D O K U ME N P E M I L I H A N
Nomor: 01/DOKPEM/INFR-BALAROA.FASE2/POKJA38/BP2JK.ST/2022
Untuk Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
Pada Proyek
Official Use
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM............................................................................................................................................... 1
BAB II. PENGUMUMAN PEMILIHAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI ............................... .................... 6
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)............................................................................................. 2
A. UMUM ................................................................................................................................................... 2
1. IDENTITAS POKJA DAN LINGKUP PEKERJAAN......................................................... ........................ 2
2. SUMBER DANA ...................................................................................................................................... 2
3. PESERTA TENDER................................................................................................................................... 2
4. PELANGGARAN TERHADAP ATURAN PENGADAAN ........................................................................ 4
5. LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN ................................................................................... 4
6. SATU PENAWARAN TIAP PESERTA...................................................................................................... 7
B. DOKUMEN PEMILIHAN.................................................................................................. .................... 7
10. ISI DOKUMEN PEMILIHAN .................................................................................................................. 7
11. BAHASA DOKUMEN PEMILIHAN ....................................................................................................... 8
12. PEMBERIAN PENJELASAN ..................................................................................................................... 8
13. PERUBAHAN DOKUMEN PEMILIHAN ................................................................................................ 9
14. TAMBAHAN WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN ........................... .......................... 10
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN DAN KUALIFIKASI .................................. ...................... 10
15. BIAYA DALAM PENYIAPAN DOKUMEN ...................................................................................... 10
16. BAHASA DOKUMEN ....................................................................................................................... 10
17. DOKUMEN PENAWARAN .............................................................................................................. 10
18. HARGA PENAWARAN ..................................................................................................................... 11
19. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN ............................................................ 12
20. MASA BERLAKU PENAWARAN DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN .................................. 12
21. PENGISIAN DATA KUALIFIKASI..................................................................................................... 13
22. PAKTA INTEGRITAS ......................................................................................................................... 13
23. JAMINAN PENAWARAN ASLI ........................................................................................................ 13
D. PENYAMPAIAN DATA KUALIFIKASI DAN DOKUMEN PENAWARAN ................. ...................... 15
24. PERSIAPAN DATA KUALIFIKASI DAN DOKUMEN PENAWARAN ........................ .......................... 15
25. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN .............................................. .......................... 17
26. DOKUMEN PENAWARAN TERLAMBAT .................................................................. .......................... 17
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN DAN KUALIFIKASI .......................... ...................... 17
27. PEMBUKAAN PENAWARAN ............................................................................................................ ..17
28. EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN ............................................................................................. ..18
29. PENAWARAN YANG TIDAK WAJAR ............................................................................................... ..32
30. UNBALANCED ATAU PENAWARAN FORNT LOADED
31. EVALUASI KUALIFIKASI ................................................................................................................... . 32
32. PENAWARAN PALING MENGUNTUNGKAN ................................................................................. . 33
33. HAK POKJA PEMILIHAN UNTUK MENERIMA DAN MENOLAK PENAWARAN ........................ . 34
Official Use
38. PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA ............................................................... .......................... 40
39. BAHP, BERITA ACARA LAINNYA, DAN KERAHASIAAN PROSES ........................... .......................... 43
Official Use
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan ................................................................................................................. 108
B.2 Pengendalian Waktu .................................................................................................................... 111
Official Use
BAB I. UMUM
B. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar Data
Pemilihan (LDP) dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP), maka yang
digunakan adalah ketentuan pada Lembar data Pemilihan (LDP).
Official Use
- Lembar Data : yang selanjutnya disingkat LDP adalah Lembar
Pemilihan (LDP) Data Pemilihan yang memuat ketentuan dan
informasi yang spesifik sesuai dengan jenis
pekerjaan antara lain meliputi penyiapan,
penyampaian, pembukaan, kriteria dan tata cara
penilaian Dokumen Penawaran, pengumuman
pemenang, sanggahan, dan sanggahan banding.
Official Use
- Subpenyedia : adalah penyedia yang mengadakan perjanjian
kerja dengan penyedia penanggung jawab
kontrak, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan (subkontrak).
Official Use
- Bagian Pekerjaan : adalah bagian pekerjaan bukan pekerjaan utama
yang atau pekerjaan spesialis yang ditetapkan
disubkontrakkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen
Pemilihan, yang pelaksanaannya diserahkan
kepada penyedia barang/jasa dan disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen.
Official Use
- Satu File : Metode penyampaian Dokumen Penawaran yang
terdiri atas persyaratan administrasi, teknis dan
penawaran harga yang dimasukkan dalam 1
(satu) file.
Official Use
BAB II. PENGUMUMAN PEMILIHAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI
Official Use
BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. UMUM
Official Use
memenuhi jenis pekerjaan yang ditenderkan
dapat terdiri atas penyedia jasa konstruksi umum
(general), spesialis, mekanikal/ elektrikal,
dan/atau keterampilan tertentu.
Official Use
(i) mandiri secara hukum dan keuangan; (ii)
beroperasi berdasarkan undang-undang
perseroan terbatas; dan (iii) bukan lembaga yang
disupervisi oleh Executing Agency. Agar
memenuhi syarat, badan usaha milik negara
wajib memberikan bukti yang meyakinkan bagi
Pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri, melalui
semua dokumen yang relevan, termasuk
Anggaran Dasarnya dan informasi lain yang
diminta oleh Pemberi Pinjaman/Hibah Luar
Negeri bahwa badan usaha milik negara tersebut:
(i) merupakan badan hukum yang terpisah dari
pemerintah; (ii) saat ini tidak mendapatkan
subsidi atau dukungan anggaran dalam jumlah
yang besar; (iii) beroperasi sebagai badan usaha
komersial yang tidak wajib menyerahkan
kelebihan/surplusnya kecuali dalam bentuk
dividen kepada pemerintah, dapat memperoleh
hak dan kewajiban, meminjam dana dan
bertanggung jawab atas pengembalian utang-
utangnya, dan dapat dinyatakan pailit; dan (iv)
tidak mengajukan penawaran atas kontrak yang
akan diberikan oleh departemen atau lembaga
pemerintah yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku merupakan
instansi penanggung jawab atau pengawas dari
badan usaha atau dapat mempengaruhi atau
mengendalikan jalannya badan usaha atau
institusi.
3.13 Badan usaha atau orang perseorangan (individu)
tidak memenuhi syarat menjadi peserta apabila
sebagaimana dimaksud dalam LDP yaitu :
a. sesuai dengan Undang-Undang atau
peraturan resmi, negara Peminjam melarang
diadakannya hubungan komersial dengan Negara
tersebut, dengan ketentuan Pemberi
Pinjaman/Hibah Luar Negeri merasa yakin
bahwa ketidakikutsertaan itu tidak
menghilangkan persaingan yang efektif untuk
penyediaan barang atau pengadaan kontrak
pekerjaan atau jasa yang dibutuhkan; atau
b. tindakan yang sesuai dengan keputusan
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
berdasarkan Bab VII Piagam PBB, Negara
Peminjam melarang impor barang atau
pengadaan kontrak pekerjaan atau jasa dari
Negara tersebut, atau pembayaran ke suatu
negara, orang atau badan di Negara tersebut.
Official Use
negara-negara yang memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud dalam LDP Dokumen
Pengadaan ini mengenai Negara-Negara yang
Memenuhi Syarat, dan semua pengeluaran biaya
dalam Kontrak ini tidak melanggar pembatasan
tersebut. Atas permintaan PPK, Peserta dapat
disyaratkan untuk menyampaikan bukti asal usul
material, peralatan dan jasa yang diadakan.
Official Use
bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Pokja Pemilihan
atau pejabat yang berwenang menetapkan
pemenang tender;
e. PPK/Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan baik
langsung maupun tidak langsung
mengendalikan atau menjalankan badan usaha
peserta;
f. Beberapa badan usaha yang mengikuti Tender
yang sama, dikendalikan baik langsung
maupun tidak langsung oleh pihak yang sama,
dan/atau kepemilikan sahamnya lebih dari
50% (lima puluh persen) dikuasai oleh
pemegang saham yang sama.
g. peserta menerima atau telah menerima subsidi
langsung maupun tidak langsung dari peserta
lain;
h. peserta mempunyai wakil resmi yang sama
dengan peserta lain;
i. peserta mempunyai hubungan dengan peserta
lain, secara langsung maupun melalui pihak
ketiga sehingga peserta mempunyai kedudukan
yang dapat mempengaruhi penawaran Peserta
lain, atau mempengaruhi keputusan Pemilik
Pekerjaan mengenai proses pemilihan;
j. mengajukan lebih dari satu penawaran dalam
proses pemilihan ini. Pengajuan lebih dari satu
penawaran oleh satu Peserta akan
mengakibatkan digugurkannya semua
Penawaran dari Peserta bersangkutan. Namun,
hal ini tidak membatasi keikutsertaan satu
subpenyedia yang sama dalam lebih dari satu
penawaran;
k. atau salah satu afiliasinya pernah menjadi
konsultan dalam penyusunan desain atau
spesifikasi teknis pekerjaan yang menjadi
subyek penawaran;
l. atau salah satu afiliasinya telah dipekerjakan
(atau diusulkan untuk dipekerjakan) oleh PPK
sebagai tenaga ahli untuk pelaksanaan Kontrak;
m. akan menyediakan barang, pekerjaan atau jasa
non-konsultan yang berasal dari atau berkaitan
langsung dengan jasa konsultasi untuk
persiapan atau pelaksanaan proyek yang
disebutkan dalam ketentuan IKP 1.2; atau
menyediakan atau disediakan oleh afiliasi yang
secara langsung maupun tidak langsung
mengendalikan, dikendalikan oleh, atau berada
di bawah kendali bersama dengan perusahaan
bersangkutan; atau
n. mempunyai hubungan bisnis atau keluarga
yang dekat dengan pegawai Pemerintah
Indonesia yang bekerja pada lembaga
pelaksana proyek, atau penerima sebagian
pinjaman yang: (i) secara langsung maupun
tidak langsung terlibat dalam penyusunan
dokumen Pemilihan atau spesifikasi kontrak,
dan/atau proses evaluasi penawaran dari
kontrak tersebut; atau (ii) akan terlibat dalam
Official Use
pelaksanaan atau pengawasan pelaksanaan
kontrak kecuali apabila pertentangan
kepentingan yang berasal dari hubungan
tersebut telah diselesaikan dengan cara yang
dapat diterima oleh Pemberi Pinjaman/Hibah
Luar Negeri selama berlangsungnya proses
pengadaan dan pelaksanaan kontrak.
5.3 Pegawai Kementerian/Lembaga dilarang
menjadi peserta kecuali cuti diluar tanggungan
Kementerian/Lembaga
Official Use
B. DOKUMEN PEMILIHAN
Official Use
f. Bab VII Rancangan Kontrak (sudah
dilengkapi isiannya oleh PPK):
1) Surat Perjanjian;
g. Bab VIII Syarat-Syarat Umum Kontrak;
h. Bab IX Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
i. Bab X Spesifikasi Teknis dan/atau Gambar;
j. Bab XI Contoh Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Pelaksanaan dari Bank;
4) Jaminan Pelaksanaan dari perusahaan
asuransi/penjaminan;
5) Jaminan Uang Muka (apabila diberikan
uang muka);
6) Jaminan Pemeliharaan dari Bank;
7) Jaminan Pemeliharaan dari perusahaan
asuransi/penjaminan
Official Use
9.4 Apabila diperlukan, Pokja Pemilihan dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
melakukan peninjauan lapangan. Biaya yang
diperlukan peserta dalam rangka peninjauan
lapangan ditanggung oleh masing-masing
peserta.
Official Use
10. Perubahan 10.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan
Dokumen terdapat hal-hal/ketentuan baru atau
Pemilihan perubahan penting yang perlu ditampung,
maka Pokja Pemilihan menuangkan ke dalam
Adendum Dokumen Pemilihan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Dokumen
Pemilihan.
Official Use
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN DAN KUALIFIKASI
Official Use
4) Daftar isian bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan, dan/atau nominasi
subpenyedia jasa spesialis, dan/atau
nominasi subpenyedia kecil provinsi
setempat (apabila disyaratkan); dan
5) Dokumen lain yang disyaratkan (apabila
ada).
c. Dokumen Penawaran Harga terdiri atas:
1) Penawaran harga, tercantum dalam
Surat Penawaran;
2) Daftar Kuantitas dan Harga;
d. Dokumen Kualifikasi terdiri atas: Lembar
data kualifikasi
15. Harga 15.1 Total Harga penawaran ditulis dalam angka dan
Penawaran huruf.
Official Use
15.4 Komponen/item pekerjaan penyelenggaraan
keamanan lingkungan, sosial, kesehatan dan
keselamatan konstruksi, yang termasuk
penyelenggaraan pengelolaan resiko kesehatan
dan keselamatan masyarakat dimasukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dengan besaran biaya
sesuai dengan kebutuhan.
16. Mata Uang 16.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
Penawaran bentuk mata uang sebagaimana tercantum
dan Cara dalam LDP.
Pembayaran
16.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum Kontrak/Syarat-Syarat
Khusus Kontrak.
Official Use
17. Masa Berlaku 17.1 Masa berlaku penawaran sesuai dengan
Penawaran ketentuan sebagaimana tercantum dalam LDP.
dan Jangka
Waktu 17.2 Apabila evaluasi penawaran belum selesai
Pelaksanaan dilaksanakan, sebelum akhir masa berlakunya
penawaran, Pokja Pemilihan meminta kepada
seluruh peserta secara tertulis untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran
dalam jangka waktu tertentu dan
diperhitungkan paling kurang sampai perkiraan
tanggal penandatanganan kontrak.
Official Use
19.2 Dengan mendaftar sebagai peserta tender
melalui aplikasi SPSE, maka peserta telah
menandatangani Pakta Integritas, kecuali untuk
peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi
(KSO), maka badan usaha yang ditunjuk
mewakili/ leadfirm KSO wajib menyampaikan
pakta integritas anggota KSO-nya melalui
fasilitas unggahan lainnya pada formulir isian
elektronik data kualifikasi di aplikasi SPSE.
Official Use
D. PENYAMPAIAN DATA KUALIFIKASI DAN DOKUMEN PENAWARAN
Official Use
21.11 Untuk Peserta yang berbentuk KSO, pemasukan
penawaran dilakukan oleh badan usaha yang
ditunjuk mewakili KSO/leadfirm KSO.
Official Use
4Dokumen Penawaran tidak dapat
.dibuka/didekripsi maka Pokja Pemilihan dapat
4menetapkan bahwa Dokumen
Penawaran tersebut tidak memenuhi
syarat sebagai penawaran dan penyedia
barang/jasa yang mengirimkan Dokumen
Penawaran tersebut dianggap tidak
memasukkan penawaran. Apabila dapat
dibuka, maka Pokja Pemilihan akan
melanjutkan proses atas penawaran yang
bersangkutan.
24.5 Dinyatakan sebagai penawaran yang masuk
apabila Dokumen Penawawarn sebagaimana
dimaksud pada IKP 14.1 terpenuhi. Surat
pengunduran diri (misalnya) tidak termasuk
sebagai penawaran
24.6 Pokja Pemilihan tidak boleh menggugurkan
penawaran pada waktu pembukaan penawaran
kecuali untuk Dokumen Penawaran sudah
dipastikan tidak dapat dibuka berdasarkan
keterangan LPSE
25. Evaluasi 25.1 Evaluasi penawaran dilakukan dengan sistem
Dokumen harga terendah.
Penawaran
25.2 Pokja melakukan evaluasi Dokumen Penawaran
berdasarkan data yang diunggah (upload)
dalam aplikasi SPSE, dikecualikan untuk
evaluasi Jaminan Penawaran dilakukan
berdasarkan dokumen Jaminan Penawaran asli
yang disampaikan.
Official Use
d. jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang tercantum
dalam dokumen pemilihan dan harga
satuan pekerjaan dimaksud dianggap nol.
Official Use
dan/atau tidak bertanya pada saat
pemberian penjelasan; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial,
adalah kesalahan-kesalahan yang tidak
mempengaruhi hasil evaluasi.
f. Para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Pokja
Pemilihan selama proses evaluasi.
Komunikasi dengan cara lain tidak
dilakukan antara peserta dan Pokja
Pemilihan kecuali dilakukan secara tertulis,
selama proses evaluasi penawaran sampai
pengumuman pemenang.
g. Pokja Pemilihan membatalkan pemenang
apabila pemenang tersebut termasuk
karyawannya atau agennya atau
subkonsultan, subpenyedia, penyedia jasa,
pemasok dan/atau karyawannya secara
langsung maupun tidak langsung terlibat
dalam praktek korupsi, penipuan, kolusi,
pemaksaan atau penghalangan dalam
bersaing untuk mendapatkan kontrak.
h. Apabila indikasi persekongkolan terpenuhi,
maka peserta digugurkan pada tahap
evaluasi administrasi, teknis, harga
dan/atau kualifikasi sesuai ketentuan Bab
IV.2.
Official Use
Penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP.
3) Jaminan Penawaran Asli (apabila
disyaratkan) memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) Masa berlaku tidak kurang dari
waktu sebagimana tercantum dalam
LDP;
b) Masa berlaku dicantumkan dalam
angka dan huruf, dengan ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan penulisan
antara angka dan huruf maka
masa berlaku yang diakui adalah
tulisan huruf;
(2) apabila yang tertulis dalam angka
jelas sedangkan dalam huruf
tidak jelas/tidak
bermakna/salah, maka yang
diakui adalah masa berlaku yang
tertulis dalam angka; atau
(3) apabila yang tertulis dalam angka
dan dalam huruf tidak
jelas/tidak bermakna/salah,
maka dinyatakan gugur.
c) Nama yang tercantum dalam surat
Jaminan Penawaran sama dengan
nama peserta;
d) Besaran nilai Jaminan Penawaran
sebagaimana yang tercantum dalam
LDP;
e) Besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf,
dengan ketentuan:
(1) apabila ada perbedaan penulisan
antara angka dan huruf maka
nilai yang diakui adalah tulisan
huruf;
(2) apabila yang tertulis dalam angka
jelas sedangkan dalam huruf
tidak jelas/tidak
bermakna/salah, maka yang
diakui adalah nilai yang tertulis
dalam angka; atau
(3) apabila yang tertulis dalam angka
dan dalam huruf tidak jelas/
tidak bermakna /salah,maka
penawaran dinyatakan gugur.
f) Nama Pokja Pemilihan yang
menerima Jaminan Penawaran sama
dengan nama Pokja Pemilihan yang
mengadakan Tender;
g) Paket pekerjaan yang dijamin sama
dengan paket pekerjaan yang
ditenderkan;
Official Use
h) Jaminan Penawaran harus dapat
dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai Jaminan
dalam waktu paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Pokja
Pemilihan diterima oleh Penerbit
Jaminan;
i) Jaminan Penawaran atas nama KSO
harus ditulis atas nama KSO; dan
j) Substansi dan keabsahan/keaslian
Jaminan Penawaran telah
dikonfirmasi dan diklarifikasi secara
tertulis oleh Pokja Pemilihan kepada
penerbit jaminan apabila kurang jelas
dan meragukan.
4) Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) mencantumkan nama KSO sesuai
dengan dokumen isian kualifikasi;
b) mencantumkan nama perusahaan
leadfirm KSO dan anggota KSO;
c) mencantumkan pembagian modal
(sharing) dari setiap perusahaan;
d) mencantumkan nama individu pihak
yang mewakili KSO; dan
e) ditandatangani para calon peserta KSO.
c. Pokja Pemilihan dapat melakukan
klarifikasi/konfirmasi secara tertulis terhadap
hal-hal yang kurang jelas dan meragukan
namun tidak boleh mengubah substansi;
d. Evaluasi administrasi menghasilkan dua
kesimpulan, yaitu memenuhi syarat
administrasi atau tidak memenuhi syarat
administrasi;
e. Peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi dilanjutkan dengan evaluasi
teknis;
f. Apabila tidak ada peserta yang
responsif/memenuhi persyaratan
administrasi, maka tender dinyatakan gagal.
Official Use
persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam Bab X tentang spesifikasi
teknis dan/atau gambar;
2) Penawaran dinyatakan
responsive/memenuhi persyaratan teknis
apabila:
a) Metode pelaksanaan pekerjaan
memenuhi persyaratan substantif
yang ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihandan diyakini
menggambarkan penguasaan dalam
menyelesaikan pekerjaan, meliputi:
(1) Tahapan/urutan pekerjaan dari
awal sampai akhir secara garis
besar dan uraian/cara kerja dari
masing-masing jenis pekerjaan
utama;
(2) Kesesuaian antara metode kerja
dengan peralatan utama yang
ditawarkan/diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
(3) Kesesuaian antara metode kerja
dengan spesifikasi/volume
pekerjaan yang disyaratkan.
Official Use
d) Dokumen Rencana Lingkungan,
Sosial, Kesehatan dan Keselamatan
Konstruksi (LSK3) dan Kesehatan dan
Keselamatan Masyarakat memenuhi
persyaratan sebagaimana tercantum
dalam LDP, yang memuat:
(1). manajemen risiko dan rencana
tindakan sesuai identifikasi
bahaya yang dengan sesuai
dengan rekomendasi Rencana
Pengendalian Lingkungan/
Rencana Pemantauan
Lingkungan (RKL/RPL) dari
kajian ANDAL, Rencana
Pengadaan Tanah dan
Pemukiman Kembali (Land
Acqusition and Resettlement
Plan) apabila relevan dan/atau
kajian potensi resiko lingkungan
dan sosial yang tertuang dalam
Kerangka Pengelolaan
Lingkungan dan Sosial
(Environmental and Social
Management Framework/
ESMF), masukan teknis oleh PPK.
Apabila diperlukan, Peserta
Pemilihan dapat melakukan
verifikasi lapangan untuk
memperdalam kajian mengenai
lingkungan dan sosial.
(a)Kajian LSK3 dan Kesehatan
dan Keselamatan Masyarakat
secara spesifik sesuai dengan
tipologi resiko dan dampak
yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan;
(b) Rencana pelaksanaan rencana
LSK3 dan Kesehatan dan
Keselamatan Masyarakat
beserta uraian tenggat waktu
dan tugas dan tanggung
jawab. Aspek-aspk penting
yang perlu diperhatikan
eliputi i) K3 baik untuk
kontraktor dan sub-
kontraktor, ii) Kesehatan dan
Keselamatan Masyarakat
(contoh: debu, kebisingan,
lalu lintas, Kekerasan Berbasis
Gender (Kekerasan dan
Pelecehan Seksual), iii)
dampak lingkungan (contoh:
rantai pasok bahan baku
konstruksi, penggunaan air,
resiko bencana alam, dll).
(c) Susunan organisasi dan
keahlian yang sesuai untuk
Official Use
kebutuhan pengelolaan resiko
lingkungan dan sosial
(contoh: ahli K3) dan ahli
sosial, penyedia jasa untuk
pengelolaan resiko Kekerasan
berbasis Gender/Kekerasan
terhadap Anak apabila
diperlukan sesuai identifikasi
resiko.
(d) Pembiayaan untuk
pengelolaan LSK3 dan
Kesehatan dan Keselamatan
Masyarakat di daftar kuantitas
dan harga
(2). Pakta komitmen untuk
melaksanakan pengelolaan
resiko LSK3 dan Kesehatan dan
Keselamatan Masyarakat yang
ditanda- tangani oleh wakil sah
badan usaha.
Official Use
selisih yang substansial maka pemilihan
dinyatakan gagal
4) Penawaran harga secara berulang (e-
reserve auction) tidak diijinkan.
b. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi
harga maka tender dinyatakan gagal
Official Use
28. Evaluasi 28.1 Pokja Pemilihan melakukan evaluasi kualifikasi
Kualifikasi terhadap dokumen kualifikasi yang
disampaikan (diunggah) sebagai bagian dari
dokumen penawaran oleh peserta melalui
aplikasi SPSE atau pada fasilitas upload data
kualifikasi lainnya.
Official Use
29. Penawaran 29.1 Setelah membandingkan harga penawaran
paling yang dievaluasi, Pemberi Kerja akan
menguntungk menentukan penawaran yang paling
an menguntungkan. Penawaran paling
menguntungkan adalah penawaran dari Peserta
Pemilihan yang memenuhi kriteria kualifikasi
dan yang penawarannya ditetapkan sebagai:
a) secara substansial responsif terhadap
dokumen penawaran; dan
b) biaya terendah yang dievaluasi.
Official Use
F. PENETAPAN PEMENANG
3 1 . Pengumuman 31.1 Pokja Pemilihan harus mengumumkan hasil proses
rencana Pemilihan melalui aplikasi SPSE di website
penunjukan sebagaimana tercantum dalam LDP dan melalui
pemenang papan pengumuman resmi. Informasi yang
diumumkan harus mencakup: (a) nama beserta
alamat setiap peserta yang memasukkan
penawaran; (b) nilai kontrak pemenang tender; (c)
nama semua peserta Pemilihan yang memasukan
penawaran termasuk harga penawaran
sebagaimana yang dibacakan pada pembukaan
penawaran, dan harga terkoreksi setiap
penawaran yang dievaluasi; (d) nama peserta yang
penawarannya ditolak karena tidak responsif
secara substansial atau tidak memenuhi kriteria
kualifikasi atau tidak dievaluasi, beserta alasannya;
(e) tanggal berahirnya masa sanggah (standstill
period sebagaimana dinyatakan di IKP 32.4 dan
instruksi untuk meminta rapat penjelasan atau
prosedur penyampaian sanggahan selama masa
sanggah (standstill period).
31.2 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan
pemenang dan akan mengakibatkan Surat
Penawaran dan/atau Jaminan Penawaran (apabila
disyaratkan) habis masa berlakunya, maka
dilakukan konfirmasi kepada semua peserta yang
lulus evaluasi penawaran dan evaluasi kualifikasi
untuk memperpanjang masa berlaku surat
penawaran dan/atau Jaminan Penawaran (apabila
disyaratkan) secara tertulis sampai dengan
perkiraan jadwal penandatanganan kontrak.
31.3 Dalam hal peserta yang lulus evaluasi penawaran
dan evaluasi kualifikasi tidak bersedia
memperpanjang surat penawaran dan/atau
Jaminan Penawaran (apabila disyaratkan)
dianggap mengundurkan diri dan tidak dikenakan
sanksi.
Official Use
32.3 Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi
penyimpangan prosedur meliputi:
a. kesalahan dalam melakukan evaluasi;
b. penyimpangan terhadap ketentuan dan
prosedur yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pemilihan;
c. rekayasa/persekongkolan tertentu sehingga
menghalangi terjadinya persaingan usaha yang
sehat; dan/atau
d. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja
Pemilihan, pimpinan UKPBJ, PPK, dan/atau
pejabat yang berwenang lainnya.
Official Use
G. TENDER GAGAL DAN TINDAK LANJUT TENDER GAGAL
H. PENUNJUKAN PEMENANG
Official Use
35.2 SPPBJ diterbitkan paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah Pejabat Pembuat Komitmen
menerima Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP).
Official Use
36.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana
dimaksud pada angka 32.1 diunggah (upload)
oleh Pokja Pemilihan menggunakan menu upload
informasi lainnya pada aplikasi SPSE.
36.3 Proses evaluasi Dokumen Penawaran bersifat
rahasia dan dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan
secara independen.
36.4 Informasi yang berhubungan dengan penelitian,
evaluasi, klarifikasi, konfirmasi, dan usulan calon
pemenang tidak boleh diberitahukan kepada
peserta, atau orang lain yang tidak berkepentingan
sampai keputusan pemenang diumumkan.
36.5 Setiap usaha peserta tender mencampuri proses
evaluasi Dokumen Penawaran atau keputusan
pemenang akan mengakibatkan ditolaknya
penawaran yang bersangkutan.
36.6 Proses pemilihan peyedia yang disimpulkan dalam
Berita Acara Hasil Pemilihan (BAHP) oleh Pokja
Pemilihan bersifat rahasia sampai dengan saat
pengumuman pemenang.
37. Penjelasan dari 37.1 Pada saat menerima Pemberitahuan dari Pemilik
Pemilik Pekerjaan terkait dengan pemenang tender
Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam LDP 31.1, Peserta
terhadap hasil Pemilihan yang tidak berhasil memiliki tiga (3)
Pemilihan Hari Kerja untuk membuat permintaan tertulis
kepada Pemberi pekerja untuk meminta
penjelasan. Pemilik Pekerjaan harus
memberikan penjelasan kepada semua Peserta
Pemilihan yang tidak berhasil yang permintaan
penjelasannya diterima dalam batas waktu.
Official Use
37.3 Apabila permintaan untuk penjelasan diterima
oleh Pemberi Kerja lebih lambat dari tiga (3)
Hari Kerja, Pemberi Kerja harus segera
memberikan penjelasan sesegera mungkin, dan
biasanya tidak lebih dari lima belas (15) Hari
Kerja sejak tanggal penerbitan Pengumuman
Pemenang Tender ke publik. Permintaan untuk
penjelasan yang diterima di luar batas waktu tiga
(3) hari tidak akan menyebabkan masa sanggah
diperpanjang.
Official Use
I. JAMINAN PELAKSANAAN
40. Jaminan 40.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan Penyedia sebelum
Pelaksanaan penandatanganan Kontrak.
Official Use
40.5 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk
menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
dipersamakan dengan penolakan untuk
menandatangani Kontrak.
Official Use
Official Use
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
a. Surat Perjanjian;
b. Surat penawaran berikut Daftar Kuantitas
dan Harga;
c. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
d. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
e. spesifikasi teknis; dan
f. gambar-gambar.
dengan maksud apabila terjadi pertentangan
ketentuan antara bagian satu dengan bagian yang
lain, maka berlaku urutan hierarki hukum.
Official Use
LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)
IKP 3.11 Daftar badan usaha dan individu yang dilarang dapat
dilihat pada website
http://www.worldbank.org/debarr/
IKP 3.13 and Kebijakan persyaratan penyedia jasa sesuai dengan
IKP 3.15 ketentuan pada Bab IV.1.A
Official Use
Waktu : Sesuai Jadwal pada Sistem SPSE
Official Use
b. Peserta Pemilihan harus menyampaikan Kode
Etiknya yang akan berlaku bagi seluruh
karyawan dan subkontraktornya, untuk
memastikan kepatuhan pada tanggung jawab
terhadap Lingkungan, Sosial, Kesehatan, dan
Keselamatan (LSK3) dan Kesehatan dan
Keselamatan Masyarakat dalam pelaksanaan
kontrak.
Khusus terkait mengenai Kode Etik Pencegahan
Kekerasan Berbasis Gender (Eksploitasi dan
Pelecehan/Kekerasan Seksual dan Kekerasan
terhadap Anak), Peserta Pemilihan diwajibkan
mengacu ke contoh Kode Etik yang
dilampirakan dalam dokumen ini (lihat
lampiran di Bab V).
[Catatan: Lengkapi dan sertakan risiko yang
relevan untuk dicegah dan dikelola melalui
penerapan Kode Etik sesuai dengan kontrak
(SSUK, SSKK, Spesifikasi) dan dokumen
lingkungan dan sosial (AMDAL, UKL-UPL,
ESMF, LARAP dll). Kode etik perlu
ditandatangani oleh pihak-pihak yang terlibat
dalam pelaksanaan pekerjaan yang
ditenderkan, termasuk manajer, karyawan dan
sub-kontraktor. Resiko-resiko yang perlu di
perhatikan untuk di cantumkan kedalam Kode
Etik mengacu ke dokumen AMDAL, UKL-UPL,
Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial
proyek (Environmental and Social Management
Framework/ESMF) dan/atau kajian resiko
lainnya sebagaimana relevan dan mencakup
namun tidak terbatas pada aspek aspek berikut:
a) resiko terkait masuknya tenaga kerja
pendatang, diskriminasi tenaga kerja dan
masyarakat, penyebaran penyakit menular,
pelecehan seksual, kekerasan berbasis gender
(ekploitasi dan pelecehan/kekerasan seksual),
kekerasan terhadap anak, perilaku terlarang
dan kejahatan, dan menjaga lingkungan yang
aman, dll, sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan skala dan jenis dampak].
Selain itu, Peserta Pemilihan harus menjelaskan
bagaimana Kode Etik ini akan dilaksanakan. Ini
akan mencakup: bagaimana itu akan
diperkenalkan atau rencana sosialisasi,
pemahaman, dan peningkatan kepedulian
secara terus menerus kepada seluruh
karyawan/pihak-pihak yang terlibat (pemasok
dan subkontraktor), pelatihan yang akan
diberikan, pembiayaan, bagaimana hal tersebut
akan dipantau dan bagaimana tindakan yang
akan dilakukan Penyedia Jasa untuk menangani
setiap pelanggaran atau kasus, misalnya
eksploitasi dan pelecehan/kekerasan seksual
Official Use
dan kekerasan terhadap anak. Kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
kode etik perlu di anggarakan dalam daftar
kuantitas dan harga.
Kontraktor wajib menerapkan Kode Etik yang
disetujui pada saat pelaksanaan kontrak.
b. Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan
(SPRP) untuk mengelola risiko Lingkungan,
Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3)
dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat
Peserta Pemilihan harus menyampaikan
Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan
(SPRP) beserta pembiayaan untuk mengelola
risiko utama LSK3 dan Kesehatan dan
Keselamatan Masyarakat, sebagai berikut:
[Catatan: masukkan nama rencana dan risiko
tertentu, sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
jenis dan skala dampak];
• Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu
Lintas (RMKL);
• Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan (RKPPL);
• Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi (RK3K), termasuk antara lain
larangan penggunaan pekerja dibawah umur
dan/atau pekerja paksa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan Indonesia dan
ketentuan dalam prosedur pengelolaan tenaga
kerja (Labor Management Procedure/LMP
didalam Kerangka Pengelolaan Lingkungan
dan Sosial (Environmental and Social
Management Framework/ESMF).
• Rencana Pengelolaan Pekerja, termasuk
rencana perekrutan, pengelolaan basecamps,
asuransi pekerja, hak-hak dan kewajiban
pekerja, skema perekrutan, dan lain-lain.
• Rencana untuk memperoleh
Persetujuan/Perizinan yang relevan sesuai
peraturan perundang-undangan sebelum
dimulainya pekerjaan seperti Izin Lingkungan,
pembukaan Basecamp, Quarry atau Borrow Pit.
• Rencana Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Masyarakat terdampak, antara lain
strategi pendekatan dan sosialisasi dengan
masyarakat terdampak, penyuluhan mengenai
HIV/AIDS dan Penyakit Seksual Menular serta
penyuluhan pencegahan Kekerasan Berbasis
Gender (Gender Based Violence/GBV) dan
Kekerasan Terhadap Anak (Violence Against
Children/VAC), demarkasi lokasi dan akses
Official Use
warga yang memiliki resiko kesehatan dan
keselamatan, manajemen polusi dan limbah,
dll.
Khusus untuk pecegahan resiko dan
pengelolaan dampak/kasus Kekerasan Berbasis
Gender (Eksploitasi dan Pelecehan/Kekerasan
Seksual dan Kekerasan terhadap Anak) yang
timbul akibat kegiatan yang menjadi cakupan
pekerjaan, peserta Pemilihan perlu
menjelaskan bagaimana kegiatan pencegahan
dan penanganan dampak akan di laksanakan.
Peserta Pemilihan diwajibkan untuk
menjelaskan bagaimana kerjasama dengan
Penyedia Jasa (Service Providers) baik dari
lembaga pemerintah dan/atau non-
pemerintah (Lembaga Swadaya
Masyarakat/LSM) yang berkompeten untuk
pengelolaan resiko Kekerasan Berbasis Gender
(Eksploitasi dan Pelecehan/Kekerasan Seksual
dan Kekerasan terhadap Anak) akan dilakukan
(contoh: kontrak kerjasama dengan LSM
dan/atau Lembaga pemerintah yang
berkompeten, penyediaan tenaga ahli, dll).
• Mekanisme penanganan keluhan bagi pekerja
konstruksi dan masyarakat yang terdampak
baik langsung maupun tidak langsung
• Rencana manajemen resiko lingkungan dan
sosial lain yang mungkin timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan.
• Apabila proses pengadaan tanah belum selesai
dan/atau terdapat konflik, Peserta Pemilihan
perlu mengacu perencaan LSK3 dan Kesehatan
dan Keselamatan Masyarakat ke dokumen
Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali
(Land Acquisition and Resettlement Action
Plan/LARAP). [catatan: PPK menyediakan
dokumen/tautan dokumen LARAP kepada
Peserta Pemilihan]
• Kontraktor harus mengajukan permintaan
persetujuan, kemudian menerapkan, rencana
maupun risiko diatas, sesuai dengan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak (SSKK) pasal 16.4, yang
tercakup dalam Strategi Pengelolaan dan
Rencana Pelaksanaan yang disepakati dan
dijelaskan disini.
Official Use
bulanan didasarkan pada hasil pengukuran bersama
atas pekerjaan yang benar- benar telah dilaksanakan
Official Use
Alamat email: bp2jk.sulteng@gmail.com
Pengaduan atau sanggahan yang diajukan terkait
sebagai berikut:
1. Ketentuan dalam Dokumen Lelang; dan/atau
2. Keputusan Pemberi Kerja terkait pemenang tender
1. Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 194
IKP 40.3 (seratus sembilan puluh empat) hari
kalender sejak penandatanganan kontrak.
Official Use
BAB IV.1.A NEGARA-NEGARA YANG MEMENUHI SYARAT
Persyaratan untuk Penyediaan Barang, Pekerjaan Konstruksi, dan Jasa Non-Konsultasi dalam
Pengadaan yang Dibiayai oleh World Bank
Dengan mengacu kepada IKP 3.13(b) dan 3.15, sebagai informasi bagi Peserta Pemilihan,
sampai saat ini, badan usaha, barang dan jasa dari negara-negara berikut tidak boleh ikut
dalam proses pemilihan ini: Tidak Ada
Official Use
BAB IV.2.A KEBIJAKAN WORLD BANK – PRAKTEK KORUPSI DAN PENIPUAN
Pedoman Pengadaan Barang, Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Non-Konsultasi yang Dibiayai
dengan Pinjaman IBRD serta Kredit & Hibah IDA oleh Negara-Negara Peminjam World
Bank
1 Dalam konteks ini, setiap tindakan untuk mempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak demi
keuntungan yang tidak sebagaimana mestinya adalah tidak patut.
2 Dalam ayat ini, “pihak lain” memaksudkan pejabat publik yang bertindak sehubungan dengan proses pengadaan
atau pelaksanaan kontrak. Dalam konteks ini, “pejabat publik” termasuk didalamnya staf World Bank dan
karyawan organisasi lain yang membuat atau memeriksa keputusan-keputusan pengadaan.
3 Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pejabat publik; istilah “manfaat” dan “kewajiban” berkaitan dengan proses
pengadaan atau pelaksanaan kontrak; dan “tindakan” atau “pengabaian” dimaksudkan untuk mempengaruhi
proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak.
4 Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan mereka yang berpartisipasi dalam proses pengadaan (termasuk pejabat
publik) yang berupaya, baik oleh mereka sendiri maupun melalui pihak atau entitas lain yang tidak berpartisipasi
dalam proses pengadaan atau seleksi, untuk mendorong persaingan atau menetapkan harga penawaran pada
tingkat yang tidak kompetitif atau direkayasa atau membocorkan harga penawaran atau syarat-syarat lain kepada
satu sama lain.
5 Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pihak yang berpartisipasi dalam proses pengadaan atau pelaksanaan
kontrak.
Official Use
karyawannya secara langsung maupun tidak langsung telah terlibat dalam praktek
korupsi, penipuan, kolusi, pemaksaan atau obstruktif dalam bersaing memenangkan
kontrak bersangkutan;
(c) menyatakan proses pengadaan tidak sesuai dengan ketentuan World Bank
(misprocurement) dan membatalkan sebagian pinjaman yang dialokasikan untuk
kontrak apabila World Bank memutuskan pada waktu kapan pun bahwa perwakilan
dari Peminjam atau penerima sebagian hasil pinjaman telah melakukan praktek
korupsi, penipuan, kolusi, pemaksaan atau obstruktif selama proses pengadaan atau
pelaksanaan kontrak bersangkutan tanpa ada tindakan yang cepat dan tepat dari
pihak Peminjan yang dianggap memuaskan oleh World Bank untuk menanggulangi
praktek-praktek tersebut ketika praktek-praktek itu dilakukan, termasuk lalai untuk
segera memberitahukan World Bank pada waktu mereka mengetahui adanya
praktek-praktek tersebut;
(d) menjatuhkan sanksi atas suatu badan usaha atau orang (individu) pada saat kapan
pun sesuai dengan prosedur sanksi Bank yang berlaku,6 termasuk dengan
menyatakan secara terbuka bahwa badan usaha atau orang tersebut tidak memenuhi
syarat selama jangka waktu tertentu atau jangka waktu tidak tertentu: (i) untuk
diberikan kontrak yang dibiayai oleh Bank; dan (ii) untuk diusulkan7;
(e) mewajibkan agar suatu ketentuan dicantumkan dalam dokumen pengadaan dan dalam
kontrak yang dibiayai dengan pinjaman Bank yang mengharuskan peserta, pemasok
dan penyedia, dan subpenyedia, kuasa/agen, personil, konsultan, penyedia jasa atau
pemasoknya untuk mengizinkan Bank memeriksa semua pembukuan, catatan dan
dokumen-dokumen lain berkaitan dengan pemasukan penawaran dan pelaksanaan
kontrak, dan meminta agar pembukuan, catatan dan dokumen-dokumen lain tersebut
diaudit oleh auditor yang ditunjuk oleh Bank.”
6Suatu badan usaha atau seseorang dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi pemenang kontrak yang dibiayai
oleh World Bank setelah: (i) selesainya proses penjatuhan sanksi oleh World Bank menurut prosedur sanksi World Bank,
antara lain termasuk cross-debarment (larangan lintas lembaga untuk mengikuti lelang) sebagaimana disepakati dengan
Lembaga-Lembaga Keuangan Internasional lain, termasuk Bank-Bank Pembangunan Multilateral, dan melalui penerapan
prosedur sanksi administratif pengadaan korporat Grup World Bank atas penipuan dan korupsi; dan (ii) akibat
penangguhan sementara atau penangguhan sementara dini sehubungan dengan proses penjatuhan sanksi yang sedang
berlangsung. Lihat catatan kaki 14 dan ayat 8 Apendiks 1 dalam Pedoman ini.
7Subpenyedia, konsultan, manufaktur atau pemasok atau penyedia jasa yang diusulkan (sebutan yang berbeda digunakan
bergantung pada dokumen pengadaan tertentu) adalah yang telah: (i) diikutsertakan oleh peserta dalam permohonan
prakualifikasi atau penawarannya karena mempunyai pengalaman dan pengetahuan spesifik yang penting sehingga
peserta dapat memenuhi persyaratan kualifikasi untuk penawaran tertentu; atau (ii) ditunjuk oleh Peminjam.
Official Use
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)
Official Use
5. Pengalaman minimum 1 kontrak kerja dengan sifat
pekerjaan serupa/sejenis (bidang Konstruksi Jalan)
yang telah diselesaikan sebagai penyedia utama,
anggota KSO, penyedia manajemen atau sub-
penyedia selama 5 [lima] tahun terakhir terhitung
sejak batas akhir pemasukan penawaran, dengan
nilai minimum kontrak Rp. 5.277.458.400,- atau
minimum 2 (dua) kontrak kerja dengan nilai untuk
masing-masing kontrak Rp. 2.638.729.200,- (agar
syarat ini terpenuhi, pekerjaan yang dikutip paling
sedikit telah selesai 90 persen);
Pengala
Jabatan
man
Pekerjaan Jumlah
No. Kerja Kualifikasi
yang (Org)
Minimal
diusulkan
(Tahun)
1 2 3 4 5
1 Manajemen 1 5 tahun SKA Madya
Proyek Manajemen
Sewa 2 Juta. Proyek/
S1 Teknik Sipil
2 Tenaga Ahli 1 3 tahun SKA Muda Ahli
A.n Syahrul Jalan Teknik Jalan/
S1 Teknik Sipil
A.n Andriani 3 Tenaga Ahli 1 3 tahun SKA Muda Teknik
Drainase Sumber Daya Air/
S1 Sipil
4 Petugas K3 1 3 tahun SKT K3 Konstruksi
Amirudin / Dahlan Konstruksi Minimal
SMK/SLTA/
sederajat
Keterangan (*):
a. isi daftar tenaga ahli (3-4 posisi utama) beserta pengalaman
minimum, jika salahsatu tenaga ahli yang dipersyaratkan di
atas tidak memenuhi maka penawaran akan digugurkan.
b. Untuk tenaga ahli yang diusulkan wajib melampirkan daftar
riwayat hidup (CV) dan surat referensi pengalaman dari
pemberi pekerjaan.
c. Untuk tenaga ahli asing sertifikat keahlian dibuktikan
dengan sertifikat sejenis yang ekuivalen.
Official Use
8. Calon penyedia jasa harus menunjukan kemampuan
untuk mendapatkan akses, atau memiliki sumber
keuangan yang memadai untuk memenuhi perkiraan
kebutuhan cashflow pelaksanaan layanan jasa
Kontrak Pembangunan Infrastruktur Permukiman
Kawasan Balaroa Kota Palu Fase 2 terkait diluar
kewajiban-kewajiban lainnya dari Calon Penyedia
Jasa. Sumber-sumber keuangan dimaksud minimum
Rp 1.319.364.000 [satu miliar tiga ratus sembilan
belas juta tiga ratus enam puluh empat ribu rupiah],
dan harus dapat dibuktikan dalam bentuk: i)
Rekening koran Bank dari penyedia jasa. [Dalam hal
penyedia jasa mengikuti pelelangan lebih dari satu
paket pekerjaan Rekening koran yang disampaikan
harus diberi keterangan untuk masing-masing paket
yang diikuti]; dan atau ii) Fasilitas kredit (diluar dana
untuk pembayaran Uang Muka Kontrak) dalam
bentuk surat pernyataan yang dikeluarkan oleh Bank
Umum Pemerintah/Swasta yang menyatakan
ketersedian dana sebesar yang dinyatakan dalam
fasilitas kredit tersebut untuk paket pekerjaan
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan
Balaroa Kota Palu Fase 2 , apabila nantinya Calon
Penyedia Jasa ditetapkan sebagai pemenang lelang.
Status
No. Jenis Kapasitas Jumlah Milik
/Sewa
1 Asphalt Mixing 15 Ton/ 1 unit Milik
Plant Jam /Sewa
2 Asphalt Finisher 10 Ton 1 unit Milik
/Sewa
3 Dump Truck 10-12 Ton 3 unit Milik
/Sewa
4 Tire Roller 8-10 Ton 1 unit Milik
/Sewa
5 Tandem Roller 6-8 Ton 1 unit Milik
/Sewa
6 Excavator 80 – 140 1 unit Milik
HP /Sewa
7 Water Tanker 3000- 1 unit Milik
4500 L /Sewa
8 Motorgrader >100 hp 1 unit Milik
/Sewa
9 Truck Mixer 5 m3 1 unit Milik
/Sewa
10 Vibratory Roller 5-8 Ton 1 unit Milik
/Sewa
Official Use
10. Dalam hal Peserta Pemilihan adalah sebuah KSO
maka untuk setiap anggota KSO harus dijumlahkan
untuk menentukan terpenuhinya kriteria kualifikasi
minimum peserta dalam butir 5, 7 dan 8 Bab V,
disamping itu dipersyaratkan untuk Badan Usaha
yang memimpin KSO harus memenuhi minimal 40%
dari yang dipersyaratkan dan untuk anggota KSO
lainnya harus memenuhi minimal 25% dari yang
dipersyaratkan untuk kriteria butir 7 dan 8.
Pengalaman dan sumber daya sub-kontraktor tidak
diperhitungkan dalam menentukan apakah peserta
memenuhi criteria kualifikasi, kecuali ditentukan lain
dalam LDP.
Official Use
BAB VI. BENTUK-BENTUK DOKUMEN PENAWARAN STANDAR
1. Bentuk Surat Penawaran (untuk Peserta tunggal atau Peserta Kemitraan/KSO)
2. [Bentuk Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO)/letter of intent,
apabila perlu],
3. Bentuk Jaminan Penawaran dari Bank (apabila disyaratkan)
4. Bentuk Jaminan Penawaran dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan (apabila
disyaratkan)
5. Bentuk Dokumen Penawaran Teknis;
6. Bentuk Dokumen Kualifikasi;
7. Bentuk Pakta Integritas (untuk Kemitraan/Kerja Sama Operasi –KSO);
8. Bentuk Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan terhadap Lingkungan,
Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
9. Matriks Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
10. Bentuk Kode Etik Perusahaan (Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja)
11. Bentuk Strategi Pengelolaan Dan Rencana Pelaksanaan (SPRP) Lingkungan, Sosial,
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (LSK3) Dan Kesehatan Dan Keselamatan
Masyarakat
12. Bentuk Pernyataan Kinerja Terkait Lingkungan, Sosial, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
13. Bentuk Matrik LSK3 pada Laporan Kemajuan Pekerjaan Lingkungan, Sosial,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3)
14. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila ada)
15. Bentuk Surat Perjanjian Sewa Peralatan
Official Use
BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN
CONTOH
Nomor : , 20
Lampiran :
Kepada Yth.:
Pokja Pemilihan 38 BP2JK Wilayah Sulawesi Tengah [diisi oleh Pokja Pemilihan]
Di
Official Use
Pokja Pemilihan tidak terikat untuk menetapkan penawaran terendah sebagai
pemenang. Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak
tersedia atau tidak cukup tersedia dalam DIPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan
Barang/Jasa dapat dibatalkan dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk
apapun.
PT/CV/Fa/KSO
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
…………………….
Jabatan
Official Use
2. BENTUK PERJANJIAN KERJA SAMA OPERASI (KSO) – (apabila ber-KSO)
CONTOH
SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA OPERASI (KSO)
4. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen dan persetujuan
bersama secara tertulis dari masing- masing anggota KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari
perjanjian ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian,
tanda terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-
menyurat, dan lain- lain.
Official Use
sama. ( ) yang masing-masing.
( ) ( ) ( ) [dst]
Catatan:
Apabila ditetapkan sebagai pemenang tender maka Surat Perjanjian Kerja Sama
Operasi ini harus dinotariatkan.
Official Use
3. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK – (apabila disyaratkan)
CONTOH
[Catatan untuk Pokja: Pokja dilarang mencantumkan secara jelas nama Bank yang bisa mengeluarkan
jaminan penawaran]
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
GARANSI BANK
Sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No.
sejumlah uang Rp
(terbilang ) sebagai Jaminan Penawaran
dalam mengajukan penawaran untuk tender pekerjaan
dengan bentuk garansi bank,
apabila:
Nama : [peserta tender ]
Alamat : selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
1. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender ;
3. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
Official Use
Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin
cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
Meterai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke .............[bank]
Official Use
4. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN –
(apabila disyaratkan)
CONTOH
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana
TERJAMIN tidak memenuhi ketentuan yaitu:
a. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender ;
b. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
c. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN PENJAMIN
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan Materai Rp.6000,00
ini ke .............[penerbit
jaminan]
( ) ( )
Official Use
5. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS
[Cantumkan dan jelaskan sesuai dengan ketentuan dalam IKP dan LDP. Jika
diperlukan, keterangan dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
Official Use
6. BENTUK DOKUMEN KUALIFIKASI
CONTOH
Diisi oleh setiap peserta. Bagi Peserta yang berbentuk Kemitraan/KSO, setiap anggotanya wajib
mengisi Formulir Kualifikasi dengan kualifikasi perusahaan mereka masing-masing
A. Data Administrasi
Official Use
No. Telepon : _____________________
No. Fax : _____________________
E-Mail : _____________________
D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
5. Klasifikasi Usaha : ___________
E. IzinLainnya (apabila dipersyaratkan)
Kegagalan pelaksanaan kontrak tidak terjadi dalam 5 tahun terakhir terhitung sebelum tanggal batas akhir pemasukan
penawaran.
Kontrak(-kontrak) yang gagal dilaksanakan sejak 5 tahun terakhir terhitung sebelum tanggal batas akhir pemasukan
penawaran
Identifikasi Kontrak:
Nama PPK:
Official Use
Alamat PPK:
Alasan kegagalan pelaksanaan:
G. Data Keuangan
Jabatan
Tgl/bln/thn Tingkat Pengalaman Profesi/
No Nama dalam
lahir Pendidikan Kerja (tahun) keahlian
pekerjaan
1 2 3 4 5 6 7
I. Data Peralatan
Kapasitas
atau Merk Status
Jenis Tahun Lokasi
No. Jumlah output dan Kondisi Kepemilikan/Dukungan
Peralatan pembuatan Sekarang
pada saat tipe Sewa
ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Official Use
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat Kontrak Progres Terakhir
Nama Bidang/Sub Komitmen
No. Paket Bidang Lokasi
Pekerjaan Pekerjaan Kontrak Prestasi
Alamat/ No /
Nama Nilai (rencana) Kerja
Telepon Tanggal
% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Peserta Pemilihan diminta untuk menyerahkan laporan keuangan 3 tahun terakhir yang telah
diaudit (2018, 2019 dan 2020). Apabila laporan keuangan yang telah diaudit tidak ada untuk
tahun terakhir sebelum tanggal batas akhir pemasukan penawaran maka khusus untuk tahun
tersebut Peserta harus menyerahkan laporan keuangan yang ditandatangani oleh wakil yang
ditunjuknya.
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar dan
ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa
sanksiadministratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata,
dan/ataupelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PT/CV/Firma/Koperasi
__________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
Official Use
7. BENTUK PAKTA INTEGRITAS (untuk Kemitraan/Kerja Sama Operasi-KSO)
Catatan: Dengan mendaftar sebagai peserta pada aplikasi SPSE maka peserta tunggal telah
menyetujui dan menandatangani pakta integritas.
[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO – disertahkan bersama dengan
penawaran]
PAKTA INTEGRITAS
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi___________________[pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
2. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi___________________[pilih yang
untuk dan sesuai dan cantumkan nama]
atas nama
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]
dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:
1. Kami tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);
2. Kami akan mengikuti proses pengadaan dan selanjutnya pelaksanaan kontrak, apabila
ditetapkan sebagai pemenang, secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan
hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Apabila kami melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, kami
bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
Dalam mengembangkan strategi dan rencana ini, Peserta Pemilihan harus memperhatikan
ketentuan terkait LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat dalam kontrak termasuk
persyaratan yang dijelaskan di Bab X spesifikasi teknis dan gambar.
Peserta Pemilihan perlu menguraikan rencana tindakan dalam upaya pencegahan terhadap
Kekerasan Berbasis Gender (ekploitasi dan pelecehan/kekerasan seksual), Kekerasan Terhadap
Anak (Violence Against Children/VAC), dan penggunaan tenaga kerja dibawah umur dan
pekerja paksa sesuai peraturan perundang-undangan Indonesia dan Standar Lingkungan dan
Sosial Bank Dunia, terutama terkait dengan ESS 2 (Tenaga Kerja dan Kondisi Kerja) dan ESS 4
(Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat).
Dalam penyiapan Strategi Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan terhadap Lingkungan, Sosial,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3) dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat, peserta
Pemilihan menguraikan bagaimana persyaratan-persyaratan tersebut akan dilaksanakan dan
dipenuhi dengan mengacu pada dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Persyaratan Pekerjaan yang dijelaskan dalam SSUK, SSKK dan Spesifikasi Umum;
b. Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial untuk Proyek (Environmental and Social
Management Framework), terutama yang mengatur tentang aspek-aspek berikut, antara
lain (contoh):
• Daftar Negatif Sosial dan Lingkungan;
• Prosedur penapisan (Screening) dan kajian resiko lingkungan dan sosial yang
relevan untuk peserta Pemilihan;
• Prosedur Pengelolaan Pekerja (Labor Management Procedure);
• Kode Praktik Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Codes of Practices);
• Pemantauan dan Pelaporan Lingkungan dan Sosial, termasuk didalamnya
Pelaporan Insiden K3;
• Pencegahan dan pengelolaan resiko Kekerasan Berbasis Gender (ekploitasi dan
pelecehan/kekerasan seksual), Kekerasan Terhadap Anak (Violence Against
Children/VAC) beserta kode etik Pencegahan Kekerasan berbasis Gender dan
Kekerasan terhadap Anak;
• Kerangka Perencanaan Masyarakat Adat (Indigenous Peoples Planning
Framework) apabila relevan.
• Mekanisme Penanganan Pengaduan (Feedback and Grievance Redress
Mechanism/FGRM)
c. AMDAL atau UKL-UPL, beserta RKL/RPL apabila relevan
d. Persyaratan yang diminta dalam pengajuan perizinan, antara lain:
a. [Pemilik Pekerjaan menambahkan jenis-jenis perijinan yang diperlukan]
9. MATRIKS PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
10. BENTUK KODE ETIK PERUSAHAAN (LINGKUNGAN, SOSIAL, KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA)
Kode Etik: Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3) dan Kesehatan dan
Keselamatan Masyarakat
Peserta Pemilihan harus menyerahkan Kode Etik yang akan berlaku bagi karyawan dan
subkontraktornya sebagaimana disyaratkan oleh IKP 14.2 butir b) dari Lembar Data Pemilihan
(LDP). Kode Etik/Pedoman Perilaku dimaksud harus memastikan kepatuhan terhadap
ketentuan aspek Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan (LSK3) dan Kesehatan dan
Keselamatan Masyarakat dengan mengacu ke Bab X spesifikasi teknis dan gambar.
Kode Etik perlu mempertimbangkan pengelolaan resiko lingkungan, sosial, kesehatan dan
keselamatan kerja (L2K3) dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat antara lain:
1. Kepatuhan terhadap perundang-undangan dan peraturan yang berlaku. Kode Etik perlu
2. mencantumkan pernyataan bahwa “anak” merupakan orang yang berusia dibawah 18
tahun. Kontraktor dan sub-kontraktor (termasuk pemasok) diwajibkan untuk memastikan
tidak memperkerjakan anak-anak dan mengikuti Prosedur Pengelolaan Pekerja (Labor
Management Procedure) proyek (lihat di dokumen Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan
Sosial/Environmental and Social Management Framework/ESMF);
3. Kepatuhan terhadap peraturan mengenai K3 untuk melindungi masyarakat (termasuk
masyarakat rentan), pekerja dari kontraktor dan sub-kontraktor (contoh: penggunaan Alat
Pelindung Diri/APD, pencegahan kecelakaan kerja, penggunaan bahan baku dan material
yang ramah kesehatan, dll.);
4. Pelarangan penggunaan bahan-bahan illegal sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
5. Pencegahan praktek-praktek diskriminatif terhadap masyarakat (masyarakat (termasuk
masyarakat rentan), pekerja dari kontraktor dan sub-kontraktor), berdasarkan status sosial
ekonomi, etnis, ras, gender, agama, Bahasa, status perkawinan, umur, kondisi fisik (mental
dan fisik), orientasi seksual, dll;
6. Penghormatan terhadap budaya, tradisi dan tatanan sosial dalam interaksi dengan
masyarakat sekitar dengan masyarakat sekitar;
7. Pencegahan dan pengelolaan resiko Kekerasan Berbasis Gender (ekploitasi dan
pelecehan/kekerasan seksual), Kekerasan Terhadap Anak (Violence Against
Children/VAC). Sanksi untuk setiap bentuk pelanggaran;
8. Perlindungan terhadap anak, termasuk tidak memperkerjakan anak, menghindari
interaksi terhadap anak dan memastikan situs proyek aman;
9. Memastikan sanitasi dan lingkungan kerja yang sehat (contoh: tersediannya air bersih dan
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), basecamps pekerja yang layak, dll);
10. Memastikan tidak ada konflik kepentingan dalam pelaksanaan pekerjaan (contoh: dalam
perekrutan pekerja, pemberian kontrak ke pemasok dan sub-kontraktor, dll.)
11. Pelaporan kepada pemberi kerja untuk pelanggaran terhadap kode etik/pedoman perilaku;
12. Memastikan perlindungan kepada siapa saja yang melaporkan pelangaran kode
etik/pedoman perilaku.
Kode Etik/Pedoman Perilaku harus ditulis dalam bahasa Indonesia yang sederhana dan jelas
dan ditanda tangani oleh semua personil dan pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan yang ditenderkan. Personil dan/atau pekerja mencakup pekerja langsung baik yang
di rekrut langsung oleh kontraktor maupun tidak langsung oleh pemasok dan sub-kontraktor.
Selain itu, Peserta Pemilihan harus memberikan garis besar tentang bagaimana Kode Etik ini
akan dilaksanakan, mencakup rencana sosialisasi/konsultasi dan pemahaman kepada seluruh
karyawan / pihak-pihak yang terlibat (pemasok dan subkontraktor), pelatihan apa yang akan
diberikan, bagaimana itu akan dipantau dan bagaimana Kontraktor mengusulkan untuk
menangani setiap pelanggaran.
Sebelum mobilisasi personil dan/atau pekerja, Peserta Pemilihan yang terpilih perlu
memastikan bahwa setiap personil dan/atau pekerja:
1. Menerima salinan Kode Etik/Pedoman Perilaku;
2. Menerima penjelasan dan pelatihan mengenai substansi dan persyaratan yang tertuang di
dalam Kode Etik/Pedoman Perilaku;
3. Menyanggupi untuk patuh terhadap Kode Etik/Pedoman Perilaku dan menandatangani
Kode Etik/Pedoman Perilaku yang menjadi kesatuan dalam kontrak kerja;
4. Memahami bahwa pelanggaran Kode Etik/Pedoman Perlaku memiliki sanksi, dan apabila
diperlukan dapat berakibat pemecatan dan/atau pelaporan ke pihak berwajib.
Khusus terkait mengenai Kode Etik Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender (Eksploitasi dan
Pelecehan/Kekerasan Seksual) dan Kekerasan terhadap Anak, peserta Pemilihan diwajibkan
mengacu ke contoh Kode Etik yang dilampirakan dalam dokumen ini (lampiran 7.1). Langkah-
langkah mitigasi, termasuk didalamnya pelatihan untuk peningkatan kesadaran oleh pihak
dan/atau individu yang berkompeten, kegiatan sosialisasi dan komunikasi ke personil
dan/atau pekerja dan masyarakat terdampak, penanganan kasus apabila ada pelaporan
Kekerasan Berbasis Geder dan Kekerasan terhadap Anak yang timbul akibat dari pelaksanaan
pekerjaan perlu di anggarkan di dalam daftar kuantitas dan harga (Bill of Quantity).
Lampiran 10.1: Contoh Kode Etik/Pedoman Perilaku Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender
dan Kekerasan terhadap Anak
Oleh karena itu, untuk memastikan bahwa semua yang terlibat dalam proyek mengetahui
komitmen ini, perusahaan berkomitmen pada prinsip-prinsip inti berikut dan standar perilaku
minimum yang akan berlaku untuk semua karyawan perusahaan, rekanan, dan perwakilan,
termasuk sub-kontraktor dan pemasok, tanpa terkecuali
Umum
1. Kontraktor - dan dengan ini semua karyawan, rekanan, perwakilan, sub-kontraktor, dan
pemasok - berkomitmen untuk mematuhi semua hukum, ketentuan, dan peraturan
nasional yang relevan.
2. Kontraktor berkomitmen untuk sepenuhnya menerapkan Rencana Pengelolaan
Lingkungan dan Sosial Kontraktor (CESMP) mereka.
3. Kontraktor berkomitmen untuk memperlakukan perempuan, anak-anak (orang di bawah
usia 18 tahun), dan laki-laki dengan hormat terlepas dari ras, warna kulit, bahasa, agama,
pendapat politik atau lainnya, asal-usul kebangsaan, etnis atau sosial, properti, disabilitas,
kelahiran atau status lainnya. Tindakan GBV dan VAC melanggar komitmen ini.
4. Perusahaan harus memastikan bahwa interaksi dengan anggota masyarakat setempat
dilakukan dengan hormat dan tanpa diskriminasi.
5. Bahasa dan perilaku yang merendahkan, mengancam, melecehkan, kasar, tidak pantas
secara budaya, atau provokatif secara seksual dilarang di antara semua karyawan
perusahaan, rekanan, dan perwakilan, termasuk sub-kontraktor dan pemasok.
6. Kontraktor akan mengikuti semua instruksi kerja yang wajar (termasuk norma
lingkungan dan sosial).
7. Kontraktor akan melindungi dan memastikan penggunaan properti dengan benar
(misalnya, untuk mencegah pencurian, kecerobohan, atau pemborosan).
Pelaksanaan
Saya dengan ini mengakui bahwa saya telah membaca Pedoman Perilaku Kontraktor
sebelumnya, dan atas nama perusahaan setuju untuk mematuhi standar yang terkandung di
dalamnya. Saya memahami peran dan tanggung jawab saya untuk mendukung standar K3 dan
ESHS proyek, dan untuk mencegah dan merespons insiden GBV/SEA dan VAC. Saya
memahami bahwa setiap tindakan yang tidak konsisten dengan Pedoman Perilaku Perusahaan
ini atau kegagalan untuk bertindak yang diamanatkan oleh Pedoman Perilaku Perusahaan ini
dapat mengakibatkan tindakan disipliner.
Tandatangan: _________________________
Jabatan: _________________________
Tanggal: _________________________
Pedoman Perilaku Manajer
Mencegah Kekerasan Berbasis Gender (GBV) dan Kekerasan terhadap Anak (VAC)
Manajer di semua tingkatan memiliki tanggung jawab untuk menjunjung tinggi komitmen
perusahaan dalam menerapkan standar ESHS dan K3, serta mencegah dan menangani
Kekerasan berbasis Gender (GBV) dan Kekerasan terhadap Anak (VAC). Ini berarti bahwa
manajer memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk menciptakan dan memelihara
lingkungan yang menghormati standar-standar ini dan mencegah GBV/SEA dan VAC.
Manajer perlu mendukung dan mempromosikan penerapan Pedoman Perilaku Perusahaan.
Untuk itu, manajer harus mematuhi Pedoman Perilaku Manajer ini dan menandatangani
Pedoman Perilaku Perorangan. Ini mengikat mereka untuk mendukung pelaksanaan CESMP
dan Rencana Pengelolaan K3 dan mengembangkan sistem yang memfasilitasi pelaksanaan
Rencana Aksi GBV/SEA dan VAC. Mereka perlu mempertahankan tempat kerja yang aman,
serta lingkungan yang bebas GBV dan bebas VAC di tempat kerja dan dalam masyarakat
setempat. Tanggung jawab ini termasuk tetapi tidak terbatas pada:
Pelaksanaan
1. Untuk memastikan efektivitas maksimum dari Pedoman Perilaku Kontraktor dan
Perorangan.
i. Menampilkan dengan jelas Pedoman Perilaku Kontraktor dan Perorangan di lokasi
yang jelas di kamp pekerja, kantor, dan di area publik dari lokasi kerja. Contoh area
publik termasuk area tunggu, ruang istirahat dan lobi, area kantin dan klinik
kesehatan.
ii. Memastikan bahwa salinan Pedoman Perilaku Kontraktor dan Perorangan yang
dipublikasikan dan didistribusikan diterjemahkan ke dalam bahasa yang sesuai
untuk digunakan di area tempat kerja serta bagi staf internasional mana pun dalam
bahasa asli mereka
2. Secara lisan dan tertulis menjelaskan tentang Pedoman Perilaku Kontraktor dan
Perorangan kepada semua staf.
3. Memastikan bahwa:
i. Semua staff di bawahnya menandatangani ‘Pedoman Perilaku Perorangan’,
termasuk pernyataan bahwa mereka telah membaca dan setuju dengan Pedoman
Perilaku tersebut
ii. Daftar staff dan salinan Pedoman Perilaku Perorangan yang ditandatangani
diberikan kepada Koordinator K3, petugas Pengaduan, dan Manajer PIU/tim
lingkungan & sosial.
iii. Berpartisipasi dalam pelatihan dan memastikan bahwa staf juga berpartisipasi
sebagaimana diuraikan di bawah ini.
iv. Memberlakukan mekanisme bagi staf untuk:
(a) Melaporkan kekhawatiran tentang kepatuhan ESHS atau OHS; dan,
(b) Secara rahasia melaporkan insiden GBV/SEA atau VAC melalui Mekanisme
Penanganan Keluhan (GRM)
v. Staf didorong untuk melaporkan masalah ESHS, K3, GBV, atau VAC yang dicurigai
atau yang benar terjadi, dengan menekankan tanggung jawab staf kepada
Perusahaan dan negara tempat mereka bekerja, dan menekankan penghormatan
terhadap kerahasiaan.
4. Sesuai dengan hukum yang berlaku dan sejauh kemampuan Anda, mencegah pelaku
eksploitasi dan pelecehan seksual untuk dipekerjakan, direkrut, atau dikerahkan.
Melakukan pemeriksaan latar belakang dan referensi kriminal untuk semua karyawan.
5. Memastikan bahwa ketika melibatkan kemitraan, sub-kontraktor, pemasok atau
perjanjian serupa, perjanjian ini:
i. Menggabungkan Pedoman Perilaku ESHS, K3, GBV/SEA dan VAC sebagai lampiran.
ii. Menggunakan bahasa yang sesuai yang digunakan oleh entitas dan individu dalam
kontrak tersebut, dan karyawan serta sukarelawan mereka, untuk mematuhi
Pedoman Perilaku Perorangan.
iii. Menyatakan secara jelas bahwa kegagalan entitas atau individu, sebagaimana
mestinya, dalam memastikan kepatuhan terhadap standar ESHS dan K3, dalam
melakukan pencegahan terhadap GBV/SEA dan VAC, dalam menyelidiki tuduhan-
tuduhan, atau dalam mengambil tindakan korektif ketika GBV/SEA atau VAC terjadi,
tidak hanya akan menjadi dasar untuk menjatuhkan sanksi dan hukuman sesuai
dengan Pedoman Perilaku Perorangan tetapi juga penghentian kontrak kerja atau
perjanjian pasokan Proyek.
6. Memberikan dukungan dan sumber daya kepada Tim Penanganan Keluhan untuk membuat
dan menyebarluaskan inisiatif kepekaan internal melalui strategi peningkatan kesadaran
dalam Rencana Aksi GBV/SEA dan VAC.
7. Memastikan bahwa setiap masalah GBV/SEA atau VAC yang memerlukan campur tangan
polisi dilaporkan kepada polisi, PIU dan Bank Dunia sesegera mungkin.
8. Melaporkan dan bertindak sesuai dengan protokol respons setiap dugaan atau tindakan
insiden GBV/SEA dan/atau VAC yang benar terjadi, karena manajer memiliki tanggung
jawab untuk menegakkan komitmen perusahaan dan bertanggung jawab atas laporan
langsung mereka.
9. Memastikan bahwa setiap insiden ESHS atau K3 utama segera dilaporkan kepada klien dan
pengawas.
Pelatihan
1. Manajer bertanggung jawab untuk:
i. Memastikan bahwa Rencana Pengelolaan K3 dilaksanakan, dengan pelatihan yang
sesuai untuk semua staf, termasuk sub-kontraktor dan pemasok; dan,
ii. Memastikan bahwa staf memiliki pemahaman yang memadai tentang C-ESMP dan
telah terlatih untuk menerapkan persyaratan CESMP
2. Semua manajer diharuskan untuk mengikuti pelatihan orientasi manajer sebelum
memulai pekerjaan di lokasi untuk memastikan bahwa mereka memahami peran dan
tanggung jawab mereka dalam menegakkan unsur GBV/SEA dan VAC dari Pedoman
Perilaku ini. Pelatihan ini terpisah dari pelatihan orientasi yang disyaratkan untuk semua
karyawan dan akan memberikan para manajer pemahaman yang diperlukan dan
dukungan teknis untuk mengatasi masalah GBV/SEA dan VAC.
3. Manajer diharuskan untuk menghadiri dan membantu pelatihan yang difasilitasi proyek
untuk semua pekerja. Manajer akan diminta untuk memperkenalkan pelatihan dan
mengumumkan evaluasi diri, termasuk mengumpulkan survei kepuasan untuk
mengevaluasi pengalaman pelatihan dan memberikan saran untuk meningkatkan
efektivitas pelatihan.
4. Memastikan disediakannya waktu selama jam kerja dan staf wajib menghadiri pelatihan
orientasi proyek sebelum memulai pekerjaan di lokasi tentang:
i. K3 dan ESHS; dan,
ii. GBV/SEA and VAC wajib untuk semua karyawan.
Respons
1. Manajer akan diminta untuk mengambil tindakan yang sesuai untuk mengatasi insiden
ESHS atau K3.
2. Berkenaan dengan GBV/SEA dan VAC:
i. Memberikan masukan terhadap Rencana Aksi GBV/SEA dan VAC sesuai kebutuhan.
ii. Setelah tindakan yang dimaksud diadopsi oleh kontraktor, manajer akan
menjunjung tinggi langkah-langkah yang ditetapkan dalam Rencana Aksi GBV/SEA
dan VAC untuk menjaga kerahasiaan semua karyawan yang melaporkan atau
(diduga) melakukan insiden GBV/SEA dan VAC (kecuali jika pelanggaran
kerahasiaan diperlukan untuk melindungi orang atau properti dari bahaya serius
atau jika diharuskan oleh hukum).
iii. Jika seorang manajer memiliki kekhawatiran atau kecurigaan mengenai segala
bentuk GBV/SEA atau VAC dari salah satu staff/ bawahannya, atau dari seorang
karyawan yang bekerja untuk kontraktor lain di tempat kerja yang sama, mereka
diharuskan melaporkan kasus tersebut menggunakan FGRM.
iv. Setelah sanksi ditentukan, manajer yang relevan diharapkan bertanggung jawab
secara pribadi untuk memastikan bahwa tindakan tersebut ditegakkan secara efektif,
dalam jangka waktu maksimum 14 hari dari tanggal keputusan sanksi dibuat.
v. Jika seorang Manajer memiliki konflik kepentingan karena hubungan pribadi atau
memiliki hubungan keluarga dengan korban dan/atau pelaku, mereka harus
menginformasikan hal tersebut kepada perusahaan masing-masing dan kepada Tim
Pengaduan GBV. Perusahaan akan diminta untuk menunjuk manajer lain tanpa
adanya konflik kepentingan untuk menanggapi pengaduan lebih lanjut.
vi. Memastikan bahwa setiap masalah GBV/SEA atau VAC yang memerlukan campur
tangan polisi dilaporkan kepada polisi, PIU dan Bank Dunia sesegera mungkin
3. Manajer yang gagal menangani insiden ESHS atau K3 atau gagal melaporkan atau
mematuhi ketentuan GBV dan VAC dapat dikenakan tindakan disipliner, yang akan
ditentukan dan diberlakukan oleh CEO, Direktur Pelaksana perusahaan atau manajer
peringkat tertinggi yang setara. Tahap-tahap tersebut dapat meliputi:
1. Peringatan informal.
2. Peringatan formal.
3. Pelatihan Tambahan.
4. Pemotongan gaji hingga satu minggu.
5. Penangguhan pekerjaan (tanpa pembayaran gaji), untuk periode minimal 1 bulan
hingga maksimal 6 bulan.
6. Pemutusan hubungan kerja
4. Pada akhirnya, kegagalan untuk merespons secara efektif kasus ESHS, K3, GBV/SEA dan
VAC di lokasi kerja oleh manajer atau CEO dapat menjadi alasan untuk diberikannya
tindakan hukum oleh pihak berwenang.
Saya dengan ini mengakui bahwa saya telah membaca Pedoman Perilaku Manager
sebelumnya, dan setuju untuk mematuhi standar yang terkandung di dalamnya dan
memahami peran dan tanggung jawab saya untuk mencegah dan merespons berdasarkan
ketentuan ESHS, K3 dan GBV dan VAC. Saya memahami bahwa setiap tindakan yang tidak
konsisten dengan Pedoman Perilaku Manajer ini atau kegagalan untuk bertindak atas hal yang
diamanatkan oleh Pedoman Perilaku Manajer ini dapat mengakibatkan tindakan disipliner.
Tandatangan: _________________________
Jabatan: _________________________
Tanggal: _________________________
Pedoman Perilaku Perorangan
Mencegah Kekerasan Berbasis Gender (GBV) dan Kekerasan terhadap Anak (VAC)
9 Persetujuan didefinisikan sebagai pilihan berdasarkan informasi yang mendasari niat, penerimaan, atau persetujuan sukarela
individu untuk melakukan sesuatu. Tidak ada persetujuan yang dapat ditemukan ketika penerimaan atau kesepakatan tersebut
diperoleh dengan menggunakan ancaman, paksaan atau bentuk paksaan lainnya, penculikan, penipuan, atau penggambaran
yang keliru. Sesuai dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-Hak Anak, Bank Dunia menganggap bahwa
persetujuan tidak dapat diberikan oleh anak-anak di bawah usia 18 tahun, bahkan jika undang-undang nasional negara tempat
Kode Etik diberlakukan memiliki usia yang lebih rendah. Keyakinan keliru tentang usia anak dan persetujuan dari anak bukanlah
pembelaan.
13. Melaporkan melalui FGRM atau ke manajer saya segala GBV/SEA atau VAC yang dicurigai
atau yang benar dialami oleh rekan kerja, baik yang dipekerjakan oleh perusahaan saya
atau tidak, atau terjadinya setiap pelanggaran dari Kode Etik ini.
Sanksi
Saya memahami bahwa jika saya melanggar Kode Etik Perorangan ini, atasan saya akan
mengambil tindakan disipliner yang dapat meliputi:
1. Peringatan informal.
2. Peringatan formal.
3. Pelatihan Tambahan.
4. Tanpa gaji hingga satu minggu.
5. Penangguhan pekerjaan (tanpa pembayaran gaji), untuk periode minimal 1 bulan hingga
maksimal 6 bulan.
6. Pemutusan hubungan kerja.
7. Pelaporan ke Polisi jika diperlukan
Saya memahami bahwa adalah tanggung jawab saya untuk memastikan bahwa standar
lingkungan, sosial, kesehatan dan keselamatan terpenuhi, dan bahwa saya mematuhi rencana
Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Saya akan menghindari tindakan atau perilaku
yang dapat ditafsirkan sebagai GBV/SEA atau VAC. Setiap tindakan seperti itu akan menjadi
pelanggaran atas Pedoman Perilaku Perorangan ini. Saya dengan ini mengakui bahwa saya
telah membaca Pedoman Perilaku Perorangan tersebut di atas, dan setuju untuk mematuhi
standar yang terkandung di dalamnya dan memahami peran dan tanggung jawab saya untuk
mencegah dan menanggapi masalah ESHS, K3, GBV/SEA dan VAC. Saya memahami bahwa
tindakan apa pun yang tidak konsisten dengan Pedoman Perilaku Perorangan ini atau
kegagalan bertindak atas tindakan yang diamanatkan oleh Pedoman Perilaku Perorangan ini
dapat mengakibatkan tindakan disipliner dan dapat memengaruhi pekerjaan saya yang sedang
berlangsung.
Tandatangan: _________________________
Jabatan: _________________________
Tanggal: _________________________
81
DAFTAR ISI
1. Mencakup komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta peningkatan berkelanjutan Sistem Manajemen K3 dan Kesehatan dan
Keselamatan Masyarakat
2. Mencakup komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan dan
persyaratan lain yang terkait dengan LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan
Masyarakat
3. Sebagai kerangka untuk menyusun sasaran dan pelaksanaan dan pengendalian
operasional LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat.
Di dalam membuat rencana LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat, PPK
memberikan identifikasi awal/kajian resiko LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan
Masyarakat. Kajian tersebut antara lain: AMDAL, UKL/UPL dan/atau kajian lainnya yang
dirangkum dalam dokumen Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial (Environmental
and Social Management Framework/ESMF) Proyek (dokumen bisa di unduh disini).
Peserta Pemilihan harus menyampaikan strategi dan rencana pengendalian risiko dan
dampak LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat pada saat penawaran
berdasarkan identifikasi awal tersebut disertai alokasi anggaran dalam daftar kuantitas
dan harga (Bab XI).
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran Pengendalian Risiko, Dan Program LSK3 dan Kesehatan
dan Keselamatan Masyarakat
Penyusunan Identifikasi Bahaya, Sasaran Pengendalian Risiko dan Program LSK3 dan
Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat sesuai dengan format pada Tabel 1.
Pokja harus mereview dan menyesuaikan aktivitas table dibawah sesuai dengan lingkup
pekerjaan fisik yang akan dilakukan dengan identifikasi dampak/bahaya sesuai dengan
yang ada di dokumen sosial/lingkungan, yang dimiliki oleh Pemrakarsa pekerjaan, antara
lain:
1. Persyaratan Pekerjaan yang dijelaskan dalam SSUK, SSKK dan Spesifikasi Umum;
2. Kerangka Pengelolaan Lingkungan dan Sosial untuk Proyek (Environmental and Social
Management Framework), terutama yang mengatur tentang aspek aspek antara lain
(contoh):
• Daftar Negatif Sosial dan Lingkungan;
• Prosedur penapisan (Screening) dan kajian resiko lingkungan dan sosial yang
relevan untuk peserta Pemilihan;
• Prosedur Pengelolaan Pekerja (Labor Management Procedure);
• Kode Praktik Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Codes of
Practices);
• Pemantauan dan Pelaporan Lingkungan dan Sosial, termasuk didalamnya
Pelaporan Insiden K3;
• Pencegahan dan pengelolaan resiko Kekerasan Berbasis Gender (ekploitasi dan
pelecehan/kekerasan seksual), Kekerasan Terhadap Anak (Violence Against
Children/VAC) beserta kode etik Pencegahan Kekerasan berbasis Gender dan
Kekerasan terhadap Anak;
• Kerangka Perencanaan Masyarakat Adat (Indigenous Peoples Planning
Framework) apabila relevan.
• Mekanisme Penanganan Pengaduan (Feedback and Grievance Redress
Mechanism/FGRM)
3. AMDAL atau UKL-UPL, beserta RKL/RPL apabila relevan
4. Persyaratan yang diminta dalam pengajuan perizinan, antara lain:
a. [Pemilik Pekerjaan menambahkan jenis-jenis perijinan yang diperlukan]
3 Pembukaan - Resiko K3
dan untuk operator
Pengemb-an alat berat,
Lahan pekerja dan
masyarakat
(contoh:
kecelakaan,
jatuh, dll)
- Resiko
bencana
(contoh:
longsor),
genangan
karena
drainase tidak
baik
- Resiko konflik
dengan
masyarakat
yang
terdampak/
masyarakat
yang memiliki
klaim
- Polusi udara
(contoh:
debu),
kebisingan,
getaran
- Ditemukan
warisan
budaya/benda
-benda dengan
nilai sosial dan
historis.
2 Pekerjaan - Resiko K3
Beton untuk pekerja
dan masyarakat
sekitar (contoh:
tertimpa, jatuh,
kecelakaan
akibat
mobilisasi dan
operasionalisasi
peralatan,
transportasi
material dll);
- Masalah
kesehatan
(contoh:
paparan debu
dan bahan
material)
- Masalah
kesehatan
termasuk
penyakit yang
ditularkan
85
Keterangan :
• Eliminasi adalah mendesain ulang pekerjaan ataumengganti material/ bahan
sehingga bahaya dapatdihilangkan atau dieliminasi. Contoh: seorang pekerja
harus menghindari bekerja diketinggiannamun pekerjaan tetap dilakukan
denganmenggunakan alat bantu.
• Substitusi adalah mengganti dengan metode yang lebihaman dan/ atau material
yang tingkat bahayanya lebih rendah. Contoh: penggunaan tangga diganti
dengan alat angkat mekanik kecil untuk bekerja di ketinggian.
• Rekayasa teknik adalah melakukan modifikasi teknologi atau peralatan guna
menghindari terjadinya kecelakaan. Contoh: menggunakan perlengkapan kerja
atauperalatan lainnya untuk menghindari terjatuh padasaat bekerja di
ketinggian.
• Administrasi adalah pengendalian melalui pelaksanaan prosedur untuk bekerja
secara aman. Contoh: pengaturan waktu kerja (rotasi tempat kerja)untuk
mengurangi terpaparnya/ tereksposnya pekerjaterhadap sumber bahaya,
larangan menggunakan telepon seluler di tempat tertentu, pemasangan
ramburambu keselamatan. APD adalah alat pelindung diri yang memenuhi
standard dan harus dipakai oleh pekerja pada semuapekerjaan sesuai dengan
jenis pekerjaannya. Contoh: Pemakaian kacamata las dan sarung tangankulit
pada pekerjaan pengelasan.
10. Kolom (10): Diisi penanggung jawab (nama petugas) pengendali risiko K3.
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan
Masyarakat yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan Sistem Manajamen K3 dan
Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat terkait Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai
berikut:
B.3. Sasaran dan Rencana Pelaksanaan Program LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan
Masyarakat
1. Sasaran Umum
Nihil Kecelakaan Kerja yang fatal (Zero Fatal Accidents) pada pekerjaan konstruksi.
2. Sasaran Khusus:
Sasaran khusus adalah sasaran rinci dari setiap pengendalian risiko yang disusun guna
tercapainya Sasaran Umum, contoh sebagaimana Tabel 2. Penyusunan Sasaran dan
Program LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat.
3. Program LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat
Program LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat meliputi sumber daya, jangka
waktu, indikator pencapaian,monitoring, dan penanggung jawab, contoh sebagaimana
Tabel 2.Penyusunan Sasaran dan Program LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan
Masyarakat.
Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sasaran dan Rencana Pelaksanaan Program
LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat, Peserta Pemilihan diwajibkan untuk
menadatangani dan mematuhi Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi (lihat lampiran
TBD)
TABEL 2. TABEL PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM LSK3 DAN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN MASYARAKAT
[Dipersiapkan oleh Peserta Pemilihan pada saat penawaran, dan di verifikasi ulang oleh
pemenang pada saat pelaksanaan kontrak, dibahas dan ditetapkan oleh PPK pada saat rapat
persiapan pelaksanaan.
89
Contoh:
Apabila ada kecelakaan K3 berat dan fatalitas baik yang melibatkan pekerja dan/atau
masyarakat, Penanggung jawab utama wajib melaporkan ke PPK dalam jangka waktu 24 jam
dengan informasi mengenai pelaporan kecelakaan dalam jangka waktu 10 hari yang
mencakup:
1. analisis akar masalah;
2. Tindakan mitigasi segera jika terjadi bahaya berkelanjutan (misal, pagar, papan nama,
penjaga);
3. Kompensasi untuk keluarga yang terkena dampak didasarkan pada alasan yang jelas;
4. Penilaian risiko dan penerapan prosedur pengelolaan ESHS yang benar,
5. Tindakan mitigasi jangka menengah dan panjang termasuk peningkatan tindakan
keselamatan, audit, dan pelatihan tambahan.
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penanggung Jawab Kegiatan
SMK3 dan prosedur operasional yang diperlukan (contoh: pelaporan, koordinasi, dll);
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Rencana prosedur/petunjuk kerja yang perlu disiapkan;
5. Rencana program pelatihan/sosialisasi sesuai pengendalian risiko pada Tabel 1 dan 2.
Rencana konsultasi dan sosialisasi kepada masyarakat terdampak;
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
7. Rencana pengawasan dan evaluasi Program berdasar indikator yang disepakati sesuai
Tabel 1
8. Pembiayaan untuk pelakasanaan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi
(RK3K), yang juga mencakup Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat.
C.1. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat
Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat
dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian Sasaran dan Rencana
Pelaksanaan Program LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat (Bagian B) dan
Pengendalian Operasional LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat (Bagian C)
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja LSK3 dan Kesehatan dan Keselamatan Masyarakat pada
bagian B dan C diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana
ditetapkan pada Tabel 2 (Sasaran dan Rencana Pelaksanaan Program LSK3 dan Kesehatan dan
Keselamatan Masyarakat).
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan
ulang untuk diambil tindakan perbaikan.
Dibuat oleh,
PT/CV/Firma/Kemitraan (KSO)
( …………………………)
Penyedia Jasa
LAMPIRAN TBD: Contoh Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi Badan Usaha Tanpa KSO
1. Memenuhi ketentuan Lingkungan, Sosial dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
dan Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat;
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Memastikan konsultasi dan relasi yang baik dengan masyarakat sekitar yang terdampak proyek;
6. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
7. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)
[Nama Penyedia]
Penyedia]
Jaminan Pelaksanaan Dicairkan Oleh Pengguna Jasa Karena Kegagalan Penyedia Jasa Terkait
Kinerja Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan
Tahun Identifikasi kontrak Nilai kontrak
[tahun] Identifikasi Kontrak : [nama kontrak/nomor [masukan jumlah]
kontrak yang lengkap, dan semua identifikasi
lainnya]
Nama Pengguna Jasa: [masukkan nama lengkap]
Alamat Pengguna Jasa: [masukkan jalan / kota /
negara]
Alasan Pencairan Jaminan Pelaksanaan: [alasan
utama]
95
13. Bentuk Matriks LSK2 pada Laporan Kemajuan Pekerjaan Lingkungan, Sosial, Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (LSK3)
[Catatan untuk Pokja: Pokja perlu menyesuaikan jenis izin/persetujuan dan menyesuaikan dengan
lingkup pekerjaan fisik yang akan dilakukan, karena contoh daftar perijinan diatas adalah untuk
kegiatan konstruksi jalan]
e. Pengawasan terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja:
- Petugas keamanan: jumlah hari bekerja, jumlah inspeksi penuh & inspeksi
parsial, frekuensi pembekalan pekerja (toolbox meetings), laporan untuk
konstruksi / manajemen proyek;
- Jumlah pekerja, jam kerja, matrik penggunaan APD (persentase pekerja dengan
peralatan perlindungan pribadi lengkap (APD), sebagian, dll.), pelanggaran
pekerja yang diamati (berdasarkan jenis pelanggaran, APD atau sebaliknya),
peringatan yang diberikan, peringatan berulang diberikan, tindak lanjut yang
diambil (jika ada);
- Pelaporan kejadian K3 ke PPK (contoh: frekuensi, kelengkapan dokumentasi,
tindak lanjut, dll)
- Langkah-langkah pencegahan infeksi penyakit menular, baik penyakit menular
seksual (Sexually Transmitted Diseases/STD (contoh: HIV/AIDS) maupun
penyakit menular berbahaya lainnya (contoh: COVID-19)
f. Akomodasi pekerja:
- jumlah tenaga kerja pendatang, jumlah tenaga kerja setempat;
- tanggal pemeriksaan terakhir, dan terutama pemeriksaan terhadap kesesuaian
akomodasi terhadap hukum nasional dan kepatuhan terhadap/standar World
Bank (Environmental and Social Standard/ESS 2) dan ADB yang mengutamakan
prinsip-prinsip kelayakan termasuk air bersih, sanitasi, ruang, pembuangan
limbah, mekanisme pencegahan infeksi di masa pandemic (contoh: COVID-19)
dll;
- tindakan yang diambil untuk merekomendasikan/memerlukan perbaikan
kondisi, atau untuk memperbaiki kondisi dan status perbaikannya.
g. HIV/AIDS: penyedia layanan kesehatan, informasi dan/atau pelatihan, lokasi klinik
rujukan, kasus yang teridentifikasi, atau perawatan penyakit dan diagnosis (tanpa
menyebutkan nama/menjaga kerahaasiaan pasien);
h. Pengarusutamaan gender (untuk tenaga kerja pendatang dan pekerja setempat, secara
terpisah): jumlah pekerja perempuan, persentase tenaga kerja, aspek-aspek
pengarusutamaan gender yang diangkat dan ditangani (keluhan referensi silang atau
bagian lain yang diperlukan), fasilitas khusus pekerja perempuan (kamar mandi dan toilet
terpisah, ruang menyusui, cuti haid, cuti hamil, dll.)
i. Pengawasan dan upaya pencegahan terkait Kekerasan Berbasis Gender (Gender Based
Violence/GBV) maupun Kekerasan Terhadap Anak (Violence against Children/VAC),
antara lain pencegahan terhadap:
- Pelecehan Seksual (misalnya melarang penggunaan Bahasa atau perilaku yang
tidak pantas, melecehkan, kasar, pornoaksi, provokatif, merendahkan atau tidak
pantas, khususnya terhadap perempuan dan anak-anak);
- Kekerasan atau pemaksaan (misalnya pelarangan segala bentuk kegiatan seks
komersial termasuk didalamnya imbalan secara seksual, atau bentuk perilaku lain
yang memalukan, merendahkan atau ada unsur pemaksaan);
- Perlindungan terhadap anak-anak (termasuk larangan terhadap pelecehan,
menodai, atau perilaku menyimpang terhadap anak-anak, membatasi interaksi
dengan anak-anak, dan memastikan keselamatan anak-anak disekitar lokasi kerja).
Catatan untuk Peserta Pemilihan:
- Kode Etik/Pedoman Perilaku (referensi Bentuk Kode Etik Perusahaan), prosedur
aduan formal dan informal terhadap tindak kekerasan terhadap anak-anak dan
perempuan, pelecehan seksual, penyebaran informasi atau selebaran pelarangan
tindak kekerasan dan pelecehan seksual di lokasi kerja perlu di sosialisasikan
kepada semua pekerja baik kontraktor maupun sub-kontraktor ketika mobilisasi
pekerja ke lokasi konstruksi. Salinan Kode Etik/Pedoman Perilaku perlu di
tampilkan di tempat-tempat yang dapat di akses oleh pekerja dan masyarakat;
- Pengaduan yang diterima dan pengaduan yang ditangani serta sanksi yang
dijatuhkan kepada pelaku tindak kekerasan maupun pelecehan di jalankan sesuai
dengan Kode Etik/Pedoman Perilaku dan kebijakan SDM perusahaan peserta
Pemilihan dan;
- Sesuai dengan rekomendasi dari PPK berdasarkan kajian resiko Kekerasan Berbasis
Gender, Peserta Pemilihan dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang
97
n. Mitigasi dan masalah lingkungan dan sosial (apa yang telah dilakukan):
- debu: jumlah mobil tanki penyiram yang bekerja, jumlah penyiraman / hari,
jumlah keluhan, peringatan yang diberikan oleh pemerhati lingkungan, tindakan
yang diambil untuk menyelesaikan; hal-hal penting dari pengendalian debu di
quarry (penutup, semprotan, status operasional); % dari truk pengangkut material
dengan penutup, tindakan yang diambil untuk kendaraan yang tidak tertutup;
- pengendalian erosi: kontrol yang dilaksanakan pada tiap lokasi, status pelintasan
air, inspeksi dan hasil lingkungan hidup, tindakan yang diambil untuk
menyelesaikan masalah, perbaikan darurat yang diperlukan untuk mengendalikan
erosi / sedimentasi;
- quarry, lokasi penumpukan, lokasi pembuangan, dan fasilitas terkait (contoh:
Asphalt Mixing Plant, batching plant untuk sektor jalan): identifikasi kegiatan
utama yang dilakukan bulan ini di masing-masing tempat, dan menyoroti
perlindungan lingkungan dan sosial: pembukaan lahan, penandaan batas,
pengupasan lapisan tanah, manajemen lalu lintas, perencanaan dekomisioning,
pelaksanaan dekomisioning;
- peledakan: jumlah ledakan (dan lokasi), status pelaksanaan rencana peledakan
(termasuk pemberitahuan, evakuasi, dll.), insiden kerusakan atau keluhan di luar
lokasi (rujuk silang bagian lain sesuai kebutuhan);
- pembersihan tumpahan, jika ada: bahan tumpah, lokasi, jumlah, tindakan yang
diambil, pembuangan material (laporkan semua tumpahan yang menghasilkan air
atau kontaminasi tanah;
- pengelolaan limbah: jenis dan jumlah yang dihasilkan dan dikelola, termasuk
jumlah yang diambil di luar lokasi (dan oleh siapa) atau digunakan kembali /
didaur ulang / dibuang di tempat;
- rincian penanaman pohon dan mitigasi lainnya yang diperlukan dilakukan bulan
ini;
- perincian tentang mitigasi perlindungan air dan rawa diperlukan dilakukan bulan
ini;
- mitigasi atau pemulihan terhadap resiko kecelakaan bagi warga, gangguan atau
kerusakan terhadap jalan akses yang dilalui kendaraan proyek pengangkutan
peralatan, material dan tenaga kerja;
- mitigasi gangguan suara terhadap lingkungan pemukiman;
- mitigasi atau pemulihan terhadap gangguan atau kerusakan terhadap fasilitas
umum, saluran irigasi, drainase.
[Catatan untuk Pokja: Pokja perlu menyesuaikan dengan lingkup pekerjaan fisik
yang akan dilakukan, karena contoh daftar perijinan diatas adalah untuk kegiatan
konstruksi jalan]
CONTOH
Jenis Pekerjaan yang
No. Nama dan alamat sub penyedia
disubkontrakkan
A. Pekerjaan Utama Subpenyedia Spesialis
1. ......
1. ...... 2. ......
Dst.
1. ......
...... 2. ......
2.
Dst.
...... 2. ......
1.
Dst.
1. ......
...... 2. ......
2.
Dst.
ANTARA
PT ...............[diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan]
DAN
PT ............... [diisi nama perusahaan Lessee/ penerima peralatan]
Pada hari ini …… tanggal ... bulan….. tahun ......., yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT .............. [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia
peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/
penerima peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pasal 2
NEGOSIASI HARGA SEWA PERALATAN
Harga Sewa Peralatan tersebut di atas akan diperoleh dari hasil negosiasi antara kedua
belah pihak yang akan disepakati bersama setelah PIHAK KEDUA dinyatakan sebagai
Pemenang dalam Paket Pekerjaan ................................... [diisi nama paket]
Pasal 3
JANGKA WAKTU SEWA PERALATAN
Jangka waktu sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah selama
berjalannya Paket Pekerjaan ……[diisi nama paket] terhitung setelah PIHAK KEDUA
dinyatakan sebagai pemenang dan telah keluar Surat Perintah Kerja dari Pemberi
Tugas.
Pasal 4
TANDA TERIMA PEMBAYARAN
1) Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran biaya sewa, akan diberikan
kepadanya kwitansi tanda terima dari PIHAK PERTAMA.
2) Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran yang sah adalah kwitansi yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMBATALAN
1) Dengan tidak dilakukannya pembayaran biaya sewa oleh PIHAK KEDUA berturut-
turut sesuai dengan pasal dalam surat perjanjian ini maka tanpa memerlukan
teguran terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, telah cukup bukti bahwa PIHAK
KEDUA dalam keadaan lalai atau wanprestasi.
2) Keadaan lalai atau wanprestasi tersebut mengakibatkan perjanjian sewa ini batal
dengan sendirinya tanpa diperlukan putusan dari pengadilan negeri yang berarti
kedua belah pihak telah menyetujui untuk melepaskan segala ketentuan yang telah
termuat dalam pasal 1266 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata.
3) Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA yang
atas kuasanya dengan hak substitusi untuk mengambil PERALATAN milik PIHAK
PERTAMA, baik yang berada di tempat PIHAK KEDUA atau tempat pihak lain yang
mendapati hak daripadanya.
4) Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi apabila PIHAK
KEDUA tidak memenangkan tender Paket Pekerjaan [diisi
nama paket].
103
Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan alat yang disewa dalam keadaan siap
operasi dan akan memobilisasi ke Lokasi Pekerjaan sesuai petunjuk dari PIHAK
KEDUA.
2) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman, helper dan
mekanik sesuai dengan kebutuhan.
3) PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA tidak dibenarkan
memindahkan atau mengoperasikan PERALATAN tersebut di tempat lain, selain
dari yang tertulis dalam surat perjanjian ini kecuali dalam keadaan kahar seperti:
kebakaran, gempa bumi, dan lainnya.
Pasal 7
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
Pasal 8
LAIN-LAIN
Hal- hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materi secukupnya
yang berkekuatan hukum yang sama dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh
kedua pihak
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PT ............... [diisi nama perusahaan PT .............. [diisi nama perusahaan
Lessor/ penyedia peralatan] Lessee/ penerima peralatan]
1
Diisi dan dilampirkan dalam penawaran
apabila ada barang yang diimpor
BAB VII. RANCANGAN KONTRAK
I. SURAT PERJANJIAN
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi
Harga Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ...........
pada hari .......... tanggal ….... bulan .................tahun [tanggal, bulan dan tahun diisi
dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor.……
tanggal ……., Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
Nomor………..tanggal……., [jika kontrak tahun jamak ditambahkan surat persetujuan
pejabat yang berwenang, misal: “dan Surat Menteri Keuangan (untuk sumber dana
APBN) Nomor ..... tanggal.....perihal ”], antara:
yang bertindak untuk dan atas nama*) Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal Cipta Karya c.q.
Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sulawesi Tengah
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Nomor : 62/KPTS/M/2021 tanggal 22 Januari 2021 tentang Pengangkatan
Atasan/Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Dan Pejabat
Perbendaharaan Satuan Kerja Di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat selanjutnya disebut “PPK”,
dengan:
yang bertindak untuk dan atas nama ..................... [nama badan usaha] selanjutnya
disebut “Penyedia”.
(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) PPK telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui Surat
Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi ............ [diisi nama paket pekerjaan] sebagaimana diterangkan
dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, tenaga
kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam Kontrak ini;
(d) PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan
dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua
fakta dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi ............. [diisi
nama paket pekerjaan] dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
(1) Harga Kontrak (tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)) yang
diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp. ………..
(……….. ditulis dalam huruf )dengan kode
akun kegiatan .............. , dengan PPN sebesar Rp……….. (…ditulis dalam
huruf);
(2) Kontrak ini dibiayai dari pinjaman Bank Dunia Loan CSRRP IBRD LN-8979ID;
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor atas
nama Penyedia : ............... .
[Catatan : untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian
pendanaan untuk masing-masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4 DOKUMEN KONTRAK
(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak
tanggal penandatangananan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan
Akhir Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung
sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan selama 180 (Seratus Delapan
Puluh) hari kalender;
(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak
dihitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan selama 180 (Seratus Delapan Puluh)
hari kalender.
107
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk PPK maka rekatkan meterai Rp ini untuk Penyedia maka rekatkan meterai
10.000,00)] Rp 10.000,00)]
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
yang bertindak untuk dan atas nama ....................... [nama badan usaha KSO] sebagai
badan
usaha Kerja Sama Operasi (KSO) yang beranggotakan sebagai berikut:
..........................................................................................................................selanj
utnya disebut
“Penyedia”.
Maka oleh karena itu, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan
menyetujui untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan
Konstruksi ............. [diisi nama paket pekerjaan] dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut.
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan
makna yang sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian
ini.
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN
(1) Harga Kontrak (tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)) yang
diperoleh berdasarkan total harga penawaran terkoreksi sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp. ………..
(……….. ditulis dalam huruf ) dengan kode
akun kegiatan .............. , dengan nilai PPN sebesar Rp…… (…ditulis dalam huruf);
111
(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung
sejak tanggal penandatangananan Kontrak sampai dengan Tanggal
Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak,
dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai
dengan Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan selama (… dalam
huruf …) hari kalender;
(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak
dihitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf )
hari kalender.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli [tanda tangan dan cap (jika salinan asli
ini untuk PPK maka rekatkan meterai Rp ini untuk Penyedia maka rekatkan meterai
6.000,00)] Rp 6.000,00)]
A. KETENTUAN
UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan
sebagai berikut.
1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang
selanjutnya disingkat APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
pemantauan, evaluasi, dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
Pemerintah.
1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakan adalah
bagian pekerjaan utama atau bagian pekerjaan
bukan utama yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Pemilihan yang
pelaksanaanya diserahkan kepada Penyedia lain
(subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu oleh
PPK.
1.3 Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar
kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan
bagian dari penawaran.
1.4 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung
yang dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari
1 (satu) orang atau lebih, untuk mengelola
administrasi Kontrak dan mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan.
1.5 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan
pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
1.6 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya
disingkat HPS adalah perkiraan harga
barang/jasa yang ditetapkan oleh PPK.
1.7 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya
disingkat HSP adalah harga satu jenis pekerjaan
tertentu per satu satuan tertentu.
1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka
waktu yang sudah terinci berdasarkan Masa
Pelaksanaan, setelah dilaksanakan pemeriksaan
lapangan bersama dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan Kontrak.
1.9 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi di luar kehendak para pihak dalam
Kontrak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
1.10 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan
115
g. penyusunan rencana
pengukuran/pemeriksaan bersama; dan
h. hal-hal lain yang dianggap perlu.
23.3 Hasil rapat persiapan pelaksanaan Kontrak
dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan
Pelaksanaan Kontrak.
24. Mobilisasi 24.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai
dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak diterbitkan SPMK, atau sesuai
kebutuhan dan rencana kerja.
24.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup
pekerjaan, yaitu :
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait
yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan, termasuk instalasi alat;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor,
rumah, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan Tenaga Kerja Konstruksi.
24.3 Mobilisasi peralatan dan Tenaga Kerja
Konstruksi dapat dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kebutuhan.
25. Pengukuran / 25.1 Pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK dan
Pemeriksaan Bersama Pengawas Pekerjaan bersama-sama dengan
Penyedia melakukan pengukuran dan
pemeriksaan detail terhadap kondisi lokasi
pekerjaan untuk setiap rencana mata
pembayaran, Tenaga Kerja Konstruksi, dan
Peralatan Utama (Mutual Check 0%).
25.2 Pada tahapan pengukuran/pemeriksaan
bersama, PA/KPA telah membentuk Panitia
Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam
Berita Acara. Apabila dalam
pengukuran/pemeriksaan bersama
mengakibatkan perubahan isi Kontrak, maka
harus dituangkan dalam adendum Kontrak.
25.4 Tenaga Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan
Utama yang sesuai dengan persyaratan Kontrak
dapat segera dimobilisasi.
25.5 Tindak lanjut hasil pemeriksaan bersama Tenaga
Kerja Konstruksi dan/atau Peralatan Utama
mengikuti ketentuan pasal 65 dan 66.
129
B.3 Penyelesaian Kontrak dan Masa Pelaksanaan. Pernyataan perkiraan ini harus
sesegera mungkin disampaikan oleh Penyedia.
31. Serah Terima Pekerjaan 31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen),
sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam
Kontrak, Penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada PPK untuk serah terima
pertama pekerjaan.
31.2 PPK memerintahkan Pengawas Pekerjaan untuk
melakukan pemeriksaan terhadap hasil
pekerjaan.
31.3 Pemeriksaan dilakukan terhadap kesesuaian
hasil pekerjaan terhadap kriteria/spesifikasi
yang tercantum dalam Kontrak.
31.4 Hasil pemeriksaan dari Pengawas Pekerjaan
disampaikan kepada PPK, apabila dalam
pemeriksaan hasil pekerjaan tidak sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam
Kontrak dan/atau cacat hasil pekerjaan, PPK
memerintahkan Penyedia untuk memperbaiki
dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan.
31.5 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan
telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam Kontrak maka PPK dan Penyedia
menandatangani Berita Acara Serah Terima
Pertama Pekerjaan.
31.6 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan
puluh lima persen) dari Harga Kontrak,
sedangkan yang 5% (lima persen) merupakan
retensi selama masa pemeliharaan, atau
pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus
persen) dari Harga Kontrak dan Penyedia harus
menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima persen) dari Harga Kontrak.
31.7 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan
selama Masa Pemeliharaan sehingga kondisi
tetap seperti pada saat penyerahan pertama
pekerjaan.
31.8 Masa Pemeliharaan paling singkat untuk
pekerjaan permanen selama 6 (enam) bulan,
sedangkan untuk pekerjaan semi permanen
selama 3 (tiga) bulan dan dapat melampaui
Tahun Anggaran. Lamanya Masa Pemeliharaan
ditetapkan dalam SSKK.
31.9 Setelah Masa Pemeliharaan berakhir, Penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada
PPK untuk penyerahan akhir pekerjaan.
31.10 Apabila dalam pemeriksaan hasil pekerjaan,
Penyedia telah melaksanakan semua
kewajibannya selama Masa Pemeliharaan
dengan baik dan telah sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam Kontrak maka PPK dan
Penyedia menandatangani Berita Acara Serah
Terima Akhir Pekerjaan.
31.11 PPK wajib melakukan pembayaran sisa Harga
Kontrak yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.
31.12 Apabila Penyedia tidak melaksanakan
kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka Kontrak dapat diputuskan
sepihak oleh PPK dan Penyedia dikenakan
sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 41.4.
31.13 Setelah penandatangananan Berita Acara
Serah Terima Akhir Pekerjaan, PPK
menyerahkan hasil pekerjaan kepada PA/KPA.
31.14 PA/KPA meminta PPHP untuk melakukan
pemeriksaan administratif terhadap hasil
pekerjaan yang diserahterimakan.
31.15 PPHP melakukan pemeriksaan administratif
proses pengadaan barang/jasa sejak
perencanaan pengadaan sampai dengan serah
terima hasil pekerjaan, meliputi dokumen
program/penganggaran, surat penetapan PPK,
dokumen perencanaan pengadaan,
RUP/SIRUP, dokumen persiapan pengadaan,
dokumen pemilihan Penyedia, dokumen
Kontrak dan perubahannya serta
pengendaliannya, dan dokumen serah terima
hasil pekerjaan.
31.16 Apabila hasil pemeriksaan administrasi
ditemukan ketidaksesuaian/kekurangan,
PPHP melalui PA/KPA memerintahkan PPK
untuk memperbaiki dan/atau melengkapi
kekurangan dokumen administratif.
31.17 Hasil pemeriksaan administratif dituangkan
dalam Berita Acara.
31.18 Serah terima pekerjaan dapat dilakukan
perbagian pekerjaan (secara parsial) yang
ketentuannya ditetapkan dalam SSKK.
31.19 Bagian pekerjaan yang dapat dilakukan serah
terima pekerjaan sebagian atau secara parsial
yaitu:
a. bagian pekerjaan yang tidak tergantung
satu sama lain; dan
b. bagian pekerjaan yang fungsinya tidak
terkait satu sama lain dalam pencapaian
kinerja pekerjaan.
31.20 Dalam hal dilakukan serah terima pekerjaan
secara parsial, maka cara pembayaran,
ketentuan denda dan kewajiban pemeliharaan
tersebut di atas disesuaikan.
31.21 Kewajiban pemeliharaan diperhitungkan
133
32. Pengambilalihan PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.
33. Pedoman Pengoperasian 33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk
dan Perawatan / kepada PPK tentang pedoman pengoperasian
Pemeliharaan dan perawatan/pemeliharaan sesuai dengan
SSKK.
33.2 Apabila Penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan,
PPK berhak menahan uang retensi atau Jaminan
Pemeliharaan.
B.4 Adendum
34. Perubahan Kontrak 34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum
Kontrak.
34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila
disetujui oleh para pihak, yang diakibatkan
beberapa hal berikut meliputi:
a. perubahan pekerjaan;
b. perubahan Harga Kontrak;
c. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
dan/atau Masa Pelaksanaan;
d. perubahan Kontrak yang disebabkan
masalah administrasi.
34.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak, PPK
dapat meminta pertimbangan dari Pengawas
Pekerjaan dan Panitia Peneliti Pelaksanaan
Kontrak.
35. Perubahan Pekerjaan 35.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar
dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan
dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia
dapat melakukan perubahan pekerjaan, yang
meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang
tercantum dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis
kegiatan/pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau
gambar pekerjaan; dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
35.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi
lapangan seperti yang dimaksud pada pasal 35.1
namun ada perintah perubahan dari PPK, PPK
bersama Penyedia dapat menyepakati
perubahan pekerjaan yang meliputi:
a. menambah dan/atau mengurangi jenis
kegiatan/pekerjaan;
b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau
gambar pekerjaan; dan/atau
c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
35.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK
secara tertulis kepada Penyedia kemudian
dilanjutkan dengan negosiasi teknis dan harga
dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam Kontrak awal.
35.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita
Acara sebagai dasar penyusunan adendum
Kontrak.
35.5 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana
dimaksud pada pasal 35.1 dan 35.2
mengakibatkan penambahan Harga Kontrak,
perubahan Kontrak dilaksanakan dengan
ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir
dapat melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga
yang tercantum dalam Kontrak awal dengan
memperhatikan tersedianya anggaran
135
62. Hak dan Kewajiban PPK Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh PPK dalam melaksanakan
Kontrak, meliputi :
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia;
b. menerima laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh Penyedia;
c. menerima hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan dan ketentuan yang telah
ditetapkan dalam Kontrak.
d. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang
tercantum dalam Kontrak yang telah ditetapkan
kepada Penyedia;
e. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana
yang dibutuhkan oleh Penyedia untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
dan
f. menilai kinerja Penyedia.
63. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang
tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanan
pekerjaan ini.
153
G. PENGAWASAN MUTU
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal
dalam Ketentuan Data
SSUK
4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:
Nama : Zubaidi, ST
Alamat : BPPW Sulawesi Tengah
Jl. Soekarno Hatta no.30 Palu
Website :
E-mail : xxxxxxxx@gmail.com
tidak diberlakukan
31.8 Masa Masa Pemeliharaan berlaku selama 180 [Seratus
Pemeliharaan Delapan Puluh Hari] hari kalender terhitung sejak
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan (PHO).
31.18 Serah Terima Dalam Kontrak ini diberlakukan serah terima pekerjaan
Sebagian sebagian atau secara parsial untuk bagian sebagai
Pekerjaan berikut:
1. ............
2. ............
3. Dst
tidak diberlakukan
31.21 Masa 1. Masa Pemeliharaan bagian pekerjaan ……………
Pemeliharaan [diisi bagian pekerjaannya] selama [diisi
untuk Serah jumlah hari kalender dalam angka dan huruf]
Terima hari kalender terhitung sejak tanggal penyerahan
Sebagian pertama bagian pekerjaan ....................... [diisi
Pekerjaan bagian pekerjaannya].
(Secara Parsial) 2. Masa Pemeliharaan bagian pekerjaan ……………
[diisi bagian pekerjaannya] selama [diisi
jumlah hari kalender dalam angka dan huruf]
hari kalender terhitung sejak tanggal penyerahan
pertama bagian pekerjaan ....................... [diisi
bagian pekerjaannya].
Dst.
tidak diberlakukan
33.1 Pedoman Gambar ”As built” dan/atau pedoman pengoperasian
Pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan harus diserahkan paling
dan Perawatan / lambat 30 (Tiga puluh) hari kalender setelah Tanggal
Pemeliharaan Penyerahan Pertama Pekerjaan.
36.7 Penyesuaian Penyesuaian harga tidak diberikan.
Harga Dalam hal diberikan maka rumusannya sebagai berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+ ..... )
167
diperlukan lagi.
68.4.(c) Denda akibat Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk
Keterlambatan setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu
perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN)
LAMPIRAN A.1
Kebijakan World Bank adalah mewajibkan Peminjam (termasuk penerima manfaat pinjaman/hibah
World Bank), peserta Pemilihan, pemasok, penyedia dan kuasa mereka (dinyatakan maupun tidak
dinyatakan), subpenyedia, subkonsultan, penyedia jasa atau pemasok, dan personil-personilnya
menaati standar etika tertinggi dalam menyelenggarakan pengadaan dan melaksanakan kontrak-
kontrak yang dibiayai World Bank. 10 Selaras dengan kebijakan ini, World Bank:
(a) dalam ketentuan ini, di bawah ini adalah definisi dari istilah- sebagai berikut:
(i) “Praktek korupsi” adalah menawarkan, memberikan, menerima atau meminta, secara langsung
atau tidak langsung, segala sesuatu yang bernilai untuk mempengaruhi tindakan-tindakan
pihak lain secara tidak patut;11
(ii) “Praktek penipuan” adalah suatu tindakan atau pengabaian, termasuk misinterpretasi yang
secara sadar ataupun secara ceroboh menyesatkan atau berupaya menyesatkan suatu pihak
untuk mendapatkan manfaat finansial atau manfaat lain atau menghindari kewajiban; 12
(iii) “Praktek kolusi” adalah pengaturan antara dua pihak atau lebih yang dirancang untuk
mencapai tujuan yang tidak patut, termasuk untuk mempengaruhi tindakan-tindakan pihak
lain secara tidak patut;13
(iv) “Praktek pemaksaan (koersif)” adalah merusak atau merugikan, atau mengancam untuk
merusak atau merugikan, secara langsung maupun tidak langsung, suatu pihak atau properti
pihak tersebut guna mempengaruhi tindakan-tindakan suatu pihak secara tidak patut;14
(v) “Praktek obstruktif” adalah
(aa) secara sengaja merusak, memalsukan, mengubah atau menyembunyikan barang bukti
investigasi, atau membuat pernyataan palsu kepada petugas penyelidik untuk secara
material menghalangi investigasi World Bank terhadap tuduhan praktek korupsi,
penipuan, pemaksaan atau kolusi; dan/atau mengancam, mengganggu atau
mengintimidasi suatu pihak untuk menghalanginya dalam menyingkapkan apa yang
diketahuinya sehubungan dengan investigasi atau dalam melakukan investigasi, atau
(bb) Perbuatan yang ditujukan untuk secara material menghalangi pelaksanaan hak World
Bank dalam melakukan pemeriksaan dan audit yang ditetapkan berdasarkan butir 1.16(e)
di bawah ini.
(b) menolak usulan penetapan pemenang apabila World Bank memutuskan bahwa peserta yang
direkomendasikan sebagai pemenang atau personilnya atau kuasanya atau subkonsultan,
subpenyedia, penyedia jasa, pemasok dan/atau karyawan-karyawannya secara langsung maupun
10 Dalam konteks ini, setiap tindakan untuk mempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak demi
keuntungan yang tidak sebagaimana mestinya adalah tidak patut.
11 Dalam ayat ini, “pihak lain” memaksudkan pejabat publik yang bertindak sehubungan dengan proses pengadaan
atau pelaksanaan kontrak. Dalam konteks ini, “pejabat publik” termasuk didalamnya staf World Bank dan karyawan
organisasi lain yang membuat atau memeriksa keputusan-keputusan pengadaan.
12 Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pejabat publik; istilah “manfaat” dan “kewajiban” berkaitan dengan proses
pengadaan atau pelaksanaan kontrak; dan “tindakan” atau “pengabaian” dimaksudkan untuk mempengaruhi proses
pengadaan atau pelaksanaan kontrak.
13 Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan mereka yang berpartisipasi dalam proses pengadaan (termasuk pejabat
publik) yang berupaya, baik oleh mereka sendiri maupun melalui pihak atau entitas lain yang tidak berpartisipasi
dalam proses pengadaan atau seleksi, untuk mendorong persaingan atau menetapkan harga penawaran pada tingkat
yang tidak kompetitif atau direkayasa atau membocorkan harga penawaran atau syarat-syarat lain kepada satu sama
lain.
14 Dalam ayat ini, “pihak” memaksudkan pihak yang berpartisipasi dalam proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak.
tidak langsung telah terlibat dalam praktek korupsi, penipuan, kolusi, pemaksaan atau obstruktif
dalam bersaing memenangkan kontrak bersangkutan;
(c) menyatakan proses pengadaan tidak sesuai dengan ketentuan World Bank (misprocurement) dan
membatalkan sebagian pinjaman yang dialokasikan untuk kontrak apabila World Bank
memutuskan pada waktu kapan pun bahwa perwakilan dari Peminjam atau penerima sebagian
hasil pinjaman telah melakukan praktek korupsi, penipuan, kolusi, pemaksaan atau obstruktif
selama proses pengadaan atau pelaksanaan kontrak bersangkutan tanpa ada tindakan yang cepat
dan tepat dari pihak Peminjan yang dianggap memuaskan oleh World Bank untuk
menanggulangi praktek-praktek tersebut ketika praktek-praktek itu dilakukan, termasuk lalai
untuk segera memberitahukan World Bank pada waktu mereka mengetahui adanya praktek-
praktek tersebut;
(d) menjatuhkan sanksi atas suatu badan usaha atau orang (individu) pada saat kapan pun sesuai
dengan prosedur sanksi Bank yang berlaku,15 termasuk dengan menyatakan secara terbuka
bahwa badan usaha atau orang tersebut tidak memenuhi syarat selama jangka waktu tertentu atau
jangka waktu tidak tertentu: (i) untuk diberikan kontrak yang dibiayai oleh Bank; dan (ii) untuk
diusulkan16;
(e) mewajibkan agar suatu ketentuan dicantumkan dalam dokumen pengadaan dan dalam kontrak
yang dibiayai dengan pinjaman Bank yang mengharuskan peserta, pemasok dan penyedia, dan
subpenyedia, kuasa/agen, personil, konsultan, penyedia jasa atau pemasoknya untuk
mengizinkan Bank memeriksa semua pembukuan, catatan dan dokumen-dokumen lain berkaitan
dengan pemasukan penawaran dan pelaksanaan kontrak, dan meminta agar pembukuan, catatan
dan dokumen-dokumen lain tersebut diaudit oleh auditor yang ditunjuk oleh Bank.”
15Suatu badan usaha atau seseorang dapat dinyatakan tidak memenuhi syarat menjadi pemenang kontrak yang dibiayai oleh World
Bank setelah: (i) selesainya proses penjatuhan sanksi oleh World Bank menurut prosedur sanksi World Bank, antara lain termasuk
cross-debarment (larangan lintas lembaga untuk mengikuti lelang) sebagaimana disepakati dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Internasional lain, termasuk Bank-Bank Pembangunan Multilateral, dan melalui penerapan prosedur sanksi administratif
pengadaan korporat Grup World Bank atas penipuan dan korupsi; dan (ii) akibat penangguhan sementara atau penangguhan
sementara dini sehubungan dengan proses penjatuhan sanksi yang sedang berlangsung. Lihat catatan kaki 14 dan ayat 8 Apendiks
1 dalam Pedoman ini.
16Subpenyedia, konsultan, manufaktur atau pemasok atau penyedia jasa yang diusulkan (sebutan yang berbeda digunakan
bergantung pada dokumen pengadaan tertentu) adalah yang telah: (i) diikutsertakan oleh peserta dalam permohonan prakualifikasi
atau penawarannya karena mempunyai pengalaman dan pengetahuan spesifik yang penting sehingga peserta dapat memenuhi
persyaratan kualifikasi untuk penawaran tertentu; atau (ii) ditunjuk oleh Peminjam.
179
Harga
Harga %
Mata Satuan Satuan
No Kuantitas Satuan Terhadap Keterangan
Pembayaran Ukuran Penawaran
HPS (Rp) HPS
(Rp)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
a. Pekerjaan Utama
Bagian Pekerjaan yang Nama Alamat Kualifikasi
No Keterangan
Disubkontrakkan Subpenyedia Subpenyedia Subpenyedia
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Jabatan Pengalaman
Nama Sertifikat
dalam Tingkat Kerja
No Personel Kompetensi Keterangan
Pekerjaan Pendidikan/Ijazah Profesional
Manajerial Kerja
ini (Tahun)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Nama
Merk Status
No Peralatan Kapasitas Jumlah Kondisi Keterangan
dan Tipe Kepemilikan
Utama
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
LAMPIRAN C SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK)
CONTOH
BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
[Nama Penyedia]
PENILAIAN RISIKO
JENIS/TIPE IDENTIFIKASI SKALA PENETAPAN PENGENDALIAN
NO DAMPAK
PEKERJAAN BAHAYA TINGKAT PRIORITAS RISIKO K3
KEKERA KEPARAHAN
PAN RISIKO
Keterangan:
Kolom (4), (5), (6), (7), (8), (9) diisi oleh penyedia
Dibuat oleh,
PJT
(Penanggung
Jawab Teknis)
C.2 Rencana tindakan (sasaran & program)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Dibuat oleh,
Keterangan
B. Keterangan Gambar
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi
BAB IX. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
Keterangan
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam
huruf; dan
CONTOH
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Keterangan:
1. Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan
yang bersifat umum.
2. Total harga adalah Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga merupakan harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
Daftar 2: Mata Pembayaran Mata Pembayaran Penyelenggaraan Keamanan dan Kesehatan Kerja
serta Keselamatan Konstruksi
CONTOH
Total Daftar 2
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
CONTOH
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Keterangan:
1. Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: Cantumkan Mata Pembayaran
Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket Pekerjaan
Konstruksi ini di antara bagian- bagian pekerjaan lain.
2. Total harga adalah Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga merupakan harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
Daftar 4: Mata Pembayaran
CONTOH
Total Daftar 4
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Keterangan:
1. Pada judul Daftar 4 cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan
selain yang sudah diuraikan dalam Mata Pembayaran Pekerjaan
utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
2. Total Harga adalah Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas/Keluaran dan Harga merupakan harga sebelum PPN
(Pajak Pertambahan Nilai).
DAFTAR REKAPITULASI
CONTOH
Kepada Yth.
di
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar Rp.
………. (……….. Rupiah) dengan masa berlaku selama …. ( ) hari
kalender [sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu pelaksanaan] dan
menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ.
[tanda tangan]
Tembusan Yth. :
1. [PA/KPA K/L]
2. [APIP K/L]
3. [Pokja Pemilihan]
......... dst
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
1. Macam pekerjaan: ;
, 20
Untuk dan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen
[tanda tangan]
[nama lengkap] [jabatan]
NIP: ..................................
[tanda tangan]
Yang betanda tangan dibawah ini: dalam jabatan selaku dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama [nama bank] berkedudukan di
[alamat]
untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN dengan ini menyatakan akan
membayar kepada:
Nama : ....[nama Pejabat Pembuat Komitmen]
Alamat :
sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan
Pelaksanaan atas pekerjaan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ) No. tanggal , apabila:
Nama : [nama penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada
Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik
dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
[Bank]
Meterai Rp6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
No. tanggal untuk pelaksanaan tender
pekerjaan yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama (_ ) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal sampai dengan tanggal
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
TERJAMIN PENJAMIN
Meterai Rp6000,00
_
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
Jaminan Pemeliharaan dari Bank
kepada:
sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam
bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan
8. Dengan ini
dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan], [alamat] sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada _ [nama Pejabat Pembuat Komitmen],
[alamat] sebagai Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut
PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
)(terbilang
9. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Kontrak No.
tanggal
10. Surat Jaminan ini berlaku selama dari PENERIMA JAMINAN. (_ ) hari kalender dan efektif
mulai dari tanggal sampai dengan tanggal
11. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
12. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) dan tidak dapat ditarik kembali (irrevocable) setelah menerima
tuntutan pencairan pertama secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar
Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera
janji.
13. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
14. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
Dikeluarkan di pada tanggal
mengkonfirmasi Jaminan ini ke
[Penerbit Jaminan]
TERJAMIN PENJAMIN
Meterai Rp6000,00
_ _
[Nama &Jabatan] [Nama &Jabatan]