Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TAHAP 1 (SATU)

PELAKSANAAN KEGIATAN
PENYELENGGARAAN PROGRAM
PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C

Diajukan Kepada :

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan


Kabupaten Halmahera Selatan
Provinsi Maluku Utara

NAMA LEMBAGA : PKBM PULAU MUARI


ALAMAT : DESA BUSUA, KEC. KAYOA BARAT
KABUPATEN HALMAHERA SELATAN
PROVINSI MALUKU UTARA
NO TLP :-
BULAN / TAHUN : JANUARI - JUNI / 2021

KATA PENGANTAR
Partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan pendidikan, khususnya
pendidikan non formal sangat penting dalam upaya mencapai Tujuan Pendidikan
Nasional. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) Pulau Moari sebagai salah satu satuan pendidikan nonformal
di Kecamatan Kayoa Barat, dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan pendidikan untuk meningkatkan Indek Pembangunan
Manusia (IPM) dari sektor pendidikan di Kab. Halmahera Selatan.
Peningkatan IPM antara lain dapat dilakukan dengan meningkatkan angka
rata-rata lama sekolah (RLS) dan angka melek hurup (AMH), untuk hal tersebut
PKBM Pulau Moari menyelenggarakan Program Paket C Tahun Pelajaran 2020-
2021 yang diikuti oleh 35 orang warga belajar yang tergabung dalam satu
kelompok belajar, kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama PKBM Pulau
Moari dengan dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan
Kesetaraan Kemendikbud dengan biaya penyelenggaraan berasal dari Dana Non
Fisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Paket C tahap 1 (satu) Tahun
Anggaran 2021.
Dengan telah berlangsungnya satu semester penyelenggaraan program
Paket C tersebut, maka kami susun laporan penyelenggaraan Program Paket C
Semester Ganjil. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kab. Halmahera Selatan dan seluruh jajarannya serta pihak yang tidak
bisa kami sebut satu persatu, atas segala bantuan, perhatian dan arahannya
sehingga kegiatan ini dapat terlaksana.
Laporan ini masih banyak kekurangan, hal tersebut dikarenakan
keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, untuk itu kami menunggu saran serta
pendapat dari semua pihak untuk perbaikan laporan ini, namun besar harapan
kami laporan ini bermanfaat, dan dapat dijadikan salah satu bahan evaluasi kami
untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya.

Busua, Juni 2021


Kepala PKBM Pulau Moari

Husain
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam pembangunan nasional, pendidikan merupakan salah satu indikator
dalam penentuan Indek Pembangunan Manusia atau Human Development Index
(HDI), di bidang pendidikan tahun 2002 berdasarkan laporan UNDP IPM Indonesia
berada dalam peringkat 10 dari 173 negara yang diteliti. Sedangkan BPS
mengungkapkan IPM Provinsi Maluku Utara mengalami peningkatan berada pada
level 67,76%. Sementara pembangunan pendidikan di Halmahera Selatan peringkat
8 dari 10 (63,39%) (BPS 2018). hal ini tidak ditangani dengan sungguh-sungguh
maka Kab. Halmahera Selatan akan tetap tertinggal. Diketahui pula Halmahera
Selatan termasuk wilayah yang IPMnya perlu ditingkatkan.
Beberapa Desa Jikotamo di Kecamatan Kayoa Barat, Kab. Halmahera Selatan,
berpenduduk dengan tipe masyarakat transisi dari masyarakat pedesaan menuju
masyarakat perkotaan. Mata pencaharian dari sektor pertanian yang merupakan
salah satu ciri masyarakat pedesaan, telah beralih ke mata pencaharian sektor
lainnya seiring dengan semakin sempitnya lahan pertanian yang beralih pungsi
menjadi pemukiman.
Sebagaimana diketahui bahwa tipe masyarakat transisi merupakan tipe
masyarakat yang rentan terkena pengaruh krisis ekonomi, yang sampai sekarang
masih dirasakan dengan meningkatnya angka pengangguran dan banyaknya anak
putus sekolah karena faktor ekonomi keluarga, hal ini yang menjadi masalah
tersendiri bagi pembangunan pendidikan.
Dalam memfasilitasi kelompok masyarakat yang karena keterbatasan sosial,
ekonomi, waktu, kesempatan dan geografi tidak melanjutkan pendidikan di jalur
formal, PKBM Bina Insan bekerjasama dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan
Keaksaraan dan Kesetaraan Kemendikbud menyelenggarakan Pendidikan
Kesetaraan Program Paket C, program ini diharapkan selain dapat memberikan
kesetaraan jenjang pendidikan untuk melanjutkan belajar atau melamar pekerjaan,
juga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengelola sumber daya
yang ada dilingkungannya untuk meningkatkan taraf hidupnya, serta mengatasi
masalah pengangguran.
2. Dasar Pelaksanaan Kegiatan
Yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan antara lain ; Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Pemerintah
Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah, Nomor 38 Tahun 1992
tentang Tenaga Kependidikan, Nomor 39 Tahun 1993 tentang Peran Serta
Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional.

3. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Program Paket C ini adalah :
(1) Memberikan akses kepada masyarakat yang karena keterbatasan sosial,
ekonomi, waktu, kesempatan dan geografi tidak melanjutkan pendidikan di
jalur formal.
(2) Mengembangkan dasar-dasar pembentukan warga negara yang beriman,
bertaqwa, berkarakter dan bermartabat.

(3) Meningkatkan pengalaman belajar yang mandiri, kreatif dan produktif sesuai
program pembangunan pendidikan di daerah.
(4) Meningkatkan keterampilan, kecakapan dan profesionalisme peserta didik
sesuai dengan perkembangan fisik dan jiwanya, serta potensi lingkungannya,
sebagai bekal untuk dapat bekerja atau berusaha mandiri meningkatkan
kualitas kahidupannya.
(5) Memberikan bekal pengetahuan dan sikap yang setara dengan SMA yang
bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai pribadi anggota
masyarakat.
II. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Persiapan
Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan :
Rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan bertujuan untuk menyusunan rencana
kegiatan, rapat diikuti oleh pengelola PKBM Pulau Moari, para tutor/nara sumber
teknis, dan lembaga mitra PKBM, rencana pelaksanaan kegiatan yang tersusun
dituangkan dalam Acuan Pelaksanaan Kegiatan.

Penyusunan Jadwal Kegiatan :


Penyusunan jadwal kegiatan dilakukan melalui rapat dan diskusi yang diikuti
pengelola PKBM Pulau Moari, para tutor/nara sumber teknis, dan lembaga mitra
PKBM, jadwal kegiatan dituangkan dalam Acuan Pelaksanaan Kegiatan.

Penyusunan Bahan Ajar Keterampilan :


Penyusunan bahan ajar keterampilan dilakukan melalui rapat dan diskusi
yang diikuti pengelola PKBM Pulau Moari, para tutor/nara sumber teknis, dan
lembaga mitra PKBM bahan ajar keterampilan yang tersusun dituangkan dalam
Acuan Pelaksanaan Kegiatan.

Persiapan Peralatan dan Media Praktek Keterampilan :


Proses pembelajaran akan menggunakan metode ceramah, diskusi dan
praktek, dengan demikian maka dibutuhkan bahan ajar, bahan ajar dipersiapkan
berasal PKBM dengan menginventarisir buku antara lain meliputi buku-buku
mengenai kewirausahaan, dan buku penunjang lainnya. Sedangkan petunjuk
praktikum pertanian akan disusun oleh tim nara sumber teknis. Media belajar dan
praktek keterampilan menfaatkan alat-alat yang sudah dimiliki PKBM Pulau Moari.

2. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan adalah masyarakat Kecamatan Kayoa Barat Kab.
Halmahera Selatan, yang bersal dari beberapa desa di Kecamatan Kayoa Barat yang
banyak memiliki penduduk dengan angka tidak melanjutkan ke SMU masih relatif
tinggi, untuk itu kami menyelenggarakan program paket C.
Penerimaan calon peserta didik dilakukan melalu proses sosialisasi program
melalui perangkat Desa, peserta yang berminat mengikuti program mendaptar di
PKBM Bina Insan. Seleksi terhadap pendaptar dilakukan dengan
mempertimbangkan usia, belum memiliki keterampilan dan berasal dari keluarga
pra- sejahtera serta mempunyai ijazah SLTP, MTS atau Paket B, telah direkrut
peserta didik Program Paket C berjumlah 35 orang .

3. Tutor dan Nara Sumber Teknis


Tutor berasal dari Pulau Moari yang telah mendapatkan pelatihan tutor dari
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Selatan, dari berbagai
jenjang pendidikan baik SMA maupun S1 berbagai disiplin ilmu pendidikan.

Sarana Pembelajaran dan Keterampilan


Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di Ruang Kelas/Pertemuan PKBM Pulau
Moari yang bertempat di Desa Busua Kecamatan Kayoa Barat Kab. Halmahera
Selatan. Ruang belajar dilengkapi dengan sarana antara lain : meja dan kursi belajar,
sumber bacaan, whiteboard. Untuk pembelajaran keterampilan digunakan sarana
dan alat pertanian sebagai pembelajaran muatan lokal.
4. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan 3 hari dalam seminggu
dengan jadwal sebagai berikut :

NO HARI JAM MATERI YANG DIAJARKAN TUTOR


1 SENIN 13.00 – 13.40 AGAMA
13.40 – 14.20 AGAMA
14.20 – 15.00 PKN
15.00 – 15.40 PKN
2 SELASA 13.00 – 13.40 BAHASA INDONESIA
13.40 – 14.20 BAHASA INDONESIA
14.20 – 15.00 MATEMATIKA
15.00 – 15.40 MATEMATIKA
15.40 – 16.20 MATEMATIKA
3 RABU 13.00 – 13.40 BAHASA INGGRIS
13.40 – 14.20 BAHASA INGGRIS
14.20 – 15.00 IPS
15.00 – 15.40 IPS
15.40 – 16.20 BAHASA INDONESIA
4 KAMIS 13.00 – 13.40 IPA
13.40 – 14.20 IPA
14.20 – 15.00 IPA
15.00 – 15.40 PENJAS
15.40 – 16.20 PENJAS
5 JUM’AT 13.00 – 13.40 KETERAMPILAN
13.40 – 14.20 KETERAMPILAN
14.20 – 15.00 SENI BUDAYA
15.00 – 15.40 SENI BUDAYA

5. Langkah dan Proses Pembelajaran


Perencanaan
Perencanaan program pembelajaran dituangkan dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), Rencana Program Pembelajaran (RPP) dan silabus, dan
Kalender Akademik. Perencanaan ini disusun oleh penyelenggara dan tutor.

Proses Pembelajaran Teori


Proses pembelajaran teori dilakukan melalui tatap muka, tutorial dan
pembelajaran mandiri. Proses pembelajaran tatap muka dilakukan dengan proporsi 80%
dari keseluruhan proses pembelajaran.
Proses pembelajaran tutorial dilakukan dengan proporsi proporsi 10%, tugas
tutor dalam tutorial adalah membimbing, mengarahkan dan mengantarkan
peserta didik untuk memiliki kebiasaan belajar mandiri dengan sedikit bimbingan
belajar dari tutor. Pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif.
Pembelajaran mandiri dilakukan dengan proporsi 10 % bertujuan agar peserta
didik dapat memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhannya.
Selain itu, sumber daya yang tersedia dalam masyarakat dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk memenuhi kebutuhan peserta didik.

Proses Pembelajaran Keterampilan


Proses pembelajaran keterampilan dilakukan melalui tatap muka, tutorial
dan belajar mandiri tugas tutor dalam pembelajaran keterampilan adalah
membimbing, mengarahkan dan mengantarkan peserta didik untuk memiliki
keterampilan. Pelaksanaan pembelajaran ini dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif
mengelola sumber daya yang tersedia dalam masyarakat untuk dimanfaatkan dalam
memenuhi kebutuhan peserta didik.
Jenis keterampilan yang dipelajari adalah keterampilan becocok tanam karena
pertanian sebagai kegiatan luar kelas yang memanfaatkan lahan kosong, merupakan
kegiatan usaha yang dapat dikembangkan untuk menampung tenaga kerja produktif,
atau remaja yang belum mempunyai kegiatan usaha atau yang tidak tertampung oleh
sektor-sektor kegiatan usaha lainnya. Karena kegiatan bercocok tanam tidak terlalu
membutuhkan modal yang besar, disamping itu dapat mengurangi angka urbanisasi dan
dapat meningkatkan aktifitas perekonomian di pedesaan.
6. Rincian Penggunaan Dana (Terlampir)

7. Dukungan Kegiatan
Dukungan tutor
Tenaga pendidik PKBM Pulau Moari seluruhnya telah mengikuti pelatihan
Tutor Program Pendidikan Nonformal (Tutor B dan Pendamping KBU) yang
diselenggarakan baik oleh Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara, maupun
Dinas Pendiidkan dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Selatan.

Dukungan Lembaga
Dukungan lembaga terhadap jenis keterampilan cukup besar, terbukti
dengan telah tersedianya sarana dan prasarana keterampilan antara lain : mesin
potong, cangkul, parang dan lain-lain, disamping lembaga usaha PKBM yang dikelola
bersama mitra binaan berupa pedagang Barito (Bawang, rica, tomat).

Dukungan Masyarakat dan Orang Tua Peserta Didik


Dukungan masyarakat dan orang tua peserta didik cukup besar dengan
penyelenggaraan program ini hal ini disebabkan pemilihan jenis keterampilan yang
tepat yaitu merupakan kegiatan keterampilan yang selama ini menjadi produk
unggulan Kecamatan Kayoa Barat yang sudah cukup terkenal di Halmahera Selatan
bahkan sampai keluar daerah.

8. Hambatan Kegiatan
Permasalahan yang timbul selama penyelenggaraan pendidikan Program
Paket C ini adalah :
a. Lembaga belum memiliki sarana praktikum yang memadai.
b. Kehadiran peserta didik yang masih kurang, karena sebagian besar peserta
didik ikut membantu mencari nafkah untuk keluarganya.
c. Upaya pemecahan atas permasalahan ketersedian sarana pembelajaran
dilakukan melalui kerjasama dengan pedangan Barito yang ada dilingkungan
Kecamatan Obi.
d. Untuk kehadiran peserta didik dilakukan dengan memberi motivasi dengan
kunjungan tutor ke orang tua atau keluarganya.
9. Hasil Yang Dicapai dan Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil evaluasi akhir semester 1 (satu) yang dilakukan
terhadap pelaksanaan program dan penilaian terhadap peserta didik yang dilakukan
melalui test tertulis dan pengamatan kinerja, dimana dalam kegiatan evaluasi
tersebut melibatkan pengelola program, tutor/Instruktur, narasumber teknis dan
peserta didik dalam forum rapat evaluasi, maka seluruh peserta dinyatakan selesai
tuntas mengikuti proses pembelajaran dan pendidikan keterampilan semester 1,
Tahun Pelajaran 2020-2021.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman dalam penyelenggaraan paket C ini maka dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
a. Program paket C dimulai sejak bulan Januari 2021 sampai dengan Juni 2021,
diikuti 35 orang peserta didik dan dapat berjalan sesuai dengan rencana
kegiatan. Semua peserta didik dinyatakan tuntas mengikuti proses pembelajaran
dan keterampilan sampai semester 1 Tahun Pelajaran 2020 – 2021.
b. Dana Bantuan Oprasional Penyelenggaraan (BOP) sudah diterima, dan
digunakan sesuai dengan alokasi dana yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Program Pendidikan Kesetaraan Paket C yang diterbitkan,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP), untuk pengadaan
sarana pembelajaran dirasakan masih kurang.

2. Saran
Berdasarkan pengalaman dalam penyelenggaraan Program Paket C ini maka
dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
a. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP), untuk pengadaan sarana
pembelajaran perlu di tingkatkan.
b. Untuk meningkatkan mutu proses pelaksanaan dan pembelajaran perlu
diadakan pelatihan baik untuk tutor maupun penyelenggara Program Paket C.

3. Rekomendasi
Untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat yang karena
keterbatasan sosial, ekonomi, waktu, kesempatan dan geografi tidak melanjutkan
pendidikan di jalur formal. Program Paket C perlu dilanjutkan untuk sasaran peserta
didik yang lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai