Anda di halaman 1dari 4

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang

penerapan kurikulum merdeka di sekolah penggerak. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan subjek tentang situasi dan data
yang diperoleh selama pengamatan dan pertanyaan sehingga menjadi informasi yang berguna
dan mudah dipahami oleh pembaca. Penelitian ini menjelaskan dan memberi gambaran
mengenai implementasi kurikulum merdeka di sekolah penggerak. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa implementasi kurikulum di sekolah penggerak telah dilaksanakan dengan
optimal dan sedang berlangsung, walaupun dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan
dan hambatan. Kunci keberhasilan dari adanya penerapan kurikulum di sekolah penggerak
adalah dari kepala sekolah dan guru-gurunya harus memiliki kemauan untuk melakukan
perubahan. Kepala sekolah selaku pemimpin harus dapat merubah mindset Sumber Daya
Manusia yang ada di sekolah tersebut untuk mau melakukan perubahan sehingga kurikulum
merdeka dapat diterapkan.

Merdeka belajar adalah seorang murid yang bebas mencari ilmu dan belajar hal yang di
minati. Diketahui bahwa pendidikan merdeka belajar adalah membebaskan murid
dalam mencari ilmu yang mana sesuai minat yang dimilikinya serta tanpa adanya
aturan yang mengikat minat belajar mereka dengan ketenangan dan kenyamanan. Di
sini terdapat banyak poin yang pendidikan mengenai merdeka belajar diantaranya,
kebebasan belajar, kebebasan mencari ilmu, kenyamanan belajar, dan ketenangan
belajar.Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis Perbandingan Kurikulum
Kurtilas dengan Kurikulum Merdeka Belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis metode observasi, dan wawancara. Hasil dari penelitian ini akan
membandingkan sedikit atau lebih mengenai Perbandingan Kurikulum Kurtilas dengan
Kurikulum Merdeka Belajar. Oleh sebab itu peneliti membuat artikel kali ini agar bisa
dibaca dan dipahami baik orang tua maupun anak muda agar generasi anak bangsa ke
depannya bisa menjadi lebih baik.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2019 menegaskan bahwa ada
kebijakan baru dalam dunia pendidikan, salah satunya kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka
bertujuan untuk memulihkan pembelajaran pada saat pandemi covid 19. Penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan kesiapan guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di SMP
Negeri 1 Palang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
wawancara. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kesiapan guru dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka. Hasil dari penelitian yang diperoleh dalam penelitian
ini diperoleh bahwa guru matematika kelas 7 & 9 sudah siap dLm mengimplementasikan
kurikulum merdeka sedangkan guru matematika kelas 8 belum siap dalam
mengimplementasikan kurikulum merdeka. Karena kurikulum merdeka baru diterapkan di kelas
7, untuk kelas 8 & 9 belum menerapkan kurikulum merdeka. Kata Kunci: kesiapan Guru,
Implementasi, Kurikulum Merdeka

.Pendidikan merupakan tonggak sejarah bagi pemerintah dalam membangun bangsa dan Negara.
UUD 1945 dengan jelas menyatakan bahwa pemerintah Indonesia didirikan untuk berbagai
Tujuan, Salah satunya untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat. Pasal 3 Tahun 2003 Undang
Undang Nomor 20 tentang pendidikan Nasional membantu mengembangkan keterampilan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang berharga dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, peserta didik , Tuhan yang Maha Esa, berkepribadian sehat, berilmu, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.1 Dengan pesatnya perkembangan
teknologi, tuntutan terhadap perbaikan dibidang pendidikan juga semakin meningkat.

Implementasi perubahan kebijakan pendidikan, termasuk kurikulum, adalah sua- tu


proses pembelajaran yang panjang se- hingga Pemerintah memberikan kesempatan kepada
pendidik dan saatuan pendidikan un- tuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai
dengan kesiapan masing- masing dari sekolah./ Satuan Pendidikan. (Kemendikbudristek 2022)

Kurikulum Merdeka menguatkan ori- entasi pada pengembangan karakter dan kompetensi
melalui penyederhanaan konten dan pemberian fleksibilitas, Kurikulum ini menguatkan praktik
kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan yang sudah dia- tur dalamkurikulum
sebelumnya. tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka ada lah : (1) Penyederhanaan
konten, fokus pada materi esensial. (2) Pembelajaran berbasis projek yang kolaboratif, aplikatif,
dan lintas mata pelajaran. (3) Rumusan capaian pem- belajaran dan pengaturan jam pelajaran
yang memberi fleksibilitas SMAN 1 Pengaron un- tuk merancang kurikulum operasional dan
pembelajaran sesuai tingkat kemampuan peserta

Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran internal yang bervariasi, yang
isinya lebih optimal untuk memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk membiasakan diri
dengan konsep dan memperkuat keterampilan mereka. Guru memiliki keleluasaan untuk
memilih berbagai sumber pengajaran untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan
dan minat belajar siswa. Proyek-proyek dikembangkan berdasarkan tema-tema tertentu yang
ditentukan oleh pemerintah, yang memperkuat pencapaian profil siswa Pancasila. Proyek tidak
bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, yaitu. itu tidak terkait dengan
konten teknis. (Kenendikbudristekdicti, 2022)

1
“JDIH BPK RI,” Undang-undang RI Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Diakses
pada 05 September 2022, https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/43920/uu-no-20-tahun-
2003#:~:text=Dalam%20UU%20ini%20diatur%20mengenai,bahasa%20pengantar%3B%20dan%20wa jib
%20belajar.
SMAN 1 Pengaron Kabupaten banjar adalah salah satu sekolah penggerak yang menerapkan
kurikulum Merdeka pada awal Juli tahun ajaran 2022- 2023. Dalam Mengimplelemntasikan
Kurikulum Merdeka SMAN 1 Pengaron Mengembangkan kuriku- lum operasional satuan
pendidikan berdasar- kan contoh dokumen kurikulum satuan pen- didikan yang disediakan oleh
Kemendik- budristek dengan cara memodifikasi bagian pengorganisasian dan perencanaan
pembela- jaran sesuai kondisi satuan pendidikan,. Maka dari itu dalam pembahasan ini
peneliti mengangkat dan membahas masalah tentang Implelentasi Kurikulum Merdeka di
Sekolah Penggerak di SMAN1 Pengaron

SMPN 1X Koto Sungai Lasi Kabupaten Solok merupakan salah satu sekolah yang menerapkan
kurikulum Merdeka tahun pelajaran 2022-2023 pada awal Juli lalu. Dalam pelaksanaan
kurikulum merdeka, SMPN 1X Koto Sungai Lasi mengembangkan kurikulum operasional satuan
pendidikan berdasarkan dokumen kurikulum satuan pendidikan yang disediakan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan memodifikasi pengorganisasi dan perencanaan
pembelajaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan. kondisi satuan pendidikan Oleh
karena itu, dalam diskusi ini peneliti mengangkat dan membahas implementasi kurikulum
mandiri di sekolah SMPN 1X Koto Sungai Lasi.
EVALUASI PENDIDIKAN ISLAM

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi standar penilaian yang
dilakukan oleh guru madrasah dalam mencapai evaluasi pendidikan Islam. Metode yang
digunakan pada penelitian ini kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui
angket yang disebar melalui google form dengan isi pengukuean 12 indikator standar penilaian.
Hasil penelitaian menunjukan bahwa pemahaman guru terhadap standar penilaian ada
beberapa indikator yang masih kurng dilakuakn yaitu pada indikator 1,4,9 dan 12. Dan
kemampuan guru antara pemaham guru PAI dan Non PAI, menujukan bahwa guru PAI masih
kurang prosentase pemahaman dibanding guru Non PAI. Dalam mencapai evaluasi pendidikan
Islam, indikator standar penilaian yang dituangkan pada kurikulum 2013, menunjukan bahwa
penilaian(evaluasi)  tersebut sudah mencapai tujuan pendidikan Islam yaitu mewujudkan
muslim yang sempurna baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Anda mungkin juga menyukai