Anda di halaman 1dari 1

Congklak

Permainan tradisional yang satu ini cukup seru untuk dimainkan. Dengan alat permainan yang dikenal
sebagai dakon, congklak masih mudah ditemukan di pasar tradisional. Bapak/Ibu Guru bisa menjadikan
congklak sebagai alat belajar juga, lho.

Cara memainkan congklak juga cukup mudah. Pemain hanya perlu mengambil biji-bijian yang terdapat
pada setiap lubang di dakon untuk kemudian mengisi lubang-lubang lain satu per satu dengan biji-bijian
yang diambil. Jika biji jatuh di lubang yang terdapat biji-bijian lain, pemain bisa meneruskan mengisi
lubang. Tapi bila jatuh di lubang yang kosong, maka pemain tidak bisa melanjutkan permainannya.

Materi apa yang cocok untuk diajarkan dengan congklak? Salah satunya bisa diterapkan di mata
pelajaran matematika. Bapak/Ibu Guru bisa mengajarkan konsep dasar Kelipatan Persekutuan Terkecil
(KPK) dengan permainan congklak.

Caranya adalah, cukup siapkan congklak lalu beri nomor untuk setiap lubang pada dakon. Siapkan biji-
bijian yang terdiri dari dua warna, misalnya merah dan biru. Nah, sebelum mulai bermain, berikan
permasalahan untuk nantinya dijawab oleh para siswa, misalnya mencari KPK dari angka 2 dan 3.

Masukkan biji merah untuk kelipatan 2, jadi letakan pada lubang nomor 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan
seterusnya. Lalu masukkan biji biru untuk kelipatan 3, jadi letakan biji-bijian itu pada lubang bernomor 3,
6, 9, 12, 15, dan seterusnya. Dari sini, Bapak/Ibu Guru akan menemukan bahwa lubang dengan nomor 6,
12, dan kelipatannya berisi 2 biji yang sama. Bapak/Ibu Guru bisa menjelaskan bahwa 6, 12, dan
kelipatannya merupakan KPK dari 2 dan 3. Dari persekutuan itu, bilangan terkecilnya adalah 6.

Anda mungkin juga menyukai