Anda di halaman 1dari 11

I.

JUDUL : Laporan Praktekum Nekrupsi Ayam Layer Betina

II. TUJUAN PRAKTEKUM : Mengetahui dan memahami Anatomi dan Fisiologi dari ayam
petelur betina

III. MATERI DAN METODE :

Alat dan Bahan Praktekum

1. Scapel Untuk mengiris jaringan yang terdiri dari batang scalpel dan pisau scalpel
( blade ).

2.Pisau Untuk memotong, menguliti, dan membedah ayam .

3. Gunting bedah Untuk menggunting bagian bagian alat tubuh yang akan diamati.

1
4. Meteran Untuk mengukur organ dalam ayam.

5. Nampan Sebagai tempat untuk meletakkan organ-organ yang akan diamati.

6. Timbangan untuk menimbang ayam dan organ-organnya.

7. Spuit Untuk Mengambil Darah 8. Ayam Petelur Betina Sebagai Bahan

2
Metode Praktek

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.


2. Menimbang ayam ( berat ayam yaitu : 1,5 kg )
3. Mengambil darah ayam sebagai sempel
4. Menyembelih ayam yang telah disediakan dengan menggunakan alat pemotong
berupa pisau yang tajam.
5. Setelah ayam dipastikan telah mati, kemudian basahi ayam dengan air
6. Kemudian ayam dikuliti mengunakan scapel pada bagian dada
7. Setelah dikuliti, kemudian ayam dibedah untuk diambil organ-organnya.
8. Mencatat ukuran organ-organ ayam
9. Menimbang organ-organ ayam yang telah dibedah kemudian mencatatnya.
10. Membersihkan kembali alat yang digunakan.

IV. HASIL PRAKTEKUM

Praktekum nekrupsi ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami, megetahui dan
mencocokan dengan materi pembelajaan mengenai sistimm, fungsi dan letak dari organ-
organ tubuh dari ayam petelur betina. Dengan demikian maka organ-organ yang diamati
adalah organ penceraan, organ pernapasan, organ reproduksi dan organ sisitim syaraf.

1. Organ pencernaan 2. Organ pernapasan

3
3. Organ Reproduksi 4. Organ Sistim Syaraf ( otak)

V. PEMBAHASAN

A. Organ Pencernaan
Sistem pencernaan pada unggas merupakan serangkaian proses yang terjadi
didalam saluran pencernaan unggas guna memanfaatkan zat pakan dari pakan,
untuk hidup, beraktivitas, berproduksi dan bereproduksi. Saluran pencernaan
pada unggas terdiri dari berbagai organ yang berfungsi untuk memecah pakan
atau bahan pakan yang masuk ke saluran pencernaan, menyerap zat pakan
yang dibutuhkan dan membuang sisa yang tidak dapat dicerna. Unggas
tergolong ternak omnifora,pemakan butir-butiran. Saluran pencernaan unggas
relatif pendek dan sederhana dibanding pencernaan ruminansia. Unggas tidak
memiliki rumen,sehingga kemampuannya untuk mencerna serat kasar sangat
terbatas ( Muharlaien, dkk 2017 ).
1. Paruh
Unggas hanya memiliki paruh atau beak,bukan mulut yang dilengkapi
dengan gigi,sehingga tidak melakukan fungsi gigi yaitu memecah pakan
yang dikonsumsi,tetapi hanya untuk menggambil makanan atau pakan.
Paruh tersusun atas jaringan tanduk yang disebut keratin. Didalam paruh
dilengkapi dengan lidah yang berfungsi mendorong pakan masuk ke
esofagus. Air minum dan sekresi saliva dari kelenjar ludah akan
membantu dalam proses penelanan. Bagian depan lidah unggas tidak
ada alat perasa. Glandula salivarius pada berbagai unggas kecuali pada
ayam dan kalkun,menghasilkan enzim alfa amilase berguna untuk
mencerna karbohidrat. Fungsi saliva pada ayam hanya sebagai lubrikan
dan membantu proses deglutasi pakan

4
2. Esofagus dan tembolok
Esofagus adalah saluran pencernaan yang terletak setelah rongga mulut.
Esofagus menghubungkan mulut dengan proventikulus/lambung pada
ayam, pertengahan esofagus terdapat bagian yang menonjol yang
disebut crop atau tembolok. Fungsi tembolok adalah tempat penampung
pakan sementara, artinya setelah tembolok penuh ayam akan berhenti
makan. Bentuk tembolok pada bebbagai ternak unggas ada sedikit
perbedaan. Pada tembolok terjadi proses pencampuran sekresi saliva
yang berasal dari mulut dan sedikit proses pencernaan karbohidrat (pati)
dengan bantuan enzim amilase. Panjang kerongkongan hasil praktikum
adalah 14 cm.
3. Proventrikulus
Bagian ini bisa disebut lambung sejati (true stomach) karena pada bagian
ini mulai disekresikan cairan lambung (gastric juces) yang terdiri atas
pepsinogen dan asam klorida (HCL) oleh kelenjar lambung. Sekresi HCL
dan pepsinogen diatur oleh syaraf vagus dan hormon gastrin yang
dihasilkan oleh mukus sel lambung, namun setelah sampai usus halus
sekresi dihambat. Lama waktu digesta dalam proventikulus relatif sangan
singkat, maka pencernaan yang terjadi dibagian ini hanya siknifikan untuk
protein. Dari hasil pengamatan pada saat praktikum proventrikulus ini
memiliki panjang 4,5 cm.
4. Venrtikulus (Gizazrd )
Gizzard atau vertikulus adalah organ yang hanya dimiliki oleh unggas.
Vertikulus atau yang disebut juga muscular stomach karena terdapat otot-
otot yang kuat untuk menghancurkan struktur gigista yang masuk.
Pencernaan mekanik dalam organ ini juga dibantu oleh grid / batu kecil
yang dikonsumsi oleh unggas yang dipelihara bebas / free range chicken
atau sengaja ditambahkan dalam pakan, khususnya pada ayam petelur
dengan tujuan untuk membantu proses pencernaan mekanik. Hasil
pengamatan kami pada saat praktikum Gizzard pada ayam ini warnanya
merah tua dan letaknya antara vertikuus.
5. Usus Halus
Dari hasil pengamatan pada saat praktikum usus halus ayam layer
seperti halnya pada ternak ruminansia, usus halus ( small intestine) pada
unggas secara otomatis juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum,
jejunum, dan ileum. Ditengah bagian duodenum yang biasanya berbentuk
U, terdapat pankreas. Usus halus ini merupakan tempat utama terjadinya

5
pencernaan pakan secara enzimatis dan absorbsi zat-zat makan yang
telah tercerna.dari data pengukuran Panjang dari usus halus ini adalah
94 cm.
6. Usus Besar
Sebagaimana usus halus, usus besar (large intestine) terdiri dari
beberapa bagian, yaitu secum (ceacum) kolon (colon) dan rektum
(rectum) dengan kloaka sebagai tempat keluar feses dan urin. Panjang
dari usus besar ini adalah 7 cm.
7. Kloaka
Bagian berbentuk bulat pada akhir saluran pencernaan dikenal sebagai
kloaka. Kloaka berarti common sewer atau saluran umum tempat saluran
pencernaan dan reproduksi bermuara.

B. Organ Reproduksi

Pada awal pertumbuhan emnryo terdapat dua gonad pada betina maupun
jantan. Dalam keadaan normal pada ayam betina alat reproduksinya hanya
berkembang yang sebelah kiri, sedang yang sebelah kanan mengalami persisten
atau rudimeter. Sistem reproduksi ayam betina terdiri dari : ovarium atau indung telur
dan oviduct (yang terdiri dari infundibulum, magnum, isthmus, uterus) kemudian
dilanjut dengan vagina, dan kloaka yang merupakan tempat keluarnya telur

Pembentukan Telur

Perjalanan telur dalam alat reproduksi unggas betina membutuhkan waktu


sekitar 25 jam yaitu :

1. Ovarium
Pada ayam betina terdapat sebuah ovarium, terletak pada rongga
badan sebelah kiri. Pada saat perkembangan embrionik, terdapat dua
ovari, tetapi pada perkembangan selanjutnya mengalami regresi sehingga
pada saat menetas hanya dijumpai sebuah ovarium kiri, sedangkan yang
kanan rudimenter. Ovarium ayam betina biasanya terdiri dari 5-6
folikel yang sedang berkembang, berwarna kuning besar (yolk) dan
sejumlah besar folikel putih kecil yang menunjukkan kuning telur yang
belum dewasa.

6
2. Infundibulum
Ovum yang sudah masak diovulasi akan dan diterima oleh infundibulum
dan berada di infundibulm selama 15 menit dan di infundibulum juga
terjadi fertilisasi atau pertemuan antara ovum dan sperma. Dari hasil
nekrupsi panjang dari infundibulum ini adalah 4,5 cm
3. Magnum terbentuklah putih telur dan memerlukan waktu sekitar 2 jam 45
menit, selanjutnya menuju isthmus. Panjang dari magnum ini adalah 30
cm
4. Isthmus terbentuk lapisan kulit telur bagian dalam dan memerlukan waktu
1 jam 15 menit, selanjutnya menuju uterus. Panjangnya adalah 14 cm.
5. Uterus terbentuklah kulit telur memerlukan waktu sekitar 20 jam 45 menit.
Posisi telur dalam uterus dengan bagian tumpul yang berongga udara
menghadap keluar, sehingga pada saat keluar bagian tumpul tumpul dari
telur yang lebih dahulu keluar, selanjutnya dari uterus telur terdorong
melewati vagina dan cloaca dan telur dikeluarkan dari tubuh unggas. Dari
hasil nekrupsi panjang dari Uterus ini adalah 4 cm
6. Vagina dan cloaca.
Telur keluar melalui lobang vagina yang ada di cloaca. Panjang dari
vagina ini adalah 2 cm sedangnkan panjang dari cloaca adalah 3,5 cm.

C. Organ Pernapasan

Pada ayam terdiri dari nasal larynx, trachea (windpipe), syrinx (voice box),
paru-paru, kantong udara, dan udara tertentu pada oleh karena memerlukan
energi yang sangat banyak terbang, unggas memiliki sistem respirasi yang
mekinkan untuk berlangsungnya pertukaran oksigen sangat besar per
unit hewan. Untuk melengkapi kebutuhan oksigen yang tinggi tersebut
maka anatomi dan sistem respirasi unggas sangat berbeda dengan m
Perbedaan pertama adalah fungsi paru-paru. Pada motot diafragma berfungsi
mengontrol ekspansi dan paru-paru. Unggas tidak memiliki diafragma
sehingga paru tidak mengembang dan kontraksi selama ekspir inspirasi.
Paru-paru hanya berperan sebagai tempat singnya pertukaran gas di dalam
darah. Unggas memiliki sistem kantong udara yang berperan untuk
menampung udara,sebagian besar unggas memiliki delapan kantong udara

7
Organ pernapasan unggas yaitu:
1. lubang hidung Berjumlah sepasang terdapat pada pangkal rostrum
bagian dorsal
2. Larink, bagian yang disokong oleh cartilago cricoidea, dan cartilago
arytenoidea yang berjumlah sepasang.
3. Trachea adalah lanjutan larynx ke arah caudal. Ini berupa suatu pipa
mempunyai cincin-cincin tulang yang disebut annulus trechealis.
4. Bronchus adalah percabangan trachea ke kanan dan ke kiri, disebut
Bronchus dexter dan sinister. Tempat percebangan branchia tadi
disebut bifurcatio tracheae. Bronchi ini masih terbagi, ke dalam
bronchi leteralis yang masing-masing akan terbagi lagi parabronchi.
5. Pulmo, terdapat pada ujung-ujung bronchi berjumlah sepasang,
melekat pada dinding dorsal thorax. Pulmo ini dibungkus oleh selaput
yang disebut pleura.

D. Organ Aksesori

1. Jantung
Berdasarkan dari jurnal penelitian yang saya ambil, Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua perlakuan tidak mempengaruhi persentase
bobot jantung ayam petelur. Rerata persentase bobot jantung adalah
0,39-0,46 %. Persentase bobot ini jantung ini lebih kecil jika dibandingkan
dengan hasil yang diperoleh Loetscher et al. (2014) yaitu 0,56-0,65 %
dengan pemberian natural additives (rosemary, rosehib, cocoberry, nettle)
dan vitamin e tidak mempengaruhi bobot jantung.
2. Hati
Hati ternak unggas beratnya sekitar 3 % dari bobot badan. Hati
mensekresi getah atau cairan empedu untuk disalurkan masuk ke dalam
duodenum melalui dua kelenjar. Fungsi getah empedu adalah
menetralkan asam klorida (HCL) yang dihasilkan oleh lambung / stomach
dan membentuk sabun yang larut dalam air (soluble soaps), agar dapat
diabsorbsi
3. Limfa
Limfa merupakan salah satu organ yang berfungsi sebagai
pendetoksifikasi racun yang terkumpul dalam tubuh. Organ ini terletak
pada sebelah kanan dari proventikulus dan gizzat. Hasil penelitian

8
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada presentase bobot limfa
pada setiap perlakuan.
4. Ginjal
Rerata presentase bobot ginjal pada penelitian ini adalah 0,51 – 0,59%.
Suplementasi TKM dan VE didalam ransum tidak mempengaruhi bobot
ginjal jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Salah satu faktor yang
mmpengaruhi bobot ginjal adalah kandungan saponin, walaupun
suplemen TKM mengandung saponin namun masih batas normal. Hasil
penelitian hermana at al (2008) menyatakan bahwa kandungan saponin
pada daun salam dapat meningkatkan bobot ginjal, pemberian daun
salam 1 dan 2% didalam pakan menghasilkan bobot ginjal 0,72% dan
0,66% dibandingkan bobot ginjal pada pakan kontrol yaitu 0,43% 5.1.7.2
Pankreas
7. Pankreas berfungsi mensekresi cairan pankreas khususnya enzim yang
akan mencerna dengan baik karbohidrat atau pati, lemak, dan protein

F. Organ Sistim Saraf (Otak)


1. Medula - bagian dari batang otak; termasuk neuron yang membantu
mengendalikan detak jantung, pernapasan, & tekanan darah
2. Lobus Optik - bagian dari otak tengah; relatif besar pada unggas
dibandingkan dengan vertebrata lainnya (yang mencerminkan pentingnya
penglihatan bagi kebanyakan unggas)
3. Otak kecil - terlibat dalam koordinasi kegiatan otot rangka; relatif besar
(yang mencerminkan kebutuhan untuk koordinasi yang tepat dari aktivitas
otot selama penerbangan)
4. Otak besar - yang terdiri dari 2 belahan otak dan lobus olfactory; lobus
olfactory relatif kecil di sebagian besar burung (yang menunjukkan tidak
sensitif terhadap bau, tetapi beberapa burung punya indra penciuman
yang berkembang dengan baik).
Gambar Otak Ayam Layer

9
VI. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Studi Distribusi Glukosa Transporter 4 pada Otot Skelet Ayam Kedu Cemani Vol 35, No 2
(2017) > Budipitojo

https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/34698

http://journal.ipb.ac.id/index.php/JIPI/article/view/14462

Vol 21, No 3 (2016) > Tarigan

Pengaruh Suplementasi Minyak Ikan Lemuru Terhadap Status Kesehatan Ayam Petelur
yang Diimunisasi Berulang

Ronald Tarigan, Aryani Sismin Satyaningtijas, Arif Darmawan, Dewi Prabuwati, Mutia
Rahmah, Thol’at Hamdi

10
https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/1887

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/semirata2015/article/view/14544/12942

https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/1887

LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai