Proses Rekayasa Genetika
Proses Rekayasa Genetika
materi genetik organisme dengan tujuan mengubah atau memasukkan sifat-sifat genetik
tertentu. Ini adalah bidang ilmu bioteknologi yang memiliki banyak aplikasi, termasuk dalam
pertanian, kesehatan, dan riset ilmiah. Berikut adalah proses rekayasa genetika secara umum:
2. **Isolasi Gen**:
- Setelah gen yang diinginkan diidentifikasi, gen tersebut harus diisolasi. Ini dapat
dilakukan dengan berbagai metode, termasuk teknik pemotongan DNA dengan enzim
pemotong (restriction enzyme) dan amplifikasi dengan reaksi berantai polimerase
(polymerase chain reaction, PCR).
3. **Vektor Rekombinan**:
- Gen yang diisolasi kemudian dimasukkan ke dalam vektor rekombinan, yang bisa berupa
plasmid bakteri, virus, atau alat lain yang dapat membawa gen tersebut ke dalam sel
organisme target. Plasmid sering digunakan dalam rekayasa genetika karena kemampuannya
untuk menggandakan diri dalam sel bakteri.
7. **Karakterisasi Hasil**:
- Selanjutnya, hasil rekayasa genetika harus dikarakterisasi untuk memastikan bahwa
perubahan genetik yang diinginkan telah berhasil. Ini melibatkan analisis DNA, RNA, dan
protein untuk memeriksa ekspresi dan fungsi gen yang dimasukkan.
Penting untuk diingat bahwa rekayasa genetika memiliki implikasi etis dan lingkungan yang
penting, dan sering kali tunduk pada regulasi yang ketat. Keamanan dan dampak lingkungan
harus diperhatikan dalam penggunaan teknik rekayasa genetika.