Anda di halaman 1dari 8

Pekerjaan Meubelair Rumah Susun Bertingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran

________________________________________________________________

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Republik Indonesia

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN :

PENGADAAN MEUBELAIR RUMAH SUSUN (WISMA


ATLET) KEMAYORAN BLOK D10-
D10-3
(KMYRNMBLR17
(KMYRNMBLR17-
17-04)
04)

SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 1


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun Bertingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran
________________________________________________________________

PASAL 1
STANDAR UMUM YANG BERLAKU

Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti


dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan
SKSNI, SNI, dan Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan
setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan
antara lain :

NI-5 PKKI 1961 BUKU STANDAR KAYU


SNI 7555.10 : 2011 FURNITURE TEMPAT TIDUR KAYU
SNI 7555.1 : 2009 FURNITURE, MEJA TAMU
SNI 7555.6 : 2010 FURNITURE, LEMARI PAKAIAN
SNI 7555.20 : 2011 FURNITURE, KURSI SOFA
SNI 06-1845-1990 BUSA UNTUK KURSI/TEMPAT TIDUR

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang


tersebut diatas, maupun standar-standar Nasional lainnya, maka diberlakukan
standar-standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut
atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persyaratan Teknis dari Negara-
negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan.

PASAL 2
MEREK-MEREK DAGANG

Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari


bahan yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-
maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan
sebagainya setelah mendapat persetujuan Konsultan MK.

Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis
bahan/pekerjaan yang sama, maka Penyedia Jasa diharuskan untuk dapat
menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Konsultan MK.

PASAL 3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA

3.1. TITIK-TITIK UKUR

Seluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada


ukuran gambar denah unit hunian dan hasil pengukuran/marking masing-
masing unit di lapangan.

3.2. DATA FISIK

Data sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada, dan lain-lain yang


diterapkan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum
Penawaran yang diserahkan oleh Penyedia Jasa, harus sudah meliputi
semua biaya untuk pelaksanaannya sesuai dengan yang ditentukan pada
gambar-gambar.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 2


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun Bertingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran
________________________________________________________________

PASAL 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Management Konstruksi (MK).
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan
kepada Konsultan Management Konstruksi (MK) dan dalam jangka waktu yang
cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan penelitian dan
pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

PASAL 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN

Jika saat Penyedia Jasa tidak berada ditempat pekerjaan dimana Konsultan
Management Konstruksi (MK). bermaksud untuk memberikan petunjuk-
petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan dilaksanakan oleh
Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Penyedia Jasa.
Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan di lokasi pabrik atau workshop.

PASAL 6
PEKERJAAN MEUBELAIR

6.1. Ketentuan
Semua pekerjaan kayu, busa, jok kursi, cermin, finishing harus
dilaksanakan di pabrik yang memenuhi standard dan dikerjakan
menggunakan mesin, pekerjaan pekerjaan kecil-kecilan serta penyetelan
boleh dilakukan di lapangan.

Jangan mengukur dengan skala gambar-gambar yang ada, pergunakanlah


ukuran-ukuran yang sudah tercantum di gambar detail, semua ukuran
harus dicek ulang oleh penyedia jasa.

Apabila terdapat perbedaan terhadap layout dengan gambar detail dan


kondisi lapangan, penyedia jasa wajib memberikan ke konsultan
perencana/Management Konstruksi (MK) untuk dapat dipecahkan
bersama.

6.2. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan yang dimaksud dengan spesifikasi ini mencakup pengadaan
barang–barang, tenaga kerja, perabotan set, perlengkapan pengiriman
serta instalasi dari meubelair di lapangan dengan mencantumkan gambar
layout.

6.3. Pengiriman, Penyimpanan serta Pengamanan


6.3.1. Pengiriman, penyimpanan, serta penanganan satuan meubelair harus
dilakukan sehingga tidak mengakibatkan kerusakan. Setiap meubelair
harus dikirim ke lapangan masing-masing dalam keadaan terbungkus dan
berlabel yang menunjukkan nama penyedia jasa dan nomor gambar item
meubelair.
6.3.2. Meubelair harus disimpan hingga pekerjaan fisik sudah siap untuk
menerimanya barang di lapangan. Lindungi semua permukaan meubelair
untuk mencegah kotoran, goresan serta panas matahari dan hujan selama

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 3


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun Bertingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran
________________________________________________________________

proses pengirimannya. Apabila setelah meubelair ditempatkan di lapangan


diperlukan finishing kembali, maka perbaikan/finishing ulang yang timbul
ditanggung penyedia jasa.
6.3.3. Simpan ditempat yang bersih dan kering hingga tidak merusak meubelair.
Penyedia jasa bertanggung jawab untuk menyediakan gudang atau tempat
penyimpanan di lapangan atau yang berdekatan dengan lapangan.

6.4. Persyaratan Bahan Kayu


6.4.1. Kualitas
a. Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas kelas 2,
tidak ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut pinggir-
pinggirnya, bekas dimakan bubuk dan bekas-bekas lainnya.
b. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan NI-5,
PPKI tahun 1961 dan persyaratan-persyaratan lain yang berkenaan
dengan konstruksi kayu.

6.4.2. Kelembaban
a. Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan
pekerjaan kayu halus adalah tidak melebihi 12% dan untuk pekerjaan
kayu kasar harus kurang dari 20% (diuji dengan wood moisture tester).
Pengetesan kelembaban kayu dilakukan di Pabrik atau Workshop,
sebelum Meubelair di kirim ke lapangan.
b. Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ke tempat
pekerjaan dan harus konstan sampai bangunan selesai.

6.4.3. Ukuran
Semua ukuran di dalam gambar ialah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu
setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu kasar diketam, dibor,
dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk-bentuk yang
tertera dalam gambar dan hasil pengukuran/marking lapangan.

6.4.5. Permukaan Luar


Semua permukaan luar kayu halus yang akan terlihat permukaannya bila
sudah jadi, harus dikerjakan dengan baik. Semua kayu untuk pekerjaan
kayu kasar tetap dihaluskan.
Bagi permukaan-permukaan yang akan dipolitur hanya mata kayu yang
kecil (2 mm), mulus dan keras yang dapat diterima. Pada semua pekerjaan
kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet/pelindung.

6.4.5. Jenis Bahan


a. Kayu Padat (Solid Wood)
Semua kayu yang dipasang/dipakai adalah yang sudah disetujui oleh
MK / Perencana. Kayu padat yang dipakai dalam proyek ini meliputi :
1) Kayu Mahoni
2) Kayu Meranti
3) Kayu Nyatoh
Digunakan untuk pekerjaan rangka, moulding, lipping, edging maupun
pekerjaan yang lebih halus seperti kaki meubelair dan elemen
pembantu seperti handle
b. Papan Kayu Solid Olahan atau Solid Laminated Board (SLB) buatan
Pabrik
Kayu solid olahan / SLB yang digunakan harus :
1) SLB kayu Mahoni

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 4


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun Bertingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran
________________________________________________________________

2) SLB kayu Meranti


3) SLB kayu Nyatoh

SLB yang dipakai harus mempunyai kualitas yang baik, tidak retak,
ataupun delaminasi pada sambungan, serta memiliki kadar air kayu
maksimal 12%.
c. Bahan Kayu Lapis (plywood)
Plywood yang dipakai tidak bergelombang, tidak delaminasi dan
pecah. Ketebalan plywood yang digunakan disesuaikan dengan
gambar rencana.

6.5. Pelaksanaan Pekerjaan Kayu

6.5.1. Semua kayu harus diawetkan dan dikeringkan. Pengawetan kayu bisa
mengunakan proses celup ataupun vaccum. Untuk pengeringan kayu
dimasukkan ke dalam kamar pengeringan (kiln drying) sampai kadar air
tidak melebihi 12%. (dibuktikan dengan MC tester)

6.5.2. Persiapan bahan kayu :

6.5.2.1. Pemilahan
Sebelum kayu masuk dalam proses produksi, kayu dipilah terlebih
dahulu dari semua cacat-cacat kayu yang ada (mata mati, pecah,
busuk, dll) hal ini dilakukan agar mendapatkan produk yang berkualitas.
6.5.2.2. Persiapan.
Setelah melalui proses pemilahan, kayu gergajian diproses dengan
moulding (mesin planner multi spindel minimal 4 spindel) untuk
meratakan permukaan ke empat sisi, sekaligus menyikukan dan
membentuk profil sesuai gambar rencana.
Untuk pembentukan papan Solid Laminated Board (SLB), digunakan
mesin press papan / mesin clamping yang memadai serta dapat diatur
tekanannya. Pada prosesnya penempelan menggunakan lem PVAC
dan hardener (grade B4) yang tahan dengan kelembaban serta
percikan air, sehingga mendapatkan hasil yang berkualitas.
6.5.2.3. Konstruksi pada meubelair untuk pekerjaan kayu halus harus
sedemikian rupa, sehingga susut dibagian mana saja dan ke arah
manapun tidak akan mengurangi dan mempengaruhi kekuatan dan
bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak menyebabkan
rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.
6.5.2.4. Pekerjaan-pekerjaan konstruksi meubelair seperti: membuat pen,
membuat lubang dengan memakai mesin-mesin yang memadai
sehingga mendapatkan hasil yang konsisten dan presisi.
6.5.2.5. Pekerjaan kayu halus tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali
jika akan dipasang. Bahan untuk pekerjaan kayu halus yang harus
dibuat tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan, sebelum selesai sama
sekali, juga belum boleh disetel-setel jika bangunan belum siap untuk
menerima pemasangan pekerjaan kayu tersebut.
6.5.2.6. Bilamana terjadi bahwa pekerjaan kayu tersebut mengkerut atau
bengkok, atau kelihatan ada cacat-cacat tersebut harus
dibongkar/diganti, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terganggu
akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas biaya penyedia
jasa.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 5


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun Bertingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran
________________________________________________________________

6.6. Persyaratan Bahan Cermin


6.6.1. Spesifikasi Bahan.
a. Bahan kaca harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982
b. Bahan harus bebas cacat dan noda, bebas sulfida, maupun bercak
lainnya
c. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang
harus mendapat persetujuan dari MK.
d. Sisi kaca yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan
harus digerinda/dihaluskan hingga tidak tajam dan berbahaya.
Bahan
a. Jenis : Cermin
b. Type finishing permukaan : Flat
c. Produksi : Asahi atau setara
d. Ketebalan : 5 mm/ditentukan lain
e. Bahan pengisi siar : disesuaikan
f. Ukuran : gambar detail
g. Posisi : gambar detail

6.6.2. Fabrikasi
a. Cermin.
Dimensi dalam gambar rencana harus diperiksa dan disesuaikan
pada gambar
b. Cutting/Pemotongan.
Sesuai dengan peraturan pabrik pembuat dan tidak dilakukan di
lapangan, lapisan perak tidak tergores.

6.6.3. Pelaksanaan Cermin


a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,
uraian, dan syarat pekerjaan dalam buku ini
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
c. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh MK
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak
boleh menggunakan kapur namun menggunakan potongan kertas
yang direkatkan dengan menggunakan lem aci
e. Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan
alat-alat pemotong kaca cermin khusus
f. Pembersih akhir kaca harus menggunakan kain katun yang lunak
dengan menggunakan cairan pembersih kaca
g. Cermin harus terpasang dengan rapih serta sisi tepi harus lurus dan
rata, bebas dari noda, dan bekas goresan.

6.7. Finishing SLB


Untuk pemakaian bagian luar papan SLB ini difinish 3D printing motif kayu
dengan menggunakan mesin 3D printing sehingga dihasilkan motif kayu
serta kedalaman yang konsisten dan rapih.

6.8. Persyaratan Pekerjaan Pengecatan dengan Nitrocellulose (NC) dan


Ultraviolet (UV)
6.8.1. Material
a. Persiapan permukaan
Permukaan kayu yang akan diproses terlebih dahulu harus

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 6


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun Bertingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran
________________________________________________________________

dihaluskan dengan kertas amplas No. 180 searah dengan serat kayu
sampai halus dan bersih.

b. Pengisian Pori-Pori Kayu


Aplikasikan Wood Filler secara merata untuk mengisi pori-pori kayu,
tunggu hingga kering dan kemudian haluskan searah serat
kayudengan kertas amplas No. 240.

c. Tahap Pewarnaan
Untuk mendapatkan warna sesuai yang diinginkan gunakan dengan
dengan melapisi permukaan dengan Wood Stain dengan
menggunakan alat semprot, perlakuan tersebut dapat diulang
sehingga dapat mencapai hasil warna yang diinginkan.

d. Sanding Sealer
Lapisi permukaan yang telah melalui proses No. 2 bila menghendaki
warna natural, atau setelah proses No. 3 dengan Sanding Sealer,
secara merata, tunggu hingga betul-betul kering, setelah itu lakukan
penghalusan secara ambang dengan kertas amplas No. 360.

e. Tahap Akhir :
Lapisi permukaan dengan top coat sesuai jenis NC atau UV yang
diinginkan, seperti gloss, semi-gloss, ataupun dof. Perlakuan tersebut
diatas dapat diulang 2-3 kali agar mendapat hasil sesuai yang
diharapkan.

f. Tahap Pengeringan:
Dalam proses pengecatan baik sanding sealer maupun top coat
dibutuhkan oven sehingga pengeringan cat bisa maksimal dan
merata.

6.9. Persyaratan Pekerjaan Busa, Upholstery, Kasur & Bantal Tempat


Tidur
6.9.1. Kain Penutup Kursi dan Bantal Sofa
Jenis bahan penutup atau upholstery adalah kain fabric, yang berkualitas
dan tahan lama. Merk Ateja atau setara, dengan spesifikasi :
• 100% polyester
• Berat 470 gram per meter lari
• Tingkat keawetan warna terhadap paparan sinar pada level 5
• Tingkat keawetan warna terhadap air pada level 4
Mengenai warna ditentukan kemudian.
Tekstur bahan pelapis harus konsisten, polanya rapi dan teratur dan tidak
cacat. Kondisinya harus kuat dan tidak menyusut. Mempunyai warna yang
awet, tidak luntur / colorfast.

Jahitan harus dipastikan bahwa kualitas jahitan kuat dan tidak mudah rusak
bila dicuci / dibersihkan.

Benang jahit yang digunakan sebagai berikut :


• Menggunakan benang jahit polyester dan nylon.
• Panjang tiap jahitan disesuaikan dengan jenis bahan pelapis dan
bahan isian

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 7


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun Bertingkat Tinggi (Wisma Atlet) Kemayoran
________________________________________________________________

• Warna sesuai dengan bahan pelapis


• Bagian ujung /pojok dan sambungan jahitan yang aman dan terkunci.
• Jenis dan warna disesuaikan dengan skema warna yang dikeluarkan
oleh perencana.

6.9.2. Dudukan dan sandaran sofa


Konstruksi dudukan sofa menggunakan rangka kayu solid dilengkapi
baseban 3 strip, nosag/kawat baja spiral tebal 3 mm. Jenis bahan pengisi
adalah busa dudukan dengan density 20 dan sandaran density 15 lapis
siliconized fiber lembaran tebal 2 cm dengan berat 850 gram, dibungkus
kain katun putih.
Bantal sofa berisi siliconized fiber warna putih bersih, serat yang sangat
halus dengan berat 850 gram, kemudian dilapis kain katun putih. Merk
Hilon atau setara.

6.9.3. Tempat Tidur dan Bantal


Kasur tempat tidur menggunakan bahan busa rebonded dengan density 23
dan dapat memberikan sertifikat garansi tidak kempes selama 10 tahun,
kemudian dilapis kain katun warna putih dengan resleting.
Bantal tempat tidur menggunakan bahan material siliconized fiber warna
putih bersih, serat yang sangat halus sebagai pengisi bantal dengan berat
850 gram dilapisi kain katun warna putih. Merk Hilon atau setara.

6.10. Perlengkapan (alat bantu) Meubelair


1. Baut, sekrup (kepala ceper/cembung) dipasang sebaik-baiknya sesuai
persyaratan teknis dalam pelaksanaan dan ketentuan umum
pemasangan.
2. Sebelum dipasang/ditanam kedalam kayu, terlebih dahulu dilakukan
pengeboran kecil dari penampang baut/sekrup tersebut, sehingga baut
/sekrup dapat tertanam dengan sempurna (mampat), kuat dan rapih.
Menggunakan produk lokal solid steel finish galvanis.
3. Paku ukuran dimensi paku yang akan dipasang/ditanam sesuai
tekanan/kekuatan kayu yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan
teknis. Menggunakan produk lokal solid steel finish galvanis.
4. Rel laci menggunakan rel laci besi dengan ball bearing. Merk Hafele
atau setara.
5. Engsel pintu menggunakan engsel sendok yang bisa diatur naik turun
dan kiri kanan. Merk Hafele atau setara.
6. Rel pintu menggunakan rel pintu alumunium. Merk Elco atau setara.
7. Plastik Alas Kaki/Base digunakan untuk melindungi agar lantai keramik
tidak rusak. Menggunakan produk lokal.
8. Base Elevation Screw digunakan apabila permukaan lantai kurang rata
dapat dengan mudah dikoreksi. Menggunakan produk lokal.
9. Kunci yang digunakan pada pintu almari dan laci. Merk Elco atau setara.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 8

Anda mungkin juga menyukai