Anda di halaman 1dari 2

MODUL 1.

HAKIKAT, FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KB. 2

Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai
berikut :

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpatisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi.
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lain.
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Sedangkan ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk pendidikan dasar dan
menengah meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan,
Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan
peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai
keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan
konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah dan
otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi
menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indone sia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.
MODUL 2. KARATERISTIK PKn SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

KB 1. Pendekatan PKn sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD

Dalam konteks pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan, yang
merupakan mata pelajaran yang sarat sosial, pendidikan nilai mencakup subtansi dan proses
pengembangan nilai patriotisme, seperti cinta tanah air, hormat kepada para pahlawan yang sengaja
dikemas untuk melahirkan individu sebagai warga negara yang cerdas dan baik, rela berkorban
untuk bangsa dan negara. Menurut Lickona, tujuan terbesar dari pendidikan yakni
mengembangkan individu dan masyarakat yang “smart dan good”.

Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, di Indonesia kesenjangan antara konsep dan muatan nilai
yang tercermin dalam sumber-sumber normatif konstisional dengan fenomena sosial, kultural,
politik, ideologis dan religiositas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Terkait dengan hal tersebut, Alisyahbana mengatakan bahwa “Values as integrating forces in
personality, society and culture”.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan tegas
menyatakan bahwa “ pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat”. Secara umum yang dimaksud
dengan pembudayaan adalah proses pengembangan nilai, norma dan moral dalam diri individu
melalui proses perlibatan peserta didik dalam proses pendidikan yang merupakan bagian dari
integral dari proses kebudayaan bangsa Indonesia. Sedangkan sebagaimana tertuang dalam UU RI
Tahun 2003 tentang Sisdiknas berfungsi “... mengembangkan kemampuan dan memberntuk watak
sserta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”.

Secara konseptual pendidikan nilai merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan
secara keseluruhan. Sedangkan pendidikan nilai secara subtantif melekat dalam semua dimensi
tujuan yang memusatkan perhatian pada nilai akidah keagamaan, nilai sosial keberagaman, nilai
kesehatan jasmani dan rohani, nilai keilmuan, nilai kreativitas, nilai kemandirian dan nilai
demokratis yang bertanggung jawab.

Menurut Lickona pendidikan nilai tersebut dikembangkan ke dalam 3 dimensi nilai moral yaitu :
dimensi wawasan moral, dimesi perasaan moral dan dimensi perasaan moral. Ketiga domain
moralita tersebut berkaitan subtantif dan fungsional satu sama lain. Artinya bahwa wawasan,
perasaan atau sikap dan perilaku moral merupakan tiga hal yang secara psikologis bersinergi. Bila
dihubungkan dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional maka secara subtantif pendidikan
kewarganegaraan merupakan wahana untuk mengembangkan kemampuan dan memberntuk watak
dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mewujudkan tujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai