bahwa ukuran dan bentuk tembolok cukup bervariasi dan sangat bergantung pada
eating habits (Soeharsono, 2010). Pakan disimpan dalam tembolok hanya sementara
sebelum masuk ke lambung.
Lambung Kelenjar (Proventiculus) berfungsi mengeluarkan asam lambung,
terutama as. Hidroklorat dan enzim pepsin yang melakukan pemecahan protein
menjadi asam amino, sehingga lambung kelenjar ini disebut lambung sejati karena
didalamnya terjadi proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim.lambung
ayam yang diati tidak terlihat begitu jelas dan kecil hal tersebut dikarenanakan
terdapat telur sehingga bagian lambung tidak bias dilihat lebih jelas, berdasarkan
sumber lambung sangat berperan dalam proses pencernaan ( Soeharsono, 2010).
Empedal (Ventriculus) disebut juga lambung otot atau gizard. Tersusun dari
suatu struktur bertanduk yang berotot tebal. Pada saat praktikum tidak dijumpai
benda kasar seperti krkil hal tersubut dikarenakan tidak membalahnya berdasarkan
sumber dalam lumen lambung otot ini sering dijumpai benda kasar misalnya kerikil
atau pecahan kaca yang membantu menghancurkan makanan berbentuk butiran.
Seperti pendapat (Soeharsono, 2010) bahwa pada unggas pemakan butir-butiran
adalah karakteristik oleh karena perkembangan muskular masih dan selalpis tebal
karotenoid, sedangkan pada unggas yang biasanya mengkonsumsi makanan halus,
seperti ayam yang diberi makanan berbentuk all mash, tampak bagian gizard kurang
berotot, agak panjang dan berbentuk kantung yang dapat membesar. Ayam yang
diamati memiliki ukuran empedal atau gizard yang reatif besar. menurut (Yuwanta,
2004), ukuran dan kekuatan empedal dipengaruhi oleh kebiasaan makan ayam
tersebut. Ayam yang dipelihara empedalnya lebih kuat dari pada ayam yang dikurung.
Usus halus (duodenum, jejenum, ileum) Secara anatomis dudenum
membentuk huruf U dengan pankreas pada lekuk dalamnya. Jejenum dan ileum agak
sulit dibedakan tetapi biasanya terdapat suatu tonjolan kecil yang dapat diketahui
pada saat praktikum sebagai pembatas antara jejenum dan ileum yang disebut
Michael Diventrikulum. Proses penyerapan makanan mulai terjadi pada usus halus,
karena menurut (Akoso, 1998), lapisan dalam usus halus mempunyai bangunan yang
berupa tonjolan-tonjola yang berlipat-lipat, halus, dan jumlahnya sangat banyak, yang
disebut villi berfungsi memperluas permukaan absorbsi dari usus, oleh karena itu
Sebagian besar pencernaan terjadi di dalam usus halus ini.
Caecum letak sekum terdapat pada pertautan antara usus halus dan usus besar.
Di dalam Caecum terjadi pencernaan mirobiologi, karena pencernaan serat kasar
dilakukan oleh bakteri pencernaan serat kasar (Yuwanta, 2004). Dapat diketahui pula
dari praktikum ini bahwa ayam memiliki 2 sekum atau saluran buntu jika
dibandingkan dengan hewan lain yang hanya memiliki satu sekum.
Usus besar (colon) ditandai dengan tempat bermuaranya caecum. Pada bagian
ini terjadi perombakan partikel pakan yang tidak tercerna oleh mikroorganisme
menjadi feses. Penyerapan air juga terjadi di usus besar ini, dimana menurut
(Yuwanta, 2004) bahwa feces dan urine sebelum dikeluarkan mengalami penyerapan
air sekitar 72-75%
Cloaca Ruang simpan yang besar untuk urin dan feses, sekaligus lubang
pembuangan yang merupakan muara 3 saluran, yaitu muara ureter dinamakan
urodeum, muara sperma pada ayam jantan dinamakan proktodeum, dan muara feces
dinamakan koprodeum (Yuwanta, 2004).
Organ tambahan atau alat-alat accessorius yang terdiri dari hati, empedu,
pankreas, dan limpa memiliki peran yang tidak kalah penting dengan alat pencernaan
yang lainnya.
Hati : Terletak pada daerah gizzard dan duodenum. Fungsi utama hati dalam
pencernaan dan absorpsi adalah produksi empedu. Dalam getah empedu terdapat
asam empedu yang berfungsi membantu digesti lemak, mengaktifkan lipase
pancreas dan membantu penyerapan asam lemak, kolesterol dan vitamin yang