Anda di halaman 1dari 3

REKAYASA REPRODUKSI

Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakkan


makhluk hidup, termasuk manusia itu sendiri dengan cara memanipulasi tahapan-
tahapan proses reproduksi yang berlangsung secara alami.
Rekayasa reproduksi yang dimaksud, yaitu :

1. Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan adalah proses memasukkan sperma hewan jantan ke
dalam tubuh hewan betina yang dilakukan dengan bantuan alat tertentu(alat
suntik). Oleh karena itu, inseminasi buatan sering disebut dengan kawin suntik.
Rekayasa reproduksi inseminasi nuatan sering dilakukan pada hewan ternak,
seperti sapi dan lembu.
Inseminasi buatan sangat praktis dan tingkat keberhasilan tejadinya pembuahan
tinggi, efisien, mengawinkan sapi lokal dengan sapi luar negeri dapat menghemat
biaya. Contoh : inseminasi buatan bisa dilakukan pada sapi untuk memperoleh sapi
unggul.
2. Kloning
Kloning adalah rumpun makhluk hidup hasil perbanyakan secara vegetatif,
seperti rumpun pisang. Jadi, istilah kloning sebenarnya adalah proses perbanyakan
organisme secara vegetatif. Oleh karena itu, kloning sebenarnya bukanlah hal baru.
Orang sudah biasa melakukannya, misalnya pada ketela pohon melalui stek.
Kloning menjadi baru karena dilakukan pada hewan tingkat tinggi dan kadang-
kadang ada manipulasi genetik di dalam tahapannya.
a. Kloning tanaman
Kloning pada tanaman relatif lebih mudah daripada kloning hewan karena
struktur  sel tumbuhan sederhana. Kebanyakan sel tumbuhan muda juga
mempunyai kemampuan untuk membelah berkali-kali.
Contoh : kloning sudah banyak dilakukan pada ketela pohon melalui
stek, cemara dan wortel merupakan tanaman yang sudah dikloning
b. Kloning pada mamalia (hewan menyusui)
Kloning pada hewan menyusui lebih sulit karena perkembangan
embrionya berlagsung di dalam tubuh induknya. Di samping itu, hewan
menyusui memerlukan makanan tertentu dari induknya selama pertumbuhan
dan perkembangannya.
3. Kultur Jaringan
Kultur Jaringan atau lebih tepat disebut  kultur sel, merupakan teknik untuk
memperoleh bibit tanaman dengan cara menumbuhkan sel yang diambil dari
sebagian jaringan tumbuhan dalam media khusus. Teknik ini bertujuan
memperoleh bibit tanaman baru yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih banyak
dalam waktu yang tidak terlalu lama. Selain itu, tanama baru yang dihasilkan
seragam sifatnya. Kesamaan itu diperoleh karena sebearnya perbanyakan tanaman
dengan cara ini termasuk yang dilakukan secara vegetatif.
4. Hibridisasi atau Penyilangan
Hibridisasi adalah persilangan antara varietas dalam species yang sama yang
memiliki sifat unggul. Contoh hasil persilangan: ayam, sapi, kuda, anjing, kucing,
itik, jagug, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
5. Organisme Transgenik
Organisme transgenik adalah organisme yag telah diubah urutan informasi
genetik di dalam kromosomnya. Susunan materi genetik diubah dengan jalan
menyisipkan gen baru yang unggul ke dalam kromosomnya. Akibat berubahnya
urutan informasi genetik yang dimiliki maka sifat organisme yang bersangkuta
juga berubah.
Teknologi ini dapat kamu pelajari dari beberapa aplikasi yang telah
dikembangkan oleh manusia, antara lain sebagai berikut.
a.   Produksi insulin
Caraya adalah dengan menyambungkan gen pengontrol pembuatan
insulin manusia ke dalam DNA bakteri. Kemudian dari hasil
penyambungan tersebu akan terbentuk bakteri baru yang mampu
menghasilkan hormon insulin manusia. Bakteri ini dipelihara di
laboratorium untuk menghasilkan insulin. Insulin yang dihasilkan dapat
digunakan untuk pengobatan kencing manis.
b.   Menciptakan bibit unggul
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan supaya menjadi lebih
baik, yaitu :
1) Pencangkokan gen pembentuk pestisida pada tumbuhan sehingga
mampu menghasilkan pestisida yang mematikan hama.
2) Rekayasa tuumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen.
Teknologi ini mampu membuat tanaman yang bisa memupuk dirinya
sendiri.
3) Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman yang mampu
meproduksi zat anti koagulan.
6. Bayi Tabung
Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil pembuahan yang berlagsung
di dalam tabung.
Proses pembuata bayi tabung adalah sebagai berikut :
1) Sel telur mengalami ovulasi pada iduk / wanita diambil dengan suatu alat
dan disimpan di dalam tabung yang berisi medium seperti kondisi yang
ada pada rahim wanita hamil
2) Sel telur dipertemukan degan sperma di bawah mikroskop dan diamati,
sehingga terjadi fertilisasi
3) Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke dalam tabung
4) Zigot berkembang dengan baik dan menjadi embrio, maka embrio
tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam rahim induknya semula
7. Aeroponik / Hidroponik
Aeroponik adalah bercocok tanam dengan akar menggantungkan di udara
tanpa menempelkan pada media apapun. Makanan atau nutrisi yang dibutuhkan
oleh tanaman aeroponik diberikan dengan cara menyemprotkan air yang sudah
bercampur nutrisi ke bagian akar yang menggantung. Penyemprotan dilakukan
secara berkala dengan lama penyemprotan yang sudah ditentukan. Misalnya,
penyemprotan dilakukan setiap 2 menit, dan lama penyemprotan 3 detik. Biasanya
penyemprotan dilakukan secara otomatis menggunakan alat semprot yang sudah
dilengkapi timer (pengaturan waktu).
Hidroponik merupakan sistem pertanian modern tanpa menggunakan tanah.
Hidroponik ditemukan oleh Dr. W.F Geri Che dari Universitas California tahun
1936. Hidroponik adalah suatu cara bertanam dengan menggunakan media air dan
bahan yang bersifat porus, misalnya arang sekam, pasir, batu, apung dan batu kali.
Makanan atau nutrisi tumbuhan hidroponik diperoleh dari zat anorganik yang
dialirkan melalui pipa air. Tanaman juga dapat ditempatkan di atas bak
penampungan nitrisi dari bak nutrisi. Jadi, pada sistem hidroponik, akar tanaman
selalu terendam cairan nutrisi. Dengan metode ini penyerapan nutrien lebih
efisien, dan akar juga dapat menyerap oksigen lebih baik karena tidak ada medium
yang menghalangi.
Kedua cara bercocok tanam tersebut kini sedang dikembangkan di indonesia.
Jenis tanaman yang dibudidayakan umumnya jenis sayur mayur dan buah –
buahan.
Keunggulan bercocok tanam secara hidroponik dan aeroponik antara lain
sebagai berikut:
1.Tidak tergantung pada tempat dan musim seperti luas tanah dan
ketinggian tempat. Hal ini karena hidroponik dan aeroponik dikelola
secara khusus dan kondisi lingkungan terkontrol.
2.Mutu sayuran atau buah pemberiannya diatur sesuai dengan kebutuhan.
3.Hemat pupuk karena pemberiannnya diatur sesuai dengan kebutuhan.
4.Bebas dari serangan hama dan penyakit yang berasal dari dalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai