Anda di halaman 1dari 569

BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

58

A. URUSAN WAJIB
1. Urusan Pendidikan
Dalam urusan Pendidikan di Sulawesi Selatan, merujuk pada agenda
pertama dan kebijakan RPJMD maka pembangunan pendidikan diarahkan
pada 5 prioritas kebijakan adalah:

1) Pendidikan Gratis, 2) Peningkatan

Kualitas Pelayanan Pendidikan, 3) Promosi Pendidikan, 4) Pemberantasan


Buta Aksara, 5) Pengembangan Budaya Baca. Tentunya program-program
lain juga menjadi faktor pendorong pelaksanaan dari 5 prioritas program
tersebut.
Urusan pendidikan merupakan urusan yang paling urgen dalam
pemenuhan terhadap tujuan untuk pemenuhan hak dasar masyarakat,
salah satunya adalah meningkatnya Indeks Pendidikan Provnsi Sulawesi
Selatan. Kelima kebijakan pada pilar agenda 1 tersebut dimaksudkan
mendorong

percepatan

terhadap

pertumbuhan

indeks

pendidikan

masyarakat Sulawesi Selatan. Hal itu juga didorong dengan RKPD Provinsi
Sulsel sejak tahun 2008 hingga periode 2011, peningkatan terhadap
kualitas hidup masyarakat menjadi prioritas pembangunan sejak empat
tahun terakhir ini.
Pada tahun 2011, urusan ini melaksanakan15 program dan 95
kegiatan

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.24.513.436.250,-

dengan realisasi sebesar Rp.22.811.114.528,- atau 93,06 %

untuk

merealisasikan dan menjabarkan priorotas-prioritas tersebut dan juga


menjabarkan RKPD pada prioritas peningkatan kualitas pelayanan untuk
pemenuhan hal dasar, dengan 3 target utama yaitu : Pada tahun 2011
angka

rata-rata

lama

sekolah

mencapai

7,95

tahun,

mengalami

peningkatan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2010 yaitu 7,80


tahun. Pada tahun 2011 angka melek huruf mencapai 90,02 persen
dibanding tahun 2010 yaitu 87,75 persen.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

59

Berdasarkan pelaksanaan dari penanganan urusan pendidikan maka


Pemerintah Provinsi bertekad meningkatkan pembangunan pendidikan
karena itu kemudian dapat kita ketahui berasama Angka Partisipasi Kasar
(APK) tahun pelajaran 2010/2011 pada SD/MI 100%, SMP/MTs 98,75 % dan
SMA/SMK/MA 66,34 %. Angka transisi SD/MI ke SMPT/MTs mencapai 97,22
% dan AT SMP/MTs ke SMA/SMK/MA sebesar 94,83 %.
Besaran angka partisipasi kasar tentunya sangat dipengaruhi oleh
Program Buta Aksara yang dilaksanakan pada Tahun 2011, sehingga
Target Nasional APK Pendidikan Dasar Provinsi Sulawesi Selatan telah
mencapai 117,6 %.
Dalam mencapai program prioritas tersebut dapat digambarkan
capaiannya sebagai berikut : Dalam rangka Pendidikan Gratis Pemerintah
Provinsi Sulsel telah melaksanakan kegiatan :
1) Perencanaan

dan

Monitoring

atas

pelaksanaan

kegiatan

kepada

Kabupaten/Kota dengan data sebagai berikut :


Sasaran

24

Kabupaten/Kota

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.490.100.000,- dan telah terealisasi sebesar Rp.490.094.000,- atau


100 % dan capaian realisasi fisik sebesar 100 %. Terdapat anggaran
pembiayaan yang tidak terserap sebesar Rp. 6.000,-.
2) Pendataan Pelaksanaan Pendidikan Gratis dengan hasil sebagai berikut
:
Telah tercover jumlah siswa dari 24 kabupaten/kota sebagai dasar
penetapan pemberian bantuan dana Pendidikan Gratis sebesar 60 %
dari

Pemprov

Sulsel

dengan

jumlah

dana

sebesar

Rp.

175.706.792.120,Sementara itu dalam peningkatan kualitas pelayanan pendidikan


dilaksanakan kegiatan :
1) Fasilitasi Pembangunan Gedung Pendidikan dan Ruang Penunjang
Lainnya, Fasilitasi Pembangunan Ruang Laboratorium IPA, Bahasa,
Komputer dan Peralatan Pendidikan lainnya, Fasilitasi Pengadaan
Bahan

dan

Peralatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

Penunjang

Pendidikan

Lainnya,

Fasilitasi

60

Pengadaan Meubelair yang kemudian hasilnya adalah rehabilitasi


gedung SD/MI sebanyak 1 (satu) ruang kelas, SMP/MTS sebanyak 1
(satu) ruang kelas, SMA/Aliyah sebanyak 1 (satu) ruang kelas.
Hasil dari pelaksanaan Program Promosi Pendidikan, dengan kegiatan :
1) Pemberian Beasiswa bagi 1.000 mahasiswa berprestasi.
2) Pemberian Beasiswa bagi 1.000 mahasiswa yang kurang mampu
dalam penyelesaian skripsi.
3) Telah diadakan 2 (dua) kali pelatihan dan pemanfaatan media dan
program pembelajaran dan pengembangan program multimedia
interaktif.
4) Telah diadakan 1 (satu) kali pelatihan internet bagi guru SMP, SMA,
dan SMK.
5) Dilaksanakan 1 (satu) kali pelatihan computer multi media tingkat
dasar dan lanjutan.
6) Pelaksanaan 1 (satu) Kali Workshop penulisan bahan ajar berbasis
TK audio dan multi media, dan lain-lain (dapat dlihat pada lampiran)
Maka mutu pendidikan dan tenaga kependidikan telah berhasil
dalam peningkatan kualifikasi pendidikan guru S1/D4 sejumlah 26.239
orang, dan peningkatan kompetensi guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK
sebanyak 67,34 % guru. Sehingga dari 152.481.000 guru yang berada di
Sulawesi Selatan yang memenuhi kualifikasi pendidikan S1 dan D4
sebanyak 99,98 %.
Dengan

upaya

mutu

dan

kompetensi

pendidik

dan

tenaga

kependidikan tersebut berhasil diikuti capaian prestasi para tenaga


pendidik antara lain guru berprestasi tingkat Nasional Yang kemudian
meningkatkan peserta didik antara lain dengan diperolehknya gelar juara
The Best Theory dan The Best Simulation pada Olympiade Sains Tingkat
Nasional dan pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) Tahun 2011
dimana Sulsel menempati posisi 8 besar dengan merebut 2 Medali Emas, 1
Medali Perak dan 1 Medali Perunggu serta 1 Juara Harapan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

61

Selain itu dalam rangka Pogram Pemberantasan Buta Aksara, maka


kegiatan yang mendukung pemberantasan buta aksara adalah TOT
Pendidikan Alquran bagi guru agama, guru mengaji dan mubalig yang
telah dilakukan kepada 500 orang dengan volume 25 %.
Dalam hal pelaksanaan Program Pengembangan dan Pembinaan
Budaya Baca dengan kegiatan melakukan

Fasilitasi Pengadaan SUKMA

sebanyak 10.000 lembar dan telah dikembangkan sebanyak 1.918 Taman


Bacaan Pendidikan Al-Quran dan melakukan proses belajar mengajar
fasilitasi pengadaan Bahan Ajar Pendidikan Al-Quran.
Program, Kegiatan dan Realisasinya
Beberapa

program

yang

mendukung

program

prioritas

dari

penanganan urusan pendidikan yaitu :


1) Program Peningkatan Pelayanan Akses Masyarakat terhadap Fasilitas
Pendidikan
Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :
a) Biaya Operasional SLB Sentra. Hasil yang dicapai melalui kegiatan
ini

yaitu

tersedianya

operasional

PLB

Sentra

dengan

hasil

terlaksananya operasional PLB Sentra.


b) Workshop Guru Pembimbing Khusus (GPK). Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu tersedianya tenaga GPK dengan hasil
terlaksananya program GPK .
c) Pelatihan Keterampilan Guru PK/PLK. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu tersedianya guru keterampilan PK dan PLK dengan
hasil terlaksananya pelatihan keterampilan.
d) Workshop Pembuatan KTSP SD. Hasil yang dicapai melalui kegiatan
ini yaitu terlaksananya kegiatan workshop pembuatan KTSP SD
dengan hasil dipahaminya kurikulum SD.
2) Program Peningkatan Kualitas dan Distribusi Fasilitas Pendidikan,
Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

62

a)

Pengadaan Peralatan Sarana Kantor UPTD BLPT/BPPKT. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu tercapainya penyediaan bahan dan
peralatan penunjang pendidikan lainnya dengan hasil satu paket
bahan dan peralatan penunjang pendidikan berfungsi .

b)

Pengadaan Sarana Praktek Seni Media Rekam. Hasil yang dicapai


dengan melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan sarana
praktek seni media rekam dengan hasil tersedianya sarana praktek
seni media rekam.

c)

Tambahan Ruang Kelas TK PGRI (PKBM) Kelurahan Siwa Kecamatan


Pitumpanua Kabupaten Wajo. Hasil yang dicapai melalui kegiatan
ini yaitu terlaksananya tambahan ruang kelas TK PGRI (PKBM)
dengan hasil tersedianya ruang kelas TK PGRI.

d)

Pembangunan RKB SMA 3 Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo.


Hasil

yang

dicapai

melalui

kegiatan

ini

yaitu

terlaksananya

pembangunan RKB SMA 3 Kec.Tempe Kab.Wajo dengan hasil


tersedianya RKB SMA 3 Kec.Tempe Kab.Wajo.
e)

Pembangunan RKB Kelas 1 MI No.64 Berrutekko Kecamatan Kahu


Kabupaten Bone. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya pembangunan RKB Kelas 1 MI

No.64 Berrutekko

Kec.Kahu Kab.Bone dengan hasil tersedianya RKB Kelas 1 MI No.64


Berrutekko Kec.Kahu Kab.Bone.
f)

Pembangunan Mushallah SMP 2 Borong. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu terlaksananya pembangunan mushallah SMP 2
Borong dengan tersedianya mushallah SMP 2 Borong.

3) Program Peningkatan Mutu Pendidikan Menengah


Program ini dilaksanakan melalui 17 kegiatan :
a) Pengelolaan Beasiswa bagi 1.000 Mahasiswa S1 dan S3 Luar Negeri.
Hasil

yang

dicapai

melalui

kegiatan

ini

yaitu

terlaksananya

pengelolaan beasiswa bagi 1500 mahasiswa S1, 150 S2, dan S3 luar
negeri dengan hasil meningkatnya mutu dan akses pendidikan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

63

b)

Workshop Pengembangan KTSP SMA. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu terlaksananya workshop pengeembangan KTSP
SMA dengan hasil meningkatnya daya saing siswa.

c)

Workshop Pembinaan Manajemen Unit Produksi SMK. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta
workshop pembinaan manajemen unit produksi SMK

dengan hasil

adanya peningkatan mutu manajemen pelaksanaan unit produksi


SMK.
d) Workshop Guru Bidang studi Keahlian Bisnis dan Manajemen. Hasil
yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta
workshop guru bidang studi keahlian bisnis dan manajemen dengan
hasil terlaksananya kegiatan workshop.
e) Desiminasi KTSP SMK. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya desiminasi kurikulum pada tingkat sekolah menengah
kejuruan se sulawesi selatan dengan hasil adanya pemahaman dan
keseragaman tentang pelaksanaan kurikulum pada SMK .
f)

Uji Kompetensi/Ujian Nasional Produktif BPPKT. Hasil yang dicapai


melalui kegiatan ini yaitu ini siswa lulus kompetensi (kompeten)
dengan hasil tercapainya kompetensi standar nasional.

g)

Workshop Pembinaan MGMP SMA Sulawesi Selatan. Hasil yang


dicapai

melalui

kegiatan

ini

yaitu

terlaksananya

workshop

pembinaan MGMP SMA Sulsel dengan hasil meningkatnya mutu


proses dan hasil

pembelajaran SMA di Sulsel sesuai tuntutan

standar nasional pendidikan.


h) Workshop Program Sertifikasi Guru SMK. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta workshop program
sertifikasi guru SMK tahun 2011 dengan hasil terlaksananya
kegiatan workshop program sertifikasi guru SMK tahun 2011.
i)

Workshop Guru Bidang Studi Keahlian dan Rekayasa. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta
workshop guru bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa tahun

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

64

2011 dengan hasil terlaksananya kegiatan workshop guru bidang


studi keahlian teknologi dan rekayasa tahun 2011.
j)

Diklat Kompetensi Instruktur SMK. Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu tercapainya kompetensi dasar pada instruktur
BPPKT/BLPT dengan hasil 15 orang instruktur kompeten.

k)

Pembinaan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Berprestasi SMA.


Hasil

yang

dicapai

melalui

kegiatan

ini

yaitu

meningkatnya

kompetensi guru, kepala sekolah dan pengawas SMA/MA dalam


mengikuti tingkat nasional dengan hasil adanya kesiapan guru,
kepala sekolah dan pengawas SMA/MA berprestasi mengikuti tingkat
nasional.
l)

Workshop Tim Pembina Olympiade Sains (OSN) SMA. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu kegiatan ini terlaksananya
workshop tim pembina olimpiade sains (OSN) SMA Tk. Kab/Kota
dengan hasil tersedianya bank soal olimpiade sains SMA di kab/kota.

m) Workshop Pendalaman Materi Program IPA, Bahasa dan IPS SMA


yang di UN kan. Hasil yang dicapai melalui

kegiatan ini yaitu

terlaksananya workshop pendalaman materi program Bahasa, IPA,


dan IPS SMA yang di UN kan dengan hasil rasio jumlah guru SMA
yang sudah mengikuti workshop pendalaman materi program
Bahasa, IPA, dan IPS SMA yang di UN kan meningkat.
n) Workshop Penjaringan Peserta Ujian Nasional SMA. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya penjaringan peserta
ujian nasional SMA dengan hasil meningkatnya mutu pelayanan
pendidikan menengah.
o) Workshop Penyempurnaan KTSP SMA. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu terlaksananya workshop penyempurnaan KTSP
SMA dengan hasil tersedianya perangkat pembelajaran SMA.
p) Pelatihan Peningkatan Profesi guru. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu terlaksananya pelatihan peningkatan profesi guru

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

65

SMA dengan hasil meningkatnya prestasi akademik dan non


akademik peserta didik SMA.
q) Pelatihan Peningkatan Mutu Pendidikan SMK. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pelatihan peningkatan mutu
pendidikan SMK dengan hasil meningkatnya prestasi akademik
peserta didik SMK.
4) Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Pendidikan
Program ini dilaksanakan melalui 18 kegiatan :
a) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan SSN dan RSBI SMA. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terkoordinasinya pelaksanaan
program pendidikan di SMA dengan meningkatnya mutu pelayanan
pendidikan menengah.
b) Monitoring dan Evaluasi S3 Luar Negeri. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu terlakasananya monitoring dan evaluasi S3 di luar
negeri dengan tersedianya data mengenai pelaksanaan S3 di luar
negeri.
c) Sinkronisasi Penyusunan LAKIP Bidang Pendidikan. Hasil yang
dicapai melalui kegitan ini yaitu terlaksananya kegiatan sinkronisasi
penyusunan LAKIP dengan hasil tersusunnya LAKIP Dinas Pendidikan
Tahun 2011.
d) Rapat Koordinasi Forum SKPD Bidang Pendidikan. Hasil yang dicapai
melalui kegitan ini yaitu terlaksananya kegiatan rapat koordinasi
forum SKPD bidang pendidikan dengan hasil persentase aparat yang
telah mengikuti rapat koordinasi forum SKPD bidang pendidikan.
e) Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu terlaksananya kegiatan rakor bidang pendidikan
dengan hasil jumlah aparat yang mengikuti rakor bidang pendidikan.
f) Koordinasi dan Sinkronisasi Program BPKB dengan Kepala SKB Kab./
Kota. Hasi yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tercapainya
kesesuaian data dan program antara BPKB dengan SKB bidang PNFI

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

66

kab/kota dengan tersedianya data dan program BPKB dengan SKB


dan bidang PNFI kab/kota.
g) Monitoring dan Evaluasi SMK/RSBI. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah anggota tim monitoring
dengan hasil adanya data pelaksanaan program SMK/RSBI.
h) Monitoring dan Pemanfaatan Jardiknas Zona Kantor dan Schoolnet.
Hasil

yang

dicapai

pengembangan

melalui

dan

kegiatan

ini

yaitu

terlaksananya

pengendalian/pembinaan

pemanfaatan

jardiknas zona kantor dengan hasil tersedianya analisis data


pemanfaatan jardiknas zona kantor.
i) Monitoring dan Evaluasi Program Pendidikan Non Formal. Hasil yang
dicapai melalui kegiatn ini yaitu tersedianya data hasil program
kegiatan dengan

tercapainya peningkatan pelaksanaan program

pendidikan nonformal.
j) Seminar Pendidikan. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya seminar pendidikan dengan 24 kab/kota.
k) Monitoring dan Evaluasi Tim Pembinaan MGMP SMA. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya monev pelaksanaan
MGMP SMA di Sulsel dengan hasil meningkatnya kompetensi guru
SMA di Sulsel dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai
pembelajaran.
l) Monitoring dan Evaluasi Pemantauan TV Edukasi. Hasil yang dicapai
melalui

kegiatan

ini

yaitu

pengendalian/pembinaan

terlaksananya

pemanfaatan

TV

pengembangan
edukasi

dan

dengan

tersedianya analisis data pemanfaatan TV edukasi.


m) Monitoring

dan

Evaluasi

Penyelenggaraan

Pendidikan

Inklusi

Akselerasi dan PLB. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
tersedianya data PK dan PLK dengan hasil terlaksananya monitoring
dan pendataan PK dan PLK.
n) Penjaringan Data Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan
Khusus (PK/PLK). Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

67

tersedianya data PK dan PLK dengan hasil terlaksananya monitoring


dan pendataan PK dan PLK.
o) Seminar dan Lokakarya Pendidikan Pembentukan Karakter Anak
pada Pendidikan Dasar. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya seminar dan lokakarya dengan hasil dipahaminya
pendidikan pembentukan karakter anak pada pedidikan dasar.
p) Iklan Layanan Masyarakat. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini
yaitu

terlaksananya

iklan

layanan

masyarakat

dengan

hasil

tersedianya layanan masyarakat.


q) Monitoring dan Evaluasi Pendidikan Gratis. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya program pendidikan gratis
di Kab/Kota dengan tersusunnya kegiatan program pendidikan gratis
di Kab/Kota.
r) Pelatihan TKT (Teaching Knowledge Test) Guru di Newzealand. Hasil
yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya program studi
kemitraan sister school RSBI diluar negeri dengan hasil adanya
kesamaan program antara sekolah indonesia dan luar negeri.
5) Program Peningkatan Pendidikan Non Formal dan Informal.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bulu Arallae. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu adanya peningkatan mutu
pengelola pusat kegiatan belajar msyarakat PTK PNF dengan hasil
terlatihnya pengelola pusat kegiatan belajar masyarakat se Sulawesi
Selatan .
6) Program Intensifikasi dan Perluasan Akses Pendidikan Keaksaraan
Fungsional
Program ini dilaksanakan dengan 1 kegiatan :
a) Pemberantasan Buta Aksara Latin (Tingkat Dasar). Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terbentuknya kelompok belajar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

68

keaksaraan fungsional tingkat dasar dengan hasil adanya warga


belajar yang sudah melek aksara.
7) Program Pengembangan dan Pembinaan Budaya Baca
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Fasilitasi Pembinaan Guru Mengaji dan Muballiq. Hasil yang dicapai
melalui kegiatn ini yaitu terbinanya guru mengaji dan guru agama
SD dengan hasil tersedianya guru mengaji dan guru agama serta
mubaliq yang berkualitas dengan sasaran 2.000 orang.
b) Pembuatan dan Penggandaan Buku Pendidikan. Hasil yang dicapai
melalui

kegiatan

ini

yaitu

terlaksananya

pengembangan

dan

pembinaan budaya baca dengan hasil meningkatnya mutu budaya


baca.
c) Pembuatan Buku Panduan Produk Syariah pada Pendidkan Dasar.
Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya buku
panduan syariah dengan hasil dipahaminya pendidikan syariah pada
pendidikan dasar.
8) Program Pengembangan dan Pembinaan Sekolah Bertaraf Internasional
(SSN, RSBI, dan SBI) dan Sekolah Kategori Mandiri (SKM).
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Pembinaan

dan

Unggulan/Rintisan
Berbasis

IT.

Pengembangan
Sekolah

Hasil

yang

Bahan

Bertaraf
dicapai

Ajar

Internasional
melalui

Sekolah

(RSBI)

kegiatan

ini

SMK
yaitu

terlaksananya pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga


kependidikan di RSBI

dengan hasil tersedianya guru yang mahir

mendayagunakan ICT/TIK di sekolah.


b) Pembinaan

dan

Unggulan/Rintisan
Berbasis

IT.

Pengembangan
Sekolah

Hasil

yang

Bertaraf
dicapai

Bahan

Ajar

Sekolah

Internasional

(RSBI)

melalui

kegiatan

SMA
ini

yaituterlaksananya pembinaan dan pengembangan pendidik dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

69

tenaga kependidikan di RSBI dengan hasil tersedianya guru yang


mahir mendayagunakan ICT/TIK di sekolah.
9) Program Pembentukan Daya Saing dan Karakter Bangsa
Program ini diaksanakan dengan 2 kegiatan :
a) Pembinaan Tata Tertib Siswa Berlalulintas Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya pembinaan tata tertib berlalu lintas dengan hasil
meningkatnya persentase siswa yang mengimplementasikan tertib
berlalu lintas.
b) Orientasi Wawasan Kebangsaan bagi Tenaga Kependidikan dan
Pendidikan Nonformal. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya

kegiatan

wawasan

kebangsaan

bagi

tenaga

kependidikan khususnya guru agama, dengan hasil tersedianya


jumlah tenaga kependidikan yang telah mendapatkan keterampilan
dan

kedisiplinan

untuk

mewujudkan

kesadaran

kehidupan

berbangsa bernegara dan bela negara dengan sasaran 100 orang


guru.

10)Program Promosi Minat Keilmuan


Program ini dilaksanakan melalui 13 kegiatan :
a) Penyelenggaraan Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomojari) Siswa
SMP Terbuka Tingkat Provinsi ke Tingkat Nasional. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya kegiatan Lomojari
Siswa SMP Terbuka dengan hasil dipahaminya pelaksanaan Lomojari
Siswa SMP Terbuka.
b) Penyelenggaraan Seleksi dan Pembinaan Festival dan Lomba Seni
Siswa SMP Tingkat Provinsi ke Tingkat Nasional. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya kegiatan festival dan lomba
seni siswa SMP dengan hasil dipahaminya pelaksanaan festival dan
lomba seni siswa SMP.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

70

c) Gebyar dan Lomba PK dan PLK. Hasil yang dicapai melalui kegiatan
ini

yaitu

tersedianya

siswa

yang

kreatifitas

dengan

hasil

terlaksananya gebyar dan lomba PK dan PLK.


d) Olympiade Sains Nasional (OSN) PK dan PLK. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu tersedianya siswa olimpiade sains nasional
dengan hasil terlaksananya olimpiade sains nasional.
e) Pembinaan Peserta Lomba Olahraga, Seni dan OSN PK/PLK Tingkat
Nasional. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya
siswa berprestasi dengan hasil terlaksananya pembinaan siswa.
f) Pelaksanaan dan Pembinaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA.
Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya lomba
dan pembinaan OSN SMA dengan hasil meningkatnya mutu dan
daya saing siswa-siswa SMA.
g) Pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat TAP MPR-RI dan UUD 1945
(Provinsi dan Nasional). Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya cerdas cermat TAP MPR tingkat SMA dengan hasil
meningkatnya mutu dan daya saing siswa.
h) Olympiade Sains Terapan SMK Tingkat Nasional. Hasil yang dicapai
melalui

kegiatan

ini

yaitu

tersedianya

jumlah

peserta

yang

mengikuti Olimpiade Sains Terapan siswa SMK Tingkat Nasional


kontingen Sulawesi Selatan tahun 2011 dengan hasil terwujudnya
daya saing yang kompetitif bagi SMK dalam persaingan Global.
i) Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SLB Tingkat SD, SMP,
SMA dan SMK di Sulsel. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya kegiatan festival lomba seni siswa tingkat nasional
dengan hasil meningkatnya mutu dan daya saing siswa.
j) Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Provinsi. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta lomba
keterampilan siswa (LKS) SMK Tingkat Provinsi Tahun 2011 dengan
hasil terbentuknya peserta LKS SMK Tingkat Nasional Tahun 2011
Kontingen Sulawesi Selatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

71

k) Gelar Prestasi dan Bela Negara Siswa SMK Tingkat Provinsi. Hasil
yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah peserta
gelar prestasi dan bela negara siswa SMK Tingkat Provinsi Tahun
2011 dengan hasil terbentuknya peserta Gelar Prestasi dan Bela
Negara siswa SMK Tingkat Nasional tahun 2011 Kontingen Sulawesi
Selatan.
l) Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Nasional. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya festival dan lomba
seni siswa nasional dengan hasil meningkatnya mutu dan daya
saing siswa.
m) Pelaksanaan dan Pembinaan Festival Lomba Seni Siswa Nasional
(FLS2N)

SMA.

Hasil

yang

dicapai

melalui

kegiatan

ini

yaitu

tersedianya jumlah peserta lomba kompetensi siswa (LKS) SMK


tingkat nasional kontingen Sulawesi selatan dengan hasil terwujudnya
daya saing yang kompetitif pada diri siswa dalam persaingan global.
11)Program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Gaji dan Tunjangan. Hasil yang dicapai dengan sasaran 12 bulan.
b) Tambahan Penghasilan PNS. Hasil yang dicapai dengan sasaran 12
bulan.
c) Tambahan Penghasilan Guru PNSD Non Sertifikasi. Hasil yang
dicapai dengan sasaran 12 bulan.
12)Program Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 12 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik sehingga dapat terealisir tepat waktu.
b) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu

tersedianya peralatan dan

perlengkapan kantor dengan hasil meningkatnya kenyamanan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

72

dalam melakukan aktivitas keuangan program pendidikan gratis


untuk pendidikan dasar.
c) Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jasa jaminan milik daerah
dengan hasil pemanfaatan barang milik daerah lebih optimal.
d) Penyediaan

Jasa

Pemeliharaan

dan

Perizinan

Kendaraan

Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu


tersedianya

jasa

dinas/operasional

pemeliharaan
dengan

dan

perizinan

kendaraan

fasilitas

kendaraan

pemanfaatan

dinas/operasional lebih optimal.


e) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu tersedianya jasa administrasi keuangan dengan
hasil meningkatnya pengelolaan administrasi perkantoran.
f) Penyediaan Peralatan/Alat Rumah Tangga. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan peralatan rumah
tangga dengan tersedianya peralatan rumah tangga.
g) Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat/Tamu. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan makanan dan
minuman

dengan

tersedianya

makanan

dan

minuman

untuk

kebutuhan rapat dan tamu.


h) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya koordinasi dan
konsultasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
dengan terjadinya kelancaran informasi dan komunikasi antara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
i) Pengelolaan/Penyempurnaan

Arsip.

Hasil

yang

dicapai

melalui

kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah berkas administrasi yang


diarsipkan lebih baik.
j) Penyediaan Jasa Tenaga Kerja. Hasil yang dicapai melalui kegiatan
ini yaitu tersedianya tenaga kebersihan, operator, dan tenaga

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

73

keamanan dengan meningkatnya kebersihan, administrasi kantor


dan keamanan kantor.
k) Peningkatan Siaran Pendidikan Komunikasi Informasi dan Realese
Berita. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya
jumlah siaran pendidikan komunikasi informasi dan release berita
yang

dilaksanakan

dengan

terlaksananya

siaran

pendidikan

komunikasi dan release berita.


l) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja, Alat Tulis Kantor, Barang
Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini
yaitu

tersedianya

jasa

perbaikan

peralatan

kerja

dengan

penggunaan fasilitas kerja lebih optimal.


13)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan ;
a) Pemeliharaan Alat-Alat Angkutan Bermotor. Hasil yang dicapai
melalui

kegiatan

pemeliharaan

ini

alat-alat

yaitu

terlaksananya

angkutan

dengan

pengadaan

dan

tersedianya

dan

terpeliharanya alat-alat angkutan.


b) Pemeliharaan Bangunan Gedung Tempat Kerja, Tempat Tinggal dan
Pekarangan Kantor. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terlaksananya

pemeliharaan

bangunan

gedung

tempat

kerja,

tempat tinggal dan pekarangan dengan tepeliharanya gedung


tempat kerja, tempat tinggal dan pekarangan kantor.
14)Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas dan Perlengkapannya. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu terlaksananya pengadaan pakaian sipil
harian dengan tersedianya pakaian sipil harian.
15)Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

74

a) Penyelesaian

Kasus-Kasus

Kepegawaian/Temuan

Pengawasan

Fungsional. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu jumlah


kasus

kepegawaian/temuan

pengawasan

fungsional

yang

diselesaikan dibanding jumlah kasus kepegawaian yang bermasalah


dengan

rasio jumlah kasus kepegawaian/temuan pengawasan

fungsional yang diselesaikan dibanding jumlah kasus kepegawaian


yang bermasalah lebih optimal.
b) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu tersedianya jumlah guru yang dinilai
angka kredit jabatan fungsionalnya dibanding jumlah guru yang ada
dengan rasio jumlah guru yang dinilai angka kredit jabatan
fungsionalnya dibanding jumlah guru yang ada.
c) Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Guru Golongan IV. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu jumlah guru golongan IV yang
berhasil dilatih penulisan karya ilmiah dibanding dengan jumlah
guru golongan yang ada dengan meningkatnya rasio jumlah guru
golongan IV yang berhasil dilatih penulisan karya ilmiah dibanding
jumlah guru golongan IV yang ada.
d) Motivasi Tenaga Pendidik dan Kependidikan Formal dan Nonformal.
Hasil

yang

dicapai

melalui

kegiatan

hardiknas dan hari guru dengan

ini

yaitu

terlaksananya

meningkatnya motivasi tenaga

pendidik dan kependidikan formal dan non formal.


e) Pameran Pembangunan. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini
yaitu terlaksananya pameran pembangunan dengan meningkatnya
motivasi tenaga pendidik dan kependidikan formal dan non formal.
16)Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja dan
Keuangan
Program ini dilaksanakan melalui 8 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tercapainya
jumlah laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi SKPD yang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

75

dihasilkan dengan tersusunnya laporan capaian kinerja dan ikhtisar


realisasi SKPD.
b) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Hasil yang dicapai
melalui

kegiatan

ini

yaitu

terlaksananya

keuangan semesteran dengan

pembuatan

laporan

tersusunnya laporan keuangan

semesteran.
c) Penyusunan Laporan Keuangan akhir Tahun. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu tersusunnya laporan keuangan dengan
terpenuhinya laporan pertanggungjawaban keuangan.
d) Penyusunan dan Pembahasan RKA dan DPA. Hasil yang dicapai
melalui

kegiatan

ini

yaitu

terlaksananya

penyusunan

dan

pembahasan RKA dan DPA dengan hasil tersusunnya RKA dan DPA.
e) Pengendalian

dan

Pengawasan

Penerapan

Azas

Efisiensi

dan

Efektifitas Penggunaan Dana. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini


yaitu terlaksananya pengendalian dan pengawasan penerapan
pelaksanaan APBD secara efisien dan efektif dengan meminimalisir
penggunaan dana secara efisien dan efektif.
f) Pelaksanaan Operasional Kantor. Hasil yang dicapai melalui kegiatan
ini yaitu terlaksananya pelayanan operasional perkantoran dengan
hasil meningkatnya aktivitas operasional perkantoran.
g) Peningkatan Kinerja Aparatur. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini
yaitu meningkatnya motivasi kerja tenaga aparatur dengan hasil
kinerja aparatur.
h) Implementasi Pemanfaatan Aplikasi Sistem Managemen Keuangan.
Hasil

yang

dicapai

melalui

kegiatan

ini

yaitu

terlaksananya

pemanfaatan aplikasi sistem manajemen keuangan dengan hasil


peserta dapat mengimplementasikan sistem aplikasi

manajemen

keuangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

76

Permasalahan dan Solusi


1) Jumlah dan Pemerataan Guru untuk Satuan Pendidikan di Sekolah Dasar
(SD) belum memenuhi dan merata, dengan uraian permasalahan :
-

Formasi

kebutuhan

khususnya

untuk

daerah

terpencil

dan

kepulauan kurang diminati calon pendidik.


-

Program pemerataan guru belum dioptimalkan sesuai dengan


kualifikasi dan kompetensi pendidik.
Adapun solusi yang diharapkan, yaitu :

Diperlukan koordinasi antara pusat, provinsi dan kabupaten dalam


sistem

rekrutmen

penerimaan

pegawai

khususnya

untuk

guru/pendidik.
-

Perlu dibangun sistem pemerataan dengan berbasis teknologi


informasi yang disesuaikan kualifikasi dan kompetensi pendidik.

2) Sertifikasi Guru untuk Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),


dengan uraian permasalahan :
-

Terlambatnya

penetapan

Surat

Keputusan

sebagai

penerima

tunjangan profesi tenaga PAUD dari Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan.
-

Nomor Rekening pada Bank penerima tunjangan bagi tenaga


pendidik, PAUD sebagian besar diajukan yang sudah tidak aktif
(ditutup).

Sumber pembiayaan untuk pembayaran tunjangan dialokasikan


dalam dua bentuk APBN yang dikelola oleh Dinas Pendidikan
Provinsi dan DAU yang dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota,
menyebabkan sebagian duplikasi.
Adapun solusi yang diharapkan, yaitu :

Diperlukan

koordinasi

antara

LPTK

(Perguruan

Tinggi),

Kemendikbud, LPMP, Dinas Pendidikan Provinsi dan Kab/Kota untuk


mempercepat penyelesaian Surat Keputusan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

77

Sosialisasi program sertifikasi masih perlu diintensifkan kepada


semua pengelola dan calon penerima tunjangan profesi (sertifikasi)

Koordinasi dengan provinsi dan kab/kota untuk saling memberi


informasi

tentang

sumber

pembiayaan

yang

dikelola

untuk

tunjangan profesi.
3) Pemenuhan Status Satuan Pendidikan di Jenjang Diknasmen untuk 1
RSBI/Perkabupaten/kota dan keberlangsungan pembinaannya, dengan
uraian masalah :
-

Kemdikbud

melakukan

evaluasi/revitalisasi

kelembagaan

dan

keberhasilan.
Adapun solusi yag diharapkan, yaitu :
-

Diperlukan evaluasi secara komprehensif dari semua aspek Standar


Nasional Pendidikan.

Diperlukan sharing melalui porsi pembagian kewenangan terutama


menyangkut sarana gedung, proses pembelajaran dan alat peraga
pendidikan.

Keberhasilan yang Dicapai


Adapun keberhasilan yang diraih pada Tahun 2011, baik melalui
pembinaan kepada satuan pendidikan, pendidik, maupun kepada
pembinaan

kesiswaan,

Provinsi

Sulawesi

Selatan

melalui

Dinas

Pendidikan mendapatkan :
1) Penghargaan
Penghargaan PASIAD EDUCATION AWARD 2011, dari Negara
Donor Turki yang bergerak di bidang pendidikan untuk Gubernur
Sulawesi Selatan, DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH,
atas kepedulian dalam pemenuhan terhadap kebutuhan dasar
masyarakat Sulawesi Selatan, penyelenggaraan Program Pendidikan
Gratis yang terjangkau dan bermutu, khususnya untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
2) Prestasi dalam Pembinaan Ketenagaan dan Kesiswaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

78

Beberapa

prestasi

yang

dicapai

para

pendidik

dan

tenaga

kependidikan dalam tahun 2011 antara lain :


a) Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Melalui lomba

berprestasi

dan berdedikasi tahun 2011, Provinsi Sulawesi Selatan ditetapkan


sebagai Juara Umum Tingkat Nasional dengan capaian sebagai
berikut:
- Juara I Tk.Nasional Guru Berprestasi (Abd.Hajar, S.Pd,

M.Pd,

Guru SMAN Makassar)


-

Juara I Tk.Nasional Guru Berdedikasi (Drs.Daeng Ngilau, Guru


SMAN 1 Benteng, Kabupaten Selayar)

Juara II Tk.Nasional Guru Berprestasi sekaligus Juara II Intel


Education Award (Mustafa, SST, Guru SMKN 4 Makassar)

- Juara III Tk.Nasional, Tutor Paket C Kesetaraan (Drs.Andi


Burhanuddin, Tutor Paket C Toddopuli Kota Makassar)
- Peringkat IX Lomba Kreatifitas SMA LB (Cayus Setyawan, Guru
SMA LB Makassar)
- Peringkat IX Kepala SMA Berprestasi (Drs.Jidar Barahima, Kepala
SMAN 1 Liliriaja Kabupaten Soppeng)
- Peringkat VIII Pengawas SMA Berprtestasi (Drs. Sabri, Pengawas
SMA/SMK Kabupaten Soppeng)
b) Peserta Didik
Pada Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FL2SN) Tahun 2011,
Provinsi Sulsel menempati posisi 8 besar dengan merebut 2 Medali
Emas, 1 Perak, 1 Perunggu dan 1 Juara Harapan. Selain itu, Dia
Ega Indiriani, Siswa SDN 56 Rantepao IV Kabupaten Toraja Utara
mendapatkan Juara I Tk.Nasional, Lomba Cipta Lagu Tingkat SD.
Untuk Event Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Tahun
2011, Siswa SMA meraih 2 Medali Emas dan 2 Medali Perak,
menempatkan posisi Sulsel Peringkat III Nasional. Sedangkan
untuk SMP meraih 3 Medali Emas dan 1 Medali Perunggu.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

79

Pada Pelaksanaan Kegiatan Olimpiade Sains Nasional tersebut,


perebut medali untuk bidang studi kimia mendapatkan predikat
THE BEST THEORY, sedangkan untuk bidang studi ekonomi
mendapatkan predikat THE BEST SIMULATION.
2. Urusan Kesehatan
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang paling
penting dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Oleh karena
itu Urusan Kesehatan di Provinsi Sulawesi Selatan ditangani oleh
Satuan Kerja Perangkat Daerah masing-masing : Dinas Kesehatan,
Badan Pengelola RS Labuang Baji, RS Khusus Daerah, RSU Haji, RSIA
Sitti Fatimah, RS Ibu dan Anak Pertiwi, Pusat Pelayanan Kesehatan
Gigi dan Mulut, Akper Anging Mammiri Makassar, Balai Kesehatan
Kulit, Kelamin dan Kosmetika, RSU Sayang Rakyat, Balai Pelayanan
Kesehatan, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, dan UPTD Transfusi
Darah. Terdapat 5 Program Prioritas yang menjadi program utama
dalam penanganan urusan kesehatan yaitu: 1) Kebijakan Kesehatan
Gratis, 2) Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan, 3) Perbaikan
Gizi Masyarakat, 4) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular, 5) dan Promosi Kesehatan.
Secara umum dapat digambarkan beberapa indicator yang
menunjukkan keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan
antara lain : Umur Harapan Hidup (UHH), Angka Kematian Bayi (AKB)
dan Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan perhitungan Umur
Harapan Hidup waktu lahir terjadi peningkatan dari tahun 2008
sebesar 69,8 tahun menjadi 70,28 tahun pada tahun 2011. Angka
Kematian Bayi pada tahun 2008 sebesar 7/100.000 kelahiran hidup
(KH)

sementara

5/100.000

KH.

tahun

2011

Sedangkan

mengalami

Angka

penurunan

Kematian

Ibu

menjadi

(AKI)

juga

mengalami penurunan yaitu pada tahun 2008 sebesar 97/100.000


KH menjadi

76/100.000 KH (116 Kasus di Sulsel) pada tahun

2011.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

80

Dalam upaya peningkatan status gizi masyarakat dengan


sasaran menurunkan angka prevalensi balita gizi kurang dari 20
persen

sampai tahun 2011 tercapai sebesar 18,6% (Riskesdas

2010). Sementara kasus gizi buruk pada balita ditemukan sebanyak


810 kasus (2011) dan prevalensi balita gizi buruk adalah 6,4%
(Riskesdas 2010).
Sementara pelaksanaan kebijakan Kesehatan Gratis dilakukan
melalui

Program

Jaminan

Pemeliharaan

Kesehatan

Masyarakat

memberikan pelayanan kesehatan bagi penduduk yang belum


memiliki

jaminan

pemeliharaan

kesehatan

(ASKES,

ASABRI,

JAMSOSTEK, dll) pada unit pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas)


dan Kelas III Rumah Sakit Pemerintah. Pada tahun 2008, cakupan
kepesertaan Program Kesehatan Gratis mengalami peningkatan,
yaitu pada tahun 2008 sebanyak 2.336.875 orang dan meningkat
menjadi 4.742.757 orang pada tahun 2011.
Dalam menunjang Kebijakan Kesehatan Gratis, program yang
dilaksanakan pada tahun 2011 adalah :
1. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat, yang antara lain

Semiloka Pemantapan dan Pengembangan Kesehatan Gratis,


Diseminasi dan Informasi Pelayanan Kesehatan Gratis, serta
Penyusunan Petunjuk Teknis Kesehatan Gratis. Di samping itu
juga dilakukan Regionalisasi Sistem Rujukan Rumah sakit dalam
rangka optimalisasi upaya peningkatan pelayanan kesehatan
gratis.

Khusus

Kabupaten/Kota,

untuk

pelayanan

Pemerintah

kesehatan

Provinsi

gratis

Sulawesi

di

Selatan

memberikan bantuan keuangan (40%) pada tahun 2011 sebesar


Rp 174.982.029.170,2. Disamping program tersebut di atas, juga telah dibangun RS
Sayang Rakyat Non Kelas yang hingga saat ini pembangunannya
telah mencapai 30% dengan kapasitas sebanyak 250 Tempat
Tidur.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

81

Gambaran yang berkaitan dengan situasi penyakit menular antara


lain :
1. Incidence Rate (IR) Penyakit Demam Berdarah Dengue mengalami
penurunan yaitu pada tahun 2010 sebesar 49/100.000 penduduk
(4.225 kasus) menjadi 22/100.000 penduduk pada tahun 2011,
dengan jumlah kasus sebanyak 1.876.
2. Kasus HIV-AIDS pada tahun 2011 sebanyak 1.257 orang terdiri
dari jumlah penderita HIV sebanyak 607 orang sedangkan
penderita AIDS sebanyak 650 orang. Dari penderita AIDS tersebut
sebanyak 206 orang telah meninggal dunia.
3. Penyakit TB Paru Positif mengalami peningkatan penemuan kasus
yaitu pada tahun 2011 ditemukan sebesar 8.939 kasus sementara
pada tahun 2010 ditemukan sebesar 5.219 kasus. Upaya untuk
meningkatkan angka kesembuhan TB Paru dilakukan antara lain
dengan menerapkan pengobatan melalui sistem DOTS.
4. Kasus Malaria pada tahun 2011 sebesar 29.412 kasus, dimana
dalam menurunkan kasus malaria positif tersebut dilakukan
sosialisasi obat malaria (ACT).

Untuk lebih memaksimalkan pelayanan kesehatan pada rumah


sakit provinsi, ketersediaan rumah sakit pemerintah di Sulawesi
Selatan tahun 2011 terdapat 33 Rumah sakit yang terdiri dari RSU
Pusat sebanyak 2, RSU Provinsi sebanyak 3 buah, RS Khusus Provinsi
sebanyak 3 buah serta RSU kabupaten/kota sebanyak 25 buah.
Rumah Sakit TNI/Polri sebanyak 6 buah dan Rumah Sakit Swasta
sebanyak 34 buah. Rumah sakit khusus swasta sebanyak 17 buah.
Jumlah puskesmas pada tahun 2011 sebanyak 423 buah terdapat
penambahan dari tahun 2010 hanya 8 buah. Puskesmas rawat inap
sebanyak 200 buah, puskesmas rawat jalan sebanyak 223 buah.
Dalam rangka pembangunan kesehatan masyarakat di pedesaan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

82

maka dilakukan pengembangan siaga dengan penggerakan dan


pemberdayaan masyarakat ( pembinaan desa siaga/poskesdes)
dengan memberikan kesehatan dasar lainnya. Untuk Poskesdes pada
tahun 2011 terdapat 1.447 unit.
Kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik milik
pemerintah maupun swasta masih terus dioptimalkan melalui
program standarisasi pelayanan kesehatan. Peningkatan kualitas ini
dapat dilihat pada pencapaian akreditasi rumah sakit pemerintah
maupun swasta sebagai berikut :
1). Rumah Sakit Umum Pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan yang
telah terakreditasi pada tahun 2011 sebanyak 26 RSU dengan
rincian 4 RSU lulus akreditasi 12 standar, 22 RSU lulus akreditasi
5 standar.
2.) Rumah Sakit Khusus Pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan
pada tahun 2011 yang lulus akreditasi 3 RSK dengan rincian 2
RSK lulus akreditasi 12 standar dan 1 RSK lulus akreditasi 5
standar.
Di

samping

itu,

untuk

lebih

mengoptimalkan

pelayanan

kesehatan masyarakat, prioritas anggaran juga diarahkan untuk


pemenuhan ketersediaan obat-obatan (buffer stock).
Untuk mendukung upaya tersebut dilaksanakan Program Pengadaan
Obat dan Perbekalan Kesehatan dan Program Pengembangan dan
Pemanfaatan Obat Asli Indonesia dengan total dana sebesar
Rp.804.250.000,-

dengan

realisasi

sebesar

Rp.803.974.000,-

(99,97%).
Dalam

hal

pelaksanaan

pengawasan

dan

pengendalian

kesehatan makanan telah dilakukan Sosialisasi Pedoman Cara


Produksi Pangan yang baik dan Pembinaan Penggunaan
Tambahan

Makanan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

(BTM)

pada

Industri

Rumah

Bahan

Tangga

83

di

Kabupaten/Kota yang masing-masing diikuti oleh 24 orang dari 24


Kabupaten/Kota.
Pada tahun 2011 telah dicapai keberhasilan melalui Program
Pembinaan Pengembangan Kabupaten/Kota Sehat, dimana Provinsi
Sulawesi

Selatan

berhasil

memfasilitasi

sehingga

terdapat

12

Kabupaten/Kota yang mendapatkan Penghargaan Kabupaten/Kota


Sehat (Swasti Saba) dari Menteri Kesehatan RI pada Hari Kesehatan
Nasional (HKN) pada tanggal 12 November 2011 di Jakarta.
Adapun Kabupaten/Kota yang mendapat Penghargaan Swasti Saba
adalah sebagai berikut :
1. Kota Palopo (Wistara, 6 tatanan)
2. Kota Makassar (Wistara, 6 tatanan)
3. Kabupaten Soppeng (Wiwerda, 4 tatanan)
4. Kabupaten Enrekang (Wiwerda, 4 tatanan)
5. Kota Parepare (Wiwerda, 4 tatanan)
6. Kabupaten Pinrang (Padapa, 2 tatanan)
7. Kabupaten Sidrap (Padapa, 2 tatanan)
8. Kabupaten Wajo (Padapa, 2 tatanan)
9. Kabupaten Bantaeng (Padapa, 2 tatanan)
10.Kabupaten Bulukumba (Padapa, 2 tatanan)
11.Kabupaten Kepulauan Selayar (Padapa, 2 tatanan)
12.Kabupaten Pangkep (Padapa, 2 tatanan)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

84

Urusan

ini

ditunjang

Rp.177.679.934.848,-

dengan

dengan

anggaran

sebesar

realisasi

anggaran

mencapai

Rp.167.075.857.616,19,- serta alokasi anggaran melalui belanja


tidak

langsung,

kesehatan

yakni

bantuan

alokasi

gratis bagi Kabupaten/Kota

keuangan

Provinsi

pelayanan

Sulsel sebesar

Rp.113.980.728.000,a. Program, Kegiatan dan Realisasinya


Adapun gambaran program/kegiatan dan kinerja yang berhasil
dicapai setiap SKPD yang menangani Urusan Kesehatan yang
dilaksanakan oleh SKPD Dinas Kesehatan, RSU Daerah Labuang
Baji, RS Khusus Daerah, RSU Haji, RSIA Sitti Fatimah, RS Ibu dan
Anak Pertiwi, Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Akper
Anging Mammiri Makassar, Balai Kesehatan Kulit, Kelamin dan
Kosmetika, RSU Sayang Rakyat, Balai Pelayanan Kesehatan, Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat, dan UPTD Transfusi Darah.
(1)Dinas Kesehatan
Salah satu SKPD dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan

yang

menangani

Urusan

Kesehatan

adalah

Dinas

Kesehatan, dimana dalam tahun 2011 melaksanakan 20 program


pembangunan dan 114 kegiatan. Dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp.14.258.798.200,-

Rp.13.756.485.102,-

atau

dengan

96,48%

realisasi

melalui

sebesar

program

dan

kegiatan :
1) Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Dengan melaksanakan program ini diharapkan dapat mencapai
3 indikator kinerja yakni ; 1) Cakupan pelayanan kesehatan
dasar masyarakat miskin dari target 100 % dengan realisasi
100 %. 2) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin dari target 100 % terealisasi 100 %. 3)
Rata-rata kunjungan puskesmas dari target 15 % terealisasi
21,03 %. Adapun kegiatan yang menunjang program ini adalah
6 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

85

a) Semiloka Pemantapan dan Pengembangan Kesehatan Gratis


b) Diseminasi dan Informasi Pelayanan Kesehatan Gratis
c) Bimtek Monitoring Evaluasi Kesehatan Gratis
d) Penyusunan Petunjuk Teknis Kesehatan gratis
e) Penunjang Program Kesehatan Gratis
f) Konsultasi

dan

Bimbingan

Teknis

dan

Pemantapan

Kesehatan Gratis
2) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Indikator kinerja dari program ini adalah menurunnya Angka
Kematian Ibu (AKI) tahun 2011 sebesar 76/100.000 Kelahiran
Hidup (116 kasus) dari target sebesar 116/100.000 KH,
cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 90,60 % dari target 84 %,
cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sebesar 52,60 %
dari target 41 %, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi sebesar 92,17 % dari
target 83 %, cakupan pelayanan ibu nifas sebesar 84,96 % dari
target 84,23 %, cakupan peserta KB aktif 68,72 % dari target
67,44 %. Program ini didukung dengan 5 kegiatan :
a) Pertemuan Penguatan Akselerasi Pencapaian MDGs 5
b) Peningkatan

dan

Pengembangan

Manajemen

Program

Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir


c) Pengadaan Sarana Pencatatan dan Pelaporan Program
Kesehatan Ibu dan KB
d) Pertemuan Penguatan Jaringan dan Mitra Kerja untuk
Pelaksanaan Pemantapan P4K dan Amanat Persalinan
e) Penyusunan

Perencanaan

Program

untuk

Peningkatan

Pelayanan Komplikasi Obstetry Maternal dan Perinatal


3) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

86

Melalui program ini diharapkan dicapai indikator cakupan


pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana
kesehatan (RS) di Kab/Kota. Program ini didukung dengan 1
kegiatan :
a) Peningkatan Kemampuan Petugas IGD Rumah Sakit
4) Program Upaya Kesehatan Mayarakat
Program ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian
penurunan angka kematian dan angka kesakitan, dengan
didukung 5 kegiatan :
a) Pemilihan Puskesmas Berprestasi
b) Pengembangan Asuhan Keperawatan Berbasis Penanganan
Gangguan

Penglihatan

dan

Kebutaan

(PGPK)

di

Kabupaten/Kota
c) Pelatihan Scrining Kesehatan Indera Pendengaran bagi Guru
UKS di Kabupaten/Kota
d) Pengembangan Kegiatan UKGM pada Puskesmas Perkotaan
e) Penyusunan Pedoman Akreditasi Puskesmas
5) Program Standarisai Pelayanan Kesehatan
Program ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator
kinerja; 1) Presentase Kab/Kota yang memiliki Profil sebesar 100
% dari target 100 %. 2) Presentase RS Pemerintah yang
terakreditasi 93,55 % dari 100 %. 3) Presentase RS Swasta
terakreditasi sebesar 20 % dari target 50 %. 4) Presentase RS
Pemerintah yang BLUD sebesar 10 % dari target 40 %
Program ini didukung dengan 10 kegiatan :
a) Pengembangan Sistem Perencanaan dan Penganggaran,
Administrasi Keuangan serta Hukum Kesehatan
b) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

87

c) Pengembangan

Kesehatan

Daerah

(Penyempurnaan

Penyusunan PERDA Sistem Kesehatan Provinsi)


d) Diklat Patiet Safety
e) Diklat Customer Service
f)

Workshop akreditasi RS 12 Pelayanan untuk RS Pemerintah


dan Swasta

g) Peningkatan Klasifikasi Rumah Sakit


h) Pengembangan

Komunikasi

dan

Publikasi

Kesehatan

(Website)
i)

Pertemuan Koordinasi Program Upaya Kesehatan

j) Pengembangan Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas


(Pilot Project)
6) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator
kinerja ; 1) Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 4-24 bulan dari keluarga miskin sebesar 88 %
dari target 87,92 %, 2) Cakupan balita gizi buruk mendapat
perawatan sebesar 87,40 % dari target 87,40 %, 3) Prevalensi
gizi kurang sebesar 18,60 % dari target 23,90 %, 4) Prevalensi
gizi buruk sebesar 6,40 % dari target 5 %, 5) Kecamatan bebas
rawan gizi sebesar 55 % dari target 51 % dan 6) Cakupan D/S
Posyandu sebesar 66 % dari target 70 %. Program ini didukung
dengan 2 kegiatan :
a) Bimbingan Teknis dan Supervisi Program Perbaikan Gizi
b) Sosialisasi PERDA No.6 Tahun 2010 tentang ASI Eksklusif
7) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
Program ini dilaksanakan dalam rangka mendukung program
pemenuhan

kebutuhan

obat

dengan

mengoptimalkan

penggunaan obat tradisional dari sumber daya alam yang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

88

tersedia. Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 2


kegiatan yaitu :
a) Pengembangan Standarisasi Tanaman Obat Bahan Alam
Indonesia (Self Medication)
b) Pembinaan, Evaluasi dan Pelaporan
8) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator
kinerja

yaitu

Presentase

obat

generik

berlogo

dalam

persediaan obat sebesar 98 % dari target 90 %. Adapun


kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 4 kegiatan yaitu :
a) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
b) Sosialisasi

PP

51

Tahun

2009

tentang

Pekerjaan

Kefarmasian
c) Pelatihan CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif)
d) Pemeliharaan Instalasi Farmasi
9) Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
Program

ini

dilaksanakan

dalam

rangka

mendukung

pengawasan keamanan makanan yang beredar di masyarakat.


Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 2 kegiatan
yaitu :
a) Sosialisasi Pedoman Cara Produksi Pangan yang baik
b) Pembinaan Penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM)
pada Industri RT di Kabupaten/Kota
10)Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Program ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator
kinerja ; 1) Proporsi penduduk usia 15-24 tahun yang tahu
secara komprehensif mengenai AIDS/HIV 11,80 % dari target
80 %, 2) Prevalensi HIV<0,5 % dari target <0,5 %, 3)
Angka/jumlah kematian malaria 7 kasus dari target 65 kasus,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

89

4) Proporsi anak balita tidur dengan kelambu yang direndam


insektisida 72,80 % dari target 65 %, 5) Prevalensi Tuberculosis
139/100.000 penduduk dari target 210/100.000 penduduk, 6)
Angka Kematian Tuberculosis 271 kasus dari target 155 kasus,
7) DOTS-Angka penemuan penderita Tuberculosis (BTA+) baru
55 % dari target 55 %, 8) DOTS-Angka Kesembuhan penderita
Tuberculosis 89 % dari target 85 %, 9) Prevalensi kasus
filariasis 0 dari target <1 % per kab/kota, 10) Prevalensi Kasus
DBD (IR) 22/100.000 penduduk dari target 39,2 per 100.000
penduduk, 11)Presentase Rumah Tangga yang mempunyai
akses terhadap air yang layak dikonsumsi 68,50 % dari target
63%.

Adapun

kegiatan

yang

dilaksanakan

sebanyak

27

kegiatan, yaitu :
a) Pelatihan

Dokter

Mahir

HIV

dan

AIDS

bagi

Petugas

Kesehatan dan Rumah Sakit


b) Pemeliharaan Cool Room Program Imunisasi dan Distribusi
Vaksin
c) Pelaksanaan Kampanye Campak
d) Supervisi Supportif Kesehatan Matra
e) Monev Program Kesehatan Transmigrasi
f) Supervisi Supportif Program Kesehatan Hyperbarik
g) Semiloka Penerapan Model Health Action

pada Nelayan

Penyelam Tradisional
h) Penyelenggaraan Posko Terpadu dan Operasional Kapal
Penanggulangan Bencana
i) Pengadaan Buffer Stock Insectisida
j) Pertemuan Gerdunas TB Tingkat Provinsi
k) Pengadaan Vaksin Anti Rabies (VAR)
l) Supervisi Supportif Sistem Kewaspadaan Dini Respon KLB

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

90

m) Pengembangan Provincial Epidemiologi Surveilance Team


(PEST)
n) Penyelidikan/Penanggulangan KLB Penyakit Menular
o) Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Deteksi Dini Kanker Leher
Rahim dan Payudara di Gowa (Pilot Projec)
p) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Program PPTM
q) Dialog Interaktif dan Radio Spot Penyakit Kusta
r) Pengadaan Format RR P2 Kusta
s) Pertemuan JUMBARA (Jumpa Bakti Gembira) Tingkat Provinsi
Orang yamg pernah mengalami Kusta (OYPMK)
t) Pengadaan Logistik Program P2 TB
u) Sosialisasi Obat Malaria (ACT)
v) Pertemuan Evaluasi dan Perencanaan Program Kesehatan
Haji
w) Pelatihan Entomologi Bagi Pengelola Program Kab/Kota
Tk.Provinsi
x) Supervisi Supportif Program P2 Typhoid
y) Supervisi Supportif Program P2 Ispa
z) Supervisi Supportif Program P2 Diare
aa)Survei Evaluasi Mikrofilaria Rate
11)Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program ini dilaksanakan dalam rangka tercapainya indikator
kinerja ; 1) Presentase Rumah Tangga yang mempunyai Akses
terhadap air yang layak dikonsumsi 68,50 % dari target 63 %,
2) Presentase Rumah Sehat 80,15 % dari target 79 %, 3)
Presentase TTU Sehat 80,15 % dari target 79 %, 4) Proporsi
Rumah dengan akses berkelanjutan terhadap air minum 68,50
% dari target 68,25 %, 5) Proporsi Rumah dengan akses

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

91

berkelanjutan

terhadap

sanitasi

layak

di

perkotaan

pedesaaan 61,40 % dari target 61 %,

dan

6) Presentase

cakupan sanitasi dasar 74,23 % dari target 74,20 %. Adapun


kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 1 kegiatan :
a) Penilaian Kab/Kota Sehat Tingkat Provinsi dan Nasional
12)Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini dilaksanakan dalam rangka mencapai indikator
kinerja ; 1) Presentase Desa Siaga Aktif 68,48 % dari target
77,23 %, 2) Presentase Posyandu yang Purnama dan Mandiri
46 % dari target 45 %, 3) Presentase Rumah Tangga ber PHBS
46,59 % dari target 65 %. Kegiatan yang dilaksanakan
sebanyak 12 kegiatan, yaitu :
a) Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup
Sehat
b) Peningkatan Kesadaran Pola Hidup Sehat
c) Pengembangan UKBM, Generasi Muda dan Peran serta
Masyarakat (Lomba Posyandu Tingkat Provinsi)
d) Pengembangan

Kemitraan

Swasta

dan

Organisasi

Masyarakat (Pertemuan Kemitraan Swasta, Ormas, dan


Ketua Forum Desa Siaga)
e) Pengembangan

UKBM,

Generasi

Muda

dan

PSM

(Pengembangan SBH)
f) Pengembangan UKBM, Generasi Muda dan PSM (Lomba
Desa Siaga Tingkat Provinsi)
g) Terhadap (Pertemuan Pemantapan Revitalisasi Posyandu)
h) Rekrutmen Tenaga Penyuluh Kesehatan
i) Pertemuan Tenaga Penyuluh Kesehatan
j) Sosialisasi Dampak Rokok terhadap Kesehatan pada Dokter
Kecil

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

92

k) Penyebarluasan

Informasi

Kesehatan

Dampak

Rokok

Kesehatan

pada

terhadap Kesehatan pada Dokter Kecil


l) Sosialisasi

Dampak

Rokok

terhadap

Kelompok Potensial
13)Program Kemitraan Pelayanan Kesehatan
Tujuan

program

ini

adalah

dalam

rangka

mendukung

pelaksanaan program kesehatan gratis. Adapun kegiatan yang


mendukung sebanyak 2 kegiatan :
a) Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat
b) Pelayanan

Kesehatan

Penduduk

Miskin

di

Puskesmas

Monitoring dan Evaluasi


14)Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Kinerja yang ingin dicapai dari program ini adalah dengan
kegiatan ; 1) Puskesmas yang melaksanakan Santun Lansia
sebanyak 227 PKM, 2) Presentase Lansia yang mendapat
pengobatan sebesar 25,39 %, 3) Jumlah Kelompok Lansia
sebesar 7.094 kelompok dan yang aktif 6.071 kelompok, 4)
Presentase Lansia yang mengalami gangguan kemandirian
sebesar 7,63 %. Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebanyak
1 kegiatan, yaitu :
a) Peningkatan Pemberdayaan Usia Lanjut
15)Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita
Indikator Kinerja dari program ini adalah ; 1) Cakupan
Kunjungan Bayi 81,84 % dari target 86,04 %, 2) Cakupan
Pelayanan Anak Balita 82,69 % dari target 62,21 %, 3)
Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat 91,94 % dari
target 83,89 %. Kegiatan

yang dilaksanakan sebanyak 3

kegiatan, yaitu :
a) Peningkatan Pembinaan Pelaksanaan Kegiatan SIDITK dan
PKRT.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

93

b) Pengadaan Sarana dan Prasarana Program Peningkatan


Pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita.
c) Pertemuan Evaluasi Program Kesehatan, Neonatus, Bayi,
Balita dan Usia Sekolah.
16)Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 12 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya
kebutuhan jasa komunikasi, sumber daya listrik dan air.
b) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu tertibnya penatausahaan dan
pengelolaan administrasi keuangan.
c) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu terpenuhinya kebutuhan ATK.
d) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya kebutuhan
barang cetakan dan penggandaan.
e) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya kebutuhan
surat menyurat.
f) Penyediaan

Bahan

Bacaan

dan

Peraturan

Perundang-

Undangan. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu


tersosialisasinya peraturan perundang-undangan.
g) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya kebutuhan makanan
dan minuman rapat dan tamu.
h) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terkoordinasinya kegiatan-kegiatan antara Dinkes Provinsi
dengan Pusat, Daerah dan Bagian lain.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

94

i) Penyediaan

Komponen

Instalasi

Listrik

/Penerangan

Bangunan Kantor (lanjutan). Hasil yang dicapai melalui


kegiatan ini yaitu terpasangnya instalasi listrik.
j) Penyediaan Bahan Kebersihan. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan

ini

yaitu

terpenuhinya

kebutuhan

bahan

kebersihan Dinas Kesehatan.


k) Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos lainnya. Hasil
yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersosialisasinya
peraturan perundang-undangan.
l) Inventarisasi Asset Daerah. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu tersosialisasinya peraturan perundangundangan.
17)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 7 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu berfungsinya
kendaraan dinas operasional.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. Hasil
yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya gedung
kantor.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kantor/Rumah Tangga.
Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu berfungsinya
peralatan kantor.
d) Pembangunan

Pagar

Kantor

Dinas

Kesehatan

Provinsi

Sulsel. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu bahan


penimbunan halaman Dinas Kesehatan Provinsi Sul-Sel.
e) Pengadaan Peralatan Kantor, Rumah Tangga dan Mobiler.
Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya
peralatan kantor, rumah tangga dan meubelair.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

95

f) Pengadaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai


melalui

kegiatan

ini

yaitu

berfungsinya

tenaga

jasa

kebersihan kantor.
g) Pengadaan Kendaraan Dinas Roda Empat. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu tersedianya kendaraan
dinas roda empat.
18)Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta perlengkapannya.Hasil
yang

dicapai

melalui

kegiatan

ini

yaitu

terpenuhinya

kebutuhan pakaian dinas pegawai.


19)Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 8 kegiatan :
a) Penyusunan Kegiatan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi
(MTKP) Sulsel. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
dipahaminya manajemen PKM oleh dr/drg. PTT.
b) Penyusunan Peta Distribusi Nakes untuk MTKP. Hasil yang
dicapai melalui kegiatan ini yaitu meningkatnya mutu
tenaga kesehatan.
c) Sosialisasi Barang Akreditasi Tahun 2011 bagi Institusi
Pendidikan Tenaga Kesehatan. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu tersedianya hasil penilaian angka kredit
jabatan fungsional.
d) Sosialisasi Pergub 146 tahun 2009 tentang MTKP Sulsel di
Kab/Kota. Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu
terbentuknya

MTKP

di

Provinsi

Sulawesi

Selatan,

dijadikannya pergub 146 dan permenkes 161 sebagai dasar


penetapan tenaga kesehatan.
e) Pelatihan Pratugas Dr./Drg.PTT. Hasil yang dicapai melalui
kegiatan ini yaitu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

96

f) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional. Hasil yang


dicapai melalui kegiatan ini yaitu
g) Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan Puskesmas Provinsi
Sulsel.

Hasil

yang

dicapai

melalui

kegiatan

ini

yaitu

terpenuhinya standar mutu kualitas tenaga kesehatan


secara nasional.
h) Studi Kerja Tim Sinkronisasi Standar Kompetensi Tenaga
Kesehatan Dalam Rangka Fasilitasi MTKP. Hasil yang dicapai
melalui kegiatan ini yaitu terpenuhinya standar mutu
kualitas tenaga kesehatan secara nasional.
20)Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai melalui kegiatyan ini yaitu
tersedianya laporan hasil kinerja program pembangunan
kesehatan dalam bentuk LPPD dan LKPJ.
b) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Tahunan.
Hasil yang dicapai melalui kegiatan ini yaitu terpantaunya
perlaksanaan DPA-SKPD.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Sistem Pencatatan dan Pelaporan yang belum Akurat dan Up to
Date.
2) Terdapat beberapa Program Prioritas Pusat dan Provinsi namun
di Kabupaten/Kota tidak dikategorikan program prioritas.
3) Peran Lintas Sektor dalam Pembangunan Kesehatan yang
belum optimal.
4) Sarana dan Prasarana untuk layanan Pembinaan Posyandu
Lansia dan Kelompok Lanjut Usia belum lengkap sehingga

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

97

keberadaan Posyandu Lansia masih tergantung pada SDM


Puskesmas yang terbatas.
5) Belum dipahaminya Regionalisasi Sistem Rujukan
6) Belum dipahaminya Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Rumah Sakit.
7) Belum Optimalnya Manajemen Puskesmas
8) Tarif Pelayanan Rumah Sakit

Kabupaten/Kota tidak sesuai

dengan kondisi saat ini.


9) Pengembangan

RS

Kabupaten/Kota

menjadi

BLU

(Badan

Layanan Umum)
10)Sistem Pelaporan Pencapaian SPM Bidang Kesehatan dari
Kab/Kota secara Online belum optimal.
11)Masih kurangnya Pengkajian dan Penelitian Obat Asli Indonesia
12)Masih Tingginya Kasus Gizi Kurang
13)Penempatan Tenaga Kesehatan yang belum Proporsional
14)Keterbatasan Dana Operasional terutama di Kab/Kota sehingga
beberapa kegiatan program tidak terlaksana,
15)Sosialisasi tentang Alur Rujukan Pelayanan Kesehatan Gratis
belum maksimal.
16)Kelangkaan Obat Generik untuk Pelayanan Kesehatan Gratis
17)Adanya keterlambatan Pembayaran Klaim
Solusi
1) Mengoptimalkan sistem pencatatan dan pelaporan dari tingkat
Desa, Puskesmas hingga Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
2) Advokasi dan bimbingan teknis ke kabupaten/kota dalam
rangka

peningkatan

pengetahuan/pemahaman

tentang

kebijakan, strategi, program prioritas pusat dan provinsi serta


hal lain yang dipandang perlu.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

98

3) Melibatkan lintas sektor dalam kegiatan-kegiatan pembangunan


sektor kesehatan.
4) Pengadaan sarana dan prasarana untuk layanan pembinaan
posyandu lansia dan kelompok lanjut usia serta melakukan
advokasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan pemerintah
setempat dalam rangka peningkatan kesehatan lansia.
5) Advokasi dan Sosialisasi tentang Regionalisasi Sistem Rujukan
ke Kabupaten/Kota.
6) Perlu

dilaksanakan

Sosialisasi

dan

Pelatihan

tentang

penggunaan petunjuk teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)


Rumah Sakit di seluruh kabupaten/kota.
7) Masih perlu dilakukan pelatihan manajemen

puskesmas di

kabupaten/kota agar pengelola puskesmas memiliki kompetensi


yang handal dalam mengelola puskesmas.
8) Advokasi ke Pemerintah Daerah, Dinas Kesehatan dan Rumah
Sakit Kabupaten/Kota untuk Penyusunan Perda Tarif Pelayanan
Rumah Sakit Kab/Kota yang sesuai dengan kondisi setempat.
9) Advokasi, Pelatihan dan Bimbingan Teknis ke Kabupaten/Kota
dalam rangka Pengembangan RS Kab/Kota menjadi BLU (Badan
Layanan Umum).
10)Mengoptimalkan Sistem Pelaporan Pencapaian SPM Bidang
Kesehatan dari Kab/Kota secara Online melalui bimbingan
teknis petugas data dan informasi Dinas Kesehatan Provinsi
Sulsel ke Kabupaten/Kota.
11)Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan pengkajian dan
penelitian Obat Asli Indonesia.
12)Deteksi Dini Kasus Gizi kurang dan Gizi Buruk serta pemberian
makanan tambahan bagi penderita yang mengalami masalah
gizi.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

99

13)Perlu perhitungan kebutuhan tenaga dan pemerataan distribusi


tenaga kesehatan khususnya di daerah terpencil, perbatasan
dan kepulauan.
14)Perlu membuat prioritas program sehingga anggaran

yang

tersedia dapat dioptimalkan.


15)Perlu ditingkatkan sosialisasi ke kabupaten/kota tentang alur
rujukan pelayanan kesehatan gratis.
16)Pengadaan

Buffer

Stock

Obat

Generik

untuk

pelayanan

kesehatan gratis dan menjamin ketersediaan obat secara


berkesinambungan.
17)Perlu Advokasi, Koordinasi dan Fasilitasi pada lembaga terkait
dalam

rangka

menyelesaikan

kasus-kasus

keterlambatan

pembayaran klaim.

Keberhasilan yang Diraih


Adapun keberhasilan yang telah dicapai oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Selatan dan jajarannya dapat diuraikan sebagi
berikut :
Program Pembinaan Pengembangan Kabupaten/Kota Sehat
Program ini merupakan salah satu program unggulan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan (Dinas Kesehatan). Pada tahun 2011
yang

lalu,

Provinsi

Sulawesi

Selatan

berhasil

mengantar/memfasilitasi sehingga terdapat 12 Kabupaten/Kota


yang mendapatkan Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat (Swasti
Saba) dari Menteri Kesehatan RI pada Hari Kesehatan Nasional
(HKN) pada tanggal 12 Nopember 2011 di Jakarta.
Kabupaten/Kota yang mendapat Penghargaan Swasti Saba adalah
sebagi berikut :
1. Kota Palopo (Wistara, 6 tatanan)
2. Kota Makassar (Wistara, 6 tatanan)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

100

3. Kabupaten Soppeng (Wiwerda, 4 tatanan)


4. Kabupaten Enrekang (Wiwerda, 4 tatanan)
5. Kota Parepare (Wiwerda, 4 tatanan)
6. Kabupaten Pinrang (Padapa, 2 tatanan)
7. Kabupaten Sidrap (Padfapa, 2 tatanan)
8. Kabupaten Wajo (Padapa, 2 tatanan)
9. Kabupaten Bantaeng (Padapa, 2 tatanan)
10.Kabupaten Bulukumba (Padapa, 2 tatanan)
11.Kabupaten Kepulauan Selayar (Padapa, 2 tatanan)
12.Kabupaten Pangkep (Padapa, 2 tatanan)

(2)RSU Daerah Labuang Baji


Salah satu SKPD yang menangani Urusan Kesehatan adalah BP
RSUD Labuang Baji, dimana dalam tahun 2011 melaksanakan 11
program pembangunan dan 53
anggaran

sebesar

Rp.

kegiatan. Dengan alokasi

36.231.967.299,-

dapat

direalisasi

sebesar Rp. 31.556.246.087,- atau 87,10%.


Adapun program-Program yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sumber
daya keperawatan, kapasitas dokter dan tenaga medis dengan
capaian

kinerja

yang

diharapkan

terlatihnya

tenaga

keperawatan sebanyak 5 orang, terlatihnya tenaga fungsional


medik rumah sakit sebanyak 75 orang, terlatihnya tenaga non
medis sebanyak 5 orang, penyuluhan kesehatan yang terlatih
sebanyak 5 orang, dengan capaian kinerja dapat dicapai melaui
output

kegiatan

masing-masing.

Adapun

program

dilaksanakan melalui 10 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

101

ini

a) Peningkatan SDM Tenaga ICU, IRD dan Hemodialisa. Hasil


yang dicapai yaitu telah terlatih 90 orang perawat sebagai
upaya peningkatan kualitas kerja petugas perawat rumah
sakit.
b) Peningkatan SDM Tenaga Fungsional Medik. Hasil yang
dicapai yaitu telah terlatih 20 orang tenaga fungsional medis
sebagai upaya meningkatkan kualitas kerja petugas medis
rumah sakit.
c) Peningkatan SDM Tenaga Apoteker, Laboratorium dan IPSRS.
Hasil yang dicapai yaitu telah terlatih tenaga non medis
sebagai upaya meningkatkan kualitas kerja petugas rumah
sakit.
d) Bimbingan Teknis Tenaga Penanggulangan Bencana dan
Kegawat Daruratan. Hasil yang dicapai yaitu SDM mampu
melaksanakan penanggulangan bencana.
e) Pelatihan Manajemen Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu
telah terlatih 15 orang tenaga manajemen rumah sakit
sebagai upaya meningkatkan efektifitas manajemen rumah
sakit.
f)

Studi Mutu Pelayanan Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu


telah dilaksanakannya studi mutu pelayanan rumah sakit
sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit

g) Pelatihan Mutu Pelayanan Rumah sakit. Hasil yang dicapai


yaitu telah dilaksanakannya pelatihan mutu pelayanan rumah
sakit sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit.
h) Pelatihan PKRS. Hasil yang dicapai yaitu telah terlatih 10
orang tenaga PKRS agar supaya masyarakat rumah sakit
mengetahui tentang pencegahan penyakit.
i)

Pengembangan Kemitraan Praktek Klinik Gigi di RSUD


Labuang Baji. Hasil yang dicapai yaitu telah terlatih 40 orang
tenaga

perawat

agar

terampil

mengetahui

tentang

keperawatan gigi.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

102

j)

Tindak Lanjut Model Pengembangan Kemitraan Praktek


Klinik D.IV Gigi di RSUD Labuang Baji. Hasil yang dicapai yaitu
tenaga

perawat

gigi

mendapat

pengetahuan

tentang

keperawatan gigi di luar negeri.


2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program

ini

dimaksudkan

untuk

menunjang

pelaksanaan

kesehatan masyarakat. Melalui program ini 2 kegiatan yang


dilaksanakan yaitu :
a) Peningkatan

Pelayanan

dan

Penanggulangan

Masalah

Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu telah dilaksanakannya


pengadaan obat-obatan dan bahan pakai sebagai upaya
penanggulangan bencana.
b) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya Jaspel dan honor petugas rumah sakit sebagai
kebutuhan dasar pegawai.
3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat. Hasil yang dicapai
yaitu telah terlaksana 24 kali kegiatan penyuluhan kesehatan
terhadap pasien sebagai upaya meningkatkan pola hidup
sehat di lingkungan rumah sakit.
b) Penyajian Informasi dan Pemasaran Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu telah terlaksana kegiatan penyajian informasi
kesehatan berupa buletin dan profil rumah sakit sebagai
upaya meningkatkan pola hidup sehat di lingkungan rumah
sakit.
4) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan.
Hasil yang dicapai yaitu telah terlaksana kegiatan evaluasi
dan pengembangan standar pelayanan kesehatan di rumah
sakit

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

103

b) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Hasil yang


dicapai yaitu tidak terlaksananya kegiatan karena waktu
pengadaan barang terlambat sehingga kegiatan tersebut
tidak terlaksana.
5) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Instalasi Pengelolaan Limbah
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu kelancaran tugas
pelayanan tercapai.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

kelancaran

tugas

pelayanan

tercapai.
d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Taman dan Sarana Parkir Rumah
Sakit. Hasil yang dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan
tercapai
6) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit.
Program ini dilaksanakan melalui 7 kegiatan :
a) Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
b) Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
c) Pengadaan Meubeler Rumah Sakit. Hasil yang dicapaI yaitu
kelancaran tugas pelayanan tercapai.
d) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit. Hasil
yang dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
e) Pengadaan Bahan-Bahan Logistik Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
f)

Pengadaan Percetakan Administrasi dan Surat Menyurat


Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu kelancaran tugas
pelayanan tercapai.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

104

g) Pengadaan Fasilitas Ruangan dan Peralatan Rumah Sakit.


Hasil

yang

dicapai

yaitu

tidak

direalisir

karena

dana

pendamping tidak dianggarkan pada dana pokok sehingga


diusul pada anggaran perubahan 2011, berhubung waktu
tidak mencukupi untuk pelaksanaan kegiatan DAK maka
kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan dan adanya tiga
kali pergantian Direktur sehingga SK KPA terbit pada bulan
oktober sehingga waktu untuk pelaksanaan Dana TP tidak
mencukupi, kinerja 0 persen.
7) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan.


Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ihtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu telah dilaksanakannya
penyusunan laporan capaian kinerja untuk mengevaluasi
kinerja rumah sakit pertriwulan.
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang
dicapai yaitu telah disusun laporan keuangan akhir tahun
sebagai bahan evaluasi laporan keuangan rumah sakit.
c) Penyusunan Perencanaan Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu telah tersusun dokumen BLUD, standar pelayanan
minimal dan sistem rekunerasi sebagai upaya menyiapkan
rumah sakit untuk dinilai kelayakan menjadi BLUD.
d) Peningkatan Kinerja Petugas Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya kegiatan meningkatkan kinerja petugas
rumah sakit.
8) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 14 kegiatan :
a) Pengadaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
telah terdistribusinya surat dengan tepat waktu dan tujuan.
Dengan demikian kualitas pelayanan surat menyurat rumah
sakit meningkat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

105

b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.


Hasil yang dicapai yaitu telah terlaksana jasa telekomunikasi,
daya listrik dan air selama tahun 2011 untuk mendukung
kelancaran tugas pelayanan kesehatan dan administrasi.
c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai yaitu 7 unit kendaraan
operasional yang ada di rumah sakit telah beroperasi dengan
baik. Dengan demikian efektifitas pemeliharaan kendaraan
operasional rumah sakit meningkat
d) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terhindarnya stakeholder rumah sakit dari sebagian sumber
penyakit.
e) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil yang
dicapai yaitu peralatan kantor dapat dimanfaatkan oleh
aparat secara optimal dan telah tersedia 22.738 m2 sarana
kebersihan

rumah

sakit

sebagai

upaya

meningkatkan

pengelolaan kebersihan rumah sakit.


f) Penyediaan Bahan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya alat tulis kantor selama tahun 2011 guna
meningkatkan kualitas pelayanan administrasi rumah sakit.
g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya bahan cetakan dan penggandaan
selama tahun 2011 guna meningkatkan kualitas pelayanan
administrasi rumah sakit.
h) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Kantor.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

telah

tersedianya

543

alasi

Listrik/Penerangan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu telah


tersedianya 54 jenis komponen instalasi listrik/penerangan
guna meningkatkan pengelolaan rumah sakit.
i) Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-Undangan. Hasil
yang

dicapai

yaitu

tersedianya

bahan

bacaan

guna

menambah wawasan dan pengetahuan pegawai rumah sakit.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

106

j) Penyediaan Bahan Logistik Kantor. Hasil yang dicapai yaitu


telah tersedia gas medis, gas elpi yaitu telah tersedianya gas
medis, gas elpiji dan pengisian APAR untuk memenuhi
kebutuhan selama tahun 2011 dan pengisian APAR untuk
memenuhi

kebutuhan

selama

tahun

2011

dan

dapat

dimanfaatkan untuk mendukung pelayanan pasien rumah


sakit.
k) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
telah tersedia kebutuhan konsumsi rapat dan tamu selama
tahun 2011 guna meningkatkan kualitas pengelolaan rumah
sakit.
l) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu telah terpenuhi perjalanan dinas keluar
daerah selama tahun 2011 guna meningkatkan kualitas
pengelolaan rumah sakit.
m) Penyediaan Bahan Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai
yaitu terhindarnya stakeholder rumah sakit dari sebagian
sumber penyakit.
n) Pelaksanaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
(SIPKD). Hasil yang dicapai yaitu telah terlaksana informasi
dan pemasaran produk layanan rumah sakit 4 kelompok
dalam

rangka

meningkatkan

pemahaman

masyarakat

tentang produk layanan rumah sakit.


9) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :
a) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai
yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
Hasil yang dicapai yaitu telah tersedia kendaraan dinas untuk
kelancaran pelaksana tugas.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

kelancaran

tugas

pelayanan

tercapai.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

107

d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. Hasil


yang dicapai yaitu kelancaran tugas pelayanan tercapai.
10)Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai yaitu telah tersedia pakaian dinas pegawai
untuik 574 petugas rumah sakit sebagai upaya meningkatkan
kesejahteraan pegawai.
b) Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan. Hasil yang dicapai yaitu
telah tersedianya pakaian kerja lapan gan pegawai sebanyak
160 pasang sebagai upaya terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang baik.
c) Pengadaan Pakaian Olahraga. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya

574

pasang

baju

olahraga

sebagai

upaya

meningkatkan kesejahteraan pegawai rumah sakit.


11) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.
Program ini dilaksanakan dengan 1 kegiatan :
a) Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan
Wabah. Hasil yang dicapai yaitu agar supaya masyarakat
rumah sakit mengetahui tentang pencegahan penyakit.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Rumah Sakit Labuang Baji yang sudah berusia 73 Tahun
dengan

bangunan sebagian sudah tidak layak pakai sesuai

Standar Rumah Sakit namun masih difungsikan atas dasar


kebutuhan melayani kesehatan masyarakat untuk kemanusiaan
(tidak boleh menolak pasien).
2) Bangunan sebagian hanya tampak besar daya tampungnya
namun desain konstruksi tidak sesuai dengan standar ruangan
suatu rumah sakit terutama instalasi pembuangan air kotor dan
WC.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

108

3) Peningkatan

fasilitas

peralatan

kedokteran

dan

peralatan

kantor yang tidak seiring dengan peningkatan daya listrik


sehingga

seringkali

terjadi

over

kapasitas

dan

berakibat

pemadaman listrik, dan kondisi perlistrikan di tahun 2011


sangat

mempengaruhi

kualitas

layanan

akibat

adanya

pemadaman bergilir oleh PLN tanpa kecuali.


Solusi
1) Dilakukan pemeliharaan gedung berupa pengecatan/perbaikan
dan sebagainya.
2) Dilakukan penggantian instalasi air kotor dan rehabilitasi serta
penggantian beberapa fasilitas ruangan seperti pintu yang
dapat berfungsi baik untuk keluar/masuknya kereta makanan
dan tempat tidur pasien.
3) Dilakukan penambahan daya listrik yang dilaksanakan oleh
PLN, pemasangan genset baru dan kondisi dengan PLN dalam
hal ini sinkronisasi jadwal operasi (tindakan bedah) dengan
pemadaman bergilir serta persediaan bahan bakar genset.

(3) RS Ibu dan Anak Siti Fatimah


RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah adalah Rumah Sakit milik
Pemerintah Daerah Provinsi Sulsel. Pada tanggal 4 Februari 2002
berubah dari Rumah Sakit Bersalin Siti Fatimah menjadi Rumah
Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah sesuai Surat Keputusan Gubernur
Sulawesi Selatan No.12 Tahun 2002 pada tanggal 1 Februari
terakreditasi 5 pelayanan sesuai dengan Depkes RI Nomor :
HK.00.06.3.5.322. tanggal 27 Maret 2008 RSKD
Fatimah

telah

terakreditasi

12

pelayanan

Ibu dan Anak Siti


sesuai

dengan

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : SK.YM.01.10/III/972/2008


tanggal 26 Januari terakreditasi 16 pelayanan dengan status Lulus
Tingkat Lengkap dan pada tanggal 19 Agustus 2008 telah menjadi
Tipe B Khusus sesuai Surat Nomor 775/Menkes/SK/VIII/2008.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

109

Luas tanah 2.381 M2 dengan luas bangunan 1.808 M2, di


Jl.Gunung Merapi No.75 Kelurahan Lajangiru Kecamatan Ujung
Pandang Kota Makassar.
Visi dari RS Ibu dan Anak Siti Fatimah yaitu menjadikan RSKD
Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar terkemuka dan handal Tahun
2013. Sedangkan Misi yang diharapkan yaitu :
-

Mengupayakan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan


pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Provinsi
Sulsel

Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional

Menerapkan pengelolaan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah yang


berhasil guna dan berdaya guna

Mengembangkan jenis kegiatan pelayanan kesehatan Ibu dan


Anak dalam rangka pengembangan RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah Provinsi Sulsel

Meningkatkan motivasi kerja pegawai dalam memberikan


pelayanan prima menuju kemandirian

Mengembangkan kerjasama dengan mitra kerja dalam rangka


pengembangan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Provinsi Sulsel.
Keseluruhan program/kegiatan dalam Renstra RSKD Ibu dan

Anak

Siti

Fatimah

Provinsi

Sulsel

tahun

2008-2013

yang

dilaksanakan merupakan suatu rangkaian untuk mewujudkan Visi


dan Misi RSKD Ibu dan Anak Fatimah Provinsi Sulsel, di tahun 2011
merencanakan 8 sasaran, 9 program dan 26 rincian kegiatan
dengan hasil evaluasi sasaran menunjukkan rata-rata pencapaian
94,75 %.
Dari seluruh kegiatan dilaksanakan di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah, program kegiatan yang paling unggul adalah Program
Kesehatan Gratis dimana dapat dilihat dari jumlah kunjungan
pasien rawat jalan dan rawat inap dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan yaitu jumlah pasien rawat jalan tahun 2008 sebanyak
592 pasien, tahun 2009 sebanyak 5.567 pasien, tahun 2010
sebanyak 4.699 pasien dan pada tahun 2011 menjadi 13.499

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

110

pasien. Sedangkan jumlah pasien rawat inap pada tahun 2008


sebanyak 1.199 pasien, tahun 2009 sebanyak 2.970 pasien, tahun
2010 sebanyak 3.907 pasien dan pada tahun 2011 menjadi 4.459
pasien.
Dengan meningkatnya jumlah kunjungan pasien di RSKD Ibu
dan

Anak

kesehatan

Siti

Fatimah

masyarakat

akan
yaitu

berpengaruh
status

terhadap

kesehatan

status

masyarakat

meningkat sehingga jumlah kematian ibu dan bayi akan menurun.


Dari data tersebut di atas memberikan gambaran bahwa
kepercayaan masyarakat kepada RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah
masih cukup tinggi. Dan dapat pula dilihat pada tingkat kepuasan
pasien/pelanggan

dimana

indikator

yang

digunakan

untuk

mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien terhadap layanan


yang diberikan

dengan melakukan survey kepuasan pasien

sehingga mencapai hasil 87,25 %.


Dalam melaksanakan Urusan Kesehatan adalah RSIA Fatima,
dimana

dalam

tahun

2011

melaksanakan

program

pembangunan dengan 26 kegiatan. Dengan alokasi belanja


sebesar

Rp.11.987.188.587,- dapat direalisir sebesar

Rp.11.743.335.137,75,- atau 97,97 %.


Program dan kegiatan

yang dilaksanakan untuk mendukung

urusan kesehatan adalah sebagai berikut:


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 9 kegiatan :
a)Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Melalui Kegiatan ini telah dilaksanakan pembayaran jasa
komunikasi sebanyak 4 unit, Jasa air 1 Unit, Jasa Listrik 1 Unit,
Jasa Surat kabar 4 jenis.
b)Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Melalui kegiatan ini
telah dilaksanakan Pembayaran Jasa Administrasi Keuangan
sebanyak 7 Jenis, yaitu Pengguna Anggaran, Penatausahaan
Keuangan, Bendahara Penerimaan, Pembantu Bendahara

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

111

Pengeluaran, dan Kolektor(Kolektor Rawat Jalan, Kolektor


Rawat Inap, Kolektor Akses, Kolektor Jamkesmas)
c)Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan Pembayaran Jasa Retribusi Sampah dan Jasa
Kebersihan Kantor seluas 10.000 M2.
d)Penyediaan Alat Tulis Kantor. Melalui kegiatan ini telah
diadakan Alat Tulis Kantor sebanyak 16 Jenis.
e)Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Melalui
kegiatan

ini

telah

diadakan

Barang

Cetakan

dan

Penggandaan sebanyak 7 jenis.


f)Penyediaan

Komponen

Instalasi

Listrik

Penerangan

Bangunan Kantor. Melalui kegiatan ini telah diadakan Alat


Listrik dan Elektronik sebanyak 9 jenis.
g)Penyediaan Makanan dan Minuman. Melalui kegiatan ini telah
menyediakan Makan Minum sebanyak 2 Jenis, yakni Makan
Minum Rapat selama 1 Tahun dan Makan Minum Tamu
selama 1 Tahun.
h)Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah.
Melalui kegiatan ini telah dilaksanakan Rapat Rapat
Koordinasi dan Konsultasi selama 1 Tahun.
i)Pengadaan Bahan dan Alat Kebersihan. Melalui kegiatan ini
telah diadakan Bahan dan Alat Kebersihan sebanyak 20 jenis.
2) Program Peningkatan Saran dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Melalui kegiatan ini
telah diadakan Kendaraan Dinas Operasional sebanyak 1 Unit
Roda Empat dan 1 Unit Roda Dua.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional.
Melalui kegiatan ini telah dilaksanakan Pemeliharaan Rutin
Kendaraan Dinas sebanyak 4 Unit Kendaraan Roda Empat
dan 2 Unit Kendaraan Roda Dua.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

112

a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Melalui


kegiatan ini telah diadakan Pakaian Sipil Harian sebanyak 1
Pasang, Pakaian Dinas Harian sebanyak 139 Pasang, Pakaian
Kerja Lapangan sebanyak 234 Pasang dan Pakaian Olah Raga
sebanyak 140 pasang.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan In House Training sebanyak 50 orang, Fasilitasi
Pengiriman Peserta Kursus Singkat dan Pelatihan sebanyak
20 Orang.
5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan.


Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Penyusunan Pelaporan Keuangan (RKA dan DPA SKPD).
Melalui

kegiatan

ini

telah

disusun

Laporan

Keuangan

sebanyak 1 Dokumen, RKA SKPD sebanyak 1 Dokumen dan


DPA SKPD sebanyak 1 Dokumen.
b) Pengembangan Operasional dan Upgrade SIPKD dan SIMGAJI.
Melalui kegiatan ini telah mengoperasikan Sistem Informasi
Pengelolaan Keuangan Daerah(SIPKD) sebanyak 2 Laporan
(Penyusunan Anggaran dan Penatausahaan Keuangan)
6) Program Upaya Kesehatan Perorangan
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Revitalisasi Sistem Kesehatan. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan sosialisasi/pelatihan dalam rangka pembinaan
penyusunan dokumen sistem pelayanan BLU RS sebanyak 1
Dokumen.
b) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan Pembayaran Jasa Medik terhadap PNS sebanyak
140 orang, dan Pemenuhan Pelayanan Kesehatan Bagi Ibu
dan Anak.
7) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

113

Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :


a) Penyusunan Standart Pelayanan Kesehatan. Melalui kegiatan
ini

telah

dilaksanakan

Penyusunan

Standart

Pelayanan

Akreditasi RS menjadi 16 Pelayanan.


8) Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit dan Anak Sitti Fatimah
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Pengadaan Alat Alat Kesehatan Rumah Sakit. Melalui
kegiatan ini

telah diadakan Alat Alat Kesehatan Rumah

Sakit yakni Alat Kedokteran Umum sebanyak 10 jenis, Alat


Kedokteran Anak Sebanyak 9 Jenis, Alat Kedokteran Obgyn
sebanyak 10 Jenis dan Alat Laboratorium sebanyak 17 Jenis.
b) Pengadaan Obat Obatan Rumah Sakit. Melalui kegiatan ini
telah diadakan Pengisian Tabung Gas Oksigen (O2) selama 1
Tahun, Pengadaan Obat Obatan Rumah Sakit sebanyak 2
Jenis, yakni Obat Generik dan Obat Paten serta Bahan/Alat
Kesehatan Pakai Habis.
c) Pengadaan
Melalui

Perlengkapan

kegiatan

ini

Rumah

telah

Tangga

diadakan

Rumah

Peralatan

Sakit.
Kantor

sebanyak 2 Jenis, Perlengkapan Kantor sebanyak 3 jenis,


Pengadaan Komputer dan Kelengkapannya sebanyak 7 Jenis,
Pengadaan Meubelair sebanyak 5 Jenis, Pengadaan Peralatan
Dapur sebanyak 3 Jenis, Pengadaan Penghias Ruangan
Rumah Tangga sebanyak, Pengadaan Alat Alat Studio
sebanyak

jenis,

Pengadaan

Alat

Alat

Komunikasi

sebanyak 2 jenis, Pengadaan CCTV sebanyak 10 Titik dan


Pengadaan Asset tak Berwujud (SIM RS) sebanyak 1 Set.
d) Pengadaan Bahan Bahan Logistik. Melalui kegiatan ini telah
diadakan Bahan Bahan Logistik Rumah Sakit sebanyak 4
Jenis, yakni Belanja Pengisian Tabung Gas, Belanja Bahan
Laboratorium dan Linen RS, Serta Belanja Makan Minum
Pasien RS.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

114

e) Pengadaan Pencetakan Administrasi dan Surat Menyurat


Rumah Sakit. Melalui kegiatan ini telah diadakan Rekam
Medik Pasien selama 1 Tahun.
9) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah sakit
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Penunjang Pelayanan.
Melalui kegiatan ini telah dilaksanakan Pemeliharaan Gedung
RS sebanyak 1 Unit antara lain Rehab Atap RS, Rehab Kamar
Mandi, Rehab Ruang Perawatan, dan Pemasangan Wastafel.
b) Pemeliharaan

Rutin/Berkala

AlatAlat

Kesehatan

Rumah

Sakit. Melalui kegiatan ini telah dilaksanakan Pemeliharaan


Alat Kesehatan Rumah Sakit yakni Alat Kedokteran dan Alat
Laboratorium.
c) Pemeliharaan
Melalui

Rutin/Berkala

kegiatan

Perlengkapan

Rumah

Sakit.

ini

telah

dlaksanakan

Pemeliharaan

Perlengkapan

Rumah

Sakit

sebanyak

Jenis,

Pemeliharaan

Instalasi

Air

Minum/Bersih,

yakni

Pemeliharaan

Jaringan Listrik, Pemeliharaan Alat Kantor (AC, Genzet, Lift),


Pemeliharaan

Alat

Rumah

Tangga

dan

Pemeliharaan

Komputer.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Belum adanya Instalasi Gas Medik
2) Belum tersedianya Tenaga Dokter Ahli Radiologi, Dokter Ahli
Penyakit Dalam, Dokter Ahli Bedah dan Ahli Gizi, Fisioteraphi
dan Penata Anestesi, Penata Rountgen, Nutrisionis, Perekam
Medis, serta masih kurangnya Tenaga Bidan dan Perawat.
Solusi
1) Untuk Mengatasi permasalahan tersebut di atas maka dilakukan
pengusulan melalui berbagai sumber pembiayaan yakni untuk
mengadakan Pembangunan Instalasi Gas Medik;

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

115

2) Dalam mengatasi kekurangan Tenaga Kesehatan dilakukan


Perekrutan Tenaga Outsourching terhadap tenaga tenaga yang
masih kurang di RSIA Siti Fatimah, Seperti Perawat, Bidan,
Satpol

PP

dsb.

Sementara

untuk

Dokter

Ahli

dilakukan

Koordinasi dan Kerjasama pada Institusi Perguruan Tinggi


seperti Fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin, sehingga
dapat menunjang terlaksananya peningkatan mutu pelayanan
kepada masyarakat;
3) Hal lain dalam mengatasi kekurangan Tenaga Kesehatan adalah
pemenuhan tenaga kesehatan, dalam hal ini instansi yang
terkait yakni Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kiranya dapat
mendistribusikan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sesuai dengan
kebutuhan RSKD Siti Fatimah guna memaksimalkan pemenuhan
penunjang kebutuhan pelayanan kesehatan.

(4)

Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada tahun 2011

telah melaksanakan 9 program pembangunan dan 34 kegiatan


untuk melaksanakan urusan Kesehatan. Dengan alokasi anggaran
sebesar

Rp.5.759.230.960,-

yang

terealisasi

sebesar

Rp.

5.702.735.416,- atau 99,02%,


Prestasi yang telah dicapai Pusat Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
berikut :
-

Meningkatkan

Kapasitas

dan Kualitas

Pelayanan terhadap

Volume kunjungan penderita penyakit gigi dan mulut yang


cenderung meningkat.
- Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat
secara optimal melalui kegiatan kegiatan penyuluha perevetive,
penelitian

dan

pengembangan

kesehatan

gigi

dan

masyarakat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

116

mulut

Adapun

program-program

dan

kegiatan

yang

telah

dilaksanakan adalah sebagai berikut :


1) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya jumlah kunjungan pasien.
b) Usaha Klinik Kesehatan Gigi dan Mulut Usia Dini. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya pelayanan kesehatan gigi dan
mulut usia dini.
2) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS
Jiwa/RS Paru/RS Mata/RS Khusus.
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a)

Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya cakupan layanan kesehatan gigi
dan mulut.

b)

Pengadaan Bahan dan Obat-obatan Rumah Sakit. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya ketersediaan bahan dan
obat-obatan.

3) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit


Program ini dilaksanakan dengan 3 kegiatan :
a)

Pemeliharaan Rutin Gedung Kantor, Gudang dan Apotik.


Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya gedungkantor rumah
sakit.

b) Pemeliharaan Rutin Instalasi Pengolahan Limbah Rumah


Sakit. Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya limbah RS
c) Pemeliharaan Rutin Alat-Alat Kesehatan. Hasil yang dicapai
yaitu termanfaatkannya alat-alat kesehatan.
4) Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya derajat kesehatan gigi dan mulut
masyarakat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

117

b) Bimbingan Teknis Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat.


Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan petugas.
c) Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat. Hasil yang
dicapai meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan gigi dan mulut.
5) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya jasa surat menyurat.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yag dicapai yaitu terlaksananya jasa komunikasi
sumber daya air dan listrik.
c) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil yang
dicapai

yaitu

peningkatan

jumlah

peralatan

dan

perlengkapan kantor.
d) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
jasa

pemeliharaan

dan

perizinan

kendaraan

dinas/operasional.
e) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya jasa aministrasi keuangan.
f) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai

yaitu

ketersediaan

barang

cetakan

dan

penggandaan.
g) Penyediaan Bahan Bacaan dan Buku Peraturan PerundangUndangan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya

pengetahuan aparatur.
h) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya makanan dan minuman.
i) Rapat-Rapat Koordinasi Dalam Daerah. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya rapat-rapat koordinasi dalam daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

118

j) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi luar daerah.
6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Pengadaan Peralatan Perlengkapan Kantor dan Mebeleur.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pengadaan peralatan
perlengkapan kantor dan mebeleur.
b)

Pengadaan
dicapai

Kendaraan

yaitu

Dinas/Operasional.

terlaksananya

pengadaan

Hasil

yang

kendaraan

dinas/operasional.
c) Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Peralatan

Perlengkapan

Gedung/Kantor. Hasil yang dicapai terpeliharanya peralatan


perlengkapan gedung kantor.
d) Pengadaan Kanopi Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pengadaan Kanopi RS.
e) Rehabilitasi Sedang Gedung Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya rehab sedang gedung kantor.
7) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas, Pakaian Kerja Lapangan, Pakaian
Khusus

hari

hari

tertentu.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya disiplin aparatur.


8) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pendidkan dan Pelatihan Fungsional Formal.Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
aparatur.
b) Bintek Kesehatan Gigi dan Mulut. Hasil yang dicapai yaitu
Bintek kesehatan gigi dan mulut.
c) Sosialisasi Implementasi Peraturan Perundang-Undangan.
Hasil yang dicapai yaitu sosialisasi implementasi peraturan
perundang-undangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

119

9) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja


dan Keuangan
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya laporan
capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
b) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya laporan prognosis realisasi
keuangan.
c)

Penyusunan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya laporan keuangan akhir tahun.

d) Penyusunan Renstra, Renja RKA-DPA Pokok dan Perubahan.


Hasil yang dicapai yaitu terrsedianya dokumen Renstra,
Renja RKA-DPA pokok dan Perubahan.
e) Pengembangan,

Operasional

dan

Upgrade

Program

Pengelolaan Keuangan Daerah. Hasil yang dicapai yaitu


tertatanya pelaporan keuangan.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
PPKGM Sulsel dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai
berikut:
1) Masih minimnya peralatan alat alat kedokteran dan
laboratorium prothesa dalam memenuhi standar pelayanan
kesehatan gigi dan mulut modern.
2) Tidak adanya gedung kantor yang representative untuk
kegiatan administrasi perkantoran.
3) Belum adanya Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, Spesialis
Orthodonsi, Spesialis Prothodonsi, dan Spesialis Periodensi
dan Perawat Gigi Terampil.
Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

120

Solusi PPKGM Sulsel dalam melaksanakan tugas dan fungsinya


sebagai berikut :
1) Peningkatan alat alat kedokteran dan laboratorium prothesa
dalam memenuhi standar pelayanan kesehatan gigi dan
mulut modern
2) Pembangunan gedung kantor yang representative untuk
kegiatan administrasi perkantoran
3) Penempatan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut, Spesialis
Orthodonsi, Spesialis Prothodonsi, dan Spesialis Periodensi,
Spesialis Konservasi dan Perawat gigi Trampil
(5) Akper Anging Mamiri
Dalam menangani Urusan Kesehatan adalah Akper Anging
Mammiri, pada dalam tahun 2010 melaksanakan 4 program
pembangunan dan
sebesar

34 kegiatan. Dengan alokasi anggaran

Rp.7.785.000.000,- dengan realisasi anggaran

sebesar Rp.7.320.119.681,- atau 94,03 %


Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan:
a) Pengelolaan Kerumahtanggan Umum UPTD Akper Anging
Mammiri. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pengelolaan
kerumahtanggan umum institusi.
b) Penyusunan Kalender Akademik. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya kalender akademik selama 1 tahun.
c) Penyusunan Perubahan DPA SKPD 2011. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya dokumen perubahan DPA SKPD TA. 2011.
d) Penyusunan RKA dan DPA SKPD 2011. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya dokumen RKA dan DPA SKPD TA. 2012.
e) Pengelolaan Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pengelolaan keuangan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

121

a) Pengadaan Saran dan Prasarana Perkantoran. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya sarana dan prasarana perkantoran.
b) Pengadaan Fasilitas Pembelajaran. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya fasilitas pembelajaran.
c) Pengadaan Sarana dan Prasarana. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya sarana dan prasarana.
d) Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya perlengkapan dan peralatan alatalat
praktik.
e) Pengadaan Kendaraan Operasional Direktur. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya kendaraan operasional direktur.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya bantuan biaya pendidikan dan pelatihan bagi
aparatur
4) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini dilaksanakan melalui 23 kegiatan:
a) Proses Belajar Mengajar Tk. I, II & III Semester Ganjil dan
Genap. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya proses
belajar mengajar semester ganjil dan genap
b) Evaluasi Tengah Semester Mahasiswa Tk. I, II & III Semester
Ganjil. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya evaluasi
tengah semester ganjil dan genap mahasiswa Tk. I, II & III.
c) Evaluasi Tengah Semester Mahasiswa Tk. I, II & III Semester
Genap. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya evaluasi
tengah semester ganjil dan genap mahasiswa Tk. I, II & III.
d) Evaluasi Akhir Semester Mahasiswa Tk. I, II & III Semester
Ganjil. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya evaluasi akhir
semester ganjil dan genap mahasiswa Tk. I, II & III.
e) Evaluasi Akhir Semester Mahasiswa Tk. I, II & III Semester
Genap. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya evaluasi akhir
semester ganjil dan genap mahasiswa Tk. I, II & III.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

122

f) Uji Kompetensi Tahap Mahasiswa Tk. I, II & III Semester


Ganjil. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya uji kompetensi
tahap mahasiswa Tk. I, II & III.
g) Praktek

Klinik

Asuhan

Keperawatan

Kebutuhan

Dasar

Manusia (KDM) Mahasiswa Tk. I. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksananya praktek askep kebutuhan dasar manusia Tk.
I.
h) Praktek

Klinik

Asuhan

Keperawatan

Medikal

Bedah

II

Mahasiswa Tk. II. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya


praktek askep medikal bedah mahasiswa Tk. II.
i) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Medikal Bedah III & Anak
II Mahasiswa Tk.II. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
praktek askep anak II mahasiswa Tk. II.
j) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Maternitas II Mahasiswa
Tk. III. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya praktek askep
maternitas II mahasiswa Tk. II.
k) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Medikal Bedah IV
Mahasiswa Tk. III. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
praktek askep Medikal Bedah IV Mahasiswa Tk.III.
l) Praktek

Klinik

Asuhan

Keperawatan

Medikal

Bedah

Mahasiswa Tk. III. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya


praktek askep Medikal Bedah V Mahasiswa Tk. III.
m) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Jiwa II Mahasiswa Tk. III.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya praktek askep jiwa II
mahasiswa Tk.III.
n) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Komuniti Mahasiswa
Tk.III. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya praktek askep
Komuniti Mahasiswa Tk.III.
o) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Gerontik Mahasiswa Tk.
III. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya askep Gerontik
Mahasiswa Tk.III.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

123

p) Praktek Klinik Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Tk. III.


Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya askep Gawat Darurat
Tk.III.
q) Pelatihan Kegawatdaruratan dalam Sistem Penanggulanan
Bencana. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pelatihan
Kegawatdaruratan dalam Sistem Penanggulangan Bencana.
r) Praktek Asuhan Keperawatan Keluarga Mahasiswa Tk. III.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya praktek askep
Keluarga Mahasiswa Tk.III.
s) Ujian Akhir Program Mahasiswa Tk.III. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya UAP mahasiswa Tk.III.
t) Pekan Olahraga dan Seni Institusi Pendidikan Kesehatan.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya Porseni Institusi
Pendidikan Kesehatan.
u) Pembinaan Bakat Seni dan Olahraga. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya Pembinaan Bakat Seni dan Olahraga
bagi Mahasiswa.
v) Pameran

Pembangunan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terlaksananya Pameran Pembangunan.


w) Bimbingan Lab Skill Mahasiswa Tk. I, II dan III. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya Bimbingan Lab Skill Mahasiswa
Tk. I, II & III.
Masalah dan Solusi
Permasalahan

Sulitnya

mengakses

pengecoran

plat

laboratorium

lokasi

beton

yang

lantai

mendesak

kegiatan
2

dan

untuk

untuk

pekerjaan

adanya

kebutuhan

digunakan

di

akademi 2012.
Solusi

Akan diusulkan di DPAL untuk tahun 2012

(6) RSU Haji Makassar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

124

tahun

Rumah sakit haji sebagai salah satu unit SKPD yang


menyelenggaraakan urusan kesehatan telah berbenah diri untuk
dapat memberkan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat
sekaligus

dapat

memenuhi

visi

Pemerintah

Provinsi

untuk

memberikan pelayanan dasar teraik kebapada masyarakatnya.


Pembenahan itu telah dilakukan dengan terakreditasinya 12
pelayanan, dan pemberian sertifikasi ISO 9001 2008 kepada
rumah sakit haji di tahun 2011 itu merupakan gambaran keinginan
unit kerja ini berupaya untuk mewujudlkan peningkatan kualitas
hidup masyarakat di Sulawesi Selatan.
Sertifikasi ISO tersebut diperoleh karena capaian kinerja
tahun 2011 di bidang pelayanan, keuangan dan indeks kepuasan
masayarakat. Pada aspek pelayanan indikator rawat jalan yang
terlayani adalah 180 orang perhari, dengan IRD 50 orang perhari,
BOR lebih dari 75 %

dan LOS selama 3 hari. Sementara aspek

keuangan pendapatan rumah sakit telah mencapai Rp.13 milyar


dan dalam aspek kepuasan masyarakat telah mencapai angka 85
%.
Untuk melaksanakan kebijakan kesehatan gratis di Rumah
Sakit Haji Makassar, pelayanan terhadap pasien jamkesda dilihat
dari kunjungan pasiean mengalami eningkatan sejak tahun 2008
dengan gambaran bahwa tahun 2008 adalah 4.252 orang, tahun
2009 sebanyak 6.392 otang, tahun 2010 sebanyak 9.901 orang
dan tahun 2011 sebanyak 11.757 orang.
Dengan demikian RSU Haji Makassar di tahun 2011 telah
melaksanakan 9 program pembangunan dan 35 kegiatan.
Dengan alokasi anggaran sebesar Rp.22.460.610.500,-

yang

terealisasi sebesar Rp. 22.129.148.412,48,- atau 98,52 %.


Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan, sebagai
berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

125

a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu


pemenuhan jasa surat menyurat
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu pemenuhan jasa administrasi keuangan
d) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan kebersihan gedung dan selaras RSUD Haji
Makassar
e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan alat tulis kantor RS
f) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu pemenuhan barang cetakan dan penggandaan
g) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu pemenuhan peralatan dan perlengkapan
kantor
h) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang
Undangan. Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan bahan
bacaan dan peraturan perundang undangan
i) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan makan minum rapat dan tamu
j) Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu pemenuhan kebutuhan rumah sakit dalam
rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.
2) Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Belanja

Pakaian

Aparatur.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

pemenuhan pakaian dinas pegawai pakaian olahraga dan


pakaian kerja lapangan.
3) Program Peningkatan Pengembangan Laporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

126

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi


SKPD. Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan dokumen KUA
PPAS, RKA, DPA SKPD, LAKlp, LKPJ.
b) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
tersusunnya laporan keuangan dan realisasi kinerja SKPD
c) Perubahan Pengelolaan Manajemen Keuangan Rumah Sakit
(BLUD). Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan dokumen
BLUD.
4) Program Pengadaan Peningkatan Sarana Prasarana Rumah
Sakit.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Peningkatan Tipe Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan proses peningkatan tipe rumah sakit
5) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan kebutuhan diklat pegawai rumah sakit
b) Bimbingan Teknis Peningkatan Sumberdaya Aparatur. Hasil
yang dicapai yaitu pemenuhan kebutuhan bimtek.
6) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Peningkatan

Pelayanan

dan

Penanggulangan

Masalah

Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu pelaksanaan sosialisasi


brigade 118 dan grustanding
b) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan pembayaran honor jasa medik, tenaga ahli dan
tenaga outsourching.
7) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pengembangan Media Promosi dan Informasi. Hasil yang
dicapai yaitu keikutsertaan rumah sakit dalam pameran dan
kampanye kesehatan.
8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

127

Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:


a) Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan. Hasil yang
dicapai yaitu penyusunan dokumen akreditasi dan ISO 9001
2008
b) Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan.
Hasil yang dicapai yaitu terakreditasi 12 pelayanan
c) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Hasil yang
dicapai yaitu Pengembangan Software SIM RS.
9) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pencegahan

dan

Pemberantasan

Penyakit.

Hasil

yang

dicapai yaitu pelaksanaan peth control.


10)Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit.
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan:
a) Pemeliharaan Rutin / Berkala RS. Hasil yang dicapai yaitu
Pemenuhan Pemeliharaan, Pengecatan dan pemeliharaan
tanaman RS
b) Pemeliharaan
Operasional.

Rutin
Hasil

/
yang

Berkala
dicapai

Kendaraan
yaitu

Dinas

terpeliharanya

kendaraan dinas operasional RS


c) Pemeliharaan Rutin / Berkala Instalasi Pengelolaan limbah
RS. Hasil yang dicapai yaitu pemeriksaan / uji limbah cair
d) Pemeliharaan

Rutin

Berkala

alat

Kesehatan

dan

Kedokteran. Hasil yang dicapai yaitu jumlah alat kesehatan


dan kedokteran yang dikalibrasi
e) Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Rumah Tangga
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu perbaikan dan
pemeliharaan alat rumah tangga RS.
11)Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit.
Program ini dilaksanakan melalui 7 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

128

a) Pengadaan
pemenuhan

alat

Kesehatan.

alat

Hasil

kedokteran

yang

dasar,

dicapai

yaitu

kedokteran

paru,

rehabilitas medik dan kedokteran bedah


b) Pengadaan Obat Obatan Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu pemenuhan obat generik, non generik, reagens
laboratorium, radiologi dan gas medis
c) Pengadaan Meubeleur Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu
pemenuhan alat meubeleur rumah sakit terpelihara dengan
baik
d) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit. Hasil
yang dicapai yaitu pemenuhan mesin cetak, almari, tempat
tidur dan alat dapur
e) Pengadaan Bahan Logistik Pasien Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu pemenuhan bahan logistik pasien
f) Pengadaan Pencetakan Administrasi dan Surat Menyurat
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan kartu
rekam medik pasien dan dokumen terkait
g) Pengembangan Sarana Prasarana PONEK, IGD dan Bank
Darah. Hasil yang dicapai yaitu pemenuhan gedung IGD /
Bank darah alat kesehatan, PONEK dan IPAL.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Permasalahan yang masih merupakan hambatan peningkatan
pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan pada Rumah
Sakit Umum Daerah Haji Makassar, adalah :
1) Kurangnya tenaga kesehatan (paramedis perawatan dan non
perawatan)

maupun

tenaga

administrasi

serta

tenaga

penunjang pelayanan Kesehatan Rumah Sakit lainnya, baik dari


kualitas maupun kuantitas.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

129

2) Minimnya sarana dan prasarana yang mendukung Rumah Sakit


Umum Daerah Haji Makassar untuk dijadikan pusat rujukan
pelayanan kesehatan, baik sarana fisik berupa gedung maupun
fasilitas lainnya.
3) Perubahan status Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar
dari klas C menjadi klas B non pendidikan menyebabkan
banyak hal yang haru dibenahi.
Solusi
Solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan permasalahan
yang dapat menghambat peningkatan pelayanan administrasi dan
pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Makassar, adalah :
1) Mengupayakan bantuan tenaga melalui kerjasama pihak ketiga
2) Perlunya

pengadaan

sarana

dan

prasarana

pelayanan

kesehatan sebagai Rumah Sakit Rujukan yang sesuai dengan


standar pelayanan minimal Rumah Sakit klas B non pendidikan
3) Mengupayakan struktur denitif agar struktur organisasi dan tata
kerja Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar dapat berjalan
dengan baik.

(7) RS Khusus Daerah


Badan

Pengelola

RS

Khusus

Daerah

menangani urusan Kesehatan di tahun 2011,


program pembangunan dan 37

Makassar

dalam

melaksanakan 10

kegiatan. Dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 37.868.868.497,- dengan total realisasi


sebanyak Rp. 34.538.427.158,- atau 91,21 %.
Adapun program yang dilaksanakan dalam mendukung RPJMD
adalah :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

130

1) Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat dengan


sasaran:

Mutu pelayanan medis yang ditandai dengan beberapa ratarata kematian seperti Gross Death Rate (GDR), Net Death
Rate (NDR), kematian pasca bedah, kematian di UGD dan
infeksi yaitu infeksi nosokomial dan infeksi pasca operasi,
dengan target sebagai berikut:
-

Rata-rata kematian < 48 jam (GDR), dengan target 13,85


% dan terealisasi sebesar 54,24 % dengan capaian
sebesar 391,62 %

Rata-rata kematian > 48 jam (NDR), dengan target 8,62


% dan terealisasi sebesar 36,04 % dengan capaian
sebesar 418,10 %
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa ratarata capaian kinerja untuk program ini yaitu meningkatnya
mutu pelayanan medis sebesar 134,95 % dimana 4
indikator diantaranya belum dapat diperoleh datanyauntuk
tahun 2011, sehingga kinerja masih sangat jauh dari yang
diharapkan. Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun
2008 dan 2009, maka terlihat adanya fluktuasi dimana
rata-rata GDR dari 34,85 % (tahun 2008) menjadi 59,94 %
(tahun 2009) kemudian turun menjadi 47,67 % (tahun
2010) dan naik lagi menjadi 54,24 % (tahun 2011). Hal ini
menunjukkan masih rendahnya mutu pelayanan medis di
RSKD karena mutu pelayanan medis ditandai dengan tidak
adanya kematian dalam pengambilan tindakan dan tidak
adanya infeksi yang ditimbulkan pasca tindakan. Adapun
nilai ideal untuk GDR adalah <45% (standard RS Umum)
sedangkan standard RS Jiwa sebesar 0 % dan NDR ideal
RSU sebesar <25% sementara untuk RS Jiwa juga sebesar
0 %. Masih tingginya rata-rata kematian di RSKD ini
karena di RSKD juga melakukan pelayanan khusus lainnya
yakni strok, dimana rata-rata penderita strok yang masuk

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

131

ke

RSKD

sudah

dalam

kondisi

yang

sangat

kecil

kemungkinannya untuk sembuh.


Bila diamati secara terpisah tentang mutu pelayanan
medis antara pelayanan jiwa dan fisik nampak bahwa ratarata GDR untuk pelayanan fisik meningkat dari 71,45 % di
tahun 2010 menjadi 90,40 % di tahun 2011 sementara
GDR untuk pelayanan jiwa tercatat menurun dari 22,96 %
di tahun 2010 menjadi 21,74 % di tahun 2011. Sedangkan
rata-rata NDR untuk pelayanan fisik meningkat dari 49,36
% di tahun 2010 menjadi 57,10 % di tahun 2011 dan ratarata NDR untuk pelayanan jiwa menurun drastis dari 44,39
% di tahun 2010 menjadi 17,11 % di tahun 2011.

Peningkatan cakupan pelayanan dari suatu RS terhadap


masyarakat

dengan

(dua)

indikator

yakni

rata-rata

kunjungan poliklinik (out patient rate) dan rata-rata pasien


rawat inap (hospitalization rate) dengan target dan realisasi
sebagai berikut :
- Rata-rata kunjungan poliklinik (out patient rate) dengan
target 45,20 dan terealisasi sebesar 100 dengan capaian
sebesar 221,24 %
- Rata-rata pasien rawat inap (hospitalization rate) dengan
target 7,29 dan terealisasi sebesar 14

dengan capaian

sebesar 192,04 %
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa ratarata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
cakupan pelayanan Rumah Sakit terhadap masyarakat
menunjukkan kinerja yang sangat baik yakni 222,19 %.
Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008, maka
terlihat adanya fluktuasi dari kedua indikator tersebut
yakni rata-rata kunjungan poliklinik (pasien rawat jalan)
meningkat dari 83 (tahun 2008) menjadi 105 (tahun 2009)
dan

meningkat

lagi

menjadi

119,86

(tahun

2010)

kemudian turun menjadi 100,43 (tahun 2011) sementara

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

132

rata-rata pasien rawat inap menurun dari 20,49 (tahun


2008) menjadi 14 (tahun 2009) dan cenderung tetap di
tahun 2010 yakni sebesar 14,65 dan turun menjadi 14,53
di tahun 2011.
Capaian

rata-rata

kunjungan

poliklinik

(rawat

jalan)

tersebut dapat menggambarkan 2 sisi yakni di satu sisi


menunjukkan bahwa status kesehatan masyarakat rendah
karena ditandai dengan banyaknya kunjungan masyarakat
ke sarana kesehatan seperti rumah sakit atau dengan kata
lain

bahwa

angka

kesakitan

(morbiditas)

suatu

masyarakat itu tinggi, namun di sisi lain menunjukkan


bahwa pemanfaatan sarana kesehatan oleh masyarakat
dikategorikan

tinggi

yang

artinya

bahwa

kesadaran

masyarakat untuk mengobati dirinya di sarana pelayanan


kesehatan

semakin

pelayanan

kesehatan

tinggi
gratis

apalagi
bagi

dengan
seluruh

adanya

penduduk

Sulawesi Selatan sehingga kendala/hambatan baik dari


segi akses jarak maupun akses biaya tidak lagi terlalu
dirasakan oleh masyarakat. Disamping itu juga, sarana
dan prasarana untuk pelayanan rawat jalan (poliklinik)
pada RSKD telah dilengkapi melalui APBD 2011.

Peningkatan kepuasan pengguna jasa layanan kesehatan


dengan 2 (dua) indikator yakni rata-rata keluhan dari
pengguna jasa layanan melalui kotak saran dan rata-rata
tingkat kepuasan pengguna jasa layanan berdasarkan
survei kepuasan. Adapun indikator kinerja, target dan
realisasi sasaran tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :
- Rata-rata keluhan dari pengguna jasa layanan melalui
kotak saran dengan target 12 dan terealisasi sebesar 0
dengan capaian sebesar 0 %

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

133

- Rata-rata

tingkat

kepuasan

pengguna

jasa

layanan

berdasarkan survei kepuasan dengan target 72,50 dan


terealisasi sebesar 50,94 dengan capaian sebesar 67,92 %
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa ratarata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
kepuasan pengguna jasa layanan di Rumah Sakit sudah
menunjukkan kinerja yang baik. Adapun survey kepuasan
pengguna jasa layanan yang dilakukan pada awal Januari
2011 menunjukkan nilai rata-rata baik untuk unsur-unsur
ketersediaan sarana dan prasarana (tangible), rasa empati
(emphaty),

memiliki

ketanggapan

(responsiveness),

handal (reliable), jaminan (assurance) baik pada rawat


jalan maupun rawat inap.
Tahun 2011, telah dilakukan survey kepuasan terhadap
106 pasien, yang terdiri dari 31 (29,24%) responden pada
rawat inap dan 75 (70,75%) responden pada rawat jalan,
dengan 44 responden laki-laki (41,5%) dan 62 responden
perempuan (58,5%),
Capaian Program ini dilaksanakan berdasarkan 2 (dua)
kegiatan :
a) Peningkatan Kesehatan Masyarakat. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya pelayanan kesehatan jiwa dan fisik
sebanyak 277.456 hari.
b) Pemeliharaan

dan

Pemulihan

kesehatan,

melalui

kegiatan :
-

Kegiatan Droping Pasien. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksananya droping pasien dalam kota sebanyak
20 kali dan luar kota sebanyak 30 kali.

Kegiatan Home Visite. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksananya kunjungan petugas kepada keluarga
pasien sebanyak 64 pasien

Kegiatan Rekreasi Pasien. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksananya rekreasi pasien sebanyak 260 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

134

2) Program Peningkatan Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat


dengan sasaran peningkatan kemandirian untuk hidup bersih
dan sehat serta kemitraan/kerjasama lintas sektor. Adapun
indikator kinerja, target dan realisasi sasaran tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
- Persentase institusi/unit kerja yang ber PHBS di RS, dengan
target 72,50 dan terealisasi sebesar 34,39 dengan capaian
sebesar 45,85 %
- Jumlah

Perjanjian

Kerja

Sama,

dengan

target

dan

terealisasi sebesar 2 kegiatan perjanjian dengan capaian


sebesar 100 %
Kegiatan yang dilaksanakan adalah 1 kegiatan :
a) Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat. Hasil yang
dicapai

yaitu

pengguna

jasa

layanan

kesehatan

masyarakat.
3) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan sasaran
peningkatan kualitas data dan informasi dalam mendukung
pengambilan keputusan yang berbasis data dengan indikator
persentase bidang/bagian yang memiliki profil bidang/bagian di
RSKD, dengan target dan realisasi sasaran sebagai berikut :
- Persentase bidang/bagian yang memiliki profil, dengan
target 100 dan terealisasi sebesar 50, dengan capaian
sebesar 50 %.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata
capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
kualitas data dan informasi dalam mendukung pengambilan
keputusan yang berbasis data di RSKD sudah mengalami
peningkatan, karena sebagian besar bidang/bagian mampu
mencatat,

mengumpulkan,

mengolah

dan

menganalisis

datanya masing-masing.
Adapun kegiatan yang mendukung capaian indikator ini
adalah

kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

audit

medik,

audit

keperawatan

135

dan

kegiatan penyusunan standarisasi obat serta bimbingan


teknis rekam medik.
Program ini didukung dengan 2 (dua) kegiatan :
a)

Evaluasi dan Pengembangan Standar Yankes (Sistem


Informasi Kesehatan), dengan kegiatan :
-

Audit Medik. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya


pertemuan tim audit medik, dengan 100 status

Audit

Keperawatan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terlaksananya pertemuan audit keperawatan, dengan


100 status
-

Bimbingan Teknik Rekam Medik. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya bimtek, sebanyak 32 orang.

b) Penyusunan

Standarisasi

Obat.

Hasil

yang

dicapai

yaitu tersusunnya standarisasi obat, sebanyak 2 kali.


4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan
sasaran peningkatan petugas kesehatan yang sudah mengikuti
pendidikan dan pelatihan (Diklat) sesuai bidang tugasnya di
RSKD, target dan realisasinya sebagai berikut :
-

Persentase petugas kesehatan yang sudah mengikuti diklat,


dengan target 60 dan terealisasi sebesar 26,84 dengan
capaian sebesar 44,73 %.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata
capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
petugas kesehatan yang sudah mengikuti diklat sesuai
bidang tugasnya di RSKD sudah menunjukkan kinerja baik,
bila dibandingkan dengan capaian tahun 2008 yang tercatat
sebesar 13,16 %, tahun 2009 capaiannya menjadi 12,28 %,
di tahun 2010 meningkat menjadi 25,58 % dan menjadi
26,84 % di tahun 2011. Meskipun belum dilakukan kajian
kebutuhan pendidikan maupun pelatihan (Training Need
Assessment/TNA)

namun

replacement

petugas

telah

disesuaikan dengan latar belakang pendidikan/keilmuan


masing-masing. Oleh karena itu, diharapkan sudah dapat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

136

dilakukan

identifikasi/kajian

kebutuhan

pendidikan

dan

pelatihan tersebut dalam waktu dekat ini. Adapun kegiatan


yang mendukung capaian indikator ini adalah kegiatan
pengembangan

pengetahuan

SDM

dalam

bentuk

seminar/simposium, workshop, magang, konas, studi kerja


yang dilakukan baik di tingkat provinsi maupun di luar
provinsi yang diikuti oleh 47 orang beserta kegiatan lainnya
yang mendukung peningkatan pengetahuan petugas selama
tahun 2010, demikian juga halnya di tahun 2011, dimana
tercatat 40 orang yang mengikuti peningkatan pengetahuan
melalui

pengembangan

SDM,

52

orang

melalui

workshop/pelatihan manajemen keperawatan dan 32 orang


peningkatan rekam medik.
Program ini didukung dengan 2 kegiatan :
a) Pengembangan Pengetahuan SDM. Hasil yang dicapai
yaitu

terlaksananya

penilaian

angka

kredit,

tersosialisasinya aturan perundang-undangan sebanyak


130 orang
b) Pelatihan Manajemen Rumah Sakit. Hasil yang dicapai
yaitu

terlaksananya

workshop

pengembangan

manajemen kinerja perawatan, sebanyak 52 orang


5) Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

Kinerja

dan Keuangan
Program ini didukung dengan 2 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja. Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya dokumen
perencanaan dan laporan evaluasi kinerja, sebanyak 6
dokumen.
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
tersusunnya laporan keuangan RSKD, sebanyak 12 bulan.
6) Program Pengadaan Peningkatan Sarana dan Prasarana RS
Program ini didukung dengan 8 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

137

a) Pengadaan Alat Kesehatan dan Kedokteran RS. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya alat kesehatan dan kedokteran
RSKD, sebanyak 19 item.
b) Pengadaan

Obat-obatan

RS.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya obat-obatan, selama 1 (satu) tahun.


c) Pengadaan Makanan dan Minuman Pasien. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya bahan makanan dan minuman
pasien, sebanyak 1.146.018.
d) Pengadaan Perlengkapan RS. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya perlengkapan RSKD, sebanyak 5 jenis.
e) Pengadaan logistik RS. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
logistik RS, sebanyak 22 jenis.
f) Pembangunan Ruang Gawat Darurat Jiwa. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya gedung UGD jiwa, sebanyak 1 paket
g) Pembangunan Ruang Gawat Darurat Jiwa DPAL 2010 DI
2011. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya gedung UGD
jiwa, sebanyak 1 paket.
h) Pengadaan Tempat Tidur DPAL 2010 di 2011. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya tempat tidur kelas III, sebanyak
102 unit.
7) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS
Program ini didukung dengan 4 kegiatan :
a) Pemeliharaan

Rutin

RS.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terpeliharanya sarana dan prasarana RSKD, sebanyak 4


jenis.
b) Pemeliharaan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL). Hasil
yang dicapai yaitu terpeliharanya instalasi air limbah/kotor,
sebanyak 1 paket.
c) Pemeliharaan Alat-Alat Kesehatan dan Kedokteran. Hasil
yang dicapai yaitu terpeliharanya alkes dan alat kedokteran,
sebanyak 116 jenis.
d) Pemeliharaan Perlengkapan Ruangan RS. Hasil yang dicapai
yaitu terpeliharanya perlengkapan RSKD, sebanyak 1 paket.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

138

8) Program Peningkatan Disiplin Aparatur


Program ini didukung dengan kegiatan pengadaan pakaian
dinas beserta perlengkapannya. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya pakaian dinas pegawai, sebanyak 462 pasang.
9) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini didukung dengan 6 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Listrik dan Air.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya jasa telepon, air, listrik,
surat kabar, faximile selama 1 tahun.
b) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya jasa administrasi keuangan, selama 12
bulan.
c) Penyediaan Jasa kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya jasa kebersihan kantor, selama 1 tahun.
d) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya alat tulis kantor, sebanyak 33 jenis.
e) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya barang cetakan dan penggandaan,
sebanyak 175 jenis.
f) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam/Luar Daerah.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya rapat koordinasi dan
konsultasi dalam/luar daerah, selama 1 tahun.
10)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini didukung dengan 5 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

terpeliharanya

kendaraan

operasional, sebanyak 14 unit.


b) Peningkatan Sarana dan Prasarana SKPD RSKD. Hasil yang
dicapai yaitu terpelihara dan tersedianya sarana dan
prasarana serta gedung yang layak, sebanyak 5 paket.
c) Pemeliharaan Rutin Berkala Alat Kantor/Rumah Tangga.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya alat kantor/rumah
tangga, sebanyak 5 jenis.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

139

d) Pemeliharaan Program SIPKD. Hasil yang dicapai yaitu


terpeliharanya program SIPKD, sebanyak 1 paket.
e) Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor. Hasil yang
dicapai

yaitu

tersedianya

peralatan dan perlengkapan

kantor/meubeler, sebanyak 8 jenis.


Permasalahan dan Solusi
Pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2011 telah
dilaksanakan

seoptimal

mungkin,

namun

tentunya

masih

ditemukan tantangan/hambatan dan peluang untuk memperbaiki


atau meningkatkan kualitas pelayanan di RSKD pada tahun-tahun
yang akan datang.
Dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, maka pada
tahun 2011 terjadi peningkatan realisasi baik secara keuangan
maupun fisik. Namun secara detailteknis masih terdapat beberapa
kelemahan

khususnya

penganggaran

(alur

dalam

kas),

mengikuti

sehingga

masih

alur

rencana

nampak

realisasi

kegiatan yang menumpuk di akhir tahun (menjelang akhir triwulan


IV).
Mengamati hal tersebut maka beberapa permasalahan yang
terjadi, yaitu :
Permasalahan
a. Masih rendahnya kulitas jasa layanan kesehatan jiwa, strok, dan
napza antara lain disebabkan karena :
- terbatasnya jumlah dan jenis tenaga teknis kesehatan yang
kapabel dalam memenuhi pelayanan kesehatan jiwa, strok
dan napza
- Terbatasnya sarana dan prasarana seperti gedung perawatan
dalam memenuhi standarisasi tenaga kesehatan dengan
jumlah tempat tidur yang tersedia.
b. Belum

optimalnya

(Standard

penggunaan

Operational

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

prosedur

Procedure/SOP)

kerja

standar

sehingga

140

masih

ditemukan keluhan karena ketidak puasan dalam menggunakan


jasa layanan.
c. Kurangnya kemitraan/kerjasama lintas sektor terkait khususnya
dalam menurunkan angka kesakitan penderita jiwa.
Solusi
a. Diperlukan penambahan jumlah tenaga (perawat, medis dan
non

medis)

baik

melalui

pengangkatan

CPNS

maupun

outsourching serta penambahan atau peningkatan fasilitas


perawatan dan prasarana lainnya untuk memenuhi standarisasi
pelayanan.
b. Menyusun kembali dan menerapkan prosedur kerja standar
(SOP) pelayanan dalam menurunkan keluhan pengguna jasa
layanan RS antara lain dengan memanfaatkan Sistem Informasi
Rumah Sakit (SIRS)
c. Diperlukan koordinasi dan kerjasama yang optimal dengan lintas
sektor terkait dalam menangani kasus mantan penderita jiwa
yang

ditolak

oleh

keluarganya/tidak

pernah

dikunjungi

keluarganya maupun penderita jiwa yang meninggal dan tidak


memiliki keluarga.
(8) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak

Pertiwi

dalam menangani Urusan Kesehatan pada tahun 2011 telah


melaksanakan 10 program pembangunan dan 22

kegiatan.

Dengan alokasi anggaran sebesar Rp.9.777.948.500,- yang


terealisasi sebesar Rp. 9.707.330.111,70,- atau 99,28 %.
Capaian keberhasilan yang diraih

RSKD Ibu dan Anak

Pertiwi, yaitu :
-

Piagam Penghargaan sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi


Terbaik tingkat Provinsi oleh Menteri Negara Pembnerdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.

Menjadi Lembaga Teknis Daerah (LTD) sesuai PERDA No.6


Tahun 2011.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

141

Pencapaian Target PAD 106,12 %

Penyerapan Belanja APBD sebesar 99,04 %


Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan

oleh RSKD ibu dan Anak Pertiwi pada tahun 2011, adalah sebagi
berikut :
1) Program Promosi dan Pemberdayaan
Program ini menitik beratkan pada sasaran peningkatan
kepuasan

pengguna

jasa

layanan

kesehatan

dengan

indikator yakni rata-rata keluhan dari pengguna jasa layanan


melalui kotak saran dan rata-rata tingkat kepuasan pengguna
jasa layanan berdasarkan survey kepuasan. Adapun indikator
kinerja,

target

dan

realisasi

sasaran

tersebut

dapat

digambarkan :
- Rata-rata keluhan dari pengguna jasa layanan melalui kotak
saran, dengan target 12 dan terealisasi sebesar 9, dengan
capaian sebesar 75,0%
- Rata-rata

tingkat

berdasarkan

survei

kepuasan
kepuasan,

pengguna
dengan

jasa
target

layanan
80

dan

terealisasi sebesar 81,35 dengan capaian sebesar 101,6%


Program ini dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan yaitu :
a) Pengembangan Media Promosi & Informasi Sadar Hidup
Sehat. Hasil yang didicapai, terlaksananya promosi dan
informasi

melalui

brosur

brosur

pelayanan

kepada

masyarakat.
Berdasarkan data capaian tersebut, nampak bahwa ratarata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
kepuasan pengguna jasa layanan di Rumah Sakit sudah
menunjukkan kinerja baik. Dimana keluhan dari pengguna
jasa layanan disampaikan melalui kotak saran hanya 9 kali,
sementara

survey

kepuasan

pengguna

jasa

layanan

dilakukan 2 kali yaitu semester 1 dan semester 2 dengan


hasil rata-rata 81,35 %. Diharapkan kepuasan pengguna

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

142

jasa layanan kesehatan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi dapat


dipertahankan dan ditingkatkan lagi.
2) Program Standarisasi Pelayanan kesehatan
Program ini menitik beratkan pada sasaran peningkatan
kualitas pengelolaan dan layanan rumah sakit dengan 2
indikator yaitu tersusunnya dokumen BLUD dan standar
prosedur kerja (SOP) rumah sakit. Adapun indikator kinerja,
target dan realisasi sasaran tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
-

Tersusunnya

Dokumen

BLUD,

dengan

target

dokumen dan terealisasi dengan 4 dokumen, dengan


capaian 100 %
-

Tersusunnya Prosedur Kerja Standar (SOP), dengan


target 3 buku 271 SOP dan terealisasi sebesar 3 buku,
dengan capaian sebesar 100 %

Program ini dilaksanakan dengan 1 kegiatan :


a) Pelaksanaan Registrasi, Akreditasi dan Sertifikasi RS.
Melalui program ini hasil yang dicapai yaitu terwujudnya
BLUD RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa ratarata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni tersusunnya
dokumen BLUD RSKD Ibu dan Anak Pertiwi dan tersusunnya
prosedur kerja Standar yang sudah menunjukkan kinerja
sangat baik.
Adapun kegiatan yang mendukung capaian indikator ini
adalah kegiatan pelaksanaan registrasi, akreditasi, dan
sertifikasi rumah sakit. Diharapkan tahun yang akan datang
RSKD Ibu dan Anal Pertiwi pengelolaan keuangannya
dikekola secara BLUD.
3) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit,
menitikberatkan pada sasaran peningkatan cakupan pelayanan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

143

rumah sakit terhadap masyarakat dengan 2 indikator yakni


rata-rata kunjungan pasien rawat jalan dan rata-rata pasien
rawat inap (hospitalization rate) per tahun. Adapun indikator
kinerja,

target

dan

realisasi

sasaran

tersebut

dapat

digambarkan sebagai berikut :


-

Rata-rata kunjungan pasien rawat jalan, dengan target 900


dan terealisasi sebesar 935,42 dengan capaian sebesar
103,93%

Rata-rata pasien rawat inap (hospitalization rate), dengan


target 300 dan terealisasi sebesar 316,58 dengan capaian
sebesar 105,52 %.
Program ini dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu dimanfaatkannya sarana dan prasarana
rumah sakit.
b) Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Alkes

dan

Kedokteran

Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya


alat-alat kesehatan rumah sakit.
c) Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Mobil

Operasional

dan

Ambulance. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya


kendaraan dinas dan operasional rumah sakit.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa ratarata

capaian

kinerja

untuk

sasaran

ini

yakni

meningkatnya cakupan pelayanan rumah sakit terhadap


masyarakat menunjukkan kinerja yang sangat baik yakni
104,72%. Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun
2008,

maka

terlihat

adanya

peningkatan

terhadap

indikator rata-rata pasien rawat inap tetapi terjadi


fluktuasi pada indikator rata-rata pasien rawat jalan yaitu
rata-rata kunjungan pasien rawat jalan meningkat dari
944,33 pada tahun 2008 menjadi 1014,00 pada tahun
2009 dan meningkat lagi menjadi 1074,25 pada tahun
2010, tetapi pada tahun 2011 menurun menjadi 935,42.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

144

Sementara rata-rata pasien rawat inap meningkat terus


setiap tahunnya dari 238,16 pada tahun 2008menjadi
272,33 pada tahun 2009, dan meningkat lagi pada tahun
2010 menjadi 291,66 begitu juga pada tahun 2011
meningkat menjadi 316,58.
Capaian rata-rata kunjungan rawat jalan dan rawat inap
tersebut

dapat

menggambarkan

bahwa

tingginya

kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan secara dini


kesehatannya di fasilitas sarana pelayanan kesehatan
dan menggunakan fasilitas sarana pelayanan kesehatan
tersebut atau rumah sakit sebagai tempat pertolongan
persalinan.

Walaupun

terjadi

penurunan

kunjungan

pasien rawat jalan pada tahun ini yang disebabkan


adanya kebijakan pemerintah pusat tentang pelayanan
ibu

hamil

dan

persalinan

atau

JAMPERSAL

secara

berjenjang dimulai dari sarana pelayanan kesehatan


PUSKESMAS.

Di

sisi

pemanfaatan

sarana

lain

menunjukkan

kesehatan

oleh

bahwa

masyarakat

dikategorikan tinggi yang artinya bahwa kesadaran


masyarakat

untuk

melakukan

pengobatan

dan

persalinan di sarana pelayanan kesehatan semakin tinggi


apalagi dengan adanya pelayanan kesehatan gratis bagi
seluruh

penduduk

sulawesi

selatan

sehingga

kendala/hambatan baik dari segi akses jarak maupun


akses biaya tidak lagi terlalu dirasakan oleh masyarakat.

4) Program Upaya Kesehatan Masyarakat


Program Upaya Kesehatan Masyarakat ini, menitik beratkan
pada sasaran bagaimana mutu pelayanan medis yang ditandai
dengan beberapa rata-rata kematian seperti Gross Death Rate
(GDR), Net Death Rate (NDR), kematian pasca bedah, kematian
di UGD dan infeksi yaitu infeksi nosokomial dan infeksi pasca

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

145

operasi. Adapun indikator kinerja, target dan realisasi sasaran


tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
-

Rata-rata kematian <48 jam (GDR), dengan target 20 dan


terealisasi

sebesar

10,48,

dengan

capaian

sebesar

52,4.
-

Rata-rata kematian >48 jam (NDR), dengan target 10 dan


terealisasi sebesar 5,24 dengan capaian sebesar 52,4.

Rata-rata kematian pasca bedah, dengan target 0 dan


terealisasi sebesar 1 dengan capaian sebesar 0,09.

Rata-rata kematian di UGD/Klinik Darurat, dengan target 0


dan terealisasi sebesar 0 dengan capaian sebesar 100%

Rata-rata infeksi pasca operasi (POR), dengan target 0 dan


terealisasi sebesar 0 dengan capaian 100%
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
1) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Hasil yang dicapai
yaitu terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan ibu
dan anak.
Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa ratarata capaian kinerja sasaran ini yakni menkingkatnya mutu
pelayanan medis sebesar 60,96% sudah menunjukkan
kinerja yang baik, walaupun masih ada 1 indikator dengan
capaian 0% dimana indikator rata-rata kematian pasca
bedah ditargetkan pada tahun 2011 tidak ada kematian
pasca operasi tetapi realisasinya ada 1 orang sedangkan
pada tahun 2010 tidak ada kematian pasca opersi. Bila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2010, maka
terlihat adanya peningkatan, dimana pada tahun 2010
rata-rata GDR 5,14 0/00 menjadi 10,48 0/00 pada tahun
2011. Begitu juga pada tahun 2010 rata-rata NDR 2,12
0/00

menjadi

5,24

0/00

pada

tahun

2011.

Hal

ini

menunjukkan masih perlunya peningkatan mutu pelayanan


medis di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi, karena mutu
pelayanan medis ditandai dengan tidak adanya kematian

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

146

dalam pengambilan tindakan dan tidak adanya infeksi yang


ditimbulkan pasca tindakan. Adapun nilai ideal untuk GDR
adalah <45 (Standar RS Umum) dan NDR ideal RS
Umum sebesar <25. Sehingga nilai capaian GDR dan
NDR di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih sesuai dengan
standar ideal rumah sakit.
5) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit,
menitikberatkan

pada

sasaran

peningkatan

sarana

dan

prasarana rumah sakit. Adapun indikator kinerja, target dan


frealisasi

sasaran

tersebuit

dapata

digambarkan

sebagai

berikut :
- Terwujudnya RSIA Pertiwi menjadi LTD, dengan target LTD
dan terealisasi sebesar 100% dengan capaian 100%
- Jumlah Perjanjian Kerjasama, dengan target 2 dan terealisasi
sebesar 1 dengan capaian sebesar 50 %
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit. Hasil yang
dicapai yaitu dimanfaatkannya alat-alat kesehatan rumah
sakit.
b) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga Rumah Sakit. Hasil
yang dicapai yaitu dimanfaatkannya perlengkapan rumah
tangga rumah sakit.
c) Pengadaan

Bahan

Logistik.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terpenuhinya makan dan minum pasien rumah sakit.


d) Pengadaan Pencetakan Administrasi dan Surat Menyurat
Rumah Sakit. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya
bahan percetakan administrasi dan surat menyurat rumah
sakit.
e) Pengadaan obat-obatan dan Laboratorium Rumah Sakit.
Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya obat-obatan,
bahan kimia radiologi dan bahan laboratorium rumah sakit.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

147

Berdasarkan hasil capaian tersebut nampak bahwa ratarata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni terwujudnya
RSIA Pertiwi menjadi Lembaga Teknis Daerah (LTD) dan
terjalinnya
dengan

kemitraan/kerjasama

RSKD

Ibu

dan

Anak

lintas
Pertiwi

menunjukkan peningkatan kinerja

sektor

terkait

dimana

sudah

dengan rata-rata

capaian sebesar 75,0%. Sementara untuk kemitraan atau


perjanjian kerja sama yang ada selama tahun 2011 adalah
perjanjian kerja sama pelayanan peserta ASKES antara PT.
Askes dengan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi
Selatan.
6) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, menitikberatkan
pada sasaran peningkatan aktifitas perkantoran di RSKD Ibu
dan Anak Pertiwi. Adapun indikator kinerja, target dan realisasi
sasaran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
-

Pendapatan Asli Daerah (PAD) RS, dengan target 100% dan


terealisasi sebesar 100% dengan capaian 106,12%

Penyerapan Belanja RS, dengan target 100% dan terealisasi


sebesar 100% dengan capaian sebesar 99,04%

Pemenuhan kebutuhan Administrasi Perkantoran, dengan


target 100% dan terealisasi sebesar 100% dengan capaian
sebesar 100 %.

Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan :


a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai yaitu termanfaatkannya jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik.
b) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terpeliharanya kebersihan gedung rumah sakit.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

148

c) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu


dimanfaatkannya alat tulis kantor.
d) Penyediaan

Bahan

Bacaan

dan

Peraturan

Perundang-

undangan. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya bahan


bacaan dan peraturan perundang-undangan oleh pegawai
rumah sakit.
e) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman tamu dan
rapat.
f) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu terkoordinasi dan dikonsultasikannya
kegiatan Rumah Sakit.
Berdasarkan hasil capaian tersebut nampak bahwa rata-rata
capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
aktifitas perkantoran di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi sudah
menunjukkan peningkatan kinerja dengan rata-rata capaian
101,72%.
Adapun kegiatan yang mendukung adalah pendapatan asli
daerah direncanakan sebesar Rp.7.500.000.000,- dengan
capaian

Rp.7.959.413.460,-

atau

106,12%,

penyerapan

belanja APBD direncanakan sebesar Rp.16.059.889.260,dengan realisasi Rp.15.905.045.135,- atau 99,04% dan
pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran dengan
realisasi 100%.
7) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor/Meubeler.
Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya peralatan dan
perlengkapan kantor/meubeler.
8) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya.
yang dicapai, digunakannya pakaian dinas pegawai.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

149

Hasil

9) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


Program

Peningkatan

Kapasitas

Sumber

Daya

Aparatur,

menitikberatkan pada sasaran peningkatan petugas kesehatan


yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) sesuai
bidang tugasnya di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi. Adapun
indikator kinerja, target dan realisasi sasaran tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
- Persentase petugas rumah sakit yang sudah mengikuti
diklat, dengan target 26,1% dan terealisasi sebesar 26,5%
dengan capaian sebesar 101,5%
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a)

Pendidikan

dan

Pelatihan.

Hasil

yang

dicapai,

termanfaatkannya pegawai rumah sakit yang profesional.


Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa ratarata capaian kinerja untuk sasaran ini yakni meningkatnya
petugas rumah sakit yang sudah mengikuti diklat sesuai
bidang

tugasnya

di

RSKD

ibu

dan

anak

Pertiwi

menunjukkan kinerja baik dengan realisasi 26,5% atau


capaian 101,5%. Diharapkan ke depan dapat dilakukan
identifikasi/kajian kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
Adapun kegiatan yang mendukung capaian indikator ini
adalah kegiatan pengembangan pengetahuan SDM dalam
bentuk pelatihan, seminar/simposium, workshop, dan studi
kerja yang dilakukan baik di tingkat provinsi maupun di
luar provinsi yang diikuti oleh 35 oramg selama tahun
2011.
10)

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan


Capaian Kinerja dan Keuangan
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Penyusunan RKA dan DPA SKPD. Hasil yang dicapai yaitu
dimanfaatkannya dokumen rencana kegiatan dan anggaran
rumah sakit.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

150

b) Penyusunan Pelaporan Keuangan dan Realisasi Kinerja


SKPD. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya dokumen
pelaporan keuangan rumah sakit.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Dalam pengelolaan dan pelaksanaan program dan kegiatan RSKD
Ibu dan Anak Pertiwi yang sangat dirasakan adalah :
-

Belum tersedianya ruang perawatan anak

Masih kurangnya ruang perawatn ibu (nifas)

Masih kurangnya peralatan kesehatan rumah sakit

Belum tersedianya Bank Darah rumah sakit

Masih kurangnya tenaga teknis dan pengelola administrasi


khususnya pengelolaan program dan kegiatan yang dimulai
dengan proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi sehingga terjadi tugas rangkap pada beberapa tenaga
tertentu.

Solusi
Mengupayakan peningkatan anggaran APBD dan APBN untuk
pembangunan ruang perawatan anak, ruang perawatan ibu (nifas),
pengadaan peralatan kesehatan rumah sakit dan Bank Darah
rumah sakit serta peningkatan tenaga teknis dan pengelola
administrasi rumah sakit secara keseluruhan melalui pengusulan
kebutuhan tenaga setiap tahun Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan.
(9) Balai Kesehatan Kulit Kelamin dan Kosmetika (BK4)
Balai

Kesehatan

Kulit,

Kelamin

dan

Kosmetika

dalam

menangani Urusan Kesehatan di tahun 2011 telah melaksanakan


10 program pembangunan dan 29 kegiatan. Alokasi anggaran
pada Balai Kesehatan Kulit, Kelamin dan Kosmetika (BK4) untuk

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

151

tahun 2011 sebesar Rp. 3.264.269.000,- dengan realisasi yang


dapat dicapai adalah Rp. 3.024.520.047,- atau 92,66 %.
Capaian keberhasilan Balai Kesehatan Kulit Kelamin dan
Kosmetika selama tahun 2011 yaitu :
-

Bertambahnya jenis pelayanan kesehatan yang ada di Balai


Kesehatan Kulit dan Kelamin yaitu Pelayanan Kosmetika Medik

Keberadaan Balai Kesehatan Kulit Kelamin dan Kosmetika


sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas

Meningkatnya sarana pendukung pelayanan seperti alat-alat


kosmetika medik yang sudah cukup canggih
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan

oleh balai kesehatan ini pada tahun 2011 yang mendukung urusan
kesehatan adalah sebagi berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 9 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksanaya jumlah surat terkirim selama 1 tahun.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi , Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya penyediaan jasa
untuk belanja telepon, air dan listrik selama 1 tahun.
c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya jasa pengelolaan administrasi keuangan
selama 1 tahun.
d) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terciptanya kebersihan kantor BK4 selama 1 tahun.
e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya alat tulis kantor BK4 selama 1 tahun.
f) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya barang cetakan dan penggandaan
untuk keperluan BK4 sebanyak 2 jenis.
g) Penyediaan

Komponen

Instalasi

Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

152

komponen instalasi listrik/penerangan di BK4 selama 1


tahun.
h) Penyediaan Makanan dan Minuman.Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya makanan dan minuman rapat karyawan dan
tamu di BK4 selama 1 tahun.
i) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksanannya perjalanan dinas dalam
dan luar daerah pada 24 kab/kota.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan :
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya kendaran dinas operasional sebanyak 1
unit.
b) Pengadaan Sarana Perkantoran. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya perlengkapan kantor sebanyak 27 unit.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor. Hasil yang
dicapai

yaitu

terpeliharanya

gedung

kantor,

perbaikan/pengecatan gedung kantor sebanyak 1 paket.


d) Pemeliharaan Rutin/Berkala kendaraan dinas /operasional.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

terpeliharanya

kendaraan

dinas/operasional sebanyak 5 unit.


e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor. Hasil
yang dicapai yaitu terpeliharanya peralatan gedung kantor
sebanyak 4 jenis.
f) Pemeliharaan Program SIPKD dan SIMGAJI. Hasil yang
dicapai yaitu terpeliharanya Program SIPKD dan SIMGAJI
sebanyak 2 program.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya pakaian dinas harian bagi
PNS BK4 sebanyak 38 pasang.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

153

Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :


a) Pendidikan dan Pelatihan Teknis. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya tenaga terlatih dan profesional sebanyak 10
pegawai.
5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya laporan
capaian kinerja BK4 sebanyak 4 dokumen.
b) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Hasil yang
dicapai yaitu tersusunnya laporan keuangan semesteran di
BK4 sebanyak 2 dokumen.
c) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang
dicapai yaitu tersusunnya pelaporan keuangan akhir tahun
BK4 sebanyak 1 dokumen.
d) Penyusunan RKA dan DPA SKPD. Hasil yang dicapai yaitu
adanya penyusunan RKA dan DPA di BK4 (2011) sebanyak 2
dokumen.
e) Penyusunan LPJ Hasil Pemeriksaan. Hasil yang dicapai yaitu
tersusunnya LPJ hasil pemeriksaan sebanyak 2 dokumen.
6) Program Pengadaan Obat, Peralatan dan Perbekalan Kesehatan
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya pengadaan obat, kosmet
7) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Kulit, Kelamin dan

Kosmetika Medik. Hasil yang dicapai yaitu terlayaninya


pengunjung BK4 selama 1 tahun.
8) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

154

a) Sosialisasi, Deteksi Dini dan Intervensi Penyakit Kulit dan


Kelamin. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya sosialisasi,
deteksi dini dan intervensi penyakit-penyakit kulit dan
kelamin di 5 kab/kota.
b) Pemasaran dan Informasi melalui Bulletin. Media Massa dan
Spanduk. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya bulletin dan
spanduk

untuk

bahan

informasi

BK4

sebanyak

1.000

eksemplar.
c) Peningkatan
Kepuasan

Kesehatan
Masyarakat.

terlaksananya

survei

Masyarakat
Hasil

kepuasan

yang

melalui

Survei

dicapai

masyarakat

yaitu

terhadap

pelayanan kesehatan di BK4 sebanyak 1 dokumen.


9) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Peningkatan Surveilens Epidemologi dan Penanggulangan
Wabah. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya surveilens
epidemologi penyakit kulit dan kelamin BK4 sebanyak 1
dokumen.
10)Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pelayanan Kesehatan Gratis di BP.Ex.Kusta Jongaya. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya pelayanan kesehatan
gratis di BP.Ex.Kusta Jongaya selama 1 tahun.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

155

1. Kondisi prasarana/gedung kantor sebagian masih ada yang


memprihatinkan (ruang laboratorium, gudang obat dan ruang
kepegawaian.
2. Mind Set dari masyarakat terhadap kantor Balai Ksehatan Kulit
Kelamin dan Kosmetika, masih ada masyarakat menganggap
bahwa kantor tersebut adalah Rumah Sakit Khusus Penyakit
Kusta sehingga banyak yang enggan datang berobat.
3. Ruang tunggu pasien tidak kondusif dan sangat terbatas
sementara jumlah pasien sudah semakin banyak.
4. Khusus pasien kosmetik medic pada umumnya berasal dari
kalangan menengah ke atas bahkan sudah ada beberapa
anggota

dewan

dan

pejabat

negara

yang

rutin

datang

melakukan perawatan sementara fasilitas penunjang tidak


memadai sehingga kadang pasien tidak merasa nyaman.
5. Terbatasnya tempat parkir untuk kendaraan roda empat.
Solusi
1. Tidak lagi melakukan rehabilitasi gedung tiap tahun tapi lebih
efisien dan efektif apabila membangun gedung baru, dan oleh
karena lokasinya sangat sempit maka gedungnya diupayakan
dibangun berlantai sehingga permasalahan tempat parkir juga
sudah dapat diatasi.
2. Mind Set masyarakat juga dapat berubah dengan berubahnya
bentuk bangunan.
3. Oleh karena keterbatasan kemampuan pemerintah daerah
dalam hal pendanaan (membangun gedung baru), maka yang
dapat dilakukan adalah membangun dan merenovasi secara
bertahap.
4. Promosi dan sosialisasi tentang keberadaan balai serta jenisjenis pelayanan yang dapat diperoleh ditingkatkan.
(10) RS Umum Sayang Rakyat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

156

Rumah Sakit Umum Sayang Rakyat dalam menangani


Urusan Kesehatan di tahun 2011 telah melaksanakan 9 program
pembangunan dan 22 kegiatan. Alokasi anggaran pada Rumah
Sakit Umum Sayang Rakyat untuk tahun 2011 sebesar

Rp.

17.000.000.000,-

Rp.

dengan

realisasi

anggaran

sebesar

16.624.145.166,34,-. atau 97,79 %


Dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, melalui
pengembangan sarana dan prasarana dari rumah sakit dengan
pembangunan rumah sakit khususkelas III di Sulawesi Selatan
(Rumah Sakit Sayang Rakyat) dengan nilai Rp. 38,9 milyar terdiri
dari fisik 9 milyar dan alat kesehatan Rp. 29,9 milyar yang
dimaksudkan untuk orang miskin, maka terdapat sarana dan
prasarana kamar sebanyak 10 ruang perawatan (A s/d J).
Keberhasilan yang dicapai oleh RS Umum Sayang Rakyat
Tahun Anggaran 2011 yakni sarana dan prasarana dibangun
sesuai dengan standar rumah sakit meliputi : Incenerator, IPAL,
Genzet, SIM rumah sakit (SIMRS).
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan
oleh Rumah Sakit Umum Sayang Rakyat pada tahun 2011, adalah
sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya kebutuhan perlengkapan surat menyurat.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Listrik dan Air.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

terpenuhinya

kebutuhan

komunikasi, air dan listrik.


c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya administrasi pengelolaan keuangan.
d) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya barang dan bahan pembersih kantor RSU
Sayang Rakyat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

157

e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu


terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor rumah sakit.
f) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya barang cetak dan penggandaan.
g) Penyediaan

Komponen

Instalasi

Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya


komponen instalasi listrik/penerangan bangunan rumah
sakit.
h) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya sarana dan prasarana rumah
sakit.
i) Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien dan Pegawai.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya makanan dan minuman
tamu, rapat, dan makan minum pasien.
j) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu terwujudnya rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas /Operasional.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

berfungsinya

kendaraan

dinas/operasional secara maksimal.


3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai yaitu terpenuhinya pegawai rumah sakit yang
berseragam dinas.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya jumlah tenaga terlatih dan meningkatnya
mutu pelayanan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

158

5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu terselesaikannya
laporan capaian kinerja dan realisasi keuangan tepat waktu.
6) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya penetapan kelas dan
akreditasi rumah sakit.
7) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat - Alat Kesehatan Rumah
Sakit. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya perbaikan alatalat kesehatan rumah sakit.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Rumah Sakit.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya perlengkapan rumah
sakit.
c) Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Mobil

Operasional

dan

Ambulance/Jenazah. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya


pelayanan secara maksimal dengan pemanfaatan mobil
ambulance dan bus secara maksimal.
8) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya

kinerja

dokter

dan

paramedis

dalam

memberikan pelayanan.
9) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

159

a) Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya obat-obatan, bahan kimia laboratorium
dan bahan habis pakai rumah sakit.
b) Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga

Rumah Sakit.

Hasil yang dicapai yaitu tersedianya perlengkapan rumah


tangga rumah sakit yang berdampak pada kepuasan pasien.
c) Pengadaan Peralatan Medis dan Pengadaan Operasional
Rumah

Sakit.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terpenuhinya

kebutuhan peralatan medis dan operasional rumah sakit.


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Akses jalan menuju rumah sakit masih sulit dijangkau
2. Belum ada transportasi umum untuk trayek rumah sakit ke
terminal Daya Pannampu
3. Belum ada marka jalan sebagai penunjuk keberadaan rumah
sakit
Solusi
1. Membuat jalan penghubung langsung dari arah Baddokaterowongan-rumah sakit begitupun sebaliknya.
2. Ada transport umum yang memudahkan masyarakat langsung
menuju rumah sakit
3. Dibuatkan marka jalan untuk mengetahui keberadaan rumah
sakit.
(11) Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat adalah salah satu Unit
Pelaksana

Teknis

Daerah

(UPTD)

milik

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi Selatan dibawah naungan Dinas Kesehatan Provinsi


Sulawesi

Selatan

yang

memberikan

pelayanan

kesehatan

khususnya di bidang kesehatan kerja.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

160

Pelayanan

Kesehatan

Kerja

merupakan

suatu

upaya

pemberian perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi


masyarakat

pekerja

yang

bertujuan

untuk

memelihara

dan

meningkatkan derajad kesehatan masyarakat pekerja, mencegah


timbulnya gangguan kesehatan, melindungi pekerja dari bahaya
penyakit serta menempatkan pekerja dilingkungan kerja yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis sehingga tercipta
masyarakat pekerja yang sehat dan produktif.
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan
terdiri atas 6 Poli Pelayanan yakni Poli Kesehatan Kerja, Poli
Umum, Poli Gigi, Poli Laboratorium, Radiologi, dan Poli KIA. Selain
Poli

Pelayanan,

Balai

Kesehatan

Kerja

Masyarakat

Provinsi

Sulawesi Selatan juga melakukan kerja sama dengan beberapa


perusahaan dan melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis pada
pekerja formal dan informal. Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
Provinsi Sulawesi Selatan digerakkan dengan jumlah sumber daya
manusia sebanyak 27 orang.
Visi

: Masyarakat Pekerja Sehat, Mandiri, dan Produktif

Misi

1. Meningkatkan

cakupan

pelayanan

kesehatan

kerja

pada

institusi pelayanan kesehatan kerja dasar


2. Mendorong upaya terciptanya suasana lingkungan sehat
3. Mendorong kemandirian masyarakat pekerja untuk hidup sehat
dan produktif sesuai norma sehat dalam bekerja
Sasaran : Masyarakat pekerja baik formal maupun informal
Titik Berat :
1. Meningkatkan kesadaran pekerja formal untuk menerapkan

kesehatan kerja dalam segala aktifitas.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

161

2. Meningkatkan kesadaran dan kemandirian pekerja informal


dalam menerapkan prinsip kesehatan kerja.
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat dalam menangani Urusan
Kesehatan di tahun 2011
pembangunan dan

telah melaksanakan 8 program


27 kegiatan. Alokasi anggaran pada

Balai Kesehatan Kerja Masyarakat untuk tahun 2011 sebesar


Rp. 2.943.833.980,- dengan realisasi sebesar

Rp.

2.862.498.722,- atau 97,24 %.


Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan
oleh Balai Kesehatan Kerja Masyarakat pada tahun 2011, adalah
sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
terselenggaranya

kegiatan

surat menyurat

pada

Balai

Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.


b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Listrik dan Air.
Hasil yang dicapai yaitu pemanfaatan sarana komunikasi,
sumber daya listrik dan air.
c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya kebutuhan ATK penunjang
kerja, komponen listrik penerangan dan kebersihan kantor
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.
d) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan Kendaraan
Dinas / Operasional. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
pemeliharaan dan perizinan kendaraan sebagai penunjang
kerja pada Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.
e) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya kegiatan administrasi keuangan dan
pembayaran honor pegawai tidak tetap dan lainnya pada
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

162

f) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu


tersedianya jasa kebersihan kantor dan pembayaran honor
pegawai tidak tetap.
g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya bahan bahan hasil cetakan dan
penggandaan

keperluan

kantor

balai

Kesehatan

Kerja

Masyarakat Provinsi Sulsel.


h) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya makanan dan minuman kantor.
i) RapatRapat Koordinasi dan Konsultasi Daerah. Hasil yang
dicapai

yaitu

terlaksananya

Koordinasi

dan

Konsultasi

program kerja Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi


Sulsel.
j) Rapat Rapat koordinasi dan Konsultasi dalam Daerah.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya Koordinasi dan
Konsultasi dalam Daerah tidak begitu banyak.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:
a) Pengadaan Peralatan Perlengkapan Kantor/Meubelair. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya sarana dan prasarana kantor
penunjang kegiatan kerja (AC, komputer notebook, printer,
meja rapat, kursi kerja, mesin ketik, mesin pemotong
rumput dan sound system).
b) Pemeliharaan Rutin Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya gedung kantor Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.
c) Pengadaan Alat Kesehatan dan Laboratorium. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya alat kesehatan dan laboratorium
penunjang kegiatan kerja Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
Provinsi Sulsel.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

163

a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil


yang dicapai yaitu tersedianya pakaian dinas dan olahraga
untuk para pegawai Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
Provinsi Sulsel.
4) Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pendidikan dan Pelatihan Teknik Fungsional Formal. Hasil
yang dicapai yaitu terbentuknya tenaga terampil dan mahir
di bidangnya.
5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:
a) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang
dicapai yaitu tersusunnya Laporan Keuangan Akhir Tahun
Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Provinsi Sulsel.
b) Penyusunan RKASKPD/Biro Pokok dan Perubahan.
c) Pengembangan,

Operasional

dan

Upgrade

Program

Pengelolaan Keuangan Daerah. Hasil yang dicapai yaitu


terselenggaranya

pengembangan

program

pengelolaan

Keuangan Daerah dengan baik Balai Kesehatan Kerja


Masyarakat.
6) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan:
a) Penyuluhan/Sosialisasi Kesehatan Kerja pada Tenaga Kerja
Formal/Informal Kabupaten/Kota di Sulsel. Hasil yang dicapai
yaitu terselenggaranya sosialisasi kesehatan kerja pada
pekerja formal dan informal di Kabupaten/ Kota.
b) Bimbingan Teknis Kesehatan Kerja Pada Sektor Pekerja
Informal Kab/Kota di Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya bimbingan teknis tentang kesehatan kerja
pada sektor pekerja informal di kabupaten/kota di Sulawesi
Selatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

164

c) Sosialiasi Balai Kesehatan Kerja Masyarakat Pada Industri


Formal

dan

Informal.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terselenggaranya Sosialisasi Balai Kesehatan Kerja kepada


Industri Formal dan Informal.
d) Bimbingan Teknis Upaya Kesehatan Kerja. Hasil yang
dicapai yaitu terselenggaranya Bimbingan Teknis Upaya
Kesehatan

Kerja

kepada

sektor

pekerja

informal

di

Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan.


e) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pekerja. Hasil
yang dicapai yaitu terpenuhinya pembayaran jasa medik
kepada Pegawai Balai Kesehatan Kerja Masyarakat dan
pembayaran upah jasa pihak ketiga.
7) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Pengadaan AlatAlat Kesehatan Rontgen/Dental X-Ray. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya alatalat Kesehatan sebagai
penunjang pelayanan Kesehatan pada Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat Provinsi Sulsel.
b) Pengadaan

ObatObatan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya obatobatan untuk penyembuhan pasien.


8) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Balai/Rumah Sakit
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu terpeliharanya gedung kantor Balai Kesehatan
Kerja Masyarakat.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Kesehatan/ Kedokteran.
Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya Alat Kesehatan dan
Kedokteran Balai Kesehatan Kerja Masyarakat.

Permasalahan dan Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

165

Permasalahan
-

Dalam melaksanakan sosialisasi ke pekerja formal terdapat


kendala karena sebagai UPTD yang kelembagaannya masih
baru,

sehingga

belum

terlaksana

dengan

baik

utamanya

terhadap perusahaan yang belum mengetahui tentang Balai


Kesehatan Kerja Masyarakat.
-

Selain itu, belum adanya sinkronisasi program anatara Provinsi


dan Kabupaten/ Kota dan kurangnya dukungan dana dari
Kabupaten/ Kota terkait program kesehatan kerja.

Solusi
-

Kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat pada umumnya


dan perusahaan pada khususnya. Perlunya ada pendampingan
oleh Disnakertrans dalam pelaksanaan sosialisasi utamanya
pada perusahaan dan sebaiknya Disnakertrans memberikan
rekomendasi untuk pelaksanaan sosialisasi.

Perlu

adanya dukungan

dana

dari

Kabupaten/Kota terkait

program kesehatan kerja dan sinkronisasi program antara


provinsi dan kabupaten/kota.
(12) Balai Pelayanan Kesehatan
Balai

Pelayanan

Kesehatan

Kesehatan di tahun 2011

dalam

menangani

Urusan

telah melaksanakan 7 program

pembangunan dan 18 kegiatan. Alokasi anggaran pada Balai


Pelayanan

Kesehatan

2.133.219.325,-

untuk

dengan

tahun

realisasi

2011

anggaran

sebesar

Rp.

sebesar

Rp.

1.972.658.575,92,- dengan capaian 92,47%.


Adapun

program-program

pembangunan

yang

dilaksanakan oleh Balai Pelayanan Kesehatan pada tahun 2011,


adalah sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 10 kegiatan:
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya perangko dan benda pos lainnya.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

166

b) Penyediaan Jasa Komunikasi. Hasil yang dicapai yaitu


berfungsinya sistem komunikasi.
c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya DPA SKPD secara tertib.
d) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya kebersihan kantor.
e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya alat tulis kantor Balai Pelayanan Kesehatan.
f) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya barang cetakan dan penggandaan.
g) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya komponen instalasi listrik.
h) Penyediaann Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya makan dan minum untuk tamu dan rapat.
i) Rapat Rapat koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah. Hasil yang dicapai yaitu terkoordinasinya program
dan kegiatan.
j) Penyediaan Bahan Kebersihan. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya bahan pembersih.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:
a) Peningkatan
Keseahatan.

Sarana
Hasil

dan
yang

Prasarana
dicapai

Balai

yaitu

Pelayanan

terpenuhinya

kebutuhan obat obatan, bahan laboratorium, bahan gigi


dan sarana prasarana kantor.
b) Pengadaan Alat Kantor / Rumah Tangga. Hasil yang dicapai
yaitu berfungsinya sarana dan prasarana balai sesuai SPM.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai yaitu
terpenuhinya kebutuhan tenaga siap pakai.
4) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

167

Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan:


a) Penyusunan Pelaporan Capaian Kinerja. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya laporan capaian kinerja.
b) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya laporan keuangan.
5) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pemeliharaan Sarana Perkantoran UPTD Balai Kesehatan.
Hasil yang dicapai yaitu berfungsinya sarana kantor dan
berfungsinya kendaraan operasional khusus (ambulans).
6) Program upaya Kesehatan Masyarakat.
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pengadaan Sistem Informasi Rekam Medik. Hasil yang
dicapai yaitu terpenuhinya data rekam medik pegawai /
pasien.
7) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu
terselenggaranya pelayanan kesehatan.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Masalah masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan tersebut antara lain :
1) Perencanaan

kegiatan

yang

tidak

berbasis

tupoksi

dan

kebutuhan pelayanan tahun 2011, kegiatan perjalanan dinas


dalam daerah hanya terealisasi sebesar 34,69% dikarenakan
tugas pokok balai pelayanan lebih difokuskan pada pelayanan
dibandingkan pembinaan kedaerah.
2) Proses mutasi/penugasan pejabat struktural tata usaha yang
telah mengalami proses pergantian sebanyak tiga kali dalam
kurun waktu enam bulan mempengaruhi proses dan realisasi
kegiatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

168

3) Kurangnya

tenaga

administrasi

menyebabkan

rendahnya

kemampuan penyerapan anggaran karena tumpang tindihnya


tugas pokok staf. Sebagai gambaran, staf administrasi hanya
satu orang dengan status PNS pinjaman dari Biro Umum.
Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain :
1) Menyusun

perencanaan

dan

mengalokasikan

anggaran

berdasarkan tupoksi dan kebutuhan pelayanan. Pada tahun


2012, kegiatan lebih dioptimalkan pada pelayanan sehingga
diharapkan

tahun

2012

tidak

ada

kegiatan

yang

tidak

direalisasikan.
2) Penetapan

pejabat

struktural

tata

usaha

secara

definitif

diharapkan akan meningkatkan kinerja dan realisasi kegiatan.


3) Menempatkan PNS sesuai analisis kebutuhan dan beban kerja.
Saat ini, masih dibutuhkan PNS untuk bagian administrasi dan
keuangan, PNS untuk pelayanan (tenaga apoteker dan perawat)
(13) UPTD Transfusi Darah
UPTD Transfusi Darah dalam menangani Urusan Kesehatan
di tahun 2011

telah melaksanakan 5 program pembangunan

dan 20 kegiatan. Alokasi anggaran pada UPTD Transfusi Darah


untuk tahun 2011 sebesar Rp.6.209.000,000,- dengan realisasi
anggaran sebesar Rp.6.138.207.999,- atau 98,86 %
Capaian keberhasilan yang diraih UPTD Transfusi Darah pada
tahun 2011, yaitu :
-

Satu-satuntya di Indonesia Pelayanan Daerah berbentuk UPTD


sesuai PP No.7 Tahun 2010 dan memiliki jejaring pelayanan
pada kabupaten/kota se Sulsel serta memiliki Laboratorium Uji
Saring NAT (Satu-satunya di Indonesia Timur)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

169

Rekor Muri Donor Darah Sukarela serentak di Kab/Kota Se


Sulsel sebanyak 9.300 donor dan tahun 2011 bekerja sama
dengan TNI-AD Pemecahan Rekor Muri sebanyak 13.080 donor.

Pelayanan Darah Gratis 97,2 % untuk pasien Jamkesda dan


Jamkesmas.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan

oleh UPTD Transfusi Darah pada tahun 2011, adalah sebagai


berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 8 kegiatan :
a) Penyediaan

Surat Menyurat.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya jasa dan bahan surat menyurat.


b) Penyediaan Jasa Sumber Daya Air dan Listrik. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya jasa untuk pelayanan perkantoran
secara optimal.
c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya jasa pengelolaan DPA SKPD 2011 dan
tersedianya jasa medik petugas UTD.
d) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya administrasi perkantoran UTD.
e) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya barang cetakan.
f) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya komponen instalasi listrik.
g) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya makanan dan minuman rapat dan tamu.
h) Penyediaan Bahan Kebersihan. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya barang dan bahan pembersih.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan:
a) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor / Mebeleur.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya

peralatan

perlengkapan kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

170

dan

b) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor.


Hasil

yang

dicapai

yaitu

terlaksananya

pemeliharaan

gedung kantor.
c) Pemeliharaan Rutin Berkala Kendaraan Dinas / Operasional.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya suka cadang, jasa
service dan BBM.
d) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Kantor dan Rumah
Tangga Dinas. Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya
peralatan kantor dan rumah tangga.
e) Pengadaan Alat Kesehatan dan Laboratorium. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya pengadaan alat kesehatan dan
laboratorium.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan:
a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya pakaian kerja petugas UTD.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:
a) Monitoring dan Evaluasi UTD C, UTD RS, dan BDRS. Hasil
yang

dicapai

yaitu

terlaksananya

pengawasan

proses

pelayanan jejaring UTD C, UTD RS dan BDRS Kab/Kota se


Sulsel

serta

tersedianya

informasi

tentang

pelayanan

transfusi darah.
b) Pelatihan Teknis Transfusi Darah. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan teknis di
Bidang Transfusi Darah.
c) Sosialisasi Donor Darah Sukarela. Hasil yang dicapai yaitu
terbinanya Donor Darah secara sukarela individu/kelompok.
5) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan:
a) Peningkatan

Pelayanan

Penyediaan

Darah.

Hasil

yang

dicapai yaitu terlaksananya proses seleksi dan rekrutmen


donor darah berdasarkan Standar Operating Procedure

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

171

(SOP), Terlaksananya proses pengumpulan darah transfusi


yang berasal dari kegiatan mobil unit dan UTD
b) Pelestarian Donor Darah Sukarela. Hasil yang dicapai yaitu
terbinanya donor darah sukarela secara individu/ kelompok.
c) Uji Saring dan Quality Control. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya laboratorium uji saring darah donor terhadap
penyakit HIV, Sypilis, Hepatitis B, Hepatitis C, dan Proses uji
silang serasi antara donor darah dengan darah pasien di
UPTD Transfusi Darah Dinkes Provinsi Sulsel.
Permasalahan Dan Solusi
Permasalahan
1) Anggaran Kantong Darah dan Bahan habis Pakai (Reagens)
belum mencukupi
2) Belum ada gedung khusus untuk Pendidikan dan Pelatihan
3) Peralatan kesehatan yang dimiliki (bantuan JBIC tahun 2003)
sudah

tidak

sesuai

dengan

kebutuhan

perkembangan

Pelayanan Darah dan banyak yang rusak


4) Kendaraan Mobil Unit Roda 4 (empat) belum mencukupi
Solusi
1) Penambahan

Anggaran

kantong

dan

bahan

habis

pakai

(reagens)
2) Pembangunan Gedung Khusus untuk Pendidikan dan Pelatihan
3) Penambahan Anggaran Peralatan Kesehatan dan Kendaraan
Mobil Unit Roda 4 (empat)
3.

Urusan Lingkungan Hidup


Urusan

Wajib

Lingkungan

Hidup

termasuk

dalam

agenda

mewujudkan Sulsel sebagai Entitas Sosial Ekonomi yang berkeadilan,


Penguatan Kelembagaan Masyarakat, dan Penguatan Kelembagaan
Pemerintah dengan kebijakan yang akan mendorong Peningkatan
Kualitas Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan.

Urusan Lingkungan

Hidup ini di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan oleh Badan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

172

Lingkungan Hidup Daerah, dengan melaksanakan 8 program dan


34

kegiatan

yang

didukung

oleh

anggaran

sebesar

Rp.

9.255.000.000,- yang realisasinya sebesar Rp. 8.836.000.878,atau 95,47 % pada tahun 2011.
Pada

RKPD

tahun

2011,

SKPD

ini

melaksanakan

prioritas

pembangunan kelima yaitu Program Pengendalian Pencemaran


dan

Perusakan

Lingkungan

Hidup,

yang

meliputi

program

pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.


Adapun keberhasilan yang telah dicapai oleh Badan Lingkungan
Hidup Daerah yaitu :
Pada tahun 2011 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan
berada di atas Rata-Rata Nasional yaitu 67%. Hal ini terbukti dengan :
-

Banyaknya jumlah kabupaten/kota yang menerima Penghargaan


Piala Adipura, yaitu :
1) Kota Parepare
2) Kota Palopo
3) Kabupaten Pangkep
4) Kabupaten Barru
5) Kabupaten Pinrang
6) Kabupaten Wajo
7) Kabupaten Soppeng
8) Kabupaten Sinjai
9) Kabupaten Luwu Utara

2 Kabupaten yang menerima Penghargaan Sertifikat Adipura yaitu


Kabupaten Maros dan Kabupaten Bulukumba.

2 (dua) Sekolah yang mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Tingkat


Nasional adalah :

1. Sekolah Adiwiyata SD Islam Athirah Baruga Antang, Makassar.


2. Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 1 Pangkep.
a. Program, Kegiatan dan Realisasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

173

Progran dan kegiatan yang dilaksanakan Badan Lingkungan


Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal Urusan Lingkungan
Hidup adalah :
1) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
Program ini dilaksanakan melalui 9 kegiatan :
a) Koordinasi Penilaian kota Sehat /Adipura
Pada tahun Anggaran 2011 telah dilaksanakan pembinaan
dan penilaian kepada semua kab/kota di Sulsel, dan hasil
yang dicapai melalui kegiatan ini adalah sulsel meraih
penghargaan Adipura sebanyak 9 Kab/Kota dan yang
mendapat sertifikat sebanyak 2 Kab/Kota, dan melalui
kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu menfasilitasi Kab/kota di Sulsel untuk
memperoleh

penghargaan

Adipura,

sehingga

meningkatnya jumlah penerima penghargaan Adipura di


Sulsel
b) Peningkatan Kinerja Perusahaan (PROPER)
Untuk tahun 2011 BLHD telah melakukan pembinaan dan
penilaian kepada 21 pemrakarsa usaha/kegiatan terhadap
pengelolaan

lingkungan

yang

terkait

dengan

aktivitas

perusahaan. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa


perusahaan yang mengalami kemajuan dimana sebelum
berada pada peringkat warna hitam naik menjadi warna
merah dan warna merah naik menjadi warna biru dan 1
perusahan warna Hijau yaitu PT. Pertamina Parepare. Dan
melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output
dan Outcome yaitu terlaksananya peningkatan kinerja
perusahaan (PROPER) sehingga dapat Teridentifikasinya
peringkat kerja perusahaan dalam pengendalian dampak
lingkungan.
c) Koordinasi Penyusunan Amdal

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

174

Untuk tahun 2011 BLHD telah melakukan pembinaan dan


penilaian kepada 6 Pemrakarsa usaha/kegiatan terhadap
pengelolaan

lingkungan

yang

terkait

dengan

aktivitas

perusahaan, dan melalui kegiatan ini diharapkan dapat


memberikan Output dan Outcome yaitu terlaksananya
pembinaan, pengawasan dan penilaian serta pemberian
rekomendasi UKL/UPL dan AMDAL ke Kab/Kota sehingga
dapat meningkatnya koordinasi dengan kab/kota dalam
pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup.
d) Pemantauan Kualitas Air
Kegiatan ini dilakukan pada setiap tahun, dimaksudkan
untuk mengetahui tingkat pencemaran air pada sungai Tallo
di Kabupaten Gowa dan Kota Makasr, Sungai Bialo di Kab.
Bulukumba dan Kab. Bantaeng. Melalui kegiatan ini juga
dilakukan

identifikasi

terhadap

penyebab

terjadinya

perubahan kualitas air pada Sungai Tallo dan Sungai Bialo


sehingga dapat menyediakan data dan informasi bagi
pemangku

kepentingan

dalam

mengambil

kebijakan

tentang kualitas air di Sulawesi Selatan. dan melalui


kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terpantaunya kondisi kualitas air di Sulsel
sehingga dapat Tersedianya data dan informasi tentang
kualitas Air.
e) Pemantaun Kualitas Udara Ambient
Mutu udara ambient dari suatu daerah akan berbeda
dengan daerah lainnya, yang disebabkan oleh berbagai
faktor seperti sumber dari jenis pencemar, kepadatan
Industri, volume kendaraan bermotor, kepadatan penduduk,
factor metodologi dan topografi pada suatu daerah. Hal ini
sangat

penting

dievaluasi

untuk

mengetahui

profil

pencemaran udara di suatu daerah. Data hasil pemantauan


yang diperoleh pada tahun 2011 di 3 (tiga) Kota Madya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

175

yaitu Kota Makassar, Kota Parepare, dan Kota Palopo dan


pada

(empat)

Kab/Kota

yaitu

Kab.

Maros,

Gowa,

Bulukumba dan Bone. Dan dari 7 kab/kota yang diuji mutu


udaranya

tidak

melebihi

ambang

batas

yang

telah

ditetapkan.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terpantaunya kondisi kualitas udara ambient
di Sulawesi Selatan sehingga dapat Tersedianya data dan
informasi tentang kualitas udara ambient.
f) Koordinasi Pengelolaan Limbah B3
Pengelolaan

Limbah

B3

merupakan

suatu

rangkaian

kegiatan yang mencakup : penyimpanan, pengumpulan,


pemanfaatan, pengangkutan, dan pengolahan Limbah B3
termasuk penimbunan hasil pengolahan tersebut.
Mengingat pentingnya dan resiko yang dapat ditimbulkan
jika Pengelolaan Limbah B3 tidak ditangani secara baik,
maka

dilaksanakan

Pengelolaan

Limbah

sosialisasi
B3

bagi

dan

bimbingan

aparatur

Teknis

pemerintah

kabupaten/kota yang menangani Pengelolaan Lingkungan


Hidup.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome

yaitu

terlaksananya

pembinaan

pengelolaan

limbah B3 dan Sosialisasi dan bimbingan teknis tentang


pengelolaan limmbah B3 sehingga dapat

meningkatkan

SDM dan kapasitas aparatur pemerintah Kabupaten/ Kota


dalam melaksanakan tugasnya agar dapat memberikan
pelayanan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang
tertuang pada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
khususnya untuk Pengelolaan Limbah B3, menghindari
sanksi hukum bagi aparatur yang turut melaksanakan
verifikasi teknis dalam penerbitan izin pengelolaan limbah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

176

B,

dan

hasil

yang

diharapkan

dapat

Meningkatkan

pemahaman dalam pengelolaan limbah B3 di Sulsel.


g) Pembinaan Sulsel Go Green
Gerakan

Sulsel

Hijau

diarahkan

untuk

meningkatkan

kesadaran, kepedulian, partisipasi dan peranserta semua


pihak dalam pelestarian dan pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan, sehingga menjadi
gerakan

yang

dapat

generasi ke generasi.

menjamin

keberlanjutannya

dari

Untuk menunjang pelaksanaan

kegiatan sulsel go green, maka ada 4 (empat) jalur yang


perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya yaitu : Gerakan
Sulsel Hijau Jalur Pendidikan,

Gerakan Sulsel hijau Jalur

Coperate on Lembaga Donor,

Gerakan Sulsel Go Green

Jalur Pemerintah dan Gerakan Sulsel Hijau Jalur Masyarakat.


Sekaitan dengan 4 hal tersebut di atas, maka pada Tahun
Anggaran 2011 telah dilaksanaan Pembinaan dan Penilaian
(Go Green Award) ke kab/kota, dunia usaha dan masyarakat
dan pembentukan Satgas Go Green. Untuk tahun anggaran
2011 telah dilaksanakan penilaian Go Green Award kepada :
1. Kelurahan

Karang

Anyar

Kota

Makassar

(Mewakili

kelurahan/desa)
2. Kecamatan

Wara

Utara

Kota

Palopo

(Mewakili

kecamatan)
3. PT. Energi Sengkang (Mewakili pihak perusahaan/jalur
coperate)
4. Kelompok Tani dan Nelayan Sejahtera (Mewakili jalaur
masyarakat)
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya pembinaan dan penilaian Go
Green Award Tahun 2011 dan hasil yang diharapkan dapat
Meningkatnya Partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam
mewujudkan Sulsel Hijau dan Lestari.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

177

h) Pelayanan Pengujian Laboratorium


Kegiatan

Pengelolaan

bertujuan

Laboratorium

meningkatkan

Lingkungan

sarana

dan

Hidup

prasarana

Laboratorium Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi


Sulawesi Selatan, sehingga mampu melakukan pengujian
Kualitas

air

dan

udara.

Evaluasi

kinerja

laboratorium

lingkungan melalui progran uji profesiensi sehingga dapat


mengetahui kuliatas dan mutu lingkungan di sulawesi
selatan. Selain kegiatan pengujian juga dilakukan kalibrasi
alat-alat yang ada di Laboratorium BLHD Tahun 2011.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome

yaitu

tersedianya

data

dan

informasi

hasil

pengujian kualitas lingkungan yang akurat dan tervalidas;,


dan hasil yang diharapkan dapat Meningkatnya Pelayanan
pengujian pada laboratorium LH Provinsi Sulsel.
i) Peningkatan SDM dan Prasarana Laboratorium LH
Laboratorium sebagai sarana pelayanan pengujian kualitas
lingkungan, memiliki fungsi jasa retribusi (jasa pengujian)
yang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), untuk
mendukung

hal tersebut maka perlu menjalin kerjasama

dengan berbagai Pemrakarsa Usaha.

UPTB Laboratorium

telah berhasil menjalin kerjasama diantaranya adalah PTPN


XIV Pabrik Gula takalar, Pabrik gula Camming, Arasoe dan
PT Makassar Power.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu tersedianya peralatan laboratorium yang
berstandar ISO/IEC 17025, dan hasil yang diharapkan dapat
Meningkatnya kemampuan aparatur pengelola laboratorium
LH Provinsi Sulsel.
2) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pantai dan Laut Lestari

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

178

Pada tahun 2011 kegiatan pemberdayaan masyarakat


pesisir

dilaksanakan di Desa Paria Alau, Kecamatan

Mappakkasunggu

Kabupaten

Takalar.

Program

ini

merupakan salah satu kegiatan yang masuk dalam program


pengentasan kemisikinan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Berdasarkan pada tujuan, dan hasil pelaksanaan dari
kegiatan

tersebut,

maka

telah

dicapai

hasil

sebagai

berikut :
-

Telah terbentuk 2 Kelompok Masyarakat di wilayah


pesisir

Dilaksanakan workshop tentang pentingnya melindungi


dan menjaga wilayah pesisir, kegunaan mangrove di
wilayah

pesisir,

manfaat

ekonomi

yang

dihasilkan

dengan menjaga hutan mangrove


-

Pengadaan dan penanaman 20.000 bibit bakau.

Pemberian

alat

tangkap

ikan

berupa

pukat

biasa

sebanyak 10 Buah
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya koordinasi dalam pelestarian
ekosistem pantai dan Laut di Sulsel, dan hasil yang
diharapkan dapat Terciptanya koordinasi antar stakeholder
dalam pelestarian ekosistem pesisir dan laut.
b) Pengembangan dan pemantapan kawasan konservasi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu mengembalikan
ekosistem terumbu karang dan biota laut lainnya

yang

hidup disekitar Pulau kodingareng Lompo Kota Makassar


dan

Pulau

Samalona.

Adapun

tujuannnya

adalah

menjadikan daerah karang di sekitar pulau tersebut diatas


sebagai tempat koloni dan biota laut lainnya yang dalam
jangka panjang struktur bangunan terumbu karang buatan
akan

ditumbuhi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

tumbuhan

laut

dan

karang

179

alami,

Pendidikan dan Pelatihan Selam untuk mendukung tugas


dan fungsi dalam hal pemantauan trerhadap kegiatan yang
ada dibawah laut maka diperlukan keterampilan menyelam
maka BLHD Provinsi SulSel bekerjasama dengan CV. Bunga
Daeng dan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia
(POSSI) Sulawesi Selatan

dan Rapat Koordinasi Teknis

Pengelolaan Danau Prioritas.


Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome

yaitu

tersedianya

pengembangan

kawasan

konservasi di Sulawesi Selatan, dan hasil yang diharapkan


dapat

Meningkatnya

partisipasi

masyarakat

dalam

plestarian kawasan konservasi di Sulsel.


c) Koordinasi Pengelolaan Kawasan Karts
Rencana aksi pengelolaan kawasan karst pada dasarnya
merupakan

upaya

untuk

melestarikan

kemampuan

lingkungan yang serasi dan seimbang secara berkelanjutan.


Dengan kata lain, pengelolaan tersebut berfungsi untuk
menjamin pembangunan yang berkesinambungan bagi
peningkatan kesejahteraan manusia.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome

yaitu

terlaksananya

Rakornis

Pengelolaan

Kawasan Karts dan kajian daya dukung kawasan Karst, dan


hasil yang diharapkan dapat koordinasi dengan semua
stakeholder dalam pengelolaan kawasan karst.
3) Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan
Masalah

lingkungan

kompleksitas

yang

adalah

masalah

mana

dalam

yang

sangat

penanganannya

membutuhkan kertelibatan semua pihak baik pemerintah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

180

maupun masyarakat sehingga mampu memberikan solusi


yang baik untuk meredam lajutnya kerusakan lingkungan
yang makin meningkat dari hari ke hari di Sulawesi Selatan.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan melalui kegiatan
pengembangan

teknologi

ramah

lingkungan

tahun

hidup

kader

anggaran 2011 adalah :


1. Pelatihan

pelestarian

lingkungan

bagi

dasawisma;
2. Pelatihan Pengelolaan Sampah;
3. Pelatihan

pengelolaan

persampahan

berbasis

lingkungan;
4. Paltihan kesadaran lingkungan hidup masyarakat

kota

dan;
5. Pelatihan peningkatan wawasan lingkungan hidup bagi
jurnalis.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome

yaitu

masyarakat

terlaksananya

dalam

pembinaan

pemanfaatan

terhadap

teknologi

ramah

lingkungan, dan hasil yang diharapkan dapat terwujudnya


kemampuan

sumberdaya

manusia

dalam

pengelolaan

lingkungan hidup dan tersedianya kantor yang berbudaya


lingkungan.
b) Monitoring,

Evaluasi,

dan

Pelaporan

Pelaksanaan

Pengelolaan Lingkungan Hidup


Kegiatan ini dilaksanakan dengan maksud untuk melakukan
monitoring, evaluasi dan penyusun pelaporan terhadap
pelaksanaan program dan kegiatan pengelolaan lingkungan
hidup yang dilakukan oleh BLHD Provinsi Sulawesi Selatan
dalam

Tahun

Anggaran

2011.

Melalui

kegiatan

ini

diharapkan dapat diperoleh data dan informasi tentang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

181

pencapaian kinerja yang telah ditetapkan berdasarkan


rencana pengelolaan lingkungan hidup tahun 2011.
Hasil yang dicapai adalah tersusunnya Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Tahunan (LAPTAH)
Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2011, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ)
Daerah

dan

Laporan

(LPPD)

Pertanggungjawaban

Gubernur

Sulawesi

Pemerintah

Selatan

Bidang

Lingkungan Hidup.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu tersusunnya LAKIP, LAPTAH, LKPJ dan
Lainnya yang terkait dengan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan pengelolaan LH dan hasil yang
diharapkan adalah Tersedianya data dan informasi tentang
kondisi dan potensi Sumber Daya Alam di Sulawesi Selatan.
c) Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan
bagian

yang

tidak

terpisahkan

dari

penyusunan

dan

pengalokasian anggaran untuk masing-masing program dan


kegiatan

yang

Penyusunan

dilaksanakan

rencana

pada

dimaksud

Tahun

meliputi

Anggaran

koordinasi

2011.
dengan

berbagai instansi terkait, penyelenggaraan forum Satuan Kerja


Perangkat Daerah (SKPD) serta penentuan prioritas kebijakan,
program pengelolaan lingkungan hidup.

Hasil yang dicapai melalui pelaksanaan kegiatan ini adalah


tersusunnya Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun Anggaran
2012.

Rancangan

Rencana

Kerja

Tahun

2012

dan

tersusunnya Rencana Kerja Anggaran (RKA).


d) Penyusunan Status Lingkungan HIdup Daerah (SLHD)
Kegiatan ini diarahkan untuk membangun komitmen dan
kesepahaman berbagai pihak tentang penyebab, strategi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

182

serta kebijakan penanganan isu-isu lingkungan hidup di


Sulawesi Selatan.
Berdasarkan pada analisis dan telaah isu lingkungan serta
hasil kajian evaluasi kebijakan pembangunan daerah, maka
diperlukan berbagai rekomendasi sebagai bentuk tindak
lanjut untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas
lingkungan Provinsi Sulawesi Selatan di tahun 2011.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome
Daerah

yaitu

tersusunnya

Status

Provinsi

Sulawesi

Selatan,

Lingkungan
dan

Hidup

hasil

yang

diharapkan dapat tersedianya data dan informasi tentang


kondisi dan permasalahan lingkungan hidup di Sulawesi
Selatan.
e) Pelestarian Keanekaragaman Hayati dan Plasma Nutfah
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencegah berlanjutnya
proses kepunahan keanekaragaman hayati, untuk itu pada
tahun 2011 Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan didampingi oleh Laboratorium konservasi
sumberdaya hayati dan ekowisata Fakultas kehutanan
UNHAS

terus

berupaya

untuk

mengupayakan

pembangunan kawasan konservasi baik yang bersifat inSITU. Selain kawasan konservasi In-SITU, BLHD Provinsi
Sulawesi Selatan juga mulai menginisiasi pembentukan
kawasan

konservasi

yang

bersifat

Ex-SITU

untuk

melestarikan jenis-jenis langka diluar habitat aslinya. Salah


satu bentuk kawasan konservasi Ex-Situ yang sedang
diupayakan

pengembangannya

adalah

Taman

Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati) di Kecamatan


Galesong Utara Kabupaten Takalar.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output
dan Outcome yaitu terlaksananya kegiatan pengembangan
keanekaragamanhayati, dan hasil yang diharapkan dapat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

183

termanfaatkannya

hasil

investigasi

guna

peningkatan

kualitas lingkungan hidup di Sulawesi Selatan.


4) Program Penaatan Hukum Lingkungan Hidup
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Penegakan Ketaatan Pemrakarsa Usaha
Kegiatan ini dimaksudkan, untuk mendorong ketaatan
pemrakarsa usaha/kegiatan dalam menerapkan RKL-RPL
atau UKL-UPL.
Pengawasan

difokuskan

pada

aspek-aspek

penaatan

lingkungan yaitu pemantauan pencemaran, emisi gas


buang, pengelolaan limbah cair dan pengelolaan limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun).
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output
dan Outcome yaitu terlaksananya koordinasi pengendalian
dan pemantauan terhadap ketaatan pemrakarsa usaha
dalam menerapkan instrument pengendalian dampak LH,
dan hasil yang diharapkan adalah Meningkatnya ketaatan
pemrakarsa

usaha

kegiatan

terhadap

pengelolaan

Pelayanan

Pengaduan

lingkungan.
b) Identifikasi,

Investigasi,

dan

Masyarakat Terhadap Lingkungan Hidup


Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari fakta kerusakan
dan

pencemaran

lingkungan hidup

yang terjadi

baik

Provinsi maupun Kab/Kota. Pada tahun 2011 Permasalahan


Lingkungan Hidup yang telah dilakukan klarifikasi dan
verifikasi adalah Pengaduan masyarakat berkaitan dengan
penambangan bahan galian golongan C di dusun Linggalingga Desa alitha Kecamatan Matiro Bulu Kabupaten
Pinrang, pengaduan pencemaran dan perusakan lingkungan
akibat aktivitas pabrik Triplex PT.Panply Kabupaten Luwu,
Dugaan pencemaran dan keruskan akibat penambangan
marmer yang dilakukan oleh PT. Gunung Marmer Raya Kab.
Pangkep, pengambilan sample air limbah usaha dan/atau

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

184

kegiatan yang beroperasi disekitar sungai Tallo Kab. Gowa


dan Makassar, Pengelolaan pertambangan biji besi oleh PT.
Kutama Mining di Lembang Talimbangan Kecamatan Buntu
Pepasan Kab. Toraja Utara, Pengaduan masyarakat dusun
Tukamasea Kab. Maros, Aktifitas PT. Semen Bosowa,
Pengaduan masyarakat aktivitas pabrik Hotmix Kecamatan
Bontomanai Kabupaten Bulukumba.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya investigasi
kasus

LH

serta

mengembangkan

terhadap kasus-

Tim

Arbiter

dalam

penanganan Kasus Lingkungan, dan hasil yang diharapkan


adalah Tertangannya Hasil

Investigasi Lingkungan di

Sulsel.
c) Koordinasi Penegakan Hukum dan Penanganan Kasus
Lingkungan HIdup
Kegiatan ini dimaksudkan utnuk meningkatkan koordinasi
penegakan
lingkungan

hukum
hidup

dan
dengan

penanganan
berbagai

kasus-kasus

instansi

terkait.

Koordinasi yang dilakukan kepada Pemerintah Kab./Kota


atau unit kerja terkait dimaksudkan untuk mendorong
penanganan

kasus

kasus

lingkungan

hidup

yang

merupakan kewenangan wajib yang harus di tangani.


Bentuk dorongan yang diharapkan adalah pelaksanaan
penegakan hukum administrasi berupa teguran, penerapan
sanksi administrasi lingkungan hidup, penegakan hukum
perdata lingkungan hidup dan sampai pada penegakan
hukum

pidana

lingkungan

hidup

(Penyelidikan

dan

Penyidikan). Koordinasi yang dilakukan pada tahun 2011


dilakukan kepada 6 kasus yang telah diadukan oleh
masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya koordinasi dengan instansi
terkait dalam penanganan kasus-kasus lingkungan hidup,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

185

dan hasil yang diharapkan adalah Meningkatnya koordinasi


dengan instansi terkait Kab/kota dan provinsi terkait akan
pentingnya penegakan hukum dan penanganan kasuskasus lingkungan.
5) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :
a) Pengembangan sistem informasi kualitas lingkungan hidup
merupakan salah satu upaya untuk memperoleh dan
menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi
dan produktivitas Pengembangan Sistem Informasi Kualitas
Lingkungan Hidup (SIKLH) terpadu sumberdaya alam dan
lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi serta
penguatan system informasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya Sosialisasi Sisitem Informasi
Kualitas Lingkungan Hidup terpadu berbasis website di
Sulawesi

Selatan,

Meningkatnya

dan

hasil

informasi

yang

kualitas

diharapkan

lingkungan

adalah

hidup

di

Sulawesi Selatan.
b) Pameran Lingkungan Hidup Luar Daerah
Kegiatan ini merupakan salah satu momen penting dalam
menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa persoalan
lingkungan
individu,

tidak

tapi

hanya

merupakan

merupakan

tanggung

perwujudaan

jawab

tanggungjawab

bersama. Event ini diisi dengan berbagai agenda kegiatan


seperti : Pameran, Seminar, Workshop, Dialog, Bazar,
Fieldtrip, dan lain-lain. dan Pekan Lingkungan Indonesia
2011

merupakan

event

diselenggarakan oleh

terbesar

di

Kementerian

Indonesia

Negara

yang

Lingkungan

Hidup dan dukung oleh berbagai Departemen terkait.


Kegiatan

ini

diikuti

oleh

Pemerintah

Provinsi,

Kabupaten/Kota se Indonesia, BUMN, Perusahaan Swasta

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

186

Nasional dan Multi Nasional, Organisasi, Badan Nasional


dan Internasional, LSM dan Perguruan Tinggi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya Pameran Lingkungan Hidup
Luar

Daerah,

meningkatnya

dan

hasil

kepedulian

yang

diharapkan

berbagai

pihak

adalah

aik

secara

regional, nasional maupun internacional dalam pengelolaan


LH di Sulsel .
c) Pameran Lingkungan Hidup Dalam Daerah
Pameran Lingkungan Hidup Daerah dilakukan dengan tujuan
untuk

lebih

menyebarluaskan

informasi

tentang

keberhasilan yang telah dicapai dalam pembangunan


khususnya

dibidang

lingkungan

di

Provinsi

Sulawesi

Selatan. Pameran tahun 2011 menampilkan produk-produk


dari limbah daur ulang yang dapat dijadikan sebagai ajang
untuk mempromosikan hasil karya dari para pemulung
yang dapat menciptakan produk Daur Ulang.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan
Outcome yaitu terlaksananya Pameran Lingkungan Hidup
Dalam

Daerah,

dan

hasil

yang

diharapkan

adalah

meningkatnya pemahaman masyarakat tentang upaya


pengelolaan lingkungan yang telah dan akan dilakukan
pemerintah Provinsi Sulsel.
d) Penyebarluasan Informasi Lingkungan Hidup
Kegiatan ini dilakukan untuk menyebarluaskan informasi
tentang potensi
prestasi

dan

dan

kebijakan

pengelolaan lingkungan
yang

telah

dicapai

hidup,

dibidang

lingkungan hidup, dimana kegiatan dilaksanakan dalam


bentuk penyebarluasan informasi baik melalui media massa
lokal maupun media elektronik.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

187

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan Output dan


Outcome yaitu terlaksananya penyebarluasan informasi
lingkungan dengan stakeholder terkait, dan hasil yang
diharapkan adalah meningkatnya kerjasama dengan media
massa local dalam menyebarluaskan informasi lingkungan
hidup di Sulawesi Selatan
6) Program Peningkatan Peran serta Masyarakat
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Pembinaan Sekolah Adiwiyata
Program Adiwiyata adalah salah satu kegiatan Kementerian
Negara Lingkungan Hidup dalam rangka untuk mendorong
terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah
sebagai salah satu upaya pelestarian lingkungan hidup.
Program Adiwiyata dicanangkan untuk mendorong dan
mebentuk sekolah-sekolah agar turut melaksanakan upayaupaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan dan
pembangunan

berkelajutan

bagi

kepentingan

generasi

sekarang maupun yang akan datang.


Tahun

Anggaran

2011

Sekolah

yang

Mendapatkan

Adiwiyata Tingkat Nasional adalah:


1. Sekolah Adiwiyata SD Islam Athirah Baruga Antang,
Makassar.
2. Sekolah Adiwiyata SMP Negeri I Pangkep.
7) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal

Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan

ketrampilan

dan pengetahuan aparatur pemerintah khususnya para


pegawai negeri sipil lingkup Badan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Dan melalui kegiatan ini
juga diharapkan mampu meningkatkan wawasan pegawai

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

188

negeri

sipil

lingkup

BLHD

Provinsi

Sulawesi

Selatan,

sehingga tugas-tugas yang diemban dapat terlaksana


dengan baik.
Kegiatan ini dapat memerikan Outpu dan Outcome yaitu
terlaksananya kursus / pelatihan Bimtek sesuai tupoksi bagi
aparat di BLHD Prov. Sulsel dan hasil yang diharapkan
adalah Meningkatnya kemampuan aparatur BLHD dalam
Pengelolaan LH
b) Bimbingan

Teknis

Implementasi

Peraturan

Perundang-

Undangan
Kegiatan

ini

dilaksanakan

untuk

meningkatkan

pengetahuan dan wawasan serta penyamaan presepsi bagi


aparat pengelola lingkungan Pemerintah Provinsi dan
Kab/kota

tentang peraturan perundang-undangan yang

terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup.


Untuk tahun Anggaran 2011 telah dilaksanakan beberapa
kegiatan bimbingan teknis yaitu :
1. Bimbingan teknis Pengawasan dan penegakan hukum
Lingkungan Hidup bagi aparatur Pemerintah Provinsi dan
Kab/Kota se Sulawesi Selatan
2. Bimbingan Teknis Pelaksanaan Pelaksanaan Standar
Pelayanan Minimal, bagi aparatur Pemerintah Provinsi
dan Kab/Kota se Sulawesi Selatan
3. Bimbingan Teknis Pengelolaan Pengaduan Lingkungan
Hidup, bagi aparatur Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota
se Sulawesi Selatan
4. Pelatihan Upaya Pengelolaan LIngkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) bagi
pemrakarsa Usaha/Kegiatan.
Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome
yaitu

terlaksananya

bimbingan

teknis/sosialisasi

peraturan perundang undangan bidang LH dan hasil yang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

189

diharapkan adalah Meningkatnya Kinerja pengelolaan


lingkungan hidup.
c) Peningkatan Mutu Pengelolaan Laboratorium

Laboratorium penguji merupakan ujung tombak terdepan


yang

melaporkan

hasil

pengujian/pemeriksaan

untuk

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang


sangat penting dan dapat berpengaruh sangat luas dan
signifikan

terhadap

kualitas

lungkungan,

yang

secara

langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap


kehidupan masyarakat.
Karena itu, laboratorium penguji dituntut senantiasa
mampu menghasilkan data pengujian/pemeriksaan yang
dapat dipercaya (valid/absah), dan dapat dipertanggung
jawabkan secara hukum maupun teknis.
UPTB. BLHD Provinsi Sulsel, merupakan bagian dari
organisasi BLHD Provinsi

Sulsel, yang didukung oleh

personel yang independen, profesional dan bebas dari


pengaruh tekanan komersial, keuangan, dan terhindar dari
pertentangan
[laboratoium

kepentingan.
lingkungan]

yang

Laboratorium
baik

harus

penguji
memenuhi

berbagai kriteria antara lain tenaga kerja yang mampu dan


diakui, sarana dan prasarana yang memadai, peralatan
yang baik, mempunyai prosedure operasional, organanisasi
laboratorium yang baik dan lain-lain sesuai dengan SNI ISO/
IEC

17025;

2008

tentang

Persyaratan

Konpetensi

Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi.


Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu
terlaksananya Peningkatan mutu pengelolaan laboratorium
LH

BLHD

Prop.

Sulsel

(ISO

17025)

dan

hasil

yang

diharapkan adalah Meningkatnya Mutu Pengelolaan LH.


8) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

190

a) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar

Daerah
Kegiatan

ini

dilakukan

untuk

menunjang

kelancaran

pelaksanaan kegiatan BLHD dalam pengelolaan lingkungan


hidup di Sulawesi Selatan melalui rapat-rapat koordinasi
dan konsultasi dalam dan luar daerah.
Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu
terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam
dan luar daerah dan hasil yang diharapkan terwujudnya
pelaksanaan pengelolaan LH di Sulsel.
b) Pengelolaan dan Penatausahaan Administrasi Keuangan.

Kegiatan

ini

dilakukan

untuk

mendukung

proses

perencanaan anggaran, pertanggungjawaban anggaran dan


pelaporan pelaksanaan anggaran.
Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu
terlaksananya Sistem dan mekanisme pelayanan pelaporan
administrasi

keuangan

dan

hasil

yang

diharapkan

tersedianya data dan laporan administrasi keuangan.


c) Pengelolaan dan Penatausahaan Administrasi Kepegawaian

Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan


efektifitas pengelolaan administrasi kepegawaian yang
meliputi rencana kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala,
cuti, pensiun, pengembangan karier dan kesejahteraan
pegawai serta rencana formasi dan mutasi.
Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu
terlaksananya

sistem

dan

kepegawaian,

terlaksananya

mekanisme

administrasi

pengembangan

karier

kepegawaian, tersusunnya rencana formasi kepangkatan


dan

data

kepegawaian

dan

hasil

yang

diharapkan

meningkatnya efisiensi dan efektifitas kinerja pegawai..


d) Pengelolaan dan Penatausahaan Administrasi Umum

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

191

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kelancaran


pelaksanaan administrasi perkantoran pada BLHD Provinsi
Sulawesi Selatan antara lain menyangkut pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, pelaksanaan pengadaan barang,
dan jasa pemerintah dalam lingkup BLHD Provinsi Sulawesi
Selatan, inventarisasi dan pemeliharaan barang inventaris
kantor.
Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu
terlaksananya

system

dan

mekanisme

administrasi

perkantoran pada BLHD prop. Sulsel dan hasil yang


diharapkan tertatanya pelayanan administrasi perkantoran
secara efektif dan efisien.
e) Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran dan Pelaporan

Tahun Anggaran 2011


Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA)
Tahun Anggaran 2011. Dalam tahun anggaran 2011,
kegiatan ini mencakup konsultasi penyusunan penetapan
plafon

anggaran

sementara

(PPAS)

penyusunan

RKA

2011

eksekutif

penyusunan

RKA,

penyusunan

2011,

konsultasi

maupun

legislatif,

Dokumen

Pengesahan

Anggaran (DPA) dan perubahannya serta penyusunan RKA


2011.
Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu
tersusunnya rencana anggaran tahun 2011 DPA dan
perubahannya. Dan hasil yang diharapkan terwujudnya
kelancaran pelaksanaan penyusunan RKA, DPA Popok dan
perubahan.
f) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung kelancaran pelaksanakan tugas dan


fungsi BLHD Provinsi Sulawesi Selatan tentu memerlukan
sarana dan prasarana baik fisik maupun non fisik.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

192

Kegiatan ini dapat memberikan Output dan Outcome yaitu


tersedianya sarana dan prasarana perkantoran pada BLHD
Provinsi Sulsel. Dan hasil yang diharapkan terwujudnya
kelancaran pelaksanaan Pelayanan perkantoran pada BLHD
Provinsi Sulsel.
Berdasarkan

uraian di atas maka kinerja urusan lingkungan

hidup adalah mengalami peningkatan dari 87,83 % menjadi


88,75%.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Rendahnya
pemrakarsa

partisipasi

dan

usaha/kegiatan

kepedulian
terhadap

masyarakat
upaya

dan

pelestarian

lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan


keutuhan biodiversity dan keanekaragaman hayati di Sulawesi
Selatan.
2) Kurangnya kapasitas kelembagaan dalam penanganan kasuskasus lingkungan hidup seperti tenaga Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS), Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan
Hidup, serta kesadaran pemrakarsa usaha/kegiatan untuk
melestarikan lingkungan.
3) Belum

optimalnya

penyebarluasan

informasi

tentang

pengelolaan lingkungan hidup di Sulawesi Selatan baik melalui


media elektronik maupun media massa local.
4) Jumlah sumber daya manusia yang ada di BLHD saat ini masih
kurang jika dibandingkan masalah-masalah yang muncul pada
Badan Lingkungan Hidup Daerah.
5) Sarana dan Prasarana kerja yang belum memadai sehingga
kurang mendukung efektifnya pelaksanaan kegiatan di BLHD.
Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

193

1) Melakukan pembinaan, pemantauan dan pengawasan terhadap


aktivitas masyarakat, pemrakarsa usaha/kegiatan yang
berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan.
2) Menambah jumlah tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
dan membentuk Pos Pengaduan Masyarakat
3) Menyebarluaskan informasi tentang pengelolaan linkungan
hidup di Sulsel baik melalui media elektronik maupun media
massa lokal.
4) Menambah jumlah SDM dan memberikan pendidikan dan
pelatihan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
bagi aparatur pengelola lingkungan hidup.
5) Mengadakan sarana dan prasarana untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan di BLHD.
4. Urusan Pekerjaan Umum
Pembangunan infrastruktur wilayah di Sulawesi Selatan tentunya
dimaksudkan untuk menunjang produktivitas hasil sektor pertanian,
dan juga penataan wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
Sulsel

2008-2013,

disebutkan

bahwa

pelaksanaan

Pada RPJMD
pembangunan

wilayah di Sulawesi Selatan, diarahkan pada Peningkatan Kualitas


Sarana dan Prasarana Wilayah. Prioritas program yaitu:

1). Program

Pembangunan Jalan dan Jembatan 2). Program Pemeliharaan Jalan dan


Jembatan

3).

Perencanaan,

Pengembangan

Jaringan

dan

Pengawasan/Pemanfaatan Jalan 4). Pengujian dan Pengembangan


Teknologi 5). Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Jalan dan
Jembatan 6). Pelayanan Administrasi Perkantoran yang didukung
program-program pendorong dari pelaksanaan prioritas program.
Berdasarkan pelaksanaan urusan ini, program pembangunan
jalan dan jembatan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan telah
menunjukkan kinerja yang signifikan dimana total panjang jalan di
wilayah provinsi sampai dengan tahun 2011 sepanjang 32.486,36 Km,
terdiri dari jalan provinsi sepanjang 1.147,51 Km, jembatan provinsi
sepanjang 6.926 M, jalan nasional sepanjang 1.722,856 Km. Dan jalan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

194

Kabupaten/Kota sepanjang

29.616 Km. Dengan Kondisi Ruas Jalan

Provinsi, hingga tahun 2011 menunjukkan bahwa terdapat 35,93


persen atau 412,32 Km kondisi jalan dalam keadaan baik, 41,80 persen
atau 479,70Km kondisi sedang, rusak ringan 13,44 persen atau 154,25
Km, dan rusak berat 5,86 persen atau 67,24 Km, dari 1.147,51 Km
panjang jalan provinsi.
Sementara itu kondisi Jembatan provinsi pada tahun 2011
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan Tahun 2010
yaitu jembatan baik meningkat menjadi 3.544 M atau 51,16 % dari
3.246 M atau 47,07 % dan kondisi jembatan rusak 4,00 %.
Dalam melaksanakan program pembangunan jalan dan jembatan
dan pemeliharaan jalan dan jembatan capaian terhadap pembangunan
jalan provinsi sepanjang 94,58 Km dan rehabilitasi jembatan 293,30 M,
dengan

pemeliharaan

rutin

jalan

provinsi

1.032,43

Km

dan

pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 6.658 M dengan Pemeliharaan


berkala Jalan Provinsi sepanjang 20,50 Km
Dalam hal melakukan program untuk kegiatan rehabilitasi akibat
bencana maka penanggulangan bencana alam dilaksanakan pada 6
lokasi bencana yaitu : Kabupaten Maros, Pangkep, Sidrap, Toraja Utara,
Luwu, Bulukumba. Akibat bencana banjir maka kondisi sarana dan
prasana sumber daya air telah berdampak di Sulawesi Selatan dan
cukup memprihatinkan antara lain : tanggul yang jebol sebanyak 6
tanggul yaitu jebolnya tanggul Sungai Saddang di Kabupaten Pinrang,
Toraja Utara, Sungai Walanae di Kabupaten soppeng, Sungai Allu di
Jeneponto, Sungai Rongkong di Kota Palopo, dan Sungai Rappang di
Kabupaten Sidrap. Selain itu lokasi terjadi pada beberapa lokasi sarada
sumber daya air di 25 titik dan banjir telah menggenangi di 5 areal
permukiman pada daerah perkotaan dan pedesaan di Sulsel. Seperti
yang terjadi di Kabupaten Bone, Palopo dan pada daerah produksi
pertanian seperti sawah yang terjadi di Kabupaten Pinrang dan Sidrap.
Dan genangan pada areal pemukiman sebanyak 1.408 KK, fasilitas
umum jalan sebanyak 18 Km, genangan sawah seluas 52.680 Ha.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

195

Infrastruktur irigasi di Sulawesi Selatan hingga tahun 2011


mencapai 635.555 Ha, yang terdiri dari : Irigasi Teknis yang merupakan
kewenangan Pemerintah Pusat seluas 301.035 Ha, Irigasi Semi Teknis
yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi seluas 62.345 Ha,
dan Irigasi Sederhana yang merupakan kewenangan Pemerintah
Kabupaten/Kota seluas 272.175 Ha.
Hasil
menunjukkan

dari

pelaksanaan

kondisi

program

prasarana

jaringan

perbaikan/rehabilitasi
irigasi

yang

menjadi

kewenangan provinsi dalam tahun 2011 ini secara umum menunjukkan


fungsi kinerja 40% bangunan utama/pengambilan dalam kondisi baik,
15% dalam kondisi rusak ringan dan 45% rusak berat. Bangunan air
menunjukkan kondisi baik sebesar 30%, rusak ringan 25% dan 45%
dalam kondisi rusak berat. Kinerja saluran pembawa 30% dalam kondisi
baik, 25% rusak ringan dan 45% dalam kondisi rusak berat.
Dan penambahan jumlah Waduk/Embung sebanyak 70% dan
kondisi waduk yang ada di Sulawesi Selatan yang mengalami
pendangkalan / sedimentasi adalah utamanya Waduk Bili-Bili.
Pelaksanaan kegiatan Pembangunan

Tanggul Buis Beton COI

(Center Point of Indonesia) pada program penyediaan dan pengelolaan


air baku dalam kegiatan pembangunan prasarana Air Ba ku Embung
(SDW) sebahagian telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2011 dan
dilanjutkan penyelesaiannya pada tahun anggaran 2012.
Dalam pelaksanaannya kedua SKPD tersebut mengelola 13
Program dan 107 Kegiatan, dengan total alokasi anggaran sebesar
Rp.

396.469.752.367,-

yang

direalisasikan

sebesar

Rp.380.770.353.476,- atau 96,04%.


a) Program, Kegiatan dan Realisasinya
Gambaran program/ke

giatan

dan

kinerja

yang

berhasil

dicapai masing-masing SKPD dalam menangani Urusan Pekerjaan


Umum adalah sebagai berikut :
(1)Dinas Bina Marga

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

196

Salah satu SKPD dalam lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi


Selatan yang menangani Urusan Pekerjaan Umum adalah Dinas
Bina Marga, dimana dalam tahun 2011 melaksanakan 6 program
pembangunan dan 64 kegiatan dengan alokasi anggaran
Rp.332.623.409.580,- dan realisasi anggaran sebesar
319.120.579.222,-

dan

realisasi

fisik

95,94

Rp.

dengan

keberhasilan yang dicapai yaitu meningkatnya kondisi mantap


jalan provinsi di tahun 2011 dibandingkan dengan

tahun 2010

adalah kondisi mantap jalan meningkat dari 865,11 Km atau


68,73% di tahun 2010 menjadi 892,02 Km atau 77,73 % pada
tahun 2011.
Gambaran pencapaian kinerja dapat terlihat pada penanganann
ruas jalan provinsi dalam kurun waktu empat tahun terakhir (tahun
2008 s/d 2011) dibandingkan dengan RPJMD, dimana pada tahun
2008 penanganan pembangunan jalan sepanjang 48,40 Km dan
pemeliharaan berkala sepanjang 14 Km, tahun 2009 penanganan
pembangunan jalan sepanjang 44,35 Km dan pemeliharaan
berkala

sepanjang

45,16

Km,

tahun

2010

penanganan

pembangunan jalan sepanjang 57,90 Km dan pemeliharaan


berkala

sepanjang

12,00

Km,

tahun

2011

penanganan

pembangunan jalan sepanjang 94,58 Km dan pemeliharaan


berkala sepanjang 20,50 Km.
Jumlah penanganan ruas jalan provinsi 4 tahun terakhir (tahun
2008 2011) adalah sepanjang 245,23 Km untuk pembangunan
dan 91,66 Km pada penanganan pemeliharaan berkala, sedangkan
target RPJMD pada tahun 2008 2011 adalah 487,6 Km yang
merupakan target

pembangunan

jalan dan 244Km untuk

penanganan pemeliharaan berkala.


Adapun program-program yang dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi
Program ini dilaksanakan dengan 21 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

197

a) Pengelolaan Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan


Provinsi. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan hasil
kegiatan pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan
sebanyak 12 laporan
b) Tata Teknis Jaringan Jalan dan Jembatan Provinsi. Hasil yang
dicapai

adalah

tersedianya

laporan

hasil

kegiatan

pelaksanaan pelelangan, kontrak beserta perubahannya dan


penyerahan hasil laporan sebanyak 1 laporan.
c) Pengelolaan Bina Jasa Konstruksi. Hasil yang dicapai adalah
terselenggaranya sosialisasi/bimbingan teknis untuk jasa
konstruksi sebanyak 3 kali kegiatan.
d) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Soppeng,
hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi
sepanjang 6,40 Km.
e) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Pinrang,
hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi
sepanjang 10,60 Km.
f) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Bone, hasil
yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi sepanjang
4,50 Km dan Jembatan Provinsi sepanjang 60 M.
g) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Wajo, hasil
yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi sepanjang
5,05 Km.
h) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Barru dan
Pangkep, hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan
provinsi sepanjang 3,5 Km.
i) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sidrap,
hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi
sepanjang 4,00 Km dan Jembatan sepanjang 60,00 M.
j) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sinjai, hasil
yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi sepanjang
8,00 Km.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

198

k) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Tator dan


Toraja Utara, hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan
provinsi sepanjang 2,0 Km.
l) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Luwu Utara
dan Kota Palopo, hasil yang dicapai adalah terbangunnya
jalan provinsi sepanjang 10,60 Km dan terbangunnya
jembatan provinsi sepanjang 60,00 M.
m) Pembangunan Jalan dan Jembatan menunjang Kawasan
Strategis Makassar dan sekitarnya. Hasil yang dicapai adalah
terbangunnya

jalan

strategis

sepanjang

2,48

Km

dan

terbangunnya jembatan strategis di Kota Makassar sepanjang


108 M.
n) Pembangunan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Gowa,
Bantaeng,

dan

Jeneponto.

Hasil

yang

dicapai

adalah

terbangunnya jalan provinsi sepanjang 9,00 Km.


o) Pembangunan Jalan di Kabupaten Gowa. Hasil yang dicapai
adalah terbangunnya jalan provinsi sepanjang 4,80 Km.
p) Pembangunan Jalan di Kabupaten Gowa dan Takalar. Hasil
yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi dan jalan
strategis provinsi sepanjang 0,90 Km.
q) Pembangunan Jalan di Kabupaten Bulukumba dan Selayar ,
hasil yang dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi
sepanjang 9,50 Km.
r) Pembangunan Jalan di Kabupaten Enrekang, hasil yang
dicapai adalah terbangunnya jalan provinsi sepanjang 3,00
Km.
s) Pembangunan Jembatan di Kabupaten Wajo , hasil yang
dicapai adalah terbangunnya jembatan provinsi sepanjang
5,30 Km.
t) Pembangunan Jalan Centre Point Of Indonesia. Hasil yang
dicapai adalah terbangunnya jalan COI, Leimena, Galesong,
Sungguminasa Malino sepanjang 5,75 Km.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

199

u) Administrasi kegiatan pembangunan jalan Dana DPID dan


DPPID. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan hasil
kegiatan sebanyak 4 laporan.
2) Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi
Program ini dilaksanakan dengan 19 kegiatan :
a) Pengelolaan
Provinsi.

Teknis

Hasil

yang

Pemeliharaan
dicapai

Jalan

adalah

dan

Jembatan

terbinanya

PPTK

Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi sebanyak 16


PPTK dan tersedianya laporan hasil kegiatan pelaksanaan
pemeliharaan jalan dan jembatan sebanyak 12 laporan
b) Pengelolaan Pembinaan, Pengaturan Teknis Pengadaan dan
Pemeliharaan

Peralatan.

Hasil

yang

dicapai

adalah

tersusunnya laporan pemeliharaan alat berat sebanyak 1


laporan dan tersedianya alat-alat berat sebanyak 13 unit.
c) Pengadaan Bahan Jalan dan Pengelolaan Tanggap Darurat.
Hasil

yang

dicapai

adalah

tersedianya

aspal

minyak

sebanyak 1.467 Ton.


d) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Luwu Utara.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
88,50 Km dan jembatan sebanyak 68 buah.
e) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Tator Utara.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
26,98 Km dan jembatan sebanyak 16 buah.
f) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Enrekang
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
31,62 Km dan jembatan sebanyak 44 buah.
g) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Pinrang.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
50,08 Km dan jembatan sebanyak 18 buah.
h) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sidrap. Hasil
yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang 35,33
Km dan jembatan sebanyak 26 buah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

200

i) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Barru. Hasil


yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang 30,88
Km dan jembatan sebanyak 26 buah.
j) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Ruas Gowa Malino di
Kabupaten Gowa. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya
jalan sepanjang 84,18 Km dan jembatan sebanyak 26 buah.
k) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Ruas Gowa-Sapaya di
Kabupaten Gowa . Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya
jalan sepanjang 92,00 Km dan jembatan sebanyak 53 buah.
l) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Bone. Hasil
yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang 168,56
Km dan jembatan sebanyak 55 buah.
m) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Soppeng.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
113,56 Km dan jembatan sebanyak 100 buah.
n) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Wajo. Hasil
yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang 69,33
Km dan jembatan sebanyak 60 buah.
o) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Sinjai. Hasil
yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang 65,60
Km dan jembatan sebanyak 15 buah.
p) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Jeneponto
dan Bantaeng. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya
jalan sepanjang 56,51 Km dan jembatan sebanyak 20 buah.
q) Pemeliharaan Jalan dan Jembatan di Kabupaten Bulukumba.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya jalan sepanjang
61,88 Km dan jembatan sebanyak 20 buah.
r) Pemeliharaan Berkala di Kabupaten Gowa, Bulukumba dan
Sinjai.

Hasil

yang

dicapai

adalah

terlaksananya

pemeliharaan berkala jalan 12,00 Km.


s) Pemeliharaan Berkala di Kabupaten Soppeng dan Wajo.
Hasil yang dicapai adalah terlaksananya pemeliharaan
berkala jalan 8,50 Km.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

201

3) Program

Perencanaan,

Pengembangan

Jaringan

dan

Pengawasan/Pemanfaatan Jalan.
Program ini dilaksanakan dengan 3 kegiatan :
a) Perencanaan dan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan.
Hasil yang dicapai adalah tersedianya jasa konsultan
pengawasan teknis sebanyak 19 paket, tersedianya jasa
konsultan perencanaan teknis jalan dan jembatan sebanyak
4 paket, terlaksananya survey jalan sepanjang 300 Km,
terlaksananya survey jembatan sebanyak 50 buah.
b) Pengembangan Teknis Jaringan dan Leger Jalan. Hasil yang
dicapai adalah tersedianya data leger jalan 1 paket.
c) Pengawasan dan Pemanfaatan Jalan dan Jembatan. Hasil
yang dicapai adalah tersedianya papan informasi pada ruas
jalan provinsi sebanyak 1 paket, tersedianya laporan
pemetaan pemanfaatan lahan sebanyak 1 laporan.
4) Program Pengujian dan Pengembangan Teknologi
Program ini dilaksanakan dengan melaksanakan 3 kegiatan :
a) Pengujian Tanah dan Konstruksi Jalan. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya laporan pengujian tanah dan konstruksi
jalan dan jembatan sebanyak 1 laporan.
b) Pengujian Bahan Beton dan Baja. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan pengujian bahan beton dan baja
sebanyak 1 laporan.
c) Pengkajian
dicapai

dan

adalah

Pengembangan
tersedianya

Teknologi.

laporan

Hasil

yang

pengkajian

dan

pengembangan teknologi sebanyak 1 laporan, tersedianya


peralatan laboratorium tanah, aspal, beton dan uji mutu.
5) Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Jalan dan
Jembatan
Program ini melaksanakan 15 kegiatan :
a) Pengendalian Administrasi Perkantoran UPTD Wilayah I
Palopo. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan
realisasi

administrasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

barang

sebanyak

laporan,

202

tersedianya

laporan

pengelolaan

perlengkapan

dan

kerumahtanggaan.
b) Pengendalian Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPTD
Wilayah I Palopo. Hasil yang dicapai adalah tersedianya
laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik dengan
sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya

laporan

monitoring

fisik

dan

keuangan

sebanyak 12 laporan.
c)

Pengendalian Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan


UPTD

Wilayah

Palopo.

Hasil

yang

dicapai

adalah

tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik


dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya

laporan

monitoring

fisik

dan

keuangan

sebanyak 12 laporan.
d)

Pengendalian Administrasi Perkantoran UPTD Wilayah II


Parepare. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan
realisasi

administrasi

tersedianya

laporan

barang

sebanyak

pengelolaan

laporan,

perlengkapan

dan

kerumahtanggaan sebanyak 2 laporan.


e) Pengendalian Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan UPTD
Wilayah II Parepare. Hasil yang dicapai adalah tersedianya
laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik dengan
sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya

laporan

monitoring

fisik

dan

keuangan

sebanyak 12 laporan.
f)

Pengendalian Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan


UPTD Wilayah II Parepare. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya

laporan

monitoring

fisik

dan

keuangan

sebanyak 12 laporan.
g) Pengendalian Administrasi Perkantoran UPTD Wilayah III
Makassar. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

203

realisasi administrasi

barang dan laporan pengelolaan

perlengkapan dan kerumahtanggaan sebanyak 2 laporan.


h)

Pengendalian Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan


UPTD Wilayah III Makassar. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya

laporan

monitoring

fisik

dan

keuangan

sebanyak 12 laporan.
i)

Pengendalian Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan


UPTD Wilayah III Makassar. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya

laporan

monitoring

fisik

dan

keuangan

sebanyak 12 laporan.
j)

Pengendalian Administrasi Perkantoran UPTD Wilayah IV


Bone.

Hasil

yang

dicapai

realisasi administrasi

adalah

tersedianya

laporan

barang dan laporan pengelolaan

perlengkapan dan kerumahtanggaan sebanyak 2 laporan.


k)

Pengendalian Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan


UPTD

Wilayah

IV

Bone.

Hasil

yang

dicapai

adalah

tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik


dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya

laporan

monitoring

fisik

dan

keuangan

sebanyak 12 laporan.
l)

Pengendalian Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan


UPTD

Wilayah

IV

Bone.

Hasil

yang

dicapai

adalah

tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik


dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya

laporan

monitoring

fisik

dan

keuangan

sebanyak 12 laporan.
m) Pengendalian Administrasi Perkantoran UPTD Wilayah V
Bulukumba. Hasil yang dicapai adalah tersedianya laporan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

204

realisasi administrasi

barang dan laporan pengelolaan

perlengkapan dan kerumahtanggaan sebanyak 2 laporan.


n)

Pengendalian Teknis Pemeliharaan Jalan dan Jembatan


UPTD Wilayah V Bulukumba. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya

laporan

monitoring

fisik

dan

keuangan

sebanyak 12 laporan.
o)

Pengendalian Teknis Pembangunan Jalan dan Jembatan


UPTD Wilayah V Bulukumba. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya laporan kegiatan monitoring pelaksanaan fisik
dengan sumber dana APBN dan APBD I sebanyak 2 laporan,
tersedianya

laporan

monitoring

fisik

dan

keuangan

sebanyak 12 laporan.
6) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini melaksanakan 3 kegiatan :
a) Penyelenggaraan

Program

dan

Pelaporan.

Hasil

yang

dicapai adalah tersusunnya RKA, DPA, dan DPPA SKPD


sebanyak

buku,

tersedianya

data

informasi

dinas

sebanyak 50 buku, tersusunnya laporan rencana kerja


sebanyak 1 buku, tersusunnya lakip sebanyak 1 buku,
tersusunnya LKPJ dan LPPD sebanyak 1 buku, tersusunnya
Renstra SKPD (revisi) sebanyak 1 buku, terpeliharanya
program teknologi informasi sebanyak 2 program dan
tersedianya laporan hasil kegiatan pelaksanaan APBN dan
APBD sebanyak 12 laporan
b) Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Keuangan. Hasil
yang

dicapai

adalah

tersusunnya

laporan

administrasi

keuangan sebanyak 12 laporan.


c) Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran. Hasil
yang dicapai adalah tersusunnya pengelolaan perlengkapan
dan

kerumahtanggaan,

RTBU,

dan

RKBU

sebanyak

laporan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

205

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Dalam mengidentifikasi masalah dan tantangan yang dihadapi
oleh

Dinas

Bina

Marga

Provinsi

Sulsel

dalam

pelaksanaan

Tupoksinya, maka upaya-upaya yang perlu mendapat perhatian,


diantaranya sebagai berikut :
1. Pendanaan
Adanya

keterbatasan

dialokasikan

biaya

pemerintah

untuk

provinsi

melakukan

program

pemeliharaanberkala,peningkatan/pembangunan,
beberapa

ruas

jalan

hanya

dapat

yang

sehingga

ditangani

dengan

pemeliharaan rutin.
2. Manajemen
-

Pemilihan SDM yang berkualitas

Standar Operational Prosedur (SOP) untuk pelaksanaan


kegiatan,

pengelolaan

keuangan

secara

umum

serta

monitoring, evaluasi dan pengendalian


3. Perencanaan
- Komitmen terhadap pencapaian kinerja
- Komitmen terhadap penggunaan anggaran sesuai prioritas
(sense of urgency perlu ditingkatkan)
-

Kurangnya pemahaman terhadap spesifikasi teknis

4. Pengadaan
- Kurangnya personil yang bersetifikasi untuk

pengadaan

barang
- Masih banyak yang belum memahami atau interpretasi yang
berbeda

tentang

pengadaan

barang

dan

jasa

milik

pemerintah
5. Pelaksanaan
-

Waktu pelaksanaan yang relatif pendek, terkait dengan


penyiapan dokumen anggaran

Monitoring lapangan berkurang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

206

Pengendalian mutu belum konsisten dengan

spesifikasi

Kurangnya antisipasi kebutuhan peralatan

Penguasaan manajerial dan substansi teknis yang belum


merata

Masalah pembebasan lahan

Masalah Force Majure yaitu :


1. Terjadinya bencana longsor akibat curah hujan.
2. yang cukup tinggi dan menutup badan jalan.
3. Terjadinya banjir yang mengakibatkan perancah dan
jembatan darurat hanyut.
4. Curah hujan yang cukup tinggi dalam kurun waktu bulan
Nopember dan Desember.

6. Pengawasan
-

Peran konsultan supervisi belum optimal

Kemampuan teknis pengawas lapangan belum

Kurangnya kemampuan kontraktor

memadai

7. Evaluasi
-

Belum adanya sistem evaluasi kinerja

Belum adanya upaya perbaikan kinerja

Belum adanya pemahaman yang komprehensif terhadap


indikator-indikator kinerja

Efisiensi penggunaan anggaran

Solusi
Dalam menghadapi tantangan sebagaimana yang diurai di atas
maka diperlukan perhatian pada hal-hal sebagai berikut :
1. Dukungan pendanaan untuk penanganan jalan dan jembatan
sesuai dengan perencanaan yang ada.
2. Meningkatkan pelayanan dan kapasitas jaringan jalan provinsi
dengan penanganan jalan dan jembatan di kawasan perbatasan
dan kawasan yang relatif masih tertinggal untuk membuka
akses dari/ke daerah-daerah terisolir.
3. Peningkatan SDM melalui pengkajian modul pelatihan dan
NSPM di lingkungan Dinas Bina Marga.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

207

4. Peningkatan akses melalui pembangunan dan pemeliharaan


jalan dan jembatan.
5. Peralatan untuk pemeliharaan jalan yang umumnya sudah tua
dan rata-rata dalam kondisi rusak dengan jumlah yang sangat
terbatas.
6. Tenaga organik/PNS dalam mendukung kinerja khususnya
kegiatan pemeliharaan jalan yang semakin berkurang (setiap
tahun banyak yang pensiun dan tidak ada pengganti).
7. Dibutuhkan koordinasi dengan instansi terkait untuk menangani
masalah
muatan

kendaraan
lebih

(over

angkutan
loading)

barang
yang

yang

mengangkut

memiliki

andil

dalam

mempercepat kerusakan jalan.


(2) Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Selain itu SKPD Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, dimana
dalam tahun 2011 melaksanakan
dan

43

kegiatan

Rp.63.846.342.787,-

dengan
dan

7 program pembangunan
alokasi

realisasi

anggaran

sebesar

anggaran

sebesar

Rp.61.932.533.084,- atau 97,00 % dengan keberhasilan yang


dicapai

yaitu

Penerimaan

Penghargaan

dari

Kementerian

Pekerjaan Umum sebagai Peringkat I Bidang Pengelolaan Sumber


Daya Air.
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan dengan 9 kegiatan :
a) Pelaksanaan Urusan Rumah Tangga dan Sekretariat Dinas.
Hasil yang dicapai yaitu penyediaan sarana dan prasarana
penunjang sekretariat 1 paket, 1 laporan/dokumen, dan
penyediaan penunjang peningkatan kinerja 1 unit.
b) Pengendalian dan Pemanfaatan (Bidang PSDA). Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya pembuatan 1 unit pintu air dan
sosialisasi

pemanfaatan

SDA

di

kab./kota,

laporan/dokumen, dan 1 pintu air operasional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

208

c) Pengelolaan Administrasi Umum Barang dan Aset. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya operasi dan pemeliharaan
kendaraan penunjang sebanyak 64 unit roda empat dan 80
unit roda dua dan terlaksananya pengelolaan 10 unit rumah
jaga/dinas.
d) Pengelolaan Administrasi Kepegawaian. Hasil yang dicapai
yaitu

tersedianya

laporan

pengelolaan

administrasi

kepegawaian sebanyak 371 PNS dan 1 dokumen/laporan.


e) Penyebaran Program dan Hasil-Hasil Pembangunan Sumber
Daya Air. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya desminasi
dan publikasi data dan 1 inf. dan hasil pembangunan
pengelolaan sumber daya air 3 kali.
f) Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan dan Program dan
Laporan Administrasi Kepegawaian Umum, Balai wilayah
Sungai Walanae-Cenranae.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya

operasi

dan

pemeliharaan kendaraan UPTD Wilayah Sungai WalanaeCenranae 4 unit roda empat dan 4 unit roda dua dan
pengelolaan

administrasi

kepegawaian

sebanyak

109

pegawaian, 5 laporan/dokumen serta 2 unit komputer.


g) Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan dan Program dan
Laporan Administrasi Kepegawaian Umum, Balai Wilayah
Sungai Saddang.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya

operasi

dan

pemeliharaan kendaraan UPTD Wilayah Sungai Saddang


dan 3 unit roda emapat dan 8 unit roda dua dan
pengelolaan

administrasi

kepegawaian

sebanyak

92

pegawaian, 5 laporan/dokumen, 1 unit laptop, 1 printer, 1


scanner.
h) Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan dan Program dan
Laporan Administrasi Kepegawaian Umum, Balai Wilayah
Sungai Jeneberang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

209

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya

operasi

dan

pemeliharaan kendaraan UPTD Wilayah Sungai Jeneberang


sebanyak 5 unit roda empat dan 8 unit roda dua dan
pengelolaan

administrasi

kepegawaian

sebanyak

184

pegawaian, 4 laporan/dokumen, dan 1 unit CPU.


i) Pengelolaan Keuangan dan Penyusunan dan Program dan
Laporan Administrasi Kepegawaian Umum, Balai Wilayah
Sungai Pompengan Larona
Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya

operasi

dan

pemeliharaan kendaraan UPTD Wilayah Sungai Pompengan


Larona sebanyak 2 unit roda empat dan 2 unit roda dua dan
pengelolaan

administrasi

kepegawaian

sebanyak

112

pegawaian serta 4 laporan/dokumen.


2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan dengan 9 kegiatan :
a) Pendamping WISMP. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
pembinaan

kegiatan

penunjang

WISMP

di

14

kabupaten/kota.
b) Pengelolaan Pemberdayaan Kelembagaan SDA di Tingkat
Provinsi dan Kab./Kota (BPSDA)
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya lomba petugas OP 1
kali, terlaksananya pelatihan pengelolaan air untuk P3A 1
kali, dan 4 laporan/dokumen.
c) Pengelolaan Pemberdayaan Kelembagaan SDA di Tingkat
Provinsi dan Kab./Kota (BPSDA)
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya lomba petugas OP 1
kali, terlaksananya pelatihan pengelolaan air untuk P3A 1
kali, dan 4 laporan/dokumen.
d) Pengelolaan

Kegiatan

Pemberdayaan

Para

Pemilik

Kepentingan Pemerintah, Dunia Usaha, dan Masyarakat


dalam

Pengelolaan

SDA

di

Tingkat

Provinsi

Kabupaten/Kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

210

dan

Hasil yang dicapai yaitu tersedianya laporan kegiatan 1


bulan, terlaksananya pembinaan 80 orang GP3A/IP3A,
terlaksananya Sosialisasi 30 orang UU No.20/2006 dan UU
No.7, dan 1 laporan/dokumen.
e) Menfasilitasi Kegiatan Dewan Sumber Daya Air dan Komisi
Irigasi. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pertemuan
Dewa SDA 2 kali, tersedianya 2 laporan/dokumen SDA.
f) Pembinaan dan Pengawasan Kualitas Sumber Daya Air Balai
Wilayah

Sungai

Saddang.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya 1 dokumen/laporan pengawasan sumber daya


air balai wilayah sungai saddang sebanyak 2 laporan dan 1
unit laptop.
g) Pembinaan dan Pengawasan Kualitas Sumber Daya Air Balai
Wilayah

Sungai

Jeneberang.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya 1 dokumen/laporan pengawasan sumber daya


air balai wilayah sungai jeneberang.
h) Pembinaan dan Pengawasan Kualitas Sumber Daya Air Balai
Wilayah Sungai Pompengan Larona. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya 2 dokumen/laporan pengawasan sumber daya
air balai wilayah sungai pompengan larona di 4 kabupaten
sebanyak 2 laporan.
i) Pembinaan dan Pengawasan Kualitas Sumber Daya Air Balai
Wilayah Sungai Walanae - Cenranae. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya 1 dokumen/laporan pengawasan sumber
daya air balai wilayah sungai walanae cenranae sebanyak
2 laporan.
j) Penyediaan
(BPSDA).

Bantuan
Hasil

Teknis

yang

dicapai

kepada
yaitu

Kabupaten/Kota
tersedianya

dokumen/laporan data sumber daya air di 4 wilayah UPTD


sebanyak 2 laporan.
3) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Kinerja dan Keuangan


Program ini dilaksanakan dengan 5 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

211

a) Pengelolaan Keuangan SKPD. Hasil yang dicapai yaitu


tersedianya 1 dokumen/laporan SPJ, neraca dan realisasi
sebanyak 3 dokumen, 1 unit laptop dan komputer PC.
b) Penyusunan Rencana Kerja dan Pelaporan Dinas. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya data dari kabupaten/kota dan
UPTD untuk 1 dokumen, laporan LAKIP/RKA/DPA/LKPJ dan
LPPD/tindak lanjutan 4 informasi dan 1 unit komputer PC.
c) Monitoring Proyek APBD dan APBN. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya 1 dokumen/laporan fisik, dan evaluasi 57
pembangunan embung, OP sungai 5 paket, rehab irigasi 50
paket (5.910 Ha), OP irigasi 23 paket

(36.936 Ha) dan 2

dokumen/laporan.
d) Penyusunan

Rencana

Pembangunan

Jangka

Pendek

Prioritas Koordinasi Program dan Anggaran. Hasil yang


dicapai yaitu tersedianya 2 dokumen/laporan program
anggaran.
e) Evaluasi Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya dokumen/laporan kinerja daerah
irigasi sebanyak 2 dokumen/laporan.
4) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Rawa
dan Jaringan Pengairan lainnya
Program ini dilaksanakan dengan 12 kegiatan :
a) Pengukuran Situasi, Profil Memajang Seluruh Irigasi (Bina
Teknik). Hasil yang dicapai yaitu tersedianya peta situasi di
6 daerah irigasi.
b) Perencanaan Teknis/Detail Desain (Bina Teknik). Hasil yang
dicapai

yaitu

tersedianya

gambaran

desain

bendung,

embung pada 23 kabupaten dan jaringannya dan terlihatnya


40 orang dan 5 dokumen.
c) Pengelolaan dan Updating Database dan Informasi Sumber
Daya Air (Bina Teknik). Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
1 dokumen/laporan database dan Inf. SDA.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

212

d) Inventarisasi dan Peningkatan Kondisi Jaringan Rawa

dan

Pantai Kritis (IRWA). Hasil yang dicapai yaitu tersedianya 32


data inf. kondisi jaringan rawa dan 1 unit GPS, 1 unit kamera
digital, 2 unit lemari besi.
e) Operasi dan Pemeliharaan Irigasi dan Rawa (IRWA). Hasil
yang

dicapai

yaitu

terlaksananya

pemeliharaan

irigasi

36.936 Ha dan 23 irigasi.


f) Pembinaan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Teknis Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Saddang. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya 3 dokumen/laporan kegiatan anggaran, 1 unit
laptop, dan 1 unit printer A4.
g) Pembinaan Irigasi Partisipasi (PPISP) dan Penunjang PISP.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pembinaan irigasi
partisifatif di 2 kabupaten/kota dan 1 daerah irigasi.
h) Pembinaan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Teknis Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Jeneberang. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya 4 dokumen/laporan kegiatan anggaran,
1 unit centra prosessing dan 1 unit CPU.
i) Pembinaan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Teknis Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Pompengan Larona. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya 5 dokumen/laporan kegiatan
anggaran.
j) Pembinaan, Pelaksanaan dan Pengelolaan Teknis Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Walanae-Cenranae. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya 4 dokumen/laporan kegiatan
anggaran.
k) Perbaikan/Rehabilitasi dan Jaringan Irigasi (DAK). Hasil yang
dicapai

yaitu

terlaksananya

peningkatan

kewenangan

provinsi di 16 daerah irigasi 3.610 Ha.


l) Inventarisasi Rehabilitasi dan Pelaksanaan Jaringan Irigasi
Rawa dan Air Baku (IRWA). Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya peningkatan kewenangan kabupaten/kota di

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

213

39 derah irigasi 3.610 Ha dan 2 info, 1 unit pompa, 7


jaringan rawa tambak.
5) Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku
Program ini dilaksanakan dengan 2 kegiatan :
a) Pembangunan Prasarana Air Baku Embung (SDW). Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya 70 bangunan konservasi,
tanggul buis COI 1 kegiatan, normalisasi saluran untia
Kecamatan

Biringkanaya

Kota

Makassar

buah,

terbangunnya pembangunan pantai (366 M), normalisasi


saluran untia (1.300 M)
b) Pemuktahiran Database dan Penyusunan Kegiatan Prioritas
Danau/Waduk dan Situ (SDW). Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya 3 dokumen/laporan kegiatan prioritas danau
waduk dan situ.
6) Program

Pengembangan,

Pengelolaan

dan

Konservasi

Sungai, Danau dan Sumber Air Lainnya


Program ini dilaksanakan dengan 5 kegiatan :
a) Penyusunan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pemeliharaan
Prasarana Sungai, Danau dan Waduk (SDW). Hasil yang
dicapai

yaitu

tersedianya

17

dokumen

pelaksanaan

pemeliharaan prasarana sungai.


b) Pembinaan Pengendalian dan Pelaksanaan O dan P Sungai,
Danau

dan

Waduk

(SDW).

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terlaksananya pemeliharaan 5 sungai dan 2 pantai


c) Pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan Station Hidrologi dan
Klimatologi (BPSDA). Hasil yang

dicapai yaitu tersedianya

pengukuran kualitas air di 9 lokasi, 4 kali Inventarisasi Pos


Hidrologi di 4 UPTD.
d) Study Pengembangan Sumber Daya Air. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya 5 dokumen/laporan study pembangunan
SDA

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

214

e) Pembangunan Embung Untuk Konservasi Air (Lanjutan).


Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya Pembangunan 1
Buah Kolam Maccini Sombala.
7) Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai
Program ini dilaksanakan dengan 1 kegiatan yaitu Pelaksanaan
Non Struktur dalam pengelolaan Banjir (SDW) dengan hasil
yang

dicapai

adalah

tersedianya

12

dokumen

bahan

pengelolaan banjir dan 800 unit Bronjong.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan kurang mendukung
dimana ketersediaan waktu sebagai faktor internal dan kondisi
alam seperti terjadinya bencana alam sebagai faktor eksternal
penyebab yang mempengaruhi timbulnya masalah pada Dinas
Pengelola

Sumber

Daya

Air

dimana

biaya

operasi

dan

pemeliharaan kurang memadai sehingga kerusakan-kerusakan


jaringan irigasi sebagian besar tidak ditangani.
Solusi
Memaksimalkan Pembinaan Operasi dan Pemeliharaan sesuai
dengan Anggaran Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan
serta

Biaya

Operasi

dan

Pemeliharaan

ke

depannya

perlu

ditingkatkan.
5. Urusan Penataan Ruang
Pembangunan

penataan

ruang

untuk

perencanaan,

pemanfaatan, pengendalian, pengembangan, pembangunan sarana


dan prasarana wilayah yang mengacu pada rencana tata ruang baku
untuk mewujudkan suatu wilayah menjadi satu kesatuan entitas
sosial ekonomi yang sepenuhnya utuh merupakan kinerja dari
urusan penataan ruang. Oleh karena itu kinerja penataan ruang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

215

diarahkan

pada

Perencanaan

prioritas

Tata

program

Ruang,

Pemanfaatan Ruang,
4)

Program

Tumbuh

ditunjang

Program

1)

Program

Pengendalian

3) Program Pemanfaatan Ruang,

Perencanaan

yang

2)

yaitu

Wilayah

oleh

Strategis

program-program

dan

Cepat

lainnya

yang

mendukung kinerja urusan ini.


Dalam

melaksanakan

urusan

Penataan

Ruang

dalam

lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan oleh 1


(satu) SKPD yaitu Dinas Tata Ruang dan Permukiman.
Berdasarkan hasil urusan ini, dalam hal melaksanakan program
perencanaan tata ruang pemerintah telah melakukan revisi atas
Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) Provinsi Sulawesi Selatan yang
telah ditetapkan melalui Perda Nomor 9 tahun 2009 yang merupakan
pedoman dalam

perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian

ruang di Provinsi Sulawesi Selatan.

Hingga saat ini dari 24

Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan telah 5 Kabupaten/Kota yang


memiliki Perda RTRW Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Luwu Timur,
Luwu Utara, Luwu, Enrekang dan Kota Parepare. Sementara masih
17

Kabupaten/Kota

yang

dalam

proses

persetujuan

di

DPRD

Kabupaten/Kota dan 2 kabupaten/kota dalam proses persetujuan


substansi di Kementerian Pekerjaan Umum.
Walau RTRW telah ada, namun pemanfaatannya belum optimal
karena masih kurangnya ketersediaan informasi tentang tata cara
ruang wilayah yang mudah diakses oleh setiap pengguna ruang baik
untuk kepentingan pemerintahan, masyarakat dan dunia usaha,
karenanya melalui Program Perencanaan Tata Ruang telah dilakukan
fasilitasi dan pendampingan penyusunan RTRW Kabupaten/Kota
dalam

rangka

percepatan

proses

penyusunan

PERDA

Kabupaten/Kota. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)


Kawasan Strategis Kabupaten/Kota diantaranya juga telah dilakukan
untuk Kabupaten Luwu Utara, Pangkep, Maros, Gowa, Luwu Timur
dan Takalar di tahun 2011. Selain itu juga telah dilakukan
penyusunan DED RTH dan Hutan Kota diantaranya untuk Kabupaten

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

216

Luwu, Enrekang dan Sinjai untuk Tahun 2011. Hingga tahun 2011
telah disusun 11 DED RTH Kabupaten/Kota.
Selain
Tradisional

itu

juga

telah

dilakukan

Penyusunan

DED

Pasar

untuk 24 Kabupaten/Kota dalam rangka Pemanfaatan

Ruang. Pelatihan aparat dalam pengendalian pemanfaatan ruang


kepada aparat pemerintah Kabupaten/Kota sebanyak 50 orang
peserta di tahun 2011 dengan telah melibatkan 150 orang sampai
dengan tahun 2011. Dengan meningkatnya pengetahuan SDM aparat
kabupaten /kota maka diharapkan dapat berperan serta sebagai
fasilitator

informasi

pengendalian

pembangunan

pemanfaatan

ruang

khususnya

yang

dalam

berkelanjutan

hal

kepada

masyarakat.
Dalam

mewujudkan

kewilayahan

untuk

pengembangan

melaksanakan

pembangunan

Program

Perencanaan

Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Mamminasata,


sampai tahun 2011 telah melaksanakan 11 izin prinsip, hal mana
telah dibuat DED percontohan ruang terbuka hijau di 4 kawasan se
Mammimasata (Makassar, Maros, Gowa dan Takalar). Selain itu telah
dilakukan

pula

penyusunan

Rencana

Induk

Sistem

(RIS)

dan

Feasibility Study (FS) Air bersih Maminasata dalam bentuk dokumen


Rencana Peta Jaringan Pipa serta DED Air Bersih Kota Baru dalam
bentuk Rencana Jaringan Pipa.
Dalam
merupakan

hal
11

pelaksanaan
program

Go

Green

prioritas

juga

Mamminasata
telah

yang

dilaksanakan

penanaman pohon di sepanjang bantaran sungai di Kabupaten Maros


sejumlah 8.000 pohon seluas 20 Ha dan Penanaman berbagai
varietas tanaman untuk memperkaya hutan kota sebanyak 7.500
bibit pohon yang disebar di kabupaten/kota se Mamminasata
(Koordinasi

dengan Dinas

Kehutanan Provinsi

Sulsel). Seluruh

aktivitas tersebut menjadi bagian dari target pencapaian 25.000 ha


ruang hijau hingga tahun 2020. Untuk menjadikan program go green
sebagai

harapan

dalam

pencapaian

tersebut

maka

saat

ini

sementara dilakukan sosialisasi dan koordinasi program Go Green

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

217

(konfirmasi

tata

guna

lahan dan

klarifikasi

RTH

di

Kawasan

Mamminasata serta dipertajam pula dengan membentuk Susunan


TIM Satuan Tugas Go Green Mamminasata dalam bentuk surat
keputusan yang saat ini masih dalam proses di Biro Hukum Setda
Provinsi Sulsel.
Keberhasilan

yang

telah

dicapai

Dinas

Tata

Ruang

dan

Permukiman Provinsi Sulsel dalam Urusan Penataan Ruang yaitu


telah menerima Piagam Penghargaan dari Kementerian pekerjaan
Umum untuk Skala Provinsi sebagai Juara III Kategori Provinsi Sub
Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang dengan penilaian kinerja
Pemerintahan Daerah Bidang Penataan Ruang tahun 2011 yang
diserahkan oleh Menteri Pekerjaan Umum Bpk. Djoko Kirmanto pada
tanggal 3 Desember 2011 di Jakarta.
Dengan demikian pada tahun 2011 dialokasikan anggaran
sebesar

Rp. 3.759.086.250,-

dengan

realisasi

anggaran

sebesar Rp.3.710.866.834,- atau 98,72 % untuk melaksanakan 4


program

pembangunan

dan

13

kegiatan

pembangunan

perencanaan dan pengendalian.


a. Program, Kegiatan dan Realisasinya
Program, Kegiatan dan Kinerja yang berhasil dicapai dalam
menangani Urusan Penataan Ruang adalah sebagai berikut :
1) Program Perencanaan Tata Ruang
Program ini dilaksanakan dengan 3 kegiatan :
a) Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan. Hasil yang
dicapai yaitu telah disusunnya rencana dasar tata ruang
kawasan strategis dan RTH provinsi pada 6 kawasan dari
target 4 kawasan yaitu pada kab. Luwu Utara, Pangkep,
Maros, Gowa, Luwu Timur dan Takalar sebagai acuan
pembangunan. Selain itu juga telah disusun DED Hutan Kota
Kawasan di Kabupaten Luwu, Enrekang dan Sinjai.
b) Koordinasi dan Fasilitasi Pelayanan Rencana Tata Ruang
Lintas Kabupaten/Kota. Hasil yang dicapai yaitu terdapat 12

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

218

kabupaten/kota yang telah difasilitasi dalam penyusunan


RTRW-nya terkait penyempurnaan setelah mengacu pada
rujukan RTRW provinsi yang ditunjang oleh potensi dan
kemampuan daerah dalam pengembangan wilayah masingmasing. Dan saat ini RTRW kabupaten/kota yang telah di
PERDA kan sebanyak 5 kabupaten/kota yaitu Luwu Timur,
Luwu Utara, Luwu, Enrekang dan Parepare.
c) Sosialisasi RTRW Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya Perayaan Hari Tata Ruang
Nasional dan tersusunnya Laporan Gubernur tentang peran
masyarakat, PPNS dan Sanksi pelanggaran tata ruang. Akan
tetapi terhadap kinerja kegiatan sosialisasi dan pemahaman
RTRW dan kawasan strategis kepada masyarakat tentang
arah dan tujuan pengembangan daerah belum dilaksanakan
di tahun 2011 oleh karena keterbatasan anggaran serta
masih terdapat kegiatan yang sifatnya prioritas yang perlu
alokasi biaya.
2) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :
a) Pelatihan Aparat dalam Rangka Perencanaan, Pengendalian
dan Pemanfaatan Ruang. Hasil yang dicapai yaitu telah
dilakukan
penataan

peningkatan
ruang

SDM

melalui

dalam

hal

pelatihan

pengendalian

aparat

dalam

pengendalian pemanfaatan ruang sebanyak 50 orang.


b) Pengawasan dan pengendalian Pemanfaatan. Hasil yang
dicapai

yaitu

meningkatnya

kinerja

pengawasan

dan

pengendalian pemanfaatan ruang pada kabupaten/kota.


c) Penyusunan NSPK Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Hasil
yang

dicapai

yaitu

meningkatnya

pengendalian

pemanfaatan ruang dengan tersusunnya pedoman NSPM

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

219

pemanfaatan ruang kawasan budidaya dan NSPM insentif


dan disentif bidang penataan ruang.
d) Koordinasi dan Fasilitasi Pengendalian Pemanfataan Ruang
Kawasan

Strategis

memfasilitasi

Provinsi.

Hasil

kabupaten/kota

yang
dalam

dicapai

yaitu

pengendalian

pemanfataan ruang kawasan strategis provinsi yang secara


keseluruhan memberikan dukungan dalam pengendalian
pemanfataan ruang kawasan.
3) Program Pemanfataan Ruang.
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a)Koordinasi

dan

Fasilitasi

Pemanfaatan

Ruang

Lintas

Kabupaten/Kota. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya


koordinasi dan fasilitasi pemanfaatan ruang lintas kabupaten/
kota dengan tersusunnya DED Pasar Tradisional Modern di 14
Kabupaten/Kota.
b)Penyusunan

Program

dan

Anggaran

Provinsi

Bidang

Pemanfaatan Ruang pada Kawasan Strategis Nasional dan


Provinsi. Hasil yang dicapai yaitu digunakannya laporan
sebagai bahan acuan penyusunan program dan anggaran
bidang pemanfaatan ruang pada kawasan strategis nasional
dan provinsi.
c)Workshop Aparat Dalam Pemanfaatan Ruang. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya pemahaman Aparat Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam pemanfataan ruang melalui workshop
aparat dalam pemanfaatan ruang.
4) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Cepat Tumbuh.
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

220

a)Koordinasi Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis


dan Cepat Tumbuh. Hasil yang dicapai yaitu telah dilakukan
perencanaan wilayah strategis di Kawasan Mamminasata
dalam bentuk produk dokumen seperti RIS Infrastruktur Kota
Baru, yang nantinya hasil penyusunan produk ini dapat
dimanfaatkan oleh semua Stake Holder dan masyarakat
sebagai

acuan

pembangunan

di

kawasan

strategis

Mamminasata. Hal ini didukung pula dengan dilakukannya


sosialisasi Peraturan Presiden tentang Mamminasata di 4
Kawasan Mamminasata kepada 120 orang aparat Pemerintah
yang

selanjutnya

diharapkan

perencanaan

pembangunan

Mamminasata.

Selain

itu

pula

dapat
di

menjadi
Kawasan

telah

fasilitator
Strategis

diterbitkan

sistem

informasi Mamminasata melalui website dan 4 produk buletin


di tahun kedua yang diharapkan dapat berfungsi sebagai alat
penyebarluasan

informasi

pembangunan

kawasan

Mamminasata. Di samping itu telah disusun juknis / arahan


teknis penataan prasarana, penataan lingkungan hidup dan 3
penataan ruang seperti RTR kawasan Maritim Metropolitan
Mamminasata sebagai salah satu bentuk pedoman kebijakan
pembangunan di kawasan Mamminasata.
b) Koordinasi Pengawasan dan Pengendalian Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.nHasil yang dicapai
yaitu telah diterbitkan 5 izin prinsip investasi di kawasan
strategis

Mamminasata

pada

tahun

2011

dan

telah

menerbitkan 11 izin prinsip sampai dengan tahun 2011


yang secara khusus dapat mendorong laju pertumbuhan
kawasan. Demikian pula dukungan terhadap perencanaan
tata

ruang

Mamminasata

berwawasan

lingkungan

yang telah dibuatkan DED

di

kawasan

percontohan

Ruang terbuka Hijau (RTH) sebanyak 3 kawasan di tahun


2011 dan telah mencapai 4 kawasan sampai dengan tahun
2011 seperti DED RTH Mamminasata dan DED RTH Kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

221

Makassar. Selain itu telah dilaksanakan pula sosialisasi


program Go Green sebanyak 30 orang aparat kabupaten/
kota di kawasan Mamminasata.
c) Koordinasi dan Sosialisasi Kebijakan Pemerintahan dalam
Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan aparat
kabupaten/kota
sosialisasi

se

Mamminasata

peraturan

setelah

perundang-undangan

mengikuti

yang

terkait

dengan pengelolaan perkotaan di wilayah Mamminasata


kepada

50

orang

aparat

meningkatnya

pemahaman

Mamminasata

setelah

Perkotaan

seperti

di

tahun

aparat

mengikuti

2011

kabupaten/kota

Pelatihan

penyelengaraan,

dan

juga
se

Pengelolaan

Manajemen

dan

pengendalian Tata Ruang, yang selanjutnya diharapkan


dapat mengambil kebijakan sesuai pedoman perundangundangan yang berlaku dalam rangka pembangunan di
kawasan Mamminasata . Hal ini didukung pula dengan
dilaksanakannya rapat-rapat koordinasi terkait kebijakan
pemerintah di wilayah Mamminasata.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan

Bidang Penataan Ruang


Propinsi Sulawesi Selatan dengan luas 45.751,91 Km2 telah
memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi yang telah di
revisi pada Tahun 2007 dengan mengacu pada Undang-Undang
Nomor 26 Tahun 2007 Mengacu pada Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 78 ayat (4) ayat b
dan c disebutkan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

222

a. Semua peraturan daerah provinsi tentang rencana tata ruang


wilayah provinsi disusun atau disesuaikan paling lambat
dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang
ini diberlakukan; dan
b. Semua peraturan daerah kabupaten/kota tentang rencana
tata ruang wilayah kabupaten/kota disusun atau disesuaikan
paling lambat 3 (tiga) tahun terhitung sejak Undang-Undang
ini diberlakukan.
Memperhatikan hal tersebut Pemerintah Provinsi juga telah
menyempurnakannya

dengan

menerbitkan

PERDA

RTRW

Provinsi No. 9 Tahun 2009 tentang Tata Ruang Wilayah Provinsi


Sulawesi Selatan.
Akan tetapi hingga saat ini dari 24 kabupaten / kota se Sulawesi
Selatan baru terdapat 5 kabupaten / kota yang telah ditetapkan
PERDA Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) wilayah masingmasing, yaitu Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Parepare dan
Enrekang. Sedangkan yang lain pada umumnya sudah mencapai
17 kabupaten/kota dalam tahap proses persetujuan bersama
DPRD di Kabupaten / Kota dan 2 kabupaten/kota masih dalam
proses persetujuan substansi di Kementerian Pekerjaan Umum.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pada Tahun 2009-2013
diperlukan penanganan yang serius

dalam kegiatan program

penataan ruang.

Solusi
Perlu lebih didorong agar lebih mempercepat proses pengajuan
PERDA

masing-masing

kab/kota,

dalam

upaya

revisi

RTRW

Kabupaten/Kota yang ada di Sulawesi Selatan mengingat kurun


waktu yang ditetapkan oleh UU No. 26 tahun 2007 tersebut agar
evaluasi dapat dilaksanakan dalam upaya penegakan aturan
pelaksanaan RTRW.

6. Urusan Perencanaan Pembangunan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

223

Urusan Perencanaan Pembangunan di Provinsi Sulawesi Selatan


dilaksanakan

oleh

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Daerah

(Bappeda) dengan maksud untuk meningkatkan kualitas perencanaan


dan pengendalian pembangunan wilayah secara makro, termasuk
perencanaan dan pengendalian pembangunan antar sektor dan antar
wilayah, serta dalam rangka meningkatkan perencanaan pembiayaan
pembangunan.

Berkaitan

dengan

perencanaan

maka

urusan

perencanaan melaksanakan agenda 7 dengan kebijakan strategis


Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Pemerintah dengan
demikian indikator urusan perencanaan adalah tersedianya dokumen
perencanaan yakni Dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dengan
Perda,

Dokumen

RPJMD

yang

telah

ditetapkan

dengan

Perda,

Dokumen RKPD yang ditetapkan dengan Perkada dan dokumen


penjabaran RPJMD kedalam RKPD setiap tahun.
Untuk melaksanakan urusan perencanaan pembangunan, Bappeda
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011

melaksanakan 13 program

pembangunan dan 86 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar


Rp.18.492.552.600,-

yang

direalisasikan

sebesar

Rp.18.341.077.360,- atau 99,18%.


Adapun program kegiatan yang dimaksud adalah :
a.

Program dan Kegiatan


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan

Jasa

Surat

Menyurat.

Hasil

yang

dicapai,

terwujudnya pelayanan jasa surat menyurat sehingga 100


persen surat dinas dapat tertangani dengan baik sesuai
ketentuan yang berlaku.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, hasil yang dicapai adalah
terwujudnya

komunikasi

dan

informasi

perencanaan

pembangunan kepada stakeholder.


c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor, hasil
yang dicapai adalah tersedianya peralatan kantor yang siap

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

224

guna mendukung kelancaran tugas dinas pada kantor


Bappeda Provinsi Sulsel.
d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
adalah terwujudnya pengelolaan administrasi keuangan
daerah yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

Hasil yang dicapai,

terwujudnya sanitasi dan kebersihan kantor yang baik untuk


meningkatkan kenyamanan dalam bekerja.
f) Penyediaan Jasa Perbaikan Alat Kerja, hasil yang dicapai
adalah tersedianya tabung pemadam kebakaran yang layak
pakai untuk pengamanan kemungkinan bahaya kebakaran
pada kantor Bappeda Provinsi Sulsel.
g) Penyediaan Alat Tulis Kantor, hasil yang dicapai adalah
tersedianya kebutuhan alat tulis kantor untuk keperluan
dinas tepat pada waktunya.
h) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, hasil yang
dicapai

adalah

tersedianya

barang

cetakan

dan

penggandaan serta jilid bahan sesuai kebutuhan untuk


mendukung pelaksanaan

tugas-tugas Bappeda

Provinsi

Sulsel.
i) Penyediaan

Komponen

Instalasi

Listrik

Penerangan

Bangunan Kantor, hasil yang dicapai adalah tersedianya


komponen

alat

listrik

pakai

habis

untuk

keperluan

komponen penerangan yang rusak sesuai kebutuhan 1


(satu) Tahun Anggaran.
j) Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, hasil yang
dicapai adalah termanfaatkannya peralatan kantor yang
layak

pakai

untuk

keperluan

pelayanan

pada

kantor

Bappeda Provinsi Sulsel.


k) Penyediaan

Bahan

Bacaan

dan

Peraturan

Perundang-

undangan, hasil yang dicapai adalah tersedianya bahan


bacaan/bahan referansi non buku bagi pejabat dan staf
Bappeda Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

225

l) Penyediaan

Makan Minum, hasil

yang dicapai adalah

terwujudnya layanan makanan dan minuman pada rapat


dinas dan tamu dinas kantor Bappeda Provinsi Sulsel.
m) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah, hasil
yang dicapai adalah informasi pelaksanaan rapat-rapat dan
konsultasi di luar daerah.
n) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah, hasil
yang dicapai adalah informasi hasil pelaksanaan rapat
koordinasi dan konsultasi dalam daerah.
2) Program Peningkatan Sarana, Prasarana
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, hasil yang
dicapai adalah terwujudnya pemeliharaan rutin bangunan
gedung kantor untuk menjamin kelancaran dan keamanan
pelaksanaan tugas dinas.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas Operasional,
hasil yang dicapai adalah terpeliharanya kendaraan dinas
kantor Bappeda Prov.Sulsel untuk menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas-tugas dinas sehari-hari..
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor,
hasil yang dicapai adalah terpeliharanya alat komunikasi,
genset dan sound sistem ruang rapat..
d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor, hasil
yang dicapai adalah termanfaatkannya peralatan gedung
kantor untuk memperlancar operasional sehari-hari.
e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeler, hasil yang dicapai
adalah
untuk

terpeliharanya
mendukung

inventarisasi

kelancaran

dan

kantor

(meubelair)

keamanan

dalam

pelaksanaan tugas dinas sehari-hari.


f) Pemeliharaan Sistem Manajemen Akuntansi dan Keuangan
Daerah (SIMAKDA), SIMGAJI dan SIPKD, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya sistem pengelolaan keuangan
daerah

sesuai

Permendagri

59

Tahun

2007

tentang

Perubahan atas Permendagri 13 Tahun2006.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

226

3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur


a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya, hasil
yang dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan pakaian dinas
bagi pejabat, Staf kantor Bappeda Provinsi Sulsel.
b) Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan. Hasil yang dicapai,
terpenuhinya kebutuhan pakaian kerja lapangan Pol.PP
Bappeda Provinsi Sulsel.
c) Pengadaan Pakaian KORPRI, hasil yang dicapai adalah
terpenuhinya kebutuhan pakaian KORPRI bagi pejabat dan
pegawai Bappeda Provinsi Sulsel.
d) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu, hasil yang
dicapai adalah terpenuhinya kebutuhan pakaian olahraga
bagi pejabat dan staf Bappeda Provinsi Sulsel.
4) Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS

Program

ini

didukung

dengan

kegiatan

Pemberian

Penghargaan Purna Tugas. Hasil yang dicapai, terlaksananya


pemberian penghargaan purna tugas ke PNS Bappeda Provinsi
Sulsel.
5) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal, hasil yang dicapai adalah
terlaksananya kursus dan pelatihan singkat bagi pegawai
Bappeda Provinsi Sulsel.
b) Pengelolaan Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya buku-buku
bacaan perpustakaan Bappeda Provinsi Sulsel dengan baik.
c) Penyusunan dan Pengelolaan Administrasi Kepegawaian,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya hasil penataan
administrasi

kepegawaian

terhadap

kinerja

Aparatur

Bappeda Provinsi Sulsel.


6) Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
a) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran, hasil yang
dicapai adalah terwujudnya informasi keadaan keuangan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

227

persemesteran untuk mendukung akuntabilitas Pemerintah


Provinsi Sulsel.
b) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran, hasil
yang

dicapai

adalah

terwujudnya

informasi

keadaan

keuangan persemesteran untuk mendukung akuntabilitas


pemerintah Provinsi Sulsel.
c) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahunan, hasil yang
dicapai adalah terwujudnya informasi keadaan keuangan
akhir tahun untuk mendukung akuntabilitas pemerintah
daerah.
d) Penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Instansi

Pemerintah (LAKIP) Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan, hasil


yang dicapai adalah termanfaatkannya dokumen LAKIP
Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan.
e) Penyusunan RKA dan DPA SKPD, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya informasi RKA dan DPA tahun 2011 bagi
kegiatan SKPD Bappeda Provinsi Sulsel.
f) Penyusunan Analisis Kebutuhan Pendataan dan Pengadaan
Barang/Jasa SKPD, hasil yang dicapai adalah tersedianya
informasi

ketatalaksanaan

administrasi

umum

sesuai

kebutuhan barang dan jasa.


g) Penyusunan
Perkantoran,

Laporan
hasil

dan

yang

Pengelolaan

dicapai

adalah

Administrasi
terlaksananya

pelayanan organisasi sesuai kebutuhan secara efektif.


h) Penyusunan Laporan Administrasi Keuangan, hasil yang
dicapai

adalah

tersedianya

informasi

ketatalaksanaan

administrasi keuangan sesuai ketentuan yang berlaku.


i) Penyusunan Rencana Kerja Tahunan, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya dokumen rencana kerja tahunan
dalam pelaksanaan kegiatan Bappeda.
j) Penyusunan Laporan Kegiatan SKPD, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya informasi kegiatan SKPD Bappeda
Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

228

k) Penyusunan

DPPA

SKPD,

hasil

yang

dicapai

adalah

termanfaatkannya informasi DPPA SKPD tahun 2011 dalam


pelaksanaan kegiatan tahun 2010.
l) Penyusunan Laporan Realisasi Kegiatan Bappeda Provinsi
Sulawesi

Selatan,

hasil

yang

dicapai

adalah

termanfaatkannya informasi realisasi kegiatan Bappeda


Provinsi Sulsel.
7) Program Kerjasama Pembangunan
1) Fasilitasi Kerjasama dengan Lembaga Bidang SDA dan
Praswil, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya Hasil
kerjasama dengan lembaga bidang SDA.
2) Koordinasi Dalam Pemecahan Masalah-masalah BKPRD,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya rekomendasi
penanganan

permasalahan

penyelenggaraan

penataan

ruang dan SOP Evaluasi RTRWK, Zoning Regulasi Kawasan


Kota Makassar dan Penataan Kawasan Kabupaten.
3) Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Regional, hasil yang
dicapai

adalah

peningkatan

sinergitas

wilayah

pulau

Sulawesi dan kerjasama Pembangunan Sulawesi.


4) Penunjang Program Kerjasama Bidang SDA (WISMP), hasil
yang dicapai adalah termanfaatkannya pengelolaan irigasi
yang berbasis pada kebutuhan APL II Program WISMP.
5) Penunjang Program Kerjasama Bidang Sosial Budaya dan
Pengembangan Kelembagaan, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya rekomendasi program kerjasama bidang
sosial budaya untuk peningkatan kualitas perencanaan
bidang sosial budaya.
6) Penunjang Kerjasama Bidang Ekonomi, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya Hasil perencanaan dan koordinasi
program kerjasama bidang ekonomi.
7) Penunjang Kerjasama Bidang SDA (LOAN PISP), hasil yang
dicapai adalah termanfaatkannya pengelolaan irigasi yang
berbasis pada kebutuhan masyarakat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

229

8) Fasilitasi

Kegiatan

Percepatan

pembangunan

Daerah

Tertinggal, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya


rekomendasi perencanaan daerah tertinggal di kab/kota.
8) Program Perencanaan Pembangunan Kota-kota Menenegah,
Besar
a) Koordinasi

Perencanaan

Pertumbuhan

Ekonomi,

Penanganan
hasil

yang

Pusat-pusat

dicapai

adalah

Termanfaatkannya kebijakan PNPM PISEW Provinsi Sulawesi


Selatan.
b) Koordinasi Perencanaan Air Minum Drainase dan Sanitasi
Perkotaan, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya
rekomendasi perencanaan air minum, drainase dan sanitasi
perkotaan.
9) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan
Pembangunan Daerah
a) Peningkatan Kemampuan Teknis Aparat Perencana, hasil
yang dicapai adalah meningkatnya kemampuan aparat
perencana.
b) Peningkatan Kinerja Aparatur Perencana Bappeda Prov.
Sulsel, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya hasil
penataan

administrasi

kepegawaian

terhadap

kinerja

aparatur fungsional perencana Bappeda.


10)Program Perencanaan Pembangunan Daerah
a) Penyusunan Rancangan RKPD, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya hasil rancangan RKPD tahun 2012.
b) Penetapan

RKPD,

termanfaatkannya

hasil
Rencana

yang
Kerja

dicapai

adalah

Pemerintah

Daerah

(RKPD) dalam perencanaan tahun 2012.


c) Penyelenggaraan MUSREMBANG RKPD, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya Hasil rancangan RKPD dalam
perencanaan tahun 2012

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

230

d) Penyusunan LKPJ Gubernur, hasil yang dicapai adalah


tersusunnya

Laporan

Pertanggung

jawaban

Gubernur

dan

Pelaporan

Provinsi Sulswesi Selatan.


e) Monitoring

Evaluasi

Pengendalian

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, hasil yang


dicapai adalah termanfaatkannya hasil monitoring dalam
perencanaan pembangunan pada periode berikutnya..
f) Pengukuran Kinerja kegiatan Provinsi Sulawesi Selatan, hasil
yang dicapai adalah tersusunnya hasil pengukuran kinerja
kegiatan Prov.Sulsel 2010.
g) Evaluasi

RPJMD,

hasil

yang

dicapai

adalah

termanfaatkannya 305 informasi untuk penyempurnaan


RPJMD Prov.Sulsel.
h) Penyusunan RAPBD Pokok Tahun 2011, hasil yang dicapai
adalah termanfaatkannya Dokumen KUA dan PPAS sebagai
bahan penyusunan RAPBD Pokok Tahun 2012.
i) Evaluasi Kinerja Program / Kegiatan Prov. Sulsel, hasil yang
dicapai

adalah

tersedianya

bahan

untuk

penyusunan

kebijakan Provinsi Sulawesi Selatan.


j) Asistensi Usulan Penganggaran Pembangunan, hasil yang
dicapai adalah Dokumen RKA SKPD dan RKA.KL sesuai
Aturan.
k) Koordinasi Penyusunan Perencanaan Penganggaran, hasil
yang dicapai adalah meningkatkan profesionalisme dalam
hal perencanaan di bidang penganggaran dan semakin
meningkatnya

kualitas

capaian

kinerja

program

dan

kegiatan.
l) Penyelenggaraan Rakor Provinsi, hasil yang dicapai adalah
termanfaatkannya hasil rapat koordinasi pembangunan
Provinsi Sulsel.
m) Koordinasi Penyusunan Laporan DAK Non DR Tahun 2011,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya Data DAK Non

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

231

DR TA 2011

dalam Perencanaan Pembangunan

pada

periode berikutnya.
n) Analisa Kebijakan Pembangunan Daerah, hasil yang dicapai
adalah

dimanfaatkannya

sebagai

bahan

penyusunan

kebijakan pembangunan.
o) Singkronisasi Program Pembangunan Nasional, hasil yang
dicapai adalah dimanfaatkannya Hasil sosialisasi program
Renja K/L Provinsi Sulawesi Selatan.
p) Analisis Kebijakan Keuangan Daerah, hasil yang dicapai
adalah

termanfaatkannya

hasil

kebijakan

perencanaan

keuangan daerah Prov. Sulsel sebagai bahan penyusunan


kebijakan perencanaan penganggaran.
q) Penyusunan RKAK/L 2012 dan konsultasi Program APBN
2012, hasil yang dicapai adalah dimanfaatkannya sebagai
bahan kebijakan pembangunan 2012.
r) Penyusunan APBD Perubahan Tahun 2011, hasil yang
dicapai adalah dimanfaatkannya sebagai bahan Penyusunan
RAPBD Perubahan Tahun 2011.
s) Penyusunan

dan

Sosialisasi

Daftar

Alokasi

Kegiatan

Pembangunan APBN dan APBD Prov. Sulsel, hasil yang


dicapai adalah termanfaatkannya draf alokasi kegiatan
pembangunan

untuk

pengendalian

perencanaan

pada

periode berikutnya.
t) Penyesuaian RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan, hasil yang
dicapai adalah dimanfaatkannya hasil penyesuaian sebagai
bahan penyusunan kebijakan pembangunan daerah.
u) Konsultasi

dan

Koordinasi

Penyusunan

Kebijakan

Pembangunan Daerah Prov. Sulsel, hasil yang dicapai


adalah

termanfaatkannya

penyusunan

kebijakan

pembangunan sebagai pedoman penyusunan program dan


kegiatan.
11)Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

232

a) Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi,


hasil

yang

koordinasi

dicapai
untuk

adalah

termanfaatkannya

perencanaan

laporan

pembangunan

bidang

ekonomi.
b) Investigasi Usulan Kegiatan Sektor Ekonomi, hasil yang
dicapai

adalah

teridentifikasinya

usulan

kegiatan

pembangunan sektor ekonomi.


c) Perencanaan Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya perencanaan
perkembangan komoditas unggulan daerah.
d) Perencanaan Pengembangan Industri Lokal Kab/Kota di
Sulsel,

hasil

yang

dicapai

adalah

termanfaatkannya

pengembangan industri Sulawesi Selatan di Kab/Kota.


e) Perencanaan Penanggulangan kemiskinan di Sulsel, hasil
yang dicapai adalah termanfaatkannya hasil perencanaan
penanggulangan kemiskinan di kab/kota.
12)Program Perencanaan Sosial Budaya
a) Koordinasi

kebijakan/program

prioritas

pembangunan

pendidikan pemuda dan olahraga, hasil yang dicapai adalah


termanfaatkannya

bahan

informasi

dalam

peningkatan

pelaksanaan program prioritas pembangunan pendidikan,


pemuda dan olahraga di Sulsel.
b) Koordinasi

kebijakan/program

prioritas

pembangunan

kesehatan dan kesejahteraan sosial, hasil yang dicapai


adalah

Termanfaatkannya

bahan

informasi

dalam

peningkatan pelaksanaan program prioritas pembangunan


kesehatan dan kesejahteraan sosial.
c) Koordinasi

kebijakan/program

kelembagaan

pemerintah

dan

prioritas

pembangunan

masyarakat,

hasil

yang

dicapai adalah termanfaatkannya bahan informasi dalam


peningkatan pelaksanaan program prioritas pembangunan
kelembagaan pemerintah dan masyarakat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

233

d) Koordinasi Program Indeks Demokrasi Indonesia, hasil yang


dicapai adalah termanfaatkannya bahan informasi Indeks
Demokrasi Indonesia (IDI) Prov. Sulsel.
e) Koordinasi Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan
Millenium (MDGs, hasil yang dicapai adalah terumuskannya
upaya-upaya percepatan pencapaian MDGs di Prov. Sulsel.
13)Program Perencanaan Praswil dan SDA
a) Koordinasi perencanaan Bidang Infrastruktur, hasil yang
dicapai

adalah

termanfaatkannya

hasil

koordinasi

perencanaan bidang SDA dan Praswil.


b) Koordinasi program pengelolaan lingkungan hidup dan
wilayah pesisir, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya
data dan informasi untuk sektor SDA dan lingkungan hidup.
c) Koordinasi

program

Kabupaten/Kota

sehat,

hasil

yang

dicapai adalah termanfaatkannya informasi pembangunan


bidang lingkungan hidup.

Permasalahan dan Solusi


Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Badan Perencanaan
Pembangunan

(BAPPEDA) Provinsi Sulsel dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi yang diwujudkan dalam program dan


kegiatan sebagai berikut :
Permasalahan yang dihadapi Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun
sering terlambatnya laporan realisasi baik fisik maupun keuangan,
kegiatan baik APBD maupun APBN, PHLN dari masing-masing
SKPD, hal ini berdampak pada menurunnya laporan realisasi
secara keseluruhan. SKPD terkadang apabila telah melaporkan
realisasi keuangan kepada BPKD dan Dirjen Keuangan maka
mereka telah menganggap pelaporannya telah selesai.
Solusi Setiap SKPD diharapkan agar laporan realisasi baik fisik
maupun keuangan setiap kegiatan agar supaya secara berkala dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

234

berkesinambungan melaporkan ke Bappeda Prov. Sulsel tepat


Waktu.
Hasil yang dicapai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Provinsi Sulawesi Selatan dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun atau dalam tahun 2011 telah menghasilkan beberapa hasil
perencanaan

yang juga merupakan data dan informasi sebagai

bahan kebijakan perencanaan pada tahun berikutnya diantaranya


sebagai berikut:
a. Profil Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010;
b. Laporan

Akuntabiltas

Kinerja Instansi Pemerintah

Provinsi

Sulawesi Selatan Tahun 2010;


c. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2012;
d. Dokumen KUA-PPAS Tahun 2012;
e. Dokumen KUA-PPAS Perubahan Tahun 2011;
Penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2012

7. Urusan Permukiman
Sampai tahun 2011 di Sulawesi Selatan terdapat sebanyak
kurang lebih 1.856.205 unit rumah, dengan persentase terbesar
masih dari rumah tipe 36 dan tipe 45 serta peningkatan backlog lebih
dari 371.241 unit rumah. Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan
jumlah

Rumah

Tangga

Miskin

(RTM),

sementara

itu

kualitas

lingkungan perumahan dan pemukiman yang masih belum layak


dengan masih terdapatnya 2.788 Ha (0,065 %) kawasan kumuh yang
belum tertangani hingga tahun 2010.
Kebutuhan

rumah

pertahun

rata-rata

20.000

unit

belum

diimbangi kemampuan pengembang (developer) yang baru dapat


menyediakan rumah lebih kurang 4.486 unit pertahun.
Melalui

program

pengembangan

perumahan

merupakan

tanggungjawab dan sinergitas bersama antara pemerintah, swasta


dan

masyarakat,

pemerintah

mengingat

mengutamakan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

keterbatasan

kemampuan

maka

menyediakan

perumahan

bagi

235

masyarakat

kurang

mampu,

peningkatan

kualitas

lingkungan

permukiman kumuh padat perkotaan, dukungan sarana dan prasana


permukiman skala besar kasiba lisiba, seperti kawasan permukiman
pemda di Kecamatan Manggala Kota Makassar, penataan kawasan
permukiman tertinggal serta terisolir, pengembangan rusunawa dan
mendorong

peran

mengembangkan

serta

masyarakat

perumahan.

dan

Disamping

dunia
itu,

usaha

dalam

beberapa

upaya

dilakukan dalam rangka antisipasi, irigasi dan penanggulangan


bencana alam.
Hasil kegiatan di atas, didukung oleh

kebijakan peningkatan

layanan perumahan, sanitasi dan air bersih program yaitu : program


pengembangan perumahan dengan kegiatan pembangunan dan
peningkatan bangunan dan lingkungan gedung dengan sasaran
membangun dan meningkatkan kualitas bangunan dan lingkungan
gedung milik negara/daerah dan Pembangunan Kawasan Centre Point
of Indonesia (COI) Sulaweasi Selatan.
Selain itu Pembangunan Centre Point of Indonesia hingga tahun
2011 juga diharapkan agar tersedianya sarana dan prasarana sosial
ekonomi, budaya yang bernuansa nasional telah sampai pada tahap
Penyusunan DED Wisma Negara yang saat sekarang ini (tahun 2012)
sedang dilaksanakan proses pelelangan. Sebelumnya juga telah
dilakukan Pematangan lahan yang kemudian ditindaklanjuti dengan
pembangunan jalan akses sepanjang 2.900 meter di kawasan COI.
Sarana dan prasarana wilayah dan permukiman yang merupakan
bagian dari pelaksanaan pembangunan perwilayah terdiri dari air
bersih, sanitasi, drainase dan persampahan. Secara umum capaian
kinerja air bersih perpipaan sampai dengan tahun 2011 mencakup
48,89 %. Cakupan pelayanan air bersih untuk kawasan perkotaan
67,26 %, cakupan pelayanan air bersih untuk kawasan pedesaan
37,95 %.
Untuk cakupan pelayanan pengelolaan persampahan sampai
dengan tahun 2010 dengan luas TPA sebesar 141 Ha dan kapasitas
daya tampung 7.129 m3/Hr, volume sampah terangkut 5.577,07

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

236

m3/Hr sementara produksi sampah diperkirakan 6.802,39 m3/Hr maka


masih sekitar 81,98 % yang dapat terangkut ke TPA.
Cakupan pelayanan air limbah sampai dengan tahun 2009 telah
terbangun IPLT sebanyak 8 unit yang tersebar di beberapa kabupaten/
kota diantaranya Makassar, Parepare dan Bone serta juga telah
dibangun 2 unit IPAL di Makassar. Sejalan dengan itu pula telah
dibangun drainase untuk air limbah primer dan sekunder dengan
panjang lebih dari 35.000 m dalam kurun waktu 4 tahun terakhir
melalui APBD Provinsi.
Cakupan pelayanan drainase dengan parameter luas genangan
secara umum masih terdapat 1.838.44 Ha luas genangan di tahun
2009. Selama 4 tahun terakhir, pembangunan

drainase telah

mencapai 1.933 m untuk kawasan permukiman tradisional dan 1.383


m di kawasan permukiman kumuh. Selain itu juga telah dibangun
drainase di kawasan permahan PNS/TNI/Polri, Kasiba Lisiba, KTP2D
dan Rusun sepanjang 23.471,60 m atau 593,92 % dari target
2008-2013 sepanjang 3.952 m.

Selain itu ditunjang pula dengan

pembangunan drainase permukiman penduduk pedesaan sepanjang


7.905,25 m atau 77,12 % dari target 2008 - 2013 sepanjang 10.250
m dan pembangunan drainase lingkungan permukiman pada kawasa
KTP2D sepanjang 466,65 m atau 26,67 % dari target 2008-2013
sepanjang 1.750 m.
Keberhasilah

yang

telah

dicapai

Dinas

Tata

Ruang

dan

Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011 dalam urusan


permukiman yaitu telah menerima Sertifikasi dari United Register of
System Certification (URS) dalam pelaksanaan implementasi ISO 9001
: 2008. Pengakuan tersebut atas dasar implementasi SKPD memenuhi
ketentuan

dalam

menjalankan

beberapa

Standart

Operational

Procedure (SOP) pada beberapa program dan kegiatan Lingkup Dinas


Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Sulawesi Selatan.
Urusan Permukiman di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan
oleh Dinas Tata Ruang dan Permukiman dengan melaksanakan 10
program pembangunan dan 38 kegiatan dengan alokasi anggaran

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

237

sebesar

Rp.

78.298.722.750,-

yang

direalisasikan

sebesar

Rp.

76.545.861.974,- atau 97,76 % di tahun 2011.


a. Program, Kegiatan dan Realisasinya
Dalam hal mendukung kinerja di atas, maka dilaksanakan program
dan kegiatan, yaitu :
1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
Program ini dilaksanakan melalui 3 kegiatan :
a) Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Limbah. Hasil yang
dicapai yaitu terlihat bahwa telah terbangun prasarana dan
sarana

air

limbah

berupa

drainase

primer/sekunder

sepanjang 17.970,76 m. Demikian pula dengan sarana


pendukung MCK yang terbangun sebanyak 7 unit dari
target 3 unit (233,33%). Sarana sanitasi lingkungan ini
dapat

dimanfaakan

peningkatan

derajat

oleh

masyarakat

kesehatan.

dalam

Untuk

upaya

memenuhi

kebutuhan sarana pendukung pengelolaan persampahan,


telah tersedia kontainer sebanyak

18 unit (100% dari

target 18 Unit), Arm Roll Truck sebanyak 4 Unit (100% dari


target 4 Unit) dan motor sampah tiga roda

sebanyak 12

Unit (100 % dari target 12 unit). Hal ini cukup membantu


dalam hal tingkat pelayanan persampahan dari rumah
tangga ke TPS maupun TPA. Sasaran tersebut telah
dilakukan dengan sangat baik yang selanjutnya akan
dilakukan operasional secara berkelanjutan.
b) Fasilitasi Pembinaan Teknis Pengelolaan Air Limbah. Hasil
yang dicapai yaitu terbinanya SDM

Aparat Kab/Kota di

Provinsi Sulawesi Selatan dalam Pengelolaan Air Limbah


dan persampahan sebanyak 50 orang.
c) Pembangunan dan Pengembangan Sistem Jaringan Air
Minum. Hasill yang dicapai yaitu terlihat bahwa telah
tersedia tambahan sistem jaringan prasarana dan sarana
air bersih/minum di 120 kawasan perdesaan (480 % dari

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

238

target 25 kawasan perdesaan di tahun 2011) dan di 11


kawasan perkotaan (73,33 % dari target 11 Kawasan
perkotaan di tahun 2011). Hal ini berarti jangkauan sistem
telah bertambah di 131 titik lokasi di kawasan perdesaan
dan kawasan perkotaan di Sulawesi Selatan khususnya
yang ditunjang sumber dana APBD Provinsi. Persentase
target capaian di tahun 2011 khususnya pada cakupan
pelayanan di pedesaan diperkirakan mencapai 97,40 %
(37,95% dari target 38,96%), dan juga pada cakupan
pelayanan di kawasan perkotaan menunjukkan indikasi
peningkatan dimana perkiraan dapat terealisasi 98,21 %
(67,26%

dari

prasarana

target

dan

memperbaiki

68,49%).

sarana

air

pemenuhan

Dengan

bersih
dan

bertambahnya

ini

berarti

kualitas

air

dapat
bersih

masyarakat, dan ini berdampak pada perbaikan tingkat


kehidupan khususnya kesehatan masyarakat. Dan indikator
sasaran tersebut telah dilakukan dengan sangat baik yang
selanjutnya

akan

dilakukan

operasional

kegiatan

berkelanjutan.
2) Program Pengembangan Perumahan
Program ini dilaksanakan melalui 7 kegiatan :
a) Penetapan Kebijakan, Strategi dan Program Perumahan.

Hasil yang dicapai yaitu terbitnya dokumen pedoman


perencanaan RP4D perumahan dan DED skala kawasan di
kab/kota sebanyak 53 dokumen di tahun 2011. Hal ini
menjadikan kawasan-kawasan perumahan di kabupaten /
kota telah memiliki pedoman perencanaan pembangunan
yang mendetail dan siap untuk dilaksanakan pembangunan
di kawasan-kawasan tersebut.
b) Koordinasi Penyelenggaraan Pengembangan

Hasil

yang

koordinasi

dicapai

yaitu

percepatan

tersusunnya
pelaksanaan

Perumahan.

dokumen

hasil

pembangunan

perumahan. Hal ini menunjukkan bahwa dokumen tersebut

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

239

sangat diperlukan dalam upaya untuk lebih tertibnya


pembangunan

perumahan pada suatu kawasan baik bagi

kepentingan stakeholder maupun masyarakat. Disamping


itu telah diselenggarakan juga Peringatan Hari Habitat
Sedunia,
seleksi

Hari
/

Hapernas

penilaian

dan

juga

penghargaan

telah

dilaksanakan

perumahan

Adiupaya

Puritami.
c) Sosialisasi

Peraturan

Perumahan.

Hasil

peningkatan

Perundang-undangan

yang

dicapai

pemahaman

yaitu

aparat

di

telah

kab/kota

Bidang

dilakukan
dalam

hal

pengembangan bidang perumahan sebanyak 75 orang (156


% dari target 2011) yang mana selanjutnya dapat menjadi
fasilitator

sekaligus

pengendali

kegiatan pembangunan

khususnya kawasan perumahan.


d) Fasilitasi

dan

Stimulasi

Pengembangan

Perumahan

Masyarakat Kurang Mampu. Hasil yang dicapai yaitu terlihat


bahwa

panjang

masyarakat

jalan

kurang

lingkungan

mampu

pada

bertambah

permukiman
3.697,29

terealisasi 519,28 % dari target tahun 2011. Untuk target


RPJMD 2008-2013 telah mencapai 7.417,29 m (120,78 %
dari 6.141 m). Hal ini berarti semakin baiknya aksesibilitas
masyarakat

di

kawasan

tersebut

untuk

menjalankan

aktifitasnya, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan


perekonomian di kawasan tersebut dan menjadikan taraf
hidup masyarakat berpotensi lebih baik.
e) Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana

Sehat. Hasil yang dicapai yaitu terlihat bahwa panjang jalan


lingkungan

pada

kawasan

perumahan

PNS/TNI/PLORI,

KASIBA LISIBA, KTP2D dan RUSUN bertambah 88.122,93 m.


Ini

berarti

terealisasi

pembangunan

di

476,34%

tahun

2011.

dari
Untuk

target

rencana

target

RPJMD

2008-2013 telah mencapai 114.722,93 m (130,61 % dari

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

240

target

87.835

m).

Hal

ini

menjadikan

terbukanya

aksesibilitas masyarakat di kawasan tersebut menjadi lebih


baik

sehingga

mobilitas

perekonomian

menjadi

lebih

meningkat. Demikian pula dengan pembangunan drainase


sepanjang 22.101,60 m yang terealisasi 283,35% dari
target tahun 2011, untuk target RPJMD 2008-2013 telah
mencapai sebesar 23.471,60 m (593,92% dari target 3.952
m). Hal ini menjadikan berkurangnya luas genangan pada
kawasan tersebut , sehingga di saat musim hujan bahaya
banjir dapat diminalisir.
f) Pembangunan

dan

Peningkatan

Bangunan

Gedung.

Hasil yang dicapai yaitu telah terehabilitasinya sarana


gedung perkantoran sebanyak 4 Unit (100% dari target 4
Unit). Hal ini diharapkan agar mobilisasi kegiatan dapat
semakin lancar dan baik yang kemudian dapat memacu
kinerja aparat jadi lebih meningkat. Kemudian terdapat pula
pembangunan

dan

rehabilitasi

fasilitas

masyarakat masing-masing sebanyak

umum

bagi

1 Unit (50 %

dari target) dan 2 Unit (100% dari target). Hal ini


menunjukkan bahwa dengan semakin banyaknya akses
pilihan dan semakin baiknya sarana penunjang aktifitas
masyarakat maka diharapkan tingkat kesempurnaan hidup
dapat lebih terjamin dan berkualitas. Selain itu dilakukan
pula pembangunan landasan patung Sultan Hasanuddin di
Kawasan Bandara Internasional Hasanuddin yang telah
mencapai 100 % di tahun 2011 (30% merupakan sisa objek
pembangunan yang telah di selesaikan di tahun 2010) dan
pembangunan jalan akses pada kawasan Centre Point of
Indonesia sepanjang 2.500 m (telah mencapai target di
tahun 2010). Hal ini masing masing diharapkan bahwa
nantinya pada kawasan Bandara akan terbangun sebuah
Landmark identitas/ ciri khas yang menandakan bahwa
setiap pengunjung merasakan bahwa sekarang mereka

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

241

berada di Makassar, Sulawesi Selatan. kemudian dengan


terbangunnya jalan akses di kawasan CPI maka akan
semakin

meningkatkan

aksesibilitas

masyarakat

untuk

dapat mencapai ke tempat tersebut, yang pada akhirnya


peruntukan ruang publik bagi masyarakat akan semakin
luas.
g) Pembinaan Teknis Bangunan Gedung. Hasil yang dicapai
yaitu terbinanya aparat pemerintah kab/kota dalam hal
pengelolaan

bangunan

gedung

Negara/Daerah

melalui

Bantek dan Bintek Perencanaan dan Registrasi Teknik dan


Bintek Sosialisasi NSPM dan Penyusunan Laporan Taknis
Bangunan Gedung.
3) Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini dilaksanakan melalui 8 kegiatan :
a)Penyediaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS. Hasil
yang

dicapai

yaitu

digunakannya

jasa

pemeriksaan

kesehatan PNS untuk menunjang kinerja Dinas Tarkim Sulsel


melalui

ketersediaan

obat-obatan

dan

jasa

jaminan

pemeliharaan kesehatan selama 1 tahun.


b)Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu lancarnya koordinasi dan konsultasi ke
pusat

dalam

rangka

penyelenggaraan

dan

sinkronisasi

program dan kegiatan Dinas Tata Ruang dan Permukiman


Sulsel selama 1 Tahun.
c)Penata Usahaan Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu

lancarnya

dikelola

oleh

proses

Dinas

penatausahaan

Tarkim

Sulsel

keuangan

melalui

yang

pengelolaan

administrasi keuangan yang tepat waktu selama 1 tahun.


d)Penata

Usahaan

Administrasi

Kepegawaian.

Hasil

yang

dicapai yaitu digunakannya laporan sebagai bahan evaluasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

242

kepegawaian di lingkungan Dinas Tarkim Sulsel melalui


penyusunan
sosialisasi

pendataan
kepegawaian.

melakukan

kepegawaian
Selain

peningkatan

itu

dan

melakukan

kepegawaian

kualitas

SDM

telah

dengan

mengikutsertakan aparat Dinas Tata Ruang dan Permukiman


dalam berbagai Diklat, kursus, pelatihan, sosialisasi dan
seminar sebanyak 99 orang (247,5 % dari target 40 orang) di
tahun 2011. Untuk target RPJMD 2008-2011 sebanyak 250
orang telah mencapai 252 orang (100,80 %).
e)Unit Layanan Pengadaan Pengadaan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya system pengadaan barang dan jasa yang tepat
waktu melalui proses pengadaan barang dan jasa lingkup
Dinas Tarkim Sulsel.
f)Penata

Usahaan

Perkantoran.

Administrasi,

Hasil

yang

Prasarana

dicapai

yaitu

dan

Sarana

digunakannya

prasarana dan sarana perkantoran untuk menunjang kegiatan


Dinas

Tarkim

Sulsel

melalui

ketersediaan

sarana

dan

prasarana perkantoran.
g)Penata Usahaan Pelayanan Kehumasan. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya pelayanan kehumasan sebagai sarana
komunikasi timbal balik pada masyarakat tentang kinerja
Dinas Tarkim Sulsel melalui pelayanan kinerja kehumasan.
h)Penata Laksana KORPRI Dinas Tarkim Sulsel. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kinerja pegawai Lingkup Dinas
Tarkim Sulsel baik pelaksanaan dan evaluasi kegiatan PNS
dalam organisasi KORPRI.

4) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Program ini dilaksanakan melalui 5 kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

243

a) Penyusunan Laporan Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD. Hasil


yang dicapai yaitu digunakannya LAKIP sebagai alat ukur
akuntabilitas kinerja Dinas Tata Ruang dan Permukiman.
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran. Hasil yang
dicapai yaitu digunakannya

laporan keuangan sebagai

pertanggungjawaban pengelolaan keuangan persemesteran


Dinas Tarkim Sulsel.
c) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil
yang

dicapai

yaitu

digunakannya

laporan

prognosis

realisasi anggaran sebagai bahan evaluasi penyusunan


anggaran Dinas Tarkim Sulsel.
d) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang
dicapai yaitu digunakannya laporan keuangan akhir tahun
sebagai pertanggung jawaban kinerja Dinas Tarkim Sulsel
Tahun Anggaran 2011.
e) Penyusunan Anggaran Tahunan. Hasil yang dicapai yaitu
digunakannya

RKA/DPA-SKPD

sebagai

pedoman

pelaksanaan kegiatan Dinas Tarkim Sulsel tahun 2011.


5) Program Lingkungan Sehat Perumahan
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a) Penyuluhan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan Sehat dan
Perumahan. Hasil yang dicapai yaitu belum menunjukkan
hasil yang maksimal. Salah satu kegiatan yang mendukung
program ini yaitu pengendalian dampak resiko pencemaran
lingkungan tidak diprogramkan di tahun 2011, dan ini
tergambar pada indikator kinerja yang tidak dapat diukur.
Walaupun pencapaian sampai dengan 2009 telah terbit 2
laporan AMDAL kawasan dan itu berarti capaian masih
16,67 %. Hal ini disebabkan karena keterbatasan alokasi
lingkungan perumahan yang dianggap

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

layak dan perlu

244

untuk dibuatkan suatu dokumen AMDAL. Lain halnya pada


peningkatan pengetahuan masyarakat melalui kegiatan
penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan telah
dilaksanakan dengan baik dengan melibatkan 120 orang
masyarakat 300 % (dari target 40 orang). Ini berarti tingkat
kesadaran

masyarakat

meningkat

dan

akan

selanjutnya

lingkungan
diharapkan

sehat

lebih

mereka

dapat

menjadi motifator sadar lingkungan sehat di tempat masingmasing.

Target

dan

realisasi

indikator

keberhasilan

tercapainya sasaran ini terlihat belum maksimal khususnya


indikator pentingnya

AMDAL terhadap suatu lingkungan

perumahan yang terpadu. Untuk itu perlu diupayakan agar


lebih ditingkatkan selanjutnya, termasuk permasalahan
lokasi dan keterbatasan anggaran. Meningkatnya kualitas
lingkungan perumahan yang berkualitas.
6) Program Pengembangan Data/Informasi
Program ini dilaksanakan melalui 2 kegiatan :
a) Penyusunan

dan

Pengumpulan

Data/Informasi

Bidang

Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanaan. Hasil yang


dicapai

yaitu

meningkatnya

masyarakat tentang informasi


Permukiman

melalui

buku

pengetahuan
Dinas

aparat

dan

Tata Ruang dan

informasi

paket-paket

keciptakaryaan.
b) Penyelenggaraan Pameran Pembangunan SKPD. Hasil yang
dicapai

yaitu

meningkatnya

pengetahuan

masyarakat

tentang kinerja kegiatan perencanaan dan pengembangan


pembangunan bidang Penataan Ruang dan Keciptakaryaan
SKPD

melalui

keikutsertaan

Dinas

Tata

Ruang

dan

Permukiman Sulsel dalam Pameran SIDE Sulsel 2011 dan


Pameran Celebes Fair 2011.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

245

7) Program Perencanaan Pengembangan Kota-Kota Menengah dan


Besar
Program ini dilaksanakan melalui 6 kegiatan :
a) Penyusunan Program dan kegiatan SKPD. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya informasi tentang rencana kerja dinas
seperti Renja SKPD Dinas Tarkim tahun 2012.
b) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Program
dan Kegiatan SKPD. Hasil yang dicapai yaitu digunakannya
informasi data monev & pelaporan Bulanan, Triwulan dan
Tahunan program dan kegiatan Dinas Tarkim serta monev
PISEW dan RPIJM sebagai bahan evaluasi.
c) Pelaksanaan PPMU-PAMSIMAS Tingkat Provinsi. Hasil yang
dicapai yaitu digunakannya data koordinasi sebagai bahan
evaluasi pelaksanaan PPMU- PAMSIMAS.
d) Pelaksanaan PPMU-USDRP Tingkat Provinsi. Hasil yang
dicapai yaitu digunakannya data koordinasi sebagai bahan
evaluasi pelaksanaan PPMU- USDRP.
e) Pelaksanaan
dicapai

PPMU-AMPL

Digunakannya

Tingkat

data

Provinsi.

koordinasi

Hasill

sebagai

yang
bahan

evaluasi pelaksanaan PPMU- AMPL.


f) Pelaksanaan PPMU-SANIMAS Tingkat Provinsi.

Hasil yang

dicapai yaitu digunakannya data koordinasi sebagai bahan


evaluasi pelaksanaan PPMU- SANIMAS.
8) Program Pengembangan Sumber Daya Lokal
Program ini dilaksanakan melalui 4 kegiatan :
a) Pembinaan dan Peningkatan Kinerja Aparatur. Hasil yang
dicapai

yaitu

telah

dilakukannya

pengembangan

peningkatan SDM dengan diikutkannnya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

dan

orang 10 orang

246

aparat (100%) dari target 10 orang pada pelatihan dalam


hal standar prosedur manual bidang permukiman dan 7
orang aparat (100%) dari target 7 orang dalam hal kursus
pengujian bahan bangunan. Setelah mengikuti kedua hal
tersebut diharapkan efektivitas kinerja dalam hal ini tepat
waktu dan kualitas dapat lebih meningkat.
b) Penguatan Sistem Pengujian Bahan Bangunan. Hasil yang
dicapai yaitu telah diterbitkan 389 rekomendasi paket uji
material (77,80% dari target 500 rekomendasi) yang
diharapkan

bahwa

setiap

obyek

pembangunan

yang

dilakukan pada tahun ini, maka semua bahan bangunan


yang

dipergunakan

telah

memenuhi

standar

yang

dipersyaratkan baik kualitas maupun kelayakannya. Selain


itu telah dilakukan pula pemeliharaan alat-alat laboratorium
dan perbaikan ruang workshop.
c) Pengelolaan dan Pemetaan Bahan Bangunan Lokal. Hasil
yang dicapai yaitu digunakannya buku informasi tentang
standarisasi

harga

bahan

banguna

sebagai

pedoman

penerapan standar pada setiap bangunan yang diterbikan


sebanyak 4 edisi dalam setahun.
d)

Pengelolaan

dan

Penyebarluasan

Pusat

Informasi

Perumahan Permukiman dan Bangunan.Hasil yang dicapai


yaitu

dimanfaatkannya

majalah

informasi

tentang

bangunan gedung dan norma permukiman.


9) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan

Program ini dilaksanakan melalui 1 kegitan :


a) Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan

Persampahan. Hasil yang dicapai yaitu dimanfaatkannya


sarana dan prasarana persampahan pada kws. Perkotaan
dan

Perdesaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

dengan

tersediannya

Arm

Roll

247

Truck

sebanyak 4 Unit, container sebanyak 18 Unit dan motor


sampah sebanyak 12 Unit. Akan tetapi tidak adanya sesuatu
yang dapat diukur pada indikator sasaran yang diinginkan
yaitu kawasan yang terkelola sistem pengelolaan sampah
masyarakatnya melalui Komposting. Hal ini disebabkan oleh
karena keterbatasan dan tidak tersedianya lokasi yang
mengakibatkan output dan outcome yang diinginkan dari
kegiatan tersebut tidak tergambar sesuatu yang relevan
pada indikator kinerja yang diprogramkan di tahun 2011.
Kinerja Kegiatan ini terakumulasi pada indikator sasaran
meningkatnya

kinerja

pengelolaan

persampahan

(pembangunan

air

drainase

limbah
75.000

dan
mtr,

kontainer 52 unit, Arm Roll Truck 24 unit dan Motor sampah


60 Unit).
10) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Program ini dilaksanakan melalui 1 kegiatan :
a)Pengembangan Nilai dan Geografi Sejarah. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kualitas kawasan cagar budaya
di 2 Kawasan (20% dari target)

dan

pada 1 bangunan

bersejarah (20% dari target). Saat ini kedua indikator


tersebut masing-masing telah mencapai 8 kawasan cagar
budaya yang telah direvitalisasi (13,33% dari target sampai
dengan 2011) dan 30 bangunan bersejarah yang telah
direvitalisasi (100 dari target sampai dengan 2011) seperti
gedung kantor KADIN Sulsel dan pembuatan pagar kawasan
cagar budaya di kabupaten Bantaeng. Hal ini menunjukkan
eksistensi

SKPD

pada

pelestarian

cagar

budaya

dan

bangunan bersejarah. Kegiatan revitalisasi ini lebih kepada


menata dan menjadikannya lebih baik sehingga daya tarik
oleh

para

pengunjung

baik

wisatawan

lokal

mapun

mancanegara menjadi lebih baik dan nyaman, dan di lain

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

248

pihak para pengguna gedung akan lebih percaya diri dalam


hal pengembangan karakter.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan

Bidang Permukiman
Dalam hal penyediaan perumahan di Sulawesi Selatan masih

terdapat kesenjangan pemenuhan kebutuhan rumah (backlog)


yaitu 731.241 unit rumah di tahun 2011. Pemenuhan kebutuhan
rumah masih terkendala oleh beberapa faktor antara lain belum
mantapnya sistem pembiayaan perumahan, belum mantapnya
kelembagaan penyelenggaraan perumahan dan permukiman, dan
terbatasnya
berpenghasilan

akses

masyarakat

rendah

(MBR)

khususnya

dalam

memenuhi

masyarakat
kebutuhan

perumahan yang layak.


Dalam hal kelembagaan pembangunan perumahan dan
pemukiman, sampai saat ini di Sulawesi Selatan belum terbentuk
Badan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Perumahan dan
Permukiman Daerah (BKP4D).
Layanan air bersih di Provinsi Sulawesi Selatan khususnya
cakupan pelayanan air bersih yang bersumber dari sumber air oleh
PDAM dan sumber air terlindungi mencapai 48,89 % di tahun 2011
yang terdiri dari cakupan pelayanan air bersih untuk kawasan
perkotaan 67,26 % dan kawasan perdesaan 37,95 %. Hal ini
menunjukkan bahwa masih dibutuhkannya sarana dan prasarana
infrastruktur pendukung untuk mencapai target MDGs di tahun
2015 sebesar 80 % untuk kawasan perkotaan dan 60% kawasan
perdesaan.
Solusi

Bidang Permukiman
Pemerintah

dan

Lembaga/Institusi

Perumahan

dan

Permukiman perlu kiranya memikirkan tentang regulasi efisiensi


biaya pembangunan perumahan, sehingga harga jual rumah dapat
pula ditekan menjadi lebih murah. Untuk itu

pihak pengembang

dapat lebih mengefisienkan pembangunan perumahannya, untuk


membantu MBR dalam pemenuhan kebutuhan perumahan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

249

Pemerintah perlu perlu mendorong terbentuknya lembaga BKP4D


oleh

karena

lembaga

ini

diharapkan

mengkoordinasikan

penyelenggaraan pembangunan perumahan dan pemukiman, dan


anggotanya diharapkan terdiri atas beberapa instansi yang terkait
dengan pembangunan perumahan, LSM, perguruan tinggi, dan
tokoh masyarakat walaupun sekarang ini telah dibentuk kelompok
kerja (pokja) yang dituangkan dalam Keputusan Gubernur Sulsel
Nomor

3858/XII/2011

Pembentukan

Pokja

tanggal

1Desember

Toddopuli

2011

Percepatan

tentang

Pembangunan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Sulsel.


Untuk mewujudkan kondisi infrastruktur permukiman utamanya air
bersih
Provinsi

tahun

2009-2013

Sulawesi

Selatan

yang

mendukung

maka

Dinas

misi

Tata

pemerintah

Ruang

akan

melaksanakan penanganan dalam rangka :


-

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air


Limbah dengan indikator sasaran: 1) Meningkatnya pelayanan
air minum perdesaan pada 150 kawasan perdesaan dan air
minum perkotaan pada 90 kawasan perkotaan.

8. Urusan kepemudaan dan Olahraga


Penyelenggaraan urusan wajib yang termasuk kedalam bidang
pemuda dan olah raga dilaksanakan oleh Dinas Pemuda dan Olah
raga, melalui Agenda ke-6 dan ke-7 dan melaksanakan kebijakan
pemberdayaan organisasi pemuda dan olah raga. Dalam pelaksanaan
urusan

ini

telah

memperlihatkan

kinerja

dengan

menghasilkan

Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi yang memberikan


kontribusi atlet terbanyak dalam pelaksanaan Seagames dimana pada
kegiatan tersebut Sulsel merupakan salah satu provinsi penyumbang
medali terbanyak dalam pelaksanaan Seagames. Selain itu prestasi
yang diraih pada berbagai kejuaraan melalui atlet PPLP dan PPAPD
antara lain : 2 Emas pada Kejuaraan Karate Piala Mendagri, 2 emas
dalam Kejuaraan O2SN pada cabang olahraga Karate, Petinju Terbaik
Tingkat Nasional pada Kejuaraan Tinju antar PPLP, Peringkat III

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

250

Nasional pada kejuaraan Sepakbola PPLP Tingkat Nasional dan


berbagai prestasi lainnya yang diraih pada tahun 2011. Dalam rangka
pengembangan

kewirausahaan

pemuda

dilaksanakan

kerjasama

Kadin dan Pemprov Sulsel melalui MoU Nomor 057/IV/Pemprov. Sulsel


dan

024/K7/Kadin/IV/2010

dengan

program

pembinaan

dan

kewirausahaan pemuda dalam menciptakan 1000 wirausaha muda di


Sulsel, selain itu dilaksanakan kerjasama antara Dinas Pemuda dan
Olahraga dengan PTN Unhas (Mou Nomor 059/IV/Pemprov.2010 dan
4220/H4/PM.05/2010) dan UNM ( MoU Nomor 056/IV/Pemprov.2010
dan

974/H.36/KL/2010)

melalui

program

pengembangan

dan

pemberdayaan pusat pembinaan atlit prestasi daerah sebagai industri


atlit di Sulsel serta mengadakan kerjasama dengan asuransi Bumi
Putera melalui MoU Nomor 058/IV/Pemprov/2010 dan Nomor 170/BP.
Prov.sulsel/PK5/2010 dengan program asuransi jiwa dan kecelakaan
diri bagi atlet, pelatih, asisten, PPLP dan PPAPP serta SP3. Dalam
SKPD ini melaksanakan 13 program 68 kegiatan dalam tahun 2011,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp.13.794.691.380,- dan realisasi
sebesar Rp.13.611.541.838,- atau 98,67%
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah terbayarnya
rekening telepon dan listrik.
b) Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah direncanakan
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah Pencatatan aset
barang lebih akurat.
c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah terlaksananya pemeliharaan kendaraan dinas untuk
kelancaran operasional kedinasan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

251

d) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai


pada

kegiatan

ini

adalah

meningkatkan

pengelolaan

administrasi keuangan.
e) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai pada
kegiatan

ini

adalah

optimalisasi

kelancaran

tugas

perkantoran.
f) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah optimalisasi kelancaran
pelaksanaan tugas perkantoran.
g) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah memberikan layanan kepada peserta
rapat dan para tamu.
h) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah adanya
sinergitas dan sinkronisasi program pusat dan daerah.
i) Penyediaan Jasa Tenaga Kerja. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah meningkatnya kebersihan, adanya rasa
aman dan lancarnya pelaksanaan tugas perkantoran.
j) Pameran Pembangunan direncanakan. Hasil yang dicapai
pada

kegiatan

ini

adalah

adanya

informasi

hasil

pembangunan kepemudaan dan keolahragaan.


2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah tersedianya alat-alat kantor
b) Pemeliharaan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah memberikan kenyamanan beraktivitas.
c) Pengadaan Layar Sentuh (touchscreen). Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah tersedianya alat dan perlengkapan
Kantor.
3) Program peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

252

a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya. Hasil


yang dicapai pada kegiatan ini adalah tersedianya pakaian
dinas pegawai.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
a) Pengembangan SDM Aparatur. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah

meningkatnya wawasan dan kualitas

SDM Aparatur.
5) Program

Peningkatan

Capaian Kinerja

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.

Kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
tersedianya laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD.
b) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil
yang dicapai pada kegiatan ini adalah tersusunnya laporan
prognosis.
c) Penyusunan LAKIP. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah

tersedianya informasi LAKIP Dinas Pemuda dan

Olahraga.
d) Pelatihan Pemanfaatan Sistem Aplikasi dan Penyusunan RKA

DPA.

Hasil

yang

dicapai

pada

kegiatan

ini

adalah

tersusunnya RKA/DPA.
e) Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Ketatausahaan.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah tersedianya
laporan

melalui

pemanfaatan

sistem

informasi

ketatausahaan.
f)

Pemasangan Jaringan Internet dan Komputer (LAN). Hasil


yang

dicapai

pada

kegiatan

ini

adalah

tersedianya

pelaporan/informasi melalui pemanfaatan jaringan internet.


6) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan
Keolahragaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

253

Kegiatan :
a) Pengadaan Alat Olahraga Klub Olahraga. Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan atlet klub
dalam peningkatan prestasi.
b) Pemeliharaan Asrama PPLP. Hasil yang dicapai pada kegiatan
ini adalah terpeliharanya asrama PPLP.
c) Pengadaan Alat Olahraga Atlit PPLP dan Atlit PPAPD. Hasil
yang

dicapai

pada

kegiatan

ini adalah

terpenuhinya

kebutuhan atlet PPLP dalam peningkatan prestasi.


d) Pengadaan Peralatan Paskibraka. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah terpenuhinya perlengkapan paskibraka.
e) Pemeliharaan Mobiler Asrama PPLP. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah optimalisasi perawatan mobiler asrama
PPLP.
f) Rehabilitasi Dapur dan Ruang Makan Asrama Dayung PPLP.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah optimalisasi
kebersihan dapur dan ruang makan asrama PPLP.
g) Pemeliharaan Kebersihan Asrama PPLP. Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah

optimalisasi perawatan alat

kebersihan asrama PPLP/PPLPD.


h) Penyusunan Design Engginering Detail (DED) Pembangunan
SMK Olahraga Sulsel. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah adanya acuan pembangunan SKO Sulsel.
7) Program Peningkatan Gerakan Apresiasi Prestasi Olahraga
Kegiatan :
a) Pengembangan Pusat
(PPAPD).

Pembinaan Atlit Prestasi Daerah

Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah

meningkatnya kualitas atlit peserta program PPAPD Sulsel.


b) Pembinaan Klub Olahraga Daerah. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah

meningkatnya Prestasi atlit di masing-

masing kab/kota se sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

254

c) Pembinaan Kompetisi Cabang Olahraga. Hasil yang dicapai


pada kegiatan ini adalah meningkatnya Prestasi Atlet pada
cabang olahraga bela diri,terukur dan permainan.
d) Rekruitmen Atlit PPAPD. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah terjaminnya kelangsungan regerasi atlit berprestasi,
melalui program PPAPD.
8) Program

Peningkatan

Fasilitasi

dan

Dukungan

Organisasi

Olahraga
Kegiatan :
a) Anugerah Bintang Jasa Olahraga kepada Mitra Olahraga.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah

terbangunnya

kesadaran masyarakat baik secara kelembagaan, maupun


organisasi dalam mendukung program keolahragaan dan
peningkatan prestasi serta permasalahan Olahraga.
9) Program Peningkatan Fasilitasi dan Dukungan Organisasi
Pemuda
Kegiatan :
a) Temu Koordinasi Pembina Pramuka. Hasil yang dicapai pada

kegiatan ini adalah persentase point kesepakatan yang


dirumuskan.
b) Temu Koordinasi Forum Bina Kepemudaan. Hasil yang

dicapai

pada

kegiatan

ini

adalah

persentase

point

kesepakatan yang dirumuskan.


10) Program

Peningkatan

Perencanaan

dan

Pengembangan

Kepemudaan dan Keolahragaan


Kegiatan :
a) Workshop

Penyusunan

Instrumen

dan

Monitoring

Kepemudaan dan Keolahragaan. Hasil yang dicapai pada


kegiatan ini adalah adanya bahan untuk penyusunan
perencanaan kepemudaan dan Keolahragaan.
b) Workshop

Penyusunan

Instrumen

dan

Pendataan

Kepemudaan dan Keolahragaan. Hasil yang dicapai pada

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

255

kegiatan ini adalah adanya bahan penyajian data dan


informasi pemuda dan olahraga.
c) Penyusunan
Olahraga.

Profil

dan

Website

Dinas

Pemuda

dan

Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah

adanya informasi pemuda dan olahraga se Sulsel.


d) Penyusunan Kajian Akademik dan Ranperda SMK Olahraga
Sulsel. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah adanya
acuan pembinaan dan pengembangan SMK Olahraga Sulsel.
e) Koordinasi

Perencanaan

Keolahragaan

Program

(Pusat,Propinsi

dan

Kepemudaan
Daerah).

Hasil

dan
yang

dicapai pada kegiatan ini adalah adanya sinergitas dan


sinkronisasi program kepemudaan dan keolahragaan.
f) Sosialisasi

Hasil

Pendataan,

Monitoring,

dan

Evaluasi

Program Kepemudaan dan Keolahragaan. Hasil yang dicapai


pada kegiatan ini adalah adanya bahan informasi tentang
kepemudaan dan keolahragaan.
g) Penyusunan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan dan
Pengawasan. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
adanya bahan pembinaan bagi pengelola kegiatan Dinas
Pemuda dan Olahraga Prop. Sulsel.
h) Penyusunan Rencana Aksi Daerah Kepemudaan Sulsel
2011-2013. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
adanya dokumen perencanaan tentang pengembangan
kepemudaan.
i) Pembuatan Buku Kepemudaan dan Keolahragaan.

Hasil

yang dicapai pada kegiatan ini adalah adanya informasi


tentang kepemudaan dan keolahragaan.
j) Sosialisasi Undang-undang Keolahragaan, Kepemudaan dan
Kepramukaan. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
adanya pemahaman tentang undang-undang keolahragaan,
kepemudaan dan kepramukaan.
11)

Program Pelayanan Kepemudaan


Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

256

a) Pelatihan
Lanjut).

Manajemen

Kewirausahaan

Pemuda

(Tingkat

Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah

meningkatnya

kapasitas

dan

inovasi

pemuda

dalam

mengimplementasikan manajemen kewirausahaan.


b) Workshop Strategi Pengembangan Model Kewirausahaan
Pemuda. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
meningkatnya pemahaman tentang strategi pengembangan
model kewirausahaan.
c) Pemusatan Pelatihan Paskibraka. Hasil yang dicapai pada
kegiatan

ini

adalah

meningkatnya

kapasitas

kepaskibrakaan.
d) Pembinaan Potensi dan Seleksi Paskibraka. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah meningkatnya kapasitas
kepaskibrakaan.
e) Pelatihan Pengembangan Moral Etika Pemuda. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah Persentase peserta yang
mendapat predikat terbaik.
f) Studi Wawasan Kepaskibrakaan Bagi Tim Paskibraka Tahun
2011.

Hasil

yang

dicapai

pada

kegiatan

ini

adalah

meningkatnya wawasan kepaskibrakaan.


g) Pembinaan Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah persentase
kelompok SP3 yang mengalami kemajuan pelaksanaan
tugas.
h) Fasilitasi Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Sulsel.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah persentase
pemuda pelopor yang mengikuti seleksi tingkat nasional.
i) Seleksi Pertukaran Pemuda dan Kapal Pemuda Nusantara.
Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah persentase
peserta seleksi yang berhasil mengikuti.
j) Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Perkotaan. Hasil yang
dicapai

pada

kegiatan

ini

adalah

meningkatnya

pemahaman kewirausahaan pemuda perkotaan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

257

k) Pelatihan Pengembangan Kepemudaan. Hasil yang dicapai


pada kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman dan
mengembangkan inovasi & apresiasi pemuda.
12)

Program Pembinaan dan Pengembangan Keolahragaan.


Kegiatan :
a) Seleksi PPLP Sulsel. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah terlaksananya proses pembinaan atlit PPLP Sulsel.
b) Seleksi Atlit POPNAS direncanakan. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah terselenggaranya proses pembinaan atlit
POPNAS.
c) Fasilitasi Pembinaan Atlit POPNAS. Hasil yang dicapai pada
kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas atlit POPNAS.
d) Seleksi Atlit Invitasi Olahraga Tradisional. Hasil yang dicapai
pada kegiatan ini adalah terselenggaranya pembinaan atlit
invitasi olahraga tradisional.
e) Pembinaan

Atlit

Invitasi

Olahraga

Tradisional

Tingkat

Nasional. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah


meningkatnya kualitas dan apresiasi olahraga tradisional.
f) Seleksi Atlit POPCANAS. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini
adalah terlaksananya proses pembinaan atlit olahraga cacat
untuk POPCANAS.
g) Pembinaan

Atlit

Olahraga

Pelajar

Cacat

Nasional

(POPCANAS). Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah


meningkatnya kualitas atlit olahraga cacat.
h) Kejurda Pelajar. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah
meningkatnya kualitas olahraga pelajar.
i) Pembinaan Atlit Penyandang Tuna Grahita. Hasil yang
dicapai pada kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas atlit
penyandang cacat Grahita.
13)

Pembinaan dan Pengembangan Gedung Olahraga (GOR)


Sudiang.
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

258

a) Operasional

Pembinaan

dan

Pengembangan

Gedung

Olahraga (GOR) Sudiang. Hasil yang dicapai pada kegiatan


ini adalah meningkatnya pemanfaatan gedung Olahraga
untuk pembinaan olahraga secara profesional.
b) Operasional

Pembinaan

dan

Pengembangan

Gedung

Pemuda (GP) Sudiang. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini


adalah dimanfaatkannya gedung untuk pembinaan pemuda
secara profesional.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Belum maksimalnya pelaksanaan operasional dan administrasi
perkantoran mengingat Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Sulsel merupakan SKPD yang baru terbentuk sehingga berbagai
keterbatasan masih ditemukan baik dari segi keterbatasan
sumberdaya

manusia,

sarana

dan

prasarana

perkantoran

maupun sarana dan prasarana dalam rangka pembinaan dan


pengembangan kepemudaan dan keolahragaan.
2) Belum

maksimalnya

pelaksanaan

pembinaan

dan

pengembangan kepemudaan yang disebabkan oleh karena


masih

terbatasnya

sarana

dan

prasarana

dalam

rangka

pembinaan dan pengembangan kepemudaan dan keolahragaan


serta belum maksimalnya sinkronisasi program dan kegiatan
antar

Pemprov

dan

kab/kota

dalam

rangka

pembinaan

pengembangan potensi kepemudaan di Sulsel.


3) Belum maksimalnya capaian kualitas dan prestasi kepemudaan
dan keolahragaan melalui pelaksanaan program dan kegiatan
pembinaan dan pengembangan oleh karena keterbatasan
sarana dan prasarana kepemudaan dan keolahragaan.
4) Masih kurangnya koordinasi dan kerjasama dengan pihak atau
lembaga pemerintah maupun lembaga swasta dalam rangka
pembinaan

dan

pengembangan

kepemudaan

keolahragaan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

259

dan

5) Masih terbatasnya alokasi anggaran yang disediakan baik


pemerintah, pemerintah provinsi dan kab/kota dalam rangka
pembinaan dan pengembangan kepemudaan dan keolahragaan
6) Khusus

dalam

peningkatan

kualitas

dan

prestasi

atlit

berprestasi melalui pembinaan dan pengembangan prestasi


atlit daerah pada PPAPD dan PPLP hambatan/kendala dan
permasalahan

yang

paling

mendasar adalah

sarana

dan

prasarana olahraga yang belum memadai serta akses sarana


jalan yang belum menunjang.
Solusi
Telah

dilakukan

langkah-langkah

antisipatif

antara

lain

meningkatkan koordinasi baik antara pusat maupun daerah serta


melakukan langkah-langkah penyempurnaan perbaikan baik dari
sisi peningkatan kualitas sumber daya aparatur, kualitas sarana
dan prasarana serta penyempurnaan program maupun bentuk
kegiatan

dalam

mengantisipasi

penyelenggaraan

program

pembangunan di bidang kepemudaan dan keolahragaan kedepan.


Langkah-langkah

antisipatif

ini

sangat

diharapkan

adanya

dukungan dari pimpinan pengambil keputusan baik dari eksekutif


maupun legislatif melalui upaya yang terencana dan konsisten
sehingga

dalam

mengembangkan

penyelenggaraan
kepemudaan

dan

pembinaan

dan

keolahragaan

dapat

dituntaskan sesuai dengan target yang direncanakan sebagaimana


tujuan dan sasaran pokok/prioritas dalam Renstra dinas Pemuda
dan Olahraga Prov. Sulsel.
9. Urusan Penanaman Modal
Urusan Penanaman modal dalam Lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi

Selatan

Koordinasi
Selatan.

pada

tahun

Penanaman

Dengan

melaksanakan

Modal

mendukung

kebijakan

2011

dilaksanakan

Daerah

Agenda

Pengembangan

oleh

Provinsi
RPJMD

Badan

Sulawesi

Sulsel

Industri

untuk

Strategis,

Pengembangan Kerjasama Regional dan Promosi Perdagangan serta

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

260

Agenda
Informasi

untuk
dan

melaksanakan

Komunikasi.

kebijakan

Pelaksanaan

Peningkatan Kualitas

pada

urusan ini

telah

menunjukkan kinerja yang signifikan pertumbuhannya selama peride


2008-2011 yang didukung oleh 7 program 24 kegiatan serta alokasi
anggaran

sebesar

Rp.19.802.500.000,-

dengan

realisasi

Rp.16.628.993.204,Kinerja urusan ini

ditunjukkan dengan perkembangan nilai

realisasi investasi penanaman modal pada tahun 2008 tercatat 12


proyek PMA dengan nilai investasi $27.696.510 dan 4 proyek PMDN
dengan nilai investasi sebesar Rp.1.105.249.365.261 sampai pada
tahun 2011 telah mencapai peningkatan yang signifikan dimana
proyek PMA dengan nilai investasi sebesar US$89.559.254,00 dan
proyek PMDN dengan nilai sebesar Rp.3.986.302.703.368,00
Sedangkan nilai realisasi investasi penanaman modal tahun
2009

tercatat

Proyek

PMA

dengan

nilai

investasi

sebesar

US$76.982.850 dan 6 Proyek PMDN dengan nilai investasi sebesar


Rp.1.137.863.413.666
Untuk menarik minat investor agar menamamkan modalnya
diperlukan upaya-upaya yang dapat memberikan nilai tambah bagi
calon investor melalui visi provinsi Sulawesi Selatan sepuluh terbaik
pelayanan dan realisasi investasi di Indonesia, yang kemudian pada
tahun 2011 BKPMD Provinsi Sulawesi Selatan justru memperoleh
peringkat ke-4 di Indonesia dalam hal realisasi investasi dengan nilai
investasi PMDN sebesar Rp.3.99 trilyun dengan 49 proyek serta dan
PMA sebesar US$89,56 juta dengan jumlah proyek 53 buah.
Dari kinerja pada bidang investasi dan pelayanan investasi,
Gubernur Sulawesi Selatan menerima penghargaan Penganugerahan
Provinsi Terbaik Bidang Investasi Regional Champion.
Sejalan dengan hal tersebut, telah pula dipersiapkan hal-hal yang
menjadi pertimbangan bagi investor adalah tersedianya infrastruktur
yang memadai, sumber daya manusia yang terampil dan professional,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

261

terpeliharanya keamanan dan kepastian hukum, serta berbagai


insentif yang dapat diberikan kepada calon investor.
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Perencanaan/Pembangunan Gedung BKPMD Tower.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya fasilitas kantor, sehingga
Kinerja yang dicapai sebesar 98% dengan kategori sangat
baik.
b) Peningkatan Pelayanan Administrasi

Umum. Hasil yang

dicapai yaitu meningkatnya pelayanan aparat BKPMD dan


tertib

pengelolaan

dan

penggunaan

barang

inventaris

dengan tersedianya data dan dokumentasi barang inventaris


kantor dan dokumen inventaris.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya pelayanan administrasi kepegawaian
serta tersedianya data yang akurat terhadap seluruh Pejabat/
staf BKPMD Prov. Sulsel.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :
a) Kegiatan Peningkatan Sumberdaya Aparat BPPMD. Hasil yang
dicapai

adalah

terbangunnya

karakter

sebagai

manusia/pegawai yang produktif, dan membentuk kinerja


profesional seperti kualitas, efektifitas, efisiensi maupun
profitabiltas sehingga meningkatnya kinerja aparat BKPMD
Provinsi Sulawesi Selatan yang lebih professional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

262

4) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Kegiatan :
a) Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja

SKPD.

Hasil

yang

dicapai

adalah

dengan

terlaksananya sinkronisasi program kerja di setiap bidang


lingkup

BKPMD

Prov.

Sulawesi

Selatan

sehingga

turut

meningkatkan capaian kinerja SKPD dan bahan dalam


penyusunan kebijakan SKPD
b) Penatausahaan Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu

terlaksananya

pengelolaan

administrasi

keuangan

secara tertib dan teratur.


5) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Kegiatan
a) Koordinasi

Perencanaan dan Pengembangan Penanaman

Modal. Hasil yang dicapai teridentifikasi dan terinventarisir


kendala dan hambatan serta permasalahan yang dihadapi
daerah

baik

di

Sulawesi

Selatan

sendiri

maupun

permasalahan-permasalahan penanaman modal di Indonesia,


Terwujudnya inventarisir terhadap kendala yang dihadapi
dalam kebijakan penanaman modal.
b) Penyelenggaraan Pameran Investasi. Hasil yang dicapai dari

kegiatan ini antara lain, hasil yang dicapai Pertumbuhan


ekonomi yang semakin meningkat, saat ini sebesar 8,35%
karena masuknya beberapa perusahaan baik asing maupun
lokal berinvestasi di Sulawesi Selatan.
c) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Hasil yang dicapai yaitu

terpantaunya semua kegiatan yang ada di BKPMD Provinsi


Sulawesi Selatan yang terdiri dari 7 program dan 24 kegiatan
dan hasil kinerja yang didapatkan pada tahun 2011.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

263

d) Temu Usaha. Hasil yang dicapai Penandatangan Kesepakatan

Kerjasama (MoU) antara Kadin Sulawesi Selatan dan Kadin


Kepulauan Riau untuk kerja sama bidang perhubungan darat
dan laut, bidang industri dan perdagangan, bidang maritim
dan kelautan, bidang pariwisata, bidang agrobisnis, bidang
pertambangan.
e) Kerjasama

di

Bidang

Investasi

dengan

lembaga

pemerintah/swasta dalam dan luar negeri. Hasil yang dicapai


terealisasinya penerbangan langsung Makassar-SingapuraMakassar, Sulawesi Selatan mengalami peningkatan ekonomi
sebesar 8,35% pada tahun 2011 dan urutan ke-4 realisasi
investasi PMDN berdasarkan LKPM Januari sampai dengan
September 2011 sebesar 3.291,5 M dan urutan ke-20
realisasi investasi PMA berdasarkan LKPM Januari sampai
dengan September 2011. Sulawesi Selatan termasuk daerah
lumbung pangan sesuai hasil Pertemuan Tingkat Menteri
BIMP-EAGA.
f)

Peningkatan Promosi e-investment. Hasil yang dicapai


pemanfaatan akses internet sebagai media promosi cukup
memberikan manfaat terhadap penawaran peluang dan
potensi usaha dan investasi Sulsel dengan adanya berbagai
permintaan kebutuhan komoditas, data-data potensi serta
peluang kerjasama di beberapa sektor. Dengan pemanfaatan
akses internet sebagai media promosi cukup bermanfaat
terhadap penawaran peluang investasi di Sulsel.

g) World Silk Conference. Hasil yang dicapai Mengenalkan

komoditas sutra kepada pengunjung asing mau pun lokal di


Bali serta memanfaatkan kelompok Kerukunan Sulawesi
Selatan untuk memperkenalkan sutra ke mitra usahanya baik
yang di dalam maupun di luar negeri.
6) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
Kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

264

a) Pemantauan dan evaluasi pelaporan penanaman modal. Hasil

yang

dicapai

Meningkatnya

pengetahuan

perusahaan

PMA/PMDN dan aparat instansi penanaman modal yang ada


di

kabupaten/kota

tentang

pengisian

Laporan

Kegiatan

Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 100 orang melalui rapat


teknis dan klinik investasi. Pembuatan 50 buku direktori
perusahaan

yang telah tersebar pada beberapa event

kegiatan promosi. Peningkatan jumlah realisasi investasi


PMDN sebesar Rp.3,29 triliun dengan jumlah proyek 45,
dengan jumlah tenaga kerja 13.919 orang (13.890 TKI dan 29
TKA) dan menempati peringkat ke 4 di Indonesia. Realisasi
investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 88,2 juta US
Dollar, dengan jumlah proyek 38 dan jumlah tenaga kerja
7.175 orang (7.118 TKI dan 57 TKA). Sektor dan negara yang
dominan berinvestasi di sulawesi selatan : sektor tanaman
pangan,

perkebunan,

industri

makanan,

kimia

dan

perdagangan, sedangkan negara yang dominan adalah Korea


Selatan.
b) Pembinaan Operasional Perusahaan Penanaman Modal. Hasil

yang

dicapai

terbinanya

instansi

penanaman

modal

kabupaten/kota untuk melaksanakan prosedur dan tata cara


pembinaan,

pengendalian

dan

pengawasan

kepada

perusahaan dalam lingkup dalam wilayah kerjanya serta


terpahaminya

50

melaksanakan
penanaman

perusahaan

ketentuan
modal.

dan

Jumlah

PMA/PMDN
prosedur

perusahaan

untuk

pengelolaan
yang

aktif

berinvestasi di sulawesi selatan sampai tahun 2011 sebanyak


151 PMDN dan 180 PMA. Perusahaan PMA/PMDN yang
menyempaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)
sebanyak 112 perusahaan PMDN 67 dan 45. Pemerintah
pusat

memberikan

apresiasi

atas

kinerja

investasi

pemerintah provinsi sulawesi selatan dengan penganugrahan


Regional champion tahun 2011 yang diberikan oleh Menteri

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

265

Koordinator Bidang Ekonomi dan Kepala BKPM kepada


Gubernur Sulawesi. Terbentuknya Tim Task Force tingkat
provinsi yang diketuaI Gubernur dan melibatkan instansi
teknis

dan

terkoordinasi

dengan

kabupaten/kota

untuk

menyelesaikan permasalahan penanaman modal PMA dan


PMDN.
c) Koordinasi

Konsultasi

pelayanan

dan

penyelesaian

rekomendasi/surat persetujuan PMDN. Hasil yang dicapai


adalah Meningkatnya realisasi investasi Izin Usaha (IU).
d) Koordinasi

Perencanaan

dan

Pelaksanaan

Pelayanan

Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (PTSP). Hasil yang


dicapai terkoneksinya antara BKPM Jakarta dengan BKPMD
Provinsi Sulawesi Selatan melalui Spipise dalam memberikan
pelayanan Perizinan penanaman modal untuk PMDN.
e) Koordinasi

Konsultasi

pelayanan

dan

penyelesaian

rekomendasi/surat persetujuan PMA. Hasil yang dicapai


adalah meningkatnya realisasi investasi di Sulawesi Selatan.
f)

Sosialisasi Pelayanan Perizinan PMDN. Hasil yang dicapai


meningkatnya

pengetahuan

aparat

Penanaman

Modal

kabupaten/kota tentang aturan penanaman modal dan hakhak tanah serta dampak lingkungan dalam pengelolaan
terhadap perusahaan.
7) Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana
Daerah
Kegiatan :
a) Kajian Potensi Penanaman Modal (Kajian Pemetaan Ekonomi

Regional dan Potensi Investasi Sulawesi Selatan). Hasil yang


dicapai adalah tersedianya buku kajian pemetaan ekonomi
regional dan potensi investasi regional Sulawesi yang akan
memberikan

gambaran

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

tentang

competitive

advantage

266

potensi

dan

peluang

investasi

di

Sulawesi

Selatan

dibandingkan dengan daerah di wilayah regional Sulawesi.


b) Desiminasi Komoditi Unggulan Sulawesi Selatan. Hasil yang

dicapai adalah adanya beberapa pengusaha/investor yang


berminat untuk menjajaki peluang investasi pada beberapa
sektor komodi unggulan Sulawesi Selatan.
c) Bimbingan dan Workshop bagi UKMK. Hasil yang dicapai pada

Pelaksanaan

Workshop

Desain

dan

Membatik

Sulawesi

Selatan, menghasilkan desain batik Sulawesi Selatan, tumbuh


pengusaha-pengusaha desain batik Sulawesi Selatan yang
turut meramaikan dunia wisata dan dunia usaha di Sulawesi
Selatan, meningkatkan taraf hidup pelaku UKM yang pada
akhirnya peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi
Selatan,

Hasil

Pelaksanaan

Bimbingan/Workshop

Desain

Kemasan bagi UKMK Sulsel, peserta dapat menambah


wawasan bagaimana pentingnya kemasan bagi suatu produk,
peserta

mendapat

membuat

keterampilan

kemasan,

peserta

dalam

dapat

mendesain

dan

memilih/menentukan

bahan kemasan sesuai produk yang dihasilkan.


d) Penyediaan Sarana dan Prasarana Promosi Investasi. Hasil

yang dicapai informasi tentang peluang investasi di Sulawesi


Selatan lebih meluas dan minat untuk berinvestasi semakin
meningkat.
e) Sosialisasi CSR, Bimbingan/ Workshop Bagi IPMK dan IPMP.

Hasil yang dicapai meningkatnya pengetahuan tentang CSR

Permasalahan dan Solusi


1) Beberapa Permasalahan yang dihadapi BKPMD Prov. Sulsel
dalam pelaksanaan kegiatannya antara lain:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

267

a) Data dan informasi yang berasal dari instansi IPMK bukan


data terkini sehingga ini mempengaharui informasi yang
diberikan kepada investor
b) Belum

adanya

pelimpahan

kewenangan

pengurusan

dokumen perizinan secara menyeluruh yang diproses oleh


SKPD atau instansi teknis lainnya melalui sistem pelayanan
terpadu satu pintu (PTSP)
c) Masih

adanya

beberapa

pelaksanaan

pameran

yang

ditangani oleh SKPD selain BKPMD Provinsi Sulawesi Selatan


d) Dalam pengumpulan data Laporan Kegiatan Penanaman
Modal (LKPM) Perusahaan, tim sering mengalami kesulitan
dalam menjangkau beberapa perusahaan yang mengalami
perubahan alamat perusahaan tanpa melakukan konfirmasi
ke BKPMD Provinsi Sulawesi Selatan sebelumnya
e) Masih kurangnya Sumberdaya Manusia (SDM) yang memiliki
kompetensi dibidang teknologi informasi dan bahasa asing
2) Solusi terhadap permasalahan diatas adalah:
a) Instansi IPMK dan instansi terkait sebaiknya mempunyai
data-data terbaru khususnya yang terkait dengan gambaran
potensi dan peluang investasi di Kabupaten/Kota untuk
memudahkan para pengusaha dan investor dalam mengkaji
potensi dan peluang investasi yang ditawarkan tersebut
b) Pelimpahan kewenangan perizinan yang dikelolah oleh SKPD
ke

PTSP

BKPMD

Provinsi

Sulawesi

Selatan

memalui

Keputusan Gubernur untuk kemudahan proses pelayanan


perizinan
c) Segala sesuatu yang terkait dengan pelaksanaan pameran
sebaiknya dilimpahkan kepada BKPMD Prov. Sulsel sesuai
Keputusan Gubernur Sulsel No. 14/I/Tahun 2006 tentang
penunjukan Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

268

Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Koordinator Promosi


Provinsi Sulawesi Selatan
d) Sosialisasi terhadap perusahaan PMA dan PMDN lingkup
Provinsi

Sulawesi

Selatan

tentang

kewajiban

perlunya

pelaporan LKPM dari masing-masing perusahaan guna


mempermudah pemantauan terhadap aktivitas usaha yang
mereka lakukan selama di Provinsi Sulawesi Selatan
e) Penambahan sumberdaya manusia yang berkualitas dan
memiliki kompetensi dalam bidang teknologi informasi dan
bahasa asing.

10. Urusan Koperasi dan UKM


Pemerintah berupaya untuk meningkatkan kinerja Koperasi dan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKN) dan lembaga ekonomi
masyarakat lainnya sehingga mampu mewadahi kepentingan dan
kebutuhan ekonomi masyarakat melalui kebijakan peningkatan akses
masyarakat kepada aset produktif dan kegiatan produksi serta
revitalisasi lembaga ekonomi masyarakat kecil.
Untuk menunjang kinerja tersebut dijabarkan kedalam 8 sasaran
yaitu:
1) Penetapan kerangka pembiayaan, kelembagaan dan regulasi
koperasi dan UMKM
2) Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif
3) Penciptaan iklim UMKM yang kondusif melalui penyediaan dan
penataan ruang sehat bagi koperasi dan UMKM, meningkatkan
pelayanan perizinan, fasilitasi dan advokasi serta mendorong
tumbuhkembangnya sumber daya ekonomi lokal
4) Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana koperasi
5) Penyelenggaraan urusan koperasi dan UMKM sesuai SPM
6) Berdirinya sejumlah KBPR pada setiap kab/kota dan lembaga
keuangan mikro pada setiap kecamatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

269

Hasil kinerja tahun 2011 menunjukkan bahwa secara kuantitatif


jumlah koperasi dan UKM cenderung semakin meningkat setiap tahun,
pada tahun 2010 jumlah koperasi 7.496 unit dan pada tahun 2011
telah mencapai 7.958 unit, sehingga ada kenaikan sebesar 462 unit
atau 6%.
Jumlah

keanggotaan

koperasi

pada

tahun

2010

adalah

1.128.384 orang dan pada tahun 2011 telah meningkat 1.130.354


orang atau tumbuh 38,80% persen.

Jumlah asset/modal usaha dari

tahun 2010 sebesar Rp.1.629.785.892.000 meningkat mencapai


Rp.2.261.654.716.000.
Jumlah usaha mikro kecil dan menengah tahun 2011 sebanyak
750.322 unit, dengan proporsi

UMKM bidang pertanian sebanyak

108.134 juta rumah tangga, dan non pertanian sebanyak 462.188 juta
rumah tangga. Sementara itu dari sisi penyerapan tenaga kerja, yang
terserap dalam kegiatan UMKM ini sebanyak 3.751.610 juta orang,
data ini menunjukkan sektor UMKM memiliki potensi besar dalam
penciptaan lapangan kerja.
Jumlah

asset/modal

koperasi

mengalami

peningkatan

yang

sangat nyata sebesar 38,77 % dalam kurun waktu 2010-2011 yaitu


dari

Rp.1.629.785.892.000

trilyun

pada

tahun

2010

menjadi

Rp.2.261.654.716.000 trilyun pada tahun 2011. Peningkatan jumlah


modal koperasi berasal dari dana bergulir yang difasilitasi oleh
pemerintah melalui bantuan penguatan dan meningkatnya partisipasi
anggota dalam pemupukan permodalan koperasi.
Nilai transaksi atau volume usaha koperasi pada tahun 2010
senilai Rp.2.681.051.955.000 mengalami kenaikan pada tahun 2011
sebesar Rp.3.183.019.010.000 atau naik 19 persen.
Sampai tahun 2011, pemerintah provinsi telah membina 750.322
UMKM terdiri dari

bidang pertanian 108.134 UMKM, bidang non

pertanian 110.759 UMKM, bidang perdagangan 357.894 UMKM, dan


bidang jasa 189.218 UMKM.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

270

Berdasarkan kinerja tersebut maka Pemerintah Provinsi dalam hal


ini Gubernur Sulsel telah menerima penghargaan sebagai Kepala
Daerah Penggerak Kewirausahaan Tingkat Nasional.
Program yang dilaksanakan pada urusan adalah 11 program yang
dijabarkan kedalam 52 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.14.320.000.000 dan realisasi sebesar Rp. 13.592.541.557,a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Kegiatan :
a) Pelayanan

Administrasi

Umum.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya pelayanan fasilitasi pembinaan, pelaksanaan,


pengendalian dan pengawasan bagi Koperasi dan UMKM,
capaian kinerja sebesar 100% dengan kategori sangat baik.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Kegiatan :
a) Pengelolaan dan Pemeliharaan Exhebition Hall Celebes
Convention Center (CCC). Hasil yang dicapai meningkatnya
kualitas manajemen dan nilai asset gedung promosi KUKM
Exhebition Hall Celebes Convention Center (CCC).
3) Program

Peningkatan

Kapasitas

Sumber

Daya

Manusia

Aparatur.
Kegiatan :
a) Penyusunan Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai. Hasil yang
dicapai yakni tersedianya informasi laporan penilaian hasil
pekerjaan pegawai SKPD.
b) Penyusunan Daftar Urutan Kepangkatan. Hasil yang dicapai
tersedianya informasi tentang urutan pangkat Pegawai
SKPD.
c) Penyusunan KP4 dan LP2P. Hasil yang dicapai tersedianya
laporan analisis capaian program kegiatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

271

d) Penyiapan dan Penyusunan Rencana Formasi Jabatan dan


Bazzeting Pegawai. Hasil yang dicapai tersedianya informasi
tentang formasi jabatan.
e) Penyusunan
Pejabat

Laporan

Pemeriksa

Tindak

Lanjut

Fungsional.

Hasil

Hasil

Pemeriksaan

yang

dicapai

tersedianya RKA-SKPD pokok dan perubahan.


4) Program Peningkatan Pengembangan Sistim Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan.
Kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yakni tersedianya informasi
laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah SKPD.
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran. Hasil yang
dicapai tersedianya informasi keuangan semesteran SKPD.
c) Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil
yang dicapai tersedianya laporan analisis capaian program
kegiatan untuk menjadikan bahan program selanjutnya.
d) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun. Hasil yang
dicapai tersedianya informasi keuangan dan data program
kegiatan yang akuntabel.
e) Penyusunan

RKA

dan

DPA-SKPD.

Hasil

yang

dicapai

tersedianya RKA-SKPD pokok dan perubahan.


f) Penyusunan Laporan Tahunan SKPD. Hasil yang dicapai
tersedianya laporan tahunan SKPD.
g) Penyusunan Laporan LKPJ Gubernur dan LPPD. Hasil yang
dicapai tersedianya Laporan LKPJ Gubernur dan LPPD.
5) Program Penciptaan Iklim Usaha K-UMKM Yang Kondusif.
Kegiatan :
a) Penyuluhan/Sosialisasi Permen N0 19, 20 dan 21 tentang
Simpan Pinjam. Hasil yang dapat dicapai meningkatnya
pemahaman dan pengelolaan koperasi simpan pinjam dan
usaha

sektor

pinjam

dalam

mendorong

pertumbuhan

ekonomi daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

272

b) Fasilitasi Legislasi Produk bagi Usaha Kecil dan Menengah.


Hasil yang dicapai meningkatnya kinerja daya sain produk
Koperasi,Usaha mikro, kecil dan menengah.
c) Penilaian Koperasi berprestasi. Hasil yang dapat dicapai
terlaksananya penilaian koperasi berprestasi pada setiap
kab/Kota se Sul-Sel.
d) Pemantauan,

Pengendalian

dan

Pengawasan

Kegiatan

Koperasi. Hasil yang dapat dicapai pelaksanaan kegiatan


koperasi yang sehat sesuai dengan standar penilaian yang
berlaku.
e) Analisis

Kebutuhan

Diklat.

Hasil

yang

dapat

dicapai

meningkatnya pemahaman pelaksanaan kegiatan diklat


yang lebih terarah.
f) Transparansi

dalam

rangka

peningkatan

dan

pengembangan SDM pelaksana Diklat. Hasil yang dapat


dicapai

meningkatnya

pemahaman

dan

keahlian

bagi

pengelola lembaga diklat mulai dari perencanaan sampai


evaluasi diklat.
g) Diklat Pengembangan Wirausaha Baru bagi Wanita. Hasil
yang

dapat

dicapai

meningkatnya

pemahaman

dan

pengelolaan usaha bagi wanita menjadi pengusaha yang


andal dan mandiri.
h) Diklat

Kewirausahaan

Menengah.

Hasil

bagi

yang

Koperasi

dapat

usaha

dicapai

Kecil

dan

meningkatnya

pemahaman dan pengelolaan Wirausaha yang propesional.


i) Diklat Manajemen Keuangan. Hasil yang dapat dicapai
meningkatnya pemahaman dan pengelolaan keuangan bagi
koperasi dan UKM yang profesional.
j) Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Primer dan
Sekunder Provinsi. Hasil yang dapat dicapai pemahaman
dan pengelolaan serta daya saing koperasi primer dan
sekunder yang berkualitas guna mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

273

k) Fasilitasi dan Penguatan Kelembagaan KBPR. Hasil yang


dapat dicapai terealisasinya izin prinsip dan izin usaha serta
penguatan

kelembagaan

KPBR

dalam

mendorong

pertumbuhan ekonomi daerah.


l) Fasilitasi

Pertumbuhan

dan

perkuatan

Kelembagaan

Koperasi Wanita (Kopwan). Hasil yang dicapai berfungsinya


kelembagaan

koperasi

wanita

sesuai

standar

yang

dipersyaratkan.
m) Pelaksanaan Penyusunan Rencana Kerja melalui Forum SKPD.
Hasil

yang

dicapai

meningkatnya

peran

koordinasi,

keterpaduan, perencanaan kegiatan melalui forum SKPD.


n) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan. Hasil yang dicapai
meningkatnya

pengendalian

dan

pertanggung

jawaban

program dan kegiatan.


6) Program

Pengembangan

Kewirausahaan

dan

Keunggulan

Kompetitif Produk Koperasi dan UMKM.


Kegiatan :
a) Pengembangan Koperasi dibidang industri Perdagangan dan
Aneka Jasa. Hasil yang dicapai meningkatnya pengelolaan
manajemen usaha koperasi pasar tradisional.
b) Pembinaan

dan

Pengembangan

Usaha Pertaninan.

Koperasi/KUD

Pengelola

Hasil yang dicapai temu konsultasi

koperasi sektor pertanian.


c) Pengembangan Jaringan Bisnis/Kemitraan UMKM dengan
Distributor Barang Retail. Hasil yang dicapai

tersedianya

hubungan jaringan bisnis usaha antara KUMKM dengan


distributor BUMN/BUMD dalam arti yang luas.
d) Peningkatan Kemitraan UKM dengan lembaga Keuangan
Perbankan

dan

Non

Perbankan.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya pengembangan usaha UMK.


e) Pemberdayaan dan Perkuatan Usaha Industri Kerajinan bagi
Koperasi Wanita dan Koperasi Pemuda. Hasil yang dicapai

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

274

dengan terbentuknya usaha baru dikalangan wanita dan


pemuda.
f)

Workshop Hubungan Melembaga antara Koperasi dan


Pengelola Rumput Laut dan Kelompok Pengelola Petani
Markisa. Hasil yang dicapai meningkatnya peran koperasi
terhadap kelembagaan

usaha pengelola rumput laut dan

petani Markisa.
g) Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Koperasi Desa.
Hasil yang dicapai mewujudkan Koperasi Desa yang dapat
mengakses perekonomian anggota dan masyarakat.
7) Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi Usaha Mikro,
Kecil dan Koperasi.
Kegiatan :
a) Fasilitasi Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Skim
pembiayaan Lainnya. Hasil yang dicapai adanya pemahaman
sistem dan prasyarat kemanfaatan kredit Usaha Rakyat.
b) Penilaian Kesehatan KSP/USP. Hasil yang dicapai adanya
standar pelayanan dan penilaian KSP/USP.
c) Fasilitasi

Permodalan

Khusus

Pemuda

dan

Perempuan

Anggota Koperasi. Hasil yang dicapai meningkatnya jumlah


permodalan untuk pengembangan usaha.
d) Fasilitasi

Pameran

Negeri/Smart

dan

Angin

Promosi

Mammiri.

Dalam
Hasil

Negeri/Luar

yang

dicapai

meningkatnya pemasaran dan jaringan kerjasama aneka


olahan produk melalui even Smart Angin Mammiri, serta even
dalam/luar negeri.
e) Fasilitasi Pembentukan Lembaga Penjaminan Kredit Daerah
(LPKD). Hasil yang dicapai mewujudkan organisasi lembaga
penjaminan

kredit

penjaminan kredit

daerah
perbankan

(LPKD)

untuk

dan non

mengakses

perbankan

tersedianya naskah akademik.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

275

dan

f)

Pembinaan Usaha Koperasi di Bidang Komoditi Kopi. Hasil


yang dicapai tersedianya kemitraan dan kontak bisnis dalam
pengembangan bisnis.

8) Program Penciptaan Iklim Usaha K-UMUM yang Kondusif.


Kegiatan :
a) Pelatihan Pengembangan Calon Wirausaha Baru. Hasil yang
dicapai meningkatnya jumlah wirausaha baru.
b) Pelatihan Penguatan Permodalan bagi Koperasi Syariah. Hasil
yang

dicapai

meningkatnya

kapasitas

dan

ketrampilan

pengelolaan koperasi syariah yang berdaya saing dan


mandiri.
c) Pelatihan Pengembangan Usaha Koperasi dan UMKM Berbasis
Komoditi Unggulan. Hasil yang dicapai meningkatnya daya
saing Koperasi dan UMKM dalam bidang pengelolaan usaha.
d) Pelatihan Pengembangan Usaha bagi Koperasi dan UMKM.
Hasil

yang

dicapai

meningkatnya

SDM

bagi

pengelola

koperasi dan UMKM yang kondusif.


e) Revitalisasi Kelembagaan Koperasi Wanita. Hasil yang dicapai
meningkatnya pengelolaankelembagaan Koperasi Wanita dan
UMKM yang sehat.
f)

Pengembangan Koperasi Unggulan Berbasis Pertanian


Perikanan dan Perkebunan. Hasil yang dicapai adanya
kegiatan usaha koperasi berbasis pertanian, perikanan dan
peternakan.

g) Fasilitasi

Penyusunan

Study

Kelayakan

dalam

rangka

Penyusunan Izin Prinsip KBPR. Hasil yang dicapai akan


mewujudkan pendirian KBPR disetiap kab/Kota.
9) Program Pengembangan Sistim Pendukung bagi Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah.
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

276

a) Pendampingan dan Pengembangan Akses Usaha bagi Tempat


Praktek Keterampilan Usaha (TPKU). Hasil yang dicapai
meningkatnya jumlah wirausaha baru bagi alumni TPKU.
10) Program Penciptaan Iklim Usaha K-UMUM yang Kondusif.
Kegiatan :
a) Pengembangan
Komoditas

Usaha

Terpencil.

Mikro
Hasil

dan

yang

Kecil
dicapai

pada

Wilayah

meningkatnya

pengembangan usaha mikro dan kecil pada daerah terpencil.


b) Pembinaan dan Pengembangan Usaha Koperasi Sektor Jasa
Non Keuangan. Hasil yang dicapai pengembangan usaha
yang berdaya saing dan profesional.
11)Program Pengembangan Sistim Pendukung Bagi Usaha Mikro,
Kecil dan Koperasi.
Kegiatan :
a)

Workshop

Wirausaha

Baru.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya jumlah wirausaha muda.


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Menurunnya Citra K-UMKM sebagai sebagai pelaku ekonomi
yang maju dan profesional
2) Rendahnya tingkat prosentase capaian pelaksanaan RAT oleh
Koperasi/KUD
3) Rendahnya penerapan sistem informasi manajemen dalam
pembinaan dan pengembangan kelembagaan KUKM
4) Keterbatasan

pelaku

KUKM

dalam

mengakses

jaringan

informasi, modal, teknologi dan pasar


5) Keterbatasan KUKM dalam mengakses sumberdaya produktif
6) Terbatasnya pemanfaatan jaringan usaha dan kemitraan usaha
antar pelaku KUKM dengan KUKM itu sendiri maupun dengan
usaha-usaha besar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

277

7) Rendahnya kualitas sumberdaya manusia (kompetensi) pelaku


KUKM
8) Minimnya kegiatan promosi dan fasilitasi pembiayaan dalam
rangka meningkatkan daya saing produk KUKM
Solusi
1) Meningkatkan

kemampuan

SDM

aparatur

lingkup

Dinas

Koperasi dan UKM Prov. Sulsel


2) Meningkatkan

kualitas

perencanaan

yang

terkait

dengan

pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM di Sulawesi


Selatan
11. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Pelaksanaan urusan wajib kependudukan dan catatan sipil,
dirasakan belum optimal, karena Pemerintah Provinsi Sulsel tengah
berusaha

untuk

terus

meningkatkan

pengelolaan

administrasi

kependudukan dan catatan sipil. Sampai tahun 2011 pemerintah


melalui Biro Pemerintahan Umum telah melaksanakan pelatihan dan
fasilitasi dalam rangka penerapan Sistem Administrasi Kependudukan
(SIAK) secara terpadu di kabupaten/kota. Penataan sistem koneksi
tahap awal, Nomor Induk Kependudukan (NIK), koordinasi kebijakan
kependudukan

dan

capil

serta

peningkatan

pelayanan

kepada

masyarakat. Pada urusan ini telah memperlihatkan kinerja dengan


diterbitkannya NIK di 15 Kab/Kota Provinsi Sulsel pada tahun 2010 dan
9 kab/kota pada tahun 2011 serta telah dilakukan pelaksanaan
penerapan e-KTP di 8 (delapan) dari 24 Kabupaten/Kota Provinsi
Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Selayar, Bantaeng, Pangkep, Sidrap,
Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Makassar dan Kota Palopo. Pada tahun
2011

telah

melaksanakan

pelayanan

pembuatan

akte

kelahiran

sebanyak 1.301.582 akte dan telah menyusun data base daftar


penduduk potensial pemilihan pilkada (DP4) pada 24 kab/kota.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

278

Urusan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum dengan


melaksanakan 1 program dan 2 kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.616.618.000,- dan realisasi Rp.602.149.260,- atau 97,65%
a. Program dan Kegiatan
Dengan demikian hasil kinerja yang digambarkan didukung oleh
program dan kegiatan:
1) Program Penataan Administrasi Kependudukan yang didukung
dengan 2 kegiatan yaitu :
a) Pengoperasian dan Pemeliharaan SIAK di Provinsi Sulawesi
Daerah.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tercapainya

tertib

administrasi kependudukan di Prov. Sulsel.


b) Pembinaan Tertib Administrasi Kependudukan dan Catatan
Sipil.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terwujudnya

tertib

administrasi kependudukan, realisasi 100% dan masuk


kategori sangat baik.
b. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Pengoperasian dan Pemeliharaan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan ( SIAK ) secara terpadu terkendala dengan belum


adanya

jaringan

komunikasi

dari

Direktorat

Jenderal

Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada server yang ada di


Provinsi, sehingga proses penyediaan database di Provinsi
dilakukan server manual melalui back up data

kependudukan

dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) masingmasing kabupaten/kota;


2) Pembinaan Tertib Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil,

mengalami kendala dengan tidak


lambatnya

pasokan data dari

perlunya data dan

informasi

tersedianya database

Pemkab/Pemkot, sehingga
kependudukan tidak dapat

dimutakhirkan dengan cepat.


Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

dan

279

Setelah

mencermati

dilakukan telaah

kendala/permasalahan

kemudian

atas kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan tersebut diatas, maka solusi alternatif sebagai langkah


antisipasi kedepan dapat dirangkum dalam tiga kata kunci yaitu :
Efisiensi anggaran, Efektifitas sarana dan prasarana penunjang
serta peningkatan kapasitas dan kapabilitas staf Biro Pemerintahan
Umum.
Langkah efisiensi dilakukan dengan tidak mengurangi
efektifitas

pencapaian

pencermatan didasari

target

akan

tetapi

melalui

upaya

kepekaan dan konsistensi terhadap nilai

dasar yang telah disepakati dalam upaya pencapaian target yang


telah ditetapkan. Hal ini dibarengi pula dengan upaya peningkatan
koordinasi dan sinergi bersama Pemerintah kabupaten/kota dan
konsultasi yang intens dengan Kementerian Dalam Negeri selaku
Kementerian teknis yang membina penyelenggaraan tugas-tugas
Pemerintahan Umum dan tugas Umum

Pemerintahan

di

Indonesia.
12.Urusan Ketenagakerjaan
Pelaksanaan urusan wajib ketenagakerjaan dan urusan Pilihan
Transmigrasi merupakan urusan yang dilaksanakan oleh 1 (satu) SKPD
yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Dalam hal pelaksanaan
kinerja program dapat dibedakan antara kinerja transmigrasi dan
kinerja ketenagakerjaan.
Pembangunan

ketenagakerjaan

di

Sulawesi

Selatan

melalui

kebijakan dan program prioritas diarahkan pada:


1) penciptaan lapangan kerja dan usaha diarahkan untuk mendorong
proses penciptaan lapangan kerja di pedesaan dan perkotaan yang
dilakukan dengan peningkatan efektifitas pemanfaatan bantuan
dana bergulir untuk modal usaha di sektor formal maupun informal
serta menginisiasi semangat wiraswasta di kalangan generasi
muda.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

280

2) Penempatan dan perluasan kesempatan kerja diarahkan untuk


mendorong kesempatan kerja produktif serta mobilitas tenaga
kerja

dalam

penganggur

rangka
baik

di

mengurangi
pedesaan

penganggur

maupun

di

dan

setengah

perkotaan

serta

diarahkan

untuk

memenuhi pasar kerja internasional.


3) Pembinaan

dan

pengawasan

tenaga

kerja

meningkatkan perlindungan dan pengawasan ketenagakerjaan.


Sampai tahun 2011, jumlah angkatan kerja di Sulawesi Selatan
mencapai 3.612.424 orang, dari jumlah itu yang bekerja sebanyak
3.375.498 orang, sehingga jumlah pengangguran terdapat 236.926
orang termasuk lulusan SMA/SMK/S1 tahun 2010.
Disamping itu masih terdapat ketimpangan antara kesempatan
kerja yang ada dengan masyarakat yang membutuhkan pekerjaan,
serta rendahnya kompetensi tenaga kerja yang berakibat pada
rendahnya daya saing tenaga kerja di pasar kerja (termasuk tidak
terpenuhinya lowongan kerja yang ada karena ketidaksesuaian
kompetensi yang dibutuhkan).

Berkenan dengan hal tersebut pada

Tahun 2011 dilakukan optimalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) baik yang
dikelola secara langsung oleh pemerintah maupun swasta guna
meningkatkan kompetensi tenaga kerja di Sulawesi Selatan.
Keberhasilan yang dicapai di bidang ketenagakerjaan adalah
menurunnya angka pengangguran dan setengah menganggur telah
mengalami penurunan, dengan antara lain perluasan lapangan kerja
dan usaha baik di dalam maupun di luar negeri sebagai berikut:
1) Kesempatan bekerja dan berusaha bagi 100 orang melalui kegiatan
pendidikan dan pelatihan keterampilan dan pengadaan bahan
material pendidikan bagi pencaker.
2) Penempatan TKI sebanyak 22.917 orang.
3) Perluasan kesempatan kerja melalui mekanisme antar kerja antar
daerah (AKAD) sebanyak 31.067 orang dan mekanisme antar kerja
antar negara (AKAN) sebanyak 22.917 orang
Disamping itu kualitas dan produktivitas tenaga kerja juga telah
dirasakan

berkat

pelaksanaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

pelatihan

tata

kecantikan,

281

tata

kecantikan rambut dan kulit, operator user office tehnisi komputer,


komputer perkantoran, tehnik elektronik, maritim dan furniture bagi
penganggur sebanyak 300 orang, pemagangan bagi calon tenaga
kerja di perusahaan, penyiapan pemagangan ke Jepang,
Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan Informasi Pasar
Kerja (IPK) dan Bursa Kerja dilakukan melalui Bimtek Pemantapan dan
Pemberdayaan Pengantar Kerja sebanyak 40 orang sebagai pengelola
BKO dan dapat terinformasikan sebanyak 32.507 lowongan.
Hubungan industrial antara pekerja, buruh dan pengusaha
terdapat

kecenderungan

menuju

harmonis.

Kasus

pemutusan

hubungan industrial (PHI) tahun 2010-2011 sebanyak 277 kasus


dengan melibatkan tenaga kerja sebanyak 3.887 orang dan 169 kasus
pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan melibatkan tenaga kerja
sebanyak 3.549 orang.
Kesejahteraan tenaga kerja juga meningkat, salah satunya adalah
dengan ditetapkannya upah pekerja yang mengarah pada Kebutuhan
Hidup

Layak

(KHL).

Rata-rata

upah

minimum

Kabupaten/Kota

mengalami kenaikan pada tahun 2010 sebesar Rp.1.050.000,- naik


menjadi Rp.1.100.000,- pada tahun 2011.
Untuk melakukan perlindungan dan pengembangan hubungan
industrial antara lain dilakukan pengawasan melalui 10 kegiatan.
Untuk meningkatkan peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan
telah berhasil dilaksanakan kegiatan seperti: penerapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKN) melalui kegiatan uji
keterampilan dan akreditas lembaga pelatihan kerja (BKTK)
Pada

tahun

2011,

SKPD

ini

melaksanakan

urusan

ketenagakerjaan melalui 13 program dan 68 kegiatan dengan


anggaran

sebesar

Rp.10.148.881.000

dan

realisasi

sebesar

Rp.10.027.871.669,- atau 98,75%.


a. Program dan Kegiatan
1) Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

282

b) Penyediaan Jasa komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik.


Hasil yang dicapai adalah terpakainya Jasa Telekomunikasi,
Sumber daya air dan Listrik sehingga Kinerja.
c) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya
kendaraan Dinas/Operasional.
d) Penyediaan Jasa Administarsi Keuangan. Hasil yang dicapai
adalah berjalannya kegiatan administrasi keuangan.
e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai
adalah terpeliharanya gedung dan halaman kantor.
f)

Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai adalah


terpakainya ATK dalam mendukung pelaksanaan Tugas.

g) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang


dicapai adalah terpakainya barang cetakan dan dokumen.
h) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor.

Hasil

yang

dicapai

adalah

terpakainya

komponen/penerangan kantor.
i)

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan PerundangUndangan.

Hasil yang dicapai adalah terpakainya bahan

Bacaan.
j)

Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai


adalah terpenuhinya makanan dan minuman.

k) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar


Daerah. Hasil yang dicapai adalah terkoordinasinya dan
terkonsultasinya kegiatan SKPD.
l)

Pelayanan Administrasi UPTD BPPTK. Hasil yang dicapai


adalah berjalannya kegiatan UPTD BPPTK.

m) Pelayanan Administrasi UPTD BKTK. Hasil yang dicapai adalah


tersedianya kegiatan UPTD BKTK.
n) Pelayanan Administrasi UPTD BSK3D. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya kegiatan UPTD BSK3D.
o) Pelayanan Administrasi UPTD BPTKPMT. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya kegiatan UPTD BLT.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

283

p) Pelayanan Administrasi UPTD BP2JKPK. Hasil yang dicapai


adalah tersedianya berjalannya kegiatan UPTD BP2JKPK.
q) Pelayanan Administrasi Program. Hasil yang dicapai adalah
berjalannya kegiatan program.
r) Pelayanan Administrasi UMUM. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya jasa kebutuhan pegawai.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor/Rumah Dinas.
Hasil yang dicapai adalah terpeliharanya gedung kantor.
b) Penyediaan Sarana dan Prasarana Pameran. Hasil yang
dicapai adalah terpromosinya SKPD melalui pameran.
c) Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan. Hasil yang dicapai
adalah terpeliharanya Peralatan.
d) Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan. Hasil yang dicapai
adalah terpakainya perlengkapan dan peralatan.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas, Pakaian Olahraga, Pakaian Batik
dan Sarana/Prasarana. Hasil yang dicapai adalah terpakainya
pakaian dinas, pakaian olahraga, pakaian satpol PP beserta
kelengkapannya.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai adalah
terpenuhinya pendidikan dan pelatihan formal
b) Sosialisasi
dicapai

Peraturan
adalah

Perundang-Undangan.

terpahaminya

peraturan

Hasil

yang

perundang-

undangan.
c) Pendidikan dan Pelatihan Teknis. Hasil yang dicapai adalah
tersusunnya Laporan Penyusunan Program Kegiatan SIPKD
(Aplikasi SIPKD).

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

284

5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kerja dan Keuangan


Kegiatan :
a) Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya data dan informasi sebagai bahan acuan
pelaksanaan program dan kegiatan selanjutnya.
b) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai adalah
terlaksananya laporan keuangan.
c) Penyusunan Rencana Kerja (Renja). Hasil yang dicapai adalah
terlaksananya rencana Kerja SKPD.
d) Penyusunan Laporan Bulanan, Triwulan dan Tahunan. Hasil
yang

dicapai

adalah

tersedianya

tersedianya

Laporan

semesteran dan tahunan.


e) Penyusunan KUA,PPA, RKA dan DPA SKPD. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya KUA,PPA, RKA dan DPA SKPD sebagai
acuan pelaksanaan program dan kegiatan.
f) Penyusunan LAKIP. Hasil yang dicapai adalah terpakainya
sebagai bahan evaluasi kinerja SKPD.
6) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Kegiatan :
a) Pendidikan

dan Pelatihan Keterampilan dan

Pengadaan

Bahan Material Pendidikan bagi Pencari Kerja.

Hasil yang

dicapai adalah meningkatnya keterampilan tenaga kerja


sesuai bidangnya
b) Penyusunan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang

Ketenagakerjaan. Hasil yang dicapai adalah tesedianya data


perbandingan tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketenagakerjaan.
c) Penyusunan

Buku

Profil

Ketenagakerjaan

dan

Ketransmigrasian (KK). Hasil yang dicapai adalah tersedianya


buku Profil Ketanagakerjaan dan Ketransmigrasian.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

285

d) Penyusunan

Buku

Informasi

Ketenagakerjaan

dan

Ketransmigrasian Berspektif Gender. Hasil yang dicapai


adalah tersedianya buku informasi KK berspektif Gender.
e) Pengembangan Komunikasi data dan jaringan komputer

dalam Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.


Hasil yang dicapai adalah berfungsinya jaringan komputer
sebagai penunjang sistem informasi ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian
f) Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Provinsi (PTKP). Hasil

yang dicapai adalah tersedianya perencanaan Tenaga Kerja


Provinsi
g) Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan

Kewirausahaan. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya


produktivitas tenaga kerja.
7) Program Pembinaan Hubungan Industrial Tenaga Kerja
Kegiatan :
a) Penyusunan Ranperda Perlindungan Tenaga Kerja Pembantu
Rumah

Tangga

(PRT).

Hasil

yang

dicapai

adalah

terlindunginya Tenaga Kerja PRT


b) Sosialisasi UMP Unsur Tripartit. Hasil yang dicapai adalah
terpahaminya tentang proses penetapan UMP sampai dengan
pelaksanaannya
c) Workshop Penyusunan Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Hasil
yang dicapai adalah diketahuinya mengenai KHL untuk
penetapan UMP.
d) Pencegahan

dan

Penyelesaian

Perselisihan

Hubungan

Industrial. Hasil yang dicapai adalah berkurangnya kasus


perselisihan, mogok kerja dan unjuk rasa.
e) Survey Palaksanaan Syarat-Syarat Kerja. Hasil yang dicapai
adalah

pelaksanaan

syarat-syarat

kerja

berjalan

dengan aturan yang berlaku.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

286

sesuai

f)

Koordinasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Hasil yang dicapai


adalah berkurangnya kasus perselisihan, mogok kerja dan
unjuk rasa di perusahaan

g) Pemberdayaan Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit Prov.


Sulsel. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya peran LKS
Tripartit dan hubungan Industrial Kondusif.
h) Sosialisasi Struktur dan Skala Upah. Hasil yang dicapai adalah
adanya Struktur dan skala upah di perusahaan.
i)

Workshop Serikat Pekerja/Serikat Buruh. Hasil yang dicapai


adalah meningkatnya pemahaman pengurus/anggota asosiasi
profesi tentang tupoksinya

j)

Pengupahan dan Jaminan Purna Kerja (BP2JKPK). Hasil yang


dicapai adalah penetapan UMP Sulsel Tahun 2011 dan
pengembangan pengupahan.

8) Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja


Kegiatan :
a) Pemantapan dan Pemberdayaan Pengantar Kerja di Sulsel.
Hasil

yang

dicapai

adalah

terpahaminya

pemantapan

pengantar kerja di Sulsel.


b) Koordinasi Sistem Antar Kerja Perusahaan. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya data lowongan kerja bagi perusahaan.
c) Pembinaan Kelompok Usaha Mandiri (KUM). Hasil yang
dicapai adalah terlaksananya rapat koordinasi dan terbinanya
Kelompok Usaha Mandiri (KUM)
d) Pelayanan Bursa Kerja Online. Hasil yang dicapai adalah
tersedianya Informasi Penempatan TK
e) Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri. Hasil yang dicapai
adalah tersedianya tenaga kerja luar negeri
f)

Penyelenggaraan Padat Karya. Hasil yang dicapai adalah


terbinanya kelompok usaha produktif dan terpeliharanya
sarana

dan

prasarana

infrastruktur

tercegahnya

dan

terselesaikannya perselisihan dengan baik dan benar


9) Program Pemantapan dan Pengembangan Informasi Pasar Kerja

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

287

Kegiatan :
a) Pendataan IPK di Kab/Kota. Hasil yang dicapai sebesar adalah
tersedianya data informasi pasar kerja Sulsel
10) Program Pelatihan Keterampilan Tenaga Kerja
Kegiatan :
a) Pemberdayaan Tenaga Kerja Putus Sekolah. Hasil yang

dicapai sebesar adalah meningkatnya keterampilan tenaga


kerja putus sekolah sesuai bidangnya
11)Program

Pelaksanaan

dan

Pengendalian

Standarisasi

dan

Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja


Kegiatan :
a) Uji Keterampilan dan Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja

(BKTK). Hasil yang dicapai sebesar adalah meningkatnya


Kualitas LPK, pemahaman Tenaga Kerja tentang sertifikasi
Tenaga Kerja dan Pemahaman ASPRO tentang tupoksinya
12) Program Penempatan Tenaga Kerja Lokal, Luar Daerah dan Luar
Negeri
Kegiatan :
a) Pemberdayaan Tenaga Kerja AKAD/AKL. Hasil yang dicapai

sebesar adalah Pemberdayaan Tenaga Kerja AKAD/AKL.


13)Program Pembinaan Serta Peningkatan Pengawasan Ke tenaga
kerjaan
Kegiatan :
a) Pengembangan Pengawasan KK. Hasil yang dicapai sebesar

adalah K3 menjadi Pengetahuan dan perilaku masyarakat


pekerja.
b) Supervisi

Pembentukan Petugas K3. Hasil yang dicapai

sebesar adalah terbentuknya petugas K3.


c) Monitoring

Pelaksanaan

Pendataan

Objek

Pengawasan

Ketenagakerjaan di Kab/Kota. Hasil yang dicapai sebesar


adalah

terealisasinya

pelaksanaan

pendataan

pengawasan Ketenagakerjaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

288

Objek

d) Penanganan Kasus di Kab/Kota. Hasil yang dicapai sebesar

adalah terselesainya kasus-kasus ketenagakerjaan


e) Supervisi

Pembentukan Kader Norma Kerja. Hasil yang

dicapai sebesar adalah terbentuknya kader norma kerja


f)

Pembentukan Dewan K3 Sulsel. Hasil yang dicapai sebesar


adalah terbentuknya dewan K3 Sulsel.

g) Pelatihan Administrasi Teknis Pengawasan Ketenagakerjaan.

Hasil yang dicapai sebesar adalah terpahaminya administrasi


teknis pengawasan KK
h) Bimbingan Teknis K3. Hasil yang dicapai sebesar adalah

terpahaminya

bimtek

serta

peningkatan

pengetahuan/keterampilan tenaga kerja


i)

Pemeriksaan dan pengujian Objek K3, Norma kesehatan


Kerja dan lingkungan Kerja (BSK3). Hasil yang dicapai
sebesar adalah terpahaminya pengetahuan dan perlindungan
K3 bagi perusahaan

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Bidang Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
a) Sistem rekrutmen calon peserta imtek yang masih lemah, di
lain sisi perusahaan dalam mencalonkan peserta tidak
memperhatikan kompetensi dari calon yang diutus.
b) Respon pemerintah daerah kab/kota belum optimal terhadap
pembentukan

LKS

Tripartit

Daerah

sehingga

kegiatan-

kegiatan yang semestinya dilakukan oleh kab/kota masih


dilibatkan petugas provinsi.
c) Keberadaan pegawai mediator pada kab/kota di Sulsel sangat
terbatas

sehingga

masih

banyak

kasus-kasus

ketenagakerjaan yang penyelesainnya menunggu bantuan


provinsi.
2) Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

289

a) Penerimaan DIPA/POK masih belum memenuhi waktu yang


tepat, sehingga secara efektif belum secara normal kegiatan
dapat dilakukan dalam Bulan Januari.
b) Masih adanya revisi anggaran yang muncul walaupun masih
terbatas dalam mata anggaran/jenis pengeluaran akan tetapi
sangat mengganggu kelancaran dan percepatan kegiatan
yang diharapkan
c) Dana PNPB yang belum bisa cair dan dapat digunakan dalam
kurun waktu tertentu, sehingga pelaksanaan kegiatan yang
dibiayai oleh dana yang bersumber dari PNPB pada akhir
tahun anggaran (Bulan Oktober dan November) belum dapat
dilaksanakan.
3) Bidang Pengawasan
a) Kurangnya

personil/tenaga

pengawas

yang

mempunyai

kapasitas baik secara umum maupun spesialis sehingga


terjadi ketidakseimbangan antara jumlah perusahaan yang
akan diawasi dengan jumlah pengawas yang terbatas serta
kurangnya staf SDM pengelola anggaran program kegiatan
pengawas ketenagakerjaan.
Solusi
1) Bidang Hubungan Industrial dan Peningkatan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
a) Sistem dan pola pembinaan dan penyuluhan langsung ke
perusahaan diefektifkan dan peran serta pihak pekerja dan
pengusaha dalam meningkatkan hubungan industrial yang
baik.
b) Optimalisasi

respon

pemerintah

kab/kota

terhadap

pembentukan LKS tripartit daerah yang akan mendukung


pelaksanaan program ketenagakerjaan di kab/kota.
c) Mengikutkan pegawai daerah dalam pendidikan mediator
hubungan insdustrial untuk mengoptimalkan penanganan
kasus ketenagakerjaan di kab/kota.
2) Bidang Pemberdayaan Tenaga Kerja

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

290

a) Optimalisasi pemanfaatan petugas dalam jajaran pelaksana


kegiatan program penempatan dan perluasan kesempatan
kerja (PPKK) Provinsi Sulsel Tahun Anggaran 2011, dalam
pencapaian sasaran dan tujuan kegiatan yang diharapkan.
b) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan secara cermat
sistematis, agar tahapan-tahapan kegiatan dapat secara
efektif sesuai rencana dan sasaran.
c) Penugasan staf/petugas secara berkala dan periodik dalam
melakukan rekonsiliasi anggaran pada Ditjen Anggaran dan
atau KPPN yang bersangkutan.
3) Bidang Pengawasan
a) Perlu diadakan pengkaderan generasi pengawas dengan
membentuk

watak

pengawas

menjadi

lebih

profesional

dengan serta menambah jumlah personil dengan cara


memberikan

bimbingan

baik

secara

teknis

maupun

adiministrasi.
b) Memfokuskan penyelenggaraan koordinasi yang dilakukan
secara periodik mulai dari tahap perencanaan sampai dengan
pelaksanaan dan pengawasan agar sasaran fungsional dapat
diwujudkan.
13. Urusan Ketahanan Pangan
Perwujudan

ketahanan

pangan

merupakan

tanggungjawab

bersama antara pemerintah bersama masyarakat, pemerintah secara


spesifik menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian
dan

pengawasan

beragam,

terhadap

bergizi,

ketersediaan

berimbang,

merata

pangan
dan

yang

cukup,

terjangkau

oleh

masyarakat, masyarakat berperan dalam melaksanakan prosuksi,


penyediaan, perdagangan dan distribusi sekaligus sebagai konsumen.
Maka

pembangunan

pemerintah

yang

ketahanan
difokuskan

pangan
kepada

merupakan

prioritas

ketersediaan

pangan,

pemantapan distribusi pangan, percepatan penganekaragaman dan


pengawasan pangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

291

Di Provinsi Sulawesi selatan, urusan pangan dilaksanakan oleh


Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel dan Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Prov. Sulsel. Berdasar dari urgensi maka
urusan ketahanan pangan diarahkan pada 3 indikator utama yaitu 1)
Aspek ketersediaan pangan dimaksudkan bahwa pangan tersedia
cukup untuk memenuhi kebutuhan jumlah dan mutu serta aman bagi
konsumen

2) Aspek distribusi dimana pasokan pangan dapat

menjangkau

keseluruh

wilayah

dan

3)

Aspek

konsumsi

dimaksudkan agar setiap rumah tangga dapat mengakses pangan


yang cukup dan mampu mengelolah kaidah gizi dan kesehatan.
Hasil kinerja dari indikator Aspek Ketersediaan Pangan melalui
program peningkatan ketersediaan dan cadangan pangan serta
penanganan kerawanan pangan, digambarkan bahwa ketersediaan
pangan, secara umum di Sulawesi Selatan mencukupi bahkan
ketersediaan pangan hampir mencapai 2 (dua) kali kebutuhan pangan
(Angka sementara Tahun 2011 menunjukkan surplus 2.031.190 ton
beras

di

Sulsel).

Akan

tetapi

masalahnya

adalah

karena

ketidakseimbangan konsumsi bahan pangan (konsumsi beras masih


cukup tinggi). Dengan demikian ketahanan pangan diidentikkan
dengan beras. Disamping itu terjadinya alih fungsi lahan sawah
sehingga

dikhawatirkan

mengganggu

stabilitas

pangan

secara

nasional. Oleh karena itu program diversifikasi pangan (pangan lokal)


harus dipacu untuk menurunkan konsumsi beras perkapita. Untuk
mempercepat program diversifikasi pangan, disarankan dilakukan
pendekatan kultural dan struktural antara lain: Mengembangkan
menu

konsumsi

pangan

beragam,

bergizi,

seimbang,

aman

dikonsumsi, serta membiasakan masyarakat mengkonsumsi pangan


lokal non beras yang memenuhi standar gizi. Program ini dapat
dikaitkan dengan pemberian makanan tambahan baik pada anak
sekolah maupun pada ibu hamil dan menyusui sebagai langkah
pembiasaan..

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

292

Dalam hal Distribusi Pangan di Sulawesi Selatan yang terdiri dari


24 Kabupaten/Kota terdapat daerah kepulauan dan terisolir terkadang
menyebabkan

akses

pangan

rendah.

Perlu

perbaikan

sistem

transportasi pangan dan mengaktifkan perdagangan bahan pangan


antar pulau oleh pihak swasta disertai dengan perbaikan sistem tata
niaga agar marginnya rendah. Disamping itu perbaikan kesejahteraan
untuk meningkatkan daya beli masyarakat terhadap bahan pangan.
Untuk memperkuat akses pangan masyarakat melalui program
peningkatan distribusi, harga dan akses pangan,

Stabilitas harga

pangan perlu dipertahankan, dimana peranan pemerintah untuk


menstabilkan harga pangan strategis masih perlu dilakukan, namun
pemerintah provinsi dan kabupaten/kota

sampai tingkat desa perlu

mengembangkan kearifan lokal seperti pengembangan cadangan


pangan, lumbung pangan, desa mandiri pangan, deteksi dini dampak
stabilitas harga pangan seperti kerawanan pangan sampai tingkat
desa dan rumah tangga.
Sementara dari indikator Aspek Konsumsi dan Keamanan Pangan
bahwa

ketergantungan

konsumsi

pangan

Masyarakat

Sulawesi

Selatan terhadap pangan sumber karbohidrat khususnya beras masih


cukup tinggi walaupun telah terjadi penurunan dibanding tahun 2009,
konsumsi beras adalah 111,9 kg/kap/tahun. Konsumsi beras

tahun

2010 sebesar 109,7 kg/kap/tahun (susenas 2010) atau 881.415 ton


dari jumlah penduduk Sulawesi Selatan tahun 2010 sebanyak
7.034.776 jiwa.

Sementara disisi lain peran umbi-umbian, pangan

hewan, sayuran dan buah-buahan serta kacang-kacangan masih


rendah.
Harapan).

Hal ini berimplimentasi terhadap skor PPH (Pola Pangan


Hasil analisis menunjukkan pencapaian Skor PPH

Tahun

2010 sebesar 84,4. artinya masih perlu ditingkatkan keanekaragaman


konsumsi pangan masyarakat Sulawesi Selatan. Untuk itu perlu
kebijakan dalam program Percepatan Diversifikasi Konsumsi pangan
melalui pengembangan pangan lokal dilakukan kegiatan-kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

293

untuk percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis


sumberdaya lokal, melalui;
(1)Revitalisasi pemanfaatan lahan pekarangan yang menekankan
kepada

pemanfaatan

lahan

pekarangan

dengan

kegiatan

produktif ;
(2)Revitalisasi kelompok wanita untuk penganekaragaman konsumsi
pangan yang menekankan kepada pembentukan dan penanaman
pola pikir untuk membentuk perilaku konsumsi yang sehat melalui
kerjasama TP PKK dengan kegiatan sosialisasi pangan beragam,
bergizi seimbang, aman serat pemanfaatan pekarangan;
(3)Peningkatan pemanfaatan pangan lokal melalui tepung-tepungan;
dengan lomba cipta menu makanan khas daerah/pangan lokal.
(4)Pengembangan

Sekolah

penganekaragaman

Dasar

konsumsi

pangan

percontohan
dengan

untuk
kegiatan

pengembangan kantin sehat, sosialisai pangan beragaman serta


pemanfaatan kebun sekolah untuk guru-guru SD/MI.
Banyaknya makanan yang beredar yang dikonsumsi masyarakat
mengandung bahan makanan yang berbahaya bagi kesehatan.
Untuk mengatasi hal tersebut,

diperlukan penguatan kelembagaan,

pembinaan dan pengawasan pangan melalui kerjasama sektor terkait


(BPOM, Pemprov, Dinas-dinas terkait, Perguruan Tinggi dan instansi
lain yang relevan) dibawah koordinasi Badan Ketahanan Pangan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam implementasinya dilakukan
melalui peningkatan kerjasama secara sinergis dengan pembentukan
jejaring keamanan pangan (Pokja Keamanan Pangan).
Keberhasilan dari urusan ini di tahun 2011 adalah sertifikasi
produk pangan yang diterbitkan Sertifikat Prima 3 untuk Mangga di
kabupaten Jeneponto dan Durian Othong di kabupaten Luwu Utara.
Hingga tahun 2011 telah 5 jenis pangan segar yang mendapatkan
sertifikat prima masing-masing: Durian Monthong, Cabe Keriting, Jeruk
Pamelo, Mangga dan Durian Othong.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

294

Terjadi

penurunan

konsumsi

pangan

sebesar

1,97

persen

dibanding tahun sebelumnya, dari 111,9 (tahun 2009) menjadi 109,7


(tahun

2010)

kg/kapita/tahun,

dengan

surplus

1.582.035

ton.

Penanganan Daerah Rawan Pangan dilaksanakan pada 9 desa dan 6


Kabupaten (Wajo, Luwu, Luwu Utara, Sinjai, Toraja Utara dan Bone)
telah ditanggulangi dengan melaksanakan berbagai kegiatan melalui
Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan serta
Penanganan Kerawanan Pangan.
a. Badan Ketahanan Pangan Daerah
a) Program dan Kegiatan
Badan Ketahanan Pangan Daerah pada tahun 2011 melaksanakan
12 program dan 41 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.6.580.000.000,-

dapat

direalisasikan

sebesar

Rp.6.552.206.375,- atau 99,58 persen. Adapun program dan


kegiatan yang dilaksanakan :
1) Program Peningkatan Ketersediaan dan Cadangan Pangan serta

Penanganan Kerawanan Pangan, dengan hasil capaian program


Tersedianya data situasi ketersediaan pangan dan pembinaan
rawan pangan di 24 kab/kota, adanya desa rawan pangan yang
dapat

ditanggulangi

Kewaspadaan
kelembagaan

Pangan

berdasarkan
dan

lumbung

Gizi

hasil
sebanyak

pangan

analisis
5

Sistem

desa,

masyarakat

dan
yang

dikembangkan sebanyak 36 unit.


Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Pemantauan Situasi Ketersediaan Pangan
b) Penyusunan Analisa Ketersediaan Pangan dan Neraca Bahan
Makanan (NBM)
c) Pembinaan Cadangan Pangan Masyarakat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

295

d) Koordinasi Pencegahan dan Pengedalian Masalah Pangan


e) Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
2) Program Percepatan Diversifikasi Konsumsi Pangan melalui

Pengembangan Pangan Lokal,


penurunan

konsumsi

beras

dengan capaian program


dari

1,5%

menjadi

1,97%,

peningkatan Skor Pola Pangan Harapan dari 1,0% menjadi


7,9%, adanya Jumlah kelompok masyarakat yang diberdayakan
dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, agar
konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman
sebanyak 24 desa/kelompok
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Sosialisasi

Pangan

Beragam,

Bergizi

dan

Aman

serta

Pemanfaatan Pekarangan Kerjasama Tim Penggerak PKK


b) Analisis

Perkembangan

Konsumsi

Pangan

dengan

Pendekatan Pola Pangan Harapan (PPH)


c) Sosialisasi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
serta Pemanfaatan Kebun Sekolah untuk Guru-guru SD/MI
d) Lomba Cipta Menu Makanan Khas Daerah/Pangan Lokal
e) Inventaris Produk Pangan Lokal Unggulan
f) Pengembangan Kantin Sehat 3B
g) Pengembangan Produk Pangan Lokal Berbasis Protein Hewani
(Ikan) melalui Pemberdayaan Lokal
3) Program Peningkatan Distribusi, Harga dan Akses Pangan

dengan

capaian

pangan

masyarakat

gapoktan,

adanya

program

adanya

yang

data

kelembagaan

dikembangkan

perkembangan

distribusi

sebanyak

distribusi

58

pangan

strategis akurat dan terkini selama 1 tahun sebanyak 12 kali


data.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

296

Program ini dilaksanakan melalui :


a) Analisis Faktor Konstrain atau Penghambat Distribusi Pangan
b) Pemantauan dan analisis Perkembangan Harga Pangan
Strategis
c) Informasi Harga Pangan melalui Media Cetak dan Elektronik
4) Program Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan dengan

capaian program terwujudnya upaya peningkatan mutu dan


keamanan pangan melalui sosialisasi, apresiasi dan pembinaan
teknis yang dilakukan sebanyak 27 kali.
Program ini didukung oleh kegiatan :
a) Pembinaan dan Pemantauan Mutu Pangan
b) Apresiasi Pengelolaan Mutu Pangan
c) Pembinaan dan Pemantauan Preferensi Pangan Masyarakat
(PPM)
d) Pemantauan

Pergeseran

Pola

Konsumsi

Pangan

Pokok

Masyarakat
e) Pembinaan dan Pemantauan Keamanan Pangan Segar
f) Pengembangan dan Pembinaan Model Sekolah Sehat di
Kabupaten/Kota
5) Program Pengembangan Otoritas Komponen Keamanan Pangan

Daerah (OKKPD), dengaan capaian program adanya produk


pangan segar yang bersertifikat dan berlabel sebanyak 2
komoditi yaitu, Mangga dan Durian Othong.
Program ini dilakukan melalui kegiatan :
a) Sertifikasi dan Pelabelan Produk Pangan Segar
b) Apresiasi Penanganan Keamanan Pangan Segar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

297

c) Sosialisasi Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) OKKPD Sulsel


d) Sosialisasi Hazar Analisis Critical Control Point (HACCP)
e) Surveilen
6) Program Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan capaian

program dengan capaian program terbinanya desa mandiri


pangan sebanyak 106 desa.
Dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Pengembangan,

Pembinaan

dan

Evaluasi

Desa

Mandiri

Pangan
b) Pembinaan Penyuluh dan Musyawarah Tudang Sipulung
c) Pekan Nasional (PENAS) KTNA XIII Tahun 2011
7) Program Peningkatan Koordinasi dan Kelembagaan Ketahanan

Pangan,

dengan

Perencanaan
penghargaan

capaian

program

yang diselesaikan
ketahanan

selama

pangan

adanya
1

tingkat

dokumen

tahun,

adanya

nasional

yang

diperoleh dari target 2 kategori berhasil meraih 4 kategori.


Program ini dilaksanakan melalui kegiatan:
a) Koordinasi

Perencanaan,

serta

Penyusunan

Statistik

Ketahanan Pangan
b) Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
c) Forum SKPD Lingkup Ketahanan Pangan
d) Penyebaran Informasi Ketahanan Pangan dan Pameran Harihari Besar Nasional serta Expo Ketahanan Pangan
e) Lomba Ketahanan Pangan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

298

8) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan dengan capaian program yaitu


terselesaikannya laporan keuangan dan kinerja selama 1 tahun
Dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Evaluasi Kinnerja, LPPD, LKPJ, Laporan
Berkala/Insidentil serta Laporan Tahun BKPD Sulsel
b) Koordinasi dan Pembinaan Keuangan, Sinkronisasi Pengelola
Keuangan serta Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
(LHP)
9) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur dengan
capaian program yaitu adanya pegawai BKPD yang mengikuti
diklat/kursus/bintek peningkatan SDM sebanyak 40 orang.
Program ini didukung oleh kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Teknis
10)Program Peningkatan Disiplin Aparatur dengan capaian program
adanya peningkatan pegawai BKPD.
Dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapan
11)Program Peningkatan Sarana dan Prasarana dengan capaian
program adanya peningkatan sarana dan prasarana.
Yang dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Pengadaan Inventaris Kantor dan Rumah Jabatan
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dan Rumah Dinas
dan Kendaraan Dinas Operasional

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

299

12)Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran, dengan capaian


program

meningkatnya

kualitas

pelayanan

adminstrasi

perkantoran selama 1 tahun.


Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
a) Pembinaan dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
(1)Konsumsi beras masyarakat di Sulsel selama 3 tahun terkahir
masih cukup tinggi
(2)Pemanfaatan sumber pangan lokal seperti umbi-umbian, jagung
dan sagu masih rendah.
Solusi
(1)Memasyarakatkan mengkonsumsi pangan lokal seperti makan
sagu, talas, nasi jagung, sukun, ubi dan lain-lain.
Penyajian konsumsi pangan lokal setiap ada acara lokal.

Keberhasilan yang Dicapai


Dalam melaksanakan urusan wajib urusan ketahanan pangan,
BKPD Prov. Sulsel memperoleh Penghargaan Ketahanan Pangan
Tingkat Nasional dengan 4 kategori sebagai berikut :
a) Gubernur Sulsel Dr.H.Syahrul Yasin Limpo, SH., M.Si., MH.

Dengan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara


b) Kategori Pembina Ketahanan Pangan :
- Drs.H.Andi Soetomo, M.Si (Bupati Soppeng)
- Drs.

Mustika

Sanggana

(Kades

Tumpamea

Kec.

Kabupaten Luwu)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

300

Bupon

c) Kategori Pelopor Ketahanan Pangan :


- Agus Saptana Darmawan, SE ( Kabupaten Bantaeng)
d) Kategori Kelembagaan (OKKPD) :
- Ir.Hasnawati Habibie, M.App, Sc, Phd. (Kepala UPTB OKKPD
Badan Ketahanan Pangan Daerah Prov. Sulsel)

b) Badan Koordinasi Penyuluhan


Badan koordinasi Penyuluhan pada tahun 2011 melaksanakan 8
program dan 18 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.4.673.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.4.643.271.746,atau 99,36 persen.
1) Program dan Kegiatan
1) Program Pemberdayaan Penyuluh Lapangan
Program ini didukung dengan kegiatan :
a) Penyusunan strategi dan kebijakan penyuluhan pertanian,
perikanan

dan

kehutanan

dengan

capaian

hasil

termanfaatkannya hasil penyusunan strategi dan kebijakan


penyuluhan P2K
b) Pembinaan dan pengembangan kelembagaan petani dengan
hasil

yang

dicapai

yaitu

termanfaatkannya

database

kelembagaan sebagai bahan perencanaan


c) Penyusunan program penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan

dengan

hasil

yang

dicapai

yaitu

termanfaatkannya hasil penyuluhan P2K


d) Penghargaan

petani

teladan

dan

penyuluh

pertanian,

perikanan dan kehutanan dengan hasil yang dicapai yaitu


terpilihnya petani dan Penyuluh P2K teladan tingkat provinsi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

301

e) Pengembangan sistem jaringan internet melalui SIMLUHTAN


dan Cyber Extension dengan hasil yang dicapai yaitu
tersedianya dana pendamping aplikasi Simtem Informasi
Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN) dan Cyber
Extension,

tersedianya

perangkat

keras

(Hardware)

komputer multimedia High End untuk kantor BPK


f) Pembinaan kompetensi dan pengembangan profesionalisme
ketenagaan penyuluh dengan hasil yang dicapai yaitu
termanfaatkannya

kompetensi

dan

kemampuan

profesionalisme penyuluh P2K, meningkatnya pengetahuan


dan keterampilan penyuluh.
g) Pembinaan karier dan penilaian akreditasi pejabat fungsional
dengan

hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya

hasil

pembinaan karier dan akreditasi penyuluh P2K


h) Komisi penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
Provinsi

Sulsel

dengan

hasil

yang

dicapai

yaitu

termanfaatkannya hasil rekomendasi bahan pertimbangan


dari komisi P2K
i) Gerakan penyusunan RDK dan RDKK dengan hasil yang
dicapai

yaitu

meningkatnya

peran

penyuluh

pertanian

pembimbing kelompok tani dalam penyusunan RDK dan


RDKK
2) Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi
Pertanian (Pendampingan P3TIP/FEATI)
Program ini didukung dengan kegiatan :
a) Pendampingan, pembinaan, monitoring dan evaluasi serta
pelaporan FEATI/P3TIP dengan hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani melalui
teknologi dan informasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

302

3) Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)


Program ini didukung dengan kegiatan :
a) Pendampingan, pembinaan, monitoring dan evaluasi serta
pelaporan

PUAP

dengan

hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya kemampuan Gapoktan dalam pengelolaan


usaha agribisnis di pedesaan.
4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini didukung dengan kegiatan :
a) Penyediaan pelayanan administrasi perkantoran dengan
hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya

pelayanan

adminstrasi perkantoran
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini didukung dengan kegiatan :
a) Pemeliharaan
kendaraan

rutin/berkala/renovasi

dinas

dengan

hasil

gedung kantor
yang

dicapai

dan
yaitu

terpeliharanya gedung kantor dan kendaraan dinas


6) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini didukung dengan kegiatan :
a) Pengadaan pakaian dinas, pakaian olahraga, pakaian batik
dan sarana/prasarana dengan hasil yang dicapai yaitu
termanfaatkannya pakaian dinas, pakaian olahraga, pakaian
batik, notebook dan sarana prasarana
7) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja Keuangan


Program ini didukung dengan kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

303

a) Penyusunan laporan evaluasi kinerja dan laporan kinerja


keuangan dengan hasil yang dicapai yaitu termanfaatkannya
data dan informasi capaian kinerja dan laporan pengukuran
kinerja kegiatan
b) Koordinasi perencanaan, penganggaran, monitoring dan
evaluasi program penyuluh dengan hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya pelaksanaan kegiatan sesuai rencana kerja dan
petunjuk pelaksanaan, RKA dan DPA, Forum SKPD Penyuluh
PPK
8) Program Peningkatana Kesejateraan Petani
Program ini didukung dengan kegiatan :
a) Pekan Nasional (PENAS) KTNA XIII dengan hasil yang dicapai
yaitu terwujudnya konsolidasi program pembangunan pusat
dan daerah bagi seluruh aspek pelaku pembangunan
b) Musyawarah Tudang Sipulung dan Pembinaan KTNA dengan
hasil yang dicapai yaitu terwujudnya kerjasama yang serasi
antara KTNA dan aparat pemerintah

Permasalahan dan Solusi


Beberapa

aspek

yang

menjadi

permasalahan

dalam

penyelenggaraan penyuluhan P2K sebagai berikut :


1. Ketenagaan Penyuluhan
Dari

segi

jumlah

maupun

kualitas

berdasarkan

perbandingan luas wilayah dengan tenaga penyuluh masih


sangat kurang, hal ini disebabkan adanya yang alih jabatan
dan yang sudah memasuki masa purnabakti, sementara
rekruitmen penyuluh sangat terbatas.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

304

Formasi

penyuluh

hanya

dipakai

sebagai

sarana

pengangkatan pegawai, setelah terangkat penempatannya


tidak otomatis diarahkan ke jabatan fungsional, sehingga
formasi penyuluh tetap tidak terpenuhi.
Dalam hal kompetensi penyuluh, semenjak terjadinya
stagnasi

penyelenggaraan

penyuluhan,

pelaksanaan

pendidikan dan latihan untuk penyuluh hampir sangat kurang


dilaksanakan sehingga terjadi kesenjangan informasi teknologi
yang sangat menyolok, sementara tuntutan pelaku usaha dan
pelaku agribisnis semakin tinggi dan disamping itu banyak
pelatihan penyuluh yang diikuti oleh struktural.
Jumlah

tenaga

penyuluh

pertanian,

perikanan

dan

kehutanan PNS yang berada di kab/kota se Sulsel berdasarkan


keadaan data akhir tahun 2011 tersebar 24 kabupten dan
sebagian

besar

Peyuluhan

ditempatkan

Pertanian)

dan

pada

282

ditugaskan

unit
di

BPP

(Balai

desa/kelurahan

disesuaikan dengan program penyuluhan yang ada. Untuk


tingkat

provinsi

penempatannya

terdapat
tersebar

44
di

orang

Dinas

penyuluh

yang

Perkebunan,

Dinas

Peternakan, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Badan


Ketahanan Pangan Daerha dan Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian.
2. Kelembagaan dan Pembinaan Petani
a. Kelembagaan Petani
Jumlah

Kelompok

Tani

tahun

2011

adalah

25.547

kelompok, sedangkan jumlah gapoktan sebanyak 2.240


kelompok. Namun kelompoktaani/gapoktan tersebut belum
sepenuhnya berfungsi secaara optimal karena selama ini
penumbuhannya masih berorientasi keproyekan. Pada tahun
2009

penumbuhan

kelompoktani/gapoktan

ini

telah

digalakkan lagi secara partisipaatif dan bertumpu kepada

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

305

aspirasi petani sendiri, sehingga dapat menumbuhkan rasa


memiliki yang tinggi dan dapat menjadi embrio organisasi
yang

kuat.

Namum

upaya

tersebut

belum

optinmal

membantu tingkat kesejahteraan pelaku utama kearah yang


lebih baik.
Adapun pengembangan kelompoktani/gapoktan ini akan
difokuskan kepada pemberdayaan organisasi ekonomi yang
berorientasi bisnis.
b. Kelembagaan Penyuluhan
Sesuai
pertanian,

dengan

undang-undang

perikanan

dan

sistem

kehutanan,

penyuluhan
kelembagaan

penyuluhan di provinsi adalah berbentuk Badan Koordinasi


yang khusus menangani penyuluhan pertanian di provinsi.
Pada Bulan Desember 2009 berdasarkan Peraturaan Daerah
Nomor 12 Tahun 2009, Provinsi Sulawesi Selatan telah
membentuk Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan.
Sedangkan pada kab/kota masih terdapat lembaga
penyuluhan yang belum mengacu pada UU No. 16 Tahun
2006. Dari 24 kab/kota, terdapat 3 kabupaten yang secara
nomenklatur telah membentuk Badan pelaksana penyuluhan
pertanian,

perikanan

dan

kehutanan

yakni

Kabupaten

Pinrang, iLuwu Timur dan Bone, Kabupaten Enrekang dan


Barru dalam bentuk kantor Pelaksana Penyuluh Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
3. Penyelenggaraan dan Kerjasama Penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan

yang

dilakukan

selama

ini

belum

optimal

memberdayakan petani dan pelaku usaha pertanian lain


karena belum adanya kesatuan persepsi, sehingga dalam
penyelenggaraannya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

belum

sesuai

dengan

prinsip-prinsip

306

penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, yaitu : 1)


terdesentralisasi,

2)

partisipatif,

3)

keterbukaaan,

4)

keswadayaan, 5) kemitrasejajaran, 6) akuntabilitas, dan 7)


keterpaduan
4. Pembiayaan
a) Pembiaayan yang tersedia belum seimbang dengan beban
tugas dan kesejahteraan penyuluh.
b) Pendidikan dan pelatihan fungsional penyuluh diharapkan
lebih

ditingkatkan

volume

dan

frekuensinya

dengan

mengalokasikan anggaran sharing antara pusat dan daerah.


c) Penganggaran
pertanian,

untuk

perikanan

penyusunan
dan

program

kehutanan

yang

penyuluhan
merupakan

rencana tertulis yang sistematis untuk memberikan arah


pedoman
penyuluhan

dan

alat

pertanian,

pengendali
perikanan

pencapaian
dan

tujuan

kehutanan

yang

seharusnya dijadwalkan sesuai dengan jadwal penyusunan


program di setiap tingkatan yaitu sudah rampung pada
tingkat desa (Bulan September); tingkat kecamatan (Bulan
Oktober); tingkat kabupaten (Bulan Nopember) dan tingkat
propinsi (Bulan Desember), yang selanjutnya dijabarkan
kedalam Rencana Kerja Penyuluhan pertanian, perikanan
dan kehutanan untuk tahun berikutnya.
5. Dukungan Kebijakan Pemerintah
a. Kebijakan
1) Arah kebijakan penyelenggaraan penyuluhan ke depan
diharapkan untuk lebih berorientasi kepada agribisnis dan
penguatan serta pemberdayaan kelompok tani.
2) Peningkatan

produksi

belum

signifikan

dengan

pengentasan kemiskinan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

307

b. Pengembangan Profesi
1) Akreditasi ke arah pengembangan profesi penyuluh
sampai saat ini belum siap karena masih terbatasnya
kompetensi lembaga maupun SDM.
2) Belum

dilaksanakan

berdasarkan

sertifikasi

Keputusan

Transmigrasi

RI

Menteri

No.

profesi
Tenaga

penyuluh
Kerja

Kep.29/Men/III/2008

dan

tentang

Penetapan SKKNI sektor pertanian bidang penyuluhan.


c. Komisi Penyuluhan Pertanian
1) Pertanian komisi penyuluh pertanian diharapkan dapat
memfasilitasi terbentuknya kelembagaan penyuluhan di
masing-masing

wilayah

administratif

sesuai

dengan

amanah UU No.16 Tahun 2006.


2) Diusulkan agar yang memimpin kelembagaan penyuluhan
di setiap tingkatan adalah orang yang orang yang benaarbenar konsen terhadap penyuluhan.
3) Perlu

pembiayaan untuk

pelaksanaan

supervisi

dan

monitoring terpadu di berbagai tingkatan secara berkala


dan berkesinambungan.
4) Perlu diaktifkan komunikasi secara berjenjang, untuk
mengakomodir permasalahan yang ada dan sebagai
wadah

update

kondisi

terkini

penyelenggaraan

penyuluhan disetiap tingkatan.


Keberhasilan yang Dicapai
a) Aspek Kelembagaan
(1)Terbentuknya

Sekretariat

Badan

Koordinasi

Penyuluhan

Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Peraturan Daerah


Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 12 Tahun 2009 tentang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

308

Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan


Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi
Selatan.
(2)Terbentuknya 2 badan dan 1 kantor pelaksana penyuluhan
pertanian, perikanan dan kehutanan kabupaten dan 20
badan

pelaksana

penyuluhan

dan

ketahanan

pangan

kabupaten/kota dan kota 1 kabupaten masih berada pada


masing-masing sektor/dinas/instansi teknis.
(3)Penghargaan Wana Lestari pada lomba penghijauan dan
konservasi Alam Wana Lestari Tingkat Nasional Tahun 2011
berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor 469/MenhutIX/2011 menetapkan an.Masnyur,S.Hut sebagai terbaik II dan
M.Basri B. sebagai Harapan I. Sedangkan, penerimaan
penghargaan penyuluh perikanan teladan tingkat nasional
an. Syahabuddin, SP. Adapun penerima penghargaan untuk
penyuluh pertanian an. Mardiana, SP (Sinjai) dan Muh. Asri
(Bantaeng)
(4)Terbentuknya 282 balai penyuluhan di tingkat kecamatan.
(5)Terbentuknya 25.547 Poktan dan 2.240 Gapoktan.
b) Aspek Ketenagaan
-

Penyuluh Pertanian

= 1.851 orang

Penyuluh Perikanan

249 orang

Penyuluh Kehutanan

306 orang

THL-TB PP

955 orang

PPTK

76 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

309

14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak merupakan
salah satu urusan wajib daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota.
Pelaksanaan pembangunan bidang pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak di Sulawesi Selatan mengacu pada Visi, Misi,
Agenda dan Arah Kebijakan yang tertuang dalam RPJMD Sulawesi
Selatan yang bertujuan untuk: (1) Mewujudkan keserasian kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan pemberdayaan perempuan dan
kesejahteraan perlindungan anak; (2) Memantapkan pelembagaan
pengarusutamaan
pemberdayaan

gender

untuk

perempuan

mengoptimalkan

dan

perlindungan

upaya-upaya

anak;

dan

(3)

Meningkatkan peran stakeholder dalam pemberdayaan perempuan,


serta pembangunan kesejahteraan dan perlindungan anak dalam
kebijakan pemberdayaan perempuan.
Pelaksanaan

urusan

ini

dimaksudkan

agar

kebijakan

pembangunan yang dirancang oleh pemerintah memberikan dampak


dan manfaat yang sama bagi perempuan dan laki-laki, karena pada
akses dan kontrol laki-laki atas sumberdaya dan potensi masih lebih
besar dibandingkan dengan perempuan, demikian juga dalam hal
penerima manfaat. Kondisi ini akan akan berpengaruh dalam proses
pembangunan karena jumlah penduduk perempuan di Sulawesi
Selatan lebih besar jumlahnya yaitu 4.151.712 jiwa dibandingkan
dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 3.963.926 jiwa (BPS, Tahun
2011).
Dalam

upaya

Pemerintah

pelembagaan

pengarusutamaan

gender,

Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan beberapa

program/ kegiatan sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 9


Tahun 2000, yang selanjutnya

dijabarkan dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum


Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah.
Dengan adanya kondisi yang bersifat kultural (terkait dengan
nilai-nilai

budaya

patriarkhi)

dan

sekaligus

bersifat

struktural

(dimapankan oleh tatanan sosial politik yang ada) tersebut, maka

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

310

diperlukan

tindakan

pemihakan

yang

jelas

dan

nyata

guna

mengurangi kesenjangan gender di berbagai bidang pembangunan


serta peduli terhadap anak. Olehnya diperlukan berbagai kebijakan
dan

program

untuk

memperkuat

kelembagaan

dan

jejaring

pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, perlindungan


perempuan dan anak di berbagai bidang pembangunan.
Implementasi

program/kegiatan

pembangunan

di

Sulawesi

Selatan yang mendukung pengarusutamaan gender dirangkum dalam


program Kelembagaan PUG, dan Program Peningkatan Peran Serta
dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan, yang diharapkan dapat
mengintegrasikan perspektif gender dalam setiap program dan
kegiatan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Perumusan kebijakan
dalam upaya mendorong pengarusutamaan gender (PUG) terus
dilakukan, antara lain melalui terbentuknya
Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan

Tim

Koordinasi PUG

(SK. Gubernur Sulawesi Selatan

No, 1789/VIII/Tahun 2010) untuk akselerasi capaian PUG di berbagai


sektor

secara

sistematis,

bertahap,

komprehensif

berkesinambungan dengan melibatkan semua pihak ;

dan

tersusunnya

Rencana Aksi Daerah PUG Provinsi Sulawesi Selatan sebagai pedoman


untuk rencana tindak pelaksanaan PUG di Sulawesi Selatan,
dilakukannya

secara

kontinyu

pengembangan

kelembagaan pada SKPD lingkup


Selatan

dan

Pemerintah

dan

dan

penguatan

Pemerintah Provinsi Sulawesi

Kab/Kota

melalui

pembentukan

dan

penguatan kelompok kerja PUG dan focal point PUG, guna mendorong
upaya-upaya strategi Pengarusutamaan gender pada seluruh bidang
pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai
dengan

monitoring

Pengarusutamaan

dan

Gender

evaluasi
bagi

para

pembangunan.
penentu

Sosialisasi

kebijakan

dan

stakeholders terkait di tingkat kabupaten/kota terus dilakukan. Data


dan informasi terkait peran gender di setiap sektor pembangunan
terus diupayakan untuk menggambarkan peran, kondisi umum dari
laki dan perempuan dalam setiap aspek kehidupan di masyarakat.
Bekerjasama dengan BPS Perwakilan Sulawesi Selatan, BKKBN,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

311

Lembaga-Lembaga

Pemerhati Perempuan dan sektor-sektor terkait

terus diupayakan ketersediaan data terpilah sekalipun diakui belum


sempurna

disebabkan

oleh

minimnya

data

terpilah

sector.

Tersusunnya data gender dan anak tahun 2010 untuk sector


pendidikan,

kesehatan

ketenagakerjaan

dan

publik

lainnya

merupakan upaya yang serius dari Pemerintah Provinsi Sulawesi


Selatan, yang diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk melihat hasil
dari intervensi pembangunan terhadap masyarakat, baik perempuan
dan laki-laki berdasarkan akses, partisipasi, kontrol, manfaat dan
dampak.
Sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan Nomor 6 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan
Gender dan Anak,

Data

maka Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah

mengeluarkan Surat Edaran

tentang Pengarusutamaan

Gender

(PUG) yang ditujukan kepada Para Bupati se Sulawesi Selatan dan


SKPD

Lingkup

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi

Selatan.

Hadirnya

Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 62 Tahun 2011 tentang


Tata

Cara

Pelaksanaan

Pengarusutamaan

Gender

di

Lingkup

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga merupakan upaya strategis


untuk
gender

melaksanakan
ke

dalam

PUG

dengan

dokumen

mengintegrasikan

perencanaan.

Penguatan

perspektif
kapasitas

perencana SKPD dilakukan melalui pelatihan PPRG (Perencanaan


Penganggaran yang Responsif Gender) bekerjasama dengan Pusat
Studi Wanita (UNHAS, UNM, UNIV45 ) dan Lembaga-Lembaga
Pemerhati Perempuan dan Anak.
Selanjutnya, melalui program peningkatan kualitas hidup dan
perlindungan

perempuan

dan

program

keserasian

kebijakan

peningkatan kualitas perempuan dan anak, Pemerintah Provinsi


Sulawesi Selatan melakukan upaya pembangunan pemberdayaan
perempuan dan kesejahteraan perlindungan anak. Khusus untuk
perlindungan terhadap anak (0-18 tahun) saat ini menjadi mutlak dan
sangat penting untuk dilaksanakan mengingat makin meningkatnya
jenis kasus yang menimpa anak-anak saat ini diseluruh wilayah di

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

312

tanah air termasuk di Sulawesi Selatan seperti kekerasan pada anak


baik yang terjadi dilingkungan keluarga, maupun di sekolah dan
ditempat-tempat lain yang seringkali dianggap relative aman bagi
anak misalnya di angkutan kota atau tempat bermain anak. Selain itu
masih banyaknya anak yang terjun menjadi anak jalanan, pekerja
anak bahkan sampai pada pekerja terburuk untuk anak. Kasus yang
telah

menjadi

trans-internasional

seperti

perdagangan

anak

(trafficking) juga sangat rentan terjadi pada anak apalagi Sulawesi


Selatan menjadi daerah tujuan, transit, bahkan menjadi daerah
pengirim. Berbagai tindakan eksplotasi terhadap anak, baik fisik
maupun psikis yang dialami anak seperti anak-anak yang berhadapan
dengan hukum dengan berbagai ancaman hukuman yang dapat
menempatkan anak dalam posisi yang semakin sulit dalam tumbuh
dan berkembang secara normal. Berbagai kasus anak yang marak
selama ini telah menjadi indikator belum maksimalnya upaya dalam
perlindungan

anak

di

daerah

termasuk

yang

dilakukan

oleh

pemerintah seperti belum optimalnya kapasitas layanan perlindungan


perempuan dan anak di daerah khususnya pada wilayah-wilayah
rentan, belum tersosialisasinya secara baik standar operasional
prosedur pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak,
peningkatan ketahanan keluarga yang belum optimal seperti masih
rendahnya pengetahuan orang tua, life skill keluarga, dan partisipasi
perempuan sebagai benteng pertahanan keluarga dalam setiap
bidang pembangunan masih rendah khususnya pada wilayah pesisir
dan perdesaan yang masih terbatas dengan kondisi geografi.
Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Sulawesi
Selatan selain penanganan kasus yang tersebar diberbagai instansi
teknis terkait juga gencar dilakukan upaya preventif baik primer,
sekunder maupun tersier yang terbingkai dalam kerangka hukum dan
kebijakan.
pencegahan

Pencegahan
sekunder

primer
adalah

ditargetkan
pelayanan

pada

yang

semua

anak,

dilakukan

pada

kelompok masyarakat rentan atau kelompok beresiko dan tersier


adalah pelayanan yang dilakukan pada keluarga yang telah menjadi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

313

korban. Kedepan ditargetkan untuk pelayanan pada tingkat primer


lebih dominan sehingga penanganan kasus akan lebih sedikit.
Beberapa kerangka hukum dan kebijakan telah diterbitkan oleh
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan antara lain Peraturan Daerah
Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pencegahan dan
Penghapusan Perdagangan (Trafficking) Perempuan dan Anak yang
selanjutnya ditindak lanjuti dengan Keputusan Gubernur Sulawesi
Selatan Nomor: 1427/VI/TH 2010, tentang Pembentukan Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang
(PPTPPO) dan Eksploitasi Seksual Anak (ESA) yang mengatur tentang
proses pelaksanaan skema perlindungan anak, penentuan institusi
serta pembagian peran masing-masing instansi terkait. Peraturan
Gubernur

Sulawesi

Selatan

Nomor

14

Tahun

2011

tentang

Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan


dan

Anak

(P2TP2A)

Provinsi

Sulawesi

Selatan,

yang

telah

dikembangkan pembentukannya sampai pada kabupaten/kota untuk


mengintegrasikan upaya peningkatan pemberdayaan perempuan
diberbagai bidang pembangunan dan pemberian perlindungan bagi
perempuan

dan

anak

dari

berbagai

jenis

diskriminasi,

tindak

kekerasan, eksploitasi dan perdagangan.


Kerangka kebijakan dan regulasi tentang perlindungan terhadap
perempuan dan anak juga telah diterbitkan oleh Kabupaten/Kota
seperti Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 20 Tahun 2008
tentang Perlindungan Anak, Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor
2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan,
Pengemis dan Pengamen di Kota Makassar, Peraturan Daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 Tahun 2010 tentang
ASI Eksklusif, Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4
Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Gratis di Sulawesi
Selatan

yang

dampaknya

terlihat

dari

makin

tingginya

angka

partisipasi sekolah baik perempuan maupun laki-laki sampai pada


jenjang pendidikan menengah, dan Peraturan Daerah Kab. Sidrap
tentang Perlindungan Anak di Kab. Sidrap No. 5 Tahun 2011. Selain itu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

314

Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 04 Tahun 2003, tentang


Akta Kelahiran Gratis Umur 0-1 Tahun bagi Anak Takalar, Peraturan
Daerah Kota Makassar Nomor 9 Tahun 2009 tentang Akte Kelahiran
Gratis Umur 0-6 bulan bagi Anak di Makassar yang turut berpengaruh
dalam peningkatan kepemilikan akta kelahiran di Sulawesi Selatan.
Beberapa upaya lain yang telah dilakukan melalui kerja sama
dengan pemerintah pusat dan lembaga PBB seperti Unicef maupun
ILO, antara lain Sosialisasi Surat Kesepakatan Bersama (SKB) 5
Menteri dan Kepolisian tentang Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial
Anak yang Berhadapan dengan Hukum, Training of Trainer (TOT)
Aparat Penegak Hukum (APH) terhadap Anak Berhadapan Hukum,
Pelatihan APH (Reserse) tentang Perlindungan anak Berhadapan
dengan Hukum, Assesment Penanganan anak Berhadapan dengan
hukum di Masyarakat, Pelatihan Pengembangan Sistem Keadilan
Restoratif

(Restorative

Justice)

bagi

masyarakat,

Pelatihan

Pengembangan Sistem Keadilan Restoratif bagi Aparat Penegak


Hukum, dan Evaluasi Penerapan Sistem Keadilan Restorative untuk
Aparat Penegak Hukum.
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan
dan Anak

dilakukan melalui Advokasi Kebijakan untuk Penanganan

Anak Korban, Lokakarya Penyusunan Standar Operasional Prosedur


(SOP)

Penanganan

Penanganan

Anak

Anak

Korban

Korban

Kekerasan,

Kekerasan

dan

Terhadap

Pelatihan

Stakeholders,

Pelatihan Fasilitator (Guru) Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak di


Sekolah, Pengembangan Modul PAUD Holistik Integratif, Advokasi
Pencegahan Perkawinan Dini di Sulawesi Selatan, dan Diseminasi
Teknis Perlindungan Reproduksi Perempuan. Pada Tahun 2011 ini
telah

dikembangkan

pula

pendekatan

pengasuhan

anak

yang

berpusat pada masyarakat dan berbasis keluarga (Parenting Skill)


melalui program/kegiatan Penguatan dan Pengembangan Jejaring
Perlindungan Anak di Sulawesi Selatan, dan Penyusunan Naskah
Akademis RANPERDA Perlindungan Anak Sulawesi Selatan Berbasis
System Building Aproach (SBA)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

315

Kegiatan lain berupa penyusunan Rencana Aksi Daerah antara


lain RAD Perlindungan Anak, RAD untuk mengurangi bentuk-bentuk
pekerjaan

terburuk

untuk

anak,

seperti

fasilitasi

peningkatan

kapasitas skill keluarga dan remaja putus sekolah, dan beberapa


kegiatan di sekolah yang ditujukan untuk memperkuat guru konseling
(guru BP) yang dikerjasamakan dengan Perguruan Tinggi.
Berbagai keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2010-2011
adalah :
1. Tersedianya

beberapa

peraturan

dalam

mendorong

PUG,

perlindungan anak dan perempuan di Sulawesi Selatan, yaitu:

Perda

No.

Tahun

2010

tentang

Pencegahan

dan

Penanggulangan HIV dan AIDs

Perda No. 6 Tahun 2010 tentang ASI Eksklusif

Peraturan Gubernur Nomer : 14 Tahun 2011 tentang Pusat


Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak

Pergub No. 62 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan


Pengarusutamaan Gender di Sulawesi Selatan.

Pergub Nomor 84 Tahun 2011 tentang Rncana Aksi Provinsi


Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak di
Provinsi Sulawesi Selatan

Keputusan Gubernur tentang Gugus Tugas Trafiking Prov. Sulsel

Keputusan Gubernur tentang Tim Terpadu Pencegahan dan


Penanganan Anak Korban Tindak Kekerasan

Keputusan Gubernur tentang Tim Koordinasi dan Pokja PUG Prov.


Sulsel

Keputusan Gubernur tentang Tim Terpadu Peningkatan Peran


Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera

Keputusan Gubernur tentang Pokjatap (Kelompok Kerja Tetap)


GSI (Gerakan Sayang Ibu)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

316

Penyusunan Naskah Akademik Ranperda Perlindungan Anak

2. Membangun system pelembagaan pemberdayaan perempuan dan


perlindungan anak di Sulawesi Selatan, yang diantaranya adalah :

Pembentukan Pokja PUG di Tingkat Provinsi dan Kab/kota

Pembentukan Tim Focal Poin PUG di Tingkat Provinsi dan


Kab/kota

Pembentukan Komite Aksi Penghapusan bentuk Pekerjaan


Terburuk untuk Anak Tingkat Provinsi

Fasilitasi Layanan P2TP2A Tingkat Provinsi

Pembentukan Forum Anak di Tingkat Provinsi dan Kab/kota

Pembentukan Tim Gugus Tugas Trafiking Tingkat Provinsi

Pembentukan Tim Teknis P2WKSS dan Pokjatap GSI Tingkat


Provinsi dan Kab/kota

Penyediaan bahan-bahan dan materi KIE lingkup pemberdayaan


perempuan dan perlindungan anak di Sulawesi Selatan

Penguatan kapasitas kelembagaan dan life skill perempuan di


tingkat

provinsi

melibatkan/bekerjasama

maupun

kab/kota,

dengan

yang

lembaga/organisasi

perempuan, seperti : Kaukus Parlemen Perempuan, Kaukus


Politik Perempuan, Forum Pemerhati Masalah Perempuan, Green
Foundation,

Al

Hidayah,

Himpunan

Lansia,

perempuan

narapidana di LP Bolangi, Himpunan Perempuan Penyandang


Cacat, Salimah, TP PKK, BKOW, FPPI, IWC, dan lainnya.
Adapun urusan ini dilaksanakan oleh Badan pemberdayaan
Perempuan dan KB dengan 12 program 43 kegiatan, dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.4.630.230.000,-

dengan

tingkat

realisasi

Rp.4.593.289.974,- atau 99,20%.

a. Program dan Kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

317

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


Kegiatan :
a) Penyediaan alat tulis kantor. Hasil yang dicapai tersedianya
alat

tulis

kantor

untuk

optimalisasi

pelayanan

ketatausahaan.
b) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai tersedianya barang cetakan dan penggandaan untuk
optimalisasi pelayanan ketatausahaan.
c) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah. Hasil yang dicapai terlaksananya rapat-rapat pada
lingkup badan dan perjalanan dinas dalam/luar daerah dalam
rangka optimalisasi pelaksanaan tupoksi BPPKB.
d) Penyusunan Standar Operational Procedures (SOP).

Hasil

yang dicapai tersedianya Standar Operational Prosedur (SOP)


BPPKB dengan

terukurnya kinerja administrasi perkantoran

dalam setiap tahun anggaran.


2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai
tersedianya kendaraan operasional roda 4 1(satu) unit dan
roda 2 1(satu) unit, kendaraan operasional digunakan untuk
mendukung kelancaran tugas kedinasan.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor/Pameran dan
Kendaraan

Dinas

Operasional.

Hasil

yang

dicapai

terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana kantor


untuk menjaga

optimalisasi kualitas fungsi fasilitas sarana

dan prasarana kantor


c) Pengadaan

Sarana

dan

Prasarana.

Hasil

yang

dicapai

ketersediaan sarana dan prasarana kantor mendukung


peningkatan kinerja aparatur dan capaian kinerja 100%;

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

318

3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur


Kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai tersedianya pakaian kedinasan aparat BPPKB
sehingga mendorong terwujudnya tertib pemakaian pakaian
dinas PNS
b) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu. Hasil yang
dicapai tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu guna
terwujudnya

tertib pemakaian pakaian khusus hari-hari

tertentu
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
a) Pendidikan

dan

Pelatihan

Formal.

Hasil

yang

dicapai

keikutsertaan aparat dalam kursus-kursus, acara sosialisasi,


bintek dan in house training untuk peningkatan kualitas SDM
Aparat BPPKB
b) Pengelolaan Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi. Hasil
yang dicapai tersedianya buku bacaan, Surat Kabar, Bulletin
dan majalah, mendorong aparat untuk meningkat wawasan
dan pengetahuannya.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian kinerja Dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang di capai tersusunnya LAKIP, laporan
tahunan dan terlaksananya pameran hasil pembangunan
Bidang Pemberdayaan

Perempuan dan KB, tersedianya

bahan evaluasi program dan Kegiatan BPPKB dalam1(satu)


tahun anggaran

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

319

b) Penyusunan

Laporan

Keuangan.

Hasil

yang

tersusunnya Laporan Keuangan mendorong

dicapai

terwujudnya

laporan keuangan yang akuntabel


c) Pengelolaan Keuangan SKPD. Hasil yang dicapai tersedianya
dokumen

administrasi

keuangan

yang

akurat

guna

terwujudnya laporan keuangan yang akuntabel.


d) Penyusunan RKA, PPA, RKA, dan DPA SKPD.. Hasil yang
dicapai

tersusunnya

KUA,

PPA,

RKA

dan

DPA

SKPD

mendorong terwujudnya program dan kegiatan SKPD


e) Konsolidasi Program Pembangunan PP dan

KB. Hasil yang

dicapai terlaksananya konsolidasi Program Pembangunan PP


& KB mendorong

akselerasi pembangunan PP & KB

di

Sulawesi Selatan
f)

Monitoring dan Evaluasi Program PKHP dan KPA. Hasil yang


dicapai terlaksananya monitoring dan evaluasi program PKHP
& KPA di SulSel, dengan terwujudnya sinergi program
pembangunan PKHP & KPA di SulSel

6) Program

Peningkatan

Kualitas

Hidup

dan

Perlindungan

Perempuan
Kegiatan :
a) Diseminasi Tehnis Perlindungan Perempuan. Hasil yang
dicapai

terlaksananya

reproduksi
pemahaman

diseminasi

perempuan
peserta

upaya-upaya

teknis

tentang

guna

perlindungan

pengetahuan

meningkat
&

perlindungan

dan

kesehatan

dan

menerapkan
reproduksi

perempuan dan pencegahan perkawinan usia muda (<18


Thn) dan pencegahan HIV-AIDS, Narkoba pada ibu rumah
tangga dan anak.
b) Pengembangan

dan

Penguatan

Jejaring

Perlindungan

Perempuan. Hasil yang dicapai terlaksananya penguatan


jejaring perlindungan perempuan dalam rangka merumuskan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

320

mekanisme

kerja

terbangunnya

terpadu,

mekanisme

sehingga

mendorong

terpadu

perlindungan

kerja

perempuan di SulSel.
c) Fasilitasi Optimalisasi Fungsi Gugus Traffiking. Hasil yang
dicapai terbentuknya
mendorong

gugus

gugus tugas traffiking di 9 Kab/Kota


tugas

traffiking

Tk.

Provinsi

dapat

berfungsi secara optimal.


d) Fasilitasi

Operasional

P2TP2A.

Hasil

yang

dicapai

tertanganinya kasus-kasus kekerasan perempuan dan anak


di Sulawesi Selatan dan tersusunnya draft pembentukan unit
P2TP2A di Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan.
e) Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Program GSI. Hasil yang
dicapai meningkatnya kapasitas Tim GSI Kabupaten/Kota
dalam rangka revitalisasi GSI.
f)

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan GSI. Hasil yang


dicapai

terlaksananya

mendorong

Monitoring

dan

Evaluasi

GSI

terpilihnya pengelolaan GSI terbaik di Sulawesi

Selatan.
7) Program Keserasian Kebijakan PUG, dengan kegiatan:
a) Up Dating Data Terpilah. Hasil yang dicapai tersusunnya Up
Date Data Terpilah mendorong termanfaatkannya data
terpilah dalam Penyusunan Analisis Gender.
b) Workshop Perumusan Kebijakan Pengarusutamaan Gender.
Hasil

yang

Pengarusutamaan

dicapai
Gender

terlaksananya
dan

tersusunnya

Workshop
rumusan

kebijakan Pengarusutamaan.
8) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender,
dengan kegiatan:
a) Sosialisasi PUG Bagi Penentu Kebijakan Kab/Kota. Hasil yang
dicapai terlaksananya Sosialisasi PUG bagi penentu kebijakan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

321

Kabupaten/Kota sehingga Peserta memahami PUG sebagai


Strategi Pembangunan.
b) Pengembangan dan Penguatan Jejaring PUG. Hasil yang
dicapai terlaksananya Pembinaan ke Kabupaten/Kota dalam
rangka Pengintegrasian PUG, terlaksananya RAKOR PUG di
Tingkat Provinsi mendorong terbentuknya Tim Pokja PUG di
Kabupaten/Kota.
c) Penguatan Focal Point PUG. Hasil yang dicapai terlaksananya
pembinaan ke Kabupaten/Kota dalam rangka Pembentukan
Focal Point PUG, terlaksanya pertemuan penguatan focal point
di tingkat Provinsi mendorong terbentuknya Focal Point PUG DI
Kabupaten/Kota
9) Program

Peningkatan

Peningkatan

Kualitas

Hidup

dan

Perlindungan Anak, dengan kegiatan:


a) Pengembangan dan Penguatan Jejaring Perlindungan Anak
SulSel. Hasil yang dicapai terbentuknya Forum Anak pada
Kabupaten/Kota

dengan

tersusunnya

mekanisme

kerja

terpadu Perlindungan Anak di Tingkat Provinsi, tersusunnya


Naskah Akademis Ranperda Kesejahteraan dan Perlindungan
Anak

Sulawesi

Selatan,

tersusunnya

Pergub

tentang

Kesejahteraan dan Perlindungan Anak di Sulawesi Selatan


guna mendorong Upaya-upaya perlindungan anak di tingkat
Provinsi & Kabupaten/Kota dapat berjalan optimal.
b) Pelatihan Calon Fasilitator Pencegahan Kekerasan pada Anak.
Hasil yang dicapai Terlatihnya Tenaga Guru sebagai Calon
Fasilitator
tersedianya

Pencegahan
Tenaga

Kekerasan

Guru

yang

pada
mampu

Anak,

dengan

mengadvokasi

Perlindungan Anak di Sekolah.


c) Workshop Pengembangan Modul PAUD Holistik . Hasil yang
dicapai terlaksananya Workshop Pengembangan Modul PAUD

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

322

Holistik Posyandu dan BKB dengan

terumuskannya Draft

Modul PAUD Holistik.


10)Program

Penguatan

dan

Pengembangan

Kelembagaan

Perempuan, dengan kegiatan :


a) Pelatihan Kepemimpinan Organisasi Perempuan. Hasil yang
dicapai terlaksananya Pelatihan Kepemimpinan Organisasi
Perempuan, terlaksananya Pelatihan Character Building bagi
calon pemimpin orang/kelompok perempuan se Sulawesi
Selatan sehingga pengurus organisasi

perempuan

meningkat kemampuan dan pengetahuannya, mendorong


terbangun terbangunnya Character Trust dan Integritas untuk
menjadi pemimpin organisasi yang profesional.
b) Monitoring dan Evaluasi Program P2WKSS. Hasil yang dicapai
terlaksananya monitoring dan evaluasi P2WKSS dengan
terpilihnya pengelola P2WKSS terbaik di Sulawesi Selatan.
c) Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Program P2WKSS di
Kabupaten/Kota. Hasil yang dicapai terlaksananya pembinaan
dan penguatan program P2WKSS
Program

P2WKSS

Pengelolaan

mendorong terwujudnya
Program

P2WKSS

yang

berkualitas.
d) Workshop Program

Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan

(PKHP)DAN Perlindungan Perempuan. Hasil yang dicapai


terlaksananya Workshop PKHP & PP dengan terumuskannya
Strategi PKHP & PP di SulSel.
e) Pelatihan
dicapai

Peningkatan Kapasitas Perempuan. Hasil yang


Pengurus

kemampuannya
dilaksanakannya
Pengembangan
kapasitas

organisasi

dan

pengetahuannya

Pelatihan
Industri

perempuan

perempuan
Public

Rumahan
guna

meningkat

didukung

dengan

Speaking
untuk

mendorong

dan

peningkatan
meningkatnya

Softskill baik secara intelektual, mental, spritual dalam

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

323

berkomunikasi
perempuan

efektif

dalam

dan

mengelola

meningkatnya
industri

kapasitas

rumahan

untuk

kesejahteraan keluarga.
f)

Penguatan Komunitas Perempuan Kelompok Rentan.


Hasil yang dicapai terlaksananya peningkatan kapasitas
perempuan Penyandang Lansia dan Narapidana mendorong
Life Skill peserta meningkat.

11) Program Peningkatan Kualitas Pengasuhan dan Pembinaan


Tumbuh Kembang Anak, dengan kegiatan:
a) Bimbingan Teknis Bina Keluarga Balita bagi Pengurus PKK
Kabupaten/Kota. Hasil yang dicapai terlaksananya Bimbingan
Teknis Kader Bina Keluarga Balita mendorong Ketrampilan
Kader BKB meningkat.
12) Program Pengembangan Data/Informasi Kependudukan dan
Keluarga, dengan kegiatan:
a) Publikasi Data dan Informasi Kependudukan dan Keluarga.
Hasil

yang

dicapai

stakeholders

terkait

meningkatnya
di

akses

informasi

Kabupaten/Kota

tentang

pemberdayaan perempuan dan kesejahteraan/perlindungan


anak

mendorong

informasi

terselenggaranya

kependudukan

dan

sosialisasi

keluarga,

data

dan

pemberdayaan

perempuan dan kesejahteraan/perlindungan anak di Sulawesi


Selatan.
b) Penyusunan Materi KIE Pencegahan Tindak Kekerasan pada
Perempuan dan Anak . Hasil yang dicapai tersedianya Materi
KIE pencegahan tindak kekerasan pada perempuan dan anak
dengan termanfaatkannya Materi KIE tindak kekerasan pada
perempuan dan anak.
c) Penyusunan Materi KIE dan Advokasi Pendidikan Sanitasi
Untuk Anak. Hasil yang dicapai tersedianya materi KIE

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

324

pendidikan sanitasi untuk anak dengan termanfaatkannya


materi KIE pendidikan sanitasi untuk anak.
d) Penyusunan Materi KIE dan Advokasi Parenting Skill. Hasil
yang dicapai tersedianya materi KIE dan advokasi parenting
skill dengan dimanfaatkannya materi KIE dalam rangka
peningkatan upaya pengasuhan anak yang berkualitas.
e) Penyusunan Buku Pemberdayaan Perempuan. Hasil yang
dicapai

tersedianya

dimanfaatkan

buku

dalam

pemberdayaan

rangka

perempuan

peningkatan

kualitas

pemberdayaan perempuan
Permasalahan
Secara umum beberapa permasalahan mendasar yang masih
menjadi kendala dalam rangka pemberdayaan perempuan, dan
perlindungan anak
a) Implementasi

PUG

melalui

PPRG

((Perencanaan

dan

Penganggaran Yang Responsif Gender) belum dilaksanakan


secara maksimal
b) Meningkatnya kasus-kasus perlindungan perempuan dan anak
(kekerasan, trafiking, HIV/Aids, seks bebas, tawuran, narkoba,
dll)
c) Peningkatan kualitas hidup perempuan dan perlindungan anak
belum

terwujud

secara

optimal

di

seluruh

bidang

pembangunan
Solusi :
Beberapa solusi yang telah dan akan dilaksanakan secara
berkelanjutan meliputi :
a) Memperluas cakupan sasaran sosialisasi dan advokasi ke
seluruh stakeholder melalui penyebarluasan informasi KKG
(Kesetaraan dan Keadilan Gender) di kab/kota
b) Memfasilitasi pembentukan Pokja & Focal Poin PUG di kab/kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

325

c) Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur dan fasilitasi


teknis untuk implementasi PUG dan PPRG di seluruh bidang
pembangunan
d) Meningkatkan kualitas dan perluasan jejaring dan kerjasama
dengan lembaga pemerhati dan peduli perempuan dan anak
untuk melakukan penjangkauan layanan kepada masyarakat
dgn membuka pelayanan pengaduan dgn sistem rujukan dan
mekanisme kerja yang jelas
e) Melakukan

upaya

berkesinambungan

pengembangan dan penguatan

dalam

kelembagaan

rangka

perempuan,

serta perwujudan hak anak dan perlindungan anak


f) Meningkatkan cakupan sasaran pembinaan, dan penguatan
kelompok perempuan di SulSel

15. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


Urusan ini dilaksanakan oleh BKKBN kerjasama dengan Badan
Pemberdayaan

Perempuan

dan

KB

yang

pada

tahun

2011

melaksanakan 2 program dan 3 kegiatan dengan alokasi anggaran


Rp.269.270.000,-

dan

terealisasi

sebesar

Rp.264.917.800,-

atau

98,38%.
Capaian kinerja pada urusan ini digambarkan pada perkembangan
KB aktif sampai dengan tahun 2011 sebanyak 980.883 orang atau
58,98 persen. Pasangan Usia Subur (PUS) yang tercatat sebesar
1.663.100 orang dan PUS tidak berKB sebesar 391.570 orang sedang
peserta KB Pria baru tercatat 50.739 orang.
Dalam penggunaan alat kontrasepsi, suntik sebanyak 166.424
orang, pil sebanyak 135.061 orang dan IUD sebanyak 9.036 peserta
KB baru sebanyak 385.636 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

326

Pada tahun 2011 terdapat 56 kasus kegagalan dalam penggunaan


alat kontrasepsi dan 3 kasus komplikasi sedang untuk pencabutan
implant 1177 kasus. Kasus kegagalan IUD sebanyak 20 kasus,
kegagalan implant 36 kasus, komplikasi IUD 3 kasus.
Pengelolaan program KB di era otonomi daerah dilakukan melalui
kegiatan antara lain :
a. Program dan Kegiatan
1) Program Keluarga Berencana
Program ini didukung dengan kegiatan :
a) Sinkronisasi Peningkatan Kualitas Program KB. Hasil yang

dicapai terlaksananya sinkronisasi & monitoring evaluasi


program KB di Sulawesi Selatan agar Program KB di SulSel
dilaksanakan secara Sinergis
2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Program ini didukung dengan kegiatan :
a)

Koordinasi Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja. Hasil


yang dicapai terlaksananya koordinasi peningkatan Kespro
remaja

di

SulSel

mendorong

terwujudnya

upaya-upaya

peningkatan Kespro Remaja di Sulawesi Selatan


b)

Pelatihan Calon Fasilitator Kesehatan Reproduksi Remaja.


Hasil yang dicapai tersedianya Fasilitator Kespro, Remaja
Sebaya

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Masih rendahnya partisipasi KB Pria
2) Tingginya

angka

komplikasi

dan

efek

samping

pengguna

alat/obat/kontrasepsi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

327

3) Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK


KRR) di sekolah dan non sekolah masih relatif kecil.
Solusi
1) Membangun

kemitraan

dengan

lintas

stakeholders

untuk

meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan KB kepada


masyarakat.
2) Membangun koordinasi dan sinergitas lintas sektor dalam Kespro
Remaja
3) Meningkatkan

kemitraan

lintas

stakeholders

dalam

rangka

pengembangan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Kespro


Remaja di sekolah-sekolah (SLTP dan SMU)

16. Urusan Perhubungan

Perhubungan dan komunikasi mempunyai peran penting dan


strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, interaksi sosial
budaya, dan pemerataan pembangunan antar wilayah.
Urusan perhubungan yang dimaksudkan adalah perhubungan
darat (angkutan jalan, tehnik, sarana kendaraan bermotor, lalu lintas
jalan, pengendalian operasional dan keselamatan jalan, transportasi
penyeberangan),

Perhubungan

Laut,

Perhubungan

Udara,

dan

Komunikasi dan Informatika.


Secara umum pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan
yang ukuran capaiannya dapat digambarkan sebagai berikut: pada
tahun 2011 angkutan antar kota antara provinsi di Sulawesi Selatan
sebanyak 4 trayek, angkutan antar kabupaten/kota dalam provinsi
sebanyak 127 trayek, bus terdapat 2.363 unit, mobil penumpang
umum 1.308 unit, angkutan sewa yang ada adalah 17 perusahaan
dengan 147 kendaraan, angkutan taxi 15 perusahaan dengan 2.605
kendaraan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

328

Upaya pemerintah dalam mendukung keselamatan pejalan kaki


terutama anak sekolah pada ruas jalan yang terdapat sekolahan
mulai digalakkan pembangunan Zona Selamat Sekolah yang telah
terpasang di Kabupaten Sinjai, Bantaeng, Kota Makassar lokasi pada
ruas jalan nasional dengan fasilitasi 140 buah rambu lalu lintas dan
5000 marka jalan.
Terkait transportasi penyeberangan yang ada sampai pada
tahun 2011 pelabuhan penyeberangan di Provinsi Sulawesi Selatan
di Bulukumba yaitu Pelabuhan Bira-Pamatata (Selayar).
Pada pelabuhan penyeberangan Bira dilayani oleh Kapal Motor
Bonto Haru dan Belida dengan jumlah pelayanan sebanyak 4 Trip.
Untuk pelabuhan penyeberangan Bajoe dilayani oleh 8 Kapal
Motor diantaranya : KMP.Merak, KMP.Tuna, KMP.Mishima, KMP.
Pelangi Nusantara, KMP.Mughlisa, Kota Muna, Kota Bumi, dan KMP
Permata Nusantara.
Perhubungan Laut Sulawesi Selatan memiliki 1 unit pelabuhan
Internasional yaitu Pelabuhan Makassar.
Jumlah

kunjungan

kapal

di

pelabuhan

pada

tahun

2011

sebanyak 5.675 Call atau kalau dilihat dari Gros Ton (GT) sebesar
24.660 GT
Untuk aktifitas bongkar muat cargo di Pelabuhan Makassar pada
tahun 2011 sebanyak 6.573.202 Juta ton dan angkutan penumpang
sebanyak 952.784 ribu orang.
Terdapat 1 (satu) bandara internasional yaitu Bandara Sultan
Hasanuddin di Makassar dan Bandara A. Jemma di Masamba,
Bandara Pongtiku di Tana Toraja dan Bandara Lagaligo di Luwu.
Aktivitas lalu lintas udara di Bandara Sultan Hasanuddin pada
Tahun 2011 tercatat sebanyak 72.873 Pergerakan pesawat dengan
jumlah angkutan barang sebanyak 57.614.915 Kargo (Kg), namun
untuk barang sebanyak 82.330.867 Kg dengan jumlah penumpang
sebanyak 7.453.969 juta orang. Sedangkan aktivitas lalu lintas di
Bandara Pontiku dan Bandara Lagaligo Luwu tercatat 306 dan 264

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

329

pergerakan pesawat dengan jumlah penumpang masing-masing


tercatat sebanyak 1.815 orang dan 945 orang.
Studi

kelayakan

sekolah

penerbangan

yang

dibangun

di

Kabupaten Luwu telah sampai pada DED Sekolah Penerbangan dan


Master

Plan

Sekolah

Penerbangan.

Sementara

pembangunan

bandara Tana toraja telah sampai kepada Pembuatan Rencana


Teknik Terinci Sisi Darat.
Untuk tahun 2011 Menteri Perhubungan RI telah melakukan
pencanangan pertama Go Zero Accident tingkat provinsi di Sulawesi
Selatan.
Urusan ini dilaksanakan melalui 8 program dan 53 kegiatan
dengan dukungan anggaran sebesar Rp.28.065.955.000,- dengan
realisasi sebesar Rp.22.887.776.220,- atau 81,54%
Realisasi pelaksanaan Program dan kegiatan
Hasil-hasil kinerja diatas dapat dilaksanakan melalui programprogram dan kegiatan sebagai berikut:
1) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Angkutan

Jalan, dengan kegiatan:


a) Forum LLAJ, hasil yang dicapai yaitu terkoordinasinya masalahmasalah di bidang LLAJ melalui forum dengan instansi terkait.
b) Pekan Keselamatan Transportasi Jalan dan Lomba Tingkat
Nasional, hasil yang dicapai yaitu terciptanya keselamatan
berlalu lintas di jalan dan terpilihnya penguji Kendaraan
Bermotor Teladan, Awak Kendaraan Umum Teladan, Pemuda
Pelopor dan daerah yang memenuhi kriteria tertib lalu lintas.
c) Operasi Terpadu Angkutan Barang/Penumpang Umum. Hasil
yang

dicapai

yaitu

meningkatnya

pengawasan

terhadap

angkutan barang/penumpang umum.


2) Program Pemeliharaan, Rehabilitasi, dan Peningkatan Transportasi

Laut, dengan kegiatan :


a)

Pengadaan Kapal. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya


kinerja pelayanan transportasi laut.

3) Program Pengembangan Transportasi Udara, dengan kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

330

a) Study Kelayakan Sekolah Penerbangan. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya study kelayakan sekolah penerbangan.
b) Pembuatan Rencana Teknik Terinci Sisi Darat Bandar Udara
Baru Tana Toraja. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya RTT Sisi
Darat Bandara Baru Toraja.
c) Penertiban dan Pemantauan Pelaksanaan Angkutan Udara
Perintis dan Peralatan Keselamatan Penerbangan di Bandar
Udara

Se-Sulawesi

Selatan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terciptanya kondisi keselamatan sub Sektor Perhubungan


Udara di bandara se-Sulsel.
d) Master Plan Sekolah Penerbangan. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya Master Plan Sekolah Penerbangan.
e) DED

Sekolah

Penerbangan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya DED Sekolah Penerbangan.


f) Pemagaran Area Bandara Bua. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya keamanan fasilitas Bandara Bua di Kab. Luwu.
4) Program Peningkatan Kinerja Dinas, dengan kegiatan :

a) Rapat Kerja Regional Dishub Kominfo Se-Sulsel. Hasil yang


dicapai yaitu tercapainya sinergitas antara Dishub Kominfo se
Sulsel.
b) Konsolidasi
Dishubkominfo

Program/Kegiatan/Perkembangan

APBD

Prov.

yaitu

Sulsel.

Hasil

yang

dicapai

terwujudnya konsolidasi dan terpantaunya kegiatan APBD


Dishubkominfo Prov. Sulsel.
c) Penatalaksanaan
Keuangan/Monitoring/Pembinaan/Pengawasan PAD. Hasil yang
dicapai

yaitu

terciptanya

laporan

keuangan

dan

monitoring/pembinaan/pengawasan PAD secara efektif.


d) Pengembangan SDM Sektor Dishubkominfo. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya kualitas aparat Dishubkominfo Prov.
Sulsel.
e) Perjalanan Dinas. Hasil yang dicapai yaitu terkoordinasinya
semua kegiatan dengan instansi terkait.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

331

f) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.


Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kinerja dinas.
g) Pengelola

Keuangan/Barang.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya Kinerja Pengelola Keuangan/Barang.


h) Jasa

Administrasi

Perkantoran.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terlaksananya seluruh kegiatan kantor Dishubkominfo dengan


baik.
i) Penyusunan Buku LAKIP Tahun 2010 LPPD/LPKJ Gubernur
Tahun 2010 dan Capaian Kinerja 2011 dan Dokumen Anggaran
dan RENJA 2012. Hasil yang dicapai yaitu termanfaatkannya
laporan sebagai bahan kajian kinerja Dinas.
j) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah III Pare-Pare. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD LLAJ Wilayah III
Pare-Pare.
k) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah IV Palopo. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kinerja UPTD LLAJ Wilayah IV
Palopo.
l) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah V Bone. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD LLAJ Wilayah V Bone.
m) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah VI Bantaeng. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD LLAJ Wilayah VI
Bantaeng.
n) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah I Makassar. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD LLAJ Wilayah I
Makassar.
o) Peningkatan Kinerja UPTD LLAJ Wilayah II Maros. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD LLAJ Wilayah II
Maros.
p) Peningkatan Kinerja UPTD ASDP. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya Kinerja UPTD ASDP Bira.
q) Peningkatan Kinerja UPTD Laut Wilayah I Bone. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD Laut Wilayah I Bone.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

332

r) Peningkatan Kinerja UPTD Laut Wilayah II Pare-Pare. Hasil


yang dicapai yaitu meningkatnya Kinerja UPTD Laut Wilayah II
Pare-Pare.
s) Peningkatan Kinerja UPTD Bandar Udara. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya Kinerja UPTD Bandar Udara.
t) Penyediaan

Sarana

Dishubkominfo.

dan

Hasil

Prasarana

yang

dicapai

Penunjang
yaitu

Kegiatan

terlaksananya

kegiatan operasional Dishubkominfo secara baik.


u) Penatalaksanaan Kigiatan Dishubkominfo. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya kinerja Dishubkominfo.
v) Operasi dan Pemeliharaan On-line Sistem. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya kinerja Pelayanan Perizinan.
5.

Program Peningkatan Perencanaan Sektor Perhubungan, dengan


kegiatan:
a) Pameran Pembangunan Tahun 2011. Hasil yang dicapai yaitu
tereksposenya kegiatan Dishubkominfo secara memadai.
b) Posko

Angkutan

Lebaran

TeRpadu

dan

Pemantau

Ops.

Terminal Darat, Laut dan Udara Tahun 2011. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya sinergitas dan capaian kinerja
dinas.
c) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Sektor
Perhubungan. Hasil yang dicapai yaitu terpantaunya dan
terdatanya hasil-hasil pembangunan di bidang Perhubungan.
d) Study

Transportasi

Darat

I.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya Study Transportasi yang memadai dan sesuai


aturan.
e) Study

Transportasi

Darat

II.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya Study Transportasi yang memadai dan sesuai


aturan.
f) Penyusunan Basic Study Perkeretaapian Mamminasata. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya rencana induk perkeretaapian
di Kawasan Mamminasata

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

333

g) Penyusunan Study Pola Transportasi Makro Mamminasata.


Hasil yang dicapai yaitu tersedianya hasil study mengenai BRT
di Kawasan Mamminasata.
6) Program Pengembangan Transportasi Laut, dengan kegiatan:
a)

Penetiban, Pembinaan, Pendataan serta Pengawasan


Perusahaan Angkutan Laut dan Penunjang Angkutan Laut.
Hasil yang dicapai yaitu terciptanya kondisi yang aman dan
kondusif tanpa persaingan usaha.

b)

Kampanye Keselamatan Pelayaran. Hasil yang dicapai


yaitu

meningkatnya

pemahaman

masyarakat

mengenai

keselamatan pelayaran.
c)

DED Pelabuhan. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya


DED Pelabuhan Tana Keke.

7) Program Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana LLAJ, dengan


kegiatan:
a) Pengadaan dan Pemasangan Rambu Lalu Lintas. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya fasilitas penunjang keselamatan lalu
lintas jalan.
b) Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya fasilitas penunjang keselamatan lalu lintas
jalan.
c) Pematangan Lahan Jembatan Timbang Nasional. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya lahan untuk Jembatan Timbang
Nasional.
d) Lay Baya (Celukan Peghentian Angkot) Mamminasata. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya ketertiban dan kelancaran
lalu lintas.
e) Relokasi

Alat

Jembatan

Timbang

Maccopa

ke

Jembatan

Timbang DataE. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kinerja


Jembatan Timbang DataE.
f) Manajemen Transportasi. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya
manajemen transportasi yang sesuai dengan kebutuhan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

334

g) Penyediaan Lahan dan Desain Jembatan Timbang Percontohan


di Barru (Lanjutan). Hasil yang dicapai yaitu terbangunnya
jembatan timbang percontohan di Barru.
h) Sosialisasi Keselamatan Berkendaraan. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya keselamatan berkendaraan.
i) Pembebasan Lahan STTD Tahap I tidak dapat direalisir karena
keterbatasan waktu (Anggaran Perubahan disahkan pada
tanggal 15 Nopember 2011).
j) Sosialisasi Perda Kelebihan Muatan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya sosialisasi Perda Kelebihan Muatan.
8) Program Peningkatan Peran Transportasi SDP Untuk Peningkatan
Akses Masyarakat & Parawisata, dengan kegiatan:
a)

Master Plan Pengembangan Pelabuhan Bira. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya kinerja pelabuhan penyeberangan
Bira Bulukumba.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan :
1) Pada pematangan lahan jembatan timbang nasional, lahan yang
diharapkan berbeda dengan lokasi yang diharapkan dari Pemda
Barru
2) Penyediaan lahan dan desain jembatan timbang percontohan di
Barru (Lanjutan), lahan yang diharapkan berbeda dengan lokasi
yang diharapkan dari Pemda Barru
3) Belum

rampung

administrasi

dan

data

pemilikan

lahan

pada pembebasan lahan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD)


Tahap I
Solusi :
1) Diupayakan sinkronisasi antara lokasi yang diharapkan dengan
yang diharapkan Pemda Barru
2) Menunggu penyelesaian administrasi dan data kepemilikan lahan.
17.Urusan Komunikasi dan Informatika

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

335

Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemerintahan,


sistem informasi manajemen merupakan salah satu pendukung
pelaksanaan fungsi administrasi pemerintahan, pelayanan publik dan
adminitrasi pembangunan. Salah satu wujud nyata pelayanan publik
yang lebih baik adalah adanya transparansi informasi kepada
masyarakat

melalui

pemerintahan

dan

berbagai

media

pembangunan

tentang

sehingga

penyelenggaraan

masyarakat

dapat

merespon kebijakan-kebijakan pemerintah daerah secara cepat.


Peningkatan kualitas SDM apartur pemerintah di daerah bidang
informasi, komunikasi dan kehumasan dilaksanakan melalui kegiatan
bimbingan teknis. Terkait dengan peningkatan sarana dan prasarana
pemerintahan
komunikasi

telah

dilaksanakan

mendukung

pelayanan

pengembangan
informasi

jaringan

tentang

dan

Provinsi

Sulawesi Selatan dalam bentuk website milik pemerintah yaitu


www.sulsel.go.id sebagai sarana publikasi informasi pemerintahan
dan potensi daerah .
Terkait dengan lembaga penyiaran yang ada di Sulawesi Selatan
maka dapat digambarkan sebagai berikut Televisi siaran lokal yang
berada di Sulawesi Selatan sebanyak 11 stasiun.
Dalam hal pengawasan terhadap media informasi, pemerintah
provinsi telah membentuk Komisi Informasi Publik dan media center di
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika.
Urusan Komunikasi dan Informatika dalam Lingkup Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2011 dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dan Sekretariat Komisi
Penyiaran Indonesia Daerah
a. Program dan Kegiatan
1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dishub Kominfo
pada urusan ini ada 2 program dan 8 kegiatan dengan alokasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

336

anggaran sebesar Rp.2.278.900.000,- dapat direalisasikan sebesar


Rp.2.037.354.850,- atau 89,40% yaitu :
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
Kegiatan :
a) Pengadaan/Revitalisasi
Provinsi

Sulawesi

Pendayagunaan

Selatan.

Hasil

Media

yang

Center

dicapai

yaitu

tereksposenya kegiatan sector perhubungan dan kominfo


secara terarah dan berimbang..
b) Kerjasama Media. Hasil yang dicapai yaitu tersosialisasinya
hasil pembangunan di Sulawesi Selatan.
c) Peningkatan Kapasitas serta Kualitas Komunikasi Berbasis
Masyarakat Melalui Festival Pertunjukan Rakyat. Hasil yang
dicapai

yaitu

meningkatnya

kapasitas

dan

kualitas

komunikasi melalui Festival Pertunjukan Rakyat.


d) Pelatihan

Jurnalistik

meningkatnya

Praktis.

pemahaman

Hasil

yang

mengenai

dicapai

dunia

yaitu

jurnalistik

praktis.
e) Forum Pemberdayaan KIM dan Pengembangan Jaringan
Komunikasi Sosial Peningkatan Kapasitas serta Kualitas
Komunikasi

Berbasis

Pertunjukan

Rakyat.

terberdayakannya

KIM

Masyarakat
Hasil
dan

yang

Melalui

Festival

dicapai

berkembangnya

yaitu
jaringan

komunikasi sosial.
f) Komisi Informasi Publik (KIP). Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya tugas-tugas KIP di Sulawesi Selatan.
2) Program Pengembangan Bidang Pos dan Telekomunikasi
Kegiatan :
(a) Penertiban/Pengawasan/Pembinaan

Bidang

Postel.

Hasil

yang dicapai yaitu meningkatnya kinerja Bidang Pos dan


Telekomunikasi.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

337

(b)Pengadaan Kelengkapan Sarana Telekomunikasi. Hasil yang


dicapai

yaitu

meningkatnya

kinerja

Bidang

Pos

dan

Telekomunikasi.
2) Sekretariat KPID Prov. Sulsel
Sekretariat KPID melaksanakan 8 program dan 16 Kegiatan
dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.1.899.999.500

dapat

teralisasi sebesar Rp.1.825.424.072 atau 96,07%


Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan yaitu :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan jasa komunikasi dan administrasi perkantoran.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya

pelayanan

perkantoran.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan sarana dan prasarana perkantoran. Hasil yang
dicapai yaitu pemanfaatan sarana dan prasarana KPID.
3) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja SKPD


Kegiatan :
a) Penyusunan laparan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu informasi akuntabiltas
kinerja KPID.
b) Penyusunan laporan keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
informasi akuntabiltas keuangan KPID.
4) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa
Kegiatan :
a) Evaluasi dengar pendapat lembaga penyiaran di kab/kota.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

rekomendasi

perizinan

lembaga penyiaran.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

338

bagi

b) Verifikasi administratif bagi lembaga penyiaran di kab/kota.


Hasil

yang

dicapai

yaitu

rekomendasi

perizinan

bagi

lembaga penyiaran.
c) Rapat koordinasi dengan instansi terkait tentang hasil
monitoring terhadap lembaga penyiaran radio dan TV. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya koordinasi antar instansi
terkait.
5) Program

Fasilitas

Peningkatan

SDM

Bidang

Informasi

Komunikasi
Kegiatan :
a) Workshop organisasi dan manajemen FMPPS menyangkut
kelembagaan, perizinan dan isi siaran. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya pemahaman lembaga penyiaran dan
masyarakat tentang penyiaran yang sehat.
b) Workshop standarisasi produksi sehat (GESIT). Hasil yang
dicapai

yaitu

meningkatnya

mutu

siaran

di

lembaga

penyiaran.
c) Penyusunan SOP (Standar Procedure Operasional) KPID.
Hasil yang dicapai yaitu Pelayanan sesuai standar.
6) Program

Pengkajian

dan

Penelitian

Bahan

Informasi

dan

Komunikasi Penyiaran
Kegiatan :
a) Monitoring radio dan televisi. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kualitas lembaga penyiaran.
b) Analisis pemantauan isi siaran radio dan televisi. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kualitas lembaga penyiaran.
7) Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa
Kegiatan :
a) Kunjungan mitra binaan (Cluster). Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya

pemahaman

masyarakat

dan

lembaga

penyiaran tentang penyiaran sehat.


b) Pembentukan dan pembinaan forum masyarkat peduli
penyiaran sehat di kab/kota se-Sulsel. Hasil yang dicapai

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

339

yaitu meningkatnya peran serta masyarakat di bidang


penyiaran.
8) Program Kualitas Pelayanan Publik
Kegiatan :
a) Ekspose hasil-hasil monitoring. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kualitas dan kuantitas lembaga penyiaran.
b) Pelaksanaan

KPID

Awards.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terwujudnya insan-insan penyiaran yang profesional


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan

Mengenai wilayah operasional KPID Sulsel yang meliputi 24 kab/


kota, begitu kompleks permasalahan yang menyangkut proses
perizinan yang terdiri dari beberapa

tahapan yang harus

dilaksanakan di kab/kota Sulsel, juga mengenai masalah


monitoring tentang isi siaran yang mencakup wilayah kab/kot
se Sulsel

Dana operasional yang masih sangat terbatas apabila ditinjau


dari segi kewenangan kerja KPID Sulsel yang tidak ada
perwakilan di kab/kota.

Solusi

Diharapkan adanya peningkatan pengelolaan dana yang lebih


besar demi meningkatkan capaian-capaian program yang ada

Untuk pelayanan publik sebaiknya berkantor di lantai dasar.

18.Urusan Pertanahan
Kegiatan pembangunan pertanahan di Provinsi Sulawesi Selatan
masih dilaksanakan oleh Kanwil Pertanahan namun kegiatan-kegiatan
keagrariaan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
berkaitan dengan pemberian kepastian hukum hak-hak atas tanah
melalui peningkatan peran serta masyarakat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

340

Dalam menunjang kegiatan fasilitasi penyelesaian konflik-konflik


pertanahan Biro Pemerintahan Umum telah menyelesaikan kasus
pertanahan sebanyak 7, yang belum adalah 1

dan karenanya

penyelesaian pertanahan melalui fasilitasi pemerintah belum berjalan


sebagaimana diharapkan
besar

dilaksanakan

karena kasus-kasus petanahan sebagian

melalui

pengadilan

dengan

sendirinya

membutuhkan waktu penyelesaian yang relatif lama.


Pada tahun 2011, pada urusan ini dilaksanakan 1 program dan 1
kegiatan dengan anggaran sebesar Rp.210.000.000 yang realisasinya
sebesar Rp.208.267.000 atau 99,17%.
a. Program dan kegiatan
1) Program Penyelesaian konflik-konflik yang didukung dengan 1
kegiatan yaitu :
a) Fasilitas penyelesaian konflik-konflik pertanahan, hasil yang

dicapai tercapainya penyelesaian konflik-konflik pertanahan.


b. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Fasilitas

Penyelesaian

dengan

kurangnya

Pertanahan

Konflik-konflik
Sosialisasi

Pertanahan

penyelesaian

dan Evaluasi kebijakan

terkendala

konflik-konflik

dari pusat maupun dari

Provinsi tentang pertanahan.


Solusi
Setelah mencermati kendala / permasalahan kemudian dilakukan
telah

atas kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan

tersebut diatas, maka solusi alternatif sebagai langkah antisipasi


kedepan dapat dirangkum dalam tiga kata kunci yaitu : Efisiensi
anggaran, Efektifitas sarana dan prasarana penunjang serta
peningkatan kapasitas dan kapabilitas staf Biro Pemerintahan
Umum.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

341

Langkah efisiensi dilakukan dengan tidak mengurangi


efektifitas

pencapaian

pencermatan didasari

target

akan

tetapi

melalui

upaya

kepekaan dan konsistensi terhadap nilai

dasar yang telah disepakati dalam upaya pencapaian target yang


telah

ditetapkan.

peningkatan

Hal

koordinasi

ini
dan

dibarengi
sinergi

pula

dengan

bersama

upaya

Pemerintah

kabupaten/kota dan konsultasi yang intens dengan Kementerian


Dalam Negeri selaku Kementerian

tekhnis yang

membina

penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintahan Umum dan tugas


Umum Pemerintahan

di Indonesia.

19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


Penciptaan lingkungan kondusif adalah keniscayaan, demikian
bunyi redaksi dari agenda 5 penciptaan lingkungan kondusif bagi
kehidupan yang inovatif dalam RPJMD Prov. Sulsel. 2008-2013, yang
mengartikan bahwa penciptaan lingkungan yang kondusif adalah hak
masyarakat untuk mendapat jaminan rasa aman dan rasa tenteram
dalam lingkungan atau wilayahnya. Karena itu kewajiban pemerintah
mewujudkan lingkungan yang kondusif melalui perangkat kerja yang
dimilikinya. Salah satu tugas utama untuk menciptakan lingkungan
yang kondusif adalah pembinaan terhadap tatanan politik dan
penguatan

kelembagaan

masyarakat.

Namun

perlu

dipahami

bersama bahwa pembangunan politik di Provinsi Sulawesi Selatan


merupakan bagian integral dari pembangunan politik nasional yang
dinamis. Keberhasilan pembangunan bidang politik dalam negeri
sangat mempengaruhi perkembangan kehidupan sosial, ekonomi, dan
budaya serta bidang pembangunan lainnya. Stabilitas politik yang
mantap di tingkat nasional dan daerah dapat menciptakan iklim
kondusif bagi perkembangan ekonomi dan investasi. Oleh karena itu,
Pemerintah Prov. Sulsel mengarahkan kebijakan kepada pembinaan
kesatuan bangsa dan kehidupan sosial kemasyarakatan, peningkatan
keamanan

dan

ketertiban

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

masyarakat

serta

ada

pembinaan

342

kehidupan sosial politik. Stabilitas politik dan keamanan tetap


terkendali dan sangat kondusif, sangat berpengaruh pada semakin
meningkatnya
kesadaran

pertumbuhan

masyarakat

ekonomi

dalam

di

Sulsel.

pelaksanaan

Meningkatnya

kerukunan

umat

beragama, pembauran dan kerukunan bangsa serta kewaspadaan


terhadap berbagai bentuk ancaman disintegrasi bangsa semakin
meningkat.
Partisipasi

dan

kesadaran

politik

masyarakat

masih

perlu

mendapat perhatian, terutama menyangkut hak dan kewajiban warga


negara, serta institusionalisasi partai politik dalam kegiatan politik.
Demikian pula terkait dengan pengetahuan dan kesadaran politik bagi
masyarakat pedesaan, kaum perempuan dan pemilih pemula. Melalui
program pendidikan politik masyarakat maka hasil yang dicapai
terjalinnya hubungan kerjasama Pemprov dengan Ormas/LSM dan
lembaga

Nirlaba

lainnya,

dapat

dilihat

pada

penyelenggaraan

kegiatan kerjasama yang ditargetkan hanya 35 ormas/LSM, organisasi


mencapai

177

Ormas/LSM

sedangkan

penerbitan

SKT

yang

ditargetkan hanya 35 Ormas/LSM terealisasi 316 SKT.


Pembangunan di bidang hukum dan HAM termasuk salah satu
prioritas pembangunan di Provinsi Sulawesi Selatan terutama dalam
rangka penegakan hukum dan keadilan dalam masyarakat yang
sangat

menentukan

terciptanya

pemerintahan

yang

amanah.

Penegakan serta jaminan hukum dan HAM menjadi dasar bagi


Pemerintah Provinsi Sulsel untuk meningkatkan rasa aman, dan tertib
dalam masyarakat. Pembangunan dan reformasi di bidang hukum dan
HAM dilakukan dengan meningkatkan profesionalisme aparat penegak
hukum,

pembaharuan

produk-produk

hukum

serta

peningkatan

kesadaran masyarakat di bidang hukum dan HAM. Sementara dalam


penegakan hukum di daerah maka Pemerintah Provinsi Sulsel dan
Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Takalar serta 6 kecamatan dan 7
desa di Sulsel meraih penghargaan sadar hukum yaitu Piagam
Penghargaan dan Medali Anubhawa Sasana sebagai penghargaan
yang diberikan kepada kepala daerah dan kepala wilayah atas

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

343

prestasi dalam membina dan mengembangkan desa atau kelurahan


menjadi sadar hukum.
Penanganan terhadap perkara-perkara Pemerintah Provinsi Sulsel
baik yang berhubungan dengan aset daerah maupun perkara yang
timbul sebagai akibat terbitnya kebijakan/keputusuan Pejabat Tata
Usaha Negara lingkup Pemerintah Provinsi Sulsel. Adapun perkara
yang tertangani sebanyak 32 perkara. Selain itu terdapat 13 surat izin
pemeriksaan anggota DPRD kab/kota yang dikeluarkan oleh Gubernur
Sulawesi

Selatan

sebagai

tindak

lanjut

terhadap

permintaan

pemeriksaan kepada anggota DPRD kab/kota.


Dalam rangka implementasi otonomi daerah, pemerintah provinsi
memiliki kewenangan untuk melakukan evaluasi terhadap Rancangan
Peraturan Daerah (Ranperda) serta melakukan pengawasan represif
terhadap peraturan bupati/walikota. Pada tahun 2011 Pemerintah
Provinsi telah melakukan evaluasi dan klarifikasi terhadap produkproduk hukum kabupaten/kota dari keseluruhan permohonan yang
masuk

yang

ditargetkan

200/Ranperda/Perda,

dan

terealisasi

sebanyak 350 Ranperda/Perda dengan persentase 175%.


Pembangunan di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat
dapat diwujudkan dengan melibatkan partispasi masyarakat luas,
keberhasilan pembangunan dalam bidang kamtibmas dirasakan
kondusif selama tahun 2011.
Melalui

program

Peningkatan

Keamanan

dan

Kenyamanan

Lingkungan, Badan Kesbangpol telah melakukan 11 kali kegiatan pada


tahun 2011, tahun 2010 telah dilaksanakan sebanyak 8 kegiatan.
Sementara itu untuk melakukan ketertiban terhadap penegakan
perda, melalui program Peningkatan Kompetensi Polisi Pamong Praja
dalam

melaksanakan

tugas

Penegakan

PERDA

Kantor

Pol

PP

melakukan kegiatan pengawasan dan penegakan Perda dan Pergub


sebanyak 12 kali kegiatan.
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri dilaksanakan
oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sulawesi Selatan dan
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Sulawesi Selatan dan Biro

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

344

Hukum dan HAM dengan alokasi anggaran total keseluruhan sebesar


Rp.26.288.164.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.25.518.078.862,atau 97,07 persen.
a. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
1) Program dan Kegiatan
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Prov. Sulsel pada Tahun 2011
melaksanakan 14 program dan 56 kegiatan dengan alokasi
anggaran

Rp.18.838.164.000,-

dapat

terealisasi

sebesar

Rp.18.279.493.729,- atau 97,03%.


1) Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

:
a) Fasilitasi Penguatan Jaringan Inteligen Daerah (Kominda).

Telah terealisasi secara fisik sebanyak 35 Kali Pertemuan


b) Rakornis

Kominda Provinsi, Kab/Kota se Sulsel. Telah

terealisasi secara fisik sebanyak 50 Orang


c) Fasilitasi Penanganan dan Penyelesaian Masalah Konflik

dengan capaian adanya pertemuan aparat instansi terkait


tingkat Provinsi dan Kab./kota se Sulsel sebanyak 50 orang
guna membahas penanganan masalah konflik.
d) Forum Deteksi Dini Situasi Wilayah Kab/Kota se Sulsel.

Kegiatan ini telah dilaksanakan dalam bentuk pertemuan


Tim Deteksi Dini yang diikuti 75 orang dari 24 wilayah Kab/
Kota
e) Forum

Koordinasi

Pengawasan

Orang

asing

serta

Pemantauan Orang Asing, NGO dan Lembaga Asing. Hasil


yang dicapai, adanya data dan memantau seluruh kegiatan
orang di wilayah Sulawesi Selatan
f) Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan Kepala OPD. Secara

fisik telah terealisasi 100 % sebanyak 24 kali rapat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

345

g) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Prov. Sulsel.


h) Rakornis

FKDM, Lembaga Kemayarakatan dan Pejabat

Pemerintah Daerah. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya


kewaspadaan dini masyarakat terhadap berbagai bentuk
ATHG dengan jumlah peserta 75 orang
i) Rakor Polkam Tk Provinsi dan Kab/Kota. Hasil yang dicapai

yaitu terciptanya stabilitas politik dan keamanan dengan


jumlah peserta 200 orang.
j) Rakor Kesbangpol

dan Linmas bersama Unsur terkait

Tingkat Provinsi dan Kab/Kota se Sulsel. Hasil yang dicapai


yaitu tercapainya kesamaan persepsi, fisi dan tindak dalam
pelaksanaan tugas bidang kesbang pol dan linmas dengan
jumlah 155 orang
k) Bintek Pencegahan dan Resolusi Konflik.
2) Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban Masyarakat

dan Pencegahan Tindak Kriminal :


a) Fasilitasi Kerjasama Pemerintah Prov. Sulsel dan Polda

Sulsel. Hasil yang dicapai tercipta kondisi aman ditengahtengah masyarakat


b) Forum Pengendalian Unjuk Rasa yang diikuti sebanyak 400

orang telah
3) Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban

dan Keamanan.:
a) Penyuluhan Kewaspadaan Dini Masyarakat dan Penguatan

Jaringan

Binkesbang.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya kewaspadaan dini terhadap berbagai bentuk


ATHG kegiatan ini direalisasikan dengan jumlah peserta
708 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

346

b) Forum

dan

Dialog

Peningkatan

Aktualisasi

Nilai-nilai

Kewaspadaan Nasional. Hasil yang dicapai yaitu terciptanya


kesamaan

visi

seluruh

komponen

masyarakat

dalam

mengeliminir gangguan stabilitas nasional dan secara fisik


telah dilaksanakan dengan jumlah peserta 50 orang
4) Program Program Fasilitasi Ketahanan Ekonomi Daerah :

a)

Fasilitasi

Pengawasan

dan

Pemantauan

Ketahanan

Ekonomi. Hasil yang dicapai yaitu terciptanya stabilitas di


bidang

ketahanan

ekonomi

dengan

jumlah

12

laporan/informasi
5) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan :
a) Orientasi

Pembauran

dan

Pencerahan

Wawasan

Kebangsaan bagi Generasi Muda dan Pramuka. Hasil yang


dicapai yaitu generasi muda dan pramuka memahami arti
penting pembauran dan diikuti oleh 50 orang dari siswa
SLTA dan Pramuka
b) Forum dan Dialog Cinta Tanah Air. Hasil yang dicapai yaitu

meningkatnya pemahaman peserta tentang kesadaran


berbangsa dan bernegara dengan jumlah peserta 100
orang.
6) Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan :
a) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Prov. Sulsel.

Hasil yang dicapai yaitu tersedianya informasi dan bahan


acuan

kepada

pemerintah

dalam

rangka

mencipta

kerukunan hidup antar umat beragama dan secara fisik


telah dilaksanakan 12 dokumen hasil rapat pertemuan
anggota

forum

mengkomunikasikan

selama
masalah

tahun
kerukunan

2011

untuk

antar

beragama

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

347

umat

b) Pengembangan Budaya Bangsa (Rumah Nusantara). Hasil

yang dicapai yaitu meningkatnya kecintaan masyarakat


terhadap budaya bangsa
c) Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Prov. Sulsel. Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya

informasi

dan

bahan

masukan kepada pemerintah tentang upaya memperkokoh


persatuan dan kesatuan bangsa dan telah terealisasi
secara fisik 12 kali (100%) dalam bentuk pertemuan
komunikasi antar etnis yang diwakili oleh para tokoh dari
masing-masing etnis yang ditetapkan sebagai anggota
Forum Komunikasi Antar Etnis
d) Perkuatan Wawasan Kebangsaan bagi Media Cetak dan

Elektronik, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama. Hasil yang


dicapai yaitu adanya pemahaman wawasan kebangsaan
bagi peserta dengan Jumlah peserta 50 orang
7) Program Peningkatan Perlindungan Masyarakat dan Kesadaran

Bela Negara :
a) Forum dan Dialog Peningkatan Kesadaran Bela Negara.

Hasil yang dicapai yaitu


pentingnya bela negara

peserta

memahami

dalam kerangka

arti

NKRI dengan

jumlah peserta 50 orang


b) Bintek Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan bagi Aparat

Desa/Kelurahan. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya


kesadaran

melaksanakan

kewajiban

belanegara

untuk

tetap tegaknya NKRI dengan jumlah peserta 150 orang


c) Semiloka Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat. Hasil yang

dicapai yaitu meningkatnya pemahaman kewaspadaan dini


masyarakat dengan jumlah peserta 150 orang
8) Program Pendidikan Politik Masyarakat :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

348

a) Peningkatan

Peran

Parpol

dalam

Pendidikan

Politik

Masyarakat. Hasil yang dicapai yaitu terkomunikasikannya


berbagai

hal

terkait

dengan

stabilitas

politik

dan

direncanakan diikuti peserta dari unsur pimpinan parpol


sebanyak 50 orang.
b) Kerjasama Pemda dengan Ormas dan LSM dalam Bidang

Kesbangpol.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terwujudnya

harmonisasi, keserasian dan kerjasama antara pemda


provinsi dan pemda kabupaten / kota dengan ormas dan
LSM dalam Pembinaan dan penggalangan kesbangpol dan
jumlah peserta sebanyak 30 Ormas.
c) Pemantauan dan Pengawasan Parpol, Ormas dan LSM. Hasil

yang dicapai yaitu tersedianya informasi dan tingkat


kelayakan parpol, Ormas/LSM dan direalisasikan Secara
fisik kegiatan tersebut mencapai 35 SKT Ormas dan LSM
d) Fasilitasi Penggantian Antar Waktu. Hasil yang dicapai yaitu

terselesaikannya

proses

Administrasi

pergantian

antar

waktu anggota DPRD Provinsi dan kabupaten/kota se


Sulsel
e) Forum

Dialog

Politik

Pemuda,

Revitalisasi

Nilai-nilai

Pancasila dan Penguatan Demokrasi berdasarkan Pancasila.


Hasil yang dicapai yaitu terciptanya komunikasi yang positif
antar Pemuda dan Pemerintah dengan jumlah peserta
seluruhnya 280 orang.
f) Sosialisasi

Peraturan

Kesbangpol.
wawasan

Hasil

aparatur

yang

Perundang-undangan
dicapai

terhadap

yaitu

peraturan

Bidang

meningkatnya
perundang

undangan bidang kesbangpol dengan jumlah 130 orang


9) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

349

a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu

terlaksananya arus persuratan dengan baik


b) Penyediaan Jasa Sarana Komunikasi. Hasil yang dicapai

yaitu tersedianya Jasa Sarana Komunikasi untuk 7 Unit


Sarana Komunikasi
c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil

yang dicapai yaitu terlaksananya penyediaan Peralatan


dan

Perlengkapan

Kantor

Bakesbangpol

untuk

bidang/sekretariat
d) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya


penyediaan Pemeliharaan & Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional Roda 4 dan Roda 2 pada Bakesbangpol Prov.
SulSel
e) Penyediaan

Jasa Administrasi Keuangan. Dimaksudkan

agar terlaksananya penyediaan administrasi keuangan


pada

Bakesbangpol

yang

terealisasi

sebanyak

108

dokumen
f) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai

yaitu tersedianya Pelayanan Jasa Kebersihan Kantor di 5


Bidang/Sekretariat pada Bakesbangpol
g) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil yang

dicapai

yaitu

tersedianya

perbaikan

peralatan

kerja

sebanyak 66 unit pada Bakesbangpol telah terealisasi


secara fisik 100%
h) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu

tersedianya Alat Tulis Kantor pada Bakesbangpol di 5


bidang/sekretariat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

350

i) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang

dicapai

yaitu

terpenuhinya

barang

cetakan

dan

penggandaan di 5 bidang/secretariat pada Bakesbangpol


telah terealisasi secara fisik 100%
j) Penyediaan

Komponen

Instalasi

Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu terpenuhinya


instalasi

listrik

dan

penerangan

bangunan

kantor

di

Bakesbangpol Prov. SulSel


k) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai

yaitu

tersedianya

makanan

dan

minuman

untuk

60

Pegawai, 50 kali rapat-rapat dan kurang lebih 2.310 tamu


pada Bakesbangpol
l) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Keluar

Daerah. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya implementasi


Peraturan tentang urusan Kesbangpol dengan kurang lebih
255 koordinasi/konsultasi baik di Dalam maupun di Luar
Daerah
10) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur :
a) Pengadaan

Kendaraan

Dinas/Operasional.

Hasil

yang

dicapai yaitu tersedianya 1 unit tambahan kendaraan dinas


operasional Roda 4 pada Bakesbangpol & Linmas Prov.
SulSel
b) Pengadaan Sarana Pameran Pembangunan. Hasil yang

dicapai yaitu dapat memperkenalkan ke Publik tentang


tugas pokok dan fungsi
Kesatuan

serta

visi

dan

misi

Badan

Bangsa Politik & Linmas Prov. SulSel dengan 1

unit stand pameran pembangunan


c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor. Hasil yang

dicapai yaitu dapat terpeliharanya pemakaian gedung


kantor Bakesbangpol & Linmas Prov. SulSel

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

351

11) Program Peningkatan Disiplin Aparatur :


a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya. Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya

Pakaian

Dinas

untuk

Karyawan/Karyawati pada Bakesbangpol & Linmas Prov.


SulSel sebanyak 58 Stel
12) Program Fasilitasi Sumber Daya Aparatur :
a) Pemulangan Pegawai yang Pensiun. Dimaksudkan untuk

Pegawai Bakesbangpol & Linmas yang pensiun sebagai


tanda ucapan terima kasih atas pengabdiannya, jumlah
pegawai yang pensiun tahun ini sebanyak 3 orang
13) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur :
a) Rakornis Sistem Pelaporan Bidang Kesbangpol. Hasil yang

dicapai yaitu terjalin kesamaan pola pikir/cara pandang


dalam membuat laporan bidang Kesbangpol dengan jumlah
peserta 100 orang dari Provinsi dan Kab/Kota se SulSel
b) Varia Kesbangpol dan Linmas. Hasil yang dicapai yaitu

adanya informasi kepada masyarakat Tugas pokok dan


fungsi

serta

kegiatan-kegiatan

pada

Bakesbangpol

&

Linmas Prov. SulSel


c) Fasilitasi

Keikutsertaan

Aparat

dalam

Sosialisasi

Perundang-undangan. Dimaksudkan agar terlaksananya


pengikutsertaan Aparat Bakesbangpol & Linmas Prov.
SulSel

terhadap

Sosialisasi

Peraturan

Perundang

Undangan sebanyak 20 kali


d) Fasilitasi Keikutsertaan Aparat dalam Bintek Implementasi

Peraturan Perundang-undangan. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksananya pengikutsertaan Aparat Bakesbangpol &
Linmas Prov. SulSel terhadap Bimtek Peraturan Perundang
- Undangan sebanyak 15 kali

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

352

e) Safari Jurnalis Gabungan Media Massa Cetak dan Elektronik

bersama FKUB, FPK, Kominda, dan FKDM. Hasil yang


dicapai yaitu terlaksananya upaya Peningkatan kemitraan
Pemprov

SulSel

khususnya

dengan

dalam

Media

Informasi

Cetak

dan

dan

Elektronik

publikasi

kegiatan

Bakesbangpol Prov. SulSel dan telah dilaksanakan di 4 zona


wilayah (Palopo, Enrekang, Soppeng dan Bantaeng) dengan
masing-masing zona sebanyak 150 peserta
14) Program Peningkatan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan

Keuangan :
a) Penyusunan

Pelaporan

Capaian

Kinerja

dan

Realisasi

Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya


Pembuatan 1 Dokumen Renja, 1 Dokumen Lakip, 12 bulan
Dokumen Administrasi

Keuangan serta 10 Dokumen

Barang pada Bakesbangpol & Linmas Prov. SulSel


b) Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran. Hasil yang

dicapai

yaitu

terlaksananya

Laporan

Keuangan

per

Semester sebanyak 6 Dokumen


c) Perencanaan Monitoring dan Evaluasi. Hasil yang dicapai

yaitu tersedianya dokumen hasil monitoring, evaluasi dan


pelaporan kurang lebih sebanyak 12 Informasi/laporan

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
a. Masih

adanya

beberapa

kab/kota

belum

menindaklanjuti

Permendagri No.12 tahun 2006 tentang Pembentukan FKDM


dan Permendagri No.34 Tahun 2006 tentang Pembentukan FPK
b. Jaringan

Binkesbang

pada

beberapa

kab/kta

melaksanakan tugas secara optimal.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

353

belum

c. Forum Rektor dan PR3 PTN/PTS belum optimal memainkan


peran dalam pengendalian unjuk rasa aktifis kampus.
Solusi
a. Perlu penugasan kembali kepada Bupati/Walikota, khususnya
yang

belum

membentuk

FKDM

dan

FPK

agar

segera

menindaklanjuti Permendagri No.12 Tahun 2006 tentang FKDM


dan Permendagri No.34 tahun 2006 tentang FPK
b. Mengintruksikan

kepada

Bupati/Walikota

untuk

melakukan

pembinaan terhadap semua kader Binkesbang di wilayahnya


masing-masing. Mengadakan pertemuan berkala 3 bulan sekali
dengan para kader Binkesbang, baik pada tingkat provinsi
maupun kab/kota.
c. Perlunya dioptimalkan forum dialog, tidak saja dengan para
rektor dan pembantu rektor melainkan juga melibatkan para
aktivis kampus untuk duduk bersama dalam forum dialog.

b. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja


1) Program dan Kegiatan
Kantor Kesatuan Polisi Pamong Praja melaksanakan 8 program
dan

41

kegiatan

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.2.540.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.2.385.291.300,atau 93,90%.


1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai yaitu
tercapainya kelancaran komunikasi antar instansi lewat
surat menyurat dan dokumen arsip dinas.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
Hasil

yang

dicapai,

yaitu

tercapainya

kemudahan

koordinasi dan komunikasi dengan instansi lain.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

354

c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor . Hasil


yang dicapai yaitu tercapainya peningkatan efesiensi dan
efektifitas kerja.
d) Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya
penyelesaian perizinan dan surat-surat kendaraan dinas/
operasional tepat waktu.
e) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai
yaitu tercapainya kenyamanan dan keindahan kantor.
f) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai yaitu
tercapainya peningkatan kelancaran pelaksanaan tugastugas administrasi perkantoran.
g) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai yaitu tercapainya pelaksanaan urusan administrasi
dan pengelolaan keuangan yang lebih tertib dan teratur.
h) Penyediaan

Komponen

Instalasi

Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya


suasana kantor yang nyaman.
i) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan PerundangUndangan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tercapainya

peningkatan pengetahuan dan wawasan serta informasi


aparat Sat.Pol.PP.
j) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai
yaitu tercapainya suasana kekeluargaan dalam rapat-rapat
internal dan eksternal Sat.Pol.PP.
k) Penyediaan dan Pemeliharaan Peralatan Kantor dan Rumah
Tangga. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya alat kantor
dan rumah tangga yang layak pakai.
2) Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur.
Kegiatan:
a) Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Bangunan

Gedung/Rumah

Dinas. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya kondisi gedung


kantor yang terpelihara dan layak pakai.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

355

b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional.


Hasil

yang

dicapai

yaitu

tercapainya

kendaraan

Dinas/operasional yang layak jalan untuk kepentingan dinas.


c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur. Hasil yang dicapai

yaitu tercapainya kenyamanan dan keindahan ruang kantor


dalam mendukung efektifitas pelaksanaan tugas.
d) Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Alat-alat

Studio

dan

Alat

Komunikasi. Hasil yang dicapai tersedianya alat studio dan


komunikasi yang berfungsi.
e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Komputer. Hasil yang

dicapai yaitu tersedianya komputer yang berfungsi dan


layak pakai.
f) Pemeliharaan Sedang/Berat Kendaraan Dinas/ Operasional.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tercapainya

kendaraan

dinas/operasional yang layak jalan untuk kepentingan dinas.


g) Pengadaan

Sarana

tercapainya

Kerja.

kemudahan

Hasil

yang

dan

dicapai

kelancaran

yaitu
dalam

penyelenggaraan aktifitas perkantoran.


h) Pengadaan

Prasarana Kerja. Hasil yang dicapai yaitu

tercapainya

kemudahan

dan

kelancaran

dalam

penyelenggaraan aktifitas perkantoran.


i) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Personil. Hasil yang

dicapai yaitu terciptanya keamanan dan kemudahan serta


kelancaran

tugas-tugas

operasional

lapangan

anggota

Sat.Pol.PP.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan:
a) Pengadaan Pakaian Dinas Polisi Pamong Praja Beserta

Kelengkapannya. Hasil yang dicapai

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

yaitu

tersedianya

356

Pakaian seragam lengkap Sat.Pol.PP dalam menjalankan


tugas-tugas kedinasan.
b) Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu.

Hasil yang

dicapai yaitu tersedianya pakaian seragam olahraga pada


hari-hari tertentu.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Kegiatn :
a) Pengikutsertaan

Personil Pol.PP Dalam Pendidikan dan

Latihan. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya peningkatan


pengetahuan, wawasan dan keterampilan personil Pol.PP.
b) Pengikutsertaan Personil Pol.PP Dalam Sosialisasi Peraturan

Perundang-Undangan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya pengetahuan dan wawasan personil Pol.PP


terhadap implementasi peraturan perundang-undangan.
c) Pengikut sertaan Personil Pol.PP Dalam Bimbingan Teknis

Implementasi Peraturan Perundang-Undangan. Hasil yang


dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan, wawasan dan
keterampilan

personil

Pol.PP

terhadap

implementasi

peraturan perundang-undangan.
d) Pembinaan Fisik, Mental, Etika dan disiplin Anggota Satuan

Polisi Pamong Praja Lingkup Pemerintah Prov. SulSel. Hasil


yang dicapai yaitu terciptanya

Personil Pol.PP yang

tangguh, beretika dan disiplin dalam melaksanakan tugas.


e) Diklat Dasar Polisi Pamong Praja Lingkup Pemerintah Prov.

Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pengetahuan,


wawasan dan keterampilan dasar kepamong prajaan.
5) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan.
Kegiatan :
a) Penyusunan RKA-SKPD dan DPA-SKPD Pokok dan Perubahan
Polisi Pamong Praja Prov. SulSel. Hasil yang dicapai yaitu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

357

tercapainya kemudahan dalam evaluasi kinerja dan evaluasi


pencapaian program Sat.Pol.PP.
b) Pengelolaan Keuangan SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Prov.
SulSel. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya kemudahan dalam
mengevaluasi

laporan

pertanggung

jawaban

keuangan

Sat.Pol.PP.
c) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
tercapainya pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan
Sat.Pol.PP dapat dievaluasi.
6) Program Peningkatan Ketentraman/Kenyamanan Lingkungan.
Kegiatan :
a) Penyelenggaraan
Pemda dan

Pengamanan

dan

Pengawalan

Pejabat

Tamu VIP. Hasil yang dicapai yaitu tercapainya

kenyamanan dan keamanan

pejabat dan tamu VIP dalam

melaksanakan aktifitasnya.
b) Pemantapan Tugas Operasional Pembinaan dan Pengamanan.
Hasil yang dicapai yaitu tercapainya pemantapan tugas
operasional pembinaan dan pengamanan.
c) Penanganan/Pengamanan Demonstrasi dan Unjuk Rasa. Hasil
yang dicapai yaitu tercapainya

penanganan/pengamanan

demostrasi/unjuk rasa dalam rangka pencegahan tindakan


anarkis.
d) Penyelenggaraan Monitoring/Razia (Patroli Wilayah) dalam
Satuan Tugas Patroli Wilayah (SATGASPATWAL). Hasil yang
dicapai yaitu tercapainya pencegahan dini terhadap gangguan
trantibum.
e) Penyelenggaraan Koordinasi melalui pelaksanaan HUT Satuan
Polisi Pamong Praja Secara Terpusat. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya perayaan HUT Pol.PP secara terpusat.
7) Program Peningkatan Kompetensi Polisi Pamong Praja Dalam
Melaksanakan Tugas Penegakan Perda
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

358

a) Melakukan Pengawasan dan Penegakan PERDA dan Peraturan


Gubernur

Sulawesi

Selatan.

tercapainya kepatuhan

Hasil

yang

dicapai

masyarakat terhadap

yaitu

PERDA dan

peraturan Gubernur Sulawesi Selatan.


b) Penyusunan

Peraturan Daerah tentang Ketentraman

dan

Ketertiban (Prolegda). Hasil yang dicapai yaitu tersedianya


PERDA dalam rangka penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum.
8) Program Pengembangan Data Dan Informasi
Kegiatan :
a) Pengumpulan Data dan Informasi Trantib se-Sulawesi Selatan.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya

data

gangguan

trantibum Kab/Kota se SulSel pada Sat.Pol.PP Prov. SulSel.


b) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). Hasil yang dicapai yaitu tercapainya

kemudahan

dalam evaluasi kinerja dan evaluasi pencapaian program dan


kegiatan SKPD.
c) Penyelesaian Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (LHP).

Hasil yang dicapai yaitu terselesaikannya rekomendasi laporan


hasil pemeriksaan auditor.
d) Penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Restra) Satuan
Polisi Pamong Praja Prov. SulSel. Hasil yang dicapai yaitu tidak
terlaksana, karena rencana perubahan Renstra dilakukan
untuk mengoptimalkan kinerja Sat Pol PP Prov. Sulsel seiring
dengan berlakunya Pp No.6 Tahun 2010 tentang Sat. Pol PP
sehingga

diperlukan

penyesuaian-penyesuaian

misi

dan

program/kegiatan yang terdapat dalam Renstra Pokok. Namun


perda yang mengatur lebih lanjut terhadap kelembaagaan
Sat.Pol PP Prov. Sulsel baru keluar pada Bulan Juli 2011
sehingga tidak cukup waktu untuk melakasanakan kegiatan
tersebut.
Permasalahan dan Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

359

Permasalahan :
Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum antara lain :
1) Kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja yang masih bervariasi
baik di tingkat pusat sampai di daerah
2) Kelembagaan Satuan Polisi Pamong Praja yang belum optimal
dimana Kepala Kesatuan Satpol PP sudah mengacu pada
struktur baru dengan Perda No.6 Tahun 2011 dengan Eselon II/a
sedangkan pejabat dibawahnya masih mengacu pada struktur
lama dengan Perda No.9 Tahun 2008 dengan eselon III/b dan IV/
b.
3) Prasarana dan sarana yang belum memadai
4) Pandangan Kepolisian Negara yang memahami bahwa Polisi
Pamong Praja sebagai Polisi Khusus sehingga sering terjadi
kesalahpahaman

penggunaan

sarana

pengamanan

dan

pengawalan di lapangan.
Solusi :
1) Melakukan

koordinasi

dan

konsultasi

dengan

Satpol

PP

Kab/Kota untuk penyesuaian kelembagaan Satpol PP sesuai


amanat PP No.6 Tahun 2010 tentang Pol. PP dan Permendagri
No. 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Satpol PP.
2) Dengan keluarnya Perda No.6 Tahun 2011 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Satpol PP Sulsel dan Pergub Sulsel No.69 Tahun
2011 tentang Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Atpol PP
Sulsel

maka

diperlukan

pengukuhan/pelantikan

pejabat

dibawah Kepala Satuan untuk penyesuaian pejabat diatasnya.


3) Telah diusulkan anggaran secara bertahap tiap tahun untuk
memenuhi kebutuhan mendasar pendukung tugas-tugas Pol.PP

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

360

4) Telah dikooordinasikan ke Dirjen Pemerintahan Umum dan ke


pihak Kepolisian tentang penggunaan sarana pengamanan dan
pengawalan

Pol.PP

dalam

melaksanakan

tugas

terutama

penggunaan sirene dalam pengawalan dan penggunaan senjata


api.

c. Biro Hukum dan HAM


1) Program dan Kegiatan
Tahun 2011, anggaran APBD dialokasikan pada Biro Hukum dan
HAM Setda Provinsi Sulsel sebesar Rp.4.910.000.000,- dapat
direalisir sebesar Rp.4.853.293.833,- atau 98,85 persen. Alokasi
anggaran tersebut digunakan untuk membiayai 6 progam dan 40
kegiatan, yaitu:
1) Program Peningkatan Kualitas Produk Hukum Daerah
Didukung dengan kegiatan :
a) Fasilitasi
Wilayah

Pembinaan
I,

hasil

Produk

yang

Hukum

dicapai

Daerah

adalah

Kab/Kota

meningkatnya

Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum Daerah.


b) Fasilitasi Pembinaan Produk Hukum Daerah untuk Wilayah
II, hasil yang dicapai adalah meningkatnya pembinaan &
pengawasan produk Hukum daerah.
c) Pemantauan
Bupati/Walikota

Ranperda
Wilayah

I,

Kab/Kota

&

hasil

dicapai

yang

Peraturan
adalah

terkoordinasinya pengkajian produk hukum Kab/Kota.


d) Pemantauan
Bupati/Walikota

Ranperda

Kab/Kota

Wilayah II, hasil

&

Peraturan

yang dicapai adalah

terkoordinasinya pengkajian produk hukum Kab/Kota.


e) Evaluasi Ranperda Kab/Kota terkait dengan Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Tata Ruang Daerah dan APBD kepada

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

361

Pemerintah Untuk Wilayah I, hasil yang dicapai adalah


adanya kejelasan dan petunjuk penetapan produk hukum
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
f) Evaluasi Ranperda Kab/Kota terkait dengan Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Tata Ruang Daerah dan APBD kepada
Pemerintah Untuk Wilayah II, hasil yang dicapai adalah
adanya kejelasan dan petunjuk penetapan produk hukum
daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
g) Pembinaan Dokumentasi Hukum melalui JDI Hukum, hasil
yang dicapai adalah tersedianya bahan dokumentasi dan
informasi hukum.
h) Pemantapan Jaringan Dokumentasi Hukum, hasil yang
dicapai adalah terlaksananya penyebarluasan Peraturan
PerUUan ke Unit JDI Hukum.
i) Rakontek Binwas Produk Hukum Daerah Wilayah I dan
Wilayah

II,

hasil

yang

dicapai

adalah

terlaksananya

Asistensi/koordinasi yang efektif.


j) Penyusunan Naskah Akademik Ranperda PPNS Provinsi
Sulawesi Selatan, hasil yang dicapai adalah tersusunnya
Naskah akademik Ranperda yang selaras.
k) Pemberdayaan dan Pembinaan PPNS dalam Penegakan
Perda, hasil yang dicapai adalah meningkatkan kualitas
pelaksanaan tugas PPNS.
l) Klarifikasi Konsultasi Ranperda Kab/Kota Terkait dengan
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Tata Ruang Daerah dan
APBD kepada Pemerintah Untuk Wilayah I, hasil yang
dicapai

adalah

meningkatnya

kualitas

penyusunan

peraturan daerah kab/kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

362

m) Klarifikasi Konsultasi Ranperda Kab/Kota Terkait dengan


Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Tata Ruang Daerah dan
APBD kepada Pemerintah Untuk Wilayah II, hasil yang
dicapai

adalah

meningkatnya

kualitas

penyusunan

peraturan daerah kab/kota


2) Program Penataan Sistem Legislasi Daerah
Didukung kegiatan sebagai berikut :
a) Penyusunan
Provinsi

dan

Sulawesi

Pemantapan/Harmonisasi
Selatan,

hasil

yang

RANPERDA

dicapai

adalah

terkoordinasinya Penyusunan Ranperda.


b) Penyusunan Rencana Kerja Pra Ranperda/Prolegda dan
Evaluasinya, hasil yang dicapai adalah tersusunnya rencana
kerja pra Ranperda/Prolegda.
c) Penataan Perda Provinsi dan Harmonisasi dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku, hasil yang dicapai
adalah

terwujudnya

harmonisasi

Perda

Prov.

Dengan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.


d) Monitoring

Pelaksanaan

Perda

dan

Ketentuan

Pelaksanaannya, hasil yang dicapai adalah tersedianya Data


terkait pelaksanaan Perda dan Ketentuannya.
e) Pengkajian Peraturan / Keputusan Instruksi Gubernur dan
Perjanjian Kerjasama, hasil yang dicapai adalah terkajinya
Naskah Dinas secara Koordinatif.
f) Sosialisasi Ranperda untuk Harmonisasi, hasil yang dicapai
adalah tersosialisasinya Ranperda Prov. Sulsel.
g) Penyusunan

Data

Base

(Pengolahan

Data

Perundang-

undangan dan Dokumentasi Hukum), hasil yang dicapai


adalah tersedianya data peraturan Perundang-undangan
dan dokumentasi hukum.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

363

h) Penyusunan Warta Perundang-undangan Daerah, hasil yang


dicapai adalah tersedianya informasi Perundang-undangan
Daerah.
i) Fasilitasi,
Provinsi

Finalisasi
Oleh

dan

Pengawasan

Pemerintah,

hasil

yang

Ranperda/Perda
dicapai

adalah

terfasilitasi ranperda/perda oleh Pemerintah.


j) Pendampingan Pembahasan dan Penetapan Ranperda di
DPRD, hasil yang dicapai adalah terprosesnya pembahasan
dan penetapan Perda di DPRD.
3) Program Peningkatan Pemahaman Produk Hukum melalui
Sosialisasi

dan

Penyuluhan

Kepada

Masyarakat

secara

Berkesinambungan
Didukung dengan kegiatan sebagai berikut :
a) Bintek Penyusunan Peraturan dan Keputusan Gubernur,
hasil

yang

dicapai

adalah

meningkatnya

kemampuan

penyusunan Peraturan.
b) Bintek Legal Drafting tentang PERDA, hasil yang dicapai
adalah meningkatnya pemahaman proses Perancangan
Perda.
c) Sosialisasi HAM, hasil yang dicapai adalah meningkatnya
pemahaman tentang HAM.
d) Monitoring dan Orientasi Pelaksanaan Penegakan Hukum
dan

HAM,

hasil

yang

dicapai

adalah

tertanganinya

pengaduan masyarakat.
e) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan dan UUD 1945,
hasil

yang

dicapai

adalah

meningkatnya

pemahaman

masyarakat terhadap peraturan PerUUan.


f) Bimtek Aparatur Tim

Advokasi Penyelesaian Sengketa

Hukum Pemda, hasil yang dicapai adalah meningkatnya


kualitas aparatur dalam penyelesaian sengketa hukum.
g) Bintek Penyusunan Perjanjian Kontrak, hasil yang dicapai
adalah meningkatnya kemampuan aparat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

364

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja


dan Keuangan
Didukung dengan kegiatan sebagai berikut :
a) Pelayanan Administrasi dan Ketatausahaan Biro Hukum dan
HAM,

hasil

yang

dicapai

adalah

terwujudnya

tertib

administrasi dan pelayanan ketatausahaan Biro Hukum dan


Ham.
b) Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan Biro Hukum dan
HAM, hasil yang dicapai adalah terwujudnya perencanaan
dan pelaporan Biro Hukum dan HAM.
5) Program Peningkatan dan Penegakan Hukum dan HAM dalam
rangka Pemantapan Advokasi dan Pengaman Yuridis Kebijakan
Pemerintah Prov. Sulsel
Didukung dengan kegiatan sebagai berikut :
a) Tindak Lanjut Hasil Temuan Aparat Pengawasan Fungsional,
hasil yang dicapai adalah penyelesaian laporan hasil temuan
aparat pengawasan fungsional.
b) Tindak Lanjut Hasil Temuan Aparat Pengawasan fungsional di
Kab/Kota dan Instansi Vertikal di Daerah, hasil yng dicapai
adalah

penyelesaian

laporan

hasil

temuan

aparat

pengawasan fungsional di kab/kota dan instansi vertikal di


daerah
c) Fasilitasi Tim Pokja Pendataan dan Sosialisasi Wajib LHKPN,
hasil yang dicapai adalah adanya pemahaman pengisian
formulir bagi penyelenggara negara yang wajib LHKPN.
d) Pemantapan Tugas Yudisial Pemda, hasil yang dicapai adalah
tertanganinya Perkara Pemda.
e) Pengkajian Perkara Perdata/Tata Usaha Negara, hasil yang
dicapai adalah terkoordinasinya penanganan perkara pemda

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

365

f)

Advokasi Hukum dengan Konsultan Hukum dan Pakar


Hukum, hasil yang dicapai adalah adanya pemahaman teknis
penanganan perkara yang melibatkan pemda/kepala daerah.

g) Penyuluhan Gerakan Anti Korupsi Masuk Sekolah, hasil yang


dicapai adalah penambahan pengetahuan dan wawasan bagi
anak sekolah terkait dengan tindak pidana korupsi
e) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana aparatur
Terlaksananya program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Pengadaan Mobil Jabatan berupa pengadaan 1 (satu)
mobil jabatan

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan

Terbatasnya sarana dan prasarana terutama sarana ruangan


kerja yang tidak memadai sesuai dengan standar ruangan
berdasarkan peraturan perundaang-undangan yang berlaku.

Terbatasnya

kemampuan

aparat

perancang

peraturan

perundang-undangan
Solusi

Adanya penambahan ruangan dan perlengkapannya

Mengikutsertakan aparat dalam mengikuti pendidikan dan


pelatihan terutama yang terkait dengan teknis pembuatan
peraturan perundang-undangan produk hukum daerah.

20. Urusan

Otoda,

Pemerintahan

Umum,

Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan


Persandian

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

366

Untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance, maka


pemerintah

perlu

kelembagaan
sandaran

membangun

pemerintah

masyarakat

dan

yang

hanya

kuat

mendorong
dan

kepada

tumbuhnya

berwibawa.

lembaga

yang

Karena
memiliki

kemampuan untuk menyediakan pelayanan dalam rangka memenuhi


hak dasar masyarakat.
Melalui
berbagai

kebijakan

program

penguatan

strategis,

kelembagaan

pemerintah

pemerintah

berupaya

dan

melakukan

pembenahan kelembagaan, mengembangkan sistem administrasi


yang tepat dan pergeseran sikap dan wawasan kompetensi aparat,
Keberhasilan dari kinerja program tersebut telah terukur dengan
diserahkannya SK No.120-276 Tahun 2011 tanggal 21 April 2011
tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan

Daerah

Terhadap

Laporan

Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah dimana Provinsi Sulsel sebagai Provinsi terbaik


kedua dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah menunjukkan
gambaran pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan di Sulawesi
Selatan.
Indikator-indikator

yang

tersusun

penyelenggaraan

pemerintahan

evaluasi

penyelenggaraan

kinerja

daerah

dalam

sebagai

pemerintahan

alat

laporan
ukur

daerah

dari
telah

menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulsel sudah mencapai


tahapan kinerja dengan alat ukur yang memuaskan.
Namun secara umum gambaran perwujudan untuk mewujudkan
pemerintahan yang good governance dapat dililihat dari beberapa
indikator. Indikator tersebut antara lain kelembagaan, kompetensi
aparatur pemerintah, kualitas pelayanan dan kinerja pemerintahan.
Pengukuran itu dapat dilihat dari capaian SKPD.
Kelembagaan:
Penguatan kelembagaan pemerintah daerah menjadi agenda
utama dalam mencapai keberhasilan otonomi daerah saat ini dan di

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

367

masa

mendatang

yang

diarahkan

untuk

peningkatan

kualitas

penyelenggaraan urusan pemerintahan. Penataan kelembagaan telah


dilaksanakan hingga tahun 2011 di Lingkup Pemerintah Provinsi terdiri
dari ; 1 Sekretariat Daerah (13 Biro), Sekretariat DPRD, 5 Staf Ahli
Gubernur, 4 Asisten Sekretaris, 19 Dinas, 25 Lembaga Teknis dan
Lembaga lainnya. Dari penataan UPTD/UPTB pada SKPD teknis, telah
terbentuk 104 UPTD/UPTB yang dibentuk berdasarkan Pergub yang
diharapkan dapat teroptimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
Satuan Kerja Perangkat Daerah dibentuk mengacu pada pedoman
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan setiap SKPD telah
ditetapkan uraian tugas pokok, fungsi dan rincian tugas yang
ditetapkan melalui Peraturan Gubernur tentang Organisasi Perangkat
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Hal tersebut dilakukan untuk
mendorong

terwujudnya

organisasi

organisasi

pembelajar

yang

pemerintah

mengikuti

daerah

sebagai

kaidah-kaidah

good

governance, serta berbasis misi (mission-driven)


Kompetensi Aparatur Pemerintah
Dalam

rangka

penguatan

aparatur

pemerintah

sebagai

penyelenggara pemerintahan harus dilakukan terus menerus melalui


berbagai upaya, antara lain kegiatan pendidikan dan pelatihan. Pada
tahun 2011 pemerintah telah menyelenggarakan Diklat Struktural
Prajabatan dan kepemimpinan sebanyak 6 angkatan/4 jenis dengan
jumlah alumni sebanyak 240 orang aparat provinsi; diklat teknis 11
angkatan/5 jenis dengan jumlah alumni sebanyak 3.038 orang aparat
provinsi dan kabupaten/kota; dan diklat fungsional 6 angkatan/6 jenis
dengan jumlah alumni sebanyak 148 orang aparat provinsi dan
kabupaten/kota. Untuk kegiatan fasilitasi/kerjasama dengan berbagai
lembaga diklat tersebut maka sejalan dengan PP Nomor 79 Tahun
2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah, Badan Diklat Prov. Sulsel juga memfasilitaasi kab/
kota dalam penyelenggaraan Diklat Pim Tk.IV dan Tk.III yaitu : Diklat
Pim Tk. IV sebanyak 5 angkatan dengan jumlah peserta sebanyak 190

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

368

orang dengan anggaran bersumber dari APBD masing-masing 5


Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2011; Diklat Pim Tk. III sebanyak 1
Angkatan

dengan

jumlah

peserta

sebanyak

40

orang

dengan

menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD 1 Kabupaten/Kota


Tahun Anggaran 2011; Diklat Prajabatan Golongan III sebanyak 20
Gelombang/Angkatan dari 20 Kabupaten/Kota se Sulsel dengan jumlah
alumni sebanyak 3.401 orang.; Diklat Prajabatan Golongan II dan I
sebanyak 20 Gelombang/Angkatan dari 20 Kabupaten/Kota se Sulsel
dengan jumlah alumni sebanyak 3.512 orang.
Berkaitan

dengan

pengadaan

CPNS,

tahun

2011tidak

ada

penerimaan CPNS karena adanya moratorium CPNS berdasarkan


Peraturan Bersama Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan
Nomor 02/SPB/M.PAN-RB/8/2011, Nomor 800-632 Tahun 2011 dan
Nomor 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan Sementara Penerimaan
Calon Pegawai Negeri Sipil.
Dalam penataan pejabat struktural,
dilakukan

penataan

dengan

melakukan

maka tahun 2011 telah


pengisian

311

pejabat

struktural dan 325 SK pengangkatan dan pemberhentian dalam


jabatan fungsional dalam lingkup SKPD Pemerintah Prov. Sulsel.
Sementara itu dalam penataan administrasi kepegawaiaan telah
diselesaikan kenaikan pangkat periode April sebanyak 1.330 SKKP,
dan untuk periode Oktober sebanyak 596 SKKP.

Juga telah

diselesaikan proses administrasi pensiun sebanyak 498 orang, mutasi


antar daerah dan internal Pemprov. Sulsel sebanyak 1.834 orang.
Selain

itu,

untuk

mendorong

peningkatan

profesionalisme

aparatur pemerintah telah dilakukan pengiriman tugas belajar dan


diklat

baik

didalam

maupun

luar

negeri.

Selain

itu,

aparatur

pemerintah diberikan penghargaan pengabdian Satya Lencana Karya


bagi PNS dengan masa pengabdian 30 tahun 48 orang, 20 tahun 241
orang dan 10 tahun 167 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

369

Disisi lain, upaya penegakan dispilin PNS terus digalakkan untuk


meningkatkan kinerja pegawai. Oleh karena itu terhadap 10 PNS yang
telah melakukan pelanggaran disiplin, diberikan tindakan tegas sesuai
PP No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.
Kualitas pelayanan:
Dalam upaya meningkatkan kinerja setiap SKPD dalam Lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan maka berdasarkan RPJMD Tahun
2008-2013

dan

memperhatikan

Permenpan

Nomor

PER/21/M.PAN/11/2008 tanggal 26 November 2008 tentang Pedoman


Penyusunan

Standar

Operating

Prosedur

(SOP)

Administrasi

Pemerintahan, maka salah satu aspek penting untuk mewujudkan


perbaikan kualitas pelayanan telah difasilitasi penyusunan standar
operasional prosedur, melalui Surat Gubernur Nomor: 120/3236/Org &
Kepeg Tanggal 25 Mei 2011 Hal Penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang mengharapkan semua SKPD lingkup Pemerintah
Provinsi Sulsel untuk menyusun SOP sebagai standar dalam pelayanan
dan bekerja dalam rangka peningkatan kualitas kinerja pemerintah.
Sampai pada akhir tahun 2011, telah difasilitasi 46 SKPD dalam
penyusunan SOP administrasi pemerintahan yang berperan sebagai
petunjuk bagi pegawai dalam melaksanakan tanggung jawabnya,
yang memilik kekuatan hukum dan mewujudkan birokrasi yang
efektif,

efisien

dan

ekonomis

dalam

proses

penyelenggaraan

administrasi pemerintahan..
Terkait dalam pelayanan pajak maka pada tahun 2011, seluruh
pelayanan Samsat di kab/kota se Sulsel telah terkoneksi oleh Samsat
Link. Sehingga masayarakat dapat membayar pajak kendaraan
bermotor

di

Samsat

manapun

tanpa

melihat

domisili

tempat

kendaraan tersebut terdaftar. Pengoperasian Gerai Samsat Sayang di


Kab. Toraja Utara dan Kab. Sidrap meyusul telah dioperasikannya
pelayanan yang sama di Makassar Town Square (M-Tos) padat tahun
2009 dan di Parepare pada tahun 2010. Pengoperasian Samsat Drive

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

370

Thrue di Kab.Wajo dan Kab. Boner menyusul telah dioperasikannya


Drive Thru di Makassar dan Kab. Gowa tahun 2011.
Pemerintah

Provinsi

telah

menyusun

rancangan

peraturan

tentang Retribusi Jasa Umum, Retribusi Perizinan Tertentu dan


Retribusi Jasa Usaha yang kemudian telah menjadi perda masingmasing serta melanjutkan penerapan standar pelayanan ISO :
9001-2008 di samsat Makassar, Parepare, Bone, Palopo, Gowa,
Bantaeng dan Pinrang.
Kinerja Pemerintah
Dalam

penyelenggaraan

pemerintahan,

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi Selatan memperoleh Opini Wajar dengan Pengecualian


(WDP) dari BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi
Sulsel Tahun anggaran 2009 hasil pemeriksaan tahun 2010, namun
pada tahun berikutnya berhasil memperoleh Opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2010 hasil pemeriksaan
tahun 2011, untuk mempertahankan prestasi tersebut, dibutuhkan
komitmen bersama untuk konsisten menerapkan tata kelola keuangan
dan asset yang baik dari semua SKPD, yang dimulai dari formulasi
perencanaan yang baik, implementasi kegiatan sesuai ketentuan dan
evaluasi

pelaksanaan

kegiatan

yang

berhasil

guna,

termasuk

dukungan dari DPRD dalam melakukan pengawasan kebijakan pada


pemerintah daerah.
Terkait akreditasi dan ISO maka Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011 telah dievaluasi dan diakreditasi
oleh Instansi Pembina Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI,
ditetapkan bahwa Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sulawesi
Selatan sebagai Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi untuk
penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I, II dan III serta Diklat
Kepemimpinan Tk. IV dan Tk. III, sesuai Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi
kelembagaan

Negara

Nomor

Pemerintah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

203/I/1/9/2010.
Provinsi

Sulsel,

Untuk

memperkuat

khususnya

371

Badan

Pendidikan dan Pelatihan ditataran nasional maupun Internasional,


Badan Diklat telah memperoleh Sertifikasi ISO 9001

: 2008 sejak

tahun 2008, dan telah dilakukan beberapa tahap Audit Survalance


oleh PT. SAI Global Indonesia,

hasilnya Badan Diklat masih

mempertahankan Sertifikasi ISO 9001 : 2008 sampai sekarang.


Dalam penataan kelembagaan desa dan profesionalisme aparatur
desa,

maka

Pemerintah

Sulsel

telah

melakukan

penataan

desa/kelurahan dengan pemekaran desa/kelurahan, pada pemekaran


desa sebanyak 8 desa dan perubahan status desa menjadi kelurahan
sebanyak 2 sehingga pada tahun 211 telah terbentuk 2.193 desa 773
kelurahan.
Dalam hal pelaksanaan administrasi pemerintahan, penataan
kab/kota, pemerintah telah menyelesaikan tahap pengkajian terhadap
calon kabupaten baru yaitu Bone Selatan dan Luwu Tengah, yang
pada awal Maret 2012 ini tengah dalam proses penandatangan
rekomendasi ke pemerintah pusat. Pada proses PAW Anggota DPRD
Kab/Kota telah terfasilitasi 10 anggota DPRD Kab/Kota. Selain itu
fasilitasi

adminstrasi

KDH/Wakil

KDH

Toraja

Utara

hingga

terlaksananya pelantikan Bupati/Wakil Bupati Toraja Utara tanggal 31


Maret 2011.
Jumlah jamaah haji Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan dari tahun 2010 sebanyak 7.402 orang
sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 7.554 orang. Peningkatan ini
sebenarnya masih sedikit karena terkendala oleh kuota haji yang
diberikan Kementerian Agama RI ke Sulawesi Selatan, apabila
dibandingkan dengan peningkatan calon jamaah haji yang setiap hari
di Sulsel bertambah sebanyak kurang lebih 130 orang. Data daftar
antrian calon jamaah haji Propinsi Sulsel pertanggal 2 Maret sebanyak
99.039 orang. Petugas Tenaga Kesehatan Haji Indonesia Kloter Sulsel
sebanyak 63 orang, Petugas Tenaga Pemandu Haji Indonesia Kloter
Sulsel sebanyak 21 orang, Petugas Pembimbing Ibadah Haji Indonesia
Kloter Sulsel 21 orang dan Petugas Pemantau Haji Daerah 65 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

372

Keberhasilan yang membanggakan adalah pada tanggal 3 Januari


2011 mendapatkan penghargaan Amal Bakti di Bidang Pendidikan
Agama dan Keagamaan bagi Pemerintah Daerah Provinsi dari
Kementerian Agama RI serta mendapatkan penghargaan Peduli
TK/TP.Alquraan Tingkat Nasional Tanggaal 25 September 2011 dari
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al
Quran Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (LPPTKABKPRMI)
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah selama tahun
2011 telah dihasilkan Produk Hukum Daerah yang terdiri dari 14 buah
Peraturan

Daerah,

64

buah

Peraturan

Gubernur,

3.693

buah

Keputusan Gubernur.
Dari

hasil

pemeriksaan

inspketorat

temuan

Pemeriksaan

Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2011 yang dilaksanakan


pada 57 SKPD Provinsi Sulawesi Selatan diperoleh 427 temuan dan
496 saran atau rekomendasi, pelaksanaan pemeriksaan reguler di
Kabupaten/Kota dilakukan pada 89 SKPD diperoleh 787 temuan dan
927 rekomendasi. Sedangkan penanganan Pengaduan Masyarakat
yang ditindaklanjuti oleh Inspektorat Prov. Sulsel berjumlah 25 kasus/
pengaduan dengan uraian 18 kasus dinyatakan terbukti dan 7
kasus/pengaduan masyarakat yang tidak terbukti.
Tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan tahun 2011 dan pending
tahun sebelumnya di lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dinyatakan selesai sebanyak 1.526 atau 39,4 persen dari total
rekomendasi

sebanyak

3.869

rekomendasi

dan

dalam

proses

penyelesaian 950 atau 24,6 persen dan 1.393 belum ditindak lanjuti
atau 36 persen..
Untuk tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun 2011 dan pending
tahun sebelumnya di Kabupaten/Kota dinyatakan selesai sebanyak
1.899 atau 29,24 persen dari total rekomendasi sebanyak 6.495 dan
dalam proses penyelesaian sebanyak 1.718 atau 26,45 persen dan
yang belum ditindaklanjuti sebanyak 2.878 atau 44,31 persen.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

373

Dalam

bidang

kerjasama

yang

telah

dilaksanakan

adalah,

kerjasama antar daerah adalah 5 kerjasama, kerjasama antar provinsi


dan pusat 8 MOU, kerjasama luar negeri

4 MOU dan kerjasama

dengan swasta 23 MOU.


Dalam bidang penataan batas wilayah, yang telah terselesaikan
adalah batas untuk Provinsi yakni : Sulsel-Sulteng, Sulsel-Sultra, dan
Sulsel-Sulbar.

Sementara

Makassar-Maros,

untuk

Makassar-Gowa,

batak

kabupaten/kota

Maros-Pangkep,

yaitu

Bone-Soppeng,

Bone-Wajo, Wajo-Soppeng, Gowa-Takalar, Takalar-Jeneponto. Dalam


Litbang telah dilakukan 14 penelitian dan pengembangan.
Dalam

fasilitasi

administrasi

perekonomian

yang

telah

dilaksanakan adalah terwujudnya dokumen data base perekonomian


Provinsi Sulsel, memfasilitasi kesepakatan bersama dengan PT.
Makassar Phinisi Seaside Hotel untuk pembangunan Hotel Grand Rinra
& Convention, terwujudnya kerjasama dengan BPN dan Bank Sulselbar
tentang Sertifikasi Massal Swadaya (SMS) Sektor UKM di Sulawesi
Selatan, memfasilitasi penyelesaian Perda PT. Bank Sulselbar tentang
Perubahan Status.
Dalam hal pengembangan perangkat desa, Pemerintah Sulsel
telah melaksanakan pelatihan ESQ kepada 400 orang Kepala Desa,
bintek pengelolaan keuangan desa kepada 210 orang Kepala Desa,
pengembangan diri bagi Kepala Desa sebanyak 100 orang, pelatihan
mediasi kepada 140 orang Kepala Desa. Selain itu juga memberikan
pelatihan kepada aparat desa untuk peningkatan kapasitas aparat
kepada 372 orang Kepala Desa dan 60 orang Sekdes dan pemerintah
telah mengasuransikan 2.182 orang Kepala Desa se Sulsel.
Untuk urusan ini dikerjakan oleh 22 SKPD dengan melaksanakan
program dan kegiatan sebagai berikut :

a. Biro Pemerintahan Umum

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

374

Biro

Pemerintahan

Umum

pada

melaksanakan 4 Program dan

urusan

otonomi

daerah

11 kegiatan dengan alokasi

anggaran sebesar Rp.5.478.382.000,- dapat direalisasikan sebesar


Rp.5.384.369.836,- atau 98,28%
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Pengelolaan dan Penatausahaan Biro Pemerintahan Umum
Hasil yang dicapai yaitu terselenggaranya penatausahaan
administrasi Biro Pemerintahan Umum,
2)

Program

Penyelesaian

Masalah

Perbatasan

Antar

Daerah/Provinsi
Kegiatan :
a) Koordinasi Penyelesaian Masalah Perbatasan Antar Daerah/
Provinsi.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tercapainya

tertib

administrasi pemerintahan desa.


3) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa
Kegiatan :
a) Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Desa. Outcome
terwujudnya tertib pengelolaan keuangan desa
b) Pembinaan Kelembagaan Desa. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya laporan/dokumen pengembangan BUMD dan
laporan tata ruang desa percontohan binaan Provinsi Sulsel.
c) Inventarisasi Data Desa/Lembang dan Kelurahan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya data desa/lembang dan kelurahan
untuk mendukung pengambilan kebijakan.
d) Pembinaan dan Fasilitasi Kerjasama Desa. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya wawasan aparatur desa dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

375

tercapainya

percepatan

pembangunan

desa

di

lokasi

mahasiswa KKN PTN/PTS.


e) Peningkatan SDM Aparatur Desa. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mental spiritual
aparatur pemerintahan desa yang mengikuti pelatihan
4) Program Penguatan Kelembagaan Pemerintahan Daerah
Kegiatan :
a) Pembinaan Pelaksanaan Tugas Dekonsentrasi. Hasil yang
dicapai yaitu Terlaksananya rapat koordinasi pelaksanaan
tugas dekonsentrasi.
b) Fasilitasi dan Koordinasi Tugas Pembantuan. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya rapat koordinasi pengelolaan
tugas pembantuan dan data informasi penyelenggaraan
tugas pembantuan.
c) Fasilitasi Penataan dan pembinaan Kecamatan. Hasil yang
dicapai yaitu Terlaksananya Bimbingan Teknis peraturan
pemerintah

tentang

kecamatan,

tersedianya

laporan

pelaksanaan penataan dan pembinaan kecamatan dan data


camat se Sulawesi Selatan.
d) Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Tugas Pemerintahan
Umum.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terlaksananya

rapat

koodinasi tugas pemerintahan umum dan tersedianya data


dan informasi pelaksanaan tugas pemerintahan umum.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
a) Pengelolaan dan Penatausahaan

Biro Pemerintahan Umum,

terkendala oleh terbatasnya jumlah staf Biro dan kompetensi


staf yang dapat mengoperasikan piranti tehnologi komputer
sehingga proses penyelesaian pekerjaan

dan

dukungan

administrasi menjadi terhambat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

376

b) Fasilitasi dan koordinasi tugas pembantuan, terkendala dengan


kurangnya koordinasi

dan pengelolaan tugas pembantuan di

Kabupaten/kota sehingga perlu adanya koordinasi


instansi

terkait

dan

laporan

triwulan

terhadap

pelaksanaan

tugas

dekonsentrasi;
c) Koordinasi dan Pembinaan Kecamatan, terkendala dengan

kurangnya
teknis

koordinasi antara

terkait

Pemerintah

dalam rangka

dengan

koordinasi

dan

instansi

pembinaan

Kecamatan di Kabupaten/kota;
d) Fasilitasi

dan koordinasi pelaksanaan tugas Pemerintahan

Umum, terkendala
koordinasi

dengan

pelaksanaan

tidak adanya fasilitasi dan

tugas

pemerintahan

umum

di

kabupaten/kota
e) Koordinasi

Penyelesaian

Masalah

Perbatasan

Antar

Daerah/Provinsi; mengalami kendala karena adanya perbedaan


acuan

dalam

metode

pemetaan

batas

daerah

untuk

menentukan penegasan batas daerah secara pasti di lapangan


dan belum ada Standar Operasional Prosedur Penyelesaian
Sengketa Batas Daerah yang dikeluarkan oleh Kementerian
Dalam Negeri. Untuk itu perlu dilakukan revisi terkait dengan
Permendagri

Nomor

Tahun

2006

tentang

Pedoman

Penegasan Batas antar Daerah dalam hal metode penyelesaian


batas daerah termasuk di dalamnya harus terdapat Standar
Operasional Prosedur penyelesaian sengketa perbatasan batas
daerah secara pasti di lapangan.
f) Pengelolaan

Keuangan

Desa

yang

meliputi

laporan

pertanggungjawaban keuangan desa belum berjalan maksimal


disebabkan karena rendahnya tingkat SDM aparatur desa
sehingga perlu dilakukan bintek pengelolaan keuangan.
g) Pembinaan Kelembagaan Desa, mengalami

rendahnya SDM dan terbatasnya

kendala dengan

jumlah aparatur desa dan

lembaga desa, khususnya di kecamatan terpencil yang dapat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

377

mengoperasikan piranti lunak seperti komputer sehingga dalam


menyelesaikan

pekerjaan

dan

dukungan

administrasi

di

pedesaan sering terlambat.


h) Inventarisasi Data Desa/Lembang dan Kelurahan, ini biasanya

yang

menjadi

pemerintah

kendala

kabupaten

kecamatan-kecamatan

adalah
yang
serta

kurangnya
melakukan

biaya

SDM

aparat

pendataan

pendukung

di

sangat

kecil/minim, disamping itu masih rendahnya SDM aparat desa


dan lembaga desa dalam melakukan pendataan di desa. Tetapi
dalam penyelesaian program di Biro Pemerintahan Umum
kegiatan

ini

tidak

mengalami

masalah

karena

staf

Biro

Pemerintahan Umum mengambil data di kabupaten apabila


sudah dikirimkan kawat dan belum ditindaklanjuti secepat
mungkin..
i) Pembinaan dan Fasilitas Kerja sama Desa. Kegiatn akselerasi

pembangunan

desa

PTN/PTS se Sulsel

melalui

penempatan

,ahasiswa

KKN

mengalami kendala yaitu : program

mahasiswa KKN PTN/PTS sering bertentangan dengan program


pemerintah kabupaten/kota, biaya pendukung/living cost dan
transportasi mahasiswa seringkali dirasa kurang.

Solusi
Setelah

mencermati

kendala/permasalahan

kemudian

dilakukan telaah atas kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan


kegiatan tersebut diatas, maka solusi alternatif sebagai langkah
antisipasi kedepan dapat dirangkum dalam tiga kata kunci yaitu :
meningkatkan SDM aparat desa dan lembaga desa melalui
pelatihan-pelatihan, bimtek-bimtek dan lain-lain, efektifitas sarana
dan prasarana penunjang pemerintah desa serta peningkatan
kapasitas dan kapabilitas staf Biro Pemerintahan Umum.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

378

Langkah
efektifitas

efisiensi

dilakukan

pencapaian

pencermatan didasari

target

dengan

akan

tidak

tetapi

mengurangi

melalui

upaya

kepekaan dan konsistensi terhadap nilai

dasar yang telah disepakati dalam upaya pencapaian target yang


telah ditetapkan. Hal ini dibarengi pula dengan upaya peningkatan
koordinasi dan sinergi bersama Pemerintah kabupaten/kota dan
konsultasi yang

intens

selaku Kementerian

dengan Kementerian

tekhnis yang

Dalam Negeri

membina penyelenggaraan

tugas-tugas Pemerintahan Umum dan tugas Umum Pemerintahan


di Indonesia.
Untuk

mengatasi

masalah

dalam

kegiatan

akselerasi

pembangunan desa melalui penempatan mahasiswa KKN PTN/PTS


se Sulsel maka sebelum penempatan mahasiswa KKN harus
terlebih dahulu diadakan rapat antara pemerintah kab/kota
dengan pengelola KKN untuk menyesuaikan program yang akan
dilaksanakan mahasiswa KKN yang difasilitasi oleh Pemprov. Sulsel
dan disiapkan dana sesuai rincian kebutuhan mahasiswa selama
bertugas di lokasi KKN.

b. Biro Pemerintahan Daerah


Biro Pemerintahan Daerah Setda Prov. Sulsel pada tahun 2011
melaksanakan

program

dan

14

kegiatan

dengan

alokasi

anggaran sebesar Rp.3.165.000.000,- dapat terealisasi sebesar


Rp.3.101.121.125,- atau 97,98%
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Pembinaan Ketatausahaan. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya pelayanan administrasi perkantoran.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

379

2) Program

Pemberdayaan

Kelembagaan

dan

Penataan

Pemerintahan
Kegiatan :
a) Fasilitasi Administrasi KDH/WKDH. Hasil yang dicapai
yaitu

terlaksananya

pengusulan

pemberhentian

dan

pengangkatan KDH/WKDH.
b) Fasilitasi Administrasi DPRD. Hasil yang dicapai yaitu
tertibnya Keputusan Gubernur tentang pengangkatan dan
pemberhentian antar waktu anggota DPRD Provinsi dan
Kab/Kota serta tertibnya usulan PAW anggota.
c) Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Gubernur (LKPJ.) Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya
LKPJ

Gubernur

tahun

2010

dan

pidato

pertanggungjawaban.
d) Fasilitasi Rapat Kerja Gubernur. Hasil yang dicapai yaitu
terselenggaranya rapat kerja gubernur dan bupati.
e) Penyusunan

Laporan

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Daerah (LPPD). Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya LPPD


Prov.Sulsel.
f) Fasilitasi

Informasi

Pemerintahan

Pelaporan

Daerah.

Hasil

Penyelenggaraan

yang

dicapai

yaitu

tersusunnya ILPPD Prov.Sulsel Tahun 2010.


g) Fasilitasi Penataan Daerah Otonom. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya evaluasi kajian pembentukan Daerah
Otonom.
h) Fasilitasi

Evaluasi

Penyelenggaraan

Pemerintahan

Daerah. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya Evaluasi


Perkembangan Daerah Otonom (EPDOB).
i) Fasilitasi Pembinaan Daerah Otonom Baru. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya P3D dan DOB.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

380

j) Fasilitasi Penataan Urusan Wajib. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksananya koordinasi penataan urusan wajib.
k) Evaluasi Penyelenggaraan Dan Fasilitasi Urusan Pilihan
Kabupaten/Kota. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
monitoring

dan

evaluasi

penataan

urusan

pilihan

Kab/Kota.
l) Penyusunan Juklat Peraturan Daerah No.2 Tahun 2008.
Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya Juklak Perda No.2
Tahun 2008.
(1)Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan dan Fasilitasi
Pengendalian Urusan Pemerintahan Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu terselenggaranya monitoring dan fasilitasi
pengendalian urusan pemerintahan daerah.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Kurangnya

sumberdaya

manusia

yang

kompeten

dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada Biro Pemerintahan


Daerah, disamping itu masih terdapat formasi jabatan yaitu 1
(satu) eselon IV

yang hingga saat ini belum terisi, sehingga

menjadi hambatan tercapainya kinerja yang diharapkan


Solusi
Diharapkan formasi jabatan yang kosong dapat segera terisi
sehingga pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dapat berjalan
dengan baik sesuai yang diharapkan.

c. Biro Bina Perekonomian


Biro Bina Perekonomian pada tahun 2011 melaksanakan 5 program
dan

21

kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

381

Rp.4.228.200.000,- dan terealisasi sebesar Rp.4.178.701.075,- atau


98,68%
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Pembinaan Pengelola Administrasi Keuangan, Administrasi
Barang Inventaris. Hasil yang dicapai yaitu efektivitas
pengelolaan keuangan dan barang inventaris,
b) Operasional Penatausahaan Biro Bina Perekonomian. Hasil
yang dicapai yaitu pelaksanaan tugas lebih optimal, efisien
dan efektif,
c) Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya sarana dan prasarana untuk
menunjang kegiatan pada Biro Bina Perekonomian,
2) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kineja dan Keuangan


Kegiatan :
a) Penyusunan

Database

Perkembangan

Ekonomi

Makro

Sulawesi Selatan Tahun 2011. Hasil yang dicapai yaitu


tersedianya bahan evaluasi dan kebijakan pembangunan
Tahun 2011,
b) Analisis Pengeluaran Publik dan Harmonisasi Kapasitas.
Hasil yang dicapai yaitu koordinasi dan evaluasi alokasi
anggaran pembangunan fasilitas publik,
3) Program Pembinaan Sarana dan Perekonomian
Kegiatan:
a) Penyusunan Ranperda Perubahan Status Perusda. Hasil
yang dicapai yaitu tersusunnya Ranperda Perusda Sulsel.
4) Program Pengembangan Perekonomian Daerah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

382

Kegiatan :
a) Workshop Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. Hasil yang
dicapai yaitu peningkatan pemahaman tentang ekonomi
kerakyatan.
b) Koordinasi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya sinergitas program ekonomi
kerakyatan,
c) Koordinasi Pengembangan Ekonomi Syariah. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya data/informasi ekonomi syariah,
d) Koordinasi Peningkatan Produksi. Hasil yang dicapai yaitu
terkoordinasinya

peningkatan

produksi,

tersedianya

data/informasi produksi,
e) Fasilitasi Pemberdayaan dan Percepatan Ekonomi Daerah.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

terlaksananya

workshop

pengembangan dan percepatan ekonomi daerah sebanyak


dua kali dan meningkatnya perekonomian daerah dengan
mendorong sumber ekonomi potensial,
f) Koordinasi Pemasaran Produk Daerah. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya koordinasi pemasaran produk daerah
dan tersedianya data/imformasi pemasaran produk daerah,
g) Koordinasi Pola Penetapan Distribusi. Hasil yang dicapai
yaitu

terlaksananya

koordinasi

pola

distribusi

dam

meningkatnya pola distribusi kebutuhan pokok masyarakat.


h) Koordinasi dan Pembinaan pelaksanaan CSR dan PKBL. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya sinergitas pelaksanaan
CSR dan PKBL dan program pemerintah daerah,
i) Koordinasi Peningkatan Pengelolaan Kawasan Pemanfaatan
SDA. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya sinergitas
program antara pusat dan daerah terhadap peningkatan
kawasan SDA,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

383

j) Koordinasi Pengembangan Industri dan Perdagangan. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya sinergitas program dalam
pengembangan industri dan perdagangan.
k) Koordinasi Pembinaan Koperasi dan UMKM. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya informasi pengembangan Koperasi
dan UMKM,
l) Pembinaan Kelembagaan Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya data/informasi kelembagaan keuangan
m) Pembinaan BUMD Prov. Sulsel Hasil yang dicapai yaitu
termanfaatkannya laporan bagi pembinaan BUMD,
n) Koordinasi

Pengembangan

Sarana

Perhubungan,

Telekomunikasi dan Pariwisata. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksananya

sinergitas

dalam

pengembangan

sarana

perhubungan, telekomunikasi dan pariwisata,


5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja Keuangan


Kegiatan:
a) Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai. Hasil yang dicapai
yaitu

terlaksananya

dan

terkoordinasinya

kegiatan

di

tingkat propinsi dan terevaluasinya pemanfaatan DBH-CHT,


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Kurangnya sumberdaya manusia
2) Kurangnya pemahaman terhadap aturan-aturan yang berlaku
dalam mendukung program dan kegiatan
3) Kurangnya minat untuk berkreasi
4) Sarana dan Prasarana yang belum memadai
Solusi
1) Diklat-diklat diperbanyak untuk mendukung peningkatan SDM

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

384

2) Secara

berkala

dilakukan

pertemuan

untuk

memberikan

motivasi dan penyegaran kepada pegawai


3) Tersedianya anggaran untuk memperbaiki sarana/prasarana

d. Biro Bina Pembangunan


Biro Bina Pembangunan pada tahun 2011 melaksanakan sebanyak
3 program dan 16 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.2.800.000.000,-

dapat

terealisasi

Rp.2.714.224.750,-

atau

96,94%.
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Pengelolaan Pelayanan Administrasi Perkantoran. Hasil
yang

dicapai

yaitu

meningkatnya

kinerja

pelayanan

administrasi perkantoran dan kinerja pengelola keuangan.


2) Program Pembinaan Administrasi Pembangunan
Kegiatan :
a) Penelitian Dokumen RKA, DPA dan DPPA. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kualitas dokumen RKA/DPA
Pokok dan Perubahan,
b) Pembinaan Administrasi Program Pembangunan. Hasil
yang

dicapai

yaitu

meningkatnya

kualitas

penyelenggaraan adminitrasi program pembangunan,


c) Pembinaan

Pengawasan

Pelaksanaan

Kegiatan

APBD

Propinsi Sulawesi Selatan pada Biro Bina Pembangunan.


Hasil

yang

pelaksanaan

dicapai

yaitu

pengelolaan

meningkatnya
kegiatan

APBD

kualitas
Propinsi

Sulawesi Selatan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

385

d) Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan APBD Prov. Sulsel TA.


2011. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kompetensi
aparatur dalam pelaksanaan di lingkup SKPD Pemprov.
Sulsel,
e) Pembinaan Administrasi Pembangunan Daerah Pemprov.
Sulsel.

Hasil

penyelenggaraan

yang

dicapai

administrasi

yaitu

tertibnya

pembangunan

daerah

Prov. Sulsel,
f) Bintek/Sosialisasi

Peraturan

Perundang-undangan

Berkaitan dengan Pelaksanaan Kegiatan

APBD/APBN.

Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pemahaman dan


kemampuan dalam pengelolaan pelaksanaan kegiatan
APBD/APBN,
g) Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan APBD Bidang Fisik
dan Prasarana Tahun Anggaran 2011. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya kualitas pengendalian pelaksanaan
kegiatan APBD Bidang fisik dan prasarana,
h) Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan APBD/APBN Bidang
Sosial Budaya. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
kualitas pengendalian pelaksanaan kegiatan APBD/APBM
Bidang Sosial Budaya,
i) Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan APBD/APBN Bidang
Ekonomi. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kualitas
pengendalian pelaksanaan kegiatan APBD/APBN Bidang
Ekonomi,
j) Evaluasi

Pelaksanaan

Kegiatan

APBD/APBN

Bidang

Ekonomi. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kualitas


pelaksanaan kegiatan APBD/APBN,
k) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan APBD/APBN. Hasil yang
dicapai

yaitu

meningkatnya

kualitas

pelaksanaan

kegiatan APBD/APBN melalui kegiatan monitoring.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

386

l) Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan APBD/APBN


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2011. Hasil
yang

dicapai

pelaksanaan

yaitu

tersedianya

pembangunan

informasi

APBD/APBN

di

hasil

Provinsi

Sulawesi Selatan.
3) Program Usaha Jasa Pembangunan
Kegiatan :
a) Pembinaan Jasa Konstruksi. Hasil yang dicapai yaitu Jasa
konstruksi semakin profesional di bidang usahanya.
b) Pembinaan Jasa Lembaga Sertifikasi. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya kualitas pengawasan jasa konstruksi
melalui

penyediaan

jasa

lembaga

sertifikasi

yang

profesional serta tersedianya data lembaga sertifikasi,


c) Pembinaan Jasa Non Konstruksi. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kualitas pelaksanaan Jasa Non Konstruksi
melalui pengembangan sistem Jasa Non Konstruksi dan
tersedianya database Jasa Non Konstruksi.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan

Belum

jelasnya

kewenangan

dalam

pembinaan

program

pembangunan

Pada APBD Biro Bina Pembangunan tahun ini terdapat item


Belanja modal yaitu Belanja Modal UPS, namun tidak terealisir
disebabkan harga pada saat itu naik sehingga harga yang
dianggarkan tidak mencukupi untuk melaksanakan belanja
tersebut

Kegiatan pelaporan pada Biro Bina Pembangunan masih jauh


dari kesempurnaan karena kurangnya sumber daya manusia

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

387

dan anggaran yang digunakan untuk menunjang kegiatan


tersebut tergolong minim

Untuk kelancaran tupoksi pada Sub Bagian Pengendalian


Bidang sosbud dan Ekonomi serta untuk membantu Sub Bagian
Pelaporan dalam hal penginputan laporan kegiatan APBD yang
selama ini masih menggunakan 2 (dua) unit PC yang sudah
lama dan sering mengalami gangguan/kerusakan sehingga
penggunaanya tdk optimal.

Solusi

Diperlukan regulasi yang jelas dalam melakukan pembinaa


program

Diharap pada tahun berikutnya dapat dianggarkan kembali


karena

pengadaan

tersebut

sangat

dibutuhkan

untuk

menunjang kegiatan pelaporan

Diharapkan adanya penambahan PC untuk kelancaran tugas


masing-masing sub Bagian Sosbud dan Ekonomi, serta untuk
membantu memperlancar penginputan laporan kegiatan APBD
pada sub bagian pelaporan.

e. Biro Kerjasama
Biro Kerjasama pada tahun 2011 melaksanakan 6 program dan 14
kegiatan

dengan

alokasi

anggaran

Rp.3.250.000.000,-

terealisasi Rp.3.091.641.904,- atau 95,13%.


a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

388

dan

a) Pengelolaan Pelayanan Administrasi Perkantoran. Hasil


yang dicapai yaitu terlaksananya kegiatan tugas-tugas
kedinasan Biro Kerjasama.
b) Penyusunan RKA/DPA Anggaran Pokok/Perubahan TA.
2011. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya laporan
pelaksanaan tugas kegiatan serta tersedianya program
kerja dan perubahan.
2) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan:
a) Sosialisasi Pengembangan Kerjasama Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya pemahaman dalam rangka
mensinergikan kegiatan kerjasama.
3) Program Pengembangan dan Pembinaan Kerjasama Daerah
Kegiatan:
a) Fasilitasi Administrasi Kerjasama Kab/Kota Dalam dan
Luar

Daerah.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terjadinya

kerjasama antar daerah kab/kota.


b) Kajian Kerjasama Pemerintah dan Non Pemerintah. Hasil
yang dicapai yaitu termanfaatkannya data dan informasi
kajian kerjasama pemerintah dan non pemerintah.
4) Program Pengembangan Kerjasama Sosial dan Budaya
Kegiatan:
Pengembangan Fasilitasi Kerjasama Bidang Sosial. Hasil
yang dicapai yaitu tercapainya kerjasama di bidang sosial
kemasyarakatan.
a) Pengembangan
Bidang

Koordinasi

Ketenagakerjaan.

dan
Hasil

Fasilitasi
yang

Kerjasama

dicapai

tercapainya kerjasama di bidang ketenagakerjaan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

389

yaitu

b) Pengembangan Fasilitasi Kerjasama Bidang Kebudayaan


dan Pariwisata. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
fasilitasi kerjasama di bidang kebudayaan dan pariwisata.
5) Program

Pengembangan

Kerjasama

Ekonomi,

Fisik

dan

Prasarana
Kegiatan:
a) Pengembangan

kerjasama

energi

dan

sumber

daya

mineral. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya kerjasama


di bidang sumberdaya energi dan mineral.
b) Pengembangan Kerjasama Peningkatan Nilai Ekonomi.
Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya kerjasama dalam
mendukung peningkatan nilai ekonomi.
c) Pengembangan Kerjasama Bidang Sarana dan Prasarana.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

terwujudnya

peningkatan

kerjasama pembangunan fisik dan prasarana.


6) Program Pengembangan Kerjasama Luar Negeri
Kegiatan :
a) Fasilitasi Kerjasama Bilateral. Hasil yang dicapai yaitu
tercapainya kerjasama bilateral antara dalam dan luar
negeri.
b) Fasiltasi Kerjasama Lembaga-lembaga Internasional. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya kerjasama lembaga
internasional.
c) Pengembangan Kerjasama Multilateral. Hasil yang dicapai
yaitu tercapainya kerjasama multilateral antara dalam
dan luar negeri.

Permasalahan dan Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

390

Permasalahan
1. Masih

kurang

perencanaan

optimalnya

dan

evaluasi

koordinasi
serta

dan

sinergitas

monitoring

terhadap

pelaksanaan kerjasama pihak ketiga dan pihak luar negeri


sehingga kelancaran proses administrasi dan pelaksanaan
program belum berjalan dengan baik.
2. Permasalahan kerjasama yang berkaitan dengan BIMP-EAGA
adalah masih sebatas pada pelaksanaan seminar dan belum
menyentuh

substansi

pelaksanaan

di

lapangan

untuk

melakukan promosi perdagangan, investasi dan pariwisata


serta pengembangan sektor agro industri serta belum adanya
sekretariat BIMP-EAGA di Sulsel.
Solusi
1. Diperlukan sinergitas dan koordinasi yang terpadu oleh semua
pihak

bahwa

Biro

Kerjasama

sebagai

suatu

lembaga

pemerintahan mempunyai peran dalam menunjang urusan


pemerintahan daerah bi bidang kerjasama. Dalam hal ini
mempunyai tugas pokok daan fungsi untuk menyiapkan bahan,
merumuskan

menyelenggarakan

kerjasama,

mengkoordinasikan

kebijakan
fasilitasi

dalam

rangka

administrasi,

pembinaan serta pengendalian kerjasama dalam dan luar


negeri meliputi bidang pemerintahan, ekonomi, pembangunan,
sosial budaya dan teknologi serta melaksanakan monitoring,
evaluasi dan pengendalian kerjasama.

f. Biro Bina Kesejahteraan


Biro Bina Kesejahteraan pada Tahun 2011 melaksanakan 18
program dan 50 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.4.121.449.975,- dapat direalisasikan Rp.4.080.402.440,- atau
99,00%
1) Program dan Kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

391

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa dan Sarana Pelayanan Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu Terciptanya pelayanan kerja yang optimal.
b) Penyediaan Sarana dan Prasarana Administrasi. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya pelayanan kerja yang
prima
c) Penyediaan Barang Habis Pakai. Hasil yang dicapai yaitu
Pelaksanaan Aktifitas kerja berjalan lancar
d) Koordinasi dan Konsultasi Program Bina Kesejahteraan.
Hasil yang dicapai yaitu terbinanya koordinasi dan
konsultasi program kesejahteraan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin Sarana dan Prasarana Kantor. Hasil
yang

dicapai

yaitu

Sarana

dan

Prasarana

dapat

dipergunakan dengan baik


3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
a) Sosialisasi

Percepatan

Pembangunan

Millenium

(MDGs)

Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu Tersosialisasinya


percepatan pembangunan millenium (MDGs) di Sulsel
b) Pertemuan

Koordinasi

Bidang

Kesejahteraan

Rakyat

Kab/Kota se Sulsel Tahun 2011. Hasil yang dicapai yaitu


Terkoordinasinya percepatan pembangunan kesejahteraan
rakyat Sulsel
c) Pengembangan SDM Aparatur Biro. Hasil yang dicapai yaitu
Meningkatnya

kualitas

SDM

aparatur

Biro

Kesejahteraan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

392

Bina

4) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan.


Kegiatan :
a) Penyusunan RKA/DPA Pokok 2012 dan Perubahan 2011.
Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya renja/RKA-SKPD/DPASKPD dan DPPA-SKPD Biro Bina Kesejahteraan
5) Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Pendidikan
Kegiatan :
a) Fasilitasi Bimbingan Belajar Menghadapi SNMPTN bagi
Siswa/Siswi SMU/SMK/Sederajat yang lulus ujian akhir. Hasil
yang

dicapai

yaitu

meningkatnya

jumlah

siswa/siswi

SMU/SMK/Sederajat yang lulus ujian akhir


b) Fasilitasi

Pelaksanaan

Program

Inovasi

Keaksaraan

Fungsional 32 Hari Bisa Baca Tulis. Hasil yang dicapai yaitu


menurunnya angka buta aksara di Sulawesi Selatan
6) Program Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS)
Kegiatan:
a) Fasilitasi Operasional Sekretariat UKS Provinsi Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kinerja
Sekretariat UKS Provinsi Sulawesi Selatan,
b) Temu Koordinasi Tim Pembina UKS Se Sulawesi Selatan.
Hasil yang dicapai yaitu Terciptanya kesepahaman dan
kekompakan antara pembina UKS se Sulsel,
c) Pembinaan dan Penilaian UKS di Sulawesi Selatan. Hasil
yang dicapai yaitu Meningkatnya program usaha kesehatan
sekolah di Sulawesi Selatan
7) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

393

Kegiatan :
a) Workshop Model Pemberdayaan Urban dan Migran. Hasil yang
dicapai yaitu Tersusunnya model pemberdayaan urban dan
migran
b) Fasilitasi dan Mediasi Penyelesaian Masalah Urban dan Migran.
Hasil yang dicapai yaitu penanganan masalah administrasi
urban dan migran dapat diminimalkan,
8) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Kegiatan:
a) Temu Koordinasi Perumusan Kebijakan Kompensasi Sosial.
Hasil yang dicapai yaitu terkoordinasinya perumusan kebijakan
kompensasi sosial Se Sulawesi Selatan
b) Fasilitasi Penguatan Ketahanan Kesejahteraan Keluarga. Hasil
yang dicapai yaitu Meningkatnya ketahanan kesejahteraan
keluarga
c) Monitoring, Evaluasi dan koordinasi Program Pemberdayaan
Penyandang Sosial. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya
koordinasi, konsultasi dan monitoring pelaksanaan program
pemberdayaan penyandang sosial
d) Pelatihan Peningkatan Keserasian Sosial Pemuda, Tomas dan
Toga. Hasil yang dicapai yaitu Terwujudnya upaya peningkatan
keserasian sosial pemuda, Tomas dan Toga
e) Pelatihan Pemberdayaan Nelayan di Daerah Pesisir. Hasil yang
dicapai yaitu Meningkatnya ketrampilan dan kesejahteraan
nelayan di daerah pesisir
9) Program

Pembinaan

eks

Penyandang

Penyakit

Sosial

Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainya)


Kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

394

(eks

a) Temu Koordinasi Pemberdayaan Penyandang Sosial. Hasil yang


dicapai yaitu Terkoordinasinya pemberdayaan penyandang
sosial
b) Workshop Pemberdayaan Komunitas Penyandang Cacat. Hasil
yang dicapai yaitu Meningkatnya peran komunitas penyandang
cacat di dalam masyarakat
c) Workshop Pembinaan Kelompok Keluarga Anak Jalanan. Hasil
yang

dicapai

yaitu

Meningkatnya

pembinaan

kelompok

keluarga anak jalanan


10)Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Kegiatan :
a) Koordinasi, Konsultasi dan Monitoring Pengembangan Lembaga
dan Jaringan Kemitraan Sosial. Hasil yang dicapai yaitu
Terwujudnya koordinasi konsultasi dan monitoring pelaksanaan
program kemitraan sosial
b) Fasilitasi

Penyusunan

Rancangan

Perda

Penanggulangan

Kemiskinan. Hasil yang dicapai yaitu diperolehnya Ranperda


penanggulangan kemiskinan di Sulsel
c) Forum

Konsultasi

Percepatan

Pembangunan

Bidang

Kesejahteraan Rakyat di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai


yaitu adanya peningkatan percepatan pembangunan bidang
kesejahteraan rakyat di Sulsel
d) Pertemuan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Kemitraan
dalam

Upaya

Penurunan

Angka

Kemiskinan

di

Sulawesi

Selatan. Hasil yang dicapai yaitu terkoordinasinya pelaksanaan


kebijakan dan kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan
rakyat
e) Pelatihan Bagi Lembaga dan Jaringan Sosial Kemitraan. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya kapasitas dan peran lembaga
dan jaringan kemitraan sosial

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

395

11)Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana


Kegiatan :
a) Kordinasi
Korban

Percepatan
Bencana

Penanganan

Alam.

Hasil

Tanggap
yang

Darurat
dicapai

Bagi
yaitu

terkoordinasinya percepatan penanganan tanggap dari darurat


bagi korban bencana alama
b) Workshop

Pengembangan

Organisasi

dan

Peningkatan

Peran

Serta

Kemasyarakatan, LSM dan Masyarakat dalam

Penanggulangan

Bencana.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terbangunnya pemahaman pentingnya pelibatan masyarakat


dalam penanggulangan bencana alam
c) Koordinasi, Konsultasi dan Monitoring program Kerawanan
Sosial, Urbanisasi dan Migran. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya

koordinasi,

konsultasi

dan

monitoring

pelaksanaan program kerawanan sosial, urban dan migran


12)Program Perluasan Dan Pengembangan Kesempatan Kerja
Kegiatan :
a) Temu Koordinasi Penyusunan Kebijakan Perlindungan TKI. Hasil
yang dicapai yaitu terkoordinasinya penyusunan kebijakan
perlindungan TKI
b) Koordinasi Peningkatan Kualitas dan Mutu Pengelolaan Tenaga
Kerja. Hasil yang dicapai yaitu terbangunnya pemahaman
tentang

pentingnya

peningkatan

kualitas

dan

mutu

pengelolaan tenaga kerja di Sulawesi Selatan


13)Program Pengembangan Nilai Budaya
Kegiatan :
a) Fasilitasi Pemeliharaan dan Operasional Gedung Kesenian
Sicietet

de

Harmonie

Sulsel.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya peran dan fungsi gedung kesenian makassar


14)Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

396

Kegiatan:
a) Dialog Kepemudaan se Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kesepahaman antar organisasi kepemudaan
b) Fasilitasi Peningkatan Fungsi Asrama Mahasiswa Menjadi
tempat Informasi, Promosi Daerah Sulsel. Hasil yang dicapai
yaitu

terwujudnya

asrama

mahasiswa

sebagai

tempat

informasi, promosi daerah Sulsel,


c) Koordinasi, Monitoring, dan Evaluasi Program Kepemudaan
Olahraga, Pendidikan dan Seni. Hasil yang dicapai yaitu
terbinanya

lembaga/instansi

kepemudaan,

olahraga

pendidikan dan seni budaya.


15)Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga
Kegiatan:
a) Peningkatan Prestasi dan Sistem Manajemen Olahraga. Hasil
yang dicapai yaitu semakin meningkatnya prestasi dan
membaiknya sistem manajemen olahraga di Sulsel,
16)Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Kegiatan:
a) Fasilitasi dan Pengembangan Kemandirian Olahraga Cacat.
Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pemahaman dan
pelaksanaan olahraga cacat
b) Fasilitasi Bina Kesegaran Jasmani dan Paduan suara Lingkup
Kantor Gubernur. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
kesegaran jasmani PNS lingkup kantor gubernur
17)Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban
dan Keamanan
Kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

397

a) Fasilitasi dan Upaya Penyelesaian Konflik Pada Daerah Yang


Sedang Berkonflik. Hasil yang dicapai yaitu adanya penurunan
konflik di daerah,
b) Temu Wicara Pencegahan Konflik di Perguruan Tinggi. Hasil
yang

dicapai

yaitu

terciptanya

suasana

kondusif

dan

terbangunnya upaya pencegahan konflik di perguruan tinggi


c) Koordinasi dan Penyusunan Peta Rawan Konflik dan Rawan
Bencana Alam. Hasil yang dicapai yaitu adanya peta rawan
konflik dan rawan bencana alam di Sulawesi Selatan
d) Pertemuan Tokoh Agama di Daerah Rawan Konflik. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya upaya pencegahan konflik pada
daerah rawan konflik
18)Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Kegiatan:
a) Fasilitasi Pengembangan Model Perlindungan Bagi Pembantu
Rumah Tangga. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya upaya
pemberian perlindungan bagi pekerja pembantu rumah tangga
b) Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Penyaluran Jaminan
Sosial.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

adanya

kesepahaman

pelaksanaan penyaluran jaminan sosial di Sulawesi Selatan


c) Penyusunan Grand Strategi Kebijakan Penjaminan Sosial. Hasil
yang dicapai yaitu tersusunnya grand strategi kebijakan
penjaminan sosial di Sulawesi Selatan
d) Workshop pengembangan keluarga sakinah. Hasil yang dicapai
yaitu meningkatnya upaya peningkatan keluarga sakinah di
Sulawesi Selatan
e) Workshop Peningkatan Kapasiti Building Perempuan Pedesaan.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya

kapasitas

peran

perempuan pedesaan sebagai wujud peningkatan partisipasi


masyarakat dalam pembangunan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

398

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Masih terbatasnya kemampuan sumberdaya manusia aparatur
Biro Bina Kesejahteraan dalam penyusunan dan pelaksanaan
program/kegiatan
Solusi
Perlu peningkatan dan pengembangan SDM aparatur.
g. Biro Bina Mental dan Spiritual
Biro Bina Mental dan Spiritual pada Tahun 2011 melaksanakan 8
program

dan

39

Rp.6.899.807.500,-

kegiatan
dan

dengan
telah

alokasi

anggaran

terealisasi

sebesar

Rp.6.808.815.746,- atau 98,68%.


a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil
yang dicapai yaitu Terciptanya pelayanan kerja yang
optimal
b) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar
Daerah. Hasil yang dicapai yaitu Optimalnya koordinasi dan
konsultasi program Biro Mental dan Spiritual
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai
yaitu Telaksananya perlengkapan kantor pada Biro Bina
Mental dan Spiritual
b) Peningkatan Sarana dan Prasarana Administrasi Kantor.
Hasil yang dicapai yaitu Terwujudnya pelayanan prima

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

399

c) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana. Hasil yang dicapai


yaitu Terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana
Biro Mensprit
3) Program

Peningkatan

Pengembangan,

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai yaitu Tersedianya data
laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi keuangan Biro
Mental dan Spritual
b) Penyusunan RKA/DPA Pokok dan Perubahan. Hasil yang
dicapai yaitu Tersedianya bahan laporan kegiatan dan
keuangan biro Mensprit
4) Program Pengembangan Nilai Budaya
Kegiatan :
a) Koordinasi dan Inventarisasi Data Keberadaan Situs Sejarah
Keagamaan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya

inventarisasi data keberadaan situs budaya dan sejarah


keagamaan di Sulsel
b) Fasilitasi Penelusuran Naskah Kuno Keagamaan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya data naskah kuno keagamaan
c) Festival

Maulid

Nusantara.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terwujudnya promosi wisata seni budaya keagamaan Sulsel,


d) Festival Masjid Bersejarah tingkat Nasional. Hasil yang
dicapai

yaitu

terlaksananya

kegiatan

festival

masjid

bersejarah tingkat nasional,


e) Peningkatan Kapasitas Seni Tradisional Keagamaan. Hasil
yang dicapai yaitu terwujudnya kajian nilai seni tradisional
keagamaan di Sulsel,
5) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

400

Kegiatan :
a) Safari Ramadhan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya jalinan silaturahmi
Pejabat

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi

Selatan

dengan

masyarakat
b) Safari Jumat. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya jalinan
silaturahmi Pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
dengan masyarakat
c) Orientasi

dan

Koordinasi

Lembaga

Keagamaan

dan

Kerjasama Sosial Kemasyarakatan. Hasil yang dicapai yaitu


terlaksanaya orientasi antar lembaga keagamaan dan kerja
sama sosial kemasyarakatan Sulsel
d) Pembinaan kegiatan Keagamaan. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya koordinasi dan pembinaan kegiatan hari-hari
besar keagamaan
e) Training of Trainer (TOT) dalam Rangka Pembinaan Bagi
Pengelola Zakat, Infak dan Shadaqah. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya TOT Zakat, infak dan shadaqah
f) Penunjang Sosialisasi Pemungutan Zakat. Hasil yang dicapai
yaitu

meningkatnya

pemahaman

dan

optimalnya

pemungutan zakat,
g) Koordinasi dan Inventarisasi Keberadaan Aliran Kepercayaan
Se Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya kegiatan
koordinasi dan inventarisasi keberadaan aliran kepercayaan
se Sulsel
h) Temu Koordinasi Forum Kerukunan Ummat Beragama. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya kegiatan temu koordinasi
forum ummat beragama

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

401

i) Pembinaan dan Konseling Mental Aparatur. Hasil yang


dicapai

yaitu

terciptanya

pelaksanaan

pembinaan

&

konseling mental aparatur


j) Kajian Peningkatan Sarana Peribadatan di Sulsel. Hasil yang
dicapai

yaitu

terwujudnya

peningkatan

program

dan

kegiatan keagamaan di Sulsel


k) Temu Koordinasi Forum Pemuda Ummat Beragama Se
Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya kegiatan
koordinasi forum pemuda ummat beragama
l) Pelatihan Kapacity Building bagi Anggota BKMT. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kwalitas SDM bagi anggota
BKMT
m) Pelatihan Dai. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya
pengetahuan dan pemahaman SDM dai
6) Peningkatan Fungsi dan Peran Lembaga Keagamaan dan Tokoh
Agama
Kegiatan :
a) Temu Koordinasi Lembaga Keagamaan se Selsel, Hasil yang
dicapai

yaitu

terlaksananya

kegiatan

temu

koordinasi

lembaga keagamaan se Sulsel


b) Evaluasi, Monitoring Pelaksanaan Pengelolaan Pengumpulan
Zakat, Infaq dan Shadaqah. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya

evaluasi,

monitoring

pelaksanaan

pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah


c) Koordinasi dan Konsultasi tentang Zakat. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya koordinasi dan konsultasi tentang zakat,
infak dan shadaqah
d) Fasilitasi dan Pembinaan Mental Masyarakat. Hasil yang
dicapai yaitu terwujudnya pelaksanaan kegiatan koordinasi
pembinaan mental masyarakat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

402

e) Orientasi pengelolaan sarana peribadatan Provinsi Sulawesi


Selatan.

Hasil

pengetahuan

yang
dan

dicapai

kemampuan

yaitu

meningkatnya

pengelolaan

sarana

peribadatan Prov. Sulsel


7) Program Pemberantasan Buta Aksara Al-Quran
Kegiatan :
a) Fasilitasi
Provinsi

Pemeliharaan
Sulawesi

dan

Selatan.

Operasional

Gedung

LPTQ

Hasil

dicapai

yaitu

yang

terlaksananya pemeliharaan gedung LPTQ Sulawesi Selatan


b) Penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Quran Tingkat Provinsi
Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya Qariqariah terbaik mewakili Provinsi Sulawesi Selatan pada event
STQ Tk.Nasional
c) Pelaksanaan STQ Tk. Nasional. Hasil yang dicapai yaitu
terwujudnya Qori-qoriah terbaik Sulsel pada event STQ
Tk.Nasional,
d) Bimbingan Teknis Cara Pembacaan Al-Quran yang Benar Bagi
Guru

Mengaji

se

Sulsel.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersertifikasinya seluruh guru mengaji yang ada di Sulsel


8) Program Peningkatan Koordinasi dan Pelayanan Ibadah Haji
Kegiatan :
a) Pemantauan Penanganan Masalah Urusan Haji Indonesia. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya koordinasi pemantauan
penanganan masalah urusan haji
b) Fasilitasi Pembinaan Calon Ibadah Haji PNS Pemprov Sulsel.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pembinaan calon calon
jamaah haji Pegawai Negeri Sipil Pemprov.,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

403

c) Koordinasi

dan

Konsolidasi

Pelayanan

Embarkasi

dan

Debarkasi Haji. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya kegiatan


koordinasi dan konsolidasi embarkasi dan debarkasi haji
d) Peningkatan Kualitas Pembinaan, Pelayanan, Perlindungan,
Jamaah dan Partisipasi Dunia Usaha Dalam Penyelenggaraan
Ibadah Haji. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya pelayanan
perlindungan dalam penyelenggaraan ibadah haji.
e) Pembinaan dan Peningkatan KBIH. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya pemahaman dan pemantapan pembinaan KBIH,

Permasalahan dan Solusi


Biro Bina Mental dan Spiritual dalam organisasi Pemerintahan
Provinsi Sulawesi Selatan terbilang masih sangat baru, sehingga
beberapa sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas
sehari-hari masih sangat terbatas jumlahnya serta kemampuan
SDM yang secara kuantitatif juga masih sangat terbatas, namun
demikian permasalahan dan kendala tersebut secara bertahap
dapat diantisipasi dengan menumbuhkembangkan semangat etos
kerja, tanggung jawab moral guna meningkatkan kinerja aparatur.

h. Biro Bina NAPZA dan HIV-AIDS


Biro Bina NAPZA dan HIV-AIDS pada Tahun 2011 melaksanakan 11
Program dan 36 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.5.293.020.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.4.865.095.000,atau 91,92%
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan. Hasil yang
dicapai

yaitu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

tersedianya

Jasa,

peralatan

404

dan

perlengkapan kantor guna menunjang tugas pokok dan


fungsi Biro Bina Napza dan HIV-AIDS,
b) Penyediaan Sarana dan Prasarana Administrasi. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya pemenuhan sarana dan
prasarana penunjang kerja
c) Koordinasi, Konsultasi, dan Peningkatan SDM. Hasil yang
dicapai

yaitu

terlaksananya

konsultasi

dan

pengkoordinasian program
d) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana. Hasil yang dicapai
yaitu terpenuhinya pemeliharaan sarana dan prasarana
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan:
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya kendaraan operasional
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja
dan Keuangan
Kegiatan :
a) Penyusunan

Laporan

Capaian

Kinerja

dan

Ikhtisar

Realisasi Kinerja. Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya


laporan capaian kinerja
b) Penyusunan Laporan Keuangan. Hasil yang dicapai yaitu
tersusunnya laporan keuangan
c) Penyusunan RKA/DPA Pokok 2012 dan Perubahan 2011.
Hasil yang dicapai yaitu tersusunnya RKA/DPA
4) Program Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, HIV dan AIDS
Kegiatan :
a) Gerakan 1.000 Penyuluh Sukarela. Hasil yang dicapai
yaitu terlaksananya pembinaan penyuluh sukarela bagi
50 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

405

b) Pengadaan
Narkoba

Bahan

dan

HIV

Kampanye
AIDS.

untuk

Hasil

Penanggulangan

yang

dicapai

yaitu

terlaksananya pengadaan bahan kampanye


c) Orientasi P2 Napza HIV-AIDS Bagi Muballigh. Hasil yang
dicapai yaitu terciptanya keterpaduan program P2 Napza
dan HIV-AIDS melalui muballigh
d) Orientasi Napza dan HIV-AIDS Bagi Pengurus PKK, DW &
Lintas sektor Terkait Tingkat prov. Kab/Kota se Sulsel.
Ourcome, terciptanya keterpaduan program P2 Napza
dan HIV-AIDS melalui peranan wanita
5) Program Peningkatan dan Pengembangan Kemitraan P2
Napza, HIV dan AIDS
Kegiatan :
a) Monitoring

dan

Evaluasi

Program

Rehabilitasi,

Pengawasan dan Penanggulangan Napza, HIV dan AIDS.


Hasil

yang

dicapai

yaitu

teridentifikasi

kondisi

permasalahan pelaksanaan P2 Napza dan HIV-AIDS di 24


Kab/Kota
b) Workshop

Pengembangan

Kemitraan

Lembaga

Masyarakat Peduli Napza dan HIV AIDS. Hasil yang dicapai


yaitu terlaksananya workshop pengembangan kemitraan
peduli Napza, HIV dan AIDS
c) Pertemuan Evaluasi Penguatan Jejaring Kelembagaan Biro
Bina Napza dan HIV AIDS. Hasil yang dicapai yaitu
terciptanya

koordinasi

LS

dalam

rangka

penguatan

jejaring kelembagaan Biro Napza dan HIV AIDS


d) Sosialisasi Tentang Intervensi Perubahan Perilaku Bagi
Penguna Napza dan Perilaku Menyimpang Sex. Hasil yang
dicapai

yaitu

terciptanya

pemahaman

masyarakat

tentang efek Napza dan HIV-AIDS

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

406

e) Sosialisasi Pedoman Praktis Pengendalian Infeksi Menular


Seksual.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersosialisasiya

informasi tentang cara pengendalian IMS bagi 60 orang


f) Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV bagi Pemuda dan
Pelajar SMA. Hasil yang dicapai yaitu tersosialisasinya
bahaya narkoba dan HIV AIDS bagi 200 orang pemuda
dan pelajar
g) Parenting Skill Bagi Orang Tua Siswa SD, SMP dan SMA
Dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba.

Hasil

yang dicapai yaitu terciptanya keterampilan orang tua


siswa dalam mendeteksi dini penyalahgunaan Napza bagi
100 orang
h) Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV AIDS bagi Remaja
Mesjid di Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu tersosialisasinya
bahaya Narkoba dan HIV-AIDS bagi 300 orang remaja
mesjid
i) Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV AIDS bagi Mahasiswa/
mahasiswi kesehatan di Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu
tersosialisasinya bahaya

Narkoba, HIV dan AIDS bagu

300 mahasiswa
6) Program Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Napza dan
HIV/AIDS
Kegiatan :
a) Deteksi Dini Pengguna Napza. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya tes urine penyalahgunaan napza bagi 1200
orang
b) Pengembangan Web Conference dan Sistem Informasi
Surveilans Napza, HIV dan AIDS Berbasis Internet. Hasil
yang dicapai yaitu terlaksananya pengembangan web
conference di 2 (dua) kabupaten

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

407

c) Pertemuan Koordinasi BNP Prov dan Kab/Kota. Hasil yang


dicapai yaitu terciptanya SDM pengelola

rehabilitasi

Napza, HIV dan AIDS bagi 40 orang


d) Pelatihan

Peningkatan

Kapasitas

Petugas

Kesehatan

dalam Pelaksanaan Rehabilitasi Napza dan HIV AIDS.


Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kapasitas petugas
kesehatan dalam pelaksanaan rehabilitasi Napza dan HIVAIDS
7) Program

Peningkatan

Penanggulangan

Pengawasan

dan

Pengendalian
Kegiatan :
a) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Program
Kegiatan Pencegahan Penyalahgunaan dan Rehabilitasi
Napza

dan

HIV/AIDS.

teridentifikasinya

Hasil

kondisi

yang

dicapai

permasalahan

yaitu

pelaksanaan

program P2 Napza HIV dan AIDS


b) Fasilitasi dan Suporting Hari Anti Narkotika. Hasil yang
dicapai yaitu terlaksananya peringatan hari anti narkoba
Internasional
c) Fasilitasi dan Suporting Hari AIDS Sedunia dan Malam
Renungan AIDS Nusantara.

Hasil yang dicapai yaitu

terlaksananya peringatan Hari AIDS sedunia di Sulsel


8) Program Peningkatan Pengembangan Sarana dan Prasarana
Rehabilitasi
Kegiatan :
a) Pertemuan

Evaluasi

Dalam

Rangka

Pembinaan

dan

Pengembangan Rehabilitasi Napza dan HIV/AIDS di Sulsel.


Hasil yang dicapai yaitu tercapainya koordinasi antara
lintas sektor terkait bagi 48 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

408

9) Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, HIV dan


AIDS
Kegiatan :
a) Pengembangan

Modul

Pembinaan

dan

Bimbingan

Rehabilitasi Korban Napza, HIV dan AIDS Bagi Tenaga


Medis/Kesehatan. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
penyusunan modul pembinaan dan bimbingan rehabilitasi
korban Napza, HIV dan AIDS
b) Pelatihan Layanan Rehabilitasi Pecandu Narkoba dan
Pengidap

HIV

dan

terlaksananya

AIDS.

Pelatihan

Hasil

yang

Layanan

dicapai

yaitu

Rehabilitasi

Bagi

Pecandu Narkoba dan Pengidap HIV dan AIDS bagi 40


orang
c) Bintek Bagi Agamawan Lintas Agama Tentang Pemulihan
dan Terapi Rehabilitasi Napza HIV dan AIDS. Hasil yang
dicapai yaitu terlibatnya agamawan sebagai komunikator
handal dalam informasi tentang rehabilitasi Napza, HIV
dan AIDS,
10)Program Pembinaan dan Pengembangan Data dan Informasi
Napza dan HIV AIDS
Kegiatan :
a) Sosialisasi dan Temu Pemutakhiran Data Kasus Napza,
HIV dan AIDS di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu
terciptanya data dan informasi terkini tentang kasus
Napza dan HIV-AIDS
b) Workshop Pemantapan Alur Pendataan dan Pelaporan
Napza

dan

HIV

AIDS.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terlaksananya workshop alur pendataan dan pelaporan


Napza dan HIV-AIDS.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

409

11)Program

Peningkatan

Penanggulangan

Advokasi

dan

Penyuluhan
Kegiatan :
a) Orientasi Bahaya Narkoba HIV dan AIDS Bagi Kalangan
Pemuda dan Pelajar Hasil yang dicapai yaitu Adanya
keterpaduan pemahaman bahaya Narkoba dan HIV-AIDS
bagi 20 remaja,
b) Sosialisasi Perda Nomor 4/2010 Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan HIV-AIDS dan UU Nomor 35 Tahun 2009
Tentang Narkotika. Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya
sosialisasi Perda No.4/2010 tentang pencegahan dan
penanggulangan HIV-AIDS dan UU No.35 Tahun 2009
Tentang Narkotika bagi 48 orang

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Biro Bina NAPZA
dan HIV AIDS Setda Prov. Sulsel antara lain, jumlah dan
kemampuan SDM yang masih terbatas, adanya perbedaan antar
SPM yang diterbitkan dengan alokasi anggaran pada DPA sehingga
tidak dapat dicairkan karena waktu yang sangat sempit.
Selain itu, program kegiatannya belum fokus pada visi dan misi
Biro Bina NAPZA dan HIV AIDS mengingat Biro Bina NAPZA dan HIV
AIDS merupakan biro yang masih relatif baru dan terdapat
beberapa kali pergantian jabatan eselon II, eselon III dan eselon IV
sehingga dalam mengukur kinerja secara baku dan standar sesuai
pedoman penyusunan LAKIP dan laporan lainnya mengalami
sedikit kesulitan.
Pada Tahun 2011 di Biro Bina NAPZA dan HIV AIDS juga masih
terdapat jabatan eselon IV yang masih kosong dan pada tingkat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

410

staf juga masih terdapat kekosongan di beberapa sub bagian


sehingga pelaksanaan kegiatan ditangani secara lintas sub bagian.
Sedangkan permasalahan program dan kegiatan antara lain :
a. Laporan keuangan masih terkendala dengan berubah-ubahnya
peraturan/kebijakan
b. Pendataan bidang NAPZA dan HIV AIDS yang belum akurat
c. Belum

semua

pelajar

mengikuti

tes

urine

dalam

upaya

pencegahan penyalahgunaan NAPZA


d. Masih lemahnya koordinasi lintas sektor dan pihak serta sistem
monitoring dan evaluasi
e. Sosialisasi pencegahan dan penanggulangan NAPZA dan HIV
AIDS belum merata, masih banyak kelompok masyarakat yang
belum tersentuh
f. Masih terjadi peningkatan korban NAPZA dan Penderita HIV
AIDS dari tahun ke tahun
g. Masih terbatasnya informasi tentang penderita HIV AIDS dan
penyalahguna NAPZA
Solusi
Solusi terhadap permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan,
SDM

pengelola

administrasi

perlu

peningkatan

kemampuan,

perlunya sinkronisasi antara waktu, pertanggungjawaban yang


dibuat akan disesuaikan dengan anggaran pada DPA.
Sedangkan solusi terhadap permasalahan capaian program antara
lain :
a. Meningkatkan penggalangan kemitraan
b. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan
c. Meningkatkan upaya advokasi dan penyuluhan
d. Meningkatkan upaya pengawasan dan pengendalian

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

411

e. Meningkatkan upaya pembinaan dan bimbingan


f. Meningkatkan mobilisasi masyarakat dalam upaya pencegahan,
perawatan dan pengobatan HIV AIDS pada populasi rentan
g. Mobilisasi sumber dana untuk penanggulangan HIV AIDS
h. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan good governance
i. Memperkuat sistem informasi dan sistem monitoring evaluasi

i. Biro Organisasi dan Kepegawaian


Biro Organisasi dan Kepegawaian melaksanakan 6 program dan 22
kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.Rp.3.340.000.000,dapat terealisasi Rp.3.288.483.600,- atau 98,45%
a) Program dan Kegiatan
1) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan:
a) Pendidikan/Pelatihan

Formal

dan

Bimbingan

Teknis

Pelatihan serta Kursus Peningkatan SDM Aparatur Setda


Provinsi Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya PNS
yang berkualitas dan terampil lingkup Setda Prov. Sulsel
2) Program

Pengelolaan

Administrasi

dan

Pembinaan

Kepegawaian Sekretariat Daerah Prov. Sulsel


Kegiatan :
a) Pelayanan

Ketatausahaan

Biro

Organisasi

dan

Kepegawaian. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya tertib


administrasi

dan

pelayanan

Biro

Organisasi

dan

Kepegawaian
b) Pelaksanaan Urusan Kerumahtanggaan Biro Organisasi
dan Kepegawaian. Hasil yang dicapai yaitu terpenuhinya
urusan kerumahtanggaan Biro sesuai dengan kebutuhan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

412

c) Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan Biro Organisasi


dan Kepegawaian. Hasil yang dicapai yaitu terwujudnya
perencanaan dan pelaporan pada Biro Organisasi dan
Kepegawaian
d) Pengelolaan Data dan DUK PNS Lingkup Setda Prov.Sulsel.
Hasil yang dicapai yaitu terpenuhinya pengelolaan data
DUK PNS Setda Prov.Sulsel.
3) Program Penataan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Secara Transparan, Konsisten, Akuntabel serta efektif dan
Efisien
Kegiatan :
a) Penataan dan Evaluasi Kelembagaan Perangkat Daerah
Provinsi. Hasil yang dicapai yaitu tertatanya kelembagaan
organisasi perangkat daerah Prov. Sulsel
b) Pembinaan Kelembagaan Perangkat Daerah Kab/Kota se
Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu terfasilitasinya penataan
kelembagaan perangkat daerah Kab/Kota
c) Pembinaan

dan

Pengembangan

Kinerja

Sekretariat

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu


terwujudnya pelaporan akuntabilitas kinerja dan fasilitasi
pembinaan dan pengembangan kinerja Setda Prov. Sulsel
d) Penyusunan

Sistem

Pengukuran

Kinerja

Organisasi

Sekretariat Daerah Prov. Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu


terwujudnya penyusunan sistem pengelolaan organisasi
perangkat

daerah

berbasis

kinerja

dalam

rangka

mengedepankan transparansi dan akuntabilitas sebagai


bagian dari upaya menciptakan suatu penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik
4) Program Penguatan Kelembagaan Perangkat Daerah melalui
Analisis Jabatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

413

Kegiatan :
a) Analisis Jabatan Perangkat Daerah. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya data nomenklatur jabatan, peta jabatan,
dan uraian jabatan
b) Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional. Hasil yang
dicapai yaitu tertatanya formasi jabatan fungsional pada
SKPD
c) Fasilitasi Penataan Rincian Tugas Jabatan. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya rincian tugas jabatan SKPD.
5) Program Ketatalaksanaan Organisasi Perangkat Daerah serta
Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Publik
Kegiatan :
a) Pengumpulan Data dan Penyusunan Pengaadan Buku
Kerja Pemerintah Provinsi Sulsel Tahun 2011. Hasil yang
dicapai

yaitu

tersedianya

data

dan

informasi

yang

mendukung kelancaran pelaksanaan tugas


b) Pengadaan Kartu Tanda Pengenal Pegawai (ID Card). Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya perangkat dan tanda
pengenal (ID CARD) PNS pada lingkup pemprov Sulsel
sesuai ketentuan
c) Bimtek Penyusunan SOP dan Fasilitasi Serta Pembinaan
Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) SKPD.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya data dan informasi
tentang penyusunan SPP dan SOP
d) Pembinaan dan Penilaian Kompetisi Peningkatan Kinerja
Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota Tahun 2011. Hasil yang
dicapai yaitu terwujudnya peringkat kinerja Pemprov dan
Kab/Kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

414

e) Penerapan Budaya Kerja SKPD Pemprov Sulsel. Hasil yang


dicapai yaitu terwujudnya pemahaman PNS tentang
Budaya Kerja
f) Pembinaan dan Fasilitasi Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Provinsi dan Kab/Kota. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya Data dan Informasi tentang penerapan
SPM
g) Pembinaan dan Evaluasi Unit Pelayanan Publik Provinsi
dan

Kab/Kota

Se

Sulsel.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terwujudnya peringkat UPP Provinsi dan Kab/Kota yang


diikutkan lomba CPP dan tersedianya pedoman pelayanan
publik
h) Forum Pendayagunaan Aparatur Daerah se Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai yaitu terintegrasinya program
kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi yang efektif dan efisien
6) Fasilitasi Pindah/Purnan Tugas PNS
Kegiatan :
a) Fasilitasi/Pemulangan Pegawai yang Pensiun. Hasil yang
dicapai yaitu terfasilitasinya PNS yang Pensiun
b) Penatausahaan Administrasi Mutasi, Kenaikan Pangkat
dan Pensiun PNS serta Pengelolaan Data Kesejahteraan
Pegawai. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya data
administrasi mutasi, kenaikan pangkat dan pensiun PNS
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi diatas pada umumnya berkaitan dengan tingkat
pemahaman dan persepsi aparat, serta kemampuan sumber daya
manusia yang secara kuantitatif masih sangat terbatas jumlahnya,
namun demikian permasalahan dan kendala tersebut secara

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

415

bertahap diantisipasi dengan menumbuhkembangkan semangat


etos kerja staf, tanggung jawab moral guna meningkatkan
produktivitas serta kinerja pelayanan aparatur secara intensif dan
menyeluruh melalui

komitmen pimpinan dan staf diharapkan

tugas pokok dan fungsi Biro Organisasi dan Kepegawaian Setda


Prov. Sulsel dapat tercapai secara optimal.

j. biro Humas dan Protokol

Biro Humas dan Protokol melaksanan 4 program dan 24 Kegiatan


dengan alokasi anggaran Rp.9.720.000.000 dan terealisasi sebesar
Rp.9.586.763.175,- atau 98,63%
1) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penataan Ketatausahaan Biro Humas dan Protokol. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya pelayanan administrasi yang
baik dan tertib meliputi kepegawaian, aset dan inventaris,
adminstrasi keuangan dan pelayanan mobilitas kendaraan
dinas roda 4 (empat) sebanyak 9 unit dan roda 2 (dua)
sebanyak 16 unit.
b) Penataan Ketatausahaan Pimpinan Pemprov. Sulsel. Hasil
yang dicapai yaitu meningkatnya Penataan Administrasi
acara pimpinan PEMPROV. Sulsel.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Penataan Pertelekomunikasian Pemprov. Sulsel. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya layanan sambungan telepon
PABX, pemasangan 20 unit telepon eksternal dan 64 unit
telp internal (PABX)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

416

b) Pemeliharaan,

Perbaikan

dan

Penggantian

Sarana

Penunjang Peralatan Telekomunikasi. Hasil yang dicapai


yaitu efektifnya penggunaan sarana komunikasi dengan
baik, pemelihraan rutin radio SSB, Faximile, jaringan telepon
dan telepon PABX
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :
a) Pembinaan Sistem Persandian Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kinerja aparat persandiandi 24 kab/kota se
Sulsel
b) Pelaksanaan Rapat Kerja Persandian se indonesia Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya pemahaman tentang hasil
kinerja dan program kerja aparat persandian se Indonesia.
4) Program

Peningkatan

Pelayanan

Kedinasan

Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah


Kegiatan :
a) Bimtek Keprotokolan tidak dilaksanakan.
b) Pemantapan Pengaturan Acara Kegiatan Pemprov. Sulsel
Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya kualitas pelayanan
keprotokolan terhadap pimpinan pemerintah Prov. Sulsel
secara profesional dan optimal, pengadaan plakat lambang
daerah serta pengaturan acara sesuai undang undang
keprotokolan
c) Pelayanan Tamu Dinas Pemprov. Sulsel Hasil yang dicapai
yaitu terlayaninya Tamu dinas Pemprov. Sulsel dari pusat
dan negara tetangga
d) Pelaksanaan Pertemuan Aparat Persandian Hasil yang
dicapai yaitu tercapainya pertemuan aparat persandian di
24 kab/kota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

417

e) Pelayanan Pengiriman Berita-berita Dinas Hasil yang dicapai


yaitu meningkatnya pengiriman dan Penerimaan beritaberita dinas berupa faximile
5) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Kegiatan :
a) Pengelolaan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Manajemen
Daerah (SIMDA) Hasil yang dicapai yaitu tersedianya setiap
saat sistem informasi manajemen 24 kab/kota kebutuhan
pemprov dan pusat
b) Optimalisasi Pemanfaatan Jaringan Multimedia. Hasil yang
dicapai yaitu tersedianya layanan jaringan internet dan lokal
area network untuk komunikasi data 22 SKPD lingkup Kantor
pemprov dan pusat
c) Optimalisasi penyajian data dan informasi melalui website.
Hasil yang dicapai yaitu tersedianya website sebagai media
on line penyedia data dan informasi Pemprov. Sulsel, juga
tersedia Ip (Internet Protocol) yang bersifat publik kepada
15 SKPD
6) Program Kerjasama Dengan Mass Media
Kegiatan :
a) Penyiapan Bahan Dokumentasi. Hasil yang dicapai yaitu
tersosialisasinya kegiatan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan, pencetakan buku Himpunan Sambutan Tertulis 100
Buku dan Bahan Doukmentasi Kegiatan Pemprov. Sulsel
2.000 buah.
b) Pelaksanaan

Publikasi

Kegiatan

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya


pemahaman masyarakat tentang kegiatan Pemprov. Sulsel
melalui liputan dan publikasi kegiatan Pemprov. Sulsel,
kemitraan dengan media cetak dan elektronik.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

418

c) Penyiapan Bahan Informasi Media Cetak. Hasil yang dicapai


yaitu tersosialisasinya kegiatan Pemprov. Sulsel di Media
Cetak, berlangganan surat kabar dan didistribusikan di
Lingkup Sekretariat Daerah Prov. Sulsel yang terdiri dari 6
(enam) harian lokal, 9 (sembilan) harian nasional, 11
(sebelas) surat kabar edisi mingguan dan 12 (dua belas)
majalah terbitan lokal dan nasional
d) Pemaparan Rencana Kerja/Evaluasi Kinerja SKPD Lingkup
Pemprov Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu meningktanya
pemahaman masyarakat terhadap rencana kerja SKPD
lingkup Pemprov Sulsel, mengunadang 32 Badan/Dinas
untuk memaparkan rencana kinerja pada awal tahun dan
mengevaluasi hasil kerja SKPD pada akhir tahun.
e) Pelaksanaan Bimbingan Teknis Perpustakaan. Hasil yang
dicapai

yaitu

meningkatnya

pengetahuan

aparat

perpustakaan SKPD Lingkup Pemprov. Sulsel


f) Pencetakan Booklet dan Leaflet Kegiatan Pemprov. Sulsel.
Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersosialisasinya

kegiatan

pemerintah Prov. Sulsel ke Masyarakat, cetak booklet dan


leflet sebanyak 954 lembar
g) Pencitraan

Kehumasan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

meningkatnya citra Pemprov Sulsel


h) Pertemuan Aparat Kehumasan. Hasil yang dicapai yaitu
meningkatnya kesamaan persepsi aparat kehumasan se
Sulsel,
i) Penataan Perpustakaan Setda Prov. Sulsel. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya peran dan fungsi perpustakaan
Setda Prov. Sulsel.
j) Lomba Karya Tulis Jurnalistik dan Fotografi. Hasil yang
dicapai

yaitu

tercapainya

program

pemerintah

dalam

rangka peningkatan pengetahuan jurnalistik dan fotografi.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

419

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
a) Kurangnya sumber daya yang meliputi aparat humas, aparat
protokol, pengelola teknologi informasi dan komunikasi serta
pengelola sandi dan telekomunikasi.
b) Terbatasnya

sarana

dan

prasarana

pendukung

dalam

pelaksanaan tugas
c) Dukungan penyediaan anggaran dalam rangka pelaksanaan
program dan kegiatan secara berkesinambungan
Solusi
a) Perlu penambahan SDM utamanya yang mempunyai latar
kehumasan, keprotokoleran, informasi dan teknologi yang
berkualifikasi sandi
b) Perlunya dukungan anggaran untuk pengadaan sarana dan
prasarana pendukung utamanya peralatan kehumasan dan
pendukung

peralatan

aparat

protokol,

software

system

informasi dan teknologi infoermasi serta Alat Pendukung Utama


(APU) persandian
c) Perlunya dukungan kuat dari pimpinan untuk penyediaan
anggaran untuk pelaksanaan program dan kegiatan dapat
terealisasi secara berkesinambungan
k. Biro Umum dan Perlengkapan Setda Provinsi Sulawesi
Selatan
Pada RKPD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011 Biro Umum dan
Perlengkapan
menangani
Pimpinan

Sekretariat
tugas

dengan

Daerah

pelayanan

Provinsi

Sulawesi

kerumahtanggaan

melaksanakan

program

Selatan

Kantor

yang

dan

kemudian

dijabarkan dalam 43 kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar


Rp.69.083.944.525,- realisasi Rp.68.508.346.134,- atau 99,17%
dengan penjabaran sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

420

a) Program dan Kegiatan


1) Program Pelayanan Administrasi Umum
Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat Pelayanan Pemerintahan
dan Pelayanan Umum. Hasil yang dicapai yaitu tertibnya
administrasi surat menyurat pelayanan pemerintahan dan
pelayanan

umum

SKPD

Sekretariat

Daerah

Provinsi

Sulawesi Selatan.
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik.
Hasil yang dicapai yaitu terciptanya data dan informasi
pelayanan

Administrasi

Komunikasi , Sumber Daya Air,

dan Listrik serta jasa lainnya dalam satu tahun anggaran


pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
c) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya administrasi yang tertib
terhadap jasa peralatan dan perlengkapan kantor SKPD
Setda. Provinsi Sulawesi Selatan.
d) Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS.
Hasil yang dicapai yaitu tercapainya pelayanan jasa
jaminan pemeliharaan kesehatan PNS SKPD Sekretariat
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
e) Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu tertibnya jaminan gedung kantor, rumah
jabatan dan kendaraan dinas.
f) Penyediaan

Jasa

Administrasi

Keuangan.

Hasil

yang

dicapai yaitu tertibnya administrasi umum keuangan


dalam satu tahun anggaran.
g) Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang dicapai
yaitu terciptanya lingkungan kantor yang bersih dan sehat
pada SKPD Setda.Provinsi Sulawesi Selatan.
h)

Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil yang


dicapai yaitu terpeliharanya peralatan kerja SKPD Setda
Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

421

i) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya makanan dan minuman dalam satu
tahun anggaran pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
j) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
Hasil yang dicapai yaitu terselenggaranya rapat-rapat
koordinasi

dan

konsultasi

SKPD

Sekretariat

Daerah

Provinsi SulSel.
k)

Penyediaan Alat Tulis Kantor, Barang Cetakan dan


Penggandaan. Hasil yang dicapai yaitu terselenggaranya
administrasi

pelayanan

pemerintahan

dan

pelayanan

umum Pada SKPD Setda Prov. Sulsel.


l) Penyediaan Jasa dan Sarana Pelayanan Kantor. Hasil yang
dicapai yaitu terciptanya pelayanan kegiatan kantor SKPD
Provinsi Sulsel.
m) Penyimpanan, Pemeliharaan dan Penggandaan Naskah.
Hasil yang dicapai yaitu tertibnya penatausahaan naskah
dan administrasi pelayanan pemerintahan dan pelayanan
Umum SKPD Setda Provinsi Sulsel dalam satu Tahun
anggaran.
n) Penyusunan LAKIP Biro Umum dan Perlengkapan. Hasil
yang dicapai yaitu tersedianya Lakip Biro Umum dan
Perlengkapan.
o) Penyelesaian
Fungsional.

Tindak
Hasil

Lanjut

yang

Pemeriksaan

dicapai

yaitu

Aparat

optimalnya

Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan.


2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional. Hasil yang dicapai
yaitu terselenggaranya Pelaksanaan Tugas Operasional.
b) Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan. Hasil yang dicapai
yaitu terciptanya pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan
dalam satu tahun anggaran SKPD Setda Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

422

c) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor/Rumah Dinas. Hasil


yang dicapai yaitu terciptanya pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor/rumah dinas dalam satu tahun anggaran pada
SKPD Setda Provinsi Sulsel.
d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan. Hasil yang dicapai
yaitu terciptanya pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
e) Pemeliharaan

Rutin/Berkala

kendaraan

Dinas/Operasional.

Hasil yang dicapai yaitu terciptanya pemeliharaan rutin/berkala


kendaraan dinas dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda
Provinsi Sulsel.
f) Rehabilitasi Sedang/Berat rumah Jabatan. Hasil yang dicapai
yaitu terciptanya pemeliharaan bangunan rumah jabatan.
g) Rehabilitasi Sedang/Berat gedung kantor. Hasil yang dicapai
yaitu terpeliharanya bangunan gedung kantor.
h) Pemeriksaan Barang Daerah. Hasil yang dicapai yaitu tertibnya
pelaksanaan pemeriksaan barang lingkup Setda Prov. Sulsel.
i) Perencanaan Kebutuhan Barang dan Jasa. Hasil yang dicapai
yaitu terciptanya perencanaan barang dan jasa.
j) Inventarisasi Barang Lingkup Sekretariat Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu terciptanya tertib
inventarisasi barang sesuai BKBMD.
k) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung Kantor. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya perlengkapan gedung kantor
dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
l) Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas.
Hasil yang dicapai yaitu terciptanya pengadaan perlengkapan
Rumah Jabatan/Dinas dalam satu tahun anggaran pada SKPD
Setda Provinsi Sulsel.
m) Pengendalian Rencana Tahunan Pemeliharaan Barang. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya rencana pemeliharaan barang
yang tepat waktu.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

423

n) Pengendalian dan Pendistribusian Barang Lingkup Setda Prop


Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu optimalnya pengendalian dan
pendistribusian barang.
o) Pengadaan Pekerjaan Barang dan Jasa Unit Sekretariat Daerah.
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pengadaan barang dan
jasa unit Setda Prov. Sulsel.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai yaitu terciptanya pengadaan pakaian kerja
lapangan dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda
Provinsi Sulsel.
b) Penataan

Administrasi

Tata

Usaha

Biro

Umum

dan

Perlengkapan Setda Provinsi Sulsel. Hasil yang dicapai yaitu


optimalnya

pelayanan

penataan

ketatausahaan

Biro

dan

Rumah Tangga dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda


Provinsi Sulsel.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :
a) Pembinaan Staf/Pengemudi Kendaraan Dinas. Hasil yang
dicapai yaitu meningkatnya kualitas staf biro umum dan
perlengkapan.
5) Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Capaian

Kinerja

dan

Keuangan
Kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja. Hasil yang dicapai yaitu tertibnya penyusunan laporan
dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
b) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Hasil yang dicapai
yaitu tertibnya penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar kinerja dalam satu tahun anggaran pada SKPD Setda
Provinsi Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

424

c) Penyusunan Laporan Akhir Tahun. Hasil yang dicapai yaitu


tertibnya penyusunan laporan dalam satu tahun anggaran
pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
d) Penyusunan RKA/DPA Pokok dan Perubahan. Hasil yang dicapai
yaitu tertibnya penyusunan Penyusunan RKA/DPA dalam satu
tahun anggaran pada SKPD Setda Provinsi Sulsel.
e) Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran. Hasil yang
dicapai yaitu tertibnya penyusunan laporan prognosis realisasi
anggaran.
f) Pengendalian/Pra-Verifikasi Penggunaan Anggaran Sekretariat
Daerah Propinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai yaitu
optimalnya pelayanan pengendalian/pra-verifikasi anggaran
yang telah diverifikasi.
g) Pengelolaan Administrasi Bendahara Sekretariat Daerah. Hasil
yang

dicapai

yaitu

tertibnya

administrasi

Bendahara

Sekretariat.
h) Pengujian Penagihan Penerbitan SPM. Hasil yang dicapai yaitu
tertibnya administrasi Penerbitan SPM.
6) Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
Kegiatan :
(1)Rapat Koordinasi Pejabat Pemerintah Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu tertib dan terciptanya rapat koordinasi pejabat
pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran.
(2)Koordinasi Dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Lainnya. Hasil yang dicapai yaitu tertibnya pelaksanaan
koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
lainnya dalam satu tahun anggaran.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan tersebut antara lain:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

425

1) Sarana dan prasarana yang ada di lingkup Biro Umum


khususnya kendaraan operasional yang menangani tamu-tamu
pemerintah daerah dan yang menangani antar jemput PNS
pengoperasiannya sudah mencapai 10 tahun ke atas.
2) Minimnya

kendaraan

operasional

dibandingkan

dengan

banyaknya permintaan pelayanan yang masuk.


3) Masih dirasakan kurangnya koordinasi mengenai sistem dan
prosedur penyediaan dana terhadap suatu kegiatan oleh
pengelola kegiatan sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi
terkendala.
4) Minimnya anggaran yang tersedia dalam rangka meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan PNS lingkup Biro Umum dan
Perlengkapan Setda Provinsi Sulawesi Selatan.
5) Masih kurangnya minat PNS untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki.
Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain:
1)

Perlu diintensifkan koordinasi mengenai sistem dan prosedur


penyediaan dana terhadap seluruh pengelola kegiatan di SKPD
masing-masing

sehingga

bisa

tercapai

apa

yang

sudah

direncanakan.
2)

Diharapkan
operasional

dengan
maka

adanya

masalah

sarana

tambahan
dan

kendaraan

prasarana

bisa

terselesaikan
3)

Melaksanakan

sosialisasi

lebih

banyak

dalam

rangka

meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta keterampilan


PNS.

l. Biro Pengelolaan Asset Daerah Setda Prov. Sulawesi Selatan


Biro Pengelolaan Asset Daerah sebagai salah satu SKPD dalam
lingkup Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang berperan
melaksanakan

pelayanan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

teknis

administratif

dalam

426

penyelenggaraan

pengelolaan

barang

daerah

bidang

urusan

penyelenggaraan pemerintahan daerah.


Dalam pencapaian tersebut, dalam RKPD Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2011 Biro Pengelolaan Asset Daerah melaksanakan
6 program yang selanjutnya diimplementasikan ke dalam 43
kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.14.125.000.000,realisasi

Rp.13.429.495.229,-

atau

95,08%

dengan

penjabaran

program dan kegiatan sebagai berikut:


a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Pengelolaan Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
yaitu tersedianya laporan keuangan pada Biro Pengelolaan
Aset Daerah.
b) Operasional Penatausahaan Biro. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pengelolaan penatausahaan biro.
c) Penilaian dan Pemeliharaan Arsip. Hasil yang dicapai yaitu
tertibnya administrasi arsip.
d) Pengelolaan Arsip Elektronik. Hasil yang dicapai yaitu
tersedianya data file elektronik yang tersimpan dalam
server.
e) Penataan Administrasi Sistem Informasi Layanan Pengadaan
Elektronik. Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya sistem
LPSE.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kegiatan :
a) Pemeliharaan Sarana Kendaraan dan Perlengkapan Kantor
Rumah Tangga Biro. Hasil yang dicapai yaitu terpeliharanya
sarana kendaraan dan peralatan kantor rumah tangga biro.
b) Pemutakhiran

Aset

Milik

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi

Selatan. Hasil yang dicapai yaitu tersedianya laporan


akurasi data barang dari belanja modal.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

427

c) Identifikasi dan Inventarisasi Asset Fisik dan Legal. Hasil


yang dicapai yaitu tersedianya data aset tetap (fixed aset).
d) Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Daerah. Hasil
yang dicapai yaitu laporan penyerahan kegiatan untuk
ditetapkan status penggunanya.
e) Inventarisasi

Asset

Milik

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi

Selatan. Hasil yang dicapai yaitu keputusan Gubernur


tentang status penggunaan barang milik daerah.
f) Monitoring Harga Barang di Pasar. Hasil yang dicapai
yaituinformasi harga barang di pasaran.
g) Pemeriksaan Barang Daerah. Hasil yang dicapai yaitu Berita
Acara Pemeriksaan Barang.
h) Perencanaan Kebutuhan Barang dan Jasa. Hasil yang dicapai
yaitu BKBMD.
i) Perencanaan Pemeliharaan Aset. Hasil yang dicapai yaitu
BKBMD,
j) Perimbangan dan Pengendalian Barang Daerah. Hasil yang
dicapai yaitu terbitnya buku perimbangan dan pengendalian
barang milik daerah.
k) Pemeliharaan
Pemerintah

Gedung

Provinsi

dan

Sulsel.

Asrama
Hasil

Mahasiswa

yang

dicapai

Milik
yaitu

tersedianya sarana gedung dan asrama mahasiswa milik


Pemprov Sulsel.
l) Pemagaran Asset Milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya pemagaran aset
milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
m) Persertifikatan Tanah Milik Pemerintah Provinsi Sulsel. Hasil
yang dicapai yaitu Adanya Sertifikat Tanah/Bangunan.
n) Penyelesaian Asset Bermasalah. Hasil yang dicapai yaitu
penertiban

dan

administratif

pengamanan

sehingga

aset

aset-aset

secara

fisik

tersebut

dimanfaatkan secara optimal.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

428

dan
dapat

o) Visualisasi Pengamanan Aset Milik Pemerintah Daerah


Provinsi

Sulawesi

Selatan.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

terwujudnya pengamanan asset milik Pemerintah Provinsi


Sulawesi Selatan.
p) Pengadaan

Sarana

LPSE.

Hasil

yang

dicapai

yaitu

tersedianya sarana dan prasarana LPSE.


q) Pengembangan Layanan LPSE. Hasil yang dicapai yaitu
terlaksananya pengembangan LPSE,
r) Penyelenggaraan Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara
Elektronik Unit Setda Provinsi Sulsel.
yaitu

terlaksananya

proses

Hasil yang dicapai

pengadaan

barang/jasa

pemerintah sesuai amanat Kepres 54 tahun 2010,


s) Pemeliharaan dan Penataan Kantor Biro. Hasil yang dicapai
yaitu

terlaksananya

pemeliharaan

gedung

dan

kantor

secara efisien,
t) Monitoring

Realisasi Hasil Pengadaan Barang/Jasa dan

Realisasi Pemeliharaan Barang. Hasil yang dicapai yaitu


terbitnya buku daftar kebutuhan pemeliharaan barang milik
daerah,
3) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan:
a) Penyusunan Dokumen Perencanaan. Hasil yang dicapai yaitu
tersusunnya dokumen RKA/rencana kinerja,
b) Pengembangan dan Pemeliharaan SIMBADA. Hasil yang
dicapai

yaitu

terpeliharanya

perangkat

jaringan

dan

tersedianya database aset,


c) Penyusunan LAKIP dan Laporan Kegiatan. Hasil yang dicapai
yaitu tertibnya LAKIP dan laporan keuangan/kinerja,
d) Penyusunan Standarisasi Harga Satuan Barang dan Jasa Hasil
yang

dicapai

yaitu

buku

standarisasi

harga

satuan

barang/jasa

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

429

e) Monitoring LPSE Kab/Kota Hasil yang dicapai yaitu laporan


hasil monitoring LPSE Kab/Kota sesuai ketentuan,
f)

Penyelenggaraan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan/Perbaikan


Barang/Jasa Inventaris pada SKPD Provinsi Sulsel. Hasil yang
dicapai

yaitu

terbentuknya

panitia

pemeriksaan

hasil

pekerjaan-jumlah BAP yang dituangkan dalam BAP.


4) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan:
a) Sosialisasi PERGUB Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Tata Cara
Pengurusan Barang Inventaris Milik Daerah Hasil yang dicapai
yaitu terlatihnya SDM aparatur tentang cara pengurusan
barang

inventaris

dalam

lingkup

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi Selatan,
b) Bintek Tata Cara Sistem Perencanaan dan Pemerksaan
Barang/Jasa Berdasarkan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007
Hasil yang dicapai yaitu aparat pengelola barang yang
menguasai perencanaan pada SKPD,
c) Bintek e-Procurement Bagi Panitia/PPK Pemerintah Provins
Sulsel Hasil yang dicapai yaitu terlaksananya bintek eProcurement kepada PPK/Panitia SKPD Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan,
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan:
a) Pengelolaan
tersedianya

Fasilitasi
sarana

Asset

Hasil

penunjang

yang

gedung

dicapai
dan

yaitu

asrama

mahasiswa,
b) Penggudangan Barang Daerah Hasil yang dicapai yaitu
jumlah barang inventaris yang tersimpan di gudang,
c) Pemanfaatan Barang Milik Daerah Hasil yang dicapai yaitu
data aset yang dimanfaatkan dalam bentuk sewa, pinjam
pakai, kerjasama pemanfaatan,
d) Pemindahtanganan Barang Daerah Hasil yang dicapai yaitu
Tertibnya keputusan Gubernur tentang pemindahtanganan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

430

barang milik daerah (rumah dinas, kendaraan dan barang


inventaris),
e) Penghapusan / Penjualan barang inventaris milik Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan Hasil yang dicapai yaitu keputusan
Gubernur Sulawesi Selatan tentang penghapusan/penjualan
barang inventaris (inventaris lainnya) kendaraan dan rumah,
f)

Penyelesaian dan Pembebasan Tanah Hasil yang dicapai


yaitu tersedianya lahan siap bangun,

6) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur


Kegiatan :
a) Bintek e-Procurement Bagi Penyedia Barang/Jasa (Vendor)
Hasil yang dicapai yaitu terlatihnya penyedia barang/jasa
tentang IT,
b) Penerapan layanan publik online Hasil yang dicapai yaitu
terlatihnya pengelola layanan publik online,
c) Bintek Pengamanan dan Mekanisme pelaporan Hasil yang
dicapai

yaitu

terlaksananya

bintek

pengamanan

dan

mekanisme pelaporan
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Adanya sejumlah aset berupa tanah yang tidak memiliki alas
hak

(sertifikat)

sehingga

memungkinkan

terjadinya

penyerobotan oleh pihak lain dalam kapasitas oleh masyarakat


setempat yang ingin menguasai aset (tanah) tersebut.
2) Pengamanan asset kendaraan dinas dan aset lainnya yang
dibawa serta oleh pemakai bilaman dimutasi.
Solusi
1) Perlunya

ditunjang

dengan

dana

untuk

menyelesaikan

permasalahan pengamanan aset khususnya persertifikatan


tanah

sehingga

penyerobotan

memungkinkan

tanah

dari

pihak

meminimalisir
tertentu.

adanya

Disamping

itu,

banyaknya aset berupa tanah tidak dilengkapi dengan bukti-

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

431

bukti otentik sehingga perlu dikoordinasikan dengan instansi


terkait

untuk

menguatkan

kepemilikan

aset

sehingga

diperlukan dasar hukum yang tetap (sertifikat).


2) Melakukan pengamanan/pemagaran aset, banyaknya aset yang
dikuasai berupa kendaraan dinas yang dibawa sertabila yang
bersangkutan dimutasi sehingga menyulitkan pengembaliannya
ke instansi yang bersangkutan dan dilakukan pengamanan aset
tersebut melalui Biro Pengelolaan Aset Daerah
Keberhasilan Yang Dicapai
Pelelangan barang/jasa secara elektronik berhasil mengurangi
beban daerah setelah hasil negosiasi Panitia Pengadaan Barang
dan

Jasa/Unit

Layanan

Rp.622.263.183.443,-

Pengadaan

dapat

(P3U/ULP)

dari

diminimalisir

menjadi

Rp.593.319.929.552,- sehingga mampu menyerap sisa sebesar


Rp.28.545.253.891,-.
m. Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Selatan
Berdasar pada RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan dan RKPD Tahun
2011, Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sebagai SKPD
yang melaksanakan kinerja dalam memfasilitasi DPRD Provinsi
Sulawesi

Selatan

dalam

penyelenggaraan

tugas,

fungsi

dan

kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan daerah.


Dalam

melaksanakan

tupoksinya

Sekretariat

DPRD

telah

menghasilkan Keputusan DPRD sebanyak 18 Keputusan, Peraturan


DPRD sebanyak 2 Peraturan.
Untuk pencapaian kinerja tersebut, dalam RKPD Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2011 dengan melaksanakan 8 program
yang selanjutnya dijabarkan dalam 56 kegiatan dengan alokasi
anggaran

sebesar

Rp.67.850.000.000,-

realisasi

Rp.62.879.932.664,- atau 92,67% dengan penjabaran sebagai


berikut:
a) Program dan Kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

432

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.


Kegiatan :
a)

Biaya Surat menyurat dengan capaian terpenuhinya


pengiriman paket dan benda pos lainnya.

b)

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan


Listrik dengan capaian terbayarnya jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik selama 12 bulan.

c)

Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor


dengan

capaian

tersedianya

jasa

peralatan

dan

perlengkapan kantor selama 1 tahun.


d)

Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah dengan


capaian terpenuhinya Jasa Jaminan Barang Milik Daerah
berupa 7 unit rumah/gedung dan 49 kendaraan dinas.

e)

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan


Dinas/Operasional dengan capaian terjaminnya 100 unit
kendaraan Dinas roda 6,4 dan 2 serta 3 unit Mesin
Genset.

f)

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dengan capaian


terlaksananya manajemen Building 1 (satu) kantor dan
tesedianya peralatan kebersihan.

g)

Penyediaan

Alat

Tulis

Kantor

dengan

capaian

terpenuhinya Alat Tulis Kantor selama 1 tahun.


h)

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dengan


capaian

kinerja

terlaksananya

penyediaan

barang

cetakan dan penggandaan selama 1 tahun.


i)

Penyediaan
bangunan

komponen
kantor

instalasi

dengan

listrik/penerangan

capaian

terlaksananya

pembelian alat listrik dan elektronik selama 1 tahun.


j)

Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan


capaian tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor
berupa 5 jenis belanja barang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

433

k)

Penyediaan
capaian

Peralatan/alat

tersedianya

Rumah

peralatan/alat

Tangga

dengan

rumah

Tangga

berupa 3 jenis barang.


l)

Penyedian Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan dengan capaian tersedianya bahan bacaan
dan buku peraturan perundang-undangan.

m)

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah


dengan capaian terlaksananya rapat-rapat Koordinasi
dan Konsultasi Keluar Daerah Pimpinan/Anggota DPRD
dan Setwan selama 1 tahun.

n)

Penyediaan
tersedianya

Bahan

Obat-obatan

obat-obatan

guna

dengan

capaian

menjamin kesehatan

Pimpinan/Anggota DPRD Prov. Sulsel dan Staf pada


Sekretariat DPRD.
o)

Penyediaan

Jasa

Perbaikan

Peralatan

Kantor

dan

Peralatan Rumah Tangga dengan capaian tersedianya


pemeliharaan alat kantor berupa barang inventaris
kantor selama 1 tahun.
p)

Fasilitas

dan

Penunjang

Pelaksanaan

Fungsi

DPRD

dengan capaian terwujudnya pelayanan kegiatan DPRD


dan Sekretariat DPRD.
q)

Pelaksanaan

Urusan

Rumah

Tangga

dan

Ketatalaksanaan kantor dengan capaian terwujudnya


pelayanan urusan rumah tangga dan Ketatalaksanaan
kantor selama 1 tahun.
r)

Peningkatan

Fasilitas

Pelayanan

Rapat-rapat

dan

Evaluasi Produk Hukum dengan capaian terwujudnya


kwalitas pelayanan rapat-rapat dan evaluasi produk
hukum selama 1 tahun.
s)

Penyediaan

Biaya

Olahraga

dan

Kesenian

dengan

capaian terwujud dan ikut sertanya Anggota DPRD dan


Staf dalam kegiatan Olahraga dan kesenian selama 1
tahun.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

434

t)

Penyediaan
Anggota

Jasa

DPRD

Jaminan

Pemeliharaan

dengan

capaian

Kesehatan

terwujud

dan

terjaminnya kesehatan Pimpinan dan Anggota DPRD


Prov. Sulsel selama 1 tahun.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas dengan
capaian tersedianya perlengkapan rumah jabatan/dinas
sebanyak 15 jenis barang.
b) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor dengan capaian
tersedianya perlengkapan gedung kantor sebanyak 4 jenis
barang.
c) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor dengan capaian
tersedianya peralatan gedung kantor sebanyak 13 jenis
barang.
d) Pengadaan Peralatan Perlengkapan Gedung Kantor dengan
capaian

tersedianya

peralatan

dan

perlengkapan

kantor/mebeleur gedung kantor sebanyak 10 jenis barang.


e) Pemeliharaan Rutin/Berkala rumah Jabatan dengan capaian
terpeliharanya Rumah Jabatan DPRD Prov. Sulsel.
f)

Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor/Rumah Dinas


dengan capaian terpeliharanya gedung kantor/rumah dinas.

g) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan dengan capaian


baiknya kendaraan Dinas/Mobil Jabatan.
h) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
dengan capaian baiknya kendaraan dinas/operasional.
i)

Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Perlengkapan

Rumah

Jabatan/Dinas dengan capaian terpeliharanya peralatan


rumah tangga pada rumah jabatan/dinas
j)

Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.


dengan capaian, baik dan terpeliharanya Perlengkapan
Gedung Kantor selama 1 tahun.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

435

k)

Pemeliharaan

Rutin/Berkala

Peralatan

Gedung

Kantor

dengan capaian, baik dan terpeliharanya peralatan gedung


kantor selama 1 tahun.
l)

Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur

dengan capaian,

baik dan terpeliharanya Mebeleur selama 1 tahun.


m) Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Gedung Kantor dengan
capaian, baiknya gedung kantor dan rumah jabatan.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya dengan
capaian tersedianya pakaian dinas sebanyak 368 pasang.
b) Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan dengan capaian yaitu
tersedianya pakaian kerja lapangan Anggota DPRD dan staf
sekretariat sebanyak 115 pasang.
c) Pengadaan

Pakaian

Khusus

Hari-hari

Tertentu

dengan

capaian yaitu tersedianya pakaian khusus hari-hari tertentu


Anggota DPRD dan staf sekretariat sebanyak 214 pasang.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
a) Bimbingan
undangan

Teknis

Implementasi

dengan

capaian

Peraturan
yaitu

Perundang-

terlaksananya

pengembangan wawasan staf.


b) Penatausahaan

Kepegawaian

dengan

capaian

yaitu

terlaksananya penatausahaan kepegawaian yang baik dan


benar.
5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD dengan capaian

yaitu terlaksananya sistem

pelaporan capaian kinerja dan keuangan dengan baik.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

436

b) Penyusunan
capaian

Laporan

yaitu

Keuangan
adanya

Semesteran

pelaporan

dengan

semesteran

keuangan/prognosis.
c) Penyusunan
dengan

Pelaporan

capaian

Prognosis

yaitu

adanya

Realisasi

Anggaran

pelaporan

realisasi

anggaran.
d) Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun dengan
capaian yaitu terlaksananya penyusunan bahan pelaporan
keuanga akhir tahun, LKPJ, LPPD, dan LAKIP.
e) Penanganan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan
(TLHP) Aparat Fungsional dengan capaian yaitu

adanya

tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan aparat funsional.


f) Penyusunan Anggaran dengan capaian yaitu terlaksananya
penyusunan anggaran.
6) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Kegiatan :
a) Pembahasan Rancangan Peratuaran Daerah dengan capaian
yaitu terlaksananya Rancangan Peraturan Daerah.
b) Rapat-Rapat Paripurna dengan capaian yaitu terlaksananya
Rapat-rapat paripurna.
c) Kegiatan

Reses

dengan

capaian

yaitu

terlaksananya

fasilitas, dialog, dan tatap muka dengan masyarakat dan


pemda dalam rangka menjaring aspirasi.
d) Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD Dalam
Dearah dengan capaian yaitu terlaksananya terlaksananya
kunjungan kerja Pimpinan dan Anggota DPRD dalam daerah.
e) Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD dengan
capaian

yaitu

terlaksananya

peningkatan

kapasitas

Pimpinan dan Anggota DPRD.


f) Study Komparasi Luar Provinsi, Pemantauan dan Evalusi
Terhadap Pelaksanaan Perda Dalam Daerah dengan capaian
yaitu

terlaksananya

sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan selama 1 (satu) tahun.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

437

7) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi


Kegiatan :
a) Penyusunan Sistem Informasi Terhadap Layanan Publik
dengan capaian yaitu, terlaksananya system informasi
terhadap layanan dan peliputan Kegiatan DPRD Prov. Sulsel
selama 1 (satu) tahun.
b) Pengembangan Siadinda dan Simgaji dengan capaian yaitu,
terlaksananya aplikasi siadinda dan simgaji selama 1 (satu)
tahun.
c) Pemeliharaan SIM Barang Daerah dengan capaian yaitu,
tersedianya sistem informasi manajemen barang daerah
selama 1 (satu) tahun.
d) Pemeliharaan SIM Kepegawaian (Simpeg) dengan capaian
yaitu,

terlaksananya

sistem

informasi

manajemen

kepegawaian selam 1 (satu) tahun.


e) Sistem Informasi Manajemen Perjalanan Dinas dengan
capaian yaitu tidak terlaksananya pengadaan/pemeliharaan
Sistem informasi manajemen perjalanan dinas sebanyak 1
(satu) paket.
8) Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat.
Kegiatan :
a) Fasilitas
capaian

Penerimaan
yaitu

Pengaduan

terlaksananya

Masyarakat

Penerimaan

dengan

Pengaduan

Masyarakat selama 1 (satu) Tahun.


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Sistem informasi manajemen perjalanan dinas belum berjalan
sebagaimana diharapkan, dimana pada kondisi saat ini masih
menggunakan pola pencatatan manual dalam menggunakan
system informasi manajemen perjalanan dinas
Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

438

1) Mengikutkan aparat dalam Bintek Sistem Manajemen Informasi


Perjalanan Dinas
2) Menyiapkan sarana dan prasarana yang mendukung penerapan
aplikasi
3) Menyiapkan Program Sistem Informasi Perjalanan Dinas
n. Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan
Untuk

mewujudkan

agenda

pembangunan

dalam

RPJMD

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013, Badan Pengelolaan


Keuangan Daerah selaku PPKD yang mempunyai fungsi salah satu
diantaranya

sebagai

entitas

pelaporan

telah berhasil meraih

penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam hal Penyajian


Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran
2010 serta berhasil menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2011 secara
tepat waktu sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang
berlaku, sedangkan dalam melaksanakan fungsi pengendalian
anggaran

BPKD

Provinsi

Sulawesi

Selatan

telah

berhasil

memposisikan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai daerah yang


meraih prestasi kecepatan penyerapan dana APBD tertinggi di
Tahun Anggaran 2011.
Untuk pencapaian kinerja tersebut, dalam RKPD Sulawesi
Selatan Tahun 2011 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan melaksanakan 7 program yang selanjutnya
dijabarkan dalam

34 kegiatan dengan alokasi anggaran

sebesar Rp.33.389.223.335,- realisasi Rp.32.673.327.092,- atau


97,86% dengan penjabaran sebagai berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan

ini

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

adalah

terwujudnya

sistem

administrasi

439

perkantoran yang tertib, efisien dan efektif pada Badan


Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
b) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Hasil
yang

dicapai

pengadaan
rangka

dalam

kegiatan

peralatan

pelayanan

dan
dan

ini

adalah

perlengkapan

terwujudnya

kantor

penatausahaan

dalam

administrasi

keuangan.
c) Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah,
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah terwujudnya
pelayanan dan peningkatan tugas pokok dan fungsi pada
Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan,
d) Penyediaan

Alat

Tulis

Kantor,

Barang

Cetakan

dan

Penggandaan, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah


tercapainya pengadaan/penyediaan ATK Barang Cetakan
dan Penggandaan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan

Sarana

dan

Prasarana

Badan

Pengelolaan

Keuangan Daerah, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini


adalah terwujudnya sarana dan prasarana yang memadai
yang

dapat

mendukung

suksesnya

atau

lancarnya

pelaksanaan Tupoksi Pada Badan Pengelolaan Keuangan


Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
b) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Badan Pengelolaan
Keuangan Daerah, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah terpeliharanya sarana dan prasarana yang ada.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya, Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah tersedianya pakaian dinas
beserta

perlengkapannya

yang

diadakan

sebanyak

pasang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

440

100

4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur


Kegiatan :
a) Pendidikan dan Pelatihan Formal, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan

ini

adalah

terlaksananya

peningkatan

dan

pengembangan SDM Aparatur Badan Pengelolaan Keuangan


Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
b) Sosialisasi

Peraturan

Perundang-Undangan

Bidang

Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Daerah, Hasil


yang dicapai dalam kegiatan ini adalah tersosialisasinya
Peraturan

Daerah

dan

Peraturan

Gubernur

tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan perubahannya,


khususnya bidang perencanaan dan penyusunan APBD.
c) Sosialisasi

Peraturan

Perundang-Undangan

Bidang

Penatausahaan Keuangan Daerah, Hasil yang dicapai dalam


kegiatan ini adalah tersosialisasinya peraturan perundangundangan bidang penatausahaan keuangan pada 44 SKPD,
13 Biro, 10 UPTD lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan.
d) Sosialisasi

Peraturan

Perundang-Undangan

Bidang

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah, Hasil yang


dicapai

dalam

peraturan

kegiatan

ini

perundang-undangan

adalah
bidang

tersosialisasinya
akuntansi

dan

pelaporan keuangan daerah pada semua SKPD lingkup


pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Kegiatan :
a) Pembinaan dan Penyusunan Laporan Realisasi SP2D SKPD,
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah tertibnya
penerbitan SP2D yang menunjang lancarnya pencairan dana
dalam pelaksanaan anggaran.
b) Penyusunan Laporan Keuangan Triwulan, Semesteran, dan
Tahunan, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

441

tersedianya laporan realisasi APBD, dengan target kinerja


tersusunnya

laporan

Triwulan,

Laporan

Semester

dan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.


c) Pelaksanaan Administrasi Pengelolaan Keuangan BPKD,
Hasil

yang

dicapai

dalam

kegiatan

ini

adalah

terselenggaranya administrasi pengelolaan keuangan pada


BPKD

dengan

terwujudnya

kinerja

penatausahaan,

akuntansi dan penyusunan Laporan Keuangan SKPD.


d) Pelaksanaan Administrasi Kepegawaian, Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah meningkatnya pengisian data
kepegawaian secara lengkap.
e) Peningkatan

Pelayanan

Perencanaan

Program

BPKD

Prov.Sulsel, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah


terlaksananya

pelaksanaan

tugas-tugas

penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat


Daerah

Tahun

Pelaksanaan

2011

meliputi

Perubahan

program/kegiatan

pada

penyusunan,

Anggaran
Badan

2011

Dokumen

perencanaan

Pengelolaan

Keuangan

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2012.


f) Koordinasi, dan Evaluasi Program dan Kegiatan BPKD
Prov.Sulsel, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
terlaksananya

koordinasi

dan

evaluasi

program

dan

kegiatan BPKD Provinsi Sulawesi Selatan.


g) Evaluasi Kinerja Program BPKD, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan

ini

adalah

mengevaluasi

kendala-kendala

pelaksanaan program/kegiatan yang lalu sebagai bahan


perbaikan untuk perencaan program/kegiatan berikutnya.
h) Reviu Renstra BPKD Prov.Sulsel Tahun 2008 2013, Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah revieu Rencana
Strategik Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sulawesi

Selatan

yang

sinergi

dengan

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

442

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Tupoksi BPKD Provinsi


Sulawesi Selatan.
i) Pengelolaan Administrasi Barang dan Jasa, Hasil yang
dicapai

dalam

kegiatan

ini

adalah

terlaksananya

pencatatan, pelaporan barang dan jasa dan penghapusan


barang inventaris.
j) Monitoring dan Evaluasi Bantuan Keuangan, Sosial dan
Hibah, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
terlaksananya monitoring dan evaluasi pemberian bantuan.
6) Program

Peningkatan

dan

Pengembangan

Pengelolaan

Keuangan Daerah
Kegiatan :
a) Penyusunan APBD Prov.Sulsel, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah terwujudnya penyusunan APBD Pokok
dan Perubahan APBD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
Anggaran 2011.
b) Pengembangan

dan

Pemeliharaan

Sistem

Informasi

Pengelolaan Keuangan Daerah, Hasil yang dicapai dalam


kegiatan ini adalah terwujudnya Sistem Informasi Keuangan
Daerah (SIKD).
c) Pengelolaan Administrasi Bagi Hasil, Bunga, Subsidi, Hibah,
Bantuan dan Pembiayaan Daerah, Hasil yang dicapai dalam
kegiatan

ini

adalah

terlaksananya

penatausahaan

Penyaluran Dana Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan serta


Pembiayaan Daerah.
d) Pengelolaan Surat Penyediaan Dana SKPD, Hasil yang
dicapai

dalam

penyediaan

kegiatan

dana

untuk

ini

adalah

terbitnya

67

SKPD/UPTD/Biro

surat

Lingkup

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.


e) Pengelolaan Surat Perintah Pencairan Dana SKPD, Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah terbitnya surat
perintah pencairan dana untuk 67 SKPD/UPTD/Biro Lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

443

f) Pengelolaan Administrasi Penggajian PNS Provinsi Sulawesi


Selatan, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
terlaksananya penerbitan SP2D Gaji dan administrasinya
untuk 67 SKPD/UPTD/Biro Lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan.
g) Pembinaan

dan

Pengelolaan

Penyusunan

Laporan

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD, Hasil yang dicapai


dalam kegiatan ini adalah terwujudnya pembinaan dan
pengelolaan

penyusunan

laporan

pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2011, pada semua


SKPD/UPTD/Biro

Lingkup

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi

Selatan, dan tersusunnya Laporan pertanggungjawaban


pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2010 dan laporan
Semester I dan Prognosis Enam bulan berikutnya Tahun
Anggaran 2011.
h) Implementasi

Sistem

Informasi

Pengelolaan

Keuangan

Daerah dan Sistem Informasi Keuangan Daerah, Hasil yang


dicapai dalam kegiatan ini adalah terimplementasinya
aplikasi program berbasis komputer dalam pengelolaan
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD).
i) Penyusunan Regulasi Keuangan Daerah, Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah tersusunnya beberapa Peraturan
Gubernur antara lain Peraturan Gubernur tentang Sistem
dan Prosedur (SISDUR) dan Peraturan Gubernur tentang SAB
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
j)

Pelaksanaan Administrasi Kuasa Bendahara Umum Daerah


(BUD),

Hasil

yang

dicapai

dalam

kegiatan

ini

adalah

tersedianya data realisasi pemotongan dan penyetoran,


penerbitan dan pembayaran serta lancarnya SP2D Gaji yang
telah diterbitkan.
7) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Kabupaten/Kota
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

444

a) Evaluasi APBD Kabupaten/Kota, Hasil yang dicapai dalam


kegiatan ini adalah terwujudnya pembinaan pengelolaan
keuangan daerah, serta mengevaluasi rancangan peraturan
daerah

tentang

APBD,

pertanggungjawaban

Perubahan

pelaksanaan

APBD

APBD

untuk

dan
24

Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.


b) Bimbingan

dan

Monitoring

Pengelolaan

APBD

Kabupaten/Kota, Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini


adalah terwujudnya bimbingan dan monitoring pengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah
Kabupaten/Kota se Sulsel.
c) Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Peraturan PerundangUndangan (Bidang Evaluasi APBD Kabupaten/Kota), Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah terlaksananya
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis bagi Aparat Pengelola
Keuangan Pemerintah Kabupaten/Kota se Sulsel.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Permasalahan yang ada dalam pelaksanaan program/kegiatan
umumnya berkaitan dengan terbatasnya SDM yang memiliki
kompetensi

yang

peningkatan

kinerja

dapat

dilibatkan

pelaksanaan

dalam

menunjang

program/kegiatan

yang

direncanakan
2) Dengan terjadinya perubahan peraturan yang menyangkut
pengelolaan keuangan daerah yang sangat cepat, dan disisi lain
terbatasnya

kemampuan

dalam

memenuhi

penyusunan

regulasi dan implementasi ditingkat daerah.


Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain:
1) Secara kontinyu tetap melakukan pembinaan staf untuk
meningkatkan kompetensi dalam mendukung pelaksanaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

445

program/kegiatan melalui peningkatan kegiatan pendidikan


dan pelatihan SDM
2) Kegiatan penyusunan dan sosialisasi regulasi pengelolaan
keuangan daerah terus ditingkatkan di tahap berikutnya
o. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov. Sulsel
Dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013,
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan sebagai SKPD yang melaksanakan kinerja dalam bidang
penelitian

dan

perencanaan

pengembangan

dan

kebijakan

serta

perumusan

pelaksanaan

kebijakan

pembangunan

yang

berkenaan dengan penyelenggaraan penelitian, pengembangan,


pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan pengoperasian serta
adiministrasi

dan

manajemen

kelitbangan

di

bidang

penyelenggaraan pemerintahan daerah.


Gambaran kinerja yang telah dicapai oleh Balitbangda Prov.
Sulsel selama kurun waktu empat tahun terakhir dapat ditunjukkan
dengan program dan kegiatan yang dapat diimplementasikan untuk
mendukung pencapaian sasaran pada Agenda Pembangunan Sulsel
antara lain: (1) telah dihasilkannya varietas jagung hibrida unggul
Bima-14 Batara dan Bima-15 Sayang dengan potensi hasil 13,2 ton/
ha pipilan kering dengan kadar air 15% dan tahan penyakit bulai
serta penampilan tanaman tetap hijau pada saat panen, hasil
kerjasama dengan Balitbang Kementerian Pertanian RI, ini sangat
mendukung pencapaian produksi jagung 1,5 juta ton pada tahun
2013 (Agenda 2 Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan
Masyarakat); (2) Pembangunan Industri Biskuit Ikan Gabus di
Pinrang, produknya berupa Biskuit Kesehatan Sayang Keluarga
(SAGA), ini merupakan hasil kerjasama dengan Pemkab Pinrang
dengan Nota Kesepahaman Nomor: 523/4624/Balitbangda dan
nomor: 523/2592/VIII/2009 tanggal 3 Agustus 2009, biskuit ikan
gabus

ini

merupakan

makanan

kesehatan

untuk

mencegah

kekurangan gizi bagi bayi dan balita serta untuk memenuhi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

446

kebutuhan albumin bagi pasien khususnya masyarakat yang kurang


mampu, ini sangat mendukung pencapaian sasaran berkurangnya
jumlah penduduk kurang gizi pada Agenda 1 Peningkatan kualitas
pendidikan dan kesehatan masyarakat. (3) Ditemukannya lima
senyawa kimia sebagai komponen feromon sebagai pemerangkap
hama Penggerek Buah Kakao (PBK) sehingga dapat mengendalikan
hama PBK dan mengurangi kehilangan hasil produksi buah kakao di
Sulsel, ini sangat mendukung pencapaian sasaran produksi kakao
300 ribu ton pada tahun 2013 pada Agenda 2 Peningkatan dan
Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat. (4) Balitbangda Prov. Sulsel
mendapatkan penghargaan atas karya inovasi Maysgurt (Susu
Permentasi

Jagung),

Minuman

Probiotik

Berbasis

Biodiversity

sebagai salah satu dari 102 Inovasi Paling prospektif-2010 dari


Kementerian Riset dan Teknologi RI (5) Pengembangan Energi
Matahari dan Angin Sistem Hibrid untuk Daerah Pedesaan di kab.
Bantaeng (6) Survey Penyusunan Input-Output Antar Sektor di
Sulsel, sebagai bahan penyusunan perencanaan pembangunan
ekonomi daerah Sulsel (7) Studi Implementasi Program Pendidikan
dan

Kesehatan

Gratis

di

Sulsel,

dalam

rangka

mendukung

pelaksanaan program pendidikan dan kesehatan gratis di Sulsel (8)


Terpilihnya kembali Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan sebagai
Ketua Forum Komunikasi Kelitbangan Daerah (FKKD) di Wilayah
Indonesia Timur Periode 2010 - 2013, (9) Balitbangda Prov. Sulsel
telah melakukan kerjasama dengan lembaga litbang antara lain :
(a) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang Penelitian,
Pengkajian,

Pengembangan

dan

Pemanfaatan

Sumberdaya

Manusia, SDA dan Lingkungan Hidup di Sulsel, (b) Badan Penelitian


dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian Republik
Indonesia

tentang

Penelitian

dan

Pengembangan

Teknologi

Pertanian Spesifik Lokasi Berkelanjutan di Prov. Sulsel. (c) Badan


Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan
RI tentang Penelitian dan Pengembangan teknologi kelautan dan
perikanan berkelanjutan di Prov. Sulsel (d) Pemerintah Provinsi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

447

Sulawesi

Selatan

Teknologi

dengan

(BPPT)

Badan

tentang

Pengkajian

dan

Pengkajian,

Penerapan

Penerapan

dan

pemasyarakatn teknologi untuk mendukung pembangunan daerah


Prov. Sulsel (e) Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan dengan Pusat Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Bogor - LIPI tenatng Pembangunan dan Pengelolaan
Kebun

Raya

Pucak

Prov.

Sulsel

(f)

Pengembangan Daerah Prov. Sulsel

Badan

Penelitian

dan

dengan Asisten Deputi

Penguatan Kerjasama Kelembagaan Deputi Bidang Perumahan


Swadaya Kementerian Perumahan Rakyat tentang Penelitian dan
pengembangan dalam bidang perumahan swadya di Prov. Sulsel, ini
menunjukkan bahwa kinerja Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan
semakin baik.
Pencapaian kinerja Balitbangda Prov. Sulsel Tahun 2011
dengan melaksanakan 9 program yang selanjutnya dijabarkan
dalam

38

kegiatan

Rp.5.827.256.000,-

dengan

realisasi

alokasi

anggaran

Rp.5.756.115.240,-

atau

sebesar
98,79%

dengan penjabaran sebagai berikut:


a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Peningkatan

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

dan

Perpustakaan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,


meningkatnya

kualitas

ketatalaksanaan

administrasi

perkantoran dan perpustakaan sesuai kebutuhan dan jadwal


waktu yang ditentukan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Hasil yang
dicapai

dalam

kegiatan

ini

adalah,

meningkatnya

persediaan sarana dan prasarana aparatur dan perbaikan/


pemeliharaan prasarana kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

448

3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur


Kegiatan :
a) Belanja Pakaian Aparatur. Hasil yang dicapai dalam kegiatan
ini adalah, tersedianya pakaian dinas harian, pakaian
olahraga, dan pakaian batik pegawai dalam meningkatkan
kedisiplinan

berpakaian

pegawai

Balitbangda

Provinsi

Sulawesi Selatan.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :
a) Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia Aparatur. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
kualitas sumberdaya aparatur Balitbangda Provinsi Sulawesi
Selatan yang kapabel dan handal melalui sosialisasi, kursuskursus, bimbingan teknis dan pelatihan baik struktural
maupun fungsional.
5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Kegiatan :
a) Pengelolaan Penatausahaan Keuangan. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, terkoordinasinya pengajuan
dokumen SPM secara baik serta tersusunnya laporan
keuangan Balitbangda tahun 2011.
b) Evaluasi dan Koordinasi Administrasi Keuangan. Hasil yang
dicapai

dalam

kegiatan

ini

adalah,

terkendalinya

pelaksanaan administrasi keuangan yang lebih baik dan


akurat, serta tersedianya data dan informasi hasil evaluasi
dan koordinasi administrasi keuangan.
c) Identifikasi Kebutuhan Litbang. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, terencananya dan teridentifikasinya
kegiatan Litbang yang dibutuhkan oleh SKPD dalam lingkup
wilayah

Pemerintah

Provinsi

Sulawesi

Selatan

kabupaten/kota.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

449

dan

d) Pelaksanaan Seleksi Proposal Kegiatan Litbang. Hasil yang


dicapai dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya seleksi
proposal kegiatan Litbang yang transparan dan akuntabel.
e) Fasilitasi Operasional Dewan Riset Daerah (DRD). Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, terjalinnya kerjasama
antara

Balitbangda

Prov.

Sulsel

dengan

DRD

dalam

penyelenggaraan penelitian dan pengembangan khususnya


dalam penyusunan Kebijakan Strategi Daerah (Jakstrada)
dan Draft Agenda Riset Daerah (ARD) Prov. Sulsel sebagai
acuan penelitian dan pengembangan bidang Iptek di Sulsel.
f) Penyusunan Buku Rekomendasi Tindak Lanjut Hasil-hasil
Litbang. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
tersusunnya program/kegiatan pembangunan berdasarkan
rekomendasi kebijakan hasil litbang, baik pada tingkat
provinsi maupun kabupaten/kota.
g) Sosialisasi Hasil-hasil Riset dan Teknologi. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya pemahaman SKPD
dan Stakeholder terhadap pentingnya pemanfaatan hasilhasil Riset dan Teknologi.
h) Pameran Hasil Riset/Inovasi Kebangkitan Teknologi. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terimplementasinya
hasil-hasil riset dan inovasi kebangkitan teknologi daerah
dan meningkatnya kecintaan masyarakat terhadap Iptek
melalui pameran hasil riset/inovasi teknologi.
i) Pengembangan Riset Agro Botanical Garden pada Kebun
Raya Pucak. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
terkumpulnya
terindikasinya

koleksi
jenis

tanaman

koleksi

tanaman

khususnya

tanaman

tanaman

kebun

raya,

tanaman

spesifik

langka,

berkembangnya

terjaganya
anggrek

Sulsel,
kemurnian

endemik,

dan

sebagai pusat penelitian agro botani dan pusat wisata


pendidikan Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

450

j) Pengembangan Jaringan Kelitbangan Daerah dan Regional.


Hasil

yang

dicapai

dalam

kegiatan

berkembangnya

sistem

pengkajian

pengembangan

dan

memperoleh

informasi

jaringan
secara

ini

informasi
sebagai

cepat

adalah,
penelitian,

wadah

dan

akurat,

untuk
dan

terkoordinasinya program dan kegiatan tahunan bidang


riset antar seluruh lembaga riset di Sulsel, regional dan
nasional.
k) Pelaksanaan Lomba Karya Ilmiah. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, dihasilkannya empat teknologi terapan
terbaik yang dapat diimplementasikan untuk pembangunan
daerah

dan

akan

diusulkan

untuk

mendapatkan

penghargaan inovasi paling prospektif dari Kementerian


Riset dan Teknologi RI.
l) Operasional

Stasiun

Litbang

Teknologi

Perikanan

dan

Kelautan Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang


dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya kualitas
sarana penunjang operasional stasiun litbang teknologi
perikanan

dan

kelautan

stasiun/laboratorium

dalam

serta

melakukan

berfungsinya
penelitian

dan

pengembangan teknologi perikanan dan kelautan.


m) Pengembangan Sistem Informasi Riset dan Teknologi. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, berkembangnya
sistem

jaringan

informasi

penelitian,

pengkajian

dan

pengembangan, serta meningkatnya kualitas penyebaran


data dan informasi hasil Litbang sehingga mempermudah
bagi

pengguna

mangakses

hasil-hasil

Litbang

yang

diperlukan.
n) Pengelolaan Izin/Rekomendasi Penelitian Tahun 2011. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, kegiatan penelitian
dan

pengembangan

yang

dilakukan

oleh

mahasiswa,

perguruan tinggi, peneliti umum dan komersial dapat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

451

berjalan dengan lancar dan terkoordinasi sesuai dengan


ketentuan yang berlaku.
o) Pengembangan Media Litbang. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan

ini

adalah,

hasilhasil

penelitian

dan

pengembangan, riset dan teknologi baik yang dilaksanakan


oleh Balitbangda Prov.Sulsel maupun melalui kerjasama
dengan instansi terkait dapat dipublikasikan, sehingga
media litbang menjadi salah satu wadah komunikasi dan
publikasi hasil-hasil litbang.
p) Rapat Koordinasi dan Konsultasi Kelitbangan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, terjalinnya sinergitas
perencanaan program dan kegiatan litbang antara pusat
dan daerah, serta antar daerah dengan lebih baik, dan
dihasilkannya rumusan-rumusan kebijakan strategis litbang
untuk pembangunan daerah.
q) Peningkatan Operasional Umum. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan

ini

adalah,

tersedianya

data

dan

informasi

ketatalaksanaan administrasi umum sesuai jadwal dan


waktu kebutuhan, sebagai pendukung pelaksanaan kegiatan
penelitian dan pengembangan.
r) Evaluasi Kinerja Program Balitbangda. Hasil yang dicapai
dalam

kegiatan

Balitbangda

ini

Prov.

adalah,

Sulsel

dalam

meningkatnya
mendukung

kinerja
kebijakan

Pemprov.Sulsel.
s) Peningkatan Pelayanan Perencanaan Program Balitbangda.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
kualitas
dalam

pelayanan

perencanaan

mendukung

pencapaian

program
tujuan

Balitbangda
perencanaan

Pemprov.Sulsel.
t) Penyusunan dan Sosialisasi Term Of Reference (TOR)
kegiatan Litbang. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, tersedianya Kerangka Acuan (Term Of Reference)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

452

litbang tahun 2012 dan Pedoman Litbang sebagai acuan


pelaksanaan kegiatan Litbang tahun 2012.
u) Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Litbang. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terkendalinya
kegiatan Balitbangda secara efektif dan efisien sesuai
dengan Perencanaan Balitbangda Prov.Sulsel.
6) Program

Penelitian,

Pengkajian

dan

Pengembangan

Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat


Kegiatan :
a) Analisis Dampak Pelayanan Kesehatan Geratis di Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah:
- Dampak pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat dari
segi Aksesibilitas kebijakan pelayanan kesehatan gratis
mampu

meningkatkan

pelayanan

kesehatan

akses
sejak

masyarakat
diterapkannya

terhadap
program

kesehatan gratis Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2010


dan mayoritas masyarakat sudah berprilaku sehat.
-

Dampak

pelayanan

kesehatan

gratis

bagi

provider

pelayanan kesehatan terjadi peningkatan beban kerja


yang dirasakan oleh petugas kesehatan.
- Dampak pelayanan kesehatan gratis bagi pemberi jasa
asuransi

kesehatan

adalah

timbulnya

permasalahan

pasien lintas batas, tariffdan jasa pelayanan yang berbeda


antar daerah, transparansi pengguna anggaran.
b) Analisis Sumber-sumber Dana Pendidikan di Sulsel. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah:
-

Pengelolaan dan pemanfaatan dana Pendidikan Gratis di


Sulsel telah dapat meningkatkan akses pendidikan.

Azas-azas

pengeloalaan

dan

pemanfaatan

dana

pendidikan gratis di Sulsel, dimana sejumlah indikator


yang bersinergi yakni parameter perencanaan dimana
mayoritas sekolah telah melibatkan kepala sekolah, guru,
bendahara, dan komite sekolah dalam penyusunan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

453

perencanaan

program

pelaksanaan

umumnya

sekolah

pengumuman

guna

papan

pemanfaatan

dana

pendidikan

gratis;

telah

parameter

menggunakan

menginformasikan

pendidikan

gratis;

parameter

monitoring dan evaluasi umumnya tim pengendali telah


berkunjung dua sampai empat kali di sekolah-sekolah.
-

Efektivitas dan efisiensi pengelolaan dan pemanfaatan


dana

pendidikan

kualitas

gratis

pendidikan

telah

di

dapat

Sulsel

meningkatkan

dapat

dilihat

dari

peningkatan prosentase kelulusan ujian nasional dan


rata-rata nilai ujian nasional dari tahun ke tahun,
meningkatnya

persentase

siswa

naik

kelas

dan

menurunnya siswa tinggal kelas, meningkatnya kinerja


guru sebagai konpensasi yang diperoleh dari adanya
dana pendidikan gratis
7) Program

Penelitian,

Pengkajian

dan

Pengembangan

Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat


Kegiatan :
a) Isolasi/Identifikasi

Senyawa

Kimia

Peenarik

Hama

PBK

(Tahap II). Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah


telah berhasil disintesis lima senyawa kimia dan hasil uji
coba menunjukkan formula gabungan dari lima senyawa
kimia sebagai komponen feromon telah berhasil digunakan
sebagai pemerangkap hama Penggerek Buah Kakao (PBK).
b) Pengembangan Varietas Jagung Hibrida Unggul (Batara1
dan Sayang1). Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah
Luasan pertanaman yang dapat ditanami benih sebar
hibrida F1 (Bima-14 Batara dan Bima-15 Sayang) dari hasil
kegiatan perbanyakan pada MH2011 seluas 225 ha dengan
potensi hasil 12 ton/ha pipilan kering dengan kadar air 15%
dan ketersediaan benih untuk musim tanam gadu tahun
2012 dapat tersedia tepat waktu

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

454

c) Survey Penyusunan Input-Output Antar Sektor di Sulawesi


Selatan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
beberapa sektor yang dominan memacu pertumbuhan
ekonomi di Sulsel seperti sektor industri pengolahan,
bangunan, angkutan, dan komunikasi dominan berpengaruh
terhadap pendapatan masyarakat di Sulsel dan Sektor
industri pengolahan, bangunan dan pertambangan serta
galian potensial menciptakan lapangan kerja.
8) Program
Perwujudan

Penelitian,

Pengkajian

Keunggulan

Lokal

dan
Untuk

Pengembangan
Memicu

Laju

Pertumbuhan Perekonomian
Kegiatan :
a) Fasilitasi Pengembangan Produk Pangan Kesehatan Dari
Ikan Gabus di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah menghasilkan produk biscuit berbahan
ikan gabus berupa makanan tambahan untuk balita dan
supplement bagi kesehatan orang dewasa dan manula.
9) Program Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Penguatan
Kelembagaan Pemerintah
Kegiatan :
a) Peningkatan
Strategis

Kapasitas

Bidang

Perencanaan

Ekonomi.

Hasil

yang

Litbang
dicapai

Isu-Isu
dalam

kegiatan ini adalah data dan informasi perencanaan litbang


isu-isu strategis bidang ekonomi.
b) Peningkatan

Kapasitas

Perencanaan

Litbang

Isu-Isu

Strategis Bidang Sosial dan Kelembagaan. Hasil yang


dicapai dalam kegiatan ini adalah tersedianya data dan
informasi perencanaan litbang isu-isu strategis bidang sosial
dan kelembagaan.
c) Peningkatan

Kapasitas

Perencanaan

Litbang

Isu-isu

Strategis Bidang SDA, Lingkungan dan Teknologi. Hasil yang


dicapai dalam kegiatan ini adalah, tersedianya data dan
informasi perencanaan litbang isu-isu strategis bidang SDA,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

455

lingkungan dan teknologi, antara lain quick research studi


kawasan konservasi laut di Sulsel, FGD Pengembangan
Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Kerbau Belang dan komoditas
Kakao.
d) Penelitian Indikator Daya Saing Teknologi di Sulsel. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, tersedianya data
dan informasi daya saing teknologi di Sulsel.
e) Survey Penyusunan Data Base Sumberdaya Alam dan
Teknologi di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, tersedianya data dan informai potensi
sumberdaya alam di Sulawesi Selatan.
f) Survey Ekspektasi Publik terhadap Kebijakan Pemerintah
Daerah di Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah Ekspektasi masyarakat terhadap tingkat
keberhasilan
kesehatan

pembangunan

gratis

dianggap

untuk

pendidikan

berhasil,

sebanyak

dan
57,1%

masyarakat menganggap berhasil di sektor pendidikan dan


56%

di

sektor

kesehatan;

Kabupaten

yang

berhasil

melaksanakan pendidikan dan kesehatan gratis adalah kab.


Gowa, Bantaeng, Sidrap, Takalar dan Luwu Timur, Persepsi
masyarakat terhadap kondisi politik, keamanan, penegakan
hukum

dan

Masyarakat

infrastruktrur
menganggap

menganggap
puas

terhadap

biasa

saja,

pelayanan

perizinan di seluruh kabupaten/kota di Sulsel


g) Peta Informasi Sosial Ekonomi. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, Jumlah penduduk Sulsel menurut
perhitungan DAU pada tahun 2010 berjumlah 7.908.519 jiwa
dengan mengalami peningkatan rata-rata sekitar 99 ribu
jiwa

per

tahun

selama

periode

2005-2009,

dengan

pertumbuhan penduduk selama periode 2006-2010 tumbuh


sebesar 1,34% pertahun; Tingkat pengangguran terbuka di
Sulsel dalam periode 2006-2009 memperlihatkan keadaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

456

semakin membaik. Keadaan itu digambarkan angka tingkat


pengangguran terbuka pada Agustus 2006 sebesar 12,32%
dan menjadi 8,90% pada Agustus 2010; Periode 2007-2009
nampak jumlah dan persentase penduduk miskin terlihat
menurun hingga tahun 2010 dengan persentase 13,41%;
Selam

periode

tahun

2006-2010,

angka

Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) telah mengalami peningkatan


rata-rata per tahun sebesar 2,06.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Kurang jelasnya nomenklatur lembaga litbang atau tidak
adanya pasal tersendiri yang mengatur secara tegas dan jelas
pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Organisasi Perangkat Daerah
2. Kurang jelasnya Tupoksi Lembaga Litbang pada Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah, Provinsi dan Kab/Kota.
3. Masih minimnya alokasi dana untuk kegiatan Litbang sehingga
membatasi dinamisasi ruang lingkup kegiatan Litbang dalam
penyediaan data dan informasi actual terhadap permasalahanpermasalahan yang berkembang selama kurung waktu satu
tahun anggaran.
4. Masih terbatasnya jumlah pejabat fungsional peneliti dan
perekayasa yang saat ini jumlahnya hanya 2 orang.
Solusi
1) Terhadap kurang jelasnya nomenklatur Lembaga Litbang atau
tidak adanya Pasal tersendiri yang mengatur secara tegas dan
jelas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007
tentang Pedoman Penataan Organisasi Perangkat Daerah dan
terkait

kurang

Peraturan

jelasnya

Pemerintah

Tupoksi
Nomor

38

Lembaga
Tahun

Litbang
2007

pada

tentang

Pembagian Urusan Pemerintah, Provinsi dan Kab/Kota telah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

457

dibahas pada Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) Penelitian


dan Pengembangan tahun 2011.
2) Menyusun Program dan Kegiatan yang sifatnya Implementatif
yang dapat dimanfaatkan langsung oleh stakeholder dan
sebagai

bahan

pertimbangan

bagi

Tim

Anggaran

untuk

Peningkatan jumlah anggaran penelitian dan pengembangan


minimal 1% dari total APBD Provinsi Sulawesi Selatan untuk
memenuhi kebutuhan stakeholder litbang untuk perumusan
kebijakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
3) Mengusulkan tenaga fungsional peneliti dan perekayasa baik
dengan jalur impassing maupun formasi baru.

p. Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan


Inspektorat Provinsi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
sebagai lembaga pengawasan internal pemerintah yang melakukan
pengawasan

pada

penyelenggaraan

urusan

penyelenggaraan

pemerintahan daerah. Pada RKPD Sulawesi Selatan Tahun Anggaran


2011 melaksanakan 13 Program dan 52 Kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.12.320.000.000,- realisasi Rp.11.664.956.479,atau 94,68 % yang dijabarkan sebagai berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan:
a) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang
dicapai, tersedianya pelayanan jasa surat menyurat.
b) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air.
Hasil yang dicapai, tersedianya media komunikasi telepon,
faximile, air PDAM, dan daya listrik.
c) Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan

Dinas/Operasional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

Hasil

yang

dicapai,

458

tersedianya

kelengkapan

perizinan

kendaraan

dinas/operasional.
d) Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. Hasil yang
dicapai, terpeliharanya kebersihan dan kenyamanan kerja.
e) Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil
yang dicapai, terpeliharanya peralatan kerja (komputer).
f) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai,
tersedianya alat tulis kantor..
g) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
Hasil

yang

dicapai,

tersedianya

barang

cetakan

dan

penggandaan..
h) Kegiatan

Penyediaan

Penerangan

Bangunan

Komponen
Kantor.

Instalasi

Hasil

yang

Listrik/
dicapai,

tersedianya daya, instalasi listrik dan penerangan bangunan


kantor.
i) Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
Hasil yang dicapai, tersedianya peralatan dan perlengkapan
kantor..
j) Kegiatan

Penyediaan

Bahan

Bacaan

dan

Peraturan

Perundang-undangan. Hasil yang dicapai, tersedianya bahan


bacaan dan peraturan perundang-undangan.
k) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang
dicapai, tersedianya makanan dan minuman pegawai, dan
tamu.
l) Kegiatan Rapat Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar
Daerah. Hasil yang dicapai, tersedianya makanan dan
minuman pegawai, dan tamu.
m) Kegiatan

Peningkatan

Administrasi

Umum.

Hasil

yang

dicapai, terlaksananya penataan administrasi barang dan


jasa.
n) Kegiatan Peningkatan Administrasi Kepegawaian. Hasil yang
dicapai, terlaksananya penataan administrasi kepegawaian.
o) Kegiatan

Pemantapan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

Jabatan

Fungsional.

Hasil

459

yang

dicapai,

tersedianya

data

perencanaan

pengembangan

jabatan fungsional.
p) Kegiatan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional. Hasil
yang dicapai adalah terlaksananya angka kredit bagi
pejabat fungsional auditor.
q) Kegiatan

Pelaksanaan

Sistem

Informasi

Pengelolaan

Keuangan Daerah. Hasil yang dicapai, terlaksananya Sistem


Informasi Keuangan Pemerintah Daerah.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan:
a) Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil
yang

dicapai,

terlaksananya

pengadaan

mobil

dinas

pimpinan..
b) Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. Hasil
yang

dicapai,

terlaksananya

tersedianya

perlengkapan

gedung kantor (AC).


c) Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Kantor/Meubeleur. Hasil
yang dicapai, tersedianya meja dan kursi kerja bagi Irbanwil
dan staf.
d) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor. Hasil
yang dicapai, terlaksananya pemeliharaan gedung kantor.
e) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan. Hasil
yang dicapai, terlaksananya pemeliharaan mobil jabatan.
f) Kegiatan

Pemeliharaan

Dinas/Operasional.

Hasil

Rutin/Berkala
yang

dicapai,

Kendaraan
terlaksananya

pemeliharaan kendaraan dinas/ operasional.


g) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung
Kantor. Hasil yang dicapai, terlaksananya pemeliharaan
perlengkapan gedung kantor (AC).
h) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeleur. Hasil yang
dicapai, terlaksananya pemeliharaan meubeler.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

460

a) Kegiatan

Pengadaan

Mesin/Kartu

Absensi.

Hasil

yang

dicapai, meningkatnya disiplin aparatur daerah.


b) Kegiatan

Pengadaan

Pakaian

Dinas

Beserta

Perlengkapannya. Hasil yang dicapai, tersedianya pakaian


dinas bagi aparat Inspektorat Prov. SulSel.
c) Kegiatan Pengadaan Pakaian Olahraga. Hasil yang dicapai,
tersedianya pakaian olahraga bagi aparat Inspektorat Prop.
SulSel.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan:
a) Kegiatan Pendidikan Pelatihan Formal. Hasil yang dicapai,
terlaksananya bimbingan teknis untuk aparat pengawasan.
b) Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan. Hasil
yang

dicapai,

tersedianya

pakaian

dinas

bagi

aparat

Inspektorat Prop. SulSel.


5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Kegiatan :
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai, terlaksananya penyusunan
LAKIP Inspektorat 2010.
b) Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Hasil
yang

dicapai,

terlaksananya

pengelolaan

administrasi

keuangan.
c) Kegiatan

Penyusunan

Pelaporan

Prognosis

Realisasi

Anggaran. Hasil yang dicapai, terlaksananya laporan ikhtisar


realisasi kinerja SKPD.
d) Kegiatan Peningkatan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun.
Hasil yang dicapai, terlaksananya laporan laporan keuangan
tahun 2010.
e) Kegiatan

Peningkatan

Perencanaan

dan

Pengendalian

Pengawasan. Hasil yang dicapai, terlaksananya rencana


program, RKA-SKPD Pokok, DPA SKPD Pokok, RKA-SKPD

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

461

Perubahan, DPA-SKPD Perubahan, PKPT dan kajian masalah


khusus serta Laporan Daftar Objek Pemeriksaan.
f) Kegiatan Peningkatan Administrasi Keuangan. Hasil yang
dicapai, terlaksananya pengelolaan administrasi keuangan.
6) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan
Aparatur Pengawasan
Kegiatan:
a) Kegiatan Pelatihan Teknis Fungsional Pengawasan. Hasil
yang dicapai, kepesertaan mengikuti bimbingan teknis
fungsional bagi aparat pengawas.
b) Kegiatan Pelatihan Kantor Sendiri dan Penyertaan pada
Diklat Instansi Terkait. Hasil yang dicapai terlaksananya PKS
dan kepesertaan mengikuti aparat Inspektorat pada Diklat
terkait.
c) Kegiatan

Pendidikan

tersedianya

data

Fungsional.

perencanaan

Hasil

yang

dicapai,

pengembangan

jabatan

fungsional.
7) Program Peningkatan Kapasitas dan Intensitas Pengawasan
Internal dan Pengendalian dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH.
Kegiatan:
a) Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan. Hasil yang
dicapai, terlaksananya monitoring dan pengujian tindak
lanjut hasil pemeriksaan.
b) Kegiatan Ekspose Hasil Pemeriksaan dan Penyusunan LHP.
Hasil yang dicapai, terlaksananya ekspose pokok-pokok
hasil

pemeriksaan

untuk

penyusunan

Laporan

Hasil

Pemeriksaan.
c) Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala.
Hasil yang dicapai, terlaksananya pemeriksaan internal
secara berkala di lingkup unit kerja propinsi dan kab/kota.
d) Kegiatan

Koordinasi

Pengawasan

Yang

Lebih

Komprehensif . Hasil yang dicapai, terlaksananya evaluasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

462

dan monitoring program strategis Pemprov Sulsel.


e) Kegiatan Pengelolaan Temuan Hasil Pemeriksaan. Hasil
yang dicapai, terlaksananya inventarisasi temuan hasil
pemeriksaan.
f) Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan. Hasil
yang dicapai, terlaksananya pemutahiran data TLHP.
g) Kegiatan Evaluasi dan Monitoring Program Strategi. Hasil
yang

dicapai,

terlaksananya

evaluasi

dan

monitoring

program strategis Pemprov. SulSel.


h) Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
Hasil

yang

dicapai,

terlaksananya

kegiatan

evaluasi

terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah.


i) Kegiatan Pendampingan Satuan kerja Perangkat Daerah

Hasil yang dicapai, terlaksananya pendampingan satuan


kerja perangkat daerah.
8) Program Pengembangan Standar dan Prosedur Pengawasan
Kegiatan:
a) Kegiatan

Penyusunan

Kebijakan

Sistem

dan

Prosedur

Pengawasan. Hasil yang dicapai, terlaksananya penyusunan


kebijakan pengawasan.
9) Program

Peningkatan

Koordinasi

dan

Kerjasama

antar

Pemerintah Daerah.
Kegiatan:
a) Kegiatan

Rapat

Koordinasi,

Evaluasi

Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah. Hasil yang dicapai, terlaksananya


koordinasi pengawasan dengan pemerintah kab/kota.
10)Program Pemantapan Pembudayaan Pengawasan dan Hasilhasil Pengawasan.
Kegiatan:
a) Kegiatan Gelar Pengawasan Tingkat Provinsi. Hasil yang
dicapai, terlaksananya Gelar Pengawasan Tingkat Provinsi.
b) Kegiatan

Sosialisasi

Pengawasan.

Hasil

yang

dicapai,

terlaksananya sosialisasi pengawasan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

463

11)Program

Peningkatan

Akuntabilitas

dan

Transparansi

Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.


Kegiatan:
a) Kegiatan Clearing House Pengadaan Barang dan Jasa. Hasil
yang dicapai, terlaksananya clearing house pengadaan
barang dan jasa.
b) Kegiatan Evaluasi Pengadaan Barang dan Jasa. Hasil yang
dicapai, terlaksananya evaluasi pengadaan barang dan jasa.
12)Program

Peningkatan

Intensitas

dan

Responsibilitas

Penanganan Pengaduan Masyarakat


Kegiatan :
a) Kegiatan Penanganan Pengaduan Masyarakat. Hasil yang
dicapai, terlaksananya penanganan pengaduan masyarakat.
13)Program Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan
Kegiatan:
a) Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan.
Hasil

yang

dicapai,

tersedianya

media

informasi

penyimpangan

terhadap

pengawasan berbasis internet.


Permasalahan dan Solusi
Untuk

mencegah

ketidakpatuhan

terjadinya

peraturan

perundang-undangan,

maka

dibutuhkan penguatan sistem pengendalian internal pada setiap


SKPD sebagai benteng pertama jika terjadi penyimpangan dan
capacity

building

secara

berkelanjutan

pada

lembaga

pengawasan Internal yang dapat menjalankan fungsi quality


assurer

dan

katalis

mengawal

jalannya

penyelenggaraan

pemerintahan daerah .
q. Kantor Penghubung Pemda Provinsi Sulawesi Selatan
Untuk pencapaian kinerja Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi
Selatan, maka pada RKPD Sulawesi Selatan Tahun 2011 dengan
melaksanakan 1 program yang selanjutnya dijabarkan dalam 3

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

464

kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.12.533.700.000,realisasi Rp.12.287.381.770,- atau 98,03% dengan penjabaran
sebagai berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Penunjang Sarana dan Prasarana dengan kegiatan:
a) Pengadaan fasilitas kebutuhan Mess Pemda Prov. Sulsel di
Jakarta dengan capaian tersedianya fasilitas penunjang
kebutuhan

pelayanan

aparatur

pada

Kantor

Penghubung/Mess di Jakarta
b) Pengadaan fasilitas kebutuhan Mess Pemda Prov. Sulsel di
Surbaya dengan capaian tersedianya fasilitas penunjang
kebutuhan

pelayanan

aparatur

pada

Kantor

Penghubung/Mess di Surabaya
c) Pengadaan fasilitas kebutuhan Mess Pemda Prov. Sulsel di
Bali

dengan

kebutuhan

capaian
pelayanan

tersedianya
aparatur

fasilitas

penunjang

pada

Kantor

Penghubung/Mess di Bali
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan tersebut antara lain:
1) Terbatasnya Sumber Daya Manusia yang tersedia pada Kantor
Penghubung

Provinsi

Sulawesi

Selatan,

sehingga

mengakibatkan tumpang tindih tugas pokok dan fungsi


2)

Minimnya fasilitasi kamar penginapan yang tersedia pada


Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Selatan di Jakarta
disebabkan bangunan Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi
Selatan yang masuk ke dalam lokasi cagarbudaya sehingga
tidak memungkinkan untuk diadakan penambahan kamar.

Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

465

Dibutuhkan

1)

kompeten

penambahan

untuk

Sumber

menunjang

Daya

Manusia

tugas-tugas

pada

yang
Kantor

Penghubung Provinsi Sulawesi Selatan di Jakarta


2)

Dibutuhkan lokasi baru dalam rangka penambahan fasilitas


kamar pada Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Selatan di
Jakarta, mengingat tingginya volume kedatangan tamu-tamu
yang bertugas dinas ke Jakarta.

r. Badan Lintas Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan


Untuk pencapaian kinerja Badan Lintas Kabupaten/Kota, maka
pada RKPD Sulawesi Selatan Tahun 2011 dengan melaksanakan
30 program yang selanjutnya dijabarkan dalam 44 kegiatan dengan
alokasi

anggaran

Rp.3.868.417.686,-

sebesar
atau

Rp.3.955.000.000,-

97,81%

dengan

realisasi

penjabaran

sebagai

Perkantoran,

dengan

berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program

Pelayanan

Adminstrasi

kegiatan :
Kegiatan :
a) Penyedia Jasa Kantor dan Bahan Pakai Habis. Hasil yang
dicapai, terlaksananya kegiatan surat menyurat komunikasi,
dan terpenuhinya kebutuhan air, listrik, bahan pakai habis
kantor dan rumah jabatan Tahun 2011.
b) Pembinaan

Administrasi

Umum.

Hasil

yang

dicapai

tersedianya laporan bagian umum baik triwulan maupun


semester sesuai mekanisme yang berlaku.
c) Pembinaan Administrasi Kepegawain. Hasil yang dicapai
tersedianya laporan kepegawaian baik triwulan maupun
semester sesuai mekanisme yang berlaku
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan
kegiatan
a) Pengadaan

Kendaraan

Dinas/Operasional.

Hasil

yang

dicapai, terwujudnya sarana penunjang aktivitas kedinasan


sehari hari.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

466

b) Pengadaan Perlengkapan Kantor/meubeleur. Hasil yang


dicapai,

termamfaatkannya

meubeleur

sebagai

sarana

penunjang tupoksi.
c) Pemeliharaan Rutin/Berkala gedung kantor dan rumah
jabatan. Hasil yang dicapai, terciptanya kondisi halaman
gedung kantor dan rumah jabatan yang refresentatif.
d) Pemeliharaan Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/Opearsional.

Hasil yang dicapai, terciptanya kondisi kendaraan dinas


yang layak jalan guna memperlancar tugas operasional.
e) Pemeliharaan Rutin/Berkala

Peralatan Kantor dan Rumah

Tangga Dinas. Hasil yang dicapai, terciptanya kondisi


peralatan kantor maupun rumah jabatan yang layak pakai.
f) Pengadaan Gorden Kantor. Hasil yang dicapai, terciptanya
kondisi kantor yang nyaman.
g) Pengadaan Peralatan Elektronik Kantor dan Rumah Jabatan.
Hasil yang dicapai, termanfaatkannya peralatan elektronik
kantor dan rumah jabatan dalam menunjang pelaksanaan
tupoksi
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas dan Perlengkapannya. Hasil yang
dicapai, terciptanya kerapihan dan disiplin berpakaian bagi
aparatur.
b) Pengadaan Pakaian Khusus Hari hari tertentu. Hasil yang
dicapai, terciptanya kerapihan dan disiplin berpakaian bagi
aparatur.
c) Pemutakhiran Data dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan.
Hasil yang dicapai, terwujudnya pemutakhiran data dan
tindak lanjut hasil pengawasan
4) Program Peningkatan SDM Aparatur, dengan kegiatan :
a) Pendidikan, Pelatihan dan Sosialisasi Peraturan Perundang
Undangan. Hasil yang dicapai, terwujudnya SDM Aparatur
yang Profesional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

467

5) Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan


Keuangan dengan kegiatan :
a) Peyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kenerja
SKPD. Hasil yang dicapai, tersedianya laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD.
b) Penyusunan Program Kerja dan Anggaran SKPD. Hasil yang
dicapai, tersedianya program kerja dan anggaran SKPD
Tahun Anggan 2011.
c) Peyusunan Laporan Keuangan SKPD. Hasil yang dicapai,
tersedianya

Laporan

Keuangan

SKPD,

seperti

Neraca,

Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan Atas Laporan


Keuangan.
d) Peyusunan Laporan Pertanggungjawaban SKPD. Hasil yang
dicapai,

tersedianya

Laporan

Pertanggungjawaban

Keuangan baik laporan bulanan, triwulan dan semester


Tahun Anggaran 2011.
e) Belanja Jasa Pengelola Keuangan. Hasil yang dicapai,
terwujudnya pengelolaan keuangan SKPD Tahun 2011
sesuai ketentuan yang berlaku.
6) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, dengan
kegiatan :
a) Rapat Rapat Koordinasi, Konsultasi dan Soaialisasi Kegiatan
Dalam dan Luar Daerah. Hasil yang dicapai, terjalinnya
hubungan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait
baik instansi vertikal, pemerintah daerah dn pemerintah
Provinsi
7) Program Penyelesaian Konflik Pertanahan, dengan kegiatan :
a) Monitoring dan Koordinasi Permasalahan Pertanahan. Hasil
yang

dicapai,

teridentifikasinya

masalah

masalah

pertanahan di kabupaten dan kota dalam wilayah kerja.


8) Program Peningkatan Pendapatan Daerah dan penegakan Perda
dibidang pendapatan, dengan kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

468

a) Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Pungutan PBB, PAD,


BPHTB serta PPh. Hasil yang dicapai, tersedianya laporan
dan teridentifikasinya masalah masalah dalam peningkatan
pendapatan

daerah

dan

penegakan

perda

di

bidang

pendapatan di kabupaten dan kota dalam wilayah kerja.


9) Program

Peningkatan

Koordinasi

dan

kerjasama

antar

Pemerintah Daerah, dengan kegiatan :


a) Memantau dan Memfasilitasi rencana penanganan sengketa
Batas Wilayah. Hasil yang dicapai, tersedianya laporan dan
teridentifikasinya

masalah

masalah

sengketa Batas Wialyah di

dalam

penanganan

kabupaten dan kota dalam

wilayah kerja.
10) Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban Masyarakat
dan Pencegahan Tindak Kriminal, dengan kegiatan :
a) Monitoring

dan

Koordinasi

masalah

keamanan

dan

ketertiban Masyarakat. Hasil yang dicapai, tersedianya


laporan dan teridentifikasinya masalah masalah dalam
pemeliharaan ketentraman, ketertiban masyarakat dan
pencegahan tindak kriminal di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja
11)Program

Pencegahan

Penyalahgunaan

Narkoba,

HIV,AIDS,

dengan kegiatan :
a) Monitoring dan Koordinasi tentang Narkoba, HIV, AIDS
dengan anggaran sebesar Rp. 33.365.400,-. Hasil yang
dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah
masalah dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba dan
penagnanan korban HIV dan AIDS di kabupaten dan kota
dalam wilayah kerja
12)Program Peningkatan Intensitas dan Responsibilitas pananganan
pengaduan masyarakat, dengan kegiatan :
a)

Koordinasi dan Monitoring Pengaduan Masyarakat. Hasil


yang dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya
masalah

masalah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

dalam

peningkatan

Intensitas

469

dan

responsibilitas

penanganan

pengaduan

Masyarakat

di

kabupaten dan kota dalam wilayah kerja


13)Program Pembinaan Administrasi Desa, dengan kegiatan :
a)

Monitoring dan Kordinasi Peningkatan Administrasi Desa


dan Kelurahan. Hasil yang dicapai, terciptanya laporan dan
teridentifikasinya

masalah

masalah

dalam

pembinaan

administrasi desa dan kelurahan di kabupaten dan kota


dalam wilayah kerja
14)Program

Pembinaan

Administrasi

Kependudukan,

dengan

kegiatan :
a)

Monitoring

dan

Kordinasi

Peningkatan

Administrasi

Kependudukan. Hasil yang dicapai, terciptanya laporan dan


teridentifikasinya

masalah

masalah

dalam

pembinaan

administrasi kependudukan di kabupaten dan kota dalam


wilayah kerja
15) Program Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Mendukung
pencapaian Surplus 2 Juta Ton Beras dan 1,5 Juta Ton Jagung,
dengan kegiatan :
a)

Monitoring dan Pemantauan Pelaksanaan peningkatan


Produksi Padi dan Jagung. Hasil yang dicapai, terciptanya
laporan dan teridentifikasinya masalah masalah dalam
peningkatan

Produksi

Padi

dan

Jagung

mendukung

pencapaian surplus 2 juta ton beras dan 1,5 juta ton


jagung di kabupaten dan kota dalam wilayah kerja
16)

Program

Pengembangan

Kewirausahaan

dan

Keunggulan

Kompetitif UKM, dengan kegiatan :


a)

Monitoring

dan

Pemantauan

Pengembangan

kewirausahaan dan keunggulan komptitif UKM . Hasil yang


dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah
masalah

dalam

pengembangan

kewirausahaan

dan

keunggulan komptitif UKM di kabupaten dan kota dalam


wilayah kerja.
17) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan , dengan kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

470

a) Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan


Hasil

yang

dicapai,

terciptanya

laporan

dan

teridentifikasinya masalah masalah dalam pelaksanaan


rehabilitasi hutan dan lahan di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja.
18) Program Pemulihan Produksi dan Mutu kakao , dengan
kegiatan :
a) Monitoring dan Pemantauan gerakan nasional peningkatan
produksi dan mutu kakao. Hasil yang dicapai, terciptanya
laporan dan teridentifikasinya masalah masalah dalam
pelaksanaan peningkatan produksi dan mutu kakao di
kabupaten dan kota dalam wilayah kerja
19) Program Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Jalan dan
Jembatan, dengan kegiatan :
a)

Monitoring
Prasarana

dan

jalan

terciptanya

Koordinasi

dan

laporan

Pelaksanaan

Jembatan.
dan

Hasil

yang

teridentifikasinya

Kegiatan
dicapai,
masalah

masalah dalam Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian


Prasarana jalan dan Jembatan di kabupaten dan kota
dalam wilayah kerja.
20)

Program Pengembangan Pengelolaan Irigasi, Rawa dan


Jaringan Pengairan Lainnya, dengan kegiatan :
a) Monitoring dan Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan Irigasi.
Hasil

yang

dicapai,

terciptanya

laporan

dan

teridentifikasinya masalah masalah dalam Pelaksanaan


pengembangan

pengelolaan

irigasi,rawa

dan

jaringan

pengairan lainnya di kabupaten dan kota dalam wilayah


kerja.
21) Program Pengendalian Pemamfaatan Ruang, dengan kegiatan :
a) Monitoring

dan

Koordinasi

Kegiatan

Pengendalian

pemamfaatan ruang. Hasil yang dicapai, terciptanya laporan


dan teridentifikasinya masalah masalah dalam Pelaksanaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

471

pengendalian pemamfaatan ruang di kabupaten dan kota


dalam wilayah kerja
22) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, dengan
kegiatan :
a) Monitoring

dan

Koordinasi

Peningkatan

Kualitas

Kelembagaan Koperasi. Hasil yang dicapai, terciptanya


laporan dan teridentifikasinya masalah masalah dalam
Pelaksanaan Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi di
kabupaten dan kota dalam wilayah kerja.
23)

Program

Peningkatan

Manajemen

Pelayanan

Pendidikan,

dengan kegiatan :
a) Koordinasi dan Monitoring pelaksanaan pendidikan gratis
dan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hasil yang
dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah
masalah

dalam

penyaluran

pelaksanaan

pendidikan

gratis

dan

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di

kabupaten dan kota dalam wilayah kerja.


24) Program Upaya PeningkatanKesehatan Masyarakat, dengan
kegiatan :
a) Koordinasi

dan

Monitoring

pelaksanaan

pelayanan

kesehatan gratis. Hasil yang dicapai, terciptanya laporan


dan teridentifikasinya masalah masalah dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan gratis di kabupaten dan kota dalam
wilayah kerja.
25) Program Peningkatan Koordinasi dan Pelayanan Ibaddah haji,
dengan kegiatan :
a) Monitoring dan Pendataan Jamaah Haji dan BAZIS. Hasil
yang dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya
masalah

masalah

dalam

pelayanan ibadah haji

peningkatan

koordinasi

dan BAZIS di kabupaten dan kota

dalam wilayah kerja.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

dan

472

26) Program

Pembinaan

dan

Peningkatan

Pengawasan

Ketenagakerjaan, dengan kegiatan :


a) Monitoring dan koordinasi ketenagakerjaan. Hasil yang
dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah
masalah dalam pelaksanaan pembinaan dan peningkatan
pengawasan ketenagakerjaan

di kabupaten dan kota

dalam wilayah kerja.


27) Program

Pengembangan

Kemitraan

Pariwisata,

dengan

kegiatan :
a)

Monitoring dan koordinasi kepariwisataan. Hasil yang

dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah


masalah

dalam

pelaksanaan

pengembangan

kemitraan

pariwisata di kabupaten dan kota dalam wilayah kerja


28) Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana,
dengan kegiatan :
a)

Koordinasi dan Monitoring penanggulagan bencana. Hasil


yang dicapai, terciptanya laporan dan teridentifikasinya
masalah masalah dalam pelaksanaan pencegahan dini dan
penanggulangan bencana

di kabupaten dan kota dalam

wilayah kerja.
29) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial,
dengankegiatan :
a)

Koordinasi dan Pendataan Panti Asuhan, Anak Cacat dan


Eks

Penyandang Penyakit

Sosial.

Hasil

yang

dicapai,

terciptanya laporan dan teridentifikasinya masalah masalah


dalam pelaksanaan dalam pemberdayaan kelembagaan
kesejateraan sosial di kabupaten dan kota dalam wilayah
kerja.
30) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan, dengan kegiatan :
a)

Koordinasi dan Pendataan Pendistribusian Obat Obatan.


Hasil

yang

dicapai,

terciptanya

laporan

dan

teridentifikasinya masalah masalah dalam pelaksanaan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

473

pendistribusian obat obatan di kabupaten dan kota dalam


wilayah kerja.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Permasalahan Badan Lintas Kabupaten dan Kota Provinsi Sulawesi
Selatan yaitu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
melaksanakan koordinasi pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan
pada 10 Kabupaten dan Kota di Wilayah Kerja Badan Lintas Kabupaten
dan Kota. Dengan hanya memamfaatkan sarana dan mobilitas yang
terbatas

yaitu

kendaraan

dinas

roda

4(empat)

yang

bisa

dimamfaatkan dimana salah satu Bidang (Bidang Kemasyarakatan)


belum mempunyai kendaraan dinas roda 4 (empat).
Solusi
Mengusulkan pengadaan kendaraan dinas roda 4 (empat) pada tahun
Anggaran 2012 dan telah disetujui oleh Tim Anggaran Eksekutif dan
DPRD Provinsi Sulawesi Selatan satu buah kendaraan roda 4 (empat)
diperuntukkan

kendaraan

operasional

Kepala

Badan,

kemudian

kendaraan dinas kepala Badan akan dipergunakan oleh Kepala Bidang


Kemasyarakatan sesuai petunjuk Pimpinan dan dan Anggota Komisi A
DPRD Provinsi Sulawesi Selatan pada Saat Pembahasan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah tahun Anggaran 2012.
s. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013,
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan sebagai SKPD
yang

melaksanakan

penyelenggaraan

tugas

pokok

pemerintahan

dan
daerah

fungsi

dalam

pada

bidang

pengelolaan

pendapatan daerah mencapai kinerja sebesar 98,84 %.


Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi tersebut, dalam
RKPD Sulawesi Selatan Tahun 2011, Dinas Pendapatan Daerah
melaksanakan 6 program yang selanjutnya dijabarkan dalam 69

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

474

kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 51.565.200.851,dan terealisir Rp. 48.432.943.348,- atau 93,93% dengan uraian
sebagai berikut:
a) Program

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran,

dengan

kegiatan:
1) Administrasi Pengelolaan Pendapatan. Hasil yang dicapai,
termanfaatkannya

administrasi

pengelolaan

pendapatan

daerah.
2) Penyerasian dan Evaluasi Data Obyek. Hasil yang dicapai, data
potensi pajak yang akurat.
3) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah

Makassar.

Hasil

yang

dicapai,

laporan

hasil

penerimaan pajak.
4) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah II Parepare. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
5) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah III Palopo. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
6) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah IV Bone. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
7) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah V Wajo. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
8) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah VI Bantaeng. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
9) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah VII Gowa. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

475

10) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD


Wilayah VIII Pinrang. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
11) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah IX Maros. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
12) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah X Pangkep. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
13) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah XI Sidrap. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
14) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah XII Tator. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
15) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah XIII Lutim. Hasil yang dicapai, meningkatnya jumlah
wajib pajak sebesar 10%
16) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah XIV Soppeng. Hasil yang dicapai, meningkatnya
jumlah wajib pajak sebesar 10%
17) Peningkatan Pengelolaan Pemungutan Pajak Daerah UPTD
Wilayah XV Bulukumba. Hasil yang dicapai, meningkatnya
jumlah wajib pajak sebesar 10%
18) Pengelolaan Administrasi Pajak Daerah. Hasil yang dicapai,
berfungsinya administrasi pajak daerah.
19) Rekonsiliasi Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Hasil
yang dicapai, tersedianya data potensi PBB KB yang akurat.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,
dengan kegiatan:
1) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai,
tersedianya kendaraan dinas operasional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

476

2) Pengelolaan
Daerah

Dokumen

dan

Administrasi

Pendapatan

Lain-lain.

Pemungutan
Hasil

Retribusi

yang

dicapai,

terlaksananya pemungutan retribusi secara efektif.


3) Inventarisasi Barang dan Jasa Penyusunan Neraca. Hasil yang
dicapai, termanfaatkannya buku inventarisasi barang dan
neraca dinas.
4) Pengadaan

Barang dan

Jasa Kebutuhan Kantor Dipenda

Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai, dimanfaatkannya


barang dan jasa kebutuhan kantor.
5) Perbaikan/Renovasi Kantor UPTD Wilayah IV Bone. Hasil yang
dicapai, berfungsinya ruangan dan plafond Kantor UPTD
Wilayah IV Bone.
6) Monitoring

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Layanan

Unggulan

Samsat. Hasil yang dicapai, terciptanya kualitas pelayanan


yang baik dan lancar.
7) Pembangunan Kantor Samsat Makassar. Hasil yang dicapai,
berfungsinya Kantor Samsat Makassar.
8) Perbaikan/Renovasi Gedung Kantor Dipenda Prov. Sulsel. Hasil
yang dicapai, berfungsinya Kantor Dipenda Prov. Sul Sel.
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur,
dengan kegiatan:
1) Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan. Hasil yang dicapai,
meningkatnya

pemahaman

aparatur

terhadap

Peraturan

Daerah.
2) Peningkatan SDM Aparatur Pengelola Retribusi Daerah dan
Pendapatan Daerah Lainnya Hasil yang dicapai, meningkatnya
pemahaman

aparatur

tentang

ketentuan

dan

tata

cara

Pengelolaan Pendapatan Daerah.


3) Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan/Materil. Hasil yang
dicapai, terciptanya aparatur yang tangguh dan disiplin dalam
pengelolaan keuangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

477

4) Workshop Ranperda Tentang Retribusi Daerah. Hasil yang


dicapai,

terciptanya

pemahaman

aparat

terhadap

peraturan daerah.
d. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah, dengan kegiatan:
1) Evaluasi Penerimaan Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah
Lainnya serta Pengelolaan Barang-barang Berharga (Barang
Kuasi). Hasil yang dicapai, meningkatnya kualitas pengelolaan
retribusi dan pendapatan lainnya serta benda-benda berharga.
2) Rekonsiliasi

Penerimaan

Pendapatan

Daerah.

Hasil

yang

dicapai, tersedianya data akurat tentang realisasi penerimaan


pendapatan daerah.
3) Penyusunan Nilai Jual Obyek Pajak dan Tarif Pajak Daerah.
Hasil yang dicapai, tersedianya tariff pajak daerah dan
tersosialisasinya data tariff pajak daerah.
4) Pemetaan dan Pencairan PKB dan BBN KB Kendaraan Alat-alat
Berat. Hasil yang dicapai, terlaksananya penerimaan PKB dan
BBNKB Alat-alat Berat.
5) Asistensi

Penyusunan

Target

Pokok

2012

dan

Target

Perubahan 2011 di Bidang Pendapatan Daerah. Hasil yang


dicapai, tersedianya laporan APBD Tahun 2011.
6) Pembinaan dan Monitoring Pengelolaan Retribusi Daerah dan
Benda-benda

Berharga.

Hasil

yang

dicapai,

terciptanya

pengelolaan Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-lain yang


tertib dan professional sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
7) Kajian Potensi Tentang Retribusi Jasa Usaha. Hasil yang
dicapai, data dan informasi terhadap sumber-sumber Retribusi
Jasa Usaha.
8) Rekonsiliasi Penerimaan Dana Bagi Hasil. Hasil yang dicapai,
tersedianya data akurat tentang realisasi penerimaan dana
bagi hasil.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

478

9) Penyusunan

Peraturan

Pelaksanaan/Teknis

di

Bidang

Pendapatan. Hasil yang dicapai, tersedianya produk hukum di


bidang pengelolaan pendapatan.
10) Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Program Kegiatan. Hasil
yang

dicapai,

tersedianya

data

yang

akurat

terhadap

pengambilan kebijakan pendapatan daerah.


11) Penyusunan dan Pembahasan Ranperda Retribusi Daerah.
Hasil yang dicapai, tersedianya produk hukum di bidang
pengelolaan pendapatan.
12) Evaluasi

Pendapatan

Perhitungan

di

Dinas,

bidang

Penyusunan

pendapatan.

LKPJ

Hasil

dan

yang

Nota

dicapai,

tersedianya data yang akurat tentang realisasi penerimaan


pendapatan daerah.
13) Kajian Potensi Tentang Retribusi Jasa Umum. Hasil yang
dicapai, tersedianya data dan informasi terhadap pendapatan
yang bersumber dari retribusi jasa umum.
14) Kajian Potensi Tentang Retribusi Perizinan Tertentu. Hasil yang
dicapai, tersedianya data dan informasi terhadap pendapatan
yang bersumber dari retribusi perizinan tertentu.
15) Inventarisasi Pemanfaatan Benda-benda Berharga. Hasil yang
dicapai, terwujudnya tertib administrasi pengelolaan retribusi
dan PAD lainnya.
16) Penyusunan

Laporan,

Pertanggungjawaban

Rekonsiliasi,

Keuangan.

Realisasi

Hasil

yang

dan
dicapai,

terciptanya laporan keuangan secara efektif dan akuntabel.


e.Program Peningkatan Pendapatan Daerah dan Penegakan
Perda di Bidang Pendapatan, dengan kegiatan:
1) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah I Makassar. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
2) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah II Parepare. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

479

3) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD


Wilayah III Palopo. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
4) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah IV Bone. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
5) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah V Wajo. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
6) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah VI Bantaeng. Hasil yang dicapai, tersedianya data
pajak daerah yang akurat.
7) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah VII Gowa. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
8) Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah VIII Pinrang. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
9) Pemeriksaan, Pembinaan, Pengawasan Keuangan, Materil dan
Personil. Hasil yang dicapai, terciptanya tertib administrasi
pengelolaan keuangan materil dan personil.
10)Intensifikasi Penerimaan Dana Bagi Hasil. Hasil yang dicapai,
integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pemungutan dalam
rangka pencapaian realisasi penerimaan dana bagi hasil.
11)Pengembangan dan Peningkatan Pengelolaan Sumber-sumber
Pendapatan Daerah. Hasil yang dicapai, data dan informasi
sumber-sumber pendapatan daerah.
12)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah IX Maros. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
13)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah X Pangkep. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

480

14)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD


Wilayah XI Sidrap. Hasil yang dicapai, tersedianya data pajak
daerah yang akurat.
15)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah XII Tana Toraja. Hasil yang dicapai, tersedianya data
pajak daerah yang akurat.
16)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah XIII Luwu Timur. Hasil yang dicapai, tersedianya data
pajak daerah yang akurat.
17)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah XIV Soppeng. Hasil yang dicapai, tersedianya data
pajak daerah yang akurat.
18)Penertiban dan Pendataan Subyek/Obyek Pajak Daerah UPTD
Wilayah XV Bulukumba. Hasil yang dicapai, tersedianya data
pajak daerah yang akurat.
19)Pembinaan Monitoring Penerbitan Pajak Kendaraan Bermotor
dan Penegakan Hukum Pendapatan Daerah. Hasil yang dicapai,
berkurangnya jumlah tunggakan PKB dan BBN KB.
f. Program

Peningkatan

Akuntabilitas

Kualitas,

Pengelolaan

Transparansi,

Pendapatan

Daerah,

dan
dengan

kegiatan:
(1)Pemutakhiran Database Obyek dan Subyek Pajak Daerah
dalam rangka Online Sistem. Hasil yang dicapai, terciptanya
data yang valid dalam rangka on line sistem
(2)Pengelolaan Website Dipenda Prov. Sulsel. Hasil yang dicapai,
terciptanya kualitas pelayanan yang tepat dan cepat.
(3)Pengembangan Teknis Layanan Samsat se Sulsel dengan
anggaran sebesar Rp. 522.200.000,-

dan terealisasi Rp.

469.465.000,- atau 89,90%. Hasil yang dicapai, terciptanya


pelayanan yang baik dan lancar.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

481

a. Masih tingginya tunggakan pajak daerah;


b. Belum akuratnya data base obyek dan subyek pajak kendaraan
bermotor karena pengalihan kepemilikan kendaraan bermotor
seringkali tidak diikuti dengan Bea Balik Nama;
c. Masih

terbatasnya

sarana

dan

prasarana

pelayanan

pajak,

terutama dalam pemanfaatan Teknologi Informasi (IT);


d. Para pengelola pendapatan pada umumnya tidak berlatar belakang
pendidikan keuangan daerah;
e. Pembayaran pajak belum dapat dilakukan langsung ke Bank;
f. Rendahnya sanksi administrasi atas keterlambatan membayar
pajak sehingga tidak memberi efek jera kepada wajib pajak;
Solusi
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana :
- Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pelayanan dan
meningkatkan jangkauan pelayanan, antara lain Pembangunan
Kantor

Samsat

Makassar

di

Jl.

A.P.

Pettarani

untuk

mendekatkan pelayanan kepada masyarakat;


- Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan pajak,
misalnya

samsat

yang

saling

terkoneksi

karena

telah

menerapkan on line dalam sistem pelayanan dan pelaporan


penerimaan pajak daerah yang dipungut melalui mekanisme
Kantor Samsat;
- Penambahan akses pelayanan pajak, antara lain dengan
membuka pelayanan pembayaran pajak di tempat-tempat
strategis yang mudah dijangkau;
2. Peningkatan tertib admnistrasi pemungutan, antara lain dilakukan
dengan

melakukan

monitoring,

evaluasi,

pengendalian

dan

pembinaan atas pengelolaan benda-benda berharga dan tata cara


pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah di seluruh SKPD
pengelola PAD.
3. Pemberian pendidikan dan pelatihan teknis secara berkala, baik
kepada pemungut pajak daerah dan retribusi daerah dalam

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

482

lingkup Dinas Pendapatan Daerah, maupun kepada petugas


pemungut retribusi daerah dari SKPD lainnya.
4. Peningkatan ketaatan masyarakat membayar pajak daerah dan
retribusi

daerah

dilakukan

sosialisasi/penyuluhan

dan

dengan

meningkatkan

penertiban

kendaraan

kegiatan
bermotor

bersama dengan pihak Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.


5. Penyederhanaan sistem dan prosedur pelayanan pajak daerah
dan retribusi daerah yang dilakukan melalui koordinasi yang
intensif dengan mitra pemerintah daerah di Kantor Samsat.
t. Badan Pendidikan dan Pelatihan Prov. Sulawesi Selatan
Untuk

mewujudkan

agenda

pembangunan

dalam

RPJMD

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2013, khususnya pada


agenda tujuh yaitu Penguatan Kelembagaan Pemerintah dimana
sasarannya antara lain terwujudnya organisasi pemerintah daerah
sebagai organisasi pembelajaran yang mengikuti kaidah-kaidah
Good

Governance,

maka

Badan

Pendidikan

dan

Pelatihan

menetapkan Renstra Badan Tahun 2008-2013 yang kemudian


dijabarkan ke dalam berbagai kegiatan strategik pemerintah.
Untuk pencapaian kinerja tersebut, dalam RKPD Sulawesi
Selatan Tahun 2011 Badan Pendidikan dan Pelatihan melaksanakan
6 program yang selanjutnya dijabarkan dalam 48 kegiatan dengan
alokasi

anggaran

sebesar

Rp.14.897.500.000,-

realisasi

Rp.14.467.536.830,- atau 97,11% dengan penjabaran sebagai


berikut:
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Pelayanan Aparatur dan Kelembagaan. Hasil yang dicapai
tersedianya jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik,
serta jasa pendukung lainnya dalam pelayanan perkantoran
dan kediklatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

483

b) Peningkatan Kapasitas Pengembangan SDM Aparatur. Hasil


yang dicapai tercapainya peningkatan sumberdaya manusia
aparatur.
c) Pembinaan Administrasi Kepegawaian Badan Diklat. Hasil
yang

dicapai

terpenuhinya

informasi

dalam

rangka

pembinaan karier pegawai badan diklat.


d) Peningkatan Kinerja Pegawai Badan Diklat. Hasil yang
dicapai terciptanya budaya disiplin kerja di lingkup Badan
Diklat.
e) Peningkatan Perencanaan Program Kerja Badan. Hasil yang
dicapai

tersedianya

dokumen

perencanaan

tahunan

program dan kegiatan Badan Diklat melalui penyusunan


Renja, Forum SKPD serta KUA, PPAS, RKA Pokok dan
Perubahan APBD.
f) Pengelolaan dan Penatausahaan Administrasi Keuangan.
Hasil yang dicapai tercapainya tertib administrasi keuangan
Badan Diklat.
g) Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran. Hasil yang
dicapai terlaksananya administrasi perkantoran UPTB.
h) Peningkatan Pengelolaan Multimedia Terapan. Hasil yang
dicapai terwujudnya daya dukung pembelajaran berbasis IT.
i) Peningkatan Pengelolaan Media Instruksional dan Penilaian
Kompetensi.
pembelajaran

Hasil

yang

dicapai

pengembangan

berfungsinya

kompetensi

media

aparatur,

informasi audio visual dan perpustakaan badan.


j) Penyusunan Dokumen Keuangan Badan. Hasil yang dicapai
tersedianya pedoman pengelolaan keuangan Badan Diklat
Prov.Sulsel

serta

terselesaikannya

temuan

hasil

pemeriksaan.
k) Koordinasi Program Kediklatan (Forum SKPD). Hasil yang
dicapai, tersedianya bahan rencana kerja forum SKPD
bidang SDM Aparatur Tahun 2011.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

484

Kegiatan :
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai
berfungsi sarana dan prasana mobilitas dalam mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan.
b) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai
berfungsi

sarana

terciptanya

dan

pelayanan

prasana

dalam

akomodasi

mendukung

pesesrta

yang

Asrama,

dan

refresentatif.
c) Pemeliharaan

Gedung

Sarana/Prasarana

Lainnya.

termanfaatkannya

kendaraan

Kantor,
Hasil
dinas

yang

dicapai

operasional

dalam

mendukung kelancaran pelaksanaan tugas poko dan fungsi


badan, terwujudnya pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor dan asrama yang memadai dan terselenggaranya
dukungan perlengkapan gedung kantor dan asrama dalam
peningkatan kinerja badan.
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
Kegiatan :
a) Diklat Teknis Pemerintahan Bagi Camat. Hasil yang dicapai
meningkatnya tugas pokok dan fungsi bagi pejabat Camat
se Sulawesi Selatan.
b) Diklat Pengawas Sekolah. Hasil yang dicapai, tercapainya
tingkat kompetensi pengawas Sekolah sebanyak 25 orang
dalam

melaksanakan

tugas

pengawas

kegiatan

guru

Sekolah.
c) Diklat Dasar Khusus Penyuluh Pertanian Ahli. Hasil yang
dicapai, tercapainya tingkat kompetensi penyuluh pertanian
sebanyak 25 orang.
d) Diklat/TOT/TOF (Training Of Fasilitator). Hasil yang dicapai
tercapainya tingkat kompetensi perangkat trainer outbound
aparat perangkat daerah sebayanyak 25 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

485

e) Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan TK.IV. Hasil yang


dicapai tercapainya tingkat kompetensi alumni diklat sesuai
persyaratan eselon IV sebanyak 40 orang.
f) Pembinaan/Fasilitasi Penyelenggaraan Diklat Pim TK III dan
IV. Hasil yang dicapai terlaksananya fasilitasi/koordinasi
penyelenggaraan

diklat

kepemimpinan

TK.IV/III

direncanakan sebanyak 10 angkatan di Kabupaten/Kota se


Sulawesi Selatan teralisir sebanyak 6 angkatan.
g) Pengikutsertaan PNS pada Diklatpim TK. II dan TK. I. Hasil
yang dicapai tercapainya tingkat kompetensi PNSD sesuai
persyaratan jabatan eselon II.
h) Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan I dan II. Hasil
yang dicapai meningkatnya kompetensi alumni diklat yang
sesuai dengan persyaratan pengangkatan untuk menjadi
PNS Golongan I dan II dan tercapainya tingkat kualitas
penyelenggaraan diklat prajabatan golongan I dan II sesuai
ketentuan yang berlaku.
i) Pembinaan/Fasilitasi Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Gol.
III, II dan I Kab/Kota. Hasil yang dicapai tercapainya
peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat prajabatan
Golongan III, II dan I Kabupaten/Kota.
j) Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Golongan III. Hasil yang
dicapai terpenuhinya salah satu persyaratan pengangkatan
untuk menjadi PNS Golongan III serta tercapainya tingkat
prajabatan gol III sesuai ketentuan yang berlaku.
k) Diklat Akuntansi Pemerintah Daerah. Hasil yang dicapai,
tercapainya

tingkat

kompetensi

peraturan

pemerintah

sebanyak 25 orang dalam menyusun Neraca dan Laporan


Keuangan.
l) Diklat Fungsional Penyuluh Kesehatan. Hasil yang dicapai
tercapainya tingkat kompetensi para penyuluh kesehatan
sebanyak 25 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

486

m) Diklat

Sertifikasi

JFA

Ketua

Tim.

Hasil

yang

dicapai,

tercapainya tingkat kompetensi auditor ketua tim sebanyak


22 orang dari rencana peserta sebanyak 25 orang, aparat
Inspektorat dalam melakukan tugas pengawasan sesuai
standar yang dipersyaratkan.
n) Diklat Sertifikasi Penyuluh Kehutanan Ahli. Hasil yang
dicapai tercapainya tingkat kompetensi penyuluh kehutanan
ahli sebanyak 25 orang.
o) Diklat Teknik Sistem Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik.
Hasil yang dicapai tercapainya peningkatan kemampuan
bagi aparat dalam memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada publik sebanyak 25 orang.
p) Pelatihan

Kader

Bela

Negara

Bagi

Aparat

Desa

dan

Kelurahan. Hasil yang dicapai tercapainya peningkatan


kemampuan aparat desa dan kelurahan dalam memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada publik sebanyak 2.975
orang, dari rencana peserta sebanyak 3.000 orang.
q) Pelatihan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung
Jawaban Kepala Daerah. Hasil yang dicapai terwujudnya
peningkatan kompetensi aparat dalam Penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah.
4) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan


Kegiatan :
a) Penyusunan Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan.
Hasil yang dicapai tersedianya dukungan informasi dalam
pelaksanaan monitoring dan evaluasi penilaian kinerja
pelaksanaan anggaran kegiatan badan.
b) Penyusunan Laporan Kinerja Badan. Hasil yang dicapai
tersedianya informasi hasil capaian kinerja pelaksanaan
program kegiatan Badan Tahun 2010/2011 melalui laporan
tahunan kediklatan, bahan LKPJ Gubernur dan laporan
triwulan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

487

c) Penyusunan LAKIP dan LPPD Badan. Hasil yang dicapai


tersedianya informasi hasil capaian kinerja pelaksanaan
program kegiatan Badan Tahun 2010/2011 melalui laporan
tahunan kediklatan, bahan LKPJ Gubernur dan laporan
triwulan.
5) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan :
a) Penyusunan

Desain

dan

Pengembangan

Modul

Pembelajaran Diklat. Hasil yang dicapai tersedianya acuan


pelaksanaan diklat serta tersedianya bahan ajar mata diklat.
b) Penyusunan Program/Sinkronisasi Kediklatan Tahun 2011.
Hasil

yang

dicapai

terwujudnya

kesepahaman

dan

keserasian penyelenggaraan diklat antara Badan Pendidikan


dan Pelatihan dengan BKD Kabupaten/Kota dengan peserta
30 (tiga puluh) orang.
c) Pelaksanaan Analisis Kebutuhan Diklat (AKD). Hasil yang
dicapai meningkatnya pemahaman staf diklat di Kabupaten/
Kota tentang AKD dan tersedianya data analisis kebutuhan
diklat.
d) Monitoring dan Evaluasi Kediklatan Tahun 2011. Hasil yang
dicapai tersedianya hasil monev in diklat, tersedianya hasil
monev kabupaten/kota dan tersedianya hasil monev pasca
diklat.
e) Standarisasi, Akreditasi dan Sertifikasi Kediklatan. Hasil
yang dicapai tercapainya kualitas penyelenggaraan diklat
sesuai SMM ISO 9001 2008 dan SK Ketua LAN RI.
f) Fasilitasi dan Kerjasama Program Kediklatan. Hasil yang
dicapai tercapainya peningkatan kompetensi aparat.
g) Monitoring dan Evaluasi Kediklatan Kab/Kota Tahun 2011.
Hasil yang dicapai tersedianya hasil monitoring dan evaluasi
kediklatan dan tersedianya hasil monitoring dan evaluasi
Kab/kota.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

488

h) Promosi dan Publikasi Kediklatan TA 2011. Hasil yang


dicapai

tersedianya

sarana

penyebarluasaninformasi

kelembagaan yang berkualitas dan Diklat yang berkualitas.


i) Penyusunan

Draft

Perjanjian

Kerjasama

(PKS)

Pengembangan SDM Aparatur Provinsi Sulawesi Selatan dan


BKD Kab/Kota. Hasil yang dicapai Tersedianya dokumen
hasil Penyusunan Draft perjanjian kerjasama (PKS) / MOU
Pemrov/Badan Diklat dengan 24 Kab/Kota se Sulawesi
Selatan.
j) Fasilitasi dan Monitoring E-Learning Kab/Kota. Hasil yang
dicapai Terlaksananya fasilitasi dan monitoring persiapan ELearning Kab/Kota.
k) Workshop Penyusunan Bahan Program Kegiatan Kesehatan/
Promkes.

Hasil

yang

dicapai

tercapainya

peningkatan

kompetensi aparat dalam penyusunan bahan program


kesehatan.
l) Workshop Manajemen Informasi Publik. Hasil yang dicapai
tercapainya peningkatan kompetensi manajemen public
bagi aparat pemerintah daerah.
m) Diklat Manajemen Perencanaan Berbasis Komunitas dan
Mekanisme Kolaborasi Kerjasama JICA. Hasil yang dicapai
tercapainya

peningkatan

kompetensi

aparatur

dalam

manajemen perencanaan yang berbasis komunitas dan


mekanisme kolaborasi sebanyak 40 orang.
n) Workshop Kenotariatan bagi Camat. Hasil yang dicapai
tercapainya

peningkatan

kompetensi

aparat

bidang

kenotariatan bagi Camat 35 orang.


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan
kegiatan tersebut antara lain:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

489

1)

Penyusunan

standar

kompetensi

jabatan

(SKJ)

belum

dilaksanakan pada masing-masing unit kerja sebagaimana yang


diamanatkan dalam keputusan BKN Nomor 46 A Tahun 2003
sehingga masing-masing unit kerja mengalami kesulitan dalam
menyusun analisis kebutuhan diklat (AKD)
2) Masih terdapat peserta diklat yang dikirim tidak sesuai dengan
persyaratan yang tertuang dalam surat pemanggilan peserta
3) Masih terdapat SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota tidak mengirim
peserta, sehingga tidak mencapai target peserta yang telah
ditetapkan
4) Masih

adanya

mengikuti

aparat

diklat

pada

SKPD

Provinsi/Kabupaten/Kota

Lembaga

Diklat

yang

Departemen/Non

Departemen
5) Masih terdapat unit kerja/SKPD Provinsi yang menyelenggarakan
diklat/pelatihan dan workshop tanpa berkoordinasi dengan Badan
Diklat Provinsi Sulawesi Selatan
6) Sarana dan Prasarana kediklatan yang belum memadai
7) Masih

adanya

Kabupaten/Kota

dalam

penganggaran

Diklat

Prajabatan/Diklat Kepemimpinan tidak sesuai dengan standar


yang ditetapkan oleh Peraturan LAN, sehingga indeks biaya
penyelenggaraan bervariasi sesuai dengan kemampuan daerah
masing-masing

Solusi
Sebagai pemecahan terhadap permasalahan yang terdapat pada
program dan kegiatan tersebut antara lain:
1) Badan Pendidikan dan Pelatihan telah melaksanakan kegiatan
Diklat Penyusunan standar kompetensi jabatan bagi aparat
pemerintah Provinsi Sulsel sebanyak 25 orang dan sebaiknya
diklat ini tetap diprogramkan tahun anggaran berikutnya minimal
2

orang

setiap

SKPD,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

sehingga

dapat

dipandang

mampu

490

menyusun

standar

kompetensi

jabatan

di

SKPD

yang

bersangkutan
2) Membuat dan menyampaikan lebih awal surat permintaan calon
peserta kepada unit kerja/SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota se
Sulawesi Selatan
3) Kepada instansi asal peserta agar mengirimkan peserta diklat
yang sesuai dengan persyaratan yang tertuang dalam surat
permintaan/pemanggilan peserta
4) Perbaikan mekanisme pemanggilan peserta dengan melampirkan
format Biodata Calon Peserta yang memuat data peserta dan
persetujuan pimpinan instansi asal peserta
5) Mengusulkan agar perlu adanya ketegasan regulasi mengenai
pembatasan wilayah kerja Lembaga Diklat Departemen/Non
Departemen yang ada di daerah
6) Mengingatkan/mengegaskan

kembali

kepada

unit-unit

kerja

tentang mekanisme penyelenggaraan diklat satu pintu


7) Meningkatkan sarana dan prasarana agar dapat memenuhi
standar yang telah dipersyaratkan
8) Perlu dilakukan persamaan persepsi fasilitasi penyelenggaraan
diklat prajabatan dan diklat kepemimpinan Kabupaten/Kota se
Sulawesi Selatan dalam rangka keseragaman, serta efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan diklat.

Keberhasilan yang dicapai


Adapun keberhasilan sebagai prestasi Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut :
1) Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sulawesi Selatan pada
Tahun 2011 telah memperoleh Penghargaan dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Makassar melalui Percepatan Penyerapan Dana
Terbaik

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

491

2) Mendukung program unggulan Gubernur Sulsel yaitu Peningkatan


kualitas pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah

oleh

Badan

Diklat

Provinsi

Sulawesi

Selatan

telah

melaksanakan Workshop peningkatan kapasitas pemerintahan


daerah bagi para Bupati/Walikota, Ketua DPRD, Inspektur, Kepala
BAPPEDA se Sulsel dan Kepala SKPD Pemprov. Sulsel dengan
pemateri

dari

Menteri

Dalam

Negeri,

Lembaga

Administrasi

Negara, Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi


kemudian dilakukan penandatangan

MOU Peningkatan Pelayanan

Publik antara Gubernur Sulsel dengan Para Bupati se Sulsel,


disamping itu untuk mendorong program Gubernur Sulsel dalam
Bidang Kesehatan Pendidikan dan Pengembangan Ekonomi Lokal
dilaksanakan beberapa diklat teknis dan fungsional yang terkait.
3) Telah dilakukan kerjasama dengan berbagai lembaga/instansi
dalam rangka peningkatan kompetensi SDM aparatur, seperti
Yayasan Lentera Makassar, Celebes Insan Mandiri Makassar,
melalui berbagai kegiatan antara lain:
-

Workshop Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Informal : 80


orang

Workshop System Dynamic dengan Yayasan Lentera Makassar :


35 orang

Workshop Penulisan Kertas Kerja Ilmiah : 24 orang

Workshop Pengembangan Aktualisasi Diklat Pim III dan IV : 24


orang

Workshop Kenotariatan Bagi Camat : 35 orang

Capacity Building Bagi Aparatur Desa (Kepala Dusun) : 2500


orang

Workshop Penguatan Organisasi Pemerintahan Desa : 400 orang

Pelatihan Mediator Kepala Desa : 30 orang.

4) Fasilitasi kerjasama strategis lainnya antara lain dalam rangka


peningkatan profesionalisme tugas aparat pengawasan dan upaya
aksi untuk mewujudkan clean government, bekerjasama dengan
Pusdiklat BPKP, Badan Diklat telah melatih 24 orang auditor JFA

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

492

Ketua Tim yang berasal dari Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota


se Sulsel. Serta dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan masyarakat dan pendidikan dalam mendukung program
pendidikan dan kesehatan gratis menuju Indonesia sehat 2020.
Kemudian

pemberdayaan

potensi

ekonomi

local

maka

telah

dilaksanakan Diklat Fungasional Penyuluh Kesehatan sebanyak 25


orang

bagi

Tenaga

Kesehatan

Puskesmas

dan

RSUD,

Diklat

Pengawas Sekolah 25 orang, dan Diklat Khusus penyuluh pertanian


ahli 25 orang dari Kabupaten/Kota se Sulsel
u. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan telah
melaksanakan beberapa program dan kegiatan pembangunan di
bidang kepegawaian yang mengacu kepada RPJMD Provinsi Sulawesi
Selatan 2008-2013, Renstra Provinsi Sulawesi Selatan dan Renstra
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Untuk pencapaian kinerja tersebut, dalam RKPD Sulawesi
Selatan Tahun 2011 Badan Kepegawaian Daerah yang menangani
urusan wajib bidang kepegawaian melaksanakan 14 program yang
selanjutnya dijabarkan dalam 46 kegiatan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.10.304.710.000,- realisasi Rp.10.192.760.240,- dengan
tingkat capaian kinerja sebesar 99.00%
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a) Penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS.
Hasil

yang

dicapai

meningkatnya

derajat

kesehatan

aparatur BKD Prov. Sulsel.


b) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan. Hasil yang
dicapai Meningkatnya pelayanan administrasi kantor dan
kinerja aparatur.
c) Penyediaan komponen instalasi listrik. Hasil yang dicapai
meningkatnya pelayanan administrasi kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

493

d) Penyediaan

bahan

bacaan

dan

peraturan

perundang-

undangan. Hasil yang dicapai meningkatnya kapasitas


aparatur dengan tersedianya buku-buku dan regulasi bidang
kepegawaian.
e) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar
daerah. Hasil yang dicapai meningkatnya kerjasama antar
pemerintah dan antar instansi terkait.
f) Penyediaan biaya pakai habis kantor. Hasil yang dicapai
meningkatnya kinerja aparatur, sehingga kinerja yang
dicapai sebesar 99,00% dengan kategori sangat baik.
g) Penyediaan

biaya

jasa

kantor.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya pelayanan administrasi kantor.


h) Pengelolaan lembur PNS BKD Prov. Sulsel. Hasil yang
dicapai meningkatnya kesejahteraan aparatur.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor/rumah dinas.
Hasil yang dicapai meningkatnya kualitas prasarana kantor.
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas. Hasil yang
dicapai meningkatnya kualitas prasarana kantor.
c) Penyediaan sarana dan prasarana kantor. Hasil yang dicapai
meningkatnya kualitas sarana kantor, dengan tersedianya
barang modal/asset daerah sebanyak 85 Unit/buah.
3)

Program Peningkatan Disiplin Aparatur


Kegiatan :
a) Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya. Hasil
yang dicapai meningkatnya kinerja aparatur.
b) Peningkatan

disiplin

aparatur.

Hasil

yang

dicapai

peningkatan kinerja pegawai berdasarkan penilaian laporan


dari (tingkat kehadiran) pegawai dapat terlaksana dengan
baik.
c) Pengambilan sumpah PNS. Hasil yang dicapai pengambilan
sumpah sebanyak 600 orang PNS Pemprov. Sulsel.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

494

d) Penyelesaian kasus-kasus pelanggaran disiplin. Hasil yang


dicapai terealisasinya proses penjatuhan hukuman disiplin.
e) Penyelenggaraan

konseling

PNS.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya pemahaman PNS yang telah dikonseling


terhadap permasalahan serta solusi pemecahannya.
4)

Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS


Kegiatan :
a) Fasilitasi pemulangan PNS purna tugas. Hasil yang dicapai
terfasilitasinya PNS Purna Tugas sebanyak 3 orang.

5)

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


Kegiatan :
a) Rakernis Administrasi Mutasi Kepegawaian. Hasil yang
dicapai

terselenggaranya

rapat kerja

teknis

tentang

pengelolaan Administrasi Mutasi Kepegawaian.


b) Kursus-kursus

singkat/Seminar/Rapat

bagi

aparat

BKD

Sulsel. Hasil yang dicapai menigkatnya kinerja aparatur,


sehingga kinerja yang dicapai 99,00% dengan kategori
sangat baik
c) Implementasi Etika PNS. Hasil yang dicapai terwujudnya
pembinaan PNS dalam pelaksanaan aturan, norma dan
standar kepegawaian yang diikuti oleh 120 orang.
d) Rakor Pengelolaan Jabatan Fungsional pada SKPD Pemprov.
Sulsel.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya

kinerja

dan

kompetensi aparatur.
e) Bimtek Layanan Administrasi Kepegawaian. Hasil yang
dicapai meningkatnya kinerja dan kompetensi aparatur,.
f) Sosialisasi PP Nomor 53 Tahun 2010. Hasil yang dicapai
meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur.
6) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja & Keuangan.
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

495

a) Penyusunan Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan.


Hasil

yang

dicapai

tersusunnya

dokumen

pelaporan

keuangan secara berkala.


b) Penyusunan Dokumen Perencanaan. Hasil yang dicapai
Tersusunnya RKA dan DPA TA. 2011, KUA dan PPAS
Perubahan TA.2011, RKA perubahan dan DPPA TA. 2011,
Renja SKPD 2011, Penyusunan Renstra BKD 2011 serta KUA
dan PPAS pokok 2012.
c) Penyusunan Pelaporan Capaian Kinerja. Hasil yang dicapai
Tersusunnya Renja Tahun 2011, LAKIP

Tahun 2011, LKPJ

dan LPPD Tahun 2011, Laporan Tindak Lanjut LHP Internal


BKD 2011, Laporan Evaluasi dan Capaian Kinerja dan
Laporan Tahunan 2011.
7) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan :
a) Sidang

Baperjakat.

Hasil

yang

dicapai

penetapan

SK

Pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dalam


dan dari jabatan sturktural Pemprov. Sulsel.
b) Evaluasi Kompetensi dan Kelayakan Bagi Pejabat Struktural
Pemprov.

Sulsel.

menghasilkan

Hasil

pejabat

yang

yang

dicapai

memiliki

agar

kompetensi

dapat
dan

memenuhi syarat.
c) Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Struktural
Pemprov. Sulsel. Hasil yang dicapai terisinya jabatan
struktural Eselon II,III & IV lingkup Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan yang terdiri atas Eselon II sebanyak : 18
Orang, Eselon III sebanyak : 93 Orang dan Eselon IV
sebanyak 200 orang.
d) Penilaian Calon Sekda dan Calon Pejabat Eselon. II Kab/Kota.
Hasil yang dicapai tersedianya Calon Sekda Kab./Kota
sebanyak 131 Orang.
e) Penyelenggaraan Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Ijazah.
Hasil yang dicapai Tersedianya PNS yang memenuhi syarat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

496

untuk pindah golongan/ naik pangkat dan terlaksanya ujian


dinas Tk.I dan Tk.II serta Ujian Penyesuaian Ijazah sebanyak
satu Kali.
f) Pengelolaan bantuan/beasiswa bagi PNSD pendidikan tugas
belajar/ikatan

dinas.

Hasil

yang

dicapai

teRpenuhinya

kebutuhan biaya pendidikan mahasiswa tugas belajar.


g) Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan pendidikan. Hasil
yang

dicapai

tersedianya

data

dan

informasi

penyelengggaraan pendidikan bagi PNS.


h) Penetapan Jabatan Fungsional. Hasil yang dicapai terbitnya
SK fungsional sebanyak 325 orang.
8) Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan dan Manajemen
Kegiatan :
a)

Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar


Operating Prosedur (SOP). Hasil yang dicapai Tersusunnya
Standar Operating Procedures (SOP) layanan perencanaan
dan pengembangan karir BKD tentang penerbitan surat
tugas dan izin belajar serta penerbitan SK Jabatan
Fungsional PNS Prov. Sulsel.

9) Program Fasilitasi Seleksi Penerimaan CPNS


Kegiatan :
a) Seleksi Penerimaan CPNS. Hasil yang dicapai Terlaksananya
perhitungan jumlah kebutuhan PNS yang tepat untuk PNS
Pemprov. Sulsel dan Kab/Kota serta pendistribusian PNS.
10) Program Fasilitasi Seleksi Pendidikan Kedinasan
Kegiatan :
a) Fasilitasi Seleksi Penerimaan Calon Praja IPDN. Hasil yang
dicapai terjaringnya Calon Praja IPDN sebanyak 123 orang
untuk mengikuti tes pantukhir dan yang dinyatakan lulus
sebanyak 123 orang.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

497

b) Fasilitasi

Seleksi

Penerimaan

Calon

Mahasiswa

STKS

Bandung. Hasil yang dicapai terjaringnya calon mahasiswa


STKS sebanyak sebanyak 78 orang dari 771 jumlah pelamar.
11) Program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai
Kegiatan :
a)

Penganugerahan Satyalancana Karya Satya dan pelepasan


PNS purna tugas. Hasil yang dicapai terselenggaranya
pemberian

Satya

Lencana

kepada

356

orang

PNS

Pemprov. Sulsel yaitu : 10 tahun = 48 orang; 20 tahun =


241 orang; 30 tahun = 167 orang, serta pelepasan
pensiun PNS purna tugas sebanyak 570 orang.
12)

Program

Penataan

Sistem

Layanan

Administrasi

Kepegawaian
Kegiatan :
a) Pelayanan sistem administrasi kenaikan pangkat PNS. Hasil
yang dicapai terbitnya SK kenaikan pangkat :

Periode 1 April 2011


-

Usul kenaikan pangkat PNSD Prov. Sulsel sebanyak


1.322 orang

Usul kenaikan pangkat PNSD Kab/Kota sebanyak 2.020


orang

Usul kenaikan pangkat PNSD Prov. Sulsel yang diusul


ke Presiden sebanyak 8 orang

Usul kenaikan pangkat PNSD Kab/Kota yang diusul ke


Presiden sebanyak 82 orang

Periode 1 Oktober 2011


-

Usul kenaikan pangkat PNSD Prov. Sulsel sebanyak


584 orang

Usul kenaikan pangkat PNSD Kab/Kota sebanyak 2.259


orang

Usul kenaikan pangkat PNSD Prov. Sulsel yang diusul


ke Presiden sebanyak 12 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

498

Usul kenaikan pangkat PNSD Kab/Kota yang diusul ke


Presiden sebanyak 105 orang.
sehingga kinerja yang dicapai 99,00% dengan kategori
sangat baik

b) Pengelolaan administrasi pensiun PNS. Hasil yang dicapai


terbitnya SK PNS yang pensiun (BUP) sebanyak 454 org,
Pensiun Janda/Duda sebanyak 44 org.
c) Pelayanan administrasi kepegawaian dan perpindahan
PNS. Hasil yang dicapai meningkatnya tertib administrasi
perpindahan dan layanan kepegawaian PNS.
13)

Program Pembinaan dan Pengawasan Manajamen PNS


Kegiatan :
a) Penyelenggaraan Pembinaan & Pengawasan Manajemen
PNS. Hasil yang dicapai terlaksananya monitoring dan
evaluasi dalam rangka pelaksanaan manajemen Pegawai
Negeri Sipil di lingkup SKPD Prov. Sulsel dan Kab./Kota se
Sulsel.

14)

Program Pengembangan SIM Kepegawaian berbasis TIK


Kegiatan :

a) Pemutakhiran database PNS Prov. Sulsel. Hasil yang dicapai


tersedianya data pegawai yang lengkap, akurat dan terkini
sebagai

basisdata

sebagai

bahan

dalam

rangka

pengambilan kebijakan pimpinan dan pengembangan karier


pegawai.

Selain

itu

terkumpulnya

data

autentik

kepegawaian dari 75 orang PNS yang tersebar di 46 satuan


kerja pada bulan Januari-Juni dan 82 orang PNS yang
tersebar di 46 satuan kerja pada bulan Juli-Desember tahun
2011 serta terdatanya tenaga honorer kategori I sebanyak
265 orang yang telah di verifikasi oleh Tim BKN, BPKP dan
MENPAN dan data honorer kategori II sebanyak 1.259 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

499

yang masih menunggu hasil pengumuman untuk kategori I


dari BKN Jakarta.
b) Pemeliharaan

website

www.bkd.sulsel.go.id.

Hasil

yang

dicapai teRpublikasinya informasi kepegawaian melalui situs


BKD www.bkd.sulsel.go.id.
c) Penyebarluasan Informasi Kepegawaian. Hasil yang dicapai
teRpublikasinya informasi kepegawaian melalui pameran
pembangunan,

sehingga

kinerja

yang

dicapai

99,00%

dengan kategori sangat baik.


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Meskipun secara keseluruhan pencapaian target output kegiatan
dapat

mencapai

100

persen,

namun

demikian

dalam

pelaksanaannya masih ditemukan adanya kendala teknis yang


menyebabkan tingkat pelayanan yang belum maksimal terutama
yang

menyangkut

ketepatan

waktu

penyelesaian

layanan

administrasi kepegawaian, hal tersebut antara lain disebabkan masih


lemahnya pemahaman dari sebagian aparat pengelola kepegawaian
di

beberapa

SKPD

terhadap

ketentuan

peraturan

perundang-

undangan bidang kepegawaian,serta kendala aplikasi SAPK di BKN


yang bermasalah.
Solusi
Perlunya lebih diintensifkan pelaksanaan kegiatan bimtek, workshop,
sosialisasi

dan

kegiatan

lainnya

yang

bertujuan

untuk

lebih

meningkatkan pemahaman tentang peraturan perundang-undangan


bidang

kepegawaian

baik

di

lingkup

SKPD

Provinsi

maupun

Kabupaten/Kota serta perbaikan database aplikasi SAPK di BKN.


Keberhasilan yang dicapai
Keberhasilan yang merupakan prestasi Badan Kepegawaian Daerah
Prov. Sulsel antara lain :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

500

a) Dalam menunjang dan memaksimalkan pelayanan pada BKD


Prov. Sulsel telah disusun beberapa Standar Operating Procedure
(SOP) yaitu SOP tentang Kenaikan Pangkat, SOP tentang Pensiun
PNS, SOP tentang Perpindahan PNS, SOP tentang Penetapan
Jabatan Fungsional, serta SOP tentang Penerbitan Izin Belajar dan
Tugas Belajar
b) Upaya pengembangan SDM aparatur khususnya dalam rangka
mencetak kader-kader yang siap direkrut untuk menjadi calon
pekerja sosial, dimana kegiatan ini telah dirintis sejak Tahun 2007
dalam bentuk kerjasama dengan Sekolah Tinggi Kesejahteraan
Sosial (STKS) Bandung, sehingga pada Tahun 2011 Pemprov.
Sulsel dalam hal ini BKD diberikan penghargaan Social Work
Achievement Award atas dedikasi dan jasa dalam bidang
pengembangan

pendidikan

dan

profesi

pekerja

sosial

di

Indonesia.

v.

Sekretariat Dewan Pengurus Korpri


Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Provinsi Sulawesi Selatan
merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang mengurusi dan
mengkoordinir pelaksanaan kinerja Korpri Provinsi Sulawesi Selatan
di bidang penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Untuk pencapaian kinerja tersebut, dalam RKPD Provinsi
Sulawesi Selatan Tahun 2011 dengan melaksanakan 12 program
yang selanjutnya dijabarkan dalam 26 kegiatan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.1.100.000.000,- realisasi Rp.1.013.085.010,atau 92,00% dengan penjabaran program dan kegiatan sebagai
berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

501

a) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya air dan listrik.


Hasil yang dicapai terwujudnya jasa komunikasi sumber
daya air dan listrik.
b) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil
yang dicapai termanfaatkannya peralatan dan perlengkapan
kantor.
c) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil yang
dicapai Terwujudnya perbaikan peralatan kantor.
d) Penyediaan

Alat

Tulis

Kantor.

Hasil

yang

dicapai

Terwujudnya pelaksanaan administrasi perkantoran.


e) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan. Hasil yang
dicapai terwujudnya pelaksanaan administrasi perkantoran.
f) Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang dicapai
terwujudnya pelaksanaan administrasi perkantoran.
g) Penyediaan

Jasa

Administrasi

Perkantoran.

Hasil

yang

dicapai tertatanya administrasi perkantoran secara efektif


dan efisien.
h) Penyediaan

Jasa

Tenaga

Kerja.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya keamanan, kebersihan dan administrasi.


2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
Hasil yang dicapai terwujudnya Pemeliharaan Kendaraan
Dinas.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil

yang di capai tersedianya pakaian dinas pegawai.


b) Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan. Jasil yang

di

capai

tersedianya pakaian kerja lapangan.


4) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

502

Kegiatan :
a) Penyusunan

Laporan

Capaian

Kinerja

Realisasi Kinerja dan Penyusunan


Hasil yang

dicapai

dan

Laporan

Ikhtisar
Keuangan.

terwujudnya laporan capaian kinerja

dan keuangan
b) Penyusunan

Hasil

RENSTRA,

yang

RKA/DPA

dicapai

Pokok dan Perubahan.

terwujudnya

pelaksanaan penyusunan

kelancaran

RKA, DPA

Pokok

dan

Perubahan.
5) Pembinaan KORPS

Kegiatan :
a) Pembinaan

Kerohanian

Anggota

KORPRI.

Hasil yang

dicapai Terwujudnya Pembinaan Mental dan Rohani.


6) Fasilitasi dan dukungan aktivitas pengembangan profesi
Kegiatan :
a) Lomba Prestasi Seni Budaya Anggota KORPRI. Hasil yang
dicapai
budaya

terwujudnya

pelaksanaan

lomba

seni

bagi anggota KORPRI.

b) Lomba Prestasi Olahraga Anggota KORPRI. Hasil yang


dicapai terwujudnya pelaksanaan lomba olahraga bagi
anggota KORPRI.
c) Sosialisasi

Kelembagaan

LKBH

Unit

KORPRI

Sulawesi

Selatan. Hasil yang dicapai tersosialisasinya Lembaga LKBH,


BAPOR, BABINROH.
7) Program Gerakan Apresiasi Inovasi dan Loyalitas Profesi

Kegiatan :
a) Anjangsana

Purnabakti

Dewan

Pengurus

KORPRI. Hasil

yang

KORPRI

Provinsi

dicapai

ke

Tercapainya

kunjungan ke Purnabakti KORPRI.


b) Fasilitasi Operasional LKBH KORPRI. Hasil yang dicapai

Terwujudnya fasilitasi operasional LKBH KORPRI.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

503

8) Program Peningkatan Penguatan Kelembagaan dan Gedung

Kantor KORPRI
Kegiatan :
a) Monitoring dan Evaluasi, Konsultasi Program Kerja DP.

KORPRI dan Pelantikan Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan.


Hasil yang dicapai adanya bahan evaluasi capaian program
KORPRI.
b) Pemeliharaan

Gedung

Kantor.

Hasil

yang

dicapai

terwujudnya ruang kerja yang representatif.


c) Orientasi

Bagi Pengurus Organisasi di semua Tingkat

Kepengurusan. Hasil yang dicapai Meningkatnya wawasan


pengurus KORPRI.
9) Program

Keserasian

Kebijakan

Peningkatan

Kualitas

Aparatur/Anggota KORPRI
Kegiatan :
a) Temu Koordinasi antar pengurus KORPRI se Sulawesi
Selatan. Hasil yang dicapai adanya keserasian kebijakan
antar pengurus KORPRI se Sulawesi Selatan.
10)Program dan dukungan kegiatan pengembangan profesi

Kegiatan :
a) Lokakarya Pemberdayaan Perempuan. Hasil yang dicapai
meningkatkan kapasitas inovasi perempuan.
11)Program Pembinaan jiwa disiplin jiwa korprs dan wawan

kebangsaan serta peran kemasyarakatan anggota KORPRI


Kegiatan :
a) Fasilitasi Peningkatan Penghayatan Nilai-nilai Kepahlawanan
dan

Kejuangan.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya

penghayatan nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan.


12)Fasilitasi publikasi data dan informasi
Kegiatan :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

504

a) Pengembangan Media Informasi Abdi Negara. Hasil yang


dicapai terwujudnya pengembangan media informasi Abdi
Negara
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
a) Tidak berlanjutnya penerbitan majalah Abdi Negara, yang
kondisinya hanya terbit tiga kali dari enam kali masa
penerbitan
b) Terdapat peralatan kerja yang tidak dapat diperbaiki berupa
satu unit komputer yang kategori rusak berat, sehingga
menghambat dalam kelancaran pelaksanaan tugas
Solusi
a) Perlu dilakukan upaya penerbitan kembali majalah Abdi
Negara dan memaksimalkan anggaran yang tersedia
b) Diperlukan

pengalokasian

anggaran

perbaikan

atau

pengadaan alat kantor berupa komputer guna kelancaran


pelaksanaan tugas dan peningkatan capaian kinerja SKPD
21.Urusan Pemberdayaan Masyarakat
Badan

Pemberdayaan

Masyarakat,

Pemerintahan

Desa

&

Kelurahan
Pelaksanaan urusan pemberdayaan masyarakat diarahkan untuk
mendorong kesadaran, memperkuat potensi sumber daya yang
dimiliki

oleh

masyarakat

dan

memberi

perlindungan

kepada

masyarakat yang lemah melalui berbaga program dan kegiatan


diharapkan dapat menggerakan partisipasi dan swadaya masyarakat
dalam memperkuat otonomi desa berbasis kearifan lokal.
Pencapaian kinerja urusan ini melalui program peningkatan
pemberdayaan pemerintah Desa dan kelurahan maka telah difasilitasi
penciptaan kelembagaan pemerintah desa dan kelurahan yang lebih
baik melalui pelatihan bagi aparat pemerintah desa dan kelurahan
sebanyak 1780 orang. Sementara itu melalui program pembangunan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

505

pengembangan dan rehabilitasi baruga sayang maka capain kinerja


yang dicapai adalah peningkatan kehidupan sosial budaya masyarakat
melalui

wadah

Baruga

sayang

pada

tahun

2010

hanya

45

desa/kelurahan makan pada tahun 2011 meningkat menjadi 304 desa/


kelurahan.
Capaian Kinerja lain dari urusan ini adalah

fasilitasi terhadap

peningkatan usaha masyarakat dengan terbitnya Perda tentang


BUMDES pada 4 Kabupaten di Sulawesi Selatan, selain itu pada 12
kabupaten/kota terdapat 100 unit BUMDES dan usaha ekonomi mikro
(UKM) sebanyak 3.308 .
Program pengembangan dan pemanfaatan TTG, diharapkan
adanya

peningkatan

ketersediaan

energi

alternatifdi

perdesaan

khususnya desa-desa terpencil dalam memnafaatkan sumberdaya


lokal disamping memberikan keterampilan berupa teknologi tepat
guna untuk mengolah komoditas unggulan dibeberapa daerah sesuai
dengan potensi daerah tersebut. Kinerja urusan ini membawa Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai jurara I tingkat nasional dalam event
pendayagunaan Teknologi Tepat Guna dan Sumber daya Alam (TTG
dan SDA) pada tahun 2011 bersama dengan 4 kabupaten/kota yang
telah

menginisiasi

sendiri

teknologi

yang

tepat

bagi

Kabupaten/kotanya.
Urusan ini, dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Pemerintahan Desa dan Kelurahan dengan melaksanakan 12 program
dan

60

kegiatan,

dengan

alokasi

anggaran

sebesar

Rp.

22.382.736.000,- yang direalisasikan sebesar Rp.22.343.148.602,-,


atau 99,82%, sebagai berikut:
a) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a)

Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Hasil yang dicapai


kelancaran pelayanan pekerjaan di kantor BPM.

b) Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai tersedianya


alat tulis kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

506

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan


kegiatan sebagai berikut:
a) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor. Hasil yang dicapai
Terpenuhinya Peralatan Gedung dan Perangkat Kerja Aparat
BPM SulSel.
b) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor/Rumah Dinas. Hasil
yang TerPeliharanya Gedung Kantor, Tersedianya Tenaga Jasa
Kebersihan Kantor dan Sopir Pejabat BPMPDK.
c) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional. Hasil
yang dicapai Terlaksananya Kegiatan Operasional Kantor.
d) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor. Hasil
yang dicapai Terpeliharanya Gedung Kantor.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a)

Pengadaan Pakaian Dinas Korpri, dan Pakaian Kerja


Lapangan Beserta Kelengkapannya. Hasil yang dicapai Terbina
dan tertibnya Aparat Pemerintahan.

4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan


kegiatan sebagai berikut:
a) Penataan

dan

Pembinaan

Kinerja.

Hasil

yang

dicapai

terbinanya kinerja aparat.


b) Penataan Administrasi Kepegawaian dan Penguatan kapasitas
pegawai. Hasil yang dicapai terbinanya kinerja aparat.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a)

Penyusunan
Realisasi

Kinerja

Laporan
SKPD.

Capaian

Hasil

yang

Kinerja

dan

dicapai

Ikhtisar

tersusunnya

dokumen Lakip, capaian kinerja dan ikhtisar SKPD.


b)

Pelaksanaan Pameran Pembangunan. Hasil yang dicapai


Tersedianya Informasi kegiatan-kegiatan BPM.

c)

Penyusunan Rencana Kerja Program dan Kegiatan. Hasil


yang dicapai tersusunnya Dokumen Penyusunan RKPD, PPAS

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

507

dan PPA Perubahan 2011, RKA-DPA Perubahan 2011 dan RKA


Pokok 2012.
Penyusunan Laporan Keuangan/Penataan Adminisrasi

d)

Keuangan.

Hasil

yang

dicapai

Terlaksananya

Tertib

Administrasi dan Penatausahaan Keuangan.


Pemeliharaan

e)

Sistem

Informasi.

Hasil

yang

dicapai

Terwujudnya Efektifitas Pelaporan dan Informasi Asset BPM


dan Peralatan Kerja Kantor.
Peningkatan Kinerja, Konsultasi Dan Monev. Hasil yang

f)

dicapai Meningkatnya Kinerja Pemberdayaan Masyarakat.


Study Kerja Program Pemberdayaan Masyarakat. Hasil

g)

yang dicapai Meningkatnya Pemahaman/Pengetahuan Aparat.


Sosialisasi Penataan Usahaan Keuangan dan Laporan.

h)

Hasil yang dicapai meningkatnya kinerja program program


pemberdayaan masyarakat.
6) Program

Peningkatan

Keberdayaan

Masyarakat

Perdesaan,

dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Fasilitasi Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi.
Hasil yang dicapai Ditetapkannya Juara Perlombaan Desa dan
Kelurahan.
b) Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan Tingkat
Nasional. Hasil yang dicapai Provinsi SulSel sebagai 10 Provinsi
Terbaik.
c) Koordinasi

dan

Pengendalian

Program

PNPM

Mandiri

Perdesaan. Hasil yang dicapai Terwujudnya Pengendalian


PNPM Mandiri Perdesaan.
d) Penyebaran

Informasi

PNPM-MP.

Hasil

yang

dicapai

Tersebarnya Informasi Keberhasilan PNPM-MP di Pemprov SulSel.


e) Fasilitasi

Penguatan

Pengaduan

Kelembagaan

Masyarakat.

Hasil

dan

yang

Pemantauan

dicapai

Unit

Terwujudnya

Kinerja Kelembagaan UPM-PMD unit Pengaduan Masyarakat


Pemberdayaan Masyarakat Desa.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

508

f) Penguatan Kearifan Lokal dan Tradisi Budaya. Hasil yang


dicapai Terwujudnya Pelestarian Budaya dan Kearifan Lokal
Masyarakat,

Terlaksananya

Pelatihan

Remaja

Kompetensi

Remaja Putus Sekolah.


g) Pelatihan Peningkatan Motivasi Dan Swadaya Gotong Royong
Masyarakat. Hasil yang dicapai Meningkatnya Swadaya Gotong
Royong Masyarakat dalam Pembangunan.
h) Pemetaan Sosial Ekonomi Masyarakat. Hasil yang dicapai
Tersedianya Data Base Sosial Ekonomi Masyarakat Desa.
i) Pelatihan

Penyusunan

Pemerintah

Desa

dan

RPJMD

dan

Kelurahan.

RKPD
Hasil

Bagi

Aparat

yang

dicapai

Terpahaminya Tentang Penyusunan RPJMD dan RKPD bagi


Aparat Pemerintah Desa dan Kelurahan.
j) Penataan unit pelaksana teknis badan (UPTB) balai pelatihan
BPMPDK. Hasil yang dicapai Termanfaatkannya Gedung UPTB
BPMPDK Prov. Sulsel, Terpahaminya Sistem Profil Desa, dan
Try Out, Tersedianya Perangkat Kerja Bagi Aparat.
7) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a)

Pelaksanaan

Bulan

Bhakti

Gotong

Royong

Tingkat

Provinsi dan Nasional. Hasil yang dicapai meningkatnya


Keswadayaan Masyarakat Desa.
8) Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a)

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Dalam Pengentasan


Kemiskinan. Hasil yang dicapai terwujudnya kesejahteraan
keluarga,

Meningkatnya

Kapasitas

Kader

Pemberdayaan

Masyarakat.
b)

Koordinasi Pokjanal Posyandu tingkat Provinsi. Hasil yang


dicapai Terkoordinasinya Kegiatan Posyandu Tingkat Provinsi,
Tersedianya Sekertariat Posyandu dan Perlindungan Anak dan
Tersusunnya Rencana Aksi Provinsi PBPTA.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

509

Sosialisasi Penguatan Pemberdayaan Keluarga Pedesaan.

c)
Hasil

yang

dicapai

Terwujudnya

Pemberdayaan

Keluarga

Perdesaan.
9) Program Pemberdayaan Pemerintahan Desa dan Kelurahan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Fasilitasi
Terpadu.

Pendampingan
Hasil

yang

Kegiatan

dicapai

Pembangunan

meningkatnya

Desa

keterpaduan

pelaksanaan pembangunan desa.


b) Peningkatan

Kapasitas

Pemerintah/Perangkat

Desa

dan

Kelurahan. Hasil yang dicapai terwujudnya peningkatan kinerja


aparat perangkat desa/kel, Tersedianya Perangkat Komputer.
c) Studi Kerja Peningkatan Kapasitas Manajerial Bagi Kepala
Desa/Lurah. Hasil yang dicapai meningkatnya pemahaman/
pengetahuan kepala desa dan lurah.
d) Pelatihan Tata Cara Pengelolaan Alokasi Dana Desa dan
Sumber

Pendapatan

Desa/Kel.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya pengetahuan kades/dan lurah lokasi baruga


sayang.
e) Study Kerja Bagi Aparat Desa. Hasil yang dicapai Meningkatnya
Pemahaman/Pengetahuan Aparat.
10)Program

Pembangunan,

Pengembangan

Rehabilitasi

Baruga

Sayang, dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Pembinaan

Baruga

Sayang.

Hasil

yang

dicapai

termanfaatkannya baruga sayang,Termanfaatkannya Program


SIMBAS, dan Termanfaatkannya Bangunan Baruga.
b) Rakor kerjasama ACCES Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
Hasil yang dicapai Tersedianya RPJMDes, Pengembangan
BUMDES,

Pemeliharaan

Lingkungan

dan

Pengembangan

Masyarakat Pesisir.
c) Workshop Pemberdayaan Perempuan Perdesaan. Hasil yang
dicapai Meningkatnya Keberdayaan Perempuan Perdesaan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

510

d) Pelatihan Manajemen Pemanfaatan Baruga Sayang. Hasil yang


dicapai

termanfaatkannya

baruga

sayang,

Terlaksananya

Pelatihan Pemanfaatan Potensi Tenaga Kerja.


e) Rakor Pemanfaatan Baruga Sayang Tingkat Provinsi dan
Kab/Kota. Hasil yang dicapai Terpahaminya Manfaat Baruga
Sayang Sebagai Pusat Layanan.
11)

Program Pengembangan dan Pemanfaatan TTG, dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Pelatihan

aplikasi

TTG

dalam

pengelolaan

usaha

bagi

pengelola Baruga Sayang. Hasil yang dicapai Tersedianya


sejumlah Anggota Kelompok masyarakat dalam meningkatkan
kualitas produksi Teknostruktur Komunitas.
b) Pelaksanaan Gelar Teknologi Tepat Guna Perdesaan Tingkat
Nasional. Hasil yang dicapai Meningkatnya Inovasi dan Kualitas
TTG.
c) Monitoring dan sinkronisasi program pemberdayaan bidang
pengembangan TTG. Hasil yang dicapai Sinergitas Program
dan Kegiatan Pemberdayaan Bidang SDA dan TTG.
d) Fasilitasi Pengembangan Desa Mandiri Energi Terbarukan.
Hasil

yang

dicapai

Tersedianya

Desa

Percontohan

Pengembangan Desa Mandiri Energi Terbarukan Berbasis Jarak


Pagar.
e) Fasilitasi dan dukungan alat pengelolaan lingkungan dan
sanitasi berbasis masyarakat. Hasil yang dicapai Masyarakat
mampu menerapkan pengelolaan sampah rumah tangga,
Termanfaatkannya Jaringan Irigasi.
f) Pendampingan Pilot Proyek PNPM Lingkungan. Hasil yang
dicapai

meningkatnya

kesadaran

masyarakat

dalam

pengelolaan lingkungan.
g) Fasilitasi dan Dukungan Alat Dalam Rangka Rehabilitasi
Sumber Daya Alam (Pengembangan dan Pemanfatan Pupuk
Organik). Hasil yang dicapai Tersedianya 60 Orang anggota

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

511

masyarakat

yang

memahami

Pembuatan

Pupuk

Organik

(BOKASHI).
h) Fasilitasi Dan Dukungan Alat Pengembangan Desa Mandiri
Energi Terbarukan (BIOGAS). Hasil yang dicapai Meningkatnya
Pengetahuan Masyarakat Desa Mandiri.
i) Fasilitasi Dan Dukungan Alat Dalam Rangka Penyadaran
Masyarakat Untuk Pelestarian Sumber Daya

Alam (Sumber

Daya Pesisir). Hasil yang dicapai Tersedianya 30 Orang


Anggota Kelompok Nelayan yang Memahami tentang Peran
dan Fungsi Terumbu Karang.
12)

Program Penguatan Kelembagaan Ekonomi Perdesaan,

dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Pelatihan

Pengelolaan

UED-SP.

Hasil

yang

dicapai

Meningkatnya Keterampilan Pengelolaan UED-SP/Kredit Mikro


Perdesaan.
b) Pelatihan Pengelolaan Oraganisasi dan Manajemen Usaha

BUMDES.

Hasil

yang

dicapai

Meningkatnya

Aktivitas

Manajemen Usaha BUMDES sebagai Sumber Pendapatan Desa.


c) Penguatan Manajemen Kelembagaan Pasar Desa. Hasil yang

dicapai

Meningkatnya

Pemahaman

dan

Keterampilan

Manajemen Pengelolaan Pasar Desa dan Termanfaatkannya


Pasar Desa/Tradisional oleh Masyarakat.
d) Pengembangan

dan

Dukungan

Kegiatan

Usaha

Ekonomi

Keluarga Miskin. Hasil yang dicapai Meningkatnya Aktivitas


Usaha Ekonomi Keluarga.
e) Koordinasi dan Pengendalian Pelaksanaan Penanggulangan

Kemiskinan

(TKPKD)

Terkoordinasinya

Provinsi.

Pelaksanaan

Hasil
Program

yang

dicapai

Penanggulangan

Kemiskinan di Lingkup SKPD Pemda Prov. Sul-Sel, Stakeholder


terkait dan Pemerintah Kab/Kota.
f) Fasilitas dan Pelatihan Jenis Usaha Kegiatan BUMDES. Hasil

yang dicapai Meningkatnya Aktivitas Usaha BUMDES.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

512

g) Monitoring dan Evaluasi Program PNPM PISEW. Hasil yang

dicapai Meningkatnya Kinerja Pelaksanaan Program PNPM


PISEW.
h) Pembangunan

Jalan

Desa.

Hasil

yang

dicapai

Termanfaatkannya Akses Jalan Desa.


i) Dukungan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif. Hasil

yang

dicapai

Termanfaatkannya

Hasil

Dukungan

Usaha

Ekonomi Produktif, sehingga Kinerja yang dicapai sebesar


99,66%, dengan kategori Sangat Baik
j) 10.Rintisan Jalan Desa. Hasil yang dicapai Termanfaatkannya
Prasarana Desa/Kelurahan.
Keberhasilan :
1. Telah difasilitasi penciptaan kelembagaan pemerintah desa dan
kelurahan

yang

lebih

baik

melalui

pelatihan

bagi

aparat

pemerintah desa dan kelurahan sebanyak 1.780 orang


2. Telah

difasilitasi

peningkatan

kehidupan

sosial

budaya

masyarakat melalui wadah Baruga Sayang yang sebelumnya 45


Desa/Kelurahan pada tahun ini menjadi 304 Desa/Kelurahan
3. Telah

difasilitasi

peningkatna

usaha

ekonomi

masyarakat

sehingga pada tahun 2011, sudah ada 4 Kabupaten yang telah


membuat BUMDES dengan jumlah BUMDES sebanyak 100 unit
dan

Usaha

Ekonomi

Mikro

(UKM)

sebanyak

3.308

di

12

Kabupaten/Kota
4. Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Sumber Daya
Alam (SDA) pada tahun 2011 ini Provinsi Sulawesi Selatan
mendapatkan gelar Juara I tingkat nasional, 4 Kabupaten/Kota
telah

menginiasi

sendiri

teknologi

yang

tepat

Kabupaten/Kota.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

513

buat

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1. Masih banyak Kepala Desa di Kabupaten, khususnya kepala desa
yang

baru

menjabat

sebagai

Kepala

Desa

yang

belum

memahami tugas dan fungsi sebagai Kepala Desa sesuai dengan


peraturan

dan

perundang-undangan

yang

baru,

sehingga

menghambat kelancaran pembangunan dan pelayanan kepada


masyarakat desa
2. Masih banyak sekretaris desa dan aparat pemerintah desa yang
belum memahami tugas dan fungsinya dalam hal administrasi
pemerintahan

desa

sesuai

dengan

peraturan

perundang-

undangan yang baru, khususnya pada aspek pengelolaan


keuangan desa sehingga banyak desa yang bermasalah dalam
hal pertanggungjawaban keuangan desa
3. Masih banyak lembaga masyarakat (BPD, LKMD, PKK, Karang
Taruna dll) seharusnya mendukung tugas pemerintah desa
dalam hal kegiatan pembangunan tidak dilakukan karena
keterbatasan kapasitas untuk melakukan dukungan tersebut
4. Kurangnya

pengetahuan

dan

keterampilan

usaha

ekonomi

masyarakat dalam hal pemasaran dalam hal pemasaran dan


produksi

serta

pengelolaan

kelembagaan

kelompok

yang

menyebabkan kelompok usaha ekonomi masyarakat kurang


berkembang
5. Masih banyak kabupaten/kota yang belum membuat kebijakan
atau aturan yang mendukung tentang kelembagaan ekonomi
masyarakat (BUMDES)
6. Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam hal mensinergikan
sumber daya lokal sebagai bahan baku dna teknologi yang tepat
guna, untuk meningkatkan produksi
7. Kurangnya

pengetahuan

masyarakat

dalam

memanfaatkan

teknologi tepat guna untuk kepentingan suplai energi dan


perbaikan lingkungan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

514

8. Kurangnya

jumlah

pegawai,

sarana

dan

prasarana

serta

kapasitas teknis aparat BPMPDK dalam peningkatan kinerja


Solusi
1. Perlu dilaksanakan kegiatan pelatihan dan kerja sama dengna
pemerintah kabupaten untuk peningkatan kapasitas kepala desa
yang baru menjabat
2. Perlu dilaksanakan kegiatan pelatihan dan kerjasama dengna
pemerintah kabupaten untuk peningkatan kapasitas sekretaris
desa dan aparat desa
3. Masih perlu dilaksanakan penguatan kelembagaan masyarakat di
tingkat desa dan kelurahan berupa peningkatan kapasitas
kelembagaan masyarakat
4. Masih

perlu

dilaksanakan

penguatan

kelembagaan

usaha

ekonomi masyarakat di tingkat desa dan kelurahan berupa


peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat
5. Perlu

dilaksanakan

fasilitasi

kepada

kabupaten/kota

untuk

pembentukan Perda tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMD)


6. Meningkatkan

pengetahuan

dan

keterampilan

masyarakat

melalui kegiatan pelatihan gelar teknologi yang berbasis sumber


daya lokal
7. Diperlukan penambahan jumlah pegawai, peningkatan sarana
dan prasarana serta peningkatan kapasitas yang bersifat teknis
bagi pegawai BPMPDK
22. Urusan Sosial
Dinas Sosial
Masalah Sosial merupakan tanggungjawab semua pihak, tidak
hanya dilaksanakan oleh pemerintah tetapi menjadi tanggungjawab
seluruh komponen masyarakat dan stakeholder yang terlibat dalam
menangani

per,asalahan

tersebut.

Tujuan

pembangunan

kesejahteraan social antara lain meliputi:


1) Meningkatnya kesejahteraan sosial masyarakat dan menrunkan
jumlah PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

515

2) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana


pembangunan Kesejahteraan Sosial
3) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan
kesejahteraan sosial.
Oleh karena itu Agenda dan kebijakan RPJMD diarahkan untuk
menurunkan

masalah

kesejahteraan

sosial

serta

mendorong

beertambahnya sumber daya sosial seperti karang taruna, relawan


sosial dan lainnya untuk penyelesaian masalaha kesejahteraan
sosial.

Ada

mengarah

5 (lima) program kegiatan yang priorotas yang

pada;

fasilitasi

terhadap

kelompok

penyendangn

masalah sosial, peningkatan layanan terhadap penduduk miskin,


Pelayanan

dan

rehabilitasi

kesejahteraan

penyanang cacat dan trauma

sosial,

pembinaan

serta pemberdayaan terhadap

kelembagaan kesejahteraan sosial.


Sampai tahun 2011, Panti Sosial yang dimiliki oleh pemerintah
Provisni Sulawesi selatan sebanyak 6 UPTD Panti Sosial Miliki
Deparatemen sosial RI sebanyak 3 UPTD unit, panti sosial milik
masyarakat (swasta) sebanyak 296

panti. Secara umum sarana

dan prasarana yang dimilki panti sosial khususnya yang milik


pemerintah daerah dan milik masyarakat relatif masih kurang
memadai.
Dalam penanganan PMKS untuk pemberdayaan masyarakat
dengan kegiatan taraf hidup, penghidupan dan kesejahteraan
melalui

upaya

pemecahan

masalah

penyandang

Masalah

kesejahteraan Sosial (PMKS) yaitu:


1) Dari sebanyak 63544 anak terlantar, telah ditangani sebanyak
416 anak.
2) Dari sebanyak 1364 Anak jalanan, telah ditangani sebnayak
180 anak
3) Dari sebanyak 34830 lanjut usia, telah ditangani sebnayak 655
orang
4) Dari sebanyak

30196

Keluarga rawan social ekonomi telah

ditangani sebanyak 35 Keluarga

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

516

5) Dari sebanyak 1403

wanita tuna susila, telah ditangani

sebnayak 20 orang.
Pada tahun 2011 pemerintah provinsi telah melakukan
penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial sebanyak
19 PMKS dari jumlah 24 PMKS yang ada, selain itu juga PMKS yang
telah

mendapatkan bantuan sebanyak

113.248

dari

jumlah

544.193 yang seharusnya, karena kondisi anggaran yang belum


memadai.
Sementara itu, pengembangan karang taruna Provinsi telah
menunjukkan keberhasiln dimana pada tahun 2011 terdapat 2043
karang taruna, dengan kegiatan dan keberhasilannya adalah 27
Karang Taruna.
Hal lain yang dilaksanakan urusan sosial adalah penanganan
bencana alam. Data tahun 2011 menunjukkan tercatat kejadian
benacana yang meliputi bencana banjir 22 kali, angin puting
beliung 12 kali tanah longsor 7 kali, kebakaran 12 kali, dalam
kurun waktu satu tahun terakhir frekuensinya semakin menurun,
namun upaya untuk tindak lanjut penanggulangannya

telah

dilakukan tindakan prefentif, represif dan rehabilitasi.


Untuk sarana prasarana penanggulangan bencana/bencana
alam yang telah dimilki sampai saat ini adalah Terdiri dari 58 Unit
kendaraan Operasional yang pembiayaannya selain oleh APBD
juga oleh APBN melalui program
Walupun telah banyak upaya dilkukan oleh pemerintah
namun kompleksitasnya pembangunan kesejahteraan sosial dalam
upaya penanganan PMKS harus tetap tersu dilakukan sehingga
masoh

perlu

dikembangkan

keterlibatan

potensi

Sumber

kesejahteraan sosial dan dunia usaha.


Urusan sosial, ditangani oleh Dinas Sosial dan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, halmana pada tahun 2011
Dinas Sosial telah melaksanakan 11 program dan 85 kegiatan,
yang

ditunjang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

dengan

anggaran

APBD

sebesar

517

Rp.17.642.217.000,- yang terealisir sebesar Rp.17.445.176.206,dengan kegiatan sebagai berikut:


1) Program Pelayanan administrasi perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
d) Penyediaan alat tulis-menulis kantor
e) Penyediaan barang cetak dan penggandaan
f) Penyediaan

komponen

instalasi

listrik/penerangan

bangunan kantor
g) Penyediaan peralatan rumah tangga/alat rumah tangga
h) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar
daerah
i) Penyediaan jasa makan dan minum
2) Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b) Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/dinas
c) Pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan
d) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor/rumah dinas
e) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
f) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
g) Pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor
3) Program

peningkatan disiplin

aparatur,

dengan kegiatan

sebagai berikut:
a) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
4) Program

peningkatan

kapasitas

sumber

daya

aparatur,

dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Penilaian dan perhitungan angka kredit pekerja sosial
fungsional
b) Bimbingan dan penyuluhan sosial

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

518

c) Rapat

koordinasi

perencanaan

program

pembangunan

Kesos
d) Sosialisasi kepegawaian dan pemantapan pekerja sosial
e) Peningkatan kemampuan pejabat fungsional pekerja sosial
f) Sinkronisasi

penyusunan

program

provinsi

dan

kabupaten/kota
5) Program

peningkatan

pengembangan

sistem

pelaporan

capaian kinerja dan keuangan, dengan kegiatan sebagai


berikut:
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar kinerja
SKPD
b) Penyusunan RKA-SKPD danDPA-SKPD / Biro Pokok dan
Perubahan
c) Penyusunan

Laporan

Akuntabilitas

Kinerja

Instansi

Pemerintah (LAKIP) SKPD


d) Pengembangan operasional dan upgrade SIMAKDA dan
SIMGAJI
e) Penyediaan jasa administrasi dan perkantoran
f) Sosialisasi pengelolaan dan pelaporan keuangan SKPD
g) Penyusunan Renstra Dinas Sosial Prov. Sulsel
h) Peningkatan pengelolaan manajemen keuangan
6) Program

pemberdayaan

fakir

miskin,

Komunitas

Adat

Terpencil (KAT) dan penyandang masalah lainnya, dengan


kegiatan sebagai berikut:
a) Pelatihan home industri bagi keluarga miskin
b) Pelatihan pemberdayaan sosial komunitas adat terpencil
bagi tokoh adat komunitas adat terpencil
c) Posko pemulangan orang terlantar dan pekerja migran
d) Pelatihan petugas pendampingan KUBE fakir miskin
e) Rehabilitasi rumah kumuh
f) Pengembangan keluarga harapan
g) Penyuluhan pemberdayaan fakir miskin
h) Pemutakhiran data keluarga miskin

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

519

i) Pemantapan keluarga harapan


j) Sosialisasi pemberdayaan fakir miskin
k) Pelatihan KUBE fakir miskin
l) Pra penjajagan awal ke kabupaten-kabupaten
7) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Koordinasi dan konsultasi perlindungan sosial, hukum bagi
korban eksploitasi, perdagangan perempuan dan anak dan
penurunan kesenjangan
b) Bimbingan sosial bagi anggota forum komunikasi anak cacat
dan penyandang cacat
c) Pemulangan pekerja migran dan orang terlantar
d) Sosialisasi jaminan kesos dan askesos
e) Bimbingan keterampilan kerja bagi pemulung
f) Sosialisasi KPRS ABH dan TIM PIPA
g) Bantuan jaminan hidup eks kusta
h) Penataan dalam rangka pemberian bantuan jaminan hidup
eks kusta
i) Bimbingan teknis penningkatan pelayanan sosial dalam
panti
j) Pertemuan pendamping jaminan sosial penyandang cacat
8) Program pembinaan anak terlantar, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pelayanan dan pembinaan sosial pada PPSTPA Inang Matutu
Makassar
b) Pelayanan dan pembinaan sosial anak terlantar pada PPSBK
Nirannuang Bulukumba
c) Pelayanan dan pembinaan sosial anak terlantar pada PPSBR
Makkareso Maros
d) Pembinaan dan rehabilitasi sosial anak jalanan pada PPSBR
Makkareso Maros
e) Peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana
rehabilitasi soaial di PPSBR Makkareso Maros

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

520

f) Peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana


rehabilitasi sosial di PPSBK Nirannuang Bulukumba
g) Pelatihan dan pemantapan petugas sosial anak terlantar
9) Program

pembinaan

panti

asuhan/panti

jompo,

dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Pelayanan sosial pada PPSLU Mappakasunggu Parepare
b) Peningkatan

kualitas

sarana

dan

prasarana

di

PPSLU

Mappakasunggu Parepare
c) Pelayanan dan rehabilitasi sosial pada PPSAA Seroja Bone
d) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana di PPSAA Seroja
Bone
10)Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, Narkoba dan penyakit sosial lainnya), dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pelayanan sosial pada PSKW Mattirodeceng Makassar
b) Bimbingan

sosial

penanggulangan

dan

pencegahan

HIV/AIDS dan tuna sosial


c) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana di PPSKW
Mattirodeceng Makassar
d) Bimbingan

pemantapan

petugas

pencegahan

NAPZA

berbasis masyarakat tingkat kelurahan


11)Program pemberdayaan kelembagaan kesos, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
b) Pelatihan pengembangan kerjasama kemitraan Orsos
c) Pemeliharaan
kepahlawanan,

TMP/MPN

dan

kepeloporan,

pelestarian

nilai-nilai

kejuangan

dan

kesetiakawanan sosial
d) Pembinaan petugas TMP/MPN
e) Pembinaan dan pemberdayaan pengembangan SDM Karang
Taruna
f) Peningkatan SDM Taruna Siaga Bencana
g) Pemantapan tenaga kesejahteraan sosial

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

521

h) Pemetaan rawan bencana


i) Peningkatan SDM bagi pekerja sosial masyarakat
j) Pemutakhiran data
k) Seminar dan pengusulan pahlawan nasional
l) Peningkatan keterampilan bagi perempuan berbasis gender
m) Pelatihan pengelolaan bencana untuk pemuda
n) Sosialisasi kampung siaga bencana
o) Monitoring dan evaluasi TMP/MPN di kab/kota
p) Sosialisasi penanggulangan bencana
q) Pelatihan peningkatan pekerja sosial
Keberhasilan
1. Terlaksananya kampung siaga bencana di Kabupaten Enrekang
2. Tersalurkannya bantuan KUBE di Kabupaten Luwu, Jeneponto,
Toraja Utara, Takalar dan Sinjai
3. Meningkatnya kinerja organisasi sosial dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya dalam bidang manajemen
4. Tersalurnya bantuan pengembangan UEP untuk peningkatan
kemandirian organisasi sosial
5. Terbentuknya wadah yang akan menampung aspirasi melalui
pembentukan jaringan organisasi sosial
6. Terjaringnya organisasi sosial yang sesuai dengna kriteria yang
telah ditentukan untuk menjadi organisasi sosial berprestasi
tingkat provinsi
7. Terbangunnya

rumah

sederhana

sebanyak

55

unit

di

Kabupaten Selayar dan Toraja Utara


8. Taraf hidup warga KAT di Kabupaten Selayar dan Toraja Utara
semakin membaik karena adanya bantuan jaminan hidup dan
peralatan kerja
9. Terlaksananya rehabilitasi TMP Paccekke di Kota Parepare
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

522

1. Terbatasnya dana yang dialokasikan setiap tahun sehingga


sarana dan prasarana pendukung sangat terbatas
2. Meningkatnya beban pengeluaran masyarakat miskin, seiring
dengan perkembangan jaman
3. Kurangnya kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin
4. Masih rendahnya SDM pendamping masyarakat miskin untuk
meningkatkan kesejahteraan
5. Masih banyaknya sarana dan prasarana UPTD yang belum
direhabilitasi
Solusi
1. Diperlukan peningkatan anggaran dan sasaran pada masingmasing kegiatan
2. Diperlukan sarana dan prasarana dan rehabilitasi panti
3. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin
4. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin
5. Meningkatkan akses dan penggunaan sumber daya untuk
mengingkatkan kesejahteraan masyarakat miskin
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Dalam kurum waktu 1 (satu) tahun, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah telah menghasilkan data dan informasi sebagai
bahan kebijakan perencanaan pada tahun berikutnya, antara lain
berupa: data tentang daerah rawan bencana, data relawan, data
sarana dan prasarana kedaruratan, dan data verifikasi rekap
rekonstruksi pasca bencana.
Pada Tahun 2011, Badan Pengelolaan Bencana Daerah Provinsi
Sulawesi

Selatan

telah

melaksanakan

10

Program

dan

38

Kegiatan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.316.127.000,dan realisasi sebesar Rp.3.232.529.633,- atau 97,48%, dengan
program dan kegiatan sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan

sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

523

a) Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat. Kegiatan ini tidak

dapat terealisir karena belum terdapat kerjasama dengan


pihak ketiga.
b) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik. Hasil yang dicapai terpenuhinya jasa Komunikasi,


sumber daya air dan listrik pada kantor BPBD Prov. SulSel.
c) Kegiatan

Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan

Kantor. Hasil yang dicapai terpenuhinya penyediaan jasa


peralatan, paket/pengiriman dan perlengkapan kantor.
d) Kegiatan

Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan

Dinas/Operasional.

Hasil

yang

dicapai

terpeliharanya Kendaraan Operasional,


e) Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil

yang

dicapai

terpenuhinya

pelayanan

administrasi

keuangan.
f) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja. Hasil yang

dicapai terpeliharanya peralatan kerja.


g) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor. Hasil yang dicapai

tersedianya alat tulis kantor.


h) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

Hasil

yang

dicapai

terpenuhinya

barang cetakan

dan

penggandaan.
i) Kegiatan Penyediaan Peralatan/Alat Rumah Tangga. Hasil

yang dicapai tersedianya peralatan rumah tangga.


j) Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor. Hasil yang

dicapai tersedianya peralatan rumah tangga.


k) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman. Hasil yang

dicapai tersedianya makanan dan minuman untuk kegiatan


tertentu.
l) Kegiatan

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar

Daerah. Hasil yang dicapai terkoordinasinya kegiatan rapat,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

524

m) Kegiatan

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam

Daerah. Hasil yang dicapai terkoordinasinya kegiatan rapat,


kinerja.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. Hasil

yang dicapai tersedianya perlengkapan Gedung Kantor.


b) Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor. Hasil yang

dicapai tersedianya peralatan Gedung Kantor.


c) Kegiatan

Pengadaan

Kantor/Meubeler.

Hasil

Peralatan
yang

Perlengkapan

dicapai

tersedianya

perlengkapan meubeler Kantor.


d) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor/Rumah

Dinas. Hasil yang dicapai terpeliharanya Gedung Kantor.


e) Kegiatan

Pemeliharaan

Rutin/berkala

Kendaraan Dinas/

Operasional. Hasil yang dicapai terpeliharanya Kendaraan


Dinas/operasional.
f) Pemeliharaan

Program SIPKD dan SIMGAJI. Hasil yang

dicapai terpeliharanya program atau software SIPKD dan


SIMGAJI.
3) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai


berikut:
a) Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar

Realisasi Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai tersusunnya


laporan Capaian Kinerja.
b) Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran. Hasil

yang dicapai tersusunnya Laporan Keuangan semesteran.


c) Kegiatan

Penyusunan Pelaporan Prognosis. Hasil yang

dicapai tersusunnya Laporan Prognosis Realisasi anggaran.


d) Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun.

Hasil

yang

dicapai

tersedianya

perlengkapan

Gedung

Kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

525

e) Kegiatan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintahan (LAKIP) SKPD. Hasil yang dicapai tersusunnya


Laporan LAKIP-SKPD.
f) Kegiatan Penyusunan RKA dan DPA SKPD. Hasil yang dicapai

tersusunnya RKA dan DPA SKPD.


g) Kegiatan Penyusunan Laporan Tahunan SKPD. Hasil yang

dicapai tersusunnya Laporan Tahunan SKPD.


4) Program Penguatan Perundangan dan Kapasitas Kelembagaan

BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, dengan kegiatan sebagai


berikut:
a) Rapat

Koordinasi

Bencana

Daerah,

Penyelenggaraan
Hasil

yang

Penanggulangan

dicapai

terkoordinasinya

penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Daerah Prov.


SulSel.
5) Diklat Aparatur Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

Daerah, dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Pelatihan TRC pada Kondisi Kesiapsiagaan. Hasil yang

dicapai

meningkatnya

keterampilan

TRC

pada

kondisi

kesiapsiagaan.
b) Workshop Analisa Penanganan Daerah Rawan Bencana.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya

keterampilan

SDM

penanganan daerah rawan bencana.


6) Pencegahan

dan

Kesiapsiagaan

Penanggulangan

Bencana

Daerah, dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Pemantauan Daerah Potensi Rawan Bencana. Hasil yang

dicapai terinvetarisirnya data daerah berpotensi rawan


bencana.
b) Monitoring

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Kegiatan

Penanggulangan Bencana pada Kondisi Prabencana. Hasil


yang dicapai tersedianya data penanganan penanggulangan
bencana.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

526

c) Pembentukan Forum Relawan Penanggulangan Bencana.

Hasil

yang

dicapai

terbentuknya

Forum

Relawan

Penanggulangan Bencana.
7) Kedaruratan dan Logistik Penanggulangan Bencana, dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Pembentukan

dan

Penguatan

Pusat

Pengendalian

Operasional Penanggulangan Bencana. Hasil yang dicapai


terbentuknya

Pusat

Pengendalian

Operasional

Penanggulangan Bencana.
b) Pemberdayaan Pos Siaga Tanggap Darurat. Hasil yang

dicapai

terlaksananya

prosedur

pelaksanaan

penanggulangan bencana di daerah Prov. SulSel sesuai


dengan ketentuan yang berlaku.
c) Monitoring

dan Evaluasi Pelaksanaan Kedaruratan dan

Logistik. Hasil yang dicapai tersedianya laporan hasil


monitoring dan evaluasi kedaruratan dan logistik bencana di
daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
d) Workshop Penanganan Darurat Bencana dan Penguatan

Posko. Hasil yang dicapai terlaksananya fasilitasi kebutuhan


penanganan darurat bencana.
8) Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada Tahap Pasca Bencana,

dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Identifikasi dan Verifikasi Kondisi Kerusakan dan Kerugian

Sarpras Umum, Harta dan Rumah Penduduk Pasca Bencana.


Hasil

yang

dicapai

tersedianya

hasil

identifikasi

dan

verifikasi kondisi kerusakan dan kerugian sarpras umum,


harta dan rumah penduduk pasca bencana.
b) Monitoring

dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rehabilitasi

dan

Rekonstruksi Pasca Bencana. Hasil yang dicapai tersedianya


data rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
9) Peningkatan Peran Serta dan Kapasitas Masyarakat dalam

Penanggulangan Bencana, dengan kegiatan sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

527

a) Simulasi Penanggulangan Bencana pada Daerah Rawan

Bencana. Hasil yang dicapai meningkatnya peran serta


masyarakat dalam penanganan penanggulangan bencana.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
1) Masih terbatasnya data base/informasi daerah rawan bencana
di daerah Sulawesi Selatan, kalaupun ada belum terangkum
dengan baik
2) Masih kurangnya rumusan operasional daerah yang integrated,

terpadu dan strategi dalam penyelenggaraan penanggulangan


bencana yang bercirikan nilai budaya lokal dan spesifik, serta
berdasarkan hasil kerja daerah rawan bencana
3) Masih kurangnya koordinasi, keterpaduan dan integrasi langkah
operasional antara sektor, mulai dari tahapan perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring/evaluasi penanggulangan bencana
4) Masih rendahnya kemampuan SDM (masyarakat dan aparatur)
dalam penanggulangan bencana.
5) Masih

rendahnya

akses

informasi

dalam

penanggulangan

bencana
6) Masih

rendahnya

peran

serta

masyarakat

dalam

penanggulangan bencana
7) Kondisi tersebut diatas selanjutnya dijabarkan dalam bentuk
program-program
penyelenggaraan

strategis

sebagai

penanggulangan

landasan

bencana

dalam

sebagaimana

diamanatkan dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun


2008-2013.
8) Belum

adanya

dana

teknis

untuk

penyelenggaraan

penanggulangan bencana di Kabupaten/Kota maupun Provinsi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

528

9) Belum adanya dana siap pakai yang ditempatkan pada BPBD


Provinsi atau Kabupaten/Kota.
Solusi
1. Terbentuknya

BPBD

di

20

Kabupaten/Kota

diharapkan

tersediana data/ informasi tentang daerah rawan bencana yang


berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Sulawesi Selatan
2. Diadakannya

rapat

koordinasi

penyelenggaraan

penanggulangan bencana daerah dan diharapkan keterlibatan


BPBD

Kabupaten/Kota

didalam

perumusan

pelaksanaan

penanggulangan bencana
3. Diadakan

pembentukan

forum

relawan

penanggulangan

bencana yang di dalamnya terdapat keterlibatan masyarakat


serta unsur SAR, TNI, Polri dan pihak-pihak terkait
4. Diadakannya

beberapa

pelatihan

dan

workshop,

berupa:

Pelatihan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada kondisi kesiapsiagaan


dan workshop analisa penanganan daerah rawan bencana,
dengan harapan agar aparat yang terkait dibantu masyarakat
memiliki pengetahuan tentang penanggulangan bencana
5. Diadakannya pemberdayaan pos siaga tanggap darurat
6. Dibentuknya

sebuah

Penanggulangan

Pusat

Bencana

Pengendalian

(PUSDALOPS),

yang

Operasional
didalamnya

terdapat data dan informasi tentang penanggulangan bencana


7. Tersedianya dana on call (dana siap pakai), dana rekon yang
disediakan

oleh

BNPB

pusat

untuk

menunjang

kegiatan

penanggulangan bencana kabupaten/kota


23. Urusan Kebudayaan
Keberadaan seni dan budaya yang ada Di provinsi Sulawesi
Selatan

merupakan

modal

dasar

pembangunan

bagi

pengembangan bidang pariwisata dan bidang kebudayaan itu


sendiri. Potensi tersebut perlu dioptimalkan secara intensif sesuai
dengan karakteristik daerah, sebagaimana yang telah diarahkan
dalam Agenda 6

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

Penguatan Kelembagaan Masyarakat telah

529

mendorong pengembangan budaya di Sulsel sehingga nantinya


dapat memperkaya khasanah budaya daerah yang pada akhirnya
dapat memberikan konstribusi serta mendukung pengembangan
sektor pariwisata.
Kondisi tersebut menjadikan kebudayaan seni-budaya memiliki
peran yang strategis dalam membangun dan menggarap sisi nilai
rohani, kemanusiaan serta interaksi sosial dalam kehidupan
bermasyarakat melalui berbagai forum dan kegiatan aspirasi dan
pelestarian seni budaya daerah.

Melalui program Pengelolaan

kekayaan budaya telah dilakukan pembinaan budaya sehingga


aktualisasi dan revitalisasi nilai-nilai budaya lokal tetap berfungsi
sebagai acuan utama dalam pengembangan identitas diri dari
setiap lembaga kemasyarakatan dan setiap individu pada semua
aspek kehidupan.
Selain itu beberapa hal yang telah dicapai dalam bidang
kebudayaan antara lain pelestarian benda-benda cagar budaya,
konservasi dan pembangunan kawasan situs dan bantuan subsidi
bagi organisasi kesenian di Kabupaten/kota se Sulawesi Selatan
serta

terselenggaranya

kegiatan

Pengelolaan

museum

dan

monumen di sulawesi selatan.


Dalam

rangka

pelestarian

benda

cagar

budaya,

telah

dilaksanakan kegiatan konservasi dan pendataan terhadap bendabenda cagar budaya di Sulawesi Selatan. Sampai tahun 2011,
jumlah cagar budaya tercatat sebanyak 721 situs yang tersebar di
24 Kab./kota. Demkian halnya dengan persebaran museum
daerah/lokal sebanyak 10 lokasi yang terletak di berbagai daerah,
satu hal yang membanggakan bahwa saat ini sulawesi selatan
memiliki museum la galigo yang telah direvitalisasi dan siap
menjadi icon pariwisata sulsel.
Adapun melalui program Pengelolaan Keragaman budaya telah
dilaksanakan

pengadaan

sarana

penyelenggaraan

seni

dan

budaya antara lain 15 set baju adat, 25 buah gendang kecapi, dan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

530

25 buah kecapi dan Penyelenggaraan festival seni dan budaya


sebanyak 12 kali, antara lain :
1) Pelaksanaan kegiatan gelar seni budaya daerah sulsel di
benteng rotterdam
2) Parade tari nusantara
3) Pekan produk budaya indonesia
4) Gelar seni budaya daerah sulsel (glory of south sulawesi di

jakarta)
5) Festival komunitas masyarakat bajo
6) Festival musik bambu nusantara V di bandung
7) Gita bahana nusantara
8) Pagelaran sendra tari dan musik
9) Festival perkusi sulsel
10)Festival la galigo
11)Pawai/peragaan busana HUT TMII
12)Gelar temu taman budaya
Pembangunan kinerja urusan ini, dilaksanakan oleh Dinas
Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov. Sulsel, yang pada tahun
2011 menangani 7 (dua) program dan 36 kegiatan dengan alokasi
dana

sebesar

Rp.11.511.100.000,-

dan

realisasi

sebesar

Rp.11.298.659.144,-, sebagai berikut:


a) Program dan Kegiatan
1) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengelolaan museum & monumen di Sulawesi Selatan. Hasil
yang dicapai tercapainya Terlaksananya pemeliharaan dan
penataan monumen di sulsel.
b) Pengelolaan,

pengembangan,

pelestarian

peninggalan

sejarah purbakala. Hasil yang dicapai adanya pelestarian


benda

cagar

budaya

berkelanjutan

dan

terwujudnya

pelestarian benda cagar budaya.


c) Pengelolaan,

pengembangan

kajian

sejarah

dan

nilai

tradisional. Hasil yang dicapai meningkatnya apresiasi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

531

masyarakat terhadap nilai-nilai luhur sejarah dan nilai


tradisional.
d) Pengelolaan kekayaan budaya lokal. Hasil yang dicapai
Tersedianya

inventarisasi/dokumentasi

sebagai

bahan

pengamalan.
e) Peningkatan kelembagaan museum la galigo. Hasil yang
dicapai Meningkatnya kinerja pegawai Museum La Galigo.
f) Sosialisasi dan pengelolaan kekayaan koleksi museum la
galigo. Hasil yang dicapai Meningkatnya minat masyarakat
ke museum.
g) Pelestarian dan konservasi koleksi museum. Hasil yang
dicapai Terwujudnya pelestarian dan konservasi koleksi
secara berkesinambungan.
h) Pengembangan kemitraan dan pemberdayaan museum.
Hasil yang dicapai Meningkatnya jumlah kunjungan ke
museum.
2) Program Pengelolaan Keragaman Budaya, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pembinaan

kesenian

tradisional.

Hasil

yang

dicapai

Terlaksananya pelestarian dan apresiasi seni tradisional.


b) Optimalisasi pengembangan sarana kesenian di Sulsel. Hasil
yang dicapai Peningkatan wawasan bagi para pengelola
organisasi

kesenian

prop.

Sulsel

dan

peningkatan

pengembangan sarana kesenian.


c) Pengembangan seni kreasi dan film di Sulsel. Hasil yang
dicapai terlaksananya pengembangan kesenian dan film di
Sulsel.
d) Peningkatan

kelembagaan

taman

budaya.

Hasil

yang

dicapai Termanfaatkannya fungsi dan peran taman budaya


dalam pembinaan kelembagaan budaya.
e) Pendukungan pengembangan kesenian seni tari dan musik
kreatif. Hasil yang dicapai meningkatnya pengetahuan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

532

pemahaman, keterampilan, kreativitas dan menumbuhkan


minat bakat seni bidang seni tari dan musik.
f) Pendukungan pengembangan seni rupa dan teater. Hasil
yang

dicapai

semakin

meningkatnya

pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, kreativitas dan menumbuhkan


minat bakat seni rupa/ teater/sastra.
g) Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah. Hasil
yang dicapai Semakin dikenalnya seni budaya sulsel dan
meningkatnya kunjungan wisatawan ke sulawesi selatan.
h) Peningkatan sarana dan prasarana. Hasil yang dicapai
meningkatnya pelayanan masyakarat di bidang kesenian
dan kebudayaan daerah sulsel.
3) Program pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan

jasa

surat

menyurat.

Hasil

yang

dicapai

terealisasinya administrasi perkantoran, Melalui kegiatan ini


telah terlaksana tata persuratan kantor dan tersedianya jasa
kebutuhan surat menyurat.
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
Hasil yang dicapai terpenuhinya kebutuhan komunikasi, air
dan

listrik.

Melalui

kegiatan

ini

telah

terpenuhinya

kebutuhan di bidang komunikasi, air dan listrik lingkup


Disbudpar Sulsel.
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan. Hasil yang dicapai
terwujudnya pengelolaan administrasi keuangan daerah
yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melalui
kegiatan ini telah terlaksana pengelolaan administrasi
keuangan.
d) Penyediaan jasa kebersihan kantor. Hasil yang dicapai ialah
tersedianya peralatan bahan kebersihan kantor.

Melalui

kegiatan ini telah tersedianya barang dan bahan pembersih


kantor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

533

e) Penyediaan

Alat

Tulis

Kantor.

Hasil

yang

dicapai

terwujudnya kebutuhan alat tulis kantor disbudpar. Melalui


kegiatan ini telah tersedianya alat tulis kantor.
f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan. Hasil yang
dicapai tersedianya barang penggandaan. Melalui kegiatan
ini

telah

terlaksananya

kegiatan

penyediaan

barang

penggandaan.
g) Penyediaan

komponen

instalasi

listrik/penerangan

bangunan kantor. Hasil yang dicapai tersedianya komponen


instalasi

listrik/

penerangan

bangunan

kantor.

Melalui

kegiatan ini telah terlaksananya pemeliharaan instalasi


listrik/penerangan bangunan kantor.
h) Penyediaan makanan dan minuman. Hasil yang dicapai
terpenuhinya penyediaan makanan dan minuman rapat dan
tamu. Melalui kegiatan ini telah tersedianya penyediaan
makanan dan minuman rapat dan tamu.
i) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah. Hasil
yang dicapai terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi

di

luar

daerah.

Melalui

kegiatan

ini

telah

terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi di luar


daerah.
4) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor/rumah dinas.
Hasil yang dicapai terpenuhinya perbaikan/pemeliharaan
gedung kantor.
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.
Hasil

yang

dicapai

terpeliharanya

kendaraan

dinas/operasional, capaian kinerja sebesar 100% dengan


kategori

Sangat

Baik.

Melalui

kegiatan

ini

telah

terpeliharanya kendaraan dinas/operasional roda 4 dan


kendaraan roda 2.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

534

c) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor. Hasil


yang dicapai terpenuhinya perbaikan peralatan gedung
kantor.
d) Pengadaan sarana dan prasarana. Hasil yang dicapai
tersedianya sarana dan prasarana penunjang kebutuhan
kantor.
5) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya. Hasil
yang dicapai tersedianya pakaian dinas pegawai beserta
perlengkapannya. Melalui kegiatan ini telah terlaksana
pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.
6) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pendidikan

dan

pelatihan

formal.

Hasil

yang

dicapai

terpenuhinya pendidikan dan pelatihan formal aparatur


disbudpar.

Melalui

kegiatan

ini

telah

terlaksana

pengembangan SDM aparatur/diklat lingkup disbudpar.


7) Program Peningkatan pengembangan Sistem Capaian Kinerja
dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan
kinerja

pengembangan

dan

keuangan.

meningkatnya

sistem

Hasil

optimalisasi

pelaporan

capaian

dicapai

Semakin

pengembangan

sistem

yang

pelaporan capaian kinerja dan keuangan. Melalui kegiatan


ini telah terlaksana Peningkatan pelayanan administrasi di
bidang keuangan.
b) Penyusunan

laporan

dan

pengelolaan

administrasi

perkantoran. Hasil yang dicapai terlaksananya pelayanan


organisasi sesuai kebutuhan secara efektif.
c) Pelaksanaan

rapat

koordinasi

kebudayaan

dan

kepariwisataan se-sulawesi selatan. Hasil yang dicapai


terlaksananya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

terpenuhinya

kerjasama

program

535

kerja

disbudpar provinsi dengan disbudpar lingkup kab/kota serta


para

industri

pariwisata.

Melalui

kegiatan

ini

telah

terlaksana Rapat Koordinasi Perencanaan Kebudayaan dan


Kepariwisataan se Sulawesi Selatan.
d) Pelaksanaan sosialisasi bidang budpar. Hasil yang dicapai
tersosialisasinya program kerja disbudpar prov. Sulsel.
Melalui

kegiatan

ini

telah

terlaksana

Sosialisasi

dan

Konsultasi Pengembangan Kepariwisataan Sulawesi Selatan.


e) Peningkatan

optimalisasi

database

dan

penataan

mekanisme perencanaan program disbudpar. Hasil yang


dicapai tersosialisasinya program kerja disbudpar prov.
Sulsel.
Keberhasilan

Telah mendokumentasikan situs di sulawesi selatan dalam bentuk


buku yang berjudul Mozaik Kepurbakalaan Sulsel Tahun 2011.

Telah mendokumentasikan koleksi museum se sulawesi selatan


dalam bentuk buku yang berjudul Pengelolaan koleksi museum di
sulsel.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
Kurangnya data yang tersedia di Kabupaten/kota
Solusi
Menginventarisir dan mendokumentasi dalam bentuk buku

24. Urusan Statistik


Urusan statistik masih dilaksanakan oleh pemerintah pusat, namun
urusan statistik yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi yaitu
pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Prov. Sulsel telah
menghasilkan

data

dan

informasi

yang

berupa

Informasi

Pembangunan Sulawesi Selatan Tahun 2010, Indikator Sosial

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

536

Sulawesi Selatan Tahun 2010, Indikator Makro Ekonomi Sulawesi


Selatan Tahun 2010, Indikator Pembangunan Kabupaten/Kota
Provinsi
Perkapita

Sulawesi

Selatan

Menurut

Tahun

Sektor

2010,

Ekonomi

Kajian

Tahun

Pendapatan

2010

dengan

melaksanakan 1 program dan 7 kegiatan dan alokasi anggaran


sebesar

Rp.1.619.140.400,-

Rp.1.612.458.013

atau

dapat

99,59

terealisasi

persen.

Adapun

sebesar

program

dan

kegiatan yang dilaksanakan yaitu :


1) Program Pengembangan Data dan Informasi, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengumpulan Updating dan Analisis Informasi Target Kinerja
Program

dan

Kegiatan,

hasil

yang

dicapai

adalah

termanfaatkannya data dan informasi untuk mendukung


perencanaan dan pengendalian pembangunan Sulawesi
Selatan.
b) Koordinasi Pengelolaan Pusat Informasi Spasial Prov. Sulsel,
hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya data dan
informasi

perencanaan

bidang

sumberdaya

alam

dan

prasarana wilayah.
c) Publikasi Data dan Informasi Pembangunan Daerah, hasil
yang dicapai adalah termanfaatkannya data dan informasi
sebagai bahan pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan.
d) Penyusunan
Provinsi

Akuntabilitas

Sulawesi

Selatan,

Kinerja
hasil

Instansi
yang

Pemerintah

dicapai

adalah

termanfaatkannya pengelolaan irigasi yang berbasis pada


kebutuhan APL II Program WISMP.
e) Pameran Pembangunan Daerah, yang dilaksanakan pada
tanggal 14-17 Agustus 2011 dengan hasil yang dicapai
mensosialisasikan hasil-hasil penyelenggaraan pemerintah
dan pembangunan yang telah dicapai di Sulawesi selatan.
f)

Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah, dengan hasil


yang dicapai informasi indikator ekonomi daerah
Sulawesi Selatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

537

di

g) Penyusunan

Pengumpulan

dan

Analisis

Data/Informasi

Kebutuhan Perencanaan Bidang Sosbud dan Pengembangan


Kelembagaan, hasil yang dicapai adalah termanfaatkannya
data dan informasi Bidang Sosbud dan pengembangan
kelembagaan Prov. Sulsel.
25.Urusan Kearsipan
Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah
Badan

Arsip

melaksanakan

dan

urusan

Perpusatakaan
kearsipan,

yang

adalah

instansi

berkewajiban

yang
untuk

memberdayakan lembaga kearsipan dan perpustakaan antara lain


menyimpan, memelihara dan menyelematkan arsip dari lembagalembaga dan badan-badan pemerintah Daerah serta badan-badan
pemerintah Pusat di tingkat daerah.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
ketentuan pokok kearsipan, maka kegiatan penyelenggaraan
pengelolaan arsip dilaksanakan mulai dari penciptaan sampai
dengan penyusunan dan pelestarian, oleh karenanya sasaran
program dan kegiatan diarahkan paad peningkatan kualitas
sumber daya aparatur, sarana prasarana kerja dan manajemen
kearsipan menjadi suatu hal yang penting.
Peningkatan kualitas sumberdaya aparatur dilaksanakan
dalam bentuk bimbigan teknis dan sosialisasi, yang meliputi:
Bimbingan yeknis arsip masuk desa, Sosialisasi Undang-Undang
Nomor 43 Tahun 2009 tentang Ketentuan Pokok Kearsipan,
Sosialisasi Perda Nomor 3 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Kearsipan

Daerah

Provinsi

Sulawesi

Selatan

dan

Sosialisasi

Instruksi Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 3 Tahun 2011 tentang


Arsip di Lingkungan
Berkenan dengan upaya peningkatan sumber daya aparatur
tersebut, maka telah diupayakan untuk meningkatkan sarana dan
prasarana

kerja

rutin/berkala

telah

kendaraan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

dilaksanakan
dinas

melalui

pemeliharaan

operasional,

pemeliharaan

538

peralatan, kelengkapan dan bangunan kantor, dan Pengadaan


sarana dan prasarana.
Terkait dengan peningkatan menajemen kerasipan maka
telah dilaksanakan pembinaan dan pemantapan kearsipan di
perangat Provinsi kabupaten/kota dan UPTD. Telah dikembangkan
pemasyarakatan arsip dengan progarm peningkatan kualitas
pelayanan informasi dan kegiatan layanan sadar arsip.
Pada tahun 2011, untuk urusan kearsipan mendapatkan
anggaran APBD sebesar Rp.17.484.699.656,- dengan realisasi
anggaran sebesar Rp.17.156.257.858,-. Untuk urusan Arsip, telah
dilaksanakan 9 Program dan 28 kegiatan, sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor. Hasil

yang dicapai Tertib dan tertatanya Pengelolaan Barang dan


Arsip Dinamis.
b) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai

tersedianya alokasi Anggaran dan Pertanggungjawaban


Keuangan.
c) Rapat-rapat

daerah.

koordinasi dan konsultasi dalam dan luar

Hasil

yang

dicapai

kelancaran

pelaksanaan

tugas/kedinasan.
d) Pengelolaan Administrasi Umum, Barang, dan Aset. Hasil

yang dicapai tertib dan tertatanya Administrasi Perkantoran.


e) Pameran Kearsipan dan Perpustakaan. Hasil yang dicapai

Bertambahnya pengetahuan

informasi tentang Arsip dan

bahan pustaka.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Pemeliharaan

rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.

Hasil yang dicapai kelancaran pelaksanaan tugas/kedinasan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

539

b) Pemeliharaan peralatan, kelengkapan dan bangunan kantor.

Hasil yang dicapai TeRpeliharanya Sarana dan Prasarana.


c) Pengadaan

Sarana dan Prasarana. Hasil yang dicapai

Peningkatan kinerja Pegawai.


3) Program

Peningkatan

Disiplin

Aparatur,

dengan

kegiatan

sebagai berikut:
a) Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya. Hasil

yang dicapai Meningkatnya Disiplin Pegawai.


4) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia.

Hasil yang dicapai Terbitnya PAK Pustakawan dan Arsiparis


dan terpilihnya Arsiparis teladan.
5) Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai


berikut:
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi

Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai Meningkatnya Akuntabilitas


Kinerja SKPD.
b) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD. Hasil yang

dicapai

tersedianya

Dokumen

sebagai

Pedoman

Pelaksanaan Kegiatan.
c) Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah. Hasil yang

dicapai tersedianya dan teRpeliharanya Database SIPKD.


6) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Pengolahan

dan

penerbitan

Arsip.

Hasil

yang

dicapai

memudahkan dalam penemuan Arsip.


7) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah,

dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Survey, Akuisisi dan Penilaian Arsip. Hasil yang dicapai

bertambahnya Informasi Arsip bernilai pertanggungjawaban


Daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

540

b) Penelusuran Arsip Citra Daerah. Hasil yang dicapai Arsip

tekstual dan Arsip media baru.


c) Fumigasi Arsip. Hasil yang dicapai Arsip dapat bertahan

lebih lama.
d) Reprografi Arsip. Hasil yang dicapai bertambahnya Arsip

media baru.
e) Restorasi Arsip Konvensional. Hasil yang dicapai keasaman

arsip netral kembali.


f) Pemotretan

Bangunan

Bersejarah.

Hasil

yang

dicapai

bertambahnya arsip-arsip foto.


g) Sejarah lisan. Hasil yang dicapai bertambahnya Informasi

arsip statis untuk penelitian.


h) Penyimpanan dan Penataan Arsip Konvensional. Hasil yang

dicapai Arsip dapat ditemukan dengan cepat.


8) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi, dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Pengembangan Layanan Informasi Kearsipan. Hasil yang

dicapai akses Informasi Arsip lebih mudah dan cepat.


b) Monitoring

dicapai

dan Evaluasi sistem Kearsipan. Hasil yang

terlaksananya

monitoring

dan

evaluasi

sistem

kearsipan di Kab/Kota SulSel.


c) Layanan Sadar Arsip UPTB. Hasil yang dicapai meningkatnya

pemahaman

masyarakat

akan

pentingnya

Arsip

dan

meningkatnya promosi sadar Arsip.


d) Sosialisasi Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2010 tentang

Penyelenggaran Kearsipan Daerah Provinsi. Hasil yang


dicapai tersosialisasinya Perda tentang Kearsipan.
e) Publikasi Arsip dan Layanan Informasi. Hasil yang dicapai

akses Informasi Arsip lebih mudah dan cepat.


9) Program Penetapan Kerangka Pembangunan, Kelembagaan dan

Regulasi Perpustakaan dan Kearsipan, dengan kegiatan sebagai


berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

541

a)

Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Pengelolaan


Arsip Dinamis. Hasil yang dicapai tersusunnya Peraturan
Gubernur tentang Pengelolaan Arsip Dinamis.

Keberhasilan
1. Berhasil meraih peringkat III untuk pemilihan arsiparis tauladan
tingkat nasional.
2. Berhasil mendapatkan gelar Pembina pelestarian khasanah
arsip statis tingkat nasional.
3. Berhasil meraih peringkat IV lomba lembaga kearsipan daerah
tingkat nasional.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Tempat penyimpanan arsip tidak sebanding dengan volume

arsip yang masuk akibat kegiatan akuisisi (penarikan arsip dari


luar Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan)
2. Dari segi kuantitas khususnya tenaga pengelola arsip (arsiparis)

tidak seimbang dengan pekerjaan yang semakin meningkat


3. Arsip yang masuk karena adanya kegiatan akuisisi umumnya

belum tercatat (arsip kacau)


4. Sarana dan prasarana layanan kearsipan belum sesuai dengan

standar layanan secara nasional


5. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi untuk
kegiatan pengelolaan dan pelayanan kearsipan
6. Tenaga fungsional arsiparis di setiap SKPD masih terbatas

sehingga budaya tertib arsip belum tercipta


Solusi
1. Perlu penambahan RAK penyimpanan arsip statis karena
volume arsip yang masuk akibat kegiatan akuisisi semakin
bertambah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

542

2. Perlunya penambahan tenaga fungsional arsiparis sebagia


tenaga pengelola kearsipan agar budaya tertib arsip dapat
tercipta
3. Perlunya peningkatan pembinaan teknis kearsipan di setiap
SKPD
4. Diupayakan peningkatan sarana dan prasarana layanan arsip
yang berstandar nasional
5. Perlunya peningkatan dan pemanfaatan teknologi informasi
untuk mendukung kegiatan pengelolaan dan layanan kearsipan
26. Urusan Perpustakaan
Beberapa hal yang telah dicapai dalam pengembangan
perpustakaan daerah, Pemerintah Provinsi Sulawesi selatan telah
meningkatan sarana dan prasarana perpusatakaan mulai dari
tingkat Provinsi, kabuaten/kota, sekolah dan desa/kelurahan.
Sampai tahun 2011, jumlah perpusatakaan daerah seluruhnya
sebanyak 1 unit yang meliputi 24 perpustakaan umum/kabupaten
dan 1.619 perpustakaan desa/kelurahan.
Selanjutnya untuk koleksi perpustakaan daerah Provinsi
Sulawesi Selatan sebanyak 32.956 judul, 234.292 eksamplar dan
untuk koleksi deposit telah berhasil dikumpulkan 11.112 judul,
12.368

eksamplar.

Sedangkan

untuk

jumlah

pengunjung

perpustakaan daerah pada tahun 2011 sebanyak 308.305 orang.


Pelaksanan urusan ini adalag badan Arsip dan perpusatakaan,
dngan melaksanakan 1 program dan 8 kegiatan dan dukungan
anggaran

sebesar

Rp.2.188.833.500,-

dan

realiasi

sebesar

Rp.2.188.479.500,- atau 99,86%, yaitu:


1) Program

Pengembangan

Budaya

Baca

dan

Pembinaan

Perpustakaan, dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Layanan Perpustakaan Umum. Hasil yang dicapai Pekan

Perpustakaan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

543

b) Pengembangan Otomasi Perluasan Jaringan PeRpustakaan

Multimedia. Hasil yang dicapai tersedianya data mutakhir


untuk penelusuran informasi multimedia.
c) Pembinaan Kelembagaan PeRpustakaan. Hasil yang dicapai

tersedianya data informasi tingkat minat baca masyarakat


khususnya
informasi

pada

tingkat

tentang

SMA,

kelembagaan

tersedianya
dan

data

dan

pengembangan

PeRpustakaan Umum Kab/Kota di Sulawesi Selatan dan


bertambahnya pengetahuan tentang PeRpustakaan.
d) Hunting Deposit Karya Cetak dan Karya Rekam. Hasil yang

dicapai termanfaatkannya informasi kelompok deposit karya


cetak dan karya rekam oleh masyarakat.
e) Pengembangan dan Pengolahan Bahan Pustaka. Hasil yang

dicapai

bertambahnya

koleksi

bahan

pustaka

dan

penerbitan
f) Pelestarian dan Pemeliharaan Bahan Pustaka. Hasil yang

dicapai tersedianya sumber Informasi yang bersih dan


terawatt.
g) Pengembangan Minat Baca dalam Keluarga. Hasil yang

dicapai meningkatnya pengetahuan tentang Minat Baca


sedini mungkin dalam keluarga dan pelajar.
h) Layanan Perpustakaan Keliling UPTB. Hasil yang dicapai

meningkatnya Minat Baca Masyarakat.


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Dari segi kuantitas, khususnya tenaga pengelola bahan pustaka
sudah tidak seimbang dengan volume pekerjaan yang semakin
meningkat
2. Sarana dan prasarana layanan perpustakaan, baik umum
maupun multimedia belum sesuai dengan standar layanan
sevara nasional

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

544

3. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi untuk


kegiatan

pengolahan

bahan

pustaka

dan

pelayanan

perpustakaan
4. Tenaga fungsional pustakawan di setiap SKPD masih terbatas
sehingga budaya gemar membaca belum tercipta
Solusi
1. Perlu adanya penambahan tenaga fungsional pustakawan
sebaga tenaga pengolah bahan pustaka
2. Perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana layanan
perpustakaan yang berstandar nasional
3. Perlu

peningkatan

secara

optimal

pemanfaatan

teknologi

informasi untuk kegiatan pengolahan bahan pustaka dan


pelayanan perpustakaan
B. URUSAN PILIHAN
1. Urusan Kelautan dan Perikanan
Sebagai provinsi yang potensi disektor perikanan, maka dapat
digambarkan bahwa potensi pengembangan budi daya perikanan air
tawar, perairan umum, air payau maupun budi daya laut mencapai
609.380 ha. Disamping itu merupakan provinsi yang kaya dengan
potensi perairan umum, diperkirakan mencapai luas 200.800 ha,
terdiri dari waduk 1.670 ha, sungai 180.000 ha, rawa 6.680 ha dan
danau 12.450 ha.
Volume produksi perikanan tangkap selama periode tahun
2008-2010 adalah untuk tahun 2008 volume

sebesar

256.927,30

ton dengan nilai sebesar Rp. 2.040.863.595.000,- tahun 2009 volume


sebesar 226.476,5 ton dengan nilai sebesar Rp. 1.878.955.960.000,-,
tahun 2010 volume sebesar 223.258,3 ton dengan nilai sebesar Rp.
2.277.650.805.000,-. Produksi perikanan budidaya pada tahun tahun
2008 volume sebesar

836.440 ton dengan nilainya mencapai Rp.

2.598.526.810.000,-, pada tahun 2009 volume sebesar 915.899,7


ton dengan nilai Rp. 2.721.709.245.000,-, pada tahun 2010 volume
sebesar

1.629.078 ton dengan nilai Rp. 4.613.402.574.000,-

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

545

sedangkan pada tahun 2011 angka sementara produksi perikanan


tangkap

mencapai

229.576

ton

dengan

nilai

sebesar

Rp.

1.124.721.606.000,- pada tahun yang sama produksi perikanan


budidaya berdasarkan angka sementara mencapai 1.763.462

ton

dengan nilai sebesar Rp.4.789.887.300.000,Ekspor komoditas unggulan Sulawesi Selatan yaitu udang,
rumput laut dan berbagai jenis ikan laut dalam seperti ikan
tuna/cakalang pada tahun 2008 ekspor udang sebesar 7.087,7 ton,
tahun 2009 sebesar 5.297,6 ton, tahun 2010 sebesar 4.895,5 ton dan
pada tahun 2011 adalah 4.174,1 ton. Ekspor rumput laut tahun 2008
sebesar 13.946,3 ton, tahun 2009 sebesar 20.241,7 ton, tahun 2010
sebesar 41.588,2 dan pada tahun 2011 sebesar 64.099,6 ton. Untuk
ekspor ikan tuna/cakalang pada tahun 2008 sebesar 1.548,3 ton,
tahun 2009 sebesar 2.596,1 ton, tahun 2010 sebesar 2.978,3 ton dan
pada tahun 2011 sebesar 2.290,1 ton.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

546

Tabel 1.5.
Produksi Komoditas UdangdanRumputLautMenurutKabupaten/ Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun2008- 2011

No Kabupaten/ Kota
1 Selayar
2 Bulukumba
3 Bantaeng
4 Jeneponto
5 Takalar
6 G o wa
7 Sinjai
8 Maros
9 Pangkep
10 B a r r u
11 B o n e
12 Soppeng
13 Wa j o
14 Sidrap
15 Pinrang
16 Enrekang
17 L u w u
18 Tana Toraja
19 Luwu Utara
20 Luwu Timur
21 Toraja Utara
22 Makassar
23 Parepare
24 Palopo
Sulawesi Selatan

2011*)
872,5
1.660,0
36,1
617,3
1.905,7
54,8
182,1
1.160,1
2.173,7
1.120,6
2.515,0
1.780,5
7.161,0
2.367,9
767,1
1.622,7
114,7
60,3
66,5

2008
38.242,8
54.669,0
42.790,3
141.216,0
135.584,3
33.584,0
12,0
58.293,0
329,2
40.143,0
9.693,3
6.816,0
81.208,0
7.255,0
45.561,0
53.130,9

RumputLaut(Ton)
2009
2010
8.659,0
10.404,0
72.898,0
71.916,0
52.144,0
68.976,0
134.723,2 149.920,0
214.142,7 449.221,0
20.610,0
12.155,0
204,0
1,0
57.976,9
67.217,0
298,0
488,0
39.384,0 123.069,0
10.324,0
13.195,0
870,0
2.172,0
33.434,0 340.928,0
27.387,8
34.834,0
53.280,0 118.968,0
60,0
2,0
97.690,4
54.164,0

17.733,1 17.829,4 22.840,4 26.238,6

748.527,8

824.026,0 1.517.690,0 1.644.128,3

2008
224,1
1.912,8
46,7
682,1
1.504,6
24,7
189,1
1.030,8
1.528,1
962,0
2.717,0
1.837,8
3.188,3
170,0
388,0
841,0
172,0
92,1
221,9

Udang(Ton)
2009
2010
200,8
686,0
1.017,7 1.323,0
37,8
39,2
576,2
535,6
899,1 1.551,0
33,0
38,0
145,0
158,0
1.722,6 1.933,2
1.717,4 1.813,0
892,5
787,0
2.221,0 3.150,0
1.821,1 1.663,0
3.624,9 4.530,0
1.198,2 2.463,0
592,1
796,0
838,0 1.153,0
139,0
101,0
73,7
61,4
79,3
59,0

2011*)
9.668,6
84.640,1
57.224,4
178.951,4
339.108,1
4.538,1
4,7
65.372,9
718,1
90.580,8
116.696,4
3.329,4
388.330,8
27.526,4
223.894,2
26,8
16,1
53.681,0

Sumber : BPS Provinsi Sulsel


*) Data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel

Dinas
menangani

Kelautan
urusan

dan

Perikanan

perikanan

dengan

merupakan

SKPD

anggaran

sebesar

yang
Rp.

28.792.500.000,- yang direalisir sebesar Rp. 28.005.312.680,- untuk


mengerjakan 11 (sebelas) program

dan 31(tiga

puluh satu)

kegiatan, sebagai berikut:


1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengembangan teknologi sistem perbenihan air tawar
b) Pengembangan teknologi perbenihan air payau dan laut
c) Pengembangan laboratorium kesehatan ikan Pangkep
d) Pengembangan kualitas dan kuantitas komoditas unggulan
perikanan (udang dan bandeng)
e) Pengembangan sarana dan prasarana budidaya
f) Pengembangan kawasan budidaya air tawar

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

547

g) Pengembangan kelompok pembudidaya ikan


h) Pengembangan pelayanan usaha komoditas unggulan rumput
laut
i) Penyusunan data statistik perikanan budidaya
2) Program pengembangan perikanan tangkap pesisir dan pulaupulau kecil, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan

sarana

dan

prasarana

perikanan

tangkap

(pengembangan kawasan pelabuhan perikanan terpadu)


b) Pembinaan pengembangan mekanisasi perikanan tangkap
c) Penyusunan data statistik perikanan tangkap
3) Program

pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Pendampingan Coremap II
b) Pengembangan unit usaha dan ekonomi masyarakat pesisir
4) Program

Optimalisasi

Pengelolaan

dan

pemasaran

produk

perikanan, dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Pengembangan usaha perikanan dan koperasi
b) Pembinaan mutu dan pemasaran hasil perikanan
c) Pengembangna laboratorium pembinaan dan pengujian mutu
hasil perikanan
d) Pembinaan produksi bernilai tambah
e) Penyusunan data statistik pengolahan hasil-hasil perikanan
f) Pengembangan dan promosi peringatan perayaan hari besar
nasional
5) Program Pengembangan sistem penyuluhan perikanan, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a)

Pengembangan dan pembinaan kelembagaan nelayan petani


ikan

6) Program Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan


pengendalian dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan sarana dan prasarana pengawasan
b)

Pengembangan dan peningkatan SDM Pengawas, PPNS dan


masyarakat pengawas

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

548

7) Program Peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam


pendayagunaan sumberdaya laut, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Penyuluhan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut
8) Program Pelayanan administrasi perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan jasa administrasi keuangan
b) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
9) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Koordinasi perencanaan dan pelaporan capaian kinerja SKPD
b) Penyusunan laporan tahunan dan data statistik
c) Perayaan Hari Besar Nasional
10) Program

peningkatan

kapasitas

sumber

daya

aparatur

sumberdaya

aparatur

perikanan, dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Pengembangan

dan

peningkatan

perikanan
11) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Peningkatan disiplin aparatur
Keberhasilan
a. Bidang Perikanan Tangkap
1) Juara I Lomba Adi Bakti Mina Bahari Kategori Tokoh Penggerak
(Kab. Bulukumba)
2) Juara I Lomba Adi Bakti Mina Bahari Kategori Perusahaan
Perikanan Teladan (Kab. Sinjai)
3) Juara I Lomba Adi Bakti Mina Bahari Kategori Kelompok Usaha
Bersama (KUB) (Kab. Pangkep)
b. Bidang Perikanan Budidaya
1) Juara Harapan II Lomba Kelompok Pembudidaya Udang (Kab.
Sinjai)
2) Juara II Lomba Kelompok Pembudidaya Rumput Laut (Kab. Luwu)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

549

3) Juara Harapan II Lomba Kelompok Pembudidaya Ikan Hias (Kab.


Sidrap)
4) Juara II Lomba Kelompok Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT)
(Kab. Barru)
5) Juara Harapan II Lomba Unit Pelayanan Pengembangan (UPP)
(Kab. Bone)
c. Bidang Pengelolaan Hasil-Hasil Perikanan (P2HP)
1)

Juara Lomba Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Teladan

d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan


dan Perikanan (PSDKP)
1)

Juara

III

Lomba

Kinerja

Kelompok

Mayarakat

Pengawas

(Pokwasmas) Ketgori : Pelestarian Sumberdaya Perairan (Kab.


Luwu)
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
a. Kemiskinan nelayan dan pembudidaya serta kualitas tenaga kerja
1) Degradasi ekosistem sumberdaya kan sebagai dampak perubahan
iklim dan faktor cuaca yang cukup ekstrim.
2) Sistem Bagi hasil antara nelayan buruh dengan nelayan pemilik
(ponggawa) tidak seimbang dan cenderung merugikan nelayan
buruh.
3) Kualitas hasil tangkapan rendah sehingga nilai jual juga rendah.
4) Produksi budidaya untuk komoditas udang masih dipengaruhi oleh
pola budidaya tradisonal akibat kualitas tambak yang belum
memungkinkan akibat hama dan penyakit dan daya dukung
belum pulih sehingga budidaya tambak masih berskala kecil.
5) Terbatasnya induk benih dan ketersediaan pakan.
6) Lemahnya kapasitas kelembagaan, akses modal usaha dan
informasi.
b. Infrastruktur dan fasilitas produksi
1) Fasilitas masih tradisional.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

550

2) Kondisi fisik sarana produksi dan infrastruktur kurang memadai


sehingga penanganan hasil tangkap dan budidaya belum dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga mutu produksi masih rendah.
3) Pengadaan sarana produksi belum memenuhi tepat mutu dan
tepat harga terutama benur dan benih.
c. Tata niaga dan pemasaran hasil produksi
1) Pemasaran

didominasi

oleh

pedagang

pengumpul

sebagai

pemasok pada pihak pabrikan sehingga tidak memperhatikan mtu


yang menyebabkan harga sangat murah dipihak pembudidaya
dan nelayan.
d. Kualitas Lingkungan hidup
1) Perubahan iklim mengakibatkan becana yang tidak dapat diduga
yang berdampak kerusakan pada pesisir pantai.
2) Sumberdaya ikan yang dianggap hampir punah dari usaha
penangkapan.
Solusi
a. Kemiskinan nelayan dan pembudidaya serta kualitas tenaga kerja
1) Dukungan permodalan dalam melaksanakan usaha penangkapan
ikan dan budidaya.
2) Pengembangan
pelaksanaannya

motorisasi
(melalui

kapal-kapal
usaha

perikanan

bersama)

dipercepat

serta

pelatihan/

bimbingan teknis nelayan.


3) Pengembangan

CPIB

pada

unit-unit

pembenihan

dan

pembudidaya untuk meningkatkan daya saing.


4) Menyiasati kondisi alam dengan upaya sebagai berikut :
-

Kegiatan budidaya dengan memperpendek proses produksi


dengan menebar benur/benih yang berukuran gelondongan
dan bebas penyakit.

Kegiatan

penangkapan

dengan

percepatan

gerak

dan

penyempurnaan kelengkapan sarana tangkap.


b. Infrastruktur dan fasilitas produksi
1) Segera

dilakukan

penyempurnaan

sarana

produksi

seperti

pelelangan ikan di pelabuhan seperti pengadaan air bersih,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

551

pembangunan lantai dan drainase selain itu sarana irigasi serta


penanganan produk olahan.
2) Pengembangan

infrastruktur

pendukung

seperti

akses

transportasi.
c. Tata niaga dan pemasaran hasil produksi
1) Peningkatan akses terhadap permodalan, pemasaran, informasi,
serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Penataan kelembagaan dalam akses tata niaga dan pemasaran
d. Kualitas lingkungan hidup
1) Pembinaan Pokwasmas penyuluhan terhadap pencegahan upaya
pencemaran, pengrusakan SD Perikanan
2) Konservasi kawasan
2. Urusan Pertanian
Untuk urusan Pertanian di Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan
oleh 3 (tiga) SKPD, yaitu : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Dinas Perkebunan dan Dinas Peternakan.
Peningkatan jumlah penduduk yang sangat besar di Provinsi
Sulawesi Selatan harus diimbangi dengan peningkatan produksi
pangan khususnya padi/beras. Peningkatan produksi beras untuk
memenuhi

kebutuhan

penduduk

Sulawesi

Selatan

sekaligus

memberikan kontribusi terhadap produksi beras tingkat nasional


merupakan prioritas pembangunan pertanian Sulawesi Selatan. Luas
panen padi rata-rata Sulawesi Selatan (2008-2011) seluas 868.475
Ha, dengan produksi rata-rata 4.325.328 ton GKG, dan produktivitas
rata-rata 49,79 ku/ha GKG.
Sejak tahun 2007, pemerintah pusat mencanangkan Program
Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dengan target Sulawesi
Selatan untuk meningkatkan produksi padi diatas 5%. Pemerintah
Provinsi

Sulawesi

Selatan

telah

membuat

program

prioritas

Peningkatan Produksi Padi mendukung Surplus/overstock beras 2


juta ton dimana program ini saling bersinergi dengan program P2BN
yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Produksi padi/beras tahun

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

552

2008 s/d 2011 ini terus mengalami peningkatan dimana terjadi


pertumbuhan rata-rata sebesar 3,38 % pertahun. Kondisi ini tentu
sangat menggembirakan dimana tantangan pengembangan produksi
padi/beras sangat besar seperti tingginya alih fungsi lahan sawah ke
non pertanian tanaman pangan, dampak perubahan iklim dan
gangguan organisme pengganggu tanaman, infrastruktur irigasi
banyak yang rusak, menurunnya daya dukung lahan pertanian, dan
sebagainya (Tabel 4.1)
Tabel 1.2.
Produksi Komoditas UnggulanTanamanPanganMenurutKabupaten/ Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun2008- 2011

No Kabupaten/ Kota
1 Selayar
2 Bulukumba
3 Bantaeng
4 Jeneponto
5 Takalar
6 G o wa
7 Sinjai
8 Maros
9 Pangkep
10 B a r r u
11 B o n e
12 Soppeng
13 Wa j o
14 Sidrap
15 Pinrang
16 Enrekang
17 L u w u
18 Tana Toraja
19 Luwu Utara
20 Luwu Timur
21 Toraja Utara
22 Makassar
23 Parepare
24 Palopo
Sulawesi Selatan

2008
7.235
132.107
42.556
63.038
72.940
141.694
64.002
130.875
80.110
57.019
382.540
163.710
341.671
244.388
287.141
35.597
170.562
78.000
78.145
54.271
8.959
2.784
14.839

Beras (Ton)
2009
2010
5.981
6.206
123.225
127.856
46.983
48.749
54.992
57.058
79.179
82.154
161.792
167.872
65.502
67.964
141.788
147.116
83.539
87.410
63.275
65.653
388.575
403.177
184.894
191.842
292.083
303.059
249.746
259.130
312.120
323.849
38.490
39.936
211.251
219.190
98.562
102.266
86.766
90.068
94.609
97.337
8.958
9.294
2.881
3.045
15.493
16.105

2011*)
15.120
148.821
58.577
82.208
78.107
144.324
74.199
168.078
77.791
59.922
419.026
169.143
391.607
272.206
291.717
34.596
127.037
57.869
102.112
92.630
43.050
7.801
2.631
13.794

2008
2.822
120.575
152.495
186.111
33.210
172.610
29.887
5.562
1.723
2.214
150.630
33.877
57.292
72.579
41.098
68.744
7.567
5.579
35.646
13.713
29
364
737

Jagung(Ton)
2009
2010
6.103
5.510
95.679
135.758
144.381
144.035
194.582
201.446
45.196
21.579
287.426
213.186
33.750
28.070
13.224
14.386
7.500
4.573
3.728
4.980
205.557
148.293
22.499
47.377
53.744
25.902
51.664
90.333
67.948
81.733
77.255
59.109
6.236
5.781
9.854
19.325
54.636
67.562
13.700
19.694
302
32
20
87
310
963
3.779

2011*)
5.234
110.263
172.120
239.434
10.571
219.407
7.773
19.037
5.841
5.153
170.308
48.881
76.393
59.475
64.674
39.732
17.417
24.454
99.544
15.950
2.446
53
154
1.869

2.654.182

2.810.686

2.932.367

1.195.064

1.395.742

1.416.183

2.916.334

1.343.043

Sumber : BPS Provinsi Sulsel


*) Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Sulsel

Apabila dibandingkan dengan sasaran tahun 2011, realisasi


produksi jagung tahun 2011 sebanyak 1.416.183 ton atau 95,64 %,
produksi kedelai 32.993 ton atau 67,48 %, produksi kacang tanah
24.784 ton atau 47,78 %, produksi kacang hijau 40.886 ton atau

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

553

135,79 %, produksi ubi kayu 368.702 ton atau 66,96 %, produksi ubi
jalar 66.906 ton atau 93,59 %. Jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya maka komoditas tanaman pangan yang meningkat
produksinya antara lain padi, jagung, kacang hijau dan ubi jalar,
sedangkan yang menurun adalah kedelai, kacang tanah dan ubi
kayu. Terjadinya peningkatan produksi beberapa komoditas karena
meningkatnya luas tanam tentunya akan berimplikasi menurunnya
produksi beberapa komoditas lain karena lahan yang digunakan
sama sementara perluasan areal tanam relatif stagnan.
Pendapatan petani diukur dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang
merupakan

salah

satu

indikator

untuk

melihat

tingkat

kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan


daya tukar dari produk pertanian terhadap barang dan jasa yang
diperlukan petani untuk konsumsi rumahtangganya maupun untuk
biaya produksi produk pertanian. Nilai Tukar Petani (NTP) diperoleh
dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap
indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Semakin
tinggi

NTP,

secara

relatif

semakin

kuat

pula

tingkat

kemampuan/daya beli petani. Sejak tahun 2008-2011 NTP di


Sulawesi Selatan mengalami peningkatan pesat yaitu 100,20 (2008),
100,65 (2009), 101,63 (2010) dan 108,29 (2011). Ini menunjukkan
bahwa pembangunan pertanian jika digarap secara serius dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Pembangunan Perkebunan yang dilaksanakan didasarkan atas
asas

manfaat,

berkelanjutan,

keterpaduan,

kebersamaan,

keterbukaan dan mewujudkan fungsi dalam aspek ekonomi, ekologi


dan

sosial

budaya.

Kondisi

pembangunan

perkebunan

dapat

tercermin dari kondisi umum sebagai berikut :


Jumlah komoditi yang dibina hingga saat ini sebanyak 37 jenis
komoditi, sesuai kewenangan yang diberikan kementerian Pertanian
Republik Indonesia.

Luas areal perkebunan mencapai 711.870 Ha

dengan jumlah petani yang terlibat sebanyak 997.707 KK. Produksi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

554

yang dicapai sebesar 438.327 Ton dengan nilai produksi

9,291

Triliun.
Berdasarkan kondisi agroklimat Sulawesi Selatan dan kajian
Teknologi

Pengembangan

Pembangunan

Perkebunan,

Sulawesi

Selatan ditetapkan beberapa komoditas unggulan yaitu Kakao,


Kelapa sawit, Kelapa, Kopi, jambu mete, Lada, Cengkeh, Tebu dan
Kapas.
Dari beberapa komoditi tersebut, satu komoditi diantaranya
menjadi prioritas yaitu komoditas Kakao dan merupakan salah satu
program prioritas Pemerintah Sulawesi Selatan perode 2008 sampai
dengan 2013 yaitu Produksi Kakao mencapai 325.000 Ton pada
tahun 2013 .
Luas areal tanaman kakao di Sulawesi Selatan tahun 2011
mencapai 279.698 Ha, yang didominasi oleh Perkebunan Rakyat
(98,58 %) dengan jumlah petani yang terlibat sebanyak 297.370 KK.
Tabel 1.3.

Produksi Prod
yang
dicapai
196.965
dengan
Nilai Produksi
uksi Kom
oditas Ungsebesar
gulanKakao M
enurutKabupaton
ten/ Kot
a
5,114 Triliun.
No

Provinsi Sulawesi SelatanTahun2008- 2011

KabupaProgram
ten/ Kota

Kakao (Ton)

dan
dilaksanakan
untuk
2008 kegiatan
2009 yang telah
2010
2011*)

1 Selayar
43
164
menunjang
Produksi Kakao
mencapai
325.000166
Ton pada158
tahun 2013,

2 Bulukumba
4.479
4.520
4.628
6.026
3
Bantaeng
1.583
2.888
2.157
2.349
adalah sebagai berikut :
4 J eneponto
32
57
25
20
1.
Program Pemulihan Produksi
dan22
Kualitas Kakao
Sul-Sel.
5 Takalar
14
22
24
6
G
o
w
a
722
1.374
1.847
1.912
2. Gerakan Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao Nasional
7 Sinjai
2.872
3.396
3.596
3.756
8 Maros
359
708
729
726
(GERNAS)
9 Pangkep
31
103
29
34
Pemulihan
dan Kualitas
10 B a r rProgram
u
309Produksi545
559 Kakao dilaksanakan
669
11
B o n e tahun 2008 sampai
12.873
20.803 ini, dengan
23.803
25.567
sejak
saat
kegiatan
utama
12 Soppeng
7.083
11.014
12.200
12.702
Penyediaan
Bibit Kakao6.372
Sambung8.126
Pucuk, melalui
APBD. Jumlah
13 Wa j o
8.690 dana 9.880
14 Sidrap
3.627
6.327
6.015
6.090
penyediaan
bibit kakao
sambung
pucuk13.829
sampai saat
ini telah
15 Pinrang
10.561
15.259
15.881
16
Enrekang
1.766
3.917 dengan
4.100luas areal
6.7511.667 Ha,
mencapai
1.667.000 pohon,
setara
17 L u w u
19.486
26.996
29.830
31.980
yang
tersebar pada seluruh
Kabupaten
/ Kota
Selatan
18 Tana Toraja
2.700
2.277
2.200 di Sulawesi
2.225
19 Luwu Utara
20.176
31.667
33.900
40.602
dan diharapkan masih dapat berkelanjutan ditahun berikutnya.
20 Luwu Timur
13.572
19.229
19.939
25.175
21 Toraja Utara
1.432
1.450
1.418
22 Makassar
23 Parepare
24 Palopo
1.350
2.177
2.369
2.750
Sulawesi Selatan

110.009

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

Sumber : BPS Provinsi Sulsel

*) Data Dinas Perkebunan Provinsi Sulsel

163.001

172.083

196.695
555

Gerakan

Peningkatan

Produksi

dan

Mutu

Kakao

Nasional

(GERNAS), yang dilaksanakan sejak tahun 2009 sampai saat ini dengan
kegiatan utama yaitu : Intensifikasi Kakao, Rehabilitasi Kakao dan
Peremajaan Kakao melalui dana APBN
Kegiatan Intensifikasi yang telah dicapai sampai tahun 2011
seluas

36.340 Ha, yang tersebar pada 12 Kabupaten sentra kakao

yaitu : Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Enrekang, Pinrang, Sidrap, Wajo,
Soppeng, Bone, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai.
Kegiatan Rehabilitasi yang telah dicapai sampai tahun 2011 seluas
42.919 Ha, yang tersebar pada 12 Kabupaten sentra kakao yaitu : Luwu
Timur, Luwu Utara, Luwu, Enrekang, Pinrang, Sidrap, Wajo, Soppeng,
Bone, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai.
Kegiatan Peremajaan yang telah dicapai sampai tahun 2011
seluas

14.150 Ha, yang tersebar pada 12 Kabupaten sentra kakao

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

556

yaitu : Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, Enrekang, Pinrang, Sidrap, Wajo,
Soppeng, Bone, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai.
Dengan demikian maka secara keseluruhan kegiatan intensifikasi,
rehabilitasi dan peremajaan kakao di Sulawesi Selatan tahun 2009
sampai dengan 2011 telah mencapai seluas 93.409 Ha dan

secara

teknis sudah mulai produksi di tahun 2012.


Program pendukung lainnya yaitu Revitalisasi Kakao dengan
menggunakan dana perbankan serta program Kakao Lestari yang
dananya bersumber dari APBD provinsi dan dana dari perusahaanperusahaan mitra kakao.
Selanjutnya untuk sasaran produksi beberapa komoditas unggulan
perkebunan selain Kakao dapat diuraikan sebagai berikut :
Produksi komoditas unggulan selain kakao yaitu : Kopi, Jambu
Mete, Lada, Cengkeh, Tebu, Kapas, Kelapa Sawit dan Kelapa pada
tahun 2011 mencapai 213.334 ton dengan nilai produksi 3,204 Triliun.
Pemerintah

berupaya

mendorong

kinerja

sektor

peternakan

melalui sasaran dalam agenda RPJMD Sulsel untuk memacu laju


produksi dari komoditas unggulan sektor ini sehingga mencapai target
yang

diharapkan.

peretrnakan

Melalui

dengan

program

kegiatan

peningkatan

optimalisasi

produksi

akseptor

hasil
untuk

meningkatkan kelhiran baik melalui inseminasi buatan (IB) mauun


kawin Alam (KA), pengendalian ternak betina produkstif melalui
pengawasan pemotongan dirumah potong hewan serta pembelian
ternak betina yang masih produktif, penanganan gangguan reproduksi,
peningkatan

mutu

dan

penyediaan

bibit

ternak

yang

unggul,

pengembangan pakan lokal

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

557

utamanya pemnafaatn limbah peranian sebagai pakan ternak,


yang diarahkan pencapaian swasembada daging sapi tahun 2014,
maka Populasi sapi yang menjadi icon Sulawesi Selatan, rata-rata
tumbuh 13,23 persen pertahun dari 703 ribu ekor pada tahun 2008
menjadi 849 ribu ekor pada tahun 2010, dan pada akhir tahun 2011
telah mencapai 1 juta ekor lebih. Pencapaian ini menunjukkan bahwa
pencapaian target dari RPJMD telah tercapai sampai tahun 2011.
Sementara itu, jumlah populasi komoditas peternakan megalami
peningkatan dari tahun ke tahun, bertumbuh rata-rata 8,2 persen.
Dimana popupasi 11 jenis ternak pada tahun 2008 baru mencapai
38.632.778 ekor, pada tahun 2010 telah mencapai 42.580.288 ekor
dan pada tahun 2011 telah mencapai 48.898.949 ekor.
Tabel 1.4.
Populasi Sapi MenurutKabupaten/ Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun2008- 2011

No

Kabupaten/ Kota

1 Selayar
2 Bulukumba
3 Bantaeng
4 J eneponto
5 Takalar
6 G o wa
7 Sinjai
8 Maros
9 Pangkep
10 B a r r u
11 B o n e
12 Soppeng
13 Wa j o
14 Sidrap
15 Pinrang
16 Enrekang
17 L u w u
18 Tana Toraja
19 Luwu Utara
20 Luwu Timur
21 Toraja Utara
22 Makassar
23 Parepare
24 Palopo
Sulawesi Selatan

2008
9.085
65.637
27.968
17.212
29.604
56.311
48.396
26.764
24.962
45.083
143.381
19.067
31.102
30.593
40.051
40.188
12.762
8.129
13.157
8.507
2.009
2.060
1.365
703.393

Populasi Sapi (ekor)


2009
2010
9.909
10.680
75.122
81.232
33.589
36.629
20.246
24.856
28.883
31.744
62.299
67.901
50.067
52.477
30.403
34.312
25.986
29.525
47.337
50.501
174.652
191.513
21.177
23.243
33.135
36.669
32.565
38.209
40.376
43.208
30.186
38.573
14.193
15.572
5.935
6.106
15.528
16.917
9.208
10.098
939
963
2.007
2.006
3.934
4.277
1.390
1.526
769.066

848.737

2011*)
14.013
53.940
22.824
24.324
34.987
90.157
75.435
59.471
35.136
54.138
283.444
28.263
72.619
36.306
21.040
44.829
18.219
5.935
24.325
14.845
207
2.852
3.522
2.173
1.023.004

Sumber : BPS Provinsi Sulsel


*) Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulsel

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

558

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura


Pada

Belanja

Langsung,

direncanakan

sebesar

Rp.43.937.000.000,00 dapat direalisir sebesar Rp.42.882.604.977,00


atau 97,60%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp.1.054.395.023,00.
1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan kegiatan sebagai

berikut:
a) Perbanyakan Benih Tanaman Pangan. Hasil yang dicapai adalah

tersedianya benih bermutu Padi 225 Ton, Jagung 15 Ton, Kedelai


3,6 Ton dan Kacang Tanah 3,6 Ton.
b) Penyediaan

Percontohan

Teknologi

Padi

Palawija.

Hasil yang dicapai adalah Percontohan Teknologi Padi 240 Ha,


Jagung Hibrida 600 Ha, Sorgum 5 Ha, Ubi Jalar 3 Ha dan
berkembangnya komoditas Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian.
c) Fasilitasi

pemenuhan

Kebutuhan

pupuk/pestisida/obat-obatan

Tepat waktu. Hasil yang dicapai adalah terpenuhinya pupuk


organik cair dan pestisida tepat waktu.
d) Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Hasil yang

dicapai adalah pelaksanaan Pengendalian OPT Tanggap Darurat/


Bencana Alam, penyediaan benih Padi dan Jagung untuk Bencana
Alam dan Tanggap Darurat yakni Obat-Obatan 4 paket, Benih Padi
7.000 kg dan Jagung Hibrida 2.000 kg serta meningkatnya SDM
Aparat/Petugas OPT.
e) Penyusun Kebijakan Program Monev dan Database. Hasil yang

dicapai adalah tersedianya data perkembangan kegiatan realisasi


fisik dan keuangan program dan kegiatan.
f) Fasilitasi Penerapan Teknologi dan Perbaikan Mutu Hasil Pertanian

TPH. Hasil yang dicapai adalah Bimbingan Teknis Peningkatan


Mutu Hasil, Adopsi Penerapan Teknologi Hasil Pertanian, Pelatihan
Peningkatan Kemampuan Penaganan Pasca Panen Petani Sayur.
g) Pemberdayaan Petani Hortikultura. Hasil yang dicapai adalah

pelaksanaan pengembangan Bawang Merah dan Cabe Merah dan


Sosialisasi Tanaman Pekarangan/Tanaman Hias.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

559

h) Pengembangan

Pelayanan Sertifikasi dan Pengawasan Mutu

Benih. Hasil yang dicapai adalah Pelaksanaan Sertifikasi Benih


Tanaman Pangan dan Hortikultura, penyelenggaraan Pengujian
Mutu Benih, penyelenggaraan Pengawasan Mutu Benih dan
Identifikasi Pohon Induk yang berkualitas.
2) Program

Peningkatan

Kesejahteraan

Petani,

dengan

kegiatan

sebagai berikut:
a) Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani Melalui PUMK dan LM3.

Hasil yang dicapai adalah tercapainya penguatan kelembagaan


ekonomi petani dan kelompok tani.
b) Fasilitasi Pemberdayaan Kelembagaan Petani Pemakai air. Hasil

yang dicapai adalah Pemberdayaan Kelembagaan P3A melalui


Lomba Tingkat Provinsi.
c) Kegiatan Pemdampingan Berbantuan Luar Negeri. Hasil yang

dicapai

adalah

Koordinasi

dan

Workshop

dalam

rangka

Percepatan Kegiatan WISMP, SLPHT dan penggunaan Dana


Investasi serta Desain Cetak Sawan.
d) Pelatihan Teknologi Pengolahan Hasil Petani. Hasil yang dicapai

adalah

Pelatihan

Teknologi

Pengolahan

Hasil

Pertanian

di

Kabupaten (@ 30 orang) dan Bimbingan Teknis (@ 30 orang).


3) Program

Pengembangan

Agribisnis,

dengan

kegiatan

sebagai

berikut:
a) Pemberian

penghargaan

pengembangan

dan

agribisnis.

lomba
Hasil

kelompok
yang

tani

dicapai

dalam
adalah

terlaksananya Penilaian Lomba Kelompok Tani Terbaik dalam


Pengembangan Agribisnis dan Pengadaan Hadiah.
b) Fasilitasi kegiatan Promosi/Pameran Produk Unggulan TPH. Hasil

yang dicapai adalah Pelaksanaan Kegiatan Pameran 8 kali

dan

Promosi 6 kali.
c) Fasilitasi pemberdayaan kelompok tani/UPJA. Hasil yang dicapai

adalah Pelatihan Kader Pemuda Tani dan Wanita Tani, Bimbingan


Teknis

Pengelola

Lumbung

Desa

Modern

dan

pelaksanaan

Kegiatan Penas XIII.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

560

d) Peningkatan kapasitas alat dan mesin pertanian di kawasan

sentra produksi TPH. Hasil yang dicapai adalah pelaksanaan


Kegiatan Bimbingan Teknis Penggunaan Alsintan, Sosialisasi
Pengembangan dan Penerapan Prototipe Alsintan, Pengadaan
Alsintan (Handtraktor, Cultivator, Pemipil Jagung, Pompa Air,
Ayakan, Corn Seller, Mesin Chandue dan Dross) sebanyak 228
unit.
e) Perluasan Area Tanam. Hasil yang dicapai adalah pembuatan/

rehab Jalan Usaha Tani/Desa 46 Paket dan pembangunan Saluran/


Jaringan Irigasi/Embung 3 paket.
f) Pengembangan Pelatihan Teknis dan sekolah lapang Pertanian.

Hasil yang dicapai adalah Kompensasi Lahan dan Studi Biologi


Hama Kepik Hitam.
4) Peningkatan Produksi Padi dan jagung Mendukung Pencapaian

surplus Beras 2 ton dan Produksi Jagung 1,5 ton, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan Benih Padi. Hasil yang dicapai adalah tersedianya

Benih Padi Non Hibrida sebanyak 67.962 Kg.


b) Penyediaan Benih Jagung. Hasil yang dicapai adalah tersedianya

Benih Jagung Hibrida untuk kebutuhan 1.200 Ha.


c) Operasional/Fasilitasi pencapaian surplus beras 2 juta ton dan

produksi

jagung

1,5

juta

ton.

Hasil

yang

dicapai

adalah

pelaksanaan Koordinasi Pencapaian Overstock Beras dan adanya


Paket Rekomendasi.
5) Program Inisiasi dan Pengembangan Pertanian Organik, dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Fasilitas pengembangan alat pembuat pupuk organic (APPO).

Hasil

yang

dicapai

adalah

Pertemuan

Pemanfaatan

Alat

Pembuatan Pupuk Organik dan Pertemuan Koordinasi.


6)

Program Inisiasi Pengembangan Agroindustri, dengan kegiatan


sebagai berikut:
a) Penyebarluasan Informasi pengolahan dan pemasaran hasil. Hasil

yang

dicapai

adalah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

Pelatihan

Petugas

Pengumpul

561

Harga

Komoditas TPH, Bimbingan Teknis dan Manajemen Pasar Tani,


Pengolahan Data Penyebarluasan Informasi dan Pemasaran Hasil,
Penyebaran Informasi melalui Media Elektronik dan Media SMS,
Pekan Raya Nasional, Analisa Distribusi Beras Antar Pulau, Gelar
Pasar Tani, Pelatihan Pemasaran Hasil Produksi Markisa dan
Fasilitasi Distribusi Antar Pulau.
7) Program

Peningkatan

Produksi

Hortikultura,

dengan

kegiatan

sebagai berikut:
a) Perbanyakan

Benih

Hortikultura.

Hasil

yang

dicapai

adalah

tersedianya Bibit/Benih Hortikultura antara lain Benih Kentang


2.000 Kg, Bawang Merah 120 Kg, Biji Rambutan 12.000 Pohon, Biji
Durian 25.000 Pohon, Biji Mangga 20.000 Pohon, Biji Jeruk 8.000
Pohon, Stek Sukun 15.000 Pohon dan Biji Duku 8.000 Pohon.
b) Peningkatan Produksi/Bibit Hortikultura. Hasil yang dicapai adalah

pelaksanaan Kegiatan GAP/SOP dan Profil Tanaman Buah, Sayuran


dan Tanaman Hias, Sosialisasi Pengembangan Bawang Merah dan
Cabe Besar Off Season serta Kontes Buah, Sayuran dan Tanaman
Hias.
8) Program Peningkatan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur, dengan

kegiatan sebagai berikut:


a) Penyusunan Rancangan Program Pembangunan TPH. Hasil yang

dicapai

adalah

tersedianya

Dokumen

Rencana

Kegiatan

Pembangunan Pertanian TPH yakni RKA-SKPD dan DPA-SKPD,


Laporan

LAKIP/SAKIP,

Penyusunan

Rencana

Operasional

Pelaksanaan Kegiatan, Forum SKPD dan Pelaksanaan Evaluasi,


Monitoring Pelaksanaan Program dan Kegiatan.
b) Pembinaan

dan

Peningkatan

Penatausahaan

Administrasi

Keuangan. Hasil yang dicapai adalah Pelaksanaan Bimbingan


Teknis Keuangan dan terlaksananya Data Keuangan.
c) Koordinasi/Sinkronisasi

dan

Sosialisasi

Kebijaksanaan

Pembangunan TPH. Hasil yang dicapai adalah terwujudnya


Kegiatan

Koordinasi/

Sinkronisasi

dan

Sosialisasi

Kebijakan

Pembangunan TPH.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

562

d) Peningkatan

SDM

Aparat

Pertanian

TPH

dan

Penataan

Administrasi Perkantoran. Hasil yang dicapai adalah jumlah


Aparatur yang dilayani sesuai dengan Standar Pelayanan.
e) Rehabilitasi Kantor Dinas Pertanian TPH Provinsi. Hasil yang

dicapai adalah Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor.


f) Penyediaan/Perbaikan Sarana Prasarana SKPD/UPTD. Hasil yang

dicapai adalah pelaksanaan rehabilitasi Sarana/Prasarana SKPD/


UPTD Dinas Pertanian TPH SulSel (BBTP, Rumah Petugas IP3OPT,
Rumah Dinas BPSB, Rumah Dinas BBTP dan Lantai Jemur IKB
Sereang).
g) Peningkatan Pelayanan Data dan Informasi Statistik Pertanian.

Hasil yang dicapai adalah pelaksanaan kegiatan Penyusunan


Laporan

Statistik

Pertanian,

Peningkatan

Kapasitas

Petugas

Statistik dan Pelaksanaan Pertemuan Koordinasi Statistik.


h) Pengembangan

dicapai

adalah

Sarana dan Prasarana Aparatur. Hasil yang


tersedianya

Sarana

Penunjang

Peningkatan

Pelaksana Kinerja Aparatur lingkup Dinas Pertanian TPH yaitu


Kendaraan Dinas 2 unit, Lemari Arsip 3 unit, Pengadaan AC 3 unit,
Meja Kerja 1 unit, Kursi Kerja 30 unit, Kursi Rapat 100 unit, Sofa 5
Set, Kulkas 2 unit, Penghias Jendela 1 Paket dan TV 32 inch 1 unit.
Keberhasilan
Beberapa keberhasilan di Tahun 2011, antara lain:
1. Instalasi

Pengamatan

dan

Pengendalian

Organisme

Pengganggu

Tanaman (IPPP OPT) Wilayah Luwu menerima penghargaan dari Menteri


Pertanian RI sebagai Terbaik I tanggal 6 oktober 2011 di Palembang.
2. Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) menerima
penghargaan Ketahanan Pangan dari Presiden RI tanggal 9 Desember
2011.
3. Hasil Produk Ramah Lingkungan juara III Tingkat Nasional dari Dirjen
Hortikultura tanggal 9 Nopember di Bali
4. Stand Pameran Terbaik I pada Pekan Raya Tani Nasional tanggal 6
September 2011 di Celebes Convention Centre Makassar.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

563

5. Stand Pengolahan dan Pemasaran Hasil sebagai juara III pada Pameran
Pembangunan Pertanian Nasional tanggal 18 Juni 2011 di Tenggarong
Kutai Kartanegara Kaltim.
6. Merangkai Buah sebagai Juara II pada Pekan Flora Flori Nasional (PFFN)
tanggal 19 Nopember 2011 di Bali.
7. Stand Hortikultura Juara II pada Pekan Flora Flori Nasional (PFFN)
tanggal 19 Nopember 2011 di Bali.

Permasalahan dan Solusi


Permasalahan
-

Kecenderungan petani yang menerapkan pola hambur benih padi di


beberapa kabupaten karena keterbatasan tenaga tanam.

Penyaluran bantuan benih masih ada yang tidak tepat waktu.

Harga komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura pada


umumnya masih rendah (belum menjanjikan).

Kesenjangan produktifitas dengan potensi genetisnya, adanya dampak


perubahan iklim global dan gangguan Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT).

Terbatasnya aparat/petugas pertanian dalam pengawalan teknologi di


lapangan

Masih terbatas dan mahalnya benih khususnya benih hortikultura

Solusi
-

Melakukan koordinasi dengan aparat pertanian di kabupaten tersebut


agar melakukan pembinaan pengaturan jarak tanam serta sosialisasi
mekanisasi alat tanam

Meningkatkan koordinasi dengan kabupaten dan penyalur benih (BUMN


pelaksana) untuk percepatan penyaluran benih.

Menciptakan peluang pasar domestik dan internasional (ekspor) untuk


memotivasi petani meningkatkan produksi.

Penerapan teknologi budidaya (Pengelolaan Tanaman Terpadu, Legowo,


Sistem Rice Intensification (SRI), varietas hibrida, umur pendek, tahan
asam, pemupukan berimbang), teknologi penangan panen dan pasca
panen.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

564

Kerjasama dengan TNI dan Polri khususnya dalam pengawalan/


penyuluhan teknologi pengembangan produksi padi dan jagung

Memberdayakan balai benih hortikultura serta pembinaan produksi


benih dan pemberdayaan

penangkar-penangkar benih hortikultura

yang sudah eksis.


2. Urusan Pertanian
Dinas Perkebunan
Pada

Belanja

Langsung

Rp.17.804.670.000.00,

dianggarkan

dapat

sebesar

direalisir

sebesar

Rp.17.563.278.896,00 atau 98,64%, terdapat sisa anggaran sebesar


Rp.241.391.104,00.
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan. Hasil yang dicapai
terpenuhinya

administrasi

keuangan

untuk

menunjang

kebutuhan perkantoran selama satu tahun sehingga tercipta


akuntabilitas dan transparansi keuangan.
b) Pelayanan Barang dan Jasa Administrasi. Hasil yang dicapai
terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana perkantoran untuk
kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan.
c) Koordinasi

Penyelenggaraan

Perkebunan.

Hasil

yang

Perencanaan

dicapai

Pembangunan

tersedianya

dokumen

perencanaan dan laporan akuntabilitas kinerja SKPD,


d) Pembinaan Aparatur dan Pengembangan Kehumasan. Hasil
yang

dicapai

terbina

dan

meningkatnya

pemahaman

masyarakat terhadap hasil publikasi kegiatan pembangunan


perkebunan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional. Hasil yang dicapai
terpenuhinya kebutuhan sarana & prasarana aparatur untuk
kelancaran pelaksanaan Operasional Kedinasan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

565

3) Program

Peningkatan

Ketahanan

Pangan,

dengan

kegiatan

sebagai berikut:
a) Pembinaan Terhadap Pengembangan Tebu Rakyat. Hasil yang
dicapai terbina dan meningkatnya peran dan fungsi tim teknis
provinsi, tim teknis kabupaten, gapoktan, KPTR, APTR, koperasi
sekunder

dan

kelompok

tani

dalam

rangka

akselerasi

peningkatan produksi tebu / gula serta tersedianya alat


pengolahan gula merah Tebu.
4) Program Pengembangan Agribisnis, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pengembangan Pembibitan Komoditi Unggulan Perkebunan.
Hasil yang dicapai tersedianya bibit komoditi perkebunan dan
bibit tanaman nilam untuk penguatan kelompok tani muda.
b) Pembinaan Peningkatan Mutu & Pengembangan Pengolahan
Hasil Perkebunan. Hasil yang dicapai terlaksananya pembinaan/
penanganan agribisnis komoditi perkebunan dari hulu ke hilir.
c) Pembinaan & Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi
Perkebunan. Hasil yang dicapai terlaksananya rapat koordinasi,
uji laboratorium pupuk dan pestisida dan tersedianya sarana
pengairan perkebunan.
d) Promosi

Hasil

Produksi

Perkebunan.

Hasil

yang

dicapai

terpromosinya hasil produk perkebunan pada 12 kegiatan expo.


e) Pengembangan Statistik dan Sistem Informasi Perkebunan.
Hasil

yang

statistik

dicapai

kabupaten

perkebunan

serta

bertambahnya
dan

pengetahuan

termanfaatkannya

tersajinya

penyediaan

data
buku

petugas
statistik
komoditi

perkebunan.
f) Pengamatan, Peramalan Hama, Penyakit dan Gulma Tanaman
Perkebunan. Hasil yang dicapai tersedianya data mengenai
jenis dan penyebaran OPT hama, penyakit dan gulma tanaman
perkebunan di Sulawesi Selatan.
g) Pembinaan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dan
Gangguan Usaha Perkebunan. Hasil yang dicapai tersedianya

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

566

rekomendasi pengendalian penyakit busuk pangkal batang


pada tanaman Lada serta tersedianya data dan informasi
gangguan usaha perkebunan.
5) Program Peningkatan Produksi Usaha Daerah, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pengelolaan Kebun Dinas. Hasil yang dicapai tercapainya
penerimaan PAD dari kebun dinas, terbangunnya kelapa sawit
(kebun baru) seluas 100 Ha, terbinanya pengelolaan kebun
dinas.
b) Pengawasan, Pengujian Mutu dan Sertifikasi Benih Perkebunan.
Hasil yang dicapai terpenuhinya benih tanaman perkebunan
yang bermutu dan bersertifikat serta tersedianya sistem
informasi perbenihan.
6) Program Pemulihan Produksi dan Kualitas Kakao Sulawesi Selatan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan dan Pemeliharaan Sumber-Sumber bahan Tanaman
Kakao. Hasil yang dicapai terpeliharanya kebun entres kakao
unggul dan demplot kakao dalam rangka menunjang pemulihan
produksi dan kualitas kakao.
b) Pembinaan Kakao Lestari. Hasil yang dicapai bertambahnya
luas areal tanaman kakao 652 Ha dan terbangunnya serta
tersosialisasinya kakao lestari.
7) Program Pembinaan Kelembagaan Petani dan Usaha Perkebunan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan Usaha Perkebunan dan Pengembangan Kemitraan
Usaha.

Hasil

pembinaan

yang
30

dicapai

usaha

terbina

dan

perkebunan

terkoordinasinya

dalam

mendukung

peningkatan kerjasama usaha perkebunan.


b) Pendampingan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani.
Hasil yang dicapai terfasilitasinya pendampingan dan koordinasi
tim gerakan pemulihan produksi dan kualitas kakao dan
termanfaatkannya tenaga ahli pengembangan komoditi usaha
perkebunan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

567

c) Peningkatan Pengetahuan & Keterampilan Petani, Kelompok


Tani

dan

Gabungan

Kelompok

Tani.

Hasil

yang

dicapai

terlaksananya peningkatan pengetahuan dan keterampilan


petani dan terlaksananya peningkatan produksi dan kualitas
kakao serta peningkatan produksi nilam.
8) Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan

Kualitas

Tembakau.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya kualitas bahan baku tembakau serta SDM petani/


kelompok tani di kabupaten sentra pengembangan tembakau
melalui intensifikasi tembakau rakyat.
b) Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan SDM Petani. Hasil
yang dicapai terciptanya sistem kelembagaan petani tembakau
yang mandiri.
c) Penanganan
terciptanya

Pasca
sistem

Panen

Tembakau.

kelembagaan

Hasil

petani

yang

dicapai

tembakau

yang

mandiri.
Keberhasilan:
1. Target Pendapatan Asli Daerah (PDA) yang dibebankan pada Dinas
Perkebunan

Tahun

2011

sebesar

Rp.1.525.000.000,-

dapat

direalisir sebesar Rp.1.699.898.630,- (111,47%), dengan demikian


maka kelebihan target yang ditetapkan sebesar Rp.174.898.630,-.
Pendapatan tersebut bersumber dari retribusi penjualanproduksi
usaha daerah (hasil pengelolaan kebun dinas) dan retribusi
pemakaian kekayaan daerah (pemakaian barang, peralatan dan
sarana laboratorium)
2. Dinas perkebunan dapat memfasilitasi bibit kakao sambung pucuk
sebanyak 652.000 pohon yang dibutuhkan oleh petani yang
memiliki lahan, namun mempunyai modal yang terbatas sekitar
6.500 KK pada 20 Kabupaten di Sulawesi Selatan (Barru, Pinrang,
Enrekang, Tator, Toraja Utara, Luwu Utara, Luwu Timur, Luwu,
Wajo,

Soppeng,

Sinjai,

Bone,

Bulukumba,

Gowa,

Jeneponto,

Takalar, Palopo, Pangkep, Maros, Sidrap)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

568

3. Melalui kegiatan pengembangan pembibitan komoditi unggulan


perkebunan

tahun

2011,

maka

Dinas

Perkebunan

dapat

menyediakan bibit siap salur, yaitu: Kelapa Sawit 20.000 pohon,


Kelapa Dalam 54.000 pohon dan Nilam 120.000 stek
4. Dinas Perkebunan memperoleh anugerah motivasi perkebunan
terbaik dari Menteri Pertanian tanggal 14 Oktober 2011 di Jakarta
5. Dinas Perkebunan memperoleh penghargaan sebagai Juara I
Lomba Gapoktan komoditas perkebunan dari Menteri pertanian
tanggal 11 Desember 2011
6. Telah melakukan diversifikasi produk tebu menjadi gula merah
dengan memfasilitasi 3 unit mesin pengolahan gula merah tebu
dengan kapasitas 100 Kg gula merah tebu/hari di kabupaten
Takalar, Jeneponto dan Wajo
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Produktifitas komoditi perkebunan belum optimal bila dibandingkan

potensi produksi, dimana rata-rata produktifitas komoditi hasil


perkebunan

masih

dibawah

Ton/Ha/Tahun,

sementara

produktifitas disesuaikan dengan potensi produksi diatas 1 Ton/Ha/


Tahun. Hal ini disebabkan karena kondisi tanaman sebagian besar
sudah tua dan tidak produktif serta terserang hama penyakit dan
adanya perubahan iklim.
2. Mutu hasil produksi perkebunan belum optimal, dimana umumnya
hasil produksi perkebunan belum optimal dilakukan melalui proses
pengolahan untuk meningkatkan mutu hasil perkebunan, standar
yang digunakan adalah Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini
disebabkan maih terbatasnya sarana pengolahan hasil produksi
perkebunan dan belum optimalnya keterlibatan pelaku usaha
dalam menciptkan iklim investasi yang kondusif.

Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

569

1. Untuk

meningkatkan

produksi

perkebunan,

berbagai

upaya

dilakukan antara lain melalui peremajaan, rehabilitasi, intensifikasi


dan pemeliharaan yang intensif serta menggunakan sumber bahan
tanaman yang unggul.
2.

Untuk meningkatkan upaya kualitas/mutu hasil perkebunan


dilakukan upaya penyediaan sarana pengolahan yang memadai
dan pembinaan yang intensif pada petani serta

diperlukan

keterlibatan pelaku usaha dalam peningkatan iklim investasi yang


kondusif.

2. Urusan Pertanian
Dinas Peternakan
Pada

Belanja

Rp.18.055.000.000,00.

Langsung

dianggarkan

dapat

direalisir

sebesar
sebesar

Rp.17.451.476.935,00 atau 96,65%, terdapat sisa anggaran sebesar


Rp.603.523.065,00.
1) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penumbuhan dan Pengembangan Usaha Pengolahan Hasil
Peternakan. Melalui kegiatan ini telah dilakukan Pelatihan
Pasca Panen Susu, Bimbingan Teknis Pengolahan Nugget,
Pelatihan Usaha-usaha Peternakan, Pelatihan Pembuatan
Telur Asin dan Pelatihan Pembuatan Bakso.
b) Penguatan Modal Usaha Peternakan. Melalui kegiatan ini
telah dilaksanakan Pengadaan Ternak Sapi jantan bakalan,
dan pengadaan Ternak kuda.
c) Pengembangan

Sistem

Informasi

Peternakan.

Melalui

kegiatan ini telah diterbitkan 1.200 eksemplar Buku Buletin


Peternakan dan terupdatenya data-data pada Website Dinas
d) Pengembangan Pola Kemitraan dan Fasilitas Perkreditan
Usaha Peternakan. Melalui kegiatan ini telah tersedia buku
data base usaha peternakan, telah dilakukan Pertemuan
Sosialisasi Skim Kredit perbankan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

570

e) Promosi Hasil Produk Peternakan. Pada kegiatan ini telah


dilakukan promosi hasil produk peternakan melalui pameran,
pengumpulan data supplai demand
2) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Gerakan Optimalisasi Sapi (GOS). Melalui kegiatan ini telah
dilakukan Pengadaan Sapi, pelatihan pengembangan ternak
sapi, dan pembinaan sarjana pendamping peternak
b) Redistribusi Ternak Pemerintah. Melalui kegiatan ini telah
dilakukan pengadaan ternak kambing, pertemuan sosialisasi
Pergub No.27 tentang tata cara distribusi dan redistribusi
ternak pemerintah
c) Pengawasan dan Pembinaan Mutu Pakan. Pada kegiatan ini
telah dilakukan Sosialisasi Pengawasan dan Pembinaan Mutu
Pakan.
d) Pembinaan Wilayah Sumber Bibit. Pada kegiatan ini telah
dilakukan pertemuan koordinasi kawasan perbibitan rakyat
e) Pembinaan dan Pemanfaatan HMT dan Limbah Pertanian.
Pada kegiatan ini telah dilakukan pertemuan pembinaan dan
pemanfaatan HMT dan limbah pertanian di 3 kabupaten
f) Pengembangan

Persusuan.

Melalui

kegiatan

ini

telah

dilakukan bimtek promosi dan pemasaran produk susu,


bimtek penanganan pasca panen sapi perah
g) Restrukturisasi
dilaksanakan
pengadaan

Perunggasan.
pertemuan

bibit

ayam,

Melalui

kelompok
bibit

itik

kegiatan
peternak
dan

ayam

ini

telah

unggas,
petelur,

pengadaan kandang ayam dan kandang itik


h) Penguatan Kelembagaan UPTD HMT. Melalui kegiatan ini
telah direalisasikan pengadaan pakan ternak sapi/kerbau,
pengadaan pakan kambing, pengadaan obat-obatan dan
pengadaan ternak kambing PE

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

571

i) Penguatan Kelembagaan UPTD IB. Melalui kegiatan ini telah


direalisasikan

kegiatan

Pengadaan

pakan

ternak

dan

pengadaan obat-obatan
j) Penguatan Kelembagaan UPTD PMPP. Melalui kegiatan ini
telah dilaksanakan Pengujian Produk Peternakan, Sosialisasi
dan pengadaan alat-alat Lab
k) Penguatan Kelembagaan UPTD Diagnostik Kesehatan Hewan.
Melalui kegiatan ini telah dilakukan pengadaan Sarana dan
Prasarana Lab. UPTD-DKH
l) Pengelolaan Lahan dan Air. Melalui kegiatan ini telah
dilakukan bimtek padang penggembalaan dan lahan kritis,
perluasan pengembangan lahan HMT
3) Program Pencegahan dan Penanggungan Penyakit Ternak, dengan
kegiatan sebagai berikut :
a) Pemberdayaan

Pos

dilaksanakan

Keswan.

bimtek

Melalui

vaksinasi,

kegiatan

bimtek

ini

telah

keurmaster,

pertemuan puskeswan dan pengadaan peralatan puskeswan


b) Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
Hewan Menular dan Penyakit Reproduksi. Melalui kegiatan ini
telah dilaksanakan bimtek pencegahan dan pengendalian
penyakit, pengadaan vaksin dan obat-obatan, vitamin
c) Pengawasan

Kesmavet.

Melalui

kegiatan

ini

telah

dilaksanakan Sosialisasi Kesmavet


d) Pengawasan

Obat

Hewan.

Melalui

kegiatan

ini

telah

dilaksanakan Pengambilan dan pengiriman sampel dan juga


Pertemuan POH
e) Pengendalian Betina Produktif. Melalui kegiatan ini telah
dilakukan bimtek kelompok sapi betina produktif
f) Pengawasan Mutu BAH/HBAH. Melalui kegiatan ini telah
dilaksanakan pengawasan terhadap BAH/HBAH yang beredar
di SulSel
g) Pengamanan Ternak. Melalui kegiatan ini telah dilakukan
pendataan pengeluaran, pemsukan ternak antar provinsi,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

572

bimtek pengawasan lalu lintas ternak, pertemuan lalu lintas


ternak bibit
4) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan

Batamas.

Melalui

kegiatan

ini

telah

dilaksanakan bimtek pemanfaatan biogas, pengadaan alat


biogas
b) Pengembangan Inseminasi Buatan. Kegiatan ini meliputi
kegiatan bimtek sertivikasi/inseminator, pengadaan semen
beku dan N2 cair dan peralatan IB
c) Pengembangan Laserpunktur. Kegiatan ini meliputi bimtek
laserpunktur dan pengadaan alat laserpunktur
d) Pengembangan

UPJA

Peternakan.

Kegiatan

ini

meliputi

pertemuan sosialisasi kelembagaan UPJA dan pengadaan alat


mesin Chopper
5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan Sarana dan Prasarana Aparatur, sebesar
Melalui kegiatan ini telah tersedia sarana dan prasarana
dinas peternakan dan kesehatan hewan Prov. Sul-sel dan
rehabilitasi gedung Lab UPTD IB
6) Program Pengembangan dan Peningkatan Sumber Daya Aparatur,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan dan Peningkatan SDM Aparatur. Melalui
kegiatan ini telah dilaksanakan penyusunan revisi renstra
b) Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak
Tetap. Melalui kegiatan ini telah di laksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan pegawai tetap
dan PTT dan sosialisasi PP 60
7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

573

a) Koordinasi Perencanaan. Melalui kegiatan ini telah terlaksana


belanja yang berkaitan dengan rapat koordinasi SKPD,
penyusunan RKA , DPA, Laporan Tahunan, laporan fungsional
b) Pengelolaan Penatausahaan Keuangan. Melalui kegiatan ini
tersedianya data keuangan/anggaran
c) Penyusunan Laporan Kinerja. Melalui kegiatan ini telah
dilakukan penyediaan alat tulis dan cetak untuk kebutuhan
penyusunan LAKIP
Keberhasilan
Beberapa penghargaan/keberhasilan pada tahun 2011 :
1. Pengendalian Penyakit Avian Influenza (AI) atau flu burung pada

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan berkat dukungan dan


kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional seperti FAO,
AUSAID dan lain-lain sehingga cukup berhasil di Sulawesi Selatan.
2. Berdasarkan hasil sensus BPS atau Pendataan PSPK2011 tanggal 1

Juni 2011, Sulawesi Selatan menempati peringkat ke III Nasional


untuk Ternak Sapi Potong dengan jumlah populasi sebesar
983.985 ekor setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
3. Juara Favorit I Lomba Promosi Sumber Daya Genetik Hewan (SDG
Hewan) pada Expo dan Kontes Peternakan Nasional PENAS XIII
tahun 2011 di Kutai Kertanegara Kaltim.
4. Penghargaan Adikarya Pangan Nusantara dari Presiden RI kepada
Koperasi

Susu

Sintari

Kabupaten

Sinjai

atas

keberhasilan

mengembangkan produk susu sapi perah.


5. Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional dari Menteri
Pertanian kepada Kelompok Sapi Potong Terbit Terang Desa NipaNipa Kec. Pajukukang Kabupaten Bantaeng.
6. Penghargaan Menteri Pertanian atas Pelepasan Galur/Rumpun
Ayam Gaga/Ketawa sebagai ayam asli Sulawesi Selatan.
Pencapaian Rencana Aksi Sejuta Ekor Sapi Tahun 2013 dan Succes
Story Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi
Selatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

574

I.

Program Pencapaian Sejuta Ekor Sapi Tahun 2013 merupakan


salah satu Program Unggulan /Prioritas
Provinsi
yakni

Pemerintah Daerah

Sulawesi Selatan, dalam mendukung Program Nasional

Pencapaian

Tujuannya

Swasembada

adalah

mencukupi

Daging

Sapi

kebutuhan

Tahun

akan

2014.

daging

baik

Regional maupun Nasional, dimana target pencapaian populasi


ternak sejuta ekor tahun 2013 telah dicapai akhir bulan Desember
2011. Pencapaian populasi sapi yang telah dicapai sebagai berikut :
1. Tahun 2008, populasi 703.303 ekor setara dengan Rp. 2,81 trilyun
2. Tahun 2009, populasi 769.099 ekor setara dengan Rp. 3,078
trilyun
3. Tahun 2010, populasi 848.916 ekor setara dengan Rp. 3,39 trilyun
4. Tahun 2011, populasi 1.017.510 ekor setara dengan Rp. 4,07
trilyun (angka sementara)
Rata-rata peningkatan populasi + 13,2%/tahun
Pencapaian program tersebut tidak terlepas dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai berikut :
1. Optimalisasi Akseptor untuk meningkatkan kelahiran baik melalui
Inseminasi Buatan (IB) maupun Kawin Alam (KA).
2. Pengendalian Ternak Betina Produktif

melalui pengawasan

pemotongan di Rumah Potong Hewan dan di luar Rumah Potong


Hewan, serta pembelian Ternak Betina yang masih produktif
3. Penanganan gangguan reproduksi
4. Peningkatan mutu dan penyediaan bibit ternak yang unggul.
5. Pengembangan pakan lokal utamanya pemanfaatan limbah
pertanian sebagai pakan ternak
6. Pengembangan
kelompok

Sumber

melalui

Daya

bimbingan

Manusia
teknis,

dan

studi

kelembagaan

banding,

serta

pembinaan kelompok.
II.

Selain

Ternak Sapi Potong, potensi ekonomi juga berasal dari

ternak unggas sebesar Rp. 1,8 trilyun terdiri dari :


1. Populasi Ayam Petelur 3,2 juta ekor setara dengan Rp. 572,1
Milyar/ tahun

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

575

2. Populasi Ayam Pedaging 42,4 juta ekor setara dgn Rp. 826,8
Milyar/ tahun
3. Bibit Ayam Petelur 3,2 juta ekor setara dengan Rp. 19,2
Milyar/tahun
4. Bibit Ayam Pedaging 42,4 juta ekor setara dengan Rp. 190,8
Milyar/ tahun
5. Populasi Itik 3,2 juta ekor setara dengan Rp. 192 Milyar/tahun
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
a. Masih adanya pemotongan Ternak Sapi Betina Produktif.
b. Belum optimalnya kelahiran hail-hasil IB
c. Masih kurangnya minat swasta bergerak bergerak di bidang
perbibitan sapi potong.
d. Masih

kurangnya

lahan

untuk

peternakan

termasuk

pengembangan HMT.
e. Belum optimalnya fungsi kelembagaan kesehatan hewan di
daerah.
f. Masih kurangnya sumber daya teknis kesehatan hewan.
Solusi
a. Perlu pengawasan terhadap pengendalian pemotongan sapi
betina produktif dilakukan secara terkoordinasi mulai tingkat
desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota dan propinsi.
b. Peningkatan sarana prasarana dan penerapan teknologi IB
c. Penanganan penyakit gangguan reproduksi dan penyakit hewan
menular dengan meningkatkan keterampilan SDM tenaga teknis
kesehatan hewan.
d. Peningkatan sarana prasarana penanganan gangguan reproduksi
dan penyakit hewan menular.
e. Perlunya pemberian insentif dan kemudahan untuk menarik minat
swasta dalam berinvestasi di bidang perbibitan sapi potong.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

576

3. Urusan Kehutanan
Dinas Kehutanan
Kondisi hutan dan kehutanan di provinsi sulawesi selatan
sampai dengan tahun 2011 digambarkan secara umum tercermin
pada kondisi sumberdaya hutan dan sosial ekonomi sebagai berikut
:
A. Aspek Sumber Daya Hutan
Luas kawasan hutan Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan
paduserasi seluas 2.145.031 ha. Kawasan hutan tersebut terdiri dari
hutan

konservasi

seluas

270.502

ha,

hutan

lindung

seluas

1.232.683 ha, hutan produksi terbatas seluas 494.846 ha, hutan


produksi seluas 124.024 ha, dan hutan produksi yang dapat
dikonversi seluas 22.976 ha. Jika dibandingkan terhadap luas
wilayah, maka luas kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Selatan
mencapai 45,88 %. Meskipun demikian, sebagian besar kawasan
hutan tersebut masih berada dalam kondisi kritis sehingga tidak
berfungsi sesuai peruntukannya. Sesuai hasil penafsiran Citra
Landsat 30,6 % dari luas kawasan hutan Sulawesi Selatan
mengalami degradasi.

Luas lahan kritis di dalam dan di luar

kawasan hutan tercatat seluas 682.784,29 ha yang tersebar pada 3


Daerah Aliran Sungai (DAS). Melihat keberadaan hutan sebagai
kesatuan
kehidupan,

ekosistem
maka

yang

menjadikan

pembangunan

sebagai

kehutanan

penyangga

diarahkan

pada

pemantapan prakondisi pengelolaan hutan dan rehabilitasi hutan


dan lahan yang berorientasi pada kepastian hukum batas kawasan
hutan, pemulihan hutan dan lahan dengan metode pelibatan
masyarakat, swasta secara terarah sehingga dapat menciptakan
kualitas dan kuantitas lahan yang bermanfaat secara ekologi dan
ekonomi.
Dalam

rangka

mempertahankan

ekosistem

dan

keanekaragaman hayati, sampai dengan tahun 2011 pemerintah


telah menetapkan kawasan konservasi daratan di provinsi sulawesi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

577

selatan yaitu: 1 unit taman nasional (TN), 9 unit taman wisata alam
(TWA), 1 unit tanaman hutan raya (TAHURA), 1 unit taman buru
(TB), 3 unit cagar alamm (CA), dan 1 unit suaka margasatwa (SM).
Sedangkan wilayah konservasi laut telah ditetapkan 1 unit taman
nasional laut yaitu Taman Nasional Takabonerate.
Kerusakan hutan yang terjadi pada tahun 2011 disebabkan oleh
kebakaran hutan dan lahan seluas 1.011,75 ha terdiri dari
kebakaran dalam kawasan seluas 955,75 ha dan kebakaran lahan
luar kawasan hutan seluas 56,00 ha, perambahan kawasan hutan
seluas 5.925,02 ha, dengan jumlah 2.119 KK, adapun hasil
penanganan kasus illegal logging 57.9072 m3 dengan jumlah kasus
sebanyak 23 kasus. Kegiatan penataan batas kawasan hutan dan
rekonstruksi

batas

kawasan

hutan

merupakan

upaya

dalam

memantapkan kepastian hukum batas kawasan hutan. Adapun


realisasi pengukuhan dan penataan batas hutan pada tahun 2011
adalah sepanjang 478 km, sedangkan realisasi pemeliharaan dan
rekonstruksi batas hutan pada tahun 2011 sepanjang 131 km.
Upaya rehabilitasi hutan dan lahan sampai dengan 2011
dilakukan dengan melibatkan masyarakat secara swadaya, pihak
swasta, dan lembaga pemerintah dalam bentuk kegiatan Gerakan
nasional rehabilitasi hutan dan lahan (GN-RHL) sampai tahun 2008
seluas 126.769 ha pada 23 kabupaten/ kota, kegiatan penanaman
anggaran DAK 4.047 ha pada tahun 2009, pada tahun 2010
penanaman serentak pada 24 kabupaten/ kota, 191 kec, 1.100 desa
dengan jumlah tanaman 2 juta batang, kegiatan OBIT tahun 2010
seluas 73.933,59 ha, kegiatan OBIT tahun 2011 seluas 147.389,28
ha dan rehabilitasi hutan dan lahan pola aerial seeding seluas
28.000 ha pada tahun 2011.
Untuk meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau di kabupaten/
kota provinsi sulawesi selatan telah dibangun hutan kota seluas
459,94 ha pada 23 kabupaten/kota. Adapun penanaman areal
kawasan hijau metropolitan mamminasata telah mencapai seluas
85

ha,

dan

untuk

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

pelestarian

plasma

nutfah

dilakukan

578

penanaman/pengkayaan tanaman pada lokasi Taman Hutan Raya


sebanyak 16.000 batang.
B. Aspek Sosial Ekonomi
Secara tradisi, pada umumnya masyarakat di dalam dan sekitar
hutan memiliki mata pencaharian dengan memanfaatkan produkproduk hutan, baik kayu maupun bukan kayu (Rotan, Damar,
Gaharu, Lebah Madu, sutera alam (kokon). Namun demikian dengan
meningkatnya jumlah kepadatan penduduk di dalam dan sekitar
kawasan hutan, kondisi kualitas sosial ekonomi penduduk di sekitar
hutan secara umum menurun.
Upaya untuk meningkatakan kondisi sosial masyarakat di dalam
dan sekitar hutan, telah dilakukan pemerintah antara lain melalui
Pengelolaan

Hutan

Bersama

Masyarakat

(PHBM),

Hutan

Kemasyarakatan (HKm), Perhutanan Sosial (social forestry) dan


pengembangan aneka usaha kehutanan namun belum optimal dan
belum memecahkan persoalan.
Pemanfaatan

hutan

secara

komersial dari

tahun

ketahun

mengalami penurunan terutama setelah tahun 2004 atau pasca


pemekaran Sulawesi Selatan di mana sebagian wilayahnya menjadi
Sulawesi Barat. Sampai dengan tahun 2010 potensi hutan alam di
wilayah provinsi sulawesi selatan tidak memungkinkan lagi bagi
adanya ijin usaha pengusahaan hasil hutan.
Kondisi sektor industri kehutanan sampai dengan tahun 2011,
yaitu struktur industri pengolahan kayu sulawesi selatan didominasi
oleh industri kayu hulu dengan kapasitas izin sebesar 867.800
m/tahun. Struktur industri tersebut menggambarkan permintaan
bahan baku kayu bulat industri yang relatif tinggi dibanding potensi
hasil hutan kayu sulawesi selatan. Realisasi produk kayu bulat
tahun 2011 sebesar 9.825,59 m yang didominasi oleh produksi
kayu dari hutan rakyat. Sedangkan untuk memenuhi kekurangan
kebutuhan industri didatangkan dari beberapa provinsi lain (tahun
2010 sebesar 16.000 m3).

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

579

Walaupun demikian penurunan kontribusi industri kehutanan


diimbangi dengan peningkatan produksi hasil hutan bukan kayu
melalui pengembangan aneka usaha kehutanan. Produksi hasil
hutan bukan kayu pada tahun 2011 antara lain : produksi Kokon
(Sutera Alam) sebesar 150,17 ton, produksi Getah Pinus 1.476,99
ton, Rotan sebesar 635 ton dan Damar sebesar 40,92 ton.
Pada tahun 2011 telah dilaksanakan sebanyak 11 program dan
43 kegiatan, dengan anggaran sebesar Rp. 11.431.750.000,- dan
realisasi sebesar Rp. 11.305.653.676,-, sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Pelayanan Administrasi Keuangan Dinas Kehutanan. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terkendalinya
pengelolaan keuangan 43 kegiatan Dinas Kehutanan.
b) Pengelolaan Administrasi Perkantoran UPTD Balai Perbenihan
Tanaman Hutan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, terlaksananya kegiatan UPTD BPTH sesuai tupoksi.
c) Administrasi Perkantoran UPTD Balai Peredaran Hasil Hutan.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya
Tupoksi UPTD BPHH secera efektif.
d) Pengelolaan Administrasi Perkantoran UPTD BWPH. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya
kegiatan UPTD BWPH sesuai Tupoksi.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas Kehutanan. Hasil
yang

dicapai

dalam

kegiatan

ini

adalah,

terpenuhinya

kebutuhan sarana penunjang pelaksanaan Tupoksi.


3) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. Program ini
dilaksanakan untuk mengoptimalkan potensi sumberdaya hutan
yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Melalui program ini telah
dilakukan pengembangan perhutanan sosial dan hutan tanaman
rakyat seluas 18.328,66 ha, pemberdayaan masyarakat melalui

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

580

pengembangan kegiatan sutera alam dengan produksi kokon


mencapai 604,03 ton, pengembangan lebah madu dengan
produksi lebah madu mencapai 2,97 ton, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Fasilitasi Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan. Hasil yang
dicapai

dalam

kegiatan

ini

adalah,

meningkatnya

produktivitas dan mutu lebah madu.


b) Pengembangan Perhutanan Sosial. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, peningkatan prosentase usaha hutan
kemasyarakatan.
c) Pembinaan dan Pengendalian Hutan Tanaman Rakyat. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terbitnya perijinan
hutan tanaman rakyat.
d) Pembinaan dan Pengembangan Sutera Alam. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya produksi
Kokon pada sentra penghasil sutera alam.
4) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Program ini bertujuan
untuk mengembalikan/meningkatkan fungsi daya dukung hutan
dan lahan berbasis pelibatan interkoneksitas dengan berbagai
stakeholder. Melalui program ini telah dilakukan rehabilitasi
hutan dan lahan seluas 300.073,87 ha baik dalam kawasan
hutan maupun di luar kawasan hutan, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Preservasi Kawasan Hijau Metropolitan Mamminasata. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya lahan
areal terbuka hijau kawasan metropolitan mamminasata.
b) Pengembangan dan Penerapan Teknologi DAS. Hasil yang
dicapai

dalam

kegiatan

ini

adalah,

meningkatnya

ketersediaan air.
c) Penyusunan

Perencanaan

Pengelolaan

DAS.

Hasil

yang

dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya kesesuaian


lahan dengan rancangan RTL-RLKT.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

581

d) Pengembangan

Model

RHL.

Hasil

yang

dicapai

dalam

kegiatan ini adalah, terbangunnya model RHL.


e) Pembinaan dan Pengawasan Reklamasi Hutan dan Lahan.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
kemampuan dalam pelaksanaan reklamasi.
f) Pengelolaan Sumber Benih/Bibit Tanaman Hutan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, terpeliharanya sumber
benih/bibit tanaman hutan yang bermutu.
g) Pengujian dan Pengawasan Bibit/Benih Tanaman Hutan. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
penggunaan benih/bibit yang berkualitas dan terlaksananya
kemandirian masyarakat dalam wirausaha perbenihan.
5) Program Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam.
Program ini untuk perlindungan dan meningkatkan plasma
nutfah sumberdaya alam. Melalui program ini telah terbangun
hutan kota seluas 459,94 ha pada 23 kabupaten/kota. Dengan
terbangunnya hutan kota sekaligus dapat berfungsi sebagai
resapan air dan penyerapan karbondioksida. Untuk pelestarian
plasma nutfah dilakukan penanaman/pengkayaan tanaman pada
lokasi Taman Hutan Raya di Kabupaten Sinjai sebanyak 16.000
batang, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penyelenggaraan Pengendalian Kebakaran Hutan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, menurunnya kejadian
kebakaran hutan.
b) Peningkatan Pelayanan dan Pembinaan Konservasi Alam dan
Perlindungan Hutan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, terbangunannya

kesadaran pelestarian

kawasan

konservasi dan perlindungan hutan.


c) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengamanan Hutan.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
skill tenaga pengamanan hutan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

582

d) Operasi Perlindungan Hutan. Hasil yang dicapai dalam


kegiatan ini adalah, menurunnya prosentase kasus tindak
pidana kehutanan.
e) Pengelolaan

Tahura

Skala

Provinsi

dan

Fasilitasi

Pembangunan Hutan Kota. Hasil yang dicapai dalam kegiatan


ini adalah, meningkatnya fungsi kawasan hijau hutan kota.
6) Program Perencanaan dan Pengembangan Kehutanan, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Penyusunan dan Pemantapan Program Kehutanan Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya rencana
dan program secara efektif dan efisien.
7) Program Pelayanan dan Pengawasan Produksi Hasil Hutan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pelayanan dan Pengendalian Rencana Pemenuhan Bahan
Baku Industri (RPBBI)-Ijin Usaha Industri Primer Hasil Hutan
Kayu (IUPHHK). Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
meningkatnya pemahaman tentang tata usaha RPBBI.
b) Peningkatan dan Pengawasan Mutu Hasil Hutan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya daya saing
produk hasil hutan.
c) Pengawasan dan Pengendalian Pengolahan Hasil Hutan Kayu
dan Bukan Kayu. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, tertibnya usaha pengolahan hasil hutan.
d) Pelayanan dan Pengendalian Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
dan Bukan Kayu. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, meningkatnya pemanfaatan hasil hutan secara legal.
e) Pelayanan dan Pengendalian Produksi Hasil Hutan Kayu dan
Bukan Kayu. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,
terpenuhinya target produksi hasil hutan secara legal.
f) Fasilitasi Pemasaran Produk Hasil Hutan Kayu dan Bukan
Kayu.

Hasil

yang

dicapai

dalam

kegiatan

ini

adalah,

terpromosikannya hasil-hasil produk kehutanan baik kayu


maupun non kayu.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

583

8) Program Pelayanan Penatausahaan dan Iuran Hasil Hutan,


dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pelayanan dan Pembinaan Penatausahaan Hasil Hutan Kayu
dan Bukan Kayu. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah, terpenuhinya standar pelayanan tata usaha hasil
hutan secara efektif.
b) Pembinaan dan Pengendalian Tata Usaha Iuran Kehutanan.
Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, meningkatnya
realisasi penerimaan negara bukan pajak bidang kehutanan.
c) Pengawasan dan Pengendalian Penguji dan Pengawas Penguji
Hasil Hutan Kayu dan Hasil Bukan Kayu. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya tugas penguji dan
pengawas penguji hasil hutan dengan baik.
d) Pembinaan dan Pengawasan Peredaran Hasil Hutan. Hasil
yang dicapai dalam kegiatan ini adalah, terlaksananya
pelatihan petugas FAKO/FAKB/FHHBK.
9) Program Pemantapan Prakondisi Pengelolaan Hutan. Program ini
bertujuan untuk memberikan kepastian hukum terhadap batasbatas kawasan hutan. Melalui program ini telah dilakukan
penataan batas sepanjang 1.078 km dan rekonstruksi dan
pemeliharaan batas mencapai 997 km., dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pemeliharaan dan Rekonstruksi Batas Hutan. Hasil yang
dicapai dalam kegiatan ini adalah, teRpeliharanya batas
hutan.
b) Identifikasi dan Inventarisasi Batas Hutan. Hasil yang dicapai
dalam kegiatan ini adalah, diketahuinya kondisi aktual batas
kawasan hutan untuk bahan rekjonstruksi batas kawasan
hutan.
c) Monitoring

dan

Evaluasi

Penggunaan

dan Pemanfaatan

Kawasan Hutan Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai dalam


kegiatan ini adalah, terwujudnya peningkatan PNBP dan
penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

584

d) Inventarisasi

Potensi

Hutan.

Hasil

yang

dicapai

dalam

kegiatan ini adalah, terbangunnya data base potensi hutan


yang akurat.
e) Pengawasan

dan

Pengendalian

Rencana

Pelaksanaan

Pengelolaan Hutan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini


adalah,

meningkatnya

pemahaman

stakeholder

tentang

rencana pelaksanaan pengelolaan hutan sulsel.


f)

Pengembangan

Sistem

Informasi

Geografis

Bidang

Kehutanan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini adalah,


tersedianya data dan informasi sumber daya hutan.
g) Fasilitasi Peningkatan Penyuluhan dan Sosialisasi Peraturan
Perundang-Undangan Bidang Kehutanan. Hasil yang dicapai
dalam

kegiatan

ini

adalah,

tersosialisasinya

hasil-hasil

pembangunan kehutanan.
h) Penataan dan Pengembangan Wilayah Pengelolaan Hutan
Sulawesi Selatan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini
adalah,

meningkatnya

pemahaman

pengembangan

kelembagaan KPH.
10) Program Pengembangan Kelembagaan Kelompok Tani Hutan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pemberdayaan Kelompok Tani Hutan. Hasil yang dicapai
dalam

kegiatan ini

adalah,

meningkatnya

pengetahuan

kelompok tani hutan terhadap pengelolaan hutan secara


partisipatif.
11) Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia, dengna
kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan SDM Kehutanan. Hasil yang dicapai dalam
kegiatan ini adalah, tertatanya administrasi kepegawaian
Dinas Kehutanan.

Keberhasilan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

585

Beberapa keberhasilan yang dicapai pada tahun 2011 antara lain:


1. Telah dilakukan rehabilitasi hutan dan lahan seluas 175.389,28 ha
melaui kegiatan penaburan benih tanaman hutan lewat udara
(aerial seeding) pada kawasan hutan seluas 28.000 ha dan
melalui kegiatan One Biliion Indonesian Tress (OBIT) sebanyak
58.995.713 batang atau equivalen dengan luas 147.389,28 ha.
2. Fasilitasi pengembangan sutera, melalui magang tenaga teknis
sutera sebanyak 30 orang, fasilitasi penelitian pengembangan
sutera alam di Provinsi Sulawesi Selatan.
3. Fasilitasi

pengenbangan

aneka

usaha

kehutanan

sektor

pengembangan lebah madu melalui fasilitas koloni lebah 100


stup, pembangunan demonstrasi medicinal beekeeping sebanyak
1 unit di Kabupaten Wajo.
4. Pelatihan pengendalian kebakaran hutan sebanyak 1 kali dan
operasi

perlindungan

kerusakan

hutan

hutan

dan

untuk

meningkatkan

meminimalisir
kesadaran

tingkat
perilaku

masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan.


Penghargaan tingkat nasional tahun 2011
1. Rekor MURI atas rekor sebagai pemrakarsa penaburan benih
tanaman hutan melalui udara pada bulan Oktober 2011
2. Rekor MURI atas rekor sebagai pelaksana penaburan benih
tanaman hutan melalui udara pada bulan Oktober 2011
3. Peringkat

satu

pencapaian

kinerja

pelaksanaan

kegiatan

anggaran dekonsentrasi DIPA TA. 2011 program perencanaan


makro bidang kehutanan dan pemantapan kawasan hutan
lingkup satker Planologi
4. Juara umum nasional capaian kinerja pelaksanaan kegiatan DIPA
TA. 2011 Satker Planologi
5. Peringkat

dua

capaian

kinerja

pelaksanaan

kegiatan

dan

anggaran DIPA tahun 2011 program konservasi keanekaragaman


hayati dan perlindungan hutan lingkup satker PHKA
6. Juara III tingkat nasional penanaman satu milyar pohon (OBIT)

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

586

Permasalahan dan solusi


Permasalahan
1. Pengurusan kawasan hutan Produksi dan hutan Lindung menjadi
tanggungjawab pemerintah provinsi sesui amanat undang-undang
nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan sehingga kegiatan
pengukuhan

kawasan

hutan

khususnya

pemeliharaan

dan

rekonstruksi batas kawasan hutan yang dilaksanakan oleh Dinas


Kehutanan pendanaanya sebagian dari dana APBN dimana targer
yang tertuang dalam RPJM Provinsi Sulawesi Selatan 2008 2013
yakni sepanjang 1.500 Km baru

dicapai sepanjang 997 Km

namun sehubungan dengan diterbitkannya peraturan Menteri


Kehutanan nomor P.50/Menhut-II/2011 mengenai pengukuhan
kawasan hutan telah mengalami perubahan kebijakan, dimana
semula kegiatan rekonstruksi batas hutan menjadi kewenangan
provinsi

berubah

menjadi

kewenangan

pusat

melalui

Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kehutanan yang berada di


Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Balai Pemantapan Kawasan Hutan
wilayah VII Makassar, namun kegiatan pemeliharaan batas hutan
masih menjadi kewenangan provinsi sehingga belum bisa dicapai
target pemeliharaan dan rekonstruksi batas kawasan hutan tahun
2011 dan rencana dituntaskan tahun 2012.
2. Sehubungan dengan sasaran dari Renstra Dinas Kehutanan
Provinsi Sulawesi Selatan yang menargetkan Produksi hasil hutan
kayu dan bukan kayu sebesar 15 % pertahun

mengalami

penurunan produksi pada komoditas hasil hutan kayu dan bukan


kayu seperti rotan dan damar, namun produksi seperti madu dan
sutera (kokon) mengalami kenaikan produksi, penurunan

jenis

produksi hasil hutan kayu (HHK) dan produksi hasil bukan kayu
(HHBK) seperti rotan dan damar selama ini diperoleh dan
dimanfaatkan melalui izin usaha pengusahaan hasil hutan (IUPHH)
serta Izin Sah Lainnya (ISL) namun untuk IUPHH sudah tidak ada
operasi atau sudah tidak ada izin IUPHH di Provinsi Sulawesi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

587

Selatan

sehingga

produksi

yang

ditargetkan

mengalami

penurunan produksi.
Solusi
1. Memacu pencapaian sisa target pemeliharaan batas hutan
sepanjang 503 km dari rencana panjang batas sepanjang 1500
km dengan melakukan koordinasi dengan UPT Kementerian
Kehutanan
pelaksanaan

yaitu

Balai

Pemantapan

rekonstruksi

batas

Kawasan
hutan

Hutan

sesuai

untuk
dengan

kewenangannya sehingga target rekonstruksi batas hutan dapat


tercapai serta menjadikan kegiatan pemeliharaan batas kawasan
hutan sebagai kegiatan prioritas ditahun 2012 untuk mencapai
target yang telah ditentukan.
2. Untuk

memenuhi

produksi

hasil

hutan

kayu

(HHK)

perlu

ditingkatkan melalui produksi yang diusahakan oleh masyarakat


melalui Ijin Pemanfaatan Kayu Tanah Milik (IPKTM) dan kegiatan
pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Rakyat (HR)
serta Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan pelibatan stakeholder
secara partisipatif sebagai mitra kerja.
3. Selain upaya pemenuhan produksi kayu juga

juga dilakukan

pemenuhan produksi hasil hutan bukan kayu (HHBK) melalui


pengembangan kegiatan aneka usaha kehutanan seperti lebah
madu dan sutera alam melalui fasilitasi telur ulat sutera dan
koloni lebah, kegiatan lokalatih/temu usaha pengumpul dan
pengrajin rotan serta pelatihan tehnik penyadapan getah pinus
dan damar untuk menghasilkan produksi yang lebih besar, serta
menjalin interkoneksitas kepada pihak terkait dalam rangka
pengelolaan hutan yang efektif.
4. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Pembangunan Energi dan Sumber Daya Mineral telah didorong
melalui agenda dan kebijakan RPJMD dengan melaksanakan Program
Penataan dan Pengelolaan Sumberdaya Alam yang berkelanjutan,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

588

diarahkan pada terciptanya iklim yang kondusif bagi investasi


maupun kegiatan usaha baik sektor energi dan sumber daya mineral.
Sesuai dengan lingkup tugas dan kewenangan Provinsi maka telah
dilakukan penyebarluasan kepada kabupaten/kota mengenai produk
hukum bidang pertambangan dan energi, bimbingan teknis serta
pelatihan tenaga kerja, pengawasan kegiatan usaha pertambangan
berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta
kelestarian lingkungan hidup dan
pembangunan

daerah

yang berkaitan dengan prioritas

Provinsi

Sulawesi

Selatan

khususnya

peningkatan pengembangan energi dan infrastruktur wilayah telah


dilaksanakan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik bagi daerah
daerah terpencil yang mempunyai sumber daya alam yang dapat
dikembangkan menjadi energi alternatif yang ramah lingkungan
antara lain dengan pemberian bantuan Pembangkit Listrik Tenaga
Pico Hidro (PLTPH) di Kabupaten Luwu (1 Paket), Kabupaten Luwu
Utara (1 Paket ), Kabupaten Toraja (1 Paket) dan Kabupaten Toraja
Utara

(1

Paket);

Pembangkit

Listrik

Tenaga

Surya

(PLTS)

di

Kabupaten Luwu Utara (15 Unit), Kabupaten Luwu (15 Unit),


Kabupaten

Maros

(15

Unit), Kabupaten Gowa

(15 Unit)

dan

Kabupaten Jeneponto (15 Unit) serta Percontohan Pembuatan


Pembangkit Listrik Tenaga Biomas Dari Tongkol Jagung (Biogas
Komunal) di Kabupaten Luwu Timur dan Pembuatan Biogas di
Kabupaten Toraja (1 Unit), Kabupaten Toraja Utara (1 Unit),
Kabupaten Pinrang (1 Unit), Kabupaten Luwu Utara ( 1 Unit),
Kabupaten Pangkep (2 Unit), Kabupaten Selayar (1 Unit).
Untuk Tahun 2011 elektrifikasi daerah terpencil di Provinsi
Sulawesi Selatan sebesar 85 %, untuk Tahun 2012 sebesar 87,5 %
dan diharapkan pada tahun 2013 sebesar 90 %.
Sasaran
cenderung

Pembangunan
lebih

sektor

diarahkan

pertambangan

untuk

terciptanya

dan

energi

paradigma

pertambangan (Good Mining Practice) yaitu : diatas ditujukan untuk


terwujudnya

Good Mining Practice yaitu usaha yang dapat

mensejahterakan

masyarakat

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

disekitar

kegiatan

usaha

589

pertambangan
dampak

melalui

terhadap

Community

lingkungan

Development

disamping

mengurangi

menjamin

nilai

keekonomian bagi pengusahanya. Pembangunan dalam urusan


energi

dan

sumber

daya

mineral

pada

tahun

2011

telah

memperlihatkan kinerja yang dapat digambarkan dengan capaian


pertambangan tanpa izin yang ditertibkan pada tahun 2011, data
luas area penambangan liar yang terhimpun pada Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral adalah seluas 52,96 Ha dan luas penambangan
liar yang ditertibkan seluas 22,99 Ha pada 5 Kabupaten.
Pada belanja langsung direncanakan sebesar Rp.13.282.469.000
dapat direalisir sebesar Rp.12.797.668.887,- atau 96,35%, terdapat
sisa anggaran sebesar Rp.484.800.113,-. Pada tahun 2011 Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral melaksanakan 14 program dan 29
kegiatan, sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Penyediaan Jasa Administrasi Ketatausahaan. Hasil yang
dicapai

termanfaatkannya

dokumen

administrasi

ketatausahaan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengadaan

Peralatan

Kantor.

Hasil

yang

dicapai

termanfaatkannya perlengkapan dan peralatan kantor.


b) Pengembangan dan Penyusunan Data Base Pegawai. Hasil
yang

dicapai

termanfaatkannya

dokumen

untuk

pengembangan data base kepegawaian.


c) Pemeliharaan

Rutin

Berkala.

Hasil

yang

dicapai

termanfaatkannya dokumen untuk pemeliharaan rutin berkala.


3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya. Hasil
yang dicapai termanfaatkannya pakaian dinas untuk aparat
dinas ESDM.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

590

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian


Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD. Hasil yang dicapai termanfaatkannya laporan
capaian realisasi kinerja dan keuangan SKPD.
b) Penyusunan RKA-SKPD/Biro dan DPA-SKPD/Biro Pokok dan
Perubahan. Hasil yang dicapai termanfaatkannya dokumen
RKA/DPA untuk pengelolaan keuangan.
c) Penyusunan Rencana Kinerja dan Pemantauan Kinerja. Hasil
yang dicapai termanfaatkannya dokumen untuk penyusunan
kendalinya kinerja.
5) Program Peningkatan Pelayanan Operasional, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Peningkatan Pelayanan Operasional Peralatan Laboratorium
Mineral,

Geoteknik

dan

SIG.

Hasil

yang

dicapai

termanfaatkannya laboratrium dan SIG dinas energi dan


sumber daya mineral.
b) Peningkatan Pelayanan Operasional Peralatan Survey dan
eksplorasi. Hasil yang dicapai termanfaatkannya alat survey
dan eksplrasi.
6) Program Pemetaan dan Penyelidikan Geologi, Sumber Daya
Mineral, Batubara dan Panas Bumi, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pemetaan dan Penyelidikan Geologi Tata Lingkungan dan
Mitigasi Bencana untuk Pengembangan Wilayah. Hasil yang
dicapai

termanfaatkannya

geologi

tata

lingkungan

dan

mitigasi bencana geologi untuk pengembangan wilayah dan


watermeter.
b) Pemetaan

dan

Penyelidikan

Sumberdaya

Mineral

dan

Batubara. Hasil yang dicapai termanfaatkannya data dan


informasi bagi pengembangan investasi, data

kelayakan

geologi mineral industri.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

591

c) Pemetaan dan Penyelidikan Panas Bumi. Hasil yang dicapai


termanfaatkannya laporan sebagai bahan informasi bagi
PEMDA, investor dan masyarakat.
7) Program Peningkatan Eksplorasi dan Penyediaan Air Tanah
dengan Pengeboran dan Destilasi pada Lahan kering dan Pulaupulau, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan dan Pemanfaatan Air Tanah. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya sumur bor untuk masyarakat yang
tidak terjangkau air bersih.
8) Program Pembinaan dan Pengawasan Minyak dan Gas Bumi,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Ketahanan Migas. Hasil yang dicapai termanfaatkannya Gas
LPG 3 Kg untuk masyarakat prasejahtera.
b) Pembinaan Usaha Migas. Hasil yang dicapai termanfaatkannya
laporan untuk pembinaan dan penataan pangkalan gas/Minyak
Tanah.
c) Pembinaan Konservasi dan Lingkungan Migas. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya lapran untuk pembinaan SPBU.
d) Koordinasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pemanfaatan Gas Alam.
Hasil yang dicapai meningkatnya pengetahuan dan minat
masyarakat dalam memanfaatkan gas.
9) Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang
Berpotensi

Merusak

Lingkungan,

dengan

kegiatan

sebagai

berikut:
a) Bimbingan Teknis dan Inspeksi Pertambangan. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya bantuan penerbitan izin dalam
mengurangi PETI.
10) Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan Pengusahaan Pertambangan. Hasil yang dicapai
meningkatnya kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan
administrasi pengusahaan pertambangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

592

b) Pengelolaan Konservasi dan Lingkungan Pertambangan. Hasil


yang

dicapai

termanfaatkannya

laporan

pengelolaan

konservasi dan lingkungan pertambangan.


11) Program Pengembangan Produk Hukum Bidang Pertambangan
dan Energi, dengankegiatan sebagai berikut:
a) Penyusunan Regulasi Mengenai Bidang Pertambangan dan
Energi.

Hasil

yang

dicapai

termanfaatkannya

dalam

penanganan masalah energi.


12) Program Pembangunan dan Pengembangan Pusat Informasi
Mineral dan Energi, dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Penyebarluasan Informasi Pertambangan dan Energi. Hasil
yang

dicapai

termanfaatkannya

informasi

pembangunan

bidang energi dan sumber daya mineral Sulawesi Selatan.


b) Pengembangan Pusat Informasi Mineral dan Energi. Hasil yang
dicapai

termanfaatkannya

sebagai

pusat

informasi

bagi

masyarakat di bidang energi dan sumber daya mineral.


13) Program Pembinaan dan Pengembangan Desa Mandiri Energi,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan Desa Mandiri Energi dan Elektrifikasi Daerah
Terpencil. Hasil yang dicapai terpenuhinya kebutuhan listrik
450 kk terpencil yang belum terjangkau listrik PLN.
b) Pembinaan

Usaha

Ketenagalistrikan.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan


administrasi perizinan pengusahaan bidang ketenagalistrikan
sesuai dengan aturan.
c) Pembinaan

Konservasi dan Lingkungan Ketenagalistrikan.

Hasil yang dicapai meningkatnya minat masyarakat untuk


memanfaatkan energi alternatif ramah lingkungan.
14) Program Peningkatan SDM Energi dan Sumber Daya Mineral,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pendidikan

dan

Pelatihan

Formal.

Hasil

yang

dicapai

meningkatnya pengetahuan dan keterampilan teknis aparat


dinas energi dan SDM.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

593

b) Pengembangan SDM Tenaga Kerja Bidang Energi dan Sumber


Daya Mineral. Hasil yang dicapai meningkatnya pengetahuan
SDM

pertambangan

dalam

pengolahan

pemboran

dan

pemanfaatan energi alternatif biogas terpadu.


Keberhasilan
Berbagai kegiatan usaha pertambangan dan energi yang secara
langsung dapat dirasakan oleh masyarakat adalah : 1) ketahanan
bahan bakar minyak dengan melakukan pemberian bantuan isi ulang
gas LPG 3 kg secara gratis pada masyarakat pra sejahtera, 2)
Elektrifikasi daerah terpencil dengan melakukan pemasangan PLTPH
4 Kabupaten dan PLTS sebanyak 75 Unit, 3) Bimbingan teknis
konservasi energi yaitu dengan melakukan bimbingan pembuatan
pembangkit

listrik

tenaga

biomas

dari

tongkol

jagung

dan

pembuatan biogas di 7 Kabupaten, 4) Eksplorasi air bawah tanah


yaitu dengan melakukan pemboran untuk air bersih

di

Kabupaten Jeneponto sebanyak 3 Titik, Kabupaten Barru sebanyak 1


Titik, Kabupaten Bone sebanyak 3 Titik, Kabupaten Gowa sebanyak 2
Titik, Kabupaten Sinjai sebanyak 1 Titik, Kabupaten Soppeng
sebanyak 1 Titik,

Kabupaten Luwu sebanyak 1 Titik , Kabupaten

Luwu Utara sebanyak 1 Titik, Kota Palopo

sebanyak 1 Titik,

Kabupaten Toraja Utara sebanyak 1 Titik, Kabupaten Bantaeng


sebanyak 1 Titik, Kabupaten Maros sebanyak 2 Titik, Kabupaten
Pinrang sebanyak 1 Titik, Kabupaten Selayar sebanyak 1 Titik.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 2011 menemui
beberapa kendala antara lain:
1. Setelah

terbitnya

UU

No.

Tahun

2009,

maka

seluruh

permohonan IUP tidak dapat diterbitkan menunggu terbitnya


Peraturan Menteri tentang Pelelangan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

594

2. Masih ada kegiatan penambangan tanpa dilengkapi Surat izin


Usaha Pertambangan
3. Pengusaha
dokumen

yg

memiliki

lingkungan

IUP

umumnya

sehingga

tidak

belum

ada

mempunyai

acuan

dalam

pengelolaan lingkungan pertambangan.


4. Pengetahuan penambang tentang aturan teknis dan lingkungan
terutama pada bidang K3 Pertambangan, belum memadai.
5. Peta pengujian dan peralatan survei masih kurang.
6. Tingkat pendidikan pekerja tambang umumnya rendah.
7. Pada umumnya pengusaha ketenagalistrikan tidak mempunyai
dokumen lingkungan seperti AMDAL, RKL, RPL maupun UKL dan
UPL usaha ketenagalistrikan sehingga tidak ada acuan dalam
pengelolaan dan pemantauan lingkungan usaha ketenagalistrikan.
8. Masih kurangnya sumur pantau untuk memantau perubahan
lingkungan air bawah tanah dalam rangka pengawasan dan
pengenadalian Air Bawah Tanah.
Solusi
1. Melakukan sosialisasi terhadap penambang tanpa izin, agar
secepatnya mengajukan permohonan izin agar menghindari
terjadinya kerusakan lingkungan.
2. Meningkatkan pengawasan terhadap pengguna IUP yang belum
mempunyai dokumen Amdal atau UKL/UPL agar segera membuat
dokumen tersebut sehingga menjadi acuan dalam pengelolaan
lingkungan pertambangan.
3. Melakukan

sosialisasi

terhadap

tata

cara

dan

teknik

pertambangan yang baik dan benar.


4. Membuat peta pengujian dan membuat proposal pembelian
peralatan survei.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas diklat baik di bidang
pertambangan, geologi maupun kelistrikan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

595

6. Meningkatkan pengawasan terhadap pengusaha ketenagalistrikan


yang belum mempunyai dokumen AMDAL, RKL, RPL maupun UKL
dan UPL usaha ketenagalistrikan.
7. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengawasan air bawah tanah
secara maksimal agar tidak menimbulkan penggunaan air secara
berlebihan.
8. Memberikan pembinaan terhadap pengelolaan Pembangkit Listrik
Tenaga Micro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Pico
Hidro (PLTPH).
5. Urusan Pariwisata
Pembangunan

pariwisata

selama

ini

ditujukan

untuk

meningkatkan sektor pariwisata dalam meningkatkan devisa,


perluasan kesempatan berusaha, serta peningkatan pendapatan
masyarakat. Dilihat dari neraca pembayaran jasa luar negeri,
sektor ini merupakan satu satunya sektor jasa yang mengalami
surplus, dan diperkirakan penerimaan surplus tersebut akan
semakin membesar pada masa mendatang.

Dukungan dan

arahan dari Agenda RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2008-2013


untuk mendorong program proritas dengan kegiatan-kegiatan
terintegrasi yang diharapkan dapat mendukung Sulawesi Selatan
sebagai pusat pelayanan dan daerah tujuan wisata yang berada
pada urutan kelima di Indonesia dari sisi jumlah wisatawan pada
tahun 2013 .
Perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara 2 (dua)
tahun terakhir terjadi peningkatan yang signifikan yaitu dari
42.371

orang

meningkat

menjadi

51.749

orang,

terjadi

penambahan 9.378 orang. Walau sesungguhnya angka ini baru


mencapai lebih dari 84 persen dari target.
Sementara itu wisataman domestik atau dikenal sebagai
wisatawan nusantara telah mencapai 100 persen dari taget yang
diharapkan, karena terjadi peningkatan sebesar 703.380 orang

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

596

dari tahun 2010 hanya sebanyak 3.768.252 orang. Sehingga


jumlah wisatawan nusantara tahun 2011 sebesar 4.471.632 orang.
Pada sisi pendapatan maka dapat diperkirakan belanja yang
dikeluarkan oleh para wisatawan mancanegara adalah Rp.31,8 juta
pada tahun 2010 dan tahun 2011 diperkirakan sebesar Rp.49,7
juta dengan lama kunjungan 5 sampai 6 hari. Disisi lain belanja
dari kunjungan wisatawan nusantara justru lebih besar dari belanja
wisatawan

mancanegara,

dimana

belanja

para

wisatawan

mancanegara di tahun 2010 sebesar Rp.8,47 trilyun dab di tahun


2011 sebesar Rp.11,17 Trilyun.
Bertumbuhnya arus wisatawan mancanegara dan domestik
di Sulawesi Selatan pada tahun 2011 sebagai dampak dari kinerja
pariwisata dimana tahun 2011 telah melaksanakan 2 (dua) event
besar yaitu:
1. Pelaksanaan "Takabonerate Island Expedition" di Kabupaten

Kepulauan Selayar yang telah menjadi event tetap pariwisata


nasional.
2. Pelaksanaan "Lovely December" di Kabupaten Tana Toraja dan

Toraja Utara, yang telah menjadi event tetap (calender of


event) pariwisata nasional.
Pembangunan kinerja urusan ini, dilaksanakan oleh Dinas
Kebudayaan dan Kepariwisataan Prov. Sulsel, yang pada tahun
2011 menangani 3 program dan 10 kegiatan dengan alokasi dana
sebesar

Rp.13.783.900.000,-

dan

realisasi

sebesar

Rp.13.741.090.225,- , sebagai berikut:


a. Program dan kegiatan
Dalam rangka Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai destinasi
terkemuka

di

Indonesia,

maka

program

dan

kegiatan

yang

dilaksanakan sebagai berikut:


1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, dengan kegiatan
sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

597

a) Pelaksanaan promosi pariwisata di dalam dan luar negeri. Hasil


yang dicapai Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara
dan wisatawan mancanegara ke sulawesi selatan.
b) Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran objek pariwisata.
Hasil yang dicapai tersedianya informasi pasar pariwisata.
c) Pengembangan dan optimalisasi bahan promosi. Hasil yang
dicapai termanfaatkannya sebagai bahan promosi.
2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Peningkatan

pembangunan

sarana

dan

prasarana

kepariwisataan. Hasil yang dicapai Peningkatan pelayanan


publik bidang usaha sarana pariwisata.
b) Pengembangan objek pariwisata unggulan. Hasil yang dicapai
Menambah daya tarik obyek wisata (diversifikasi daya tarik
wisata).
c) Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan. Hasil yang
dicapai Tersedianya diversifikasi, link produk perjalanan wisata
unggulan.
d) Peningkatan Kelembagaan Benteng Somba Opu. Hasil yang
dicapai

Meningkatnya

kinerja

pegawai

pengelola

benteng

somba opu tersedianya data zonasi kawasan Benteng Somba


Opu.
3) Program Pengembangan Kemitraan Pariwisata, dengan kegiatan
sebagai berikut:
a) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan
kemitraan pariwisata. Hasil yang dicapai tersosialisasinya data
desa wisata bagi pemangku kepentingan, meningkatnya peran
serta

masyarakat

dalam

pengembangan

pariwisata,

meningkatnya pendapatan masyarakat di sekitar objek/jalur


wisata.
b) Pengembangan SDM dan profesionalisme bidang pariwisata.
Hasil yang dicapai tersedianya pramuwisata tingkat lanjutan,
terjalinnya pengembangan kerjasama luar negeri.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

598

c) Pelaksanaan koordinasi pembinaan kemitraan event pariwisata.


Hasil yang dicapai Terwujudnya lovely december sebagai core
event sulsel, meningkatnya kunjungan wisatawan ke sulsel,
terwujudnya takabonerate sebagai destinasi unggulan sulsel.
Keberhasilan
Atas kinerja urusan ini, maka pengahrgaan yang telah diterima yaitu:
1. "Takabonerate

Selayar

Island

mendapatkan

Expedition"

di

Penghargaan

Kabupaten

Kepulauan

kepariwisataan

untuk

pengembangan wisata bahari (marine tourism) dari GAHAWISRI


(Gabungan

Pengusaha

Wisata

Bahari).

Dengan

diselenggarakannya event tersebut, Kementerian Kebudayaan


dan Pariwisata R.I Menetapkan Takabonerate Island Expedition
sebagai event tetap pariwisata nasional.
2. "Lovely December" di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara,

yang ditetapkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata


R.I sebagai 5 (lima) destinasi terbaik di Indonesia dan menjadi
event tetap (calender of event) pariwisata nasional.
3. Penghargaan untuk fasilitas Bandara Hasanuddin sebagai salah

satu dari 15 pintu masuk pariwisata di Indonesia, yang tercatat


sebagai pintu masuk dengan tingkat pertumbuhan tertinggi.
4. Ditetapkannya Kota Makassar sebagai salah satu kota MICE

(Meeting,

Incentive,

Convention

and

Exhebition)

oleh

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata R.I

Permasalahan dan Solusi


1) Kesiapan destinasi pariwisata Daerah
Belum optimalnya kesiapan daya tarik wisata pada setiap
destinasi di sulawesi selatan, hal ini terkait dengan belum
memadainya dukungan infrastruktur dan sarana pendukung
lainnya.
2) Pencitraan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

599

Maraknya aksi-aksi demonstrasi yang terjadi di Kota Makassar


yang secara langsung berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan
atau image Sulawesi Seltan.
Solusi
1) Perlunya peningkatan intensitas koordinasi yang baik dengan

lembaga/instansi terkait (Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Bina


Marga,

Dinas

Perhubungan,

dll)

dalam

hal

peningkatan

infrastruktur dan sarana pendukung lainnya.


2) Diperlukan adanya pengendalian terhadap aksi-aksi demonstrasi
yang sering terjadi dengan melakukan pendekatan kepada unsur
atau lembaga terkait, seperti Perguruan Tinggi, LSM dan Tokohtokoh masyarakat lainnya.
6. Urusan Industri
Pembanguan urusan industri di Sulawesi Selatan diarahkan
untuk mendorong peningkatan teknologi dan daya saing produk
serta penataan struktur industri. Oleh karenanya itulah Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan berupaya dengan segenap kemampuan
dan sumber daya yang ada melakukan pembangunan industri
strategis berbasis sumberdaya lokal, Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan telah menjalin kerjasama dengan PT. INKA dan Universitas
Hasanuddin untuk mengembangkan industry otomotif mobil MOKO
di Sulsel di tahun 2011. Mobil MOKO merupakan mobil niaga yang
sasaran

pengadaannya

lebih

diarahkan

untuk

membantu

pengusaha kecil dan menengah di kab/Kota di Sulawesi Selatan.


Jumlah mobil yang diproduksi sebanyak 45 unit dan akan
diserahkan ke UKM di pedesaan pada awal tahun 2012 dalam
bentuk hibah.
Terkait penataan struktur industri maka hingga tahun 2011,
tercatat pengajuan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) sebanyak
20.252 buah dibanding tahun 2010 hanya

adalah 18.758 buah.

Selanjutnya untuk Tanda Daftar Perusahaan (TDP) juga mengalami


peningkatan, pada tahun 2011 sebanyak 14.909 buah,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

600

yang

terdiri dari 1.766 buah PT, 497 buah Koperasi dan 4.474 buah CV,
yang dibandingkan pada tahun 2010 hanya sebanyak 12.852
buah, berarti adanya peningkatan sebanyak 2.057 buah atau 16%.
Dalam hal pemberian pelayanan, maka beberapa UTD telah
mendapatkan dan mempertahankankan akreditasi dan sertifikasi
ISO dalam standar pelayanan dan pengujian, masing-masing:
a) UPTD Balai METROLOGI berhasil mempertahankan Sertifikasi
ISO/IEC 17025:2005 untuk kompetensi: Laboratorium Kalibrasi.
b) Telah disertifikasi Sistem manajemen Mutu Pelayanan ISO
9001: 2008 oleh Lembaga Sertifkasi Sistem Mutu untuk
pelayanan sertifikasi dan kalibrasi UPTD BPPMB.
c) Dipertahankannya status akreditasi laboratorium pengujian dan

laboratorium kalibrasi sesuai dengan SNI ISO 17025:2008 dan


terakreditasinya Lembaga Sertifikasi Produk sesuai ISO guide
65.
d) Terakreditasinya laboratorium pengujian semen dan kakao

bubuk

UPTD

BPPMB

oleh

KAN

sesuai

dengan

SNI

ISO

17025:2008
e) Terakreditasinya laboratorium kalibrasi untuk besaran alat
analisa

UPTD

BPPMB

oleh

KAN

sesuai

dengan

SNI

ISO

17025:2008
f) Lembaga

Sertifikasi

Produk

(LSPro)

UPTD

BPPMB

telah

diakreditasi oleh komite Akreditasi Nasional sesuai ISO Guide 65


: 1996 dengan lingkup kewenangan sertifikasi : biji kakao, biji
kopi, gaplek, pupuk NPK, pupuk KCI, garam beryodium, AMDK
dan semen.
Adapun

program

dan

kegiatan

urusan

pilihan

yang

dilaksanakan melalui dana APBD Pemerintah Provinsi Sulawesi


Selatan pada tahun 2011 adalah sejumlah 11 program dengan 46
kegiatan, dengan total anggaran sebesar Rp 34.104.977.359 dan
dari anggaran sebesar Rp 34.104.977.359 tersebut dapat direalisir

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

601

sebesar Rp 31.460.174.142

atau sebesar 92,32 % dengan

realisasi fisik sebesar 93 %. Adapun rinciannya sebagai berikut :


Pelaksanaan Program
Pada Belanja Langsung, direncanakan sebesar Rp 22.940.000.000
dapat direalisir sebesar Rp. 20.725.342.013

atau 90,46%,

terdapat sisa anggaran sebesar Rp 2.214.657.987,Pada Belanja Langsung tersebut direncanakan dalam bentuk
Program/ Kegiatan, yaitu pada :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan

sebagai berikut:
a) Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar

daerah.

Hasil

yang

dicapai

terlayaninya

kepentingan

konsumen yang dirugikan.


b) Penyediaan jasa pelayanan perkantoran. Hasil yang dicapai

administrasi kantor berjalan lebih optimal.


2) Program Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Peningkatan sarana dan prasarana aparatur. Hasil yang

dicapai operasional ketatausahaan kantor berjalan optimal.


3) Program

Peningkatan

disiplin

aparatur,

dengan

kegiatan

sebagai berikut:
a) Penataan SDM aparatur. Hasil yang dicapai meningkatnya
disiplin aparatur.
4) Program

Peningkatan

pengembangan

system

pelaporan

capaian kinerja dan keuangan, dengna kegiatan sebagai


berikut:
a) Perencanaan, evaluasi dan monitoring. Hasil yang dicapai

tersusunnya bahan perencanaan monitoring dan evaluasi.


b) Penyediaan

jaringan dan sistem informasi. Hasil yang

dicapai dimanfaatkannya informasi Indag Sulawesi Selatan


melalui situs internet.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

602

c) Penyusunan

laporan

keuangan/penataan

administrasi

keuagan. Hasil yang dicapai tersusunnya neraca keuangan


SKPD.
5) Progam Peningkatan kapasitas Iptek system teknologi industry,
dengan kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan sistem inovasi teknologi industry. Hasil yang

dicapai

terlayaninya

meningkatnya

pengetahuan

masyarakat dan pengunjung terhadap produk bengkel lokal.


6) Program pengembangan industry kecil dan menengah, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumber daya.

Hasil yang dicapai terlayaninya meningkatnya keterampilan


323 orang kelompok KUB TASKIN dan adanya pelayanan
kemasan bagi IKM pangan.
b) Pembinaan

IKM

dalam

memperkuat

jaringan

klaster

industry. Hasil yang dicapai meluasnya akses pasar produk


kerajinan IKM Sul Sel.
c) Pembinaan IKM Pengelolaan rumput laut. Hasil yang dicapai

terlayaninya Meningkatnya keterampilan 25 org pelaku


usaha industri rumput laut.
d) Fasilitasi kerajinan daerah. Hasil yang dicapai terlayaninya

Dimanfaatkannya gedung kerajinan daerah.


e) Magang bagi usaha IKM rokok/tembakau. Hasil yang dicapai

meningkatnya

kemampuan/keterampilan

teknis,

manajemen, pengusaha rokok/tembakau.


f) Pelatihan

kewirausahaan

rokok/tembakau.

Hasil

CEFE
yang

bagi
dicapai

pengusaha

IKM

meningkatnya

keterampilan dan kemampuan IKM hasil tembakau, baik


mutu produk kebersihan dan kewirausahaannya.
g) Fasilitasi pembangunan gedung DEKRANASDA (Lanjutan).

Hasil yang dicapai dapat berfungsinya gedung kerajinan


daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

603

7) Program Peningkatan kemampaun teknologi industry, dengan


kegiatan sebagai berikut:
a) Pembinaan

kemampuan

teknologi

industri

elektronika/informatika. Hasil yang dicapai meningkatnya


pengetahuan

dan

keterampilan

25

org

dalam

pengembangan industry elektronika/informatika.


b) Pembinaan kemampuan teknologi industri alat angkut. Hasil

yang dicapai terlayaninya meningkatnya pengetahuan dan


keterampilan 25 org pengusaha industri alat angkut.
c) Pelayanan

dan pengmbangan UPT Logam. Hasil yang

dicapai termanfaatkannya 3 UPT logam oleh 86 industri


perbengkelan.
d) Pelayanan dan pengmbangan UPT

Tekstil. Hasil yang

dicapai termanfaatkannya 3 UPT Tekstil oleh 50 perusahaan


industry tekstil.
e) Pembinaan kemampuan teknologi industry logam. Hasil

yang dicapai meningkatnya pengetahuan dan keterampilan


teknik pengelasan tungsten iner gas (TIG) sebanyak 25 Org.
f) Pembinaan kemampuan teknologi industry tekstil. Hasil

yang

dicapai

meningkatnya

wawasan/

pengetahuan

pengusaha industry border.


g) Pembinaan kemampuan teknologi industry markisa. Hasil

yang dicapai meningkatnya pengetahuan dan keterampilan


SDM IKM dalam pengolahan buah.
h) Pembinaan teknologi industri pakan ternak. Hasil yang

dicapai

meningkatnya

kemampuan

teknologi

70

SDM

industry.
8) Program Penataan struktur industry, dengan kegiatan sebagai
berikut:
a) Pembinaan

keterkaian

produksi

industry

elektronika/

informatika . Hasil yang dicapai terlayaninya meningkatnya


pengetahuan elektronika dan telematika dan jaringan
kerjasama sebanyak 25 org.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

604

b) Pelatihan standar karoseri dan modifikasi mobil. Hasil yang

dicapai meningkatnya kemampuan dan SDM pengusaha


bengkel roda 4 sebanyak 25 org.
c) Identifikasi perkembangan industry. Hasil yang dicapai

tersedianya informasi perkembangan industry tahun 2010


dan data triwulan I s/d III tahun 2011.
d) Pembinaan keterkaitan UPT Tekstil. Hasil yang dicapai

termanfaatkannya POKJA Klaster dan SILK Solution Centre


(SSC).
e) Pembinaan keterkaitan UPT

terbentuknya

kemitraan

Logam. Hasil yang dicapai

industry

logam

sebanyak

15

perusahaan dengan UPT Logam.


Keberhasilan
Beberapa keberhasilan lain yang dicapai pada tahun 2011 selain
yang telah diuraikan di atas, antara lain, adalah:
IKM binaan Disperindag Sulsel berhasil memperoleh:
a) JUARA GKM TERBAIK NASIONAL, pada Konvensi Gugus Kendali
Mutu (GKM ) Tingkat Nasional di
Perindustrian R.I

Balikpapan oleh Kementrian

diberikan kepada perusahaan binaan Sutera

Indah dari Wajo.


b) UPAKARTI

TAHUN

2011,

kategori

Membina Dan Mengembangkan IKM

Jasa

Pengabdian

dalam

yang akan diserahkan oleh

Presiden R.I pada bulan Desember 2011.


c) PANGAN AWARD pada pameran Pangan Nusa di Bali. Nov 2011.
Penghargaan oleh Kementrian Perdagangan R.I diberikan kepada
Industri binaan :

Juara I , Kategori Bumbu masak ( IK.Bumbu Aminah) dan

Juara

I,

Kategori

Pemberdayaan

Ekonomi

Masayarakat.

(Perusahaan Sirup Markisa, Gowa Alami ).


Permasalahan dan Solusi
Permasalahan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

605

1. Sumberdaya

manusia

aparat

Dinas

Perindustrian

dan

Perdagangan selaku pembina dunia usaha sektor industri masih


sangat

memerlukan

upaya-upaya

pemberdayaan

khususnya

dalam merespon kebutuhan dan tantangan dunia usaha di masa


depan.
2. Belum optimalnya sinergitas perencanaan lintas sektor sehingga
menghasilkan program yang bersifat parsial dan kurang terfokus
untuk mengantisipasi hambatan-hambatan baik di hulu maupun
untuk mengantisipasi dinamika perubahan lingkungan strategis.
Solusi
1. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah (pusat,
provinsi dan kab/kota) agar terjadi sinergitas program pembinaan,
disamping penyerasian program antar perangkat pelaksana ke
arah pembinaan yang lebih fokus dan saling terkait.
2. Mengoptimalkan sistem informasi elektronika yang ada dalam
rangka penyediaan input program yang akurat dan lengkap serta
mengembangkan

sistem

pembelajaran

organisasi

(learning

organization) melalui berbagai metode penyelenggaraan tugas


aparat dengan harapan akan tercipta peningkatan kompetensi
aparat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
7. Urusan Perdagangan
Dinas Industri dan Perdagangan
Ekspor hasil pertanian Sulawesi Selatan pada tahun 2011
sebesar

US$ 342.118.839,62 dengan volume ekspor sebanyak

164.789,030 ton, sedangkan pada tahun 2010 yang lalu


ekspor sektor pertanian

nilai

sebesar US$ 568.941.389,25 dengan

volume ekspor sebanyak 219.664,229

ton.

Hal mana terjadi

penurunan nilai ekspor yaitu sebesar US$ 226.822.549,63

atau

menurun 39,87 persen sedangkan untuk volume ekspor menurun


sebanyak 54.875,199 ton atau menurun 24,98 persen, penurunan
volume ekspor dan nilai ekspor

disebabkan karena menurunnya

volume ekspor biji kakao sebesar 99.597,906 ton atau menurun

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

606

sebesar 65,71%

dan nilai ekspor komoditi biji kakao menurun

sebesar US$ 246.584.242,45 atau menurun 61,16%.Komoditi kakao


memberi kontribusi sebesar 45,77% terhadap total nilai ekspor
komoditi pertanian dan berkontribusi 31,54 % terhadap total
volume ekspor komoditi pertanian.
Jumlah komoditi ekspor yang diekspor Sulawesi Selatan pada
tahun 2011 sebanyak 69 ( enam puluh sembilan ) jenis komoditi
dengan rincian sektor pertanian

34

(tiga puluh empat) jenis

komoditi, sektor industri 34 (tiga puluh empat) jenis komoditi dan


sektor tambang 1(satu) jenis komoditi. Dari 69 (enam puluh
sembilan ) jenis komoditi

yang ada, 10 (sepuluh) jenis komoditi

yang berkontribusi besar terhadap total ekspor Sulawesi Selatan


pada tahun 2011 yaitu Nikel, Biji Kakao, Rumput Laut, Udang Segar,
Karet, Kakao Butter, Kakao Mass, Ikan Segar, Mete Kupas dan Kakao
Powder.
Sepuluh jenis komoditi tersebut di atas memberi share
terhadap total ekspor Sulawesi Selatan pada tahun 2011 sebesar
US $ 1.676.032.578

atau 94,50

persen, dan 59 (lima puluh

sembilan ) komoditi lainnya sebesar US $ 97.533.556

atau 5,50

persen.
Tingkat inflasi Kota Makassar, sebagai pusat perdagangan di
Kawasan Timur Indonesia (KTI) pada Tahun 2009, sebesar 3,24 %
menurun signifikan dibanding tahun 2008 sebesar 11,79 %.
Sedangkan inflasi Sulawesi Selatan tahun 2009 sebesar 3,29 %
(diwakili 4 Kota yaitu, Makassar, Parepare, Watampone dan
Palopo) menurun dibanding tahun 2008 sebesar 12,40 %. Pada
tahun 2010 tingkat inflasi Sulsel sebesar 6,56 % lebih rendah dari
tingkat inflasi nasional (6,96 %), sementara tahun 2011, inflasi
dapat

ditekan

hingga

2,88

%.

Salah

satu

faktor

yang

mempengaruhi penurunan inflasi tersebut adalah stabilnya harga


kebutuhan pokok/strategis serta berfungsinya Forum Koordinasi
Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Sulawesi Selatan.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

607

Upaya

meningkatkan

pembangunan

sistem

distribusi

perdagangan dalam negeri melalui kelancaran distribusi barang


untuk meredam gejolak harga dan inflasi memberikan konstribusi
nyata. Pembangunan pasar, pengembangan pasar lelang dan
sarana serta sistem distribusi mendorong tercapainya kontribusi
PDRB (atas harga berlaku) sektor perdagangan tahun 2011 sebesar
Rp

24.163,90

Milyar

atau

17,59

dari

total

PDRB

Rp

137.389,90 milyar .
Terkait dengan kegiatan impor, pada tahun 2011, Bidang
Perdagangan Luar Negeri telah menerbitkan 22 Angka Pengenal
Importir Produsen dan 50 Angka Pengenal Importir Umum.
Dalam hal, pembangunan sarana dan prasarana perdagangan,
Pemerintah
anggaran

Provinsi

Sulawesi

pembangunan

kabupaten/kota

senilai

selatan

pasar

telah

tradisional

mengalokasikan

modern

Rp.26.450.000.000,-

untuk

melalui

23

anggaran

APBD, sementara dari APBN untuk bantuan pembangunan pasar


sebesar

Rp.129.276.070.000,-

untuk

16

Kabupaten/Kota.

Sementara dukungan APBN untuk pembangunan gudang/silo pada


tahun 2011 untuk Kabupaten Luwu sebesar Rp. 4.123.750.000,Terkait

dengan

kinerja

pasar

lelang

dengan

berbagai

komoditas telah diikuti 41 kali pasar lelang sejaka tahun 2004


sampaia dengan tahun 2011 dengan nilai transaksi sebesar
Rp.657.815.966.000,Untuk

urusan

Perdagangan,

pada

tahun

2011

telah

dilaksankaan 3 Program dan 17 Kegiatan, sebagai berikut:


1) Program

Perlindungan

konsumen

dan

pengawasan

perdagangan, dengan kegiatan sebagai berikut:


a) Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa.
b) Pembinaan pengembangan BPSK. Hasil yang dicapai

terlayaninya terfasilitasinya calon tiga BPSK.


c)

Pelayanan dan pengembangan UPT Kemetrologian daerah.


Hasil yang dicapai terjaminnya kebenaran alat UTTP yang
dipergunakan dalam dunia usaha.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

608

d) Peningkatan dan pengawasan metrologi legal. Hasil yang

dicapai terjaminnya tertib ukur yang dapat melindungi


produsen dan konsumen.
2) Program Peningkatan dan pengembangan ekspor, dengan
kegiatan sebagai berikut:
a) Pengembangan informasi pasar perdagangan luar negeri.

Hasil yang dicapai tersebarnya informasi data ekspor bagi


masyarakat pelaku usaha dan stakeholder.
b) Pameran produk ekspor. Hasil yang dicapai terlayaninya

produk ekspor sul sel yang beRpotensi ekspor sehinga


semakin dikenal.
c) Peningkatan

terlayaninya
poenyegar

kapasitas

lab

penguji.

dipertahankannya
oleh

komite

Hasil

status

akreditas

yang

dicapai

akreditas
nasiolnal

lab
(KAN)

meningkatnya pengetahuan dan pemahaman UMKM tentang


standar SNI.
d) Peningkatan

kapasitas lab kalibrasi. Hasil yang dicapai

terlayaninya terakreditasinya perpanjangan lab kalibrasi,


bidang, suhu, massa, dimensi, gaya,tekanan,optic,volumetric,
waktu/frekuensi dan alat analisa.
e) Pengembangan dan penerapan penilaian kesesuaian SNI-

LSPro. Hasil yang dicapai teRpenuhnya mutu produk air


minum dalam kemasan sesuai persyaratan SNI.
f)

Penguatan dan pengembangan kelembangaan pengujian


dan sertifikasi mutu barang. Hasil yang dicapai terlayaninya
TeRpenuhinya kepuasan barang pengujian, kalibrasi dan
sertifikasi produk.

g) Pelayanan dan pengembangn BP3ED. Hasil yang dicapai

terlayaninya meningkatnya pelaku ekspor dan calon ekspor.


h) Pemantauan barang impor. Hasil yang dicapai tersebarnya

data dan informasi impor.


3) Program

Peningkatan

efisiensi

perdagagan

dalam

negeri,

dengan kegiatan sebagai berikut:

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

609

a) Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk. Hasil

yang

dicapai

teRpantaunya

pengadaan

dan

distribusi

perdagangan antar pulau barang pokok barang penting dan


strategis tujuh provinsi dan kab/kota, tersedianya data stok
dan terlaksananya pasar murah sebanyak 7 kali.
b) Pengembangan pasar lelang daerah. Hasil yang dicapai

terlayaninya terfasilitasinya pembentukan pasar lelang dan


penerapan sistem resi gudang pada 3 kab/kota.
c) Peningkatan system dan jaringan informasi perdagangan.

Hasil

yang

dicapai

terlayaninya

tersedianya

data

dan

informasi ;perusahaan yang up date berupa company profil di


24 kab/kota.
d) Promosi peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Hasil

yang dicapai diketahuinya potensi produk unggulan sulsel di


tingkat nasional
e) Pengelolaan

gedung ballroom

CCC. Hasil yang dicapai

termanfaatkannya gedung ballroom CCC oleh masyarakat


dan dunia usaha untuk kegiatan MICE.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1. Ekspor Sulawesi Selatan masih di dominasi komoditi primer,
utamanya nikel.
2. Adanya penurunan nilai volume ekspor kakao ditahun 2011,
disebabkan karena menurunnya volume produksi biji kakao
ditingkat

petani

dan

sebagian

hasil

panen

kakao

diantar

pulaukan.
3. Terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia PPNS Wajib
Daftar Perusahaan di Sulawesi Selatan.
Solusi
1. Perlu dilakukan upaya-upaya diversifikasi produk ekspor dan
diversifikasi paar tujuan ekspor dengan tetap meningkatkan daya
saing kompetitif produk ekspor.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

610

2. Perlu dilakukan kerjasama dengan instansi terkait, khususnya


Dinas Perkebunan dalam bentuk peremajaan tanaman kakao
atau pemberian bibit kakao pada petani agar hasil produksi kakao
lebih maksimal
3. Perlunya kerjasama dengan Kementerian Perdagangan RI dalam
peningkatan kompetensi aparatur, khususnya PPNS WDP
5. Urusan Transmigrasi
Sebagai
sebagai

urusan

kewajiban

pilihan,

urusan

pemerintah

transmigrasi

provinsi

untuk

dilaksanakan
memantapkan

pembinaan warga transmigrasi di unit-unit pemukiman transmigrasi


sehingga
dengan

keberadaan
warga

warga

setempat

transmigrasi

akan

tersebut

memberi

terintegrasi

pengaruh

terhadap

perkembangan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut. Karenanya


Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi telah melaksanakan 2
program dan 5 kegiatan yang diharapkan menjadi potensi terhadap
sumber

daya

penempatan

kawasan,

melakukan

transmigrasi

dengan

fasilitasi

perpindahan

membangun

potensi

dan

daerah

tertinggal menjadi pemukiman baru sehingga tercapai kemandirian


dan integrasi masyarakat di lokasi transmigrasi.
Dari kinerja program tersebut, dapat digambarkan bahwa sampai
tahun

2011

terdapat

13

unit

permukiman

transmigrasi

atau

sebanyak 2.059 KK atau 8.982 jiwa yang masih dalam tahap binaan
sebelum diintegrasikan/diserahkan kepada Pemerintah kabupaten.
Sementara itu sampai tahun 2011 terdapat 2.134 warga yang telah
ditempatkan pada 13 unit penempatan di 8 kabupaten masingmasing Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten
Luwu, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Takalar, Kabupaten Toraja
Utara, Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Wajo.
Alokasi

anggaran

pada

pelaksanaan

urusan

ini

sebesar

Rp.1.094.353.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.1.093.823.000 atau


99,95%
Program dan Kegiatan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

611

1) Pengembangan

Wilayah

strategis

dan

cepat

tumbuh

serta

Pengembangan Masyarakat Transmigrasi


Kegiatan :
a) Pembinan Pengembangan Usaha Ekonomi. Hasil yang dicapai

adalah terbinanaya Usaha Ekonomi.


b) Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi. Hasil yang

dicapai sebesar adalah Kelancaran pembangunan Kawasan


Transmigrasi.
c) Survei Identifikasi Calon Areal (SICA). Hasil yang dicapai adalah

tersedianya calon lokasi transmigrasi yang memenuhi kriteria


2C dan 4 L.
d) Bimbingan

Teknis

Ketransmigrasian.

Peningkapatan
Hasil

yang

SDM

dicapai

Aparatur
adalah

Bidang

kelancaran

pelaksanaan penempatan.
2) Transmigrasi Lokal
Kegiatan :
i. Pelatihan Transmigrasi Lokal. Hasil yang dicapai sebesar adalah

Peningkatan Kualitas SDM Transmigran.


b. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Dana untuk pengadaan Jaminan Hidup berupa non beras untuk
lokasi Bekkae Kab. Wajo tidak dapat tersalurkan dikarenakan
penempatan

transmigran

hanya

250

KK

(belum

dapat

terealisasinya pemindahan rumah transmigran sebanyak 100 unit)


2) Dana untuk pengadaan angkutan jaminan hidup beras untuk
beberapa

lokasi

disesuaikan

dengan

jumlah

pendropan

di

lapangan.
3) Dana untuk pengadaan sarana produksi pertanian paket A untuk
lokasi Bekkae Kab. Wajo tidak dapat tersalurkan sebanyak 350
paket, hanya 250 paket dikarenakan penempatan transmigran
hanya 250 KK (belum dapat terealisasi pemindahan rumah
transmigran sebanyak 100 unit)
Solusi

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

612

1) Koordinasi dengan pihak Dinas Kesejahteraan Sosial, Tenaga Kerja


dan Transmigrasi Kabupaten Wajo mengenai realisasi alokasi
penempatan sebanyak 250 KK.
2) Pengadaan

paket

untuk

peluncuran

penempatan

100

KK

disesuaikan dengan alokasi dana untuk Tahun Anggaran 2012,


jika terdapat kekurangan segera dilakukan revisi.

C. Gambaran Umum Pencapaian Misi


Pembangunan yang dilaksanakan di sulawesi selatan dua tahun
terakhir memperlihatkan kemajuan yang signifikan terhadap pencapaian
visi dan misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan
tahun 2008-2013, visi pembangunan yang ingin dicapai yaitu sebagai
Provinsi Sepuluh

Terbaik Dalam Pemenuhan Hak Dasar, yang

dimaksud dengan terbaik dalam pemenuhan hak dasar yaitu posisi


sulawesi selatan lebih baik dari kondisi sekarang dalam membangun
sumberdaya manusia khususnya pemberian fasilitas pelayanan kepada
masyarakat dalam bidang pendidikan dan kesehatan serta dukungan
pemerintahan yang profesional dan terpercaya. Upaya pencapaian visi
dituangkan lebih lanjut kedalam lima misi pembangunan, misi dalam
RPJMD ini ditopang oleh tujuh agenda pembangunan yang dijabarkan
kedalam kebijakan dan program prioritas tahun 2011, dari pelaksanaan
kebijakan dan program prioritas tersebut dapat digambarkan pencapaian
umum yang telah direalisasikan sudah memenuhi target-target misi hingga
tahun keempat RPJMD Sulawesi Selatan 2008-2013, hal ini ditunjukan
dengan berbagai keberhasilan pencapaian masing-masing misi sebagai
berikut :
1. Keberhasilan

dari

Misi

Pertama

Meningkatkan

Kualitas

Pelayanan untuk Pemenuhan Hak Dasar.


Misi Pembangunan Sulawesi Selatan ini terkait dengan Agenda
Pertama

yaitu

Peningkatan

peningkatan

kualitas

kualitas

pelayanan

pendidikan

untuk

dan

pemenuhan

kesehatan.
hak

masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator yaitu :

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

613

dasar

(1). Ketersediaan pangan terjangkau dan aman. Pembangunan


ketahanan pangan merupakan prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan dengan indikator utama yaitu aspek ketersediaan pangan
melalui program peningkatan ketersediaan dan cadangan pangan serta
penanganan

kerawanan

pangan

dapat

digambarkan

bahwa

ketersediaan pangan secara umum di Sulawesi Selatan mencukupi


ditunjukkan dengan jumlah produksi beras yang sudah mencapai 2.93
juta ton pada tahun 2011. Komoditas pangan lainnya selain beras
adalah jagung dengan jumlah produksi tahun 2011 sebesar 1,42 juta
ton, kedelai dengan jumlah produksi tahun 2011 sebesar 32,993 ribu
ton, ubi kayu dengan jumlah produksi tahun 2011 sebesar 368,702 ribu
ton, ubi jalar dengan jumlah produksi tahun 2011 sebesar 66,906 ribu
ton.
(2). Layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.
Keberhasilan yang telah dicapai dalam hal pelayanan kesehatan dapat
dilihat dari 5 Program prioritas yaitu, 1. Kebijakan Kesehatan Gratis
di

lakukan

melalui

program

jaminan

pemeliharaan

kesehatan

masyarakat bagi penduduk yang belum memiliki jaminan pemeliharaan


kesehatan, untuk pelayanan kesehatan gratis di kabupaten/kota,
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan bantuan keuangan
sebesar 40% pada tahun 2011 untuk kabupaten/kota dengan sebesar
Rp. 113.980.728.000 dan bantuan untuk Rumah Sakit Provinsi Sulawesi
Selatan sebesar Rp. 61,001,301,170 sehingga jumlah total dana
bantuan yang disalurkan sebesar Rp. 174.982.029.170, cakupan
kepesertaan program ini pada tahun 2008 sebanyak 2.336.875 orang,
pada tahun 2011 telah mencapai 4.742.757 orang, program ini
diharapkan dapat mencapai 85 % tertangani yang akan mendukung
peningkatan
Pelayanan

usia

harapan

Kesehatan.

hidup,

Untuk

lebih

2.

Peningkatan

Kualitas

memaksimalkan

pelayanan

kesehatan masyarakat di butuhkan ketersediaan jumlah rumah sakit


yang memadai, pada tahun 2011 jumlah rumah sakit pada lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencapai

33 unit rumah sakit

yang terdiri dari RSU Pusat 2 unit, RSU Provinsi 3 unit, RS. Khusus

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

614

Provinsi 3 unit serta RSU Kabupaten/Kota sebanyak 25 unit salah


satunya adalah pembangunan Rumah Sakit Khusus kelas III RS. Sayang
Rakyat yang menelan anggaran Rp. 38,9 milyar, disamping itu untuk
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dilakukan pula program
standarisasi pelayanan kesehatan yang dapat di lihat dari pencapaian
akreditasi rumah sakit pemerintah maupun swasta. Rumah Sakit Umum
Pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan yang telah terakreditasi pada
tahun 2011 sebanyak 26 RSU 3. Perbaikan Gizi Masyarakat, dalam
upaya

peningkatan

status

gizi

masyarakat

dengan

sasaran

menurunkan angka prevelensi balita gizi kurang sampai dengan tahun


2011

tercapai

sebesar

18,6

persen

4.

Pencegahan

dan

Pemberantasan Penyakit Menular. Pemerintah Provinsi Sulawesi


Selatan dalam hal ini Dinas Kesehatan telah melakukan upaya untuk
menurunkan tingkat penularan penyakit menular (Demam Berdarah,
HIV-AIDS, TB Paru Positif, malarian dll) melalui program-program yang
telah dijalankan pada tahun 2011 5. Promosi Kesehatan, indikator
kinerja diantaranya persentase desa siaga aktif 68,48 persen dari
target 77,23 persen, persentase posyandu purnama dan mandiri
mencapai 46 persen dari target 45 persen dan persentase capaian
Rumah Tangga ber PHBS 46,59 persen dari target 65 persen.
(3). Layanan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas.
Keberhasilan yang dicapai dalam hal layanan pendidikan dapat dilihat
dari beberapa indikator yaitu 1. Kebijakan Pendidikan Gratis, pada
tahun 2011 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memberikan bantuan
dana dalam rangka penyelenggaraan pendidikan gratis sebesar 60
persen dengan jumlah dana Rp. 175.706.792.120, yang dialokasikan
untuk 24 kabupaten/kota. 2. Rata-rata Lama Sekolah. Pada tahun
2011 angka rata-rata lama sekolah di Provinsi Sulawesi Selatan telah
mencapai 7,95 tahun, mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan

pencapaian

pada

tahun

2010

yaitu

7,80

tahun

3.

Meningkatnya Angka Melek Huruf pada tahun 2011 telah mencapai


90,02 persen dibanding tahun 2010 yaitu 87,75 persen 4. Angka
Partisipasi Kasar (APK) tahun pelajaran 2010/2011 pada SD/MI 100

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

615

persen, SMP/MTs 98,75 persen dan SMA/SMK/MA 66,34 persen,


sehingga target nasional APK pendidikan dasar Provinsi Sulawesi
Selatan

telah

mencapai

117,6

persen

capaian

tersebut

sangat

dipengaruhi oleh keberhasilan program buta aksara yang dilaksanakan


pada tahun 2011.
(4). Kesempatan Kerja Dan Lapangan Usaha. Komposisi penduduk
yang bekerja menurut lapangan usaha menunjukkan jumlah penduduk
yang bekerja disektor angkutan, perdagangan, jasa, industri, konstruksi
dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, namun karakter Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai daerah agraris menyebabkan komposisi
penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih cukup mendominasi
dalam penyerapan tenaga kerja dibandingkan dengan sektor lain
namun pada periode tiga tahun terakhir mulai mengalami penurunan
hal ini ditunjukkan oleh jumlah penduduk yang bekerja disektor
pertanian pada tahun 2009 sebanyak 1.569.316 orang , tahun 2010
mencapai 1.620.177 orang , dan tahun 2011 mengalami penurunan
menjadi 1.592.299 orang , menurunnya proporsi penduduk yang
bekerja disektor pertanian menunjukkan kecenderungan yang positif
dimana para pencari kerja mulai melirik sektor pekerjaan lain selain
bidang pertanian, sedang total penduduk yang bekerja menurut
lapangan usaha utama mengalami peningkatan khususnya tiga tahun
terakhir yaitu pada tahun 2009 sebanyak 3.095.365 orang, pada tahun
2010 meningkat menjadi 3.276.523 orang dan pada tahun 2011
jumlahnya mencapai 3.391.334. Disamping itu jumlah pengangguran di
Provinsi Sulawesi Selatan juga secara umum mengalami penurunan
selama periode 2008-2011 yakni dari 311.768 orang pada tahun 2008,
turun menjadi 314.664 orang pada tahun 2009, pada tahun 2010
menjadi 298.952 orang dan pada tahun 2011 mengalami penurunan
menjadi 236.926 orang.
(5). Layanan Perumahan dan Sanitasi. Kebutuhan perumahan di
sulawesi selatan pertahun rata-rata 20.000 unit belum diimbangi
kemampuan pengembang yang baru dapat menyediakan rumah lebih
kurang

4.486

unit

pertahun,

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

melalui

program

pengembangan

616

perumahan merupakan tanggungjawab dan sinergitas bersama antara


pemerintah,

swasta

kemampuan

maka

dan

masyarakat

pemerintah

mengingat

mengutamakan

keterbatasan
menyediakan

perumahan bagi masyarakat kurang mampu, peningkatan kualitas


lingkungan pemukiman kumuh padat perkotaan, dukungan sarana dan
prasarana pemukiman skala besar, penetaan kawasan pemukiman
tertinggal dan terisolir, pengembangan rusunawa dan mendorong
peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam pengembangan
perumahan. Sedang untuk layanan sanitasi dilaksanakan melalui
program penyediaan prasarana dan sarana air limbah, cakupan
pelayanan air limbah sampai dengan tahun 2009 telah terbangun IPLT
(Instalasi Pengolahan Limbah Tinja) sebanyak 8 unit yang tersebar
dibeberapa kabupaten/kota diantaranya makassar, pare-pare dan bone
serta juga telah dibangun 2 unit IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
di makassar, sejalan dengan itu dibangun pula drainase untuk air
limbah primer dan sekunder dengan panjang lebih dari 35.000 m dalam
kurun waktu 4 tahun terakhir melalui APBD Provinsi.
(6). Akses Air Bersih. Secara umum capaian kinerja air bersih
perpipaan sampai dengan tahun 2011 mencakup 48,89 persen,
cakupan pelayanan terhadap sumber air bersih untuk kawasan
perkotaan 67,26 persen dan cakupan pelayanan air bersih untuk
kawasan pedesaan 37,95 persen.
(7). Kepastian Pemilikan dan Penguasaan Tanah. Kebijakan
penataan pertanahan memiliki 2 (dua) sisi, pada sisi pertama diarahkan
untuk

meningkatkan

merupakan

aset

akses

produksi

masyarakat
yang

terhadap

menjamin

tanah

kehidupan

yang

ekonomi

masyarakat pedesaan, sedang pada sisi yang lain kebijakan ini


diarahkan

pula

kepada

inventarisasi

terpadu

ketersediaan

dan

penguasaan tanah yang antara lain diperlukan untuk peningkatan


penerimaan daerah. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai
sasaran

tersebut

antara

lain

melalui

program

P4T

(Pendataan,

Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah), program sertifikasi


tanah masyarakat dan pengembangan sistem informasi pertanahan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

617

yang terintegrasi. Khusus mengenai sertifikasi tanah berdasarkan data


dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional jumlah Sertifikat Hak
Atas Tanah (HAT) di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2011
mencapai 26.900 bidang tanah dari target 28.000 bidang tanah dengan
tingkat realisasi mencapai 85,70 persen. Khusus sertifikasi prona pada
tahun 2011 realisasi mencapai 100 persen dengan jumah 16.900
bidang tanah.
(8). Sumber Alam dan Lingkungan Hidup. Gerakan Sulsel hijau
(Sulsel

go

green)

diarahkan

untuk

meningkatkan

kesadaran,

kepedulian, partisipasi dan peranserta semua pihak dalam pelestarian


dan pegelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup di sulawesi
selatan, sehingga menjadi gerakan yang dapat menjamin keberlanjutan
dari generasi ke generasi. Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
Sulsel go green terdapat 4 (empat) jalur utama dalam pelaksanaannya
yaitu gerakan Sulsel hijau jalur pendidikan, gerakan Sulsel hijau jalur
corporate/lembaga donor, gerakan Sulsel hijau jalur pemerintah dan
gerakan Sulsel hijau jalur masyarakat.
(9). Rasa Aman dan Tenteram. Penciptaan lingkungan yang aman
dan tenteram merupakan hak dasar masyarakat, lingkungan yang
kondusif teutama ditopang oleh adanya tingkat keamanan dan
ketenteraman

yang

memadai

serta

terjaminnya

rasa

keadilan

dikalangan masyarakat yang dibangun antara lain melalui upaya-upaya


pembinaan dan penegakan hukum, upaya dimaksud tidak hanya
menjadi tanggungjawab aparat penegak hukum tetapi juga menuntut
adanya partisipasi masyarakat yang terwujud dalam bentuk kepatuhan
dan kedisiplinan terhadap hukum. Salah satu bentuk perwujudan untuk
meningkatakan

rasa

aman msyarakat adalah upaya-upaya

utuk

membantu memantapkan dan meningkatkan profesionalitas Polri


sebagaimana telah disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan
Polri agar mampu melindungi dan mengayomi masyarakat, mencegah
tindak kejahatan dan menuntaskan tindak kriminalitas, peningkatan
kesadaran hukum dan penghargaan terhadap HAM.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

618

(10). Partisipasi Dalam Kehidupan Sosial Politik. Partisipasi dan


Kesadaran Politik secara umum masih perlu mendapat perhatian
terutama

menyangkut

hak

dan

kewajiban

warga

negara

serta

institusionalisasi partai politik dalam kegiatan politik, demikian pula


terkait dengan pengetahuan dan kesadaran politik bagi masyarakat
pedesaan, kaum perempuan dan pemilih pemula, diperlukan upayaupaya sistematis dan konsisiten dalam pendidikan politik bagi segenap
lapisan masyarakat yang diarahkan pada peningkatan kesadaran politik
masyarakat, disamping itu mediasi dan fasilitasi terus digalakkan untuk
mencegah secara dini konflik antar lembaga-lembaga politik
2. Keberhasilan Misi kedua yaitu Mengakselerasi Laju Peningkatan
dan Pemerataan Kesejahteraan melalui Penguatan Ekonomi
Berbasis Masyarakat.
Misi Pembangunan Sulawesi Selatan ini terkait dengan Agenda
kedua yaitu Peningkatan dan Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat.
Upaya dalam mewujudkan pergeseran struktur ekonomi khususnya
pada sektor pertanian merupakan strategi dasar untuk meningkatkan
tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat oleh karena itu
kontribusi yang sangat signifikan terhadap pencapaian sasaran lima
tahun kedepan tercermin dari besaran indikator makro pendapatan
sektor pertanian yang digambarkan dengan tercapainya peningkatan
produksi pertanian dan pengembangan agro industri pedesaan serta
peningkatan kualitas, kuantitas UKM (usaha kecil menengah).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menetapkan potensi
unggulan di sektor pertanian dan agro industri pedesaan yang akan
dikembangkan untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi dalam
rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat diantaranya beras,
jagung, cokelat, sapi, udang dan rumput laut. Pertumbuham produksi
beras sulawesi selatan sejak tahun 2008-2011 rata-rata mencapai 3,38
% per tahun yakni dari 2,65 juta ton pada tahun 2008 menjadi 2,93 juta
ton pada tahun 2011 dengan pencapaian tersebut target produksi 3
juta ton tahun 2013 dapat terlampaui, produksi jagung mengalami
peningkatan rata-rata 5,82 % per tahun yakni dari 1,20 juta ton pada

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

619

tahun

2008 menjadi 1,42 juta ton pada tahun 2011,

dengan

pencapaian tersebut target produksi jagung 1,5 juta ton pada tahun
2013 optimis dapat terlampaui, produksi kakao mencapai rata-rata
pertumbuhan 21,37 persen per tahun yakni dari 110,01 ribu ton pada
tahun 2008 menjadi 196,70 ribu ton pada tahun 2011, dengan
pencapaian

tersebut

target

325

ribu

ton

pada

tahun

2013

membutuhkan kerja yang lebih maksimal untuk memenuhi target,


populasi sapi rata-rata tumbuh 13,23 persen pertahun yakni dari 703
ribu ekor pada tahun 2008 menjadi 1,02 juta ekor pada tahun 2011
dengan demikian target 1 juta ekor pada tahun 2013 sudah terlampaui,
produksi rumput laut telah rata-rata tumbuh 29,99 persen dari 749
ribu ton pada tahun 2008 menjadi 1.64 juta ton pada tahun 2011
dengan demikian target produksi 1 juta ton pada tahun 2013 sudah
terlampaui,

produksi udang per tahun yakni dari 17,73 ribu ton

tahun 2008 menjadi 26,24 ribu ton pada tahun 2011, mengalami
peningkatan produksi sebesar 13,95 persen, untuk mencapai target
33,20 ribu ton pada tahun 2013, pemerintah harus mengupayakan
peningkatan produksi komoditas ini.
Peningkatan kuantitas serta kualitas sektor Koperasi dan UKM,
secara kuantitatif jumlah koperasi dan UKM meningkat setiap tahunnya
pada tahun 2010 jumlah koperasi 7.496 unit dan pada tahun 2011
jumlahnya sudah mencapai 7.958 unit mengalami peningkatan sebesar
6 persen, demikian pula dengan jumlah keanggotaan koperasi pada
tahun 2010 sebanyak 1.128.384 orang dan pada tahun 2011 mencapai
1.130.354 orang mengalami peningkatan 38,80 persen, sedang jumlah
aset/modal usaha koperasi tahun 2010 sebesar

Rp.

1.629.785.892.000 mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp.


2.261.654.716.000 pada tahun 2011, sedang pada sektor UMKM pada
tahun 2011 jumlah UMKM mencapai 750.322 unit usaha dengan
proporsi UMKM bidang pertanian sebanyak 108.134 juta rumah tangga
dan non pertanian sebanyak 462.188 juta rumah tangga, penyerapan
tenaga kerja pada sektor ini mencapai 3.751.610 juta orang, data ini

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

620

menunjukkan

sektor

UMKM

mempunyai

kontribusi

besar

dalam

penciptaan lapangan kerja.

3. Keberhasilan Mewujudkan Keunggulan Lokal untuk Memicu Laju


Pertumbuhan Ekonomi Wilayah.
Misi Pembangunan Sulawesi Selatan ini terkait dengan Agenda
ketiga dan keempat yaitu Perwujudan Keunggulan Lokal Untuk Memicu
Laju Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi sulawesi selatan 4
(empat) tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan dari
tahun ke tahun, tingkat pertumbuhan pada tahun 2008 mencapai 7,78
persen, pada tahun 2009 tingkat pertumbuhan mengalami koreksi
sebagai imbas dari adanya krisis ekonomi global ekonomi Sulawesi
selatan hanya mampu tumbuh 6,20 persen, tingkat pertumbuhan
tertinggi dicapai pada tahun 2010 yaitu 8,18 persen dan termasuk
peringkat keempat pertumbuhan tertinggi secara nasional dan menjadi
salah satu provinsi yang memiliki kontribusi dalam pencapaian
pertumbuhan ekonomi secara nasional sementara pertumbuhan pada
tahun 2011 mencapai 7,65 persen dan jika dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,50 persen maka
pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan masih lebih tinggi
1,15 persen.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mengalami peningkatan
sebesar 38,39 % dari Rp. 85,14 trilyun pada tahun 2008 dan mencapai
Rp. 117,83 trilyun pada tahun 2010 sedang pada tahun 2011 sudah
mencapai Rp. 137,39 trilyun, capaian PDRB atas dasar harga berlaku
pada tahun 2011 sudah melampaui target yang telah ditetapkan dalam
RKPD Tahun 2011 yaitu Rp. 121,442 trilyun. Disamping hal tersebut
melalui PDRB atas dasar harga berlaku ini tergambar pula bahwa
hingga tahun 2011 perekonomian Sulawesi Selatan masih didominasi
oleh sektor pertanian yakni 25,35 persen, walaupun demikian selama
periode

2008-2011

peranan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

sektor

pertanian

menunjukkan

621

kecenderungan yang menurun sementara sektor yang mengalami


peningkatan adalah sektor jasa, perdagangan dan keuangan.
Indikator

yang

digunakan

untuk

menggambarkan

tingkat

kesejahteraan masyarakat secara makro adalah PDRB Perkapita. Dalam


periode 2008-2011 rata-rata pertumbuhan pendapatan perkapita di
Sulawesi Selatan mencapai 15,54 persen pertahun, dalam periode
tersebut pertumbuhan perkapita pada tahun 2008 sebesar 21,53
persen yakni Rp. 8,99 juta, pada tahun 2009 meningkat menjadi Rp.
10,91 juta, pada tahun 2010 peningkatannya mencapai Rp. 14,67 juta,
sedang pencapaian pada tahun 2011 sebesar Rp. 16,82 juta dengan
tingkat pertumbuhan 14,72 persen.
Upaya dalam mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas merupakan salah satu strategi jangka menengah yang
harus di laksanakan dengan meningkatkan realisasi investasi, laju
pertumbuhan investasi di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan
yang signifikan dimana pada tahun 2011 total investasi di Sulawesi
Selatan mencapai Rp. 36,60 trilyun lebih yang berarti mengalami
peningkatan 21,43 persen dibanding tahun 2008 yang mencapai Rp.
20,44 trilyun lebih. Khusus tahun 2011 investasi pemerintah mencapai
86,91 persen atau Rp. 31,81 trilyun lebih sedangkan investasi swasta
13,09 persen atau Rp. 4,79 trilyun. Perdagangan luar negeri Sulawesi
Selatan tahun 2008-2011 terus mengalami surplus walaupun dari tahun
ke tahun nilai yang dicapai berfluktuasi. Nilai surplus yang tertinggi
dicapai pada tahun 2010 yakni US$ 1,33 milyar dan pada tahun 2011
hanya mencapai US$ 0,49 milyar.
Perwujudan

keunggulan

lokal

juga

tergambar

pada

pembangunan CPI (Center Points of Indonesia) yang dimaksudkan


untuk membuka akses yang proporsional

terhadap peningkatan

aktifitas pusat pelayanan dalam bidang sosial , ekonomi dan budaya di


mana proses pembangunannya sampai pada tahap pemasangan
tanggul beton buis dan sudah terlaksana 100 % dan diharapkan untuk
tahap awal selesai pada tahun 2012. Pembangunan CPI ini juga
dimaksudkan

untuk

menjadikan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

sulawesi

selatan

sebagai

622

pusat

pelayanan

(main

hubs)

untuk

kawasan

regional

dan

nasional,

disamping itu secara tidak langsung akan mendukung berkembangnya


industri pariwisata dimana sulawesi selatan akan menjadi daerah
tujuan wisata yang terkemuka.
Kebijakan

terkait

dengan

agenda

diarahkan

pada

pembangunan sarana dan prasarana wilayah yang berkualitas dan


berdaya saing serta penataan ruang dan lingkungan hidup, sasaran
program tahun 2011 meliputi pengendalian pemanfaatan ruang agar
sesuai dengan aturan dan memelihara daya dukung lingkungan. Kaitan
dengan hal tersebut penataan ruang di Sulawesi Selatan sudah diatur
melalui perda No. 9 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Sulawesi
Selatan. Perda ini merupakan RTRW pertama di Indonesia yang
merujuk UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang. Hingga tahun
2011 terdapat 5 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan yang telah
memiliki perda RTRW yakni Kab. Luwu Timur, Kab. Luwu, Kab. Luwu
Utara, Kota Parepare dan Kab. Enrekang.
Prioritas lainnya dalam pembangunan sarana dan prasarana
wilayah di Sulawesi Selatan adalah pembangunan infrastruktur jalan,
program pembangunan jalan dan jembatan serta pemeliharaan jalan
dan jembatan telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dimana
total panjang jalan diwilayah Propinsi Sulawesi Selatan sampai dengan
tahun 2011

yaitu 32.486,36 Km terdiri dari panjang jalan propinsi

1.147.51 Km, panjang jembatan provinsi 6.926 m, panjang jalan


nasional 1.722.856 Km, panjang jalan kabupaten/kota 29.616 Km. Pada
tahun 2011 menunjukkan bahwa panjang jalan dalam keadaan baik
mencapai 479,70 Km, sedang panjang jalan dalam kondisi sedang dan
rusak ringan mencapai 154,25 Km dan panjang jalan dalam kondisi
rusak berat mencapai 67,24 Km. Sementara itu pada tahun 2011
kondisi jembatan dalam kondisi baik mencapai 3,544 m. Dengan
adanya kondisi infrastruktur jalan dan jembatan yang baik dapat
mendorong laju perekonomian daerah.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

623

4. Keberhasilan Menciptakan Iklim Kondusif bagi Kehidupan yang


Inovatif.
Misi Pembangunan Sulawesi Selatan ini terkait dengan Agenda
kelima yaitu Penciptaan Lingkungan Kondusif Bagi Kehidupan Inovatif,
penciptaan lingkungan yang kondusif adalah hak masyarakat untuk
mendapat jaminan rasa aman dan rasa tenteram dalam lingkungan
atau wilayahnya. Karena itu kewajiban pemerintah mewujudkan
lingkungan yang kondusif melalui perangkat kerja yang dimilikinya.
Salah satu tugas utama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif
adalah

pembinaan

terhadap

tatanan

politik

dan

penguatan

kelembagaan masyarakat. Namun perlu dipahami bersama bahwa


pembangunan politik di Provinsi Sulawesi Selatan merupakan bagian
integral dari pembangunan politik nasional yang dinamis. Keberhasilan
pembangunan bidang politik dalam negeri sangat mempengaruhi
perkembangan kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya serta bidang
pembangunan lainnya. Stabilitas politik yang mantap di tingkat
nasional

dan

daerah

dapat

menciptakan

iklim

kondusif

bagi

perkembangan ekonomi dan investasi. Oleh karena itu, Pemerintah


Provinsi Sulawesi Selatan mengarahkan kebijakan kepada pembinaan
kesatuan bangsa dan kehidupan sosial kemasyarakatan, Peningkatan
keamanan dan ketertiban masyarakat serta

pembinaan kehidupan

sosial politik.
Keberhasilan yang telah dicapai dalam hal ini adalah terciptanya
stabilitas politik dan keamanan serta situasi kondusif yang berimplikasi
pada tingkat kepercayaan para investor dalam berinvestasi di Sulawesi
Selatan sehingga tingkat pertumbuhan ekonomi juga meningkat,
keberhasilan lainya adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
pelaksanaan kerukunan umat beragama, pembauran dan kerukunan
bangsa

serta

kewaspadaan

terhadap

berbagai

bentuk

ancaman

disintegrasi bangsa semakin meningkat.


Terbangunnya legislasi daerah yang berpihak pada masyarakat
dengan sasaran jumlah PERDA yang ditetapkan

pada tahun 2008

sebanyak 13 PERDA, pada tahun 2009 jumlah PERDA yang ditetapkan

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

624

sebanyak 14 PERDA sedang jumlah PERDA yang ditetapkan pada tahun


2010 sebanyak 11 PERDA dan pada tahun 2011 jumlah PERDA yang
dihasilkan

sebanyak

14

PERDA,

64

PERGUB,

3.693

Keputusan

Gubernur.
5. Keberhasilan untuk mencapai misi kelima yaitu Menguatkan
Kelembagaan dalam Perwujudan Tatakelola yang baik.
Misi Pembangunan Sulawesi Selatan ini terkait dengan agenda
keenam dan ketujuh dalam RPJMD yaitu Penguatan Kelembagaan
Pemerintah dan Masyarakat. Upaya

pemberdayaan kelembagaan

masyarakat akan lebih diprioritaskan pada pelayanan publik dan


pengembangan,

pemberdayaan kelembagaan pemerintah

diarahkan

terwujudnya

pada

Governance)

di

pemberdayaan
Kelembagaan

wilayah

kepemerintahan

Provinsi

kelembagaan
Pemerintah

Sulawesi

pemerintah

Daerah,

yang

baik

(Good

Selatan.

seperti

Peningkatan

yang
Upaya

Penguatan

Kerjasama

Antar

Pemerintah Daerah, Pemberdayaan Aparatur Pemerintah, Peningkatan


Kualitas Pelayanan Publik, Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan,
Perencanaan
diharapkan

Pembangunan
mampu

dan

menciptakan

Pemberdayaan
kelembagaan

Pengawasan

pemerintah

yang

terpercaya yakni transparan, konsisten dan akuntabel serta efisien dan


efektif.

Sementara

upaya

terhadap

pemberdayaan

kelembagaan

masyarakat meliputi pengembangan dan penguatan kelembagaan


sosial,

pemberdayaan

pengembangan

dan

dan

penguatan

pemberdayaan

kelembagaan
kelembagaan

politik,
ekonomi

masyarakat.
Keberhasilan dari pencapaian misi penguatan kelembagaan
Pemerintah

Provinsi

Sulawesi

Selatan

ditunjukkan

dengan

diserahkannya SK No. 120-276 Tahun 2011 tanggal 21 April 2011


tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintahan

Daerah

terhadap

Laporan

Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah dimana Provinsi Sulawesi Selatan sebagai


Provinsi Terbaik Kedua dalam Penyelenggaraan Pemerintahan.
Disamping itu dalam hal pengelolaan keuangan daerah Pemerintah

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

625

Provinsi

Sulawesi

Selatan

memperoleh

opini

wajar

dengan

pengecualian (WDP) dari BPK terhadap Laporan Keuangan Pemerintah


Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2009 hasil pemeriksaan
tahun 2010, dan pada tahun berikutnya berhasil memperoleh Opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK

terhadap Laporan

Keuangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2010


hasil pemeriksaan tahun 2011.
Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik juga dapat dilihat dengan
diraihnya sertifikasi dalam pelaksanaan implementasi ISO yang
dilihat dari tingkat keberhasilan instansi dalam melaksanakan SOP
(Standar Operasional Prosedur), beberapa instansi lingkup Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO
diantaranya Dinas Pendapatan Daerah, Rumah Sakit Haji, Dinas
Perindustrian

dan

Perdagangan,

Dinas

Tata

Ruang

dan

Badan

Pendidikan dan Pelatihan, yang pada akhirnya diharapkan mampu


menciptakan

kelembagaan

pemerintah

yang

terpercaya

yakni

transparan, konsisten dan akuntabel serta efisien dan efektif.


Pencapaian kinerja atas misi tersebut

terurai dalam kebijakan

dan prioritas pembangunan dan dituangkan kedalam pelaksanaan


urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah yang terdiri dari
urusan wajib dan urusan pilihan mengingat PP No. 3 Tahun 2007 telah
mengatur sistematika uraian dari LKPJ ini.

LKPJ Gubernur Sulawesi Selatan Tahun 2011

626

Anda mungkin juga menyukai