk
ditentukan kemudian.
b. Nook/Bubungan Menggunakan Nook Metal Roof (dari pabrikan).
c. Pas. Jurai dalam dilapisi papan kayu kamper, Seng Licin.
d. Balok Reng menggunakan balok 3/3, Kasau 4/5, kondisi baru kayu
kamper
e. Balok Gording 5/10 adalah menggunakan Kayu Kamper.
f. Pekerjaan kuda-kuda menggunkan Kayu Kamper yang berkualitas
Baik lurus dan tidak mempunyai mata.

G. NOOK/BUBUNGAN
a. Nook/bubungan Jenis bahan metal eks pabrikan.
b. Khusus untuk pemasangan bahan penutup (Pertemuan Atap)
Nook/Bubungan tetap digunakan paku.
c. Pemasangan atap dilakukan dengan tepat berada di As antara
Sambungan atap, dan harus lurus serta hati-hati membuat lubang
untuk pemasangan paku
H. PEMASANGAN LISTPLANK
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 20
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

a. Jenis bahan Listplank Depan dan Samping yang digunakan adalah


kayu Papan Kamper.
b. Pemasangan Listplank dilakukan dengan tepat, rapi dan harus
hati-hati membuat lubang untuk pemasangan sambungan.
c. Pasangan Bibir Atap dan Bibir Bawah Listplank harus Lurus
(Menggunkan tali pengarah) Jarak Bibir tidak kurang dari 15 cm
untuk bibir atap dan untuk bibir listplank tidak kurang dari 5 cm.
I. PEKERJAAN CAT
a. Cat tembok untuk dinding luar dan dalam, plafond luar dan dalam
menggunakan merk Mowileks sesuai dengan estetikanya.
b. Permukaan yang akan dicat harus diaci dan diplamur dengan
menggunakan acian semen dan plamur tembok kualitas baik
tanpa campuran berupa bubuk apapun kecuali cairan pengencer.
c. Untuk cat dinding tembok bagian luar dan dalam menggunakan
cat merek Mowilex atau setara.
d. Cat kayu (Melamine) dan besi menggunakan cat merek Avian atau
setara ACI.
e. Pas. Balok Baru pada kuda-kuda maupun rangka atap lainnya agar
di residu terlebih dahulu sebelum atap ditutup.

J. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Syarat-syarat penyelenggaraan instalasi
a. Instalasi harus mendapat penyambungan dari PLN.
b. Bahan-bahan instalasi harus baru dan berkualitas utama.
c. Pemasangan pipa-pipa instalasi adalah inbow (built in)
d. Jenis pekerjaan Box Panel :
f. Metal clad/galvanized dipasang built in dengan komponen (fuse
dan switch) kualitas merlin gerin.
g. Harus dengan tutup yang terkunci.
h. Warna box disesuaikan dengan dinding
i. Pembagian group dan besar pengaman (sekring) harus
disesuaikan dengan penggunaan listrik (beban listrik).
j. Pengaman group harus menggunakan miniature circit breaker
(mcb)
k. Letak panel pembagi harus dapat ditempatkan pada bagian yang
terlindung (tdak menyolok) tetapi mudah dipakai/pantau.
e. Lampu- lampu penerangan
1. Letak lampu seperti yan terlihat pada gambar rencana
2. Armature lampu dipergunakan ditentukan kemudian.
3. Semua amature yang terbuat dari logam harus diberi hantaran
tanah.
f. Saklar dan stop kontak
1. Saklar dan stop kontak yang digunakan setara merk nasional
2. Saklar yang digunakan adalah built in dan dipasang 150 cm dari
permukaan lantai untuk ruang kerja serta disesuai kan dengan
kebutuhan ruangan itu sendiri.
3. Bentuk stop kontak adalah built in dengan pertahanan yang
baik.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 21
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

K. PEKERJAAN SANITAIR
a. Closed Jongkok setara merk TOTO polos Untuk KM/WC.
b. Kran air yang digunakan jenis pernekel merk Onda atau setara
dengan type-type sesuai gambar rencana.
c. Saluran pembuangan air kotor pada lantai kamar mandi
ditutup dengan foor drain berbentuk mangkok.
d. Untuk Instalasi menggunakan Pola yang lama.

3. PEKERJAAN JEMBATAN JALAN MASUK DAN PAGAR DEPAN


KANTOR GBB WAISAI RAJA AMPAT

A. PEKERJAAN JEMBATAN MASUK


1. Pembongkaran dilakukan pada;
a. Pembongkaran jembatan darurat kayu
b. Bongkaran Pondasi dan Eks Jembatan lama yang sudah Rapuh
2. Pekerjaan Tanah dan Pasir;
a. Galian tanah biasa disini meliputi galian tanah pada jalur yang
dilalui untuk pemasangan pondasi sloof/dinding baru untuk
perkuatan, sesuai Gambar.
b. Urugan pasir dibawah lantai dan Pondasi. Sebelum Pasangan
Batu Kosong terlebih dahulu eks galian diurug dengan pasir
dengan ketebalan ± 10cm dan
3. Pekerjaan Pondasi
Pasangan pondasi adalah pasangan pondasi batu Kali/Gunung/
karang ini dilaksanakan pada Dinding jembatan yang membungkus
dari pada kolom-kolom poer atau sesuai dengan gambar Kerja,
dengan perbandingan campuran ini adalah 1PC : 4PS.
4. Pekerjaan Beton
Pekerjaan-pekerjaan beton pada bangunan ini yaitu Poer plat,
Kolom, Balok bantalan, Balok Gelagar, Plat jembatan dan Sandaran
Jembatan. Semua beton bertulang dibuat dari beton kualitas sesuai
dengan Fungsi dan Karakteristik beton itu sendiri (sesuai Gambar).
a. Adukan beton harus dibuat sesuai komposisi adukan dan
proporsi antara split/cipping, semen, pasir dan air yang telah
ditetapkan dan dipersyaratkan. Penggunaan air harus
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan beton yang
padat dengan daya kerja yang baik sehingga dapat
menghasilkan daya lekat yang baik dengan besi beton.
b. Pengadukan beton harus menggunakan mesin pengaduk
beton/molen (atau dapat diaduk secara manual dengan
mengaduk tidak kurang 3x bolak balik dari semua bahan dasar
Cipping, Pasir Semen dan Air). Dan pada menisn Molen Jumlah
adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk
dan mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit
harus dibersihkan lebih dahulu sebelm adukan yang baru
dimulai.
c. Adukan beton harus secepatnya dibawah ketempat pengecoran
dan sebelum pengecoran dimulai tempat-tempat yang akan
dicor serta bidang beton lama yang akan dihubungkan erat
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 22
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

dengan beton baru harus dikasarkan dan dibersihkan dari


segala kotoran serta dibasahi air semen.
d. Beton harus dicor sedekat-dekatnya ketujuannya yan terakhir
untuk mencegah pemisahan agregat dan pemadatan dapata
dilakukan denan menumbuk-nmbuk adukan dengan memukul-
mukul cetakan.
e. Untuk mencegah pengeringan bidan beton, selam paling sedikit
2 (dua) minggu beton harus dibasahi terus menerus dan pada
pelat-pelat harus mengenanginya dengan air. Idak
diperbolehkan mempergunakan lantai yang belum cukup
mengeras sbagai tempat timbunan bahan atau tempat jalan
ntuk mengangkut bahan yang berat.
f. Besi beton harus disupply dari satu sumber dan tidak
dibenarkan untuk mencampur aduk bermacam-macam sumber
besi beton ntuk pekerjaan konstruksi dan diameter/type
tulangan sesuaikan gambar.
g. Pemasangan besi beton harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga selama pengecoran tidak terjadi perubahan bentuk.
h. Pada area yang akan dikembangkan/ ditambahkan dapat diberi
stek dari besi beton, untuk kepentingan tertentu.
i. Pemasangan dan penyetelan harus sesuai gambar dan peil
serat diperhitungkan toleransi penurunannya dan untuk
penyesuain selimut beton harus dipasang beton pecking.
j. Acuan yang dibuat harus sesuai dengan ukuran jadi yang ada
didalam gambar dan menjamin bahwa ukuran tersebut tidak
akan berubah sebelum dan selama pengecoran dan dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kebocoran dan tidak
berubah bentuk.
k. Papan dan balok untuk bekisting beton harus kayu klas II.
l. Apabila setelah acuan dibongkar ternyata ada bagian beton
yang keropos atau cacat yang dapat mempengaruhi kekuatan
konstruksi tersebut maka pelaksana pekerjaan harus segera
memberitahu kepada direksi untuk meminta persetujuan
mengenai cara pengisian/menutupnya. Semua resiko yang
terjadi dan biaya akibat kesalahan tersebut menjadi tanggung
jawab pelaksana pekerjaan.

5. Pekerjaan Finishing
a. Pekerjaan Plesteran Dinding Jembatan atau pada pasangan
batu kali/karang/gunung dan Sandaran Jembatan. Plesteran
dilakukan dengan rapi dan memperhatikan sudut-sudut
sehingga sesuai dengan karakteristik dari pada fungsi itu
sendiri.
b. Finishing terakhir setelah plesetran adalah pengecatan pada
dinding sandaran dengan model sebra cross, cata digunakan
adalah cata anti lumut, dengan warna kuning hitam.

B. PEKERJAAN PAGAR DEPAN


1. Pekerjaan Galian Tanah & Pasir :
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 23
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

 Galian tanah biasa disini meliputi galian tanah pada jalur yang
dilalui untuk pemasangan pondasi sloof/dinding baru untuk
perkuatan, sesuai Gambar.
 Urugan pasir dibawah lantai dan Pondasi.
Sebelum Pasangan Batu Kosong terlebih dahulu eks galian
diurug dengan pasir dengan ketebalan ± 10cm dan
2. Pekerjaan Pondasi :
 Pasangan pondasi adalah pasangan pondasi batu
Kali/Gunung/karang ini dilaksanakan pada jalur pagar/dinding
sesuai dengan gambar Kerja, dengan perbandingan campuran
ini adalah 1PC : 4PS.
3. Pekerjaan Dinding Batu.
a. Pasangan dinding trasram. dilaksanakan pada sepanjang jalur
Pasangan dinding baru dengan ketinggian ± 60cm dan
perbandingan campuran ini adalah 1PC : 2PS.
b. Pasangan dinding biasa, dilaksanakan untuk pasangan dinding
½ batu hingga dinding dapat menutup sesuai dengan fungsi
ruang itu sendiri, berdasarkan gambar dan BOQ.
c. Dinding biasa diplester dengan adukan 1 : 4 dan untuk
pasangan bata trasraam dengan adukan 1 : 2.
d. Setelah pasangan bata selesai diplester, maka permukaan
dinding diAci/plamir sampai rata, baru kemudian dicat tembok.
e. Batu bata harus berkualitet baik ukuran disesuaikan dengan
yang terdapat dipasaran setempat dan sebelum dipakai harus
direndam dalam air.
f. Pemasangan dinding batu bata/Tela dilakukan bertahap, setiap
tahap tidak boleh dipasang lebih dari kira-kira 24 lapis dan tidak
diperkenankan memakai bata merah/tela patah dua/tiga
kecuali tempat tertentu.
4. Pekerjaan Beton
Pekerjaan-pekerjaan beton pada bangunan ini yaitu sloof, kolom
dan ringbalk. Semua beton bertulang dibuat dari beton kualitas
sesuai dengan Fungsi dan Karakteristik beton itu sendiri (sesuai
Gambar).
a. Adukan beton harus dibuat sesuai komposisi adukan dan
proporsi antara split/cipping, semen, pasir dan air yang telah
ditetapkan dan dipersyaratkan. Penggunaan air harus
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan beton yang
padat dengan daya kerja yang baik sehingga dapat
menghasilkan daya lekat yang baik dengan besi beton.
b. Pengadukan beton harus menggunakan mesin pengaduk
beton/molen (atau dapat diaduk secara manual dengan
mengaduk tidak kurang 3x bolak balik dari semua bahan dasar
Cipping, Pasir Semen dan Air). Dan pada menisn Molen Jumlah
adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk
dan mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit
harus dibersihkan lebih dahulu sebelm adukan yang baru
dimulai.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 24
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

c. Adukan beton harus secepatnya dibawah ketempat pengecoran


dan sebelum pengecoran dimulai tempat-tempat yang akan
dicor serta bidang beton lama yang akan dihubungkan erat
dengan beton baru harus dikasarkan dan dibersihkan dari
segala kotoran serta dibasahi air semen.
d. Beton harus dicor sedekat-dekatnya ketujuannya yan terakhir
untuk mencegah pemisahan agregat dan pemadatan dapata
dilakukan denan menumbuk-nmbuk adukan dengan memukul-
mukul cetakan.
e. Untuk mencegah pengeringan bidan beton, selam paling sedikit
2 (dua) minggu beton harus dibasahi terus menerus dan pada
pelat-pelat harus mengenanginya dengan air. Idak
diperbolehkan mempergunakan lantai yang belum cukup
mengeras sbagai tempat timbunan bahan atau tempat jalan
ntuk mengangkut bahan yang berat.
f. Besi beton harus disupply dari satu sumber dan tidak
dibenarkan untuk mencampur aduk bermacam-macam sumber
besi beton ntuk pekerjaan konstruksi dan diameter/type
tulangan sesuaikan gambar.
g. Pemasangan besi beton harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga selama pengecoran tidak terjadi perubahan bentuk.
h. Pada area yang akan dikembangkan/ ditambahkan dapat diberi
stek dari besi beton, untuk kepentingan tertentu.
i. Pemasangan dan penyetelan harus sesuai gambar dan peil
serat diperhitungkan toleransi penurunannya dan untuk
penyesuain selimut beton harus dipasang beton pecking.
j. Acuan yang dibuat harus sesuai dengan ukuran jadi yang ada
didalam gambar dan menjamin bahwa ukuran tersebut tidak
akan berubah sebelum dan selama pengecoran dan dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kebocoran dan tidak
berubah bentuk.
k. Papan dan balok untuk bekisting beton harus kayu klas II.
l. Apabila setelah acuan dibongkar ternyata ada bagian beton
yang keropos atau cacat yang dapat mempengaruhi kekuatan
konstruksi tersebut maka pelaksana pekerjaan harus segera
memberitahu kepada direksi untuk meminta persetujuan
mengenai cara pengisian/menutupnya. Semua resiko yang
terjadi dan biaya akibat kesalahan tersebut menjadi tanggung
jawab pelaksana pekerjaan.

5. Pekerjaan Besi Pagar Hollow

a. Pekerjaan Pagar Besi menggunakan besi Hollow 40x40mm dan


20 x 40mm system dan pola berdasarkan gambar Rencana.
b. Pekerjaan Pintu Pagar Besi menggunakan besi Hollow
40x40mm dan 20 x 40mm dan Tiang serta Rangka / Bingkai
50x50mm, + Acsesoriesnya, system dan pola berdasarkan
gambar Rencana.
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 25
PERUM BULOG SUB DIVRE SORONG RR 2011

6. PEKERJAAN CAT
a. Cat tembok untuk dinding luar dan dalam, sesuai dengan
estetikanya.
b. Permukaan yang akan dicat harus diaci dengan menggunakan
acian semen/plamur tembok kualitas baik tanpa campuran
berupa bubuk apapun kecuali cairan pengencer.
c. Cat besi menggunakan cat merek Avian atau setara ACI.
d. Pek. Finishing atau Cat pada tembok haruslah dengan cat
tembok setara Mowileks Luar.
e. Pek. Finishing atau Cat pada Besi haruslah dengan cat Minyak
setara Avian auai ACI.

PEKERJAAN PEMBERSIHAN
Jika pekerjaan telah selesai seluruhnya, sebelum dilakukan penyerahan
untuk pertama kalinya, maka pelaksana pekerjaan harus melakukan :
a. Perbaikan pada bagian atau tempat-tempat yang rusak akibat
pelaksanaan pekerjaan.
b. Pembersihan seluruh halaman pekerjaan dari sampah, rumput-rumput
dan barang-barang sisa lainnya, harus diangkat keluar lapangan
pekerjaan.
c. Membongkar bangunan-bangunan penolong yang tidak terpakai lagi,
misal : direksi ket, los/tempat penampungan pekerja, gudang dan
lain-lain.
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dilaksanakan
menurut kelaziman, Normalisasi persyaratan yang berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan dan syarat-syarat yang sudah ditentukan dan
akan diatur dalam Addendum yang akan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari KAK ini akan diselenggarakan dengan jalan musawarah dan
mufakat.

Anda mungkin juga menyukai