Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)/ TERM OF REFERENCE

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SULAWESI BARAT


OUTPUT SATUAN PENDIDIKANYANG TERPETAKANNYA MUTU
PENDIDIKANNYA
Kementerian
Unit Esselon I
Program
Hasil
Unit Esselon II/ Satker
Kegiatan

:
:
:
:
:
:

Indikator Kinerja Kegiatan

Satuan Ukur dan Jenis


Volume
Pagu

:
:
:

Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Pendidikan Dasar dan Menengah
Terpetakannya mutu satuan pendidikan
LPMP Provinsi Sulawesi Barat
Peningkatan Pelayanan Pengembangan Penjamin
Mutu Pendidikan
Persentase SD yang telah dipetakan mutunya
(IKK3.3)
- Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya
(IKK3.5)
- Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya
(IKK3.2)
- Persentase SMK yang telah dipetakan mutunya
(IKK3.2)
Sekolah
1.924
Rp. 1.407.974.000,-

A. LATAR BELAKANG
Dasar hukum untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentangPengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, khususnya untuk pendidikan dasar dan
menengah;
b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2
d. 014 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4586);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 5410);
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Organisasi danTata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
B. GAMBARAN UMUM
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponan
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional, yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Selanjutnya dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan diamanatkanbahwa setiap Satuan pendidikan pada jalur formal dan
nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu
pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar
Nasional Pendidikan.
Peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan ini merupakan tanggung
jawab dari setiap komponen di satuan pendidikan.
Sesuai peraturan
perundangan yang berlaku setiap satuan pendidikan wajib melakukan
penjaminan mutu sesuai kewenangannya. Peningkatan mutu di satuan
pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada
seluruh komponen sekolah. Untuk peningkatan mutu sekolah secara utuh
dibuuhkan pendekatan khusus agar seluruh komponen sekolah bersama-sama
memilliki budaya mutu.
Untuk itu dibutuhkan program implementasi
Penjaminan Mutu Pendidikan di seluruh sekolah di Indonesia dengan pendekatan
pelibatan seluruh komponen sekolah (whole school approach).
C. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari keluaran ini
1. Satuan kerja eselon 1 (Ditjen Dikdasmen) dan eselon II di lingkungan
direktorat jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
2. Dinas Pendidikan Nasional tingkat provinsi
3. Dinas Pendidikan Nasional tingkat kabupaten/ kota
4. Satuan Pendidikan

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan

Dalam melaksanakan pemetaan mutu satuan pendidikan ini adalah sebagai berikut :

a.

SEKOLAH YANG TERVERIFIKASI DATA MUTUNYA


Sebagai langkah awal rangkaian kegiatan penjaminan mutu yang
dilaksanakan oleh satuan pendidikan, setiap satuan pendidikan harus
mampu melakukan pengumpulan data peta mutu. Pengumpulan data
peta mutu ini diperlakukan agar setiap satuan pendidikan dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing berkaitan
dengan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP), sehingga dapat
dilakukan perbaikan-perbaikan untuk mencapai dan bahkan melampaui
SNP.
Untuk mempermudah pemahaman seluruh unsur terkait
penjaminan mutu pendidikan, maka dibuat Petunjuk Teknis
Pengumpulan Data Peta Mutu.
b. SEKOLAH TERPETAKAN MUTU PENDIDIKAN
Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pembinaan kepada satuan pendidikan
untuk mendapatkan informasi dan menyusun peta mutu serta analisis rencana
peningkatan mutu pendidikan pada satuan pendidikan di kab/kota.

2.

Tahapan dan waktu pelaksanaan


Pada Output Sekolah yang terverifikasi data mutunya, tahapan-tahapan
pelaksanaan kegiatan dan rencana waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

a. Pelatihan Pengawas dan Petugas Pemetaan Mutu (Rp 83.794.000,-)


Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk : 1) Menyosialisasikan isi dan manfaat
pengumpulan data mutu bagi pemerintah daerah dan masyarakat; 2)
Membangun komitmen pemerintah dan sekolah dalam melaksanakan
pengumpulan data mutu pendidikan. Indicator keberhasilan kegiatan ini
adalah munculnya komitmen pemerintah daerah dan sekolah dalam
mendukung pengumpulan data mutu pendidikan.
Peserta sosialisasi meliputi : Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Bappeda,
Koordinator Pengawas , Perwakilan saatuan pendidikan, dan Perwakilan
bidang yang terkait dengan Pendidikan Dasar dan menengah. Kegiatan ini
dilaksanakan di Hotel selama 3 hari.
b. Bimtek ke Sekolah yang akan dipetakan (Rp 57.119.000,-)
Bimtek Fasda Pengumpulan Data
Tujuan bimtek ini adalah mempersiapkan calon fasilatator daerah agar
mampu melatih pengawas sekolah yang akan melakukan pengumpulan
data mutu sekolah. Indicator keberhasilannya adalah calon fasda: 1)
Mampu memahami dan menjelaskan mekanisme pelaksanaan

pengumpulan data mutu satuan pendidikan; 2) Mampu memahami dan


menjelaskan isi instrument pengumpulan data mutu satuan pendidikan; 3)
mampu berperan sebagai fasilitator dalam penyiapan pengawas sekolah
sebagai coordinator dalam pelaksnaan pengumpulan data mutu
pendidikan pada satuan pendidikan.
Calon fasda merupakan 2 orang usulan dari Dinas Pendidikan Kab/Kota
yang dianggap layak dengan Sistem Informasi. Waktu kegiatannya
selama 3 hari dilaksanakan di LPMP
c. Bimbingan Teknis Pengawas (Rp 355.972.000,-)
Bimtek Pengawas
Bimtek pengawas merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
menyiapkan pengawas sekolah agar mampu : 1) Menjelaskan instrument
pengumpulan data mutu pendidikan kepada satuan pndidikan; 2)
berinteraksi dengan responden pengumpulan data mutu pendidikan; 3)
melakukan verifikasi dan validasi data mutu pendidikan; 4) memandu
proses pengisian data ke aplikasi pengumpulan data.
Pelatihan ini dilakukan selama 3 hari di LPMP. Jumlah pesertanya adalah
195 orang. Materi bimtek ini sama dengan materi yang diberikan dalam
bimtek fasda dengan penekanan pada praktek pemetaan
d. Pelaksanaan Pengumpulan Data (Rp 427.680.000,-)
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan data mutu pendidikan
sesuai dengan SNP pada satuan pendidikan di Sulawesi Barat. Indicator
keberhasilan kegiatan ini adalah tersedianya data mutu pendidikan di
sekolah yang akurat dan berbasis pada fakta dan dokumentasi data mutu
di sekolah.
Kegiatan dibagi menjadi 3 tahap yaitu : 1) persiapan [menyusun rencana,
penyiapan dokumen dan materi serta penggandaan instrument]; 2)
Pelaksanaan [pembagian dan penjelasan instrument kepada responden,
bimbingan pengisian dan pengisian]; 3) Paska pengisian [pemeriksaan
kelengkapan, penyerahan dokumen serta verifikasi dan validasi].
Pelaksanaan ini dilakukan oleh pengawas yang telah mendapat bimbingan
sebelumnya di LPMP dengan sasaran 1.924 sekolah di provinsi Sulawesi
Barat dalam rentang waktu 10 bulan.
e. Verifikasi dan Validasi (Rp 32.060.000,-)
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan pengumpulan
data mutu di sekolah serta melakukan uji petik untuk memverifikasi dan
memvalidasi data mutu yang dimasukkan oleh sekolah dan pengawas.
Hasil kegiatan ini merupakan bahan penyempurnaan prosedur
pengumpulan data mutu ke depan. Pelaksanaan kegiatan ini yaitu dengan
mengunjungi sekolah sampel sebanyak 25 sekolah di 6 Kab/Kota untuk

melakukan monitoring dan evaluasi serta uji petik data. Hal yang
dilakukan saat kunjungan adalah melakukan observasi, wawancara dan
diskusi di sekolah yang dikunjungi.
Waktu kunjungan adalah 3 hari. Jumlah sampel adalah seluruh sekolah
model, dilakukan bersamaan dengan proses bimbingan teknis serta
masing-masing 2 sekolah perjenjang tiap kabupaten/kota (diluar sekolah
model). Tim yang akan malakukan kunjungan adalah 2 orang per kab/kota
dengan catatan sekolah yang menjadi sampel hanya sekolah yang telah
menyelesaikan pengiriman data sekolah.
Pada Output Sekolah yang terpetakan mutu pendidikannya, tahapan-tahapan
pelaksanaan kegiatan dan rencana waktu pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

a. Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan (Rp 95.068.000,-)


Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu
Pelatihan penyusunan peta mutu dilakukan selain untuk mempersiapkan
SDM di LPMP dalam melakukan penyusunan peta mutu pendidikan di
tingkat provinsi dan kab/kota juga untuk menyusun rekomendasi rencana
pemenuhan mutu bagi daerah sesuai dengan model yang dirancang oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menjaga
adanya standarisasi dalam penyusunan peta mutu dan rencana mutu
pendidikan di daerah.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah : 1) Peserta dapat menyusun
peta dan rencana peningkatan mutu pendidikan; 2) peserta memahami
mekanisme pelaksanaan penyusunan peta dan rencana peningkatan mutu
pendidikan; 3)peserta dapat melakukan pengolahan dan analisis data.
Pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari di LPMP dengan hasil akhir
berupa daftar fasilitator penyusunan peta mutu
b. Bimtek Fasilitator Daerah Pengumpulan Data (Rp 122.070.000,-)
Analisis Data Mutu
Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan proses pengolahan data
mutu pendidikan yang akan dilakukan oleh LPMP dengan melibatkan
pemangku kepentingan dalam mengidentifikasi berbagai permasalahan
pendidikan yang perlu diperbaiki didaerah.
Melalui kegiatan ini
diharapkan dapat menghasilkan tema-tema analisis yang spesifik dan
dapat melakukan analisis yang tajam dan mendalam dengan
memanfaatkan data mutu pendidikan yang ada dalam system informasi
mutu serta data-data pendukung lainnya yang terkait dengan kekhususan
karakteristik daerah.
Hasil yang diharapkan adalah : 1) Tersusunnya desain informasi mutu; 4)
teridentifikasinya sumber dan jenis informasi tambahan. Kegiatan ini

dilaksanakan selama 4 hari di hotel dengan mengundang internal LPMP,


Perwakilan pemda (dinas pendidikan dan/atau Bappeda) serta pihak
lainnya yang dianggap terkait sebagai peserta kegiatan.
c. Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Mutu (Rp 102.760.000,-)
Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung perencanaan pemenuhan mutu
pendidikan di daerah melalui penyusunan rekomendasi rencana
peningkaan mutu di daerah. Melalui kegiatan ini diharapkan peta mutu
dapat berkontribusi dalam rencana pemenuhan mutu pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan wilayah dengan sebanyak-banyaknya
melibatkan pemangku kepentingan dalam proses penyusunannya. Hasil
yang diharapkan adalah tersedianya rekomendasi rencana pemenuhan
mutu di provinsi serta tersedianya rekomendasi rencana pemenuhan mutu
di kabupaten/kota.
Kegiatan ini mengundang selain staf internal LPMP juga perwakilan
pemerintah daerah (Dinas Pendidikan dan Bappeda) serta pihak lainnya
yang dianggap terkait. Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari di LPMP.
d. Diseminasi Pemetaan Mutu (Rp 131.451.000,-)
Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung perencanaan pemenuhan mutu
pendidikan di daerah kalteng. Melalui kegiatan, diharapkan rekomendasi
yang telah disusun dapat menjadi bahan masukan kerjasama pemerintah
daerah maupun pusat dalam peningkatan mutu pendidikan.
Kegiatan ini mengundang stakeholder LPMP yakni : Ditjen Dikdasmen,
Kepala Daerah, Dinas Pendidikan, Bappeda, DPRD, Dewan Pendidikan,
Pengawas Sekolah, Perwakilan Sekolah serta internal LPMP.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari di hotel dengan akhir sesi kegiatan
berupa rencana tindak lanjut dan pembaharuan komitmen pusat dan
daerah dalam pemenuhan mutu pendidikan.
Selanjutnya secara lengkap rencana jadwal pelaksanaan kegiatannya adalah sebagai berikut :
No

2
3

4
B

5
1

Kegiatan

Sosialisasi Penjaminan Mutu Pendidikan


Bimtek Fasda Pengumpulan Data
Bimtek Pengawas
Pelaksanaan Pengumpulan Data
Verifikasi dan Validasi
Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data
Mutu

Maret
1 2 3

April
1 2

Mei
1 2

2
3

Analisis Data Mutu


Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Mutu
Diseminasi Pemetaan Mutu
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Secara keseluruhan waktu yang diperlukan untuk terealisasinya outputTerpetakannya mutu


satuan pendidikan adalah selama 2 (dua) bulan, yaitu mulai Maret sampai dengan April 2017,
dengan rincian waktu untuk masing-masing output direncanakan seperti yang sudah
dijelaskan dalam bagian strategi pencapaian keluaran.
F. BIAYA YANG DIBUTUHKAN
Secara keseluruhan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan output Satuan
Pendidikanyang Terpetakannya Mutu Pendidikannyaadalah sebesar Rp. 1.407.974.000,-,
sebagaimana yang terlampir dalam RAB.
Demikian kerangka acuan ini disusun semoga bisa menjadi pedoman dalam pembahasan dan
pelaksanaan Output Sekolah Model Yang Telah Dikembangkan Mutu Pendidikannya tahun
2017.
Majene, 31 Oktober 2016
Kuasa Pengguna Anggaran,

Sinar Alam, S.Pd., M.Pd


NIP. 19710926 200312 1 001

Anda mungkin juga menyukai