________________________________________________________________
PEKERJAAN :
PENGADAAN MEUBELAIR
RUMAH SUSUN POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022
SPESIFIKASI TEKNIS
PASAL 1
STANDAR UMUM YANG BERLAKU
PASAL 2
MEREK-MEREK DAGANG
Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan
yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud
perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya
setelah mendapat persetujuan Konsultan MK.
Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis
bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat
menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Konsultan MK.
PASAL 3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA
PASAL 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Management Konstruksi (MK).
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan
kepada Konsultan Management Konstruksi (MK) dan dalam jangka waktu yang
cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan penelitian dan pengujian
terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.
PASAL 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN
Jika saat Penyedia Jasa tidak berada ditempat pekerjaan dimana Konsultan
Management Konstruksi (MK). bermaksud untuk memberikan petunjuk-
petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan dilaksanakan oleh
Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Penyedia Jasa.
Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan di lokasi pabrik atau workshop.
PASAL 6
PEKERJAAN MEUBELAIR
6.1. Ketentuan
Semua pekerjaan kayu, busa, jok kursi, cermin, finishing harus dilaksanakan
di pabrik yang memenuhi standard dan dikerjakan menggunakan mesin,
pekerjaan kecil-kecilan serta penyetelan boleh dilakukan di lapangan.
6.3.3. Simpan ditempat yang bersih dan kering sehingga tidak merusak meubelair.
Penyedia jasa bertanggung jawab untuk menyediakan gudang atau tempat
penyimpanan di pabrik atau sekitarnya apabila bangunan belum benar-
benar siap menerima pengiriman meubelair untuk dirakit.
6.4.2. Kelembaban
a. Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan
pekerjaan kayu halus adalah tidak melebihi 12%.
Pengetesan kelembaban kayu dilakukan di pabrik atau workshop,
sebelum meubelair di kirim ke lapangan.
b. Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ke tempat
pekerjaan dan harus konstan sampai bangunan selesai.
6.4.3. Ukuran
Semua ukuran di dalam gambar ialah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu
setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu diketam, dibor, dikerjakan
dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk-bentuk yang tertera
dalam gambar dan hasil pengukuran/marking lapangan.
SLB yang dipakai harus mempunyai kualitas yang baik, tidak retak,
ataupun delaminasi pada sambungan, serta memiliki kadar air kayu
maksimal 12%.
c. Bahan Kayu Lapis (plywood)
Plywood yang dipakai tidak bergelombang, tidak delaminasi dan pecah.
Ketebalan plywood yang digunakan disesuaikan dengan gambar
rencana. Maksimal MC yang diperbolehkan untuk bahan plywood
adalah 12%.
6.5.2.1. Pemilahan
Sebelum kayu masuk dalam proses produksi, kayu dipilah terlebih dahulu
dari semua cacat-cacat kayu yang ada (mata mati, pecah, busuk, dll) hal
ini dilakukan agar mendapatkan produk yang berkualitas.
6.5.2.2. Persiapan.
Setelah melalui proses pemilahan, kayu gergajian diproses dengan
moulding (mesin planer multi spindel minimal 4 spindel) untuk meratakan
permukaan ke empat sisi, sekaligus menyikukan dan membentuk profil
sesuai gambar rencana.
Untuk pembentukan papan Solid Laminated Board (SLB), digunakan
mesin press papan / mesin clamping yang memadai serta dapat diatur
tekanannya. Pada prosesnya penempelan menggunakan lem PVAC dan
hardener (grade B4) yang tahan dengan kelembaban serta percikan air,
sehingga mendapatkan hasil yang berkualitas.
6.5.2.3. Konstruksi pada meubelair untuk pekerjaan kayu halus harus sedemikian
rupa, sehingga susut dibagian mana saja dan ke arah manapun tidak
akan mengurangi dan mempengaruhi kekuatan dan bentuk dari
pekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya
bahan-bahan yang bersentuhan.
6.5.2.4. Pekerjaan-pekerjaan konstruksi meubelair seperti: membuat pen,
membuat lubang dengan memakai mesin-mesin yang memadai
sehingga mendapatkan hasil yang konsisten dan presisi.
6.5.2.5. Pekerjaan repair meubelair tidak boleh dilakukan di lokasi bangunan
kecuali jika akan dipasang/dirakit dan juga belum boleh dirakit jika
bangunan belum benar-benar siap untuk menerima pemasangan
pekerjaan meubelair tersebut.
6.6.2. Fabrikasi
a. Kaca dan Cermin
Dimensi dalam gambar rencana harus diperiksa dan disesuaikan pada
gambar
b. Cutting / Pemotongan
Sesuai dengan peraturan pabrik pembuat dan tidak dilakukan di
lapangan, lapisan perak tidak tergores.
6.7. Finishing Serat Kayu Timbul dan atau Cat Duco Tebal
Pada permukaan bagian luar papan kayu solid dan SLB difinish dengan
serat kayu timbul dan atau cat duco tebal.
Jahitan harus dipastikan bahwa kualitas jahitan kuat dan tidak mudah rusak
bila dicuci / dibersihkan.
Konstruksi dudukan sofa menggunakan rangka kayu solid & plywood. Jenis
bahan pengisi adalah busa dudukan dengan density 20 dan sandaran
density 15.
6.9.3.Tempat Tidur
Kasur tempat tidur menggunakan bahan busa rebounded dengan ketebalan
15 cm dan density 40 kg/cbm dan dibungkus kain katun warna putih serta
dilapisi dengan Cover Quilting dengan resleting.
3. Rel laci menggunakan rel laci besi dengan ball bearing. Merk HUBEN,
ELCO atau setara.
4. Engsel pintu menggunakan engsel sendok yang bisa diatur naik turun dan
kiri kanan. Merk HUBEN, ELCO atau setara.
7. Kunci yang digunakan pada pintu almari dan laci. Merk HUBEN, ELCO
atau setara.