Anda di halaman 1dari 2

7. Teknik insersi apa yang digunakan untuk memasukkan plasmid DNA ke dalam tanaman?

Jawaban: Teknik insersi yang digunakan untuk memasukan plasmid DNA ke tanaman yaitu
menggunakan agrobacterium LBA 4404/pB19hpc. Metode ini adalah metode yang paling sering
digunakan dan paling murah dikarenakan memanfaatkan mikroorganisme dalam menyisipkan
gen yang diinginkan ke tanaman dengan cara menginfeksi.

8. Langkah/prosedur apa saja yang harus disiapkan untuk merakit tanaman transgenik?

Jawaban: Untuk merakit sebuah tanaman transgenik, diperlukan bahan penyusun tanaman
transgenik itu sendiri, seperti gen-gen donor yang memiliki karakter yang kita inginkan, plasmid
dari sel bakteri/virus sebagai vektor, bakteri yang digunakan untuk memasukan vektor ke dalam
tanaman, dan tanaman inang yang akan kita modifikasi genetiknya.

1. Mengidentifikasi dan mengisolasi gen target yang diinginkan

2. Penyisipan gen tersebut ke dalam venktor yang sesuai. Vektor yang digunakan yaitu dapat
berupa plasmid yang diisolasi dari sel bakteri dengan bantuan enzim endonuklease restriksi yang
dapat memotong plasmid kemudian diperkuat dengan enzim ligase ikatan molekul DNA plasmid
dengan DNA gen donor.

3. Mengintroduksi vektor untuk memasukkan vektor ke dalam sel/tanaman inang yang kita
kehendaki. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengintroduksi antara lain
metode transfer/insersi gen, misalnya elektoforasi, partikel bombardemen dengan penembakan
partikel emas yang diselimuti dengan DNA baru, dengan prosedur kimia (protoplasma tanaman
diberi PEG), dan penggunaan bakteri Agrobacterium tumifaciens dengan cara menginfeksi.

4. Verifikasi transformasi dan karakterisasi gen sisipan. Test dilakukan untuk melihat pengaruh
dari gen yang kita sisipkan, gen yang disisipkan tidak boleh menginterupsi atau mengganggu gen
lain yang dapat menyebabkan efek yang tidak diinginkan.Uji ekpresi gen yaitu uji produksi
mRNA atau protein dilakukan untuk memastikan bahwa gen sisipan fungsional.

5. Uji Performa Tanaman. Uji lapangan terbatas dan di areal yang aman dan terjaga dilakukan
guna melihat performa dari tanaman dan keefektifan dari gen yang di sisipkan.
6. Safety assessment. Assesmen kesehatan dan lingkungan di lakukan oleh pihak berwenang
yang akan menentukan apakah tanaman transgenik yang kita kembangkan dapat lanjut di
kembangkan atau tidak.Assesmen ini seringkali di lakukan berbarengan dengan uji performa
tanaman.

Anda mungkin juga menyukai