Anda di halaman 1dari 20

KURIKULUM SDLB MUTIARA NUSANTARA

KABUPATEN CILACAP
TAHUN AJARAN 2018 – 2019

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi, situasi, dan kemampuan tiap sekolah tentu berbeda-beda, baik dari segi
kekuatan, kelemahan, kesempatan, maupun tantangan yang dihadapi. Hal itu dipengaruhi
oleh lingkungan dan letak geografis di mana sekolah itu berada. Sedangkan proses
pendidikan harus dilakukan seoptimal mungkin disesuaikan dengan kebutuhan peserta
didik dan kondisi lingkungan yang ada. Oleh karena itu, solusi yang dipandang signifikan
untuk dapat terselenggaranya pedidikan yang semakin berkualitas di sekolah kami, maka
disusunlah KTSP sebagai hasil pertimbangan-pertimbangan disesuaikan dengan kondisi
lingkungan sekolah kami.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemeriutah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
tersusunnya Kurikulum pada tingkat satuan pendidikan, jenjang pendidikan dasar dan
menengah dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yakni ketentuan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Rambu-rambu ini
dipergunakan sebagai acuan bagi sekolah untuk menyusun Kurikulum SLB Mutiara
Nusantara Kabupaten Cilacap.
Kurikulum SLB Mutiara Nusantara Majenang ini adalah kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (SDLB, SMPLB,
dan SMALB) untuk peserta didik dengan jenis kelainan Tunanetra, Tunarungu, dan
Tunagrahita. KTSP ini di dalamnya memuat tentang visi, misi, tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, dilengkapi
dengan dokumen dua dan tiga tentang rencana pembelajaran dan pedoman-pedoman.
KTSP merupakan disain program sekolah sebagai arah atau pedoman dalam penyusunan
program dan pelaksanaan pembelajaran yang penyusunannya bekerjasama dengan pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholders).
KTSP dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
(1) Berpusat pada potensi, perkembangan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya, (2) Beragam dan terpadu, (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5)
Menyusun dan berkesinambungan, (6) Belajar sepanjang hayat, (7) Seimbang antara
kepentingan nasional dan daerah.
Dalam menentukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SLB Mutiara
Nusantara Kabupaten Cilacap sebelumnya kami melakukan suatu analisis lingkungan.
Hal yang dijadikan bahan kajian dalam melakukan analisis ini ada 4 hal yaitu faktor
kekuatan (Strength), kelemahan (Weaknes), kesempatan (Oportunities), dan ancaman
(Trength) yang ada di lingkungan SLB Mutiara Nusantara Kabupaten Cilacap di bawah
koordinasi Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah.
Arah yang dijadikan sasaran dalam melakukan kajian ini adalah untuk
mempertahankan, meningkatkan, mendayagunakan, dan mengatasi faktor-faktor yang
dapat menjadi hambatan terhadap kelancaran proses pendidikan di SLB Mutiara
Nusantara Kabupaten Cilacap. Yakni mempertahankan, mendayagunakan dan
meningkatkan faktor kekuatan dan faktor kesempatan, mengupayakan agar faktor
kelemahan dapat berubah menjadi faktor kekuatan dan faktor ancaman dapat berubah
menjadi suatu kesempatan yang baik bagi perkembangan pendidikan di SLB Mutiara
Nusantara Kabupaten Cilacap.
Lebih jelasnya ke 4 faktor yang menjadi pertimbangan dalam melakukan analisis
ini adalah sebagai berikut :
1. Faktor kekuatan
Kekuatan yang ada diantaranya terlihat dari faktor tenaga/personal, yaitu guru-guru
dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di SLB Mutiara Nusantara Majenang
semuanya sudah memiliki latar belakang akademik yang sesuai yakni sarjana jurusan
PLB dengan kualifikasi baik dan memenuhi kriteria linnya. Tenaga yang ada 5 orang
guru, 2 orang petugas Tata Usaha pesuruh/penjaga sekolah 2 orang). Pengalaman kerja
guru-guru sudah mencukupi yaitu berkisar 10 tahun sampai dengan 23 tahun.
SLB Mutiara Nusantara Majenang sudah memiliki gedung sendiri, yang berdiri di
atas tanah seluas 1.500 m2. Sarana dan fasilitas lainnya sudah cukup bagus yakni dengan
tersedianya sarana olah raga, alat-alat kesenian, alat-alat keterampilan, elearning, dan
alat-alat peraga pembelajaran
Letak geografis SLB Mutiara Nusantara Majenang termasuk di wilayah kota
kecamatan yang transportasinya tidak sulit dengan posisi yang strategis.
2. Faktor kelemahan
Di samping faktor kekuatan seperti tersebut di atas sudah barang tentu ada hal-hal
yang merupakan kelemahan di SLB Mutiara Nusantara Majenang. Salah satu kelemahan
yang ada misalnya belum memiliki guru yang berbakat dan menangani secara khusus
dalam bidang seni dan keterampilan. Dari kesemuanya itu tentu apabila dibiarkan terus-
menerus tentu keberhasilan pendidikan dalam mencapai tujuan sebagaimana yang telah
ditentukan sudah barang tentu kelemahan-kelemahan itu akan menjadi ganjalan dalam
menuju keberhasilan. Itulah sebabnya sedikit demi sedikit hal-hal tersebut diupayakan
secara terus-menerus untuk dicarikan solusinya. Sebagai upaya mengatasi hal tersebut
menjalin bekerja sama dengan pihak lain seperti BLK dan para orang tua murid.

3. Faktor Kesempatan
Merujuk pada kebijakan-kebijakan yang ada pada saat ini walau bagaimana pun
Pendidikan Luar Biasa mengalami perkembangan yang bararti, misalnya saja semakin
meningkatnya bantuan-bantuan untuk pembangunan sarana dan prasarana PLB,
meningkatnya kesejahteraan guru, adanya Insentif bagi guru SLB, dan sebaginya. Hal
inilah yang merupakan kesempatan yang semakin baik yang tidak boleh disia-siakan oleh
dunia PLB.
Jelasnya dengan adanya UU Sisdiknas, UU Guru dan Dosen, Perda yang
mengatur SLB dikelola langsung oleh Pemerintahan Provinsi, dan peraturanperaturan
lainnya tentang PLB merupakan suatu kesempatan yang sudah semestinya direspon
secara positif oleh semua stakeholders termasuk SLB Mutiara Nusantara Majenang.
Selain itu, suatu kesempatan yang ada di lingkungan SLB Mutiara Nusantara
adalah lingkungan masyarakat misalnya SLB Mutiara Nusantara ini posisinya berada di
sekitar masyarakat petani, ini merupakan sumber belajar yang sangat positp khususnya
dalam bidang pertanian yang dapat mendorong siswa ke arah kreativitas dan
kemandirian.
Adanya perhatian dan simpati dari Pemerintahan setempat, hal ini dibuktikan
dengan kesempatan yang diberikan dalam setiap kegiatan secara umum misalnya dalam
rangka PHB, dalam upacara-upacara peringatan SLB Mutiara Nusantara diikutsertakan.
Dan sebenarnya masih banyak potensi-potensi yang merupakan kesempatan yang dapat
membuka perkembangan pendidikan di SLB Mutiara Nusantara .
4. Faktor Ancaman
Satu-satunya faktor ancaman yang masih sangat dominan sebagai penghambat
bagi perkembangan SLB MUTIARA NUSANTARA adalah dari segi pengetahuan dan
pengertian masyarakatnyaterhadap dunia pendidikan luar biasa. Sebagian masyarakat
masih cenderung apriori, bahkan masih merasa minder apabila menyekolahkan anaknya
yang berkelainan ke SLB.
Namun demikian apapunsuatu permasalahan, tidak mungkin tidak ada jalan
keluarnya dan harus dipastikan bahwa suatu hal-hal yang menjadiancaman ini akan
berubah menjadi suatu kesempatan yang baik bagi perkembangan SLB Mutira Nusantara.
Dan sedikit demi sedikit kami upayakan dengan berusaha menjalin kerjasama dan
sosialisasi dengan masyarakat sekitar maupun ke pemerintah setempat.
Keempat faktor itulah yang dijadikan dasar dalam melakukan analisis dalam
rangka penyusunan KTSP di SLB Mutiara Nusantara Kabupaten Cilacap.
Selain hal-hal tersebut di atas dalam penyusunan KTSP memperhtikan hal-hal
sebagai berikut : (1) Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia, (2) Peningkatan
potensi kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan
peserta didik, (3) Keragaman potensi dan karakteristikdaerah dan lingkungan, (4)
Tuntunan pembangunan daerah dan nasional, (5) Tuntunan dunia kerja, (6) Agama, (7)
Dinamika perkembangan global, (8) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan, (9)
Kondisi sosial budaya masyarakat setempat, (10) Kesetaraan jender, (11) Karakteristik
satuan pendidikan.

Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi


peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya maupun
masyarakat. Dalam hal ini peserta didik semestinya menerima pelayanan pendidikan
yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara
bebas, dinamis, dan menyenangkan. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik
mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan sesuai
dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik. Kurikulum dilaksanakan
dalam suasana hubungan yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, gembira,
dan berbobot.

B. Landasan
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Satandar Kompetensi Lulusan.
5. Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No. 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
dan Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Panduan Pernyusunan KTSP yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan.
7. Pergub Jawa Barat No. 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup.
8. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 420.5/Keo.674-Disdik/2006 tentang Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Panduan Penyusunan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Sunda.

C. Tujuan Pengembangan KTSP


1. Sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan di sekolah yang relevan dengan kebutuhan
siswa, dan masyarakat serta sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam
Standar Nasional Pendidikan yang dikeluarkan oleh BNSP.
2. Sebagai acuan bagi sekolah, dan guru-guru dalam menyusun program pembelajaran
serta pelaksanaannya.
3. Untuk memaparkan tujuan tiap tingkat satuan pendidikan agar semua stakeholders
memahaminya.
4. Agar semua stakeholders memahami struktur, dan muatan kurikulum, serta kalender
pendidikan yang ada di sekolah.
5. Agar beban belajar, dan standar ketuntasan belajar yang ada di sekolah dapat dipahami
dan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah serta diketahui oleh
semua stakeholders.

D. Prinsip Pengembangan KTSP


1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI-NILAI BUDAYA

A. Visi SLB Mutiara Nusantara Kabupaten Cilacap


Terlayaninya pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Kabupaten
Cilacap secara optimal pada tahun 2019.

B. Misi SLB Mutiara Nusantara


1) Memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
2) Membantu anak berkebutuhan khusus dalam mengatasi masalah kelainannya.
3) Meningkatkan kemampuan profesionalisme kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan di SLB Mutiara Nusantara.
4) Menigkatkan sosialisasi dan penjaringan anak berkebutuhan khusus di Kecamatan
Majenang Kab.Cilacap.
5) Memberikan motivasi kepada masyarakat agar menyadari akan pentingnya
pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
6) Meningkatkan kerjasama dengan pihak lain baik individu, instansi pemerintah
maupun swasta.
7) Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi kelancaran proses
pendidikan.

Adapun stategi yang dilakukan adalah sebagai berikut :


1) Memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar
mengembangkan diri.
2) Memberikan pelayanan yang prima kepada para siswa ABK maupun stakeholders
lainnya.
3) Mendidik dan mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan anak
berkebutuhan khusus sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
4) Memberikan terapi kepada anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kelainannya.
5) Menyediakan fasilitas yang mendukung terlaksananya pembelajaran yang efektif
dan efisien.
6) Mengadakan IHT, Workshop, serta mengikutsertakan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan dalam Diklat yang diselenggarakan pihak dinas.
7) Melaksanakan sosialisasi dan penjaringan anak berkebutuhan khusaus.
8) Melaksanakan kerjasama dengan pihak lain baik secara individu, instansi
pemerintah maupun swasta

.
C. Tujuan Sekolah
1. Membentuk siswa yang beriman dan takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa.
2. Membentuk siswa yang memiliki akhlak mulia dan berbudi pekerti yang luhur.
3. Membentuk siswa yang memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Membentuk siswa yang memiliki life skill sebagai bekal untuk hidup di
masyarakat.
5. Memberikan terapi atas hambatan yang dimiliki para siswa.
6. Membentuk siswa yang kreatif dan mandiri.
Adapun Tujuan Jenjang Pendidikan adalah sebagai berikut :
Tujuan Pendidikan SDLB Mutiara Nusantara adalah :
”Meletakkan dasar kecerdasan , pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.”

D. Nilai-nilai Budaya
Nilai-nilai budaya yang dikembangkan adalah sebagai berikut :
1. Keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia, yaitu melalui pembiasaanpembiasaan
dalam
kehidupan sehari-hari diciptakan kehidupan yang agamis.
2. Senyum, salam, dan sapa yaitu pengembangan keramah-tamahan dan sopan
santun dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Hidup bersih dan ramah lingkungan, yaitu menanamkan kebiasaan dan kecintaan
terhadap lingkungan yang bersih serta peduli untuk menjaga kelestarian
lingkungan.
4. Budaya kerja, kemandirian dan kedisiplinan yaitu pengembangan kerajinan
melalui pekerjaan-pekerjaan sederhana, sehingga memiliki percaya diri yang
dapat membentuk kemandirian, dengan kedisiplinan yang tinggi.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SLB Negeri Luragung untuk tigkat SDLB memuat mata
pelajaran wajib , muatan lokal , dan pengembangan diri dengan rincian sebagai berikut :
1. Struktur Kurikulum SDLB bagian A (Tunanetra) :
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen I, II, III IV, V dan VI

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 5
5.Ilmu Pengetahuan Alam / Sains 30 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial (Pendekatan 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan tematik) 3
8. Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan 3
B. Muatan Lokal : - Wajib : Basa Sunda 2
- Pilihan : PLH 2
C. Program Khusus : Orientasi dan Mobilitas 2
D. Pengembangan Diri 2*)
Jumlah 30 34
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran, disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta
didik
** Satu jam pembelajaran sama dengan 35 menit.
2. Struktur Kurikulum SDLB bagian B (Tunarungu) :
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen I, II, III IV, V dan VI

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2
3. Bahasa Indonesia 5
4. Matematika 5
5.Ilmu Pengetahuan Alam / Sains 30 4
6. Ilmu Pengetahuan Sosial (Pendekatan 3
7. Seni Budaya dan Keterampilan tematik) 3
8. Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan 3
B. Muatan Lokal : - Wajib : Basa Sunda 2
- Pilihan : PLH 2
C. Program Khusus : Bina Komunikasi, Persepsi 2
Bunyi dan Irama
D. Pengembangan Diri 2*)
Jumlah 30 34
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran, disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta
didik.
** Satu jam pembelajaran sama dengan 35 menit.
3. Struktur Kurikulum SDLB bagian C (Tunagrahita) :
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen I, II, III IV, V dan VI

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika 28 Pendekatan
5.Ilmu Pengetahuan Alam / Sains 30 temtik
6. Ilmu Pengetahuan Sosial (Pendekatan

7. Seni Budaya dan Keterampilan tematik)

8. Pendidikan Jasmani , Olahraga dan Kesehatan


B. Muatan Lokal : - Wajib : Basa Sunda 2
- Pilihan : PLH 2

C. Program Khusus : Bina Komunikasi, Persepsi 2


Bunyi dan Irama
D. Pengembangan Diri 2*)
Jumlah 30 34
*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran, disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta
didik
** Satu jam pembelajaran sama dengan 35 menit.

B. Kerangka Dasar Kurikulum


Peraturan Pemerintah N0. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan,
dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 5 kelompok mata
pelajaran sebagai berikut : 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Kelompok mata pelajaran estetika.
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel berikut :

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN


NO. KELOMPOK CAKUPAN
MATA
PELAJARAN
1. Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa seta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas
dirinya sebagai manusaia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta prilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Teknologi teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berprilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkansensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga
mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
dan Kesehatan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas
dan kesadaran hidup sehat.

C. Program Khusus
Program khusus yang diberikan di SLB Mutiara Nusantara Majenang sesuai
dengan jenis kelainan yang dilayani yaitu ada tiga program :
1. Orientasi dan Mobilitas untuk peserta didik Tunanetra.
2. Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama untuk pesertya didik Tunarungu.
3. Bina Diri untuk peserta didik Tunagrahita Ringan dan Sedang.

D. Muatan Lokal
Mata pelajaran muatan lokal yang diajarkan adalah :
1. Bahasa Sunda
2. Pendidikan Lingkungan Hidup
Alasan ditetapkannya mata pelajaran bahasa sunda sebagai mata pelajaran mulok
karena di samping diwajibkan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah juga karena SLB
Mutiara Nusantara Majenang berada di lingkungan suku sunda, dan sebagian besar
siswanya suku sunda. Dan alasan ditetapkannya PLH sebagai mata pelajaran mulok
karena disamping diwajibkan di seluruh wilayah Provini Jawa Tengah juga mengingat
PLH ini penting sekali ditanamkan kepada semua siswa sehingga tumbuh kecintaan
terhadap lingkungan serta mau memelihara dan melestarikan lingkungannya.
E. Pengembangan Diri
a. Pembentukan pribadi melalui pembiasan dalam kegiatan :
1). Rutin
 Upacara Bendera
 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
 Pemeriksaan kebersihan pakaian
 Pemeriksaan kesehatan gigi
 Pelaksanaan Jumat Sehat
 Membersihkan kelas dan halaman sekolah
 Membaca di perpustakaan
2). Terprogram
 Kegiatan Keagamaan (pesantren kilat)
 Pekan Kreativitas Siswa
 Peringatan Hari-hari Besar Nasional
 Pengenalan Lingkungan
3) Spontan
 Memberi salam
 Cium tangan ketika bertemu dengan guru
 Santun dalam berbicara
 Saling menolong sesama teman
4) Teladan
 Berpakaian bersih dan rapih
 Tepat waktu dalam segala hal
 Bersikap jujur dalam segala hal

b. Pengembangan Potensi dan Ekspresi diri


Sesuai dengan minat dan bakat
 Kepemimpinan
- Bidang Pengembangan : Pramuka
 Seni
- Bidang Pengembangan : Seni Musik, Seni Lukis
 Olahraga
- Bidang Pengembangan : Tenis Meja , Senam Lantai , Renang , Atletik dan
Sepak Bola.
 Kajian Muatan Lokal dan Keterampilan
- Bidang Pengembangan : Menjahit, Tata Boga, Handcraft, dan Pembuatan
sandal jepit.
F. Beban Belajar
Beban belajar diatur sesuai dengan muatan kurikulum SLB Mutiara Nusantara
Majenang yang meliputi sejumlah mata pelajaran, materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi
peserta didik dan termasuk ke dalam isi kurikulum yang digunakan di sekolah ini.

1. Mata Pelajaran Wajib pada tingkat SDLB


 Pendidikan Agama
 Pendidikan Kewarganegaraan
 Bahasa Indonesia
 Matematika
 Ilmu Pengetahuan Alam
 Ilmu Pengetahuan Sosial
 Seni Budaya dan Keterampilan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan
 Program Khusus : Orientasi dan Mobilitas, Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi &
Irama, Kemampuan Merawat Diri. (Disesuaikan dengan jenis kelainannya.)
 Muatan Lokal Basa Sunda dan PLH
 Pengembangan Diri
Pengaturan beban belajar menggunakan sistem paket sesuai dengan yang
dialokasikan dalam struktur kurikulum sebagai berikut :
1. Satu jam pembelajaran tatap muka SDLB adalah : 35 menit
2. Jumlah jam pembelajaran perminggu SDLB 30 jam pembelajaran untuk kelas 1-3 dan
34 jam pembelajaran untuk kelas 4 – 6.
3. Minggu efektif pertahun pelajaran : 36 minggu
4. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
maksimum 40 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
5. Alokasi waktu untuk praktek, 2 jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan
1 jam tatap muka.
6. Alokasi untuk pengembangan ekspresi dan potesi diri disesuaikan dengan jenis
pengembangan yang dipilih.
7. Pengembangan diri dalam rangka pembentukan pribadi disesuaikan dengan kondisi,
situasi, dan konteks sekolah .
G. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan intake siswa
kompleksitas, dan daya dukung.
Adapun SKBM setiap mata pelajaran sebagai berikut :
TABEL SKBM SETIAP MATA PELAJARAN
NILAI
KOMPONEN SKBM (%)

A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan 75
3. Bahasa Indonesia 70
4.Matematika 60
5. Ilmu Pengetahuan Alam 65
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 70
7. Seni budaya dan Keterampilan 70
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 70
B. Muatan Lokal
9. Wajib : Bahasa Daerah 70
10. Pilihan : PLH 70
C. Program Khusus Kemampuan Merawat Diri 70
D. Pengembangan Diri 70

H. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan ketentuan
sebagai berikut :
- Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan minimal pada semua indikator, Hasil Belajar (HB), Kompetensi Dasar
(KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.
- Kehadiran Siswa minimal 70 %
- Prilaku / sikap dengan kriteria baik.

2. Kelulusan
Kelulusan dilaksanakan setelah siswa menyelesaikan seluruh program
pembelajaran dari kelas I - VI (SDLB).
Adapun ketentuannya sebagai berikut :
- Siswa sudah menyelesaikan seluruh program pembelajaran dengan kriteria
ketuntasan minimal pada semua indikator hasil belajar (HB), Kompetensi
Dasar (KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua mata pelajaran.
- Prosentase kehadiran minimal 70 %
- Lulus ujian sekolah.

I. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup merupakan program yang penting bagi kehidupan


peserta didik baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang setelah peserta didik
selesai menamatkan sekolah. Oleh karena itu, sesuai dengan visi SLB Mutiara Nusantara
Majenang mempunyai visi “Terlayaninya pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di
Kabupaten Cilacap secara optimal pada tahun 2019” maka ada kompetensi-kompetensi
yang harus dicapai untuk menuju ke arah itu. Kompetensi-kompetensi yang menyangkut
hal tersebut adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik memiliki sikap yang positip terhadap dirinya, orang lain, dan
lingkungannya.
b. Peserta didik memiliki pengetahuan, dan wawasan tentang kehidupan bermasyarakat
sebagai bekal dalam kehidupannya baik sebagai individu, maupun sebagai anggota
masyarakat.
c. Peserta didik memiliki keterampilan untuk hidup bermasyarakat seperti kemampuan
berkomunikasi, kemampuan kerja, kemampuan menyelesaikan problema yang
dihadapinya, serta memiliki kemandirian.
d. Peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua siswa, dan masyarakat
memiliki sikap yang positip terhadap pentingnya pendidikan bagi ABK.
Kompetensi-kompetensi yang harus dicapai tersebut pelaksanaannya
dilakukan secara kolaborasi dengan semua pihak terkait, dan terintegrasi dengan
proses pendidikan di sekolah.
J. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

Pendidikan yang berkaitan dengan keunggulan lokal adalah tentang pertanian.


Hal ini mengingat bahwa SLB Mutiara Nusantara Majenang berada di lingkungan yang
sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Pendidikan tentang
pertanian ini ditanamkan sebagai kegiatan tambahan di luar jam pembelajaran.
Kompetensi yang harus dicapai berkaitan dengan pendidikan berbasis keunggulan lokal
ini mencakup apresiasi, sikap positip, pengetahuan, dan keterampilan tentang pertanian
dari peserta didik.
Pengembangan keunggulan global adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
terhadap IT dan hasil-hasil teknologi lainnya. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk
mengetahui dan dapat memanfaatkan hasil-hasil perkembangan teknologi seperti halnya
komputer.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan disusun dengan berpedoman kepada kalender nasional yang


disesuaikan dengan program sekolah.
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
Semester I :
SMT JUMLAH
BULAN Tidak Tidak efektif Efektif KETERANGAN
efektif dan
Efektif

1 JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOVEMBER
DESEMBER

Semester II:
SMT JUMLAH
BULAN Tidak Tidak efektif Efektif KETERANGAN
efektif dan
Efektif

2 JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JUMLAH
BAB V
PENUTUP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini disusun secara berkelanjutan dari


tahun- tahun sebelumnya dengan penyempurnaan-penyempurnaan seperlunya. Selain
itu juga merupakan kesinambungan antara satuan pendidikan dengan satuan pendidikan
di atasnya. Oleh karena itu, KTSP ini merupakan satu kesatuan yang harus
dilaksanakan secara berkesinambungan dan secara utuh sesuai dengan visi dan misi
SLB Mutiara Nusantara, sehingga lulusannya memiliki kecakapan hidup sebagai bekal
untuk mampu hidup mandiri.
Akhirnya semoga KTSP ini dapat dilaksanakan dan bermanfaat sebagai sarana
untuk mencapai tujuan yang kita harapkan.
SURAT KETERANGAN VALIDASI KTSP

Yang bertanda tangan di bawah ini saya sebagai Pengawas SLB Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah yang membina SLB Mutiara Nusantara Kabupaten Cilacap telah
memvalidasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SLB Mutiara Nusantara Kabupaten
Cilacap Tahun Pelajaran 2018/2019.
Demikian surat keterangan ini untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Majenang, 17 Juni 2019


Pengawas SLB

Drs. DODO SUDRAJAT, M.M.Pd..


NIP : 19620712 198512 1 002

Anda mungkin juga menyukai