Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PENGEMBANGAN MUTU SARANA PRASARANA


PENDIDIKAN SMPN SATAP 6 BANAWA SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN DONGGALA
TAHUN 2021
PROPOSAL
PENGEMBANGAN MUTU SARANA PRASARANA
PENDIDIKAN SMPN SATAP 6 BANAWA SELATAN

Oleh

MARIANA
NIM.02120221025
(Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam)

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN DONGGALA
TAHUN 2021
SURAT PERMOHONAN PENGEMBANGAN MUTU SARANA
PRASARANA PENDIDIKAN SMPN SATAP 6 BANAWA SELATAN

Perihal : Permohonan Pengembangan Mutu Sarana Prasarana


Pendidikan SMPN Satap 6 Banawa Selatan

Kepada Yth,
Ibu Kepala SMPN Satap 6 Banawa Selatan
Di –
Tempat

Dengan hormat,

Salam berikut doa, semoga Ibu selalu dalam kondisi yang baik, sehat dan sukses
dalam mengamban amanah sebagai Kepala SMPN Satap 6 Banawa Selatan.

Berdasarkan pengamatan kami selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama


Islam di sekolah yang Ibu pimpin, kami melihat masih banyak kekurangan dan
kondisi sarana prasarana sekolah yang perlu diadakan serta dibenahi. Demi
meningkatkan mutu pendidikan yang ada di sekolah secara keseluruhan. Serta
untuk mendukung proses pembelajaran agar lebih baik lagi, dan tujuan
pembelajaran juga dapat dicapai secara maksimal.

Untuk meningkatkan mutu sarana prasarana pendidikan di SMPN Satap 6 Banawa


Selatan, maka dengan ini saya mengajukan sebuah proposal permohonan
pengembangan sarana prasarana pendidikan yang ada.

Demikian surat permohonan pengembangan mutu sarana prasarana ini saya


sampaikan, atas berkenannya Ibu Kepala Sekolah, saya ucapkan terima kasih.

Donggala, 10 November 2021


Hormat Saya,

MARIANA
Guru Pendidikan Agama Islam
PROPOSAL
PENGEMBANGAN MUTU SARANA PRASARANA PENDIDIKAN
SMPN SATAP 6 BANAWA SELATAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia.


Pendidikansangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi
manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah
sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan
yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan
mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan
global sebagai suatu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan yang
mampu mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman
yang sedang berkembang. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus
berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak
azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara
optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
Seiring perkembangan zaman yang sangat cepat dan modern membuat dunia
pendidikan semakin penuh dengan dinamika. Di Indonesia sendiri dinamika itu
tampak dari tidak henti-hentinya sejumlah masalah yang melingkupi dunia
pendidikan. Merosotnya mutu pendidikan di Indonesia secara umum dan mutu
pendidikan tinggi secara sfesifik dilihat dari persfektif makro dapat disebabkan
oleh buruknya sistem pendidikan nasional dan rendahnya sumber daya manusia
(Hadis dan Nurhayati, 2010:2). Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu
usaha pengembangan sumber daya manusia (SDM), walaupun usaha
pengembangan SDM tidak hanya dilakukan melalui pendidikan khususnya
pendidikan formal ( sekolah ). Tetapi sampai detik ini, pendidikan masih
dipandang sebagai sarana dan wahana utama untuk pengembangan SDM yang
dilakukan dengan sistematis, programatis, dan berjenjang.
Kemajuan pendidikan dapat dilihat dari kemampuan dan kemauan dari
masyarakat untuk menangkap proses informatisasi dan kemajuan teknologi.
Karena Proses informatisasi yang cepat karena kemajuan teknologi semakin
membuat horizon kehidupan didunia semakin meluas dan sekaligus semakin
mengerut. Hal ini berarti berbagai masalah kehidupan manusia menjadi masalah
global atau setidak-tidaknya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kejadian
dibelahan bumi yang lain, baik masalah politik, ekonomi , maupun sosial.
Peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan kesempatan belajar pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah dapat dicapai apabila didukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai.
Menurut Kepmendikbud No. 053/U/2001 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM), sekolah harus memiliki persyaratan minimal untuk menyelenggarakan
pendidikan dengan serba lengkap dan cukup seperti, luas lahan, perabot lengkap,
peralatan/laboratorium/media, infrastruktur, sarana olahraga, dan buku rasio 1:2.
Kehadiran Kepmendiknas itu dirasakan sangat tepat karena dengan keputusan ini
diharapkan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tidak “kebablasan cepat” atau
“keterlaluan tertinggal” di bawah persyaratan minimal sehingga kualitas
pendidikan menjadi semakin terpuruk.
Selanjutnya, UU Sisdiknas No. 20/2003 pasal 45 ayat (1) berbunyi, setiap
satuan pendidikan menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik,
kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Jika kita
lihat kenyataan di lapangan bahwa hanya sekolah-sekolah tertentu di beberapa
kota di Indonesia saja yang memenuhi persyaratan SPM, umumnya sekolah
negeri dan swasta favorit. Berdasarkan fakta ini, keterbatasan sarana dan
prasarana pada sekolah-sekolah tertentu, pengadaannya selalu dibebankan
kepada masyarakat. Alasannya pun telah dilegalkan berdasarkan Kepmendiknas
No. 044/U/2002 dan UU Sisdiknas No. 20/2003 pasal 56 ayat (1). Dalam
peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan
dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah, ayat (2) Dewan pendidikan, sebagai lembaga mandiri
dibentuk dan berperan dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dengan
memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana,
serta pengawasan pendidikan ditingkat nasional, provinsi dan kabupaten/ kota
yang tidak mempunyai hubungan hierarkis, dan ayat (3) Komite
sekolah/madrasah sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dan memberikan pertimbangan, arahan dan
dukungan tenaga, sarana dan prasarana serta pengawasan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan.
Menyikapi keadaan yang demikian sulit, apalagi kondisi negara yang kian
kritis, solusi yang ditawarkan adalah manfaatkan seluruh potensi sumber daya
sekolah dan masyarkat sekitar, termasuk memberdayakan dewan pendidikan dan
komite sekolah. Mudah-mudahan dengan sistem anggaran pendidikan yang
mengacu pada UU Sisdiknas No. 20/2003 pasal 46 dan 49 permasalahan ini
dapat diatasi dengan membangun kebersamaan dan kepercayaan antara keluarga,
masyarakat, dan pemerintah.
Seiring berjalannya waktu upaya peningkatan mutu sarana prasarana
pendidikan di SMPN Satap 6 Banawa Selatan harus ditingkatkan dan harus
dikembangakan sesuai dengan tuntutan zaman serta masyarakat selaku konsumen
dari didirikannya sebuah lembaga pendidikan.
Berdasarkan data tahun 2019-2020 , jumlah sarana dan prasarana yang ada di
SMPN Satap 6 Banawa Selatan Kabupaten Donggala menunjukkan bahwa :
1. Tempat parkir kendaraan siswa kurang mencukupi dan kondisi sangat
memprihatinkan
2. Halaman Tengah / lapangan upacara belum semuanya dipaving sehingga
jika hujan turun pelaksanaan upacara  tidak dapat dilaksanakan secara
khimat karena masih ada bagian yang becek.
3. Mebeuler ruang perpustakaan tidak layak, yang tunjukkan masih
menggunakan meja belajar siswa belum mempunyai meja sirkulasi untuk
petugas perpustakaan,
4. Mebeluer ruang laboratorium belum ada sehingga penggunaan laboratorium
untuk kegiatan praktik IPA terhambat.
5. Jumlah computer tidak sebanding dengan jumlah peserta didik
6. Mushala sekolah yang belum ada, sehingga pembelajaran mata pelajaran
PAI agak kurang maksimal.
7. Pelaksanaan PP RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan belum maksimal

Untuk mewujudkan peningkatan mutu dan pemerataan kesempatan belajar


peserta didik, SMPN Satap 6 Banawa Selatan Kabupaten Donggala perlu
melaksanakan program pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan dengan cara merehabilitasi tempat parkir kendaraan yang rusak  dan
pengaadaan Tempat parkir baru di halaman depan, serta penyesaian paving
halaman / lapangan upacara.

Program ini dilaksanakan secara swakelola murni oleh tim rehabilitasi dan
pengadaan dengan melibatkan partisipasi masyarakat melalui mekanisme
sumbangan langsung ke sekolah yang pelaksanaannya pihak sekolah dan komite
sekolah bersama masyarakat di sekitar sekolah dan tidak dikontrakan kepada
pihak ketiga.

Diharapkan sekolah dan masyarakat akan mempunyai rasa memiliki yang


tinggi terhadap fasilitas pendidikan dan bertanggung jawab atas terlaksananya
rehabilitasi dan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tersebut.
B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan program ini adalah :
1. Meningkatkan kondisi tempat parker kendaraan siswa dan prasarana
pendukungnya sehingga secara fisik layak untuk melaklsanakan proses
belajar mengajar.
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan.
3. Memberikan kenyamanan dan keamanan dalam proses belajar mengajar.
4. Memberikan kenyamanan siswa untuk beribadah tanpa harus keluar dari
lingkungan sekolah.
5. Mendukung tercapainya Standar Nasional Pendidikan.

C. Dasar Hukum
Dasar hukum penyelenggaraan program ini adalah :
1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. PP Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005, bagian IV bab 27 butir C
Arah kebijakan Nomor 19 berbunyi : “ Meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pembangunan pendidikan termasuk dalam pembiayaan
pendidikan, penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat serta dalam
peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan,
pengawasan, dan evaluasi proram pendidikan.
3. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan
4. Surat Edaran Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Tegal Nomor 420 /02987 /
2011 tentang Penarikan Biaya Pendidikan
5. Sarana Prasarana atau Infrastruktur menurut standar ISO 9001:2015
klausul 7.1.3, bahwa harus menentukan, menyediakan dan memelihara
infrastruktur atau sarana prasarana yang diperlukan untuk pengoprasian
proses-prosesnya dan untuk mencapai keseuaian produk dan jasa.

D. Sasaran  
Sasaran program ini adalah sejumlah sarana dan prasarana pendidikan
SMPN Satap 6 Banawa Selatan Kabupaten Donggala terlaksana dengan baik
sesuai dengan peraturan dan keputusan  dalam rapat pleno komite dan orang tua
peserta didik.

E. Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan program Sarana dan Prasarana Pendidikan SMPN Satap 6
Banawa Selatan Kabupaten Donggala dikatakan berhasil apabila :
1. Sekolah sebagai penerima sumbangan Sarpras dapat melaksanakan program-
program yang telah diusulkan kepada komite sesuai dengan prosedur yang
terdapat dalam keputusan rapat pleno komite sekolah.
2. Kualitas pelaksanaan program sarpras sesuai dengan spesifikasi teknis yang
direncanakan.
3. Kepala sekolah dan komite berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan
program sarpras secara transparan, demokratis, professional dan akuntabel.
4. Hasil program sarpas dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk mendukung
kegiatan pembelajaran.
5. Ada partiisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program sarpras ini.

BAB II
PENETAPAN PROGRAM DAN MEKANISME PELAKSANAAN

A. Penetapan Skala Prioritas


1. Sarana Pendidikan
a. Mengalami kerusakan berat dan / atau sedang atau memiliki tingkat
kerusakan di atas 30 %  hingga 65 %.
b. Memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap peserta didik
c. Diutamakan untuk kepentingan pelayanan terhadap peserta peserta didik
d. Pada tahun yang bersamaan tidak sedang menerima subsidi pendanaan lain
baik dari APBN, APBD, dan sumber dana lain.
e. Dalam kurung waktu lebih dari 5 tahun terakhir, belum pernah dilakukan
perbaikan.
2. Peningkatan Mutu Pendidikan
a. Mendukung tercapainya Standar Nasional Pendidikan
b. Diutamakan yang mampu meningkatan strandar kelulusan bagi peserta
didik kelas IX
c. Dapat meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan dalam
proses belajar mengajar
d. Diutamakan untuk meningkatkan pengetahuan spiritual peserta didik
melalui pembangunan mushala dengan mengupayakan terlaksananya
shalat berjama’ah di sekolah.

B. Mekanisme Penetapan
1. Sekolah menyelenggarakan sosialisasi program yang dihadiri  oleh ketua
komite sekolah dan semua anggota pengurus komite untuk menginformasikan
program sardik dan peningkatan mutu pendidikan melalui mekanisme
swakelola dengan partisipasi masyarakat.
2. Komite sekolah menyelenggarakan rapat pleno yang dihadiri oleh seluruh
orang tua peserta didik baru dan perwakilan dari masing – masing peserta
didik kelas VIII dan IX sejumlah 10 orang tiap kelas untuk
menginformasikan program sarana pendidikan dan peningkatan mutu
pendidikan SMPN Satap 6 Banawa Selatan Kabupaten Donggala melalui
mekanisme swakelola dengan melibatkan partisipasi masyarakat khususnya
orang tua / wali peserta didik.
3. Sekolah dan komite sekolah membuat surat edaran tentang hasil keputusan
rapat pleno program peningkatan mutu sarana prasarana pendidikan kepada
seluruh orang tua peserta didik.

C. Mekanisme Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan kegiatan diatur sebagai berikut :
1. Sekolah menetapkan dan menugaskan kepada tim / panitia pelaksana program
peningkatan mutu sarana prasarana pendidikan SMPN Satap 6 Banawa Selatan
Kabupaten Donggala.
2. Tim / panitia pelaksana program peningkatan mutu sarana prasarana pendidikan
SMPN Satap 6 Banawa Selatan Kabupaten Donggala menyusun proposal
rancangan teknis dan pembiayaan saran pendidikan dan peningkatan mutu sarana
prasarana pendidikan SMPN Satap 6 Banawa Selatan Kabupaten Donggala.
3. Tim / Panitia pelaksana program peningkatan mutu sarana prasarana pendidikan
SMPN Satap 6 Banawa Selatan Kabupaten Donggala menyerahkan proposal
rancangan teknis dan pembiayaan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Donggala guna mendapat persetujuan.
4. Pelaksanaan kegiatan program dimulai segera setelah dana masuk ke sekolah dan
diterbitkanya surat perintah mulai kerja dari kepala sekolah.

BAB III
PENGELOLA KEGIATAN PROGRAM

Pelaksanaan kegiatan program peningkatan mutu sarana prasarana pendidikan


SMPN Satap 6 Banawa Selatan Kabupaten Donggala dilaksanakan secara
swakelola oleh tim / panitia pelaksana dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Pembentukan tim / panitia pelaksana program ini dilakukan secara musyawarah,
demokratis, dan transparan serta dibuatkan Surat Keputusan dari Kepala Sekolah.
Susunan Tim / Panitia Pelaksana program adalah sebagai berikut :

Penanggung Jawab : Kepala Sekolah


Ketua : Fachrul Rozi, S.Pd
Sekretaris : Mariana, S.Pd.I
Bendahara : Anisa, S.Pd
Anggota  :
1. Budiyatmo, S.Pd
2. Defrianti, S.Pd
3. Zinalfi, S.Pd
4. Zilwan

BAB IV
PENDANAAN PROGRAM

A. Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan program sarana dan peningkatan mutu diperoleh dari
partisipasi masyarakat terutama orang tua peserta didik dengan rincian sebagai
berikut:
1. Sumbangan sarana pendidikan @ Rp. 500.000,00 tiap peserta didik  :  90 % x
100 x Rp. 500.000,00 = Rp. 45.00.000,00
2. Sumbangan dari pihak lain ditargetkan setiap tahunnya ada = Rp.
100.000.000,00

B. Alokasi Pendanaan
1. Alokasi pendanaan sarana prasarana pendidikan

No. Kegiatan Anggaran (Rp)


I. Rehabilitasi dan pengadaan tempat 30.000.000
parker baru
II Penyelesaian Pavingisasi Halaman / 15.000.000
Lapangan Upacara
III Pengadaan Mebeluer Perpustakaan  25.000.000
IV Pengadaan Mebeluer Laboratorium 25.000.000
V Pembangunan Mushala 50.000.000
Total 145.000.000

RINCIAN ANGGARAN BELANJA SARPRAS PENDIDIKAN


SMPN SATAP 6 BANAWA SELATAN
TAPEL. 2022 – 2023

ESTIMASI ANGGARAN PENDANAAN ( Rp )


PEMERINTAH
PU
SWADANA
No. PROGRAM KEGIATAN SA KABU
PROPI MASYARA JUMLAH
T/ PATE
NSI KAT
BO N
S
1 3 4 5 6 7 8 9
Pengadaan
tempat
parker
SARANA /
1 sepeda - - - 30.000.000,00 30.000.000,00
TEMPAT PARKIR
peserta didik
secara
bertahap
Penyelesaian
Pavingisasi
SARANA /
lapangan
2 LAPANGAN - - - 15.000.000,00 15.000.000,00
Upacara 20
UPACARA
m2 @
100.000,00
Pengadaan
almari
catalog ( Uk. - - - 3.835.000,00 3.835.000,00
40 x 50 x
125 )
Pengadaan 2
buah almari
buku ( Uk.
- - - 8.615.000,00 8.615.000,00
300 x 40 x 180
) @
PRASARANA
3 4.307.500,00
PERPUSTAKAAN
Pengadaan
almari buku
depan kaca - - - 5.725.000,00 5.725.000,00
( Uk. 100 x 50
x 180 )
Pengadaan
Rak buku 4
muka ( Uk. - - - 6.725.000,00 6.725.000,00
225 x 60 x 105
)
Jumlah Rencana Pendanaan
25.000.000 25.000.000
Perpustakaan
Pengadaan 4
PRASARANA
4 buah almari - - - 19.160.000 19.160.000
LABORATORIUM
peralatan
dari kayu
( Uk.300 x
180 x 60 ) @
4.790.000
Pengadaan
alat
pemadam
kebakaran:
3 buah Type - - - 1.992.000 1.992.000
EP 2
Kapasitas 2
kg @
664.000,00
3 buah Type
EP 4,5
kapasitas 4,5 - - - 2.310.000 2.310.000
kg @
1.155.000,00
Jumlah Rencana Pendanaan
25.000.000 25.000.000
Laboratorium
Pendanaan
penyelenggar
PEMBANGUNAN
5 aan rapat - - - 50.00.000 50.000.000
MUSHALA
pleno anggota
komite

BAB V
PENUTUP

Pelaksanaan program peningkatan mutu srana prasana pendidikan dapat


berhasil dengan baik, apabila mendapat dukungan , partisipasi aktif dan kontribusi
positif dari warga sekolah, orang tua / wali peserta didik dan masyarakat dalam
memahami informamasi konseptual maupun teoritis dari program ini serta
keseriusan seluruh pihak dalam meningkatkan kualitas / mutu pendidikan.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan seluruh pihak yang terkait
menindaklanjuti dengan penuh tanggung jawab sehingga peningkatan mutu sarana
prasarana pendidikan SMPN Satap 6 Banawa Selatan Kabupaten Donggala secara
berangsur akan meningkat, yang pada akhirnya apa yang menjadi cita – cita
bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dapat terwujud secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA

Hadis, Abdul dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung:


Penerbit Alfabeta.

Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu


Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Zamroni. 2007 . Meningkatkan Mutu Sekolah . Jakarta : PSAP Muhamadiyah

Bull. http://kafeilmu.com/2019/09/cara-bagaimana-meningkatkan
mutu pendidikan.html

Cipta mutu prima, prosedur sarana prasarana ISO 9001:2015,


www.ciptamutuprima.com, 2021.

Anda mungkin juga menyukai