Disusun Oleh:
AHMAD MUKROMIN
NIM : 210503012119
PROGRAM STUDI
A. Latar Belakang
A. Pro
Program organisasi penggerak merupakan terobosan yang belum pernah
dilakukan sebelumnya, di mana pemerintah menggandeng masyarakat sipil beserta
dengan pendanaannya. Program ini juga disebut cukup strategis untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia.
organisasi-organisasi ini tidak bisa lepas juga dari apa yang digariskan untuk
sekolah. Kalau seandainya ada organisasi yang ingin melakukan sesuatu yang tidak
langsung berhubungan, tetapi memberikan dampak positif terhadap literasi,
numerasi, dan karakter, mereka bisa menjadi bagian daripada pengembangan
sekolah.
organisasi-organisasi yang selama ini bergiat di bidang pendidikan akan
menyambut baik program organisasi penggerak. Bekerja sama dengan pemerintah
akan memberi mereka kemudahan tertentu.
Melihat update dari Mendikbud, POP memang inovatif. Inisiatif ini punya niat
baik untuk melibatkan partisipasi publik, "gotong royong" memberdayakan
organisasi masyarakat sipil dengan bantuan pendanaan untuk berbagi praktik-praktik
terbaik pendidikan melalui pelatihan peningkatan kualitas guru. Harapannya, inisiatif
ini akan mendukung peningkatan hasil belajar siswa di sekolah.
Praktik-praktik terbaik pendidikan memang seringkali sudah dijalankan oleh
organisasi masyarakat sipil yang aktif dalam gerakan pendidikan. Dengan POP,
Kemendikbud akan bisa belajar dari masyarakat sipil, menemukan bibit-bibit inovasi
yang bisa dijadikan referensi untuk memetakan kebijakan-kebijakan yang efektif
bagi peningkatan kualitas pendidikan nasional ke depan.
B. Kontra
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) harus transparan
dalam seluruh proses program Organisasi Penggerak. Mulai dari proses pendaftaran
hingga implementasi dari organisasi-organisasi yang terpilih.
Keterlibatan masyarakat sipil diperlukan untuk dapat menilai kapabilitas
organisasi yang dipilih dalam program ini. Salah satu bentuk transparansi yang bisa
dilakukan dengan membuka atau memberi akses kepada publik terhadap profil
organisasi lengkap tersebut di situs resmi Kemendikbud.
Langkah ini diperlukan untuk menepis kemungkinan munculnya persepsi kalau
Kemendikbud hanya bagi-bagi proyek kepada pihak-pihak terdekatnya. Hal ini,
serupa dengan ketika pemerintah menggelar tender untuk suatu proyek atau program
tertentu.