Petunjuk
1. Anda iwajib imengisi isecara ilengkap idan ibenar iidentitas ipada icover iBJU ipada
ihalaman iini.
2. Anda iwajib imengisi idan imenandatangani isurat ipernyataan ikejujuran iakademik.
3. Jawaban ibisa idikerjakan idengan idiketik iatau itulis itangan.
4. Jawaban idiunggah idisertai idengan icover iBJU idan isurat ipernyataan ikejujuran
iakademik.
Surat iPernyataan
Mahasiswa iKejujuran
Akademik
1. Saya itidak imenerima inaskah iUAS iTHE idari isiapapun iselain imengunduh idari
iaplikasi iTHE ipada i ilaman ihttps://the.ut.ac.id
2. Saya itidak imemberikan inaskah iUAS iTHE ikepada isiapapun
3. Saya itidak imenerima idan iatau imemberikan ibantuan idalam ibentuk iapapun idalam
ipengerjaan isoal iujian iUAS iTHE.
4. Saya itidak imelakukan iplagiasi iatas ipekerjaan iorang ilain i(menyalin idan
imengakuinya isebagai ipekerjaan saya).
5. Saya imemahami ibahwa isegala itindakan ikecurangan iakan imendapatkan ihukuman
isesuai idengan iaturan iakademik iyang iberlaku idi iUniversitasTerbuka.
6. Saya ibersedia imenjunjung i itinggi i iketertiban, i ikedisiplinan, i idan i i iintegritas i i
iakademik i i idengan itidak imelakukan ikecurangan, ijoki, imenyebarluaskan isoal idan
ijawaban iUAS iTHE imelalui imedia iapapun, iserta itindakan itidak iterpuji ilainnya iyang
ibertentangan idengan iperaturan iakademik iUniversitas Terbuka.
Demikian isurat ipernyataan iini isaya ibuat idengan isesungguhnya. iApabila idi ikemudian ihari
iterdapat ipelanggaran iatas ipernyataan idi iatas, isaya ibersedia ibertanggung ijawab idan
imenanggung isanksi iakademik iyang iditetapkan ioleh iUniversitas iTerbuka.
DWI iSARTIKA
BUKU iJAWABAN iUJIAN iUNIVERSITAS iTERBUKA
Sebagai salah satu aspek dari keterampilan berbahasa, menulis atau mengarang
merupakan kegiatan yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan
kemampuan untuk menata dan mengorganisasikan ide secara runtut dan logis, serta
menyajikannya dalam ragam bahasa tulis dan kaidah penulisan lainnya. Akan tetapi,
di balik kerumitannya, menulis menjanjikan manfaat yang begitu besar dalam
membantu pengembangan daya inisiatif dan kreativitas, kepercayaan diri dan
keberanian, serta kebiasaan dan kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan,
mengolah, dan menata informasi.
Selain itu, menulis juga merupakan suatu aktivitas komunikasi yang menggunakan
bahasa sebagai medianya. Wujudnya berupa tulisan yang terdiri atas rangkaian
huruf yang bermakna dengan semua kelengkapannya, seperti ejaan dan tanda baca.
Menulis juga suatu proses penyampaian gagasan, pesan, sikap, dan pendapat kepada
pembaca dengan simbol-simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan
disepakati bersama oleh penulis dan pembaca.
Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika
dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah ketepatan
penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu
pula. Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
✓ Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mewakili gagasan, pikiran, dan perasaan penulis sehingga dapat dipahami dengan
tepat oleh pembaca seperti yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis. Kalimat
tersebut dibangun dengan dua prinsip, yaitu kepaduan dan kevariasian. Kepaduan
merujuk pada kesangupan unsur-unsru kalimat dalam membentuk satu kesatuan
bentuk dan makna, yang diwujudkan melalui kelogisan, kehematan, dan kesejajaran.
Kevariasian mengacu pada peggunaan berbagai unsur bahasa yang bermacam-
macam dalam menulis.
Contoh 2 :
“Teknologi selalu membawa janji dan mimpi. Teknologi internet pun membawa janji
dan mimpi. Teknologi internet memberikan janji dan mimpi baru dalm bidang
akademik, khususnya perustakaan. Teknologi internet dat mengubah sosok dan
peran perpustakan konvensional menjadi peprpustakaan maya, online, atau digital.
Perpustakaan maya menciptakan kemudahan dan kemurahan. Pengguna, di mana
pun dan kapan pun, dapat mengakses perpustakaan maya. Keterbatasan ruang dan
waktu tidak lagi menjadi hambatan.”
Dari kedua contoh diatas, wacana yang paling enak dibaca adalah wacana pada
Contoh 1. Mengapa? Karena kalimat pada wacana contoh 1 lebih variatif. Hubungan
antarkalimatnya pun lebih padu. Penataan unsur-unsur kalimatnya lebih solid dan
harmonis sehingga suasana dalam wacana itu lebih sederhana, lebih jelas, lebih
tegas, dan lebih indah.
Pada kalimat terakhir Contoh 1, pemakaian kata kapan pun dan di mana pun serta
tanpa terkendala ruang dan waktu, tidak hanya memiliki kesejajaran bentuk, tetapi
juga kesejajaran makna. Penulis juga menerapkan repetisi makna kapan pun dan di
mana pun dengan frase tanpa kendala ruang dan waktu.
Ketertarikan pembaca akan tulisan salah satunya tergambar dalam struktur kalimat
yang dipergunakan, baik itu panjang-pendeknya kalimat maupun bentuk pola
kalimat pada bacaan yang menentukan monoton atau tidaknya isi bacaan. Oleh
sebab itu, dalam penulisan diperlukan pola dan bentuk kalimat yang bervariasi agar
pembaca tidak mudah bosan ketika membacanya. Ciri kevariasian akan diperoleh
jika kalimat yang satu dibandingkan dengan kalimat yang lain. Oleh karena itu,
Putrayasa memberikan kemungkinan variasi kalimat tersebut sebagai berikut.
a. Variasi dalam pembukaan kalimat yang dapat dimulai dengan frase keterangan,
frase benda, frase kerja, dan partikel penghubung;
b. Variasi dalam pola kalimat;
c. Variasi dalam jenis kalimat; dan
d. Variasi bentuk aktif-pasif.
Dengan ragam variasi kalimat yang diuraikan Putrayasa di atas, kalimat yang dibuat
tidak akan monoton dan membuat pembaca memiliki ketertarikan untuk terus
membaca tulisan.
Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi. Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, repetisi adalah pengulangan sebuah kata untuk
memperoleh efek penekanan sehingga lebih banyak menekankan kesamaan bentuk.
Sementara pemakaian bentuk yang sama secara berlebihan akan membuat pembaca
menjadi jenuh. Sebab itu, untuk membangkitkan semangat atau ketertarikan
pembaca akan isi bacaan diperlukan adanya variasi.
Dengan ragam variasi yang diuraikan Keraf, paragraf yang dibuat dari beberapa
kalimat yang menggunakan ragam variasi tersebut dapat membuat tulisan menjadi
lebih menarik.
b. Susunlah kembali surat dari Kemdikbud dibawah ini dengan kaidah penulisan
yang baik dan benar!
Sehubungan dengan situasi akhir-akhir ini yang kurang kondusif untuk pembelajaran, terkait
dengan tanggapan akan diterbitkannya Undnag-Undang (UU) Cipta Kerja, kami mohon
Pimpinan Perguruan Tinggi untuk melaksanakan hal-hal berikut :
Direktur Jenderal,
Tanda Tangan
Nizam
Nip. 196107061987101001
Tembusan :
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
2. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud
3. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah I - XVI
Berikut ini adalah hasil perbaikan dari analisis surat yang saya susun seperti diatas:
1. Kata “Memperhatikan” diganti dengan kata “Sehubungan dengan”.
2. Kata “Terutama dibuang saja karena tidak koheren”.
3. Kata “atas” tidak efektif karena setara dengan kata “akan”.
4. Penulisan “Undang-undang” diganti menjadi “Undang-Undang”.
5. Kata “dengan ini” dibuang saja.
6. Daring/PJJ istilah yang sama, lebih baik digunakan salah satu.
7. Kata “Obyektif” diganti menjadi “Objektif”
8. Kata “dan” diganti tanda baca koma (,). “dalam pembelajaran daring “ di akhir
kalimat kurang efektif karena diawal sudah ada kata pembelajaran daring.
9. Demonstrasi atau unjuk rasa penyampaian aspirasi istilah yang sama, lebih baik
digunakan salah satu.
10. Kata “mensosialisasikan” seharusnya “menyosialisasikan” karena imbuhan +
konsonan KPTS harus melebar.
https://m.liputan6.com/news/read/4388386/siswa-bunuh-diri-karena-
tugas-daring-belajar-jarak-jauh-dinilai-perlu-evaluasi?
https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/amp/pr-
0135818/proses-pembelajaran-daring-di-tengah-antisipasi-
penyebaran-virus-corona-dinilai-belum-maksimal
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-55992502.amp diakses
pada tanggal 28 Desember 2021, pukul 19:00 WIB
Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) atau daring dilaksanakan pada Maret 2020, mengacu
pada surat edaran Kemendibud No. 40 tahun 2020, tentang pelaksanan kebijakan
pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease, proses pembelajaran
dilakukan dari rumah secara daring pada satuan pendidikan dengan menggunakan
berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi dan media yang
mendukung secara konsepsi memiliki tujuan yang baik. Pembelajaran Jarak Jauh yang
dilakukan guru lewat media online seperti WhatsApp, Google Meet, Google Form dan jenis
lainnya. Namun, demikian sistem ini perlu desain dan teknik pembelajaran yang khusus
agar dapat diterapkan. Pembelajaran secara daring diimplementasikan dengan beragam
cara oleh pendidik di tengah penutupan sekolah untuk mengantisipasi virus corona.
Namun, implementasi itu dinilai tidak maksimal dan menunjukkan masih ada
ketidaksiapan dikalangan pendidik untuk beradaptasi di iklim digital. Konsep
pembelajaran berbasis digital pada dasarnya sudah diatur dalam Permendikbud No. 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Diantaranya seperti,
perubahan pola pengajaran peserta didik dari awalnya diberitahu menjadi didorog untuk
mencari tahu. Kemudian perubahan dari Pembelajaran bebrbasis konten menuju
pembelajaran berbasis kompetensi dan lain-lain.
Beberapa solusi yang telah diberikan pemerintah melalui Surat Edaran No.15 Tahun
2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Masa Darurat Penyebaran
Covis-19, Fleksibilitas pengunaan dana Bos untuk mensubsidikan kouta guru dan siswa
merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam mengatasi mahalnya
biaya kouta dlam rangka pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Selain itu, evaluasi secara
komprehensif perlu dilakukan pemangku kepentingan, dari pihak sekolah, komite sekolah,
tokoh masyarakat, para orangtua, wali murid. Karena pendidikan adalah investasi jangka
panjang abgi seluruh bangsa. Menyangkut masa depan.
Pernayataan ini dapat dilihat pada paragraf kedua dalam untaian kalimat
pertama samapai kedua.
Pernyataan ini dapat dilihat pada paragraf kedua dalam untaian kalimat
ketujuh.
“Sebanyak 93% yang menunjukkan gejala depresi berada pada rentang 14-
18 tahun, sementara 7% di rentang usia 10-13 tahun”.
▪ Asumsi
Asumsi dapat dilihat pada paragraf kedua dalam untaian kalimat keempat
“Tak adanya standar baku PJJ membuat PJJ yang merupakan alternatif
pembelajaran di tengah pandemi Covid-19, justru dianggap banyak
membebani siswa”.
Asumsi dapat dilihat pada paragraf kedua dalam untaian kalimat kedelapan.
“... belum meratanya akses jaringan internet, mahalnya biaya kouta, belum
meratanya pengusaan IPTEK di kalangan pendidik atau guru, belum siapnya
pelaksanaan proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran
jarak jauh, dan kesulitan orangtua dalam mendampingi anak-anaknya
melakukan kegiatan belajar mengajar menjadi kendala yang ditemui selama
proses pembelajaran jarak jauh”.
▪ Uraian definisi
▪ Uraian teoritis
▪ Pendekatan
▪ Tujuan
Tujuan yang ingin dipaparkan adalah sebagimana yang terdapat dalam judul
tulisan bahwa perlu evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).