MAKALAH
I. LATAR BELAKANG
Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi
kognitif. Psikologi kognitif sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang
mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Perbedaan antara teori belajar dan
teori pengolahan informasi adalah pada derajat penekanan pada soal belajar.
Teori pengolahan informasi tidak memerlukan belajar sebagai titik pusat penelitian
yang utama. Belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang diselidiki dan antara
kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif tetap tidak jelas (Anderson,
1980). Namun, demikian, penelitian pengolahan informasi memberikan sumbangan atas
pengertian proses belajar.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pengolahan Informasi
Informasi terus memasuki pikiran kita melalui indera kita. Sebagian ada yang di
simpan dalam ingatan kita dalam waktu yang singkat dan kemudian di lupakan. Riset
tentang memori manusia (lihat, misalnya, Anderson, 2005; Ashcraft, 2006; Bransford,
Brown & Cocking, 1999; Byrnes, 2001; Elias & Saucier, 2006; Solso, 2001; Tulving &
Craik, 2000) telah membantu pakar teori pembelajaran menjelaskan proses yang
menyebabkan informasi diingat (atau dilupakan). Proses ini, yang biasanya disebut model
pengolahan informasi Atkinson & Shiffrin. Ada tiga komponen utama memori ialah:
Rekaman indera, memori kerja atau jangka pendek, dan memori jangka panjang.
Rekaman indera adalah memori yang sangat pendek yang terkait dengan indera.
Informasi yang diterima indera tetapi tidak diberi perhatian akan terlupakan dengan cepat.
Begitu diterima, informasi diolah oleh pikiran sesuai dengan pengalaman dan keadaan
mental kita. Kegiatan ini disebut persepsi.
Memori kerja atau jangka pendek adalah sistem penyimpanan yang menampung
lima hingga sembilan potongan informasi setiap saat. Informasi masuk ke memori kerja
dari rekaman indera maupun memori jangka panjang.
Memori jangka panjang adalah bagian sistem memori dimana sejumlah besar
informasi disimpan dalam kurun waktu yang tidak terhingga. Teori pembelajaran kognitif
menekankan pentingnya membantu siswa menghubungkan informasi yang sedang
dipelajari dengan informasi yang ada dalam memori jangka panjang.
Ketiga bagian memori jangka panjang adalah rekaman episodik, yang menyimpan
ingatan kita tentang pengalaman pribadi; memori semantik, yang menyimpan fakta dan
pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu. Skemata adalah jaringan gagasan-
gagasan yang terkait untuk menuntut pemahaman dan tindakan kita. Informasi yang
masuk dengan tepat di dalam skema yang terbentuk dengan baik lebih mudah dipelajari
daripada informasi yang tidak dapat begitu diakomodasi.
Faktor yang meningkatkan memori jangka panjang, beberapa factor berperan
dalam ingatan jangka panjang. Tidak mengherankan, salah satu ialah sejauh mana siswa
mempelajari bahan sejak awal (Bahrick & Hall, 1991). Menarik dicatat bahwa dampak
kemampuan pada ingatan tidak jelas (Semb & Ellis, 1994). Siswa yang berkemampuan
yang lebih tinggi mempunyai nilai yang lebih baik pada akhir pelajaran tetapi sering
melupakan yang telah mereka pelajari dengan persentase yang sama dengan siswa yang
berkemampuan lebih rendah.
Model pengelolaan Informasi lain, Ada beberapa teori-teori alternative menurut
Atkinson & Shiffrin, diantaranya teori tingkat pengolahan berpendapat bahwa pembelajar
hanya akan mengingat hal-hal yang mereka olah. Siswa mengolah informasi ketika
mereka memanipulasinya, melihatnya dari sudut pandang yang berbeda, dan
menganilisisnya. Teori kode ganda lebih jauh mengusulkan pentingnya menggunakan
pengkodean visual maupun verbal untuk mempelajari potongan-potongan informasi.
2. Pemecahan masalah
Langkah-langkah berikut disarankan dalam merencanakan pembelajaran untuk
tujuan keterampilan pemecahan masalah, yaitu:
Pertama : Menganalisa sifat masalah, terdiri dari :
a. Masalah itu menuntut proses apa? (pengaturan, transformasi, induksi, analisa
sejarah dan sebagainya)
b. Apa saja hal-hal yang diketahui dalam masalah dan kendala-kendala yang ada
pada pemecahan masalah itu.
c. Dalam mengembangkan siasat pemecahan masalah secara optimum, langkah-
langkah apa yang diperlukan?
Kedua : Menganalisa tingkah laku pemecaha masalah yang baru dalam
pembelajran.
a. Pada unsur maslah mana pemecahan masalah yang belajar lazimnya perhatian
dipusatkan, bagaimana unsur – unsur yang berbeda dapat diperhatikan untuk
memecahkan masalah.
b. Unsur-unsur yang apa saja yang biasanya diabaikan dalam pemecahan
masalah.
c. Siasat umum apa yang secara khas dijalankan masalah yang baru yang tidak
produktif?
Ketiga : Menyajikan masalah pada peserta didik dan melaksanakan langkah-langkah
yang sesuai untuk membantu peserta didik melalui proses pemecahan masalah,
yaitu itu :
a. Membantu siswa mengenali masalah. Kendala-kendala apa saja yang berasal
masalah tersebut.
b. Membantu siswa dalam merumuskan sub tujuan, membuat analisa sejarah, dan
strategi yang cocok untuk mengatasi masalah itu.
c. Dorong peserta didik untuk mengutarakan secara lisan tujuan masalah dan
strategi pemecahan masalah sebelum memulai mengambil langkah. Jika
masalah bersifat fisik, dorong siswa untuk memvisualisasikan masalah itu.
d. Memberikan pengarahan kembali jika perlu.
III. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas, maka dapat kami simpulkan bahwa
pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana individu
mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang
diterima individu dari lingkungan yang bersangkutan karena itulah teori ini akan
membantu kita untuk memahami proses belajar yang terjadi dalam diri peserta
didik, mengerti kondisi dan faktor yang mempengaruhinya dan mengetahui hal-
hal yang dapat menghambat serta memperlancar belajar peserta didik, sehingga
dengan pengetahuan itu seorang guru akan lebih bijaksana dan tepat. Pengolahan
informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif.
Psikologi kognitif sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang
mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Perbedaan antara teori belajar
dan teori pengolahan informasi adalah pada derajat penekanan pada soal belajar.