Anda di halaman 1dari 53

SPESIFIKASI TEKNIS

PAKET KONSTRUKSI
REHABILITASI KANTOR CABANG DINAS WILAYAH V.
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

LOKASI : JL. S. PARMAN NO.44 LUWUK KABUPATEN BANGGAI


PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAHUN ANGGARAN
2022
SPESIFIKASI TEKNIS

PAKET PEKERJAAN KONSTRUKSI


REHABILITASI KANTOR CABANG DINAS WILAYAH V
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI SULAWESI TENGAH

LOKASI : JL. S. PARMAN NO.44 LUWUK KABUPATEN BANGGAI


PROVINSI SULAWESI TENGAH

BAB I
SPESIFIKASI TEKNIS

1. PENDAHULUAN
A. Umum
1) Sebagaimana telah ditetapkan dalam Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara,
Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi adalah perusahaan yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan untuk melakukan tugas pelaksanaan konstruksi fisik pembangunan gedung
negara.
2) Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi berfungsi membantu pengelola kegiatan untuk
melakukan tugas pelaksanaan konstruksi fisik
3) Secara kontraktual, Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab kepada Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) dan pengadaannya harus berdasarkan ketentuan yang tercantum
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan tentang pedoman pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa permerintah serta petunjuk teknis pelaksanaannya.
B. Latar Belakang
1) Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian kegiatan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi
Tengah;
2) Pelaksanaan pekerjaan ini merupakan kegiatan Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas
Wilayah V Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah untuk
mendukung kegiatan Penggadan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah, Sub Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya, Belanja Jasa Konstruksi Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas Wilayah
V dan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak Kantor Cabang Dinas Wilayah V.
3) Pekerjaan Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas Wilayah V.Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Lokasi Jl. S. Parman No. 44 Luwuk Kabupaten
Banggai Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari :

- Rehabilitasi Pekerjaan Secara Menyeluruh


4) Pelaksanan pekerjaan ini merupakan program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Sulawesi Tengah dalam rangka mendukung kegiatan tahun anggaran 2022.
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
Pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas SPESIFIKASI TEKNIS Dinas
Dilingkungan
Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah diharapkan dapat diselesaikan
pada tahun anggaran 2022.
5) Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana dengan
baik, tepat waktu dan tepat mutu serta dapat dimanfaatkan dengan optimal.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


1) Spesifikasi Teknis ini merupakan petunjuk bagi Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi yang
memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas.
2) Dengan penugasan ini diharapkan Penyedia Jasa Pelaksana Jasa Konstruksi dapat
melaksanakana tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
optimal sesuai spesifikasi teknis ini.
3) Maksud kegiatan adalah melaksanakan pekerjaan Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas Wilayah V
Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah agar dapat dimanfaatkan
oleh pihak Kantor Cabang Dinas Wilayah V.
4) Tujuan Kegiatan adalah tersedianya Bangunan Gedung negara yang dapat berfungsi
sebagai gedung pemerintahan yang sesuai dengan standar kebutuhan Pengguna Bangunan
yang dapat mendukung kegiatan Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas Wilayah V Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.
5) Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Kantor
Cabang Dinas Wilayah V, Sub Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung
Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya sesuai dengan ketersediaan alokasi anggaran
dalam DPA OPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah tahun
anggran 2022.

3. SASARAN
Pengorganisasian yang baik dan terencana pada setiap pelaksanaan konstruksi, serta prosedur
penuntasan masalah yang terjadi pada setiap bagian kegiatan untuk Rehabilitasi Kantor
Cabang Dinas Wilayah V Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


Pengguna Jasa : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah
Nama KPA : YASSER MASULILI, S.Ag. M.A.P
Jabatan : Kepala Cabang Dinas Wilayah V Kab. Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai
Laut Selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Alamat : Jl. S. Parman No. 44 Luwuk Kab. Banggai.
5. SUMBER PENDANAAN
A. Biaya Konstruksi
1) Biaya Konstruksi Fisik Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas Wilayah V Dinas Pendidikan
Dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah Lokasi Jl. S. Parman No. 44 Luwuk
Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah bersumber dari APBD
Tahun Anggaran 2022.
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
2) Untuk pelaksanaan pekerjaan Konstruksi ini, Biaya Konstruksi fisik yangSPESIFIKASI
dibutuhkanTEKNIS
sesuai Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) adalah sebesar : Rp. 482.442.000,- (Empat Ratus Delapan Puluh
Dua Juta Empat Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah).
3) Pembayaran biaya Konstruksi Fisik dilakukan secara termin atau tahapan tertentu yang
didasarkan pada prestasi atau kemajuan pekerjaan konstruksi di lapangan, dengan rincian
pendanaan sebagai berikut :

No Progress Progres Tahun Keterangan


Fisik (%) Keuangan (%) Anggaran
NILAI KONTRAK :
1. 55 % 50% TA 2022 Termin I dibayarkan sebesar 50 %
jika prestasi atau kemajuan fisik
konstruksi mencapai 55 %.

2. 75 % 70% TA 2022 Termin II dibayarkan sebesar 70 %


jika prestasi atau kemajuan fisik
konstruksi mencapai 75 %.
3. 100 % 100% TA 2022 - Termin III dibayarkan sebesar
100% jika prestasi atau
kemajuan fisik konstruksi
mencapai 100 % (Serah Terima
Pekerjaan Awal (PHO/BA-ST I).
- Penyedia menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% dari
nilai kontrak.

4) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian Kerja yang dibuat oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah dengan Penyedia Jasa Konstruksi;

B. Sumber Biaya
1) Sumber biaya dari keseluruhan pekerjaan dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Organisasi Perangkat Daerah (DPA-OPD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi
Tengah, melalui Kegiatan Penggadan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah sebesar Rp. 482.442.000,- (Empat Ratus Delapan Puluh Dua Juta
Empat Ratus Empat Puluh Dua Ribu Rupiah).
2) Penyedia dapat diberikan Uang Muka dan tetap mengacu pada regulasi sistem penganggaran
Keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
3) Penyedia wajib memiliki ketersediaan dana sebesar 20% (dua puluh persen) dari total nilai HPS yang
dibuktikan dengan print out rekening koran atas nama penyedia, sejak tanggal pengumuman
tender sampai dengan batas akhir pemasukan dokumen penawaran dari Bank Pemerintah
atau Swasta (disahkan oleh Bank Penerbit) dana tersebut tetap tersedia pada rekening sampai
dengan pelaksanaan pekerjaan awal dan melampirkan Surat Kuasa kepada Pokja Pemilihan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, dan KPA pada Dinas Pendidikan
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI
dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah untuk dilakukan klarifikasi kepada TEKNIS
Bank penerbit.

6. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG


A. Lingkup Kegiatan : Pengadaan Sarana & Prasarana Pendukung Gedung Kantor
Atau Bangunan Lainnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.
B. Kode RUP : 34469739
C. Lokasi Kegiatan : Jl. S. Parman No. 44 Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi
Sulawesi Tengah
D. Data dan Fasilitas Penunjang
1) Penyediaan data dan fasilitas penunjang oleh pengguna jasa :
a. TOR/ KAK Pelaksanaan Konstruksi;
b. Fasilitas lain dari Pengguna Jasa yang dapat digunakan oleh Penyedia Jasa pada
prinsipnya tidak tersedia, atau lebih lanjut jika memungkinkan dapat diusulkan oleh
Penyedia Jasa
2) Penyediaan fasilitas penunjang oleh penyedia jasa :
a. Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan pekerjaannya.
Segala fasilitas dan peralatan yang dipergunakan harus ditetapkan tentang
prosedur pengadaannya.
b. Alih pengetahuan, apabila dipandang perlu oleh Pengguna Jasa, maka Penyedia
Jasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait
dengan subtansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada
staff yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan.
c. Penyedia wajib Menyediakan Fasilitas Berupa : Ruang klinik kesehatan di
lapangan yang dilengkapi dengan sarana kesehatan yang memadai (selama masa
penanganan dan pencegahan virus corona/Covid-19).
d. Penyedia jasa wajib bekerjasama dalam perlindungan kesehatan dan pencegahan
Covid-19 dengan rumah sakit dan/atau pusat kesehatan masyarakat terdekat
untuk tindakan darurat.

7. STANDAR TEKNIS
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standar,
pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain :
- PP Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 Tentang
Jasa Konstruksi;
- Peraturan Menteri PUPR No.22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung
Negara.
- Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraan bangunan gedung.

8. REFERENSI HUKUM
- Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
- Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Buku III tentang Perikatan)
- Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2021 tentang tentang Peraturan Pelaksanaan
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi yang TEKNIS telah
sebelumnya
diatur dalam PP No. 22 Tahun 2020
- Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
- Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah melalui Penyedia;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019
tentang Pedoman Sistem Keselamatan Konstruksi.

A. Pengendalian Resiko dan Tingkat Resio Keselamatan Kerja.

Perserta wajib a. Eliminasi :


merencanakan dan Pengendalian ini dilakukan dengan cara menghilangkan
melampirkan dokumen sumber bahaya (hazard).
terkait Identifikasi b. Substitusi :
bahaya dan Mengurangi risiko dari bahaya dengan cara mengganti
Pengendalian risiko proses, mengganti input dengan yang lebih rendah
untuk dalam risikonya.
meminimalisir/ c. Engineering :
mengurangi tingkat Mengurangi risiko dari bahaya dengan metode
risiko yang ada sampai rekayasa teknik pada alat, mesin, infrastruktur,
tingkat terendah atau lingkungan, dan atau bangunan.
sampai tingkatan yang d. Administratif :
dapat ditolerir Mengurangi risiko bahaya dengan
cara melakukan pembuatan prosedur, aturan,
pemasangan rambu (safety sign), tanda peringatan,
training dan seleksi terhadap kontraktor, material serta
mesin, cara pengatasan, penyimpanan dan pelabelan.
e. Alat Pelindung Diri :
Mengurangi risiko bahaya dengan cara menggunakan
alat perlindungan diri misalnya safety helmet, masker,
sepatu safety, coverall, kacamata keselamatan, dan alat
pelindung diri lainnya yang sesuai dengan jenis
pekerjaan yang dilakukan.

Rincian tingkat resiko/identifikasi resiko keselamatan kerja untuk pelaksanaan Pekerjaan


Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas Wilayah V, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi
Sulawesi Tengah Jl. S. Parman No.44 Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah
adalah sebagai berikut :

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO
Kemun Kepar Nilai Tingkat
No
Uraian Pekerjaan Identifikasi Resiko gkinan ahan Resiko Resiko
.
(F) (A) (FxA) (TR)
1. Pekerjaan Penutup • Gangguan pernapasan 2 1 2 Kecil
Atap akibat pekerja terkena
debu

Keterangan : 1 - 4 = Tingkat resiko kecil


5 - 12 = Tingkat resiko sedang
15 - 25 = Tingkat resiko besar

Kesimpulan : Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas Wilayah V Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Sulawesi Tengah berisiko KECIL

8. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN, DUKUNGAN FASILITAS DARI PEJABAT


PEMBUAT KOMITMEN/ PA
A. Peralatan minimal yang dipersyaratkan dengan melampirkan bukti kepemilikan/ bukti
sewa antara lain :
Peralatan Utama yang dipersyaratkan :

No. Peralatan Kapasitas Jumlah Keterangan

1. Dump Truck 4-5 M3 1 Unit Milik/ Sewa


2. Stamper 3,5 - 5,5 Hp 1 Unit Milik/ Sewa
3. Concrete Mixer Kap. 0,3 – 0,6 M3 1 Unit Milik/ Sewa
4. Concrete Vibrator 3,5 - 5,5 Hp 1 Unit Milik/ Sewa

Peralatan Tambahan yang dipersyaratkan :


No. Peralatan Kapasitas Jumlah Keterangan
1. Peralatan Tukang 1 Set Milik/ Sewa
Batu
2. Peralatan Tukang 1 Set Milik/ Sewa
Kayu
3. Peralatan Tukang Baja 1 Set Milik/ Sewa
Ringan
4. Gerobak Dorong 1 Buah Milik/ Sewa
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
B. Personil tenaga Ahli dan Tenaga Pelaksana yang dipersyaratkan :

No. Jabatan/Posisi Profesi/ Keahlian Jumlah Pengalaman


1. Pelaksana SKT Pelaksana 1 (satu) Minimal 2 tahun
Lapangan Bangunan Gedung / orang
Pekerjaan Gedung
(TA.022)
2. Petugas K3 Sertifikat Petugas 1 (satu) -
K3 Konstruksi orang

Keterangan :
- Sertifikat Kompetensi Kerja, Ijazah, KTP, NPWP dan surat bersedia ditugaskan tidak
dievaluasi pada saat pemilihan, dibuktikan saat rapat persiapan penunjukan penyedia.

9. TANGGUNG JAWAB
A. Pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi
berdasarkan :
1) Surat perjanjian Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan lampiran beserta
perubahannya dengan jenis kontrak yang digunakan adalah harga satuan;
2) Standar mutu keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) dan standar manajemen
Mutu/ Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK)
B. Pelaksanaan konstruksi membuat dokumen pelaksanaan konstruksi yang meliputi
1) Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat pelaksanaan konstruksi fisik,
termasuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
2) Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as build drawings);
3) Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik beserta segala perubahan dan
addendumnya;
4) Laporan pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan, laporan akhir termasuk laporan uji mutu;
5) Berita acara pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas perubahan pekerjaan,
pekerjaan tambah atau kurang, serah terima pertama (provisional hand over) dan
serah terima akhir (final hand over) dilampiri dengan berita acara pelaksanaan
pemeliharaan pekerjaan konstruksi, pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi fisik;
6) Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan
konstruksi fisik;
7) Dokumen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau Standar Mutu Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3);

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan Konstruksi diperkirakan selama 100 (Seratus) hari kalender,
terhitung sejak terbit SPMK sampai dengan Serah Terima Pekerjaan pertama (PHO).

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
11. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari Penyedia Jasa Konstruksi berdasarkan Spesifikasi Teknis ini
adalah:
A. Pelaksanaan Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas Wilayah V Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan
Provinsi Sulawesi Tengah di Jl. S. Parman No. 44 Luwuk Kabupaten Banggai Provinsi
Sulawesi Tengah yang dilaksanakan oleh Penyedia jasa konstruksi yang sesuai dengan
kuantitas, kualitas, biaya dan waktu serta kelengkapan dan kelancaran administrasi,
ketepatan pekerjaan yang efisien sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan, serta dapat diterima dengan
baik oleh Pemberi Tugas.
B. Gedung Negara yang dihasilkan dapat berfungsi pada segmen yang telah direncanakan
dan dapat dipertanggung jawabkan kekuatan strukturnya.

12. PELAPORAN
Jenis pelaporan Pelaksanaan Konstruksi yang harus diserahkan ke pejabat pembuat komitmen
:
1) Laporan pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan, laporan akhir termasuk lapora uji mutu;
2) Gambar terlaksana (as build drawings);
3) Backup data dan Dokumentasi tiap tahapan pelaksanaan pekerjaan

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS SPESIFIKASI TEKNIS

1 JENIS 1.1. Nama Pekerjaan :


PEKERJAAN Rehabilitasi Kantor Cabang Dinas Wilayah V, Dinas
Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah

1.2 Pada Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah masa-masa


penyebaran Virus COVID 19, Sehingga Pada Pelaksanaan
Pekerjaannya harus memenuhi Syarat – Syarat Protokol
Kesehatan yang sdh ditentukan oleh Pemerintah.
Langkah pencegahan COVID-19 telah dilaksanakan
Kementerian PUPR salah satunya dengan dikeluarkannya
Instruksi Menteri (Inmen) No 02/IN/M/2020 tentang
Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
yang ditandatangani pada 27 Maret 2020.
Poin-poin penting diinstruksikan oleh Menteri PUPR dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi di tengah merebaknya
Virus COVID-19, yakni:
a. Penyelenggaraan jasa konstruksi dapat diberhentikan
sementara akibat keadaaan kahar jika teridentifikasi:
(i) Memiliki risiko tinggi akibat lokasi proyek berada
di pusat sebaran; (ii) Telah ditemukan pekerja yang
positif dan/atau berstatus Pasien Dalam Pengawasan
(PDP); atau (iii) Pimpinan
Kementerian/Lembaga/Instansi/Kepala Daerah telah
mengeluarkan peraturan untuk menghentikan kegiatan
sementara akibat keadaan kahar.
b. Pelaksanaan pemberhentian pekerjaan sementara
tersebut harus mengacu pada Mekanisme Penghentian
Pekerjaan Sementara yang terdapat pada Lampiran
Tindak Lanjut terhadap Kontrak Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi pada Inmen PUPR. Penghentian sementara
tidak melepaskan hak dan kewajiban Pengguna Jasa
dan Penyedia Jasa terhadap kompensasi biaya upah
tenaga kerja konstruksi, subkontraktor, produsen dan
pemasok yang terlibat. Artinya, upah tenaga kerja
konstruksi tetap dibayarkan
c. 1) Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan
COVID-19;
2) Identifikasi Potensi Bahaya COVID-19 di lapangan
3) Penyediaan Fasilitas Kesehatan di lapangan
4) Pelaksanaan Pencegahan COVID-19 di lapangan
d. Sedangkan upaya tindak Lanjut terhadap Kontrak
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi meliputi :
1) Mekanisme Penghentian Pekerjaan Sementara
2) Mekanisme Pergantian Spesifikasi
3) Kompensasi Biaya Upah Tenaga Kerja dan
Subkontraktor/Produsen/Pemasok.
Diharapkan dengan adanya Instruksi Menteri ini, dapat
dipastikan bahwa penyelenggaraan Jasa Konstruksi tetap
berjalan secara efektif dan efisien, serta tidak mengganggu
pelaksanaan pembangunan infrastruktur di
Indonesdan tetap dilaksanakan sebagai bagian dari
penanganan dampak sosial dan ekonomi dari COVID-19.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS

1.3 Pekerjaan ini meliputi, mendatangkan dan melengkapi semua


bahan-bahan, menyediakan tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan serta membuat segala pekerjaan persiapan
dan tambahan untuk kesempurnaan pelaksanaan dan
kemudian menyerahkan pekerjaan dalam keadaan selesai dan
sempurna.
Dalam pelaksaan pekerjaan ini harus dilaksanakan
berdasarkan kepada Bestek dan Gambar-gambar detail,
peraturan-peraturan dan syarat-syarat, daftar penjelasan
(Anwijzing ) serta ketentuan dan keputusan Direksi yang
dibuat secara tertulis.

2 UKURAN – Semua ukuran-ukuran harus sesuai dengan yang


2.1
UKURAN tercantum pada Gambar Bestek dan Gambar-gambar
FEIL detail serta yang dinyatakan dalam Bestek ini.

Untuk letak Feil ± 0.00 ditentukan dari As


2.2
B a d a n Jalan yang di posisi paling tinggi pada ujung
batas bangunan ke permukaan lantai setinggi ± 15 cm .
Atau kalau ada perubahan ditetapkan oleh Direksi,
Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas ditempat
pekerjaan dan kemudian akan ditetapkan sebagai
permukaan lantai.
2.3
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pengukuran
( Uizetten ) menjadi tanggungan Pemborong.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS
3 PEKERJAAN 3.1 Lingkup Pekerjaan
PERSIAPAN 1. Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
• Pada Pelaksanasaan Pekerjaan ini harus
memperhatikan aspek dari keselamatan Kerja dengan
memperhatikan Standar K3 ( Kesehatan Keselamatan
Kerja ) yang berlaku , dengan menggunakan Alat
Pelindung Diri di tempat kerja.
• Alat Pelindung diri yang di gunakan pada
pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
- Helem Keselamatan
- Sabuk dan tali keselamatan
- Sepatu Boot
- Sepatu Pelindung
- Masker
- Kacamata Pengaman
- Sarung Tangan
- Pelindung Wajah
• K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan
kerja yang aman, sehat dengan memelihara kesehatan
dan keselamatan, keamanan dan keselamatan tenaga
kerja di dalam pelaksanaan untuk dapat mencegah
atau mengurangi terjadinya kecelakaan akibat kerja
ditempat kerja, dan pada akhirnya dapat
meningkatkan system efisiensi dan produktifitas
kerja.
• Pekerjaan Pe m bongka ra n da n pembersihan
sebelum pelaksanaan. Pekerjaan p enentuan Peil ±
0.00 ditentukan dari As Jalan Raya yang di posisi
paling tinggi pada ujung batas bangunan ke
permukaan lantai yang akan di rehabititasai Sehingga
dapat mencapai ketinggian setinggi ± 40 cm dari
Permukaan Jalan Raya, pembuatan direksi keet
dan barak kerja serta pekerjaan perbaikan
kembali dan atau seperti tercantum dalam G ambar
Kerja .Fasilitas tersebut tidak boleh dibongkar
tanpa seijin Konsultan Pengawas . Pelaksana harus
mengamankan/ melindungi hasil pekerjaan
sebelumnya maupun yang sedang berjalan,
bahan/ komponen yang dipertahankan agar tidak
rusa k a tau cacat.
o Pekerjaan Penentuan Patok Dasar atau Peil
P 0.00.
▪ Untuk bangunan peil 0.00 Pada Posisi
As Jalan Sehingga kondisi Bangunan di
timbun dengan tanah setinggi 60 cm dari
p eil 0.00 kond isi Lantai eksisting
• Tinggi sisi atas papan patok ukur harus
sama dengan lainnya , dan atau rata water
pass, kecuali dikehendaki lain oleh
Ko nsultan Penga was.
▪ Setelah selesai pemasangan Papan Patok
Ukur, Pelaksana harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas/ Perencana untuk
m end aGedung
Rehabilitasi p a t pKantor
ersetujua
Cabangn.Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

o Pekerjaan Bouwplank
▪ Semua bouwplank menggunakan
kayu kls II terentang diserut rata
dan terpasang waterpas dengan peil ±
0,00 setiap jarak 2 meter papan
bouwplank di perkuat dengan patok
kayu berukuran 5/ 7 c m. pada papan
bouwplank dicatat sumbu -sumbu
dinding dengan cat yang tidak luntur
oleh pengaruh iklim a tau diberi tand a
-tand a ya ng jela s.
▪ Jarak papan bouwplank minimal 2 m
dari garis bangunan terluar untuk
m encegah kelongsoran terhadap
galian tanah pondasi (kecuali pada
bangunan yang berhimpit dengan batas
lahan a tau disesuaikan d engan kondisi
setem p a t).
▪ Setelah pekerjaan papan bouwplank
selesai, pelaksana wajib memintakan
pemeriksaan dan persetujuan tertulis
d a ri pengawas.

2. Pembongkaran
a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang
mencukupi, tepat guna dan aman. Pengawasan
agar dilakukan tehadap timbulnya debu, suara
dan getaran yang mempengaruhi lingkungan
sekitar/ sekeliling nya .
b. Ag a r diusahakan alat-alat atau cara-c ara penga
manan, baik untuk bangunannya yang tidak
dibongkar atau kesiapan-kesiap a n p ekerja a nnya.
c. Segala kerusakan yang terjadi menjadi tanggung
jawab pelaksana pembongkara n.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera
d ibuang d a ri lo ka si p ekerjaa n (proyek).
e. Pembongkaran mulai dari diding, kolom , atap dan lain
- lain di sesuaikan dengan gambar dan atas petunjuk
Konsultan Pengawas.
f. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh
(seperti lampu, Pintu Kayu dll) dan dapat
digunakan kembali, disimpan dan diserahkan
kepada Pemberi Tugas dengan diketahui oleh
Konsultan Pengawas dengan disertai daftar / list
item bara ng- b ara ng terseb ut.
tuk Direksi Keet, Gudang dan Bangsal Kerja
Rangka kayu, Rehabilitasi
dinding papan dan atap
Gedung Kantor seng
Cabang DinasBJLS
Dikmen Wilayah V
18. Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
P 2. Untuk penampungan air disiapkan drum
SPESIFIKASI TEKNIS

Pedoman Pelaksanaan

1. Pembuatan papan nama proyek


Membuat papan nama proyek dari papan dilapis
dengan ukuran 200 x 100 cm. Didirikan
tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240
cm. Diletakkan pada tempat yang mudah
dilihat umum. Papan nama proyek memuat :
- Nama proyek
- Pemilik proyek
- Lokasi proyek
- Jumlah biaya (kontrak)
- Nama Konsultan Perencana
- Nama Konsultan Pengawas
- Nama Pelaksana (Kontraktor)
- Proyek dimulai tanggal, bulan, tahun.
Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus
melakukan Pembersihan, pengukuran dari
existing yang ada dan membuat patok-patok
dan pemasangan bowplank.

2. Membuat Gudang, bangsal kerja, dan Direksi Keet


1. Ukuran luas kantor pemborong dan los kerja
serta tempat simpan bahan bakar, disesuai
dengan kebutuhan pemborong dengan tidak
mengabaikan keamanan dan kebersihan dan
bahaya kebakaran, serta memperhatikan tempat
yang tersedia sehingga tidak mengganggu
kelancaran kerja dan arus lalu lintas, harus
disediakan 3 buah penyemprot api
(extinghuizer) 20 kgs/cm2, 1 (satu)
dipemborong, 1 (satu) diletakkan di kantor
direksi lapangan, 1 (satu) diletakkan di
daerah yang strategis di los kerja.
2. Khusus untuk simpan bahan-bahan seperti
pasir, kerikil harus dibuatkan kotak simpan
dipagar dengan dinding papan, sehingga
masing-masing bahan tidak tercampur dengan
bahan lainnya.
3. Pemborong tidak diperkenankan :
1. Menyimpan alat-alat, bahan bangunan diluar
pagar proyek, walaupun untuk sementara.
2. Menyimpan bahan-bahan yang ditolak
direksi lapangan karena tidak memenuhi
syarat.
4. Pembongkaran Parkir Existing
Sebelum kontaktor membongkar Parkir lama,
kontraktor harus memperhatikan keselamatan
orang yang berada dilokasi proyek, dan instalasi
listrik, dan lain-lain harus diputus terlebih
dahulu. Bangunan yang akan dibongkar harus
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

sesuai dengan gambar kerja.

5. Pengadaan listrik dan air untuk pelaksanaan


pekerjaan
1. Air untuk bekerja harus disediakan
pemborong dengan membuat sumur pompa
ditapak proyek atau air PAM, air harus bersih.
bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia
lainnya dengan dibuktikan dengan
pemeriksaan laboratorium.
2. Reservoir/bak air untuk kerja berukuran
minimum 4 m3 dan senantiasa terisi penuh.
3. Listrik untuk bekerja harus disediakan
pemborong ,penggunaan diesel untuk
pembangunan sementara atas persetujuan
direksi lapangan.

3.4 Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan
pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta
telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan

3.5 Kecelakaan dan Kesehatan


• Kecelakaan-kecelakaan yang timbul selama
pekerjaan berlangsung menjadi beban Kontraktor.
• Sehubungan dengan pasal ini, Kontraktor diwajibkan
menyediakan kotak P3K terisi menurut kebutuhan,
lengkap dengan seorang Petugas yang telah terlatih
dalam soal –soal mengenai pertolongan pertama.
• Terhadap kecelakaan – kecelakaan yang timbul
akibat bencana alam, segala perongkosannya menjadi
beban Kontraktor.
• Kebakaran-kebakaran yang timbul adalah tanggung
jawab Kontraktor.
• Sehubungan dengan butir –butir diatas pada Kontraktor
diwajibkan menyediakan alat pemadam kebakaran jenis
ABC (segala jenis api), pasir dalam bak kayu, galah –
galah secukupnya serta pemeliharaannya.
• Kontraktor diwajibkan memperhatikan kesehatan
karyawan-karyawannya.
• Sejauh tidak disebutkan dalam Spesifikasi Teknis ini
maka Kontraktor harus mengikuti semua ketentuan
umum lainnya yang dikeluarkan oleh Jawatan
/Instansi Pemerintah C.Q. Undang– undang
Kesehatan Kerja dan lain sebagainya termasuk semua
perubahan – perubahan yang hingga kini tetap berlaku.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

4 PEKERJAAN 4.1 Lingkup Pekerjaan


TANAH DAN Yang termasuk dalam pekerjaan tanah :
GALIAN 1. Penimbunan dengan tanah urug
2. Pematokan
3. Pembersihan
4. Galian tanah termasuk galian saluran
5. Urugan tanah

4.2 Penimbunan dengan tanah urug


a. Sebelum dilakukan penimbunan tanah urug,
harus dilakukan pengukuran untuk ambil 0
lantai dari as jalan.
b. Penimbunan tanah urug Setinggi 60 cm harus
dipadatkan setiap ketebalan 20 cm.
c. Tanah yang di timbun harus padat dan datar

Pematokan
a. Sebelum bagian pekerjaan lainnya dimulai,
4.3
Kontraktor melakukan pematokan untuk
menetapkan AS dan Peil rencana serta batas.
b. Dalam pematokan ini, Kontraktor harus
memperhatikan titik-titik referensi/Bench Mark
yang ada.
c. Pematokan dilakukan oleh Kontraktor
kemudian diperiksa kembali bersama oleh
Kontraktor dan Direksi.
d. Patok-patok tersebut dari kayu bulat diameter 8
cm dan panjang 60 cm ditancapkan sedalam 50
cm dan bagian yang muncul diatas permukaan
tanah setinggi 10 cm.
e. Patok dari titik-titik yang akan terganggu oleh
pekerjaan, harus dibuat patok-patok referensi
pada tempat yang aman dan mudah terlihat.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

f. Patok referensi tersebut ditempel papan yang


berisikan tulisan/penjelasan mengenai posisi
dan peil rencana dari titik yang bersangkutan.
g. Bila Direksi meragukan hasil pekerjaan yang
telah ada, Direksi berhak melakukan
pengukuran pemeriksaan ulang.

4.4 Pembersihan
a. Bagian taman yang terkena bangunan dibongkar,
batang-batang pohon, akar-akar dan sebagainya
harus dibongkar pada kedalaman sekurang-
kurangnya 50 cm di permukaan tanah asli atau
permukaan akhir/final grade (ditentukan oleh
permukaan yang lebih rendah) dan bersama-sama
dengan seluruh sampah dalam segala bentuknya,
harus dibuang pada tempat yang tidak tampak dari
tempat pekerjaan/akan ditetapkan oleh Direksi.
b. Pohon-pohon yang ditebang, tidak
diperkenankan jatuh pada tanah milik
perorangan tanpa izin khusus dari pemiliknya
dan Kontraktor atas tanggungjawabnya
menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau
membiarkan di tempat semula, asal ada
persetujuan tertulis dari pemiliknya.
c. Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi
pada saat pembersihan, harus diperbaiki oleh
Kontraktor atas tanggung jawabnya sendiri.
d. Dalam hal akan dilakukan pembakaran,
Kontraktor harus memberitahukan kepada
pemilik-pemilik tanah yang berbatasan dengan
pekerjaan, paling kurang 48 jam tentang
maksudnya akan melakukan pembakaran.
e. Kontraktor harus selalu bertindak sesuai dengan
peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku
mengenai pembakaran di tempat terbuka.
f. Pada pelaksanaan pembersihan, kontraktor
harus berhati-hati untuk tidak mengganggu
setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atas
tanda-tanda lainnya.
g. Pekerjaan pematikan dianggap selesai apabila
hasilnya sudah diketahui dan disetujui oleh
Direksi.
4.5 Galian
a. Pekerjaan galian dilakukan pada daerah galian
sebagai yang tercantum dalam gambar rencana.
b. Kedalaman penggalian harus sesuai dengan
ketinggian rencana yang tertera pada gambar
rencana dan digali dengan lebar dan kedalaman
sesuai gambar rencana.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

c. Tanah dan batuan hasil galian yang memenuhi


persyaratan material untuk urugan, dipakai
untuk pekerjaan urugan.
d. Tanah hasil galian yang tidak dipakai/terpakai
untuk urugan dibuang ke tempat yang akan
ditetapkan oleh Direksi.

4.6 Urugan
a. Material untuk urugan, harus material yang
sesuai untuk itu dan disetujui Direksi. Galian
tambahan hanya boleh dikerjakan bila tidak ada
material yang cukup baik untuk memenuhi
kebutuhan seluruh pengurugan.
b. Material yang dalam keadaan basah, dimana
kalau dalam keadaan kering dinyatakan dapat
dipakai, harus dikeringkan lebih dahulu
sebelum digunakan untuk timbunan.
c. Bila Direksi menghendaki, Kontraktor harus
menggali tanah atau material tanah yang
kurang baik mutunya sampai kedalaman yang
dianggap cukup oleh Direksi.
d. Pada daerah-daerah basah/ tergenang air/rawa,
Kontraktor harus membuat saluran-saluran
pembuangan sementara atau memompa air
untuk mengeringkan daerah tersebut. Lapisan
lumpur yang ada harus dibuang ke tempat yang
akan ditunjuk oleh Direksi sebelum pengurugan
kembali.
e. Sebelum pekerjaan pengurugan dimulai, pada
daerah di dalam Bangunan Gedung
Kantor dibersihkan dari Kotoran sisa
Pembongkaran Bangunan , Kontraktor harus
mengerjakan pengisian semua timbunan
dalam bangunan setinggi Kurang Lebih 60
Cm, menggunakan material yang baik sesuai
dengan petunjuk Direksi dan harus segera
dilakukan perataan dan pemadatan pada
permukaan tanah tersebut.
f. Penghamparan material urugan dapat dimulai
setelah ada persetujuan Direksi.
g. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan
setiap lapisan harus dipadatkan sampai
mancapai kepadatan yang disyaratkan. Lapisan
dari material lepas selain dari material batu-
batuan, tebal tiap lapisannya tidak boleh lebih
dari 20 cm, kecuali kalau tersedia alat pemadat
(Compaction Equipment) yang dapat
memadatkan lebih dari 20 cm sampai mencapai

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

kepadatan yang merata untuk seluruh tebalnya.


Setelah kadar air diatur agar dapat dicapai
kepadatan yang maksimum, material lepas
harus segera dipadatkan sehingga mencapai
kepadatan yang disyaratkan.
h. Sebelum dimulai pekerjaan pemadatan yang
sesungguhnya, Kontraktor harus melakukan
percobaan pemadatan atas petunjuk Direksi,
pada pada di dalam bangunan , dengan alat-alat
dan material seperti yang sama yang akan
digunakan pada pekerjaan pemadatan yang
sesungguhnya. Tujuan dari percobaan ini adalah
untuk menentukan kadar air optimum yang
akan dipakai dan hubungan kepadatan yang
dapat dicapai untuk rencana material urugan
tertentu.
i. Kepadatan yang harus dicapai untuk konstruksi
urugan adalah sebagai berikut :
k. Material urugan yang tidak mengandung kadar
air yang cukup untuk dapat mencapai kepadatan
yang dikehendaki, harus disiram dengan air
sampai merata (homogen). Material urugan
yang mempunyai kadar air lebih tinggi
dari seharusnya tidak boleh dipadatkan
sebelum cukup di keringkan dan disetujui
oleh Direksi untuk dipakai. Pekerjaan
pemadatan tanah urugan tadi harus dilakukan
pada kadar air optimum sesuai dengan sifat
alat-alat pemadatanyang tersedia.
l. Apabila Direksi meragukan hasil pemadatan,
maka Kontraktor wajib membuktikan hasil
pemadatan lapis per lapis dengan test langsung
di lapangan dan dilaboratorium atas biaya
Kontraktor.
m.Laboratorium yang dipakai adalah laboratorium
mekanika tanah yang mempunyai izin usaha
dan izin operasi resmi pada bidangnya.
n. Semua hasil pekerjaan akan dicek kembali.
o. Pekerjaan pengurugan dianggap selesai setelah
mendapat persetujuan dari Direksi.

4.7 Pekerjaan Untuk Pondasi


a. Galian tanah pondasi harus sesuai dengan
gambar pelaksanaan, baik kedalaman, lebar
maupun tingginya.
b. Dalam hal kondisi tanah mengandung lumpur
atau humus yang cukup dalam, maka jenis
tanah tersebut harus dibuang/dibongkar dan
diadakan perbaikan struktur tanah pondasi.
c. Apabila kedalaman galian pondasi sudah

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

tercapai, kondisi tanah masih diragukan,


Pemborong wajib melaporkan kepada
PENGAWAS/Pemberi Tugas.

5 PEKERJAAN 5.1 Lingkup Pekerjaan


PONDASI Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
1. Pondasi pasangan batu kali/batu belah
2. pondasi plat setempat beton bertulang.

5.2 Persyaratan Bahan


1. Untuk pekerjaan batu kali/belah digunakan Batu
kali/belah yang berukuran maksimum 10 cm – 15
cm, berwarna abu-abu hitam dan tidak berpori.
2. Untuk pondasi plat beton bertulang digunakan
bahan yang memenuhi persyaratan yang
diuraikan dalam pasal beton bertulang

5.3 Pedoman Pelaksanaan

Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan


pengukuran- pengukuran untuk as-as pondasi sesuai
dengan gambar konstruksi. Setiap pertahapan
pekerjaan Pondasi ini kontraktor harus membuat
Shop Drawing dan persetujuan Direksi/Pengawas
Lapangan.
Pemborong wajib melaporkan kepada Direksi bila
ada perbedaan gambar konstruksi dengan gambar
arsitektur atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang


setebal ±10 cm dan dipadatkan.

1. Pondasi pasangan batu kali/batu belah


Sebagai lantai kerja untuk pasangan pondasi ini
dipasang aanstampang, terdiri dari batu kali dan
pasir pasang (pasangan batu kosong). Lapisan ini
juga harus dipadatkan, dengan menyiram air
diatasnya, sehingga pasir akan mengisi
rongga-rongga batu kali tersebut. Diatasnya
dipasang Pondasi batu kali/belah dipasang dengan
perekat 1 Pc : 4 Ps. Dibagian samping dirapikan
(diplester) Pondasi batu bata dipasang dengan
perekat 1 Pc : 4 Ps dan pada bagian sisi diplester
kasar/brappen.
2. Pondasi Batu Merah
a. Bata merah yang dipergunakan harus
berkualitas baik, terbuat dari tanah liat,
berukuran sama, pembakarannya matang dan
merata, mempunyai rusuk-rusuk yang tajam
dan siku.
b. Pemasangan ini hanya dilaksanakan untuk :
- Pondasi rabat beton
- Pondasi saluran air
- Bak-bak kontrol
- Perletakan kloset dan bak-bak mandi
- Dan lain-lain yang dinyatakan dan gambar
c. Pondasi batamerah yang terletak pada tanah
urugan, harus didasari lapisan pasir padat
setebal 5 cm, sedang tanah urugan
dibawahnya harus sudah mengalami proses
stabilitasasi.
d. Adukan pasir yang dipakai adalah minimum
dengan komposisi 1 pc : 4 psr, kecuali untuk
pondasi kedap air dengan komposisi
transraam 1 pc : 2 psr.
3. Pondasi Plat Setempat.
Setelah pasir urug diberi lantai kerja dengan
adukan 1 PC : 3 PS : 5 KR dibuat sesuai dengan
gambar detail pondasi Plat Setempat. Kemudian
dilanjut dengan pemasangan pondasi plat
setempat beton bertulang dengan mengunakan
mutu beton K-250 bentuk dan pembesian sesuai
dengan gambar dan petunjuk pengawas.

Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan
pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta
telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

6 PEKERJAAN 6.1 Struktur Bawah


BETON 1. Lingkup Pekerjaan
BERTULANG Yang termasuk dalam pekerjaan struktur bawah :
- Sloof Beton Bertulang
- Pengecoran diatas Sloof / Trasram

2. Syarat-syarat umum
- Mutu beton yang dipakai K-250 dan baja
tulangan yang dipakai BJTD 320 MPa dan
BJTP 240 MPa untuk pekerjaan sloof, seperti
dijelaskan pada pasal mengenai pekerjaan
beton.
- Untuk Pengecoran di atas Sloof Setinggi 40 cm
Menggunakan Mutu Beton yang di Pakai
K – 175 .
- Bekisting harus dipasang dengan kuat dan
tepat pada posisi sesuai dengan gambar
rencana. Dibawah beton sloof harus dibuat
lantai kerja dari beton tumbuk tebal 5 cm.
- Stek-stek kolom, harus distek setepat-tepatnya
sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
- Harus diperhatikan sebelum memasang
bekisting dan tulangan sloof, pipa-pipa
pembuangan air-kotor dan supply air bersih
yang lewat dibawah sloof harus sudah
6.2 terpasang pada posisi yang tepat.

Pekerjaan Struktur Atas


1. Lingkup pekerjaan
Meliputi pembuatan kerangka bangunan dari beton
bertulang dari dasar lantai sampai dengan atap
termasuk segala bagian strukturnya, yang terdiri
dari Kolom-kolom, balok-balok, pelat-pelat lantai
dengan struktur beton, sirip-sirip beton, dak-dak
beton, tangga beton serta konstruksi beton lainnya
seperti yang tertera dalam gambar.
Termasuk dalam pekerjaan ini pada :
Pengecoran setinggi 40 cm dan di plester trasram
kedap air ,Penyediaan dan pemasangan bahan
lapisan kedap air pada daerah basah, serta
penyediaan dan pemasangan talang-talang air
dari pipa PVC berikut klem-klemnya.

2. Bahan dan syarat pelaksanaannya


- Beton yang dipergunakan untuk seluruh
struktur bangunan ini harus mempunyai mutu
karakteristik minimal K-250 menurut PBI-
1971. dan kolom praktis,sloof,balok latai dan
ring balok menggunakan K.250
- Baja yang dipergunakan untuk seluruh struktur
bangunan ini harus mempunyai mutu baja
minimal BJTP 240 MPa dan BJTD 320 MPa.
- Bahan-bahan lainnya dan syarat-syarat
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

pelaksanaannya sama dengan syarat-syarat


seperti dijelaskan pada Pasal-Pasal RKS ini.

3. Bahan Beton dan Syarat-syarat


pelaksanaannya
A. Bahan-bahan
1. Semen Portland (PC)
1. Persyaratan
- Digunakan Portland Cement Tipe I
menurut NI - 8 tahun 1972 dan
memenuhi S - 400 menurut Standar
Cement Portland yang digariskan oleh
Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun
1972).
- Semen yang telah mengeras sebagian
maupun seluruhnya dalam satu zak
semen, tidak diperkenankan
pemakaiannnya sebagai bahan
campuran.
- Penyimpanan harus sedemikian rupa
sehingga terhindar dari tempat yang
lembab agar semen tidak cepat
mengeras. Tempat penyimpanan
semen harus ditinggikan 30 cm dan
tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap
semen baru yang masuk harus
dipisahkan dari semen yang telah ada
agar pemakaian semen dapat
dilakukan menurut urutan pengiriman.

2. Penyimpanan
Semen harus disimpan dalam gudang
yang kedap air dan berventilasi baik,
diatas lantai 30 cm. Kantong-kantong
berisi semen tidak boleh ditumpuk lebih
dari 10 lapis, atau ditumpuk langsung
diatas lantai. Penyimpanan semen harus
selalu terpisah untuk setiap pengiriman.

3. Pemeriksaan
- Kantraktor harus memberitahukan
kepada Konsultan Pengawas kapan
dan dimana semen itu dihasilkan.
Konsultan Pengawas mengadakan
pemeriksaan di tempat penimbunan
dan mengambil contoh-contoh semen
timbunan tersebut untuk keperluan
pemeriksaan di Laboratorium, jika
kualitasnya diragukan. Semen yang

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

dinyatakan afkir oleh Konsultan


Pengawas, tidak boleh dipergunakan
dan harus disingkir keluar proyek.
Apabila Kontraktor masih
mempergunakan semen yang diafkir
tersebut untuk pekerjaan beton maka
kepada Kontraktor dapat
diperintahkan untuk membongkar
beton tersebut dan harus
menggantinya dengan semen yang
disetujui atas biaya Kontraktor.
- Untuk mencegah semen dalam zak
disimpan terlalu lama sesudah
penerimaan, kontraktor hendaknya
memakai semen menurut urutan
kronologis yang diterima dalam
gudang penyimpanan.

2. Agregat (Pasir, kerikil atau batu pecah)


- Kerikil yang digunakan harus bersih dan
bermutu baik, serta mempunyai gradasi
dan kekerasan sesuai yang disyaratkan
dalam PBI 1971.
- Untuk Beton mutu fc’= 19.3 Mpa (K-
225), fc’= 21.7 Mpa (K-250) dan fc’=
26.04 Mpa (K-300) mengunakan material
kerikil beton batu pecah (Split)
- Penumpukan material kerikil dengan pasir
harus dipisahkan agar kedua jenis material
tersebut tidak tercampur untuk menjamin
adukan beton dengan komposisi material
yang tepat.
- Untuk bahan agregat (halus dan kasar)
dapat dipakai agregat alami atau buatan
asal memenuhi syarat menurut PBI-1971
- Bila dianggap perlu, dapat dilakukan
pengujian butiran dengan memperhatikan
persyaratan PUBI-1982.
- Agregat halus harus bersih, keras dan
berbutir tajam, bebas dari lumpur,
gumpalan tanah/lumpur, bahan organik
lainnya yang dapat mengurangi atau
merusakkan mutu beton.
- Agregat kasar harus bersih dan bebas dari
bagian-bagian yang halus, mudah pecah,
keropos, tipis atau panjang-panjang, bebas
dari bahan-bahan organik atau dari
substansi yang merusak.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

3. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak
mengandung minyak, asam alkali, garam,
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton atau baja tulangan.
Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih
yang dapat diminum.

4. Besi beton.
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak
dengan mutu
- U - 32 tegangan Leleh karakteristik
minimum 3200 kg/cm2).
Untuk Besi Diameter 12 mm (Besi
Polos ) (BJTD)
- U - 24 tegangan Leleh karakteristik
minimum 2400 kg/cm2).
Untuk besi Diameter 8 mm s/d Diameter
19 mm (Besi Polos) (BJTD)

Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari


kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan
lainnya.
Besi beton harus disimpan dengan tidak
menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan
diudara terbuka dalam jangka waktu panjang.
Membengkok dan meluruskan tulangan harus
dilakukan dalam keadaan batang dingin.
Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan
sesuai gambar dan harus diminta persetujuan
Direksi terlebih dahulu.
Jika pemborong tidak berhasil memperoleh
diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan
dalam gambar, maka dapat dilakukan
penukaran dengan diameter yang terdekat
dengan catatan :
- Harus ada persetujuan Direksi
- Jumlah besi persatuan panjang atau
jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh
kurang dari yang tertera dalam gambar
(dalam hal ini yang dimaksud adalah
jumlah luas). Biaya tambahan yang
diakibatkan oleh penukaran diameter besi
menjadi tanggung jawab pemborong.

5. Bahan campuran tambahan (additive)


1. Pemakaian bahan tambahan kimiawi
(concrete admixture), kecuali yang
disebutkan tegas di dalam RKS dan
gambar harus mendapat izin tertulis dari

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

Konsultan Pengawas. Untuk itu


kontraktor Diharuskan mengajukan
permohonan tertulis dengan menyertakan
analisa kimiawinya dan bukti pemakaian
di Indonesia selama 5 tahun terakhir.
Bahan campuran tambahan beton yang
dipakai harus sesuai dengan iklim tropis
dan memenuhi persyaratan ASTM C-494
jenis B dan D sekaligus sebagai
pengurang air adukan dan penunda
pengerasan awal.
2. Penggunaan additive harus sesuai dengan
petunjuk dari pabrik. Pemakaian additive
ini tidak boleh menyebabkan
dikuranginya volume semen dalam
adukan.
3. Bahan tambahan yang mempercepat
pengerasan awal sama sekali tidak boleh
dipakai, sedangkan untuk beton kedap air
dibawah tanah tidak boleh
mempergunakan waterproofer yang
mengandung garam.

6. Bekisting, Cetakan atau Acuan


1. Bahan bekisting dapat dibuat dari papan
kayu kelas III yang cukup kering dengan
tebal minumum 3 cm atau multiplek tebal
18 mm, diperkuat dengan rangka-rangka
penyangga, penyokong dll, sehingga
mampu mendukung beton sampai selesai
proses ikatan beton. Bekisting harus
mampu pula untuk menahan getaran-
getaran vibrator dan kejutan gaya-gaya
lain tanpa berubah bentuk.
2. Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai
dengan gambar dan sama disemua tempat
untuk bentuk dan ukuran yang
dikehendaki sama.
3. Steiger cetakan beton harus dari kayu
dolken diameter 8 cm atau pipa-pipa baja
dan tidak diperkenankan mempergunakan
bamboo

7. Selimut beton
Penepatan besi beton didalam cetakan tidak
boleh menyinggung dinding atau dasar
cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap
untuk setiap bagian-bagian konstruksi,
apabila tidak ditentukan didalam gambar

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

rencana, maka tebal selimut beton untuk satu


sisi pada masing-masing konstruksi adalah
sebagai berikut :
- Kepala tiang (poer)
- Balok sloof 4 cm
- Balok 3 cm
- Kolom 4 cm
- Pelat beton 1,5 cm

8. Mutu beton
Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan
struktur adalah, fc’ = 21,7 Mpa dan untuk
beton praktis dipakai Beton Mutu fc’ = 21,7
Mpa (K-250). Sebelum dilaksanakanya
pekerjaan beton harus ada perhitungan mix
disain untuk komposisi campuran Mutu beton
yang akan dipakai sebagai pedoman untuk
pekerjaan beton tersebut.

9. Dan lai-lain
Pada Bagian beton yang ada pekerjaan
lanjutannya harus dibuatkan stek besi
sepanjang 1m’ atau menurut petunjuk direksi
(pengawas Lapangan)

B. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Shop drawing : Perhitungan Konstruksi
Sebelum melaksanakan pekerjaan beton,
Kontraktor diharuskan :
- Membuat shop drawings untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas.
- Memeriksa gambar yang dibuat oleh
Konsultan Perencana, jika terdapat
kesalahan yang membahayakan,
kontraktor harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas yang selanjutnya
akan meneruskan kepada Konsultan
Perencana. Sebelum ada kepastian
mengenai kebenaran gambar tersebut,
Kontraktor tidak diijinkan melaksanakan
bagian pekerjaan tersebut.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

2.
Campuran beton
1. Dibuat dengan perbandingan volume sbb :
Campuran Penggunaan
B 1:1 Untuk semua beton bertulang kedap
1 air spt. plat atap, luifel dan bak-bak
air.
B 1:2:3 Untuk semua beton bertulang spt.
2 Sloof, pondasi, beton per, plat lantai,
kolom balok-balok, dll.
B 1:3:5 Untuk semua beton tak bertulang,
3 rabat, neut, beton angker dan batu
tepi.

2. Beton harus dibentuk daricampuran


semen Portland, pasir beton, kerikil dan
air seperti ditentukan sebelumnya dengan
perbandingan yang serasi dan diolah
sebaik-baiknya sampai pada kekentalan
yang tepat.
3. Penakaran semen dan agregat (halus dan
kasar), harus dengan kotak-kotak takaran
yang sama volumenya. Banyaknya air
untuk campuran beton ditentukan
sedemikian rupa, sehingga mudah
dikerjakan sesuai penggunaanya dan akan
menghasilkan kepadatan beton yang tepat,
kekedapan serta kekuatan yang
dikehendaki.
4. Semua pengadukan jenis beton harus
menggunakan mesin pengaduk (beton
molen) yang berkapasitas tidak kurang
dari 350 liter. Pengaduk harus rata,
sehingga warna dan kekentalannya sama
setiap kali membuat adukan.

3. Penulangan
1. Baja tulangan sebelum dipasang harus
dibersihkan dari kotoran, karat lepas,
serpih-serpih, minyak gemuk atau lapisan
lainnya yang akan merusak atau
mengurangi daya lekat pada beton.
2. Baja tulangan harus dipotong dan
dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera dalam
gambar. Baja tulangan tidak boleh
diluruskan atau dibengkokkan kembali
dengan cara yang dapat merusak
bahannya.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

3. Baja tulangan harus dipasang pada posisi


yang tepat sesuai gambar rencana. Harus
diusahakan, agar posisinya tidak berubah
atau bergeser pada saat beton dipadatkan.
4. Pada umumnya pengujian untuk besi
tulangan dilakukan sesuai PBI-1971 yaitu
mempunyai kekuatan leleh minimum
3600 kg/cm2. Jika besi tulangan tersebut
tidak memenuhi ketentuan yang
disyaratkan, maka kelompok yang tidak
memenuhi syarat tersebut harus
disingkirkan dan tidak boleh digunakan.

4. Pengecoran
1. Sebelum dilakukan pengecoran,
kontraktor harus mempersiapkan dengan
sebaik-baiknya segala sesuatu yang
berhubungan dengan pengecoran antara
lain ; Meneliti kembali tulangan yang
telah dikerjakan dan menyesuaikannya
dengan gambar apabila terdapat
kesalahan. Tulangan yang bengkok,
ikatan-ikatan yang lepas atau berobah
posisinya harus dibetulkan. Meneliti
semua instalasi yang akan tertanam dalam
beton, apakah sudah tertanam dengan
baik. Memberitahukan dahulukepada
konsultan Pengawas tentang pengecoran
yang akan dilakukan. Jika tidak ada
pemberitahuan tertulis atau persiapan
pengecoran tidak disetujui, maka
kontraktor dapat diperintahkan untuk
menyingkirkan beton yang akan dicorkan
tersebut.
2. Beton harus dicorkan sedekat-dekatnya ke
tujuan. Untuk pengecoran suatu unit atau
bagian pekerjaan harus dilanjutkan tanpa
berhenti, dan tidak boleh terputus tanpa
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
3. Pengecoran harus diselesaikan sebelum
adukan mulai mengental yang dalam
keadaan normal biasanya dalam waktu 30
menit. Tidak diijinkan mengecor pada
waktu hujan turun, kecuali jika Kontraktor
mengambil tindakan yang bisa mencegah
kerusakan beton dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
4. Adukan beton harus dipadatkan secara
seksama, dengan menggunakan alat

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

penggetar. Penggetaran harus dimulai


pada saat adukan dituangkan dan
dilanjutkan sampai adukan berikutnya.
5. Untuk melindungi beton yang baru dicor
dari cahaya matahari, hujan atau angin
sampai beton tersebut mengeras dengan
baik dan untuk mencegah pengeringan
yang terlalu cepat, harus dilakukan
perawatan beton sbb :
- Semua cetakan yang sudah diisi
adukan beton, dibasahi sampai cetakan
tersebut dibongkar.
- Membasahi selama 14 hari terus
menerus segera sesudah permukaan
beton cukup keras.

5. Angkutan Beton
1. Cara dan alat-alat yang digunakan untuk
mengangkut beton harus sedemikian rupa
sehingga beton dengan komposisi dan
kekentalan yang diinginkan dapat dibawa
ke tempat pekerjaan, tanpa adanya
kehilangan bahan yang bisa menyebabkan
perobahan nilai slump.
2. Dalam hal ini, beton yang akan dicor
harus diusahakan agar pengangkutan
ketempat pengecoran sependek mungkin,
sehingga pada waktu pengecoran tidak
mengakibatkan pemisahan antara kerikil
dan spesinya.
3. Beton lift digunakan untuk angkutan
vertikal, sedang untuk alat angkut
horizontal bisa menggunakan kereta
dorong. Tidak diizinkan menggunakan
ember-ember secara beranting.

6. Pengujian Beton
1. Semua pengujian beton harus sesuai
dengan PBI – 1971.
Kekuatan tekan dari beton ditetapkan
konsultan Pengawas dengan silinder
berukuran 15 x 30 cm atau kubus
berukuran 15 x 15 cm.
2. Kontraktor harus menyediakan fasilitas
guna keperluan guna pengujian yang
representative, frekwensi pengujian
ditetapkan konsultan Pengawas
berdasarkan tingkat pengecoran dan
struktur.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

3. Meskipun hasil pengujian kubus- kubus


beton seperti diuraikan diatas memuaskan,
konsultan Pengawas berhak menolak
konstruksi beton yang cacat seperti
berikut :
- Konstruksi beton yang sangat keropos.
- Bentuk dan posisi beton tidak sesuai
dengan yang tidak ditunjukkan dalam
gambar.
- Konstruksi yang tidak tegak lurus atau
rata, seperti yang direncanakan.
4. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut
slump) tidak boleh kurang dari 8 cm dan
tidak melampaui 12 cm.

7. Lobang-Lobang, Klos-klos dan angker


dinding
1. Kontraktor harus menentukan letak
lobang-lobang, klos-klos angker dinding
dan sebagainya yang diperlukan untuk
memasang rangka-rangka pekerjaan kayu
atau pipa-pipa air, listrik dan sebagainya.
2. Pada sambungan dari kolom beton dengan
pasangan dinding harus diberi angker dari
baja lunak diameter 10 mm sepanjang 40
cm dan dibengkokkan ujung yang satu
dimasukkan ke dalam beton sedang
sisanya dimasukkkan ke dalam pasangan
dinding tembok. Angker tersebut dipasang
setiap jarak 75 cm.

8. Pembuatan dan pembongkaran cetakan


1. Cetakan harus dibuat rapi, kuat dan kaku,
sehingga setelah dibongkar menghasilkan
bidang yang rata dan hanya memerlukan
sedikit penghalusan. Celah-celah harus
rapat sehingga air adukan tidak merembes
keluar.
2. Cetakan harus betul-betul aman pada
kedudukannya sehingga dapat dicegah
adanya pengembangan,
lengkungan/lenturan atau lain gerakan
pada waktu beton dituangkan. Penyangga
cetakan harus bertumpu pada dasar yang
keras sehingga tidak ada kemungkinan
penurunan cetakan selama pelaksanaan.
3. Pembongkaran cetakan harus dilakukan
dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk
konsultan Pengawas. Beton yang masih

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

muda tidak diizinkan untuk dibebani.


Segera setelah cetakan dibongkar,
permukaan beton diperiksa. Jika terdapat
kemungkinan yang cacat, harus segera
diperbaiki, diplester dengan campuran
sedemikian rupa hingga sesuai dengan
warna, tekstur dan rupanya dengan
permukaan beton yang berdekatan. Hal ini
perlu diperhatikan, terutama untuk beton
exposed.
4. Umumnya, diperlukan waktu minimum 2
hari sebelum cetakan dibuka untuk
dinding-dinding yang tidak bermuatan dan
cetakan-cetakan disamping lainnnya, 7
hari untuk dinding-dinding pemikul, dan
21 hari untuk balok-balok dan plat atap.
5. Bahan-bahan bekas yang sudah tidak
dipergunakan lagi harus dikumpulkan dan
disingkirkan keluar lapangan agar tidak
mengganggu pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya.
6. Seluruh pekerjaan pembuatan dan
pembongkaran bekisting ini harus sesuai
dengan P91 – 1971.

C. Pedoman Pelaksanaan :
1. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana
kerja dan syarat-syarat ini, maka sebagai
pedoman tetap dipakai PBI 1971.
2. Pemborong wajib melaporkan secara
tertulis pada Direksi apabila ada
perbedaan yang didapat didalam gambar
konstruksi dan gambar arsitektur.
3. Adukan beton dan Pengangkutan
Pengadukan harus dilakukan dengan
mesin pengaduk (Mixer). Komposisi
campuran dari masing masing material
seperti Semen, Pasir Kerikil dan Air harus
sesuai dengan takaran yang susdah
disetujui pengawas/direksi serta
berdasarkan Job Mix.
Pengangkutan adukan beton dari tempat
pengadukan ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang disetujui oleh
Direksi, yaitu :
- Tidak berakibat pemisahan dan
kehilangan bahan-bahan.
- Tidak terjadi perbedaan waktu
pengikatan yang menyolok antara

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

beton yang sudah dicor dan yang akan


dicor, dan nilai slump untuk berbagai
pekerjaan beton harus memenuhi tabel
4.4.1 PBI 1971.
4. Pengecoran
Pengecoran beton hanya dapat
dilaksanakan atas persetujuan tertulis
Direksi. Selama pengecoran berlangsung
pekerja dilarang berdiri dan berjalan-jalan
diatas penulangan. Untuk dapat sampai
ketempat-tempat yang sulit dicapai harus
digunakan papan-papan berkaki yang
tidak membebani tulangan. Kaki-kaki
tersebut harus sudah dapat dicabut pada
saat beton dicor.
Apabila pengecoran beton harus
dihentikan, maka tempat penghentiannya
harus disetujui oleh Direksi. Untuk
melanjutkan bagian pekerjaan yang
diputus tersebut, bagian permukaan yang
mengeras harus dibersihkan dan dibuat
kasar kemudian diberi additive yang
memperlambat proses pengerasan.
Kecuali pada pengecoran kolom, adukan
tidak boleh dicurahkan dari ketinggian
yang lebih tinggi dari 1,5 m.

5. Perawatan beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar
tidak kehilangan kelembaban untuk paling
sedikit 14 (empat belas) hari. Untuk
keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai
berikut:
- Dipergunakan karung-karung yang
senantiasa basah sebagai penutup
beton.
- Hasil pekerjaan beton yang tidak baik
seperti sarang kerikil, permukaan tidak
mengikuti bentuk yang diinginkan,
munculnya pembesian pada
permukaan beton, dan lain-lain yang
tidak memenuhi syarat, harus
dibongkar kembali sebagian atau
seluruhnya menurut perintah Direksi.
Untuk selanjutnya diganti atau
diperbaiki segera atas resiko
pemborong.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

6. Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai
kemajuan pekerjaan apabila telah selesai
dipasang sesuai dengan Gambar Rencana
dan Spesifikasi ini serta telah disyahkan
oleh Direksi/Pengawas Lapangan
7 PEKERJAAN 7.1 Lingkup Pekerjaan
DINDING 1. Dinding bata
Pemasangan dinding bata merah setebal 1/2 bata
dilakukan untuk seluruh pembatas ruangan yang
tertera dalam gambar dan dijelaskan dalam
gambar detail.
1. Dinding Sekat Kalsiboard.
Pemasangan dinding Sekat Kalsiboard dengan
Ketebalan dan penempatannya sesuai di
jelaskan dalam gambar detail.
7.2 Persyaratan Bahan
1. B a t a
Bentuk standar batu bata adalah prisma empat
persegi panjang, bersudut siku-siku dan tajam,
permukaannya rata dan tidak menampakkan
adanya retak-retak yang merugikan. Bata
merah dibuat dari tanah liat dengan atau
campuran bahan lainnya, yang dibakar pada
suhu cukup tinggi hingga tidak hancur bila
direndam air
2. P a s i r
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan
keras, butir-butir harus bersifat kekal, artinya
tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca,
seperti terik matahari dan hujan. Kadar lumpur
tidak boleh melebihi 5 % berat
3. Semen dan Air
Untuk persyaratan kedua bahan tersebut,
mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada
pasal beton bertulang
2. Kalsiboard
Partisi Gypsum dengan ketebalan 4 mm dengan Rangka
Kayu 6/10 kelas II.
7.3 Pedoman Pelaksanaan
1. Pekerjaan dinding mempunyai dua macam
pasangan, yaitu :
- Pasangan kedap air ( 1 PC : 2 PS )
1. Semua pasangan bata dimulai diatas sloof
sampai setinggi 30 cm diatas lantai
2. Pasangan dinding saluran keliling bangunan
3. Pasangan dinding WC setinggi 150 cm diatas
permukaan lantai
4. Pasangan dinding septicktank
5. Pasangan adukan 1 PC : 4 PS berada
diatas pasangan kedap air tersebut
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

2. Persyaratan Adukan
Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati,
diaduk didalam bak kayu yang memenuhi syarat.
Mencampur semen dengan pasir harus dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air
sampai didapat campuran yang plastis. Adukan
yang telah mengering akibat tidak habis
digunakan sebelumnya, tidak boleh dicampur lagi
dengan adukan yang baru.

3. Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan oleh


Kontraktor secara teliti dan sesuai gambar,
dengan syarat :
- Semua pasangan dinding harus rata (horizontal),
dan pengukuran harus dilakukan dengan
benang.
- Pengukuran pasangan benang antara satu kali
menaikkan benang tidak boleh melebihi 30 cm,
dari pasangan bata yang telah selesai.

4. Lapisan bata yang satu dengan lapisan bata


diatasnya harus berbeda setengah panjang bata.
Bata setengah tidak dibenarkan digunakan
ditengah pasangan bata, kecuali pasangan pada
sudut.

5. Pengakhiran sambungan pada satu hari kerja


harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak
bergigi untuk menghindari retak dikemudian hari.
Pada tempat-tempat tertentu sesuai gambar diberi
kolom-kolom praktis yang ukurannya disesuaikan
dengan tebal dinding.

6. Lubang untuk alat-alat listrik dan pipa yang


ditanam didalam dinding, harus dibuat pahatan
secukupnya pada pasangan bata (sebelum
diplester).
Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat,
harus ditutup dengan adukan plesteran yang
dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan
bersama-sama dengan plesteran seluruh bidang
tembok.

7. Sebelum melaksanakan pekerjaan Pemasangan Partisi


Gupsum Board, Kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
dilapangaan (ukuran dan lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola lay-out/penempatan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai
gambar.
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

8. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material


yang lain ditempat pekerjaan harus diletakkan pada
ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik,
tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban
9. Harus diperhatikan semua sambungan dalam
pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak
tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan.
10. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata
sesuai peil dalam gambar dan lurus tidak melebihi
batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari
masing-masing bahan yang digunakan.

11. Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari


ketentuan gambar rencana untuk itu.

12. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan


dan ketentuan Perencana / Konsultan Management
Konstruksi.

7.4 Pengukuran Hasil Kerja

Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan


pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta
telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

8. PEKERJAAN 8.1 Lingkup Pekerjaan


PLESTERAN Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan
bata, atau yang tertera dalam gambar bestek

8.2 Persyaratan Bahan


Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan
yang telah digariskan dalam pasal beton bertulang.

8.3 Pedoman Pelaksanaan


1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
- Dinding dibersihkan dari semua kotoran
- Dinding dibasahi dengan air
- Semua siar permukaan dinding batu bata
dikorek sedalam 0.5 cm
- Permukaan beton yang akan diplester dibuat
kasar agar bahan plesteran dapat merekat
dengan baik.
- Dinding Harus dilot.
2. Adukan plesteran pasangan bata kedap air
dipakai campuran 1 PC : 2 PS, sedangkan
plesteran bata lainnya dipergunakan campuran 1
PC : 4 PS
3. Ketebalan plesteran pada semua bidang
permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan
terlalu tebal.
Ketebalan yang diperbolehkan berkisar antara
1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk mencapai tebal
plesteran yang rata sebaiknya diadakan
pemeriksaan secara silang dengan menggunakan
mistar kayu panjang yang digerakkan secara
horizontal dan vertikal.
4. Bilamana terdapat bidang plesteran yang
berombak harus diusahakan memperbaikinya
secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus
diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur
(dibuat bongkaran berbentuk segi empat) dan
plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
5. Semua bidang plesteran harus dipelihara
kelembabannya selama seminggu sejak
permulaan plesteran.
6. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanaka
setelah pekerjaan penutup atap selesai dipasang
7. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material
yang lain ditempat pekerjaan harus diletakkan pada
ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan
dan kelembaban
8.4 Pengukuran Hasil Kerja
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan
pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini


serta telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas
Lapangan

9. PEKERJAAN 9.1 Lingkup Pekerjaan


KUSEN, 1. Pekerjaan Pasangan Kozen pintu dan jendela
PINTU, Kayu
JENDELA 2. Pekerjaan Pasangan Daun pintu/jendela
3. Pekerjaan Pemasangan Kuzen pintu jendela
Kayu
4. Pekerjaan Pasangan Daun pintu/jendela dan
ventilasi Kayu
5. Pekerjaan Sealant, Monhair
6. Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium.
7. Pekerjaan Kaca dan Cermin.

9.2 Persyaratan Bahan


1. Untuk semua kozen pintu dan jendela, daun pintu,
jendela Menggunakan kuzen Panel Kayu dan
Pintu ,Jendela Kaca dengan rangka Aluminium
dengan ukuran tertera pada gambar kerja.
2. Ukuran Kusen Kayu yang tertera dalam gambar
merupakan ukuran terpasang.
3. J a l u s i P i n t u d a n J e n d e l a t e r b u a t
d a r i J a l u s i Kayu dan Kaca dengan rangka
aluminium
4. Kaca dipakai :
- Kaca Polos T =5 mm untuk Jendela
- Kaca Polos T =8 mm untuk Pintu
Ukuran type dan ketebalan kaca penempatanya
harus sesuai dengan gambar bestek
5. Rangka Kusen kayu dipakai ya n g d i g a m ba r
6. Kosen Aluminium yang digunakan :
- Bahan : Dari bahan Aluminium framing system ex
YKK, Alcan.
- Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui
Perencana/Konsultan Pengawas.
·- - Warna Profil : Ditentukan kemudian (contoh warna
diajukan Kontraktor).
· - Lebar Profil : Tebal 4” (pemakaian lebar bahan
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
· - Pewarnaan : Natural Anodize sesuai standart
produksi pabrik.
· - Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 1 mm.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

9.3 Pedoman Pelaksanaan


3. Pekerjaan Kusen Kayu.
- Pembuatan Kusen kayu harus mengikuti
ketentuan dalam spesifikasi ini atau spesifikasi
lainnya dan menurut petunjuk Konsultan
Pengawas.
- Dinding atau beton yang akan berhubungan
dengan kusen aluminium harus terlebih dahulu
diberi lapisan clear methacylate laquar atau
dempul alastis agar kedap air.
- Pekerjaan pemasangan ini harus dilakukan oleh
tukang yang ahli dalam bidangnya dan terlatih
sehingga semua detail dan pertemuan runcing,
halus, rata, bersih dari goresan-goresan, bidang
permukaan rangka tersebut rata, lurus waterpas
dan betul-betul tegak (vertikal)
- Seluruh rangka dapat merekat dengan baik
pada dinding, dengan menggunakan sekrup
dan fisher yang sesuai dan menurut petunjuk
konsultan pengawas.
- Pemasangan jalusi Kayu maupun kaca harus
mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas,
- Celah/alur untuk memasang kaca harus kaca
dipasang kondisi yang baik.

4. Pekerjaan Kusen Aluminium


- Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor
diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi
dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi untuk semua detail sambungan dan
profil aluminium yang berhubungan dengan sistem
konstruksi bahan lain.
- Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap
sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat
lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk
Perencana/Konsultan Pengawas meliputi gambar
denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.
- Semua frame/kosen baik untuk dinding, jendela
dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti
sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
- Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari
material besi untuk menghindarkan penempelan
debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan
hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada
permukaannya.
- Pengelasan dibenarkan menggunakan non-
activated gas (argon) dari arah bagian dalam agar
sambungannya tidak tampak oleh mata.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

- Akhir bagian kosen harus disambung dengan


kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus
cocok.
a. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh
kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

- Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium


terbuat dari steel plate setebal 2 - 3 mm dan
ditempatkan pada interval 600 mm.

- Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari


luar dengan sekrup anti karat/stainless steel,
sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat
kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2.
Celah antara kaca dan sistem kosen aluminium
harus ditutup oleh sealant.

- Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi


oleh kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut

a. Dapat menjadi kosen untuk dinding kaca mati.


b. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela
putar, dan lain-lain.
c. Sistem kosen dapat menampung pintu kaca
frameless.
d. Untuk sistem partisi, harus mampu moveable
dipasang tanpa harus dimatikan secara penuh
yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
e. Mempunyai accessories yang mampu
mendukung kemungkinan diatas.

- Untuk fitting hard ware dan reinforcing materials


yang mana kosen aluminium akan kontak dengan
besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal
yang bersangkutan harus diberi lapisan chormium
untuk menghindari kontak korosi.
- Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi
dinding adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi
dengan beton ringan/grout.
- Khusus untuk pekerjaan jendela geser
aluminium agar diperhatikan sebelum rangka
kosen terpasang.
- Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan
dinding) yang melekat pada ambang bawah dan
atas harus waterpass.
- Untuk memperoleh kekedapan terhadap
kebocoran udara terutama pada ruang yang
dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan
jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

bahan dari synthetic resin.


- Penggunaan ini pada swing door dan double door.
- Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan
dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air
dan kedap suara.
- Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi
flashing untuk penahan air hujan.

9.4 Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan
pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta
telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan

10. PEKERJAAN 10.1 Lingkup Pekerjaan


RANGKA 1. Pekerjaan Rangka Atap Kayu .
ATAP DAN 2. Pekerjaan Penutup Atap Zincalume / Spandek
PENUTUP Kontraktor harus menyediakan material, peralatan
ATAP dan tenaga yang cakap untuk dapat menjamin
kelancaran keamanan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini. Alat pengangkat (crane), katrol atau sejenisnya
yang akan digunakan harus disetujui Konsultan
Pengawas
10.2 Bahan yang digunakan
. Persyaratan Umum
Pekerjaan ini m eliputi atap Bangunan Kantor
Cabang Dinas d eng a n kud a-kud a d a n go rding d
ari kayu kelas II
Bahan penutup atap dipakai genteng adalah atap
Z i n c a l u m e / S p a n d e k . Ba ha n p enutup a ta p ha
rus m em enuhi p ersya ra ta n PUBI 1971.
Kayu, Paku, Baugel, obat
anti rayap
Kayu yang digunakan pada pekerjaan struktur adalah
minimal jenis kayu kelas II ( Setara Kampar )
Kayu yang digunakan untuk kuda2 rangka atap,
tiang maupun kantiliver untuk daerah yang terdapat
rayap harus di berikan obat anti rayap.
Setelah Kuda2 tertumpu di atas kolom atau ring baik
harus di jepit dengan angker minimal diameter 12
mm.

Pedoman Pelaksanaan
1..Penjelasan pekerjaan :

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

- Pemasangan Penutup atap genteng metal atau -


setara disusun rapi dengan bertumpu pada reng.
- Kualitas dan bahan bumbungan sama dengan
penutup atapnya.
- Tiap Sambungan dt harus di bongkar dan di pasang
baru,
- Sebelum dipesan/ dikirim kelap a ngan p ekerjaan,
Pelaksana terlebih dahulu mengajukan contoh
kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat
persetujuan.
- Bahan penutup atap yang cacat d a n reta k tid a k
dib enarka n untuk d ip erg una ka n.
- Seb elum p em a sa ng a n p enutup a ta p dila ksa na
ka n, harus dic ek kemiringa n da n kera ta a n ra ng
ka a ta p sehing g a dip eroleh b id a ng ya ng sesuai,

- dimensi batang, ukuran batang, elevasi, detail


dudukkan lengkapdengan anker, detail
sambungan antar komponen lainnya seperti
penutup atap maupun detail dan informasi lainnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan
pengawas.

- Pemasangan harus rapi dan memenuhi


syarat-syarat sehingga tidak mengakibatkan
kebocoran. Apabila terjadi kebocoran setelah
pemasangannya, maka bagian yang bocor tersebut
harus dibongkar dan dipasang baru.

10.4 Pengukuran Hasil Kerja

Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan


pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta
telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

11. PEKERJAAN 11.1 Lingkup Pekerjaan


LANTAI Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai
ruangan, dan dinyatakan dalam gambar bestek.
Finishing lantai dipakai Keramik yang ukuran
disesuai kan dengan gambar bestek atau ditentukan
lain oleh direksi/pengawas lapangan.

11.2 Bahan yang digunakan


1. Pasir Urug
2. Coran dasar lantai dengan mutu beton K-175
setebal 7- 8 cm
3. Keramik 40 x 40 cm
4. Keramik 30 x 30 cm
4. Keramik 30 x 30 cm untuk WC/ KM
5. Keramik 30 x 60 cm untuk dinding
WC/KM
6. Untuk penempatan/pemasangan material
tersebut diatas disesuaikan dengan gambar
bestek serta petunjuk direksi dan pengawas
lapangan.

11.3 Pedoman Pelaksanaan


1. Pada lantai baru dihampar Pasir urug setebal
10 cm disiram dengan air dan dipadatkan
pakai stamper pemadat.
2. Pemeriksaan
Sebelum lantai dipasang, Kontraktor harus
memeriksa semua pasangan pipa-pipa,
saluran-saluran dan lain sebagainya yang
harus sudah terpasang dengan baik sebelum
pemasangan lantai dimulai.
3. Adukan
- Untuk perataan lantai lantai Dicor dengan
beton mutu K-175 setebal 7 – 8 cm.
- Adukan untuk Tegel Keramik 1 PC : 3 Ps
- Adukan untuk pemasangan Tegel Keramik
yaitu
semen dicampur air, sehingga didapat
campuran yang plastis.

4. Pemasangan
- Adukan perekat untuk Tegel Keramik
harus betul-betul padat/penuh agar tidak
terdapat rongga-rongga
dibawahkeramik/granit tersebut yang
dapat melemahkan konstruksi.
Sambungan antara keramik dengan
keramik lainnya harus sama lebarnya,
lurus dan harus diisi dengan air semen
(tepung AFA) yang warnanya
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

disesuaikan dengan warna keramik


atau ditentukan kemudian oleh direksi
teknis. Hasil pasangan akhir harus rata
dan waterpass dan tidak bergelombang

- Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh


ada retak, noda dan cacat-cacat lainnya.
Apabila terjadi cacat pada lantai, maka
bagian cacat tersebut harus dibongkar
sampai berbetuk bujur sangkar dan
pasangan baru harus rata dengan
sekitarnya.

- Permukaan pasangan keramik harus datar


dan waterpass.

11.4 Pengukuran Hasil Kerja

Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan


pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta
telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan

12. PEKERJAAN 12.1 Lingkup Pekerjaan


PLAFOND
- Pekerjaan yang dilaksanakan untuk menutup plafond pada
seluruh ruangan termasuk teras keliling bangunan serta
km/WC. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah
semua pekerjaan rangka langit-langit

- Pekerja a n ini m elip uti p em a sa ng a n ra ng ka langit-la


ngit dan penutup plafon Tripleks untuk ruangan
Kantor. .
- Penutup plafon T r i p l e k s d eng a n rangka existing
sesuai dengan gambar kerja .

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

12.2 Persyaratan Bahan

1. Rangka la ngit-la ngit m eng g unaka n ra ng ka


Kayu ukuran 4/6 atau 5/7
2. Penutup plafon m enggunakan T r i p l e k s
d e n ga n Ke t e ba l a n 3 m m a t a u se su a i
d e n ga n g a m ba r atau pe t u nj uk
k o ns ul t a n Pe nga wa s
3. Ra ng ka la ngit-la ngit m eng g una ka n ra ng
ka kayu existing dengan beberapa
perbaikan/ penggantia n apabila ada ya ng
rusak atau keropo s untuk b a ngunan tertentu
sesuai gambar

12.3 Pedoman Pelaksanaan

1. Pelaksanaan pekerjaan ini harus


memperhatikan adanya pekerjaan elektrikal
ya ng sud a h terp a sa ng sebelum melaksanaka
n p enutup a n la ngit-la ng it.
2. Penyedia a n b a ha n la ngit-la ngit semua rua
ngan menggunakan Tripleks Ukuran
60 x 80 d enga n p eng g a ntung a ta u sesua i
g a mba r .
3. Sebelum d ipasang penutup langit-la ngit ra
ngka ha rus b ena r-b enar ra ta d a n wa terp a
ss se c a ra keseluruhan.
4. Secara keseluruhan langit-langit yang berombak
atau melengkung, nat yang tidak lurus harus
dibongkar dan diperbaiki atas biaya Pelaksana
Pembangunan .

12.4 Pengukuran Hasil Kerja

Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan


pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta
telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

13. PEKERJAAN 13.1 Lingkup pekerjaan


PENGECATA N
1. Meni kayu untuk bidang kozen yang melekat
ketembok dan lain-lain.
2. Meni besi untuk baut-baut dan besi strip.
3. Cat kayu untuk bidang-bidang kayu kozen
yang nampak, daun pintu panel dan ventilasi
kayu, serta list plafond.
4. Cat tembok untuk dinding yang diplester,
bidang-bidang beton dan plafond.
5. Cat Impra Melamin untuk bidang-bidang kayu
kozen yang nampak, daun pintu panel dan
ventilasi kayu, list dan partisi kayu

13.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas
baik, seperti :
1. Meni kayu dan besi sekualitas Avian.
2. Plamur
3. Cat Bagian Luar dan dalam Dinding Bata
Menggunakan Aviteks
4. Cat tembok sekualitas Aviteks
5. Residu Kualitas baik dan tidak Luntur

13.3 Pedoman pelaksanaan


1. Pekerjaan pengecatan dilaksanakan setelah
pemasangan plafond.
2. Pekerjaan meni, residu harus betul-betul rata,
berwarna sama, pengecatan minimal 2 (dua) kali.
3. Pekerjaan cat kayu harus dilakukan lapis demi lapis
dengan memperhatikan waktu pengeringan jenis
bahan yang digunakan.
4. Pengecatan dinding harus dilakukan menurut proses
sebagai berikut :
- Penggosokan dinding dengan batu
gosok sampai rata dan halus, setelah itu
dilap dengan kain basah hingga bersih.
- Melapis dinding dengan plamur tembok,
dipoles sampai rata. Setelah betul-betul
kering digosok dengan amplas halus dan
dilap dengan kain kering yang bersih.
- Pengecatan dengan cat tembok emulsion
sampai rata, minimal 2 (dua) kali.
- Pekerjaan cat tembok harus
menghasilkan warna merata dan sama.
5. Pengecatan plafond harus dilakukan menurut proses
berikut :
- Membersihkan bidang plafond yang akan
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

dicat.
- Mengecat plafond 2 (dua) kali, sehingga
menghasilkan bidang pengecatan yang
merata sama dan tidak terdapat
belang-belang atau noda-noda mengelupas.
6. Warna yang digunakan
- Ditentukan oleh pemberi tugas atau
pemilik dari bangunan tersebut

13.4 Pengukuran Hasil Kerja

Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan


pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta telah
disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan

14. PEKERJAAN SANITAIR 14.1 Lingkup pekerjaan


Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini
adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam
pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna dalam
pemakaiannya/operasinya.
Pekerjaan pemasangan wastafel, urinal, klosed, keran,
perlengkapan kloset, floor drain, clean out dan metal
sink.
Pekerjaan seksi lain yang berkaitan Pekerjaan

14.2 Bahan
Material utama : Untuk kloset duduk dan klosed
Jongkok atau setara, Floor drain stainless, kran
stainless,
Material bantu : seal tape, fitting- fitting sesuai dengan
material utama dengan tipe dan merek sejenis dengan
tipe dan merek sejenis.

14.3 Pedoman pelaksanaan


• Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus
meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi
dilapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail- detail sesuai gambar.
• Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara
gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi
dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya.
• Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan
disuatu tempat bila ada kelainan/berbedaan
ditempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

• Selama pelaksanaan harus selalu diadakan


pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.
• Kontraktor wajib
memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan
dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
14.4 Pengukuran Hasil Kerja
Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan
pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta
telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan

15. PEK. SEPTICTANK 15.1 Lingkup pekerjaan


• Pengadaan dan pemasangan tangki pengolaan air
limbah laboratorium mikrobiologi.
• Pengadaan dan pemasangan alat- alat dan instalasi
sesuai dengan tingkat keamanan yang disyaratkan
untuk dialirkan ke saluran lingkungan.
15.2 Bahan
Septictank boifil kap min .1.525 ltr, lengkap ukuran dia
120 x t.120 cm.
• Disain unit alat pengolah air limbah dirancang
berdasarkan jumlah dan kualitas air limbah, serta
sesuai dengan spesifikasi dari pabrik produsen.
• Konstruksi reaktor menggunakan bahan material
utama fiber Glass ukuran dia 120 x t.120 cm atau
sesuai gambar.
15.3 Pedoman pelaksanaan
Kontraktor harus mengajukan produk yang akan dipakai
kepada direksi.
• Produk yang dipakai telah mendapat sertifikasi
kelayakan dan keamanan untuk lingkungan.
• Tidak diperkenankan membuat reaktor sendiri tanpa
dikerjakan tenaga yang ahli dan berpengalaman.
• Penggalian tanah untuk bak septic tank.
• Septic ditanam dengan kedalaman tertentu (sesuai
petunjuk pabrik) dan dilindungi dari benda- benda
tajam dan merusak yang dapat menimbulkan
kerusakan dan kebocoran reaktor.
• Pengistalan media dan alat- alat untuk
pembiakan dan mikroorganisme untuk
menguraikan zat organik.
• Pemasangan harus dilaksanakan oleh operator dan
ahli yang berpengalaman.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

15.4 Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan
pekerjaan apabila telah selesai dipasang sesuai
dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini serta
telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas Lapangan

16. SPESIFIKASI 16.1 Lingkup pekerjaan


TEKNIS Pemasangan Instalasi listrik harus sesuai
PEKERJAAN dengan gambar rencana instalasi yang dibuat oleh
ELEKTRIKAL Instalateur yang sesuai menurut kebutuhan
yang telah direncanakan oleh Perencana
instalasi tersebut dan disyahkan oleh PLN.

16.2 Bahan
• Kabel NYM 2 x 2.5 mm
• Stop Kontak 16 A
• Saklar Tunggal
• Saklar Ganda
• Lampu TL Led Philips 18 Watt
• Lampu TL Led Philips 9 Watt

16.3 Pedoman pelaksanaan


• kabel isolator dan sebagainya harus bermutu
baik dan telah disetujui oleh Direksi.
• Pipa union harus dipasang dalam
dinding tembok/beton/dinding partisi dan diatas
langit-langit sakelar, stop kontak, panel Box
MCB, harus dipasang pada dinding
tembok/beton.
• Kabel yang dipergunakan sebagai hantaran
untuk instalasi ke lampu-lampu dan stop
kontak dipakai kabel NYM yang mempunyai
penampang 2,5 mm dengan sistim pemasangan
di klemkan pada rangka loteng.
• Untuk pemasangan stop kontrak dilengkapi
dengan kabel arde ( kabel 2 x 2,5 mm )
• Untuk sambungan dipasang Kotak
penyambung (Juntion Box).
• Banyaknya pemasangan serta jenis Bola lampu
yang dipakai sesuai dengan gambar dan RAB.
• Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh instalator
yang ahli dan tetap mendapat pengakuan dari
PLN serta disetujui oleh Direksi.
• Jaringan Instalasi dalam gedung dipersiapkan
untuk tegangan 220 - 240 Volt.
• Pemasangan Pipa dilakukan sebelum
pekerjaan plesteran dan pengecoran plat lantai,
dinding partisi, serta atap dll dilaksanakan

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS

16.4 Pengukuran Hasil Kerja


Pekerjaan ini dapat di nilai sebagai kemajuan
pekerjaan apabila telah selesai dipasang
sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi
ini serta telah disyahkan oleh Direksi/Pengawas
Lapangan

17 PENUTUP (Bestek)
17.1 Seluruh pekerjaan dipedomani Dokumen (Bestek)
Sebelum dilaksanakan seluruh pekerjaan terlebih
dahulu dikonsultasikan dengan pengawas Lapangan
17.2 Sebelum pekerjaan ditimbang terimakan,
Pemborong harus membersihkan sisa-sisa bangunan
dan kotoran lainnya keluar lokasi.
17.3 Walaupun dalam Bestek ini tidak lengkap tercantum
satu per satu baik mengenai kekurangan bahan-
bahan dan lain-lain sebagainya, tetapi tercantum
dalam Perpres No. 70 tahun 2012 tetang
Penyelenggaraan Jasa Kontruksi,maka pekerjaan
17.1 Seluruh pekerjaan tersebut harus dilaksanakan dan Bukan merupakan
dipedomani Dokumen pekerjaan tambah Kurang.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
halaman
Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V
Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
halaman
.

Rehabilitasi Gedung Kantor Cabang Dinas Dikmen Wilayah V


Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah T A 2 0 2 2
halaman

Anda mungkin juga menyukai