Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari bahwa
sumberdaya manusia merupakan modal usaha dalam suatu usaha. Maka kualitas
tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik. Perusahaan diharapkan memberikan
kesempatan pada mahasiswa/i untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara
mengadakan kegiatan praktek kerja lapangan atau magang. Magang merupakan salah
satu mata kuliah yang harus diselesaikan setiap mahasiswa sebagai cara
mempersiapkan diri untuk menjadi SDM yang propersional yang siap kerja (Rusidi,
2006).
Dalam rangka menunjang aspek keahlian profesional Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran telah menyediakan sarana dan prasarana penunjang
pendidikan dengan lengkap, namun sarana dan prasarana tersebut hanya menunjang
aspek keahlian professional secara teori saja. Dalam dunia kerja nantinya dibutuhkan
keterpaduan antara pengetahuan akan teori yang telah didapatkan dari bangku
perkuliahan dan pelatihan praktik di lapang guna memberikan gambaran tentang
dunia kerja yang sebenarnya. Magang Kerja merupakan bentuk perkuliahan melalui
kegiatan bekerja secara langsung di dunia kerja.
Magang Kerja ini merupakan suatu kegiatan praktik bagi mahasiswa dengan
tujuan mendapatkan pengalaman dari kegiatan tersebut, yang nantinya dapat
digunakan untuk pengembangan profesi. Kegiatan magang kerja ini dilaksanakan di
Balai Perlindungan Perkebunan (BPP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
Pemilihan lokasi magang kerja di Balai Perlindungan Perkebunan (BPP) Provinsi Jawa
Barat karena merupakan balai yang memiliki prospek cukup besar di bidang
pengendalian OPT dengan menggunakan agen pengendali hayati.
Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) hingga saat ini masih
merupakan masalah utama yang membatasi produksi terutama untuk daerah-daerah
yang mempunyai iklim tropis, karena itu diperlukan pengendali hayati yang ramah
lingkungan, salah satunya dengan pengendalian hayati. Pengendalian hayati sebagai
komponen utama PHT pada dasarnya adalah pemanfaatan dan penggunaan musuh
alami untuk mengendalikan populasi hama yang merugikan. Pengendalian hayati
merupakan taktik pengelolaan hama yang dilakukan secara sengaja dengan
memanfaatkan musuh alami untuk menurunkan populasi hama (Untung, 2006).

1
2

Keadaan lingkungan yang kurang memberi kesempatan bagi musuh alami untuk
menjalankan fungsi alaminya menyebabkan kondisi populasi hama bisa meningkat
sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi bagi petani. Jika musuh alami diberikan
kesempatan berfungsi antara lain dengan introduksi musuh alami, memperbanyak dan
melepaskannya, serta mengurangi berbagai dampak negatif terhadap musuh alami,
maka musuh alami dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, sehingga kerugian
ekonomi petani bisa dihindari.
Kemajuan industri pertanian ditentukan oleh keunggulan produk dan pemasaran
produk komoditi yang dihasilkan. Keunggulan produk komoditi tanaman pangan,
perkebunan dan hortikultura bergantung kepada kinerja penanaman, pengawasan dan
manajemen penanganan pasca panen. Balai Perlindungan Perkebunan (BPP) Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu lembaga penting bagi
keunggulan tersebut karena persoalan yang menyangkut hama dan penyakit tanaman
perkebunan menjadi hal yang penting untuk diamati karena dapat berguna bagi
petani dalam melakukan budidaya dan dapat berguna bagi pemulihan ekonomi
negara.

1.2 Tujuan dan Manfaat Magang


a. Tujuan Magang
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan magang di Balai Perlindungan
Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan berbagai kegiatan magang kerja serta mempelajari manajemen
proses dan produksi yang dilakukan oleh Tani Kota Provinsi Jawa Barat.
2. Menambah pengalaman dan wawasan mengenai dunia kerja di perusahaan
profesional yang bergerak di bidang pertanian.
3. Meimplementasikan ilmu pengetahuan yang dipelajari selama kuliah dan
memperoleh ilmu pengetahuan baru mengenai pertanian organik dan
aquaponik.
4. Memberikan pengalaman visual dan pengenalan tentang segala sesuatu
yang menyangkut kegiatan observasi, perencanaan dan pelaksanaan, serta
sistem pengelolaan di seluruh sektor pertanian.
5. Mengasah soft skill dan hard skill mahasiswa sehingga mampu
bekerjasama dalam tim. Dan mengembangkan kemampuan diri.
3

b. Manfaat Magang
Manfaat pelaksanaan kegiatan magang di Balai Perlindungan
Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
 Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan
pengalaman di dunia kerja di bidang pertanian.
 Dapat memahami dan menerapkan seluruh aspek-aspek dalam
sistem pengendalian hayati pada tanaman perkebunan.
 Dapat mengetahui dan menerapkan prosedur pembuatan agen
pengendali hayati (APH), pembuatan pestisida nabati, dan
pengendalian hama terpadu.
2. Bagi Instansi Magang dan Instansi Pendidikan
 Terciptanya hubungan yang baik dan adanya pertukaran
informasi antara Balai Perlindungan Perkebunan Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran.

1.3 Capaian Kegiatan Magang


Capaian dari pelaksanaan kegiatan magang di Balai Perlindungan
Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui manajemen proses dan produksi yang dilakukan oleh Balai
Perlindungan Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
2. Mampu merealisasikan ilmu pengetahuan yang didapatkan di fakultas
dengan pekerjaan yang sebenarnya di Balai Perlindungan Perkebunan
Provinsi Jawa Barat.
3. Mampu memahami tahapan kegiatan dalam pembuatan hingga aplikasi dari
agen pengendali hayati, pembuatan pestisida nabati, dan pengendalian
hama terpadu pada tanaman perkebunan.
4. Dapat mengimplemenasikan ilmu pengetahuan, soft skills, dan hard skills
yang telah diperoleh ke dalam dunia kerja yang sesungguhmya
4

Anda mungkin juga menyukai