Anda di halaman 1dari 7

A.

Bioteknologi Pertanian
 Bioteknologi banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian untuk meningkatkan
hasil pertanian
 Beberapa contoh penerapannya seperti :

1. Hidroponik dan Aeroponik


Hidroponik Aeroponik
Media tumbuh Air, Kerikil/Pasir Udara bebas yang dijaga kelembabannya
Cara pemberian Pupuk organik yang Penyemprotan larutan nutrient ke akar
nutrisi dicampurkan ke dalam air tanaman yang menggantung
Keuntungan 1. Tumbuhan bebas dari hama dan penyakit.
2. Produksi tanaman lebih tinggi.
3. Tumbuh lebih cepat.(lebih cepat pada aeroponik)
4. Pemakaian pupuk lebih efisien.
5. Mudah pengerjaannya
6. Tidak tergantung pada kondisi alam.
7. Tidak membutuhkan lahan luas.

Kerugian 1. Membutuhkan modal yang lumayan besar


2. Perangkat dan pemeliharaan masih langka
3. Membutuhkan ketelitian ekstra
4. Investasi yang mahal.

2. Kultur Jaringan Tumbuhan


 Teknik budidaya tanaman secara vegetatif dengan memanfaatkan sifat totipotensi sel
tanaman
 Tujuan : untuk menghasilkan bibit tumbuhan dalam jumlah besar dan seragam sifat
genetiknya dalam waktu relatif singkat
 Beberapa keuntungan kultur jaringan :
a. Perbanyakan tumbuhan bernilai tinggi.
b. Penggunaan lahan dapat dipersempit
c. Pelestarian tanaman langka dan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi

3. Teknologi Tanaman Transgenik


 Tanaman transgenik merupakan tanaman yang telah disusupi DNA asing yang berasal
dari tumbuhan lain sebagai pembawa sifat yang diinginkan.
 Untuk menghasilkan tanaman transgenik dibutuhkan teknik rekayasa genetika dan vektor
(pembawa gen sifat yang diinginkan).
 Vektor yang digunakan adalah DNA bakteri Agrobacterium tumefaciens yang lebih
dikenal dengan nama Ti plasmid (tumor-inducing plasmid). Ti plasmid memiliki
kemampuan untuk masuk ke dalam sel tumbuhan selama proses infeksi.
Tahapan memperoleh tanaman transgenik yaitu :
a. Ti plasmid dikeluarkan dari sel bakteri
b. Ti plasmid dipotong pada sisi yang spesifik dengan menggunakan enzim restriksi.
c. DNA dari sel tanaman dengan sifat yag diinginkan dipotong dengan menggunakan
enzim restriksi yang sama agar diperoleh sisi yang speksifik. Kemudian gen tanaman
yang membawa sifat yang diinginkan dipisahkan dari DNA-nya.
d. Gen tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam plasmid sehingga menghasilkan
DNA rekombinan.
e. Plasmid yang telah mengandung gen tersebut dimasukkan ke dalam sel tanaman
yang dikultur.
f. Terjadi regeberasi sel tumbuhan yang akan terus mengalami pembelahan hingga
menjadi satu individu tanaman baru yang emiliki sifat yang diinginkan .

Pemanfaatan Tanaman Transgenik


 Menghasilkan tanaman yang kebal terhadap hama dan penyakit
 Transgenik tidak perlu disemprot dengan pestisida karena telah disisipkan gen yang
Teknologi transgenik telah dilakukan pada beberapa tanaman pertanian seperti
jagung, kapas, tomat, padi, kedelai, dan papaya.
 Tanaman menghasilkan senyawa endotoksin ( senyawa racun) yang dapat
membrantas hama dengan senyawa racun yang dikandungnya
 Tanaman yang Dapat Menfiksasi Nitrogen
 Teknologi transgenik dilakukan pada tumbuhan serealia agar dapat memfiksasi
nitrogen karena awalnya tanaman serealia tidak dapat memfiksasi nitrogen sendiri
yang penting bagi pertumbuhan
 Para ilmuwan mengembangkan serealia yang akar-akarnya dapat bersimbiosis dengan
Rhizobium dengan menggunakan gen nif yang dapat mengontrol fiksasi nitrogen.
 Para ilmuwan menyisipkan gen nif ini pada :
 Tumbuhan serealia
 Bakteri yang berasosiasi dengan tumbuhan serealia
 Plasmid TI ( Tumor Inducing) dari Agrobacterium dan kemudian
menginfeksikannya ke tumbuhan yang sesuai dengan bakteri yang telah
direkayasa.
4. Penggunaan tekologi nuklir
 Teknologi nuklir menggunaan unsur-unsur radioaktif yang dapat memancarkan
sinar radioaktif, antara lain sinar gama (γ ), sinar alfa (α ) dan sinar beta (β).
 Manfaat dari radioaktif berguna untuk pemuliaan tanaman, yaitu dengan meradiasi
sel atau jaringan sehingga akan terjadi mutasi yaitu terjadinya perubahan jumlah
kromosom atau gen yang terdapat dalam inti sel, dengan tujuan agar menghasilkan
atau memiliki keturunan dengan bibit unggul.
5. Fusi protoplas
 Fusi protoplas merupakan gabungan protoplas dengan protoplas lain dari beberapa
spesies yang tidak dapat digabungkan secara seksual ataupun aseksual
 Fusi protoplas dapat dimanfaatkan untuk melakukan persilangan antar spesies atau
galur tanaman yang tidak memungkinkan untuk dilakukan dengan persilangan biasa
karena adanya masalah ketidakcocockan fisik
Kelebihan : dapat menghasilkan tanaman dengan sifat tertentu
dapat dilakukan dengan spesies yang berbeda.
Kekurangan : memerlukan biaya yang mahal serta ketelitan yang lebih.
6. Pembentukan varietas tanaman yang baru
• Bioteknologi juga dimanfaatkan untuk membuat jenis tanaman tanaman unggul
yang diharapkan mempunyai produktivitas yang lebih baik. Selain peningkatan
hasil, juga dilakukan upaya perbaikan pada kandungan nutrisi, kelestarian
lingkungan, usia panen, dan berbagai nilai tambah yang lain.
• Beberapa jenis tanaman unggul baru yang dibuat dengan pemanfaatan bioteknologi
adalah sebagai berikut.
a. Padi Golden Rice
b. Kentang Russet Burbank
c. Tomat FlavrSavr
d. Tembakau Rendah Nikotin

B. Bioteknologi Peternakan
 Bioteknologi banyak diterapkan juga di bidang
 Beberapa contoh penerapannya seperti :
1. Teknologi transplantasi nucleus
 Teknologi transplantasi nukleus adalah teknologi yang digunakan untuk menghasilkan
individu duplikasi yang mirip dengan induknya.
 Teknologi kloning telah berhasil dilakukan pada beberapa jenis hewan. Salah satunya
adalah pengkloningan domba Dolly.
 Melalui kloning , beberapa organ manusia untuk keperluan transplantasi penyembuhan
suatu penyakit berhasil dibentuk.

Tahapan pengkloningan
1. Nukleus diisolasi dari sel puting susu domba dengan menggunakan teknik khusus
sehingga dapat dikeluarkan dari membran sel
2. Sel telur yang belum dibuahi diperoleh dari domba lain. Dibutuhkan banyak sel telur
dalam teknologi ini karena banyak sel telur yang tidak mampu bertahan dalam
tahapan pengkloningan lebih lanjut
3. Nukleus diambil dari sel telur
4. Nukleus yang telah diisolasi dari sel domba dewasa digabungkan ke dalam sel domba
lain yang telah dihilangkan nukleusnya. Secara genetic sel domba yang menerima
nukleus identik dengan domba pendonor.
5. Sel telur dimasukkan ke dalam rahim domba betina yang lain. Hanya sedikit sel telur
yang mampu bertahan dan berkembang di dalam rahim. Sel telur yang mampu
bertahan akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya akan dihasilkan anak
domba yang mirip dengan domba pendonor nucleus

2. Teknik Inseminasi Buatan


 Dikenal dengan nama kawin suntik, adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan
sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan
ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang
disebut “ insemination gun”.
 Teknik inseminasi buatan memiliki beberapa tujuan, yaitu:
 Memperbaiki mutu genetika ternak
 Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka
waktu yang lebih lama
 Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur
 Menyegah menularan dan penyebaran penyakit kelamin.
3. Transfer Embrio
 Pada transfer embrio, potensi individu berkualitas unggul bisa didapat dari binatang
berkelamin jantan dan betina juga
 Pada teknik TE ini, betina unggul tidak perlu bunting tetapi hanya berfungsi
menghasilkan embrio yang untuk selanjutnya bisa ditransfer pada induk titipan dengan
kualitas yang tidak perlu bagus tetapi memiliki kemampuan untuk bunting.
 Embrio yang akan ditransfer ke resipien disimpan dalam foley kateter dua jalur yang
steril (tergantung ukuran serviks). Sebelum dilakukan panen embrio, bagian vulva dan
vagina dibersihkan dan disterilkan dengan kapas yang mengandung alcohol 70%. Embrio
yang didapat dapat langsung di transfer ke dalam sapi resipien atau dibekukan untuk
disimpan dan di transfer pada waktu lain.

4. Teknologi Transgenik
 Hewan transgenik adalah hewan yang telah mengalami rekayasa genetika sehingga
dihasilkan hewan dengan sifat yang diharapkan.
 Tujuan dari teknologi ini adalah meningkatkan produk dari hewan ternak seperti daging
susu, dan telur.
 Contoh :
 Domba transgenic yang disisipi dengan gen manusia factor VIII ( merupakan
protein pembeku darah).
 Surrogate untuk melestarikan spesies langka

Teknik pelestarian dengan rekaya genetika berguna, dengan alasan :


 Induk dari spesies biasa dapat melahirkan anak dari spesies langka.
 Telur hewan langka yang sudah dibuahi dapat dibekukan, lalu disimpan bertahun-
tahun meskipun induknya sudah mati. Jika telah ditemukan surrogate yang sesuai,
telur tadi ditransplantasi.

5. Hormon BST (Bovine Somatotrophin)


 Hormon BST dapat memicu pertumbuhan dan meningkatkan produksi susu sebesar 20%.
 Memperbesar ukuran ternak menjadi 2 kali lipat ukuran normal.
 Dengan rekayasa genetika dihasilkan hormon pertumbuhan dewan yaitu BST.
 Caranya adalah:
1. Plasmid bakteri E.Coli dipotong dengan enzim endonuklease
2. Gen somatotropin sapi diisolasi dari sel sapi
3. Gen somatotropin disisipkan ke plasmid bakteri
4. Bakteri yang menghasilkan bovin somatotropin ditumbuhan dalam tangki fermentasi
5. Bovine somatotropin diambil dari bakteri dan dimurnikan.
C. Bioteknologi Pengolahan Limbah
 Limbah yang dihasilkan dari berbagai aktifitas jika tidak
ditangani secara serius dapat mencemari lingkungan dan
menjadi racun bagi makhluk hidup .
 Terdapat 2 jenis limbah , yaitu :
a. Limbah organik
 Limbah organik adalah limbah yang berasal
dari produk-produk mahluk hidup, seperti
hewan, tumbuhan, hingga manusia.
 Limbah organik umumnya cenderung lebih
mudah ditangani karena mudah diuraikan
melalui proses alami

b. Limbah anorganik
 Limbah ini terdiri atas limbah industri atau
limbah pertambangan.
 Limbah anorganik berasal dari sumber daya
alam yang tidak dapat diuraikan dan tidak
dapat diperbaharui.
 Umumnya sampah non-organik berasal dari
sampah industri. Contoh dari sampah non-
organik ialah: plastik, kaca, besi, kain,
kaleng, ban, pulpen, spidol, dan lain
sebagainya.

 Terdapat beberapa jenis pengolahan limbah , yaitu :


a. Pengolahan limbah padat
 Limbah padat seperti kertas bekas, sisa makanan, kaleng , botol dll dapat ditangani
dengan beberapa cara yaitu ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua
cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur ulang
 Daur ulang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu metode pirolisis dan metode
pembuatan kompos
 Daur ulang metode pirolisis
Pirolisis : proses dekomposisi sampah dengan suhu tinggi pada kondisi
tanpa oksigen (anaerob)
Proses ini menghasilkan arang , gas (metana ,dll) , dan bahan anorganik
yang dapat dimanfaatkan kembali menjdi bahan bakar
Arang yang dihasikan dari metode pirolisisi ini dapat diolah menjadi briket
yang dapat menyala lebih lama
 Pembuatan kompos
Sampah organik dapat diolah kembali menjadi pupuk kompos dengan
bantuan mikroorganisme
Selama proses pengomposan selulosa mengalami penguraian dan
membentuk asam organik terutama asam humat yang pentin dalam
pembentukan humus yang begruna sebagai pupuk kompos .
b. Pengolahan limbah air
 Pengolahan air limbah oleh pabrik bertujuan untuk menghilangkan zat pencemar
biologis maupun kimiawi yang mungkin membahayakan manusia atau lingkungan
 Mekanisme pengolahan limbah air:
 Menghilangkan sisa sisa terakhir benda padat yang tersuspensi
 Menghilangkan gangguan yang tidak dikehendaki
 Menghilangkan rasa ,warna ,bau, dan mengurangi kandungan zat yang terlarut

 Prinsip pengolahan limbah air secara umum


 Pengolahan Primer
 Limbah disalurkan ke saluran bawah tanah
 Limbah kemudian dipilah
 Limbah dialirkan ke lubang lubang kecil
 Limah dialirkan ke tangki yang lebih besar dan membentuk endapan kasar

 Pengolahan Sekunder
 Proses aerob
– Cairan dialirkan ke alat pengolahan sekunder
– Mikroorganisme akan bekerja memecahkan materi limbah menjadi
mineral ,gas ,dan air
– Limbah yang sudah dipecah menjadi air sudah cukup bersih untuk
dibuang ke sungai
– Bila air dirasa kurang bersih dapat ditambahkan klorin

 Proses anaerob
– Sludge dari tangki pengolahan pertama dan dari proses aerob
didiamkan pada kondisi tanpa oksigen selama 2-3 minggu pada suhu
30°C -40°C
– Terjadi penguraian oleh bakteri Methanobacterium menjadi CH4,
H2O, dan mineral lainnya
– Gas yang dihasilkan dapat digunakan untuk berbagai kegiatan
– Sludge yang telah dicerna dibuang ke laut atau disemprot ke tanah
c. Pengolahan limbah minyak
 Limbah minyak bumi termasuk limbah yang sulit dan memerlukan waktu lama
untuk dibersihkan. Namun, dengan metode bioteknologi, limbah minyak bumi dapat
diatasi menggunakan cara-cara yang lebih ramah lingkungan seperti :
 Mengunakan jamur Cladosporium resinae
 Jamur ini dapat mengdegradasi plastic dan paraffin dengan baik
 Mengunakan mikroba Pseudomonas
 Mikroba ciptaan Dr. Chakrabarty ini dapat memecah ikatan hidrokarbon
minyak
 Mengemulsi minyak dengan air
 Minyak yang bergabung dengan air tersebut dapat dipecah oleh mikroba

d. Biodegradasi plastik
 Plastik biasanya adalah materi yang sulit diuraikan secara alami
 Namun saat ini telah ditemukan plastik yang dapat didegradasi yaitu :
 Plastik bermassa molekul rendah yang lentur . Plastik ini terbuat dari mikroba
Alxaligenes eutrophus yang dapat didegradasi oleh mikroba jamur
Claudosporium resinae
 Plastik pullulan yang dihasilkan dari jamur Aureobasidium pullulans
Bioteknologi

O
L
E
H

Kelompok : 3
Anggota : Kevin Nicholas (5)
Naldo Yohardi (8)
William Tjuarman (14)

Anda mungkin juga menyukai