Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2 TUTORIAL

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD

WIFDA MESLA
856255107
PRODI : S1 PGSD BI

UPBJJ PADANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
TUGAS TUTORIAL KE-2
KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH: PDGK 4204/Pendidikan Bahasa Indonesia di SD/ 4 sks
PROGRAM STUDI PGSD

Nama Penulis : Sri Mures Walef, M.Pd


Nama Penelaah : Sri Mures Walef, M.Pd
Status Pengembangan : Baru
Tahun Pengembangan : 2023/1

No Uraian Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1. Kemampuam membaca pada MMP ditekankan pada kemampuam “melek huruf”, pada membaca 20 Modul
tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan “melek wacana”, sedangkan pada kemampuam menulis
ditekankan pada “kemampuan yang bersifat mekanik” Jelaskan perbedaan makna ketiga
kemampuam tersebut!
2. Coba Anda jelaskan perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada membaca 20 Modul
permulaan!

3. Mengapa kemajuan siswa dalam MMP perlu penilaian proses dan hasil? Jelaskan perbedaan kedua 20 Modul
penilaian tersebut!
4. Apa yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulis dan pembelajaran 20 Modul
membaca dengan fukus membaca!

* lingkari salah satu nomor sesuai tugas tutorial


** coret yang tidak sesuai
JAWABAN :

1. Perbedaan makna dari ketiga kemampuan tersebut adalah :


Kemampuan membaca permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan
membaca tingkat dasar, yakni kemampuan melek huruf. Maksudnya anak-anak dapat
mengubah dan melafalkan lambang- lambang tertulis menjadi bunyi- bunyi bermakna.
Pada tahap ini sangat dimungkinkan anak-anak dapat melafalkan lambang-lambang huruf
yang dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambang bunyi-bunyi tersebut.
Kemampuan melek huruf ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan menuju
pemilikan kemampuan membaca tingkat lanjut, yakni melek wacana. Yang dimaksud
dengan melek wacana adalah kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni
kemampuan mengubah lambang – lambang tulis menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai
pemahaman akan lambang- lambang tersebut. Dengan bekal kemampuan melek wacana
inilah, kemudian anak dipajankan dengan berbagai informasi dan pengetahuan dari
berbagai media cetak yang dapat diakses sendiri.
Kemampuan menulis permulaan tidak jauh berbeda dengan kemampuan
membaca permulaan. Pada tingkat dasar/ permulaan, Pembelajaran menulis lebih
diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anak- anak dilatih untuk dapat
menuliskan lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur,
lambang-lambang itu menjadi bermakna. Selanjutnya, dengan kemampuan dasar ini,
secara perlahan-lahan anak-anak digiring pada kemampuan menuangkan gagasan,
pikiran, perasaan, kedalam bentuk bahasa tulis melalui lambang-lambang tulis yang
sudah dikuasainya. Inilah kemampuan menulis yang sesungguhnya

2. Perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada membaca permulaan :
Pembelajaran MMP dengan metode eja dan metode bunyi sebenarnya hampir sama/ tidak jauh
berbeda. Demikian juga dengan kelemahan-kelemahannya. Metode Eja dan metode Bunyi
dimulai dengan pengenalan unsur bahasa terkecil yang tidak bermakna, yakni lambang- lambang
huruf. Berbekal pengetahuan tentang lambang-lambang huruf, bergerak pada pengenalan satuan-
satuan bahasa diatasnya, yakni suku kata; lalu bergerak menuju pengenalan kata hingga sampai
pada pengenalan kalimat. Perbedaan kedua metode ini terletak pada cara pelafalan lambang-
lambang hurufnya, misalnya huruf /b/ dilafalkan [eb] dalam metode bunyi dan dilafalkan [be]
dalam metode Eja.

3. Kemajuan siswa dalam MMP perlu penilaian proses dan hasil dikarenakan keberhasilan
pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari segi
prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar. Ini berarti
bahwa optimalnya hasil belajar siswa tergantung pula pada proses belajar siswa dan proses
mengajar guru. Penilaian yang diarahkan pada proses dan hasil belajar siswa dimaksudkan untuk
melihat kemajuan dan hasil belajar yang dicapaimasing-masing siswa. Berdasarkan informasi
kemajuan dan hasil belajar yang bersifat individual itu, hasil penilaian tersebut dapat juga
digunakan untuk membandingkan kemampuan antarsiswa dalam kelas tersebut. Dengan
demikian, hasil peniaian dimaksud akan menjadi bahan masukan yang berharga untuk
menentukan tingkat keberhasilan anak dalam mencapai tujuan pembelajaranyang telah ditetapkan
guru. Oleh sebab itu perlu dilakukan penilaian terhadap proses belajar mengajar. Perbedaan
antara penilaian proses dan penilaian hasil adalah :
 Penilaian proses : dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung dalam kegiatan
belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran dimaksud, guru akan
memperhatikanaktivitas, respon, kegiatan, minat, sikap dan upaya-upaya siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
 Penilaian hasil : dimaksudkan untuk menentukan pencapaian atau hasil belajar siswa.
Alat penilaian yang digunakan bisa berupa tes maupun nontes

4. Apa yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulis dan
pembelajaran membaca dengan fukus membaca!
Jawab :
Pembelajaran bahasa Indonesia dengan focus menulis dan membaca, masing-masing
memiliki tujuan dan aktivitas atau kegiatan yang berbeda- beda. Pembelajaran bahasa
Indonesia dengan focus membaca adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang dipusatkan
pada melatih keterampilan membaca. Dalam pengajaran membaca, metode yang
dilakukan dalam pembelajaran membaca adalah metode abjad/ alphabet, metode bunyi,
metode suku kata, metode kata, metode kalimat dan metode SAS. Sedangkan
pembelajaran bahasa Indonesia dengan focus menulis adalah pembelajaran bahasa
Indonesia yang dipusatkan pada melatih keterampilan menulis pada anak. Tujuannya
adalah agar siswa dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman dan perasaan
yang baik.

Anda mungkin juga menyukai