Anda di halaman 1dari 2

Jaksa Masuk Madrasah (JSM), Kejati NTT Kunjungi MTsN Kota Kupang.

MTsN Kota Kupang (Humas) --- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Timur (NTT)
melalui program Jaksa Masuk Madrasah (JMM) menyambangi MTsN Kota Kupang, dalam
rangka memberikan penyuluhan dan edukasi hukum serta langkah – langkah pendidikan karakter
kepada para peserta didik, Rabu, (13/9/2022).

Kegiatan tersebut dimulai pukul 10.00 WITA, diikuti oleh perwakilan siswa kelas 7,8 dan 9
yang berjumlah kurang lebih 50 orang, serta beberapa guru yang ikut mendampingi para peserta.

Kepala Madrasah Musa Lea Lao S.Pd, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih
kepada kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT melalui Kasi Penerangan Hukum, yang telah
memilih MTsN Kota Kupang sebagai salah satu sasaran kegiatan (JSM) ini.

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim Kejati NTT, yang telah berkunjung dalam
rangka memberikan penyuluhan tentang hukum bagi para siswa agar lebih mengenal hukum dan
menjauhi perbuatan-perbuatan yang dapat melanggar hukum,” tandasnya.
Menurut Abdul Hakim, SH selaku Kasi Penerangan Hukum, mengatakan, program Jaksa Masuk
Madrasah (JMM) ini bertujuan memberikan pendidikan hukum kepada peserta didik sejak dini,
agar para siswa melek terhadap hukum dan menghindari perbuatan yang dapat merugikan diri
sendiri.

“Diharapkan dengan adanya kegiatan JSM ini, para siswa dapat mengenali hukum dan
menjauhkan hukuman,” tandas Abdul Hakim.

Sementara itu, Ari Siregar, MH selaku Kasi D yang sekaligus sebagai nara sumber pada kegiatan
(JMM) tersebut menjelaskan tentang beberapa produk hukum seperti undang-undang
perlindungan anak serta mengenalkan lembaga Kejaksaan dan tupoksinya yang di samping
memiliki fungsi penegakan hukum, Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT juga melakukan fungsi
preventif yakni mencegah terjadinya kejahatan dengan melakukan Penyuluhun hukum.

Kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan harapan, para peserta sangat antusias mengikuti
pemaparan materi dan mengajukan beberpa pertanyaan terkait dengan peran jaksa dan prodak
hukum perlindungan anak. (Mahdy/Azka)

"

Anda mungkin juga menyukai