Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN AWAL PENERIMAAN DANA

KEGIATAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL (KF)


REPLIKASI MODEL K-3
TAHUN 2014

A. Latar Belakang
Pemerataan pelayanan pendidikan, telah diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa “Setiap warga
negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”, dan
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan guna meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidupnya. Oleh
karena itu perlu model pendidikan keaksaraan yang inovatif sebagai salah satu model
pemerataan pelayanan pendidikan pada masyarakat khususnya pada daerah terpencil.

Salah satu Model pendidikan keaksaraan Inovatif yang dimaksud, adalah model
pendidikan Keaksaraan Kewirausahaan secara Kooperati (model K-3) yaitu suatu bentuk
atau pola pembelajaran Calistung melalui pengelolaan usaha dan pemberdayaan
kelompok-kelompok kecil yang memungkinkan mereka dapat bekerjasama untuk
memaksimalkan kegiatan pembelajarannya dan kegiatan belajar anggota lainnya secara
efektif sehingga kualitas hidup mereka dapat meningkat. Model ini merupakan model
yang telh dikembangkan oleh BPPAUDNI Regional III Makassar.

Berdasarkan data Pendidikan keaksaraan di Kota Palu, terdapat ketidak-akuratan


data. Paparan dinas pendidikan kota Palu menyatakan bahwa jumlah buta aksara di Kota
Palu telah tuntas. Namun, menurut sejumlah LSM diantaranya adalah lembaga
perlindungan perempuan dan anak Kota Palu menyatakan bahwa masih terdapat warga
masyarakat buta aksara.

Adanya perbedaan data tersebut, sebenarnya dapat dipahami sebab Kota Palu
yang merupakan ibukota provinsi Sulawesi Tengah menjadi tujuan dari warga di wilayah
sekitar. Dari hasil Rapat koordinasi Insan PAUDNI yang dilaksanakan di SKB Kota
Palu, diakui bahwa memang masih terdapat warga kota palu yang masih buta aksara
yang terdapat dibeberapa kelurahan yang terletak diwilayah terpencil.

1
Tahun 2013 SKB Kota Palu telah menyelenggarakan pembelajaran pendidikan
keaksaraan fungsional dan meluluskan 50 orang warga belajar yang berhak memperoleh
surat keterangan melek aksara (SUKMA I). Sebagai kelanjutan dari program tersebut,
maka SKB Kota Palu merekrut kembali warga belajar tersebut dalm program keaksaraan
usaha mandiri (KUM), Tujuan adalah sebagai kelanjutan pembelajaran yang
berjenajnang dan berkelanjutan juga untuk memberikan bekal keterampilan pada warga
belajar tersebut, sehingga mereka memperoleh kemandirian dalam meningkatkan
kualitas hidupnya.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Program Pendidikan Keaksaraan ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Peserta didik, memberikan bekal pengetahuan dalam calistung serta
keterampilan dalam berwirausaha
2. Bagi SKB Kota Palu, melaksanakan tugas dan fungsi SKB selaku perpanjangan
tangan pemerintah dalam upaya memberikan layanan pendidikan serta kecakapan
hidup bagi masyarakt sehingga dapat mengunrangi angka pengangguran dan
kemiskinan.
3. Pemerintah Kota Palu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi
angka buta aksara dan kemiskinan di Kota Palu.
4. Akademisi perguruan tinggi, dapat memberikan masukan dan tambahan pengalaman
dalam pengelolaan pendidikan Nonformal dan informal.
C. Hasil Yang Diharapkan
Adapun hasil yang ingin dicapai melalui Program Pendidikan Keaksaraan” ini adalah
sebagai berikut :
1. Terlaksananya kegiatan pendidikan keaksaraan kewirausahaan bagi masyarakat yang
membutuhkannya, sehingga dapat menjadi bekal dan tambahan pengetahuan dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Terlaksananya fungsi SKB Kota Palu sebagai penjamin mutu dan penyedia program
inovatif bagai masyarakat utamanya dalam bidang pendidikan Nonformal dan
Informal.
3. Warga binaan keaksaraan dapat memilki keterampilan dalam mengembangkan usaha
secara kooperatif.

2
4. Turut serta dalam mensukseskan berbagai program pemerintah baik pusat maupun
daerah dalam usaha meningkatkan pendidikan masyarakat serta taraf hidup
masyarakat ekonomi lemah berbasis kewirausahaan.
C. Sasaran Program
Dalam mewujudkan pelaksanaan program PKM maka kegiatan dilaksanakan dapat
dikualifikasi seperti dilihat pada tabel berikut ini :
Jadwal
Sasaran yg
No Program Realisasi Jumlah Dana (Rp) Pelaksanaan
diusulkan
Program
Pendidikan Rp. 20.700.000,-
Keaksaraan 45 Orang 45 Orang Minggu Ke-
empat Bulan
I. Agustus

D. Panitia, Peserta dan Narasumber


a. Panitia terdiri dari :

Panitia Inti : Penanggung jawab, Ketua, Sekretaris, Bendahara berjumlah 5 orang dan

Seksi masing-masing Program/Bidang (SK Terlampir).

b. Peserta terdiri dari :

Peserta Budidaya Jamur Tiram sebanyak 12 orang (daftar terlampir)

E. Organisasi Lembaga / Penyelenggara


Pelaksanaan Program Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF) dititik beratkan di

wilayah Kota Palu

3
F. Pendanaan

Dana pelaksanaan Program Pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF) dari Dana Bantuan

Replikasi Model K-3 dari BPPAUDNI Regional III, dan masuknya Dana pada tanggal

23 Juli 2014 (RKA dan surat pernyataan Bendahara masuknya dana di Rek terlampir)

G. Penutup

a. Kesimpulan

Adanya program – program yang dilaksanakan UPTD Sanggar Kegiatan Belajar

(SKB) Kota Palu diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengembangkan

potensi sumber daya manusia yang berpendidikan dan peningkatan keterampilan

yang berbasis kecakapan Hidup (life Skill) pada jalur Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan Non Formal dan Informal (PAUD NI).

b. Saran

Kepada Pemerintah khususnya penjamin mutu Tenaga Pendidik dan Tenaga

Kependidikan dalam peningkatan mutu melalui pengembangan peningkatan

Keterampilan yang berbasis Kecakapan Hidup (life skill) diharapkan perlu adanya

tindak lanjut program bantuan lanjutan sehingga kegiatan pelaksanaan program ini

dapat tepat sasaran dan dana bantuan dapat kiranya dinaikkan.

..........................................terimakasih..........................................

Anda mungkin juga menyukai