Anda di halaman 1dari 7

e-J.

Agrotekbis 3 (4) : 448-454 , Agustus 2015 ISSN : 2338 -3011

SERAPAN N (NITROGEN) DAN PRODUKSI BAWANG MERAH


(Allium ascallonicum L) VARIETAS LEMBAH PALU
AKIBAT PEMBERIAN BOKASHI TITONIA
(Titonia diversifolia) PADA ENTISOL GUNTARANO

Uptake of Natrium (N) and Yield of Onion (Allium ascallonicum L) on Entisol By


Giving an Application of Titonia (Titonia diversifolia) Bokashi on Entisol Guntarano

Chandra Rukmana Putra1), Imam Wahyudi2), Uswah Hasanah2)


1)
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako Palu
2)
Staf Dosen Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako Palu
e-mail : chandrachako@yahoo.co.id
e-mail : Wahyudi_i09@yahoo.com
e-mail : Uswahmughni@yahoo.com

ABSTRACT

An experiment was conducted to determine the effect of Titoniabokashi on the changes in the level
of uptake of natrium (N) and yield of onion (Allium ascalonicum L.) on entisol by giving an
application of Titonia bokashi on Entisol. The research wasarranged inRandomized Block
Design(RBD) with dose ofbokashias follows:to= withouttreatment t1 = 5 t ha-1t2 = 10 t ha-1t3 = 15 t
ha-1t4= 20 t ha-1t5 = 25 t ha-1t6 = 30 t ha-1. Each treatment was repeated three times so that there
were 21 experimental units. The applicaton of Titonia bokashiuptoa dose of 30tha-1was
proveneffectively increaseC-organic, N-total, plant dry weight, plant N-concentration, N uptake,
wet and dry weightof onionbulbsvariety ofPaluValley. The highest level of nitrogen uptake
(16,09g) can beachieved at a dose of 30tha-1, and maximum wet and dry weight ofonion
bulbsperclumpachieved ata dose of 30 t ha-1.

Key words : Onion, titonia bokashi,Nitrogen

ABSTRAK

Satu penelitian telah dilakukan mengenai pengaruh bokashi titonia yang bertujuan untuk
mengetahuiperubahan tingkat serapan nitrogen (N) dan hasil bawang merah(Allium ascalonicum
L)pada Entisol dengan pemberian bahan organik bokasi titonia(Titonia diversifolia).Penelitian ini
disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dosis bokashi tanaman tithonia sebagai
berikut :to = Tanpa Perlakuan t1 = 5 t ha-1t2 = 10 t ha-1t3 = 15 t ha-1t4 = 20 t ha-1t5 = 25 t ha-1t6 = 30
t ha-1 analisis regresi dilakukan untuk mengetahui keeratan hubungan antara pemberian bokasi
dengan hasil yang diperoleh. Perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 21 unit
percobaan.Pemberian bokashi hingga dosis 30 t ha-1teruji efektif meningkatkanC- organik, N ±
total, bobot kering tanaman, konsentrasi N tanaman, serapan N, bobot basah dan bobot kering umbi
tanaman bawang merah varietas lembah Palu. Tingkat serapan hara Nitrogen bawang merah
tertinggisebesar (16,09g) dicapai pada pemberian bokashi dengan dosis 30 t ha-1,.Bobot basah dan
berat kering umbi bawang merah per rumpun maksimal dicapai pada pemberian bokashi dengan
dosis 30 t ha-1.

Kata kunci : Bawang merah, bokasi titonia, Nitrogen.

448
PENDAHULUAN Nitrogen juga merupakan unsur hara
makro esensial yang dibutuhkan tanaman
Entisol merupakan tanah mineral dalam jumlah besar. Jumlah nitrogen
yang belum memiliki horison-horison ditanah sangat sedikit, sedangkan yang
pedogenik yang dicirikan oleh bahan terangkut oleh tanaman ketika panen sangat
mineral tanah yang belum membentuk banyak (Buckman dan Brady, 1982), dan
horison diagnostik yang nyata karena mudah hilang dalam drainase dan
pelapukan baru diawali atau bahan induk penguapan.
yang sukar larut. Sifat fisik entisol sebagian Harsono (2008), menyatakan bahwa
besar tidak baik, umumnya penghambat penggunaan bahan organik ke dalam tanah
tanah ini adalah sifat fisik disertai diyakini dapat memperbaiki sifat fisik,
kurangnya air, mempunyai kadar lempung kimia dan biologi tanah.Hasil dekomposisi
dan bahan organik rendah, sehingga daya dari bahan organik dapat menyumbangkan
menahan airnya rendah. sejumlah unsur hara ke dalam tanah yang
Umumnya banyak diusahakan untuk tersedia bagi tanaman seperti N, P, K, S,
areal persawahan baik teknis maupun tadah Ca, Mg danunsur-unsur lainnya (Stevenson,
hujan pada daerah dataran rendah.Tetapi 1994).
ada juga yang mengusahakannya untuk Salah satu sumber bahan organik
tanaman hortikultura, misalnya Bawang adalah tanaman Titonia diversifolia.Titonia
Merah. Bawang Merahmerupakan salah adalah sebangsa semak atau gulma dari
satu jenis komoditi yang mempunyai famili Asteraceae yang dapattumbuh sangat
peluang pasar yang cukup besar dalam bagus di semua elevasi ditebing-tebing
sektor agribisnis, karena didukung oleh pinggiran jalan hampirdisepanjang jalan dan
tidak adanya bahan pengganti baik sintesis di kebun-kebun terlantar di Sumatera Barat,
maupun alami yang mempunyai sifat dan mengandung unsur hara yang tinggi,
fungsi yang sama dengan bawang merah. terutama N dan K (Atmojo, 2007). Manfaat
Pertumbuhan dan hasil tanaman bawang dari tanaman ini telah diketahui melalui
merah sangat erat kaitannya dengan beberapa penelitian, dimana ekstrak bagian
lingkungan pertumbuhannya, terutama tanamanseperti akar, batang, dan daun telah
mengenai kondisi tanahnya.Saat ini digunakan sebagai bahan pengendali gulma
produksi bawang merah mulai menurun secara alami.
dibeberapa sentra produksi karena Yuwono (2002) menjelaskan Tithonia
kesuburan lahan mulai menurun dan diversifolia paling cepat mengalami
penerapan teknologi yang belum ramah
mineralisasi dibandingkan dengan pupuk
lingkungan sehingga penggunaan bahan
kotoran sapi, dan mencapaipuncaknya pada
kimia dan pestisida kurang efisien.
Mengingat Entisol merupakan merupakan 4 minggu setelah perlakuan Dengan
tanah yang relatif kurang menguntungkan demikian penggunaan titonia sebagai pupuk
untuk pertumbuhan tanaman, maka organik sangat potensial.
diperlukan upaya untuk meningkatkan Berdasarkan uraian di atas, maka
produktivitasnya. penelitian mengenai serapan N dan
Nitrogen adalah unsur utama bagi produksi tanaman bawang merah varietas
tanaman sebab merupakan komposisi dari Lembah Palu akibat pemberian bokasi
asam amino dalam pembentukan protein, titonia pada Entisol Guntarano perlu
merangsang pertumbuhan vegetatif dan dilakukan dengan demikian tumbuh
warna daun lebih hijau. Menurut Sarief
kembangnya tanaman pada Entisol tidak
(1986) nitrogen sangat diperlukan oleh
tanaman untuk pembentukan atau lagi terhambat dan ketersediaan N
pertumbuhan vegetatif tanaman seperti meningkat sehingga dapat diserap dengan
daun, batang dan daun. baik.
449
Tujuan dan Kegunaan t3 = 15 t ha-1
Tujuan dari penelitian ini adalah t4 = 20 t ha-1
untuk mengetahui tingkat serapan N pada t5 = 25 t ha-1
tanaman bawang merah (Allium t6 = 30 t ha-1
ascalonicum L.) dan beberapa sifat kimia Perlakuan tersebut diulang sebanyak
(pH, C organik, N total) varietas lembah 3 kali sehingga diperoleh 21 unit percobaan.
Palu akibat pemberian pupuk bokasi Titonia Variabel amatan dianalisis dengan Uji
(Titonia diversifolia) pada Entisol Regresi dan Korelasi untuk mengetahui
Guntarano. Sedangkan kegunaan hasil keeratan dan bentuk hubungan antara
penelitian ini diharapkan dapat menjadi perlakuan dan variabel yang diamati
bahan informasi dan bahan pembanding
Analisis Bokasi Titonia
bagi penelitian-penelitian yang akan datang. Analisis dilakukan terhadap bokasi
titonia untuk mengetahui kadar atau
METODE PENELITIAN
kandungan C-organik, N, P, dan K.
Penelitian ini telah dilaksanakan Analisis Tanah Setelah Panen
pada bulan Juni 2013 sampai dengan Analisis tanah setelah panen analisis
Agustus 2013, dengan lokasi pengambilan C-organik, pH, N-total.
contoh tanah di Desa Guntarano, Kecamatan
Tanantovea, Kabupaten Donggala, Propinsi Analisis Tanaman
Analisis tanaman meliputi bobot
Sulawesi Tengah. Pelaksanaan penelitian di
basah dan bobot kering umbi.
Rumah Kaca Jurusan Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Variabel Pengamatan
Palu, analisis tanah dan tanaman dilakukan Analisis tanah awal (lengkap)
di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas meliputi analisis sifat fisik dan kimia tanah,
Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. sifat fisik tanah yang dianalisis berupa
tekstur tanah dan Bulk Density dan sifat
Alat dan Bahan
kimianya berupa pH, C-Organik, N-total.
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi parang untuk Analisis Jaringan Tanaman
mencincang, karung goni sebagai wadah a. Konsentrasi N dalam Jaringan Tanaman
selama pengomposan, terpal sebagai tempat Pengukuran konsentrasi nitrogen
dalam menutup bokasi, sekop, cangkul tanaman dilakukan dengan cara dioksidasi
untuk pengambilan sampel tanah, ember melalui pemanasan dalam lingkungan asam
sebagai wadah dalam melarutkan EM4, sulfat dengan katalis campuran sellen
termometer, polibag ukuran 8kg, plastik, membentuk (NH4)2SO4.
ring sampel, martil, pisau cutter, karet b. Bobot Kering Tanaman
Untuk mengukur bobot kering
gelang, dan alat tulis menulis. Bahan yang tanaman dilakukan dengan membersihkan
digunakan meliputi bibit bawang merah, jaringan tanaman setelah itu dimasukkan
bahan organik berasal dari tanaman titonia, kedalamoven dengan suhu 50-60 ºC dengan
EM4, air, dedak padi dan gula. tujuan agar unsur-unsur yang terkandung
dalamjaringan tanaman tidak menguap
Metode Penelitian karena pemanasan.Pemanasan dilakukan
Penelitian ini disusun dalam selama 1 x 24 jam, kemudian diukur
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan beratnya dengan menggunakan neraca
analitik.
tujuh taraf dosis bokashi tanaman titonia
sebagai berikut : Serapan N
to = Tanpa Perlakuan Serapan N adalah konsentrasi unsur
t1 = 5 t ha-1 hara dalam tanaman (%) dikalikan bobot
t2 = 10 t ha-1 kering tanaman (gram).
450
Analisis Bokasi Titonia Berdasarkan Gambar 1. terlihat
Analisis dilakukan terhadap bokasi bahwa semakin besar penambahan dosis
titonia untuk mengetahui kadar atau bokasi titonia yang diberikan maka semakin
meningkat pula jumlah C-organik.
kandungan C-organik, N, P, dan K. Peningkatan dosis bokasi Titonia akan
Analisis Tanah Setelah Panen selalu dikuti oleh peningkatan C-organik
Analisis tanah setelah panen analisis tanah, hal ini disebabkan oleh kandungan
C-organik pada bokasi Titonia. C-organik
C-organik, pH, N-total. terdapat pada penambahan dosis bokasi 30 t
Analisis Tanaman ha-1 yaitu sebesar 3,29%, sedangkan C-
Analisis tanaman meliputi bobot organik terendah terdapat pada perlakuan
kontrol yaitu sebesar 2,95%. Hubungan
basa dan bobot kering umbi. antara dosis bokashi dengan perubahan C-
organik diduga dengan persamaan linier y =
HASIL DAN PEMBAHASAN 0,011x+1,0588 (R2 = 0.99). terdapat
hubungan yang positif dan sangat kuat
Kualitas Entisols Guntarano. Hasil antara dosis bokashi dengan perubahan C-
analisis contoh tanah Entisols sebelum organik.
perlakuan pH (H2O) 7,47 danpH (KCl) 6,94 Adanya peningkatan C-organik
(Basa), tergolong netral. Kandungan C- disebabkan oleh karbon (C) yang
organik dan N-total masing-masing sebesar merupakan penyusun utama dari bahan
2,93 % dan 0,70 % dengan nisbah C/N organik itu sendiri, sehingga penambahan
sedang yaitu 12,67. KTK sebesar bahan organik seperti bokasi, berarti
55,31me/100g-1 (sangat tinggi). Kation- menambah kadarC-organik. Anas (2000)
kation dapat dipertukarkan berturut-turut Ca menyatakan bahwa kadar C dalam bahan
(10,84 me/100g-1) Mg (0,27 me/100g-1) organik dapat mencapai sekitar 48% - 58%
tergolong sangat rendah, K (2,48 me/100g- dari berat total bahan organik.Jumlah
1
) tergolong sedang, Na (0,30 me/100g-1) karbon yang masuk ke dalam tanah sebagai
tergolong rendah. bahan organik segar lebih banyak
Komposisi Kimia Bokasi Titonia. Hasil dibandingkan dengan bahan oganik yang
analisis menunjukkan bahwa bokasi titonia melapuk atau terdekomposisi dengan jasad
yang digunakan dalam penelitian ini mikro organisme. Lebih lanjut semua tanah
mempunyai komposisi kimia meliputi C- mengandung karbon dalam bentuk organik
Organik 23,30 %, N-Total 1,95%, Pospor Bila bahan organik tinggi, maka kandungan
1,32%, Kalium 0,29% dan C/N Rasio C-organik ke dalam tanah juga akan tinggi,
12,29. begitu pula sebaliknya jika bahan
organiknya rendah maka kandungan C-
Perubahan C-organik. Hasil analisisC- organik dalam tanah juga rendah.
organik tersebut,menunjukkan bahwa Perubahan pH. Hasil analisis
pemberian bahan organik dalam bentuk menunjukkan bahwa pemberian bahan
bokasi berpengaruh sangat nyata terhadapC- organik dalam bentuk bokasi titonia
organik.Perubahan C-organik tanah akibat memberikan pengaruh sangat nyata
pemberian bokasi disajikan dalam Gambar terhadap perubahan pH disajikan dalam
1. Gambar 2.
3.35 8
y = 0,011x + 2,944 y = 0,006x + 7,767
C organik (%)

3.25 R² = 0,990 7.95 R² = 0,993


3.15 7.9
pH

3.05 7.85
2.95 7.8
2.85
7.75
0 5 10 15 20 25 30
0 5 10 15 20 25 30
Dosis Bokashi t ha-1
Dosis Bokasi t ha-1
Gambar 1. Perubahan C-organik Entisol Gambar 2. Perubahan pH Akibat Pemberian
Akibat Pemberian Bokasi Titonia Bokasi Titonia.

451
Berdasarkan Gambar 2. diatas konsentrasi N total terendah terdapat pada
bahwa kenaikan pH tertinggi dicapai pada perlakuan kontrol sebesar 0,72 %.
pemberian bokasi Titonia pada dosis 30 t Hubungan antara dosis bokashi dengan
ha-1 sebesar 7,95 sedangkan pH terendah konsentrasi Nitrogen diduga dengan
diperoleh pada pemberian bokasi Titonia 0 persamaan linier y=
t ha-1 sebesar 7,77. Hubungan antara dosis 0,005x.+0,711(R²=0,987).
bokashi dengan perubahan C-organik Hasanudin (2003) mengemukakan
diduga dengan persamaan linier y = bahwa bahan organik yang terdekomposisi
0,006x+7,767 (R2 = 0.993).Peningkatan pH akan menghasilkan sejumlah protein dan
yang diperoleh disebabkan oleh peran dari asam-asam amino yang terurai menjadi
bokasi Titonia dalam memperbaiki amonium (NH4+) atau nitrat (NO3-) yang
kesuburan tanah. Hal ini mengindikasikan merupakan penyumbang terbesar nitrogen
bahwa pemberian bokasi sampai dengan (N) dalam tanah. Perubahan kadar N total
dosis 30 t ha-1 selalu diikuti oleh kenaikan disebabkan oleh adanya pelepasan unsur
pH. hara nitrogen dari hasil dekomposisi bahan
Meningkatnya pH tanah akibat organik yang diberikan, pemberian bahan
pemberian bokasi Titonia diduga organik tersebut akan menyumbangkan
disebabkan oleh pelepasan ion-ion OH+ dan nitrogen dalam tanah. Stevenson (1994)
adanya pelepasan asam-asam organik yang menambahkan bahwa setelah bahan organik
dikandung oleh bahan organik tersebut. terdekomposisi maka senyawa-senyawa
Menurut Mokolobate dan Haynes (2002) yang dikandungnya akan dilepaskan
menyatakan adanya reaksi pertukaran antara (termineralisasi).
anion-anion organik hasil dekomposisi Perubahan Konsentrasi Nitrogen dalam
(asam humat dan asam fulvat) terhadap OH Jaringan Tanaman. Hasil analis
bebas pada daerah pertukaran, akan Konsentrasi Nitrogen dalam Jaringan
meningkatkan ion OH dalam larutan tanah Tanaman tersebut,menunjukkan bahwa
sehingga pH tanah dapat meningkat. pemberian bahan organik dalam bentuk
bokasiTitonia diversifolia memberikan
Perubahan Konsentrasi N Total.
Berdasarkan hasil analisis N total diperoleh pengaruhnyata terhadap perubahan
hasil bahwa pemberian bahan organik konsentrasi nitrogen dalam jaringan
berupa bokasi Titonia nyata terhadap tanaman akibat pemberian bokasi titonia
perubahan Nitrogen dalam tanah. disajikan pada gambar 4.
Perubahan N total tanah akibat pemberian 2 y = 0,021x + 1,352
N Jaringan (%)

R² = 0,909
bokasi disajikan pada gambar 3. 1.8
0.9 1.6
y = 0,005x + 0,711
N total (%)

R² = 0,987 1.4
0.8 1.2

1
0 5 10 15 20 25 30
0.7
Dosis Bokashi t ha-1
0 5 10 15 20 25 30
Dosis Bokashi t ha-1 Gambar 4. Perubahan Konsentrasi Nitrogen
Dalam Jaringan Tanaman
Gambar 3. Perubahan N total Entisol Akibat Berdasarkan Gambar 4. diatas
Pemberian Bokasi Titonia diperoleh bahwa perubahan konsentrasi
Berdasarkan Gambar 3. diatas nitrogen tertinggi terdapat pada pemberian
terlihat bahwa konsentrasi N total tertinggi bokashi dengan dosis 30 t ha-1 sebesar
terdapat pada pemberian dosis bokashi 30 t 1,93%, sedangkan konsentrasi nitrogen
ha-1sebesar 0,89 % sedangkan peningkatan terendah terdapat pada perlakuan kontrol
452
yaitu 1,25%. Hubungan antara dosisbokasi bobot kering tanaman tertinggi terdapat
dengan perubahan konsentrasi nitrogen pada pemberian bokashi titonia dengan
tanaman diduga dengan persamaan dosis 30 t ha-1 sebesar 8,34g/tanaman.
linier.y/=/0,021x/+1,352.(R² =0,909). Hal Sedangkan yang terendah terdapat pada
ini berarti semakin besar besar dosis perlakuan kontrol sebesar 3,33g/tanaman.
bokashi maka semakin besar pula nilai Hubungan antara dosis bokashi dengan
konsentrasi nitrogen tanaman. Sekitar 97 % perubahan bobot kering tanaman diduga
peningkatan bobot kering tanaman di dengan persamaan.linier.y/=/0,180x/+3,209
sebabkan oleh peningkatan dosis bokashi (R² = 0,973). Sekitar 97 % peningkatan
titonia, sedang 3 % nya di pengaruhi oleh bobot kering tanaman disebabkan oleh
hal-hal yang tidak teramati. peningkatan dosis bokashi titonia serta,
Peningkatan konsentrasi nitrogen sedang 3 % nya di pengaruhi oleh hal-hal
(N) dalam jaringan tanaman disebabkan yang tidak teramati.
oleh sumbangan nitrogen (N) dari bokasi Peningkatan bobot kering tanaman
titonia karena bokasi titonia mempunyai mungkin disebabkan oleh pemberian bahan
kandungan nitrogen yang cukup tinggi. organik (bokasi titonia), bokasi titonia yang
Meningkatnya kemampuan tanah dalam mengandung cukup banyak nitrogen (N),
menyuplai nitrogen ada kaitannya dengan unsur hara nitrogen merupakan salah satu
kemampuan bahan organik yang diberikan unsur hara makro bagi tanaman untuk
dalam menyediakan nitrogen tersedia bagi membentuk akar, batang dan daun serta
tanaman. Mengel et al (2001) menyatakan hasil produksinya. Karena kandungan
bahwa bila unsur hara makro dalam tanah nitrogen dalam bahan organik cukup tinggi
meningkat maka jumlah yang dapat sehingga tinggi rendahnya pemberianbahan
diabsorbsi oleh tanaman juga akan organik berpengaruh terhadap pertumbuhan
meningkat, disertai dengan pembentukan dan perkembangan tanaman.
senyawa-senyawa organik dalam jaringan Perubahan Bobot Basah. Hasil analisis
tanaman bobot basah, Menunjukkan bahwa
Perubahan Bobot Kering Tanaman. Hasil pemberian bahan organik berupa bokasi
analisis Bobot Kering.tersebut, Menunjukan berpengaruh nyata terhadap perubahan
bahwa pemberian bahan organik berupa serapan Nitrogen tanaman bawang
bokasi berpengaruh nyata terhadap merah.Perubahan serapan Nitrogen (N)
perubahan bobot kering tanaman bawang tanaman bawang merah akibat pemberian
merah. Perubahan Bobot Kering tanaman bokasi titonia disajikan pada Gambar 6.
bawang merah akibat pemberian bokasi 10.00
titonia disajikan pada gambar 5.
8.00
Bobot Basah (g)

9
y = 0,180x + 3,209 6.00
Bobot Kering (g)

8
R² = 0,973
7 4.00 y = 0,132x + 5,531
6 R² = 0,905
5 2.00
4 0.00
3
0 5 10 15 20 25 30
0 5 10 15 20 25 30 Dosis Bokashi t ha-1
Dosis Bokashi t ha-1
Gambar 6. Bobot Basah Umbi
Gambar 5. Perubahan Bobot Kering
Dari Gambar 6. Bobot Basah Umbi
Tanaman Entisols Akibat Pemberian Bokasi
Titonia Per rumpun terlihat bahwa perlakuan dosis
Berdasarkan Gambar 5. bobot kering bokashi titonia 30 t ha-1 menghasilkan
tanaman dapat ditentukan bahwa perubahan Bobot umbi tertinggi sebesar 9,24g rumpun

453
-1
, sedangkan Bobot umbi terendah terdapat pemberian bokasi Titonia yang hanya
pada perlakuan kontrol sebesar 5,76 g mencapai 30 t ha-1, oleh karna itu perlu
rumpun -1. Hubungan antara pemberian adanya penelitian lebih lanjut untuk dapat
bokashidengan meningkatnya Bobot basah meningkatkan dosis diatas 30 t ha-1
umbiper rumpun diduga dengan persamaan sehingga mungkin akan diperoleh titik dosis
linier y.=.0,132x.+.5,331.(R² = 0,905). maksimumnya.
Peningkatan bobot basah umbi tanaman
bawang merah (allium ascallonicum L) DAFTAR PUSTAKA
disebabkan pemberian bahan organik (bokai Anas, I., 2000. Potensi Kompos Sampah Kota .Untuk
titonia), bokasi titonia yang mengandung Pertanian di Indonesia. Seminar dan
cukup banyak nitrogen (N), unsur nitrogen Lokakarya Pengelolaan Sampah Organik
(N) dibutuhkan tanaman pada fase vegetatif Untuk Mendukung Program Ketahanan
Pangan dan Kelestarian Lahan Pertanian,
dalam hal pembentukkan jaringan-jaringan Faperta Unibraw, Malang.
tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Atmojo, W.S., 2007. Mencari Sumber Pupuk .
Lingga dan Marsono (2001), bahwa peranan Organik. Makalah. Universitas Negeri
utama nitrogen bagi tanaman adalah untuk Sebelas Maret. Solo.
Bukman, H.O. and N.C. Brady, 1982.
merangsang pertumbuhan secara The.........Nature abd Properties Of Soils.
keseluruhan,khususnya batang, cabang dan Diterjemahkan Oleh Soegiman 1986 Ilmu
daun. Tanah. Bhatara Karya Aksara,Jakarta.
Harsono, A., 2008. Pupuk Organik Untuk
Produksi.Pertanian..http://www.nuansaonli
KESIMPULAN DAN SARAN ne.net/indeks.php.
Hasanudin, 2003. Peningkatan Ketersediaan dan
Kesimpulan Serapan N dan P serta Hasil Tanaman
1. Pemberian bokasi titonia (Titonia Jagung Melalui Inokulasi Mikoriza,
diversifolia) dapat memperbaiki sifat Azobakter dan Bahan Organik pada Ultisol.
kimia tanah (peningkatan ketersediaan J. Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia
Lingga, P dan Marsono., 2001. Petunjuk
nitrogen (N), kenaikan pH, kenaikan C- Penggunaan Pupuk. Penyebar Swadaya,
organik). Sedangkan pada tanaman, Jakarta
pemberian bokasi dapat meningkatkan Yuwono, M,. 2002. Pertumbuhan dan...Hasil Ubi
konsentrasi N jaringan tanaman dan Jalar (Ippomea batatas L) .Pada Macam
bobot kering tanaman sehingga Dan Dosis Pupuk Organik Yang Berbeda
Terhadap Pupuk .Anorganik. Universitas
meningkatkan serapan nitrogen tanaman Brawijaya.
bawang merah pada entisol guntarano. Mengel, K., E. A. Kirkby, H. Kosergaten and T.
2. Serapan hara nitrogen (N) tanaman Appel. 2001. Principles of Plant Nutrition.
bawang merah tertinggi dicapai dengan 5th Ed., Kluwer Academic Publ. London
pemberian bokasi titonia dengan dosis 30 Mokolobate, M. S. And R. J. Haynes, 2002,
Increases in pH and Soluble Salt Influence
t ha-1 dengan nilai serapan nitrogen (N) the Effect That Additions of Organic
sebesar 16,09 g/tanaman. Residues Have on Concentrations of
Exchangeable and Soil Solution Aluminium.
Saran
European J Soil Sci
Pada penelitian ini dapat diketahui Sarief, S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah
bahwa pemberian bokasi Titonia dapat Pertanian. Pustaka buana. Bandung
meningkatkan konsentrasi serapan N, Stevenson, FJ., 1994. Humus Chemistry :...Genesis,
namun pada penelitian ini belum dapat Composition and Reaction.,John .willey and
menentukan dosis maksimum karena Sons, New York. 597 p.

454

Anda mungkin juga menyukai