Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL 1

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD


Kode Mata Kuliah : PDGK4204
Tutor : Dr. Moh. Hafid Effendy, M.Pd.

OLEH :
EVA WAHYU NINGTYAS (858724169)

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI SI PGSD-BI
TAHUN 2023
TUGAS TUTORIAL 1

Nama : EVA WAHYU NINGTYAS


NIM : 858724169
Prodi : S1- PGSD BI
Pokjar : Pamekasan
Nama Mata Kuliah : Pendidikan Bahasa Indonesia di SD
Masa Tutorial : 2023
Jumlah Soal : 5 (Lima)

Jawablah Pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !

1. Mengapa dalam bahasa Indonesia terdapat variasi bahasa? Jelaskan! (skor maksimal20)
2. Jelaskan empat teori yang menonjol dalam perolehan bahasa kedua (B2) dan berilah
contohnya! (skor maksimal 20)
3. Jelaskan empat metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia!(skor
maksimal 20)
4. Jelaskan fungsi kurikulum bagi guru! (skor maksimal 20)
5. Jelaskan syarat yang berhubungan dengan isi buku teks! (skor maksimal 20)

JAWABAN:

1. Jawab :
Karena variasi atau keragaman bahasa disebabkan dengan adanya banyak bahasa
yang digunakan oleh masyarakat untuk berinteraksi antar sesama masyarakat setiap
harinya. Sehingga setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sangat berpengaruh
dalam perkembangan keragaman bahasa, setiap daerah pun memiliki dialek masing-
masing, maka variasi itu akan muncul menurut masyarakat tutur. Tidak hanya itu,
keragaman bahasa juga terjadi karena pengaruh dari perbedaan dan perkembangan
zaman, misalnya bahasa anak muda dengan orang tua ada perberbedaan karena mereka
dari generasi yang berbeda. Atau bisa kita lihat di zaman sekarang ini banyak generasi
muda baik itu siswa yang masih sekolah atau pun yang sudah berada di jenjang kuliah
yang menggunakan bahasa-bahasa baru akibat pengaruh dari pesatnya teknologi.

2. Jawab:
Empat teori yang menonjol dalam pemerolehan bahasa kedua yaitu:
a. Model akulturasi
Teori Akulturasi merupakan teori proses penyesuaian diri terhadap
kebudayaan yang baru. Teori ini memandang bahasa sebagai ekspresi budaya yang
paling nyata dan dapat diamati dan bahwa proses pemerolehan baru akan terlihat dari
cara saling memandang antara masyarakat B1 dan masyarakat B2. Walaupun
mungkin tidak begitu tepat, teori ini dapat dipergunakan untuk menjelaskan bahwa
proses pemerolehan B2 telah dimulai ketika anak mulai dapat menyesuaikan dirinya
terhadap kebudayaan B2, seperti penggunakan kata sapaan, nada suara, pilihan kata,
dan aturan-aturan yang lain.
Contohnya:
Ada sebuah keluarga dimana suaminya merupakan asli orang madura dan istrinya
berasal dari Jakarta dimana bahasa yang digunakan si istri adalah bahasa indonesia.
Sang suami setelah menikah mengajak istrinya tinggal di madura, sehingga untuk
kesehariannya si istri mulai beradaptasi dengan mempelajari bahasan madura sedikit
demi sedikit, sehingga untuk keseharian si istri bisa menggunakan bahasa madura
meski masih di campur dengan bahasa Indonesia.
b. Teori akomodasi
Teori akomodasi menyatakan bahwa hubungan masyarakat B1 dengan B2
dalam berinteraksi sangat menentukan pemerolehan B2. Faktor-faktor berikut akan
mempermudah dan mempengaruhi keberhasilan pembelajar dalam mempelajari B2.
1) Anggapan pembelajar B2 bahwa dirinya merupakan anggota darimasyarakat B2
2) Tidak memandang rendah masyarakat B2
3) Persepsi pembelajar tentang pentingnya etnolinguistik
4) Terbuka dan ketat dalam mempersepsikan batas kelompok B1 dengan B2
5) Pembelajar B1 mengidentifikasi diri sama kuat dan memuaskannya
dengankelompok sosial lainnya.
Contohnya:
Misalkan B1 berbahasa Indonesia dan B2 berbahasa jawa, dimana 2 ini berada
dikelompok yang berbeda. Teori ini berusaha menjelaskan bahwa hubungan antara
dua kelompok itu dinamis. Maka pemerolehan B2 (bahasa Jawa) akan berhasil jika :
a. Anak didorong untuk beranggapan dan menyadari bahwa dirinya adalah bagian
dari masyarakat tutur bahasa Jawa.
b. Anak dapat menempatkan diri sesuai dengan bahasa yang digunakannya;
c. Anak tidak terlalu mengagung-agungkan B1 nya
d. Anak tidak terlalu memandang kelas sosial

c. Teori Wacana
Teori wana menenkankan pentingnya pembelajaran B2 menemukan makna
bahasa melalui keterlibtanya dalam berkomunikasi. Menurut teori wacana, interaksi
social sangat penting karena dapat memberikan data terbaik bagi pembelajaran untuk
dapat diolah otak, dimana melalui data tersebut disusunlah suatu model masukan
yang pantas dan terkait.
Contohnya:
Teori wacana mempunyai prinsip-prinsip yang dapat dianalogikan sebagai berikut:
1) Pemerolehan B2 akan mengikuti urutan alamiah (mula-mula anak menggunakan
1 kata, kemudian 2, 3, dan seterusnya)
2) Orang tua atau guru akan menyesuaikan tuturannya untuk menyatukan makna
dengan anak;
3) Strategi percakapan menggunakan makna dan bentuk yang dinegosiasikan”.
d. Model Monitor
Teori dari Krashen (1977) ini memandang pemerolehan bahasa sebagai proses
konstruktif kreatif. Monitor adalah alat yang digunakan anak untuk menyunting
performansi (penampilan verbal) berbahasanya. Monitor ini bekerja menggunakan
kompetensi yang dipelajari. Teori monitor memiliki lima hipotesis, yaitu:
1) hipotesis pemerolehan-pembelajaran
pada hipotesis ini anak kecil cenderung ke pemerolehan
2) hipotesis urutan alamiah
pada hipotesis ini B2 cenderung menekankan unsur struktur gramatika)
Pemerolehan struktur gramatika anak dapat diramalkan.
3) Hipotesis monitor
Dimana pada hipotesis ini anak cenderung menggunakan alat (monitor) untuk
mengedit kemampuan berbahasanya. Dengan monitor, anak memodifikasi ujaran
dari kompetensinya, seperti dengan menggunkan bahawa jawa “seganipun
wonten pundi, Bu?”. Proses memonitor terjadi sebelum dan sesudah tuturan
berlangsung. Pengoperasian monitor ditentukan oleh kecukupan waktu, fokus
bentuk-makna, pengetahuan kaidah.
4) Hipotesis masukan
Pada hipotesis ini anak memperoleh bahasa bukan melalui pelatihan melainkan
dengan menjajagi makna, baru kemudian memperoleh struktur.
5) Hipotesis saringan afektif
Dimana pada hipotesis ini sikap memegang peran penting. Saringan akan terbuka
jika anak punya sikap yang benar dan guru berhasil menciptakan atmosfir kelas
yang bebas dari perasaan cemas.

3. Jawab:
Empat metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu:
a. Direct method
Direct method bisa disebut dengan metode langsung, dimana metode ini
merupakan metode pengajaran bahasa yang dalam pelaksanaannya guru langsung
menggunakan bahasa sasaran, yaitu bahasa yang diajarkan. Dari pihak siswa tidak
boleh menggunakan bahasa ibu atau bahasa pertamanya selama pembelajaran.
Misalnya jika dalam pembelajaran yang berlangsung adalah pembelajaran dengan
mengajarkan bahasa Indonesia maka pelajaran yang disajikan dalam bahasa
Indonesia, atau jika mengajarkan bahasa inggris maka pelajaran disajikan dalam
bahasa inggris.
b. Natural method
Natural method disebut juga sebagai metode murni atau metode alamiah ,
metode ini merupakan metode yang dalam pelaksanaannya penggunaan peraga yang
berupa benda-benda, gambar-gambar, atau peragaan secara langsung dalam
aktivitas sehari-hari. Metode murni atau metode alamiah mempunyai ciri-ciri,
yaitu:.
1) Kosakata baru dijelaskan dengan cara menggunakan kata-kata yang sudah
diketahui siswa sebelumnya.
2) Makna sesuatu kata yang di ajarkan dengan cara inferensi/menarik kesimpulan
dari beberapa contoh yang diberikan.
3) Kamus digunakan untuk mengingatkan kata-kata yang dilupakan atau mencari
makna kata-kata baru.
4) Tata bahasa dipergunakan untuk membetulkan kesalahan.
5) Penyajian pelajaran mengikuti urutan: Mendengarkan (menyimak), Berbicara,
Membaca, dan menulis, kemudian diajarkan tata bahasa.
c. Reading method
Reading method atau metode membaca dipakai di Amerika Serikat pada tahun
1929-an baik di sekolah menengah maupun di perguruan tinggi. Tujuannya ialah
antara lain, untuk memberikan pelajar/mahasiswa kemampuan dalam memahami
teks ilmiah yang mereka perlukan dalam study mereka.
Metode ini dapat juga diterapkan untuk pembelajran bahasa Indonesia di SD dengan
jalan dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan siswa.
Metode ini cocok diterapkan di SD kelas tinggi.
d. Eclectic method
Metode ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa tidak ada satupun metode
pengajaran bahasa yang paling baik karena setiap metode yang ada, di samping ada
keuntungan juga ada kerugiannya. Itulah sebabnya maka guru bebas memilih
metode yang mana paling cocok dengan situasi kelas yang akan diajarkan. Guru
dapat mengurangi/menutup kekurangan satu metode dengan jalan memasukan
metode yang lain.
Eclectic artinya memilih secara bebas. Dalam hubungannya dengan metode
pengajaran bahasa, bebas di sini adalah bebas untuk menambah atau
mengombinasi/mencapur antar metode yang satu dengan lainya yang dianggap
cocok, dan diperkirakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Itulah sebabnya eclectic method diterjemahkan secara bebas dalam bahasa
Indonesia metode campuran.
4. Jawab:
 Fungsi kurikulum bagi guru
Fungsi kurikulum bagi guru akan sangat berguna dalam penerapan cara
mengajaryang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Guru akan merasa
sangat terbantu dengan adanya kurikulum, karena mereka dapat mengajar dengan
mengikuti struktur yang telah dibuat dalam penyampaian materi maupun evaluasi
yang akan dilakukan terhadap peserta didik nantinya.
5. Jawab:
Syarat yang berhubungan dengan isi buku teks, yaitu:
1) Seleksi
Dalam seleksi ini yang perlu dipertimbangkan adalah hal-hal sebagai berikut:
a. Tujuan pengajaran bahasa, level bahasa yang diajarkan, dan jumlah waktu
belajar.
b. Tipe bahasa yang akan diajarkan yang meliputi dialek, register, style, dan media.
c. Jumlah materi yang akan disajikan.
d. Pilihan butir-butir yang akan diajarkan yang mencakup fonetik, tata bahasa, kosa
kata, dan makna kata.
e. Kriteria yang dipakai melandasi pilihan.

2) Gradasi bahan pelajaran


Gradasi bahan pelajaran mempersoalkan tataan yang dipandang paling
baik untuk menyajikan bahan pelajaran yang telah dipilih atau diseleksi. Gradasi ini
meluputi;
a. Pengelompokan yang mencakup, (1) Pengelompokan yberdasarkan system,
yaitu pengelompokan fonetis, gramatikal, dan leksikal. (2) Pengelompokan
bunyi-bunyi bahasa menjadi kata, kata menjadi frasa, frasa menjadi kalimat,
kalimat menjadi konteks
b. Pengurutan atau sekuensi yang juga mencakup sekuensi berdasarkan system di
satupihak dan berdasarkan struktur dipihak lain.
3) Presentasi bahan
Presentasi bahan mempersoalkan pengomunikasian bahan kepada siswa.
Presentasi bahan pelajaran tampak pada uraian berikut ini;
a. Penahapan bahan pelajaran, baik jumlah maupun satuan-satuannya
b. Pendemonstrasian bahan pelajaran yang mungkin secara lisan ataukah secara
tertulis
c. Prosedur yang ditempuh dalam menyajikan isi pelajaran yang terdiri dari
ragam- ragam prosedur, yaitu eksplanasi, translasi, otentik atau peragaan
dengan benda, gerak atau situasi, gambar dan konteks
4) Repetisi bahan pelajaran
Repetisi bahan pelajaran mempersoalkan hal-hal yang patut dilakukan guru di
dalam kelas, menyajikan bahan pelajaran yang telah tertata dalam buku pelajaran
yang telah diseleksi, degradasi, dan dipresentasikan. Repetisi ini menyangkut
perilaku guru dalam mengajar, dan siswa dalam belajar, yaitu perilaku yang
berhubungan dengan pembinaan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis atau mengarang.

Anda mungkin juga menyukai