PERENCANAAN RENOVASI
RUMAH JABATAN DIREKSI
PT. JASA RAHARJA (PERSERO)
Jalan Bangka VIII / D9 - Jakarta Selatan
RKS
(RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT)
PEKERJAAN :
ARSITEKTUR, STRUKTUR DAN
MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
KONSULTAN PERENCANA :
Persyaratan Umum
a. Lingkup Kegiatan.
1). Nama pekerjaan : Renovasi Rumah Jabatan Direksi PT. Jasa
Raharja (Persero)
3. Gambar-gambar
a. Seluruh gambar-gambar pelaksanaan secara lengkap (arsitektur, struktur, mekanikal
dan elektrikal, serta spesifikasi teknis dapat diperoleh melalui Konsultan MK atas
sepengetahuan pemberi kerja atau konsultan perencana.
b. Penyedia Jasa wajib meneliti dan memahami seluruh proses dan teknis pekerjaan ini
sehingga dapat menyesuaikan program kerja secara integral dan simultan.
c. Gambar kerja dibuat dalam rangkap 3 (tiga); 1 (satu) set untuk Penyedia Jasa,
1(satu) set untuk Pengguna Jasa dan 1 (satu) set untuk Konsultan MK.
d. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib membubuhkan tanda dengan
warna tertentu pada gambar atas bagian-bagian bangunan yang sudah dilaksanakan,
termasuk apabila ada perubahan dari gambar semula.
Pekerjaan Kayu
a. Lingkup Pekerjaan.
01. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan kayu, baik kayu kasar maupun kayu halus dalam
hubungannya dengan gambar dan spesifikasi, dan pelaksanaan pekerjaan hingga
selesai sesuai dengan gambar rencana.
a) Pekerjaan Kayu Halus, terdiri dari pekerjaan pintu kayu dan bagian yang lain
seperti pada gambar rencana.
b. Persyaratan bahan-bahan.
01. Kwalitas.
Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kwalitas yang baik, tidak ada
getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut pinggir-pinggirnya, bekas dimakan
bubuk dan cacat-cacat lainnya.
Mutu dan kwalitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan NI-5, PKKI tahun 1961
dan persyaratan-persyaratan lain yang berkaitan dengan konstruksi kayu.
Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu di dalam dan pekerjaan kayu
halus, harus kurang dari 15 % dan untuk pekerjaan kayu kasar harus kurang dari 20 %
(diuji dengan wood moisture tester).
Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ke tempat pekerjaan dan
harus konstan sampai bangunan selesai.
03. Ukuran.
Semua ukuran di dalam gambar adalah ukuran jadi (finish) yaitu ukuran kayu setelah
selesai dikerjakan dan terpasang.
Kayu kasar diketam, dibor, dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan
bentuk yang tertera dalam gambar.
Semua permukaan kayu halus yang akan kelihatan permukaannya bila sudah jadi
(finish) harus dikerjakan dengan baik.
Semua kayu untuk pekerjaan kayu kasar dibiarkan bekas gergajiannya kecuali jika
ditentukan untuk dihaluskan.
Bagi permukaan-permukaan kayu, bahan kayu diberikan lapisan pengawet / pelindung.
Untuk kayu yang akan dicat dengan bahan solignum / creoset.
c. Syarat Pelaksanaan.
03. Pekerjaan kayu halus tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika sudah
dipasang.
Bahan untuk pekerjaan kayu halus yang harus dibuat kalau belum selesai sama sekali
tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel jika bangunan
belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.
04. Bilamana terjadi, bahwa pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut atau bengkok
atau kelihatan ada cacat-cacat lainnya pada pekerjaan kayu halus atau kasar sebelum
masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan
diganti dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terganggu akibat pembongkaran tersebut
harus dibetulkan atas biaya kontraktor.
05. Semua bekas pekerjaan kayu, puntung-puntung kayu dan kayu-kayu bekas dari semua
bahan bangunan harus disingkirkan sampai bersih.
a. Lingkup Pekerjaan.
01. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi
uraian syarat-syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
Lantai ruang toilet, plat beton atap, plat beton canopy, luifel-luifel yang menjorok ke
luar bangunan, teras / balkon, dinding dan talang beton, bak tanaman ground reservoir
serta tempat-tempat lain yang diperkirakan akan selalu berhubungan dengan air dan
tanah.
c. Persyaratan Bahan
03. Untuk pemasangan lantai lantai toilet dan janitor dan balkon serta naik dinding setinggi
300 mm.
Aplikasi minimal 500 micron ( 2x coating) dengan cara pemasangan di spray atau di
kuas,untuk luas 1m2 material yang digunakan 1,33 kg.Standard ASTM87
Solid Contents,% : 55 — 60 approx (ASTM D2939)
Flexibility at 0 C : Non cracking or flaking (ASTM D 2939)
Bahan waterproofing yang digunakan dan pelaksanaan pekerjaan harus mempunyai jaminan/
garansi tertulis dari pabrik yaitu garansi 5 tahun untuk aplikasi dan 10 tahun untuk material.
d. Syarat Pelaksanaan.
01. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yang sudah berpengalaman
dan telah mendapat rekomendasi dari pabrik yang bersangkutan untuk mendapatkan
jaminan / garansi aplikasinya.
Cara pelaksanaannya harus sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
03. Pekerjaan yang disebut dalam butir (02) tersebut harus diperiksa terlebih dahulu oleh
Konsultan Pengawas sebelum pemasangan lapisan kedap air dilaksanakan.
04. Kalau terdapat pipa-pipa konduit atau benda-benda lain yang menembus lapisan kedap
air atau jika drain lantai keluar dari bidang waterproofing, maka pada keliling benda-
benda yang sudah terpasang itu harus diberi “Flashing”.
05. Lapisan kedap air harus dipasang pula pada bidang-bidang vertikal yang mengelilingi
lantai toilet.
Lantai janitor, plat beton, atap, hingga setinggi minimal 30 cm dari permukaan bidang
tersebut.
06. Hasil akhir dari pekerjaan lapisan kedap air harus merupakan suatu lapisan dengan
permukaan yang rata / tidak bergelombang serta tidak berlubang-lubang atau
bercelah-celah pada sambungan-sambungannya ataupun keretakan-keretakan lainnya
yang mungkin bisa menimbulkan kebocoran.
07. Hasil pekerjaan yang kurang baik, tidak mengikuti persyaratan dari pabrik pembuatan
harus dibongkar dan diperbaiki atas resiko biaya Kontraktor.
02. Pengujian dilaksanakan dengan cara mengisikan air ke atas bidang yang akan diujikan
tersebut hingga mencapai ketinggian minimal 5 cm, kemudian dilihat hasilnya selama 3
× 24 jam.
f. Perbaikan Pekerjaan.
01. Setiap permukaan waterproofing yang rusak harus diperbaiki dengan cara-cara yang
dianjurkan oleh pabriknya.
02. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.
03. Apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan waterproofing tersebut,
maka kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki atas biaya
Kontraktor.
g. Syarat Pemeliharaan.
01. Kontraktor harus menjaga pekerjaan waterproofing yang sudah selesai dilaksanakan
sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.
a. Lingkup Pekerjaan.
01. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga diperoleh
hasil pekerjaan yang baik.
02. Melaksanakan seluruh pekerjaan lantai dan plint hingga diperoleh hasil pekerjaan yang
baik dan memuaskan.
c. Persyaratan Bahan.
a) Dibuat dari bahan-bahan yang bermutu tinggi, diproses secara mekanis dan
dibakar dengan sistim single firing (pembakaran tunggal).
a) Persiapan Pemasangan.
- Pekerjaan waterproofing
- Pada lantai dasar, lantai yang akan dipasang penutup lantai terlebih
dahulu tanahnya harus dipadatkan agar pasangannya tidak turun / retak
sewaktu menerima beban diatasnya.
- Kecuali ditentukan lain, maka khusus pada lantai dasar harus dipasang
rabat beton dengan tulangan ringan Ø8 – 20 # tebal 6 cm sebagai dasar
lantai.
- Campuran yang terdiri dari 1 (satu) bagian PC dan 4 (empat) bagian pasir
dengan air secukupnya, digunakan sebagai adukan untuk alas
pemasangan ubin.
Ketebalan rata-rata untuk adukan ini minimal setebal 3 cm.
3) Pemasangan
4) Pemeliharaan.
Pekerjaan Pasangan
a. Lingkup Pekerjaan.
01. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga pekerjaan, bahan-bahan peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini, serta pelaksanaan
pekerjaan pasangan hingga didapatkan hasil yang baik.
e. Persyaratan Bahan.
b) Mempunyai ketahanan api minimal ½ jam untuk setiap ketebalan 25 mm, dapat
memikul beban sampai 20 ton.
e) Mempunyai sifat konduksi rendah, sifat isolasi suara & penetrasi air yang rendah.
Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunakan untuk adukan harus memenuhi
ketentuan seperti untuk bahan campuran beton dalam buku RKS ini ataupun dalam PBI
1971.
f. Contoh-contoh Bahan.
01. Sebelum memulai pekerjaan pasangan, Kontraktor terlebih dahulu harus menyerahkan
contoh-contoh bahan yang akan digunakan.
02. Bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas / Pengawas Lapangan.
g. Syarat-syarat Pelaksanaan.
a) Pasangan bata.
- Dinding harus dipasang / didirikan dengan ketebalan dan ketinggian sesuai
gambar rencana.
- Pemasangan dinding tidak boleh diteruskan di satu bagian setinggi lebih dari 1
m.
02. Perlindungan.
Bagian dinding yang sudah terpasang dan terkena udara terbuka, pada waktu hujan
lebat harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atasnya dengan sesuatu yang
memadai.
03. Perawatan.
Dinding pasangan batu bata ringan harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit
7 hari setelah didirikan.
a) Setiap hubungan antara dinding bata dengan permukaan beton, harus diberi
angkur yang dibuat dari besi beton dengan bentuk, ukuran dan diameter sesuai
dengan kebutuhan.
c) Permukaan dinding yang dihasilkan oleh plesteran dan acian harus benar-benar
vertikal, datar, rata, tidak melengkung atau bergelombang.
a. Lingkup Pekerjaan.
01. Yang termasuk dalam pekerjaan pelapisan dinding ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan pelapis dinding, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
02. Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.
c. Persyaratan Bahan.
a) Bahan perekat pelapis dinding harus berkwalitas baik dan mempunyai daya lekat
yang kuat.
b) Bahan yang digunakan adalah produksi AM ex Australia atau yang setara.
d. Contoh Bahan.
01. Sebelum memulai pekerjaan pelapis dinding Kontraktor terlebih dahulu harus
menyerahkan kepada Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan contoh-contoh bahan yang
akan digunakan sebagai bahan pelapis dinding.
02. Bahan pelapis dinding yang digunakan untuk pekerjaan ini harus sudah disetujui
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
01. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor terlebih dahulu harus memeriksa permukaan
dinding yang akan diberi lapisan.
Apabila pada permukaan dinding tersebut terdapat cacat-cacat yang bisa menyebabkan
hasil pemasangan tidak memuaskan, harus segera diperbaiki.
02. Pelapis dinding keramik harus dipasang dengan menggunakan bahan adhesive yang
khusus untuk keperluan ini.
03. Contoh bahan adhesive yang akan digunakan terlebih dahulu harus diserahkan pada
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan untuk dimintakan persetujuannya.
04. Bahan adhesive yang boleh digunakan hanya bahan yang sudah disetujui Pemberi
Tugas / Pengawas Lapangan.
06. Jika ada bagian permukaan dinding yang harus diplester lebih dari 3 cm, sebelumnya
dinding tersebut harus diberi angkur dan kawat ayam.
a. Lingkup Pekerjaan.
01. Meliputi penyedian bahan plafond dan konstruksi penggantungnya, tenaga kerja,
peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melak-
sanakan pekerjaan ini, sehinngga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bemutu baik.
b. Jenis Plafond.
c. Persyaratan Bahan.
d. Contoh-contoh Bahan.
01. Sebelum memulai pemasangan plafond Kontraktor terlebih dahulu harus menyerahkan
contoh-contoh bahan kepada Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
02. Bahan-bahan yang boleh dipasang untuk pekerjaan plafond adalah bahan yang telah
disetujui oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
e. Syarat-syarat Pelaksanaan.
Biaya-biaya yang harus dikeluarkan di dalam kegiatan ini harus sudah termasuk dalam
penawaran.
Sebelum memulai pemasangan plafond, Kontraktor harus memeriksa rangka plafond agar
benar-benar sesuai dengan ketinggian yang dikehendaki dan ukuran-ukuran sesuai dengan
gambar.
Semua bagian-bagian rangka plafond harus menyambung dengan seksama dan secara
keseluruhan membentuk struktur yang kokoh.
a) Rangka plafond harus dipasang secara sempurna, lurus dan rata sesuai dengan
petunjuk pabriknya.
b) Lembaran gypsum board dipasang pada plafond dengan kuat, baik dan rata.
d) Finishing permukaan gypsum board adalah dengan cat acrylic dan texture (sesuai
dengan gambar rencana).
a. Lingkup Pekerjaan.
01. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun pintu
/ daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan yang baik
dan sempurna.
02. Melaksanakan pekerjaan alat penggantung dan pengunci hingga di peroleh hasil yang
baik dan memuaskan.
03. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan
pada daun pintu kayu, seperti yang ditunjukkan / disyaratkan dalam gambar rencana.
b. Persyaratan Bahan.
01. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercan- tum
dalam buku Spesifikasi Teknis.
Bila terjadi perubahan atau penggantian “hardware” akibat dari pemilihan merek,
Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan
untuk mendapatkan persetujuan.
f) Perlengkapan pintu untuk setiap jenis pintu antara lain adalah seperti disebutkan
sebagai berikut :
c) Tipe dan ukuran engsel harus disesuaikan dengan ukuran dan berat jendela.
d. Contoh Bahan.
Kontraktor harus mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi
Tugas / Pengawas Lapangan.
e. Persyaratan Pelaksanaan.
01. Engsel pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan
bawah pintu.
02. Engsel pintu bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
03. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm dari permukaan pintu,
engsel dipasang-pasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
04. Penarik pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
05. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan.
Apabila hal tersebut tidak tercapai Kontraktor wajib memperbaiki tanpa biaya
tambahan.
06. Setelah Door Closer terpasang Kontraktor harus mengadakan penyetelan, sehingga
pintu dapat menutup dengan baik dan sempurna (Kontraktor juga ha- rus mengajarkan
cara penyetelan kepada Pemberi Tugas).
08. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
09. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
10. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua dat yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan Standar Spesifikasi
pabrik.
11. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan.
Pekerjaan Pengecatan
a. Lingkup Pekerjaan.
01. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini , sehingga dicapai hasil pekerjaan
yang baik dan sempurna.
02. Melaksanakan pekerjaan pengecatan, sehingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
01. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up akan ditentukan oleh Pemberi Tugas
/ Pengawas Lapangan.
02. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan, bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan
pekerjaan pengecatan.
03. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli / aplikator yang
berpengalaman dan telah mendapat rekomendasi dari pabrik cat yang digunakan dan
cara pelaksanaannya standar dari pabrik cat yang digunakan.
01. Jenis cat yang digunakan adalah produksi yang telah diakui Standard International,
memenuhi ISO.9002.
02. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang-
bidang transparan ukuran 30 × 30 cm2.
Dan bidang-bidang harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan
dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir).
03. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan karena Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis barulah Kontraktor
melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum pada 16.2 di atas.
01. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan
dan atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
02. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat, jenis Emulsi Acrylic Dulux
Pentalite merk ICI dengan lapisan dasar merk yang sama. Warna akan ditentukan oleh
Konsultan Perencana.
03. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok khusus untuk tembok bagian dalam.
04. Sebelum diplamur, plesteran harus sudah betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan
Kontraktor harus meminta persetujuan kepada Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
05. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan dengan pisau plamur (kape) dari plat baja tipis
dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
06. Untuk warna-warna yang jenis campuran, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama.
07. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang utuh, rata, licin, tidak
ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
01. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit Calsium Silicate,
Gypsum board, pelat beton atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
02. Cat yang digunakan Dulux Pentalite merk ICI, warna ditentukan Pemberi Tugas /
Pengawas Lapangan setelah melakukan percobaan pengecatan.
03. Plamur yang digunakan adalah plamur yang sama dengan yang digunakan untuk
tembok.
04. Selanjutnya semua metode / prosedur sama dengan pengecatan dinding dalam pasal
16.4.
01. Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu yang
terlihat didalam bangunan utama, termasuk kosen, panil-panil, list-list, railing,
pekerjaan interior dan mebel, plint, serta bagian-bagian lain yang ditentukan dalam
gambar.
02. Sesudah permukaan kayu yang hendak dimelamic, dibersihkan dari debu minyak dan
kotoran yang mungkin melekat di situ.
03. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh
permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serata yang tidak rata pada
permukaan kayu tersebut.
05. Permukaan kayu yang telah diplitur dengan wood filler tersebut, dihaluskan dengan
amplas Duco yang halus, kemudian debu bekas amplas tersebut dibersihkan.
06. Cat akhir dipakai lmpra lapis 1 dengan rata dan sempurna dan amplas kemudian
ulaskan lmpra lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah lapisan finished tidak perlu
diamplas.
Jenis lmpra akan ditentukan kemudian oleh Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan .
01. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi pagar
beserta pintunya, pintu-pintu besi, talang-talang dan pekerjaan besi lain yang
ditentukan dalam gambar.
03. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas halus dan
bebas debu, oli dan lain-lain.
04. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar Epoxy.
Sambungan las dan ujung-ujung yang tajam diberi “touch up” dengan dua lapis U-pox
Red lead primer 520-1130 setebal 20 mikron.
05. Setelah kering sesudah 24 jam dan dibersihkan kembali dari kotoran-kotoran oli dan
sebagainya disemprot 1 lapis.
Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir Super Syntethic Enamel disemprot 2 lapis
setebal 70 mikron.
07. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
01. Yang termasuk pekerjaan cat dinding luar adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan / atau bagian-bagian lain dibagian luar yang ditentukan dalam gambar
rencana.
02. Untuk dinding bagian luar bangunan digunakan cat luar dari bahan Emulsi Acrylic jenis
Weathersield merk Dulux ICI.
03. Semua pekerjaan yang hendak dicat harus dibersihkan dan bebas dari kotoran lepas,
minyak dan kotoran-kotoran lainnya.
04. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dari merk yang sama dari cat.
06. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur (kape) dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
07. Semua pekerjaan cat dinding luar (full system) harus dilaksanakan oleh orang-orang
yang ahli dan berpengalaman dalam pekerjaan ini dan mengikuti ketentuan-ketentuan
dari pabrik pembuatnya.
08. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin,
tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.
Pekerjaan Sanitary
a. Lingkup Pekerjaan.
01. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatandan alat-alat Bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan
yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya / operasinya.
02. Melaksanakan pekerjaan sanitair hingga diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.
03. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai dengan yang dinyatakan / ditunjukkan dalam
detail gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
b. Persyaratan Bahan.
01. Semua material harus memenuhi ukuran dan standard yang ditentukan oleh Pemberi
Tugas / Pengawas Lapangan.
02. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type yang dipilih.
03. Barang yang dipakai adalah produk yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-
masing type yang dipilih.
04. Barang yang dipakai adalah produk TOTO yang telah disyaratkan dalam uraian dan
syarat-syarat dalam buku.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan.
01. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan beserta persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapat- kan persetujuan.
Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
02. Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian bahan harus disetujui Pemberi
Tugas / Pengawas Lapangan berdasarkan contoh yang dilakukan Kontraktor.
03. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan
sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.
04. Bila ada kelalaian dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar dengan
spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melapor- kannya kepada
Pemberi Tugas / Pengawas Lapangan.
05. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan /
perbedaan ditempat sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan penutup atap ini meliputi antara lain penyediaan tenaga kerja, bahan,
peralatan termasuk alat-alat Bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan penutup atap, sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik.
2. Pekerjaan penutup atap ini dikerjakan pada rangka atap sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar
b. Persyaratan Bahan
a. Bahan genteng
- Jenis : keramik
- finishing permukaan : berglazur
- Produksi : KIA,Mclas,Kanmuri
- Kualitas : KW I
- warna : Ditentukan kemudian
c. Syarat Pelaksanaan
a. Pemasangan genteng pada rangka atap harus menggunakan cara sedemikian rupa
sehingga terpasang muat dengan tidak mengakibatkan cacat apapun pada lapisan
permukaan genteng.
b. Genteng yang cacat baik cacat pabrik maupun cacat pada saat pemasangan tidak
boleh dipasang dan harus diganti dengan yang sempurna.
c. Bidang atap sebelah bawahnya harus diberi lapisan alluminium foil jenis permukaan
ganda kualitas terbaik yang telah disetujui oleh Konsultan pengawas.
d. Pemasangan nok datar maupun nok miring harus menggunakan adukan kuat 1pc :
3ps dengan cara sedemikian rupa sehingga terlihat rapi erta tidak memungkinkan
terjadinya rembesan air. Bidang adukan yang terlihat diantara nok dan genteng
keramik harus diselesaikan dengan acian semen warna yang sesuai dengan warna
genteng.
e. Pada ujung genteng yang ketemu dengan listplang harus diberi genteng asesories
listplang pinggir.
f. Saluran air hujan atau talang menggunakan bahan seng yang mengandung
Zingalum, harus dipasang secara rapi tanpa ada sambungan.
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap
berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk
segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
1. Rangka utama atas (top chord)
3. Jarak antar rangka utama maksimal 120 centimeter.untuk bentang lebar di atas 10 meter
jarak nya lebih pendek sekitar 80 cm
4. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik
sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
5. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak
sesuai dengan ukuran jarak genteng.
Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:
1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan
5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-
kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan
bracing (ikatan pengaku)
• Tebal 0.75 mm
• Kelas Z22
• Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
• Kelas AZ100
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk menahan
gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:
• Galvabond Z275
• DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal antara web pada
kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan.
• STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom chord
kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan perhitungan desain
struktur.
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka
atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:
• Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan
pada dokumen tender.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja.
6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia
jasa Rangka Atap Baja ringan,
7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan akreditasi
nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).
Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan
sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja
ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang
berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata
air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai
untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga
ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan
dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat
memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan genteng tersebut
sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural
• Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan
maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-
kuda, pengaku-pengaku dan reng.
• Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan
Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang
tercantum pada “Cold formed code for structural steel”(Australian Standard/New Zealand
Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural berdasarkan ”Dead and live loads
Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind load”(Australian Standard
1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-self drilling-for
the building and construction industries”(Australian Standard 3566).
1. Pembersihan lokasi proyek meliputi semua pekerjaan yang termasuk dalam lingkup
pekerjaan seperti yang tercantum dalam gambar kerja dan terurai dalam buku ini
dari semua barang atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan
lagi setelah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia jasa bersangkutan selesai.
2. Semua bekas bongkaran dan sebagainya harus dikeluarkan dari lokasi proyek.
Selama pembangunan berlangsung, Penyedia jasa harus menjaga keamanan bahan/
material, barang maupun bangunan yang dilaksanakanya sampai tahap serah
terima.
1 Cutting Torch
2 Compressor
3 Mesin Molen + Diesel
4 Concrete Cutter
5 Bar Bender
6 Steel Bar Cutter
7 Portable Drilling Machine
8 Portable Grinding Machine
9 Pesawat Level
10 Teodolite
11 Genset
12 Spot Light 1500 W
13 Water Pump
14 Welding Mechine
15 Welding Inverter
16 Welding Transformer
17 Car Pick Up
18 Computer
19 Printer A4
20 Printer A3
PASAL 1
PEKERJAAN PENGUKURAN
Pemborong harus memasang dan mengukur secara teliti patok monumen (BM)
pada lokasi tertentu sepanjang proyek untuk memungkinkan perancangan
kembali, pengukuran sipat datar dari perkerasan atau penentuan titik dari
pekerjaan yang akan dilakukan. Patok monumen yang permanen harus dibangun
di atas tanah yang tidak akan terganggu / dipindahkan.
Untuk pekerjaan jalan Pemborong harus menentukan titik patok konstruksi yang
menunjukan garis dan kemiringan untuk lebar perkerasan, lebar bahu dan
drainase saluran samping sesuai dengan penampang melintang standar yang
diberikan dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Pengawas
sebelum memulai konstruksi. Jika terjadi perubahan dari garis dan kemiringan,
baik sebelum maupun sesudah penentuan patok perlu persetujuan lebih lanjut.
RKS TEKNIS
1 PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 2
PEKERJAAN TANAH
A. Pekerjaan Galian
Seluruh lapangan pekerjaan harus diratakan / digali dan semua sisa-sisa tanaman
seperti akar-akaran, rumput-rumput dan sebagainya harus dihilangkan.
Daerah yang akan digali harus dibersihkan dari semua benda penghambat seperti
sampah-sampah, tonggak, bekas-bekas lubang dan sumur, lumpur, pohon dan
semak-semak.
Bekas-bekas lubang dan sumur, harus dikuras airnya dan diambil lumpur /
tanahnya yang lembek, yang ada di dalamnya.
Pohon-pohon yang ada, hanya boleh disingkirkan setelah mendapat persetujuan
konsultan Pengawas. Tunggak-tunggak pepohonan dan jalinan-jalinan akar harus
dibersihkan dan disingkirkan sampai pada kedalaman + 1,5 m di bawah
permukaan tanah.
Segala sisa dan kotoran yang disebabkan oleh pekerjaan tersebut, harus
disingkirkan dari daerah pembangunan oleh Kontraktor, sesuai dengan petunjuk
konsultan Pengawas.
Galian untuk pondasi harus dilakukan menurut ukuran yang sesuai dengan peil-
peil yang tercantum dalam gambar rencana pondasi. Semua bekas-bekas pondasi
bangunan lama, jaringan jalan / aspal, akar dan pohon-pohon dibongkar dan
dibuang.
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-
lain yang masih digunakan, maka secepatnya memberitahukan kepada konsultan
Pengawas atau kepada instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk
seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan-kerusakan
sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari
longsoran-longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-
alat penahan tanah dan bebas dan genangan air) sehingga pekerjaan pondasi
dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi.
RKS TEKNIS
2 PEKERJAAN STRUKTUR
Pemompaan, bila diperlukan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
mengganggu struktur bangunan yang sudah jadi.
Pengisian kembali dengan tanah (batuan) bekas galian, dilakukan selapis demi
selapis dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh
dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan konsultan
Pengawas dan bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah dan
memenuhi sebagai tanah urug.
C. Pekerjaan Urugan
Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah dan
sebagainya.
Dengan bahan yang sama, material yang akan dipadatkan harus ditest juga di
lapangan dengan sistem “Field Density Test” dengan hasil kepadatannya sebagai
berikut :
Hasil test di lapangan harus tertulis dan diketahui oleh Konsultan MK. Semua
hasil-hasil pekerjaan diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk
mengetahui sampai dimana kedudukan permukaan tanah tersebut.
Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan padat, harus dipertahankan dan
dijaga jangan sampai rusak, akibat pengaruh luar dan tetap menjadi tanggung
jawab kontraktor s/d masa pemeliharaan.
RKS TEKNIS
3 PEKERJAAN STRUKTUR
Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam lapisan-lapisan
yang rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 200 mm pada kedalaman gembur.
Pasir urug yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung potongan--
potongan bahan keras yang berukuran lebih dari 1,5 cm.
Material dari hasil galian tersebut atas persetujuan konsultan Pengawas telah
diseleksi bagian-bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai material timbunan dan
urugan. Sisanya harus dibuang ke luar site atau tempat lain atas persetujuan
konsultan Pengawas.
RKS TEKNIS
4 PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 3
PEKERJAAN CETAKAN DAN PERANCAH
A. UMUM
1. Ruang Lingkup.
2. Gambar Kerja
3. Standard
Semua bahan dan konstruksi, jika tidak diberi catatan khusus harus
memenuhi standard yang umum dipakai di Indonesia SNI 03 - 2847 - 2013
(Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung), ACI-347
(Recommended Practice for Concrete Formwork), PUBI-1982 (Persyaratan
Umum Bahan Bangunan). Jika persyaratan yang tersebut diatas tidak cukup
memadahi, maka konstruksi harus disesuaikan dengan standard Internasional
yang diakui dan dapat diterima oleh Pengawas.
B. BAHAN
Semua balok-balok kayu dan multipleks untuk cetakan harus bahan baru.
Permukaan dan bahan cetakan harus licin, bebas dari celah dan kotoran.
Hal tersebut diatas berlaku untuk sistim konvensional maupun bekisting siap
pakai.
C. PELAKSANAAN
Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh, stabil dan dapat
memikul beban-beban vertikal dan horizontal, dan beban-beban pelaksanaan
lainnya yang mungkin terjadi.
RKS TEKNIS
5 PEKERJAAN STRUKTUR
menghasilkan konstruksi yang sesuai dengan bentuk dan level yang sesuai
dengan gambar-gambar rencana.
Bila tidak ditentukan lain dalam gambar, cetakan dibuat dengan “camber” pada
tengah bentang sebagai berikut :
Balok dan pelat = 0.2 % dari bentang yang bersangkutan
Cantilever (balok dan pelat) = 0.4 % dari bentang yang bersangkutan
Cetakan harus kokoh dan cukup kedap air, sehingga dijamin tidak timbul sirip
atau adukan keluar pada sambungan atau cairan keluar dari beton. Cetakan
harus terbuat dari bahan-bahan yang tidak mudah menyerap air dan harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga mudah dapat dilepaskan dari beton
tanpa menyebabkan kerusakan pada beton pada saat pembongkaran dan tanpa
harus memindahkan penunjang utama yang masih diperlukan selama waktu
perawatan.
Perancah dan cetakan harus sesuai dengan ukuran, bentuk dan kedudukan
vertikal maupun kedudukan horizontal, dan harus dilengkapi dengan block-out
untuk lubang-lubang atau opening, chamfers dan detail-detail lainnya yang
ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana arsitektur, struktur dan M&E.
Tolerasi dari permukaan cetakan untuk struktur beton bertulang adalah sebagai
berikut :
Terhadap ketinggian/level untuk sisi bawah pelat, balok kolom dan dinding :
Untuk setiap 3 meter ..................................................... 5 mm
RKS TEKNIS
6 PEKERJAAN STRUKTUR
Untuk setiap bentang atau 6 meter ........................................ 10 mm
Untuk panjang keseluruhan (maksimal) ................................. 20 mm
Terhadap ukuran dan posisi bukaan atau sleeve di balok, pelat dan dinding :
Plus / minus ................................................................. 5 mm
Pipa, saluran dan lain-lainnya yang akan ditanam dan perlengkapan lain untuk
membuat lobang, saluran dan lain-lain harus dipasang pada posisi yang benar
dan kokoh agar tidak bergerak selama pelaksanaan pekerjaan pengecoran.
Penempatan pipa dan saluran harus direncanakan sedemikian rupa sehingga
tidak mengurangi kekuatan struktur dan tidak menyebabkan pemindahan atau
pembengkokkan besi beton. Pembengkokkan dan pemindahan besi tulangan
untuk memudahkan pemasangan pipa atau saluran harus dengan ijin Pengawas.
Pipa-pipa dan bagian-bagiannya yang terbuat dari aluminium tidak boleh ditanam
dalam beton, kecuali apabila ditutup dengan lapisan yang efektif dapat mencegah
terjadinya reaksi kimia antara aluminium dengan beton dan/atau dapat
mencegah proses elektrolisa antara aluminium dengan baja. Pelaksanaan
pekerjaan pemasangan benda-benda yang tertanam dalam beton harus sesuai
dengan ketentuan dalam SNI 03-2847-2013.
E. PEMBONGKARAN
Pembongkaran cetakan harus sesuai dengan ketentuan dalam Bab 8.2 dari SNI
03-2847-2013. Seluruh bagian dari cetakan yang sudah dapat dibongkar harus
dilepas dengan tenaga statis, tanpa goncangan, getaran atau kerusakan pada
beton. Pemasangan kembali penunjang atau re-shoring harus dilakukan segera
setelah pembongkaran cetakan dan harus tetap ditempat sampai beton mencapai
kriteria kekuatan umur 28 hari dan sampai seluruh pekerjaan pengecoran beton 3
lantai diatasnya selesai dilaksanakan.
RKS TEKNIS
7 PEKERJAAN STRUKTUR
Bekisting/cetakan dan perancah yang memikul berat beton balok, pelat dan
elemen struktur lainnya hanya boleh dibongkar setelah beton mencapai minimal
75% kekuatan yang disyaratkan, tetapi tidak boleh kurang dari pedoman berikut
ini :
PENGERASAN SECARA
BAGIAN NORMAL
1. Kolom, dinding dan sisi balok 24 jam
2. Dasar cetakan pelat dan balok 7 hari
(Prop/penumpu masih terpasang)
3. Prop/penumpu pelat dan balok 14 hari
4. Prop/penumpu pelat dan balok kantilever 28 hari
Apabila cetakan dan perancah untuk pelat dan balok dibongkar setelah hari ke
14, panel pelat dan balok tersebut harus tetap ditunjang (re-shored) setempat-
setempat yang posisinya harus direncanakan dan harus mendapatkan
persetujuan dari Pengawas.
F. PEMAKAIAN ULANG
Pemakaian ulang cetakan hanya diijinkan bilamana keadaan cetakan masih betul-
betul dalam keadaan baik, dimana masih dapat dikencangkan dengan baik, masih
kedap air, tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton yang dicetak, dan
dianggap layak oleh Pengawas.
RKS TEKNIS
8 PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 4
PEKERJAAN BETON
A. UMUM
1. Ruang Lingkup.
Kontraktor harus menyiapkan semua gambar kerja, bahan dan tenaga kerja
yang diperlukan.
2. Gambar Kerja
3. Standard
Semua bahan dan konstruksi harus memenuhi standard yang umum dipakai
di Indonesia : SNI 03-2847-2013. (Tatacara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung), PUBI-1982 (Persyaratan Umum Bahan Bangunan),
SNI 15-2049-2004 (Peraturan Semen Portland Indonesia), SII (Standard
Industri Indonesia), ACI 318 (Building code requirement for Reinforced
Condrete), ACI 301 (Specification for Structural Concrete for Buildings) dan
ASTM (American Society for Testing and Materials)
B. BAHAN
RKS TEKNIS
9 PEKERJAAN STRUKTUR
Kontraktor harus menggunakan jenis dan merk semen yang digunakan dalam
menentukan rencana campuran beton dan telah diuji pada saat pembuatan
campuran beton percobaan (trial design mix).
2. Agregat
Agregat kasar dapat berupa kerikil hasil desintergrasi alami dari batuan-
batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan
besar butir lebih dari 5 mm. Koral harus keras, bersih dan tidak berpori,
jumlah butir-butir pipih tidak lebih dari 20%, bersifat kekal (tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca) dan tidak mengandung lumpur lebih dari 1%
(terhadap berat kering) dan bahan lain yang merusak beton, seperti zat-zat
reaktif alkali.
Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi
alami dari batuan-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasil oleh alat-alat
pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, tahan
lama dan bersih serta tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap
berat kering) atau bahan-bahan organis atau lainnya yang merusak dalam
bentuk ataupun jumlah yang cukup banyak, yang akan memperlemah
kekuatan beton. Pasir laut tidak boleh digunakan.
Agregat kasar dan agregat halus harus memenuhi syarat-syarat yang terdapat
pada SNI 03-2847-2013. atau daftar berikut :
RKS TEKNIS
10 PEKERJAAN STRUKTUR
3. A i r
Air harus bersih, tidak mengandung minyak dan bebas dari bahan organik,
asam, alkali, garam dan kotoran lain dalam jumlah yang cukup besar yang
dapat merusak beton dan besi tulangan. Sebaiknya dipakai air yang dapat
diminum. Apabila terdapat keraguan mengenai kualitas air, harus dilakukan
test laboratorium untuk mendapatkan kepastian tentang kelayakan air.
5. Mutu Beton
C. PERBANDINGAN ADUKAN
1. U m u m
Adukan beton terdiri dari bahan semen PC (tanpa fly ash), bahan pembantu
(admixture), agregat halus, agregat kasar dan air. Kualitas bahan tersebut
harus memenuhi syarat yang ditentukan. Perbandingan campuran yang tepat
untuk jenis pekerjaan beton yang berlainan harus direncanakan oleh
Kontraktor dimana harus ditunjukkan water-cement ratio, water content,
gradasi agregat, slump dan kekuatan, dan design mix tersebut harus
dimintakan persetujuan ke Pengawas sebelum dapat dipakai dalam
pembuatan trial mix. Secara umum, adukan beton harus direncanakan untuk
menghasilkan beton yang sedemikian rupa sehingga diperoleh kepadatan
maksimum dan penyusutan minimum.
RKS TEKNIS
11 PEKERJAAN STRUKTUR
Jumlah semen minimum dan daftar air-semen maksimum
Untuk setiap pengiriman harian beton ready-mixed dari satu batch yang
dipilih secara acak harus diambil benda uji silinder :
Dari setiap set benda uji (4 silinder), satu benda uji digunakan untuk
percobaan kekuatan beton umur 7 hari dan 2 benda uji untuk umur 28 hari,
sedangkan benda uji keempat harus disimpan sebagai cadangan dan
digunakan bilamana hasil uji tekan 28 hari tidak memenuhi syarat. Laporan
hasil percobaan tekan beton tersebut ( satu asli dan satu copy ) harus
RKS TEKNIS
12 PEKERJAAN STRUKTUR
diserahkan kepada Pengawas. Tingkat kekuatan mutu beton tertentu
dianggap memenuhi syarat apabila dipenuhi semua kriteria yang disyaratkan
dalam Bab 5.6 dari SNI 03-2847-2013.
Setiap kali, jika kekuatan beton yang berumur 7 hari kekuatannya kurang
dari 70% dari beton yang berumur 28 hari, maka Pengawas dengan segera
memerintahkan untuk mengecek campuran yang dipakai dan, jika perlu,
membuat design mix atau komposisi campuran beton yang baru.
D. KEKENTALAN
Banyaknya air yang digunakan dalam adukan beton harus cukup dan tidak boleh
melebihi yang disyaratkan. Waktu pengadukan beton harus diambil tetap dan
normal, sehingga menghasilkan beton yang homogen tanpa adanya bahan-bahan
yang terpisah satu sama lain.
Slump yang dipakai akan ditetapkan oleh Pengawas untuk masing-masing jenis
pekerjaan, tetapi secara umum batasan maksimum nilai slump adalah sebagai
berikut :
Slump (cm)
__________________________________________________________________________________________________________________________________
RKS TEKNIS
13 PEKERJAAN STRUKTUR
E. PERSIAPAN PENGECORAN BETON
Pipa listrik, angkur, penggantung dan bahan lain yang ditanam dalam beton
harus dipasang cukup kuat sebelum pelaksanaan pengecoran beton. Jaga
jarak antara bahan tersebut dengan setiap bagian pembesian sekurang-
kurangnya harus 5 cm.
Permukaan bekisting atau lantai kerja harus dibasahi dengan disiram air
sebelum pengecoran; permukaan tersebut harus tetap basah dengan
penyiraman air terus menerus sampai tiba saatnya pengecoran. Tetapi
permukaan tersebut harus bebas dari air yang tergenang dan juga bebas dari
lumpur serta kotoran-kotoran lainnya.
3. Sambungan Beton
Permukaan beton yang akan dicor lagi, dimana pengecoran beton lama telah
berhenti atau terhalang dan Pengawas berpendapat bahwa beton yang baru
tidak dapat bersatu dengan sempurna dengan beton yang lama, dinyatakan
sebagai sambungan beton.
4. Persiapan Pengecoran
RKS TEKNIS
14 PEKERJAAN STRUKTUR
Ketepatan tebal penutup beton harus diperhatikan dan untuk itu tulangan
harus dipasang dengan penahan jarak yang memadahi yang terbuat dari
beton dengan mutu minimal sama dengan mutu beton yang akan dicor.
5. Penyingkiran Air
Beton tidak boleh dicor kedalam setiap struktur, sebelum semua air yang
memasuki tempat pengecoran tersebut dikeringkan dengan sebaik-baiknya
atau telah disalurkan dengan pipa atau alat lain.
Beton tidak diperbolehkan dicor didalam air tanpa izin yang jelas dan tertulis
dari Pengawas. Kontraktor juga tidak diperbolehkan tanpa ijin Pengawas
membiarkan air mengalir diatas beton sebelum beton cukup umurnya dan
mencapai pengerasan awal.
F. CAMPURAN BETON
Beton yang digunakan harus berupa beton ready-mix dari sumber yang telah
disetujui oleh Pengawas dengan perbandingan campuran sesuai dengan
design mix yang telah diuji di laboratorium dan disetujui oleh Pengawas.
Takaran campuran serta cara pengiriman/pengangkutannya harus memenuhi
persyaratan didalam SNI 03-2847-2013, ACI-304 dan ASTM C94.
G. PENGECORAN
Dalam cuaca normal adukan beton harus sudah dituang/dicor tidak lebih dari
90 menit sejak ditambahkannya air dalam campuran semen dan agregat,
tetapi dalam cuaca yang sangat panas (diatas 35° C) tidak boleh lebih dari
60 menit, kecuali digunakan retarder.
RKS TEKNIS
15 PEKERJAAN STRUKTUR
kecuali jika telah disiapkan fasilitas-fasilitas untuk hal tersebut seperti yang
ditentukan oleh Pengawas.
Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau kedalam papan
bekisting yang dalam, yang dapat menyebabkan terlepasnya koral dari
adukan beton (segregasi) karena berulang kali mengenai batang pembesian
atau tepi bekisting ketika adukan beton itu dijatuhkan. Dalam hal tersebut,
harus disiapkan corong atau saluran vertikal (tremie) untuk pengecoran agar
adukan beton dapat mencapai tempatnya tanpa terlepas satu sama lain.
Bagaimanapun juga tinggi jatuh dari adukan beton tidak boleh melampui 1,5
meter dibawah ujung corong, saluran atau kereta dorong untuk pengecoran.
Adukan beton harus dicor dengan merata selama proses pengecoran; setelah
adukan dicor pada tempatnya tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih
dari 2 (dua) meter dalam arah mendatar.
Adukan beton didalam bekisting harus dicor berupa lapisan horizontal yang
merata tidak lebih dari 30 ~ 50 cm dalamnya dan harus diperhatikan agar
terhindar terjadinya lapisan adukan yang miring atau sambungan beton yang
miring, kecuali diperlukan untuk bagian konstruksi miring. Tiap lapisan harus
dicor pada waktu lapisan yang sebelumnya masih lunak.
air hujan pada adukan beton yang baru dicor, yang mana dapat
mempengaruhi kekuatan beton tersebut.
Pada waktu adukan beton dicor kedalam bekisting atau lubang galian, tempat
tersebut harus telah betul-betul padat dan tetap; tidak ada penurunan lagi.
Adukan beton tersebut harus memasuki semua sudut, melalui celah pembesian,
tidak terjadi sarang koral dan selama pengecoran kelebihan air pada permukaan
beton harus sedikit saja.
RKS TEKNIS
16 PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sebaik-baiknya dan dipadatkan dengan
alat penggetar / vibrator untuk meyakinkan bahwa tidak terjadi rongga-rongga
kosong atau kantong udara dan sarang koral /beton yang keropos. Perhatian
khusus harus diberikan untuk pengecoran beton dan pemadatan beton di
sekeliling waterstop agar tidak terjadi kantong udara dibawah waterstop dan di
sekitar angkur beton prategang dimana pada daerah tersebut terdapat besi
tulangan sangat padat.
Lapisan beton berikutnya tidak boleh dicor, bila lapisan sebelumnya tidak
dikerjakan secara seksama.
Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang jarum penggetar
dan pada umumnya tidak boleh lebih tebal dari 30 ~ 50 cm. Untuk pengecoran
bagian-bagian yang sangat tebal harus dilakukan lapis demi lapis, sehingga tiap
lapisnya dapat dipadatkan dengan baik.
Ujung vibrator beton tidak boleh sampai mengenai bekisting maupun pembesian.
Jarum penggetar ditarik dari adukan beton apabila disekitar jarum mulai nampak
pemisahan air semen dan agregat, yang biasanya terjadi sekitar 30 detik.
Penarikan jarum penggetar tidak boleh terlalu cepat agar tidak rongga bekas
jarum penggetar dapat terisi penuh. Penggetaran ulang pada beton yang sudah
mulai “set” (pengikatan awal) tidak diijinkan.
Dalam keadaan khusus dimana pemakaian vibrator tidak praktis, Pengawas dapat
menganjurkan dan menyetujui pengecoran tanpa vibrator.
Kontraktor harus menyediakan alat vibrator cadangan yang cukup dan harus
diletakkan sedekat mungkin dengan tempat pengecoran.
I. SAMBUNGAN PELAKSANAAN
RKS TEKNIS
17 PEKERJAAN STRUKTUR
pelaksanaan tidak ditunjukkan dalam gambar-gambar rencana, maka sambungan
pelaksanaan tersebut harus ditempatkan pada tengah-tengah bentang atau
tempat lainnya yang disetujui oleh Pengawas.
Permukaan beton pada sambungan pelaksanaan harus padat dan bersih dari
kotoran-kotoran atau beton yang rapuh dan bilamana dianggap perlu dapat
dipasang kawat ayam. Sebelum melaksanakan pengecoran beton, semua
sambungan pelaksanaan harus dalam kondisi bersih dan basah.
Beton yang selesai dicor harus segera dilindungi terhadap proses pengeringan
yang berlebihan. Perawatan beton yang baru dicor harus dimulai setelah
pengecoran selesai dan harus berlangsung terus-menerus selama sekurang-
kurangnya 7 hari. Dalam jangka waktu tersebut kelembaban beton harus dijaga
dengan cara penyiraman atau penggenangan dengan air, menutup dengan
karung yang dibasahi, fog-spraying, curing compound atau dengan cara lain yang
dapat disetujui oleh Pengawas.
Beton yang keadaannya seperti tertera dibawah ini harus diperbaiki atau
dibongkar dan diganti dengan beton yang dapat disetujui oleh Pengawas dan
semua biaya yang timbul di tanggung oleh Kontraktor. Beton yang dimaksud
tersebut adalah :
a. Ternyata rusak.
b. Cacat sejak semula.
c. Cacat sebelum Penyerahan Pertama.
d. Menyimpang dari elevasi / ketinggian yang telah ditetapkan.
e. Tidak sesuai dengan spesifikasi.
Permukaan beton harus bebas dari segala jenis kerusakan, dalam bentuk
apapun dan harus merupakan suatu permukaan yang rapi, licin, merata dan
keras.
RKS TEKNIS
18 PEKERJAAN STRUKTUR
Permukaan bagian atas pelat beton yang tidak di-finish harus dijadikan
permukaan yang seragam dan dirapikan dengan menggunakan alat trowel
besi, kecuali bila ditentukan lain.
Lantai beton ruang utilitas, loading dock, lantai parkir dan ramp serta tempat-
tempat yang ditentukan pada gambar rencana arsitektur, harus dilindungi
dengan lapisan tahan tumbuk untuk beton (floor hardener).
Jenis bahan floor hardener yang digunakan adalah type Natural (non-metalic
hardener) dan harus berkualitas baik. Cara penyelesaiannya harus mengikuti
rekomendasi dari pabrik pembuat dan memenuhi ketentuan dan standard
yang berlaku serta mendapat persetujuan dari Pengawas.
1. Umum
Pelat lantai daerah basah, pelat lantai atap atau yang berhubungan langsung
dengan udara luar, dan daerah lainnya seperti tertera di dalam gambar
arsitektur harus diberi lapisan kedap air.
RKS TEKNIS
19 PEKERJAAN STRUKTUR
petunjuk Pengawas atau Sub kontraktor spesialis yang khusus dan telah ahli
dalam pemasangan material waterproofing, dan mengikuti ketentuan-
ketentuan dalam standar-standar seperti ASTM D 146, ASTM D 412, ASTM D
903 dan ASTM E 154.
2. Bahan
Pada bagian bagian sudut atau bidang patah di bawah lapisan kedap air
harus dipasang serat serat fibre sesuai dengan persyaratan pabrik dan
dapat dipertanggung-jawabkan.
Lapisan kedap air yang terbentuk harus dapat ditembusi uap air dari
beton tanpa terjadi gelembung gelembung udara yang dapat merusak
lapisan kedap air itu sendiri.
3. Pelaksanaan
RKS TEKNIS
20 PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 5
PEKERJAAN PEMBESIAN
A. UMUM
1. Ruang Lingkup.
2. Gambar Kerja
3. Standard
B. BAHAN
Besi beton yang dipakai adalah besi beton ulir (deformed bar) dengan tegangan
leleh 4000 kg/cm² (BJTD-40) dan besi beton polos (plain bar) dengan tegangan
leleh 2400 kg/cm² (BJTP-24) seperti yang tertera didalam gambar dengan ukuran
diameter dalam metrik, sesuai dengan SII 0136-84.
Semua besi beton harus berasal dari satu pabrik yang telah disetujui oleh
Pengawas dan setiap pengiriman baja tulangan harus disertai sertifikat hasil uji
tarik, lengkung dan analisa kimia dari pabrik.
RKS TEKNIS
21 PEKERJAAN STRUKTUR
Untuk setiap pengiriman atau 30 ton harus diambil secara acak 3 benda uji untuk
setiap jenis ukuran dimana 2 benda uji untuk pengujian tarik dan satu benda uji
untuk pengujian lengkung di laboratorium independen yang ditunjuk oleh
Pengawas. Bilamana dianggap perlu, Pengawas dapat meminta untuk
menambah jumlah benda uji tersebut.
Besi beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan sedemikian rupa, sehingga
rusak atau cacat. Dilarang membengkokkan besi beton dengan cara pemanasan.
Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak
boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya.
Batang tulangan yang tertanam sebagian didalam beton tidak boleh dibengkok
dan diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan di dalam gambar-gambar
rencana atau disetujui Pengawas.
Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak 8 kali
diameter batang dari setiap bagian dari bengkokan.
D. PEMASANGAN PEMBESIAN
1. Pembersihan
Sebelum dipasang, besi beton harus bebas dari kotoran, minyak, dan karat
lepas, serta bahan-bahan lain yang dapat merusak atau mengurangi daya
ikat.
Bila pengecoran beton ditunda, besi beton harus diperiksa kembali dan
dibersihkan.
RKS TEKNIS
22 PEKERJAAN STRUKTUR
2. Pemasangan
Pembesian harus disetel dengan cermat sesuai dengan gambar dan diikat
dengan kawat atau jepitan yang sesuai pada persilangan, dan harus ditunjang
oleh penumpu logam dan/atau penggantung logam, sehingga sebelum dan
selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
3. Selimut Beton
4. Toleransi
RKS TEKNIS
23 PEKERJAAN STRUKTUR
dibengkok untuk bagian konstruksi berukuran
60cm atau lebih 1,2 cm.
- Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan
ikatan-ikatan 0,6 cm
5. Sambungan
RKS TEKNIS
24 PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 6
A. LINGKUP PEKERJAAN
RKS TEKNIS
25 PEKERJAAN STRUKTUR
Lapisan anti karat :
Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua jenis
lapisan anti karat (coating):
Galvanised (Z220)
1. Pelapisan Galvanised
2. Jenis Hot-dip zinc
3. Kelas Z22
4. katebalan pelapisan 220 gr/m2
5. komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran
Galvalume (AZ100)
1. Pelapisan Zinc-Aluminium
2. Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
3. Kelas AZ100
4. katebalan pelapisan 100 gr/m2
5. komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi
untuk menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:
1. Galvabond Z275
2. Yield Strength 250 MPa
3. Design Tensile Strength 150 MPa
Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang
membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan
talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material
jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar diatas.
RKS TEKNIS
26 PEKERJAAN STRUKTUR
Alat Sambung (Screw)
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar
elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi
screw sebagai berikut:
1. Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
2. Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
3. Kepadatan Alur 16 alur/inci
4. Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
5. Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm
Kekuatan Mekanikal
1. Gaya geser satu baut 5,10 KN
2. Gaya aksial 8,60 KN
3. Gaya Torsi 6,90 KN
C. PERSYARATAN PRA-KONSTRUKSI
D. PERSYARATAN PELAKSANAAN
RKS TEKNIS
27 PEKERJAAN STRUKTUR
khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan
mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan
menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan
mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan
kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan
desain sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur
yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak
konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-
reaksi perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng
yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi
baja ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan
penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba
dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural
RKS TEKNIS
28 PEKERJAAN STRUKTUR
RKS TEKNIS PEKERJAAN MEP
RENOVASI RUMAH JABATAN DIREKSI PT. JASA RAHARJA (Persero)
Jl. Bangka VIII/D9 - Jakarta Selatan
___________________________________________________________
1.03.0. KOORDINASI 3
1.10.0. IJIN-IJIN 5
RKS Umum EL 1
1.00.0. PERATURAN UMUM PEKERJAAN ELEKTRIKAL
INSTALASI ELEKTRIKAL
c. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berlaku dan yang berkaitan dengan
instalasi listrik.
h. Standar IEC dan Standar Internasional lainnya bagi hal-hal yang belum
diatur dalam standar/peraturan diatas.
RKS Umum EL 2
1.03.0. KOORDINASI
1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
RKS Umum EL 3
5. Selama masa pemeliharaan, apabila Pemborong instlasi ini tidak melak-
sanakan teguran dari Direksi/MK atas perbaikan/penggantian/penyetelan
yang diperlukan, maka Direksi/MK berhak menyerahkan perbaikan/
penggantian/penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya Pemborong
instalasi ini.
7. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama
oleh Pemborong dan Direksi/MK serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari
Jawatan Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.
a) Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Direksi /
MK.
2. Laporan Pengetesan
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada
saat diperlukan/ dikehendaki oleh pihak Direksi/MK.
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh
biaya yang diperlukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.
Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang diatur oleh
pemberi tugas/Direksi/MK.
oOo
RKS Umum EL 5
1.14.0 MATERIAL
1.16.0 PROTEKSI
Apabila terjadi kesalahan atau perbedaan interpretasi atau adanya klausal yang
berlainan ataupun bertentangan antara spesifikasi tehnis, gambar perencanaan
atau informasi resmi lainnya didalam dokumen dan proses lelang ini, maka
yang menjadi pegangan adalah klausal yang mempunyai nilai tehnis terbaik /
mempunyai nilai biaya paling tinggi. Butir ini berlaku terhadap (bila terjadi)
adanya butir yang satu mengecilkan nilai tehnis atau menghilangkan butir yang
lain.
RKS Umum EL 6
3. Kontraktor harus menempatkan alat khusus pemadam kebakaran ringan
pada tiap-tiap lokasi kerja untuk mencegah terjadinya kebakaran.
1.23.0 PENGECATAN.
1. Apabila peralatan yang digunakan sudah di cat dari pabrik dan tambahan
pengecatan dilapangan tidak dispesifikasikan maka seluruh permukaan yang
cacat harus diperbaiki ataupun harus mengalami proses pengecatan kembali
untuk memperoleh hasil pengecatan uniform.
Kontraktor wajib mempunyai PAS (Ijin Masuk Proyek) instalatur M & E sesuai
dengan jenis pekerjaan masing-masing.
oOo
RKS Umum EL 7
II. RKS TEKNIS PEKERJAAN ELEKTRIKAL
5.00.0. PENGUJIAN 8
6.00.0. PRODUK 9
RKS TEKNIS EL 1
2.00.0. LINGKUP PEKERJAAN ELEKTRIKAL
2.01.0. Umum
1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard VDE/DIN dan juga harus
mengikuti peraturan IEC 439 – 1, SII dan PUIL.
2. Panel dibuat dari plat besi tebal minimal 1.5 mm untuk wall mounting
dengan rangka besi dan seluruhnya harus dizinchromat dan dengan
finishing Powder Coating, warna dan cat akan ditentukan kemudian oleh
pihak owner. Pintu dari panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan master
key.
4. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper terdiri dari 3 busbar phase
R-S-T, 1 busbar neutral dan 1 busbar untuk grounding Besarnya busbar
harus diperhitungkan untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar
RKS TEKNIS EL 2
tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 65 °C.Besarnya busbar
netral harus sama dengan busbar phasenya.
Setiap busbar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN, lapisan yang
dipergunakan untuk memberi warna busbar dan saluran harus dari jenis
yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan.
Seluruh busbar support harus buatan pabrik dengan menggunakan bahan
yang mempunyai extremely high impact resistance strength non hydroscopic
and non retarding fiberglass reinforced polyester.
5. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi flush mounting dalam
kotak tahan getaran, ketelitian 1 % dan bebas dari pengaruh induksi serta
ada sertifikat tera dari LMK/PLN.
6. Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan
keperluan sesuai dengan yang telah disetujui oleh Direksi/MK.
a. MCCB.
b. M.B.
c. Miniatur Circuit Breaker
• Rated current : sesuai gambar
• Operating voltage : 200 V, 380 V
• Frequency : 50 Hz
• Breaking capacity : 6 KA
Permitted ambient temp.: 55 °C
• Overload release : sesuai gambar.
d. Auxiliary relay
a. Ampermeter
b. Voltmeter
RKS TEKNIS EL 3
3.02.0. Kabel Tegangan Rendah
1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata
adalah type pemasangan masuk/inbow (flush - mounting).
6. Kotak-kontak yang khusus di dalam box di bawah lantai, harus dari pabrik
pembuat yang sama dengan underfloor duct atau built in.
3.06.0. Grounding
RKS TEKNIS EL 4
4. Nilai tahanan grounding system untuk panel – panel adalah maximum 5
ohm, diukur setelah tidak turun hujan selama 3 hari berturut-turut.
Grounding untuk peralatan elektrikal harus dipisahkan dengan grounding
peralatan elektronik.
2. Cara pemasangan kabel trunking harus digantung pada dak beton dengan
besi bunder berulir (iron rod diameter 10 mm).
6. Kabel yang dipasang diatas trunking dan pada cable ladder harus diklem
(diikat) dengan klem-klem kabel (pengikat/kabel tie) anti ultra violet, merk
3M atau setaraf.
3.08.0. K o n d u i t.
Konduit yang digunakan untuk instalasi penerangan dan stop kontak adalah high
impact extruded PVC, rated for 90º C ( didalam beton, didalam ceiling dan area
dimana tidak ada kekhawatiran terjadi kerusakan mekanis/parkir ) dan metal
conduit untuk ruang mekanikal.
Ukuran yang digunakan minimal 20 mm atau 1,5 kali diameter kabel dan
disesuaikan dengan penggunaannya.
Coupling, union dan fitting menggunakan Solvent welding proses .
4.01.0. Panel-Panel
2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland
dari karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
RKS TEKNIS EL 5
4.02.0. Kabel-Kabel
1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark
yang jelas dan tidak mudah lepas untuk mengindentifikasikan arah beban.
2. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengindentifikasikan phasanya sesuai dengan PUIL.
4. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan
sepatu kabel untuk terminasinya.
8. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada tanda arah
jalannya kabel.
9. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan atau instalasi
lainnya harus ditanam lebih dalam dari 50 cm dan diberikan pelindung
pipa galvanis dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.
10. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada suatu
trunking kabel.
11. Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel harus tetap didalam
konduit.
12. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus
dibuatkan sleeve dari pipa galvanis dengan diameter minimum 2,5 kali
penampang kabel.
14. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1m
disetiap ujungnya.
15. Penyusunan konduit diatas trunking kabel harus rapi dan tidak saling
menyilang.
RKS TEKNIS EL 6
4.03.0. Kotak Kontak Dan Saklar
1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah type pemasangan masuk
dan dipasang pada ketinggian 300 mm dari level lantai untuk kotak-kontak
dan 1.500 mm untuk saklar atau sesuai gambar detail.
2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada tempat yang lembab harus
type water dicht (bila ada).
4.05.0. Pembumian
5.00.0. P E N G U J I A N
5.01.0. U m u m
RKS TEKNIS EL 7
5.02.0. Pengujian Peralatan dan Bahan
Pengujian harus menjamin bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar
ketentuan-ketentuan PLN tentang isolasi kabel.
Pengujian dengan megger tetap harus dilaksanakan, dengan nilai tahan
isolasi minimum 50 mega Ohm.
3. Lighting Fixtures
4. Motor-Motor Listrik
5. Pentanahan/Grounding
Semua pentanahan dari sistim harus dilakukan pengukuran tahanan dengan
maximum 2 Ohm pada masing-masing pentanahan dan dilakukan pada
keadaan cuaca tidak turun hujan selama minimal 3 hari berturut-turut
6.00.0. PRODUK
Pemborong baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis.
RKS TEKNIS EL 8
2 Kabel Power Kabelindo, Supreme, Tranka, Voksel.
Kabel Lampu & Stop Kontak Kabelindo, Supreme, Tranka, Voksel.
3 Konduit High Impact Double-H, Ega, Clipsal
4 Lampu TLD
- Tybe Philips, Osram.
- Starter Philips, Osram.
- Condensor Philips, Aid Electronic.
- Lampholder Philips, A.A.G. Stucchi.
- Ballast Low Loss Philips, National, May + Christy.
- Pabrik Pembuat Phillips, Visilite, Interlite.
5 Down Light
- Tube Philips, Osram.
- Pabrik Pembuat Phillips, Visilite, Interlite.
6 Kotak Kontak Berker, Merten, Legrand, Clipsal
7 Saklar Berker, Merten, Legrand, Clipsal
8 Rak Kabel,Cable Cage Interack, Tree Abadi,Bevamesh
Note :
a. Didalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari agen tunggal
yang telah ditunjuk oleh Prinsipal masing-masing.
oOo
RKS TEKNIS EL 9
`
1.03.0. KOORDINASI 3
1.10.0. IJIN-IJIN 5
VAC – UMUM 1
1.00.0. PERATURAN UMUM PEKERJAAN TATA UDARA & VENTILASI MEKANIS
Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh Perusahaan yang memiliki Surat Ijin
Instalasi dari instansi yang berwenang dan telah biasa mengerjakannya dan suatu
daftar referensi pemasangan harus dilampirkan dalam surat penawaran.
2. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan mempertim-bangkan juga kemudahan service
maintenance jika peralatan peralatan sudah dioperasikan.
1.03.0. KOORDINASI
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi yang lain.
3. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua
akibatnya menjadi tanggung jawab Pemborong.
VAC – UMUM 2
1.04.0. PELAKSANAAN PEMASANGAN
4. Air dan listrik kerja untuk pelaksanaan lapangan masuk lingkup kerja
Pemborong.
2. Pemborong instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran yang
dianggap perlu dan atau yang diminta oleh Pihak Owner untuk mengetahui
apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi
semua persyaratan yang diminta.
4. Air dan listrik untuk keperluan Testing & Commissioning merupakan tanggung
jawab Kontraktor.
1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama atau ditentukan lain dalam kontrak.
2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama atau ditentukan lain dalam kontrak.
VAC – UMUM 3
6. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih petugas-
petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim instalasi
dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.
7. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama oleh
Pemborong dan Pihak Owner serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian dari Jawatan
Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.
8. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah :
a) Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Pihak
Owner.
b) Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari instansi
pemerintah yang berwenang, misalnya Instansi Keselamatan Kerja, hingga
intalasi yang telah terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan
instalasi yang bersangkutan.
c) Semua gambar terpasang beserta operating, instruction, technical dan
maintenance manual rangkap 3 (tiga) termasuk 1 (satu) set asli telah
diserahkan kepadaPihak Owner.
2. Laporan Pengetesan
VAC – UMUM 4
1.08.0. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada
saat diperlukan/dikehendaki oleh Pihak Owner.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada
kepada Pihak Owner dalam rangkap 3 (tiga).
Wakil pemborong harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek diatur oleh
pemberi tugas.
oOo
VAC – UMUM 5
II. RKS TEKNIS PEKERJAAN TATA UDARA &
VENTILASI MEKANIS
9.00.0. PRODUK 10
2.01.0. U m u m
3. Noise Criteria
R. Kerja : 30 - 45 NC (35 - 50 dB)
Kamar Tidur : 25 - 35 NC (30 - 40 dB)
Retail : 30 - 45 NC (35 - 50 dB)
2.04.0. Instalasi
1. Umum.
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai dengan cara-
cara pemasangan yang secara teknis praktis, baik dan dapat dipertanggung-
jawabkan serta sesuai dengan petunjuk dan instruksi pada brosur atau
publikasi yang dikeluarkan pabrik dari peralatan ataupun alat-alat bantu
tersebut.
2. Landasan Peralatan.
Semua landasan untuk peralatan dan motor, ukurannya sedemikian rupa
sehingga tidak ada bagian-bagian peralatan maupun motor yang berada diluar
landasan. Berat peralatan diartikan berat dalam operasinya
3. Platforms.
Untuk peralatan seperti fan dan sejenis yang menggantung dan duduk pada
suatu platform, maka platform harus diperkuat dengan suatu frame besi kanal
(siku) yang dilas atau dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat,
kaku dan tidak bergetar dalam operasinya.
Semua bagian instalasi yang menembus atap seperti duct, pipa, venting harus
dilengkapi dengan pinggiran beton (curb) sekeliling bagian-bagian instalasi
tersebut sehingga konstruksinya betul-betul kedap air.
3. Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukkan ada acces panel yang diperlukan,
maka penggeseran untuk posisi yang tepat dari acces panel tsb sehubungan
dengan letak peralatan/accessories dan kaitannya dengan arsitek / interior
perlu dibicarakan dengan Pihak Direksi/MK/Owner untuk disetujui.
2.08.0. Pengecatan
Semua bagian-bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel atau seng yang
digalvanis harus dicat dasar dan cat finish. Sebelum pengecatan dilakukan,
bagian-bagian harus bebas dari grease, minyak dan segala kotoran yang melekat.
Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat (zinccromate) dan cat finish
terdiri atas 2 lapis cat copolymer. Untuk peralatan-peralatan yang cat fabriknya
rusak/cacat dalam pengangkutan, penyimpanan dlsb, harus dicat kembali
sesuai aslinya atau sesuai dengan warna yang ditentukan Pihak Direksi/MK/
Owner. Untuk jalur-jalur pipa, code warna disesuaikan dengan standard.
1. Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari besi dan sebelumnya tidak
diperlakukan untuk anti karat (semacam penggantung, dudukan, landasan,
flens dan lain sebagainya) harus dicat dengan cat anti karat, yaitu zinchromate
dan selanjutnya cat finish dengan warna yang ditentukan.
Peralatan bantu, sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam atau menembus
concrete atau tembok harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk dagang.
Untuk itu ukuran, posisi yang disiapkan untuk keperluan tersebut harus
dikonsultasikan dengan Direksi/MK/Owner dan disertai gambar detail. Semua
ducting atau pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan clearance
20mm (3/4") jika duct atau pipa berisolasi, clearance tetap dibutuhkan 20 mm
(3/4") antara isolasi dan sleeve. Sleeve yang menembus atap harus diperpanjang
± 200 mm diatas atap lantai. Setelah pemasangan pipa atau duct clereance
harus diisi dengan sealant yang tahan api.
Semua peralatan terpasang dan asesorisnya harus diberi kode nama peralatan dan
nomor, sesuai seperti yang dicantumkan pada daftar peralatan atau data sheet
atau sabagai tercantum pada gambar rencana. Bila ada peralatan atau asesories
yang belum mempunyai kode nama dan nomor, kontraktor wajib mengusulkan
kepada Direksi/MK/Owner dan ini semua sudah harus tercantum dalam as built
drawing.
Pemasangan dan pengadaan Unit AC Split Non VRV, lengkap dengan material &
peralatan bantu, service & pengetesan sehingga siap dioperasikan sesuai dengan
perencanaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencanaan yang melengkapi
dokumen ini.
2.02.0. U m u m
Spesifikasi teknis yang akan diuraikan dibawah ini adalah sebagai kebutuhan dasar
yang harus dipenuhi. Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap
kemampuan unit (performance) dapat dilihat pada lembar gambar rencana yang
melengkapi document ini.
2. AC Split.
a. Indoor Unit
• Fan dari indoor unit dari type tangential berjumlah 1 unit dengan
digerakan oleh motor 4 pole (1450 RPM).
• Refrigerant (liquid) line mempunyai combination moisture indicator
liquid line solenoid valve.
• Casing dari indoor diletakkan di dinding untuk type wall mounted.
b. Outdoor Unit.
g. Semua sambungan pipa liquid dan pipa hisap (Suction) refrigerant harus
diisolasi dari bahan closed sellular polyethylene/rubber themal dengan
ketebalan min. 25 mm. Dibagian sisi air masuk harus dipasang strainer.
h. Outdoor unit adalah tipe air cooled kondenser dengan alumunium fin yang
secara mekanis dikaitkan pada seamless copper tube. Pipa harus mudah
dibersihkan, didehidrasi dan ditutup. Kondenser ditest terhadap kebocoran
minimum dengan tekanan 150 psig dan pressure tested 450 psig.
i. Outdoor unit fan dari type anti corrosive steel Propeller fan, yang sudah
ditest statis dan dibalans dinamis, putaran rendah dan noise level rendah.
l. Unit Casing haruslah dari bahan Hot Dip Galvanized Steel Sheet
dengan baked enamel finished yang tahan terhadap udara luar, casing
harus dilengkapi isolasi dalam untuk mengurangi noise level.
3. Pemasangan Instalasi
a. Unit Outdoor duduk pada lantai diatas suatu concrete house keeping pad
ketebalan minimum 15 cm.
b. Menggunakan anti vibration steel spring dan rubber in shear pad atau
sebagaimana direkomendasi oleh pabrik.
a. Setiap unit dilengkapi dengan satu set lengkap spare parts dan tool yang
harus diserahkan pada waktu serah terima pertama.
b. Suatu daftar spare part dan tool yang direkomendasi pabrik harus
dilengkapi untuk setiap unit untuk keperluan kelanjutan operasi dalam
jangka waktu tertentu, untuk maintenance atau perbaikan selama masa
pemeliharaan maupun setelah itu.
c. Daftar ini harus diserahkan pada saat proses permintaan persetujuan unit.
5.02.0. Umum
4. Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam
operasinya, dan dalam batas-batas yang normal. Bilamana ternyata noise
levelnya tinggi harus diberi tambahan noise silencer tanpa adanya tambahan
biaya.
5. Pemasangan fan termasuk instalasi kabel dari panel, remote, on off switch dan
pilot lamp.
6. Bagian fan yang berhubungan dengan udara luar (pada inlet atau outlet) harus
diberi kawat nyamuk Stainless Steel yang bisa dibuka untuk dibersihkan.
Fan dari type propeller untuk dinding maupun ceiling, kecuali bila
dinyatakan Ceiling Fan dari type Centrifugal In Line seperti ditunjukkan
dalam gambar atau data sheet.
Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan
automatic shutter dari jenis alluminium (bila ditunjukkan dalam gambar
rencana atau data sheet).
Untuk fan dinding dengan kapasitas besar dan static pressure tinggi (high
pressure fan), rangka fan dari baja yang dicat anti karat dengan impeller
dari alluminium die-cast.
Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi
pemipaan lengkap dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, acessories dengan
isolasi atau tanpa isolasi sesuai seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana
yang melengkapi dokumen ini.
6.02.0 Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang
tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa.
Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan
dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang
diperlukan dan mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas dan MK sebelum
dilaksanakan.
6.03.0. Material
5. Solder lunak "tintead 50-50" tidak boleh dipergunakan, solder tintead 95-
5" dapat dipergunakan kecuali pada pipa discharge gas panas.
6. Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder, nyala api
atau lainnya yang sesuai untuk pipa refrigerant. Pada pipa "precharged
refrigerant lines" yang disediakan oleh pabriknya maka harus dipasang sesuai
dengan persyaratan pabrik.
7. Pipa refrigerant harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah
melentur dan meneruskan getaran mesin kepada bangunan.
9. Fitting untuk flare points hendaknya jenis standard SAE forged brass
flare menurut ARI standard 720 dengan unit short shank flare.
Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi
untuk pipa dan peralatan yang ditentukan, lengkap dengan material lainnya
yang menunjang bagi keperluan isolasi ini.
7.02.0. Material
2. Elastomeric
• Material : Elastomeric
• Density : 62 Kg/m²
• Thermal Cunductivity : 0,033 W/m °K
• Celular Structure : Closed Cell
2. Ketebalan isolasi pipa refrigerant split adalah mengacu ke suhu luar 35°C &
Relative Humidity (RH) 85%.
4. Untuk pipa yang berhubungan dengan udara terbuka dan terkena hujan,
isolasi memakai Jacketing bahan alumunium tebal 0,5 mm.
8.02.0. Umum
Minimal peralatan ukur seperti dibawah ini harus dimiliki oleh kontraktor ybs.
antara lain :
9.00.0. PRODUK
1. Bahan dan peralatan yang diajukan harus sesuai dengan data teknis dan
merk / brand yang tercantum dalam spesifikasi tersebut diatas.
2. Dalam pengadaan barang, semua product harus berasal dari Agen /
Distributor resmi yang telah ditunjuk oleh Prinsipal masing–masing.
Surat penunjukan (dari Agen/Distributor) tersebut harus dilengkapi dengan
tanggal penunjukan serta masa berakhirnya (sudah kadaluarsa atau belum).
3. Surat Penunjukan tersebut harus dilampirkan dalam setiap pengajuan
“Aprroval Material”.
4. Material-material tersebut diatas harus dilengkapi dengan surat “Country of
Origine” yang berasal dari pabrikan masing-masing dan bukan dari Agen
maupun Distributor.
Dalam surat “Country of Origine” berisikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Tercantum Nama pabrik pembuat, Negara asal dan Lokasi pabrik.
b. Pengesahan dari Department yang terkait baik dari Pemerintah,
Lembaga resmi lainnya ataupun dari pabrikan sendiri.
c. Nomor seri barang (Serial Number) yang dikirim (kecuali untuk barang-
barang yang dibuat secara “Mass Production”, sehingga tidak ada
nomor serinya.
d. Tanggal pembuatan barang tersebut.
e. Kelengkapan-kelengkapan teknis pendukung lainnya yang seharusnya
dikirim bersama product yang bersangkutan.
f. Pencantuman nama Proyek dalam surat ”Country of Origine”.
5. Semua material/barang yang dikirim harus dilengkapi surat pernyataan dar
pabrik bahwa barang yang dikirim adalah barang “BRAND NEW” dan bukan
merupakan barang Rekondisi Pabrik, barang-barang cacat/tidak sempurna,
barang-barang ‘KW” atau daur ulang yang dapat dijual dibawah harga
pasaran.
6. Semua material yang dikirim harus dilengkapi dengan “Surat Garansi” dari
pabrikan yang menyatakan hal-hal sebagai berikut :
a. Jangka waktu dan periode masa garansi.
b. Kondisi-kondisi kerusakan yang akan diganti oleh pabrik.
c. Sifat garansi yang ditawarkan adalah
i. “One to one replacement” (ganti total) atau
ii. “Hanya Spare Part” dan ongkos perbaikan saja atau kondisi yang lain.
iii. Lamanya proses penggantian terhadap point i dan ii.
7. Pernyataan dari pabrik bahwa barang yang dikirim telah lulus test dan
dilampirkan hasil testnya (QC test atau Certificate of Factory Test) pada saat
barang on site.
8. Untuk material-material import, harus disertakan surat “Bill of Leading”
untuk pengechekan lapangan saat “On Site”.
9. Surat “Meet to Spek” (diberikan pada waktu serah terima pertama} sebagai
berikut :
a. Menyatakan bahwa barang yang dikirim sesuai dengan parameter-
parameter dalam spesifikasi.
b. Melampirkan hasil pengechekan lapangan waktu “On Site”.
c. Melampirkan hasil test (test lapangan atau test di site).
d. Ditanda tangani oleh Wakil Owner dan Konsultan Pengawas.
oOo
1.03.0. KOORDINASI 4
1.10.0. IJIN-IJIN 6
1.14.0. MATERIAL 7
1.16.0. REKOMENDASI 7
1.17.0. PROTEKSI 7
RKS Umum PL 1
1.21.0. KEBERSIHAN, KETERTIBAN DAN KEAMANAN 8
RKS Umum PL 2
1.00.0. PERATURAN UMUM PEKERJAAN PLUMBING
e. SK GUB DKI – Jakarta no 19 tahun 1992 tentang Sumur Resapan atau edisi
terakhir.
h. Standar dan peraturan internasional lain yang diijinkan oleh instansi yang
berwenang.
RKS Umum PL 3
6. Gambar informasi agar dijadikan bahan koordinasi untuk dilaksanakan
yang terkait dengan pekerjaan sipil seperti pondasi, dudukan, grounding
dan finishing.
1.03.0. KOORDINASI
1. Peralatan instalasi ini harus digaransi selama satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
2. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah 12 (Dua belas) bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
3. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini diwajibkan mengatasi
segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya.
RKS Umum PL 4
4. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi dan equipment yang telah
selesai dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab Pemborong
sepenuhnya.
5. Selama masa pemeliharaan ini, apabila Pemborong instalasi ini tidak melak-
sanakan teguran dari Pemberi Tugas/MK atas perbaikan/ penggantian/
penyetelan yang diperlukan, maka Pemberi Tugas/ MK berhak penyerahkan
perbaikan/ penggantian/ penyetelan tersebut kepada pihak lain atas biaya
Pemborong instalasi ini.
6. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini harus melatih
petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik sehingga dapat mengenali sistim
instalasi dan dapat melaksanakan pemeliharaannya.
7. Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang baik yang ditanda tangani bersama
oleh Pemborong dan Pemberi Tugas/MK serta dilampiri Surat Ijin Pemakaian
dari Jawatan Keselamatan Kerja dan instansi yang berwenang lainnya.
8. Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat
dilaksanakan setelah :
a) Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditandatangani bersama Pemborong dan Pemberi
Tugas / MK.
b) Pemborong telah menyerahkan semua Surat Izin Pemakaian dari
instalasi pemerintah yang berwenang, misalnya Dinas Pemadam
Kebakaran dan Instalasi Keselamatan Kerja dll hingga intalasi yang telah
terpasang dapat dipakai tanpa menyalahi peraturan instalasi yang
bersangkutan.
c) Semua gambar terpasang beserta operating, instruction, technical dan
maintenance manual rangkap 4 (empat) dijilid termasuk 1 (satu) set
kalkir asli dan soft copy dalam bentuk CD yang harus diserahkan kepada
MK/Pemberi Tugas.
9. Pada waktu serah terima harus diberikan certificate TERA water meter dari
Badan Metrologi.
Kegiatan fisik.
Catatan dan perintah Pemberi Tugas/MK yang disampaikan secara lisan
maupun secara tertulis.
Jumlah material masuk/ ditolak.
Jumlah tenaga kerja.
Keadaan cuaca
Pekerjaan tambah/ kurang
Foto dokumentasi progress pelaksanaan
2. Laporan Pengetesan
RKS Umum PL 5
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
Hasil pengetesan peralatan
Hasil pengetesan kabel dll
RKS Umum PL 6
1.13.0. RAPAT LAPANGAN
1. Proyek Manager harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang diatur
oleh pemberi tugas/MK.
2. Apabila proyek Manager berhalangan hadir harus diwakili oleh atasan proyek
Manager (Koordinator proyek).
1.14.0. MATERIAL
1.16.0. REKOMENDASI
1.17.0. PROTEKSI
RKS Umum PL 7
1.20.0. LISTRIK KERJA, AIR KERJA DAN KANTOR KERJA
oOo
RKS Umum PL 8
II. RKS TEKNIS PEKERJAAN PLUMBING
6.00.0 PRODUK 14
RKS TEKNIS PL 1
2.00.0. SPESIFIKASI PERPIPAAN
2.01.0. UMUM
1. Pipa
2. Sambungan
3. Katup
4. Sambungan Flexible
5. Penggantung dan penumpu
6. Sleeve
7. Lubang pembersihan
8. Bak kontrol
9. Balok Beton
10. Galian dan pengurukan kembali
11. Pengecatan
12. Pengakhiran
13. Pengujian
14. Peralatan Bantu
2.01.1. Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa dan letak serta
arah dari masing-masing sistem pipa.
2.01.2. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan atau spesifikasi dipasang
terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan dengan
bagian lainnya.
2.01.3. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan
stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan.
2.01.4. Untuk pipa besi dibawah tanah diberi densopole lapisan anti karat dan dibalut
dengan densotype dengan overlap 1-2 cm, dan diberi pasir.
2.01.5. Khusus pipa dan perlengkapan dari bahan plastik, Polyvinil Cloride (PVC),
Polypropelene Random (PP-R), selain disebut diatas harus juga terlindung dari
cahaya matahari.
2.01.6. Semua barang yang dipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat.
RKS TEKNIS PL 2
2.02.0. SPESIFIKASI BAHAN PERPIPAAN
Note :1. Pipa AK, ABK, ABD dan AH menggunakan pipa dan elbow menggunakan
pipa PV – 10 JIS Standard.
Penggunaan : - Vent
Tekanan Standard 5 bar.
Uraian Keterangan
Pipa : Polyvinyl chloride (uPVC) klas 5 kg/cm² (bar)
Elbow & Junction : PVC Injection Moulded pressure fitting, Solvent Joint type
Reducer : Seperti diatas, model concentric.
Solvent Cement : Sesuai rekomendasi pabrik pembuat.
Standard : Pabrik pembuat.
RKS TEKNIS PL 3
2.02.4. Spesifikasi PP-R
RKS TEKNIS PL 4
---------------------------------------------------------------------------------
Non return valve s/d 40 mm Swing check
screwed Spring disk check
---------------------------------------------------------------------------------
50 mm ke atas Double swing check.
flanged Disk check.
Spring disk check
--------------------------------------------------------------------------------
Strainer "Y" type
"Bucket" type
--------------------------------------------------------------------------------
Pressure Reducer Die and flow type
--------------------------------------------------------------------------------
Pressure Indicator Dial dia 100 mm Dial type
--------------------------------------------------------------------------------
Note : W = water, O = Oil, G = Gas.
2.03.1. U m u m
RKS TEKNIS PL 5
13. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam
pekerjaan perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup
dengan menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya benda- benda
lain.
14. Semua galian, harus juga termasuk pengurugan serta pemadatan kembali
sehingga kembali seperti kondisi semula.
1. Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel
dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian
atau perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan
dalam tabel berikut ini :
----------------------------------------------------------------------------
Jenis Ukuran Pipa Batas Maximum Ruang
Pipa (mm) ------------------------------------------
Interval Interval
mendatar Tegak
(m) (m)
-----------------------------------------------------------------------------------
RKS TEKNIS PL 6
Pipa PVC 80 0.9 1.2
100 1.2 1.5
150 1.8 2.1
----------------------------------------------------------------------------------
15 s/d 25 0.1 0.2
32 s/d 40 0.3 0.5
50 s/d 65 0.6 0.9
PP-R 80 0.9 1.2
100 1.2 1.5
150 1.8 2.1
----------------------------------------------------------------------------------
2. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini :
a. Perubahan perubahan arah.
b. Titik percabangan.
c. Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal- hal lain yang sejenis.
3. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut :
a. Diameter Batang
-----------------------------------------------------------------------
Ukuran Pipa Batang
-----------------------------------------------------------------------
Sampai 20 mm 6 mm
25 mm s/d 50 mm 9 mm
65 mm s/d 150 mm 13 mm
keamanan 5.
Gantungan ganda 1 ukuran lebih kecil
dari tabel diatas
Penunjang pipa lebih dihitung dengan faktor
dari 2 keamanan 5 terhadap
kekuatan puncak.
-----------------------------------------------------------------
b. Bentuk gantungan.
- Untuk air dingin : Split ring type atau Clevis type.
4. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
5. Semua pipa gantungan dan penumpu sebelum dicat, harus memakai dasar
zinchromat dan pengecatan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
RKS TEKNIS PL 7
4. Urugan pasir minimum 10 cm dibawah dan 15 cm diatas pipa urug dengan tanah
tanpa benda keras.
5. Pipa yang telah tersambung diletakkan di atas dasar (dudukan).
6. Dibuat blok beton setiap interval 2 meter.
7. Pengurugan bertahap dengan pasir 10 cm, tanah halus, kemudian tanah kasar
tanpa benda keras.
8. Untuk pipa yang menyebrangi jalan harus diberi pipa pengaman (selubung) baja
atau beton dengan dia meter minimum 2 x dia meter pipa tersebut.
Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan
untuk bagian-bagian berikut ini :
Spesifikasi Teknis Gate Valve, Globe Valve dengan material dan spesifikasi :
- Body : Cast Iron/Bronze
- Body Seat Ring : Bronze
- Nominal Pressure ; 10 - 16 bar.
- Temperature : -10 ºC sampai dengan 120 ºC
- Standard : BS dan atau ASTM.
RKS TEKNIS PL 8
2.03.7 Sambungan Pipa PP-R
1. Penyambungan antara pipa dan fitting, mempergunakan Hot Welding Joint Type
yang sesuai dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi dari pabrik pipa dan harus
melalui persetujuan dan sepengetahuan Direksi.
2. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, maka untuk ini harus dipergunakan
alat press khusus. Selain itu pemotongan pipa harus menggunakan alat pemotong
khusus agar pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
3. Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari
pabrik pipa dan tidak boleh dibakar.
4. Pipa dan fitting yang akan disambung harus dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran.
Pada sambungan ini kerapatan diperoleh dengan adanya paking dan bukan seal
threat/sealent.
2.03.9 SLeeves
1. Selubung untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembus konstruksi beton.
2. Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
kelonggaran di luar pipa ataupun isolasi.
Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang
mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
3. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis " Flushing Sleeves ".
4. Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan rubber sealed
atau " Caulk ".
5. Setiap instalasi dalam bangunan yang menembus retaining wall dan menuju ke
halaman/eksternal harus dipasang flexible flens dari stainless steel
2.03.10 Pembersihan.
Desinfeksi :
- Dari 50 mg/l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200 mg/l chlor
selama 1 jam setelah itu dibilas.
- Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg/l chlor selama 1 jam dan setelah itu
dibilas.
2.04.0. P E N G U J I A N
1. Pemborong wajib melaksanakan pengujian untuk setiap bagian dari sistem sesuai
Permintaan MK
2. Pemborong wajib memberitahukan rencana pengujian kepada MK dan Owner.
Pengujian yang tidak dihadiri MK dan Owner dinilai tidak sah dan harus diulang
RKS TEKNIS PL 9
3. Untuk posisi pompa dan motor harus dilakukan pengecekan leveling dari poros
Pompa sesuai dengan standar pabrik pembuat
1. Kalau tidak dinyatakan lain, semua pemipaan harus diuji dengan tekanan air 1,5
kali tekanan kerja normal tapi tidak kurang dari 15 kg/cm2 jangka waktu 4 jam.
2. Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji kembali.
1. Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan kerja 5 kg/
cm2 selama 4 jam.
2. Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3.0 meter diatas titik
tertinggi selama 1 jam.
3. Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji kembali.
4. Testing keseluruhan menggunakan bola karet dengan diameter disesuaikan dengan
diameter pipa (maximum dia. 2 1/2 “ ) yang ditulis identitasnya dan dari toilet
mana bola itu berasal dan selanjutnya harus sampai ke SWP / STP
1 Pipa-pipa bertekanan harus diuji dengan tekanan air sebesar tekanan kerja 5 kg/
cm2 selama 4 jam.
2 Pipa-pipa gravitasi harus diuji dengan tekanan statis sebesar 3.0 meter diatas titik
tertinggi selama 1 jam.
3 Kebocoran-kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan harus diuji
kembali.
2.05.0. PENGECATAN
2.05.1. U m u m
Pipa dan peralatan ekspos - Zinchromate primer 2 lapis & cat akhir 2 lapis
Pipa Besi dalam tanah - 2 lapis flincote & dilapis densotape dengan
tebal minimal 1.5-3 mm & dioverlap 1-2 cm.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk pipa yang mempunyai warna asli dari pabrik maka harus diberi indikasi dari
fungsi pipa tersebut dan arah alirannya
RKS TEKNIS PL 10
2.06.0. TESTING DAN COMMISSIONING.
1. Tags untuk katup harus disediakan di tempat-tempat penting guna operasi dan
pemeliharaan.
2. Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Normally Close" harus ditunjukkan di
tags katup.
3. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau
kawat.
3.01.0. U M U M
- Denah tata ruang dan detail pemasangan dari peralatan utama, perlengkapan dan
fixtures.
- Detail denah perpipaan
- Detail denah perkabelan
- Detail penempatan sparing, sleeve yang menembus lantai, atap, tembok dll.
- Detail lain yang diminta oleh Pemberi Tugas.
RKS TEKNIS PL 11
akhir penyelesaian pemasangan sudah tersedia gambar terpasang yang mendekati
keadaan sebenarnya.
a. Pemipaan
b. Penyambungan ke peralatan penunjang
c. Penyambungan ke peralatan plambing
Tangki air atas terbuat dari Fibre Reinforced Plastic (FRP) dengan sistem
pembuatan Compression Moulding atau Vacum Laminate dengan standard
ASTM C 582 dan BS 4994..
Manhole
Pipa vent penghubung maupun vent ke udara luar.
Pipa masuk,keluar, peluap dan pipa penguras.
Sambungan flange untuk laluan pipa masuk, pipa isap, pipa penguras,
dsb.
Base Plate canal C 150.
Semua Sistem perkuatan di bagian dalam tangki dilapisi dengan FRP.
Uraian singkat lingkup pekerjaan dalam sistem air kotor dan air bekas disini antara
lain adalah sebagai berikut :
1. Perpipaan
2. Penyambungan dengan peralatan Plambing
3. Floor Drain
4. Floor Clean Out/ Ceiling Clean Out
5. Roof Drain
5.02.0. PEMIPAAN
1. Umum.
- Macam perpipaan air limbah adalah pemipaan untuk Air Hujan, Air Limbah
Saniter dan vent.
- Jenis pipa lihat ‘SPESIFIKASI PERPIPAAN’.
RKS TEKNIS PL 12
2. Limbah Air Hujan.
Perpipaan air hujan mulai dari Roof Drain di atap sampai selokan halaman.
1. Floor drain yang digunakan harus jenis Bucket Trap, Water Prooved type dengan
50 mm Water Seal.
2. Floor Drain terdiri dari :
Stainles Steel atau Chromium plated bronze cover and ring
PVC Check
Bitumen coated cast iron body screw outlet connection dan dengan flange
untuk Water prooving.
3. Floor Drain harus mempunyai ukuran utama sbb :
1. Floor Clean Out/ Ceiling Clean Out yang dipergunakan disini adalah Surface
Opening Water Proofed Type.
2. Floor Clean Out/ Ceiling Clean Out terdiri dari :
- Stainles Steel plated atau Chromium plated bronze cover and ring heavy duty
type
- PVC neck
- Bitumen coated cast iron body, screw outlet connection with flange for
waterproofing.
3. Cover and ring harus dengan sambungan ulir dilengkapi perapat karet
sehingga mudah dibuka dan ditutup.
1. Roof Drain yang dipergunkan disini harus dibuat dari Cast Iron dengan konstruksi
waterproof.
2. Luas laluan air pada tutup roof drain ialah minimal sebesar dua kali luas
penampang pipa buangan.
3. Roof Drain harus terdiri atas 3 bagian sebagai berikut :
- Bitumen Coated Cast Iron body dengan waterprooved flange.
- Bitumen Coated Neck for adjustable fixing.
- Bitumen Coated cover Dome type
-
5.06.0. P" TRAP
1. P" TRAP yang digunakan disini harus jenis multi inlet dan atau yang single
outlet.
2. Tinggi Air minimum pada Trap 8 cm.
3. P" TRAP yang digunakan disini harus dibuat dari Cast Iron atau PVC class 5 kg/cm2.
RKS TEKNIS PL 13
6.00.0. PRODUK INSTALASI PLAMBING
1 Pipa- Pipa
Note :
1. Bahan dan peralatan yang diajukan harus sesuai dengan data teknis dan
merk / brand yang tercantum dalam spesifikasi tersebut diatas.
2. Dalam pengadaan barang, semua produk harus berasal dari Agen / Distributor
resmi yang telah ditunjuk oleh Prinsipal masing – masing. Surat penunjukan
(dari Agen / Distributor) tersebut harus dilengkapi dengan tanggal penunjukan
serta masa berakhirnya (sudah kadaluarsa atau belum).
RKS TEKNIS PL 14
merupakan barang Rekondisi Pabrik, barang-barang cacat/tidak sempurna,
barang-barang ‘KW” atau daur ulang yang dapat dijual dibawah harga pasaran.
7. Semua material yang dikirim harus dilengkapi dengan “Surat Garansi” dari
pabrikan yang menyatakan hal-hal sebagai berikut :
a. Jangka waktu dan periode masa garansi.
b. Kondisi-kondisi kerusakan yang akan diganti oleh pabrik.
c. Sifat garansi yang ditawarkan adalah
i. “One to one replacement” (ganti total) atau
ii. “Hanya Spare Part” dan ongkos perbaikan saja atau kondisi yang
lain.
iii. Lamanya proses penggantian terhadap point i dan ii.
8. Pernyataan dari pabrik bahwa barang yang dikirim telah lulus test dan
dilampirkan hasil testnya (QC test atau Certificate of Factory Test) pada saat
barang on site.
9. Untuk material-material import, harus disertakan surat “Bill of Leading”
untuk pengechekan lapangan saat “On Site”.
10. Surat “Meet to Spek” (diberikan pada waktu serah terima pertama} sebagai
berikut,
a. Menyatakan bahwa barang yang dikirim sesuai dengan parameter-
parameter dalam spesifikasi.
b. Melampirkan hasil pengechekan lapangan waktu “On Site”.
c. Melampirkan hasil test (test lapangan atau test di site).
d. Ditanda tangani oleh Wakil Owner dan Konsultan Pengawas.
oOo
RKS TEKNIS PL 15