Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1 TUTORIAL

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

WIFDA MESLA
856255107
PRODI : S1 PGSD BI

UPBJJ PADANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
TUGAS TUTORIAL KE-1
KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH: PDGK 4204/Pendidikan Bahasa Indonesia di SD/ 4 sks
PROGRAM STUDI PGSD

Nama Penulis : Sri Mures Walef, M.Pd


Nama Penelaah : Sri Mures Walef, M.Pd
Status Pengembangan : Baru
Tahun Pengembangan : 2022/2

Skor Sumber Tugas


No Uraian Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1. Bagaimanakah paradigma atau cara pandang 20 Modul
pembelajaran bahasa di sekolah dasar berdasarkan konsep
belajar dan belajar bahasa ?
2. Jelaskan ! 20 Modul
a. Pandangan yang mengungkapkan proses
pemerolehan bahasa pertama
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan
bahasa anak

3. Jelaskan metode-metode yang dapat diterapkan di dalam 20 Modul


pengajaran bahasa Indoneisa di SD!
4. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang : 20 Modul
a. pendekatan,
b. metode, dan
c. teknik.
Jika Anda adalah seorang guru SD, bagaimana Anda
menerapkannya ?

5. Gallthon membedakan kurikulum menjadi 7 20 Modul


jenis, jelaskan !

* lingkari salah satu nomor sesuai tugas tutorial


** coret yang tidak sesuai
JAWABAN :
1. Paradigma atau cara pandang pembelajaran bahasa di sekolah dasar berdasarkan konsep
belajar dan belajar bahasa
a) Konsep belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku siswa melalui latihan dan pengalaman yang
dilakukannya secara aktif. Hasil belajar berupa pengetahuan, sikap atau
keterampilanyang dibangun siswa berdasarkan apa yang telah dipahami dan
dikuasainya. Dalam pembelajaran tugas guru adalah menjadikan siswa belajar
melalui penciptaan strategi dan lingkungan belajar yang menarik dan bermakna.
Implikasi bagi guru dalam pembelajaran adalah :
Pertama, karena siswa belajar berdasarkan apa yang telah mereka dipahami atau
dikuasai sebelumnya maka guru hendaknya mengupayakan agar pembelajaran
bertolak dari apa yang telah diketahui siswa.
Kedua, karena belajar dilakukan secara aktif oleh siswa melalui kegiatan atau
pengalaman belajar yang dilaluinya maka siswalah yang berperan sebagai pusat
pembelajaran
Ketiga, dalam belajar siswa perlu berinteraksi dengan yang lain serta dukungan guru
dan temannya maka guru perlu merancang kegiatan belajar bukan hanya dalam
bentuk klasikal atau individual, tetapi juga dalam bentuk kelompok.
b) Belajar bahasa
Dalam kaitannya dengan belajar bahasa disekolah, guru perlu memahami bahwa
sebelum masuk ke sekolah, siswa telah belajar bahasa melalui komunitasnya. Mereka
belajar bahasa (menyimak, berbicara, bahkan mungkin membaca dan menulis) bukan
demi bahasa itu sendiri, melainkan karena didorong oleh kebutuhan untuk memahami
dan dipahami. Anak- anak itu belajar melalui pengamatan, eksperimen, dan interaksi
langsung dalam situasi yang nyata dengan keluarga, teman sebaya, masyarakat,
media, dan lingkungannya. Dengan strategi belajar yang dilakukannya, mereka
dengan sangat cepat menguasai kemampuan berbahasa layaknya orang dewasa/ pola
belajar yang mereka lakukan adalah sebagai berikut :
1) Semua komponen, system, dan keterampilan bahasa dipelajari secara terpadu
2) Belajar bahasa dilakukan secara alami dan langsung dalam konteks yang
otentik
3) Belajar bahasa dilakukan melalui strategi uji-coba (trial error) dan strategi
lainnya
2. a. Teori pemerolehan bahasa ada beberapa pandangan :
a) Pandangan Nativis, menurut pandangan nativis, setiap anak yang lahir telah
dilengkapi dengan kemampuan bawaan atau alami untuk dapat berbahasa. Bukan
lingkungan yang membuat anak mampu berbahasa, dan juga bukan karena meniru
orang lain karena banyak juga ungkapan anak yang belum pernah dicontoh
sebelumnya, jadi jika bukan karena kemampuan bawaan maka mustahil si anak dapat
mempelajari dan menguasai bahasa karena komponen dan aturan berbahasa yang
begitu rumit dapat dipelajari dalam waktu singkat oleh anak.
b) Pandangan behavioristic, penguasaan bahasa anak ditentukan oleh rangsangan yang
diberikan lingkungannya. Anak tidak memiliki peranan aktif, hanya sebagai
penerima pasif. Perkembangan bahasa anak terutama ditentukan oleh kekayaan dan
lamanya latihan yang diberikan oleh lingkungan, serta peniruan yang dilakukan anak
terhadap tindak berbahasa lingkungan.
c) Pandangan kognitif, perkembangan dan penguasaan bahasa anak dipengaruhi oleh
kemampuan kognitifnya. Lingkungan tidak serta merta memberikan pengaruhnya
terhadap perkembangan intelektual dan bahasa anak, kalau anak sendiri tidak
melibatkan secara aktif dilingkungannya. Dengan kata lain, anaklah yang berperan
aktif untuk terlibat dalam lingkungannya agar penguasaan bahasanya dapat
berkembang secara optimal.
b. Factor- factor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak
a) Factor biologis, setiap anak telah dilengkapi dengan kemampuan kodrati atau
potensi bawaan yang memungkinkannya mampu berbahasa.
b) Factor lingkungan social, setiap anak memang memiliki kemampuan bawaan dan
kelengkapan bahasa. Namun demikian, untuk menumbuhkembangkan
kemampuan berbahasanya, seorang anak memerlukan lingkungan social sebagai
contoh atau model berbahasa, memberikan rangsangan, serta melakukan latihan
dan uji coba berbahasa dalam konteks yang sesungguhnya.
c) Factor inteligensi, adalah kemampuan seseorang dalam berpikir atau bernalar,
termasuk memecahkan suatu masalah. Anak-anak yang bernalar tinggi tingkat
pencapaiannya cenderung lebih cepat, lebih kaya, dan lebih bervariasi khasanah
bahasanya, dari pada anak yang bernalar sedang atau rendah.
d) Factor motivasi, motivasi terbagi 2 yaitu motivasi intrinsic yang berasal dari
dalam diri anak itu sendiri. Anak belajar bahasa karena adanya kebutuhan dasar
yang bersifat praktis seperti lapar, haus, sakit, serta perhatian dan kasih saying.
Itulah motivasi intrinsic yang berasalah dari diri anak itu sendiri.
Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah yang berasal dari lingkungan. Pemberian
motivasi dari lingkungan social sangat berarti bagi anak untuk membuatnya kian
bergairah dalam bahasa. Anak yang dilahirkan dengan motivasi belajar bahasa
yang tinggi akan memicu proses belajar bahasa anak.
3. Metode-metode yang dapat diterapkan di dalam pengajaran bahasa Indoneisa di SD
a) Direct method ( metode langsung)
Adalah metode pengajaran bahasa yang didalam pelaksanaannya guru langsung
menggunakan bahasa sasaran, yaitu bahasa yang diajarkan. Dari pihak siswa tidak
boleh menggunakan bahasa ibu atau bahasa pertamanya selama pembelajaran
berlangsung.
b) Natural method (metode murni/ alamiah)
Adalah metode yang dalam pelaksanaannya penggunaan peraga yang berupa
benda-benda, gambar-gambar, atau peragaan secara langsung dalam aktivitas
sehari-hari.
c) Reading method ( metode membaca)
Tujuan metode ini adalah untuk memberi pelajar kemampuan dalam memahami
teks ilmiah yang mereka perlukan dalam studi mereka. Metode ini dapat
digunakan di SD dengan jalan dimodifikasi disesuaikan dengan kebutuhan dan
tingkat kemampuan siswa.
d) Electrical method ( metode campuran)
Dalam artian, guru bebas untuk menambah atau mengkombinasikan antara
metode satu dengan lainnya yang dianggap cocok, dan diperkirakan dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
4. Yang saya ketahui tentang pendekatan, metode, dan teknik adalah :
a) Pendekatan merupakan pandangan, filsafat, atau kepercayaan tentang hakikat
bahasa, dan pengajaran bahasa yang diyakini oleh guru bahasa.
b) Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah
ditetapkan meliputi pemilihan bahan, urutan bahan, penyajian bahan, dan
pengulangan bahan.
c) Teknik mengandung makna cara-cara dan alat-alat yang digunakan guru dalam
kelas, sehingga dengan kata lain teknik merupakan upaya guru, usaha-usaha guru
atau cara- cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan langsung dalam
pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas pada saat itu. Jadi tekni bersifat
implementasional.
Jika saya sebagai guru, ada beberapa factor yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih
metode dan teknik mengajar sebelum menentukan metode pengajaran mana yang cocok
dilakukan yaitu : a) tujuan yang ingin dicapai, merupakan perubahan tingkah laku apa yang
ingin diperoleh sebagai hasil pengajaran, Oleh karena itu, pemilihan metode mengajar harus
berdasarkan pada tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa. ; b)
karakteristik materi pelajaran/ bahan pelajaran, Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih metode mengajar adalah karakteristik bahan pelajaran. Ada beberapa aspek
yang terdapat dalam materi pelajaran, aspek tersebut terdiri dari : aspek konsep, aspek fakta,
aspek nilai, aspek prinsip, aspek keterampilan intelektual, dan aspek keterampilan psikomotor;
c) waktu yang digunakan, Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi
waktu yang tersedia dalam jam pelajaran, ada beberapa metode mengajar yang dianggap relatif
banyak menggunakan waktu, seperti metode pemecahan masalah, dan inkuiri. Penggunaan
metode ini kurang tepat jika digunakan pada jam pelajaran yang alokasi waktunya relatif
singkat sehingga penguasaan materi tidak akan optimal demikian pula dengan pembentukan
kemampuan siswa; d) factor siswa, Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada
aspek kesegaran mental (faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa.;
d) Fasilitas, Media, dan Sumber Belajar, supaya memperoleh basil belajar yang optimal maka
setiap peristiwa pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan sistemik. Prinsip-prinsip
belajar yang dijadikan landasan dalam pembelajaran diantaranya adalah ketersediaan fasilitas,
media, dan sumber belajar.

5. Gallthon membedakan kurikulum menjadi 7 jenis, yaitu :


a) Kurikulum rekomendasi, yaitu kurikulum yang direkomendasikan para ahli, asosiasi,
professional, komisi pembaruan pendidikan, dan juga yang berdasarkan kebijakan
pemerintah.
b) Kurikulum tertulis merupakan kurikulum yang disetujui pemerintah. Kurilkulum
tertulis lebih komprehesif dan lebih spesifik bila dibandingkan dengan kurikulum
rekomendasi
c) Kurikulum dukungan, dibentuk dari sumber-sumber yang dialokasikan untuk
menunjang kurikulum.
d) Kurikulum yang diajarkan, yaitu kurikulum yang diajarkan guru dalam kelas yang
seharusnya didasarkan pada kurikulum yang tertulis.
e) Kurikulum yang diuji, yaitu kurikulum yang terdiri dari serangkaian bahan pelajaran/
kegiatan belajar yang dinilai melalui tes, baik yang dibut oleh guru mapupun tes yang
baku atau tes yang disusun oleh panitia wilayah.
f) Kurikulum yang dipelajari, yaitu merupakan kurikulum yang merupakan hasil belajar,
seperti perubahan nilai, persepsi dan tingkah laku yang terjadi dari pengalaman belajar.
g) Kurikulum yang tersembunyi, yaitu kurikulum yang tidak berwujud, namun
berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku anak didik.

Anda mungkin juga menyukai