Anda di halaman 1dari 142

BAB 6 TEKHNOLOGI REPRODUKSI DAN BIOTEKNOLOGI

REKAYASA REPRODUKSI
Yaitu suati usaha manusia untuk mengembangkan makhluk hidup dengan cara rekayasa
tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangsung secara alami.
JENIS-JENIS REKAYASA REPRODUKSI
a. Kultur Jaringan
Memanfaatkan sifat totipotensi (kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu
yang sempurna), yang bertujuan untuk memperbanyak jumlah tumbuhan. Teori ini
digagaskan oleh G.Heberlandt pada tahun 1898, yang berasal dari jerman dan
dipopulerkan oleh Muer, Hildebrant, Ruker. Pada teknik, kita hanya membutuhkan bagian
tubuh
dari
tanaman
dan
jaringan
yang
kita
ambil
untuk
dikultur
disebut eksplan, contohnya : ujung batang, ujung daun, dan ujung akar. Kita dapat
melakukan kultur jaringan dengan cara :
1. Mensterilkan eksplan (direndam dalam alkohol 70% atau kalsium hipoklorit 5% selama
beberapa menit.
2. Gunakan botol/tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Media tersebut
disterilkan dengan mesin khusus yang disebutautoklaf.
3. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu beberapa lama maka akan
tumbuh kalus (gumpalan sel baru).
4. Kalus yang tumbuh dapat dipotong-potong untuk dipisahkan dan ditanam dimedia lain.
Keuntungan menggunakan kultur jaringan :
- Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
- Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan fifst tanaman induknya.
- Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
- Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
- Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakannya.
b. Kloning
Kloning merupakan perkembangbiakan secara vegetatif,kloning akan berhasil apabila
nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan menghasilkan embrio (sel telur)
termasuk germa (sel yang menumbuhkan telur dari sperma). Penggunaan sel somatik
makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu/lebih individu dengan materi genetik
yang sama atau identik. Kloning ditemukan oleh Dr.Ian Willmut pada tahun 1997 di
skotlandia. Sebagai contoh yaitu cara kloning domba dolly :

1. Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar
mamae dari domba betina lain.
2. Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
3. Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.
4. Sel telur dikembalikan ke uterus domba donor sel telur.
5. Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba
kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil kloning.
c. Makhluk hidup transgenik
Disebut GMOS (Genetically Modified Organism), teknik ini mengubah faktor keturunan
untuk mendapatkan sifat yang baru, teknik ini dikenal dengan sebutan rekayasa genetika
atau teknologi plasmid. Aplikasinya antara lain :
a. Produksi Insulin
Menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke dalam DNA bakteri.
b. Menciptakan bibit unggul
1. Penakokan gen pembentuk pestisida pada tumbuhan
2. Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen.
3. Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman yang mampu memproduksi zat
anti koagulan.
- Hibridiasi
Persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki sifat unggul. Hasil dari
hibrid adalah yang memiliki sifat perpaduan dari kedua induknya,contohnya : jagung, tebu,
dan anggrek.
d. Inseminsai Buatan
Pembuahan atau fertilasi yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang disuntikkan
pada kelamin betina. Fertilasi ini tidak membutuhkan hewan jantan tetapi hanya
membutuhkan spermanya saja. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma
pada suhu rendah (-800 sampai -200).
e. Bayi tabung
Bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam tabung, prosesnya
adalah sebagai berikut :
a. Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk/wanita diambil dengan suatu alat dan
disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita
hamil.

b. Sel telur dipertemukan dengan sperma dibawah mikroskop dan diamati sehingga
terjadi fertilasi.
c. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan kedalam tabung.
DAMPAK REKAYASA REPRODUKSI
- Dampak positif :
1. Menciptakan bibit unggul
2. Meningkatkan gizi masyarakat
3. Melestarikan plasma nutfah
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia
5. Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan keturunan dengan jalan pintas bayi
tabung
- Dampak negatif :
1. Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang
sama akan mudah terkena penyakit
2. Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara alami
3. Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi
yang merugikan orang lain
4. Mengganggu proses seleksi alam
BIOTEKNOLOGI
Prinsip-prinsip dari ilmu teknologi untuk memproses materi melalui agen biologi agar
dapat meningkatkan nilai tambah. Pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan umat manusia.
Rekayasa genetika dilakukan dengan cara menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat
tertentu ke dalam sel lain. Contoh : bakteri untuk menghasilkan insulin, memanfaatkan
virus untuk menghasilkan vaksin.
PRODUK-PRODUK BIOTEKNOLOGI
1. Boiteknologi konvensional :
Bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan produk
dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk
melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang diinginkan.
- Manfaat bioteknologi konvensional :
a. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman
b. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan makanan
baru yaitu nata de coco.

c. Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan


d. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat.
2. Bioteknologi modern :
Bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan yaitu
pemutusan dan penyambungan DNA dengan cara kultur jaringan, kloning dan fusi sel
(meleburkan sel antara jenis yang berbeda seperti sel manusia dengan sel tikus untuk
memproduksi antibodi).
3. Tanaman hidroponik
Tanaman yang ditanam dengan menggunakan media selain tanah, misalnya pasir, arang
sekam, batu apung, batu kali, dan air. Hidroponik ditemukan oleh DR.W.F Geri Che dari
Universitas California tahun 1936.
- Keuntungan penanaman dengan hidroponik :
a. Tidak menggunakan lahan yang luas
b. Bebas dari serangan hama dan penyakit yang berasal dari dalam tanah
c. Menghasilkan tanaman yang bersih dan bermutu
Contoh tanaman hidroponik : tomat, melon, paprika, dan timun.
4. Tanaman aeroponik
Yaitu penumbuhan tanaman dengan membiakkan akar-akarnya bergantung. Pemberian
nutrisi dilakukan dengan cara menyemprotkan unsur hara secara periodik. Cara kerja
penanaman secara aeroponik tidak jauh beda dengan penanaman secara hidroponik,
bedanya hanya terletak pada media tanam. Jika penanaman secara hidroponik
menggunakan media tanam berupa air, arang sekam, pasir dan batu, sedangkan penanaman
secara aeroponik tidak membutuhkan media padat , hanya cukup dibiarkan bergantung.
Contoh tanaman aeroponik : bunga anggrek dan tanaman sayuran. Teknik ini telah banyak
dilakukan oleh banyak orang karena caranya yang sederhana dan peralatannya pun mudah
didapat
1. Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk
hidup dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangung
secara alami.
2. Rekayasa reproduksi dapat dilakukan dengan cara kultur jaringan, kloning, DNA
rekombinan, hibridisasi, inseminasi buatan, dan bayi tabung.
3. Kultur jaringan adalah teknik mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah
yang banyak dan memiliki sifat yang sama dengan induknya.
4. Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat
satu atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik.

5. DNA rekombinan, yaitu teknik menyisipkan sepotong gen yang memiliki sifat
tertentu ke dalam sel lain.
6. Hibridisasi adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang
memiliki sifat unggul.
7. Inseminasi buatan adalah pembuahan yang terjadi pada sel telur dengan sperma
yang disuntikkan pada kelamin betina.
8. Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam
tabung.
9. Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut: Menciptakan bibit unggul,
Meningkatkan gizi masyarakat, Melestarikan plasma nutfah, Meningkatkan kualitas dan
kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia, Membantu pasangan yang
kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
10. Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai berikut: Pada perbanyakan keturunan
dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang sama akan mudah terkena
penyakit, Merugikan petani dan peternak lokal yang mengandalkan reproduksi secara
alami, Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan
pribadi yang merugikan orang lain, Mengganggu proses seleksi alam.
11. Bioteknologi adalah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan umat manusia.
12. Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme
sebagai alat untuk menghasilkan produk dan jasa.
13. Bioteknologi konvensional mempunyai beberapa manfaat, yaitu: Meningkatkan nilai
gizi dari produk-produk makanan dan minuman, Menciptakan sumber makanan baru,
Membuat makanan yang tahan lama, Meningkatkan perekonomian rakyat.
14. Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menciptakan bibit-bibit unggul yang
akan memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitasnya
SUMBER 3
Teknologi reproduksi dan bioteknologi terbagi 2, yaitu :
a.
Rekayasa Reproduksi
b.
Bioteknologi
A.

Rekayasa Reproduksi
Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakan makhluk hidup
dengan cara rekayasa tahapan-tahapan proses reproduksi yang berlangung secara alami.
Rekayasa reproduksi tidak hanya dilakukan pada tumbuhan dan hewan, tetapi manusia
juga bisa dijadikan objek dalam teknologi. Ada beberapa teknik rekayasa reproduksi yang
kita kenal, antara lain dengan cara :

Kultur jaringan
Kloning
Hibridisasi
Inseminasi buatan
Bayi tabung
Dibawah ini adalah penjelasannya, mari kita simak bersama :
1.
Kultur Jaringan
Pelaksanaan teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak jumlah tanaman.
Tanaman yang dikultur biasanya adalah bibit unggul. Dengan teknik ini, kita bisa
mendapatkan keturunan bibit unggul dalam jumlah yang banyak dan memiliki sifat yang
sama dengan induknya. Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi yang
dimiliki oleh sel tumbuhan.
Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.
Teori totipotensi ini dikemukakan oleh G. Heberlandt tahun 1898. Dia adalah seorang ahli
fisiologi yang berasal dari Jerman. Pada tahun 1969, F.C. Steward menguji ulang teori
tersebut dengan menggunakan objek empulur wortel. Dengan mengambil satu sel empulur
wartel, F.C. Steward bisa menumbuhkannya menjadi satu individu wortel. Pada tahun
1954, kultur jaringan dipopulerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
Kultur jaringan memerlukan pengetahuan dasar tentang kimia dan biologi. Pada teknik ini
kamu hanya membutuhkan bagian tubuh dari tanaman. Misalnya batang hanya seluas
beberapa millimeter persegi saja. Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut
eksplan. Biasanya, yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu
membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
Kultur jaringan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu:
a. Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70% atau kalsium
hipoklorit 5% selama beberapa menit.
b. Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media. Masukkan
potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media dalam botol. Media yang digunakan
terdiri atas:
- Unsur-unsur atau garam mineral: Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Unsur mikro:
Zn, Mn, Mo, So.
- Asam amino, vitamin, gula, hormon, dengan perbandingan tertentu.
- Media cair; bahan-bahan di atas dicampur akuades.
- Media padat; bahan-bahan di atas campur dengan agar-agar.

Media cair dan padat tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan mesin khusus
yang disebut dengan autoklaf.
c. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk beberapa lama maka akan
tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa juga selama pemeliharaan dilakukan pengocokan
dengan mesin pengocok yang bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan dilakukan selama 1,5
- 2 bulan.
Tujuan dari pengocokan adalah untuk merangsang sel-sel eksplan supaya giat bekerja dan
memperlancar proses persiapan zat dan penyebaran makanan merata, serta menjamin
pertukaran udara lebih cepat.
d. Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan dan di tanam pada media lain.
e. Kalus tersebut akan tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet), kemudian pindahkan ke
pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat, maka bisa dipindahkan ke media tanah atau lahan
pertanian.
Keuntungan dari kultur jaringan adalah:
- Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang diperlukan dalam jumlah banyak.
- Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman induk.
-Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
- Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
- Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat membiakkannya.
2.
Kloning
Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk hidup multiseluler untuk membuat satu
atau lebih individu dengan materi genetik yang sama atau identik. Kloning ditemukan pada
tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel
telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa
perkawinan. Domba hasil rekayasa ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly.
Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut adalah sebagai berikut:
- Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina, dan mengambil kelenjar
mamae dari domba betina lain.
- Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
- Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak memiliki nukleus lagi.

- Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula (domba donor sel telur).
- Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan ke dalam uterus domba,
kemudian domba tersebut akan hamil dan melahirkan anak hasil dari kloning.
Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil perkembangbiakan secara vegetatif
karena sel telur tidak dibuahi oleh sperma.
Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak. Nukleus yang berasal dari sebuah sel di
dalam usus seekor kecebong ditransplantasikan ke dalam sel telur dari katak jenis lain
yang nukleusnya telah dikeluarkan. Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot
buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak dewasa.Kloning akan berhasil
apabila nukleus ditransplantasikan ke dalam sel yang akan menghasilkan embrio (sel telur)
termasuk sel germa. Sel germa adalah sel yang menumbuhkan telur dari sperma.
3.
Makhluk Transgenik
Makhluk hidup transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically Modified Organisms)
yang merupakan hasil rekayasa genetika. Teknik ini mengubah faktor keturunan untuk
mendapatkan sifat baru. Teknik ini dikenal dengan rekayasa genetika atau teknologi
plasmid. Pengubahan gen dilakukan dengan jalan menyisipkan gen lain ke dalam plasmid
sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat tertentu sesuai dengan keinginan si
pembuat.Teknologi ini dapat dipelajari dari beberapa aplikasi yang telah dikembangkan
oleh manusia, antara lain sebagai berikut:
a. Produksi insulin
Caranya adalah dengan menyambungkan gen pengontrol pembuatan insulin manusia ke
dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil penyambungan tersebut akan terbentuk bakteri
baru yang mampu menghasilkan hormon insulin manusia. Bakteri ini dipelihara di
laboratorium untuk menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan bisa untuk mengobati
penyakit kencing manis.
b. Menciptakan bibit unggul
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan supaya menjadi lebih baik, yaitu:
- Pencakokan gen pembentuk pestisida pada tumbuhan sehingga mampu menghasilkan
peptisida mematikan hama.
- Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen. Teknologi ini mampu
membuat tanaman yang bisa memupuk dirinya sendiri.
- Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman yang mampu memproduksi zat anti
koagulan.

4.
Hibridisasi
Hibridisasi adalah persilangan antara varietas dalam spesies yang sama yang memiliki
sifat unggul. Hasil dari hibridisasi adalah hibrid yang memiliki sifat
perpaduan dari kedua induknya. Teknik ini dapat dilakukan pada tumbuhan dan hewan.
Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan
anggrek.
5.
Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan adalah pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan
sperma yang disuntikkan pada kelamin betina. Jadi, fertilisasi ini tidak membutuhkan
hewan jantan, tetapi hanya membutuhkan spermanya saja.
Inseminasi buatan dilakukan karena bibit pejantan unggul yang hendak dikawinkan dengan
bibit betina lokal tidak memiliki waktu masa subur yang bersamaan. Bibit pejantan unggul
dikawinkan dengan bibit betina lokal supaya dapat menghasilkan keturunan yang lebih
baik.
Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80 sampai 20). Jadi, untuk mendapatkan bibit pejantan unggul untuk mengawini bibit betina lokal
tidak perlu dengan membawa individunya tetapi cukup dengan membawa spermanya. Hal
ini juga memudahkan proses pengiriman dari suatu negara ke negara lain.
6.
Bayi Tabung
Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlangsung di dalam
tabung. Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi inseminasi buatan, hanya
proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di dalam
tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan perkembangbiakan generatif.
Kita biasanya sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk
mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera
mendapatkan keturunan.
Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut:
- Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau wanita diambil dengan suatu alat dan
disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada rahim wanita
hamil.
- Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah mikroskop dan diamati sehingga
terjadi fertilisasi.

- Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung.


- Jika sel telur yang sudah dibuahi, disebut zigot, berkembang dengan baik dan menjadi
embrio, maka embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya semula.
Dampak Rekayasa Reproduksi :
Rekayasa teknologi tidak semuanya berdampak positif bagi kehidupan manusia maupun
bagi makhluk hidup lain dan lingkungan. Teknologi yang diciptakan dengan tujuan untuk
memakmurkan umat manusia bisa saja menghancurkan manusia itu sendiri jika tidak
diikuti dengan keimanan dan ketaqwaan.

B.

Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(Bakteri,fungi,virus dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dalam bioteknologi biasanya
digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai tambah suatu
bahan. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi
molekular, mikrobiologi,genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata
lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam
proses produksi barang dan jasa.
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi
manusia. Produk bioteknologi, antara lain
- Jagung resisten hama serangga
- Kapas resisten hama serangga
- Pepaya resisten virus
- Enzim pemacu produksi susu pada sapi
- Padi mengandung vitamin A
- Pisang mengandung vaksin hepatitis

Tradisional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme
untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape,
oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu

mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan
sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi
masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan
makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim
1. Pengolahan Bahan Makanan
a. Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti yoghurt, keju, dan mentega.
1) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian
besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu
Lactobacillus bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut
ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama 5
jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0
sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan
dapat diberi cita rasa.
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan
Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu
menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan
suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30oC. Selanjutnya bakteri
asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu
terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim rennin
dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim rennin dewasa ini telah
digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya
dipanaskan pada temperature 32oC 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan
untuk membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas
lalu digunakan untuk makanan sapi.
3) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan
mikroorganisme Streptococcus lactis danLectonostoceremoris. Bakteri-bakteri
tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu
dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan
mentega yang siap dimakan.

b. Produk makanan nonsusu


1) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum
terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam
laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran
gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya
akan dihasilkan produk kecap.
2) Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan
menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe
sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya
bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun
luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan
dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe
mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat,
seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan
duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat
mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan,
serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk
membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi
merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses
pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus,
yaituRhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae.
Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan
memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut
meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.
c) Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi
menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa
gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.

2.

Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi berdasarkan pada manipulasi atau rekayasa
DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya pada
organisme yang berbeda seperti bakteri, tumbuhan, dan hewan.
Beberapa contohnya antara lain :

1.

Bibit tanaman yg seragam, diperoleh dengan melalui


tehknik kultur jaringan. Melalui teknik ini dapat dihasilkan
/ diproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah
besar, Beberapa contoh tanaman yang telah dihasilkan
melalui kultur jaringan antara lain :Papaver somniferum (
menghasilkan kodein , untuk penghilang rasa
nyeri, Jasminum sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan
parfum aroma melati ).
2. Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang
diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis sel
yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi
hibridoma / DNA rekombinan.
3. Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan
sperma dipertemukan dalam sebuah wadah sehingga
terjadi pembuahan.
4. Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid
dalam rekayasa genetic
5. Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom (
diploid ) ke dalam ovum ( haploid ) yang telah diambil inti
telurnya.
6. Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil
senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis
7. Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui
penyisipan gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari
bacteriRhizobium sp dengan perantara plasmid
dari Agrobacterium tumefaciens
8. Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki
sifat / kemampuan berbeda dengan hewan biasa.
Misalnya menghasilkan air susu yang mengandung faktor
anti hemofili
9. Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon
pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetic
10. Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan
memanfaatkan DNA virus cacar air yang kurang aktif
11. antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari
mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa
genetic
12. Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan

untuk menghambat replikasi virus

Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.[1] Dewasa ini, perkembangan
bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan
dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika,
kimia, matematika, dan lain sebagainya.[1] Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan
jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju
yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietasvarietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan.[2] Di bidang
medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan
vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses
fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan
bioreaktor oleh Louis Pasteur.[1] Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat
dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan
lain-lai
n.[3] Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit
genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS.[4]
Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke
ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh
dapat sembuh seperti sediakala.[4] Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi
rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman
dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan
tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.[5]
Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan
hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut
oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut
dengan menggunakan bakteri jenis baru.[2]

Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang melingkupi
perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning dan rekayasa genetika
terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari bermacam-macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme
dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
tersebut.[2]
Perubahan sifat Biologis melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya
organisme baru" produk bioteknologi dengan sifat - sifat yang menguntungkan bagi
manusia. Produk bioteknologi, antara lain[2]:

Jagung resisten hama serangga


Kapas resisten hama serangga
Pepaya resisten virus
Enzim pemacu produksi susu pada sapi
Padi mengandung vitamin A
Pisang mengandung vaksin hepatitis

Bir, salah satu produk bioteknologi putih konvensional.


Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang
mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis.[10] Cakupannya meliputi seluruh
spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan
pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk
menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif,
serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau
menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.[10]
Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang
diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru
serta pembuatan sumber energi terbarukan.[10] Dengan memanipulasi
mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organismeorganisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan
pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah
untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.[10]
Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di
bidang pertanian dan peternakan.[10] Di bidang pertanian, bioteknoogi telah
berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan
gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang
bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah
digunakan sebagai "bioreaktor" untuk menghasilkan produk penting contohnya

kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein
protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing
(antigen).[10]
Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan
yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik.[10] Salah
satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau
kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan
30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura).
Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk
menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang
salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki
hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat
pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat.[11][12]
Rekayasa genetika
Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi.
Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada mahluk hidup melalui
transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur rekayasa genetika secara
umum meliputi[2]:
1.
2.
3.
4.

Isolasi gen.
Memodifikasi gen sehingga fungsi biologisnya lebih baik.
Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru.
Membentuk produk organisme transgenik.

Prosedur pembentukan organisme transgenic ada dua, yaitu:


1. Melalui proses introduksi gen
2. Melalui proses mutagenesis
Proses introduksi gen
Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah[2]:
1.
2.
3.
4.

Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik
Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan
Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan
Uji coba kultur tersebut di lapangan

Mutagenesis
Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada
DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat

pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama.
Agen mutagenesis ini biasanya dikenal dengan istilah mutagen. Beberapa contoh mutagen
yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen fisika) dan etil metana sulfonat
(mutagen kimia).[5]
Human Genome Project
Human Genome Project adalah usaha international yang dimulai pada tahun 1990 untuk
mengidentifikasi semua gen (genom) yang terdapat pada DNA dalam sel manusia dan
memetakan lokasinya pada tiap kromosom manusia yang berjumlah 24.[12] Proyek ini
memiliki potensi tak terbatas untuk perkembangan di bidang pendekatan diagnostik untuk
mendeteksi penyakit dan pendekatan molekuler untuk menyembuhkan penyakit genetik
manusia [12]
Aplikasi di Bidang Medis
Aplikasi dari bioteknologi medis sudah berlangsung lama, sebagai contoh 100 tahun lalu
lintah umum digunakan untuk merawat penyakit dengan cara membiarkan lintah menyedot
darah pasien bloodletting| bloodletting. Hal ini dipercaya dapat menghilangkan darah
yang sudah terjangkit penyakit. Pada zaman sekarang, lintah ditemukan memiliki enzim
pada kelenjar salivanya yang dapat menghancurkan gumpalan darah yang bila tidak
dihancurkan dapat menyebabkan strok dan serangan jantung. Selain contoh tersebut,
terdapat banyak aplikasi bioteknologi di bidang medis sebagai berikut.
Sel Punca
Sel punca adalah jenis sel khusus dengan kemampuan membentuk ulang dirinya dan dalam
saat yang bersamaan membentuk sel yang terspesialisasi. Aplikasi Terapeutik Sel Stem
Embrionik pada Berbagai Penyakit Degeneratif. Dalam Cermin Dunia Kedokteran,
meskipun kebanyakan sel dalam tubuh seperti jantung maupun hati telah terbentuk
khusus untuk memenuhi fungsi tertentu, stem cell selalu berada dalam keadaan tidak
terdiferensiasi sampai ada sinyal tertentu yang mengarahkannya berdiferensiasi menjadi
sel jenis tertentu. Kemampuannya untuk berproliferasi bersamaan dengan kemampuannya
berdiferensiasi menjadi jenis sel tertentu inilah yang membuatnya unik . Karakteristik
biologis dan diferensiasi stem cell fokus pada mesenchymal stem cell. Cermin Dunia
Kedokteran
Aplikasi dari sel punca diantaranya adalah pengobatan infark jantung yaitu menggunakan
sel punca yang berasal dari sumsum tulang untuk mengganti sel-sel pembuluh yang rusak
(neovaskularisasi). Aplikasi terapeutik sel stem embrionik pada berbagai penyakit
degeneratif. Cermin Dunia Kedokteran . Selain itu, sel punca diduga dapat digunakan
untuk pengobatan diabetes tipe I dengan cara mengganti sel pankreas yang sudah rusak
dengan sel pankreas hasil diferensiasi sel punca. Hal ini dilakukan untuk menghindari

reaksi penolakan yang dapat terjadi seperti pada transplantasi pankreas dari binatang.
Sejauh ini percobaan telah berhasil dilakukan pada mencit
Pengertian Bioteknologi Konvensional
Pengertian bioteknologi juga bisa diartikan sebagai suatu pemanfaatan makhluk hidup
atau rekayasa organisme sistem atau proses biologis untuk menghasilkan suatu produk
yang bermanfaat bagi manusia yang menghasilkan suatu barang, atau dapat dikatakan
pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dengan menggunakan makhluk hidup untuk
menghasilkan produk bagi kepentingan manusia.
Terdapat komponen-komponen pada proses penerapan pengertian bioteknologi yaitu
adanya bahan yang akan diproses (contoh kedelai), organisme yang melakukan proses
(contohnya ragi Rhizopus oryzae), prinsip-prinsip ilmiah dalam proses (cara kerja
organisme), dan hasilnya berupa produk (contohnya tempe).
Tempe adalah makanan yang sudah lama kita kenal. Walaupun dalam bentuk sederhana,
makanan ini sudah menggunakan bioteknologi, yaitu merupakan bentuk dari bioteknologi
secara tradisional atau konvensional. Pengertian bioteknologi tradisional merupakan
bioteknologi yang dilakukan berdasarkan pengalaman, sebenarnya sudah mengandung
prinsip-prinsip ilmiah.
Produk tersebut dilakukan berdasarkan pengalaman, tanpa memahami organisme yang
berproses dan bagaimana reaksinya. Bioteknologi tradisional ini biasanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga dan umumnya belum dapat diproduksi secara massal.
Pada masa sekarang, pengetahuan manusia sudah lebih maju. Dengan menggunakan
bioteknologi modern dapat diketahui organisme yang akan digunakan dan hasil yang
diperoleh. Dengan cara meneliti jenis-jenis organisme yang akan digunakannya, manusia
dapat memilih organisme yang paling baik untuk memenuhi proses persyaratannya, dapat
menyediakan tempat atau lingkungan hidupnya sehingga sel-sel dalam organisme tersebut
dapat tumbuh dengan baik sehingga hasil produksinya dapat optimum.
Pelaksanaan bioteknologi secara modern biasanya lebih rumit. Pengertian Bioteknologi
modern ini tidak bisa lepas terhadap ilmu yang lain misalnya ilmu biokimia, genetika,
biologi molekuler, fisika, mikrobiologi, dan biologi sel. Misalnya, penemuan bayi tabung
yang saat ini sudah berkembang dan berhasil dengan baik. Proses dalam pembentukan bayi
tabung ini memerlukan alat yang canggih dan sulit untuk dilakukan.

Jika kita amati, perkembangan bioteknologi selalu menggunakan organisme atau makhluk
hidup dalam menghasilkan suatu produk, misalnya peragian, persilangan, pemutasian,
penyambungan gen, pembuatan antibodi atau vaksin. Seperti yang dilakukan sejak dahulu
bahwa organisme ini mudah didapatkan, memiliki sifat yang dapat berubah-ubah sesuai
dengan kebutuhan manusia, dapat berkembang biak, dan dapat dikembangbiakkan sebagai
suatu sumber daya alam yang dapat dipulihkan, dapat menghasilkan produk untuk
keperluan kebutuhan hidup manusia.
Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena hidup di negara yang banyak mempunyai
keanekaragaman organisme sehingga berbagai macam organisme ini dapat dimanfaatkan
manusia untuk keperluan hidupnya yaitu untuk peningkatan produksi pangan, pertanian,
peternakan, kedokteran, dan bidang lain.
Demikian penjelasan mengenai Pengertian Bioteknologi, semoga bermanfaat. Baca juga
penjelasan tentang Teori Darwin dan Jaringan Saraf, terima kasih.

Pengertian Bioteknologi Modern Konvensional

10:41 PM
Blog Penerang - Pengertian Bioteknologi Konvensional Dan Modern - Bioteknologi adalah
penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika secara terpadu yang bertujuan
untuk menghasilkan barang atau jasa bagi kehidupan manusia. atau Bioteknologi juga
dapat didefinisikan sebagai ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam
proses produksi barang dan jasa
Kali ini blog-penerang.blogspot.com akan membahas tentang pengertian bioteknologi
konvensional - sederhana dan juga pengertian bioteknologi modern
Bioteknologi sebenarnya sudah ditemukan sudah sejak zaman dahulu, sebagai salahsatu
contoh saja adalah pembuatan roti, ataupun keju yang dikenal sudah sejak abad -19.
Perkembangan Bioteknologi
Era Bioteknologi generasi pertama atau bioteknologi sederhana. Penggunaan
mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan serta pengawetan
makanan.
Misalnya : Pembuatan tape, tempe, cuka dsb
Era Bioteknologi generasi kedua. Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril

Misalnya :
1)Produksi bahan kimia > aseton, asam sitrat
2)Pengolahan air limbah
3)Pembuatan Kompos
Era Bioteknologi generasi ketiga. Proses dalam kondisi steril
Misalnya : Produksi antibiotik dan horomn
Era Bioteknologi generasi baru
Misalnya : Produksi Insulin, Interferon, antibodi monoklonal
Ciri Ciri Bioteknologi
Adanya Benda Biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan
Adanya pendayagunaan secara teknologi dan juga Industri
Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian

Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses


biokimia dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan rekombinasi genetik.
Tahukah Anda bahwa aplikasi bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek
kehidupan manusia, yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.
Pangan
Berikut ini contoh dari bioteknologi tradisional di bidang pangan, antara lain sebagai
berikut.
Tempe, bahan dasar dari kedelai, merupakan hasil fermentasi dari jamur Rhizopus.
Tape, bahan dasarnya singkong atau beras ketan, merupakan hasil fermentasi dari
Saccharomyces cereviceae.
Kecap, bahan dasarnya kacang kedelai hasil, fermentasi dari jamur Aspergillus.
Peternakan
Pada bidang peternakan misalnya:
hasil mutasi alam yang menghasilkan domba ankon, yaitu domba yang berkaki
pendek dan bengkok;
sapi Jersey yang dapat menghasilkan susu dan kandungan krim yang lebih bagus.
Pertanian
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pertanian adalah:
hidroponik, tentu Anda sudah mengetahui hidroponik merupakan cara bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah, tetapi dengan media air sebagai pengganti tanah

untuk pertumbuhan tanaman,


tanaman jenis mustard alami yang diteliti yang dapat menghasilkan tanaman, kubis,
kembang kol, dan lain sebagainya.
Kesehatan
Di bidang kesehatan misalnya:
vaksin merupakan mikroorganisme yang toksinnya dimatikan dan dapat bermanfaat
untuk meningkatkan imunitas.
antibiotik, merupakan hasil isolasi dari bakteri dan jamur yang dapat dimanfaatkan
untuk pengobatan.
Penggunaan mikroorganisme dilakukan secara langsung dan sederhana. Dengan cara
tersebut kemungkinan akan dihasilkan zat-zat atau senyawa penting bagi manusia.
Pengertian Bioteknologi Modern
Bioteknologi Modern adalah bioteknologi menurut atau berdasar pd manipulasi atau
rekayasa DNA, yang dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik serta
memindahkannya pada organisme yang tidaksama seperti bakteri, tumbuhan, ataupun
hewan.
Seperti halnya bioteknologi tradisional, bioteknologi modern juga mencakup berbagai
aspek kehidupan, yaitu aspek pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.
Pangan
Beberapa contoh hasil bioteknologi modern adalah sebagai berikut.
Kentang hasil mutasi genetik yang mempunyai kadar pati dapat mengikat 20% lebih
tinggi daripada biasa.
Tomat hasil dari manipulasi genetik sehingga tidak cepat matang, tahan lama, dan
tidak cepat membusuk.
Peternakan
Beberapa contoh bioteknologi modern bidang peternakan.
Ternak unggul hasil dari manipulasi sehingga menghasilkan daging dan susu yang
unggul pula.
Kambing identik dengan domba, sapi, dan lain-lain, hasil dari pembelahan embrio
secara fisik.
Pertanian
Beberapa contoh hasil dari bioteknologi modern di bidang pertanian adalah sebagai
berikut.

Jagung dan kapas setelah gennya dimanipulasi dapat resisten terhadap serangan
penyakit gen tertentu.
Hasil radiasi dari seleksi biji-bijian kedelai menghasilkan tanaman kedelai tengger
dan kedelai hijau camar yang berumur pendek dengan produktivitas tinggi.
Kesehatan
Beberapa contoh hasil dari bioteknologi modern di bidang kesehatan adalah:
manipulasi produksi vaksin dengan menggunakan Eschericia coli di bidang pangan
agar lebih efisien;
hormon pertumbuhan somatotropin hasil dari Eschericia coli.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi
teknologi. Aplikasi teknologi tersebut mampu memodifikasi peran biologis suatu
organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada
organisme tersebut.
A. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang
menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa
guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi
meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik
kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai
tambah suatu bahan
B. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN MODERN
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/
tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional merupakan
bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk
memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,
seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses
yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya
antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju
dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa

lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu


adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu
adanya penggunaan enzim
1. Pengolahan Bahan Makanan
a. Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti
yoghurt, keju, dan mentega.
1) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu,
selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme
yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus
bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut
ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya
disimpan selama 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan
tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan
bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat
diberi cita rasa.
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu
Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi
memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu
dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai
30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari
kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi
cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin
dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin
dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin.

Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur


32oC 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk
membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang
terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
3) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus
lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut
membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa
tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega
diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
b. Produk makanan nonsusu
1) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan
pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae
bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai
yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.
Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama
akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
2) Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan
masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat
merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya.
Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan,
tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam
maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung
pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya
adalah tempe kedelai.
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe

mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan


diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar
pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat
mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia,
menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung
koroner, penyakit gula, dan kanker.
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai
juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme,
dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe
paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus,
yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus
arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan
mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya
menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai
sembilan kali lipat.
c) Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan
menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat
mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan
alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan
pengalaman.
2. Bioteknologi Bidang Pertanian
a. Penanaman secara hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti
air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya
pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya hidroponik
dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan.
Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara

lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir
(menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan
media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong
berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.
Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah.
Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya
dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagi
tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang
dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan CO2.
Cahayatelah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudah
cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral
dapat diberikan dengan sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah
sebenarnya bukanlah hal yang utama.
Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik,
antara lain tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat; risiko
kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada;
tidak perlu lahan yang terlalu luas; pertumbuhan tanaman lebih
cepat; bebas dari hama; hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi;
hemat biaya perawatan.
Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari
golongan tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema,
dan Spatyphilum. Golongan sayuran yang dapat dihidroponikkan,
antara lain tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung,
dan bayam. Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan,
antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, dan
belimbing.
b. Penanaman secara aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan
ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan
udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan

air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan


dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar
tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara
tersebut.
Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut. Helaian
styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan
menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran
ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai
bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofoam terdapat sprinkler
(pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga
mengenai akar.
3. Bioteknologi Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli
telah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan
prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi
modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif
dan efisien.
Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam
industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti
rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi,
dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin
besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa
penerapan bioteknologi modern sebagai berikut.
a. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan
gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang
diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau
rekombinasi DNA.
Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan

sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap


makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat
direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifatsifat
makhluk hidup secara turun-temurun.
Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan melalui banyak
cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid,
dan rekombinasi DNA.
1) Transplantasi inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel
yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan
inti yang diterimanya. Transplantasi inti pernah dilakukan terhadap
sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel-sel usus katak
yang bersifat diploid. Inti sel tersebut dimasukkan ke dalam ovum
tanpa inti, sehingga terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah
diberi inti baru, ovum membelah secara mitosis berkali-kali
sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi blastula.
Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel
dan diambil intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukkan ke
dalam ovum tanpa inti yang lain. Pada akhirnya terbentuk ovum
berinti diploid dalam jumlah banyak. Masing-masing ovum akan
berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin
yang sama.
2) Fusi sel
Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama
maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi
sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh
peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami).
Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom,
membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru. Di

dalam fusi sel diperlukan adanya:


a) sel sumber gen (sumber sifat ideal);
b) sel wadah (sel yang mampu membelah cepat);
c) fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).
3) Teknologi plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat di dalam
sel bakteri atau ragi di luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid, antara
lain:
a) merupakan molekul DNA yang mengandung gen tertentu;
b) dapat beraplikasi diri;
c) dapat berpindah ke sel bakteri lain;
d) sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan plasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut di atas plasmid digunakan sebagai
vektor atau pemindah gen ke dalam sel target.
4) Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA-DNA
dari sumber yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan
gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, rekombinasi
DNA disebut juga rekombinasi gen.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena alasan-alasan
sebagai berikut.
1) Struktur DNA setiap spesies makhluk hidup sama.
2) DNA dapat disambungkan
b. Bioteknologi bidang kedokteran
Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran,
misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, vaksin,
antibiotika dan hormon.
1) Pembuatan antibodi monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari
suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal, antara lain:

a) untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam


urine wanita hamil;
b) mengikat racun dan menonaktifkannya;
c) mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan
lain.
2) Pembuatan vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap
tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari
virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil
dari mikroorganisme tersebut.
3) Pembuatan antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme
tertentu dan berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme
lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur
atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
Zat antibiotika telah mulai diproduksi secara besar-besaran
pada Perang Dunia II oleh para ahli dari Amerika Serikat dan
Inggris.
4) Pembuatan hormon
Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme
untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang
telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison,
dan testosteron.
c. Bioteknologi bidang pertanian
Dewasa ini perkembangan industri maju dengan pesat.
Akibatnya, banyak lahan pertanian yang tergeser, lebih-lebih di
daerah sekitar perkotaan. Di sisi lain kebutuhan akan hasil pertanian
harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.
Untuk mendukung hal tersebut, dewasa ini telah dikembangkan

bioteknologi di bidang pertanian. Beberapa penerapan bioteknologi


pertanian sebagai berikut.
1) Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen
Nitrogen (N2) merupakan unsur esensial dari protein DNA
dan RNA. Pada tumbuhan polong-polongan sering ditemukan nodul
pada akarnya. Di dalam nodul tersebut terdapat bakteri Rhizobium
yang dapat mengikat nitrogen bebas dari udara, sehingga tumbuhan
polong-polongan dapat mencukupi kebutuhan nitrogennya sendiri.
Dengan bioteknologi, para peneliti mencoba mengembangkan
agar bakteri Rhizobium dapat hidup di dalam akar selain tumbuhan
polong-polongan. Di samping, itu juga berupaya meningkatkan
kemampuan bakteri dalam mengikat nitrogen dengan teknik
rekombinasi gen.
Kedua upaya di atas dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan
penggunaan pupuk nitrogen yang dewasa ini banyak
digunakan di lahan pertanian dan menimbulkan efek samping yang
merugikan.
2) Pembuatan tumbuhan tahan hama
Tanaman yang tahan hama dapat dibuat melalui rekayasa
genetika dengan rekombinasi gen dan kultur sel. Contohnya, untuk
mendapatkan tanaman kentang yang kebal penyakit maka diperlukan
gen yang menentukan sifat kebal penyakit. Gen tersebut, kemudian
disisipkan pada sel tanaman kentang. Sel tanaman kentang
tersebut, kemudian ditumbuhkan menjadi tanaman kentang yang
tahan penyakit. Selanjutnya tanaman kentang tersebut dapat diperbanyak
dan disebarluaskan.
d. Bioteknologi bidang peternakan
Dengan bioteknologi dapat dikembangkan produk-produk
peternakan. Produk tersebut, misalnya berupa hormon pertumbuhan

yang dapat merangsang pertumbuhan hewan ternak. Dengan


rekayasa genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan
buatan atau BST (Bovin Somatotropin Hormon). Hormon tersebut
direkayasa dari bakteri yang, jika diinfeksikan pada hewan dapat
mendorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu sampai
20%.
e. Bioteknologi bahan bakar masa depan
Kamu sudah mengetahui bahwa bahan bakar minyak
termasuk sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Oleh karena itu,
suatu saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi para
ilmuwan untuk menemukan bahan bakar pengganti yang diproduksi
melalui bioteknologi.
Saat ini telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi
dari fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana) dan gasahol
(alkohol).
Alternatif bahan bakar masa depan untuk menggantikan
minyak, antara lain adalah biogas dan gasohol. Biogas dibuat dalam
fase anaerob dalam fermentasi limbah kotoran makhluk hidup. Pada
fase anaerob akan dihasilkan gas metana yang dibakar dan digunakan
untuk bahan bakar.
Di negara Cina, dan India terdapat beberapa kelompok masyarakat
yang hidup di desa yang telah menerapkan teknologi
fermenter gasbio untuk menghasilkan metana. Bahan baku teknologi
fermenter tersebut adalah feses hewan, daun-daunan, kertas,
dan lain-lain yang akan diuraikan oleh bakteri dalam fermenter.
Sedangkan teknologi gasohol telah dikembangkan oleh
negara Brazil sejak harga minyak meningkat sekitar tahun 1970.
Gasohol dihasilkan dari fermentasi kapang terhadap gula tebu yang
melimpah. Gasohol bersifat murah, dapat diperbarui dan tidak

menimbulkan polusi.
f. Bioteknologi pengolahan limbah
Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan, sisa aktivitas
pertanian atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak
dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan limbah
atau sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan.
Oleh karena itu, harus ada upaya untuk menanganinya. Penanganan
sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut
yang paling baik adalah dengan daur ulang.
Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji
pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses
pirolisis yaitu proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan
suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah
dapat diubah menjadi arang, gas (misal: metana) dan bahan
anorganik.
Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai
bahan bakar. Kelebihan bahan bakar hasil proses ini adalah
rendahnya kandungan sulfur, sehingga cukup mengurangi tingkat
pencemaran. Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik (dari
hewan, tumbuhan, manusia ataupun gabungannya) secara biologiskimiawi
dengan bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri, jamur)
serta oleh hewan-hewan kecil disebut kompos.
Dalam pembuatan kompos, sangat diperlukan mikroorganisme.
Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos
bergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses
yang berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob).
Selama proses pengomposan terjadilah penguraian, misalnya
selulosa, pembentukan asam organik terutama asam humat yang

penting dalam pembuatan humus. Hasil pengomposan bermanfaat


sebagai pupuk.
Bioteknologi dapat diterapkan dalam pengolahan limbah,
misalnya menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara lain
dalam mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan
pengemulsi yang menyebabkan minyak bercampur dengan air
sehingga dapat dipecah oleh mikroba. Salah satu zat pengemulsi,
yaitu polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi oleh bakteri
Acinetobacter calcoaceticus. Dengan bioteknologi, pengolahan
limbah menjadi terkontrol dan efektif. Pengolahan limbah secara
bioteknologi melibatkan kerja bakteri-bakteri aerob dan anaerob.

Pengertian dan Contoh Bioteknologi Konvensional dan Modern


Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme sebagai
alat untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri yang menghasilkan
enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme sehingga diperoleh produk yang
diinginkan. Sedangkan bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik
rekayasa genetika, seperti DNA rekombinan. DNA rekombinan yaitu pemutusan dan
penyambungan DNA, dengan cara kultur jaringan, kloning, dan fusi sel. Coba kamu ingat
kembali proses kultur jaringan dan kloning pada materi sebelumnya. Sedangkan fusi sel
yaitu meleburkan sel antara jenis yang berbeda seperti sel manusia dengan sel tikus
untuk memproduksi antibodi.
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana. Bioteknologi ini mempunyai
beberapa manfaat, yaitu:
1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman.
2. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan
makanan baru yaitu Nata de coco.
3. Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.
4. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena
bioteknologi sederhana tidak banyak membutuhkan biaya sehingga masyarakat
kecil bisa melakukannya dan menjual hasilnya untuk keperluan hidup sehari-hari.
Contohnya tempe dan tape. Proses pembuatan tempe dan tape termasuk
bioteknologi.

Tahukah kamu bahwa bioteknologi juga dapat dimanfatkan dalam bidang pertanian,
peternakan, kesehatan, industri, dan pertambangan. Dalam bidang pertanian dan
peternakan, bioteknologi modern mampu menciptakan bibit-bibit unggul yang akan
memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitasnya. Dalam bidang
kesehatan, bioteknologi mampu menciptakan produk obat untuk penyakit. Bioteknologi
dalam bidang industri mampu menciptakan pemberantas hama secara biologis (Bacillus
thuringensis) dan tanaman tahan hama karena dalam tubuhnya di sisipi gen bakteri
(tanaman transgenik). Sedangkan dalam bidang pertambangan, bioteknologi modern
mampu melakukan pengolaan biji besi (Thiobacillus ferrooxidans).
Contoh Produk Bioteknologi Modern
No Produk

Kegunaan

Interferon

Melawan infeksi, meningkatkan sistem


kekebalan

Insulin

Mengontrol kadar gula darah (diabetes


mellitus).

Vaksin

Meningkatkan kekebalan tubuh

Penicillin

Antibiotika, melawan infeksi oleh bakteri


atau jamur

Hormon
pertumbuhan

Melawan kekedilan, untuk penyembuhan

Beta endorfin

Mengurangi rasa sakit

Activator
plasminogen

Melarutkan darah beku, mencegah stroke

Inferleukun 2

Mengaktifkan sistem kekebalan

Antibodi
monoklonal

Menyerang dan membunuh sel tumor atau


kanker

10

Enzim

Meningkatkan reaksi/biokatalisator baik


untuk keperluan manusia maupun industry

Berikut ini akan dijalaskan tentang pengertian bioteknologi :


Bioteknologi berasal dari kata bio (hidup) dan teknologi. Dari kedua kata tersebut,
pengertian bioteknologi adalah teknologi yang memanfaatkan organisme (makhluk hidup)
untuk menghasilkan produk maupun jasa yang bermanfaat bagi manusia proses
bioteknologi berupa mikrobia.
Berdasarkan tingkat kerumitan dalam pelaksanaan proses proses bioteknologi,
bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Bioteknologi Konvensional
Contoh Bioteknologi Konvensional
Penerapan bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk, hanya mengandalkan
peran organisme sebagai pengubah bentuk maupun kandungan gizi melalui proses
fermentasi. Contoh : Keju, yogurt, mentega, tapai dan lain lain. Fermentasi adalah
merupakan proses pemecahan glukosa pada bahan makanan oleh mikrobia. Fermentasi ini
menghasilkan etanol, karbon dioksida, dan energi. Pada proses ini, campur tangan manusia
hanya sebatas menyediakan dan mengkondisikan substrat agar mikroorganisme dapat
berkembang secara optimal. Bioteknologi konvensional memiliki beberapa karakteristik
antara lain sebagai berikut :
Jumlah produk yang dihasilkan dalam skala kecil
Hanya menerapkan teknologi sederhana
Prosesnya relatif belum steril sehingga kualitas hasilnya belum terjami
2. Bioteknologi Modern
Berbeda dengan bioteknologi konvensional yang masih menggunakan peralatan sederhana,
bioteknologi modern telah menggunakan peralatan peralatan yang canggih. Selain itu,
bioteknologi modern sudah dilakukan dalam keadaan steril, produksi yang dihasilkan lebih
berkualitas, dan dihasilkan dalam jumlah yang besar.
Penerapan bioteknologi modern tidak hanya melibatkan mikrobia sebagai perubah bentuk
maupun kandungan gizi pada makanan (fermentasi). Pada bioteknologi modern dilakukan
proses manipulasi tehadap susunan genetic mikrobia yang dimanfaatkan. Misal dengan
pemotongan maupun penyisipan gen.
Perkembangan bioteknologi modern sejalan dengan perkembangan dan penemuan dalam
berbagai bidang keilmuan. Terutama diawali penemuan struktur DNA oleh Watson dan
Crick pada tahun 1953. Berkembangnya berbagai disiplin ilmu seperti Mikrobiologi,
biokimia, biologi sel, biologi milekuler, dan genetika juga sangat mendukung perkembangan
bioteknologi modern.

Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern


November 23, 2013Bahan Tulisan
Bioteknologi adalah pemanfaatan organisme/mahkluk hidup yang dilaksanakan secara
terpadu dan bertujuan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang untuk kesejahteraan
manusia.
Konsep yang penting dalam bioteknologi adalah Perbedaan bioteknologi
konvensional/tradisional dan modern.
Macam-macam bioteknologi
Pada konsep pertama yaitu perbedaan bioteknologi modern dan tradisional.
Bioteknologi tradisional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan sederhana tanpa rekayasa genetika. Dengan ciri-ciri :
dilakukan tanpa menggunakan prinsip-prinsip ilmiah.
dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman yang di wariskan secara turun
temurun, umumnya belum dapat diproduksi secara masal.
Adapun contoh dari bioteknologi konvensional ini yaitu pada proses pembuatan bir, tempe,
roti dll.
Sedangkan, Bioteknologi modern adalah praktik bioteknologi yang diperkaya dengan
teknik rekayasa genetika ( suatu teknik manipulasi materi genetikal ).
Cirinya berkebalikan dengan biotek tradisional ditambah dengan menerapkan teknik
Aseptis.
Teknik Aseptis adalah suatu cara kita pada waktu bekerja (praktik) yang selalu menjaga
sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi
terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan
Contoh dari bioteknologi modern ini yaitu tumbuhan yang kuat atau tahan terhadap hama
dan penyakit serta buahnya sifatnya tahan lama, bakteri penghasil antibiotik ataupun
insulin.
Macam-macam bioteknologi adalah

Fermentasi
Kultur Jaringan
Rekayasa genetika
Teknik Rekombinansi DNA/fusi gen
Teknik Fusi protoplasma
Kloning
Hidroponik
Aeroponik

Kawin suntik
Mari kita bahas satu persatu
1. Fermentasi
2. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara
buatan (artifisial).
Yang dimaksud secara buatan adalah dilakukan di luar individu yang bersangkutan. Karena
hal tersebut teknik ini disebut kultur in vitro, yang berkebalikan dari in vivo(di dalam
tubuh). Dikatakan in vitro (bahasa Latin, berarti di dalam kaca) karena jaringan
dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau cawan Petri yang terbuat dari kaca, baik
tumbuhan maupun hewan (termasuk manusia). Yang perludiperhatikan bahwa masingmasing jaringan memerlukan komposisi media tertentu. baik dari tumbuhan maupun hewan
(termasuk manusia).
3. Rekayasa genetika
rekayasa genetika merupakan kegiatan yang menerapakan teknik-teknik biologi molekular
untuk memanipulasi susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi
genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
dua enzim yang penting dan tidak boleh dilupakan dalam rekayasa genetika yaitu enzim
yang berfungsi untuk memutus(endonuklease) rantai DNA dan enzim yang
menyambungkan pita DNA (ligase).
Sekarang kita bahas mengenai teknik yang digunakan dalam rekayasa genetika.
1. Teknik Rekombinasi DNA/fusi gen
Teknik plasmid
merupakan rekayasa genetika dengan cara menyambungkan gen. Yang dibutuhkan dalam
teknik ini adalah gen yang diinginkan dan plasmid yang dimiliki oleh bakteri yang non
patogen. Hasil dari teknik ini contohnya adalah bakteri yang menghasilkan insulin.
Teknik terapi gen
Terapi genadalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan
(abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit.Pada
awalnya, terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan(genetik) yang terjadi

karena mutasi pada satu gen, seperti penyakit fibrosis sistik.Penggunaan terapi gen pada
penyakit tersebut dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam sel
yang memiliki gen mutan. Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati penyakit
yang terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti kanker.Selain memasukkan gen normal
ke dalam sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan adalah melakukan
rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal dengan gen normal, mencegah
ekspresi gen abnormal melalui teknik peredaman gen, dan melakukan mutasi balik selektif
sehingga gen abnormal dapat berfungsi normal kembali.
Interferon
Interferon adalah hormon berbentuk sitokina berupa protein berjenis glikoprotein yang
disekresi oleh sel vertebrata karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bakteri,
protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya.
Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan
replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.
2. Teknik fusi protoplas
3. Teknik hibridoma
teknik pembuatan sel yang dihasilkan dari fusi antara sel limfosit B yang menghasilkan
antibodi) dengan sel kanker yang memiliki karakter cepat membelah. Sifat dari sel
hibridoma ini adalah imortal.
Proses pembuatan dari sel hibridoma adalah sebagai berikut,
pertama-tama dilakukan proses imunisasi dengan menggunakan antigen tertentu.
Kemudian dipisahkan sel B-limfosit dari organ limpa,
lalu sel ini difusikan dengan sel kanker immortal.
Tahapan fusi sel hibridoma ini dilakukan dengan membuat membran sel menjadi lebih
permeabel.
Sel hibrid hasil fusi inilah yang disebut sebagai sel hibridoma yang merupakan sel imortal
yang dapat menghasilkan antibodi dengan cepat. Dalam percobaan yang umum dilakukan,
proses pembuatan sel hibridoma dilakukan dengan menggunakan sel mieloma NS-1 dan sel
limpa dari mencit.
hasil dari teknik ini disebut Antibodi monoklonal yang dapat digunakan untuk diagnosis
dan terapi.

4 . Teknik Kloning
Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama
(populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual
yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan.
Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning
digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati.
5. Teknik Hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang berarti
bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam
praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang
digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antaralain metode kultur air
(menggunakan media air), metode kultur pasir(menggunakan media pasir), dan metode
porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Pada umumnya orang
bertanam dengan menggunakan tanah. Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan
tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagi
tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman
adalah air, mineral, cahaya, dan CO2.
Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudahcukup melimpah di
udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral dapat diberikan dengan sistem
hidroponik, artinya keberadaan tanah sebenarnya bukanlah hal yang utama.
6. Teknik Aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi,
aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan modifikasi dari
hidroponik (mem-berdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan
dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam
menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Prinsip dari aeroponik adalah sebagai
berikut. Helaian styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan
menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuranditancapkan pada lubang
tanam. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofom
terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga
mengenai akar.

Contoh dan Pengertian Bioteknologi Modern dan Tradisional :


Berbagai Pengertian :
1. Bioteknologi Modern dan Tradisional - Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi tradisional dan
bioteknologi modern.

2. Pengertian Bioteknologi Tradisional


Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme
untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape,
oncom, dan kecap.

3. Pengertian Bioteknologi Modern


Bioteknologi Modern, yaitu bioteknologi yang dimanfaatkan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber
energi, dan sebagainya.
Contoh produk bioteknologi konvensional antara lain :
o Anggur dan bir, dari bahan mentah biji sereal ( semisal gandum ) dengan agen hayati
khamir dari jenis Aspergillus oryzae
o Roti, dari bahan dasar biji sereal ( gandum ) dengan agen hayati berupa khamir dari
jenis Saccharomyces cerevisiae.
o Keju, dari bahan dasar susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam laktat (
dari genus : Lactobacillus dan Streptococcus ) yang memfermentasi laktosa menjadi
asam laktat.. Juga terkadang digunakan jamur Penicillium camembert dan Penicillium
requefort .

o Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat dari
jenis Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
o Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari jenis
Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris.
o Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium notatum dan
Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan Alexander Fleming,
1926 ).
o Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen hayati bacteri asam laktat
o Nata de coco, dari bahan dasar air kelapa menggunakan jasa agen hayati Acetobacter
xyllinum.
o Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamur Rhizopus
stoloniferus.
o Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamur Aspergillus wentii.
o Tapai, dari bahan dasar singkong atau sereal seperti beras ketan menggunakan agen
hayati Saccharomyces cerevisiae.
Beberapa contoh bioteknologi modern antara lain :
o Bibit tanaman yg seragam, diperoleh dengan melalui tehknik kultur jaringan. Melalui
teknik ini dapat dihasilkan / diproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah
besar, Beberapa contoh tanaman yang telah dihasilkan melalui kultur jaringan antara
lain : Papaver somniferum ( menghasilkan kodein , untuk penghilang rasa nyeri,
Jasminum sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan parfum aroma melati ).
o Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang diproduksi dengan cara
penggabungan ( fusi ) dua jenis sel yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan
teknologi hibridoma / DNA rekombinan.
o Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan sperma dipertemukan dalam
sebuah wadah sehingga terjadi pembuahan.
o Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik.

o Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke dalam ovum (
haploid ) yang telah diambil inti telurnya.
o Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari
Bacillus thuringiensis
o Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen pengontrol fiksasi
nitrogen ( gen nif ) dari bacteri Rhizobium sp dengan perantara plasmid dari
Agrobacterium tumefaciens
o Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan berbeda
dengan hewan biasa. Misalnya menghasilkan air susu yang mengandung faktor anti
hemofili
o Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan untuk hewan dari hasil
rekayasa genetik
o Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus cacar air yang
kurang aktif
o antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari mikroorganisme galur baru yang
diperoleh dari rekayasa genetik
o Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan untuk menghambat
replikasi virus
o Hormon pertumbuhan manusia yang dihasilkan dari tehknik DNA rekombinan
o Terapi genetik, jasa layanan perbaikan kelainan genetik dengan rekayasa genetik
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah dalam menggunkan organisme
untuk menghasilkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Bioteknologi ada 2, yaitu :
1. Konvensional
Bioteknologi koenvensioanal biasanya menggunakan mikroorganisme (bakteri dan jamur)
2. Modern
Bioteknologi modern meliputi : rekayasa genetika, hidroponik aeroponik, dan teknologi
reproduksi.

Ada beberapa mikroorganisme yang telah dimanfaatkan untuk menghasilkan produk


tertentu, yaitu :
1. Aspergillus oryzae --> kecap
2. Aspergillus wenti --> taucho
3. Rhyzopus sp --> tempe
4. Neurospora sp --> oncom
5. Saccharomyces sp --> tape, bir
6. Streptococus lactis --> keju
7. Lactobacillus sp --> yogurt
8. Acetobaster --> asam cuka
9. Pseudomorus sp --> Vitamin B12
10. Penicillium sp --> penisilin
Penerapan bioteknologi di bidang pertanian :
1. Hidroponik
Media tanam yang digunakan genting, passir, kerikil dllyang disiram dengan larutan berisi
nutrient yang diperlukan tanaman.
2. Aeroponik
Tanaman dibiarkan menngantung dan dijaga kelembabanya.
Penerapan bioteknologi dengan cara rekombinasi gen (rekayasa genetika telah dilakukan,
seperti di bawah ini, yaitu :
1. Pembuatan insulin
Gen penghasil insulin disambung dengan Eschercia coli sehingga bakteri tersbut dapat
menghasilkan insulin
2. Racun serangga
Penyuntikan Pseudomanas flouroscens ke akar tumbuhan jagung seahingga tumbuhan
mampu menghasilkan racun yang mematikan serangga.
Dampak positif peneapan bioteknologi :
1. mengurangi kekurangan bahan makanan
2. membantu mengastasi maslah kesehata
3. menyediakan berbagai senyawa organic, seperti alcohol dll
4. menyediakan energi (biogas)
5. memperbaiki lingkungan
6. mengatasi kesulitan memperoleh keturunan (bayi tabung)

Dampak negative penerapan bioteknologi :


1. Tidak semua masyarakat menerima bioteknologi
2. Ada kehawatiran ketrampilan merekayasa gen digunakan untuk kejahatan
Banyak pengertian yang diungkapkan untuk menjelaskan bioteknologi, karena menyangkut
berbagai macam disiplin ilmu pengetauan alam dan teknologi. Salah satu pengertian
bioteknologi adalah penerapan prinsip-prinsip dari ilmu dan teknologi untuk memproses
materi melalui agen biologi agar dapat meningkatkan nilai tambah.
A. Macam-macam Bioteknologi
Berdasarkan sejarah perkembangannya,bioteknologi terdiri atas bioteknologi
konvensional dan moderen.
1. Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional pada umumnya memanfaatkan mikroorganisme seperti jamur
dan bakteri yang menghasilkan enzim-enzim tertentu untuk melakukan metabolisme
sehingga diperoleh produk yang diinginkan
Tabel 1 Produk-produk Bioteknologi Konvensional
No. Agen biologi

Enzim

1.2. Rhizopus
oligosporusAsepergillus
3.
aryzae

ProteaseProte KedelaiKedel TempaTauc


ase
ai
o

4.

Kedelai

Kecap

Protease

Bungkil

Oncom

Laktase

Kacang

Yoghurt

Laktase

Susu

Yoghurt

Lactobacillus vulgaris

Lipase

Susu

Keju

Lactobacillus vulgaris

Lipase

Susu

Keju

Lactobacillus lactis

Lipase

Susu

Mentega

Streptococcus lactis

Laktase

Susu

Asinan

Aspergillus soyae
Neurospora sitophila

6.

Streptococcus
Thermophilus

8.
9.
10.
11.

Produk

Protease

5.

7.

Bahan

12.

Lactobacillus

Laktase

Kubis

Es krim

13.

Saccharomyces fragilis

Amiloase

Susu

Sirup

14.

Bacillus subtilis

Amilase

Gula

Roti

Saccharomyces cerevisiae Selulase

Tepung

Acetobacter xylinum

Gandum

Nata de
coco

Air kelapa

2. Bioteknologi moderen
Bioteknologi moderen pada umumnya berhubungan dengan manipulasi atau rekayasa
materi genetik. Materi genetik yang akan direkayasa adalah DNA. DNA yang akan
digunakan berasal dari sel bakteri yang disebut plasmid; sel eukariot dari kelompok
yeast; DNA dari virus.Teknik yang akan digunakan untuk rekayasa genetik ini adalah DNA
rekombinasi. Teknik DNA rekombinasi tersebut adalah sebagai berikut.
a. DNA unggul diambil dari kromosom organisme multiseluler yang ingin dimanfaatan atas
keunggulannya, dengan cara memotong gen yang diinginkan
b. Siapkan plasmid (suatu DNA ukuran kecil berbentuk cincin dari bakteri atau sel
yeaset) dari organisme yang akan dimanipulasikan.
c. Sisipkan DNA unggul tadi ke dalam sehingga akan terbentuk DNA rekombinasi.
d. Plasmid baru yang merupakan DNA rekombinasi dimasukkan kembali ke dalam sel
bakteri semula atau sel eukariot untuk identifikasi
B. Penerapan Bioteknologi dalam Kehidupan
1. Bioteknologi dibidang pangan
Produk-produk bioteknologi dalam bidang pangan berbagai macam, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Keju
Keju berasal dari protein susu (kasein) yang digumpalkan, kemudian dicetak.
Penggumpalan kasein dapat terjadi akibat aktivitas enzim renin ataupun aktifitas bakteri
asam laktat. Penambahan asam laktat ke dalam susu akan menyebabkan kasein
menggumpal dan menimbulkan cita rasa serta aroma keju. Bakteri asam laktat yang biasa
digunakan dalam proses pembuatan keju adalah Lactobacillus dan Streptococcus.

b. Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman susu asam yang dibuat dengan cara menambahkan bakteri
laktat, misalkan Strptococcus Thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus ke dalam susu.
Bakteri laktat berfungsi untuk mengumpulkan protein susu dan meningkatkan citarasa
serta aroma yoghurt.
Pada pembuatan yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, kemudian sebagian besar
lemaknya dibuang. Mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri asam laktat
L.bulgaricus atau S. thermophikus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dalam
jumlah yang seimbang, lalu disimpan dalam suhu 45C selama lima jam. Dalam penyimpanan
ini pH turun menjadi 5,5 akibat aktifitas bakteri asam laktat. Setelah proses ini, susu
didinginkan dan dapat ditambahkan cita rasa buah jika diinginkan
c. Roti
Pembuatan roti memerlukan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Mikroorganisme
tersebut akan memfermentasikan gula di dalam adonan menjadi CO dan alkohol sehingga
adonan mengembang. Dalam proses ini, ragi tidak memecah tepung menjadi gula karena
tidak menghasilkan enzim amilase. Selain untuk mengembangkan dan meberikan rasa saat
dipanggang, uap CO hasil fermentasi ragi juga meninggalkan tekstur yang khas dan
menyebabkan roti menjadi ringan
d. Mentega
Dalam pembuangan mentega, mikroorganisme yang digunakan adalah Streptococcus lactis
dan Leuconostoc cremoris yang membantu proses pengasaman. Setelah itu, susu
ditambahkan dengan cita rasa tertentu,kemudian lemak mentega dipisahkan. Pengadukan
lemak mentega menghasilkan mentega yang siap makan.
e. Kecap
Pembuatan kecap memerlukan jamur Aspergillus oryzae. Jamur ini ditimbulkan dalam kulit
gandum terlebih dahulu. Selanjutnya, jamur bersama-sama dengan bakteri asam laktat
yang tumbuh pada kedelai yang sudah dimasak akan menghancurkan campuran gandum.
Setelah melalui fermentasi karbohidrat yang cukup lama maka dihasilkan kecap
2. Bioteknologi di Bidang Pertanian
a. Sistem hidroponik
Peningkatan jumlah populasi manusia sangat cepat menyebabkan lahan untuk bercocok
tanam semakin sempit. Hal ini mendorong manusia mencari alternatif lain dalam bercocok
tanam, dan salah satu pemecahan masalahnya adalah dengan sistem hidroponik.
Hidroponik berasal dari kata hidro yang artinya air, dan ponos yang artinya kerja. Jadi
hidroponik adalah suatu teknik budidaya tanaman dengan menggunakan air sebagai media.
Jenis tanaman yang menggunakan sistem hidroponik umumnya adalah tanaman jenis
sayuran dan buah-buahan. Sistem hidroponik dapat menggunakan pot-pot kecil atau bak
berukuran besar, bahkan dalam bangunan khusus seperti green house, yang dilengkapi
dengan peralatan otomatis seperti pada perusahaan-perusahaan yang cukup besar.
b. Sistem aeroponik

Teknik penanaman dengan teknik aeroponik merupakan teknologi bercocok tanam sayuran
yang mulai banyak dilakukan. Selain caranya yang dibuat cukup sederhana dan alat yang
digunakan tidak sulit didapat, teknik aeroponik juga dapat dilakukan diteras rumah.
Dengan metode aeroponik, keuntungan, macam tanaman, dan metode kerjanya tidak
berbeda jauh dengan teknik hidroponik. Bedanya bila sistem hidroponik menggunakan
media air, pada aeroponik, akar-akar tanaman dibiarkan menggantung, sedangkan
pemberian unsur hara diberikan dengan cara penyemprotan yang dilakukan secara
periodik.
c. Kultur jaringan
Melalui metode kultur jaringan, bibit yang banyak akan diperoleh dalam waktu yang lebih
cepat. Kultur jaringan dilakukan dengan cara menanam potongan bagian tubuh tumbuhan
(misalnya umbi wortel, daun kelapa, ujung akar dan lain sebagainya) pada suatu agar atau
media yang mengandung zat-zat hara dan hormon-hormonpertumbuhan.
Kultur jaringan dapat dilakukan pemilihan hanya untuk bibit unggul yang baik. Tentu saja,
tanaman yang diperoleh memiliki sifat genetis yang seragam dan sama dengan induknya
seperti hasil dari reproduksi vegetatif.
3. Bioteknologi di Bidang Peternakan
Selain pertanian, bidang peternakan juga dapat menikmati hasil bioteknologi. Misalnya,
melalui pemberian vaksin dan hormon pertumbuhan. Prinsip-prinsip yang berlaku pada
bioteknologi tumbuhan juga berlaku pada bioteknologi hewan.
Virus penyebab penyakit mulut dan kuku dapat menyerang unggas. Vaksin penyakitpenyakit tersebut dibuat dengan cara mengklongen yang mengode pembentukan kulit
mprotein protein virus, dan disisipkan pada plasmid E.coli. protein yang dihasilkan E.coli
akan bekerja sebagai vaksin yang evektif terhadap virus PMK dan NCD.
C. Dampak Bioteknologi
1. Bidang sosial ekonomi
Produk bioteknologi dapat merugikan peternak-peternak tradisional seperti pada kasus
penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone atau BGH) yang dapat
meningkatkan produksi susu sapi hingga naik sebesar 20%. Hormon tersebut hanya
mampu dibeli oleh perusahaan peternakan yang bermodal bersa, sedangkan peternak kecil
jelas tidak akan mampu membelinya, sehingga menimbulkan kesenjangan ekonomi.
Tidak lama lagi negara-negara maju dapat memproduksi berbagai macam komoditas
tanaman melalui modifikasi genetik dari tanaman lain. Hal ini akan menyingkirkan tanaman
asli yang berasal dari negara-negara berkembang sebagai penghasil tanaman asli, sehingga
dapat dipastikan negara-negara berkembang akan menderita kerugian yang sangat besar.
2. bidang lingkungan
pelepasan organisme-organisme transgenik kealam bebas akan menimbulkan dampak
berupa pencemara biologis. Melalui teknik rekayasa genetik, perubahan-perubahan

genotipe tidak dirancang secara alami sesuai dengan kebutuhan dinamika populasi,
melainkan menurut kehendak dan kebutuhan para pelaku bioteknologi. Hal ini merupakan
peluang yang sangat berbahaya karena dengan menciptakan organisme yangn seragam
sangat bertentangan dengan prinsip di dalam biologi, yaitu keanekaragaman. Kita tahu
bahwa kestabilan ekosistem sangat dipengaruhi oleh keanekaragaman makhluk hidup.
3. bidang kesehatan
produk-produk rekayasa genetik di bidang kesehatan diduga telah melahirkan
permasalahan yang serius. Contohnya susu sapi yang disuntik dengan hormon BGM juga
diketahui mengandung bahan kimia baru yang memiliki potensi membahayakan kesehatan
manusia.
A. PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang
menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan produk dan jasa
guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi
meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik
kimia, dan enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan
mikroorganisme atau bagian-bagiannya untuk meningkatkan nilai
tambah suatu bahan
B. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN MODERN
Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional/
tradisional dan modern. Bioteknologi konvensional merupakan
bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk
memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,
seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses
yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya
antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju
dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa
lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu
adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu
adanya penggunaan enzim
1. Pengolahan Bahan Makanan
a. Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti
yoghurt, keju, dan mentega.

1) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu,
selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme
yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus
bulgaricusdan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut
ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya
disimpan selama 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan
tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan
bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat
diberi cita rasa.
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu
Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi
memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat.
Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu
dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai
30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari
kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi
cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin
dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin
dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin.
Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur
32oC 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk
membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang
terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.
3) Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus
lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut
membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa
tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega
diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
b. Produk makanan nonsusu
1) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan
pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae
bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai
yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.

Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama


akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
2) Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan
masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat
merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya.
Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan,
tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam
maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung
pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya
adalah tempe kedelai.
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe
mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan
diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar
pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat
mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia,
menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung
koroner, penyakit gula, dan kanker.
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai
juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme,
dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe
paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus,
yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus
arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan
mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya
menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat.
Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai
sembilan kali lipat.
c) Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan
menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat
mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan
alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan
pengalaman.
2. Bioteknologi Bidang Pertanian
a. Penanaman secara hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti
air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya
pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya hidroponik

dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan.


Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara
lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir
(menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan
media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang tergolong
berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.
Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah.
Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya
dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagi
tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang
dibutuhkan tanaman adalah air, mineral, cahaya, dan CO2.
Cahayatelah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudah
cukup melimpah di udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral
dapat diberikan dengan sistem hidroponik, artinya keberadaan tanah
sebenarnya bukanlah hal yang utama.
Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik,
antara lain tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat; risiko
kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada;
tidak perlu lahan yang terlalu luas; pertumbuhan tanaman lebih
cepat; bebas dari hama; hasilnya berkualitas dan berkuantitas tinggi;
hemat biaya perawatan.
Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari
golongan tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema,
dan Spatyphilum. Golongan sayuran yang dapat dihidroponikkan,
antara lain tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung,
dan bayam. Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan,
antara lain jambu air, melon, kedondong bangkok, dan
belimbing.
b. Penanaman secara aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan
ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan
udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan
air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan
dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar
tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara
tersebut.
Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut. Helaian
styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan
menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran
ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai

bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofoam terdapat sprinkler


(pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga
mengenai akar.
3. Bioteknologi Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli
telah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan
prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi
modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif
dan efisien.
Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam
industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti
rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi,
dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin
besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa
penerapan bioteknologi modern sebagai berikut.
a. Rekayasa genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan
gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang
diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau
rekombinasi DNA.
BIOTEKNOLOGI DAN REKAYASA GENERTIKA (biologi sma IPA)

BIOTEKNOLOGI
A.

Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi Konvensional : yaitu bioteknologi yang mengoptimalkan manfaat mikroba
untuk menghasilkan produk barang / jasa sesuai kebutuhan manusia melalui proses
fermentasi dengan cara yang sederhana . Contohnya : Pembuatan tempe, tapai, nata de
coco, dll
1. Keuntungan Bioteknologi Konvensional

a.

Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman, seperti air susu
menjadi yoghurt, mentega, keju.

b.

Teknologinya relatif sederhana,

c.

Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat dibuat Nata de coco

d.

Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena bioteknologi


konvensional tidak banyak membutuhkan biaya karena biaya yang digunakan relatif murah

e.

Pengaruh jangka panjang umumnya sudah diketahui karena sistemnya sudah mapan

2. Kerugian Bioteknologi Konvensional

B.

a.

Tidak dapat mengatasi masalah ketidaksesuaian (inkompatibilitas) genetic

b.

Perbaikan sifat genetik tidak terarah

c.

Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya

d.

Memerlukan waktu yang relatif lama untuk menghasilkan galur baru

e.

Tidak dapat mengatasi kendala alam dalam sistem budidaya tanaman, misalnya hama

Bioteknologi Modern

1.
a.

Manfaat Bioteknologi Modern

Di bidang pertanian dan peternakan yaitu mampu menciptakan bibit-bibit unggul yang
akan memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitas , meningkatnya
sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman
transgenik kebal hama, Mengatasi terbatasnya lahan pertanian , Mengatasi produksi bibit

yang sama dalam jangka waktu singkat , Mengendalikan serangga perusak tanaman
budidaya

b.

Di bidang Lingkungan dan pelestarian yaitu mengatasi masalah pelestarian species


langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan
langka bisa dilestarikan, membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran
lingkungan, Seperti : bacteri pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik
biodegradable,

c.

Di bidang kesehatan, mampu menciptakan produk obat untuk penyakit. Misalnya :


penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal,
vaksin.

d.

Di bidang industri, mampu menciptakan pemberantas hama secara biologis (Bacillus


thuringensis) dan tanaman tahan hama dalam tubuhnya disisipi gen bakteri (tanaman
transgenik)
e.
Di bidang pertambangan, mampu melakukan pengolahan biji besi (Thiobacillus
ferrooxidans), membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya :
bioethanol, biogas,membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan
logam ( biohidrometalurgi )

Pengertian bioteknologi modern adalah bioteknologi yang mnggunakan teknik rekayasa


gendtika,seperti DNA rekombinan.DNA rekombinan adalah pmutusan dan penyambungan
DNA dengan cara kultur jaringan,kloning dan fusi sel.
Manfaat Bioteknologi Modern
- Di bidang pertanian dan peternakan
Mampu menciptakan bibit-bibit unggul yang akan memberikan produk bermutu tinggi
secara kualitas dan kuantitas ,meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan
penyakit tanaman, misalnya tanaman transgenik kebal hama,
- Mengatasi terbatasnya lahan pertanian ,
- Mengatasi produksi bibit yang sama dalam jangka waktu singkat ,
- Mengendalikan serangga perusak tanaman budidaya

1.

Manfaat Bioteknologi Modern

a.

Di bidang pertanian dan peternakan yaitu mampu menciptakan bibit-bibit unggul yang
akan memberikan produk bermutu tinggi secara kualitas dan kuantitas , meningkatnya
sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman
transgenik kebal hama, Mengatasi terbatasnya lahan pertanian , Mengatasi produksi bibit
yang sama dalam jangka waktu singkat , Mengendalikan serangga perusak tanaman
budidaya

b.

Di bidang Lingkungan dan pelestarian yaitu mengatasi masalah pelestarian species


langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan
langka bisa dilestarikan, membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran
lingkungan, Seperti : bacteri pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik
biodegradable,

c.

Di bidang kesehatan, mampu menciptakan produk obat untuk penyakit. Misalnya :


penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal,
vaksin.

d.

Di bidang industri, mampu menciptakan pemberantas hama secara biologis (Bacillus


thuringensis) dan tanaman tahan hama dalam tubuhnya disisipi gen bakteri (tanaman
transgenik)

e.

Di bidang pertambangan, mampu melakukan pengolahan biji besi (Thiobacillus


ferrooxidans), membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya :
bioethanol, biogas,membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan
logam ( biohidrometalurgi )

2.

2.Kerugian Bioteknologi Modern

1)

Di bidang Etika/ Moral

a.

Ada masyarakat yang menganggap bahwa menyisipkan gen suatu MH ke MH bertentangan dengan nilai budaya dan melanggar hukum alam

b.

Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka dapat membawa konsekuensi bagi

penganut agama tertentu.


c.

Pemberian hak paten atas organisme transgenik bertentangan dengan banyak nilai-nilai
budaya yang menghargai nilai intrinsik makhluk hidup karena pemberian hak paten pada
organisme hasil rekayasa menyebabkan pemberian hak pribadi atas organisme yang bisa
disalahgunakan.

d.

Kloning manusia saat ini masih dipertentangkan dan dianggap merusak nilai etika dan
moral karena merusak embrio/janin manusia untuk alasan apapun dianggap tidak
manusiawi

2)

Di bidang sosial ekonomi

a.

Menimbulkan kesenjangan antara negara/ perusahaan yang memanfaatkan bioteknologi dengan yang belum memanfaatkan bioteknologi (negara dunia ke tiga).

b.

Hak paten hasil rekayasa, swastanisasi dan konsentrasi bioteknologi pada kelompok
tertentu membuat petani tradisional tidak dapat mengadakan bibit sendiri dan para
peneliti harus mendapatkan ijin terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian
menggunakan bibit-bibit hasil rekayasa tersebut.

c.

Merugikan petani kecil dan menimbulkan kesenjangan ekonomi karena produk


bioteknologi yang pada umumnya dimiliki oleh pemilik modal dapat meningkatkan produksi
hingga 50 %.

d.

Produk bioteknologi hasil modifikasi genetika suatu organisme dapat menyingkirkan


plasma nutfah, yaitu suatu jenis makhluk hidup yang masih memiliki sifat asli.

3)

Dampak di bidang kesehatan

a.

Ada produk hasil rekayasa genetik yang disinyalir menimbulkan masalah serius,
misalnya kematian akibat penggunaan insulin, sapi penghasil susu yang disuntik dengan
Hormon BGH mengandung bahan kimia yang berbahaya, tomat Flavr Savr diketahui
membawa gen resisten terhadap antibiotik.

b.

Penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris.

c.

Tomat Flavr Savr hasil rekayasa diketahui mengandung gen yang resisten terhadap

antibiotik.
d.

Susu sapi yang disuntik hormon BGH (bovine growth hormone) atau hormon
pertumbuhan sapi, disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya
bagi kesehatan manusia..

e.

Jagung yang direkayasa sebagai pakan unggas menjadikan unggas tersebut


mengandung genetic modified organism (GMO) yang dikhawatirkan membahayakan
manusia.

f.

Ada dugaan bahwa SARS yang menghebohkan dunia, diduga disebabkan oleh rekayasa
genetika virus Corona.

4)

Dampak terhadap lingkungan

a.

Pelepasan organisme transgenik ke alam dapat keseimbangan alam dan kelestarian


organisme.

b.

Pencemaran biologi, karena apabila makhluk hidup transgenik lepas ke alam bebas dan
kawin dengan makhluk normal dapat menghasilkan keturunan yang mutan.

c.

Penyalahgunaan hak pribadi, karena dengan rekayasa genetika perubahan genotip tidak
dirancang secara alami sesuai dengan kebutuhan, melainkan menurut kebutuhan pelaku
bioteknologi itu sendiri. Hal ini dapat menimbulkan peluang bahaya bagi kelestarian
lingkungan hidup.
CONTOH BIOTEKNOLOGI MODERN
Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di
lingkungan.
Kerugian Bioteknologi Modern
- Susu sapi yang disuntik hormon BGH (bovine growth hormone) atau hormon
pertumbuhan sapi, disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya
bagi kesehatan manusia..
- Jagung yang direkayasa sebagai pakan unggas menjadikan unggas tersebut mengandung
genetic modified organism (GMO) yang dikhawatirkan membahayakan manusia.
- Ada dugaan bahwa SARS yang menghebohkan dunia, diduga disebabkan oleh rekayasa
genetika virus Corona.
- Pelepasan organisme transgenik ke alam dapat keseimbangan alam dan kelestarian

organisme.
- Pencemaran biologi, karena apabila makhluk hidup transgenik lepas ke alam bebas dan
kawin dengan makhluk normal dapat menghasilkan keturunan yang mutan.

Pengertian Kultur Jaringan


Menurut Suryowinoto (1991), kultur jaringan dalam bahasa asing disebut sebagai
tissue culture. Kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. jadi, kultur jaringan berarti membudidayakan
suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.
Kultur jaringan (Tissue Culture) merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman
secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara
mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian
tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh
dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak
diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan
adalah perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan
media buatan yang dilakukan di tempat steril.

Prinsip Dasar Kultur Jaringan


Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tumbuhan
seperti protoplasma, sekelompok sel, jaringan atau organ serta menumbuhkannya dalam
kondisi aseptik sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan
beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali
Manfaat Kultur Jaringan
Kegunaan utama dari kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman baru dalam
jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat, yang mempunyai sifat fisiologi dan
morfologi sama persis dengan induknya.
Melestarikan sifat tanaman induk
Menghasilkan tanaman yang memiliki sifat sama
Menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang singkat
Dapat menghasilkan tanaman yang bebas virus
Dapat dijadikan sarana untuk melestarikan plasma nutfah
Untuk menciptakan varietas baru melalui rekayasa genetika. Sel yang telah direkayasa
dikembangkan melalui kultur jaringan sehingga menjadi tanaman baru secara lengkap
Pelaksanaannya tidak tergantung pada musim.

Kelemahan Kultur Jaringan


Diperlukan biaya awal yang relatif tinggi
Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu, karena memerlukan keahlian khusus

Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatisasi, karena terbiasa dalam
kondisi lembap dan aseptik.
Keuntungan Kultur Jaringan
Pengadaan bibit tidak tergantung musim
Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif lebih cepat (dari
satu mata tunas yang sudah respon dalam 1 tahun dapat dihasilkan minimal 10.000
planlet/bibit)
Bibit yang dihasilkan seragam
Bibit yang dihasilkan bebas penyakit (menggunakan organ tertentu)
Biaya pengangkutan bibit relatif lebih murah dan mudah
Dalam proses pembibitan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan deraan lingkungan
lainnya
Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
Metabolit sekunder tanaman segera didapat tanpa perlu menunggu tanaman dewasa

Tahapan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan
adalah:
a. Pemilihan dan Penyiapan Tanaman Induk Sumber Eksplan
Tanaman tersebut harus jelas jenis, spesies, dan varietasnya serta harus sehat
dan bebas dari hama dan penyakit. Tanaman indukan sumber eksplan tersebut harus
dikondisikan dan dipersiapkan secara khusus di rumah kaca atau greenhouse agar eksplan
yang akan dikulturkan sehat dan dapat tumbuh baik serta bebas dari sumber kontaminan
pada waktu dikulturkan secara in-vitro.
b. Inisiasi Kultur
Tujuan utama dari propagasi secara in-vitro tahap ini adalah pembuatan kultur
dari eksplan yang bebas mikroorganisme serta inisiasi pertumbuhan baru (Wetherell,
1976). ini mengusahakan kultur yang aseptik atau aksenik. Aseptik berarti bebas dari
mikroorganisme, sedangkan aksenik berarti bebas dari mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Dalam tahap ini juga diharapkan bahwa eksplan yang dikulturkan akan
menginisiasi pertumbuhan baru, sehingga akan memungkinkan dilakukannya pemilihan
bagian tanaman yang tumbuhnya paling kuat,untuk perbanyakan (multiplikasi) pada kultur
tahap selanjutnya (Wetherell, 1976).
c. Sentrilisasi
Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di
tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga sterail.

Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan etanol yang


disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Teknisi yang melakukan
kultur jaringan juga harus steril.
d. Multiplikasi atau Perbanyakan Propagul
Tahap ini bertujuan untuk menggandakan propagul atau bahan tanaman yang
diperbanyak seperti tunas atau embrio, serta memeliharanya dalam keadaan tertentu
sehingga sewaktu-waktu bisa dilanjutkan untuk tahap berikutnya. Pada tahap ini,
perbanyakan dapat dilakukan dengan cara merangsang terjadinya pertumbuhan tunas
cabang dan percabangan aksiler atau merangsang terbentuknya tunas pucuk tanaman
secara adventif, baik secara langsung maupun melalui induksi kalus terlebih dahulu.
Seperti halnya dalam kultur fase inisiasi, di dalam media harus terkandung mineral, gula,
vitamin, dan hormon dengan perbandingan yang dibutuhkan secara tepat (Wetherell,
1976). Hormon yang digunakan untuk merangsang pembentukan tunas tersebut berasal
dari golongan sitokinin seperti BAP, 2-iP, kinetin, atau thidiadzuron (TDZ).
e. Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar
Tujuan dari tahap ini adalah untuk membentuk akar dan pucuk tanaman yang
cukup kuat untuk dapat bertahan hidup sampai saat dipindahkan dari lingkungan in-vitro
ke lingkungan luar. Dalam tahap ini, kultur tanaman akan memperoleh ketahanannya
terhadap pengaruh lingkungan, sehingga siap untuk diaklimatisasikan (Wetherell, 1976).
Tunas-tunas yang dihasilkan pada tahap multiplikasi di pindahkan ke media lain untuk
pemanjangan tunas. Media untuk pemanjangan tunas mengandung sitokinin sangat rendah
atau tanpa sitokinin. Tunas tersebut dapat dipindahkan secara individu atau berkelompok.
Pemanjangan tunas secara berkelompok lebih ekonomis daripada secara individu. Setelah
tumbuh cukup panjang, tunas tersebut dapat diakarkan. Pemanjangan tunas dan
pengakarannya dapat dilakukan sekaligus atau secara bertahap, yaitu setelah
dipanjangkan baru diakarkan. Pengakaran tunas in-vitro dapat dilakukan dengan
memindahkan tunas ke media pengakaran yang umumnya memerlukan auksin seperti NAA
atau IBA. Keberhasilan tahap ini tergantung pada tingginya mutu tunas yang dihasilkan
pada tahap sebelumnya.
f. Aklimatisasi
Dalam proses perbanyakan tanaman secara kultur jaringan, tahap aklimatisasi
planlet merupakan salah satu tahap kritis yang sering menjadi kendala dalam produksi
bibit secara masal. Pada tahap ini, planlet atau tunas mikro dipindahkan ke lingkungan di
luar botol seperti rumah kaca , rumah plastik, atau screen house (rumah kaca kedap
serangga). Proses ini disebut aklimatisasi. Aklimatisasi adalah proses pengkondisian
planlet atau tunas mikro (jika pengakaran dilakukan secara ex-vitro) di lingkungan baru
yang aseptik di luar botol, dengan media tanah, atau pakis sehingga planlet dapat

bertahan dan terus menjadi bibit yang siap ditanam di lapangan. Prosedur pembiakan
dengan kultur jaringan baru bisa dikatakan berhasil jika planlet dapat diaklimatisasi ke
kondisi eksternal dengan keberhasilan yang tinggi.

Macam-Macam Kultur Jaringan


Kultur meristem, menggunakan jaringan (akar, batang, daun) yang muda atau
meristematik
Kultur anter, menggunakan kepala sari sebagai eksplan
Kultur embrio, menggunakan embrio. Misalnya pada embrio kelapa kopyor yang sulit
dikembangbiakan secara alamiah
Kultur protoplas, menggunakan sel jaringan hidup sehingga eksplan tanpa dinding
Kultur kloroplas, menggunakan kloroplas. Kultur ini biasanya untuk memperbaiki atau
membuat varietas baru
Kultur polen, menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya.
Dampak positif Kultur jaringan :
- mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat, dan
mempunyai sifat seperti induknya
- Pelaksanaannya Tidak membutuhkan tempat yang luas,
- kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin,
- kecepatan tumbuh bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional.
Dampak negatif Kultur Jaringan :
- Bibit yang dihasilkan mempunyai perakaran yang tidak kuat
- Mempersempit lapangan kerja pembibitan secara konvensional.
- Dapat berakibat hilangnya plasma nutfak dari tanaman tertentu.
=
3. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Kultur Jaringan
Perbanyakan tanaman secara kultur jaringan mempunyai kelebihan antara lain seperti
berikut.
-Kultur jaringan merupakan suatu cara menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak
dalam waktu singkat.
- memerlukan tempat yang luas.
-Tidak tergantung pada musim sehingga bisa dilaksanakan sepanjang tahun.
-Bibit yang dihasilkan lebih sehat.
-Memungkinkan dilakukannya manipulasi genetik.
Selain mempunyai kelebihan, kultur jaringan ternyata juga mempunyai kekurangan,

seperti berikut.
Memerlukan biaya besar karena harus dilakukan di dalam laboratorium dan
menggunakan bahan kimia.
Memerlukan keahlian khusus.
Memerlukan aklimatisasi ke lingkungan eksternal karena tanaman hasil kultur
biasanya berukuran kecil dan bersifat aseptik serta sudah terbiasa berada di
tempat yang mempunyai kelembapan udara tinggi.
Contoh kultur jaringan adalah perbanyakan tanaman hias seperti anggrek, tanaman obat
seperti bidara upas, tanaman berkayu seperti jati, dan buah-buahan semisal pisang.
Kultur jaringan memanfaatkan sifat totipotensi tumbuhan yaitu kemampuan sel
memperbanyak diri sesuai individu tanaman tersebut. Jadi bila tanaman tidak memiliki
sifat totipotensi, kultur jaringan tidak akan berhasil.
Tahapan proses Kultur Jaringan
Posted on January 10, 2010 by kuljar
I. Pengambilan Eksplan
1. Jaringan (Daun, akar, tunas)
2. Biji
3. Meristem
4. Anther
II. Sterilisasi
1. Luar
2. Dalam
III. Penanaman
IV. Sub Kultur
1. Multiplikasi
2. Perakaran
3. Perlakuan
V. Aklimatisasi
HIBRIDOMA A. Pengertian Hibridoma Teknik DNA rekombinan, dikenal pula teknologi
hibridoma. Hibridoma adalah sel-sel yang dihasilkan dengan cara peleburan atau fusi dua
tipe sel yang berbeda menjadi kesatuan tunggal yang mengandung gen-gen dari kedua
yang digabungkan. Salah satu teknik pengabungan yang digunakan yaitu elektrafusi atau
fusi secara elektris. Teknik sel-sel tertarik satu sama lain dan melebur (fusi) B. Teknik
Hibridoma Teknik hibridoma adalah teknik pembuatan sel yang dihasilkan dari fusi antara
sel B limfosit dengan sel kanker. Sifat dari sel hibridoma ini adalah imortal. Proses

pembuatan dari sel hibridoma adalah sebagai berikut, pertama-tama dilakukan proses
imunisasi dengan menggunakan antigen tertentu. Kemudian dipisahkan sel B-limfosit dari
organ limpa, lalu sel ini difusikan dengan sel kanker immortal. Tahapan fusi sel hibridoma
ini dilakukan dengan membuat membran sel menjadi lebih permeabel. Sel hibrid hasil fusi
inilah yang disebut sebagai sel hibridoma yang merupakan sel imortal yang dapat
menghasilkan antibodi. Dalam percobaan yang umum dilakukan, proses pembuatan sel
hibridoma dilakukan dengan menggunakan sel mieloma NS-1 dan sel limpa dari mencit.

Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama
(populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual
yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan.
Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning
digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati.
Kata ini diturunkan dari kata clone atau clon, dalam bahasa Inggris, yang juga dibentuk
dari kata bahasa Yunani, ("klonos") yang berarti "cabang" atau "ranting", merujuk
pada penggunaan pertama dalam bidang hortikultura sebagai bahan tanam dalam
perbanyakan vegetatif.
Manfaat dan Dampak Dari Kloning
Keunggulan Kloning
1. Kloning pada tanaman dan hewan adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman dan
hewan, meningkatkan produktivitasnya.
2. Mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia-terutama penyakit-penyakit
kronis-guna menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek
samping terhadap kesehatan manusia.
3. Untuk memperoleh hormone pertumbuhan, insulin, interferon, vaksin, terapi gen
dan diagnosis penyakit genetic.
4. Upaya konservasi pada hewan atau tumbuhan langka
Kelemahan Kloning
1. Kloning pada manusia akan menghilangkan nasab.
2. Kloning pada perempuan saja tidak akan mempunyai ayah.
3. Menyulitkan pelaksanaan hokum-hukum syara. Seperti, hokum pernikahan, nasab,
nafkah, waris, hubungan kemahraman, hubungan ashabah, dan lain-lain.

4. Hewan hasil pengklonan mudah terserang penyakit


5. Resiko kesehatan pada hewan yang dikloning
6. Menurunkan keanekaragaman
Istilah bayi tabung (tube baby) dalam bahasa kedokteran dikenal dengan sebutan in vitro
and embrio transfer (IVFET) atau dalam khazanah hukum islam dikenal dengan thfl al
anabib atau athfal al-anbubah. Secara teknis kedua istilah ini memiliki perbedaan yang
cukup signifikan, meskipun memiliki tujuan yang hampir sama, yakni untuk menangani
masalah infertilitas atau kemandulan.
Secara umum, bayi tabung adalah proses pembuahan yang tidak secara alami, yaitu
dengan pengambilan sel sperma sang suami dan sel telur sang istri yang kemudian
diletakan pada cawan pembuatan yang merupakan salah satu teknologi modern. Sedangkan
pengertian secara biologi yaitu proses pembuahan sperma dengan ovum, dipertemukan
diluar kandungan pada satu tabung yang dirancang secara khusus.
Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara yang alami
(hubungan seksual), sesuai dengan fitrah Allah untuk manusia. Akan tetapi pembuahan
alami sulit terujud, misalnya dikarenakan rusaknya atau tertutupnya saluran indung telur
(tuba follopi) yang membawa sel telur ke ramim, serta tidak dapat diatasi dengan
membukanya atau mengobatinya. Atau karena sel sperma suami lemah atau tidak mampu
menjangkau rahim isteri untuk bertemu dengan sel telur.
kerugian:
ada kemungkinan kelainan genetis dan masalah etika dan moral agama, kadang banyak
orang salah persepsi.
Harganya sangat mahal dan kemungkinan gagalnya tinggi juga.
Kurang manusiawi dan alami walau orang tidak mempermasalahkannya
-banyak gagal
-biaya mahal
-membutuhkan peralatan yang bagus dan tidak mentolerir kesalahan
kelebihan:
-dapat membantu pasangan yang kurang subur untuk memiliki anak sendiri
-pengandungan dapat di pindah keperut perempuan lain
-keadaan anak dapat di atur

Pada program bayi tabung proses pembuahan terjadi secara tidak alami (pembuahan
dilakukan secara buatan). Metode pembuahan buatan ini tidak menutup kemungkinan
menimbulkan risiko. Adanya dugaan cacat bawaan sebagai dampak bayi tabung maupun
pembuahan buatan lain dengan metode intra-cytoplasma telah mendorong Prof.
Bertelsmann menghimbau komisi kedokteran di Jerman untuk melakukan penelitian

terpadu maupun penelitian data secara sistimatis.


Selama ini memang belum diketahui secara pasti, apakah meningkatnya jumlah cacat
bawaan tersebut memang murni dampak bayi tabung ataukah faktor lainnya. Tetapi yang
pasti, kasus cacat bawaan memang banyak ditemukan pada pembuahan buatan
dibandingkan dengan pembuahan alami. Artinya, dampak bayi tabung memang berisiko
menimbulkan cacat bawaan pada bayi. Cacat bawaan ini mencakup cacat yang terlihat
maupun yang tidak, semisal kelainan pada ginjal, jantung, maupun organ tubuh lainnya.
Dampak bayi tabung yang lain adalah risiko bayi terlahir kembar. Pada proses bayi tabung,
pembuahan dilakukan terhadap beberapa sel telur sekaligus. Dari beberapa sel telur
tersebut kadang-kadang berkembang secara bersamaan di dalam rahim. Akibatnya,
terjadi kehamilan kembar yang bisa lebih dari dua. Jika ini terjadi, peluang janin untuk
bisa terus berkembang di dalam rahim akan semakin sedikit.

Adapun dampak negatif bayi tabung yang sudah diketahui adalah efek samping bagi ibu
dan anak akibat dari penggunaan obat-obatan pemicu ovulasi yang digunakan selama
proses bayi tabung. Selain itu, proses bayi tabung juga berisiko menyebabkan pendarahan
saat tahap pengambilan sel telur (Ovum Pick-Up). Meskipun pada faktanya jarang terjadi,
namun penggunaan jarum khusus yang dimasukkan ke dalam rahim saat proses
pengambilan sel telur, tetap membuka peluang terjadinya pendarahan.
Dampak negatif bayi tabung lainnya antara lain: kehamilan di luar kandungan (kehamilan
ektopik), kemungkinan terjadinya sebesar 5%; ibu terserang infeksi, rhumatoid arthritis
(lupus), serta alergi; mengalami risiko keguguran sebesar 20%; terjadinya Ovarian
Hyperstimulation Syndrome (OHSS). OHSS merupakan komplikasi dari perkembangan sel
telur sehingga dihasilkan banyak folikel. Akibatnya, terjadilah akumulasi cairan di perut.
Cairan ini bisa sampai ke dalam rongga dada. Karena keberadaan cairan tersebut bisa
mengganggu fungsi tubuh maka harus dikeluarkan. Hanya saja risiko terjadinya OHSS
relatif kecil, hanya sekitar 1% saja.
Dampak bayi tabung serta program bayi tabung sendiri memang sesuatu yang dilematis.
Di satu sisi program bayi tabung memang bisa membantu pasutri yang sulit mempunyai
momongan akibat gangguan kesuburan. Namun di sisi lain, segala risiko yang harus
dihadapi pasien adalah suatu pilihan yang sulit dihindari. Belum lagi tingkat keberhasilan
pembuahan buatan juga relatif kecil. Hanya 40% pasien yang sukses mendapatkan
kehamilan. Apalagi sukses kehamilan yang bisa mengantarkan hingga bisa melahirkan anak
semakin kecil kemungkinannya, yakni sebesar 15%.
Bioteknologi adalah pemanfaatan organisme/mahkluk hidup yang dilaksanakan secara

terpadu dan bertujuan untuk meningkatkan nilai guna suatu barang untuk kesejahteraan
manusia.
Konsep yang penting dalam bioteknologi adalah
1. Perbedaan bioteknologi konvensional/tradisional dan modern.
2. Macam-macam bioteknologi
Pada konsep pertama yaitu perbedaan bioteknologi modern dan tradisional.
Bioteknologi tradisional adalah praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan sederhana tanpa rekayasa genetika. Dengan ciri-ciri :
1. dilakukan tanpa menggunakan prinsip-prinsip ilmiah.
2. dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman yang di wariskan secara turun
temurun, umumnya belum dapat diproduksi secara masal.
Adapun contoh dari bioteknologi konvensional ini yaitu pada proses pembuatan bir, tempe,
roti dll.
Sedangkan,
Bioteknologi modern adalah praktik bioteknologi yang diperkaya dengan teknik rekayasa
genetika ( suatu teknik manipulasi materi genetikal ).
Cirinya berkebalikan dengan biotek tradisional ditambah dengan menerapkan teknik
Aseptis.
Teknik Aseptis adalah suatu cara kita pada waktu bekerja (praktik) yang selalu menjaga
sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi
terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan.
Contoh dari bioteknologi modern ini yaitu tumbuhan yang kuat atau tahan terhadap hama
dan penyakit serta buahnya sifatnya tahan lama, bakteri penghasil antibiotik ataupun
insulin.
Macam-macam bioteknologi adalah
1. Fermentasi
2. Kultur Jaringan
3. Rekayasa genetika
4. Teknik Rekombinansi DNA/fusi gen

5.
6.
7.
8.
9.

Teknik Fusi protoplasma


Kloning
Hidroponik
Aeroponik
Kawin suntik

Mari kita bahas satu persatu


1. Fermentasi
2. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau bagian dari individu secara
buatan (artifisial).
Yang dimaksud secara buatan adalah dilakukan di luar individu yang bersangkutan. Karena
hal tersebut teknik ini disebut kultur in vitro, yang berkebalikan dari in vivo(di dalam
tubuh). Dikatakan in vitro (bahasa Latin, berarti di dalam kaca) karena jaringan
dibiakkan di dalam tabung inkubasi atau cawan Petri yang terbuat dari kaca, baik
tumbuhan maupun hewan (termasuk manusia). Yang perludiperhatikan bahwa masingmasing jaringan memerlukan komposisi media tertentu. baik dari tumbuhan maupun hewan
(termasuk manusia).
3. Rekayasa genetika
rekayasa genetika merupakan kegiatan yang menerapakan teknik-teknik biologi molekular
untuk memanipulasi susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi
genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
dua enzim yang penting dan tidak boleh dilupakan dalam rekayasa genetika yaitu enzim
yang berfungsi untuk memutus(endonuklease) rantai DNA dan
enzim yang
menyambungkan pita DNA (ligase).
Sekarang kita bahas mengenai teknik yang digunakan dalam rekayasa genetika.
1. Teknik Rekombinasi DNA/fusi gen

Teknik plasmid

merupakan rekayasa genetika dengan cara menyambungkan gen. Yang dibutuhkan


dalam teknik ini adalah gen yang diinginkan dan plasmid yang dimiliki oleh bakteri yang non
patogen. Hasil dari teknik ini contohnya adalah bakteri yang menghasilkan insulin.

Teknik terapi gen

Terapi genadalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen
mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu
penyakit.Pada
awalnya,
terapi
gen
diciptakan
untuk
mengobati
penyakit
keturunan(genetik) yang terjadi karena mutasi pada satu gen, seperti penyakit fibrosis
sistik.Penggunaan terapi gen pada penyakit tersebut dilakukan dengan memasukkan gen
normal yang spesifik ke dalam sel yang memiliki gen mutan. Terapi gen kemudian
berkembang untuk mengobati penyakit yang terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti
kanker.Selain memasukkan gen normal ke dalam sel mutan, mekanisme terapi gen lain yang
dapat digunakan adalah melakukan rekombinasi homolog untuk melenyapkan gen abnormal
dengan gen normal, mencegah ekspresi gen abnormal melalui teknik peredaman gen, dan
melakukan mutasi balik selektif sehingga gen abnormal dapat berfungsi normal kembali.
Interferon
Interferon adalah hormon berbentuk sitokina berupa protein berjenis glikoprotein
yang disekresi oleh sel vertebrata karena akibat rangsangan biologis, seperti virus,
bakteri, protozoa, mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya.
Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan
replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.
2. Teknik fusi protoplas
Teknik hibridoma
teknik pembuatan sel yang dihasilkan dari fusi antara sel limfosit B yang
menghasilkan antibodi) dengan sel kanker yang memiliki karakter cepat membelah. Sifat
dari sel hibridoma ini adalah imortal.
Proses pembuatan dari sel hibridoma adalah sebagai berikut,
pertama-tama dilakukan proses imunisasi dengan menggunakan antigen tertentu.
Kemudian dipisahkan sel B-limfosit dari organ limpa,
lalu sel ini difusikan dengan sel kanker immortal.
Tahapan fusi sel hibridoma ini dilakukan dengan membuat membran sel menjadi lebih

permeabel.
Sel hibrid hasil fusi inilah yang disebut sebagai sel hibridoma yang merupakan sel imortal
yang dapat menghasilkan antibodi dengan cepat. Dalam percobaan yang umum dilakukan,
proses pembuatan sel hibridoma dilakukan dengan menggunakan sel mieloma NS-1 dan sel
limpa dari mencit.
hasil dari teknik ini disebut Antibodi monoklonal yang dapat digunakan untuk diagnosis
dan terapi.
4 . Teknik Kloning
Kloning dalam biologi adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama
(populasi) yang identik secara genetik. Kloning merupakan proses reproduksi aseksual
yang biasa terjadi di alam dan dialami oleh banyak bakteria, serangga, atau tumbuhan.
Dalam bioteknologi, kloning merujuk pada berbagai usaha-usaha yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan salinan berkas DNA atau gen, sel, atau organisme. Arti lain kloning
digunakan pula di luar ilmu-ilmu hayati.
5. Teknik Hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang berarti
bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam
praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang
digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antaralain metode kultur air
(menggunakan media air), metode kultur pasir(menggunakan media pasir), dan metode
porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Pada umumnya orang
bertanam dengan menggunakan tanah. Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan
tanah, hanya dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan bagi
tanaman. Apakah cukup dengan air dan nutrien? Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman
adalah air, mineral, cahaya, dan CO2.
Cahaya telah terpenuhi oleh cahaya matahari. Demikian pula CO2 sudahcukup melimpah di
udara. Sementara itu kebutuhan air dan mineral dapat diberikan dengan sistem
hidroponik, artinya keberadaan tanah sebenarnya bukanlah hal yang utama.
6. Teknik Aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi,
aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan modifikasi dari
hidroponik (mem-berdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan
dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam

menggantung akan menyerap larutan hara tersebut. Prinsip dari aeroponik adalah sebagai
berikut. Helaian styrofoam diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan
menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuranditancapkan pada lubang
tanam. Akar tanaman akan menjuntai bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofom
terdapat sprinkler (pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga
mengenai akar.
7. Kawin suntik
Bioteknologi (4) : Mikroorganisme dan produknya
Artikel ini telah dibaca 38,763 kali
BMC Secara umum, bioteknologi dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni bioteknologi
konvensional (sederhana) dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional
menggunakan penerapan-penerapan biologi, biokimia, atau rekayasa masih dalam tingkat
yang terbatas. Sedangkan Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa
tingkat tinggi dan terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang
sering digunakan saat ini adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad
hidup secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan.

Pada bidang bioteknologi konvensional, sebagian besar didominasi oleh produk makanan.
Berikut ini saya telah rangkumkan daftar mikroorganisme dan produk yang dihasilkan.
Daftar berikut merupakan campuran berbagai jenis mikroorganisme jamur dan bakteri.
Kolom bahan yang kosong itu berarti saya belum memperoleh informasi. Kalau ada
masukan boleh kasih komentar di sini.

Mikroorganisme

Bahan

Produk

Susu

yoghurt

Penicillium requorti
Penicillium camemberti
Propiobacterium
Streptococcus thermophilus

Susu

menghasilkan
aroma khas keju
dan menambah
keasaman

Lactobacillus

Susu

keju

Bakteri

Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus subtilis

Leuconostoc cremoris
Acetobacter xylinum
Acetobacter aceti

mentega
air kelapa nata de cocco
cuka/asam asetat

Streptomyces griceus

streptomycin

Bacillus thuringiensis

pestisida
alami/biologi

Assbya gossipii

vitamin B1

Propionibacterium
Pseudomonas (jamur)

vitamin B12

Jamur / Fungi

Aspergillus wentii

Kedelai

kecap

Sacharomyces cereviceae

Ketela

tape

Sacharomyces sake

sake

Rhizopus oryzae

Kedelai

tempe

Penicillium notatum
Penicillium chrysogenum

antibiotik
penisilin

Aspergillus niger

asam sitrat

Aspergillus niger
Aspergillus oryzae
Bacillus subtilis (bakteri)

enzim amilase

Aspergillus oryzae
Bacillus subtilis (bakteri)

enzim protease

Aspergillus niger
Rhizopus spp

ezim lipase

Corynebacterium glutamicum

lisin (asam
amino), asam
glutamat ->
bahan MSG

Fusarium

mikoprotein
(protein dari
fungi)

Chlorella (alga hijau)


Spirullina (alga biru)

single cell
protein (SCP)

(bakteri)

No.
1

Bahan Pangan
Susu

Mikroorganisme
Lactobacillus bulgaricus
Streptococcus termophillus
Streptococcus lactis
Panicillium requiforti

Golongan
Bakteri
Bakteri
Bakteri
Jamur

Produk
Yoghurt
Yoghurt
Mentega
Keju

Kedelai

3
4

Kacang tanah
Beras

Singkong

6
7
8
9

Air kelapa
Tepung gandum
Kubis
Padi-padian atau
umbi-umbian

10

Mikroorganisme

Propioni bacterium
Lactobacillus casei
Rhizopus oligosporus
Rhizopus stoloniferus
Rhizopus oryzae
Aspergillus oryzae
Neurospora sitophyla
Saccharomyces cereviseae
Endomycopsis fibulegera
Saccharomyces elipsoides
Endomycopsis fibulegera
Acetobacter xylinum
Saccharomyces elipsoides
Enterobacter sp.
Saccharomyces cereviseae
Saccharomyces
caelsbergensis
Spirulina
Chlorella

Bakteri
Bakteri
Jamur
Jamur
Jamur
Jamur
Jamur
Jamur
Jamur
Jamur
Jamur
Bakteri
Jamur
Bakteri
Jamur

Keju Swiss
Susu asam
Tempe
Tempe
Tempe
Kecap
Oncom
Tape Ketan

Alga bersel
satu

Protein sel
tunggal

Tape singkong
Nata de coco
Roti
Asinan
Minuman
beralkohol

D. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL/ TRADISIONAL


Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme
untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape,
oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan.
Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain
tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap
sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional,
yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya
penggunaan enzim.

E. PEMANFAATAN BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DI BIDANG PANGAN


1. Pengolahan Produk Susu
Susu dapat diolah dengan bioteknologi sehingga menghasilkan produk-produk baru,
seperti yoghurt, keju, dan mentega.

Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian
besar lemak dibuang.
Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
-

Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang,
selanjutnya disimpan selama 5 jam pada temperatur 45oC.
Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari
kegiatan bakteri asam laktat.
Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa. Yoghurt yang nikmat dan bergizi
siap dinikmati.
Yoghurt dalam kemasan Yoghurt siap saji Metabolisme Bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophilus Menjadi Yoghurt Prinsip pembuatan yoghurt adalah
fermentasi susu dengan cara penambahan bakteri-bakteri Laktobacillus bulgaris dan
Streptoccus thermophillus. Dengan fermentasi ini maka rasa yoghurt akan menjadi asam,
karena adanya perubahan laktosa menjadi asam laktat oleh bakteri-bakteri tersebut.
Apabila tidak diinginkan rasa yang tidak terlalu asam, tambahkan zat pemanis (gula, sirup)
maupun berbagai flavour buatan dari buah-buahan strawberry, nenas, mangga, jambu, dan
sebagainya.
Minuman lactobacillus yang banyak dijual di pasaran dan yoghurt ternyata punya
perbedaan. Menurut Carmen, dalam proses pembuatannya, minuman lactobacillus hanya
menggunakan satu bakteri yaitu Lactobacillus bulgaricus. Sedangkan prinsip pembuatan
yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophilus. Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa
(gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. Lactobacillus
bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus
thermophilus lebih berperan pada pembentukan cita rasa yoghurt.
Proses fermentasi yoghurt berlangsung melalui penguraian protein susu. Sel-sel bakteri
menggunakan laktosa dari susu untuk mendapatkan karbon dan energi dan memecah
laktosa tersebut menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan galaktosa dengan bantuan
enzim -galaktosidase. Proses fermentasi akhirnya akan mengubah glukosa menjadi
produk akhir asam laktat.
Laktosa Glukosa+Galaktosa Asam piruvat Asam laktat+CO2+H2O
Adanya asam laktat memberikan rasa asam pada yoghurt. Hasil fermentasi susu ini
merubah tekstur susu menjadi kental. Hal ini dikarenakan protein susu terkoagulasi pada

suasana asam, sehingga terbentuk gumpalan. Proses ini memakan waktu 1-3 hari yang
merupakan waktu tumbuh kedua bakteri, dan bekerja menjadi 2 fasa, kental dan bening
encer dan rasanya asam.
Setelah diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus yang sifat-sifatnya dapat
bermanfaat bagi manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah
industri pembuatan yoghurt. Yoghurt ini dibuat dari susu yang difermentasikan dengan
menggunakan bakteri Lactobacillus, pada suhu 40 derajat celcius selama 2,5 jam sampai
3,5 jam. Asam laktat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut dapat mengubah susu menjadi
yogurt yang melalui proses fermentasi.

Teknologi TepaT Guna yang Digunakan dalam Produksi Yoghurt


Proses pembuatan Yoghurt melalui teknik Homogenasi Skema Proses Pembuatan Yoghurt
Hingga Pemasaran Alat-Alat yang Digunakan dalam Proses Produksi Yoghurt
(panci dan kompor) (pengaduk) Penuangan susu Mixing Keju
Pada pembuatan keju, kelompok bakteri yang dipergunakan adalah bakteri asam laktat.
Bakteri asam laktat yang bisa digunakan adalah Lactobacillus dan Sterptococcus. Ada 4
macam jenis keju, yaitu :
1.
2.
3.
4.

Keju sangat keras, contoh: keju Romano, keju Permesan.


Keju keras, contoh: keju Cheddar, keju Swiss.
Keju setengah lunak, contoh: keju Requefort (keju biru).
Keju lunak, contoh: keju Camembert.

Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau
dipesteurisasikan melalui pemanasan sebelum kultur bakteri asam laktat dinokulasikan
(ditanam), kemudian didinginkan sampai 30oC.
-

Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan.

Akibat dari kegiatan atau aktivitas bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah
menjadi cairan whey dan dadih padat, proses ini disebut pendadihan.
Kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan
dadih.
-

Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin.

- Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur 32oC 42oC dan
ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang.
Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.

Metabolisme Bakteri Asam Laktat


Bakteri asam laktat berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat
menurut reaksi berikut :
C12H22O11 + H2O 4CH3CHOHCOOH
Laktosa
Air
Asam laktat
Tahapan metabolisme bakteri asam laktat dalam pembuatan keju adalah:
1. Pengasaman
Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus and Lactobacillus dapat
tumbuh. Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu dan merubahnya menjadi asam
laktat. Saat tingkat keasaman meningkat, zat-zat padat dalam susu (protein kasein,
lemak, beberapa vitamin dan mineral) menggumpal dan membentuk dadih.
2. Pengentalan
Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang membuat protein
menggumpal dan membagi susu menjadi bagian cair (air dadih) dan padat (dadih). Setelah
dipisahkan, air dadih kadang dipakai untuk membuat keju seperti Ricotta dan Cypriot
hallumi namun biasanya air dadih tersebut dibuang. Rennet mengubah gula dalam susu
menjadi asam dan protein yang ada menjadi dadih. Jumlah bakteri yang dimasukkan dan
suhunya sangatlah penting bagi tingkat kepadatan keju. Proses ini memakan waktu antara
10 menit hingga 2 jam, tergantung kepada banyaknya susu dan juga suhu dari susu
tersebut.
3. Pengolahan dadih
Beberapa keju lunak dipindahkan dengan hati-hati ke dalam cetakan. Sebaliknya pada
keju-keju lainnya, dadih diiris dan dicincang menggunakan tangan atau dengan bantuan
mesin supaya mengeluarkan lebih banyak air dadih. Semakin kecil potongan dadih maka
keju yang dihasilkan semakin padat.
Teknologi Tepat Guna yang Digunakan dalam Produksi Keju
Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Keju
Keterangan :
1. Susu (dalam gelas takar)

2. Termometer
3. Sendok takar
4. Gelas-gelas
5. Kultur Lactobaccilus bulgaricus
6. Lipase
7. Rennet
8. pH paper

Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan
Lectonosto ceremoris.
-

Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.

Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.

Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimak
Teknologi Tepat Guna yang Digunakan dalam Pembuatan Mentega
Dalam membuat mentega, alat yang dibutuhkan:

Mixer
Saringan
Mangkuk / Baskom
Spatula

Keterangan penggunaan alat:


1. Masukkan bahan (heavy cream) ke dalam mixer dan aduk dengan menggunakan
adukan jenis balloon whisk.
2. Tutup permukaan bowl mixer supaya heavy cream tidak mengotori dapur kita saat
dikocok.
3. Kocok dengan kecepatan sedang selama 5 7 menit bila menggunakan mixer jenis
heavy duty.
4. Hentikan mixer pada saat mentega sudah terpisah dari cairan cream.
5. Keluarkan kocokan butter dari dalam bowl mixer, kemudian saring menggunakan
saringan yang bersih.
6. Beri mentega dengan sedikit air yang bertujuan untuk benar-benar membersihkan
mentega dari campuran cairan sisa heavy cream.

7. Aduk mentega dengan menggunakan spatula supaya halus dan tidak bergerindil.
Aduk selama 2 menit.
8. Bila ingin membuat jenis mentega yang asin, bisa menambahkan garam saat proses
mengaduk ini berlangsung. Bila sudah halus, simpan mentega dalam wadah tertutup
dan siap digunakan.
2. Produk Makanan Non Susu
Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus wentii dibiakkan pada kulit gandum
terlebih dahulu.
Jamur Aspergillus wentii bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh
pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum.
Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan
dihasilkan produk kecap.
Teknologi Tepat Guna yang Digunakan dalam Produksi Kecap
Skema proses pembuatan kecap
Pembuatan kecap dengan cara fermentasi di Indonesia, secara singkat adalah sebagai
berikut :
Kedelai dibersihkan dan direndam dalam air pada suhu kamar selama 12 jam,
kemudian direbus selama 4-5 jam sampai lunak.
Setelah direbus, kedelai ditiriskan dan didinginkan di atas tampah.
Tampah tersebut ditutup dengan lembaran karung goni, karung terigu, atau
lembaran plastik. Karena terus berulang kali dipakai, bahan yang digunakan sebagai
penutup ini biasanya mengandung spora, sehingga berfungsi sebagai inokulum.
Spora kapang Aspergillus wentii akan bergerminasi dan tumbuh pada substrat
kedelai dalam waktu 3 sampai 12 hari pada suhu kamar.
Kapang dan miselium yang terbentuk akibat fermentasi inilah yang dinamakan koji.
Selanjutnya, koji diremas-remas, dijemur, dan kulitnya dibuang.
Koji dimasukkan ke dalam wadah dari tanah, tong kayu, atau tong plastik yang
berisi larutan garam 20-30 persen.
Campuran antara kedelai yang telah mengalami fermentasi kapang (koji) dengan
larutan garam inilah yang dinamakan moromi.

Fermentasi moromi dilanjutkan selama 14-120 hari pada suhu kamar.


Setelah itu, cairan moromi dimasak dan kemudian disaring.
Skema proses produksi kecap
Untuk membuat kecap manis, ke dalam filtrat ditambahkan gula merah dan bumbubumbu lainnya, diaduk sampai rata dan dimasak selama 4-5 jam.
Untuk membuat kecap asin, sedikit gula merah ditambahkan ke dalam filtrat,
diaduk, dan dimasak selama 1 jam.
Kecap yang telah masak, selanjutnya disaring dengan alat separator untuk
memisahkan kecap dari berbagai kotoran, kemudian didinginkan.
Langkah akhir pembuatan kecap adalah memasukkannya ke dalam botol gelas, botol
plastik, atau botol pet.
Secara tradisional, kecap dibuat dengan proses fermentasi, yaitu menggunakan jasa
mikroorganisme kapang, khamir, dan bakteri untuk mengubah senyawa makromolekul
kompleks yang ada dalam kedelai (seperti protein, lemak, dan karbohidrat) menjadi
senyawa yang lebih sederhana, seperti peptida, asam amino, asam lemak dan
monosakarida.
Adanya proses fermentasi tersebut menjadikan zat-zat gizi dalam kecap menjadi
lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Tempe
Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun
yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
-

Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi.

Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang.

Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari
genus Rhizopus, antara lain :
a.

Rhyzopus oligosporus

b.

Rhyzopus stolonifer

c.

Rhyzopus arrhizus

d.

Rhyzopus oryzae

Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan

memfermentasikannya menjadi produk tempe.


Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein,
lemak, dan karbohidrat.
-

Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai 9x lipat.


Proses Produksi Tempe

Alat dan Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Tempe


Alat :
1. Panci

Bahan :
1. Kedelai

2. Kompor

2. Ragi

3. Saringan

3. Air

4. Plastik untuk mengemas

Roti
Pada pembuatan roti, biji-bijian serelia dipecah dahulu untuk membuat tepung terigu.
Selanjutnya oleh enzim amilase tepung dirubah menjadi glukosa.
Selanjutnya khamir Saccharomyces cerevisiae, yang akan memanfaatkan glukosa
sebagai substrat respirasinya sehingga akhirnya membentuk gelembung-gelembung yang
akan terperangkap pada adonan roti. Adanya gelembung ini menyebebkan roti bertekstur
ringan dan mengembang. Sedangkan jika ditambah protease maka roti yang dihasilkan
akan bertekstur lebih halus.

ARTIKEL BIOLOGI TENTANG BIOTEKNOLOGI


1. Mikroorganisme Pengubah dan Penghasil Makanan dan Minuman
Proses fermentasi dari suatu organisme dapat mengubah suatu makanan dan minuman.
Ingatlah kembali pelajaran Metabolisme, proses fermentasi merupakan perubahan
enzimatik secara anaerob dari suatu senyawa organik dan menjadi produk organik yang
lebih sederhana. Mengapa mikroorganisme dijadikan sebagai sumber makanan? Hal
tersebut disebabkan mikroorganisme dapat tumbuh menjadi dua kali lipat dan juga massa

mikroba minimal mengandung 40% protein dan memiliki kandungan vitamin dan mineral
yang tinggi. Beberapa jenis mikroorganisme dalam produk makanan dan minuman adalah
sebagai berikut:
a. Pembuatan Tape
Tape merupakan makanan hasil fermentasi yang mengandung alkohol. Makanan ini dibuat
dari beras ketan ataupun singkong dengan jamur Endomycopsis fibuligera, Rhizopus
oryzae, ataupun Saccharomyces cereviceae sebagai ragi. Ragi tersebut tersusun oleh
tepung beras, air tebu, bawang merah dan putih, kayu manis. Sebelum membuat tape
perlu diperhatikan untuk menghasilkan kualitas yang bagus, warnanya menarik, rasanya
manis dan strukturnya lembut dengan menggunakan cara antara lain:
a. bahan dasar singkong atau beras ketan memiliki kualitas baik;
b. memperhitungkan macam dan banyak ragi yang digunakan;
c. memilih cara pemasakan bahan dasar (ditanak atau direbus);
d. memilih cara menyimpan tape (dengan plastik atau daun);
e memperhatikan keadaan lingkungan pada saat menyimpannya.
Adakalanya pembuatan tape ketan dilanjutkan yang akhirnya akan menghasilan brem, baik
untuk diminum atau untuk kue.
b. Pembuatan Tempe
Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan makanan yang
sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein nabati yang cukup
tinggi. Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan
mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana
yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahan kimia pada protein, lemak, dan
karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan
antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare.
c. Pembuatan Oncom
Pernahkan Anda makan oncom? Oncom merupakan makanan yang dikenal di kawasan Jawa
Barat. Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur
Neurospora sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye yang
merupakan pewarna alami. Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease
yang aktif selama proses fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan
dinding sel ampas kacang kedelai, singkong, atau kelapa. Fermentasi ini juga menyebabkan
terbentuknya sedikit alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap.
d. Pembuatan Kecap

Kecap terbuat dari kacang kedelai berwarna hitam. Untuk mempercepat fermentasi
biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau energi yang berbentuk tepung beras atau
nasi, sedangkan warna larutan kecap yang terjadi, tergantung pada waktu.
Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka pembuatan kecap dinamakan
fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan menggunakan jamur
Aspergillus wentii dan Rhizopus sp. Coba Anda perhatikan beberapa kecap di pasaran, ada
yang kental, ada pula yang encer. Kecap yang kental karena banyak ditambahkan gula
merah, gula aren, atau gula kelapa, sedangkan kecap yang encer dikarenakan mengandung
lebih banyak garam. Ada juga kecap ikan, kecap udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan
karena selama proses pembuatan ada penambahan sari ikan ataupun sari udang ke
dalamnya.
e. Pembuatan Asinan Sayur
Asinan sayuran merupakan sayuran yang diawetkan dengan jalan fermentasi asam. Bakteri
yang digunakan adalah Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus.
Mikroorganisme tersebut mengubah zat gula yang terdapat dalam sayuran menjadi asam
laktat. Asam laktat yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain
dan memberikan rasa khas pada sayuran yang difermentasi atau sering dikenal dengan
nama acar.
Bagaimana cara membuat asinan sayuran? Untuk mengetahuinya lakukan percobaan
berikut ini:
Tujuan : Membuat asinan sayuran
Alat dan Bahan :
1. Kubis segar
2. Pisau
3. Stoples atau wadah yang bersih
4. Garam dan air
Cara Kerja :
1. Sediakan kubis segar sekitar 1-2 kg, rajang/iris-iris menjadi kecil dan tempatkan ke
dalam tempat bersih yang ditutup misalnya stoples.
2. Tambahkan air bersih secukupnya ke dalam stoples, sampai menggenangi permukaan
kubis.
3. Tambahkan garam dapur 2,5%, aduk hingga rata.

4. Bagian atas tempat ditutup dengan lembaran plastik yang diikat hingga tidak ada
lubang untuk udara luar memasukinya.
5. Setelah 3 5 hari, ukurlah nilai derajat keasaman dengan menggunakan kertas pH. Jika
sudah asam berarti proses tersebut sudah selesai dan siap digunakan. Dapat juga
ditambahkan bumbu sesuai
dengan selera.
Catatan :
Jika derajat keasamannya sudah sesuai, berarti prosesnya berjalan dengan baik dan di
dalam tempat didapatkan banyak asam organik, khususnya asam laktat yang dapat
dipergunakan untuk pengawetan bahan makanan, sayuran, atau buah-buahan. Cobalah Anda
membuat asinan dengan menggunakan buah misalnya mentimun!
f. Pembuatan Roti
Jika Anda makan roti atau donat, pernahkah Anda berpikir bila pembuatan roti atau
donat itu sebenarnya juga melalui proses fermentasi? Proses fermentasi ini dibantu
dengan bantuan yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Jika Anda mempunyai kesempatan
memperhatikan pembuatan roti atau donat, maka adonan tepung akan mengembang.
Mengapa bisa mengembang?
Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses fermentasi, yaitu
akan menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon dioksida tersebut dapat
berguna untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Selanjutnya,
akan terlihat jika adonan tersebut dioven akan tampak lebih mengembang dan ukurannya
membesar, hal ini dikarenakan gas akan mengembang jika temperatur tinggi. Hasilnya
seperti yang Anda lihat roti akan berwarna kekuningan dan lembut, tetapi jika tidak
beruntung roti akan keras dan padat (bantat), coba Anda pikirkan!
g. Pembuatan Keju
Pada umumnya keju disukai banyak orang. Keju dibuat dari air susu yang diasamkan
dengan memasukkan bakteri, yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus
thermophillus. Untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat) susu
dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu dengan maksud untuk membunuh bakteri
yang berbahaya agar berhasil dalam proses pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan
campuran enzim yang mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk
lapisan, yaitu berupa cairan susu yang harus dibuang, sedangkan bagian yang padat
diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan
mencerna protein dan lemak menjadi asam amino.

Pada umumnya keju dapat dikelompokkan menurut kepadatannya yang dihasilkan dalam
proses pemasakan. Keju menjadi keras apabila kelembabannya kecil dan pemampatannya
besar. Jika masa inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin tinggi sehingga cita
rasanya makin tajam. Misalnya, keju romano, parmesan sebagai keju sangat keras, keju
cheddar, swiss sebagai keju keras yang berperan Propioniobacterium sp., keju
roqueorforti yang berperan Pennicilium reguerforti sebagai keju setengah lunak, keju
camemberti sebagai keju lunak yang berperan Pennicilium camemberti.
h. Pembuatan Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan dengan
susu biasa, yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang
terluka. Selain itu, yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga
mencegah penyumbatan di pembuluh darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak
terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam
pada suhu 38oC 44o C atau selama 12 jam pada suhu 32oC. Pada masa inkubasi akan
dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt berasa asam, dapat juga
ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.

Yoghurt mengandung jutaan bakteri menguntungkan sehingga sanggup menekan bakteri


yang merugikan dalam saluran pencernaan, yoghurt juga lebih mudah dicerna dibandingkan
susu biasa.
Beberapa jenis makanan hasil fermentasi dapat Anda lihat pada Tabel berikut ini!
i. Minuman Beralkohol
Coba Anda sebutkan minuman yang beralkohol! Anggur dan bir merupakan sebagian dari
contohnya. Mikroorganisme yang digunakan adalah khamir dari genus Saccharomyces.
Minuman yang sangat terkenal yaitu anggur sebenarnya adalah buah anggur yang sudah
mengandung gula sehingga dapat digunakan secara langsung oleh ragi selama proses
fermentasi. Pada proses pembuatan minuman ini sudah tidak diperlukan tambahan gula
lagi, apabila ingin menambah cita rasa dapat ditambahkan buah-buahan dan gula
secukupnya.
Bakteri yang digunakan adalah bakteri yang bersifat asam laktat karena buah anggur
mengandung asam malat yang tinggi. Bakteri tersebut akan mengubah asam malat menjadi
asam laktat yang lemah dan proses ini disebut fermentasi malolaktat sehingga hasil

minumannya memiliki rasa yang lebih baik dan sedikit asam. Coba Anda perhatikan proses
pembuatannya pada Gambar berikut ini!
Bir sebenarnya merupakan produk yang berasal dari tepung biji padi-padian yang
difermentasi oleh ragi. Hanya ragi tersebut tidak bisa menggunakan tepung itu secara
langsung. Cara pembuatannya, yaitu biji padi-padian dibiarkan untuk berkecambah
terlebih dahulu, kemudian dikeringkan lalu digiling, hasilnya disebut dengan malt yang
berupa glukosa dan maltosa, dan proses perubahan tersebut dinamakan dengan malting.
Selanjutnya baru difermentasi oleh ragi menjadi etanol dan karbondioksida.
j. Protein Sel Tunggal (PST)
Mengingat jumlah penduduk yang semakin meningkat dan masalah penyediaan bahan
pangan yang semakin berkurang terasa adanya ketidakseimbangan antara hasil pertanian
dan kebutuhan, bahkan sumber protein yang belum mencapai sasaran sehingga diperlukan
cara baru melalui teknologi dengan hasil teknoprotein yang dinamanakan Protein Sel
Tunggal (PST).
Protein sel tunggal merupakan protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme misalnya
ganggang, bakteri dan berada di dalam sel mikroorganisme tersebut. Mikroorganisme
tersebut memiliki protein yang beratnya mencapai 80% dari berat total sel. Jika
mikroorganisme tersebut memiliki kemampuan reproduksi yang sangat cepat, maka akan
dihasilkan protein dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.
Contohnya :
a. Ganggang hijau Chlorella. Ganggang ini hidup di air tawar yang menghasilkan protein
yang dapat dimanfaatkan untuk makanan tambahan.
b. Ganggang Spirulina juga merupakan sumber protein sel tunggal.
c. Bakteri Methylophillus methylotrophus, bakteri ini memilik kandungan protein, yaitu
asam nukleat (asam inti) yang tinggi yang sulit dicerna, dapat diolah dan digunakan
sebagai makanan ternak.
2. Mikroorganisme Penghasil Obat
Mikroorganisme juga dapat membantu di bidang kesehatan yaitu dalam pengobatan,
misalnya digunakan untuk antibiotik dan vaksin.
a. Antibiotik
Antibiotik sebenarnya merupakan suatu zat kimia hasil dari mikroorganisme yang dapat

menghambat pertumbuhan atau mematikan mikroorganisme lainnya. Pembuatan antibiotik


ini harus dalam lingkungan steril agar terhindar dari kontaminasi yang mungkin terjadi,
sehingga pertumbuhan mikroorganisme yang diinginkan dapat optimal dan menghasilkan
produk yang optimal juga. Antibiotik ini pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming
yang diberi nama Penicilin yang dihasilkan oleh Penicillium. Jamur ini hidup dengan
menyerap makanan dari lingkungan yang digunakan untuk metabolisme, bahkan dapat
menghasilkan zat yang disekresikan ke lingkungannya dan dapat membunuh
mikroorganisme lain. Beberapa kelompok dari antibiotik adalah sebagai berikut.
1) Penicilin
Penicilin ini dapat menghambat infeksi dengan mencegah terbentuknya dinding sel bakteri
sehingga tidak membahayakan sel manusia. Jadi, apabila Anda sakit disebabkan oleh
bakteri atau virus, maka penggunaan antibiotik ini tidak ada gunanya.
Komponen utama penicilin adalah penisilin G yang dapat diubah menjadi bentuk-bentuk
lain. Penicilin G terdegradasi oleh asam lambung sehingga lebih baik penicilin diberikan
melalui suntikan. Ada juga jenis penicilin yang tidak dipengaruhi oleh asam lambung, dapat
berupa sirup atau tablet.
2) Tetrasiklin
Perlu Anda ketahui tetrasiklin dihasilkan dari bakteri Streptomycin aureofaciens.
Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dalam tulang dan gigi yang sedang
berkembang. Tetrasiklin aktif melawan bakteri yang memiliki larutan yang sama dengan
penicilin.
3) Sefalosporin
Sefalosporin dihasilkan oleh jamur Cephalosporium. Sefalosporin yang terbaru sangat
efektif untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penicilin.
4) Eritromisin
Eritromisin bermanfaat untuk melawan bakteri yang resisten terhadap penicilin atau
dapat digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penicilin.
5) Vaksin
Pada masa ini berjuta-juta orang melakukan vaksinasi terutama bagi anak-anak yang
masih kecil. Vaksin telah membantu dalam pencegahan serangan penyakit. Vaksin berasal
dari mikroorganisme yang telah dilemahkan atau dimatikan. Vaksin pada umumnya
dimasukkan dengan suntikan atau oral ke dalam tubuh manusia agar aktif melawan
mikroorganisme tersebut. Contohnya, vaksin disentri, tetanus, dan lain-lain.

3. Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman


Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan adalah penggunaan
mikroorganisme sebagai pengendali hayati dalam membasmi hama tanaman. Pengendalian
hama dapat digunakan dengan musuh alam; misalnya bakteri di tanah dan tanaman yaitu
Bacillus thuringiensis. Bakteri ini dikembangkan menjadi insektisida mikrobial, yang
menghasilkan protein kristal yang dapat membunuh serangga, yaitu larva atau ulat
serangga.
Tahukah Anda, Bacillus thuringiensis sekarang ini dikembangkan dengan campuran
tertentu, dapat sebagai perekat dan langsung disemprotkan pada tanaman pertanian.
Saat ini telah ditemukan bakteri yang mampu membersihkan limbah beracun sekaligus
menghasilkan listrik. Dapat digunakan untuk menjalankan peralatan listrik berdaya
rendah. Penelitian dilakukan oleh Charles Miliken dan Harold May dari Universitas
Kedokteran Carolina Selatan. Desulfitobacteria berhasil mengungkap kemampuannya
untuk menghancurkan dan mengatasi polutan yang paling bermasalah yaitu PCB
(Poychlorinated biphenyl) dan beberapa larutan kimia.

4. Mikroorganisme Yang Berperan Dalam Bidang Industri


a. Sebagai Penghasil Energi
Minyak bumi dan batu bara semakin lama akan semakin habis karena merupakan sumber
daya alam tidak dapat diperbarui dan cadangannya semakin tipis. Apabila kebutuhan
manusia meningkat apa yang akan terjadi? Saat ini sudah dikembangkan gas bio sebagai
penghasil energi. Apa yang dimaksud dengan gas bio? Gas bio merupakan gas metana yang
diproduksi oleh mikroorganisme di dalam medium kotoran ternak dengan tangki
fermenter.
Prosesnya mikrooganisme mencerna kotoran menjadi gas metana, gas ini kemudian dapat
dialirkan ke rumah-rumah sebagai penghasil energi seperti gas elpiji. Limbahnya sangat
baik untuk pupuk tanaman. Agar lebih jelas lihat Gambar berikut:

b. Sebagai Pencerna Limbah


Limbah organik di rumah tangga, industri, pasar pada umumnya dibuang ke sungai yang
dapat mengakibatkan pencemaran. Mikroorganisme dapat mengolah limbah melalui
penguraian secara aerob dan anaerob. Secara aerob pada beberapa mikroorganisme
(bakteri, protista, dan jamur) yang menguraikan materi organik dari limbah menjadi
mineral-mineral, gas-gas, dan air. Hal tersebut membutuhkan banyak oksigen. Pemrosesan

limbah ada dua materi, yaitu menggunakan lumpur aktif dan proses menggunakan saringan
tetes.
Sistem pengolahan dengan lumpur aktif merupakan pengolahan limbah cair yaitu bakteri
aerobik dalam suatu bak limbah yang telah diberi aerasi, bertujuan untuk menurunkan
bahan organik yang mengandung karbon atau nitrogen dalam limbah. Sedangkan sistem
pengolahan dengan saringan tetes merupakan pengolahan limbah cair yang menggunakan
biofilum yang merupakan lapisan mikroorganisme yang menutupi hamparan saringan atau
filter pada dasar bak limbah. Hamparan tersebut berupa tumpukan arang, plastik, dan
kerikil. Penguraian secara anaerob merupakan proses biologis gas bio (gas metan= CH4).
Gas bio dapat berguna sebagai sumber energi alternatif yaitu pembakaran untuk
menghasilkan listrik.

Tahukah Anda bahwa bakteri dapat mencerna limbah? Bakteri tersebut dimasukkan
dalam bak yang berisi limbah yang diberi lubang untuk masuknya udara (aerator),
sehingga limbah akan terurai dan dapat dibuang ke lingkungan yang airnya sudah
dipisahkan dari endapannya. Misalnya limbah logam berat yaitu Chromium, limbah
tersebut dapat direduksi oleh bakteri Enterobacter cloaceae sehingga tidak akan
membahayakan lagi bagi manusia.
c. Sebagai Pemisah Logam Berat
Bakteri Thiobacillus ferroxidans dan Thiobacillus oxidans termasuk khemolitotrof, yaitu
bakteri pemakan batuan yang tumbuh subur di tempat pertambangan, peranannya sangat
penting karena dapat mengekstraksi berbagai jenis logam. Bakteri ini dapat memperoleh
energinya dari oksidasi zat anorganik, yaitu besi dan belerang. Bakteri ini juga dapat
tumbuh dengan subur dalam lingkungan tanpa adanya zat organik, dia mampu mengekstrak
karbon secara langsung dari karbon dioksida di atmosfer. Pemanfaatan mikrorganisme ini
untuk memisahkan logam dari bijih logam yang diterapkan
di tambang logam karena logam tidak bisa dimanfaatkan jika terikat dengan bijihnya.
d. Penghasil Asam Amino
Pada makanan sering ditambahkan monosodium glutamat, yaitu sebagai penambah cita
rasa. Tahukah Anda lebih dari 165.000 ton asam glutamat telah digunakan untuk
pembuatan monosodium glutamat. Asam-asam amino itu antara lain lisin, lisin ini terdapat
pada manusia, hanya tingkatnya rendah. Bakteri yang dapat menghasilkan asam amino
adalah Corinebacterium glutamicum mampu untuk menghasilkan asam glutamat. Untuk itu
mikroorganisme ini digunakan sebagai menjadi produk utama industri, yaitu penghasil
asam amino.

e. Meningkatkan Produksi Pertanian


Apa manfaat dari bakteri Rhizobium pada tanaman polong? Coba ingat kembali! Bakteri ini
mampu menambat nitrogen sehingga tanaman akan menjadi subur. Saat ini telah
dikembangkan strain (galur) bakteri yang mampu menambat nitrogen secara efektif yang
dinamakan legin. Legin dapat disimpan dan dibiarkan ke dalam medium untuk dijual.
Caranya yaitu dengan menyebarkannya di ladang dengan tujuan agar tanaman polong dapat
bersimbiosis dengan bakteri ini.
Bakteri Bacillus thuringiensis telah dikembangbiakkan karena kemampuannya untuk
mematikan ulat yang menjadi hama tanaman, dengan cara menyemprotkan ke lahan
pertanian. Hal ini merupakan cara pengendalian biologi atau hayati yang tidak
menimbulkan pencemaran.
f. Penghasil Alkohol
Coba Anda amati produk dari etanol dan spirtus yang ada di pasaran saat ini. Jika Anda
terkena spirtus, maka spirtus akan segera menguap karena mengandung alkohol. Tahukah
Anda sebenarnya alkohol? Alkohol ini merupakan hasil fermentasi dari khamir, yaitu
Saccharomyces cereviceae. Mikroorganisme tersebut dapat mengubah karbohidrat
menjadi alkohol dan karbon dioksida.

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana. Bioteknologi ini mempunyai


beberapa manfaat, yaitu:
1. Meningkatkan nilai gizi dari produk-produk makanan dan minuman.
2. Menciptakan sumber makanan baru, misalnya dari air kelapa dapat diciptakan
makanan baru yaitu Nata de coco.
3. Dapat membuat makanan yang tahan lama, misalnya asinan.
4. Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian rakyat karena
bioteknologi sederhana tidak banyak membutuhkan biaya sehingga masyarakat
kecil bisa melakukannya dan menjual hasilnya untuk keperluan hidup sehari-hari.
Contohnya tempe dan tape. Proses pembuatan tempe dan tape termasuk
bioteknologi.
Contoh Lain dari Bioteknologi Konvensional, sebagai berikut:
1. anggur dan bir, dari bahan mentah biji sereal ( semisal gandum ) dengan agen
hayati khamir dari jenis Aspergillus oryzae
2. Roti, dari bahan dasar biji sereal ( gandum ) dengan agen hayati berupa khamir
dari jenis Saccharomyces cerevisiae.
3. Keju, dari bahan dasar susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam
laktat ( dari genus : Lactobacillus dan Streptococcus ) yang memfermentasi
laktosa menjadi asam laktat.. Juga terkadang digunakan jamur Penicillium
camembert dan Penicillium requefort .
4. Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat
dari jenis Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
5. Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari
jenisStreptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris.
6. Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium
notatumdan Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan
Alexander Fleming, 1926 ).
7. Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen hayati bacteri asam
laktat
8. Nata de coco, dari bahan dasar air kelapa menggunakan jasa agen
hayatiAcetobacter xyllinum.
9. Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamurRhizopus
stoloniferus.
10. Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamurAspergillus
wentii.
11 Tapai, dari bahan dasar singkong atau sereal seperti beras ketan menggunakan

agen hayati Saccharomyces cerevisiae.


B. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa
genetika, seperti DNA rekombinan. DNA rekombinan yaitu pemutusan dan penyambungan
DNA, dengan cara kultur jaringan, kloning, dan fusi sel. Coba kamu ingat kembali proses
kultur jaringan dan kloning pada materi sebelumnya. Sedangkan fusi sel yaitu meleburkan
sel antara jenis yang berbeda seperti sel manusia dengan sel tikus untuk memproduksi
antibodi.
Contoh Hasi Dari Bioteknologi Modern, Sebagai Berikut :
1. Bibit tanaman yg seragam, diperoleh dengan melalui
tehknik kultur jaringan. Melalui teknik ini dapat dihasilkan /
diproduksi bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar,
Beberapa contoh tanaman yang telah dihasilkan melalui
kultur jaringan antara lain : Papaver somniferum (
menghasilkan kodein , untuk penghilang rasa nyeri, Jasminum
sp ( menghasilkan jasmine, sebagai bahan parfum aroma
melati ).
2. Antibodi monoklonal, merupakan sejenis antibodi yang
diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis sel
yang sama atau berbeda . Dikenal dengan sebutan teknologi
hibridoma / DNA rekombinan.
3. Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan
sperma dipertemukan dalam sebuah wadah sehingga
terjadi pembuahan.
4. Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid
dalam rekayasa genetik
5. Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom (
diploid ) ke dalam ovum ( haploid ) yang telah diambil inti
telurnya.
6. Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil
senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis
7. Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui
penyisipan gen pengontrol fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari
bacteri Rhizobium sp dengan perantara plasmid
dari Agrobacterium tumefaciens
8. Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki
sifat / kemampuan berbeda dengan hewan biasa.
Misalnya menghasilkan air susu yang mengandung faktor anti

hemofili
9. Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon
pertumbuhan untuk hewan dari hasil rekayasa genetik
10. Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan
memanfaatkan DNA virus cacar air yang kurang aktif
11. antibiotik jenis baru, yang dikembangkan dari
mikroorganisme galur baru yang diperoleh dari rekayasa
genetik
12. Interferon, sejenis protein hasil tekhnik DNA rekombinan
untuk menghambat replikasi virus
13. Hormon pertumbuhan manusia yang dihasilkan dari tehknik
DNA rekombinan
14. Terapi genetik, jasa layanan perbaikan kelainan genetik
dengan rekayasa genetik
15. Pelestarian species langka, jasa layanan pelestarian hewan
/ tumbuhan yang hampir punah menggunakan tehknik
rekayasa genetik
Contoh Produk Bioteknologi Modern
N
o
1

Produk

Kegunaan

Interferon

Melawan infeksi, meningkatkan sistem


kekebalan

2 Insulin

Mengontrol kadar gula darah (diabetes


mellitus).

3 Vaksin

Meningkatkan kekebalan tubuh

4 Penicillin

Antibiotika, melawan infeksi oleh bakteri


atau jamur

5 Hormon

Melawan kekedilan, untuk penyembuhan

pertumbuhan
6 Beta endorfin

Mengurangi rasa sakit

7 Activator

Melarutkan darah beku, mencegah stroke

plasminogen
8 Inferleukun 2

Mengaktifkan sistem kekebalan

9 Antibodi

Menyerang dan membunuh sel tumor atau

monoklonal
10 Enzim

kanker
Meningkatkan reaksi/biokatalisator baik
untuk keperluan manusia maupun industri

5.1.1 Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi


Bioteknologi merupakan proses pemanfaatan agen hayati untuk menghasilkan
produk yang bermanfaat bagi manusia. Agen hayati yang biasa digunakan adalah
mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Karena, perkembangbiakannya relatif cepat,
mudah dimodifikasi, dan mampu memproses bahan baku lebih cepat
Berdasarkan pengertian bioteknologi tersebut, maka terdapat 4 prinsip dasar
bioteknologi, yaitu 1) penggunaan agen biologi, 2) menggunakan metode tertentu, 3)
dihasilkannya suatu produk turunan, dan 4) melibatkan banyak disiplin ilmu. Beberapa
disiplin ilmu yang terlibat, yaitu bidang pengolahan makanan, bidang kesehatan, bidang
pertaniaan dan perkebunan, serta bidang lingkungan.
5.1.2 Jenis Bioteknologi
Ada 2 jenis bioteknologi, yakni bioteknologi konvensional (sederhana) dan
bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional menerapkan biologi, biokimia, atau
rekayasa masih dalam tingkat yang terbatas. Bioteknologi konvensional menggunakan
jasad hidup secara utuh.
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan
terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang sering digunakan
adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad hidup secara terarah
sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan.
Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern adalah teknik manipulasi bahan
genetik (DNA) secara in vitro, yaitu proses biologi yang berlangsung di luar sel atau

organisme, misalnya dalam tabung percobaan. Oleh karena itu, bioteknologi modern juga
dikenal dengan rekayasa genetika, yaitu proses yang ditujukan untuk menghasilkan
organism transgenik. Organisme transgenik adalah organisme yang urutan informasi
genetik dalam kromosomnya telah diubah sehingga mempunyai sifat menguntungkan yang
dikehendaki.

Beberapa prinsip dasar dalam rekayasa genetika, yaitu 1)

DNA

rekombinan, 2) fusi protoplasma, dan 3) kultur jaringan.


a.

DNA Rekombinan
Perubahan susunan DNA diperoleh melalui teknik DNA rekombinan, yang

melibatkan bakteri atau virus sebagai vektor (perantara). Proses DNA rekombinan
melalui 3 tahapan, yaitu 1) mengisolasi DNA, 2) memotong dan menyambung DNA
(transplantasi gen/DNA), dan 3) memasukkan DNA ke dalam sel hidup. Pemotongan
gen dalam satu untaian DNA menggunakan enzim endonuklease restriksi yang berperan
sebagai gunting biologi. Segmen DNA kemudian dimasukkan dalam suatu vector berupa
plasmid atau virus. Plasmid adalah rantai DNA melingkar di luar kromosom bakteri.
Gen atau DNA yang telah diisolasi kemudian dicangkokkan ke dalam plasmid.
Proses ini dikenal dengan transplantasi gen. Penyambungan gen tersebut menggunakan
enzim ligase yang berperan sebagai lem biologi. Dengan demikian, diperoleh organism
dengan rantai DNA gabungan atau kombinasi baru sehingga rantai DNA ini disebut DNA
rekombinan. DNA baru yang telah membawa segmen DNA cangkokan selanjutnya
memasuki tahap akhir, yaitu dimasukkan ke dalam vektor sel bakteri maupun virus.
b.

Fusi Protoplasma
Fusi protoplasma adalah penggabungan dua sel dari jaringan yang sama (organisme

berbeda) dalam suatu medan listrik. Fusi protoplasma pada tumbuhan melalui tahaptahap, 1) menyiapkan protoplasma dari sel-sel yang masih muda karena dinding sel tipis
serta protoplasma yang banyak dan utuh, 2) mengisolasi protoplasma sel dengan cara
menghilangkan dinding selnya dengan menggunakan enzim kemudian dilakukan penyaringan

dan sentrifugasi berkali-kali, 3) Protoplasma yang didapat kemudian diuji viabilitasnya


(aktivitas hidupnya) dengan cara melihat aktivitas organel, misalnya melihat aktivitas
fotosintesisnya.
Fusi protoplasma pada sel hewan dan manusia sangat berguna terutama untuk
menghasilkan hibridoma. Hibridoma merupakan hasil fusi yang terjadi antara sel
pembentuk antibody dan sel mieloma. Sel pembentuk antibodi ini adalah sel limfosit B,
sedangkan sel mieloma sendiri merupakan sel kanker. Sel hibridoma yang dihasilkan dapat
membelah secara tidak terbatas seperti sel kanker, tetapi juga menghasilkan antibodi
seperti sel-sel limfosit B. Hibridoma yang dihasilkan diseleksi karena setiap sel
menghasilkan antibodi yang sifatnya khas. Satu antibodi yang dihasilkan spesifik untuk
satu antigen. Setiap hibrid ini kemudian diperbanyak (dikloning). Oleh karena antibodi ini
berasal dari satu klon maka antibodi ini disebut antibodi monoklonal.
c.

Kultur Jaringan
Teori yang melandasi teknik kultur jaringan ini adalah teori Totipotensi, yaitu

kemampuan untuk tumbuh menjadi individu baru bila ditempatkan pada lingkungan yang
sesuai. Tahap-tahap kultur jaringan dalam membentuk embrio dari sel somatik serupa
pada tahap perkembangan zigot menjadi embrio. Perkembangan tersebut dimulai dari sel
globular bentuk jantung bentuk torpedo bentuk kotiledon bentuk
plantlet (tumbuhan muda).
Kultur jaringan merupakan perbanyakan vegetative mengunakan jaringan atau sel
pada medium buatan (biasanya berupa agar-agar yang diperkaya dengan hormon, vitamin,
dan unsur hara). Kultur jaringan merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan
tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Teknik ini hanya membutuhkan
jaringan maupun sel dari tumbuhan dan akan didapatkan tanaman sejenis dalam jumlah
besar. Kultur jaringan sering disebut sebagai perbanyakan secara in vitro karena
jaringan ditanam (dikultur) pada suatu media buatan (bukan alami).

5.2.1 Implikasi Bioteknologi pada Sain, Teknologi, Lingkungan, dan Masyarakat


Penerapan bioteknologi
a. Bidang pangan, Contoh: PST dan mikoprotein
b. Bidang pertanian dan peternakan, Contoh: padi transgenik, buah tahan busuk, tembakau
resisten terhadap virus, dan ikan salmon raksasa
c. Bidang kedokteran, Contoh: pembuatan insulin, vaksin, dan antibodi monoclonal
Dampak bioteknologi
a. Dampak terhadap lingkungan, (1). Dampak positif: a) Penemuan tumbuhan yang tahan
terhadap serangan hama, b) Peningkatan aktivitas pengolahan bahan tambang sehingga
mengurangi pencemaran limbah. (2) Dampak negative: a) dapat menyebabkan gulma
menjadi resisten sehingga populasinya melimpah, b) dapat menimbulkan
ketidakseimbangan ekosistem
b. Dampak di bidang sosial ekonomi, (1) Dampak positif: a) Kalangan industri giat mencari
tanaman atau hewan varietas baru agar nilai jualnya lebih tinggi, b) Pasar komersial
banyak menyediakan produk-produk hasil rekayasa genetika. (2) Dampak negative: a)
Terjadi kesenjangan dan kecemburuan dalam masyarakat karena produk-produk dari
petani tradisional mulai tersisih.
c. Dampak terhadap kesehata, (1) Dampak positif: Penemuan-penemuan produk obat atau
hormon menyebabkan produk tersebut murah dan mudah didapat oleh masyarakat. (2)
Dampak negative: Penggunaan produk kesehatan juga dapat menimbulkan gejala-gejala
lain dari suatu penyakit, misalnya alergi.
d. Dampak etika moral Manusia diharapkan dapat bertindak bijaksana dalam merekayasa
alam.

Jenis
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya
diasosikan dengan warna, yaitu:
Bir, salah satu produk bioteknologi putih konvensional.
Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang
mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh
spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan
pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk
menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif,
serta terapi gen untuk mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau
menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal.
Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang
diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru
serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme
seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih
baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah
industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan
efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir.
Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di
bidang pertanian dan peternakan. Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan
dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih
tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.
Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai
bioreaktor untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba,
dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang
membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen).
Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan
yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu
contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerangkerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30%
ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan
bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan
penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain.
Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara
berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu
singkat.

Proses introduksi gen


Beberapa langkah dasar proses introduksi gen adalah:
1.
2.
3.
4.

Membentuk sekuen gen yang diinginkan yang ditandai dengan penanda yang spesifik
Mentransformasi sekuen gen yang sudah ditandai ke jaringan
Mengkultur jaringan yang sudah mengandung gen yang ditransformasikan
Uji coba kultur tersebut di lapangan

Mutagenesis
Memodifikasi gen pada organisme tersebut dengan mengganti sekuen basa nitrogen pada
DNA yang ada untuk diganti dengan basa nitrogen lain sehingga terjadi perubahan sifat
pada organisme tersebut, contoh: semula sifatnya tidak tahan hama menjadi tahan hama.
Agen mutagenesis ini biasanya dikenal dengan istilah mutagen. Beberapa contoh mutagen
yang umum dipakai adalah sinar gamma (mutagen fisika) dan etil metana sulfonat
(mutagen kimia).

Human Genome Project


Human Genome Project adalah usaha international yang dimulai pada tahun 1990 untuk

mengidentifikasi semua gen (genom) yang terdapat pada DNA dalam sel manusia dan
memetakan lokasinya pada tiap kromosom manusia yang berjumlah 24. Proyek ini memiliki
potensi tak terbatas untuk perkembangan di bidang pendekatan diagnostik untuk
mendeteksi penyakit dan pendekatan molekuler untuk menyembuhkan penyakit genetik
manusia .
Aplikasi di Bidang Medis
Aplikasi dari bioteknologi medis sudah berlangsung lama, sebagai contoh 100 tahun lalu
lintah umum digunakan untuk merawat penyakit dengan cara membiarkan lintah menyedot
darah pasien bloodletting| bloodletting. Hal ini dipercaya dapat menghilangkan darah
yang sudah terjangkit penyakit. Pada zaman sekarang, lintah ditemukan memiliki enzim
pada kelenjar salivanya yang dapat menghancurkan gumpalan darah yang bila tidak
dihancurkan dapat menyebabkan strok dan serangan jantung. Selain contoh tersebut,
terdapat banyak aplikasi bioteknologi di bidang medis sebagai berikut.
Sel Punca

Sel punca adalah jenis sel khusus dengan kemampuan membentuk ulang dirinya dan dalam
saat yang bersamaan membentuk sel yang terspesialisasi. Aplikasi Terapeutik Sel Stem
Embrionik pada Berbagai Penyakit Degeneratif. Dalam Cermin Dunia Kedokteran,
meskipun kebanyakan sel dalam tubuh seperti jantung maupun hati telah terbentuk
khusus untuk memenuhi fungsi tertentu, stem cell selalu berada dalam keadaan tidak
terdiferensiasi sampai ada sinyal tertentu yang mengarahkannya berdiferensiasi menjadi
sel jenis tertentu. Kemampuannya untuk berproliferasi bersamaan dengan kemampuannya
berdiferensiasi menjadi jenis sel tertentu inilah yang membuatnya unik . Karakteristik
biologis dan diferensiasi stem cell fokus pada mesenchymal stem cell. Cermin Dunia
Kedokteran
Aplikasi dari sel punca diantaranya adalah pengobatan infark jantung yaitu menggunakan
sel punca yang berasal dari sumsum tulang untuk mengganti sel-sel pembuluh yang rusak
(neovaskularisasi). Aplikasi terapeutik sel stem embrionik pada berbagai penyakit
degeneratif. Cermin Dunia Kedokteran . Selain itu, sel punca diduga dapat digunakan
untuk pengobatan diabetes tipe I dengan cara mengganti sel pankreas yang sudah rusak
dengan sel pankreas hasil diferensiasi sel punca. Hal ini dilakukan untuk menghindari
reaksi penolakan yang dapat terjadi seperti pada transplantasi pankreas dari binatang.
Sejauh ini percobaan telah berhasil dilakukan pada mencit.
Ciri utama bioteknologi:
1. Adanya aBen biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan
2. Adanya pendayagunsan secara teknologi dan industri
3. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian

Perkembangan bioteknologi :
1.

Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan tanaman
serta pengawetan makanan.
Contoh:
pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain

2.

Era bioteknologi generasi kedua.


Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril.

Contoh:

a. produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat


b. pengolahan air limbah
c. pembuatan kompos
3.

Era bioteknologi generasi ketiga.


Proses dalam kondisi steril.

Contoh:

produksi antibiotik dan hormone


4.

Contoh:

produksi insulin, interferon, antibodi monoclonal


1.MAKANAN BAHAN SUSU
Prinsipnya adalah memfermentasi susu menghasilkan asam laktat.

1.

Keju

2.

Yoghurt
Mikroba: 1. Lactobacillusbulgaris pemberi rasa dan aroma

Mikroba: Propiabacterium (bakteri asam laktat) yang juga berperan memberi rasa
dan tekstur keju.

2. Streptococcus thermophilus

3.

Mentega
Mikroba: Leuconostoc cremoris

Gbr. Tahap-tahap dasar pembuatan minuman anggur merah


2. MAKANAN NON SUSU

1.

Roti, asinan, dan alkohol (bir, anggur wine, rum), oleh ragi

2.

Kecap, oleh Aspergillus oryzae

3.

Nata de Coco, oleh Acetobacter xilinum

Prinsipnya adalah pemecahan amilum oleh mikroba menghasilkan gula, yang kemudian
difermentasi

4.

Cuka, oleh Acetobacter aseti


Alkohol difermentasi dalam kondisi aerob

1.

Asam Sitrat
mikroba : Aspergillus niger
bahan : tetes gula dan sirup
Fs. Asam Sitrat : pemberi citarasa, pengemulsi susu, dan antioksidan. Umumnya asam
ini banyak terdapat pada jeruk.

2.

Vitamin
B1 oleh Assbya gossipii
B12 oleh Propionibacterium dan Pseudomonas

3.

Enzim

a. Amilase digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa.

Glukosa isomerase : mengubah amilum menjadi fruktosa.


Fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.
mikroba: Aspergillus niger
Aspergillus oryzae
Bacillus subtilis

b. Protease

digunakan antara lain dalam produksi roti, bir


protease proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dan ..campuran deterjen
untuk menghilangkan noda protein
mikroba: Aspergillus oryzae
Bacillus subtilis

c. Lipase

Antara lain dalam produks


mikroba: Aspergillus niger

.. Rhizopus spp
d. Asam Amino

..oleh ternak.
Keduanya oleh Corynobacterium glutamicum

Mengenal Bioteknologi
Diarsipkan di bawah: http://id.wordpress.com/tag/bioteknologi/”>Bioteknologi
gurungeblog @ 7:02 am
Pengertian Bioteknologi
Adalah penggunaan makhluk hidup dan hasil-hasilnya untuk menyediakan barang dan jasa.
Dalam bioteknologi meliputi penggunaan bakteri, jamur serta kultur-kultur tumbuhan dan
hewan ( termasuk tekhnik hidroponik dan kultur jaringan ).
Penerapan Bioteknologi
Beberapa jenis mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk produksi makanan dan minuman
serta keperluan lainnya , contoh :
Bahan Makanan->Hasil>Mikroorganisme yang dipakai
Beras - Sacharomyces (ragi) - Minuman berakohol(anggur, bir
Kedelai - Rhizopus tempe
kedelai - Aspergilus wenti - oncom
Kacang tanah - Neurospora crassa - oncom
Air kelapa Acetobacter xylinum - Nata de coco
Bioteknologi Tradisional
Salah satu penerapan bioteknologi secara tradisional adalah dalam pembuatan tempe dari
kacang kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus. Secara tradisional tempe dibuat dengan
tahapan sebagai berikut :
1. Perendaman
Kacang kedelai direndam dalam air mengalir 8 jam agar kulitnya mudah lepas
2. Pelepasan Kulit
Tujuannya agar ragi dapat tumbuh dengan baik karena mendapat makanan yang
cukup.
3. Perebusan
Tujuannya agar kedelai lebih mudah dicerna, mempermudah pertumbuhan ragi,

4.

5.
6.

7.

menghilangkan bau dan menambah cita rasa.


Pengeringan
Setelah direbus, kedelai didinginkan dan ditiriskan sampai permukaan menjadi
kering agar terhindar dari pertumbuhan mikroba yang tidak dikehendaki.
Pemberian Ragi
kedelai ditaburi dengan ragi kemudian diaduk-aduk sampai benar-benar rata.
Pembungkusan
Campuran kedelai dan ragi dibungkus dengan daun pisang atau plastic yang
berlobang-lobang dalam bentuk dan ukuran tertentu sesuai selera masing-masing.
Pemeraman
bungkusan-bungkusan tersebut kemudian disimpan pada suhu 30oC selama 24 jam

Dampak Hasil Bioteknologi


Selain membawa dampak positif bagi ketersediaan makanan, namun dalam proses maupun
hasil bioteknologi membawa dampak negative antara lain :
Limbah dari kulit kedelai dan air buangan rendaman kedelai dapat mengakibatkan
pencemaran air

mabuk-mabukan, karena minum bir yang berlebihan

Peranan dan Produk Bioteknologi


1. Peranan Bioteknologi
a. Teknik Enzimatis
Enzim merupakan katalis dalam reaksi kimia sehingga reaksi tersebut dapat berlangsung
lebih cepat Dalam bioteknologi, Enzim digunakan dalam bahan makanan, industri kimia,
dan farmasi ( sintesis asam amino dan antibiotik) . Pada produk makanan minuman, Enzim
telah lam digunakan untuk membuat keju, bir, pemanis, dan anggur. Di Amerika Serikat,
sirup berkadar gula tinggi dari jagung merupakan produk terbesar yang dibuat
menggunakan teknologi enzimatis. Enzim renin yang dihasilkan dari lambung anak sapi
bermanfaat untuk menghasilkan dalah susu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan
keju. Pada industri minuman, enzim digunakan untuk membuat minuman sari buah, anggur
dan bir agar tahan terhadap dingin. Selain itu, bahan ini dapat dipakai untuk membuat
permen dengan rasa manis sedang.
b. Teknik fermentasi
Fermentasi (peragian) adalah proses penguraian motabolik senyawa
organik oleh makrob pada kondisi anaerob yang menghasilkan energi dan gas. Teknik
dapat digunakan dalam pengelolahan bahan baku untuk menghasilkan produk berupa
makanan, minuman, dan obat-obatan. Proses teknik fermentasi adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pengelolahan bahan baku


Bahan baku yang akam difermentasi lebih dahulu diolah menjadi subtrat dengancara
menghauluskan (pada bahan baku padat) atau dengna mengantur pH, penambangan air, dan

pengaturan komposisi senyawa makro / mikro.


2. Tahap sterlisasi
Bahan subtrat disetrilkan agar tidak terkontaminasi oleh mikrob lain yang dapat
mengangu proses.
3. Tahap fermentasi
Proses fermentasi biasanya dilakukan dalam bioeraktor, yaitu suatu tabung tertutup yang
dapat diataur mengadukan, pengudaraan (aeransi), suhu optimumnya. Di dalam bioreaktor
telah terdapat ragi atau yang dibutuhkan
4. Tahap pemisahan hasil
Pemisahan antara produk dan residu ( hasil sampingan ) dapat dilakukan dengna cara
filtrasi (penyaringan )
5. Tahap pengelolahan hasil
Produk yang sudah dihasilkan diolah lebih lanjut dengan menambahkan zat adiktif untuk
menambah aroma atau warna yang lebih menarik
6. Tahap produk akhir
Produk akhir merupakan produk yang telah siap di pasarkan.
Bioremediasi adalah proses pengguanan mikrob untuk menyingkirkan atau melenyapkan

polutan dari lingkungan. Bioremendiasi dibedakan menjadi bioremendiasi intristik, yaitu


biodegradsi yang terjadi pada kondisi alami dan bioremendiasi yang direkayasa.
Keberhasilan bioremediasi sangat di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu kontak antara
mikrob dan subtrat, keadaan fisik lingkungan yang tepat, nutrien oksigen, dan keberadaan
senyawa toksik bioremediasi meliputi dua tipe, yaitu fitoremediasi dan biofiltrasi,
fitoremidiasi adalah pemanfaatan atau fungsi untuk menyisihkan polutan komplek dari
buangan limbah industri.
Bahan-bahan sisa dari minyak bumi dan minyak kelapa tersebut masih mengandung
berbagai macam asam lemaka berantai panjang dan pendek yang dapat dimanfaatkan
sebagai subtrat penghasil asam laurat. Asam lemak tersebut dapat dikomersialisasikan
sebagai kompenen utama sabun dan deterjen. Produksi asam laurat dari limbah- limbah
tersebut dapat ditingkatkan dengan menggunakan mikrob yang telah dimodifikasi. Salah
satu mikrob tertsebut adalah Candida sp.
2. Produk Bioteknologi
Pada zaman kita telah dapat menjumpai berbagi produk bioteknologi, misalnya, bayi
tabung, makanan dan minuman hasil fermentasi, obat antibiotik, dan organisme
transgenitik.
Bayi tabung ( test tube baby ) adalah bayi yang berasal dari pembuahan sel telur ibu
sperma yang diambil dari suami atau donor dalam piring kaca laboratorium. Zigot hasil
pembuahan akan tumbuh memjadi berpuluh puluh sel. Zigot tersebut lalu dimaksukan
kedalam rahim ibu semula dan mengalami pertumbuhan sampi kelahiran. Teknik tersebut

diperlukan bagi istri yang ovumnya tidak bisa turun kedalam oviduk atau dilakukan kepada
pasangan yang suaminya mempunyai sperma sangat sedikit ( oligozoosermia ekstrem).
Bakteri transgenik
Teknologi ADN rekombinan digunakan untuk menghasilka bakteri yang di biakan dalam
bioreaktor. Beberapa produk yang di hasilkan bkteri anatara lain insuli, hormon
pertumbuhan manusia, dan vaksin hepatitis B.
Bakteri transgenitik dapat diunakan untuk meningkatkan kekebalan tanaman. Misalnya,
bakteri yang biasa hidup di akar tanaman jagung di beri gen yang mengandung racun
serangga dari bakteri lain sehingga dapat melindungi dari serangga serangga.
Beberapa bakteri dapat digunakan untuk meningkatkan mendegradasi substansi tertentu
dan kemapuan tersebut dapat ditingkatkan dengan rekayasa genetik, misalnya, bakteri
pemakan minyak dapat digunakan untuk membersihkan pantai dari tumpahan minyak
industri bakteri biofilter yang akan menyaring polutan kimia sebelum di lepas ke udara.
Bakteri transgenik juga dapat memindahkan sulfur dari batu bara sebelum di bakar dan
membantu membersihkan area perbuangan limbah toksik. Bakteri transgenik
pendegradasi tersebut dapat pula diberi gen sehingga akan mati setelah selesai
bertugas.
Dampak Bioteknologi
1. Dampak Negatif Bioteknologi
Bioteknologi, seprti juga lain, mengandung resiko akan dampak negatif. Timbulnya dampak
yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya
aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia
terdapat kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis
maupun bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di
cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom inag dapat menimbulkan
interaksi anatar gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan
bioteknologi.
Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan internasional
dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat
menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang
maju, Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi
modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang.
Ketidakadilan, misalnya, sangat terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat
merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang dimiliki produsen organisme
transgenik juga semakin menambah dominasi negara maju.
2. Dampak Positif Bioteknologi
Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan rekayasa
genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi. Baik donor maupun

penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut, tumbuhan, hewan,
juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis produk yang
dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan menjadi komoditis
bisnis. Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetik
menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu kajian sains baru yang mendasar dan
sistematik yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan manusi ; Kegiatan
tersebut disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk mengatasi
dampak negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada tahun 1992 telah
disepakati konvensi keanekaragaman Hayati, ( Convetion on Biological Diversity )yang
mengikat secara hukum bagi negara-negara yang ikut mendatanginnya . Sebagai tindak
lanjut penadatanganan kovensi tersebut, Indonesia telah meratifikasi Undang-Undang
No. 5 Tahun 1994. perlu anda ketahui, Negara Amerika Serikat tidak ikut menadatangani
konvensi tersebut. Di sepakati Pula Cartegena Protocol on Biosafety ( Protokol Cartegena
tentang pengamanan hayati ). Protokol tersebut menyinggung tentang prosedur transpor
produk bioteknologi antara negara untuk mencegah bahaya yang timbul akibat dampak
negatif terhadap keanekaragaman hayati. Ekosistem, dan kesehatan manusia. Pengertian
klon bioteknologi modern adalah pengadaan sel jasad renik, sel (jaringan), molekul bibit
tanaman melalui setek yang banyak dilakukan pada tanaman perenial, antara lain kopi, teh,
karet, dan mangga. Perbanyakan bibit dengan teknik kultur jaringan, kultur organ, dan
embiogenesis somatik dapat pula diterapkan pada jaringan hewan dan manusia. Tidak
seperti pada tumbuhan, kultur pada hewan dan manusia tidak dapat dikembangkan
menjadi individu baru.
Secara ringkas, berikut ini beberapa implikasi bioteknologi bagi perkembangan sains dan
teknologi serta perubahan lingkungan masyarakat.
1. Bioteknologi dikembangkan melalui pendekatan multidisipliner dalam wacana
molekuler. Ilmu-ilmu dasar merupakan tonggak utama pengembangan bioteknologi
maupun industri bioteknologi
2. Bioteknologi dengan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik memberikan dimensi
baru untuk menghasilkan produk yang tidak terbatas.
3. Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur
aktif.
4. Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain
vaksin , antibiotik, antibodi monoklat, dan intrferon
5. Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan,
fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
6. Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa
menjadi etanol (cair) dan metana (gas)
7. Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara
lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan

anggur

A.

Varibel

1.

Variabel Manipulasi

Ketan yang sudah diberi ragi disimpan selama dua hari.


2.

Variabel Respon

Perbedaan perbandingan ragi proses fermentasi dan rasa yang dihasilkan


3.

Variabel Kontrol

Berupa jenis beras ketan, ragi, suhu ruangan yang sama.


B.

Rancangan Peneltian

Perlakuan I

: Ketan dengan pemberian ragi 1, beras 500 gram.

Perlakuan II

: Ketan dengan pemberian ragi 1, beras 500 gram

Perlakuan III : Ketan dengan pemberian ragi 2, beras 1000 kg.


C.

Alat dan Bahan

1. Bahan
-

Beras ketan putih.

Perbandingan sesuai dengan perlakuan di atas.

Daun pisang bersih.

2 butir ragi

Air

2. Alat
-

Panci

Baskom

- Lambar
D.

Sendok
Langkah Kerja

1.

Cuci beras ketan hingga bersih kemudian rendam selama 1 jam. Lalu tiriskan.

2.

Kukus ketan hingga matang, lalu dinginkan.

3.

Haluskan ragi, kemudian taburi ketan dengan ragi masing-masing perlakuan.

4.

Setelah merata, bungkus ketan menggunakan daun pisang yang sudah disediakan.

5.

Simpan selama 2 hari dan amati perubahan yang terjadi.

BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. A.

Tabel Perlakuan Perbandingan Ragi dengan Beras


Perbandingan Ragi dengan Beras

Perlakuan
Ragi

Beras (gr)

Perlakuan I

500

Perlakuan II

500

Perlakuan III

1000

1. B.

Tabel Hasil Percobaan


Hasil setelah disimpan selama 2 3 hari

Perlakuan
Rasa

Aroma

Tekstur

Perlakuan I

Manis

Alkohol ada

Agak lembek

Perlakuan II

Lebih Manis

Alkohol lebih kuat Lembek, air banyak

Manis

Alkohol ada tetapi Padat, air tape


tidak terlalu
sedikit
menyengat.

Perlakuan III

BAB. III
METODE PENELITIAN

3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi tape.
2. Mengetahui peranan organisme Saccaromyces cereviceae dalam peragian.
3.2 Alat dan Bahan
1.

Bahan
-

Singkong 1,5 Kg

Daun pisang

3 butir ragi

Air

2.

Alat
-

Panci

Baskom

Pisau

3.3 Langkah Kerja


1.
2.
3.
4.
5.

Siapkan semua bahan.


Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira
kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga
singkong matang, kira kira ketika daging singkong sudah bisa ditusuk dengan
garpu.
7. Setelah matang, angkat singkong yang telah masak lalu taruh di suatu wadah,
kemudian didinginkan
8. Sambil mengipas ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai
tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom
yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu
taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan
10.
Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun
pisang. Singkong ini harus benar benar tertutup agar mendapatkan hasil yang

maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 2-3 hari hingga
sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
BAB. IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan penelitian selama 2 hari tentang pembuatan tape singkong, kami
dapat membahas bagaimana tape singkong dibuat, memaparkan faktor-faktor yang
terlibat dalam pembuatan ataupun dalam proses fermentasi tape.

4.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Fermentasi


1.

Konsentrasi Garam
Konsentrasi garam yang dianjurkan adalah 5-15% (20-600S). Garam berfungsi untuk

menghambat pertumbuhan jenis-jenis mikroorganisme pembusuk yang tidak diinginkan


selama proses fermentasi berlangsung. Prinsip kerja garam dalam proses fermentasi
adalah untuk mengatur Aw (ketersediaan air untuk kebutuhan mikroorganisme).
Mikroorganisme yang diinginkan untuk tumbuh adalah jenis-jenis bakteri penghasil
asam.Selain mengatur Aw, garam juga berfungsi untuk menarik keluar cairan sel jaringan
yang mengandung sakarida-sakarida, dimana sakarida tersebut merupakan nutrien untuk
pertumbuhan mikroorganisme. Kadar garam selama fermentasi akan berubah karena
cairan dalam sel-sel jaringan tertarik keluar sel, karena itu secara periodik harus
diadakan penyesuaian kadar garam.
2.

Suhu
Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan

yang akan tumbuh. Umumnya diperlukan suhu 300C untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Bila suhu kurang dari 300C pertumbuhan mikroorganisme penghasil asam akan lambat
sehingga dapat terjadi pertumbuhan produk.
3.

Oksigen

Ketersediaaan oksigen harus diatur selama proses fermentasi. Hal ini berhubungan
dengan sifat mikroorganisme yang digunakan. Contoh khamir dalam pembuatan anggur dan
roti biasanya membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung, sedangkan

untuk bakteri-bakteri penghasil asam tidak membutuhkan oksigen selama proses


fermentasi berlangsung.
Oleh karena itulah, proses fermentasi pada ketan yang tertutup rapat lebih cepat
dibandingkan dengan ketan yang terbuka.
4.2 Reaksi Fermentasi
Reaksi dalam fermentasi singkong menjadi tape adalah glukosa (C6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
(2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi
makanan.
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi

PEMBUATAN TAPE KETAN

Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan)
dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip
ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi
organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan
juga,Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara
terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi
konvensional. Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape ini.

Dan salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.
Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro
organisme tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri,
dan produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.
Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang
masih secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan
makanan, sebagai contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua
adalah proses berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos
dan produksi bahan kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril,
sebagai contoh produkasi antibiotic dan hormon. Generasi keempat adalah generasi
bioteknologi baru, sebagai contoh produksi insulin.
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh
jamur Saccharomyces cerivisiae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah
karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida. Selain
Saccharomyces cerivisiae, dalam proses pembuatan tape ini terlibat pula mikrorganisme
lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua mikroorganisme
ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa).
Ketan berasal dari beras. Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah
dari sekam. Sekam (Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi)
dan 'lemma' (bagian yang menutupi). Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi,
gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas
dari isinya. Bagian isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam,
yang disebut beras.

Anatomi Beras
o

Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari

aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses

pemisahan kulit.
o

endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan

embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat

tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa
sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.

Kandungan Beras

Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati
(sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian
aleuron), mineral, dan air.
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
o

amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang

amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat

lengket
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna
(transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan
hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara
beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran
nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.

Macam-macam Warna Beras


Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan gen
yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada
endospermia.
o

Beras "biasa" yang berwarna putih agak transparan karena hanya

memiliki sedikit aleuron, dan kandungan amilosa umumnya sekitar 20%. Beras
ini mendominasi pasar beras.
o

Beras merah, akibat aleuronnya mengandung gen yang memproduksi

antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu.

Beras hitam, sangat langka, disebabkan aleuron dan endospermia

memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu


pekat mendekati hitam.
o

Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh

atau hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.


o

Ketan hitam, merupakan versi ketan dari beras hitam.

Beberapa jenis beras mengeluarkan aroma wangi bila ditanak (misalnya 'Cianjur
Pandanwangi' atau 'Rajalele'). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyawa
aromatik yang memberikan efek wangi. Sifat ini diatur secara genetik dan
menjadi objek rekayasa genetika beras.

Aspek Pangan
Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi, makanan pokok
terpenting warga dunia. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai
macam penganan dan kue-kue, utamanya dari ketan, termasuk pula untuk
dijadikan tapai. Selain itu, beras merupakan komponen penting bagi jamu beras
kencur dan param. Minuman yang populer dari olahan beras adalah arak dan air
tajin.
Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan
beras (lapisan aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung
bekatul (rice bran). Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen makanan dengan
sebutan tepung mata beras.
Untuk kepentingan diet, beras dijadikan sebagai salah satu sumber pangan
bebas gluten dalam bentuk berondong.
Di antara berbagai jenis beras yang ada di Indonesia, beras yang berwarna
merah atau beras merah diyakini memiliki khasiat sebagai obat. Beras merah
yang telah dikenal sejak tahun 2.800 SM ini, oleh para tabib saat itu dipercaya
memiliki nilai nilai medis yang dapat memulihkan kembali rasa tenang dan damai.

Meski, dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah


lebih rendah (78,9 gr : 75,7 gr), tetapi hasil analisis Nio (1992) menunjukkan nilai
energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih (349 kal : 353 kal).
Selain lebih kaya protein (6,8 gr : 8,2 gr), hal tersebut mungkin disebabkan
kandungan tiaminnya yang lebih tinggi (0,12 mg : 0,31 mg).
Kekurangan tiamin bisa mengganggu sistem saraf dan jantung, dalam
keadaan berat dinamakan beri-beri, dengan gejala awal nafsu makan berkurang,
gangguan pencernaan, sembelit, mudah lelah, kesemutan, jantung berdebar, dan
refleks berkurang.
Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per
100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element)
yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini
berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang
tidak bersifat toksik. Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang
mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak
membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya.
Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan bahan ini mempunyai
potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

Pewarisan Sifat (Materi IPA Kelas 9 SMP/MTs)


Label: Biologi, Materi Pelajaran Diposkan oleh Memet Mulyadi Rabu, 29 Februari 2012
Pewarisan sifat (Plassa). Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat beragam. Setiap
jenis makhluk hidup mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga dapat membedakannya
antara yang satu dengan yang lainnya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap makhluk
hidup ada yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat diturunkan. Dalam
pewarisan sifat dari generasi ke generasi berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas
bagi setiap makhluk hidup. Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya disebut
hereditas. Cabang biologi yang khusus mempelajari tentang hereditas adalah genetika.

Tokoh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum-hukum genetika adalah Gregor
Johann Mendel (1822 1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal 22 Juli 1822. Karena
jasanya itu beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
A. MATERI GENETIS
Di dalam setiap sel terdapat faktor pembawaan sifat keturunan (materi genetis),
misalnya pada sel tulang, sel darah, dan sel gamet. Substansi genetis tersebut terdapat
di dalam inti sel (nukleus), yaitu pada kromosom yang mengandung gen. Gen merupakan
substansi hereditas yang terdiri atas senyawa kimia tertentu, yang menentukan sifat
individu. Gen mempunyai peranan penting dalam mengatur pertumbuhan sifat-sifat
keturunan. Misalnya pertumbuhan bentuk dan warna rambut, susunan darah, kulit, dan
sebagainya.
1. Gen
Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika menemukan bahwa faktor-faktor keturunan
yang dinamakan gen tersimpan di dalam lokus yang khas di dalam kromosom. Gen-gen
terletak pada kromosom secara teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus
berurutan. Dengan menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis
panjang vertikal dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis vertikal
tersebut. Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan, maka secara simbolik dapat
dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen-gen) tersebut berderetan.
Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada benang-benang kromosom,
masing-masing gen mempunyai tugas khas dan waktu beraksi yang khas pula. Ada gen yang
menunjukkan aktivitasnya saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun gen
lainnya lagi setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen aktif pada suatu
organ namun tidak aktif pada organ yang lain. Setiap gen menduduki tempat tertentu
dalam kromosom yang dinamakan lokus gen.
Gen yang menentukan sifat-sifat dari suatu individu biasanya diberi simbol huruf pertama
dari suatu sifat. Gen dominan (yang mengalahkan gen lain) dinyatakan dengan huruf besar
dan resesif (gen yang dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf kecil.
Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan
T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi;
t = simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.
Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol tanaman itu ditulis dengan huruf
dobel.
TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi;
tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah.

2. Kromosom
Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang
atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk benangbenang halus, seperti jala yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang halus tersebut
dinamakan retikulum kromatin. Retikulum berarti jala yang halus. Kroma berarti warna,
dan tin berarti badan. Definisi Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi
sebagai pembawa informasi genetis kepada keturunannya.
Kromosom dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada sel-sel yang sedang
membelah. Dalam sel yang aktif melakukan metabolisme, kromosom-kromosom memanjang
dan tidak tampak. Namun, menjelang sel mengalami proses pembelahan, kromosomkromosom tersebut memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat warna, sehingga
mudah kita lihat melalui mikroskop.
a. Jumlah dan tipe kromosom
Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula yang
hanya sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom
berasal dari ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah. Manusia memulai hidupnya dari
sebuah sel, yaitu sel telur yang dibuahi sel sperma. Sel telur dan sel sperma masingmasing mempunyai 23 kromosom (n). Sel telur yang telah dibuahi sel sperma akan menjadi
zigot. Zigot yang terbentuk mempunyai 46 kromosom (2n). Untuk mengetahui jumlah
kromosom yang dimiliki oleh berbagai jenis makhluk hidup, perhatikan Tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1 Jumlah kromosom pada berbagai jenis makhluk hidup
Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh mengandung dua perangkat atau dua set
kromosom yang diterima dari kedua induknya. Kromosom yang berasal dari induk betina
berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan, sehingga sepasang
kromosom yang berasal dari induk jantan dan induk betina disebut kromosom homolog.
Pengertian kromosom homolog, yaitu kromosom yang mempunyai bentuk, fungsi, dan
komposisi yang sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut diploid (2n). Adapun
jumlah kromosom dalam sel kelamin dinamakan haploid (n), karena hanya memiliki separo
dari jumlah kromosom dalam sel tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom haploid
dari suatu spesies disebut genom. Dengan demikian, genom dapat dikatakan sebagai
jumlah macam kromosom atau perangkat kromosom dalam suatu individu. Contoh: manusia
mempunyai 23 pasang kromosom haploid maka dalam sel tubuhnya berarti terdapat 2 23
= 46 kromosom (diploid).
Kromosom yang dimiliki oleh organisme secara umum dapat dibedakan menjadi dua tipe,

yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom seks (gonosom). Autosom terdapat pada
individu jantan maupun betina dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya dengan
penentuan jenis kelamin. Gonosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin
suatu individu.
b. Struktur kromosom
Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas sentromer dan lengan. Sentromer
atau kinetokor adalah bagian dari kromosom tempat melekatnya benang-benang spidel
yang berperan menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini
berbentuk bulat dan tidak mengandung gen. Sentromer disebut juga
pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat
macam, yaitu metasentrik, jika sentromer terletak di tengah-tengah antara kedua lengan;
submetasentrik, jika sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak
sama panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung, telesentrik, jika
sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
Gambar 5.4 Macam kromosom menurut letak sentromernya
(1) metasentrik, (2) submetasentrik, (3) akrosentrik
Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom yang mengandung kromonema (pita
bentuk spiral di dalam kromosom) dan gen. Selubung pembungkus kromonema disebut
matriks. Gen merupakan substansi (bahan dasar) kimia di dalam kromosom yang
mengandung informasi genetik (pembawa sifat). Kromosom
dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat. Bagian ujung kromosom yang menghalangi
bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer. Untuk mengetahui
struktur kromosom, perhatikan Gambar 5.5.
Gambar 5.5 Struktur kromosom
B. HEREDITAS MENURUT MENDEL
Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Mendel telah melakukan percobaan dengan
membastarkan tanaman-tanaman yang mempunyai sifat beda. Tanaman yang dipilih adalah
tanaman kacang ercis (Pisum sativum). Alasannya tanaman tersebut mudah melakukan
penyerbukan silang, mudah didapat, mudah hidup atau mudah dipelihara, berumur pendek
atau cepat berbuah, dapat terjadi penyerbukan sendiri, dan terdapat jenis-jenis yang
memiliki sifat yang mencolok. Sifat-sifat yang mencolok tersebut, misalnya: warna bunga
(ungu atau putih), warna biji (kuning atau hijau), warna buah (hijau atau kuning), bentuk
biji (bulat atau kisut), sifat kulit (halus atau kasar), letak bunga (di ujung batang atau di
ketiak daun), serta ukuran batang (tinggi atau rendah).
Beberapa kesimpulan penting tentang hasil percobaan Mendel sebagai berikut.

1. Hibrid (hasil persilangan antara dua individu dengan tanda beda) memiliki sifat yang
mirip dengan induknya dan setiap hibrid mempunyai sifat yang sama dengan hibrid yang
lain dari spesies yang sama.
2. Karakter atau sifat dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali secara teratur
dan inilah yang memberi petunjuk kepada Mendel bahwa tentu ada faktor-faktor
tertentu yang mengambil peranan dalam pemindahan sifat dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
3. Mendel merasa bahwa faktor-faktor keturunan itu mengikuti distribusi yang logis,
maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui dengan cara mengadakan banyak
persilangan dan menghitung bentuk-bentuk yang berbeda, seperti yang tampak dalam
keturunan.
1. Terminologi
Untuk mengerti jalannya penelitian Mendel, kamu perlu mempelajari beberapa istilah yang
terkait dalam pewarisan sifat .
Istilah-istilah tersebut sebagai berikut.
a. P = singkatan dari kata Parental, yang berarti induk.
b. F = singkatan dari kata Filial, yang berarti keturunan. F1 berarti keturunan pertama,
F2 berarti keturunan kedua, dan seterusnya.
c. Fenotipe = karakter (sifat) yang dapat kita amati (bentuk, ukuran, warna, golongan
darah, dan sebagainya).
d. Genotipe = susunan genetik suatu individu (tidak dapat diamati).
e. Simbol untuk suatu gen (istilah pengganti untuk faktor keturunan) dikemukakan
dengan sebuah huruf yang biasanya merupakan huruf pertama dari suatu sifat. Misalnya
R = gen yang menyebabkan warna merah (rubra), sedangkan r = gen yang menyebabkan
warna putih (alba). Dalam hal ini merah dominan terhadap putih. Oleh karena itu, diberi
simbol dengan huruf besar. Gen yang resesif diberi simbol dengan huruf kecil.
f. Genotipe suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu itu umumnya
diploid. Misalnya: RR = genotipe untuk tanaman berbunga merah, sedangkan rr = genotipe
untuk tanaman berbunga putih.
g. Homozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang sama
dari tiap jenis gen (misalnya RR, rr, AA, AABB, aabb, dan sebagainya)
Heterozigotik = sifat suatu individu yang genotipenya terdiri atas gen-gen yang berlainan
dari tiap jenis gen (misalnya Rr, Aa, AaBb, dan sebagainya).
h. Alel = anggota dari sepasang gen, misalnya: R = gen untuk warna bunga merah dan r =
gen untuk warna bunga putih, T = gen untuk tanaman tinggi dan t = gen untuk tanaman
rendah. R dan r satu sama lain merupakan alel, tetapi R dan t bukan alel.
2. Persilangan antara Dua Individu dengan Satu Sifat Beda
Persilangan antara dua individu dengan satu sifat beda disebut persilangan monohibrid.
Dominasi dapat terjadi secara penuh atau tidak penuh (kodominan). Masing-masing

dominasi ini menghasilkan bentuk keturunan pertama (F1) yang berbeda. Persilangan
monohibrid akan menghasilkan individu F1 yang seragam, apabila salah satu induk
mempunyai sifat dominan penuh dan induk yang lain bersifat resesif. Apabila dilanjutkan
dengan menyilangkan individu sesama F1, akan menghasilkan keturunan (individu F2)
dengan tiga macam genotipe dan dua macam fenotipe.
Sebaliknya, apabila salah satu induknya mempunyai sifat dominan tak penuh
(intermediate), maka persilangan individu sesama F1 akan menghasilkan tiga macam
genotipe dan tiga macam fenotipe. Contoh persilangan monohibrid dominan penuh terjadi
pada persilangan antara kacang ercis berbunga merah dengan kacang ercis berbunga
putih. Mendel menyilangkan kacang ercis berbunga merah (MM) dengan kacang ercis
berbunga putih (mm) dan dihasilkan individu F1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe
(Mm) dan satu macam fenotipe (berbunga merah). Pada waktu F2, dihasilkan tiga macam
genotipe dengan perbandingan 25% MM: 50% Mm : 25% Mm atau 1 : 2 : 1 dan dua macam
fenotipe dengan perbandingan 75% berbunga merah : 25% berbunga putih atau merah :
putih = 3 : 1. Pada individu F2 ini, yang berfenotipe merah dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu 2/3 bergenotipe heterozigot (Mm) dan 1/3 homozigot
dominan (MM).
Persilangan antara kacang ercis berbunga merah dominan dengan kacang ercis berwarna
putih resesif dapat dibuat bagan sebagai berikut.

Contoh persilangan monohibrid dominan tak penuh adalah persilangan antara tanaman
bunga pukul empat berbunga merah dengan tanaman bunga pukul empat berbunga putih.
Mendel menyilangkan tanaman bunga pukul empat berbunga merah (MM) dengan putih
(mm) menghasilkan individu F1 yang seragam, yaitu satu macam genotipe (Mm) dan satu
macam fenotipe (berbunga merah muda). Pada individu F2 dihasilkan tiga macam genotipe
dengan perbandingan 25% MM : 50% Mm : 25% mm atau 1 : 2 : 1 dan 3 macam fenotipe
dengan perbandingan 25% berbunga merah : 50% berbunga merah muda : 25% berbunga
putih atau merah :
merah muda : putih = 1 : 2 : 1. Pada individu F2 ini yang berfenotipe merah dan putih
selalu homozigot, yaitu MM dan mm. Persilangan antara tanaman bunga pukul empat
berbunga merah dominan dengan bunga pukal empat berbunga putih resesif dapat dibuat
bagan sebagai berikut.

Jika kita perhatikan kedua contoh persilangan di atas, pada saat pembentukan gamet
terjadi pemisahan gen-gen yang sealel, sehingga setiap gamet hanya menerima sebuah gen
saja. Misalnya pada tanaman yang bergenotipe Mm, pada saat pembentukan gamet, gen M
memisahkan diri dengan gen m, sehingga gamet yang

terbentuk memiliki gen M atau gen m saja. Prinsip ini dirumuskan sebagai Hukum Mendel
I (Hukum Pemisahan Gen yang Sealel) yang menyatakan bahwa Selama meiosis, terjadi
pemisahan pasangan gen secara bebas sehingga setiap gamet memperoleh satu gen dari
alelnya.
3. Persilangan antara Dua Individu dengan Dua Sifat Beda
Persilangan antara dua individu dengan dua sifat beda disebut juga persilangan dihibrid.
Pada persilangan tersebut Mendel menyilangkan tanaman ercis dengan biji yang
mempunyai dua sifat beda, yaitu bentuk dan warna biji. Kedua sifat beda tersebut
ditentukan oleh gen-gen sebagai berikut.
B = gen yang menentukan biji bulat.
b = gen yang menentukan biji keriput.
K = gen yang menentukan biji berwarna kuning.
k = gen yang menentukan biji berwarna hijau.
Jika tanaman kapri yang berbiji bulat kuning (BBKK) disilangkan dengan kapri yang berbiji
keriput hijau (bbkk), semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. Jika tanaman F1 dibiarkan
mengadakan penyerbukan sendiri, F2 memperlihatkan 16 kombinasi yang terdiri atas
empat macam fenotipe, yaitu tanaman berbiji bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning,
dan keriput hijau. Dalam percobaan ini Mendel mendapatkan 315 tananman berbiji bulat
kuning, 100 tanaman berbiji bulat hijau, 101 tanaman berbiji keriput kuning, dan 32
tanaman keriput hijau. Angka-angka tersebut menujukkan suatu perbandingan fenotipe
yang mendekati 9 : 3 : 3 : 1.
Pada saat pembentukan gamet (pembelahan meiosis) anggota dari sepasang gen memisah
secara bebas (tidak saling memengaruhi). Oleh karena itu, pada persilangan dihibrid
tersebut terjadi empat macam pengelompokan dari dua pasang gen, yaitu:
a. gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK;
b. gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk;
c. gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK;
d. gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk;
Prinsip tersebut di atas dirumuskan sebagai Hukum Mendel II (Hukum Pengelompokkan
Gen secara Bebas) yang menyatakan bahwa:
a. setiap gen dapat berpasangan secara bebas dengan gen lain membentuk alela,
b. keturunan pertama menunjukkan sifat fenotipe dominan,
c. keturunan kedua menunjukkan fenotipe dominan dan resesif dengan perbandingan
tertentu, misalnya pada persilangan monohibrid 3 : 1 dan pada persilangan dihibrid 9 : 3 :
3 : 1.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang persilangan dihibrid, perhatikan bagan
persilangan antara kapri (ercis) biji bulat warna kuning dengan kapri biji keriput warna
hijau yang menghasilkan F1 berupa kapri berbiji bulat warna kuning.

Perbandingan genotipe F2
= BBKK : BBKk : BkKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk
=1:2:2:4:1:2:1:2:1
Perbandingan fenotipe F2
= bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau
= 9 : 3 : 3 :1
4. Beberapa Rumus untuk Memprediksi Mengenai Keturunan
Dari berbagai contoh persilangan di atas dapat disusun rumus-rumus untuk memprediksi
beberapa hal yang ada hubungannya dengan keturunan, seperti banyaknya macam gamet
yang dibentuk oleh suatu individu, jumlah kombinasi F2, banyaknya macam genotipe F2,
dan banyaknya macam fenotipe F2. Perhatikan Tabel 5.2 berikut.

5. Manfaat Ilmu pewarisan sifat


Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, teknologi banyak dimanfaatkan agar
kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah dan nyaman. Ilmu pewarisan sifat atau dalam
biologi dinamakan Genetika, dimanfaatkan khususnya dalam usaha untuk
mengembangbiakkan hewan atau tumbuhan yang memiliki sifat-sifat unggul.
Sifat unggul hewan atau tumbuhan bisa diperoleh dengan jalan persilangan diantara
hewan atau tumbuhan yang ingin kita dapatkan bibit unggulnya. Misalnya di bidang
pertanian, para ilmuwan berhasil menyilangkan berbagai jenis padi sehingga akhirnya
ditemukan bibit padi yang memiliki sifat unggul berdaya hasil tinggi, umur pendek, dan
rasanya enak. Ditemukan pula bibit kelapa hibrida dan jagung hibrida yang berdaya hasil
tinggi. Di bidang peternakan, melalui persilangan dapat ditemukan bibit hewan ternak
seperti ayam, sapi, dan kuda. Di bidang kedokteran, dapat ditemukan cara untuk
mencegah agar keturunan seseorang tidak memiliki penyakit atau cacat bawaan.
Teknik yang biasa dipakai untuk menghasilkan hal-hal seperti di atas adalah rekayasa
genetika. Rekayasa genetika adalah suatu teknik untuk mengubah gen makhluk hidup agar
makhluk hidup tersebut memiliki sifat unggul. Dengan rekayasa genetika bisa juga untuk
menghilangkan sifat jelek pada induk sehingga tidak diturunkan kepada keturunannya.
A. KROMOSOM DAN GEN
Kromosom adalah benang-benang halus yang berfungsi sebagai pembawa informasi kepada
keturunannya. Terdapat di dalam intisel. Di dalam kromosom terdapat satuan-satuan kecil
yang disebut Gen. Gen inilah yang mengatur sifat yang akan diturunkan pada keturunan

selanjutnya.
Kromosom dan Gen
A.1. Kromosom Diploid dan Haploid
Koromosom dalam tubuh selalu berpasangan, maka dikatakan bahwa kromosom mempunyai
pasangan/homolog sehingga dalam setiap inti sel terdapat dua set atau dua perangkat
kromosom yang disebut Diploid. Pada kromosom diploid, separo berasal dari induk jantan
dan separo berasal dari induk betina. Dengan demikian, sel kelamin betina dan sel kelamin
jantan membawa satu set atau seperangkat kromosom yang disebut Haploid.
sel tubuh ==> 2n ==> diploid
sel kelamin ==> n ==> haploid
A.2. Genotipe dan Fenotipe
Genotipe adalah susunan gen yang menentukan sifat-sifat suatu individu organisme.
Fenotipe adalah sifat yang dapat diamati oleh indera yang terjadi karena interaksi gen
dengan lingkungan.
Contoh : dalam toeri biologi
Mr. Obama berkulit Hitam. Hitam berarti adalah fenotipe karena dapat diamati oleh
indera, di dalam tubuh hitam dikendalikan oleh sebuah gen yang disebut Genotipe( dalam
biologi biasanya di lambangkan oleh hh atau HH, diambil dari huruf pertama sifat yang
bersangkutan).
A.3. Dominan, Resesif, dan Intermediat
Dominan adalah sifat yang muncul dari induk pada keturunannya, sedangkan Resesif
adalah sifat yang tersembunyi(tidak muncul. Bila sifat yang muncul mempunyai sifat
antara dominan dan resesif maka sifat ini adalah sifat intermediat/dominan parsial.
Contoh:
Mr. Obama (berkulit hitam) menikah dengan Miss. Lady Diana (berkulit putih), nelahirkan
anak(Mr. Bush) berkulit putih, maka karena mr. bush berkulit putih dapat dikatakan
bahwa gen warna kulit putih bersifat dominan sedangkan gen warna kulit hitam resesif.
A.4. Simbol dan Istilah dalam Persilangan
Dalam teori, persilangan dituliskan dalam bentuk simbol. Simbol-simbol tersebut adalah :
P : singkatan dari parental yang berarti induk
P1 : artinya induk pertama; P2 berarti induk kedua, dan seterusnya.
F : singkatan dari filius, artinya keturunan

F1 : artinya keturunan pertama; F2 berarti keturunan kedua dan seterusnya.


G ; singkatan dari gamet atau sel kelamin
Gen : diberi simbol huruf pertama dari suatu sifat dominan ditulis dengan huruf kapital,
sedangkan untuk gen yang bersifat resesif dilambangkan dengan huruf kecil dari huruf
pertama sifat yang dominan.
Contoh:
Miss. lady diana berkulit putih (dominan)
Mr. obama berkulit hitam (resesif)
Maka : Simbol gen kulit putih adalah P, sedangkan kulit hitam p. Oleh karena gen warna
kulit terdapat dalam sel tubuh makan gennya adalah Diploid(berpasangan/2n) sehingga
dapat ditulis :
kulit putih : PP
kulit hitam : pp
Contoh dalam persilangan Monohibrid
P (parental) Kulit putih >< Kulit hitam
Fenotipe >putih >< hitam
Genotipe >

PP >< pp

G(gamet) >P dan P >< p dan p


F(filius) >Pp;Pp;Pp;Pp
Genotipe F1 Pp (100%) mr. bush
Fenotipe F1 Putih (100%)
Genotipe putih (PP) hitam (pp) karena terdiri pasangan alel yang sama maka dikatakan
Homozygot sedangkan genotipe (Pp) mr. bush karena terdiri dari pasangan alael yang
berbeda( ditunjukkan oleh huruf kapital dan huruf kecil) maka dikatakan Heterozygot.
B. Percobaan Mendel
B.1. Monohibrid
B.2. Dihibrid
Persilangan dengan memperhatikan 2 sifat beda disebut Dihibrid. Perhatikan bagan
berikut :
B.3. Hukum-hukum Mendel

Mendel mengemukakan bahwa 2 gen berpisah pada saat pembentukan gamet, pemisahan
gen tersebut kemudian dikenal dengan Hukum Mendel I/hukum pemisahan gen yang
sealel(segregasi)
Gen yang telah terpisah akan bergabung dengan gen dari induk lain pada saat perkawinan,
penggabungan gen ini terjadi secara acak dan bebas. Hal ini dikenal sebagai Hukum
Mendel II/Pengelompokkan gen secara bebas.
C. Manfaat Genetika
1. Penemuan bibit unggul (ex: Padi Cisadane, Bengawan, Si gadis, Mamberamo, IR, dan
PB; ayam Leghorn, Rhode Island; Sapi Guerney, Shorthorne)
2. Penentuan jenis kelamin
3. Pewarisan sifat terpaut sex (ex: buta warna, hemofilia)

3. Pautan Sex
Pautan sex (sex linkage) merupakan suatu keadaan dimana terdapat banyak gen
tertentu yang selalu terdapat pada kromosom sex. Adanya pautan sex menyebabkan
suatu sifat muncul hanya pada jenis kelamin tertentu. Ada dua jenis pautan sex,
yaitu pautan X dan pautan Y.

Contoh: persilangan antara lalat Drosophilla melanogaster bermata merah dan putih.
P:

jantan mata putih


XmY

betina mata merah


XMXM

XMY
XMXm

: jantan mata merah

P2 :

XMY

FZ :

XMY

: jantan mata merah

F1 :

XmY
XMXM

XMXm

: betina mata merah


XMXm

: jantan mata putih


: betina mata merah
: betina mata merah

Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa gen yang menyebabkan warna mata pada
lalat terdapat pada kromosom X. Mata merah disebabkan gen dominan M, dan mata
putih disebabkan gen resesif m. Hasil persilangan pada F, induk jantan yang
bermata putih mewariskan gen m pada anak betina, sedangkan induk betina yang
bermata merah mewariskan gen M pada anak jantan.
Ingat
Pada anak jantan, X berasal dari induk betina
Pada anak betina, X berasal dari kedua induk
Inilah yang disebut konsep pewarisan sifat menyilang (criss cross
inheritance)
4. Gagal Berpisah (non disjunction)
Gagal berpisah (non disjunction) merupakan kegagalan kromosom homolog untuk
memisahkan diri saat pembelahan meiosis. Akibatnya terdapat gamet yang lebih
atau kurang jumlah kromosomnya.

Contohnya persilangan antara Drosophilla melanogaster dimana lalat betina


mengalami gagal berpisah. Lalat betina yang mengalami gagal berpisah membentuk

tiga macam kemungkinan gamet yaitu X, XX, dan 0. Bila lalat jantan yang mengalami
gagal berpisah kemungkinan gametnya adalah X, Y, XX, YY, dan 0.
P

XY

XX (gagal berpisah)

X
Y

XX : betina normal
XY : jantan normal
XXX : betina super (biasanya mati)
XXY : betina (fertil)
XO : jantan (steril)
YO
: jantan (lethal)

X
XX

Gamet hasil gagal berpisah pada:


- betina : X, XX, 0
- jantan : X, Y, XX, YY, 0
5. Determinasi sex
Determinasi sex adalah cara penentuan jenis kelamin pada hewan dan manusia yang
dilambangkan dengan huruf tertentu.

Khusus pada Drossophila, penentuan jenis kelamin didasarkan pada Index Kelamin
yang merupakan rasio antara jumlah kromosom X dengan jumlah pasangan autosom.
Bila rasionya lebih besar atau sama dengan setengah, jenis kelaminnya jantan. Bila
lebih besar atau sama dengan satu jenis kelaminnya betina. Dan bila lebih besar dari
setengah dan lebih kecil dari satu lalat tersebut merupakan lalat intersex.
Contoh:

AAXX
AAXY
AAXXX
AAXXY
AAXO
AAAXX

IK = 2X/2A
IK = X/2A
IK = 3X/2A
IK = 2X/2A
IK = X/2A
IK = 2X/3A

= 1 lalat betina
= 0,5 lalat jantan
= 1,5 lalat betina
= 1 lalat betina
= 0,5 lalat jantan
= 0,6 lalat intersex

6. Gen Lethal
Gen lethal merupakan gen yang menyebabkan kematian individu yang memilikinya bila
dalam keadaan homozigot. Ada dua jenis gen lethal, yaitu lethal dominan dan lethal

resesif.
Lethal dominan menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot dominan.
Contoh: persilangan antara tikus kuning dengan sesamanya
p

tikus kuning
Kk

KK
2Kk
kk

tikus kuning
Kk

: tikus kuning (lethal)


: tikus kuning
: normal

Rasio fenotif yang hidup antara tikus kuning : normal = 2 : 1 karena tikus kuning
homozigot dominan selalu lethal.
Lethal resesif menyebabkan kematian dalam keadaan homozigot resesif.
Contoh: persilangan antara jagung berdaun hijau dengan sesamanya
p

jagung berdaun hijau x


Hh

HH : berdaun hijau
2Hh : berdaun hijau

jagung berdaun hijau


Hh

Perhitungan frekuensi alel ganda


Persamaan (p + a) = 1 hanya berlaku apabila tedapat dua alel pada suatu lokus dalam
autosomal. Apabila lebih banyak alel ikut mengambil peranan, maka dalam persamaan
harus digunakan lebih banyak simbol. Misalnya pada golongan darah sistem ABO
dikenal
tiga alel yaitu IA,IB,IO. Misalnya :

Hukum Kesetimbangan Hardy-Weinberg untuk


golongan darah sistem ABO, maka rumusnya adalah sebagai berikut
:
(p + q + r)2 = p2 + q2 + r2 + 2pq + 2pr + 2qr

Frekuensi golongan darah A = p2 + 2pr


Frekuensi golongan darah B = q2 + 2qr
Frekuensi golongan darah AB = 2pq
Frekuensi golongan darah O = r2
Sehingga nilai
r =
9
BAB III
PEWARISAN SIFAT
Gregor Mendel
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme
yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya Percobaan mengenai
Persilangan Tanaman. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum
Pertama Mendel, dan
2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel,
juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel
Hukum segregasi (hukum pertama Mendel)
Perbandingan antara B (warna coklat), b (warna putih), S (buntut pendek), dan s
(buntut panjang) pada generasi F2
Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin),
kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiaptiap gamet menerima satu gen dari induknya.
Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter
turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak
selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam
gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan
huruf besar, misalnya R).
2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww
dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam
gambar di sebelah).

3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada
gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara
visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan,
tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.
11
Hukum asortasi bebas (hukum kedua Mendel)
Hukum kedua Mendel menyatakan bahwa bila dua individu mempunyai dua pasang
atau lebih sifat, maka diturunkannya sepasang sifat secara bebas, tidak bergantung
pada pasangan sifat yang lain. Dengan kata lain, alel dengan gen sifat yang berbeda
tidak saling mempengaruhi. Hal ini menjelaskan bahwa gen yang menentukan e.g.
tinggi tanaman dengan warna bunga suatu tanaman, tidak saling mempengaruhi.
Seperti nampak pada gambar 1, induk jantan (tingkat 1) mempunyai genotipe ww
(secara fenotipe berwarna putih), dan induk betina mempunyai genotipe RR (secara
fenotipe berwarna merah). Keturunan pertama (tingkat 2 pada gambar) merupakan
persilangan dari genotipe induk jantan dan induk betinanya, sehingga membentuk 4
individu baru (semuanya bergenotipe wR). Selanjutnya, persilangan/perkawinan dari
keturuan pertama ini akan membentuk indidividu pada keturunan berikutnya (tingkat
3 pada gambar) dengan gamet R dan w pada sisi kiri (induk jantan tingkat 2) dan
gamet R dan w pada baris atas (induk betina tingkat 2). Kombinasi gamet-gamet ini
akan membentuk 4 kemungkinan individu seperti nampak pada papan catur pada
tingkat 3 dengan genotipe: RR, Rw, Rw, dan ww. Jadi pada tingkat 3 ini perbandingan
genotipe RR , (berwarna merah) Rw (juga berwarna merah) dan ww (berwarna putih)
adalah 1:2:1. Secara fenotipe perbandingan individu merah dan individu putih adalah
3:1.
Kalau contoh pada gambar 1 merupakan kombinasi dari induk dengan satu sifat
dominan (berupa warna), maka contoh ke-2 menggambarkan induk-induk dengan 2
macam sifat dominan: bentuk buntut dan warna kulit. Persilangan dari induk dengan
satu sifat dominan disebut monohibrid, sedang persilangan dari induk-induk dengan
dua sifat dominan dikenal sebagai dihibrid, dan seterusnya.
Pada gambar 2, sifat dominannya adalah bentuk buntut (pendek dengan genotipe SS
dan panjang dengan genotipe ss) serta warna kulit (putih dengan genotipe bb dan
coklat dengan genotipe BB). Gamet induk jantan yang terbentuk adalah Sb dan Sb,
sementara gamet induk betinanya adalah sB dan sB (nampak pada huruf di bawah
kotak). Kombinasi gamet ini akan membentuk 4 individu pada tingkat F1 dengan
genotipe SsBb (semua sama). Jika keturunan F1 ini kemudian dikawinkan lagi, maka
akan membentuk individu keturunan F2. Gamet F1nya nampak pada sisi kiri dan baris

atas pada papan catur. Hasil individu yang terbentuk pada tingkat F2 mempunyai 16
macam kemungkinan dengan 2 bentuk buntut: pendek (jika genotipenya SS atau Ss)
dan panjang (jika genotipenya ss); dan 2 macam warna kulit: coklat (jika genotipenya
BB atau Bb) dan putih (jika genotipenya bb). Perbandingan hasil warna coklat:putih
adalah 12:4, sedang perbandingan hasil bentuk buntut pendek:panjang adalah 12:4.
Perbandingan detail mengenai genotipe SSBB:SSBb:SsBB:SsBb:
SSbb:Ssbb:ssBB:ssBb: ssbb adalah 1:2:2:4: 1:2:1:2: 1.
Penentuan Jenis Kelamin
Ekspresinya tergantung dari jenis kelamin, misalnya kebotakan yang terjadi pada
laki-laki. Gen yang terpaut pada kromosom kelamin akan diturunkan bersama-sama
gen penentu jenis kelamin.
Jenis kelamin Manusia = Tipe XY
* 46 kromosom(23 pasang) or
* 44 for tubuh (A) + 2 kromosomsex or
* 22psgA (AA) + 1 psg sex (XX/XY)
Induk jantan (2n): 44(A)+XY = 22(AA) + XY
Induk betina (2n): 44(A)+XX = 22 (AA) + XX
Sperma(n)= 22 (A)+X dan 22(A) +Y atau 11 (AA) + X atau 11 (AA) +Y
Ovum(n) = 22 (A)+X dan 11 (AA) + X
Jenis kelamin Serangga = Tipe XO
Ordo Hemiptera (kepik) danOrthoptera (belalang)
Jantan = heterogametik
Sel gamet X danO (- kromosomkelamin)
Hewan jantan : XO
Hewan betina : XX
Cth: serangga tipe XO (mis: belalang Melanoplus differentialis)
Belalang betina = 24 kromosom(22A + XX)
Belalang jantan = 23 kromosom(22A + XO)
Jenis kelamin Unggas = Tipe ZW
* Terdapat pada burung (+ unggas), kupu-kupu, ngengat,
dan beberapa jenis ikan.
Cth: pada unggas ayam
Ayam jantan = kromosomkelamin ZZ Z
Ayam betina = ________________ ZW Z danW

Anak:Z x Z = ayam jantan (ZZ)


Anak:Z xW= ayam betina (ZW)
Kromosomayam = 40 kromosom(20 pasang kromosom)
Induk jantan (2n): 38(A)+ ZZ atau 19 (AA) + 1 (ZZ)
Induk betina (2n): 38(A)+ ZWatau 19 (AA) + 1 (ZW)
Sperma (n) = 19(A) + Z
Ovum (n) = 19(A) + Z dan 19(A) +W
Jenis kelamin Lebah Madu
Lebah jantan = n (16 kromosom)
Lebah betina = 2n (32 kromosom)
Lebah jantan membuahi 50%(16 kromosom)
So
16 (dari jantan) + 16 dari betina = 32(2n)= betina
0 + 16________ = 16(n)=jantan (PARTENOGENESIS)
PARTENOGENESIS adalah individu baru terbentuk dari telur yg tdk dibuahi

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pewarisan sifat
Pewarisan sifat atau yang lebih dikenal dengan hereditas merupakan
suatu pewarisan sifat atau watak dari induk kepada keturunannya baik secara
biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau
status sosial. Pewarisan sifat itu dapat ditentukan oleh kromosom dan gen.
Ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat disebut dengan genetika.
Genetika (dipinjam dari bahasa Belanda: genetica, adaptasi dari bahasa Inggris:
genetics, dibentuk dari kata bahasa Yunani , genno, yang berarti
"melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada
organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat dapat
juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.

Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi
kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional
tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga
populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan :

material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),

bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan

bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke individu


yang lain (pewarisan genetik).

B. Istlah-istilah dalam Pewarisan Sifat


Pada Pewarisan sifat atau Hereditas terdapat beberapa Istlah-istilah
penting. Istlah-istilah itu adalah sebagai berikut :
1)

Kromosom
Dalam mempelajari genetika manusia, terlebih dahulu kita harus mengenal
bahan yang membawa sifat keturunan yang dinamakan kromosom. Kromosom
adalah struktur benang yang ada di dalam inti sel yang tugasnya bertanggung
jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Yang Tersusun atas sentromer
dan lengan kromosom. Bagian dari kromosom yang tidak padat dan merupakan
pembawa gen disebut eukromatin, sedangkan bagian yang padat disebut
heterokromatin.
Morfologi kromosom membagi kromosom menjadi 2 tipe, yaitu:
Autosom (kromosom somatis), berjumlah 22 pasang (44 buah) dan
tidak berhubungan dengan penentuan jenis kelamin
Kromosom seks, berjumlah sepasang (2 buah), yaitu X dan Y untuk lakilaki serta X dan X untuk perempuan. Kromosom ini berhubungan
dengan penentuan jenis kelamin.

2)

Genatau disebut dengan istilah substansi hereditas yang terletak


berada di dalam paling depan dari sifat yang dimiliki oleh individu yang
dipersilangkan.

3)

Alel adalah anggota kromosom.

4)

Genotipe adalah suatu sifat dasar yang tidak tampak serta bersifat tetap
pada individu. Genotipe itu berkodekan dengan simbol huruf yang diambil
dari huruf

5)

dan suatu gen yang punya suatu pengaruh berlawanan. Misalnya, T


menentukan sifat tinggi pada suatu tanaman, sedangkan t menentukan
batang pendek. Dengan demikian, T dan t merupakan alel satu terhadap yang
lain.

6)

Fenotipe merupakan sifat-sifat yang tampak pada suatu individu serta


dapat diamati dengan panca indra. Misalnya seperti warna bunga merah,
rambut keriting, rambut lurus, tubuh besar, badan tinggi, hidung mancung,
kulit kuning, dan buah besar.

7)

Dominan merupakan salah satu sifat suatu individu yang dalam proses
persilangannya mengalahkan atau menutupi pemunculan sifat individu lain
dalam persilangan.

8)

Sifat resesif merupakan suatu sifat kebalikan dari sifat dominan, yaitu
sifat suatu individu yang tidak muncul dalam keturunannya karena
terkalahkan atau tertutupi oleh pemunculan sifat sejenis dari individu lain
dalam persilangan.

9) Intermediet adalah sifat suatu individu yang pemunculannya merupakan


gabungan antara sifat kedua induk yang dipersilangkan.
10)

Hibrida punya arti sebagai hasil perkawinan antara dua individu

yang punya sifat berbeda. Berikut ini istilah yang sering digunakan.

I.

Hukum segregasi (hukum pertama Mendel)

Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama
Mendel. Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel
kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah
sehingga tiap-tiap gamet
:3:4

Merupakan interaksi gen yang saling melengkapi. Jika satu gen tidak muncul, maka
sifat yang dimaksud juga tidak muncul atau tidak sempurna

Gen-gen komplementer pertama kali ditemukan oleh W. bateson


dan RC Punnet

Pada bunga lathyrus odoratus terdapat dua gen yang saling


berinteraksi dalam memunculkan pigmen bunga

Gen C : membentuk pigmen warna, Gen c : tidak membentuk pigmen


warna, Gen P : membentuk enzim pengaktif, Gen p : tidak membentuk
enzim pengaktif
Berdasarkan karakter gen-gen tersebut, maka warna bunga hanya akan
muncul jika kedua gen (penghasil pigmen dan penghasil enzim) bertemu.
Jika tidak bertemu maka warna bunga yang terbentuk adalah putih
Berdasarkan hasil persilangan di samping, rasio fenotip = ungu : putih = 9
:7
b.

Pautan

Pautan adalah beberapa gen yang terletak dalam kromosom yang sama,
saling berkait atau berikatan, saat proses pembentukkan gamet,
disebabkan gen-gen tersebut terletak dalam kromosom yang sama

Dikembangkan oleh : Morgan dan Sutton pada tanaman ercis bunga


ungu pollen lonjong (PPLL) yang disilangkan dengan bunga merah pollen
bulat (ppll)

Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl) hasil
temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip : ungu : merah = 3 : 1

c.

Pindah silang (Crossing over)

proses pertukaran gen-gen antara kromatid-kromatid yang bukan


pasangannya pada sepasang kromosom homolog.

Tempat persilangan dua kromatid disebut chiasma, dan terjadi pada


peristiwa meiosis I

Dikembangkan oleh : Morgan pada tanaman ercis bunga ungu pollen


lonjong (PPLL) yang. ..disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll)

Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl)

Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip galur induk (


KP) dengan galur rekombinan (KR) yang tidak sesuai dengan hukum
mendell; Ungu lonjong : Ungu Bulat : merah lonjong : merah bulat = 9 : 1 : 1
:9
Pada umumnya pindah silang dijumpai pada makhluk betina maupun jantan.
Namun pada ulat sutra (Bombyx mori) betina tidak pernah terjadi pindah
silang. Sementara itu, Drosophyla yang jantan tidak mengalami pindah
silang.
Contoh soal pindah silang:
penyelesaian:
Nilai pindah silang (NPS) sama dengan nilai RK = 8 %, yaitu jumlah
rekombinasi hasil pindah silang. Perbandingan gamet yang terbentuk
akibat adanya pindah silang PH : Ph : pH : ph = 23 : 2 : 2 : 23

d.

Determinasi seks
Determinasi seks adalah penentuan jenis kelamin, yang diwariskan secara
bebas oleh gamet parentalnya kepada keturunannya dalam peristiwa
meiosis.

Tokoh yang menyelidiki tentang determinasi seks adalah Henking (1891)


dan Mc Clung (1902)

Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa setiap organisme


memiliki bentuk kromosom seks yang memiliki pola berbeda yaitu sistem
XY, XO dan ZW

a.

Sistem XX XY

Sistem ini ditemukan pada tumbuhan, hewan dan manusia.

Genosom X berukuran lebih besar dibandingkan genosom Y. XX


merupakan betina, XY merupakan jantan

b. Sistem XO XX

Sistem ini ditemukan pada serangga (belalang) dan orthoptera lainnya.

Genotip XO adalah jantan

Genotip XX adalah betina

c. Sistem ZZ ZW

Sistem ini ditemukan pada bangsa unggas, ikan dan kupu-kupu.

Genotip ZZ adalah jantan

Genotip ZW adalah betina

d. Sistem Haploid - diploid (Ploidi)

Sistem ini penentuan jenis kelamin tidak ditentukan oleh kromosom


seks, melainkan kromosom tubuh (autosom).

Ditemukan pada bangsa kelompok semut dan rayap.

Betina berkembang dari sel telur yang dibuahi sehingga diploid

Jantan berkembang dari sel telur yang tidak dibuahi, sehingga


haploid

e.

Pautan Seks (Sex linkage)

Pautan seks adalah gen yang terletak pada genosom atau kromosom seks.

Kromosom seks adalah kromosom yang bukan menentukan sifat, tapi

menentukan jenis kelamin.

Dalam keadaan normal kromosom seks tidak mengandung gen / sifat gen
yang terdapat pada kromosom seks disebut pautan seks

pautan seks ditemukan oleh Morgan dengan menggunakan hewan


Drosophyla melanogaster (lalat buah)
M : Alel untuk sifat mata merah
m : alel untuk sifat mata putih
Rasio Genotip F1:
XMXM : XMXm : XMY : XmY
Rasio Fenotip F1:
Betina Mata merah : jantan mata merah : jantan mata putih = 2 : 1 : 1
kesimpulan : gen warna mata merah terpaut pada kromosom X

f.

Gen letal

Gen letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot, menyebabkan


kematian pada individunya.

Gen letal menyebabkan kematian pada individu masih embrio atau


setelah lahir. Gen letal yang menyebabkan kematian saat individu
menjelang dewasa disebut gen sub letal.

berdasarkan sifat dan pengaruhnya, gen letal dapat dibedakan atas gen
letal dominan dan gen letal resesif
Gen letal Dominan

Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan homozigot


dominan. Pada keadaan heterozigot, umumnya penderita hanya
mengalami kelainan

Contoh gen letal dominan adalah pada ayam redep. Ayam redep
adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap pendek.

Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati. Jika heterozigot,


ayam hidup tetapi memiliki kelainan pada kaki dan sayap pendek.
Sedangkan homozigot resesif ayam normal
Rasio fenotip Letal : redep : normal = 1 : 2 : 1
Rasio perbandingan tersebut menyimpang dari rasio perkawinan
monohibrid
Gen letal resesif

Gen letal resesif menyebabkan kematian jika berada dalam keadaan


homozigot resesif. Pada keadaan heterozigot individu normal tetapi
pembawa (carier) gen letal

g.

Pola-pola Pewarisan sifat pada manusia


Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom seks
a. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah
seseorang sukar membeku, penderita hemofilia jika terluka darahnya akan
membeku sekitar 50 mnt 2 jam, hal ini akan mengakibatkan penderita
mengalami kehilangan banyak darah dan dapat menimbulkan kematian.
Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X.
b. Buta warna
Buta warna adalah penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang
tidak bisa membedakan warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau.
Disebabkan oleh gen resesif cb (color blind), gen buta warna terpaut pada
kromosom X, laki-laki tidak ada yang carier atau pembawa
c. Anodontia
Adalah kelainan yang dibawa oleh kromosom X dan muncul dalam
keadaan resesif, kelainan ini menyebabkan penderita tidak memiliki gigi

(ompong)
d. Hypertrichosis
Hypertrichosis merupakan sifat keturunan berupa tumbuhnya
rambut di bagian tertentu dari daun telinga, wajah dan anggota tubuh
lainnya, penyebab adalah gen-gen resesif (h) yang terpaut pada kromosom
Y. penyakit ini hanya dimiliki oleh laki-laki
Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom autosom
a.

Albino
Merupakan kelainan yang disebabkan tubuh seseorang tidak mampu

memproduksi pigmen melanin, sehingga rambut dan badanya putih. Cacat


albino memiliki penglihatan yang peka terhadap cahaya, disebabkan irisnya
tidak memiliki pigmen. Disebabkan oleh gen resesif a, orang normal
memiliki genotip Aa atau AA, sedangkan orang albino genotipnya a
b.

Polidaktili
Merupakan kelainan berupa kelebihan jumlah jari tangan dan kaki,

cacat menurun ini diwariskan gen autosom dominan P, sedangkan gen p


untuk normal, orang normal memiliki genotip pp sedangkan orang
polidaktili genotipnya PP atau P.
c.

Fenilketouria
Merupakan kelainan pada manusia dimana tidak mampu melakukan

metabolisme fenilalanin, sehingga kadar fenilalanin tertimbun di darah


dan di buang melalui ginjal.bFenilalanin merupakan asam amino esensial
yang didatangkan dari luar tubuh. Orang penderita fenilketouria
mengalami keterbelakangan mental dan IQ rendah.
d.

Brachidaktili
Merupakan kelainan pada ruas-ruas jari yang memendek pada manusia,

kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang bersifat letal jika dalam
keadaan homozigot dominan (BB). Dalam keadaan Bb, individu menderita
kelainan brachidaktili, sedangkan genotip bb individu dalam keadaan
normal
e.

Thalasemia
Merupakan kelainan genetik (penyakit genetik) yang disebabkan
rendahnya kemampuan pembentukkan hemoglobin, terjadi karena
gangguan salah satu rantai globin. Thalasemia menyebabkan kemampuan
eritrosit dalam mengangkut oksigen rendah (anemia). Thalasemia
dibedakan menjadi thalasemia mayor dan thalasemia minor. Thalasemia
mayor ThTh biasanya menyebabkan kematian, sedangkan thalasemia
minor tidak terlalu parah

f.

Dentinogenesis Imperfecta
Merupakan kelainan pada gigi manusia yang menyebabkan tulang gigi
(dentin) berwarna seperti air susu. Kelainan ini disebabkan oleh gen
dominan Dt, sedangkan keadaan normal diatur oleh gen dt.

g.

kebotakan
Gen-gen yang menyebabkan kebotakan pada manusia. Kelainan ini
disebabkan oleh gen dominan B dan gen b yang menyebabkan rambut
normal. Genotip BB orang yang botak, Bb ekspresinya berbeda pada lakilaki dan perempuan. Pada laki-laki ekspresinya botak, sedangkan pada
perempuan tidak karena hormon estrogen yang dimiliki perempuan
menutup sifat kebotakan tersebut

h.

Anonychia
Anonychia adalah kelainan pada sebagian jari, sehingga tidak
terdapat kuku. Disebabkan oleh gen dominan Ac, sedangkan alelnya ac

tidak menimbulkan kelainan (nornal)


i.

Golongan darah
Golongan darah merupakan merupakan salah satu karakter yang
diwariskan pada manusia. Terdapat 3 jenis sistem penggolongan darah
pada manusia yaitu sistem ABO, sistem MN dan sistem ABO

j.

Sicle cell anemia


Penyakit menurun yang disebabkan bentuk eritrosit seperti bulan
sabit, sehingga afinitasnya terhadap oksigen sangat rendah, kelainan ini
disebabkan oleh gen dominan S, dan alelnya gen s untuk sifat normal,
dalam keadaan homozigot dominan SS bersifat lethal.

Anda mungkin juga menyukai