Retno Ambarwati
retno.ambarwati.004@gmail.com
SD Negeri 004 Tembilahan Kota
Kecamatan Tembilahan
ABSTRACT
The background of this study is the low grade science students learning outcomes VI C SDN
004 Tembilahan Kota, Of the 23 students, only 9 students (39.13%) were completed. Based
on this the researchers conducted the study by applying image media to improve learning
outcomes IPA. This research is a class act who performed a total of two cycles consisting of
two meetings, the study was conducted with four phases, namely planning, implementation
stage, the stage of observation and reflection stages. The study states that science learning
outcomes of students has increased in each cycle, this is evidenced by the increasing average
student learning outcomes, the preliminary data the average student learning outcomes at
66.00 has increased in the first cycle of up to 83.30, and increased up to 91.74. Based on
these results, it can be concluded that the application of drawing media can improve learning
outcomes VI grade science students SDN 004 Tembilahan Kota.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
277
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
278
batas usia, dan berlangsung seumur hidup. 2. Hasil belajar ditandai dengan perubahan
Belajar merupakan usaha yang dilakukan seluruh aspek tingkah laku.
seseorang melalui interaksi dengan 3. Belajar adalah suatu proses.
lingkungannya untuk mengubah
4. Proses belajar terjadi.
SULODNXQ\D· Menurut Morgan (dalam
Lie, 2006) mengatakan 5. Belajar merupakan bentuk pengalaman.
EDKZD ‡%HODMDU PHUXSDNDQ
SHUXEDKDQ relatif permanen yang Hasil belajar merupakan hal yang
terjadi karena hasil dari praktik atau tidak pernah dibahas secara terpisah dengan
pengalaman. Salvin (dalam belajar. karena hasil belajar merupakan efek
Lie, 2006EHUSHQGDSDW EDKZD ‡ dari kegiatan belajar. Menurut Djamrah
%HODMDU merupakan perubahan (1995‡+DVLO EHODMDU DGDODK
individu yang disebabkan oleh pengalaman. KDVLOpenilaian pendidikan tentang
Belajar adalah suatu perubahan yang relatif kemajuan siswa setelah
menetap dalam tingkah laku yang terjadi GLODNXNDQ DNWLYLWDV
sebagai suatu hasil latihan atau EHODMDU · Menurut Soedaryanto yang
pengalaman. dikutip Warkanis (2000)
(Purwanto, 1987). Ahmadi (1991) ‡+DVLO EHODMDU DGDODK
PHQJDWDNDQ EDKZD ‡%HODMDU WLQJNDW SHQJXDVDDQ materi yang
VHEDJDL SURVHV dimana tingkah laku dicapai oleh seseorang siswa dalam rangka
yang timbulkan atau diubah melalui latihan mengikuti proses belajar mengajar sesuuai
atau pengalaman dimana siswa dapat dengan tujuan yang GLWHWDSNDQ ·
berinteraksi langsung dengan obyek belajar. Djamarah (1995) berpendapat EDKZD
Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik ‡+DVLO EHODMDU DGDODK
kesimpulan bahwa belajar adalah suatu VHVXDWX \DQJ diperoleh dari suatu
usaha yang dilakukan secara terus-menerus kegiatan, diciptakan baik secara individu
(kontinu) secara sadar serta berdasarkan maupun kelompok. Mujiono (2002)
pengalaman sehingga terjadi perubahan dari berpendapat bahwa
tidak tahu menjadi tahu dengan ‡%HODMDU PHUXSDNDQ
menggunakan berbagai cara. NHJLDWDQ yang kompleks, hasil belajar
Usman dan S. Praja (1985) merupakan kapabilitas setelah belajar orang
mengemukakan prinsip-prinsip memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap
yang berhubungan dengan pengertian dan QLODL · Sedangkan Ahmadi (1991)
belajar yaitu : PHQ\DWDNDQ EDKZD ‡+DVLO
1. Belajar adalah memperoleh perubahan PHUXSDNDQ proses perubahan tingkah
tingkah laku, dengan ciri-ciri perubahan laku yang terjadi karena usaha, meliputi
yang disadari, perbuatan itu bersifat pengetahuan keterampilan dan sikap yang
kontinu dan fungsional, perubahan yang merupakan hasil dari aktivitas siswa
bersifat positif dan aktif, perubahan yang melalui proses.
bukan bersifat momental dan bukan Dari kutipan di atas dapat diambil
karena pengaruh obat-obatan atau kesimpulan bahwa hasil belajar adalah nilai
penyakit tertentu. akhir yang dicapai siswa setelah mengikuti
kegiatan belajar berupa hasil skor yang
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
279
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
280
pengetahuan keterampilan dan sikap yang kata-kata tertulis atau lisan belaka); dan (b)
baru. Sedangkan Brigg mengatakan mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
‡0HGLD adalah segala alat fisik yang daya indra seperti, objek yang terlalu besar
dapat menyajikan pesan yang merangsang bisa digantikan dengan realita gambar, film
yang sesuai untuk belajar, misalnya: media bingkai atau film model. Objek yang kecil,
cetak, media elektronik (film, video). dibantu dengan proyektor mikro, film
Secara umum media pendidikan bingkai atau gambar. Gerak yang terlalu
mempunyai kegunaan sebagai berikut: lambat atau cepat dapat dibantu dengan
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak time lapse atau high speed photo grapy.
terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk Menurut pendapat para ahli di atas, penulis
kata-kata tertulis atau lisan belaka). menyimpulkan bahwa media gambar adalah
sarana pendorong untuk diterimanya proses
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
belajar mengajar atau alat perantara dengan
dan daya indra seperti, objek yang
memanfaatkan indra penglihatan siswa
terlalu besar bisa digantikan dengan
guna mengoptimalkan tujuan keberhasilan
realita gambar, film bingkai atau film
suatu proses dengan menggunakan alat
model. Objek yang kecil, dibantu dengan
bantu berupa gambar yang menyalurkan
proyektor mikro, film bingkai atau
pesan atau gagasan, sehingga materi yang
gambar. Gerak yang terlalu lambat atau
disampaikan bisa tercapai dengan optimal.
cepat dapat dibantu dengan time lapse
Ada beberapa langkah yang harus
atau high speed photo grapy.
ditempuh guru pada waktu menggunakan
media gambar dalam proses belajar
Putra, dkk (2001) mengemukakan
mengajar, yaitu:
banyak hasil penelitian menunjukkan
bahwa proses pembelajaran akan lebih a. Menetapkan tujuan pengajaran
berhasil bila siswa turut aktif dalam Pada langkah ini guru hendaknya
pembelajaran tersebut. Dengan kata lain, menetapkan tujuan pengajaran yang
yang menjadi pusat kegiatan dalam ingin dicapai dengan menggunakan
pembelajaran bukanlah guru, melainkan media gambar.
siswa. Hal ini mengandung pengertian b. Persiapan Guru
perlunya berbagai media sebagai fasilitas Pada tahap ini, guru memilih dan
belajar. Manfaat gambar sebagai media menetapkan gambar apa yang akan
visual, menimbulkan daya tarik pada siswa, digunakan sesuai dengan materi dan
mempermudah pengertian siswa, tujuan pengajaran yang ingin dicapai.
memperjelas bagian-bagian penting, c. Persiapan Kelas
mengingat suatu uraian: Ciri-ciri gambar Guru memberikan motivasi kepada
yang baik adalah cocok dengan tingakatan siswa untuk dapat menilai, menganalisis,
umur serta kemampuan siswa, bersahaja menghayati pelajaran dengan
dalam arti tidak terlalu komplek, realistis, penggunaan media gambar.
gambar dapat diperlakukan dengan tangan.
d. Penyajian Pelajaran
Secara umum media pendidikan
Penyajian pelajaran dengan
mempunyai kegunaan, yaitu: (a)
menggunakan media gambar adalah
memperjelas penyajian pesan agar tidak
keahlian guru dalam mengaitkan materi
terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk
pelajaran dengan gambar yang disajikan.
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
281
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
282
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
283
diskusi; dan (g) guru dan siswa untuk mengetahui sejauh mana materi
mengadakan tanya jawab. ini dikuasai siswa, dan ternyata dengan
3) Kegiatan akhir, kegiatan yang menggunakan media gambar bisa
dilakukan adalah: (a) guru meningkatkan hasil belajar siswa.
menyimpulkan pembelajaran; dan (b)
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
284
berjumlah 9 siswa (39,13%), pada yang kurang aktif dalam mengikuti proses
interval nilai 51-60 berjumlah 5 siswa pembelajaran.
(21,73%), dan pada interval nilai <50 Berdasarkan tabel di atas, hasil
berjumlah 2 siswa (8,69%). Pada siklus I belajar IPA mengalami peningkatan pada
jumlah siswa yang memperoleh nilai setiap siklusnya, pada data awal jumlah
pada interval 91-100 adalah 5 siswa siswa yang memperoleh nilai pada interval
(21,73%), pada interval nilai 81-90 91-100 adalah 0 siswa (0,00%), pada
berjumlah 12 siswa (52,20%), pada interval nilai 81-90 berjumlah 1 siswa
interval nilai 71-80 berjumlah 2 siswa (4,35%), pada interval nilai 71-80
(8,69%), pada interval nilai 61-70 berjumlah 6 siswa (26,10%), pada interval
berjumlah 3 siswa (13,04%), pada nilai 61-70 berjumlah 9 siswa (39,13%),
interval nilai 51-60 berjumlah 1 siswa pada interval nilai 51-60 berjumlah 5 siswa
(4,34%), dan pada interval nilai <50 (21,73%), dan pada interval nilai <50
berjumlah 0 siswa (0,00%). Pada siklus berjumlah 2 siswa (8,69%). Pada siklus I
II jumlah siswa yang memperoleh nilai jumlah siswa yang memperoleh nilai pada
pada interval 91-100 adalah 11 siswa interval 91-100 adalah 5 siswa (21,73%),
(47,83%), pada interval nilai 81-90 pada interval nilai 81-90 berjumlah 12
berjumlah 5 siswa (21,74%), pada siswa (52,20%), pada interval nilai 71-80
interval nilai 71-80 berjumlah 7 siswa berjumlah 2 siswa (8,69%), pada interval
(30,43%), pada interval nilai 61-70 nilai 61-70 berjumlah 3 siswa (13,04%),
berjumlah 0 siswa (0,00%), pada pada interval nilai 51-60 berjumlah 1 siswa
interval nilai 51-60 berjumlah 0 siswa (4,34%), dan pada interval nilai <50
(0,00%), dan pada interval nilai <50 berjumlah 0 siswa (0,00%). Pada siklus II
berjumlah 0 siswa (0,00%). Selain itu, jumlah siswa yang memperoleh nilai pada
pada data awal rata-rata hasil belajar interval 91-100 adalah 11 siswa (47,83%),
IPA siswa sebesar 66,00, mengalami pada interval nilai 81-90 berjumlah 5 siswa
peningkatan pada siklus I hingga 83,30, (21,74%), pada interval nilai 71-80
dan mengalami peningkatan hingga berjumlah 7 siswa (30,43%), pada interval
91,74. Untuk melihat peningkatan hasil nilai 61-70 berjumlah 0 siswa (0,00%),
belajar IPA dapat dilihat pada gambar di pada interval nilai 51-60 berjumlah 0 siswa
bawah ini. (0,00%), dan pada interval nilai <50
B. Pembahasan berjumlah 0 siswa (0,00%). Selain itu, pada
Melihat hasil belajar siswa yang data awal rata-rata hasil belajar IPA siswa
memprihatinkan pada mata pelajaran Ilmu sebesar 66,00, mengalami peningkatan pada
Pengetahuan Alam tentang Menjelaskan siklus I hingga 83,30, dan mengalami
fungsi alat pencernaan manusia pada data peningkatan hingga 91,74.
awal maka peneliti memutuskan untuk Hasil belajar siswa sudah mulai
melakukan Tindakan perbaikan meningkat dibanding pada data awal
pembelajaran. Pada perbaikan pembelajaran sebelum tindakan perbaikan. Pada data awal
IPA Siklus I, penulis menggunakan media hanya 33.33% siswa yang tuntas atau
gambar berupa gambar alat pencernaan mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
manusia. Pada siklus I ini keaktifan siswa (KKM) dengan nilai rata-rata kelas 56.36,
sudah mulai muncul walaupun belum setelah diadakan tindakan perbaikan siklus I
maksimal karena masih ada beberapa siswa 75% siswa telah mampu mencapai KKM
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
285
yang telah ditetapkan dan nilai rata-rata peningkatan pada siklus I hingga 83,30,
kelas sebesar 71.82. Pada siklus II dan mengalami peningkatan hingga
keaktifan siswa semakin muncul. Media 91,74.
Gambar yang digunakan berupa gambar 3. Penggunaan media gambar telah mampu
rongga mulut dan kerongkongan. Pada meningkatkan hasil belajar siswa kelas
siklus ini, kelompok yang sebelumnya VI SDN 004 Tembilahan Kota pada
masih malu-malu dan kurang aktif sekarang mata pelajaran ilmu pengetahuan alam
nampak lebih bersemangat dan lebih aktif (IPA) tentang menjelaskan fungsi alat
dalam proses pembelajaran. Pada Siklus ini pencernaan manusia.
ketuntasan hasil belajar siswa sudah
mencapai 100%, atau seluruh siswa telah
B. Rekomendasi
mencapai KKM yang telah ditetapkan,
Sebelum mengakhiri laporan ini,
peningkatan juga terjadi dengan nilai
penulis ingin memberikan masukan dan
ratarata kelas sebesar 85.91. Berdasarkan
saran-saran kepada para guru (pendidik dan
data dari nilai Tes Evaluasi Siswa 16.67%
pengajar) dalam pengelolaan kelas yang
siswa berhasil mencapai nilai tertinggi (91-
didesain dari hasil penelitian tindakan kelas
100) sedangkan untuk nilai terendah adalah
(PTK) yang telah penulis rancang dan telah
(<53) yaitu sebanyak 5 orang atau 4,35%
dilaksanakan dalam bentuk perbaikan
dari jumlah keseluruhan yang dinyatakan
pembelajaran, diantaranya adalah :
belum tuntas dalam belajar.
Berdasarkan hasil dan pembahasan 1. Dalam kegiatan pembelajaran guru
di atas, dapat disimpulkan bahwa diharapkan menggunakan media gambar
penerapan media gambar dapat meningkat sebagai suatu alternatif untuk
hasil belajar IPA siswa kelas VI C SDN meningkatkan hasil belajar IPA kelas VI
004 Tembilahan Kota. pada materi menjelaskan fungsi alat
pencernaan manusia.
2. Senantiasa melakukan
SIMPULAN DAN REKOMENDASI perbaikanperbaikan agar tujuan dari
A. Simpulan pembelajaran dapat tercapai dengan
Berdasarkan hasil penelitian dan baik.
pembahasan di atas, maka dapat penulis
simpulkan sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
1. Dengan menggunakan media gambar
Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar yang
pada mata pelajaran IPA tentang
Efektif. Jakarta. PT. Hilton Putra
menjelaskan fungsi alat pencernaan
Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa
manusia telah mampu meningkatkan
Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
hasil belajar siswa. Dari 12 siswa secara
Depdiknas. 2003. KBK. Jakarta. Depdiknas
keseluruhan telah dinyatakan tuntas
Dimyati & Mudjiono. 1994. Kiat
dalam belajar.
Memotivasi Anak dalam Belajar.
2. Nilai rata-rata kelas mata pelajaran IPA Jakarta. Gramedia
pada data awal rata-rata hasil belajar Djamarah, Bahri dan Syaiful. 1995.
IPA siswa sebesar 66,00, mengalami Strategi Belajar Mengjar. Jakarta.
Rineka Cipta
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
286
Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |