NADIA ROSALINA
NIM. 837444927
nadiarosalina21@gmail.com
Abstrak
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan muatan pelajaran yang banyak mengandung
pengetahuan langsung dari Alam, oleh karena itu diperlukan media yang dapat memberikan kesan tidak
membosankan, dan menyenangkan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan Meningkatan hasil
belajar dan respon siswa kelas 5 di SD Negeri Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan
melalui media audio visual. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dengan materi yang berbeda.
Dari setiap tahapan siklus tindakan yang diambil yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan evaluasi
serta refleksi. Dari hasil penelitian yang dilakukan membuktikan hasil yang meningkat bagi prestasi
siswa. Hal ini terlihat dengan meningkatnya rata-rata nilai dari siklus I 62 menjadi 72,5 pada siklus II.
Penggunaan media ini juga dapat meningkatkan respon siswa, sehingga tidak ada lagi pembelajaran
yang membosankan dan menjenuhkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar dan respon siswa dalam kegiatan pembelajaran pada pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam terutama mengenai materi tentang daur air.
Kata Kunci : Hasil Belajar, IPA, Dau Air, Dan Media Audio Visual.
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA
PELAKSANAAN PERBAIKAN
Adapun hasil respon siswa terhadap penggunaan media audio visual pada siklus I
menggunakan rumus berikut ini :
Untuk mengetahui respon siswa digunakan rumus :
R=
∑R
∑N
Dengan : R = Respon rata-rata siswa
∑ R= Jumlah semua respon siswa
∑ N = Jumlah respon.
Adapun hasil pengamatan pembelajaran aktivitas guru pada siklus I dengan
media audio visual dapat dipaparkan sebagai berikut :
Tabel 3.3
Data Pengamatan Pembelajara Aktivitas Guru Siklus I
dengan Media Audio Visual
Penilaian
NO Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1 Pendahuluan
Menginformasikan tujuan Pembelajaran
Memberikan motivasi kepada siswa
2 Kegiatan Inti
Mempresentasikan materi yang akan dibahas
Penggunaan media pembelajaran
Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
Penguasaan kelas
Penguasaan metode pembelajaran
Memeriksa pemahaman siswa dan memberikan umpan
balik
Membuat Rangkuman
3
Membimbing siswa membuat rangkuman
4 Penutup
Mengadakan Analisis/Evaluasi
Memberikan Penghargaan
5 Mengelola waktu
Pengamatan Suasana Kelas
6 Siswa antusias
Guru antusias
d. Refleksi
Dalam tahap ini, peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk
diringkas. Jika hasil penelitian menunjukkan target kriteria keberhasilan KKM 70,
respon siswa dalam pembelajaran juga meningkat, suasana kelas tidak lagi pasif, siswa
dapat memahami materi dengan menjawab soal-soal dengan benar pada setiap
pertemuan. Jika penelitian tidak dapat mencapai kriteria keberhasilan, maka peneliti
perlu mengubah pada siklus berikutnya.
2. SIKLUS II
a. Perencanaan
Rencana perbaikan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2022. Dalam
melakukan penelitian, langkah-langkah yang dilakukan oleh guru, yaitu dengan
menyusun rencana perbaikan pembelajaran II (siklus II) dengan indikator.
Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.
Tujuan yang ingin dicapai adalah siswa dapat memahami peta konsep tentang air,
menyebutkan kegunaan air, memahami daur air, dan menggambar skema daur air.
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran menggunakan media Audio Visual pada siklus II ini
dilakukan dengan langkah-langkah pembelajaran dengan susunan sebagai berikut :
Pertemuan Siklus 11
Mengadakan apersepsi sebagai kegiatan awal selama ± 5 menit,
dilanjutkan dengan kegiatan inti selama ± 25 menit untuk menjelaskan materi
dan dilanjutkan dengan kuis/penerapan metode tanya jawab pola kompetisi dan
kegiatan akhir ± 5 menit yang digunakan untuk menyimpulkan materi dan
penguatan, serta melanjutkan dengan memberikan pekerjaan rumah (PR) berupa
soal (terlampir) dan menginformasikan adanya ulangan untuk kompetensi dasar
yang baru saja disampaikan oleh guru.
c. Pengamatan
Tabel 3.4
Data Hasil Tes Evaluasi Siklus II
Nilai Ketuntasan
No Nama Siswa
Evaluasi Ya Tidak
1 Agus Tina Risky A
2 Alief Rizky
3 Faiqun Najwa
4 Hengky Kurniawan
5 Jessika Nur Aini
6 Moh Faisol Amin
7 Mohammad Kholid S
8 Mohammad Royhan F
9 NOR Hafida
10 Nurul Fauziyah
11 Qonitatus Sholehah
12 Zaenal Abidin
Rata-rata
Adapun hasil respon siswa terhadap penggunaan media audio visual pada
siklus II dapat dipaparkan sebagai berikut :
Tabel 3.5
Respon Siswa Terhadap Penggunaan Media Audio Visual pada
Siklus II
Respon Siswa Rata-rata (%)
Tidak senang
Senang
Sangat Senang
d. Refleksi
Dari hasil observasi dan pengumpulan data yang dilakukan dapat dilihat adanya
peningkatan nilai. Rata-rata nilai yang diperoleh pada siklus 1 adalah 63 dan meningkat
menjadi 72,5 pada siklus 2. Hal ini menunujukkan peningkatan yang signifikan, yang
artinya melalui pembelajaran dengan menggunakan media Audio Visual ini dapat
mengantarkan siswa ke prestasi yang lebih baik. Selain itu dapat kita lihat respon siswa
dalam pembelajaran juga meningkat, suasana kelas yang tidak lagi pasif, meskipun
tidak dipungkiri, masih ada beberapa siswa yang masih kurang merespon materi yang
diberikan, tetapi pada umumnya mengalami peningkatan dari sebelumnya.
C. Teknik Analisis Data
Patton menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Sedangkan menurut Taylor, mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci
usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti
yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada
hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan
pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan tujuan
analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi, analisis
data proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data
bermaksud pertama-tama mengorganisasikanm data. Data yang terkumpul banyak
sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen,
berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan analisis data dalam hal ini
ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan
mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Akirnya perlu dikemukakan bahwa analisis data itu dilakukan dalam suatu proses.
Proses berarti pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak pengumpulan data
dilakukan dan dikerjakjan secara intensif, yaitu sudah meninggalkan lapangan.
Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan pengerahan
tenaga, pikiran peneliti. Selain menganalisis data. Peneliti juga perlu dan masih perlu
mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan teori atau untuk menjastifikasikan
adanya teori baru yang barangkali ditemukan.
Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui penggunaan
media Audio Visual pada muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ini, peneliti
menggunakan analisis data deskriptif kualitatif, yaitu analisis data yang sesuai dengan
peristiwa yang terjadi melalui gambaran-gambaran nyata tentang peristiwa tersebut.
Adapun beberapa analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui ketuntasan kelas digunakan rumus berikut :
Jumlah .. Siswa. . Yang. .Tuntas
Ketuntasan kelas = Jumlah . .Total. . Siswa x 100%
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan rumus rata-rata.
X=
∑X
∑N
Dengan : X = Nilai rata-rata
∑ = Jumlah semua nilai siswa
X
∑ N = Jumlah siswa
3. Untuk mengetahui respon siswa digunakan rumus :
R=
∑R
∑N
Dengan : R = Respon rata-rata siswa
∑ R= Jumlah semua respon siswa
∑ N = Jumlah respon.
Siklus I Siklus II
Dari diagram skor perkembangan evaluasi diatas dapat dilihat bahwa dari siklus I dan II
mengalami peningkatan dari 63 pada siklus I dengan ketuntasan 33,3% menjadi 72,5
dengan ketuntasan 83% pada siklus II.
Berdasarkan hasil persentase perkembangan respon siswa tentang respon siswa selama
KBM berlangsung, dari Siklus I dan II. Prosentase yang diperoleh dari Siklus pertama
sampai dengan Siklus yang terakhir respon siswa terhadap media Audio Visual semakin
positif pada tiap tahapannya, oleh karenanya dalam proses KBM siswa semakin aktif
dengan menggunakan media Audio Visual.
Diagram
4.2 Skor Perkembangan Respon Siswa
20
14.5
10
0
Tidak Senang Senang Sangat Sengat
Siklus I Siklus II
Berdasarkan diagram skor perkembangan diatas dapat dilihat bahwa respon siswa pada
setiap siklus juga semakin baik dan positif.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Proses perbaikan pembelajaran dengan penggunaan media Audio Visual di SDN
Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan dapat dikatakan berhasil pada siklus
I dan II. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan media Audio Visual, hal ini
terlihat dari peningkatan aktivitas siswa pada proses pembelajaran yang berpengaruh pada
hasil tes pada pembelajaran. Dalam hal ini, pembelajaran merupakan suatu proses
penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada
siswa (Oemar Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses,
maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat
siswa belajar.
Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam pengajaran tahunan, semester
dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut persiapan perangkat
kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya (Hisyam Zaini,
2004: 4).
Berdasar beberapa pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran adalah suatu
proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar,
pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan
mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu Pengetahuan Alam
merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan,
gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan
penyajian gagasan-gagasan.
IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang
satu dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18). IPA berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan (Sri Sulistyorini, 2007: 39).
Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang
terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD
yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian
proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada
prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau
melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam
(Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7).
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah
ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan
observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai
pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh
dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan
dan penyajian gagasan-gagasan.
Selain itu, banyak sekali perubahan yang terjadi pada siswa, sebelum diterapkannya
media Audio Visual, siswa terlihat jenuh, bosan, dan kurang termotivasi untuk mengikuti
pelajaran dengan baik. Ini disebabkan karena materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
sebagian besar adalah materi hafalan, sedangkan metode yang digunakan guru selama ini,
hanya metode ceramah dan tanya jawab klasik saja, sehingga siswa kurang ada motivasi
untuk menjadi lebih baik. Mereka hanya mendengarkan dan tanpa diketahui, apakah
mengerti atau tidak dengan materi yang diberikan oleh guru. Padahal mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam itu sendiri diketahui berperan dalam mengembangkan pengetahuan,
nilai, sikap, dan keterampilan sosial agar para siswa menjadi warga masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia yang baik.
Di antara media pendidikan, gambar/ foto adalah media paling umum dipakai. Dia
merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh
karena itu ada pepatah Cina mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak dari
pada seribu kata.
Gambar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat diproyeksikan, dapat
dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam lingkungan orang dewasa.
Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti,
uraian dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat dipergunakan sebagai media
pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan
belajar secara efisien peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media Audio Visual
dalam data PBM
Penggunaan Audio Visual secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak, baik
dalam hal besarnya video, warna dan latar belakang untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk
pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki kekurang jelasan.
Audio Visual dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang
dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari Audio Visual sendiri dalam kegiatan
pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan tentang gambar, menulis cerita,
mencari gambar-gambar yang sama, dan menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan
suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya efektif.
Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh
semua peserta didik, bisa ditempel, digantung atau diproyeksikan. Display gambar-gambar
dapat ditempel pada papan buletin, menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa,
meningkatkan minat, perhatian, dan menambah pengetahuan siswa. Oleh sebab itu
penggunaan media Audio Visual pola kompetisi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam sangat berpengaruh pada hasil pembelajaran yang didapatkan oleh siswa. Sehingga
guru dituntut untuk sebisa mungkin menyesuaikan media yang digunakan pada setiap mata
pelajaran yang diajarkan.
KESIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian perbaikan pembelajaran dari siklus I dan siklus II
dengan penggunaan media Audio Visual pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
tentang daur air kelas 5 di SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan :
1. Penggunaan media Audio Visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 5 SDN Waru Barat 6 Kecamatan Waru
Kabupaten Pamekasan, yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai dari siklus I rata-
rata 63 menjadi 72,5 pada siklus II.
2. Respon siswa dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan, tetapi masih
kurang memuaskan karena siswa yang tidak senang 42%, senang 33%, sangat senang
25% pada siklus I. Sedangkan pada siklus ke II respon siswa tidak senang 14,5%,
senang 32,5% dan yang sangat senang 53%. Dari data tersebut penggunaan media
Audio Visual sangat membantu dan memuaskan. Sehingga tidak ada lagi
pembelajaran yang membosankan atau menjenuhkan bagi siswa.
3. Aktivitas guru selama pembelajaran telah melakasanakan dengan baik, pembelajaran
IPA tentang Daur Air mengalami peningkatan. Pada siklus I aktivitas guru kurang
memuaskan guru hanya mendapat skor 60,7%. Sedangkan pada siklus ke II aktivitas
guru sudah memuaskan karena mencapai skor 94,64%.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka sebaiknya guru :
1. Menggunakan media Audio Visual pada muatan pelajaran yang lain, karena dengan
media ini dapat meningkatkan prestasi, dan selain itu dapat terlihat langsung siswa-
siswa yang berprestasi dalam pembelajaran sehingga dapat dipersiapkan untuk
lomba-lomba mata pelajaran yang lain.
2. Memperbaiki kekurangan dan ketidak sesuaian dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
3. Mengingat hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, kualitas siswa, guru dan sekolah, maka penting bagi guru untuk
mempelajari dan menerapkan dalam kegiatan pembelajaran melalui PTK. Selain itu
sekolah harus mempunyai komitmen yang kuat untuk meningkatkan kompetensi para
guru, yaitu khususnya kompetensi dalam pelaksanaan PTK dan pembuatan laporan
ilmiahnya.
4. Melalui sarana Program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, guru dapat
meningkatkan profesionalisme dengan mengikuti program perkuliahan.
DAFTAR PUSAKA
Hakim, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Sindur Pres. Semarang.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensindo. Bandung.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Jakarta.
Sardirman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Sudjana, Nana. 2002. Cara Belajar Murid Aktif. Sinar Baru Algenso. Bandung.
Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E Kaligis. (1992/1993). Pendidikan IPA II. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi
Kurikulum 2013 .Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mansur, Muslich. 2007. KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) pemahaman &
pengembangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Patta Bundu. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam
Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: DEPDIKNAS.
Patta Bundu. 2010. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam
Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: DEPDIKNAS.
Rahayu, Nina. 2014. Implementasi Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPA di
Kelas IV C SD Muhammadiyah Condongcatur Sleman. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Srini M. Iskandar. 1996/1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, lampiran 1 Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI.
Jakarta.
Usman Samatowa. 2006. Bagaimana Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Dirjen Pendidikan Tinggi.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: Bumi Aksara
Arief S. Sadiman, dkk. (2006). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom. Dikbud. dan PT. Raja Grafindo Persada.
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (2005). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ahmad Rohani. (1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.