Acuan Teknis
Panduan Pelaksanaan yang disusun terkait dengan kegiatan pekerjaan pembangunan Apotik
RSUD La Temmamala Kabupaten Soppeng mengacu pada peraturan-peraturan dibawah
diantaranya:
a. Air
Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih yang tidak mengandung
minyak, asam, alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak
bangunan.
b. Pasir Urug
Pasir untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan, harus bersih dan keras.
c. Pasir Pasang
Butiran-butiran harus halus dan keras, tidak dapat dihancurkan dengan jari.
Kadar lumpur harus kurang dari 5%.
1
Butiran-butirannya harus dapat melalui ayakan persegi #3 mm.
d. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sebagainya.
Butiran-butiran pasir harus tajam dan keras, serta tidak dapat dihancurkan dengan
jari.
Kadar lumpur harus kurang dari 5%.
e. Portland Cement (PC)
Tipe semen yang digunakan adalah Tipe 1 (kemasan 1 zak berisi 50 kg atau
kemasan 1 zak berisi 40 kg).
Dalam pengangkutan Portland Cement (PC) ke lokasi pekerjaan, harus dijaga agar
tidak menjadi lembab dan tidak kena air. Penempatan atau penyimpanannya harus di
tempat yang terlindung, kering dan pada ketinggian minimum 25 cm dari lantai.
Portland Cement (PC) yang sudah membatu (menjadi keras) tidak boleh dipakai.
f. Batu Kerikil/Split
Gunakan batu kerikil atau batu pecah/splitukuran 1/2 dan 2/3 yang bersih, dan
bermutu baik, serta tidak berpori.
Butiran-butiran split/batu kerikil harus dapat melalui ayakan berlubang persegi Ø 40
mm dan tertinggal diatas ayakan berlubang Ø 20 mm.
Batu kerikil/split tidak boleh mengandung lumpur melebihi 1%.
2
j. Beton Struktural
Pekerjaan ini meliputi sloof, kolom utama, ring balk.
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang minimal K-175.
Perbandingan campuran yang digunakan yaitu 1 PC : 2 Ps : 3 Kr.
k. Besi Beton
Besibeton yang digunakan adalah besi beton minimal mutu U-24.
Besi harus bersih dan tidak mengandung minyak/lemak, asam alkali dan bebas dari
cacat seperti serpih-serpih serta tidak berkarat.
Pembengkokan besi yang terjadi diijinkan yaitu maksimal 4 kali pada titik
pembengkokan yang sama.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
- Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. NI-2.
- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI-5.
- Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI-8.
l. Pasangan dinding
Pasangan dinding harus satu ukuran, satu warna dan satu kualitas (Batu Bata,
Batako, Beton ber-aerasi ringan, dan/atau conblock).
Warna satu sama lain harus sama dan apabila dipatahkan warna penampang harus
sama rata.
Bidang-bidangnya harus rata atau sudut-sudut harus siku atau bersudut 90 derajat
dan tidak boleh retak-retak.
m. Penutup lantai
Penutup lantai ruangan
Jenis : Keramik lantai dan plin lantai
Ukuran : 60 x 60 cm untuk Penutup lantai, 40 X 40 cm untuk Km/Wc dan 40 x 40
untuk dinding km/wc
Kualitas : KW 1
n. Cat
Cat dinding/cat plafon
Tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak mudah retak/terkelupas setelah kering.
Cat kayu/cat besi
Tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak mudah retak/terkelupas setelah kering.
o. Penutup Atap
Bahan yang digunakan untuk penutup atap harus kuat, awet dan tahan lama terhadap
gangguan iklim/cuaca serta tidak gampang bocor atau berkarat.
Persiapan
a. Pembersihan lahan; meliputi penebangan pohon, pembuangan sampah dan hal-hal yang
tidak diperlukan untuk pekerjaan.
b. Pengukuran lahan; meliputi penentuan batas-batas lokasi, kontur (kemiringan) tanah.
c. Pematangan lahan (cut and fill); meliputi pemotongan, penimbunan dan pemadatan
tanah yang dianggap perlu.
d. Pembuatan jalan menuju lokasi; dilakukan untuk mempemudah sirkulasi barang dan
tenaga ke lokasi kerja.
e. Penyediaan air; dilakukan untuk menyediakan air yang dibutuhkan untuk membantu
pelaksanaan pekerjaan.
3
f. Penyediaan listrik; dilakukan untuk menyediakan listrik yang dibutuhkan untuk membantu
pelaksanaan pekerjaan.
g. Tersedia los/area kerja untuk fabrikasi komponen-komponen (contoh: kusen, pintu dan
jendela); dilakukan untuk mempermudah pekerja dalam melakukan pembuatan dan
pemasangan komponen kerja.
h. Penentuan peil lantai (± 0.00) atau titik duga; dilakukan untuk menentukan ketinggian
lantai bangunan. Ketinggian lantai bangunan adalah minimal 40 cm dari muka tanah atau
permukaan air tertinggi jika pada lokasi terdapat genangan air.
i. Pemasangan bouwplank dilakukan untuk menentukan as bangunan pada gedung yang
akan dibangun. Untuk menentukan siku as bangunan dipakai segitiga siku-siku dengan
perbandingan sisi 3:4:5.
Pekerjaan Struktural
a. Pekerjaan Pondasi
4
Pekerjaan Sloof, Kolom, Balok, Plat Lantai
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan bekisting, pembesian, pengecoran.
1) Bahan yang digunakan
Kayu bekisting, PC, pasir beton, besi beton dan kawat bendrat
2) Penjelasan Pekerjaan
5
Pekerjaan Atap
Pekerjaan Arsitektural
a. Pekerjaan Dinding
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan dinding, plesteran, dan acian
6
3) Penjelasan Pekerjaan
Untuk pasangan dinding dipakai spesi 1 PC : 4 Ps. Untuk trasraam dipakai spesi
1 PC : 3 Ps.
Ketinggian trasraam dari permukaan sloof minimal adalah 30 cm. Kecuali kamar
mandi termasuk daerah rawa atau mengandung air, maka ketinggian trasraam
adalah 1.5 m.
Ketinggian per-hari dalam pemasangan dinding batu bata/batako untuk menjaga
kekuatan dinding batu bata/batako adalah 1.5 m.
Bidang dinding yang luasnya lebih besar 12 m² harus ditambahkan kolom praktis
dengan tulangan besi minimal 4 Ø 12 mm, beugel Ø 6 dengan jarak 15 cm.
Bagian pasangan batu bata/batako yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek Ø 10 mm, jarak 50 cm,
yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali
ditentukan lain.
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan kusen, daun pintu, daun jendela dan teralis
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan engsel, handle, hak angin, pengantung dan pengunci
3) Penjelasan Pekerjaan
Semua kunci, engsel harus dilindungi dan dibungkus plastik atau tempat aslinya
setelah dicoba. Pemasangannya dilakukan setelah bangunan selesai dicat.
Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, dilarang memukul
sekrup, cara mencocokkannya hanya diputar sampai ujung, sekrup yang rusak
waktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti.
Engsel untuk pintu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah, sedangkan untuk
engsel ke 3 (tiga) dipasang di tengah-tengah.
Semua kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu,
dipasang setinggi 90 – 100 cm dari lantai atau sesuai gambar. Jenis kunci tanam
yang digunakan adalah kunci tanam besar.
Untuk daun pintu yang membuka ke dalam menggunakan engsel kupu sedangkan
yang membuka keluar agar mengunakan engsel H.
7
d. Pekerjaan Plafon
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan plafon dan list plafon
3) Penjelasan Pekerjaan
Perhatikan letak titik lampu dan bentuk rumah lampu (armature) saat memasang
rangka plafon.
Rangka menggunakan aluminium persegi (hollow).
Hasil akhir dari pemasangan harus rata, lurus.
e. Pekerjaan Lantai
1) Lingkup Pekerjaan
Pemadatan tanah, pembuatan lantai kerja, pemasangan lantai dan plin pengecoran
lantai.
3) Penjelasan Pekerjaan
Untuk pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan di-sub lantai harus
dipadatkan sehingga terdapat permukaan yang rata dan untuk memperoleh daya
dukung tanah yang maksimal, dipergunakan alat timbris (pemadat).
Pasir urug di bawah lantai disyaratkan harus pasir yang keras, bersih dan bebas
alkali, asam maupun bahan organik lainnya dengan tebal minimal 10 cm atau
sesuai dengan gambar dan disiram dengan air kemudian dipadatkan untuk
memperoleh kepadatan yang maksimal. Setelah pekerjaan pasir urug selesai
maka harus dilakukan penyemprotan obat anti rayap.
Di atas pasir urug diberi adukan rabat beton setebal 5 cm dengan campuran 1
PC : 3 Ps : 5 Kr.
Adukan pengikat lantai keramik menggunakan PC. Adukan harus cukup padat
sehingga di permukaan bawah keramik tidak terdapat rongga udara.
Untuk menghindari terjadinya “ledakan” pada lantai keramik maka sebelum
keramik dipasang terlebih dahulu harus direndam dalam air.
Bidang lantai keramik yang dipasang harus benar-benar rata.
Bahan keramik yang telah terpasang dihindarkan dari injakan selama 3 x 24 jam
setelah pemasangan.
Lebar nat maksimum 5 mm membentuk garis lurus atau sesuai dengan gambar,
nat diisi dengan bahan pengisi berwarna/ grouting semen berwarna. Pemberian
nat dilakukan minimal setelah 3 x 24 jam setelah pemasangan keramik.
Pada sambungan dinding dan lantai keramik harus dipasang plin dengan tinggi 10
cm.
8
f. Pekerjaan Pengecatan
1) Lingkup Pekerjaan
Pengecatan dinding, plafon, listplank, kusen, daun pintu dan jendela
3) Penjelasan Pekerjaan
9
8) Ballast harus jenis “Low Loss Ballast” dan harus juga digunakan single lamp ballast
(satu ballast untuk satu lampu flourescent).
c. Penjelasan Pekerjaan
1) Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai adalah dari tipe :
a. Untuk instalasi penerangan adalah NYA/NYM dengan conduit pipa PVC.
b. Untuk kabel distribusi digunakan NYY, untuk penerangan taman dan pompa air
digunakan kabel NYFGBY.
1) Semua kabel NYY yang ditanam di dalam perkerasaan (tembok, jalan, beton dll)
harus berada di dalam conduit PVC class AW yang disesuaikan dengan ukurannya.
2) Tidak diperkenankan adanya “splice” pencabangan ataupun sambungan-sambungan
baik dalam feeder maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau pada kotak-kotak
penghubung yang biasa dipakai (acceptable).
3) Dalam membuat pencabangan connector harus dihubungkan pada konduktor-
konduktor dengan baik, sehingga semua konduktor tersambung, tidak ada kabel-
kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.
4) Semua sambungan kabel, baik di dalam juction box, panel ataupun tempat lainnya
harus mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan
porselin atau bakelit ataupun PVC, yang diamaternya disesuaikan dengan diameter
kabel.
5) Semua bahan isolasi untuk percabangan, connector dan lain-lain seperti karet, PVC
asbes tipe sintetis, resin, splice case,composition dan lain-lain harus dari tipe yang
disetujui untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu harus dipasang
memakai cara yang disetujui menurut anjuran atau manufacturer.
6) Stop kontak biasa yang dipakai adalah stop kontak satu phasa, rating 250 volt, 13
ampere, untuk pemasangan rata dinding. Stop kontak yang dipasang di dekat kran
air harus dilengkapi dengan tutup. Stop kontak dinding dipasang 75 cm dari
permukaan lantai.
7) Saklar harus dari tipe untuk pemasangan rata dinding, tipe rocker dengan rating 250
volt, 10 ampere, single gang, double gangs atau saklar hotel. Saklar ditempatkan di
dekat pintu dan dipasang 120 cm di atas permukaan lantai.
8) Junction box harus terbuat dari bahan metal dengan kedalaman tidak kurang dari 35
mm. Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan.
9) Saklar atau stop kontak dinding terpasang pada junction box dengan menggunakan
baut atau ditanamkan dalam dinding.
10) Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel inti
tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM). Kabel harus mempunyai
penampang minimal 2,5 mm².
11) Kode warna instalasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut:
Fasa 1 : Merah
Fasa 2 : Kuning
Fasa 3 : Hitam
Netral : Biru
Tanda (ground) : Hijau – Kuning
13) Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa PVC klas AW atau
GIP.
14) Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus sesuai satu
dengan yang lainnya, yaitu tidak kurang dari Φ ¾”.
15) Pipa fleksibel harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambungan
(junction box) dan armature lampu.
16) Penyempurnaan kabel
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak
penyambungan.
10
Kabel-kabel disambungkan sesuai dengan warna-warna atau nama-nama
masing-masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan
sesudah penyambungan dilakukan.
Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai.
Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC/
protolen yang khusus untuk listrik.
.
19) Testing/Pengujian
Testing dilakukan dengan disaksikan oleh Ketua Tim Pengawas yang disahkan oleh
lembaga yang berwenang.Pengujian tersebut meliputi :
- Test ketahanan isolasi.
- Pengukuran tahanan pentanahan.
- Test kontinuitas.
Pekerjaan Utilitas
a. Pekerjaan Sanitair
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan wastafel, kran air
2) Bahan yang digunakan
wastafel, kran air
3) Penjelasan Pekerjaan
Pekerjaan wastafel
- Wastafel yang digunakan adalah wastafel meja produk standar, Kw 1, tidak
ada bagian yang gompal, retak atau cacat lainnya.
- Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan dengan gambar.
- Pemasangan harus baik, rapi tegak lurus dan dibersihkan dari semua kotoran
serta penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada kebocoran.
Perlengkapan saniter
- Perlengkapan untuk toilet yaitu, tempat sabun, dan lain-lain seperti ditunjukan
dalam gambar, dipakai standar Kw 1 dan dipasang sesuai gambar.
- Semua kran yang dipakai adalah Kw 1, dengan chromed. Ukuran disesuaikan
dengan keperluan masing-masing. Kran yang dipasang di halaman harus
mempunyai ulir, sedang kran yang digunakan pada bak cuci menggunakan
kran leher angsa.
- Stop kran yang dapat digunakan adalah KW 1 dari bahan kuningan.
- Floor drain dan clean out yang digunakan adalah Kw 1, metal vercroom
dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain, dop vercroom dengan
draad untuk clean out.
- Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik, tanpa cacat. Pada
tempat-tempat yang akan dipasangi floor drain, penutup lantai harus dilubangi
dengan rapi, mengunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran sesuai
ukuran floor drain tersebut.
b. Pekerjaan Plumbing
11
1) Lingkup Pekerjaan
Pemasangan pipa air bersih dan air kotor, stop kran, pipa hawa, bak air fiberglass.
3) Penjelasan Pekerjaan
3.1 Pekerjaan instalasi air bersih
- Bak kontrol untuk Valve/Stop Kran dibuat dari pasangan bata dengan adukan
kuat dan ditutup beton.
- Sambungan pipa PVC untuk air bersih memakai sambungan lem PVC (Solvent)
untuk pipa ø 3“ ke bawah.
- Untuk katup/Valve/ Stop Kran yang mempunyai ø 2” ke bawah mengunakan
katup penutup dengan sistem penyambungan memakai ulir/screwed.
- Selanjutnya untuk katup ø 3,4” ke bawah dipakai katup tipe bola (global), yang
lebih besar dari ø 3,4” dipakai katup pintu (Gate Valve/Stop Kran).
Pekerjaan Lain-Lain
Adalah Pekerjaan Administrasi/dokumentasi, Biaya Keamanan/jaga malam, obat-
obatan/P3K. Penjelasan masing-masing lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada
masing-masing pasal diatas, kecuali pekerjaan administrasi proyek berupa :
12
Laporan berkala mengenai pekerjaan secara keseluruhan dan segala sesuatunya
yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut dalam kontrak.
Catatan yang jelas mengenai kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dan jika
diminta oleh Pengawas dan Penanggungjawab Kegiatan untuk keperluan
pemeriksaan sewaktu-waktu dapat diserahkan.
Dokumen Foto :
diwajibkan membuat dokumen foto-foto, sebelum pekerjaan dimulai sampai pada
pekerjaan selesai 100 % dan tiap tahap permintaan angsuran disertai keterangan
lokasi, arah pengambilan dan tahap pelaskanaan pembangunan serta disusun secara
rapih dan diketahui oleh pengawas.
Syarat-syarat foto dokumentasi :
Tiap Unit Bangunan diambil dari empat arah,
Gambar menyeluruh pandangan dari empat arah,
Sudut pengambilan gambar dari tiap tahap harus tetap pada sudut pengambilan
tersebut pada butir (a).
Biaya dokumen merupakan tanggung jawab kontraktor Foto-foto tersebut harus
dibuat dan menjadi lampiran setiap permohonan angsuran pembayaran.
Segala laporan atau catatan tersebut dalam Ayat (a) dan (b) Pasal ini, dibuat dalam
bentuk buku harian dan harus selalu berada di tempat pekerjaan.
Apabila ada pekerjaan yang tidak tersebutkan dalam uraian ini, yang ternyata
pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh kontraktor atas perintah tertulis
Penanggung Jawab Kegiatan.
Spesifikasi teknis ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan ini.
SULKIFLI
Direktur
13