Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KAMPUS KEBERLANJUTAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Pendidikan Konservasi
yang diampu oleh Dr. Barokah Isdaryanti, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
MUHAMMAD FADHLI (5302421006)
IRZHAFRAN RIDHO PRADANA (5302421056)
SHINTA WAHIDA NURJANNAH (6511422141)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


TAHUN 2022
PRAKATA
Puji syukur selalu dipanjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul Kampus Keberlanjutan.

Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itulah, penyusun menyampaikan terima kasih dengan diiringi doa kepada Ibu Dr.
Barokah Isdaryanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Konservasi yang telah
memberikan arahan dan kepada semua pihak yang telah memberikan referensi. Semoga
segala bantuan tersebut mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.

Selanjutnya, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa ternyata masih terdapat


kesalahan dan kekurangan, baik dari segi susunan kalimat dan tata bahasa yang berkaitan
dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengukurannya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami menyusun
makalah yang lebih baik lagi nantinya.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, menginspirasi, dan
menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca.
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kampus merupakan salah satu komponen penting dalam dunia pendidikan.
Membahas tentang pendidikan, utamanya pendidikan tinggi pasti akan terarah kepada
kampus. Hal ini karena dunia pendidikan tinggi yakni perkuliahan cukup berbeda jika
dibandingkan dengan pendidikan dasar hingga menengah. Sistem pendidikan pada kampus
juga cukup berbeda dibandingkan dengan pendidikan dasar dan menengah. Hal inilah yang
menjadikan kampus sebagai tingkat pendidikan tinggi dimana perlu konsep pemahaman
yang berbeda didalamnya.
Perguruan tinggi menjadi suatu tempat dimana orang-orang terpelajar dan terdidik
lebih didewasakan sehingga diharapkan mampu memberikan solusi dari permasalahan
yang muncul ditengah masyarakat. Perguruan tinggi juga menjadi ujung tombak terdepan
dalam penyelesaian suatu permasalahan yang terjadi ditengah masyarakat. Bahkan tingkat
kemajuan dari suatu negara dapat dilihat dari kualitas perguruan tingginya. Oleh karena itu
sudah semestinya suatu perguruan tinggi menerapkan visi misi yang dapat mewujudkan
semua hal tersebut. (Waspodo, 2022)
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa perguruan tinggi sangat
berperan penting bagi kemajuan pendidikan suatu negara. Oleh karena itu, perlu
diterapkan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable) pada lingkungan kampus.
Dengan ini, konsep pembangunan berkelanjutan mulai sering diterapkan dalam visi misi
kampus, dimana perguruan tinggi sudah seharusnya dapat memberikan contoh dan
menunjukkan pemikiran yang lebih baik terhadap tanggungjawab manusia terhadap
kondisi lingkungannya melalui pendekatan berkelanjutan. Kampus Berkelanjutan atau
dapat juga disebut kampus keberlanjutan menurut Thomashow (2009) adalah kampus yang
menerapkan visi kawasan ekologis dengan teknologi, karakter, komunitas, program, yang
menciptakan dan membentuk gaya hidup ramah lingkungan pada orang-orang yang
menjadi bagian dari kampus tersebut. Lalu bagaimana suatu kampus dapat disebut kampus
keberlanjutan? Untuk itu melalui makalah ini penulis akan membahas lebih lanjut
mengenai kampus keberlanjutan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kampus keberlanjutan?
2. Bagaimana Teori dan Ciri-ciri Sustainable Campus (Kampus Keberlanjutan)?
3. Apa saja Indikator dan Cara Mengimplementasikan Kampus Keberlanjutan?
C. Tujuan
1. Untuk memahami Pengertian Kampus Keberlanjutan
2. Untuk mengetahui Teori dan Ciri-ciri Sustainable Campus (Kampus Keberlanjutan)
3. Untuk mengetahui klasifikasi Indikator dan Cara Mengimplementasikan Kampus
Keberlanjutan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
Menurut Thomshow (2009), kampus berkelanjutan merupakan kampus yang
menerapkan visi Kawasan ekologis yang membentuk gaya hidup yang ramah lingkungan
kepada orang-orang yang ada di Kawasan kampus tersebut dengan menggunakan teknologi,
program, komunitas, dan karakter. Perguruan tinggi menjadi garda terdepan untuk
menyelesaikan masalah di dalam negeri, salah satunya adalah masalah lingkungan. Pada era
ini, banyak kampus yang telah menerapkan atau mengusung konsep pembangunan
berkelanjutan sebagai visi dan misinya. Contoh kampus yang menerapkan konsep kampus
berkelanjutan salah satunya adalah Universitas Negeri Semarang (UNNES). Unnes memiliki
sekitar 125,142 Ha luas lahan yang terletak di Kecamatan Gunungpati. Dulunya kampus ini
merupakan hutan belantara yang sekarang menjadi daerah untuk Pendidikan dan juga
konservasi. Konsep konservasi ini perlu dijaga supaya tetap menjaga keseimbangan dan
kelestarian alam dan dapat mencegah segala macam bencana atau juga krisis air.
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kampus Keberlanjutan


Istilah kampus keberlanjutan atau kampus Berkelanjutan mulai sering terdengar di
tengah perguruan tinggi. Istilah kampus keberlanjutan seringkali dikaitkan dengan
berbagai macam visi misi dan kegiatan dalam lingkungan kampus yang
memperhatikan kondisi sekitar guna mencapai sustainability. Adapun pengertian
kampus Berkelanjutan secara umum adalah suatu kampus dengan dampak lingkungan
yang rendah. Menurut sebuah penelitian dan publikasi yang mendasari “Sapporo
Sustainability Declaration” di tahun 2008 di Hokkaido University, kampus
berkelanjutan” berarti “universitas yang berkontribusi untuk membangun masyarakat
yang berkelanjutan melalui pendidikan, penelitian, berkolaborasi dengan masyarakat
dan pengembangan kampus. Kampus Berkelanjutan bukanlah sesuatu yang hanya
berarti “kampus dengan dampak lingkungan yang rendah.” Ini bertujuan untuk secara
praktis dan multilateral mendukung kesejahteraan masyarakat dengan “memperluas
pendidikan dan penelitian yang berakar pada tantangan sosial sebagai kebijakan
seluruh universitas” dan “menerapkan pengembangan kampus yang selaras dengan
daerah sekitarnya. (Binus University, 20)
Menurut Chris Adam, Koordinator Sustainable Dawson, “Kampus berkelanjutan
adalah kampus yang telah mencapai pengurangan jejak ekologisnya jauh melampaui
standar dan telah melakukannya dengan etos kelembagaan yang mengadvokasi
keadilan, perdamaian, rasa hormat, dan tindakan untuk melindungi integritas sistem
alam dan menunjukkan keinginan terbuka untuk berbagi informasi ini di luar
temboknya sendiri, di mana pun dibutuhkan ”. Selanjutnya Kampus Berkelanjutan
atau dapat juga disebut kampus keberlanjutan menurut Thomashow (2009) adalah
kampus yang menerapkan visi kawasan ekologis dengan teknologi, karakter,
komunitas, program, yang menciptakan dan membentuk gaya hidup ramah
lingkungan pada orang-orang yang menjadi bagian dari kampus tersebut.

B. Teori dan Kriteria Sustainable Campus


Berdasarkan perkembangan paradigma pembangunan berkelanjutan, baik di Indonesia
maupun di level Global banyak muncul berbagai hal terkait pembangunan baik itu
dalam skala gedung, kawasan, atau bahkan kota yang menggunakan konsep
pembangunan berkelanjutan. Sebenarnya memang tidak semua yang menyatakan
bahwa pengembangannya menggunakan pendekatan pembangunan berkelanjutan
tersebut memang benar-benar berkelanjutan. Ada kriteria-kriteria yang dapat
dijadikan parameter dalam pembangunan berkelanjutan yang harus dipenuhi untuk
dapat disebut sebagai kawasan yang benar-benar berkelanjutan yaitu, seting dan
infrastruktur kampus, energi dan perubahan iklim, sampah, air, transportasi, serta
pendidikan dan penelitian. Pada poin Seting dan infratruktur disini diukur dari
penggunaan lahan kampus lebih banyak untuk ruang penghijauan, pelestarian
lingkungan, dan alokasi anggaran untuk pembangunan kampus berkelanjutan.
Sedangkan pada Energi dan perubahan iklimdapat diukur melalui penggunaan
peralatan/teknologi hemat energi dan pengembangan energi terbarukan. kemudian
pada poin Sampah dapat diukur dari adanya program dan teknologi pengolahan
beragam sampah. Selanjutnya pada kriteria Air, pengukuran yang didapat bisa melalui
ikhtiar untuk mengurangi penggunaan air, meningkatkan program konservasi air, dan
melindungi kelestarian habitat. dan pada Transportasi bisa diukur memalui adanya
kebijakan dan alat transportasi yang ramah lingkungan, mengurangi jumlah kendaraan
pribadi, dan pejalan kaki. kemudian pada Pendidikan dan riset sendiri diukur dari
jumlah dan kontribusi mata kuliah, penelitian, publikasi, situs, dan laporan terkait
dengan kampus hijau dan keberlanjutan.
C. Indikator dan Cara Mengimplementasikan Kampus Keberlanjutan
Beberapa program yang telah dilaksanakan UNNES bertujuan untuk
menjadikan unnes sebagai kampus konservasi. Hal ini dinilai sudah baik mengingat
program yang dilaksanakan sudah sesuai dengan visi dan misi. Impementasi
kebijakan adalah realisasi keputusan dengan tujuan tertentu. Ada beberapa elemen
pada kebijakan public menurut M. Irfan (1997), diantaranya adalah :
- Dalam bentuk perdanya, kebijakan berupa penetapan Tindakan-tindakan.
- Kebijakan harus dilaksanakan dalam tindakan yang nyata.
- Kebijakan harus dilandasi dengan maksud dan tujuan tertentu.
- Kebijakan ditujukan untuk kepentingan rakyat.
Berdasarkan 4 elemen diatas, kebijakan public yang telah dilaksanakan pada 2010 –
2012 telah memenuhi kebijakan publik yang ideal. Ini merupakan bukti keseriusan
UNNES untuk mewujudkan kampus konservasi yang dilihat dari beberapa program
yang telah dilaksanakan demi mencapai tujuan menjadi kampus konservasi yang
berkelanjutan.

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
Daftar Pustaka

Binus University. (20, April 2020). Kampus kreatif dan berkelanjutan ( Creative and
Sustainable Campus). BINUS UNIVERSITY. Retrieved October 9, 2022, from
https://binus.ac.id/bandung/2020/04/kampus-kreatif-dan-berkelanjutan-creative-and-
sustainable-campus/
Waspodo, S. (2022, April 13). Apa itu Pendidikan Berkelanjutan dan Mengapa
Penting? Retizen. Retrieved October 9, 2022, from
https://retizen.republika.co.id/posts/103672/apa-itu-pendidikan-berkelanjutan-dan-
mengapa-penting

Anda mungkin juga menyukai