Anda di halaman 1dari 11

276

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI C
SDN 004 TEMBILAHAN KOTA

Retno Ambarwati
retno.ambarwati.004@gmail.com
SD Negeri 004 Tembilahan Kota
Kecamatan Tembilahan

ABSTRACT
The background of this study is the low grade science students learning outcomes VI C SDN
004 Tembilahan Kota, Of the 23 students, only 9 students (39.13%) were completed. Based
on this the researchers conducted the study by applying image media to improve learning
outcomes IPA. This research is a class act who performed a total of two cycles consisting of
two meetings, the study was conducted with four phases, namely planning, implementation
stage, the stage of observation and reflection stages. The study states that science learning
outcomes of students has increased in each cycle, this is evidenced by the increasing average
student learning outcomes, the preliminary data the average student learning outcomes at
66.00 has increased in the first cycle of up to 83.30, and increased up to 91.74. Based on
these results, it can be concluded that the application of drawing media can improve learning
outcomes VI grade science students SDN 004 Tembilahan Kota.

Keywords: media images, learning outcomes IPA


metode dan melaksankannya
dalam pembelajaran. Sering kali kita jumpai
PENDAHULUAN seorang guru yang telah menempuh jenjang
Sekolah merupakan wadah pendidikan yang tinggi dan mempunyai
pencerdasan kehidupan bangsa untuk pengetahuan luas namun tidak berhasil
meningkatkan kualitas sumber daya dalam mengajar. Hal ini bisa saja
manusia (SDM). Peningkatan kualitas yang disebabkan oleh karena guru tidak
dimaksud dipengaruhi oleh beberapa hal, menguasai metode mengajar. Metode
diantaranya adalah kualitas guru selaku mengajar menurut Werkanis, (2005) adalah
pendidik. Guru diharuskan untuk cara yang digunakan guru dalam kegiatan
meningkatkan pengetahuannya untuk dapat belajar mengajar dengan tujuan
melakukan perbaikan-perbaikan dalam memudahkan peserta didik menerima bahan
pembelajaran. Salah satu usaha yang bisa ajar atau materi pelajaran.
dilakukan oleh guru adalah melaksanakan Tujuan pembelajaran adalah agar
kurikulum sekolah sebagaimana yang telah peserta didik dapat belajar secara optimal
ditetapkan oleh Departement Pendidikan melalui proses pembelajaran, kualitas
Nasional. proses pembelajaran akan terlihat dari hasil
Keberhasilan atau kegagalan guru di belajar siswa. Jika hasil belajar tinggi bearti
dalam melaksanakan proses pembelajaran proses pembelajarannya baik, tetapi jika
ditentukan oleh kemempuannya memilih hasil belajar rendah berarti proses

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
277

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

pembelajaran yang dilakukan belum DGDODK ·Apakah penggunaan media


optimal. Faktanya di kelas VI C SDN 004 gambar dapat meningkatkan hasil belajar
Tembilahan Kota (tempat peneliti bertugas) IPA pada siswa kelas VI C Sekolah Dasar
nilai hasil ulangan siswa kelas VI C mata Negeri 004 Tembilahan Kota Kecamatan
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Tembilahan Kota tentang beberapa upaya
menunjukkan bahwa dari 23 orang siswa, pelestarian hewan dan tumbuhan agar tidah
hanya 9 orang (39,13%) siswa yang tuntas terjadi kepunahan?· 7XMuan penelitian ini
dengan nilai rata-rata 66,00 sisanya 14 dalam penelitian ini adalah :
orang (60,87 %) siswa dinyatakan gagal. 1. Meningkatkan pemahaman siswa
Dengan adanya temuan tersebut tentang beberapa upaya pelestarian
peneliti mencoba memikirkan bagaimana hewan dan tumbuhan agar tidah terjadi
cara untuk memperbaiki hasil belajar siswa kepunahan.
kelas VI C SDN 004 Tembilahan tersebut.
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa
Penulis mengadakan penelitian tindakan
dalam pembelajaran terutama pada mata
kelas (PTK). Dengan adanya PTK maka
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
kesalahan dalam proses pembelajaran dapat
diperbaiki sehingga kesalahan tersebut 3. Melakukan perubahan pada cara
tidak berlanjut dan diharapkan hasil belajar mengajar guru dengan lebih sering
siswa akan meningkat. menggunakan media dalam proses
Melalui hasil pengamatan, penulis pembelajaran
mengidentifikasi kekurangan dari 4. Memotivasi minat siswa terhadap
pembelajaran, terungkaplah bahwa pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
beberapa masalah yang terjadi dalam proses
pembelajaran yaitu: (a) siswa kurang Sebenarnya banyak sekali manfaat
termotivasi terhadap materi pelajaran; (b) dari penelitian ini, tapi bila dirincikan dari
siswa kurang memperhatikan guru ketika objeknya maka dapat disimpulkan sebagai
sedang menyampaikan materi; (c) model, berikut :
metode, dan media kurang bervariasi; (d) 1. Bagi siswa dapat meningkatkan
media/ alat peraga sering digunakan hanya pemahaman dan prestasi belajar
sebagai selingan dalam proses belajar serta memotivasi siswa untuk materi
mengajar; dan (e) rendahnya hasil belajar berikutnya.
siswa pada mata pelajaran IPA. Selain itu, 2. Bagi guru sebagai peneliti dapat
diketahui juga penyebab rendahnya nilai meningkatkan kemampuan dalam
siswa dan kurangnya perhatian siswa dalam mengajar dan juga sebagai acuan
belajar disebabkan oleh: (a) guru kurang untuk melakukan tindakan lebih
memahami materi pelajaran yang lanjut dalam lingkup yang lebih
disampaikan; (b) guru terlalu mendominasi luas.
pembelajaran tanpa melibatkan siswa dalam
proses belajar mengajar; (c) guru kurang 3. Bagi sekolah dapat meningkatkan
berdialog dengan siswa; dan (d) guru masih mutu pendidikan di sekolah.
memakai pola lama dalam proses mengajar
sehingga siswa merasa jenuh. Menurut Depdiknas (2003‡
Mengacu pada latar belakang di %HODMDU merupakan kegiatan yang
atas, rumusan masalah dalam penelitian ini terjadi pada semua orang tanpa mengenal

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
278

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

batas usia, dan berlangsung seumur hidup. 2. Hasil belajar ditandai dengan perubahan
Belajar merupakan usaha yang dilakukan seluruh aspek tingkah laku.
seseorang melalui interaksi dengan 3. Belajar adalah suatu proses.
lingkungannya untuk mengubah
4. Proses belajar terjadi.
SULODNXQ\D· Menurut Morgan (dalam
Lie, 2006) mengatakan 5. Belajar merupakan bentuk pengalaman.
EDKZD ‡%HODMDU PHUXSDNDQ
SHUXEDKDQ relatif permanen yang Hasil belajar merupakan hal yang
terjadi karena hasil dari praktik atau tidak pernah dibahas secara terpisah dengan
pengalaman. Salvin (dalam belajar. karena hasil belajar merupakan efek
Lie, 2006EHUSHQGDSDW EDKZD ‡ dari kegiatan belajar. Menurut Djamrah
%HODMDU merupakan perubahan (1995‡+DVLO EHODMDU DGDODK
individu yang disebabkan oleh pengalaman. KDVLOpenilaian pendidikan tentang
Belajar adalah suatu perubahan yang relatif kemajuan siswa setelah
menetap dalam tingkah laku yang terjadi GLODNXNDQ DNWLYLWDV
sebagai suatu hasil latihan atau EHODMDU · Menurut Soedaryanto yang
pengalaman. dikutip Warkanis (2000)
(Purwanto, 1987). Ahmadi (1991) ‡+DVLO EHODMDU DGDODK
PHQJDWDNDQ EDKZD ‡%HODMDU WLQJNDW SHQJXDVDDQ materi yang
VHEDJDL SURVHV dimana tingkah laku dicapai oleh seseorang siswa dalam rangka
yang timbulkan atau diubah melalui latihan mengikuti proses belajar mengajar sesuuai
atau pengalaman dimana siswa dapat dengan tujuan yang GLWHWDSNDQ ·
berinteraksi langsung dengan obyek belajar. Djamarah (1995) berpendapat EDKZD
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik ‡+DVLO EHODMDU DGDODK
kesimpulan bahwa belajar adalah suatu VHVXDWX \DQJ diperoleh dari suatu
usaha yang dilakukan secara terus-menerus kegiatan, diciptakan baik secara individu
(kontinu) secara sadar serta berdasarkan maupun kelompok. Mujiono (2002)
pengalaman sehingga terjadi perubahan dari berpendapat bahwa
tidak tahu menjadi tahu dengan ‡%HODMDU PHUXSDNDQ
menggunakan berbagai cara. NHJLDWDQ yang kompleks, hasil belajar
Usman dan S. Praja (1985) merupakan kapabilitas setelah belajar orang
mengemukakan prinsip-prinsip memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap
yang berhubungan dengan pengertian dan QLODL · Sedangkan Ahmadi (1991)
belajar yaitu : PHQ\DWDNDQ EDKZD ‡+DVLO
1. Belajar adalah memperoleh perubahan PHUXSDNDQ proses perubahan tingkah
tingkah laku, dengan ciri-ciri perubahan laku yang terjadi karena usaha, meliputi
yang disadari, perbuatan itu bersifat pengetahuan keterampilan dan sikap yang
kontinu dan fungsional, perubahan yang merupakan hasil dari aktivitas siswa
bersifat positif dan aktif, perubahan yang melalui proses.
bukan bersifat momental dan bukan Dari kutipan di atas dapat diambil
karena pengaruh obat-obatan atau kesimpulan bahwa hasil belajar adalah nilai
penyakit tertentu. akhir yang dicapai siswa setelah mengikuti
kegiatan belajar berupa hasil skor yang

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
279

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

diperoleh setelah mengikuti yang diimbangi dengan istirahat. Vokal


tes hasil belajar. guru yang diselingi teknik kesenyapan
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil untuk memancing atau menyatukan
belajar konsentrasi siswa. 2) Sikap Terhadap
Menurut Dimyati (1994) Belajar
faktorfaktor yang sangat mempengaruhi Dalam proses belajar sikap siswa
proses belajar dan hasil belajar adalah : a. menanggapi materi belajar sangat beragam.
Faktor Eksternal Dapat menerima, menolak, atau
mengabaikan. Sikap tersebut sangat
1) Guru
mempengaruhi terhadap hasil belajar. 3)
Tugas guru selain mentransfer ilmu
Motivasi Belajar
pengetahuan juga membentuk sikap
Ada dua kemungkinan yang terjadi pada
peserta didik. Untuk itu diperlukan figur
siswa dalam belajar. Semangat tinggi
guru yang berkualitas, baik pengetahuan
maka akan berpengaruh positif pada
yang luas, mental yang kuat dan
hasil belajar. Sebaliknya jika semangat
mempunyai kecakapan didaktis, serta
melemah maka hasil belajar juga akan
menguasai kurikulum
kurang baik.
2) Sarana dan Prasarana
4) Mengolah Bahan Ajar
Agar dapat membantu meningkatkan
Adalah kemampuan siswa untuk
hasil belajar yang optimal maka sangat
menerima dan memahami isi serta cara
diperlukan sarana dan prasarana yang
memperoleh ajaran sehingga menjadi
memadai.
bermakna bagi siswa.
3) Kebijaksanaan Penilaian
5) Rasa Percaya Diri
Secara kejiwaan sangat terpengaruhi
Muncul dari keinginan mewujudkan diri
oleh hasil belajar yang telah ia lakukan.
bertindak dan berhasil.
Karena penilaian adalah puncak dari
garapan siswa dan merupakan hasil yang 6) Kebiasaan Belajar
ditunggu oleh siswa dari sekian proses Kebiasaan belajar sangat mempengaruhi
pembelajaran maka diharuskan guru kesuksesan dalam mencapai tujuan.
aktif dan bijaksana dalam penilaian.
Pada umumnya media kerab kali
4) Lingkungan Sosial Siswa di Sekolah disebut dengan alat yang secara fisik dapat
Lingkungan sosial belajar yang kondusif dilihat yang digunakan untuk membantu
sangat berpengaruh pada hasil belajar kelancaran suatu proses pekerjaan atau
dan menumbuhkan perilaku yang positif. pengajaran. Menurut Donald P. Ely dan
Vernon S Gerdach pengertian media ada
dua bagian yaitu ‡$UWL VHPSLW
b. Faktor Internal
EDKZD media berwujud : grafik, foto, alat
1) Konsentrasi Belajar mekanik dan elektronika yang digunakan
Konsentrasi belajar merupakan kemauan untuk menangkap, memproses serta
memusatkan perhatian pada pelajaran. menyampaikan informasi. Arti luas, media
Untuk meningkatkan konsentrasi adalah kegiatan yang dapat menciptakan
diperlukan strategi belajar mengajar yang suatu kondisi sehingga memungkinkan
tepat dan mempertimbangkan waktu belajar peserta didik dapat memperoleh

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
280

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

pengetahuan keterampilan dan sikap yang kata-kata tertulis atau lisan belaka); dan (b)
baru. Sedangkan Brigg mengatakan mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
‡0HGLD adalah segala alat fisik yang daya indra seperti, objek yang terlalu besar
dapat menyajikan pesan yang merangsang bisa digantikan dengan realita gambar, film
yang sesuai untuk belajar, misalnya: media bingkai atau film model. Objek yang kecil,
cetak, media elektronik (film, video). dibantu dengan proyektor mikro, film
Secara umum media pendidikan bingkai atau gambar. Gerak yang terlalu
mempunyai kegunaan sebagai berikut: lambat atau cepat dapat dibantu dengan
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak time lapse atau high speed photo grapy.
terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk Menurut pendapat para ahli di atas, penulis
kata-kata tertulis atau lisan belaka). menyimpulkan bahwa media gambar adalah
sarana pendorong untuk diterimanya proses
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
belajar mengajar atau alat perantara dengan
dan daya indra seperti, objek yang
memanfaatkan indra penglihatan siswa
terlalu besar bisa digantikan dengan
guna mengoptimalkan tujuan keberhasilan
realita gambar, film bingkai atau film
suatu proses dengan menggunakan alat
model. Objek yang kecil, dibantu dengan
bantu berupa gambar yang menyalurkan
proyektor mikro, film bingkai atau
pesan atau gagasan, sehingga materi yang
gambar. Gerak yang terlalu lambat atau
disampaikan bisa tercapai dengan optimal.
cepat dapat dibantu dengan time lapse
Ada beberapa langkah yang harus
atau high speed photo grapy.
ditempuh guru pada waktu menggunakan
media gambar dalam proses belajar
Putra, dkk (2001) mengemukakan
mengajar, yaitu:
banyak hasil penelitian menunjukkan
bahwa proses pembelajaran akan lebih a. Menetapkan tujuan pengajaran
berhasil bila siswa turut aktif dalam Pada langkah ini guru hendaknya
pembelajaran tersebut. Dengan kata lain, menetapkan tujuan pengajaran yang
yang menjadi pusat kegiatan dalam ingin dicapai dengan menggunakan
pembelajaran bukanlah guru, melainkan media gambar.
siswa. Hal ini mengandung pengertian b. Persiapan Guru
perlunya berbagai media sebagai fasilitas Pada tahap ini, guru memilih dan
belajar. Manfaat gambar sebagai media menetapkan gambar apa yang akan
visual, menimbulkan daya tarik pada siswa, digunakan sesuai dengan materi dan
mempermudah pengertian siswa, tujuan pengajaran yang ingin dicapai.
memperjelas bagian-bagian penting, c. Persiapan Kelas
mengingat suatu uraian: Ciri-ciri gambar Guru memberikan motivasi kepada
yang baik adalah cocok dengan tingakatan siswa untuk dapat menilai, menganalisis,
umur serta kemampuan siswa, bersahaja menghayati pelajaran dengan
dalam arti tidak terlalu komplek, realistis, penggunaan media gambar.
gambar dapat diperlakukan dengan tangan.
d. Penyajian Pelajaran
Secara umum media pendidikan
Penyajian pelajaran dengan
mempunyai kegunaan, yaitu: (a)
menggunakan media gambar adalah
memperjelas penyajian pesan agar tidak
keahlian guru dalam mengaitkan materi
terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk
pelajaran dengan gambar yang disajikan.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
281

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

e. Kegiatan Belajar orang yang terdiri dari 9 orang siswa


Pada langkah ini, kegiatan belajar lakilaki dan 14 orang siswa perempuan.
mengajar hendaknya berhubungan Penelitian ini merupakan penelitian
dengan media gambar yang digunakan. tindakan kelas yang bertujuan untuk
f. Evaluasi meningkatkan hasil belajar IPA siswa
Evaluasi harus dilakukan pada akhir dengan menerapkan media gambar.
pengajaran, sempai sejauh mana tujuan penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus
pengajaran dapat tercapai dengan yangmana masing-masing siklus terdiri dari
penggunaan media gambar. dua pertemuan. tahapan yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari empat
Keunggulan penggunaan media tahap, yaitu: tahap perencanaan, tahap
gambar adalah: (a) meningkatkan daya tarik pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap
siswa terhadap pelajaran; (b) memperjelas refleksi. Untuk lebih jelas mengetahui
informasi pada waktu tatap muka dalam tentang pelaksanaan penelitian pada setiap
proses pembelajaran sehingga siswa lebih siklusnya, yaitu sebagai berikut:
mudah mencerna pelajaran; (c) melengkapi 1. Siklus I a. Tahap Persiapan
dan memperkaya informasi dalam proses Perencanaan Siklus I dilaksanakan pada
pembelajaran; (d) mendorong motivasi Senin 27 Oktober 2014 . Pada tahap ini
belajar siswa; (e) meningkatkan efektifitas peneliti mempersiapkan: (a) rencana
dan efesiensi dalam menyampaikannya; (f) perbaikan pembelajaran; (b) menyiapkan
menambah variasi dalam menyajikan buku paket/ penunjang, silabus, serta
materi; dan (g) manambah pengertian nyata lembar tugas siswa; (c) mempersiapkan
tentang suatu pengetahuan. Sedangkan media gambar yang akan digunakan; dan
kelemahan penggunaan media gambar, (d) lembar observasi/pengamatan untuk
yaitu: (a) siswa sulit untuk membuat pengumpulan data.
kesimpulan pelajaran; (b) sulitnya mencari
gambar yang sesuai dengan materi b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Setelah
pelajaran; (c) waktu sangat luas untuk tahap perencanaan, maka langkah
pelaksanaannya; dan (d) membutuhkan selanjutnya adalah melaksanakan
biaya tambahan pembuatan. tahapan tindakan perbaikan yang telah
direncanakan dan pada saat yang
bersamaan juga diikuti dengan kegiatan
METODE PENELITIAN observasi atau pengamatan yang
Penelitian dan pelaksanaan tindakan dilakukan oleh pengamat/ guru
perbaikan ini dilaksankan di kelas VI C pengamat. Adapun tindakan perbaikan
SDN 004 Tembilahan Kota Kecamatan yang dilaksanakan adalah :
Tembilahan Kota Kabupaten Indragiri Hilir. 1) Kegiatan awal, pada kegiatan awal
Penelitian ini dilaksanakan adalah pada kegiatan yang dilakukan adalah guru
semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 memberikan apersepsi dan
dilaksanakan selama 2 siklus untuk mata menyampaikan tujuan pembelajaran.
pelajaran IPA. Subjek penelitian ini adalah
2) Kegiatan inti, kegiatan yang
siswa kelas VI C yang diteliti berjumlah 23
dilakukan adalah : (a) guru
memperagakan gambar hewan dan

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
282

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

tumbuhan yang mendekati ternyata dengan menggunakan media


kepunahan; (b) guru membagi siswa gambar cukup membantu siswa dalam
dalam 5 kelompok; (c) siswa memahami materi walaupun belum
mendiskusikan upaya pelestarian optimal betul, tapi sudah ada
hewan dan tumbuhan; (d) perwakilan peningkatan dari sebelumnya.
kelompok menuliskan hasil diskusi di
papan tulis; (e) guru memberikan 2. Siklus II
kesempatan kepada siswa lain untuk
a. Tahap Perencanaan Pada persiapan
membahas hasil diskusi; dan (f) guru
Siklus II guru mempersiapkan
dan siswa mengadakan tanya jawab.
pembelajaran (RPP, dan Silabus) buku
3) Kegiatan akhir, kegiatan yang paket/ buku penunjang dan media
dilakukan adalah: (a) guru gambar serta lembar tugas siswa yang
menyimpulkan pembelajaran dan (b) akan gunakan pada pelaksanaan
siswa mengerjakan LKS nantinya. pada persiapan tahap ini guru
juga mempersiapkan gambar hewan dan
c. Tahap Pengamatan dan Pengumpulan tumbuhan langka.
Data
Pengamatan dilakukan selama proses b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
perbaikan pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini tindakan perbaikan sesuai
Pengamat adalah teman sejawat yang dengan skenario yang telah disusun
telah ditunjuk sebelumnya. dapat digambarkan sebagai berikut:
Pengumpulan data berdasarkan lembar 1) Kegiatan awal, pada kegiatan awal
observasi yang diisi oleh teman sejawat kegiatan yang dilakukan adalah guru
dari kesan yang muncul selama proses memberikan apersepsi dan
pembelajaran berlangsung, serta hasil tes menyampaikan tujuan pembelajaran.
tertulis yang dikerjakan siswa di akhir
pembelajaran. 2) Kegiatan inti, kegiatan yang
dilakukan adalah : (a) guru
memperagakan gambar hewan dan
d. Tahap Refleksi tumbuhan yang mendekati
Refleksi dilakukan peneliti setelah kepunahan; (b) guru membagi siswa
pelaksanaan tindakan perbaikan berakhir dalam 5 kelompok; (c) siswa
berdasarkan catatan-catatan atapun mendiskusikan upaya pelestarian
kesan yang timbul selama proses hewan dan tumbuahan; (d) siswa
pembelajaran. dengan bimbingan guru membuat
Refleksi kali dilakukan untuk NHVLPSXODQ ‡ hewan dan
mengidentifikasi kelemahan-kelemahan tumbuhan langka yang perlu
ataupun kekurangan yang masih terjadi dilindungi dan
selain itu refleksi juga bertujuan untuk GLOHVWDULNDQ·; (e)
mengetahui sejauh mana siswa perwakilan kelompok membacakan
memahami materi yang bertujuan untuk hasil diskusi di depan kelas; (f) guru
mengetahui sejauh mana siswa memberikan kesempatan kepada
memahami materi tentang upaya siswa lain untuk membahas hasil
pelestarian hewan dan tumbuhan dan

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
283

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

diskusi; dan (g) guru dan siswa untuk mengetahui sejauh mana materi
mengadakan tanya jawab. ini dikuasai siswa, dan ternyata dengan
3) Kegiatan akhir, kegiatan yang menggunakan media gambar bisa
dilakukan adalah: (a) guru meningkatkan hasil belajar siswa.
menyimpulkan pembelajaran; dan (b)

Tabel 1. Hasil Belajar IPA pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II


Rentang NILAI
No Data KET
Nilai Awal % Siklus I % Siklus II %
1 <50 2 8,69 0 0 0 0 Tidak Lulus
2. 51 – 60 5 21,73 1 4,34 0 0 Tidak Lulus
3. 61 – 70 9 39,13 3 13,04 0 0 Tidak Lulus
4. 71 – 80 6 26,10 2 8,69 7 30,43 Lulus
5. 81 – 90 1 4,35 12 52,20 5 21,74 Lulus
6. 91 – 100 0 0 5 21,73 11 47,83 Lulus
Jumlah 23 100% 23 100% 23 100% KKM
Nilai Rata-rata 66,00 83,30 91,74 75

siswa mengerjakan LKS.


HASIL DAN PEMBAHASAN
c. Tahap Observasi (Pengamatan) A. Deskripsi Per Siklus
Pengamatan dilakukan selama proses Berdasarkan hasil dari pengamatan
belajar mengajar berlangsung. Dalam teman sejawat selaku pengamat di sekolah
pengamatan ini peneliti mengamati selama berlangsungnya proses
aktivitas dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran di kelas VI C SDN 004
menerima pelajaran. Alat pengumpul Tembilahan dapat kami sajikan melalui
data adalah lembar pengamatan. Tujuan Siklus I dan Siklus II pada perbaikan
dari pengamatan ini adalah untuk pembelajaran mata pelajaran ilmu
mengetahui apakah semua siswa terlibat pengetahuan alam tentang beberapa upaya
aktif dalam pembelajaran, sedangkan guna melestarikan hewan dan tumbuhan
instrument adalah berupa tes tertulis. agar tidak terjadi kepunahan dan didukung.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
d. Tahap Refleksi tabel di bawah ini.
Refleksi dilaksanakan setelah
pelaksanaan tindakan. Refleksi Berdasarkan tabel di atas, hasil
dilakukan berdarkan catatan-catatan belajar IPA mengalami peningkatan
serta kesan yang muncul selama proses pada setiap siklusnya, pada data awal
pembelajaran. Refleksi dilaksanakan jumlah siswa yang memperoleh nilai
dengan tujuan untuk menemukan pada interval 91-100 adalah 0 siswa
kelemahan-kelemahan dan (0,00%), pada interval nilai 81-90
kekurangankekurangan yang masih berjumlah 1 siswa (4,35%), pada
terjadi dalam pembelajaran dan juga interval nilai 71-80 berjumlah 6 siswa
(26,10%), pada interval nilai 61-70

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
284

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

berjumlah 9 siswa (39,13%), pada yang kurang aktif dalam mengikuti proses
interval nilai 51-60 berjumlah 5 siswa pembelajaran.
(21,73%), dan pada interval nilai <50 Berdasarkan tabel di atas, hasil
berjumlah 2 siswa (8,69%). Pada siklus I belajar IPA mengalami peningkatan pada
jumlah siswa yang memperoleh nilai setiap siklusnya, pada data awal jumlah
pada interval 91-100 adalah 5 siswa siswa yang memperoleh nilai pada interval
(21,73%), pada interval nilai 81-90 91-100 adalah 0 siswa (0,00%), pada
berjumlah 12 siswa (52,20%), pada interval nilai 81-90 berjumlah 1 siswa
interval nilai 71-80 berjumlah 2 siswa (4,35%), pada interval nilai 71-80
(8,69%), pada interval nilai 61-70 berjumlah 6 siswa (26,10%), pada interval
berjumlah 3 siswa (13,04%), pada nilai 61-70 berjumlah 9 siswa (39,13%),
interval nilai 51-60 berjumlah 1 siswa pada interval nilai 51-60 berjumlah 5 siswa
(4,34%), dan pada interval nilai <50 (21,73%), dan pada interval nilai <50
berjumlah 0 siswa (0,00%). Pada siklus berjumlah 2 siswa (8,69%). Pada siklus I
II jumlah siswa yang memperoleh nilai jumlah siswa yang memperoleh nilai pada
pada interval 91-100 adalah 11 siswa interval 91-100 adalah 5 siswa (21,73%),
(47,83%), pada interval nilai 81-90 pada interval nilai 81-90 berjumlah 12
berjumlah 5 siswa (21,74%), pada siswa (52,20%), pada interval nilai 71-80
interval nilai 71-80 berjumlah 7 siswa berjumlah 2 siswa (8,69%), pada interval
(30,43%), pada interval nilai 61-70 nilai 61-70 berjumlah 3 siswa (13,04%),
berjumlah 0 siswa (0,00%), pada pada interval nilai 51-60 berjumlah 1 siswa
interval nilai 51-60 berjumlah 0 siswa (4,34%), dan pada interval nilai <50
(0,00%), dan pada interval nilai <50 berjumlah 0 siswa (0,00%). Pada siklus II
berjumlah 0 siswa (0,00%). Selain itu, jumlah siswa yang memperoleh nilai pada
pada data awal rata-rata hasil belajar interval 91-100 adalah 11 siswa (47,83%),
IPA siswa sebesar 66,00, mengalami pada interval nilai 81-90 berjumlah 5 siswa
peningkatan pada siklus I hingga 83,30, (21,74%), pada interval nilai 71-80
dan mengalami peningkatan hingga berjumlah 7 siswa (30,43%), pada interval
91,74. Untuk melihat peningkatan hasil nilai 61-70 berjumlah 0 siswa (0,00%),
belajar IPA dapat dilihat pada gambar di pada interval nilai 51-60 berjumlah 0 siswa
bawah ini. (0,00%), dan pada interval nilai <50
B. Pembahasan berjumlah 0 siswa (0,00%). Selain itu, pada
Melihat hasil belajar siswa yang data awal rata-rata hasil belajar IPA siswa
memprihatinkan pada mata pelajaran Ilmu sebesar 66,00, mengalami peningkatan pada
Pengetahuan Alam tentang Menjelaskan siklus I hingga 83,30, dan mengalami
fungsi alat pencernaan manusia pada data peningkatan hingga 91,74.
awal maka peneliti memutuskan untuk Hasil belajar siswa sudah mulai
melakukan Tindakan perbaikan meningkat dibanding pada data awal
pembelajaran. Pada perbaikan pembelajaran sebelum tindakan perbaikan. Pada data awal
IPA Siklus I, penulis menggunakan media hanya 33.33% siswa yang tuntas atau
gambar berupa gambar alat pencernaan mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
manusia. Pada siklus I ini keaktifan siswa (KKM) dengan nilai rata-rata kelas 56.36,
sudah mulai muncul walaupun belum setelah diadakan tindakan perbaikan siklus I
maksimal karena masih ada beberapa siswa 75% siswa telah mampu mencapai KKM

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
285

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

yang telah ditetapkan dan nilai rata-rata peningkatan pada siklus I hingga 83,30,
kelas sebesar 71.82. Pada siklus II dan mengalami peningkatan hingga
keaktifan siswa semakin muncul. Media 91,74.
Gambar yang digunakan berupa gambar 3. Penggunaan media gambar telah mampu
rongga mulut dan kerongkongan. Pada meningkatkan hasil belajar siswa kelas
siklus ini, kelompok yang sebelumnya VI SDN 004 Tembilahan Kota pada
masih malu-malu dan kurang aktif sekarang mata pelajaran ilmu pengetahuan alam
nampak lebih bersemangat dan lebih aktif (IPA) tentang menjelaskan fungsi alat
dalam proses pembelajaran. Pada Siklus ini pencernaan manusia.
ketuntasan hasil belajar siswa sudah
mencapai 100%, atau seluruh siswa telah
B. Rekomendasi
mencapai KKM yang telah ditetapkan,
Sebelum mengakhiri laporan ini,
peningkatan juga terjadi dengan nilai
penulis ingin memberikan masukan dan
ratarata kelas sebesar 85.91. Berdasarkan
saran-saran kepada para guru (pendidik dan
data dari nilai Tes Evaluasi Siswa 16.67%
pengajar) dalam pengelolaan kelas yang
siswa berhasil mencapai nilai tertinggi (91-
didesain dari hasil penelitian tindakan kelas
100) sedangkan untuk nilai terendah adalah
(PTK) yang telah penulis rancang dan telah
(<53) yaitu sebanyak 5 orang atau 4,35%
dilaksanakan dalam bentuk perbaikan
dari jumlah keseluruhan yang dinyatakan
pembelajaran, diantaranya adalah :
belum tuntas dalam belajar.
Berdasarkan hasil dan pembahasan 1. Dalam kegiatan pembelajaran guru
di atas, dapat disimpulkan bahwa diharapkan menggunakan media gambar
penerapan media gambar dapat meningkat sebagai suatu alternatif untuk
hasil belajar IPA siswa kelas VI C SDN meningkatkan hasil belajar IPA kelas VI
004 Tembilahan Kota. pada materi menjelaskan fungsi alat
pencernaan manusia.
2. Senantiasa melakukan
SIMPULAN DAN REKOMENDASI perbaikanperbaikan agar tujuan dari
A. Simpulan pembelajaran dapat tercapai dengan
Berdasarkan hasil penelitian dan baik.
pembahasan di atas, maka dapat penulis
simpulkan sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
1. Dengan menggunakan media gambar
Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar yang
pada mata pelajaran IPA tentang
Efektif. Jakarta. PT. Hilton Putra
menjelaskan fungsi alat pencernaan
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa
manusia telah mampu meningkatkan
Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
hasil belajar siswa. Dari 12 siswa secara
Depdiknas. 2003. KBK. Jakarta. Depdiknas
keseluruhan telah dinyatakan tuntas
Dimyati & Mudjiono. 1994. Kiat
dalam belajar.
Memotivasi Anak dalam Belajar.
2. Nilai rata-rata kelas mata pelajaran IPA Jakarta. Gramedia
pada data awal rata-rata hasil belajar Djamarah, Bahri dan Syaiful. 1995.
IPA siswa sebesar 66,00, mengalami Strategi Belajar Mengjar. Jakarta.
Rineka Cipta

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
286

Media Gambar, Hasil Belajar IPA


Retno Ambarwati

Hudoyo, Herman. 1979. Slameto. 1988. Evaluasi


Belajar Merupakan Proses Pendidikan. Jakarta. Bina
Aktif Dalam Aksara
Memperoleh Usman, Effendi E. dan Juhaya S. Praja.
PengalamanPengelaman Baru 1985. Pengantar Psikologi.
Sehingga Menyebabkan Perubahan Bandung. Angkasa
Tingkah Laku. Surabaya. Usaha Nasional Wardanu, Hihardi. K & Nasoetion. N.
Lie, Anni. 2006. Cooperative Learning: 2000. Penelitian Tindakan Kelas.
Mempraktikkan Cooperative Jakarta. Universitas Terbuka
Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta. Warkanis dan Marlius Hamid. 2005.
Grasindo Strategi Mengajar. Pekanbaru.
Mujiono. 2002. Penilaian Hasil Proses Riau Press
Belajar Mengajar. Bandung. PT
Remaja Rosda Karya
Purwanto. 1987. Evaluasi Hasil
Pembelajaran. Yogyakarta.
Pustaka Belajar
Putra, Winata dan Udin. dkk. 2001. Strategi
Belajar Mengajar.
Jakarta.
Universitas Terbuka

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |

Anda mungkin juga menyukai