STANDARD SPESIFIKASI
PASAL 1
PEKERJAAN KAYU DAN NON STRUKTURAL
PASAL 2
PEKERJAAN LOGAM DAN NON STRUKTURAL
PASAL 3
PEKERJAAN PELAPIS DINDING
3.1 PEKERJAAN DINDING KERAMIK
3.2 PEKERJAAN DINDING MARMER
3.3 PEKERJAAN PARTISI GYPSUM RANGKA BESI HOLLOW
3.4 PEKERJAAN DINDING BATU ALAM
PASAL 4
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI
4.1 PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
4.2 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI PARQUETTE KAYU
4.3 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI MARMER
4.4 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI VINYL TILES
4.5 PEKERJAAN PENUTUP LANTAI KARPET
PASAL 5
PEKERJAAN PINTU (DAN JENDELA)
5.1 PEKERJAAN PINTU FIRMICA RANGKA KAYU
5.2 PEKERJAAN PINTU PANEL PLYWOOD RANGKA KAYU
5.3 PEKERJAAN PINTU KACA RANGKA KAYU
PASAL 6
PEKERJAAN KACA DAN CERMIN
PASAL 7
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
PASAL 8
PEKERJAAN LANGIT- LANGIT
8.1 PEKERJAAN LANGIT- LANGIT DAN GYPSUM BOARD
8.2 PEKERJAAN LANGIT- LANGIT ACCOUSTIC TILE
8.3 PEKERJAAN LANGIT- LANGIT KAYU/ PAPAN
PASAL 9
PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISHING KHUSUS
PASAL 11
PEKERJAAN INTERIOR KHUSUS
11.1 PEKERJAAN FIXED FUTNITURE
11.2 PEKERJAAN PEMASANGAN WALLPAPER
PASAL 12
LAMPIRAN
12.1. FIRE RATED DOOR
12.2. DOOR SEAL & DROP SEAL (FIRE & SMOKE RESISTANT)
Dan peraturan- peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan formalisasi di
Indonesia yang belum tercantum di atas dan mendapat persetujuan dari pegawai MK dan
Perencan.
3. Pegawai MK dan perncana berhak memeriksa pekrjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor.
Untuk setiap kelalaian yang dilakukan oleh Kontraktor, Kontraktor tetap bertanggung
jawab untuk memperbaiki kesalahan tersebut sampai disetujui oleh Perencana dan
Pengawas MK dengan seluruh biaya ditanggung Kontraktor.
4. Pekerjaan yang tidak memenuhi syarat- syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau gambar-
gambar dan instruksi tertulis dari Pengawas MK/P erencana harus diperbaiki dengan semua
biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab Kontrakor.
5. Semua bahan yang akan digunakan untuk proyek ini harus mendapat persetujuan dari
Perencana/ Pengawas MK.
6. Ukuran yang tertera dan tertulis pada gambar dan spesifikasi adalah ukuran jadi, bukan
ukuran bahan baku.
7. Apabila terdapat perbedaan antara gambar dengan gambar atau antar gambar dengan
spesifikasi, maka Kontraktor wajib melaporkannya secara tertulis kepada Perencana/
Pengawas MK untuk dibuatkan keputusannya. Kontraktor tidak diperkenankan mengambil
keputusan sendiri.
PASAL 1
PEKERJAAN KAYU DAN NON STRUKTURAL
1. LINGKUP PEKERJAAN
Menyediakan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi.
Pekerjaan meliputi antara lain :
2. PERSYARATAN BAHAN
1. Kayu kamper, yang diawetkan, Kelas kuat I-II Kelas awet I, mutu A.
Digunakan untuk pekerjaan kayu kasar seperti yang disebutkan diatas, terkecuali
dinyatakan lain dalam Buku Syarat- syarat Teknis dan dinyatakan dalam gambar.
2. Kayu Jati, Sungkai dan Nyatoh, yang diawetkan, Kelas Kuat I-II Kelas awet I,
Mutu A. Digunakan untuk pekerjaan kayu halus seperti yang disebutkan di atas,
terkecuali dinyatakan lain dalam Buku Syarat syarat Teknis dan yang dinyatakan
dalam gambar.
3. Harus benar- benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing- masing.
4. Dihindarkan adanya cacat- cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-
pecah, mata kayu, melintang, basah dan lapuk.
5. Syarat- syarat keleembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PKKI.
Untuk kayu kamper Kalimantan, kelembaban tidak dibenarkan melebihi 12%.
Untuk kayu Jati Sungkai dan Nyatoh harus kayu yang kering dioven dengan
kelembaban tidak boleh melebihi 10%.
6. Semua kayu yang dipasang/ dipakai ialah yang disetujui oleh Perencana/MK.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1 Semua proses pemotongan dan pembuatan dikerjakan dengan mesin, kecuali untuk detail
tertentu atas persetujuan MK.
3.2 Semua pengikat berupa paku, baut, kawat dan lainnya harus digalvanisasi sesuai dengan
NI-5. Tidak diperkenankan pengerjaan di tempat pemasangan.
3.4 Rangka kayu untuk langit- langit dibuat sesuai pola dari langit- langit yang telah
direncanakan dalam gambar, dengan memperhatikan letak dan bentuk armature lampu
yang terpasang pada langit- langit dan lain-lain yang akan terpasang.
3.5 Rangka kayu yang akan dipasang bahan finishing harus diperhalus, rata dan waterpass.
3.6 Hasil akhir dari pemasngan harus rata, lurus, dan tidak melampaui toleransi kerataan 0,5
cm untuk setiap 2 m².
3. Bahan kayu halus tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku atau cara
lainnya yang disetujui Perencana/MK.
Novotel Suite Malioboro 5
4. Permukaan kayu yang terlihat bekas pemakuan harus diberi dempul atau sejenisnya
yang telah disetujui Perencana/MK.
6. Permukaan yang terlihat halus diketam halus sedemikian rupa sehingga siap
menerima finish.Penggunaan meni sama sekali tidak sisetujui termasuk memberi
lapisan dempul atau sejenisnya, kecuali disyaratkan lain oleh MK/Perencana.
7. Jika diperlukan bahan perekat, maka Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu
baik kualitas maupun jenisnya kepada MK untuk mendapatkan persetujuan.
9. Semua pekerjaan pekerjaan berupa paku, baut, kawat dan lainnya harus
digalvaniasasi sesuai dengan NI-5.
11. Kayu plint atau lainnya yang melekat langsung pada dinding pasangan bata, partisi
dan beton harus diberi lapisan meni kayu 2 lapis.
12. Untuk pekerjaan kayu lemari built in seperti tertera pada gambar harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
• Kayu harus dikerjakan menurut pola dan urutan pengerjaan yang ditentukan
oleh MK dan Perencana. Bahan kayu dipotong menurut pola yang telah
ditentukan.
• Bahan kayu yang telah dipola diserut dengan mesin, baru kemudian dengan
serutan tangan. Sambungan tenon, ekor burung layang- layang (dove tail),
dowel atau tipe sambungan lain harus dikerjakan dengan mesin toleransi 0 mm.
• Semua bagian- bagian kayu yang terlihat (exposed) harus di-finish, termasuk
semua permukaan yang terlihat apabila pintu ditutup atau dibuka.
• Penyelesaian akhir dengan Melamic Finish dan Marmer dengan warna yang
telah disetujui MK dan Perencana. Bentuk dan ukuran sesuai gambar.
1. LINGKUP PEKERJAAN
2. PERSYARATAN BAHAN
2. Bila pekerjaan- pekerjaan tersebut tidak tercantum pada Gambar Rencana Langit- langit,
harus diteliti dahulu pada Gambar Instansi pekerjaan yang dimaksud ( elektrikal,
mekanikal dengan MK/Perancana).
4. Cara pemasangan menurut ketentuan pabrik yang mengeluarkan produk yang akan
dipergunakan.
5. Pada waktu pemasanga rangka langit- langit harus diperhatikan ketinggian ceiling
sesuai dengan gambar.
2. Bahan- bahan pelengkap lainnya seperti sekrup, baut, mur, paku metal fitings yang akan
berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi.
3. Perhatian semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lani, dengan
mengikuti semua petunjuk Gambar Rencana secara seksama.
4. Kontraktor diminta untuk menyiapkan shop drawing/ gambar kerja untuk pekerjaan-
pekerjaan tertentu dengan petunjuk MK/ Perencana.
7. Berkas- berkas pekerjaan harus diberi tanda- tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
8. Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda tangan agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
10. Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi, tanpa menimbulkan kerusakan-
kerusakan pada bahan bajanya. Pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari
cairan elektroda tersebut. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bersih dan bebas
dari kotoran, cat minyak dan karat.
11. Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak akan
berputar atau membengkok. Setelah pengelasan, sisa- sisa/ kerak las harus dibersihkan
dengan baik ( wire, brush, ampelas). Cacat pada pengelasan harus dipotong dan dilas
kembali atau tanggung jawab kontraktor.
12. Tambahan dan angkur yang perlu harus digunakan walaupun tidak termasuk dalam
gambar ( lengkap dengan pemakaian ramset untuk beton ) meliputi dan tidak terbatas
pada dudukan fixtures (toilet dan cermin).
Sistem penggantungan langit- langit adalah dengan menyediakan angker beton dia. 10 mm
pada pelat beton pada jarak 1.20 x 1.20 m. Pola disesuaikan dengan pola langit- langit dan
persyaratan pabrik pembuat rangka langit- langit, kecuali dinyatakan lain dalam gambar atau
petunjuk Perencana/MK.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat- alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekrerjaan ini untuk mendapatkan hasil
yang baik.
1.2 Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana/MK.
1.3 Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembongkaran keramik dinding lama dan
persiapan untuk pemasangan keramik baru.
2. PERSYARATN BAHAN
2.2 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan- peraturan ASTM,
Peraturan Keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
2.3 Bahan- bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari perencana/MK.
2.4 Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari
pabrik sebagai informasi bagi Perencana/ MK.
2.5 Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaiam/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, berkualitas terbaik
dari jenisnya dan harus disetujui Perencana/MK.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1 Pada permukaan dinding beton/ bata merah yang ada, keramik dapat langsung
diletakkan, dengan menggunkan perekat spesi 1PC :3 Pasir, diaduk baik memakai
larutan supercement, jumlah pekaian adalah 10% dari berat semen yang dipakai
dengan tebal adukan tidak lebih dari 1,5 cm atau bahan perekat khusus, dengan
memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera pada gambar.
3.2 Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif tiap
keramik harus sama tidak boleh rusak, gompal atau cacat lainnya.
3.4 Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai jenuh.
3.5 Pola keramik harus memperhatikan ukuran/ letak dan semua peralatan yang akan
terpasang di dinding: Exhaust fan, panel, stop kontak, lemari gantung dan lain- lain
yang tertera di dalam gambar.
3.7 Awal pemasangan keramik pada dinding dan ke mana sisa ukuran harus ditentukan,
harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas/MK sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
3.8 Bidang dinding keramik harus benar- benar rata, garis- garis siar harus benar- benar
lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus
merupakan satu garis lurus.
3.9 Keramik harus disusun menurut garis- garis lurus dengan siar sebesar 4-5 mm setiap
perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar- siar keramik diisi
dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang
disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
3.10 Pembersihan permukaan ubin dari sisa- sisa adukan semen hanya boleh dilakukan
dengan menggunkan cairan pembersih untuk keramik seperti “PORSTEX” buatan
KIWI atau sejenis.
3.11 Naad naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan tile grout ex Laticrete
atau setara.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan, dan alat- alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
yang baik.
1.2 Pekerjaan dinding marmer ini meliputi seluruh detail yang disebut/ ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Perencana/MK.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1 Bahan :
1. Jenis : Marmer
2. Finishing Permukaan : Dipoles halus atau sesuai dengan gambar
3. Produksi : Disesuaikan dengan type marmer pada gambar
4. Ketebalan : Minium 20 mm.
5. Bahan Pengisi siar : IGI/AM grout
6. Bahan perekat : AM tile adhesive/Adukan 1PC : 3 Pasir
2.2 Bahan- bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohmya untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana/MK.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1 Marmer dipasang adalah marmer yang sudah dipoles halus dan telah diseleksi dengan
baik, bentuk dan ukuran masing- masing unit sama, baik sikunya, sama warnanya,
polanya, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat- cacat lainnya dan telah
mendapatkan persetujuan Perencana.
3.2 Potongan marmer menurut ukuran dan detail harus dilakukan dengan mesin pemotong
gergaji putar dan dihaluskan dengan batu penggosok Carborundum.
3.3 Marmer dipasang dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 3 Ps naad 2 mm dan
diberi pengait- pengait baja tahan karat yang dipaku kuat kepada dinding.
3.4 Setelah marmer terpasang, jarang antar masing- masing unti marmer harus sama dan
membentuk garis lurus, bidang permukaan dinding harus rata water pass dan tidak ada
bagian yang bergelombang dan lubang- lubang anatara masing- masing unit dicor
dengan air semen kental, dilakukan sedemikian rupa sehingga seluruh lubang serisi
padat.
3.5 Pemotongan marmer harus dilakukan dengan baik dan rapih dan harus diratakan dengan
baik. Bahan- bahan lain yang dapat mengakibatkan noda- noda pada lantai seperti
minyak, residu, teak oli dan lain- lain harus dijauhkan dari permukaan dinding.
3.6 Setelah terpasang dan adukan mengeras, marmer harus digosok dan dipoles.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan peralatan dan alat- alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud, sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
1.2 Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi gypsum board rangka besi hollow sesuai
yang ditunjukkan dalam detail gambar.
1.3 Kontraktor harus bekerjasama dengan sub- kontraktor Mechanical & Electrical untuk
mempersiapkan pekerjaan instalasi ME yang berada atau menjadi bagian dari dinding
partisi.
2. PERSYATAN BAHAN
Kontraktor harus membuat/ memberikan contoh & mock-up bahan yang harus diperiksa
& disetujui Perencana/MK.
2.5 Bahan Lain/ Accessories :
1. Paku “rivet” digunakan untuk penyambungan rangka besi holloe dan pemasangan
runner ke lantai/plafon.
2. Sekrup anti korosit warna hitam digunakan untuk penyambungan papan gypsum
dengan rangka besi hollow.
3. Pita perekat kertas lebar minimal 0,05 mm.
4. Metal corner beads untuk dipasang pada setiap dusut luar yang terlihat dan akhiran
dari dinding partisi.
5. Dempul atau compound khusus untuk papan gypsum, untuk menutup lubang- lubang
sekrup dan pertemuan antar sambungan papan gypsum.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola
lay-out/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail- detail sesuai gambar.
3.2 Diwajibkan Kontraktor untuk membuat shop drawing sesuai ukuran/ bentuk/
mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Perencana.
3.3 Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai
dan dipasang.
3.4 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/ material yang lain di tempat pekrjaan harus
diletakkan pada ruang/ tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
3.6 Desain dan produk dari sistem partisi harus mendapat persetujuan dari Perencana/MK
(khusus untuk ruang kerja/kantor).
3.7 Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana untuk itu.
3.8 Urutan dan tata kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan Perencana/MK.
3.9 Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus
(tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing- masing bahan
yang digunakan).
3.10 Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut- sudut pertemuan dengan
bidang lain. Dinding harus terlihat lurus sejajar dengan partisi, rata dan halus, tidak
terlihat sambungannya, tidak ada keretakan sambungan, tidak ada perbedaan level, dsb.
3.11 Semua papan gypsum dipasang ke rangka besi hollow dengan menggunakan sekrup
anti korosi warna hitam. Lubang bekas sekrup diisi dengan compound, diamplas
sampai rata dan halus.
3.13 Sambungan (butt-joint) papan tersebut diatas ditutup dengan pita perekat, lalu ditutup
dengan compound, diamplas sampai rata dan halus.
3.14 Bagian sudut- sudut luar yang terlihat/ terbuka harus dipasangi metal corner beads,
ditutup dengan compound, diamplas hingga rata dan halus.
3.15 Apabila ada instruksi pemakaian glass//rockwool dan adanya instansi ME di dalam
dinding partisi; dan atau ada rangka khusus untuk penggantung, kontraktor wajib
memasang papan gypsum satu sisi terlebih dahulu, lalu memasang instalasi di
dalamnya. Papan penutup sisi yang satunya baru bisa dipasang apabila instalasi
didalamnya telah terpasang, diperiksa dan disetujui oleh Perencana/MK.
3.16 Finish akhir untuk dinding partisi seperti cat, wallpaper, skirting dan cornice dijelaskan
pada bagian khusus pekerjaan Finishing.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.2 Pekerjaan dinding batu alam ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana/MK.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.2 Bahan- bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-
contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Perencan/MK.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1 Batu alam yang dipasang adalah batu yang sudah diseleksi dengan baik, bentuk dan
ukuran masing- masing unit sama, baik sikunya, sama warnanya, polanya, retak atau
cacat- cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan Perencana.
3.2 Potongan batu menurut ukuran dan detail harus dilakukan dengan mesin pemotong
gergaji putar dan dihaluskan dengan batu penggosok Carborundum.
3.3 Batu dipasang dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 3 Ps naad 2 mm dan diberi
pengait- pengait baja tahan karat yang dipaku kuat kepada dinding.
3.4 Setelah batu terpasang, jarak antara masing- masing unit batu harus sama, dan lubang-
lubang antara masing- masing unit dicor dengan air semen kental, dilakukan
sedemikian rupa sehingga seluruh lubang terisi padat.
3.5 Pemotongan harus dilakukan dengan baik dan rapih dan harus diratakan dengan baik.
Bahan- bahan lain yang dapat mengakibatkan noda- noda pada lantai seperti minyak,
residu, teak oli dan lain-lain harus dijauhkan dari permukaan dinding.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat- alat
bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
1.2 Pasangan lantai keramik tile ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar.
1.3 Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembongkaran keramik lantai lama dan persiapan
untuk pemasangan keramik baru.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.2 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan- peraturan ASTM,
peraturan keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.
2.3 Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memenuhi syarat- syarat
yang ditentukan dalam PVBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971 (NI-2) dan ASTM.
2.4 Bahan- bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dhulu harus diserahkan
contoh- contohnya kepada Perencana/MK.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1 Sebelum dimulai pekerjaan kontraktor diwajibkan membuat shop drawing mengenai
pola keramik.
Novotel Suite Malioboro 15
3.2 HT/Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda.
3.3 Adukan pasangan/ pengait dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir pasang dan ditambah
bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan
ditambah bahan perekat.
3.4 Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung
asam alkali) sampai jenuh.
3.5 Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-
benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah
dan teras.
3.6 Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar detail atau sesuai
petunjuk Perencana/MK. Perhatikan lubang instalansi dan drainage/ bak kontrol
sebelum pekerjaan dimulai.
3.7 Jarak antara unti- unti pemasangan keramik satu sama lain (siar- siar), harus sama
lebar dan sama dalamnya, untuk siar- siar yang berpotongan harus membentuk sudut
siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
3.8 Siar- siar diisi dengan bahan pengisi air yang bermutu baik dari bahan seperti yang
telah disyaratkan di atas. Warna keramik yang dipasang.
3.9 Pemotongan unit- unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
3.10 Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul- betul bersih.
3.11 Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/ beban selam 3 x 24 jam dan
dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
3.12 Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar- siarnya
bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pengadaan tenaga kerja, bahan- bahan peraltan
dan alat- alat bantu yang diperlukan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
1.2 Pekerjaan ini dilakukan meliputi seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1 Kayu yang dipasang/ dispesifikasikan adalah kayu jati dengan syarat bahan seperti yang
tercantum pada spesifikasi pekerjaan kayu non struktural dalam hal mutu, kualitas dan
2.2 Ukuran kayu yang diminta untuk parquette adalah 90 x 900 mm dengan ketebalan 15
mm.
2.3 Kontraktor wajib menyerahkan contoh bahan dan finishing serta membuat mock- up
untuk meminta persetujuan Perencana/MK.
2.4 Perencana/ MK berhak menolak/ meminta ganti barang yang tidak sesuai dengan contoh
dan mock- up.
2.5 Bahan- bahan lain yang diperlukan adalah seperti yang tertera/ tercantum dalam gambar
detail, yaitu :
• Plywood dengan ketebalan minimal 16 mm, produk dalam negeri dengan kondisi
baru & baik.
• Plastik Polyethilene bening
• Paku beton hitam atau sekrup anti korosif warna hitam berikut fischer
• Lem kayu waterproof ex FOX atau setara
• Bahan finishing Polyurethane system atau melamic ex Impra, warna seperti contoh
yang diberikan Perencana.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1 Bidang permukaan lantai harus benar- benar rata. Bekas pembongkaran lantai lama
harus diratakan kembali sampai rata, licin dan bersih.
3.2 Apabila diperlukan, lantai dapat dilapisi dengan waterproofing-liquid ex Vandex atau
setara.
3.3 Pemasangan parquette kayu hanya diijinkan apabila di lapangan sudah tidak ada lagi
pekerjaan kotor dan basah, serta tak ada lagi pekerjaan plafond M&E yang
memerlukan tangga atau bangku tinggi.
3.4 Untuk mencegah penyerapan air tanah, lantai dilapisi kembali dengan lembaran plastik
bening. Dia tas lembaran plastik diletakkan lembaran triplex/plywood dengan cara
memaku/ menyekrup ke lantai agar tidak bergerak.
3.5 Potongan parquette kayu dipasang sesuai pola pada gambar dengan menggunakan
perekat khusus yang sesuai.
3.6 Semua permukaan kayu yang hendak difinish Polyurethane harus dibersihkan dari
debu dan kotoran yang mungkin melekat disitu.
3.7 Setelah bersih, permukaan kayu diamplas hingga rata dan licin. Bersihkan permukaan
kayu dari serbuk dan debu halus bekas amplas.
3.8 Sebarkan wood filler dengan menggunakan kape/pisan pendempul melawan arah serat
kayu untuk mengisi pori- pori/ lubang yang mungkin ada.
3.9 Dempul dibiarkan mengering minimal 1 jam, lalu diamplas lagi dengan amplas halus
(maximum 240 mesh). Apabila masih ada lubang atau pori- pori yang belum terisi,
3.10 Permukaan kayu yang telah diamplas halus, dibersihkan hingga betul- betul bebas dari
debu amplas atau dalam keadaan kering.
3.11 Permukaan disemprot dengan pelapis dasar berupa sanding sealer minimal dua
kali/lapisan.
3.12 Apabila lapisan sealer telah mengering, permukaan kayu diamplas hingga licin, jernih
dan tidak ada gelembung- gelembung udara.
3.13 Bersihkan permukaan kayu dari bekas debu amplas hingga betul- betul bersih.
3.14 Semprotkan finishing akhir Polyurethane hingga mendapatkan kayu seperti yang
diinginkan oleh Perencana/MK.
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat- alat bantu yang
diperlukan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang bermutu baik.
Dilakukan meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar (lantai dan plint).
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1 Bahan :
1. Marmer yang dipasang adalah batu pualam alam tebal 20 mm dengan ukuran sesuai
dengan gambar untuk itu.
2..2 Mutu :
1. Marmer yang dipasang adalah yang sudah dipoles halus dan telah diseleksi dengan baik
bentuk dan ukurannya.
2. Bentuk- bentuk ukuran, warna dan texture yand pada gambar dinyatakan sama, harus
benar- benar sama.
3. Tidak ada bagian yang sambung, retak, atau cacat lain dan telat mendapat persetujuan
dari konsultan MK.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSAAN
3.1 Marmer dipasang dengan adukan 1 PC : 3 pasir pasang yang terpasang cukup kuat. Naad
serapat mungkin, maksimal 1 mm.
3.2 Harus diperhatikan ketinggian peil dari lantai yang ditunjukkan dalam gambar.
3.3 Setelah unit- unit terpasang, kedudukan naad harus kuat, serta membentuk pola seperti
3.4 Pola pemasangan plint Marmer harus sesuai dengan gambar detail atau sesuai petunjuk
Perencana/MK dengan memperhatikan siar- siar bertemu siku dengan siar lantai.
3.5 Siar- siar diisi dengan bahan pengisi berwarna (grout semen berwarna), warna harus sesuai
dengan warna marmer yang dipasangnya dan harus mendapat persetujuan sebelumnya dari
Konsultan MK dari Perencana.
3.6 Pemotongan unit- unit marmer harus menggunakan alat pemotong marmer khusus.
3.7 Marmer yang sudah dipasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan
marmer sehingga betul- betul bersih.
3.8 Sebelum marmer dipasang, terlebih dahulu unit- unit marmer diseleksi terlebih dahulu
dengan seksama. Selanjutnya dipoles dengan mesin poles sehingga betul- betul rata dan
dikilapkan dengan wax khusus untuk keperluan tersebut atau rubbing compound. Pemilihan
salah satu bahan yang digunakan harus dengan persetujuan Konsultan/MK.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pengadaan tenaga kerja, bahan- bahan peralatan
dan alat- alat bantu yang diperlukan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
1.2 Pekerjaan ini dilakukan meliputi seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar.
2. PERSYARATN BAHAN
2.1 Vinyl tiles yang dipasang/dispesifikasikan adalah material dengan syarat bahan, type,
Dimensi dan merk seperti yang tercantum pada material reference.
2.2 Kontraktor wajib menyerahkan contoh bahan serta membuat mock-up untuk meminta
persetujuan Perencana/MK.
2.3 Perencana/MK berhak menolak/ meminta ganti barang yang tidak sesuai dengan contoh
mock-up.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1 Bidang permukaan lantai harus benar- benar rata. Bekas pembongkaran lantai lama
harus diratakan kembali sampai rata, licin dan bersih.
3.2 Apabila diperlukan, lantai dapat dilapisi dengan waterproofing-liquid ex Vandex atau
setara.
3.4 Vinyl tile dipasang sesuai pola pada gambar dengan menggunakan perekat khusus yang
sesuai.
3.5 Apabila disyaratkan oleh pabrik pembuat, bahwa naad atau sambungan antar tile
memerlukan filler, maka filler yang digunakan adalah harus sesuai dengan spesifikasi
yang disyaratkan oleh pabrik pembuat.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan karpet berikut underlayer dan
accessories pelengkap pada tempat- tempat yang telah ditentukan pada gambar.
1.2 Pekerjaan ini dilakukan meliputi seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam
gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1 Karpet yang dipasang/dispesifikasikan adalah material dengan syarat bahan, type dan
merk seperti yang tercantum pada material reference, yaitu karpet type 'spike- proof' dan
'regular cut' dimana likasi pemasangan disesuaikan dengan gambar.
2.2 Under layer carpet yang sesuai dengan spesifikasi karpet, dan memiliki ketebalan yang
merata diseluruh permukaannya, minimal dengan ketebalan 6 mm.
2.3 Untuk setiap pertemuan carpet dengan dinding harus diberi perkuatan berupa 'gripper'
khusus untuk karpet.
2.4 Pada pertemuan antar karpet dengan bahan lantai lain harus diberi “ metal joint “ dari
stainless steel.
2.5 Lem yang digunakan adalah lem kuning merk FOX atau setara.
2.6 Kontraktor wajib menyerahkan contoh bahan serta membuat mock-up untuk meminta
persetujuan Perencana/MK.
2.7 Perencana/MK berhak menolak/meminta ganti barang yang tidak sesuai dengan contoh
dan mock-up.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1 Bidang permukaan lantai harus benar- benar rata. Bekas pembongkaran lantai lama
harus diratakan kembali sampai rata, licin dan bersih. Seluruh lantai akan dipasang
karpet harus dalam keadaan bersih. Kotoran debu dan pasir harus dibersihkan.
3.2 Apabila diperlukan, lantai dapat dilapisi dengan waterproofing-liquid ex Vandex atau
setara.
3.4 Lantai yang telah rata dan bersih dipasangi underlayer karpet dengan menggunakan lem
yang sesuai untuk itu.
3.5 Underlayer dipasang pada lantai dan diberi lem pada bagian tepi dan setiap sambungan.
3.6 Gripper dipasang pada setiap pertemuan lantai dengan dinding dengan cara
memakukannya pada lantai dengan menggunakan paku beton.
3.7 Karpet dipasang dengan menggunakan alat bantu “kicker” agar didapat permukaan yang
rata dan tidak bergelombang.
3.8 Setiap penyambungan karpet harus disesuaikan dengan arah serat/tenunan karpet.
3.9 Penyambungan karpet harus menggunakan pita perekat khusus pada bagian bawah
karpet dan diratakan dengan menggunakan alat pemanas khusus karpet.
3.10Kontraktor harus menggunakan tenaga yang betul- betul ahli untuk pemasangan karpet.
Tenaga ahli dapat langsung dari supplier karpet tersebut.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
1.2 Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu formica seperti yang
dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.2 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan
pada ruang/ tempat dengan sirkulasi udara yang baik tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
Novotel Suite Malioboro 22
3.3 Harus diperhatikan semua sambungan siku/ sudut untuk rangka kayu dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/ menjaga
kerapihan terutama untuk bidang- bidang tampak tidak boleh ada lubang- lubang atau
cacat bekas penyetelan.
3.4 Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku- siku satu sama lain sisi-
sisinya, dan di lapangan profile kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan/
pemasangan.
3.5 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profile kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan/ pemasangan.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan- bahan , peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
1.2 Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu panel plywood seperti yang dinyatakan/
ditunjukkan dalam gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.2 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu di tempat pekerjaan harus ditempatkan
pada ruang/ tempat dengan sirkulasi udara yang baik tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
3.3 Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/ menjaga
kerapihan terutama untuk bidang- bidang tampak tidak boleh ada lubang- lubang atau
cacat bekas penyetelan.
3.4 Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku- siku satu sama lain sisi-
sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/ pemasangan.
3.5 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin diluar tempat pekerjaan/pemasangan.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Menyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat- alat bantu lainnya untuk
mleaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
1.2 Pemasangan pintu kaca rangka kayu seperti yang ditunjukkan pada tempat- tempat
tertentu pada gambar.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.2 Penyambungan rangka daun pintu harus menggunakan sistem pen dan pasak kayu.
3.3 Bidang- bidang penyambungan harus benar- benar rapat, rata dn siku satu sama lain.
3.4 Lembaran kaca yang dipasang pada rangka dan diperkuat oleh bingkai kaca yang dibuat
dari kayu yang sama dengan rangka daun pintu.
3.5 Bingkai kaca dipasang pada rangka pintu dengan cara dipaku menggunakan paku kaca.
3.6 Apabila diperlukan atau diminta khusus oleh Perencana/MK, celah antara kaca dan
rangka kayu dapat diisi dengan silikon sealant untuk kaca.
3.7 Rangka kayu difinish dengan sistem melamin, dengan syarat dan cara seperti yang
diterangkan pada pasal khusus pekerjaan finishing melamic.
3.8 Kayu difinish sebelum kaca terpasang, agar kaca tidak rusak, kotor atau cacat terkena
bahan finishing.
3.9 Apabila terjadi kerusakan pada finishing kayu sewaktu pemasangan kaca, kayu dapat
difinish ulang dengan cara melindungi kaca dengan lembaran kertas ditempel dengan
pita perekat.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
1.2 Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail
gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1 Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunnyai
ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses- proses
tarik tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses- proses tarik, gilas dan pengambangan
(Float glass).
2.3 Kesikuan :
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang
rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.
2.6 Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan
Perencana/MK.
2.7 Sisi kaca yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan, harus digurinda/haluskan,
hingga membentuk tembereng.
3. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
3.1 Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat
pekerjaan dalam syarat spesifikasi ini.
3.3 Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Perencana/MK.
3.4 Semua bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda- tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-
tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.
3.5 Pemotongan kaca dan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat- alat
pemotong kaca khusus.
3.6 Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk kedalam alur
kaca pada kosen.
3.7 Pembersih akhir dari kaca dan cermin harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca yang tersedia dipasaran.
3.8 Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui kosen, harus
diisi dengan lem silikon merk Tremco atau setara. Warna transparant cara pemasangan dan
persiapan- persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
3.9 Kaca dan cermin harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan- bahan, perlengkapan daun pintu dan
alat- alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan
yang baik dansempurna.
1.2 Pemasangan alat penggangtung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan pada
daun pintu kayu, seperti yang ditunjukkan/disyaratkan dalam detail gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1 Semua “hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian “hardware” akibat dari
pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada MK untuk mendapatkan
persetujuan.
2.2 Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat alumunium berukuran
3 x 6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap
anak kunci.
2.3 Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan “Backed Enamel Finish” yang
dilengkapi dengan kait kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor pengenalnya. Lemari
berukuran lebar x tinggi adalah 40 x 50 cm, dengan tebal 15 cm berdaun pintu tunggal
memakai engsel piano dan handle alumunium.
3. PERLENGKAPAN PINTU
2. Semua kunci- kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang
setinggi 890 mm dari lantai, atau sesuai petunjuk Konsultan MK.
3.3 Pekerjaan Door Closer, Door Stopper, Door Seal dan Door Holder :
1. Untuk seluruh daun pintu, panil, dan adaun pintu kaca, kecuali pintu yang bersengsel
lantai, menggunakan Door Closer merk CISA warna dan type akan ditentukan oleh
Perencana. Door Closer harus terpasang dengan baik dan merekat dengan kuat pada
batang kosen dan daun pintu, dan disetel sedemikian rupa sehingga pintu selalu menutup
rapat kosen pintu.
2. Untuk seluruh pintu kecuali yang berengsel lantai diberi door stopper merk KEND/KWS
atau setaraf. Door stopper dipasang dengan baik pada lantai dengan sekrup pintu kecuali
pintu- pintu toilet, pintu masuk utama dan pintu- pintu besi. Door holder yang digunakan
menggunakan spring pen release dan injakan karet, merk KEND/KWS atau setara.
3. Untuk pintu semua kamar harus dipasang door seal sekeliling frame dan drop seal pada
sisi bagian bawah daun pintu. Direkomendasikan memakai produk ex Raven / PT.
GGEsta Indonesia.
3.5 Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan Perencana.
4. PERSYARATAN PELAKSANAAN
4.1 Engsel atas dipasang ±28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah dipasang ±32
cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang ditengah- tengah antara
kedua engsel tersebut.
4.2 Untuk pintu toilet, engsel atasa dan bawah dipasang ±28 cm dari permukaan atas dan
bawah pintu, engsel tengah dipasang ditengah- tengah antara kedua engsel tersebut.
4.3 Penarik pintu (door full) dipasang 1000 mm (as) dari permukaan lantai.
4.4 Pemasangan lockcase, handle dan back plate serta door closer harus rapi, lurus dan sesuai
dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh MK.
4.5 Apabila hal tersebut tidak tercapai, kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
4.6 Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak
membentur tembok pada saat pintu terbuka.
4.7 Door holder didasar daun pintu dipasang 6 cm dari tepi daun pintu. Pemasangan harus baik
sehingga pada saat ditekan ke bawah, karet holder akan menekan lantai pada posisi yang
dikehendaki. Door holder dipasang hanya pada pintu yang tidak menggunakan door closer.
4.8 Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
4.9 Tanpa pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya. Tanda pengenal pada
daun pintu atau back plaate hanya diperkenankan dengan menempelkan sticker pengenal
kertas atau pita perekat kertas, diberi tanda atau nomor sesuai dengan anak kunci.
4.11 Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh MK/Perencana.
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan langit- langit gypsum board dan konstruksi penggantungannya,
penyiapan tempat serta pemasangan pada tempat- tempat yang tercantum pada gambar untuk
itu.
Untuk menjamin tersedianya bahan pada waktunya, bahan harus dipesan paling lambat 3 bulan
sebelum dipasang, dimana kontraktor harus menunjukkan penegasan pesanan setelah contoh
bahan disetujui oleh Komsultan/MK dan Perencana.
Untuk menjaga mutu dan kualitas bahan yang terpasang, pemasangan harus dilaksanakan oleh
agen yang resmi ditunjuk oleh pabrik.
- Rangka merupakan 'grid' yang terdiri dari profil- profil terbentuk T (tee) yang terdiri atas
profile utama (maintee), profil penghubung (cross tee) dan lis lis tepi D. 4mm, dengan
gepser pengatur ketinggian.
- Semua batang profil untuk rangka langit- langit telah diseleksi dengan baik, lurus dan
rata. Tidak ada bagian yang bengkok atau melengkung atau cacat lainnya. Semua bahan
yang akan dipasang harus disetujui terkebih dahulu oleh Konsultan/MK.
- Seluruh rangka langit- langit digantung pada plat balok beton kawat penggantung
seperti telah disebutkan pada 1 butir b. Kawat penggantung dikaitkan pada plat besi yang
dipaku dengan paku ramset ke plat beton/balok beton.
- Setelah seluruh rangka langit- langit terpasang, seluruh permukaan harus rata, lurus dan
waterpass. Tidak ada bagian yang bergelombang dan batang- batang rangka harus saling
tegak lurus.
- Accoustic tile yang dipasang adalah yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran
tiap unti harus sama dan tidak ada bagian yang retak, sumbing atau cacat- cacat lainnya
dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan/MK.
- Sebelum pemasangan, panel- panel accoustic harus disimpan di ruang dimana panel-
panel tersebut akan dipasang, selama ±4 jam. Tujuannya agar panel- panel tersebut
menyesuaikan diri dengan suhu dan kelembaban ruangan. Untuk mencegah
melengkungkannya panel akibat variasi suhu dan kelembaban yang besar selama dan
setelah pemasangan, disarankan pada setiap permukaan belakang panel direkatkan 2
buah besi siku pengaku secara diagonal.
- Accoustic tile dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu dan
setelah terpasang, bidang permukaan langit- langit harus rata, lurus, waterpass dan tidak
bergelombang. Sambungan antara unit- unit merupakan garis lurus dan rata.
3. Merk Bahan :
Accoustic tile yang dipakai adalah merk Tombo atau setara, type semi concealed. Rangka
langit- langit dan penggantung serta kelengkapannya disediakan pabrik/agen dari bahan
accoustic tile.
1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan langit- langti papan dan kontruksi penggantungannya, penyiapan
tempat serta pemasangan pada tempat- tempat yang tercantum pada gambar untuk itu.
3. Papan Penutup
- Bahan penutup langit- langit yang digunakan adalah papan kayu nyatoh dengan ukuran
tebal 15 mm dan lebar 60 mm, panjang papan mengikuti gambar untuk itu.
- Dasar kayu lapis dengan ketebalan minimal 12 mm dipasang langsung pada rangka
langit- langit.
- Sambungan/ pertemuan arah memanjang papan menggunakan “overlapping join” dengan
jarak permukaan papan sebesar 6 mm, atau sesuai dengan gambar detail untuk itu.
- Papan dipasang diatas lembaran kayu lapis dengan menggunakan lem kayu yang sesuai
dan diberi perkuatan dengan cara memaku pada bagian ujung- ujung papan.
- Lubang- lubang bekas paku harus didempul dengan menggunakan wood filler dengan
warna sesuai dengan finishing kayu.
- Finishing kayu dengan melamic finish sesuai dengan contoh warna yang diberikan oleh
Perencana.
1. LINGKUP PEKERJAAN
2. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
2.1 Sebelum pengecetan yang dimulai, pemborong harus melakukan pengecetan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang- bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang- bidang yang
akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Perencana/MK.
2.2 Jika masing- masing bidang tersebut telah disetujui oleh Perencana/MK dan perencana,
bidang- bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecetan.
2.3 Pemborong diwajibkan mengikuti semua persyaratan teknis aplikasi dari prosedur tanpa
terkecuali.
2.5 Apabila terjadi kerusakan baik yang terlihat maupun yang tersembunyi dan tidak disebabkan
oleh pemilik atau pemakai maka pemborong wajib memperbaiki seluruh pekrjaan yang
rusak sampai disetujui oleh Perencana/MK dengan seluruh biaya ditanggung oleh
Pemborong.
3.1 Pemborong harus menyiapkan contoh pengecetan tiap warna dan jenis cat pada bidang-
bidang rata ukuran 400 x 400 mm². Dan pada bidang- bidang tersebut harus dicantumkan
dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai
dengan lapisan akhir).
3.2 Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Direksi lapangan dan perencana.
Jika contoh- contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh perencana dan Direksi
lapangan, barulah pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum
pada pasal tersebut.
3.3 Pemborong harus menyerahkan kepada Perencana/MK, untuk kemudian akan diteruskan
kepada pemberi tugas, minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-
kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang
ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi tugas.
4.1 Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecetan seluruh plesteran bangunan dan/atau
bagian- bagian lain yang ditentukan gambar berupa dinding/partisi.
4.2 Untuk dinding- dinding dalam bangunan secara umum menggunakan cet jenis Emulsi
Acrylic merk DULUX ICI atau setara, warna ditentukan kemudian atau lihat Room Finish
Schedule.
4.3 Untuk ruang- ruang khusus atau seperti ditunjuk dalam gambar menggunakan cat khusus
“Stucco” menggunakan :
• Cat dasar ex. Benjamin Moore
• Cat dinding texture “stucco” ex. Benjamin Moore
• Warna sesuai contoh / Room Finish Schedule
Pekerjaan pengecetan khusus ini harus dikerjakan oleh spesialis yang disarankan oleh
supplier/produsen.
4.4 Permukaan dinding harus kering bebas dari kotoran, debu, minyak, oli, lemak, permukaan
yang retak, kasar bergelombang harus diplamur atau diisi dengan wall filler yang sesuai
dengan merk cat yang akan diaplikasikan pada dinding tersebut.
4.5 Wall filler/Plamur yang digunakan adalah plamur tembok, khusus untuk dinding bata.
4.6 Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul- betul kering, tidak ada retak- retak dan
Pemborong miminta persetujuan kepada Konsultan/MK.
4.7 Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan pelapis plamur
dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
4.8 Sesudah 7 hari plamur terpasang dinding dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul.
Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan Roller.
4.9 Untuk warna- warna yang sejenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng- kaleng
dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
4.10 Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak
ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran- pengotoran.
4.11 Untuk pekerjaan cat dengan warna dan tekstur khusus, pekerjaan tersebut harus dilakukan
oleh tenaga yang benar- benar ahli. Kontraktor dapat bekerja sama dengan tenaga ahli yang
disediakan oleh supplier.
5.1 Yang termasuk dalam pekrjaan cat langit- langit adalah langit- langit gypsum atau bagian-
bagian lain yang ditentukan gambar.
5.2 Cat yang digunakan merk DULUX ICI atau setara, warna ditentukan kemudian (lihat Room
Finish Schedule).
5.4 Untuk pekerjaan cat semprot bertekstur, dipakai juga Danagalat Tekstur finish.
5.5 Sambungan- sambungan gypsum harus diberi flexsible seal tape agar tidak terlihat sebagai
retakan sesudah dicat.
6.1 Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah kusen- kusen pintu, daun pintu, cornice,
skirting dan/atau bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
6.2 Cat yang digunakan merk ICI atau setara, jenis synthetic enamel, warna ditentukan kemudian
(lihat Room Finish Schedule).
6.3 Bidang yang akan dicat harus sudah dalam keadaan halus diserut dengan mesin.
6.4 Bidang kayu diamplas halus, kemudian diberi cat dasar merk Isamu/setara warna abu- abu
satu lapis, kemudian diplamur dengan plamur merk Sanpolac/setara, atau dengan merk lain
yang direkomendasikan oleh produsen cat yang pakai, sampai semua lubang dan pori- pori
kayu tertutup dengan sempurna.
6.5 Setelah kering, bidang kayu berplamur diamplas besi halus dan dibersihkan dari debu amplas,
kemudian dicat dasar sekali dengan cara disemprot.
6.6 Setelah kering bidang tersebut diamplas besi halus dan permukaan yang masih berpori atau
bergelombang diisi kembali dengan Sanpolac filler.
6.7 Setelah diamplas kembali, permukaan kayu dibersihkan dari semua debu amplas kemudian
dicat duco minimal 3 lapis penyemprotan.
6.8 Setelah pengecatan selesai. Bidang cat yang terbentuk, utuh, rata tidak ada bintik- bintik atau
gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap kerusakan, pengotoran, perlindungan dan
benturan.
7.1 Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang- bidang pekerjaan kayu yang terlihat di
dalam bangunan termasuk kosen, panil- panil, lis- llis, railing kayu, pekerjaan interior dan
mebel, plint, serta bagian – bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
7.2 Semua permukaan kayu yang hendak dimelamic, dibersihkan dari debu, minyak dan kotoran,
yang mungkin melekat disitu.
7.3 Sesudah betul- betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh permukaan
kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu
tersebut.
7.4 Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori- pori kayu harus ditutup dengan melamic
wood filler secukupnya, kemudian digosok dengan kain sampai halus dan rata.
7.6 Permukaan wood filler dapat dilakukan dengan mencampurkan sanding sealer dengan
hardener. Dan ditambahkan dengan talk secukupnya, wood filler diaplikasikan dengan kape
sampai pori- pori tertutup sempurna dengan diamplas Duco yang halus umtuk setiap lapisan.
7.7 Pewarna dipakai produk Impra atau setara. Warna yang ditentukan kemudian.
7.8 Sanding sealer produk Impra 90% sebagai cat dasar dicampur dengan hardener 10% serta
diincerkan dengan melamic thinner sebanyak 30%- 40% untuk disemprotkan.
7.9 Cat akhir dipakai Melamic Impra color/clear disemprotkan sebangai lapis 1 dengan rata dan
sempurna an amplas sempurna kemudian semprotkan lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3
adalah lapisan finished tidak perlu diamplas.
Warna finishing terasebut akan ditentukan kemudian oleh Perencana.
8.1 Yng termausk pekerjaan ini adalah penecatan seluruh permukaan bagian- bagian besi, pintu-
pintu atau bagian- bagian lain yang ditentukan gambar.
8.2 Cat yang dipakai adalah merk ICI sesuai dengan specifikasi warnanya untuk itu.
8.3 Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat selesai diamplas halus dan bebas
debu, oli dan lain- lain.
8.4 Sebagai lapisan dasar anti karat digunakan cat dasar 1 kali. Sambungan las dan ujung- ujung
yang tajam harus digerinda halus.
8.5 Setelah kering selama 8 jam, permukaan diamplas kembali dan disemprot cat 1 lapis. Setelah
16 jam mengering, baru lapisan akhir cat disemprotkan sebanyak minimal 3 lapis.
8.6 Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada gelembung-
gelembung dan dijaga terhadap segala kerusakan.
8.7 Untuk pengecatan besi tempa (wrought iron), harus dikerjakan oleh orang yang benar- benar
ahli untuk pekerjaan tersebut.
9.1 Yamg termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan menie seluruh permukaan bagan dalam dari
skirting, cornie, kusen atau bagian- bagian lain yang ditentukan gambar.
9.2 Menie yang digunakan adalah menie kayu merk Patna warna merah.
9.3 Semua kayu hanya boleh dimenie ditapak proyek dan mendapat persetujuan Konsultan/MK.
9.4 Sebelum pekerjaan menie dilakukan, bidang kayu kasar harus diamplas dengan amplas kayu
9.5 Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kwas, dilakukan lapis, sedemikian rupa
sehingga bidang kayu tertutup sempurna dengan lapisan menie.
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakainnya/operasinya.
1.2 Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan/ditunjukkan dalam detail gambar,
uraian dan syarat- syarat dalam buku ini.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1 Semua material harus memenuhi ukuran standard dan mudah didapatkan di pasaran, kecuali
bila ditentukan lain.
2.2 Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan
yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing- masing type yang dipilih.
2.3 Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-
masing type yang dipilih.
2.4 Barang yang dipakai adalah cari produk yang telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku.
3.1 Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/MK beserta
persyaratan/ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui
harus diganti tanpa biaya tambahan.
3.2 Jika dipandang perlu diadakan penukaran/ penggantian bahan, penggantian harus disetujui
Perencana/MK berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.
3.3 Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambar- gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-
sparing, cara pemasangan dan detail- detail sesuai gambar.
3.4 Bila ada kelainan dalam hal ini ataupun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya kepada
Perencana/MK.
3.5 Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/ perbedaan
ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
3.6 Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/ pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.
3.7 Kontraktor wajib memperbaiki/ mengulangi/ mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
1. LINGKUP PEKERJAAN
1.2 Pekerjaan ini meliputi penyediaan sparing- sparing yang diperlukan untuk
menempatkan peralatan mekanikal dan Elektrikal, serta perlengkapan- perlengkapan
kunci dan alat penggantung yang diperlukan.
1.4 Pekerjaan fixed furniture adalah seperti pembuatan counter, lemari- lemari tanam
(built-in), locker cabinet, vanity counter, display cabinet dan lain- lain seperti yang
tercantum di dalam gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1 Bahan dan kekuatan kontruksi kayu berpedoman pada PPKI 1961.
Peraturan- peraturan tersebut dipakai sebagai standard minimum.
3. CONTOH BAHAN
3.1 Sebelum memulai pembuatan, Pemborong harus memperhatikan contoh- contoh bahan
yang akan dipakai kepada Perencana dan Konsultan MK, untuk diperiksa. Contoh
bahan tersebut meliputi seluruh material yang akan dipakai, baik bahan kontruksi
maupun bahan finishing.
3.2 Seluruh contoh bahan harus diperhatikan sekaligus tidak boleh secara bertahap atau
sebagian- sebgian. Semua contoh- contoh tersebut disusun pada panel Plywood tebal 6
mm dan diberi keterangan nama bahan dab peruntukan bahan tersebut pada pekerjaan.
Contoh- contoh tersebut disusun pada dua panel, kedua panel berisi contoh yang sam
satu panel ditanam diserahkan ke Perencana, yang lain untuk Konsultan MK.
3.4 Contoh bahan yang telah disetujui Perencana dan Konsultan MK akan dipakai sebagai
patokan untuk pemeriksaan pekerjaan.
3.5 Pemborong tidak diperkenankan memulai pekerjaan sebelum contoh- contoh bahan
mendapat persetujuan tertulis dari Perencana dan Konsultan MK.
4.1 Sebelum memualai seluruh pekerjaan interior, Pemborong diharuskan membuat contoh
(Mock-up). Contoh- contoh tersebut dibuat dengan ukuran sebenarnya serta dikerjakan
sesuai dengan gambar.
4.2 Contoh- contoh tersebut akan diperiksa oleh Perencana Konsultan MK. Jika terdapat
ketidak sesuaian antara contoh dengan gambar RKS, Pemborong wajib memperbaiki
kembali atau mengulang pembuatan contoh, sesuai dengan petunjuk Perencana dan
Konsultan MK.
Pemborong tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan sebelum pembuatan unit- unit
contoh diatas mendapat persetujuan tertulis dari Perencana dan Konsultan MK.
4.3 Jika contoh pekerjaan telah disetujui Perencana dan Konsultan MK, barulah
Pemborong diperkenankan mengerjakan pekerjaan interior secara keseluruhan. Dan
contoh tersebut akan menjadi patokan untuk memeriksa pekerjaan lainnya.
5. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan meliputi pangadaan dan pemasangan wallpaper pada tempat- tempat yang telah
ditentukan pada gambar.
2. PERSYARATAN BAHAN
2.1 Wallpaper yang akan dipasang adalah seperti spesifikasi yang tercantum dalam Room
Finish Schedule.
2.2 Wallpaper yang digunakan dapat berupa vinyl wallpaper atau fabric. Wallpaper dengan
bagian belakang berupa bahan kertas (pape back) atau vinyl (vinyl back)
2.3 Lem yang digunakan adalah harus lem yang disyaratkan oleh pabrik pembuat
wallpaper tersebut.
3. CONTOH BAHAN
Semua contoh bahan harus mengacu dan sama dengan contoh yang diberikan oleh
Perencana. Kontraktor harus mengajukan semua contoh bahan sebelum melaksanakan
pemasangan.
4.1 Seluruh dinding yang akan dipasang wallpaper harus dalam keadaan bersih. Kotoran
debu dan minyak harus dibersihkan.
4.2 Wallpaper dalam bentuk roll/gulungan dipotong- potong sesuai dengan ketinggian
dinding. Pemotongan harus utuh setinggi dinding, tidak dibenarkan adanya sambungan
secara horizontal.
4.4 Lem yang digunakan disiapkan seperti yang disyaratkan oleh pabrik.
4.5 Lem diaplikasikan ke bagian belakang wallpaper dengan menggunakan “roll”, yang
bisa digunakan untuk mengecat dinding, secara merata.
4.6 Setelah lem agak mongering, wallpaper bisa dilekatkan ke dinding dan diratakan
permukaannya dengan menggunakan kape dari plastik atau bahan lunak lainnya.
4.7 Bagian- bagian yang lebih, atau sisa sambungan overlapping dipotong dengan
menggunakan pisau pemotong (cutter) yang betul- betul tajam.
12.2. DOOR SEAL & DROP SEAL (FIRE & SMOKE RESISTANT)