Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN :
Biaya Pengawasan Bangunan Konstruksi Pembangunan TPA dan Dayah
Se Kota Langsa (SILPA OTSUS 2017)

1. Latar Belakang

Dalam rangka Meningkatkan mutu pendidikan agama masyarakat Kota Langsa, Salah satu
bentuk upaya dari Pemerintah Kota Langsa adalah melalui kegiatan Konstruksi
Pembangunan TPA dan Dayah Se Kota Langsa dimana melalui kegiatan ini diharapkan
dapat memperbaiki sarana dan prasarana TPA dan Dayah yang tersebar di kota Langsa yang
kondisinya kurang baik menjadi lebih baik sehingga mampu memberikan kenyamanan bagi
masyarakat Kota Langsa dalam menuntut ilmu agama pada TPA dan Dayah tersebut yang
bermuara pada meningkatnya mutu pendidikan masyarakat Kota Langsa pada khususnya dan
Daerah Aceh pada umumnya. Untuk mencapai suatu hasil yang tepat, maka diperlukan
kegiatan pengawasan terhadap Konstruksi Pembangunan TPA dan Dayah Se Kota Langsa
(SILPA OTSUS 2017) tersebut agar sesuai dengan standar yang berlaku.

Untuk memperoleh standar mutu yang baik pada kegiatan Konstruksi Pembangunan TPA
dan Dayah Se Kota Langsa (SILPA OTSUS 2017), maka diperlukan pengawasan yang
professional terhadap penanganan pekerjaan yang dimaksud. Secara umum Konsultan
Pengawas akan mengawasi pekerjaan dari segi biaya, mutu dan waktu pelaksanaan. Kinerja
Konsultan Pengawas sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas pengawasan, termasuk
secara menyeluruh kegiatan yang terdapat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah
disepakati. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan dapat membantu mengarahkan pencapaian
dari tahapan pekerjaan konsultan dalam melaksanakan kegiatan tersebut, seperti dijelaskan
berikut ini.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan pengawasan terhadap pekerjaan Konstruksi
Pembangunan TPA dan Dayah Se Kota Langsa (SILPA OTSUS 2017). Pengawasan yang
dimaksud adalah fungsi manajemen proyek dalam pengendalian waktu penyelesaian
pekerjaan, pengawasan metode pelaksanaan serta pengawasan volume dan kuantitas
(bahan, tenaga kerja dan peralatan).
Tujuannya adalah untuk memenuhi kualitas pelaksanaan fisik/konstruksi yang baik dengan
mengacu pada gambar desain serta spesifikasi teknis pekerjaan yang telah ditetapkan.

1
3. Sasaran

Sasaran/target yang diharapkan dalam kegiatan konsultansi ini adalah :


1) Pekerjaan konstruksi dapat diselesaikan dengan tepat waktu
2) Biaya untuk pekerjaan konstruksi sesuai dengan anggaran kegiatan.
3) Pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknis

4. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan Konstruksi Pembangunan TPA dan Dayah Se Kota Langsa (SILPA OTSUS
2017) tepatnya menyebar di kecamatan-kecamatan dalam wilayah kerja Pemerintahan
Kota Langsa. Lokasi kegiatan tersebut dapat ditempuh melalui jalan darat.

5. Sumber Pendanaan

Untuk pelaksanaan kegiatan ini disediakan HPS sebesar Rp. 50.490.000,- (Lima puluh juta
empat ratus sembilan puluh ribu rupiah), termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar
10% yang dibiayai oleh dana APBK Kota Langsa tahun anggaran 2019.

6. Nama dan Organisasi Pengadaan

Satuan Kerja : Dinas Syariat Islam dan Pendidikan Dayah Kota Langsa

Kegiatan : Biaya Pengawasan Konstruksi Pembangunan TPA dan Dayah


Se Kota Langsa (SILPA OTSUS 2017)

Alamat : Jl. Ahmad Yani Komplek PJKA Kota Langsa

7. Data Dasar

Gambar desain TPA dan Dayah dan spesifikasi teknis yang terdapat dalam kontrak
pekerjaan.beserta kelengkapannya.

8. Referensi Hukum

Berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya undang-undang jasa konstruksi nomor
18 tahun 1999 beserta ketentuan lainnya yang terkait.
9. Lingkup Kegiatan

2
1) Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan Konstruksi Pembangunan TPA
dan Dayah Se Kota Langsa (SILPA OTSUS 2017) yang akan dijadikan dasar dalam
pengawasan pekerjaan.
2) Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan serta mengawasi
ketepatan waktu dan biaya pekerjaan Konstruksi Pembangunan TPA dan Dayah Se Kota
Langsa (SILPA OTSUS 2017).
3) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik.
4) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pelaksanaan Konstruksi Pembangunan TPA dan Dayah Se Kota Langsa
(SILPA OTSUS 2017).
5) Membuat Berita Acara Kemajuan Pekerjaan .
6) Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh pelaksana.
7) Menyusun daftar cacat/kurang sebelum serah terima pekerjaan.
8) Membuat dan menyerahkan laporan pekerjaan.

10. Tanggung Jawab Pengawas

1) Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara professional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2) Secara umum tanggung jawab konsultan adalah secara berikut :
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelaksanaan yang dijadikan
pedoman serta peraturan standar dan pedoman teknis yang berlaku.
b. Kinerja pengawas telah memenuhi standar hasil pengawasan yang berlaku
c. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan
d. Penanggung jawab professional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai
suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli professional pengawasan yang
terlibat.

11. Kriteria

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja ini
harus memperhatikan persyaratan sebagai berikut :
1) Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas
sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh
pemberi tugas.
2) Persyaratan Objektif
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang objektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut jenis, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian
pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
3) Persyaratan Fungsional
3
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang
tinggi sebagai konsultan pengawas yang secara fungsional dapat mendorong
peningkatan kinerja kegiatan.
4) Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
5) Persyaratan Teknis lainnya
Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-
ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku antara lain :
Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu surat perjanjian
pekerjaan pelaksanaan beserta kelengkapannya dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar
perjanjian yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 beserta
perubahannya yang terakhir kalinya dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 04
Tahun 2015 tentang Pengadaan barang/Jasa Pemerintah dan Undang-undang jasa
konstruksi nomor 18 tahun 1999 beserta ketentuan lainnya yang terkait.

12. Proses Pekerjaan Pengawasan

Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara rinci yang sesuai dengan setiap
bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, secara garis besar
adalah sebagai berikut :
1) Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan
b. Memeriksa jadwal pelaksanaan yang diajukan oleh pelaksana untuk selanjutnya
diteruskan kepada pemberi tugas untuk mendapatkan persetujuan.
2) Pekerjaan Teknis Pengawasan di lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis
yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan
untuk kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan, peralatan dan
perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan, mengambil tindakan yang tepat dan cepat agar
batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta pengaruh pada
ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
e. Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan
biaya-biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat
langsung disampaikan kepada Pemborong, dengan pemberitahuan tertulis kepada
Pemberi Tugas.
f. Memberi bantuan dan petunjuk kepada Penyedia Jasa dalam mengusahakan perijinan
sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.

4
3) Konsultasi
a. Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat apabila dianggap mendesak.
4) Laporan
a. Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada
Pemberi Tugas, mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan dibandingkan dengan
jadwal yang telah disetujui.
c. Laporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Penyedia Jasa terutama
yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga perhitungan
serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Penyedia Jasa (Shop Drawings).
5) Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan
di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan di lapangan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir – formulir lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.

13. Informasi

1) Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri informasi


yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2) Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Konsultan Pengawas.
3) Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen Pelaksanaan yaitu :
Dokumen kontrak pelaksanaan/Penyedia Jasa
b. Bar Chart dan S-Curve dari pekerjaan yang dibuat oleh Penyedia Jasa (setelah
disetujui)
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis pengawasan mutu
pekerjaan,
e. Informasi lainnya.

14. Keluaran

5
Keluaran yang dihasilkan yaitu memperoleh hasil pekerjaan konstruksi yang sesuai
spesifikasi teknis dan disain, tertib administrasi proyek sesuai kontrak konstruksi dan
laporan hasil dari pelaksanaan pekerjaan supervisi berupa data, laporan-laporan dan
gambar hasil pengawasan pekerjaan di lapangan.

15. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan

Jadwal pengawasan untuk seluruh kegiatan direncanakan selama 60 (enam puluh) hari
kalender sejak ditandatanganinya SPMK atau sesuai dengan masa pelaksanaan konstruksi
oleh Penyedia Jasa Konstruksi (Pelaksana Pekerjaan)

16. Personil
1) Chief Inspector (Kepala Pengawas), 1 orang
Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau swasta dibuktikan dengan foto copy ijazah yang dilegalisir,
berpengalaman dalam Pekerjaan Pengawasan gedung sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun dan 2 (dua) tahun untuk S2. dan dan memiliki Sertifikat Keahlian Manajemen
Konstruksi / Ahli Muda Gedung ( SKA) yang dikeluarkan oleh LPJK, , mempunyai
wawasan yang luas, mempunyai jiwa kepemimpinan serta dapat bekerja sama dengan
seluruh anggota tim. Chief Inspector bertanggung jawab atas semua kegiatan sekaligus
sebagai koordinator tim.

2) Inspector (Pengawasa Lapangan), 2 Orang


Berpendidikan Minimal seorang Tamatan sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan
Teknik Bangunan Gedung, Sekolah negeri atau swasta dibuktikan dengan foto copy ijazah
yang dilegalisir, berpengalaman dalam pengawasan pembangunan gedung sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun. Inspector bertanggung jawab atas pengawasan pekerjaan di
lapangan dan harus mengkoordinasikan diri kepada Pengendali Kegiatan Pengawasan.

3) Draftman
Berpendidikan Minimal seorang Tamatan sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan
Teknik Bangunan Gedung, Sekolah negeri atau swasta dibuktikan dengan foto copy ijazah
yang dilegalisir berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dalam melaksanakan
kegiatan penggambaran dengan menggunakan program komputer Cad untuk bidang di
bidang pekerjaan kesipilan.

17. Uraian Tugas Personil

6
1) Ketua Tim (Team Leader)
Berpendidikan minimal Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau swasta dibuktikan dengan foto copy ijazah yang dilegalisir,
berpengalaman dalam Pekerjaan Pengawasan gedung sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun dan 2 (dua) tahun untuk S2. dan dan memiliki Sertifikat Keahlian Manajemen
Konstruksi / Ahli Muda Gedung ( SKA) yang dikeluarkan oleh LPJK, Chief Inspector
bertanggung jawab atas semua kegiatan sekaligus sebagai koordinator tim. Tugas dan
tanggung jawabnya akan mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
a. Inspeksi secara teratur untuk melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan
melakukan perbaikan - perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
b. Menentukan metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
c. Menentukan metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-
pasal dalam dokumen kontrak tentang cara-cara pengukuran dan pembayaran.
d. Rincian teknis sehubungan dengan “ Chenge-Order “ yang diperlukan.
e. Melakukan pembuatan laporan kondisi pekerjaan, beserta grafik gitarnya untuk
keseluruhan ruas yang berada dibawah koordinasinya.
f. Membuat penyataan menerima (“ Acceptance “) atau penolakan (“ Rejection “) atas
material dan Produk Pekerjaan.
g. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Penyedia Jasa. Segera melaporkan
kepada Pengendali Kegiatan Fisik apabila kemajuan pekerjaan ternyata mengalami
kelambatan lebih dari 15 % dari rencana membuat saran-saran penanggulangan serta
perbaikan.
h. Melakukan Pengecekan secara cermat semua pengukuran & pengendalian mutu
pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran dan
penyelidikan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.
i. Menyusun Laporan Bulanan tentang kemajuan Fisik dan Financial, serta
menyerahkan kepada Pengendali Kegiatan Fisik.
j. Menyusun Justifikasi Teknis gambar dan perhitungan sehubungan dengan usulan
perubahan kontrak.
k. Mengecek dan menanda tangani Dokumen Pembayaran Bulanan (Monthly
Certificate).
l. Mengecek dan menanda tangani Dokumen tentang Pengendalian mutu dan Volume
Pekerjaan.

2) Inspector
Berpendidikan Minimal Tamatan sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Teknik
Bangunan Gedung, Sekolah negeri atau swasta dibuktikan dengan foto copy ijazah yang
dilegalisir, berpengalaman dalam pengawasan pembangunan gedung sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun. Inspector bertanggung jawab atas pengawasan pekerjaan di
lapangan dan harus mengkoordinasikan diri kepada Pengendali Kegiatan Pengawasan.
7
Tugas dan tanggung jawab inspector mencakup, tapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :
a. Mengikuti petunjuk yang telah diinstruksikan dalam melaksanakan tugasnya.
b. Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang sedang
dikerjakan dan memberikan laporan atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan kontrak
dokumen. Semua hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada hari itu
juga.
c. Terus menerus mengawasi dan mencatat serta mengecek hasil pengukuran.
d. Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di lapangan setiap harinya, termasuk
menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan yang digunakan oleh
Penyedia Jasa untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
e. Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat cuaca,
material yang dikirim ke lapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga kerja peralatan
di lapangan, jumlah pekerjaan yang telah selesai dan pengukuran lapangan, hal-hal
khusus dan sebagainya dengan formulir laporan yang standar.
f. Membantu meng”opname” hasil pekerjaan yang telah selesai.

3). Draftman
Berpendidikan Minimal Tamatan sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Jurusan Teknik
Bangunan Gedung, Sekolah negeri atau swasta dibuktikan dengan foto copy ijazah yang
dilegalisir berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dalam melaksanakan
kegiatan penggambaran dengan menggunakan program komputer Cad untuk bidang di
bidang pekerjaan kesipilan.
Tugas dan tanggung jawab Draftman mencakup, tapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai
berikut :
a. Mempelajari Gambar Skesa/Draft
b. Menyesuaikan Gambar Dengan Spesifikasi Teknis dan RAB
c. Mengedintifikasikan Keterangan Sketsa yang tidak jelas
d. Memperbaiki Gambar
e. Membantu Tugas Arsitek dalam menyiapkan gambar rancangan dan
gambar kerja
f. Melakukan Penggambaran Secara Manual dan Komputer
g. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek

18. PENYERAHAN LAPORAN

Jenis laporan yang diserahkan kepada Pengguna Jasa adalah sebagai berikut:
1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat/ berisi temuan-temuan baru, tanggapan dan saran-saran
8
terhadap implementasi proyek, termasuk hasil-hasil kaji ulang terhadap laporan dan
gambar desain, perkiraan harga, dokumen-dokumen tender, rencana/ jadwal
implementasi proyek dan lain-lain. Termasuk rencana kerja penyedia jasa secara
menyeluruh, mobilisasi tenaga pendukung dan jadwal kegiatan Konsultan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) set buku laporan.

2) Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisi tentang mobilisasi dan demobilisasi staf konsultan, pemakaian
man-month, aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan konsultan, kemajuan pekerjaan
konsultan dan penyimpangannya terhadap jadwal semula, kemajuan pekerjaan
pembangunan serta penyimpangannya terhadap jadwal semula. Laporan bulanan juga
berisikan Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian lapangan); Laporan
Rekapitulasi Mingguan/Bobot Mingguan; Administrasi kegiatan Supervisi yaitu antara
lain :
a. Rangkuman dari kontraktor : kemajuan pekerjaan kontraktor, kendala-kendala
yang ada, foto copy berita acara rapat dan daftar hadir, surat teguran, surat
keluar/masuk, photo pelaksanaan pekerjaan, gambar- gambar perubahan,
rangkuman jumlah dan jenis peralatan yang digunakan, jumlah tenaga kerja yang
digunakan, kondisi cuaca/curah hujan harian dan lain-lain.
b. Konsultan Supervisi : schedule pekerjaan, jadwal penugasan personil, daftar absensi
(time shift) tim konsultan, jumlah peralatan yang digunakan, uraian pekerjaan yang
telah dilakukan dan lain-lain.
c. Rekomendasi atas prestasi bobot yang telah dicapai serta penyerapan anggaran
biaya baik untuk kontraktor maupun konsultan supervisi, berkaitan dengan rencana
tagihan/penarikan termin.
d. Berita acara perubahan pekerjaan tambah dan kurang (bila ada), termasuk
menyiapkan usulan addendum kontrak dan analisa perubahan pekerjaan tambah
kurang.
e. Berita acara perubahan waktu pelaksanaan (bila ada) termasuk menyiapkan usulan
addendum kontrak.
f. Revisi schedule (bila ada) dan network planning.
g. Laporan pemeriksaan baik persyaratan fisik ataupun administrasi berkaitan
dengan rencana serah terima pekerjaan (PHO) yang diusulkan oleh kontraktor;
h. Rencana kerja untuk bulan berikutnya;
i. Saran, usulan dan tanggapan tentang pekerjaan;
j. As built drawing yang dibuat sebelum penyerahan I oleh pihak kontraktor.

9
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : setiap interval waktu 1 (satu) bulan
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) set buku laporan.

3) Laporan Akhir
Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi harus membuat dan
menyerahkan Laporan Akhir yang berisi tentang seluruh kegiatan pengawasan termasuk
perubahan-perubahan yang terjadi selama pelaksanaan pekerjaan sampai tahap
penyelesaian pekerjaan 0 – 100 %, gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan
pekerjaan (as built drawing) yang dibuat oleh kontraktor. Laporan ini harus dibahas
kepada pihak pemberi tugas sebelum difinalkan.

Konsultan harus menyusun dan menyerahkan laporan akhir sebanyak 2 (dua) se t


secara detail mengenai pelaksanaan pekerjaan kontraktor. Laporan akhir berisi :

a. Laporan harian lapangan


b. Laporan mingguan/bobot mingguan
c. Laporan bulanan/bobot bulanan
d. Seluruh laporan administrasi termasuk hasil pelaksanaan RMK kontraktor dan semua
koreksi dan tindak lanjut

Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya pada saat kontrak pelaksanaan


berakhir.

4) Dokumentasi, Album Photo


Konsultan harus menyusun dan menyerahkan Dokumentasi, Album Photo dari waktu
ke waktu sebanyak 2 (dua) set. Berisi Dokumentasi/photo dan laporan pekerjaan
Supervisi secara detail mengenai pelaksanaan pekerjaan kontraktor.

5) Gambar As Built Drawing


Pada akhir masa pelaksaaan pekerjaan pihak konsultan harus menyerahkan Gambar As
Built Drawing sebanyak 3 (tiga) set. Diserahkan paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum
kontrak berakhir.

6) Flash Disk
Pada akhir masa pelaksanaan pekerjaan pihak konsultan harus menyerahkan Soft
Copy dalam Flash Disk sebanyak 1 (satu) buah yang berisikan laporan-laporan dan
Gambar As Built Drawing. Diserahkan paling lambat 10 (sepuluh) hari sebelum kontrak
berakhir.

19. Penutup
10
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, sebaiknya konsultan memeriksa semua
bahan masukan yang telah diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai pedoman dan bahan tanggapan bagi konsultan
untuk melaksanakan penawaran pekerjaan kepada pengguna jasa dan sekaligus sebagai
pedoman untuk tugas nantinya apabila ditetapkan sebagai Konsultan Pengawas pada
Kegiatan Pengawasan Pekerjaan.

11

Anda mungkin juga menyukai