Anda di halaman 1dari 9

Pekerjaan Meubelair Rumah Susun POLDA Sulawesi Tengah

________________________________________________________________

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Republik Indonesia

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN :

PENGADAAN MEUBELAIR
RUMAH SUSUN POLDA SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022

SPESIFIKASI TEKNIS

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 1


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun POLDA Sulawesi Tengah
________________________________________________________________

PASAL 1
STANDAR UMUM YANG BERLAKU

Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti


dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan
SKSNI, SNI, dan Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan
setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan
antara lain :

NI-5 PKKI 1961 BUKU STANDAR KAYU


SNI 7555.10 : 2011 FURNITURE TEMPAT TIDUR KAYU
SNI 7555.1 : 2009 FURNITURE, MEJA TAMU
SNI 7555.6 : 2010 FURNITURE, LEMARI PAKAIAN
SNI 7555.20 : 2011 FURNITURE, KURSI SOFA
SNI 06-1845-1990 BUSA UNTUK KURSI/TEMPAT TIDUR

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang


tersebut diatas, maupun standar-standar Nasional lainnya, maka diberlakukan
standar-standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut
atau setidak-tidaknya berlaku standar-standar Persyaratan Teknis dari Negara-
negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan.

PASAL 2
MEREK-MEREK DAGANG

Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan
yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud
perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya
setelah mendapat persetujuan Konsultan MK.

Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis
bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat
menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Konsultan MK.

PASAL 3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA

3.1. TITIK-TITIK UKUR

Seluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada


ukuran gambar denah unit hunian dan hasil pengukuran/marking masing-
masing unit di lapangan.

3.2. DATA FISIK

Data sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada, dan lain-lain yang


diterapkan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum
Penawaran yang diserahkan oleh Kontraktor, harus sudah meliputi semua
biaya untuk pelaksanaannya sesuai dengan yang ditentukan pada gambar-
gambar.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 2


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun POLDA Sulawesi Tengah
________________________________________________________________

PASAL 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan
Management Konstruksi (MK).
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan
kepada Konsultan Management Konstruksi (MK) dan dalam jangka waktu yang
cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan penelitian dan pengujian
terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

PASAL 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN

Jika saat Penyedia Jasa tidak berada ditempat pekerjaan dimana Konsultan
Management Konstruksi (MK). bermaksud untuk memberikan petunjuk-
petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan dilaksanakan oleh
Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Penyedia Jasa.
Pelaksanaan Pekerjaan dilaksanakan di lokasi pabrik atau workshop.

PASAL 6
PEKERJAAN MEUBELAIR

6.1. Ketentuan
Semua pekerjaan kayu, busa, jok kursi, cermin, finishing harus dilaksanakan
di pabrik yang memenuhi standard dan dikerjakan menggunakan mesin,
pekerjaan kecil-kecilan serta penyetelan boleh dilakukan di lapangan.

Jangan mengukur dengan skala gambar-gambar yang ada, pergunakanlah


ukuran-ukuran yang sudah tercantum di gambar detail, semua ukuran harus
di cek ulang oleh penyedia jasa.

Apabila terdapat perbedaan terhadap layout dengan gambar detail dan


kondisi lapangan, penyedia jasa wajib memberikan ke konsultan
perencana/Management Konstruksi (MK) untuk dapat dipecahkan bersama.

6.2. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan yang dimaksud dengan spesifikasi ini mencakup pengadaan
barang–barang, tenaga kerja, perabotan set perlengkapan pengiriman serta
instalasi dari meubelair di lapangan dengan mencantumkan gambar layout.

6.3. Pengiriman, Penyimpanan serta Pengamanan


6.3.1. Pengiriman, penyimpanan, serta penanganan satuan meubelair harus
dilakukan sehingga tidak mengakibatkan kerusakan. Setiap meubelair harus
dikirim ke lapangan masing-masing dalam keadaan terbungkus dan berlabel
yang menunjukkan nama penyedia jasa dan nomor gambar item meubelair.
6.3.2. Meubelair harus disimpan hingga pekerjaan fisik sudah siap untuk
menerimanya barang di lapangan. Lindungi semua permukaan meubelair
untuk mencegah kotoran, goresan serta panas matahari dan hujan selama
proses pengirimannya. Apabila setelah meubelair ditempatkan di lapangan
diperlukan finishing kembali, maka perbaikan/finishing ulang yang timbul
ditanggung penyedia jasa.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 3


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun POLDA Sulawesi Tengah
________________________________________________________________

6.3.3. Simpan ditempat yang bersih dan kering sehingga tidak merusak meubelair.
Penyedia jasa bertanggung jawab untuk menyediakan gudang atau tempat
penyimpanan di pabrik atau sekitarnya apabila bangunan belum benar-
benar siap menerima pengiriman meubelair untuk dirakit.

6.4. Persyaratan Bahan Kayu


6.4.1. Kualitas
a. Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas kelas 2, tidak
ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut pinggir-
pinggirnya, bekas dimakan bubuk dan bekas-bekas lainnya.
b. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan NI-5,
PPKI tahun 1961 dan persyaratan-persyaratan lain yang berkenaan
dengan konstruksi kayu.

6.4.2. Kelembaban
a. Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan
pekerjaan kayu halus adalah tidak melebihi 12%.
Pengetesan kelembaban kayu dilakukan di pabrik atau workshop,
sebelum meubelair di kirim ke lapangan.
b. Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ke tempat
pekerjaan dan harus konstan sampai bangunan selesai.

6.4.3. Ukuran
Semua ukuran di dalam gambar ialah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu
setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu diketam, dibor, dikerjakan
dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk-bentuk yang tertera
dalam gambar dan hasil pengukuran/marking lapangan.

6.4.5. Permukaan Luar


Semua permukaan luar kayu halus yang akan terlihat permukaannya bila
sudah jadi, harus dikerjakan dengan baik.
Bagi permukaan-permukaan yang akan di-finishing hanya mata kayu yang
kecil (2 mm), mulus dan keras yang dapat diterima. Pada semua pekerjaan
kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet / pelindung.

6.4.5. Jenis Bahan


a. Kayu Padat (Solid Wood)
Semua kayu yang dipasang/dipakai adalah yang sudah disetujui oleh
MK / Perencana. Kayu padat yang bisa dipakai dalam proyek ini
meliputi :
1) Kayu Mahoni
2) Kayu Meranti
3) Kayu Nyatoh
b. Papan Kayu Solid Olahan atau Solid Laminated Board (SLB) buatan
Pabrik
Kayu solid olahan / SLB yang bisa digunakan:
1) SLB kayu Mahoni
2) SLB kayu Meranti
3) SLB kayu Nyatoh

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 4


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun POLDA Sulawesi Tengah
________________________________________________________________

SLB yang dipakai harus mempunyai kualitas yang baik, tidak retak,
ataupun delaminasi pada sambungan, serta memiliki kadar air kayu
maksimal 12%.
c. Bahan Kayu Lapis (plywood)
Plywood yang dipakai tidak bergelombang, tidak delaminasi dan pecah.
Ketebalan plywood yang digunakan disesuaikan dengan gambar
rencana. Maksimal MC yang diperbolehkan untuk bahan plywood
adalah 12%.

6.5. Pelaksanaan Pekerjaan Kayu

6.5.1. Pengeringan dan Pengawetan Kayu:


Kayu sawn timber harus di awetkan dengan obat anti hama dengan
mengunakan proses celup atau mesin vaccum untuk memasukan obat lebih
dalam kedalam permukaan kayu.
Kayu yang sudah diberi obat (di vaccum), di keringkan dengan
menggunakan cleen dry (kamar pengeringan) selama kurang lebih 3 – 4
minggu hingga di dapatkan MC kayu di bawah 12% (dibuktikan dengan MC
tester).
Setelah MC kayu di bawah 12% kayu di keluarkan dari ruang pengering dan
di simpan di gudang kayu kering dengan sirkulasi udara yang baik (tidak
lembab).

6.5.2. Persiapan Bahan Kayu:

6.5.2.1. Pemilahan
Sebelum kayu masuk dalam proses produksi, kayu dipilah terlebih dahulu
dari semua cacat-cacat kayu yang ada (mata mati, pecah, busuk, dll) hal
ini dilakukan agar mendapatkan produk yang berkualitas.
6.5.2.2. Persiapan.
Setelah melalui proses pemilahan, kayu gergajian diproses dengan
moulding (mesin planer multi spindel minimal 4 spindel) untuk meratakan
permukaan ke empat sisi, sekaligus menyikukan dan membentuk profil
sesuai gambar rencana.
Untuk pembentukan papan Solid Laminated Board (SLB), digunakan
mesin press papan / mesin clamping yang memadai serta dapat diatur
tekanannya. Pada prosesnya penempelan menggunakan lem PVAC dan
hardener (grade B4) yang tahan dengan kelembaban serta percikan air,
sehingga mendapatkan hasil yang berkualitas.
6.5.2.3. Konstruksi pada meubelair untuk pekerjaan kayu halus harus sedemikian
rupa, sehingga susut dibagian mana saja dan ke arah manapun tidak
akan mengurangi dan mempengaruhi kekuatan dan bentuk dari
pekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya
bahan-bahan yang bersentuhan.
6.5.2.4. Pekerjaan-pekerjaan konstruksi meubelair seperti: membuat pen,
membuat lubang dengan memakai mesin-mesin yang memadai
sehingga mendapatkan hasil yang konsisten dan presisi.
6.5.2.5. Pekerjaan repair meubelair tidak boleh dilakukan di lokasi bangunan
kecuali jika akan dipasang/dirakit dan juga belum boleh dirakit jika
bangunan belum benar-benar siap untuk menerima pemasangan
pekerjaan meubelair tersebut.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 5


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun POLDA Sulawesi Tengah
________________________________________________________________

6.5.2.6. Bilamana terjadi bahwa pekerjaan kayu tersebut mengkerut atau


bengkok, atau kelihatan ada cacat-cacat tersebut harus
dibongkar/diganti, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terganggu
akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas biaya penyedia jasa.

6.5.3. Mesin utama untuk pekerjaan kayu yaitu:


1. MC tester, untuk mengukur kadar air atau mc kayu;
2. Mesin rip saw, untuk membelah kayu sesuai kebutuhan;
3. Mesin cross cut, untuk memotong kayu sesuai kebutuhan;
4. Mesin planner 4 sisi (moulding), untuk menghaluskan sekaligus
memprofil kayu 4 sisi;
5. Mesin glue spreader, untuk pengeleman papan kayu secara merata;
6. Mesin clamping , untuk membuat papan (mengelem kayu kearah
lebar )
7. Mesin jahit vener atau sambung vener kayu;
8. Mesin hot press, untuk menempelkan vener kayu keatas permukaan
plywood;
9. Mesin printing 3 dimensi, untuk memunculkan serat kayu yang indah
di atas papan kayu solid/plywood sehingga mendapatkan pola serat
kayu yang timbul;
10. Mesin bor/multi bor , untuk pembuatan lubang konstruksi;
11. Mesin CNC router, untuk membuat konstruksi;
12. Mesin mourtaiser & tenoner, untuk membuat lubang dan pen;
13. Mesin potong 2 sisi (double end), untuk memotong panjang dengan
presisi;
14. Mesin sanding papan (wide belt), untuk menghaluskan permukaaan
papan kayu sebelum di cat;
15. Mesin kompresor, untuk mensuplay angin dan menyedot debu dari
pengerjaan kayu;
16. Mesin spray otomatis, untuk mengecat permukaan papan secara
konsisten;
17. Ruang oven, untuk mengeringkan hasil pengecatan;
18. Gloss meter untuk mengukur gloss permukaan cat/finishing;

6.6. Persyaratan Bahan Kaca dan Cermin


6.6.1. Spesifikasi Bahan.
a. Bahan kaca harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982
b. Bahan harus bebas cacat dan noda, bebas sulfida, maupun bercak
lainnya
c. Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan dari MK.
d. Sisi kaca yang tampak maupun tidak tampak akibat pemotongan harus
digerinda/dihaluskan hingga tidak tajam dan berbahaya.
Bahan
a. Jenis : Kaca dan Cermin
b. Type finishing permukaan : Flat
c. Produksi : Asahi atau setara
d. Ketebalan : 3-5 mm/ditentukan lain

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 6


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun POLDA Sulawesi Tengah
________________________________________________________________

e. Bahan pengisi siar : disesuaikan


f. Ukuran : gambar detail
g. Posisi : gambar detail

6.6.2. Fabrikasi
a. Kaca dan Cermin
Dimensi dalam gambar rencana harus diperiksa dan disesuaikan pada
gambar
b. Cutting / Pemotongan
Sesuai dengan peraturan pabrik pembuat dan tidak dilakukan di
lapangan, lapisan perak tidak tergores.

6.6.3. Pelaksanaan Pekerjaan Kaca dan Cermin


a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,
uraian, dan syarat pekerjaan dalam buku ini
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
c. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh MK
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui menggunakan
potongan kertas yang direkatkan
e. Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan
alat-alat pemotong kaca cermin khusus
f. Pembersih akhir kaca harus menggunakan kain katun yang lunak
dengan menggunakan cairan pembersih kaca
g. Cermin harus terpasang dengan rapih serta sisi tepi harus lurus dan
rata, bebas dari noda, dan bekas goresan.

6.7. Finishing Serat Kayu Timbul dan atau Cat Duco Tebal
Pada permukaan bagian luar papan kayu solid dan SLB difinish dengan
serat kayu timbul dan atau cat duco tebal.

6.8. Persyaratan Pekerjaan Pengecatan dengan Nitrocellulose (NC),


Ultraviolet (UV) dan Powdercoating
6.8.1. Material Nitrocellulose (NC)
a. Persiapan permukaan
Permukaan kayu yang akan diproses terlebih dahulu harus
dihaluskan dengan kertas amplas No. 180 searah dengan serat kayu
sampai halus dan bersih.
b. Pengisian Pori-Pori Kayu
Aplikasikan Wood Filler secara merata untuk mengisi pori-pori kayu,
tunggu hingga kering dan kemudian haluskan searah serat
kayudengan kertas amplas No. 240.
c. Tahap Pewarnaan
Untuk mendapatkan warna sesuai yang diinginkan gunakan dengan
dengan melapisi permukaan dengan Wood Stain jika menghendaki
warna natural dengan menggunakan alat semprot, perlakuan tersebut
dapat diulang sehingga dapat mencapai hasil warna yang diinginkan.
d. Sanding Sealer
Lapisi permukaan yang telah melalui proses No. 2 bila menghendaki
warna natural, atau setelah proses No. 3 dengan Sanding Sealer,

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 7


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun POLDA Sulawesi Tengah
________________________________________________________________

secara merata, tunggu hingga betul-betul kering, setelah itu lakukan


penghalusan secara ambang dengan kertas amplas No. 360.
e. Tahap Akhir :
Lapisi permukaan dengan top coat sesuai jenis NC atau UV yang
diinginkan, seperti gloss, semi-gloss, ataupun dof. Perlakuan tersebut
diatas dapat diulang 2-3 kali agar mendapat hasil sesuai yang
diharapkan.
f. Tahap Pengeringan:
Dalam proses pengecatan baik sanding sealer maupun top coat
dibutuhkan oven sehingga pengeringan cat bisa maksimal dan merata.

6.8.2. Pengecatan dengan Ultraviolet (UV)


Pengecatan dengan mesin Ultraviolet (UV) digunakan untuk
permukaan bahan yang rata / flat. Keunggulan dengan proses
pengecatan ini adalah hasil cat yang rata, cepat kering, keras dan tidak
beracun. Dinamakan mesin Ultraviolet (UV) karena proses
pengeringannya mempergunakan sinar Ultraviolet (UV).

6.8.3. Pengecatan Powdercoating


Khusus untuk material yang berbahan baku besi metal harus dilapisi
finishing jenis powdercoating dengan dikeringkan dalam ruang oven
dengan suhu 180-200 derajat celcius selama 10 menit.

6.9. Persyaratan Pekerjaan Busa & Kasur Tempat Tidur

6.9.1. Kain Penutup Kursi dan Sofa


Jenis bahan penutup atau upholstery adalah kain fabric, yang berkualitas
dan tahan lama menggunakan merk Asiaplast atau setara, dengan
spesifikasi :
• PU microfiber leather
• Abrasion-Resistant, Anti-Mildew, Elastic, Waterproof, Anti-yellowing

Mengenai warna ditentukan kemudian.


Tekstur bahan pelapis harus konsisten, polanya rapi dan teratur dan tidak
cacat. Kondisinya harus kuat dan tidak menyusut. Mempunyai warna yang
awet, tidak luntur / colorfast.

Jahitan harus dipastikan bahwa kualitas jahitan kuat dan tidak mudah rusak
bila dicuci / dibersihkan.

Benang jahit yang digunakan sebagai berikut :


• Menggunakan benang jahit polyester dan nylon.
• Panjang tiap jahitan disesuaikan dengan jenis bahan pelapis dan
bahan isian
• Warna sesuai dengan bahan pelapis
• Bagian ujung /pojok dan sambungan jahitan yang aman dan terkunci.
• Jenis dan warna disesuaikan dengan skema warna yang dikeluarkan
oleh perencana.

6.9.2. Dudukan dan sandaran sofa

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 8


Pekerjaan Meubelair Rumah Susun POLDA Sulawesi Tengah
________________________________________________________________

Konstruksi dudukan sofa menggunakan rangka kayu solid & plywood. Jenis
bahan pengisi adalah busa dudukan dengan density 20 dan sandaran
density 15.

6.9.3.Tempat Tidur
Kasur tempat tidur menggunakan bahan busa rebounded dengan ketebalan
15 cm dan density 40 kg/cbm dan dibungkus kain katun warna putih serta
dilapisi dengan Cover Quilting dengan resleting.

6.10. Perlengkapan / Hardware Meubelair


1. Baut, sekrup (kepala ceper/cembung) dipasang sebaik-baiknya sesuai
persyaratan teknis dalam pelaksanaan dan ketentuan umum
pemasangan.
Sebelum dipasang/ditanam kedalam kayu, terlebih dahulu dilakukan
pengeboran kecil dari penampang baut/sekrup tersebut, sehingga baut
/sekrup dapat tertanam dengan sempurna (mampat), kuat dan rapih.
Menggunakan produk lokal solid steel finish galvanis merk AJBS,GINSA
atau setara.

2. Paku ukuran dimensi paku yang akan dipasang/ditanam sesuai


tekanan/kekuatan kayu yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan
teknis. Menggunakan produk lokal solid steel finish galvanis merk AJBS,
GINSA atau setara.

3. Rel laci menggunakan rel laci besi dengan ball bearing. Merk HUBEN,
ELCO atau setara.

4. Engsel pintu menggunakan engsel sendok yang bisa diatur naik turun dan
kiri kanan. Merk HUBEN, ELCO atau setara.

5. Plastik Alas Kaki/Base digunakan untuk melindungi agar lantai keramik


tidak rusak. Menggunakan produk lokal.

6. Base Elevation Screw digunakan apabila permukaan lantai kurang rata


dapat dengan mudah dikoreksi. Menggunakan produk lokal.

7. Kunci yang digunakan pada pintu almari dan laci. Merk HUBEN, ELCO
atau setara.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Spesifikasi Teknis - 9

Anda mungkin juga menyukai