PANDEMI COVID-19
Infeksi COVID-19 dapat berdampak buruk terhadap status gizi pasien karena mereka
yang terjangkit virus ini akan mengalami perubahan pada cita rasa dan bau makanan,
hilangnya nafsu makan, dan timbulnya gejala gastrointestinal seperti diare dan mual/muntah.
Dengan demikian, dibutuhkan manajemen pelayanan gizi dalam pemberian diet untuk pasien
COVID-19 (Morley, et.al, 2020). Pelayanan gizi dan dietetic adalah pelayanan terkait dengan
masalah gizi yang dilakukan oleh tenaga gizi, terdiri dari pelayanan asuhan gizi dan dietetic,
serta asuhan penyelenggaraan makanan sebagai upaya dalam memperbaiki keadaan gizi
pasien yang otomatis akan berdampak pada pencegahan, perlambatan atau pengelolaan
penyakit, dan/atau kondisi kesehatan.
Asupan makanan yang bergizi sangat dibutuhkan untuk membentuk imunitas karena
dapat membangkitkan perlindungan tubuh dari penyakit, virus, dan gangguan kesehatan
lainnya. Dengan meningkatkan daya tahan tubuh merupakan salah satu cara untuk
menghindari paparan COVID-19, seperti mengonsumsi protein, vitamin A, vitamin C,
vitamin E, Zinc, vitamin B6, asam folat, selenium, dan zat besi (Vimaleswaran, et.al, 2021).
Pasien akan mendapatkan pelayanan gizi di rumah sakit rujukan COVID-19 yang
terdiri dari penyelenggaran makanan, penatalaksanaan asuhan gizi, dan membuat standar diet
untuk pasien yang meliputi standar diet biasa dan standar diet khusus. Standar diet ini
menyesuaikan dengan pengaturan gizi yang bertujuan untuk meningkatkan atau
mempertahankan status gizi dan daya tahan tubuh terhadap penyakit atau infeksi yang
berguna dalam membantu kesembuhan atau keseimbangan di dalam tubuh (Thalita, 2020).
Gambar di atas menjelaskan tentang alur pelayanan gizi pasien COVID-19 di Rumah
Sakit yang terdiri dari dua kegiatan utama, yakni pelayanan asuhan gizi dan dietetic serta
pelayanan penyelenggaraan makanan. Dapat diamati bahwa dalam kedua kegiatan utama
tersebut terdapat tiga proses yang saling berkaitan, yaitu:
1. Proses Skrining terhadap Kebutuhan Pasien
Tujuan skrining gizi adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan dari masing-
masing pasien agar mereka dapat menerima perawatan gizi yang sesuai dengan
kebutuhan dan mungkin juga dibutuhkan integrasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
Dengan proses skrining akan diketahui dua kondisi pasien, yaitu pasien yang tidak
berisiko malnutrisi dan pasien yang berisiko malnutrsi. Pasien yang tidak berisiko
malnutrisi tidak akan dilakukan proses asuhan gizi dan akan dipesankan diet normal.
Selanjutnya, setelah tujuh hari perawatan pasien tersebut akan diawasi dan dilakukan
skrining gizi ulang untuk mengetahui kondisinya sudah membaik atau belum. Jika
diketahui kondisinya baik maka diizinkan untuk pulang dan pelayanan gizi akan
dihentikan.
Gambar 2. Alur dan Proses Asuhan Gizi pada Pasien Rawat Inap
(Sumber: www.jurnalmedikahutama.com)
Ada beberapa tantangan atau permasalahan umum terkait pelayana gizi yang dihadapi
oleh dietisien atau nutrisionis di rumah sakit pada masa pandemic COVID-19, diantaranya
adalah:
Cara kerja dietisien yang perlu diperbaharui
Anjuran nutrisi bagi pasien COVID-19 harus dibuat lebih sederhana dan
mudah untuk diimplementasikan.
Skrining untuk malnutrisi harus dapat dilakukan
Asesmen kebutuhan energi dan protein harus dilakukan secara sederhana dan
mudah diterapkan
staf rumah sakit perlu untuk mewaspadai terjadinya refeeding syndrome
Pemberian makanan rumah sakit harus mempertimbangkan bagaimana
mengatasi asupan makan yang rendah (paien yang tidak nafsu makan)
Dietisien atau nutrisionis harus memperhatikan kesalahan dalam pemberian
nutrisi enteral
Dietisien atau nutrisionis harus mengetahui kondisi klinis dan kendala
organisasi jika nutrisi enteral tidak dapat diberikan
Nutrisi parenteral dapat dipertimbangkan sebagai alternatif selain nutrisi
enteral
Perhatikan nutrisi setelah melewati masa akut.
REFERENSI:
Eryanti, D., Anwar, C., Windusari, Y., Rahmawati, N. F., Amin, R., & Ija, M. (2022).
Analisis Implementasi Kebijakan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota
Palembang. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(6), 6995-7009.
Kementrian Kesehatan RI. Panduan Pelayanan Gizi dan Dietetik di Rumah Sakit Darurat
Dalam Penanganan Pandemi COVID-19. 2020.
Kemenkes RI. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT). Kemeterian Kesehatan Republik
Indonesia. 2014. 108 p.
Persagi dan AsDI. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Edisi 4. Jakarta: EGC; 2019. 403 p.
Sulistiyanto, A. D., Handayani, O. W. K., & Rustiana, E. R. (2017). Peran Petugas Gizi
dalam Memberikan Pelayanan Asuhan Gizi Pada Pasien Rawat Inap. Unnes Journal of
Public Health, 6(2), 75-83.