Anda di halaman 1dari 2

Uji coba Penyesuaian

Pada dataran tinggi penyesuaian berupa teknologi baru, khususnya varietas baru. Namun petani tetap
terus memelihara varietas lama. Dari hasil penelitian, petani memiliki banyak pengetahuan dan berdiskusi
mengenai varietas selama berjam-jam. Petani menguji berbagai varietas, yang gagal dibuang serta yang
tidk tahan penyakit. Seperti di Thailand ketika suatu varietas baru masuk, petani di berbagai tempat
menyelidiki teknologi budidaya yang bukannya teknologi produksi yang secara resmi disampaikan. Ini
terjadi secara spontan dalam kerangka kerja program penyuluhan rutin dari pemerintah maupun
nonpemerintah. Petani-petani sangat inovatif dalam menguji berbagai macam teknologi baru yang
diterima.

1.5 Komunikasi antar petani

Petani ada di seluruh berbagai tempat di dunia dengan berbagai macam jaringan-jaringan. Mulai dari
pasar, upacara pemakaman, pesta-pesta, pertemuan, dan kesempatan kegiatan lainnya yang apat
membangun antar komunikasi. Jaringan-jaringan untuk penukaran benih atau hewan memungkinkan
masyarakat dari berbagai daerah mendapatkan materi genetik baru. Keberadaan jaringan petani setempat
yang secara berkala berdiskusi antar mereka dan mengembangkan konsep, menyesuaikan gagasan,
memadukan pengetahuan, dan memutuskan tindakan yang bisa diterima kelompok. Pentingnya
komunikasi antar petani akan berbeda sesuai dengan orgnaisasi sosial dan prasarana yang ada (Tabel 5.2)

Dalam beberapa hal, petani sudah menemukan pembaruan mereka sendiri secara sederhana; dalam hal-hal
lain, mereka mengamati pembaruan-pembaruan di lahan sekitar atau dalam perjalanan ke tempat-tempat
yang lebih jauh. Data ini menyoroti faktor-faktor utama dalam penyebaran informasi pertanian, yakni
komunikasi antar petani.

1.6 Modernisasi Teknologi Lokal Pada Revolusi Hijau Lestari

Antara sistem sosial dengan ekosistem selalu berinteraksi, dan interkasi ini membentuk ekologi manusia
(Rambo et al., 1984). Di Indonesia, yang terdiri atas beranekaragam agroekosistem dan sistem sosial,
dijumpai berbagai kearifan lokal. Kreasi masyarakat petani timbul dari kearifan lokal, yang sebagian di
antaranya diuraikan di atas, dengan tujuan mengoptimalkan sumber daya alam lokal, dan menghindari
atau mengurangi kegagalan panen. Beberapa contoh teknologi lokal yang potensial untuk dikembangkan
pada Era Revolusi Hijau generasi kedua diuraikan berikut ini.

Lahan Sawah Irigasi

Tandur Jajar Legowo

Teknik ini dijumpai di persawahan sepanjang tebing Sungai Serayu. Petani mencabut satu baris tanaman
padi selang 3, 4, 5, atau 6 baris, dan menanamnya di sepanjang baris kanan-kiri lajur kosong (karena
tanamannya dicabut atau tidak ditanami). Tandur jajar legowo diteliti lebih lanjut kegunaannya pada padi
dan minapadi dengan pertimbangan; (a)border effect – karena ada gang lebar antar baris tanaman, hasil
padi di kanan-kiri gang lebih tinggi dari hasil padi baris-baris berikutnya, (b) gang lebar antara baris
tanaman memfasilitasi gerakan ikan pada minapadi, dan (c) cahaya matahari yang masuk ke permukaan
tanah di gang lebar mengaktifkan pertumbuhan ganggang hijau dan plankton sebagai makanan ikan.
Penelitian di Kebun Percobaan 85 Sukamandi menunjukkan bahwa hasil gabah dari baris tanaman kanan-
kiri gang 21- 31% lebih tinggi dari hasil gabah baris-baris tanaman berikutnya (Fagi et al., 1992).

Anda mungkin juga menyukai