Anda di halaman 1dari 7

II.

TINJAUN PUSTAKA

A. Reproduksi Hewan

Reproduksi merupakan proses penting bagi kelangsungan hidup dan

kelestarian keturunan suatu mahluk hidup. Reproduksi dibagi menjadi 2 yaitu

secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual disebut juga reproduksi

vegetatif. Karakteristik utama reproduksi ini adalah perkembangbiakan yang

tidak melibatkan sel kelamin. Reproduksi seksual disebut juga reproduksi

secara generatif. Contoh dari reproduksi seksual adalah konjugasi dan fusi.

Konjugasi merupakan penggabungan antara 2 individu yang belum mengalami

spesialisasi sifat seksual. Contoh dari reproduksi aseksual adalah membelah

diri dan fragmentasi (Susetyarini dkk. 2020) .

B. Organ Reproduksi

Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan

memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik

merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Perawatan

organ reproduksi eksterna adalah sebagai berikut. Menjaga kebersihan diri dan

kebersihan dalam hubungan seksual. dilakukan untuk mencegah infeksi atau

masuknya kuman melalui saluran reproduksi, infeksi sering menjadi penyebab

kemandulan. Perawatan organ reproduksi eksternal adalah sebagai berikut:

Menjaga kebersihan diri dan kebersihan dalam hubungan seksual. dilakukan

untuk mencegah infeksi atau masuknya kuman melalui saluran reproduksi,

infeksi sering menjadi penyebab kemandulan. (Sulistyoningtyas. 2016)


C. Organ Reproduksi Betina

Ovarium adalah organ utama pada betina. Struktur makroskopis

jumlah sepasang, terletak di kanan kiri uterus atau pada dinding samping

rongga pelvis posterior dalam sebuah ceruk dangkal yaitu fosa ovarium dan

ditahan dalam posisi tersebut oleh mesenterium pelvis (lipatan peritoneum

antara peritoneum visceral dan peritoneum parietal). Ovarium adalah satu-

satunya organ dalam rongga pelvis yang retroperitoneal (terletak di belakang

peritoneum/selaput dinding perut). Penggantung ovarium ada 2 yaitu

ligamentum ovarii (ovarium dengan uterus) dan ligamentum latum/broad

ligament (ovarium dengan peritoneum yang sering disebut mesovarium).

Besarnya tergantung kepada umur dan masa reproduksi hewan betina yang

seringkli melahirkan ukurannya duakali lebih besar daripada betina remaja.

Bentuk berbeda-beda menurut spesies dan jenisnya. Hewan politokes

(melahirkan banyak anak dalam satukali kelahiran) mempunyai bentuk seperti

buah murbei (babi, tikus) dan pada hewan monotokes berbentuk bulat

panjang/oval (sapi, kerbau). Ovarium mempunyai ukuran yaitu panjang 3-5

cm, lebar 2-3 cm dan tebal 1 cm, kurang lebih sebesar ibu jari tangan orang

dewasa dan berbentuk seperti kacang kenari (Lestari. 2014).

D. Organ Reproduksi Aves

Aves bereproduksi dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi bagi

yang jantan yaitu testis, vas deferens dan kloaka. Betina meliputi ovarium kiri,

oviduk dan kloaka. Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun


kelompok buruk tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di

dalam tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.

Burung betina hanya ada satu ovarium yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan

tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium

dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk.

Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Burung

jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di

kloaka (Nisa. 2020)

E. Organ Reproduksi Amphibi

Mekanisme reproduksi amfibi sangat beragam seperti filogeni,

microhabitat dan riwayat hidupnya. Keragaman mode reproduksi di Amphibia

menyaingi ikan, kelas vertebrata dengan spesies sekitar empat kali lebih

banyak. Keseluruhan frekuensi reproduksi, jumlah dan ukuran oosit, jenis

pembuahan, tahap perkembangan saat penetasan, dan penempatan telur sangat

bervariasi. Besar caecilian dan salamander bertelur setiap tahun, meskipun

beberapa bertelur dua kali setahun atau sesekali. Beriklim sedang dan

beberapa anuran gunung cenderung bertelur setiap tahun. Anuran tropis di

habitat basah menelurkan banyak cengkeraman sepanjang tahun. Anuran dari

daerah gersang sering berkembang biak dan bertelur segera setelah hujan

deras, yang mungkin tidak terjadi selama bertahun-tahun. Semu caecilian dan

kebanyakan salamander PDF Membantu menggunakan fertilisasi internal

sedangkan kebanyakan katak membuahi secara eksternal. (Browne & Zipple.

2017)
B. Pembahasan

Reproduksi merupakan sebuah proses penting bagi berlangsungnya

proses kehidupan. Sebagai sebuah sistem, reproduksi menggambarkan sebuah

tahapan yang kompleks mulai dari tingkat seluler hingga ke tingkat

organisme. Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan

keturunan sebagai upaya untuk menghasilkan jenisnya atau keturunannya,

setiap individu yang hidup mampu menghasilkan keturunan. Organ reproduksi

internal jantan terdiri dari testis, epididymis, vas deferens dan ureter. Organ

reproduksi ekternal jantan terdiri dari penis dan skrotum. Organ reproduksi

internal betina terdiri dari ovarium, vagina, oviduk dan uterus sedangkan

organ reproduksi eksternal betina terdiri dari lubang vagina dan klitoris.

Faktor yang diperkirakan dapat menghambat proses reproduksi yaitu jumlah

keturunan relatif sedikit, siklus reproduksi lambat, situasi dan kondisi

lingkungan tidak sesuai dan individu jantan dan betina terpisah sehingga tidak

dapat melakukan perkawinan.

Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa organ reproduksi

eksternal pada mencit jantan (Rattus Nervegicus) terdiri atas penis yang

berfungsi sebagai saluran keluarnya air mani maupun urin dan skrotum

berfungsi sebagai organ yang mengatur suhu pada testis. Organ reproduksi

internal terdiri atas testis yang berfungsi sebagai memproduksi sperma,

vasikula seminalis berfungsi menghasilkan cairan yang membentuk air mani,

yang dikeluarkan saat ejakulasi dan epididimis berfungsi sebagai tempat

transportasi, pematangan dan menyimpang sperma. Organ reproduksi


eksternal pada mencit betina (Rattus Nervegicus) terdiri atas lubang vagina

yang berfungsi tempat jalan keluarnya bayi saat melahirkan dan jalur akses

sperma menuju. Organ reproduksi internalnya terdiri atas ovarium yang

berfungsi sebagai tempat pembentukan ovum atau sel telur, oviduk berfungsi

sebagai jalur ovum atau sel telur dan uterus berfungsi sebangai memberi

makan dan menampung sel telur yang telah dibuahi.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada ikan nila jantan

(Oreochromis nilotycus) organ reproduksi eksternal terdiri atas lubang genital

yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air kemih dan sperma dan organ

reproduksi internalnya terdiri atas gonad berfungsi untuk menghasilkan telur

pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan. Pengamatan pada ikan nila

betina (Oreochromis nilotycus) organ reproduksi ekternalnya terdiri atas

lubang genital telur berfungsi sebagai tempat keluarnya ovum dan organ

reproduksi internalnya terdiri atas gonad berfungsi sebagai tempat

pembentukan ovum atau sel telur.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada kodok jantan (Bufo sp.)

organ reproduksi eksternal terdiri atas kloaka yang berfungsi sebagai lubang

pengeluaran sisa pencernaan dan organ reproduksi internal terdiri atas testis

yang berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosterone dan

vestigial oviduk berfungsi sebagai pengantar sperma matang ke uretra.

Pengamatan pada kodok betina (Bufo sp.) organ reproduksi eksternal terdiri

atas kloaka yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan pada

unggas dan organ reproduksi internal terdiri atas uterus yang berfungsi untuk
memberi makan dan menampung sel telur yang telah dibuahi sampai menjadi

janin, oviduk berfungsi sebagai jalur ovum atau sel telur dan ovarium

berfungsi sebagai tempat pembentukan ovum atau sel telur.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada merpati jantan

(Columba livia) organ reproduksi eksternal terdiri atas kloaka yang berfungsi

sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan dan organ reproduksi internal

terdiri atas kloaka yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa

pencernaan pada unggas dan testis yang berfungsi untuk memproduksi sperma

dan hormon testosterone. Pengamatan pada merpati betina (Columba livia)

organ reproduksi eksternal terdiri atas kloaka dan organ reproduksi

internalnya terdiri atas ovarium, oviduk, kloaka dan uterus.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada cicak jantan

(Cosymbotus sp) organ reproduksi eksternal terdiri atas kloaka yang berfungsi

sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan dan organ reproduksi internalnya

terdiri atas testis yang berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon

testosterone, kloaka dan vas deferens berfungsi sebagai pengantar sperma

matang ke uretra. Pengamatan pada cicak betina (Cosymbotus sp) organ

reproduksi eksternal terdiri atas kloaka dan organ reproduksi internalnya

terdiri atas kloaka dan ovarium yang berfungsi sebagai tempat pembentukan

ovum atau sel telur.

Organ reproduksi vertebrata pada umumnya hampir sama antara hewan dari

takson satu dengan lainnya yang tersusun oleh organ reproduksi primer (testis)
dan organ reproduksi sekunder (saluran reproduksi dan kelenjar aksesoris

jantan), yang membedakan adalah struktur dan bentuk organ reproduksinya.

Perbedaan tersebut berhubungan dengan lingkungan tempat hidup,

kemampuan reproduksi (jumlah anak yang dilahirkan) dan juga bentuk

plasentanya (Hayati, 2019). Amfibi, aves, pisces, reptil dan mamalia memiliki

sistem reproduksi yang berbeda. Ikan jantan mempunyai sepasang testis

sedangkan ikan betina mempunyai sepasang ovarium. seperti halnya kelas

pisces, pada katak melangsungkan fertilisasi eksternal. Telur dilepaskan di air

pada saat perkawinan dan katak jantan mengeluarkan sperma didalam air.

Sementara reptilia melangsungkan fertilisasi internal. Beberapa reptilia

bertelur (ovipar) ada pula yang telurnya tinggal di oviduk sampai menetas.

Meskipun aves tidak memiliki alat kelamin namun dapat melakukan fertilisasi

eksternal karena bantuan organ reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai