Pekerjaan :
0
RUANG LINGKUP KEGIATAN
1
-
Besi Beton Polos
-
Papan Mal / Bekisting
-
C PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan Bata 1 : 2 Trasraam Selasar
2 Pasangan Bata 1 : 4
3 Plesteran Bata 1 : 2 Trasraam Selasar
4 Plesteran Bata 1 :4
D PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA
1 Pintu Besi P-1
Pintu BesI Uk. 2.75/2.75 m @ Lengkap Terpasang
2 Ventilasi V-1
Ventilasi Uk.2.45/70 m @ Lengkap Terpasang
2 Ventilasi V-2
Ventilasi Uk.2.45/1.70 m @ Lengkap Terpasang
E PEKERJAAN KUDA - KUDA DAN ATAP
1 Rangka Kuda-Kuda Kayu
2 Atap Seng Bjls 0.30mm
3 Rabung Seng Bjls 0.30mm
4 Pemasangan Papan Listplank
F PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1 Pemasukan Arus 6 Ampere
2 Instalasi Listrik
3 Lampu SL 40 Watt
4 Lampu SL 26 Watt
5 Saklar Tunggal
6 Saklar Ganda
7 Stop Kontak
G PEKERJAAN CAT
1 Pengecatan Dinding Luar Dalam
2 Pengecatan Papan Lisplank
H PEKERJAAN LANTAI
1 Beton Tumbuk Lantai Ruangan + Selasar T. 7 Cm
2 Pasir Urung Bawah Lantai + Selasar T.5 cm
3 Cor Lantai Tanjakan T.7 cm
2 PEMBANGUNAN LANTAI JEMUR
A PEKERJAAN TANAH
1 Galian Pondasi Pagar Pembatas
2 Timbunan Tanah
3 Pasir urug Lantai
B PEKERJAAN BETON BERTULANG
1 Pasangan Pondasi Batu Kali
Sloof 13/15
Cor Mutu Beton K 175
-
2
Besi Beton Polos
-
Papan Mal / Bekisting
-
Kolom 20/20
Cor Mutu Beton K 175
-
Besi Beton Polos
-
Papan Mal / Bekisting
-
C PEKERJAAN PASANGAN
1 Pas. Bata 1: 2
2 Plesteran Bata 1 : 2
D PEKERJAAN LANTAI
1 Beton Tumbuk Lantai dan saluran
2 Acian Beton Tumbuk
E PEKERJAAN PENGECATAN
1 Pengecatan Tembok dan Besi Pagar
F PEKERJAAN RANGKA BESI
1 Tiang Pipa Besi + Pengait Lengkap Terpasang
2 Tiang Besi Siku + Pengait Lengkap Terpasang
3 Kawat Harmonika
4 Besi Siku Pengait Harmonika memanjang
5 Pemasangan dan Penyetelan kawat harmonika
6 Pintu Besi Hollow Lapis Harmonika + Rel Lengkap Terpasang
A. PEKERJAAN TANAH
i. Galian Tanah Pondasi
Galian Tanah Pondasi Menerus akan diupayakan mencapai tanah baik, minimla 20 cm.
Kemiringan galian apabila tidak disebutkan dalam gambar atau petunjuk direksi teknis
adalah dapat diambil perbandingan 1 (horizontal dan : 2 (vertical). Kontraktor akan
melaporkan kepada Direksi Teknis apabila galian pondasi pada kedalaman rencana
diragukan terhadap daya dukungnya. Dan bila galian tanah telah selesai dilaksanakan
kontraktor akan memberitahukan kepada Direksi Teknis untuk mendapatkan
persetujuan sebelum penggalian lainnya dilanjutkan. Tanah bekas galian akan
ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu boUwplank maupun
penggalian berikutnya.
3
ii. Urugan kembali bekas galian
Lobang bekas galian baik untuk pondasi maupun keperluan lain harus diurug kembali
dengan tanah bekas galian atau atas persetujuan Direksi Teknik. Urugan akan dilakukan
lapis demi lapis, maksimum tiap lapis 20 cm, disiram dan dipadatkan kembali.
B. PEKERJAAN BETON
i. Pekerjaan beton bertulang
Pekerjaan beton bertulang adalah merupakan pekerjaan struktural. Pekerjaan Beton
Bertulang dikerjakan dengan perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 Kr dikerjakan untuk Pondasi
Tapak, Sloof, Kolom, dan Kolom Praktis, Ring Balk, dan Balok Latai, Lantai dan tempat –
tempat lain yang mempergunakan beton bertulang sesuai gambar rencana.
Semen
Kontraktor akan menggunakan Portland Cement jenis yang sesuai standar Cement
Portland yang ditentukan dalam bestek atau yang disetujui oleh pihak Direksi Teknis,
semen yang telah mengeras sebagian ataupun seluruhnya dalam satu zak tidak akan
dipergunakan sebagai bahan campuran, penyimpanan akan dilakukan sedemikian
rupa sehingga terhindar dari cuaca lembab agar semen tidak cepat mengeras,
penyimpannya akan ditinggikan 30 cm dan ditumpuk paling tinggi 2 m. Setiap semen
baru yang masuk akan dipisahkan dari semen yang telah ada agar pemakaian semen
dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
Pasir Beton
Pasir beton yang digunakan adalah yang berupa butir-butir tajam dan keras, bebas
dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya serta memenuhi komposisi butir
serta kekerasan sesuai dengan persyaratan atau sesuai petunjuk Direksi Teknis.
Kerikil
Akan dipergunakan kerikil yang bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi
dan kekerasan sesuai persyaratan. Penimbunan antara kerikil dengan pasir akan
dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin
adukan beton dengan komposisi material yang tepat.
Air
4
Akan dipergunakan air tawar yang dipergunakan minyak, asam alkali, garam,bahan-
bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusakan beton atau baja
tulangan.akan diutamakan pemakaian air yang dapat diminum.
Besi Beton
Kontraktor akan menggunakan baja lunak dengan mutu U-24 (tegangan leleh
minimum 2400 Kg/cm). Daya lekat baja akan dijaga dari kotoran, lemak, minyak,
karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton akan dihindarkan dari Udara terbuka dalam
jangka waktu panjang,membengkokan atau meluruskan tulangan akan dilakukan
dalam keadaan baja dingin yang dilakukan sesuai yang tertera dalam dokumen
kontrak atau sesuia petunjuk Direksi Teknik.
Mutu Beton
Mutu beton yang dikerjakan adalah sesuai dengan perb 1 PC : 2Ps : 3 Kr
Pemasangan Bekisting akan dikerjakan dengan rapi agar diperoleh bidang-bidang yang
cukup rata, permukaan cetakan dan pasangan dinding yang berhubungan dengan beton
harus dibersihkan dari kotoran-kotoran dan dibasahi dengan air bersih sebelum diadakan
pengadukan dan pengecoran, sambungan papan-papan atau plywood diusahakan agar
rapat tidak bocor pada saat pengecoran atau digunakan bahan lain menurut petunjuk
Direksi Teknik, bila menggunakan papan pada pekerjaan plat lantai akan ditutup dengan
plastik agar air semen tidak keluar yang dapat menurunkan mutu beton. Pemasangan
tulang harus sesuai dengan gambar rencana konstruksi/ detail, kokoh dan kuat agar
selama pengecoran posisi tulangan tidak bergeser. Untuk menjaga tebal tebal selimut
beton, harus dipasang beton tahu (beton dekking) dengan ketebalan sesuai kebutuhan
yang diikat pada tulangan dengan jarak lapis tulangan bawah dan lapis tulangan atas. Pada
penulangan plat yang menggunakan tulangan rangkap, akan diberikan penunjang dari
bahan tulangan yang sama untuk menjaga jarak lapis tulangan bawah dan lapis tulangan
atas.Tulangan yang sudah dipasang tidak diperkenankan untuk diinjak. Dalam keadaan
terpaksa, injak diatas tulangan diperbolehkan dengan memberikan lapis papan tebal 4 cm
atau tebal 2 cm yang digabung (dengan petunjuk Direksi). Pada penulangan kolom akan
disediakan stik yang cukup dan pengecoran tidak akan dikerjakan pada waktu turun
hujan.Paling lambat setelah 3 jam pengecoran berlangsung atau atas persetujuan Direksi,
beton akan dibasahi terus menerus sampai cetakan dibongkar, pembasahan dapat
dilakukan dengan penutupan goni basah atau penyiraman air, Bagian beton struktur tidak
boleh dibebani (muatan mati atau muatan hidup) pada umur yang masih muda tanpa
seizin Direksi Teknik. Pembongkaran cetakan pada balok dilakukan pada umur beton
minimal 4 minggu kecuali ada petunjuk dari Direksi Teknik secara tertulis untuk
5
melakukan pembongkaran sebelum masa tersebut. Kontraktor akan melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap bagian-bagian yang tidak sempurna sesuai petunjuk
Direksi Teknik apakah boleh diperbaiki atau harus dibongkar dan kontraktor juga akan
bertanggungjawab penuh terhadap bentuk hasil pengecoran, harus lurus dan rapi.
Pondasi batu kali adalah pondasi yang menggunakan batu kali sebagai bahan utamanya.
Pondasi ini biasanya dibangun menerus mengelilingi denah bangunan yang berfungsi
mendistribusikan beban dinding dan kolom supaya beban bangunan tersebar merata.
Pondasi batu populer digunakan di kali cukup banyak dan relatif murah. Pondasi batu kali
pada umumnya berbentuk trapesium dengan ukuran tinggi sesuai dengan gambar kerja.
Metode Pelaksanaan.
Pondasi harus diletakkan pada tanah keras, dan sesuai dengan gambar kerja yang telah
disetujui oleh direksi pengawas.
Tahap pengerjaan konstruksi awal adalah tahap pengerjaan pondasi. Walaupun disebut
tahap pengerjaan pondasi, dalam tahap ini tidak hanya pondasi saja yang dikerjakan,
tetapi juga beberapa pekerjaan lain seperti penggalian dan pemasangan jalur pipa air
bersih dan air kotor, serta septic tank yang sebenarnya juga merupakan “pondasi”
sebagai sistem utilitas yang akan menjamin keberlangsungan aktivitas di rumah anda
nanti.
Tahap pengerjaan pondasi ini harus mendapat perhatian khusus karena pada tahap
inilah semua bagian-bagian dasar yang merupakan tempat keseluruhan konstruksi
rumah anda bertumpu. Pada tahap ini, pastikan anda menggunakan bahan-bahan yang
baik dengan ukuran yang tepat karena pondasi yang kuat adalah syarat rumah yang kuat.
Pemasangan pondasi harus di hindarkan pada tanah lembek dan berdampingan dengan
tanah keras, sebaiknya di pasang dengan kondisi tanah dengan kekerasan tanah yang
merata, hal ini untuk menghindari patahan pada pondasi.
6
Setelah poin di atas selesai dilakukan besi beton sloof dirakit sesuai dengan
gambar yang telah di anjurkan dan sudah di setujui oleh direksi/konsultan
pengawas.
Pasang rangka tulangan kolom tepat pada besi stek yang telah disediakan pada sloof. Besi
stek harus berada didalam rangka tulangan kolom. Lakukan pengukuran agar rangka beton
ini berdiri dengan tegak lurus dan ditahan sementara dengan menggunakan kaso 5/7,
bersamaan dengan ini lakukan pekerjaan pasangan conblock.
Bekisting kolom harus dibuat seperti gambar di bawah. Untuk kolom tengah, bekisting
dibuat dengan bentuk 2 buah huruf “U” yang digabungkan di tempat dimana beton segar
akan dicurahkan. Untuk kolom sudut, bekisting dibuat dengan bentuk huruf “G” dan huruf
“F”.
Pekerjaan Pembesian.
Pekerjaan pembesian ini dibuat untuk pekerjaan pondasi tapak, sloof, kolom, balok, plat
lantai, ringbalk dan tangga beton serta beton bertulang yang lainnya, pemotongan dan
pembentukan dilakukan berdasarkan table bar-bending, pembengkokan dilakukan sesuai
dengan syarat-syarat PBI 71. Contoh besi yang digunakan sebelumnya akan disampaikan
kepada pemberi tugas untuk dimintakan persetujuannya.
Material yang digunakan :
Untuk besi beton dengan diameter < 10 mm, U-24
Untuk besi beton dengan diameter <s/d 12 mm, U-32
Untuk besi beton dengan diameter > 13 mm ( Ulir ), U-39
7
Tulangan pokok dan sengkang diikat kokoh dengan menggunakan kawat beton, dan
posisinya berada sesuai dengan jarak dan ketebalan selimut beton, posisi besi harus dijaga
agar tidak miring atau tidak stabil pada saat pengecoran beton dilakukan
Untuk penyambungan dan pertemuan pembesian dilakukan overlap
sebesar 40 d, d = diameter besi, bagian bengkokan sepanjang 6d dan membentuk sudut
45ᴼ. Pembesian dirakit dengan mengikat tulangan pokok dengan sengkang, menggunakan
kawat beton. Pemasangan dilakukan sesuai dengan penempatan pada gambar kerja.
Semua pembesian yang terpasang diberi tahu-tahu beton dengan kualitas yang setara beton
yang akan digunakan, untuk menentukan tebal selimut beton.
Alat yang digunakan :
2. Kolom 11 X 11.
Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai
pengikat dinding agar dinding stabil, pekerjaan kolom praktis dipasang bersamaan dengan
pasangan bata yaitu tiap 9-12 m2.
Langkah kerja kolom praktis adalah sebagai berikut :
Memasang rangkaian tulangan secara vertical
Memasang bekisting dimasing-masing sisi rangkaian tulangan dengan jarak tulangan
terluar dengan bekisting ±2 cm.
Kemudian masukan adukan beton secara bertahap dan ditusuk-tusuk dengan tongkat besi
sampai padat.Pelaksanaan tersebut dilakukan setiap tinggi antara 90 cm – 120 cm, supaya
hasil cetakan tidak ada yang keropos.
8
Pekerjaan pasangan dinding bata merupakan kunci utama dari semua pekerjaan finishing
karena itu pekerjaan ini harus dikerjakan dengan tepat dan cermat karena jika pekerjaan ini
tidak bagus maka akan berdampak buruk terhadap pekerjaan atau sebagian besar terhadap
pekerjaan finishing lainnya.
Misalnya jika dinding miring akan sangat mengganggu pekerjaan plafon, penempatan posisi
kusen pintu dan jendela dan jika tidak bisa terpasang dengan baik akan sangat berakibat
fatal terhadap pekerjaan lainnya.
Perhatian dan pengawasan sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan dinding, karena
bahan ini menggunakan dalam jumlah yang banyak serta melibatkan tenaga kerja yang
banyak juga. Managemen bahan dan tenaga yang baik sangat berpengaruh sekali terhadap
hasil pekerjaan ini.
Mengingat pekerjaan dinding ini sangat kasat mata, maka untuk itu pengawasan terhadap
mutu pekerjaan juga harus diperhatikan yaitu dengan melakukan ceklist secara bertahap,
untuk item pekerjaan dinding sehingga hasil akhir pekerjaan ini sesuai dengan spesifikasi
atau menjadi lebih baik.
Adapun kesalahan yang biasanya terjadi dalam sistem pemasangan pasangan Batako ini yang
perlu mendapat perhatian khusus dan perlu di hindarkan yaitu :
Material tidak terkontrol.
Dinding tidak vertical/Miring.
Tebal dinding tidak sama.
Sudutan/pertemuan dinding tidak siku.
Dinding/Acian retak.
Oleh karena itu pemasangan ini perlu di cermati untuk menghindari kesalahan tersebut,
bahan, material, dan metode pemasangan yang akan dilakukan untuk mencegah kesalahan
tersebut yaitu :
a. Bahan yang dibutuhkan : Batu bata lokal, Pasir pasang, Semen, Besi beton, Air.
b. Bahan yang dibutuhkan : Concrete Mixer, Water pass, benang, jidar alumunium & unting-
unting.
c. Metode Pekerjaan pemasangan.
Pekerjaan bata ini dimulai setelah pekerjaan beton struktur selesai dilakukan. Sebelum
melakukan pekerjaan lokasi harus di bersihkan dari kotoran-kotoran maka akan dimulai
pekerjaan.
Langkah-langkah :
Marking center Line Pasangan bata di setiap ruangan/ lantai beton (Marking Awal).
Marking pasangan bata setebal pasangan bata.
Buat marking pinjaman sejauh 50 cm, tergantung dari sistem markingan dari pasangan bata
2 sisi.
Pasang profil kayu atau besi untuk acuan kedua sisi pasangan bata yang akan di pasang
kemudian cek verticality kayu dengan pondulum (unting-unting).
Pasang Benang secara horizontal dari acuan ke acuan untuk
setiap 2 lapis bata.
Pasangan tulangan untuk kolom praktis setiap 12 m2 atau dinding dengan jarak 4 m atau
sesuai dengan gambar.
Rendam bata dalam air.
Adukan mortar (adukan) untuk pasangan bata dengan komposisi : umum ( 1 Pc : 5 Pasir ),
Trassram ( 1 Pc : 3 Pasir ).
Mortar awal berfungsi sebagai perataan awal.
9
Pasangan Bata lapis pertama. Cek posisi pasangan terhadap marking, jika sesuai dapat
dilanjutkan ke tahap berikutnya sesuai benang acuan sesuai ketinggian 1 m, tebal spesi
pada pasangan di usahakan 1 – 1.5 cm (tergantung gradasi pasir).
Lanjutkan pemasangan setiap tinggi 1 meter.
Untuk pasangan bata yang bertemu dengan kolom struktur, apabila ketinggian bata sudah
mencapai 1.6 m dipasang angkur dari kolom kepasangan bata (2 buah dengan jarak
vertikal 500mm).
Pada pertemuan pasangan bata dengan balok struktur biasanya diatasnya di pasang
steyroform guna menghindari retak akibat lendutan struktur.
4. Pekerjaan Ringbalk
Ring balok adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas
dinding bata, yang yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk
meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh
kuda-kuda.
Pemasangan Ring balok maksimum 4 meter dari sloof, idealnya 3 meter. Dimensi ring
balok yang biasa digunakan disesuaikan dengan yang ditentukan dalam gambar rencana
kerja / bestek.
Langkah kerja.
Pertama siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pemasangan ring balok.
Untuk melakukan acian hal yang paling penting adalah memasang mal ring balok
tersebut.
Lakukan pengadukan beton.
Pada saat melakukan pengecoran balok usahakan adukan beton sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
Apabila pengecoran sudah selesai, biarkan beton mengeras.
B. PEKERJAAN ATAP
10
Kuda-kuda harus dipasang secara hati-hati dan sesuai dengan nomor
ring balok kemudian memastikan sisi kanan dan kiri pada rangka
kuda-kuda tidak terbalik dan setelah itu mengencangkan ring balok
supaya posisi kuda-kuda tidak berubah, langkah selanjutnya :
a. Memeriksa semua jarak antara kuda-kuda
b. Memastikan kedataran (levelling kuda-kuda)
c. Memasang balok nok
d. Memasang bracing (pengikat) sebagai penguat.
e. Memasang reng
f. Memasang gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang
menumpuh pada ring balok
g. Kemudian memasang ceillng battens untuk memperkuat ikatan
antara kuda-kuda.
Tahap akhir pemasangan
Memeriksa kembali apakah pemasangan kuda-kuda sudah sesuai
dengan gambar, kedataran nok pada semua sisi atap dan memastikan
overhang sudah terpasang dengan benar atau belum.
11
Mulailah pemasangan genteng metal bubungan dimulai dari ujung
garis atap.
Pekerjaan kosen pintu dan Ventilasi harus mengacu pada gambar rencana,
yaitu menggunakan kayu dengan mutu baik tidak muda dan tidak berserabut
serta sudh mendapatkan persetujuan dari pihak Direksi Teknik. Sebelum
pekerjaan dimulai akan dilakukan penjumlahan terlebih dahulu terhadap
jumlah kosen, pintu dalam gambar rencana dan RAB untuk mendapatkan
kesesuaian dan melakukan pengukuran agar mendapatkan hasil ukuran yang
tepat sehingga memudahkan mengajukan shop drawing, untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi Teknis untuk selanjutnya dilakukan perakitan.
Adapun jenis kusen yang dipakai sesuai bestek adalah kusen dari jenis
aluminium. Pemasangan kosen, pintu dan jendela/ventilasi harus baik, tegak
lurus, siku-siku, ambang ukuran atas dan bawah sama, setelah terpasang
pintu, jendela dapa dibuka dan ditutup dengan sempurna. Pintu, Kusen dan
Ventilasi akan dipasang dengan metode yang tepat. Adapun urutan metode
pelaksanaan pemasanganya adalah sebagai berikut :
Persiapan
D. Pekerjaan Lantai
1. Pekerjaan Rabat Beton Lantai
Lingkup pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan barang peralatan dan semua pekerja
yang berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan
gambar kerja dan RKS.
Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang
akan dipasang, khususnya untuk di seleksi kualitas, warna, tekstrur, bahan
lantai untuk mendapat persetujuan dari direksi lapangan.
12
Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari produsen/sub
kontraktor kepada pemilik proyek untuk setiap masing – masing
penggunaan bahan lantai dengan jangka waktu jaminan minimal 5 (lima)
tahun.
F. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Cat Tembok
Pekerjaan pengecatan dilakukan apabila permukaan acian pada dinding
tidak basah lagi akibat penguapan air dari pasngan dinding.
Tahapan pelaksanaan pengecatan dilaksanakan sebagai berikut :
Permukaan dinding dibersihkan dari debu dan kotoran menggunakan
kain kasa.
Permukaan dinding dihaluskan dengan menggunakan amplas.
Permukaan dinding ditutup dengan menggunakan plamir.
Permukaan plamir dihaluskan dengan amplas sehingga pori-pori tembok
terisi dengan baik.
Untuk pengecatan bahan besi, terlebih dahulu permukaannya
dibersihkan dengan amplas.
Cat dasar diberi pada permukaan tembok dan besi dengan satu lapis, dan
permukaanya dihaluskan dengan amplas.
14
Cat tembok atau cat besi diberi pada permukaan tembok atau besi
sehingga permukaannya terlihat rata dan halus.
Material yang digunakan :
Cat tembok : setara SNI
Alatyang digunakan
Kuas
Roll Paint
Instalasi listrik dipasang sesuai dengan gambar wiring pada gambar kerja, kabel
ditarik pada sparing yang telah tersedia sesuai dengan data kabel pada gambar.
Sambungan kabel dilakukan pada pertemuan sudut pada bangunan atau pada titik-
titik sambungan kabel pada kabel penerangan luar. Untuk sambungan pada kabel
tanam diberi paku skun dan dibungkus dengan sealant ex 3M, sedangkan pada
bangunan ditutup dengan isolatip yang tahan panas.Penempatan panel, stop kontak,
saklar, meter Kwh, titik lampu dipasang dengan kuat sesuai gambar kerja.
Test commissioning dilakukan dengan test nyala, baik untuk lampu penerang dalam
bangunan maupun pada penerangan jalan.
Keseluruhan pekerjaan besi diatas dikerjakan dengan jenis bahan dan ukuran sesuai dengan
yang ditentukan dalam dokumen kerja/bestek. Seluruh barang yang akan dipasang harus
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak Pengawas kegiatan ataw Direksi Teknis
Pekerjaan.pekerjaan dilakukan dengan baik oleh tukang yang berpengalaman dibidangnya
sampai hasilnya benar-benar baik dan fungsional.
15
METODE PELAKSANAAN SYSTEM K3
Penyusunan Safety Plan (Rencana Mutu K3) untuk proyek, antara lain :
Pembukaan :
Gambar Proyek
Pokok perhatian untuk K3
Risiko kecelakaan dan pencegahan (risiko yang mungkin terjadi di proyek
tersebut).
Tata cara pengoperasian peralatan.
Alamat instansi terkait.
17
Keselamatandan kesehatan kerja dalam pekerjaan
Pembongkaran,dll.
House keeping
Sarana kebersihan dan kerapihan untuk program K3 adalah :
Penyediaan air bersih yang cukup.
Penyediaan toilet/WC yang bersih.
Penyediaan musholla yang bersih dan terawat.
Penyediaan toilet/WC untuk pekerja proyek.
Penyediaan bak sampah pada lokasi yang diperlukan.
Pembuatan saluran pembuangan limbah.
Pembersihan sampah-sampah secara teratur.
Kerapihan penempatan alat-alat kerja di lapangan setelah dipakai
(scaffolding, pipe support, pipa, jack base, concrete vibrator, lampu-
lampu penerangan, dan lain-lain).
19
3. Standar Peralatan Kerja Manual
A. TUJUAN
Tujuan instruksi kerja ini adalah untuk memberikan suatupetunjuk kerja
instruktif tentang bagaimana menggunakan Alat Kerja Manual.
B. APLIKASI
Instruksi ini berlaku untuk memberikan petunjuk cara pemakaian Alat Kerja
Manual untuk antara lain pekerjaan kayu, pekerjaan besi, pekerjaan
mekanikal elektrikal, pekerjaan beton, pekerjaan pasangan dan lainnya
dengan aman.
C. PROSEDUR
1. Ketentuan Umum
1.1 Cara kerja Penggunaan alat kerja manual adalah harus aman bagi
pekerjaan dan orang lain.
1.2 Hasis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi mutu dan keselamatan.
1.3 Tersedia alat pelindung diri dalam kondisi baik dan digunakan selama
pelaksanaan kerja.
1.4 Alat kerja harus aman untuk dipergunakan untuk keselamatan pekerja
dan orang lain.
1.5 Tenaga kerja yang menggunakan alat harus paham prinsip-prinsip K3 atas
kecelakaan akibat alat kerja tersebut.
2. GambarAlat
2.1PekerjaanPembesian :
BARCUTTER TANG
2.3PekerjaanPasangan
20
SEKOP
2.4Pekerjaan M & E
Pekerjaan Plumbing
Untukpemipaanharusdigunakankuncipipa
21
II. APLIKASI
Instruksi kerja ini berlaku untuk semua pekerjaan transport material arah
horizontal secara manual atau menggunakan peralatan bantu baik alat berat
atau alat sederhana. Alat yang di pakai antara lain :
1. Alat sederhana : Hand Pallet, kerekan dan lain-lain.
2. Alat berat : Dump Truck, Treiller, dan lain-lain.
SAIFUL BAHRI
Direktur
22